BAB III RANCANGAN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE
|
|
- Glenna Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III RANCANGAN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE 3.1 Perancangan Perangka Keras Arduino Board Pada perancangan perangka keras, Arduino Board berfungsi sebagai mikrokonroller sekaligus anarmuka dimana pada rangkaian anarmuka ersebu sinal daa akan diubah menjadi sinal lisrik beregangan 12VDC unuk menggerakkan moor-moor. Pada Arduino Board erdapa pin-pin ang berguna membawa saluran pembawa informasi, dalam hal ini penulis menggunakan 1 pin sebagai inpuan dan 8 pin sebagai oupu-an. Pin inpuan digunakan unuk membaca dan menerima sinal ang dihasilkan dari Communicaion Por g sebelumna elah diprogram penghasil sinal dari Visual Basic. Sedangkan pin oupu-an digunakan sebagai penggerak rela-rela ang erinegrasi pada papan driver moor, rela-rela ersebulah ang sebenarna mensupl egangan 12VDC pada moor-moor robo supaa dapa bergerak. Ilusrasina adalah: Perinah VB.Ne Arduino Rela Board Moor. Namun demikian, pada Arduino Board erlebih dahulu harus di program microconroler-na supaa dapa menerjemahkan perinah-perinah ang dikirim oleh 27 27
2 28 VB.Ne unuk diubah menjadi sinal-silnal lisrik pada pin oupu. Gambar 3.1. Modul Arduino Uno Rangkaian Anar Muka a) Gambaran Umum Anar Muka Anar muka pada sisem pengendali Robo Crane berfungsi sebagai driver (pengendali), ang cara kerjana adalah mengubah sinal daa digial dari Arduino Board menjadi sinal penggerak moor DC sebesar 12 Vol DC. Hal ini diperlukan karena egangan sinal daa digial pada Arduino Board kurang mencukupi unuk menggerakkan sebuah moor DC, sinal - sinal ersebu hana mampu menalakan dioda led saja ang membuuhkan egangan sekiar 2 s/d 3 vol DC. Rangkaian anar muka erdiri dari beberapa komponen, dianarana adalah : 8 buah rela dengan ipe HRS2H-5VDC, 8 buah Dioda LED, dan 8 buah resisor 100 ohm. Keseluruhan komponen ini erinegrasi pada sebuh PCB (Prined Circui Board), dan memiliki fungsi masing-masing.
3 29 Delapan buah rela beripe HRS2H-5VDC fungsina dibagi menjadi 2 bagian, aiu 4 rela sebagai penggerak moor forward, dan 4 rela sebagai penggerak moor reverse. Fungsi dari 8 buah dioda LED pada rangkaian anar muka disini adalah hana sebagai indikaor langkah moor ang sedang digerakkan. Resisor hana berfungsi sebagai pengaman LED. b) Rangkaian Penggerak Moor DC Rangkaian penggerak moor DC erdiri dari 8 buah rela beripe HRS2H-5VDC. Seperi ang elah dibahas pada Bab sebelumna, sifa rela adalah apabila erdapa arus pada kaub inpu, maka inernal saklar akan bekerja unuk melewakan arus oupu ke moor. Sifa rela inilah ang digunakan sebagai penggerak moor DC, bila inpu pada rela perama mendapakan sinal daa dari Arduino Board, maka arus beregangan 12 Vol DC akan menggerakkan moor DC Rancangan Robo Crane a) Moor DC Pada rancangan Robo Crane ini, erdapa empa buah moor DC ang fungsina berbeda-beda. Moor DC perama berfungsi unuk menggerakkan gripe, moor DC kedua berfungsi sebagai elevaor, moor DC keiga berfungsi sebagai shifer (penggeser gerak maju-mundur), sedangkan moor DC empa berfungsi sebagai penggerak axis puar. Masing - masing penggerak moor DC ersebu dikendalikan oleh anar muka pengendali moor DC ang elah dibahas pada sub-bab sebelumna. b) Spesifikasi Gripe Gripe merupakan bagian Robo Crane ang berfungsi mencengkram suau benda. Konsruksi gripe adalah konsruksi ang paling rumi dianara konsruksi ang
4 30 lain. Pada gripe ini erdapa dua buah rela ang dirangkai pada kuub posiif moor dan pada salah sau kuub negaif moor. Oleh karena moor DC ang digunakan menggunakan inernal gearbox, maka cengkraman gripe idak akan erlepas walaupun suppl arus ke moor gripe erpuus. Beriku ini adalah konsruksi dari gripe : Gambar 3.2 Konsruksi Gripe Gripe digerakkan oleh moor DC perama dengan cara kerja sebagai beriku: Moor DC perama berpuar searah jarum jam Puaran ersebu menggulung ali ang menarik sisem karol Sisem karol erdiri dari 1 karol bergerak, sehingga moor DC gripe 2 kali lebih ringan kerjana unuk menuup sebuah gripe. Cara kerja rnernbuka Gripe adalah sebagai beriku: Moor DC berpuar berlawanan arah jarum jam Puaran ersebu mengulur ali, sehingga sisem karol bergerak sebalikna.
5 31 c) Spesifikasi Lif Lif pada Robo Crane berfungsi sebagai pengangka sebuah benda. Lif ersebu digerakkan oleh moor DC kedua ang menarik sebuah sisem karol dengan 2 karol bergerak dan 1 karol eap, sehingga moor DC kedua 4 kali lebih ringan unuk mengangka sebuah benda. Penggunaan karol bergerak diperlukan karena robo idak hana mengangka benda saja api juga mengangka moor gripe, sehingga beban pada moor lif adalah bera moor gripe + bera benda. Gambar 3.3 Konsruksi Lif
6 32 d) Spesifikasi Shif Shif pada Robo Crane berfungsi sebagai penggeser sebuah benda. Arina, moor shif menggeser beban menjauh aau mendekai iik pusa. Shif ersebu digerakkan oleh moor DC keiga ang menarik dan mengulur secara bolak-balik dengan sebuah sisem karol eap, sehingga moor DC keiga idak mengalami peringanan kerja. Konsruksi shif idak sederhana dikarenakan pemilihan bahan ang dapa bergerak geser kanan-kiri sera mampu menahan beban aiu bera moor lif + bera moor gripe + bera benda. gambar 3.4 Konsruksi Shif
7 33 e) Spesifikasi Axis Puar Seperi ang elah dikaakan pada sub-bab sebelumna, bahwa moor DC keempa berhubungan dengan axis puar ang berfungsi sebagai pemuar Robo Crane. Puaran Robo Crane diawali pada posisi 0, dan mampu melakukan puaran 90 sampai dengan -90. Posisi ersebu berdasarkan kisaran perhiungan sinal penggerak ang diberikan kepada moor DC keempa ersebu. Lain halna dengan moor DC perama, kedua dan keiga ang menggerakkan gripe, lif, dan shif, moor DC keempa ini langsung berhubungan dengan axis puar dengan menggunakan bel. Bel berfungsi sebagai penghubung anara moor dengan poros uama robo. Sehingga penggunaan bel menjadi sisem gear ang dapa meringankan kerja moor. Yang harus diperhaikan dalam konsruksi axis puar adalah keseimbangan anara beban dengan pembera supaa robo idak erjungkal manakala mengangka beban ang bera. Gambar 3.5 Konsruksi Axis Puar
8 Perancangan Perangka Lunak Pada perancangan perangka lunak, Bahasa pemrograman Visual Sudio VB.Ne 2010 digunakan sebagai bahasa unuk membua program Robo Crane, dimana pada VB.Ne akan berkomunikasi langsung dengan Arduino Board. Adapun scrip perancangan program pada Arduino dan program VB.Ne dapa diliha pada halaman Lampiran. Pada perancangan perangka lunak ini sepenuhna mengadopsi meode each pendan. Teach Pendan merupakan meode mengajarkan robo dengan menekan ombol-ombol pada keboard ang elah difungsikan sesuai dengan gerakan-gerakan robo ang diinginkan. Pada Teach Pendan ini erdapa dua meode ang digunakan. Perama menggunakan fungsi ombol pada keboard dan ang kedua menggunakan ombol GUI (Graphical User Inerface). Keduana memiliki fungsi ang sama akni digunakan unuk memfungsikan gerakan-gerakan robo. Hal ang membedakan dianara keduana, aiu pada meode Keboard dilengkapi dengan ombol OTOMATIS sebagai pengulang gerakan dan Tabel Rekam Pulsa. Tombol OTOMATIS dimaksudkan unuk mempresenasikan bahwa kia dapa mengajarkan kepada robo unuk mengulang gerakan-gerakan ang sudah kia perinahkan. Sehingga robo dapa melakukan pengulangan gerakan ang serupa. Sedangkan Tabel Rekam Pulsa berfungsi unuk menghiung berapa durasi iap-iap gerakan, durasi inilah ang nanina akan digunakan robo unuk mengulangi gerakan sehingga pengulangan gerakan dapa dilakukan dengan keepaan ang naris sama. Adapun pada meode GUI idak dilengkapi dengan ombol oomais, dikarenakan pada meode GUI hana diperunukkan unuk menggerakkan robo secara
9 35 manual. Tidak ada pengulanagan gerakan pada meode GUI. Perancangan perangka lunak dibangun dengan algorima sebagai beriku: 1. Mulai 2. Baca serial por = coun 3. Alama por Arduino = COM18 4. Dela axis = Dela lif = Dela shif = Dela gripe = repea 9. Tampilkan menu uama 10. Baca pilih 11. jika pilih = keboard maka 12. jalankan sub program keboard funcion 13. akhir jika 14. jika pilih = GUI maka 15. jalankan sub program GUI funcion 16. akhir jika 17. sampai pilih = exi 18. Selesai
10 36 1 MULAI 1 Persiapan Sisem Form Menu Uama Inpu Pilihan Pilihan = Keboard 2 Pilihan = GUI 3 1 Pilihan Keluar SELESAI Gambar 3.6 Diagram Alir Menu Uama
11 Teach Pendan meode Keboard Teach Pendan meode Keboard mengajarkan robo dengan menekan ombol-ombol pada keboard ang elah difungsikan sesuai dengan gerakan-gerakan robo ang diinginkan. Tombol ombol ersebu adalah : 1 berfungsi menggerakkan Robo Crane cengkram. 2 berfungsi menggerakkan Robo Crane buka cengkram. 3 berfungsi menggerakkan Robo Crane keaas. 4 berfungsi menggerakkan Robo Crane kebawah. 5 berfungsi menggerakkan shif bergerak menarik. 6 berfungsi menggerakkan shif bergerak mendorong. 7 berfungsi menggerakkan axis ke kanan. 8 berfungsi menggerakkan axis ke kiri. Beriku ini adalah algorima subprogram Teach Pendan meode Keboard 1. ampilkan form each pendan keboard 2. baca pilih 3. jika pilih = 3 maka 4. ulis kolom nomor perinah = nomor perinah ke 5. ulis kolom perinah = cnaik 6. ulis kolom pulsa = jumlah pulsa 7. brs = brs+1 8. akhir jika 9. jika pilih = 4 maka 10. ulis kolom nomor perinah = nomor perinah ke 11. ulis kolom perinah = dturun 12. ulis kolom pulsa = jumlah pulsa 13. brs = brs akhir jika 15. jika pilih = 7 maka 16. ulis kolom nomor perinah = nomor perinah ke 17. ulis kolom perinah = gkiri 18. ulis kolom pulsa = jumlah pulsa 19. brs = brs akhir jika 21. jika pilih =8 maka 22. ulis kolom nomor perinah = nomor perinah ke 23. ulis kolom perinah = hkanan 24. ulis kolom pulsa = jumlah pulsa 25. brs = brs akhir jika
12 jika pilih = 5 maka 28. ulis kolom nomor perinah = nomor perinah ke 29. ulis kolom perinah = etarik 30. ulis kolom pulsa = jumlah pulsa 31. brs = brs akhir jika 33. jika pilih = 6 maka 34. ulis kolom nomor perinah = nomor perinah ke 35. ulis kolom perinah = fdorong 36. ulis kolom pulsa = jumlah pulsa 37. brs = brs akhir jika 39. jika pilih = 1 maka 40. ulis kolom nomor perinah = nomor perinah ke 41. ulis kolom perinah = acengkram 42. ulis kolom pulsa = jumlah pulsa 43. brs = brs akhir jika 45. jika pilih = 2 maka 46. ulis kolom nomor perinah = nomor perinah ke 47. ulis kolom perinah = bbuka 48. ulis kolom pulsa = jumlah pulsa 49. brs = brs akhir jika
13 Persiapan Teach Pendan Pilih = LEFT kiri Inpu Pilih Tulis gkiri Kiri_g Pilih = UP naik Tulis no perinah No Tulis jumlah pulsa Pulsa Tulis cnaik Naik_c Tulis no perinah No Pilih = RIGHT kanan Tulis jumlah pulsa Pulsa Tulis hkanan Kanan_a Tulis no perinah No Pilih = DOWN urun Tulis jumlah pulsa Pulsa Tulis dturun Turun_a 2a Tulis no perinah No Tulis jumlah pulsa Pulsa 1 Gambar 3.7 Diagram Teach Pendan I
14 40 2a 2 Pilih = INS maju Pilih = PGUP uup Tulis etarik Tarik_e Tulis acengkram Cengkram _a Tulis no perinah No Tulis no perinah No Tulis jumlah pulsa Pulsa Tulis jumlah pulsa Pulsa Pilih = END mundur Pilih = PGDN Tulis bbuka buka Buka_b Tulis fdorong Doong_f Tulis no perinah No Tulis no perinah No Tulis jumlah pulsa Pulsa Tulis jumlah pulsa Pulsa Ulang_a 2 Gambar 3.8 Diagram Teach Pendan II
15 Meode Perulangan/Oomais Seperi ang pernah disinggung erdahulu bahwa pada Teach Pendan meode Keboard ini erdapa meode perulangan/oomais sebagai presenasi bahwa robo dapa melakukan perinah sama seperi perinah ang erakhir kia berikan. Dalam hal ini perinah pengulangan penulis baasi aiu CENGKRAM NAIK KANAN BUKA KIRI TURUN dan kembali ke CENGKRAM. Meode perulangan ini memiliki algoroma sebagai beriku 1. procedure repea 2. begin 3. baca able 4. jika lif=naik maka 5. baca jumlah pulsa 6. cmd= anaik 7. dengan jumlah pulsa 8. brs=brs+1 9. akhir jika 10. jika lif=turun maka 11. baca jumlah pulsa 12. cmd= bturun 13. dengan jumlah pulsa 14. brs=brs akhir jika 16. jika axis=kiri maka 17. baca jumlah pulsa 18. cmd= ckiri 19. dengan jumlah pulsa 20. brs=brs akhir jika 22. jika axis=kanan maka 23. baca jumlah pulsa 24. cmd= dkanan 25. dengan jumlah pulsa 26. brs=brs akhir jika 28. jika shif=maju maka 29. baca jumlah pulsa 30. cmd= emaju 31. dengan jumlah pulsa 32. brs=brs akhir jika 34. jika shif=mundur maka 35. baca jumlah pulsa 36. cmd= fmundur 37. dengan jumlah pulsa 38. brs=brs akhir jika
16 jika gripe=tutup maka 41. baca jumlah pulsa 42. cmd= gtuup 43. dengan jumlah pulsa 44. brs=brs akhir jika 46. jika gripe=buka maka 47. baca jumlah pulsa 48. cmd= hbuka 49. dengan jumlah pulsa 50. brs=brs akhir jika 52. akhir
17 43 Ulang_a Ulang Baca row 1+1 Ulang_a P=readclm, brs = 1-awal P = a Naik Naik_a Winsa P = b Turun Turun_a Winsa P = c Kiri Kiri_a Winsa P = d Kanan Kanan_a Ulang_b Winsa Gambar 3.9 Diagram Repea I
18 44 Ulang_b P = e Maju Maju_a Winsa P = f Mundur Mundur_ a Winsa P = g Tuup Tuup_a Winsa P = h Buka Buka_a Winsa Ulang-a Gambar 3.10 Diagram Repea II
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM Perencanaan dan pembuatan Perangkat Keras
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Perencanaan dan pembuaan Perangka Keras Dalam pembuaan kunci jarak jauh dengan menggunakan minimum sisem 8088, digunakan meode pemodelan. Sebab pemodelan lebih
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Rangkaian Roda Moor Sensor Tuas Gas Mikrokonrol BS2SX Sabilizer Sang Sensor Sang Gambar 3.1 Blok diagram sisem keamanan sepeda moor berbasis mikrokonroler. Dari
Lebih terperinciBAB 3PERANCANGAN SISTEM
16 BAB 3PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sensor Cahaa ATMEGA8535 DRIVER LAMPU LAMPU LED DC LCD Gambar 3.1.Diagram Blok Beriku deskripsi fungsi seiap blok : 1 Blok Sensor Cahaa (TSL2561) : sensor cahaa
Lebih terperinciPercobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)
Percobaan PENYEARAH GELOMBANG (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id) 1. Tujuan 1). Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2). Mengamai benuk gelombang keluaran.
Lebih terperinci1. Pengertian Digital
Kegiaan elajar. Pengerian Digial Tujuan Khusus Pembelajaran Pesera harus dapa: Menyebukan definisi besaran analog Menyebukan definisi besaran digial Menggambarkan keadaan logika Menyebukan perbedaan nilai
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciPenyearah Setengah Gelombang Dan Gelombang Penuh
ELEKTRONIKA DASAR PENGGUNAAN DIODA SEBAGAI PENYEARAH Penyearah Seengah Gelombang Dan Gelombang Penuh Tujuan Insruksional Umum Pesera mengenal rangkaian penyearah / recifier Tujuan Insruksional Khusus Pesera
Lebih terperinciDarpublic Nopember 2013
Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa merupakan perusahaan indusri yang didirikan pada anggal 3 Desember 98, yang berempa di Jalan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
44 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sisem ang berjalan Analisis Sisem adalah penguraian dari suau sisem Informasi ke dalam bagian-bagian, komponen-komponen, dengan maksud unuk mendefenisikan
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciBAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE
BAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE Pada bab ini akan dibahas mengenai pengimplementasian dan analisa hasil dari perancangan sistem yang telah dibahas pada Bab III.
Lebih terperinciMODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN
MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem
Lebih terperinciPENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F
PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F Zihaul Haq 1, Bowo Nurhadiono, S.Si, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika, Universias
Lebih terperinciENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik
ENEGI LISTIK Tujuan : Menenukan fakor fakor yang mempengaruhi besar energi lisrik Ala dan bahan : 1. ower Suplay. Amperemeer 3. olmeer 4. Hambaan geser 5. Termomeer 6. Sopwach 7. Saif 8. Kawa nikelin 1
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI SELF TUNING LQR ADAPTIF UNTUK PENGATURAN GENERATOR SINKRON 3 FASA
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SELF TUNING LQR ADAPTIF UNTUK PENGATURAN GENERATOR SINKRON 3 FASA Arif Hermawan Jurusan Teknik Elekro FTI, Insiu Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111
Lebih terperinciKUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.
MODUL 2 : LISTRIK RANGKAIAN TERTUTUP Rangkaian eruup ialah rangkaian yang ak berpangkal dan ak berujung yang erdiri dari komponen lisrik (seperi kawa penghanar), ala ukur lisrik, dan sumber daya lisrik
Lebih terperinciAbstak. Kata Kunci: Op-amp, Integrator, Differensiator,Inverter dan Non inverter.
Rangkaian Inegraor dan Differensiaor ELIS SUSILAWATI (1127030017) FISIKA SAINS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNGUNG DJATI BANUNG TAHUN 2014 e-mail : elissusilawai533@yahoo.com Absak Aplikasi Pengua Operasional
Lebih terperinciv dan persamaan di C menjadi : L x L x
PERSMN GELOMBNG SSIONER. Pada proses panulan gelombang, erjadi gelombang panul ang mempunai ampliudo dan frekwensi ang sama dengan gelombang daangna, hana saja arah rambaanna ang berlawanan. hasil inerferensi
Lebih terperinciLIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1
LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciPertemuan IX, X V. Struktur Portal
ahan jar Saika ulai, ST, T Peremuan IX, X Srukur Poral 1 Pendahuluan Pada srukur poral, ang erdiri dari balok dan iang ang dibebani muaan di aasna akan imbul lenuran pada balok saja, dan akan meneruskan
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Encoder 2B1Q Berbasis FPGA
Desain dan Implemenasi Encoder Berbasis FPGA Sahbuddin Abdul Kadir 1 1 Teknik Elekro, Polieknik Negeri Ujung Pandang Sahbuddin.ak@poliupg.ac.id Absrak Pada sisem komunikasi digial, daa diransmisikan dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinci2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari
2014 LAORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Luvia, Imroaul Maghfiroh, Rana Dewi Kumalasari Laboraorium Fisika Maerial Jurusan Fisika, Deparemen Fisika
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN NUMERIK
BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Dalam ugas akhir ini, yang dibahas adalah permasalahan mengenai pencipaan pirani lunak yang mampu memanfaakan sumber daya kamera anpa menggunakan driver.
Lebih terperinciAhmad Riyadi Sampurno 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2
ANALISA DISTRIBUSI GAUSSE UNTUK PENGUJIAN STATISTIK Ahmad Riadi Sampurno 1, Erna Zuni Asuik, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.
ROTSI (UTRN) Diajukan unuk memenuhi ugas maa kuliah GEOMETRI TRNSFORMSI yang diampuh oleh Ekasaya ldila., M.Sc. Di susun oleh: NIM: SEKOLH TINGGI KEGURUN DN ILMU ENDIDIKN (STKI) GRUTJl. ahlawan No. 32
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu
BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA 3.1 Gambaran Umum Robo Meode naik angga yang dierapkan pada model robo ugas akhir ini, yaiu meode karol dan rasio diameer roda-inggi anak angga/undakan. Gambar 3.1 Ilusrasi
Lebih terperinciKLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK
KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciRelasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT
2 Relasi LOGIK FUNGSI ND, FUNGSI OR, DN FUNGSI NOT Tujuan : Seelah mempelajari Relasi Logik diharapkan dapa,. Memahami auran-auran relasi logik unuk fungsi-fungsi dasar ND, OR dan fungsi dasar NOT 2. Memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES
IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciSistem Pengontrolan Pintu Garasi Rumah Menggunakan Komunikasi DTMF Melalui Ponsel Berbasis Mikrokontroler ATMega32. Abstrak
Sisem Pengonrolan Pinu Garasi Rumah Menggunakan Komunikasi DTMF Melalui Ponsel Berbasis Mikrokonroler ATMega32 Rahau Oke Nedia [1], Deni Saria,M.Kom [2], Rana Aisuwara,M.Eng [3] Jurusan Sisem Kompuer Fakulas
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 engerian Bejana Tekan Bejana ekan adalah abung aau angki yang digunakan unuk menyimpan media yang berekanan. Media yang disimpan dapa berupa za cair, uap, gas aau udara. Jika
Lebih terperinci(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF
Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinciBAB III POWER MESIN TEKUK YANG DIBUTUHKAN UNTUK PROSES PENEKUKAN ACRYLIC
BAB III POWE MESIN TEKUK YANG DIBUTUHKAN UNTUK POSES PENEKUKAN ACYLIC 3.1. Gaya Usaha Dan Daya Lisrik Mesin Tekuk Acrylic Bila kia hendak memindahkan suau benda dari sau empa keempa yang lain, aau mengangkanya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian 2.1.1 Definisi Ruang Sampel Himpunan semua hasil semua hasil (oucome) yang mungkin muncul pada suau percobaan disebu ruang sampel dan dinoasikan dengan
Lebih terperinciAplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg
Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang
Lebih terperinciB a b. Aplikasi Dioda
Aplikasi ioda B a b 2 Aplikasi ioda Seelah mengeahui konsruksi, karakerisik dan model dari dioda semikondukor, diharapkan mahasiswa dapa memahami pula berbagai konfigurasi dioda dengan menggunkan model
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciSOFT STARTING PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA
Seminar Tugas Akhir SOFT STARTING PADA MOTOR INDUKSI FASA Oleh: Dwi Riyadi H. LF 96 8 ABSTRAK Pada moor induksi yang diam apabila egangan normal diberikan ke saor maka akan diarik arus yang besar oleh
Lebih terperinci& RANGKAIAN RC M. Ishaq
HAND OUT FISIKA DASA /LISTIKMAGNET/ ELEKTODINAMIK /kkapasito LISTIK DINAMIK : KAPASITO & ANGKAIAN M. Ishaq KAPASITO Mdel Kapasir perama dicipakan di Belanda, epanya ka Leyden pada abad ke8 leh para eksperimenalis
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciPERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Diagram Alur untuk Program Komputer.
PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Flowchar adalah suau diagram ang menggambarkan susunan logika suau program. Simbol simbol ang digunakan adalah sebagai beriku : Proses/prosessing, sau aau beberapa
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GELOMBANG
KARAKTERISTIK GELOMBANG Gelombang Gambar. Gelombang Sumber: hp://www.gudangpengeahuan.com Pada gambar. menunjukkan keika esan air jauh pada permukaan air ang enang aka menghasilkan muka gelombang. Gelombang
Lebih terperinciJurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA
BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciOleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciDesain dan Simulasi Inverter Tiga Fase Sumber Arus Menggunakan Metode Current Space Vector Modulation (CSVM) Untuk Aplikasi UPS
Desain dan Simulasi Inverer Tiga Fase Sumber Arus Menggunakan Meode Curren Space Vecor Modulaion (CSVM) Unuk Aplikasi UPS Haris Amrullah, Mochamad Ashari, Heri Suryoamojo. Bidang Sudi Teknik Sisem Tenaga
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)
BAB 3 LANDAAN TEORI 3.1 Pengerian dan Kegunaan Peramalan (Forecasing) Dalam melakukan analisis dibidang ekonomi, sosial dan sebagainya, kia memerlukan suau perkiraan apa yang akan erjadi aau gambaran enang
Lebih terperinci