KEPUASAN KERJA ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA NOVY TRI MUKTIYAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEPUASAN KERJA ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA NOVY TRI MUKTIYAH"

Transkripsi

1 KEPUASAN KERJA ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA NOVY TRI MUKTIYAH DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul kepuasan kerja istri pada keluarga dengan suami istri bekerja menurut jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2013 Novy Tri Muktiyah NIM

4 ABSTRAK NOVY TRI MUKTIYAH. Kepuasan kerja istri pada keluarga dengan suami istri bekerja menurut jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja. Dibimbing oleh EUIS SUNARTI. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kepuasan kerja istri pada keluarga dengan suami istri bekerja menurut jenis pekerjaan dan alokasi waktu. Contoh dalam penelitian ini adalah keluarga dengan suami istri bekerja yang memiliki anak berusia maksimal 9 tahun. Contoh dipilih secara stratified non proportional random sampling sebanyak 160 orang berdasarkan katagori pekerjaan formal dan informal dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari dan lebih dari 8 jam/hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja pada istri telah mencapai sekitar 70 persen dari indikator kepuasan kerja dimana pencapaian kepuasan tertinggi pada dukungan suami dan terendah pada kepuasan di tempat kerja terutama pada kemajuan pekerjaan atau usaha. Kepuasan kerja pada istri di sektor informal berbeda signifikan lebih tinggi dibandingkan istri yang bekerja informal. Namun demikian, tidak terdapat perbedaan kepuasan kerja yang signifikan berdasarkan alokasi waktu kerja istri. Kata kunci : alokasi waktu kerja, jenis pekerjaan, kepuasan kerja ABSTRACT NOVY TRI MUKTIYAH. Job satisfaction of wives in dual earner families based on types of work and work times alocation. Supervised by EUIS SUNARTI. This study aims to analyze the differences of job satisfaction of wives in dual earner families. The sample in this study are dual earner families that had children with maximal aged 9 years old. The sample was selected by stratified non proportional random sampling of 160 people in catagory of formal and informal jobs with working hours maximal 8 hours/day and more than 8 hours/day. The result of research showed that satisfaction of wives has reached approximately 70 percent of job satisfaction indicators which husband s support were the highest satisfaction and the lowest were satisfaction in work place particularly on progress of jobs or buisness. Job satisfaction of wives in the formal sector higher than wives who work informally. However, there were no significantly differences in job satisfaction based on work times alocation of wives. Keywords: job satisfaction, types of work, work times alocation

5 KEPUASAN KERJA ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

6

7 Judul Skripsi: Kepuasan Kerja Istri Pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan dan Alokasi Waktu Nama : Novy Tri Muktiyah NIM : Disetujui oleh Prof. r. Jr. Euis Sunarti, MS. Dosen Pembimbing Tanggal Lulus:.1 0 AUG 2Q \j

8 Judul Skripsi : Kepuasan Kerja Istri Pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan dan Alokasi Waktu Kerja Nama : Novy Tri Muktiyah NIM : I Disetujui oleh Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, MS. Dosen Pembimbing Diketahui oleh Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc. Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Tanggal Lulus:

9 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah keluarga dengan suami istri bekerja dengan judul Kepuasan Kerja Istri pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan dan Alokasi Waktu Kerja. Melalui kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.S selaku dosen pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan, dukungan, perhatian, dan saran selama proses penulisan skripsi ini. 2. Dr. Tin Herawati, SP, M.Si dan Neti Hernawati SP, M.Si selaku dosen penguji atas saran dan perbaikan yang diberikan dalam skripsi ini. 3. Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendampingi penulis dari awal masuk kuliah hingga sekarang. 4. Bapak, Ibu, Kakak dan keluarga penulis atas dorongan dan bantuan secara fisik dan non fisik kepada penulis yang tidak pernah berhenti. 5. Aparat kelurahan, ketua RT dan RW, dan kader kelurahan Pasir Jaya, Menteng, Panaragan, dan Paledang atas bantuan, kemudahan, dan kerjasama yang diberikan dalam proses pengambilan data. 6. Risda, Fitri, Zha, dan Rahmi sebagai tim peneliti, teman-teman IKK 46 khususnya Lastri, Ayulia, Ani, Fulan, Dini, Amel, Indri dan Reza atas kerjasama, dukungan dan motivasi, dan sarannya selama ini kepada penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan segala informasi dari skripsi ini. Selain itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang berguna bagi kesempurnaan skripsi ini. Bogor, Agustus 2013 Novy Tri Muktiyah

10 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 9 Latar Belakang 9 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 KERANGKA PEMIKIRAN 4 METODE 8 Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 8 Contoh dan Teknik Penarikan Contoh 8 Jenis dan Cara Pengumpulan Data 9 Pengolahan dan Analisis Data 10 Definisi Operasional 11 HASIL DAN PEMBAHASAN 13 Keadaan Umum Lokasi Penelitian 13 Karakteristik Contoh dan Keluarga 14 Pencapaian Kepuasan Kerja Istri 16 Perbedaan Pencapaian Kepuasan Kerja Menurut Jenis Pekerjaan 20 Perbedaan Pencapaian Kepuasan Kerja Menurut Alokasi Waktu Kerja 21 Pembahasan Umum 21 SIMPULAN DAN SARAN 24 Simpulan 24 Saran 24 DAFTAR PUSTAKA 25 RIWAYAT HIDUP 28

11 DAFTAR TABEL 1 Variabel data, skala data, dan katagori data 9 2 Uji beda rata-rata skor karakteristik contoh dan keluarga menurut jenis pekerjaan 14 3 Uji beda rata-rata skor karakteristik contoh dan keluarga menurut alokasi waktu kerja 15 4 Sebaran skor pencapaian kepuasan kerja (%) menurut jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja 16 5 Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap motivasi pekerjaan 17 6 Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap dukungan suami 17 7 Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap pekerjaan yang dilakukan 17 8 Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap kemajuan karir atau usaha 18 9 Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap dorongan atasan atau orang yang lebih maju di bidang pekerjaan Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap gaji atau upah Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap rekan kerja Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap kesempatan pengembangan pengetahuan dan keterampilan Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap kejelasan informasi di tempat kerja Uji beda rata-rata skor dimensi kepuasan kerja menurut jenis pekerjaan Uji beda rata-rata skor dimensi kepuasan kerja menurut alokasi waktu kerja 21 DAFTAR GAMBAR 1 Kerangka pemikiran karakteristik istri, karakteristik keluarga dan kepuasan kerja istri pada keluarga dengan suami istri bekerja menurut jenis pekerjaan (formal dan informal) dan alokasi waktu kerja (maksimal 8 jam/hari dan lebih dari 8 jam/hari) 7 2 Teknik penarikan contoh 8

12 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada masa moderenisasi saat ini, telah terjadi perubahan nilai-nilai yang sangat pesat terutama dalam sistem keluarga. Salah satu perubahan yang sangat mencolok adalah perubahan peran wanita di dalam keluarga. Zaman dahulu wanita hanya sebagai istri yang mengurus suami dan anak serta mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga, tetapi kini banyak para wanita bekerja di luar rumah yang dulunya merupakan sektor pekerjaan laki-laki. Kecenderungan istri untuk bekerja di luar rumah menyebabkan keluargakeluarga terutama di daerah perkotaan berubah menjadi keluarga dengan suami istri bekerja. Perubahan tersebut disebabkan tidak hanya tuntutan kebutuhan ekonomi, namun juga karena suami dan istri memiliki keinginan untuk aktualisasi diri di masyarakat sejalan dengan ilmu pengetahuan yang diperolehnya (Christine et al 2010). Meningkatnya partisipasi wanita dalam pasar kerja bukanlah terjadi secara kebetulan. Hal ini dikarenakan seringkali kebutuhan rumah tangga yang begitu besar dan mendesak sehingga membuat suami dan istri harus bekerja untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Namun demikian, ada pula para istri yang tetap memilih untuk bekerja karena mempunyai kebutuhan sosial yang tinggi dan dengan bekerja mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Meningkatnya peran istri sebagai pencari nafkah dan adanya kenyataan jika istri bekerja juga berperan untuk meningkatkan kedudukan rumah tangga akan menambah timbulnya berbagai permasalahan. Hal tersebut terjadi karena kedua peran tersebut sama-sama membutuhkan waktu, tenaga dan perhatian, sehingga diperlukan berbagai strategi agar istri dapat menjalankan kedua perannya dengan baik. Masalah pun akan semakin sulit apabila yang istri yang bekerja mempunyai anak-anak dan masih membutuhkan pengasuhan fisik maupun rohaniah. Istri yang memutuskan untuk bekerja di luar rumah akan memberikan kesulitan tersendiri dalam pembagian tugas di rumah tangga maupun pengasuhan anak. Hal tersebut disebabkan istri yang bekerja di luar rumah tidak dapat meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga dan dalam hal pengasuhan anak (Ollenburg & Moore 1996 dalam Tambingon 1999). Sejalan dengan hal tersebut, menurut Stoner dan Wankel (1986) masuknya istri di dalam sektor publik memberikan permasalahan sendiri karena adanya dual peran yang harus dihadapinya. Terdapat tiga sumber masalah yang mungkin dihadapi oleh istri yang bekerja, seperti : (1) sikap istri terhadap dirinya sendiri dan terhadap pekerjaannya, (2) sikap istri terhadap rekan kerja, serta (3) kebijaksanaan dan prosedur organisasi yang luas. Banyaknya tuntutan yang diterima istri dari sektor publik dan domestik serta kemampuan keluarga dalam memenuhi tugas keluarganya serta prestasi yang diterima di lingkungannya berdampak pada kepuasan yang dirasakan oleh istri bekerja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan kepuasan di berbagai aspek kehidupan. Levy (2003) serta Arofani dan

13 2 Seniati (2007) menyebutkan bahwa ada beberapa aspek yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seperti karakteristik pekerjaan, karakteristik individu, karakteristik peran (ambiguitas peran) serta konflik peran dan beban peran yang berlebih antara keluarga dan pekerjaan. Kepuasan yang dirasakan oleh istri yang bekerja berbeda-beda karena adanya perbedaan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja. Jenis pekerjaan dibedakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi dua yaitu pekerjaan formal dan pekerjaan informal. Pekerjaan formal merupakan pekerjaan dengan jam kerja tetap, terikat oleh organisasi yang berstatus badan hukum serta memiliki gaji tetap. Pekerjaan formal biasanya dicerminkan oleh pekerjaan manajerial (white collar) yang terdiri dari pekerja manajerial, teknisi dan sejenisnya, tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan, tenaga tata usaha dan sejenisnya, tenaga usaha penjualan, tenaga usaha di bidang jasa. Adapun pekerjaan informal memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) pekerjaan yang tidak ada perlindungan negara atas usaha atau pekerjaannya; b) tidak menghasilkan pekerjaan yang tetap; c) tidak terdapat keamanan kerja (job security); serta d) tidak terdapat status permanen atas pekerjaan tersebut dan unit usaha atau lembaga yang tidak berbadan hukum. Sedangkan untuk usaha di pekerjaan informal, umumnya merupakan usaha keluarga dalam skala kecil, padat karya, keterampilan diperoleh dari luar sekolah dan tidak diatur, serta pasar yang kompetitif seperti pedagang di pasar, pedagang asongan, tukang becak dan sebagainya. Waktu yang dikeluarkan oleh istri di dalam pekerjaannya termasuk waktu perjalanan dari tempat kerja ke rumah juga berdampak pada kemampuan istri dalam melakukan pekerjaan di tempat kerja dan di rumah sehingga akan membedakan kepuasan kerja yang dirasakan antara istri bekerja. Waktu kerja pada pekerja telah diatur oleh pemerintah khususnya dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai pasal 85 yang menyebutkan bahwa setiap pengusaha wajib untuk melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2 sistem. Kedua sistem tersebut yaitu untuk karyawan yang bekerja 6 hari dalam seminggu, jam kerjanya adalah 7 jam dalam 1 hari sedangkan yang bekerja 5 hari kerja dalam 1 minggu, kewajiban bekerja adalah 8 jam dalam 1 hari. Berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja tersebut, menyebabkan adanya perbedaan baik dari segi beban kerja, pekerjaan, jarak, waktu kerja, posisi pekerjaan serta pendapatan yang diperoleh yang pada akhirnya akan berdampak pada kepuasan kerja. Dengan demikian, berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan judul Kepuasan Kerja Istri pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan dan Alokasi Waktu Kerja. Perumusan Masalah Terbatasnya sumberdaya yang dimiliki oleh keluarga dan semakin meningkatnya kebutuhan keluarga menuntut keluarga untuk bekerja keras agar kebutuhannya terpenuhi, salah satunya yaitu dengan masuknya istri bekerja untuk membantu sistem ekonomi keluarga. Sejalan dengan hal tersebut, Sayogyo (1981) menyatakan bahwa kebanyakan alasan istri bekerja karena minimnya sumberdaya

14 yang dimiliki keluarga sehingga membutuhkan tambahan sumberdaya lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain karena meningkatnya tuntutan keluarga, Herawati (2000) menambahkan bahwa meningkatnya jumlah wanita atau istri yang bekerja di luar rumah juga disebabkan oleh meningkatnya pendidikan, terbukanya kesempatan kerja, serta teknologi yang semakin canggih. Berdasarkan data dari BPS tahun 2012, Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi dengan angkatan kerja tertinggi di Indonesia (20.16 juta jiwa), angka ini selalu bertambah tiap tahunnya, dimana pada tahun sebelumnya jumlah angkatan kerja Jawa Barat sebanyak juta orang pada tahun 2008 lalu meningkat menjadi juta orang pada tahun 2009 dan juta orang pada tahun Selanjutnya, peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut berdampak pada peningkatan kesempatan wanita di sektor publik (Sakernas 2010 dalam Depnakertrans 2012). Data tersebut sejalan dengan data Sakernas (2008) berdasarkan jumlah tenaga kerja Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) yang merujuk pada mobilitas pekerja antar wilayah administrasi dengan syarat pekerja melakukan pulang pergi seminggu sekali atau sebulan sekali yang terbesar adalah di Provinsi Jawa Barat. Jumlah tenaga AKAD wanita di Provinsi Jawa Barat merupakan terbesar ketiga di Indonesia yaitu sebanyak orang. Berdasarkan penelitian dari Maintier et al (2011) menyebutkan bahwa beban kerja yang berat hanya mempengaruhi pihak istri di dalam kehidupannya. Beban kerja yang berat ini kemudian menimbulkan kelelahan yang pada akhirnya akan menghasilkan kepuasan hidup yang rendah pada wanita dalam hal ini pihak istri yang bekerja. Secara umum, pekerjaan dan kepuasan merupakan hal yang saling terkait satu sama lain. Kepuasan kerja yang tinggi akan memberikan dampak terhadap kualitas kehidupan keluarga yang akhirnya berpengaruh terhadap kesejahteraan di dalam keluarga. Duxbury, Higgins, dan Johnson (2001) dalam Maintier et al (2011) menyebutkan bahwa masalah pekerjaan dan keluarga dapat dikurangi dengan memberikan kontrol pada pekerjaan dan kehidupan keluarga seperti jam kerja yang fleksibel untuk mengurangi konflik dan meningkatkan kepuasan kerja. Adanya fleksibilitas waktu kerja didukung oleh fleksibilitas pekerjaan yang dilakukan oleh istri tersebut dimana lebih memungkinkan dilakukan oleh istri yang bekerja informal. Hal tersebut dikarenakan istri yang bekerja informal diduga lebih dapat mengatur waktunya untuk kerja dan keluarga terutama yang memiliki alokasi waktu kerja kerja maksimal 8 jam/hari sehingga kepuasan kerja pun dapat tercapai. Pada kenyataannya, data Sakernas (2008) menunjukkan jumlah pekerja wanita di sektor formal pada tahun 2007 sebanyak persen meningkat menjadi persen pada tahun Sedangkan di sektor informal terjadi penurunan jumlah pekerja wanita dimana pada tahun 2006 sebanyak persen menjadi persen pada tahun Selain itu, fleksibilitas waktu pun masih sulit dilakukan di Indonesia terutama pada pekerjaan formal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2012) sebesar 77.2 juta orang (68.48 persen) masih bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu hanya 6.9 juta orang (6.08 persen) dimana jam kerja tersebut belum termasuk dengan alokasi waktu yang dikeluarkan untuk perjalanan dari rumah ke tempat kerja. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut : 3

15 4 1. Bagaimana pencapaian kepuasan kerja yang yang dirasakan oleh istri pada keluarga dengan suami istri bekerja menurut jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja? 2. Bagaimana perbedaan kepuasan kerja yang dirasakan oleh istri pada keluarga dengan suami istri bekerja berdasarkan jenis pekerjaan istri yaitu formal dan informal? 3. Bagaimana perbedaan kepuasan kerja yang dirasakan oleh istri pada keluarga dengan suami istri bekerja berdasarkan alokasi waktu kerja istri yaitu maksimal 8 jam/hari dengan lebih dari 8 jam/hari? Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis kepuasan kerja yang dirasakan oleh istri pada keluarga dengan suami istri bekerja menurut jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja istri. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi pencapaian kepuasan kerja yang dirasakan oleh istri pada keluarga dengan suami istri bekerja 2. Menganalisis perbedaan kepuasan kerja yang dirasakan oleh istri pada keluarga dengan suami istri bekerja berdasarkan jenis pekerjaan istri 3. Menganalisis perbedaan kepuasan kerja yang dirasakan oleh istri pada keluarga dengan suami istri bekerja berdasarkan alokasi waktu kerja istri. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya dengan lebih memaparkan pentingnya memperhatikan kepuasan kerja terutama pada istri atau ibu yang bekerja. Bagi istri yang bekerja, diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk memberikan informasi akan pentingnya pemenuhan aspek di dalam keluarga dan pekerjaan sehingga kepuasan kerja dapat tercapai. Bagi pemerintah, sebagai pembuat kebijakan dihaarapkan dapat membuat sebuah kebijakan yang mendukung peran istri yang bekerja sehingga kepuasan kerja istri dapat tercapai. KERANGKA PEMIKIRAN Pembahasan dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa pendekatan teori, seperti teori struktural fungsional dan teori pertukaran sosial. Dalam pendekatan teori struktural fungsional, Winton (1995) menyatakan keluarga merupakan sistem berupa unit-unit yang memiliki hubungan dan struktur dimana didalamnya memiliki tujuan dan peraturan-peraturan untuk mencapai

16 tujuan yaitu kehidupan yang lebih baik. Teori struktural fungsional dalam keluarga menjelaskan mengenai struktur dan fungsi serta peran anggota keluarga sehingga tercipta keseimbangan dalam keluarga. Seiring berkembangnya zaman, terdapat perubahan pandangan dan budaya yang berhubungan dengan individu, kemandirian dan peran anggota keluarga yang dapat merubah susunan dan dinamika struktur dalam keluarga. Salah satu perubahanyang terjadi yaitu masuknya istri di dalam pekerjaan publik. Keikutsertaan istri untuk bekerja di luar rumah merupakan salah satu wujud kontribusi istri untuk meningkatkan pendapatan keluarga ataupun sebagai sarana pengaktualisasian diri. Herawati (2000) menyatakan bahwa semakin tinggi jumlah wanita yang bekerja di luar rumah dapat disebabkan oleh semakin meningkatnya tekanan ekonomi, peningkatan pendidikan, semakin terbukanya kesempatan wanita untuk bekerja serta teknologi yang semakin maju. Hal ini pun membuat perubahan peran pada istri dimana pada masyarakat tradisional istri hanya berperan sebagai ibu rumah tangga dan suami sebagai pencari nafkah utama mulai bergeser menjadi keluarga dengan suami istri bekerja (dual earner families). Adanya perubahan peran istri pada alokasi waktu produktifnya di luar rumah mempunyai konsekuensi (cost) dan keuntungan tersendiri. Dalam pandangan teori pertukaran sosial, individu merupakan mahluk yang rasional dimana dalam penerapannya individu akan memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya yang dikeluarkan. Penerapan teori pertukaran sosial berfokus pada motivasi (hal yang mendorong seseorang melakukan kegiatan) yang berasal dari keinginan diri sendiri. Dalam konsep teori ini, Sunarti (2001) menyatakan bahwa biaya minimal dalam interaksi sosial setidaknya adalah waktu dan tenaga sedangkan biaya lainnya seperti uang, perasaan marah, frustasi dan depresi. Dengan demikian, masuknya istri bekerja di luar rumah tidak terlepas dari adanya manfaat yang di hasilkan dari pekerjaannya seperti gaji atau kepuasan kerja dan konsekuensi yang harus dibayar istri seperti biaya untuk mengurus rumah dan anak serta konflik kerja keluarga yang mungkin timbul bila istri tidak dapat menciptakan keseimbangan. Deacon dan Firebaugh (1988) menyebutkan bahwa pada istri yang bekerja akan terjadi konflik peran karena mereka memiliki tanggung jawab baik pada pekerjaan rumah maupun di luar rumah. Kepuasan kerja merupakan hal penting yang harus dirasakan oleh pekerja untuk menggambarkan perasaan senang atau kecewa pekerja terhadap pekerjaannya. Prasetyo (2008) menyatakan kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifa individual. Hal ini berarti setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai yang berlaku dalam dirnya, semakin tinggi penilaian maka semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan. Salah satu cara untuk menilai kepuasan kerja yaitu dengan melihat seberapa besar motivasi kerja. Motivasi kerja merupakan faktor pendorong dari dalam internal pekerja dalam kesediannya mengeluarkan upaya untuk mencapai tujuan kerja di tempat kerja. Arep dan Tanjung (2002) menyatakan bahwa manfaat motivasi kerja yang utama adalah untuk menciptakan gairah kerja sehingga meningkatkan produktivitas kerja. Faktor-faktor yang dapat menjadi motivasi kerja yang dijelaskan oleh Yulinda dan Harlyanti (2009) adalah keberhasilan melakukan tugas, pengakuan kerja, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab yang diberikan, serta kemungkinan dalam pengembangan kemajuan kerja. Huang (2011) dalam penelitiannya menjelaskan motivasi kerja merupakan 5

17 6 indikator pendorong dari kepuasan kerja yang meliputi otonomi, signifikansi, dan pembelajaran. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Djastuti (2011) menyatakan orang-orang yang dalam pekerjaannya melibatkan variasi keterampilan, identifikasi tugas, dan signifikansi tugas akan menganggap pekerjaan lebih berarti yang berdampak pada motivasi dan kepuasan kerja. Penilaian kepuasan kerja tidak terlepas dari penilaian kepuasan terhadap pekerjaan di tempat kerja. Hussin (2011) menyatakan kepuasan terhadap pekerjaan di tempat kerja merupakan tanggung jawab pekerjaan yang harus dilakukan oleh pekerja dimana pekerjaan itu dapat diterima oleh pekerja sebagai sesuatu yang menyenangkan, membuat nyaman, serta menantang untuk pekerja sehingga akan meningkatkan prestasi kerja. Huang (2011) dalam penelitiannya menjelaskan penilaian di tempat kerja tidak hanya dilihat dari lima dimensi kepuasan tradisional (pekerjaan yang dilakukan, promosi, sikap atasan, rekan kerja, dan gaji) namun juga berdasarkan pelatihan dan informasi pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan atau tempat kerja. Untuk menyeimbangkan perannya sebagai seorang ibu rumah tangga dan pekerja, istri yang bekerja cenderung membutuhkan bantuan untuk meringankan pekerjaanya yang berlebih yang membuat istri merasa tertekan untuk melakukan peran gandanya tersebut. Dukungan yang diberikan oleh suami pada istri sangat diperlukan untuk meringankan beban kerja istri dan membantu istri mencapai kepuasan kerjanya. Sari (2005) menjelaskan dukungan emosional yang diberikan suami sangat dibutuhkan oleh istri bekerja untuk menunjang dirinya berkarir (bekerja). Prasetya (2007) menyatakan dukungan yang diberikan suami akan membuat istri menjadi dapat melihat diri mereka sendiri dan diri suami dalam pandangan yang lebih positif. Hal ini pun membantu istri dalam melihat pekerjaan mereka dengan cara yang lebih positif. Sikap positif pada istri tersebut sangat membantu istri dalam mensyukuri pekerjaan sehingga kepuasan kerja akan semakin cepat tercapai. Perbedaan karakteristik istri dan keluarga, jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja istri akan berdampak pada perbedaan posisi istri di dalam pekerjaan di luar rumah. Perbedaan ini kemudian memimbulkan perbedaan motivasi pekerjaan internal yang dirasakan sehingga pencapaian kepuasan kerja pun menjadi berbeda. Levy (2003) menyebutkan bahwa terdapat beberapa hal yang memiliki dampak pada kepuasan kerja seperti jenis dan jam kerja, karakteristik individu, serta faktor sosial. Sejalan dengan hal tersebut Booth dan Ours (2007) menjelaskan bahwa istri merasa lebih puas pada pekerjaan paruh waktu dan pekerjaan yang memiliki fleksibilitas tinggi karena peran-peran yang menjadi tanggung jawabnya. Pada akhirnya, penelitian ini difokuskan untuk mendapatkan gambaran mengenai perbedaan kepuasan kerja istri pada keluarga dengan suami istri bekerja berdasarkan jenis pekerjaan (formal dan informal) dan alokasi waktu untuk bekerja (maksimal 8 jam/hari dan lebih dari 8 jam/hari). Penjelasan selengkapnya disajikan secara lebih jelas pada Gambar 1.

18 7 Karakteristik Istri 1. Usia 2. Lama Pendidikan 3. Lama Bekerja 4. Pendapatan Karakteristik Keluarga 1. Besar Keluarga 2. Usia Anak Terakhir 3. Usia Suami 4. Lama Pendidikan Suami 5. Lama Menikah 6. Pendapatan Perkapita Kepuasan Kerja 1. Kepuasan Motivasi Pekerjaan 2. Kepuasan Dukungan Suami 3. Kepuasan di Tempat Kerja Gambar 1 Kerangka pemikiran karakteristik istri, karakteristik keluarga dan kepuasan kerja istri pada keluarga dengan suami istri bekerja menurut jenis pekerjaan (formal dan informal) dan alokasi waktu kerja (maksimal 8 jam/hari dan lebih dari 8 jam/hari)

19 8 METODE Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian keseimbangan kerja dan keluarga pada keluarga dengan suami istri bekerja. Disain dalam penelitian ini adalah cross sectional. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. yaitu di Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Masing-masing kecamatan kemudian diambil dua kelurahan yaitu Kelurahan Pasir Jaya dan Kelurahan Menteng dari Kecamatan Bogor Barat, sedangkan pada Kecamatan Bogor Tengah dipilih Kelurahan Paledang dan Kelurahan Panaragan. Waktu penelitian yang terdiri dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan penulisan laporan dilakukan dalam jangka waktu sembilan bulan terhitung mulai bulan Oktober 2012 hingga Juli Contoh dan Teknik Penarikan Contoh Populasi dari penelitian ini adalah istri bekerja pada keluarga dengan suami istri bekerja yang memiliki anak di bawah usia 9 tahun. Penelitian ini dibatasi pada contoh yang dibedakan menjadi dua kategori yaitu berdasarkan jenis pekerjaan (formal dan informal) dan alokasi waktu kerja istri (maksimal 8 jam/hari dan lebih dari 8 jam/hari). Teknik penarikan contoh dilakukan secara stratified non proportional random sampling dengan contoh sebanyak 160 orang. Teknik penarikan contoh disajikan secara lebih jelas pada Gambar 2. Isteri Bekerja di Kota Bogor Kecamatan Bogor Barat Kecamatan Bogor Tengah Purposive Kelurahan Pasir Jaya Kelurahan Menteng Kelurahan Panaragan Kelurahan Paledang Purposive Formal= 108 Informal= 77 Formal=170 Informal=49 Formal= 76 Informal=20 Formal=67 Informal=48 Formal= 278; Informal= 126 Formal= 143; Informal= 68 Formal Informal 8 jam n= 86 > 8 jam n= jam n= 57 >8 jam n= 60 Stratified non proportional random sampling n=38 n=42 n=50 n=30 Gambar 2 Teknik penarikan contoh

20 9 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengisian kuesioner yang kemudian diuji validitas dimana semua pertanyaan valid (Pearson corellation=0.241 sampai 0.708) dengan nilai reliabilitas tinggi (cronbach s alpha=0.900). Data primer diperoleh dengan bantuan kuesioner meliputi karakteristik keluarga, karakteristik contoh, jenis pekerjaan, alokasi waktu yang dikeluarkan istri, serta kepuasan istri yang bekerja. Data sekunder yang diperoleh adalah data monografi dari Kelurahan Pasir Jaya dan Kelurahan Menteng di Kecamatan Bogor Barat, serta Kelurahan Panaragan dan Kelurahan Paledang di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Data yang diambil dari kelurahan tersebut adalah data keluarga dengan suami istri bekerja dan memiliki anak di bawah usia 9 tahun yang diperoleh dari masingmasing kelurahan berdasarkan Data Dasar Keluarga (DDK). Tabel 1 Variabel data, skala data, dan katagori data Variabel Skala data Kategori data Karakteristik Istri 1. Usia (Hurlock 1980) Rasio 1. Dewasa Awal (18-40 tahun) 2. Dewasa Madya (40-60 tahun) 3. Dewasa Akhir (>60 tahun) 2.Lama Pendidikan Rasio 1. 6 tahun tahun tahun 4. > 12 tahun 3. Pendapatan Rasio 1. < Lama bekerja Rasio 1. 1 tahun tahun tahun tahun 5. > 20 tahun Karakteristik keluarga 1. Usia anak terakhir Rasio 1. Bayi (0-2 tahun) 2. Anak pra sekolah (5-7 tahun) 3. Anak sekolah (> 8 tahun) 2. Usia suami (Hurlock 1980) Rasio 3. Lama pendidikan suami Rasio 1. 6 tahun tahun tahun 4. > 12 tahun 4. Pendapatan per kapita (Garis kemiskinan Jawa Barat, berdasarkan BPS 2012) 5. Besar keluarga (BKKBN 1998) 1. Dewasa Awal (18-40 tahun) 2. Dewasa Madya (40-60 tahun) 3. Dewasa Akhir (>60 tahun) Rasio 1. Sangat miskin : <Rp Miskin : Rp Rp Hampir miskin : Rp Rp Tidak miskin : > Rp Rasio 0. Keluarga kecil ( 4 orang) 1. Keluarga sedang (5-7 orang) 2. Keluarga besar ( 8 orang) (BKKBN 1998)

21 10 Variabel Skala data Kategori data 6. Lama menikah Rasio tahun tahun tahun tahun tahun Jenis pekerjaan dan alokasi waktu 1. Jenis pekerjaan Nominal 1. Formal 2. Informal 2. Alokasi waktu Nominal 1. Maksimal 8 jam/hari 2. Lebih dari 8 jam/hari Kepuasan kerja 1. Motivasi kerja Ordinal Berdasarkan skor jawaban motivasi kerja (rentan skor 7-35) 2. Dukungan suami Ordinal Berdasarkan skor jawaban dukungan suami (rentan skor 3-15) 3. Kepuasan di Tempat Kerja Ordinal Berdasarkan skor jawaban kumulatif pada tiap subdimensi dari kepuasan di tempat kerja (rentan skor 15-75) 3.1 Kepuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan 3.2 Kepuasan terhadap kemajuan kerja atau usaha 3.3 Kepuasan terhadap sikap atasan 3.4 Kepuasan terhadap gaji/ upah 3.5 Kepuasan terhadap rekan kerja 3.6 Kepuasan terhadap kesempatan pengembangan kemampuan dan keterampilan 3.7 Kepuasan terhadap kejelasan informasi Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Berdasarkan skor jawaban kepuasan kerja yang dilakukan ( rentan skor 4-20) Berdasarkan skor jawaban (rentan skor 3-15) Berdasarkan skor jawaban sikap atasan (rentan skor 3-15) Berdasarkan skor jawaban gaji/upah (rentan skor 5-25) Berdasarkan skor jawaban rekan kerja ( rentan skor 4-20) Berdasarkan skor jawaban kesempatan pengembangan kemampuan dan keterampilan (rentan skor 2-10) Berdasarkan skor jawaban kejelasan informasi (rentan skor 4-20) Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan program komputer yang sesuai. Pengolahan data meliputi beberapa tahapan yaitu editing, scoring, entering, cleaning, dan analisis data dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS Statistics for Windows. Sedangkan pengkategorian disesuaikan dengan jenis variabel yang diteliti. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis deskriptif digunakan untuk untuk mengidentifikasi karakteristik contoh, karakteristik keluarga, karakteristik pekerjaan, dan kepuasan kerja yang dirasakan oleh istri. 2. Uji beda digunakan untuk melihat perbedaan karakteristik contoh dan keluarga serta kepuasan kerja dirasakan oleh istri pada keluarga dengan suami istri bekerja berdasarkan jenis pekerjaan istri dan alokasi waktu istri untuk bekerja. Uji beda dilakukan menggunakan independent sample T-test.

22 Pada saat melakukan pengolahan data, jenis data dari variabel kepuasan kerja yang dirasakan oleh istri diubah ke dalam jenis rasio dengan menjumlahkan setiap jawaban hingga mendapatkan skor komposit. Berikut adalah cara menghitung skor pencapaian kepuasan kerja, motivasi kerja, dukungan yang diberikan suami, serta kepuasan di tempat kerja: Skor capaian per sub dimensi Y = skor yang didapatkan (variabel ) x 100% skor maksimum variabel Skor capaian per dimensi Y = skor yang didapatkan (per sub dimensi) x 100% skor maksimum per sub dimensi Skor capaian total variabel Y = skor yang didapatkan (per dimensi) x 100% skor maksimum per dimensi 11 Definisi Operasional Karakteristik pekerjaan adalah pekerjaan yang dibedakan berdasarkan jenis pekerjaan (formal dan informal) dan alokasi waktu kerja (maksimal 8 jam/hari dan lebih dari 8 jam/hari). Pekerjaan Formal adalah pekerjaan di suatu instansi, jam kerja tetap, gaji tetap, dan di luar rumah. Pekerjaan Informal adalah pekerjaan tidak di suatu instansi, jam kerja tidak tetap, gaji tidak tetap, diluar maupun didalam rumah. Alokasi Waktu adalah waktu yang digunakan oleh istri untuk bekerja di luar rumah termasuk alokasi waktu istri yang digunakan di dalam perjalanan dari rumah ke tempat kerja. Karakteristik istri adalah ciri khas yang dimiliki oleh istri yang bekerja yang terdiri dari usia, pendidikan, dan pendapatan yang diperoleh. Pendapatan adalah gaji atau upah yang diterima istri dari perkerjaannya selama satu bulan. Lama bekerja adalah lama istri bekerja yang dinyatakan dalam tahun. Karakteristik keluarga adalah ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing keluarga sehingga berbeda dengan keluarga lainnya seperti usia anak, usia suami, pendidikan suami, besar keluarga, lama menikah dan pendapatan per kapita keluarga. Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama keluarga yang diklasifikasikan menjadi tiga yaitu keluarga kecil (anggota keluarga 4 orang), keluarga sedang (anggota keluarga 5-6 orang) dan keluarga besar (anggota keluarga 7 orang).

23 12 Usia suami, isteri, dan anak terakhir adalah jumlah tahun lengkap sejak lahir sampai usia ulang tahun terakhir suami, isteri, dan anak terakhir. Lama Pendidikan suami dan isteri adalah lama pendidikan formal yang diperoleh suami dan isteri dalam tahun. Lama menikah adalah jumlah lama istri menikah dengan suaminya yang di nyatakan dalam tahun. Pendapatan per kapita adalah jumlah uang diperoleh dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan yang dinyatakan dalam rupiah yang diperoleh dari hasil gabungan pendapatan suami, istri dan anggota keluarga lain yang bekerja yang dibagi dengan jumlah anggota dalam keluarga. Kepuasan kerja adalah kepuasan yang dirasakan oleh istri bekerja karena perannya di luar rumah dalam mencari nafkah. Motivasi kerja adalah faktor dari dalam diri istri yang mendorong istri bekerja sehingga mencapai kepuasan di dalam pekerjaan. Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan oleh suami kepada istri bekerja baik dalam pekerjaan diluar rumah maupun pekerjaan rumah tangga. Kepuasan di tempat kerja adalah kepuasan yang dirasakan oleh istri bekerja terhadap pekerjaan di tempat kerja yang meliputi pekerjaan yang dilakukan, kemajuan karir atau usaha, sikapatasan, gaji atau upah, rekan kerja, kesempatan pengembangan kemampuan dan keterampilan, serta kejelasan informasi di tempat kerja. Kepuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan adalah kepuasan yang dirasakan oleh istri bekerja terhadap pekerjaan yang dilakukannya meliputi kemampuan mengaktialisasikan diri, manfaat diri dalam bekerja, standar pekerjaan dan variasi yang dilakukannya di tempat kerja. Kepuasan terhadap kemajuan kerja atau usaha adalah kepuasan yang dirasan oleh istri bekerja terhadap kesempatannya untuk lebih maju di dalam pekerjaan atau usahanya. Kepuasan terhadap sikap atasan adalah kepuasan yang dirasan oleh istri bekerja terhadap sikap atasan atau orang yang lebih maju dalam pekerjaannya yang meliputi dorongan, kemampuan dalam memecahkan masalah dan kepedulian terhadap istri yang bekerja. Kepuasan terhadap gaji atau upah adalah kepuasan terhadap gaji atau upah yang diperoleh serta pemotongannya karena istri tidak bekerja. Kepuasan terhadap rekan kerja adalah kepuasan yang dirasakan oleh istri bekerja karena manfaat kepemilikan rekan kerja di pekerjannya. Kepuasan terhadap kesempatan pengembangan kemampuan dan keterampilan adalah kepuasan yang dirasakan oleh istri bekerja karena esempatan yang diberikan dalam menambah ilmu pengetahuan dan keterampilannya. Kepuasan terhadap kejelasan informasi adalah kepuasan terhadap kejelasan informasi yang diberikan oleh tempat istri bekerja maupun oleh lingkungan tempat istri bekerja.

24 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Bogor Barat merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak di Kota Bogor dengan jumlah penduduk sebesar jiwa. (BPS Kota Bogor 2011) dengan luas wilayah sekitar Ha. Adapun batas-batas Kecamatan Bogor Barat adalah : 1) sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kemang; 2) sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bogor Tengah dan Kecamatan Tanah Sareal; 3) sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bogor Selatan dan Kecamatan Ciomas; dan 4) sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Dramaga. Kecamatan Bogor Barat terbagi dalam 16 kelurahan, diantaranya adalah Kelurahan Pasir Jaya dan Kelurahan Menteng. Kondisi fisik Kecamatan Bogor Barat merupakan lahan yang baik untuk mendukung kegiatan perkotaan seperti pemukiman, perkantoran, perdagangan, industri, pariwisata, pertanian dan lain-lain. Kelurahan Pasir Jaya memiliki jumlah penduduk sebanyak jiwa. Luas wilayah Kelurahan Pasir Jaya sekitar Ha. Kelurahan Pasir Jaya terdiri dari 15 RW dengan 63 RT didalamnya. Adapun batas-batas Kelurahan Pasir Jaya yaitu : 1) sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Gunung Batu; 2) sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Cikaret; 3) sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pasir Kuda dan Kelurahan Pasir Mulya; 4) sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Empang dan Kelurahan Mulya Harja. Kelurahan Menteng memiliki jumlah penduduk sebesar jiwa dengan luas wilayah sekitar 209 Ha. Kelurahan Menteng terdiri atas 20 RW dan 78 RT. Batas-batas wilayah dari Kelurahan Menteng yaitu : 1) sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Cilendek Timur; 2) sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cisadane; 3) sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurah Kebon Kelapa; dan 4) sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Ciwaringin. Berbeda dengan Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan dengan penduduk terpadat di Kota Bogor dengan jumlah penduduk sebesar jiwa/km 2 (BPS Kota Bogor 2011) dengan luas wilayah sekitar 851 Ha. Adapun batas-batas Kecamatan Bogor Tengah adalah : 1) sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kedung Jaya dan Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal; 2) sebelah Timur berbatasan dengan Jalan TOL Jagorawi, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur dan Kelurahan Sukasari; 3) sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bondongan dan Kelurahan Empang Kecamatan Bogor Selatan; dan 4) sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cisadane dan Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat. Kecamatan Bogor Tengah terbagi dalam 10 kelurahan, diantaranya adalah Kelurahan Panaragan dan Kelurahan Paledang. Kelurahan Panaragan memiliki penduduk berjumlah jiwa dengan luas wilayah 27 Ha. Kelurahan Panaragan terdiri atas 7 RW dan 34 RT. Batasbatas wilayah dari Kelurahan Panaragan yaitu : 1) sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Veteran ; 2) sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cisadane; 3) sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Cisadane; dan 4) sebelah Timur berbatasan Sungai Cisadane.

25 14 Kelurahan Paledang memiliki jumlah penduduk sebesar jiwa. Luas wilayah Kelurahan Paledang yaitu sekitar 178 Ha. Kelurahan Paledang terdiri dari 13 RW dengan 58 RT didalamnya. Adapun batas-batas Kelurahan Paledang yaitu : 1) sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Pabaton; 2) sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Babakan; 3) sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Gudang; dan 4) sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Panaragan. Karakteristik Contoh dan Keluarga Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada karakteristik contoh dan keluarga menurut jenis pekerjaan dimana istri yang bekerja formal memiliki pendidikan, lama kerja, dan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan istri yang bekerja informal. Selain itu, pada karakteristik besar keluarga, usia istri, suami dan usia anak terakhir, serta lama pernikahan lebih rendah dimiliki oleh istri yang bekerja formal dibandingkan dengan istri yang bekerja informal. Tabel 2 Uji beda rata-rata skor karakteristik contoh dan keluarga menurut jenis pekerjaan Karakteristik Keluarga Formal Informal P-Value Besar keluarga ** Usia suami (tahun) ** Usia istri (tahun) * Pendidikan suami (tahun) ** Pendidikan istri (tahun) ** Lama bekerja istri (tahun) ** Lama pernikahan (tahun) ** Usia anak terakhir (tahun) ** Pendapatan Istri (rupiah) ** Pendapatan per kapita (rupiah) ** Keterangan *signifikan pada p-value <0.05; **sangat signifikan pada p-value <0.01 Berdasarkan jenis pekerjaannya, istri yang bekerja formal didominasi oleh pegawai swasta (45.5%) dan pekerjaan informal sebagian besar bekerja sebagai pembantu rumah tangga (49%). Pada pekerjaan formal, rata-rata pendidikan istri adalah tahun dimana 32.5 persen dari contoh telah menempuh pendidikan >12 tahun. Namun demikian, istri yang bekerja informal rata-rata pendidikannya adalah 8.56 tahun atau hanya menempuh pendikan sampai jenjang SMP dan masih terdapat 40 persen contoh istri yang bekerja informal masih berpendidikan sekolah dasar. Pada pendapatan perkapita keluarga, keluarga dari istri yang bekerja formal rata-rata memilki pendapatan perkapita Rp sedangkan keluarga dari istri yang bekerja informal Rp Pendapatan perkapita ini kemudian digunakan untuk menghitung kesejahteraan keluarga yang diukur berdasarkan garis kemiskinan. Berdasarkan besar pendapatan perkapita Kota Bogor tahun 2010 besar garis kemiskinan (GK) Kota Bogor adalah Rp (BPS Kota Bogor 2012) sehingga bila dihitung berdasarkan GK, rata-rata status keluarga dari keseluruhan contoh telah tergolong pada katagori keluarga tidak miskin. Pada

26 analisis lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat keluarga contoh yang bekerja formal tergolong dalam katagori keluarga miskin, namun masih ada keluarga yang tergolong dalam katagori keluarga miskin (28.8%) pada keluarga dari istri yang bekerja informal. Berdasarkan alokasi waktu istri bekerja, terdapat perbedaan yang signifikan lebih tinggi pada karakteristik contoh dan keluarga yaitu pada pendidikan istri, pendidikan suami, pendapatan istri dan pendapatan per kapita pada contoh yang bekerja lebih dari 8 jam/hari dibandingkan yang bekerja maksimal 8 jam/hari. Walaupun tidak ada perbedaan signifikan pada karakteritik lainnya namun rata-rata skor istri yang bekerja lebih dari 8 jam/hari lebih tinggi dibandingkan yang bekerja maksimal 8 jam/hari yaitu pada usia suami, usia istri, dan lama kerja istri dibandingkan dengan istri yang bekerja maksimal 8 jam/hari. Sebaliknya, rata-rata skor contoh pada besar keluarga, lama pernikahan, dan usia anak terakhir lebih tinggi pada keluarga dengan istri yang bekerja maksimal 8 jam/hari dibandingkan keluarga dengan istri yang bekerja lebih dari 8 jam/hari. Tabel 3 Uji beda rata-rata skor karakteristik contoh dan keluarga menurut alokasi waktu kerja Karakteristik Keluarga 8 Jam/hari > 8 Jam/hari P-Value Besar keluarga Usia suami (tahun) Usia istri (tahun) Pendidikan suami (tahun) * Pendidikan istri (tahun) * Lama bekerja istri (tahun) Lama pernikahan (tahun) Usia anak terakhir (tahun) Pendapatan Istri (rupiah) ** Pendapatan per kapita (rupiah) ** Keterangan *signifikan pada p-value <0.05; **sangat signifikan pada p-value <0.01 Istri yang bekerja lebih dari 8 jam/hari memiliki rata-rata pendidikan istri dan suami yang lebih tinggi dibandingkan dengan istri yang bekerja maksimal 8 jam/hari. Pendidikan suami dari istri yang bekerja lebih dari 8 jam/hari adalah tahun dan pendidikan suami dari istri yang bekerja maksimal 8 jam/hari adalah tahun. Rata-rata pendidikan istri yang bekerja lebih dari 8 jam/hari adalah tahun dengan rata-rata pendapatan istri sebesar Rp Hal ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan istri yang bekerja maksimal 8 jam/hari yaitu sebesar Rp Besarnya pendapatan istri pun sejalan dengan pendapatan per kapita yang dimiliki oleh keluarga. Rata-rata pendapatan perkapita keluarga istri yang bekerja lebih dari 8 jam/hari (Rp ) lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan perkapita keluarga dengan istri yang bekerja maksimal 8 jam/hari (Rp ). Berdasarkan pendapatan per kapita tersebut keluarga yang tergolong miskin dan hampir miskin paling banyak terdapat pada istri yang bekerja maksimal 8 jam/hari (29. 5%) dibandingkan yang bekerja lebih dari 8 jam/hari (19.4%). 15

27 16 Pencapaian Kepuasan Kerja Istri Kepuasan kerja istri merupakan kondisi yang menunjukkan perasaan kepuasan yang dirasakan oleh istri yang bekerja terhadap pekerjaan yang dikerjakannya.terdapat tiga dimensi yang digunakan dalam mengukur kepuasan kerja yaitu : motivasi pekerjaan, dukungan suami, serta kepuasan di tempat kerja. Pada dimensi kepuasan di tempat kerja diukur berdasarkan kepuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja, kepuasan terhadap kemajuan karir atau usaha, sikap atasan atau orang yang lebih maju di bidang pekerjaan, gaji atau upah yang diterima, kepemilikan rekan kerja, kesempatan pengembangan pengetahuan dan keterampilan, serta kejelasan informasi di tempat kerja. Berikut sebaran pencapaian kepuasan kerja istri yang disajikan pada tabel 4. Tabel 4 Sebaran skor pencapaian kepuasan kerja (%) menurut jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja Dimensi Jenis Pekerjaan Alokasi Waktu Kerja Formal Informal 8 Jam > 8 Jam Total 1. Motivasi pekerjaan Dukungan suami Kepuasan di tempat kerja a. Pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja b. Kemajuan karir atau usaha c. Sikap atasan atau orang yang lebih maju di bidang pekerjaan d. Gaji/ upah yang diterima e. Kepemilikan rekan kerja f. Kesempatan pengembangan pengetahuan dan keterampilan g. Kejelasan informasi di tempat kerja Pencapaian Keseluruhan Tabel 4 menunjukkan bahwa pencapain kepuasan kerja keseluruhan istri pada pekerjaan formal (74.33%) lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan informal (69.29%). Berdasarkan alokasi waktu kerja istri, walaupun tidak berbeda jauh namun pencapaian kepuasan keseluruhan istri yang memiliki alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari (72.63%) cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan istri yang bekerja maksimal 8 jam/hari (71.14%). Pada rata-rata pencapaian kepuasan per dimensi, secara keseluruhan pencapaian kepuasan paling tinggi dirasakan pada dimensi dukungan suami (79.17%) dan pencapaian kepuasan paling rendah pada dimensi kepuasan ditempat kerja terutama pada kemajuan karir atau usaha (64.46%). Pada dimensi motivasi pekerjaan, item kepuasan terhadap kemampuan contoh dalam mengerjakan pekerjaan sendiri merupakan item dengan skor kepuasan tertinggi untuk setiap katagori baik berdasarkan jenis pekerjaan maupun Alokasi waktu. Namun, pada item kepuasan terhadap hasil pekerjaan merupakan item dengan kepuasan terendah pada dicapai oleh contoh kecuali pada contoh yang memiliki alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari (Tabel 5).

28 Tabel 5 Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap motivasi pekerjaan Pertanyaan Jenis Pekerjaan Alokasi Waktu Kerja Formal Informal 8 Jam >8 Jam Kemampuan saya dalam mengerjakan pekerjaan saya sendiri Kemampuan saya dalam melakukan berbagai hal positif untuk mengatasi stress Kemampuan saya dalam mengontrol apa yang saya lakukan di tempat kerja Kegunaan kreativitas dan inovasi saya dalam pekerjaan Kepuasan terhadap hasil pekerjaan saya Kesempatan saya belajar untuk meningkatkan keahlian Penambahan pengetahuan yang saya peroleh Pada dimensi terhadap dukungan suami, rata-rata contoh baik berdasarkan jenis pekerjaan maupun jam kerja merasakan kepuasan paling rendah pada peran suami dalam mengasuh anak. Namun demikian, istri yang bekerja formal dan yang bekerja lebih dari 8 jam/hari memiliki kepuasan paling tinggi pada dukungan suami terhadap pekerjaan contoh dan untuk yang bekerja informal dan bekerja maksimal 8 jam/hari merasakan kepuasan paling tinggi pada dukungan yang diberikan suami dalam pekerjaan rumah tangga (Tabel 6). Tabel 6 Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap dukungan suami Pertanyaan Jenis Pekerjaan Alokasi Waktu Kerja Formal Informal 8 Jam >8 Jam Dukungan yang diberikan suami dalam pekerjaan rumah tangga Dukungan suami terhadap pekerjaan saya Peran suami dalam mengasuh anak Pada pencapaian kepuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan (Tabel 7) menunjukkan bahwa pada item pertanyaan kepuasan terhadap manfaat diri dalm mengerjakan pekerjaan yang dilakukan ditempat kerja dirasakan paling tinggi oleh seluruh katagori contoh baik menurut jenis pekerjaan atau alokasi waktu. Sedangkan untuk item pertanyaan variasi pekerjaan yang dilakukan merupakan item pencapaian kepuasan terendah pada kepuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan untuk contoh dari setiap katagori kecuali contoh bekerja lebih dari 8 jam/hari. Tabel 7 Sebaran skor pencapaian kepuasan (%) terhadap pekerjaan yang dilakukan Pertanyaan Jenis Pekerjaan Alokasi Waktu Kerja Formal Informal 8 Jam > 8 Jam Kebebasan mengaktualisasikan diri Kepuasan terhadap manfaat diri dalam mengerjakan tugas dan pekerjaan Standar pekerjaan yang ditetapkan Variasi pekerjaan yang dilakukan

MASALAH DAN KONFLIK KERJA-KELUARGA SERTA STRATEGI PENYEIMBANGAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTERI BEKERJA RISDA RIZKILLAH

MASALAH DAN KONFLIK KERJA-KELUARGA SERTA STRATEGI PENYEIMBANGAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTERI BEKERJA RISDA RIZKILLAH MASALAH DAN KONFLIK KERJA-KELUARGA SERTA STRATEGI PENYEIMBANGAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTERI BEKERJA RISDA RIZKILLAH DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM

NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI RAHMI DAMAYANTI

PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI RAHMI DAMAYANTI PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI RAHMI DAMAYANTI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

Lebih terperinci

PEMENUHAN TUGAS DASAR PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI NOVA ZAKIYA

PEMENUHAN TUGAS DASAR PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI NOVA ZAKIYA PEMENUHAN TUGAS DASAR PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI NOVA ZAKIYA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan subsampling dari penelitian utama Hibah Kompetensi DIKTI Sunarti (2012) dengan tema Keragaan Ketahanan Keluarga Indonesia. Disain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA Lia Nurjanah DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan 46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan BPS (2010), jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,5 juta orang. Pada Maret 2009, jumlah penduduk miskin sebesar 32,5 juta orang, sedangkan

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Hak Cipta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

PERBEDAAN KONFLIK KERJA-KELUARGA DAN TIPOLOGI KELUARGA BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN ISTRI

PERBEDAAN KONFLIK KERJA-KELUARGA DAN TIPOLOGI KELUARGA BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN ISTRI 32 PERBEDAAN KONFLIK KERJA-KELUARGA DAN TIPOLOGI KELUARGA BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN ISTRI Work-Family Conflict and Family Typology based on Job Characteristic among Dual Earner Families Fitri Meliani,

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN KONFLIK KERJA- KELUARGA TERHADAP KEPUASAN PERKAWINAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI-ISTRI BEKERJA

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN KONFLIK KERJA- KELUARGA TERHADAP KEPUASAN PERKAWINAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI-ISTRI BEKERJA PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN KONFLIK KERJA- KELUARGA TERHADAP KEPUASAN PERKAWINAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI-ISTRI BEKERJA Influence of Demographic Factors and Work-Family Conflict on Marital Satisfaction

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh 24 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA NADIYA MAWADDAH PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS 1 PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR i ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN, TEKANAN EKONOMI, STRATEGI KOPING DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DESA CIKAHURIPAN, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI HIDAYAT SYARIFUDDIN DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A54104039 PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka 21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 )

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 ) METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yakni cara mempelajari objek riset dalam suatu waktu tertentu saja atau tidak berkesinambungan dalam jangka

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPATUHAN DAN KEMANDIRIAN SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH NURLAILI RAHMAH DINI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPATUHAN DAN KEMANDIRIAN SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH NURLAILI RAHMAH DINI 1 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPATUHAN DAN KEMANDIRIAN SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH NURLAILI RAHMAH DINI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik

Lebih terperinci

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH CHANDRIYANI I24051735 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan. 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh: NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT E-Jurnal EP Unud, 2 [5] :269-276 ISSN: 2303-0178 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT I Made Adi Wijaya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi

Lebih terperinci

PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA KELUARGA USIA PENSIUN SRI WAHYUNI MUHSIN

PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA KELUARGA USIA PENSIUN SRI WAHYUNI MUHSIN PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA KELUARGA USIA PENSIUN SRI WAHYUNI MUHSIN DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA

ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif melalui desain studi Cross Sectional Observational untuk menilai tingkat kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan: 23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik

Lebih terperinci

GAYA PENGASUHAN, INTERAKSI AYAH-REMAJA, KELEKATAN, DAN KEPUASAN AYAH

GAYA PENGASUHAN, INTERAKSI AYAH-REMAJA, KELEKATAN, DAN KEPUASAN AYAH GAYA PENGASUHAN, INTERAKSI AYAH-REMAJA, KELEKATAN, DAN KEPUASAN AYAH HUSFANI ADHARIANI PUTRI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 ABSTRACT Husfani

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI MASA LALU ANAK DAN PARTISIPASI IBU DI POSYANDU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA MURID TAMAN KANAK-KANAK NINA TRIANA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI MASA LALU ANAK DAN PARTISIPASI IBU DI POSYANDU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA MURID TAMAN KANAK-KANAK NINA TRIANA HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI MASA LALU ANAK DAN PARTISIPASI IBU DI POSYANDU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA MURID TAMAN KANAK-KANAK NINA TRIANA PROGRAM STUDI S1 GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang

Lebih terperinci

ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK

ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc Staf Pengajar: Prof. Dr.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP DAN DEMOGRAFI TERHADAP PREFERENSI BELANJA KONSUMEN DI PASAR BERINGHARJO

PENGARUH GAYA HIDUP DAN DEMOGRAFI TERHADAP PREFERENSI BELANJA KONSUMEN DI PASAR BERINGHARJO TESIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN DEMOGRAFI TERHADAP PREFERENSI BELANJA KONSUMEN DI PASAR BERINGHARJO ELIAANTI CHRISTINE No. Mhs.: 145002141 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

METODE. Desain, Tempat dan Waktu 25 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan metode sensus menggunakan kuesioner dengan lokasi penelitian di STPP Bogor. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan STPP Bogor adalah lembaga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan. 23 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR ELIS TRISNAWATI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tinggi : memiliki kartu ASKES, berobat di puskesmas atau mempuyai dokter pribadi. 2. Rendah : tidak memiliki ASKES, berobat di dukun. 14. Tingkat Kepemilikan aset adalah jumlah barang berharga yang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PENGARUH STIMULASI PSIKOSOSIAL, PERKEMBANGAN KOGNITIF, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KABUPATEN BOGOR GIYARTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL PENELITIAN

ANALISIS HASIL PENELITIAN 69 VI. ANALISIS HASIL PENELITIAN Bab ini membahas hubungan antara realisasi target pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pemerintah terhadap ketimpangan gender di pasar tenaga kerja Indonesia. Pertama, dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA

PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. 17 KERANGKA PEMIKIRAN Perguruan tinggi merupakan komunitas yang terdiri dari orang-orang intelektual dalam berbagai aktivitas akademis. Perguruan tinggi memiliki peran strategis dan sangat penting sebagai

Lebih terperinci

STRATEGI KOPING, TEKANAN EKONOMI, DAN KETAHANAN KELUARGA DI KAWASAN KUMUH HARDIYANTI NURILLAH

STRATEGI KOPING, TEKANAN EKONOMI, DAN KETAHANAN KELUARGA DI KAWASAN KUMUH HARDIYANTI NURILLAH STRATEGI KOPING, TEKANAN EKONOMI, DAN KETAHANAN KELUARGA DI KAWASAN KUMUH HARDIYANTI NURILLAH DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah

Lebih terperinci

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program 22 KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan sejak tahun 2007 telah mengubah pola perilaku keluarga dari menggunakan minyak tanah menjadi menggunakan LPG. Sebagai suatu kebijakan,

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR Titik Hidayati A14102584 PROGRAM STUDI SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR Oleh : DIKUD JATUALRIYANTI A14105531 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

Oleh : Dewi Mutia Handayani A

Oleh : Dewi Mutia Handayani A ANALISIS PROFITABILITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MENURUT LUAS DAN STATUS KEPEMILIKAN LAHAN (Studi Kasus Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh : Dewi Mutia Handayani

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA. Abstrak.

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA.   Abstrak. GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA Rachel Satyawati Yusuf 1, Novy Helena Catharina Daulima 2 1. Program Studi Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 36 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode survey. Penelitian dengan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: perempuan, bekerja, sektor publik, adat

Abstrak. Kata kunci: perempuan, bekerja, sektor publik, adat Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Bali untuk Bekerja di Sektor Publik (Studi Kasus di Desa Adat Kerobokan Kuta Utara Kabupaten Badung). Nama : Ni Putu Devi Ekayanti Ningsih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh 27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011) PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA PENGASUHAN DAN POLA ASUH AKADEMIK TERHADAP PRESTASI SISWA SMP PADA DAERAH PANTAI DAN PEGUNUNGAN DI KABUPATEN FAKFAK PAPUA BARAT

PENGARUH GAYA PENGASUHAN DAN POLA ASUH AKADEMIK TERHADAP PRESTASI SISWA SMP PADA DAERAH PANTAI DAN PEGUNUNGAN DI KABUPATEN FAKFAK PAPUA BARAT PENGARUH GAYA PENGASUHAN DAN POLA ASUH AKADEMIK TERHADAP PRESTASI SISWA SMP PADA DAERAH PANTAI DAN PEGUNUNGAN DI KABUPATEN FAKFAK PAPUA BARAT ULFAH MUSHLIHA ADHANI PUARADA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN

Lebih terperinci

PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA

PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA (Dusun Jatisari, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI

STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia yang semakin pesat membuat kebutuhan rumah tangga semakin meningkat. Kurangnya pendapatan yang dihasilkan suami sebagai kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Setiap manusia dalam perkembangan hidupnya akan mengalami banyak perubahan di mana ia harus menyelesaikan tugastugas perkembangan, dari lahir, masa kanak-kanak, masa

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian discriptive corelation yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN STRATEGI NAFKAH TERHADAP KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF KELUARGA USIA PENSIUN SRI SULASTRI

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN STRATEGI NAFKAH TERHADAP KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF KELUARGA USIA PENSIUN SRI SULASTRI PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN STRATEGI NAFKAH TERHADAP KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF KELUARGA USIA PENSIUN SRI SULASTRI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga KERANGKA PEMIKIRAN Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif, sehingga setiap keluarga atau individu di dalamnya yang memiliki pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda akan memberikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN 1 N 32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di UD.Padma Sari

Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di UD.Padma Sari Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di UD.Padma Sari A.A.WAHYU PRADNYANA M. TH. HANDAYANI*) PUTU UDAYANI WIJAYANTI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas udayana Jl. PB. Sudirman

Lebih terperinci