NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM"

Transkripsi

1 NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Nilai Kerja dan Manajemen Sumberdaya Keluarga pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2013 Fitri Apriliana Hakim NIM I

4 RINGKASAN FITRI APRILIANA HAKIM. Nilai Kerja dan Manajemen Sumberdaya Keluarga pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja. Dibimbing oleh EUIS SUNARTI dan TIN HERAWATI. Tingginya angka partisipasi wanita dalam sektor publik, memunculkan permasalahan baru dalam kehidupan keluarga. Berdasarkan database Provinsi Jawa Barat, secara umum jumlah wanita atau perempuan yang bekerja lebih besar daripada jumlah wanita atau perempuan yang tidak bekerja. Kota Bogor memiliki jumlah wanita yang bekerja hampir lima kali lipat dari jumlah wanita yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Keterlibatan perempuan pada sektor publik pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah tingkat pendidikan. Selain tingkat pendidikan, Sudarwati (2003) menyebutkan bahwa faktor kesempatan kerja dan faktor untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi yang melandasi wanita untuk bekerja di sektor publik. Hugeng (2011) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi istri bekerja adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa nilai kerja istri adalah untuk membantu perekonomian keluarga. Sedangkan nilai kerja apabila dilihat pada hierarki dalam pikiran individu adalah bagian dari kepentingan relatif individu (Lyons et al. 2005). Adanya peran ganda pada istri, untuk mengurangi konflik yang terjadi antara pekerjaan dengan keluarga yaitu dengan melakukan praktek manajemen sumberdaya keluarga dengan baik. Deacon dan Firebaugh (1988) mengatakan bahwa manajemen dapat membantu individu maupun keluarga untuk mengontrol kejadian atau situasi yang dapat mempengaruhi kuliatas hidup individu dan keluarga. Levy dalam Megawangi (1999) mengatakan bahwa tanpa adanya pembagian tugas yang jelas pada masing-masing aktor dengan status sosialnya, maka fungsi keluarga akan terganggu dan akan mempengaruhi sistem yang lebih besar. Manajemen sumberdaya manusia yang ada dalam keluarga mencakup pembagian tugas dalam keluarga, sehingga fungsifungsi dalam keluarga dapat terpenuhi secara optimal (Deacon & Firebaugh 1988). Penelitian ini merupakan penelitian payung bertema keseimbangan kerjakeluarga dengan menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Bogor Tengah. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari- April Contoh adalah istri bekerja yang memiliki anak usia 0 9 tahun yang bekerja dengan jenis pekerjaan formal dan informal serta dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari dan lebih dari 8 jam/hari. Teknik penarikan contoh dilakukan secara stratified non proportional random sampling berdasarkan alokasi waktu kerja dengan jumlah sebanyak 160 orang. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner yang meliputi karakteristik keluarga, nilai kerja, dan manajemen sumberdaya keluarga. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi-dokumentasi dari kantor kelurahan setempat dan Kantor Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan uji beda Independent Sample T-Test.

5 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan persentase nilai kerja pada istri yang bekerja adalah 73.2 persen. Hasil uji beda t-test menunjukkan adanya perberdaan yang sangat disignifikan (p-value=0.000; α=0.05) antara rataan persentase nilai kerja istri pada jenis pekerjaan formal (76.7%) dengan jenis pekerjaan informal (69.7%). Lebih dari setengah (53.8%) istri pada jenis pekerjaan informal bekerja sebagai pembantu rumah tangga, sehingga nilai kerja paling tinggi (87.8%) adalah bekerja sebagai wujud kontribusi terhadap perekonomian keluarga. Bagi istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari menilai lebih tinggi bekerja memberikan pengaruh terhadap perilaku atau sikap dan membuat hidup lebih berarti dibandingkan istri dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari. Rataan persentase capaian manajemen sumberdaya keluarga pada istri yang bekerja sebesar 69.5 persen. Hal ini karena baik istri berdasarkan jenis pekerjaan maupun alokasi waktu kerja, masih rendah dalam merencanakan kegiatan mingguan bersama suami (51.3%), dalam mencatat penggunaan waktu selama satu minggu (32.8%), dan dalam melakukan evaluasi penggunaan waktu setiap bulannya (51.5%). Hasil uji beda t-test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (pvalue=0.005; α=0.05) antara rataan persentase capaian manajemen sumberdaya keluarga pada jenis pekerjaan formal (71.9%) dengan jenis pekerjaan informal (67.1%). Rataan persentase capaian manajemen sumberdaya manusia lebih tinggi pada istri dengan jenis pekerjaan formal (73.3%) dibandingkan dengan istri pada jenis pekerjaan informal (72.0%). Berdasarkan alokasi waktu kerja, rataan persentase capaian manajemen sumberdaya manusia pada istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari (74.3%) memiliki rataan persentase capaian manajemen sumberdaya manusia lebih tinggi dibandingkan dengan istri yang memiliki alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari (71.5%). Hasil uji beda t-test tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (α<0.05) antara rataan persentase capaian manajemen sumberdaya manusia pada istri dengan jenis pekerjaan formal dengan informal serta istri dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari dengan istri yang memiliki alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari. Rataan persentase capaian manajemen sumberdaya waktu secara keseluruhan sebesar 65.5 persen. Hasil uji beda t-test tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (α<0.05) antara rataan persentase capaian manajemen sumberdaya waktu istri pada jenis pekerjaan formal dengan jenis pekerjaan informal serta istri yang memiliki alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari dengan yang memiliki alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari. Rataan persentase capaian manajemen sumberdaya keuangan pada istri yang bekerja sebesar 70.4 persen dengan capaian tertinggi dalam hal membicarakan masalah keuangan dengan suami (86.8%). Hasil uji beda t-test menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p-value=0.000; α=0.05) antara rataan persentase capaian manajemen sumberdaya keuangan istri pada jenis pekerjaan formal (75.3%) dengan jenis pekerjaan informal (65.4%). Demikian juga terdapat perbedan rataan persentase capaian manajemen sumberdaya keuangan pada istri yang memiliki alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari (67.6%) dengan yang memiliki alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari (73.7%). Kata kunci: keluarga dengan suami istri bekerja, manajemen sumberdaya keluarga, nilai kerja.

6 ABSTRAK FITRI APRILIANA HAKIM. Nilai Kerja dan Manajemen Sumberdaya Keluarga pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja. Dibimbing oleh EUIS SUNARTI dan TIN HERAWATI. Meningkatnya jumlah wanita yang bekerja di sektor publik baik formal maupun informal menimbulkan konflik dalam keluarga dan pekerjaan, sehingga diperlukan manajemen sumberdaya keluarga yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara nilai kerja dan manajemen sumberdaya keluarga pada keluarga dengan suami istri bekerja baik di sektor formal maupun informal dan yang bekerja maksimal 8 jam/hari maupun lebih dari 8 jam/hari. Contoh dalam penelitian ini adalah istri bekerja yang memiliki anak usia 0-9 tahun, bekerja pada jenis pekerjaan formal atau informal, dan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari atau lebih dari 8 jam/hari. Contoh diambil secara stratified non proporsional random sampling sebanyak 160 istri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai kerja dan manajemen sumberdaya keluarga berdasarkan jenis pekerjaan. Nilai kerja dan manajemen sumberdaya keluarga lebih tinggi pada istri dengan jenis pekerjaan formal dibandingkan dengan jenis pekerjaan informal dan lebih tinggi pada istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari dibandingkan dengan istri yang alokasi waktu kerjanya maksimal 8 jam/hari. Kata kunci: keluarga dengan suami istri bekerja, manajemen sumberdaya keluarga, nilai kerja. ABSTRACT FITRI APRILIANA HAKIM. Work Value and Family Resources Management in Dual Earner Family. Supervised by EUIS SUNARTI and TIN HERAWATI. The increasing of women working in the public sector are increase, both formal and informal areas that could rise some problem either in the family or work place, so we need a good family resource management. This study aimed to analyze the difference between the work value and family resource management in families with both husband and wife work in the formal and informal areas and work force to 8 hours/day or more than 8 hours/day. The sample in this study are working wives that had children aged 0-9 years old, working on the formal and informal areas, and allocation of working time up to 8 hours/day or more than 8 hours/day. Using stratified non proporsional random sampling from 160 samples. There was a significant differences of work value and family resources management on types of job. Work value and family resources management are higher in wives who work in formal job than informal job, and higher in wives with allocation of working time more than 8 hours/day than wives with allocation of working time up to 8 hours/day. Keywords: dual earner family, family resources management, work value

7 NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM Skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

8

9 LEMBAR PENGESAHAN Judul : Nilai Kerja dan Manajemen Sumberdaya Keluarga pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja Nama : Fitri Apriliana Hakim NIM : Disetujui oleh Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, MS Pembimbing I Dr. Tin Herawati, SP., M.Si Pembimbing II,. _J "IH. rr ~ Hartoyo, M.Sc Ketua Departemen Tanggallulus:.15 AUG 2013

10 LEMBAR PENGESAHAN Judul Nama NIM : Nilai Kerja dan Manajemen Sumberdaya Keluarga pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja : Fitri Apriliana Hakim : I Disetujui oleh Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, MS Pembimbing I Dr. Tin Herawati, SP., M.Si Pembimbing II Diketahui oleh Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc Ketua Departemen Tanggal lulus:

11 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga skripsi yang berjudul Nilai Kerja dan Manajemen Sumberdaya Keluarga pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja berhasil diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Banyak pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.S selaku pembimbing pertama dan Dr. Ir. Tin Herawati, SP., M.Si selaku pembimbing kedua serta selaku pembimbing akademik yang telah memberikan perhatian, bimbingan, arahan, masukan, dan motivasi kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat menjadi lebih baik. 2. Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc dan Alfiasari SP., M.Si selaku dosen penguji, serta Megawati Simanjuntak, SP., M.Si selaku dosen pemandu seminar yang telah memberikan banyak masukan dan arahan sehingga penulisan skripsi ini dapat menjadi lebih baik. 3. Kedua orangtua, Bapak Sadali Abdullah Satar dan Ibu Yuslimun yang telah merawat, memelihara, menjaga, dan membesarkan penulis dengan tulus ikhlas tanpa mengeluh, serta tanpa berhenti-hentinya mendoakan dan memberikan motivasi bagi keberhasilan penulis. 4. Kakak-kakak penulis, Maimunah Hakim, SE., Lukman Hakim, S.Sos, Baroroh Hakim, Dewi Rahmi Hakim, SKM., dan Aziz Ibnu Hakim, SP. yang selalu memberikan masukan, motivasi, dan selalu mendokan bagi keberhasilan penulis. 5. Mohammad Syahriyal Hasani, S.Pi atas kesabaran, perhatian, motivasi, dan pengertian yang diberikan selama penyelesaian skripsi ini. 6. Teman-teman satu penelitian, Risda Rizkillah, Rahmi Damayanti, Novy Trimuktiah, dan Nova Zakiya atas saran, masukan, motivasi, dan kerjasama selama penyelesaian skripsi ini. 7. Nurhartanti, Istikhamah, dan Vioci Vesa Denia atas masukan, arahan, motivasi, dan kebersamaan yang selama ini terjalin. 8. Teman-teman Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen angkatan 46 yang telah memberikan saran dan motivasi. Semoga amal baik mereka mendapat pahala dari Allah SWT. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat membawa manfaat kepada semua pihak yang membutuhkan. Bogor, Juli 2013 Fitri Apriliana Hakim

12 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR x PENDAHULUAN 11 Latar Belakang 11 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 3 KERANGKA PEMIKIRAN 4 METODE 5 Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 5 Teknik Penarikan Contoh 5 Pengolahan dan Analisis Data 8 Definisi Operasional 9 HASIL DAN PEMBAHASAN 10 Karakteristik Keluarga 10 Pencapaian Nilai Kerja 11 Manajemen Sumberdaya Keluarga 13 Pembahasan Umum 15 SIMPULAN DAN SARAN 18 Simpulan 18 Saran 19 DAFTAR PUSTAKA 19 LAMPIRAN 22

13 DAFTAR TABEL Tabel 1 Variabel data, skala data, dan katagori data 7 Tabel 2 Hasil uji beda karakteristik keluarga istri berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja 11 Tabel 3 Rataan persentase nilai kerja istri berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja 11 Tabel 4 Rataan persentase dan hasil uji beda nilai kerja berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja 12 Tabel 5 Persentase capaian manajemen sumberdaya keluarga berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja 13 Tabel 6 Rataan persentase dan hasil uji beda capaian manajemen sumberdaya keluarga berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja 14 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka pemikiran uji beda karakteristik keluarga, nilai kerja, dan manajemen sumberdaya keluarga berdasarkan jenis pekerjaan (formal dan informal) dan alokasi waktu kerja ( 8 jam dan >8 jam) 5 Gambar 2 Teknik penarikan contoh istri bekerja dengan anak usia 0-9 tahun pada keluarga dengan suami istri bekerja di Kota Bogor 6 LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil uji beda nilai kerja berdasarkan jenis dan alokasi waktu kerja 22 Lampiran 2 Hasil uji beda manajemen sumberdaya keluarga per item pernyataan berdasarkan jenis dan alokasi waktu kerja 23 Lampiran 3 Riwayat hidup 25

14 PENDAHULUAN Latar Belakang Adanya modernisasi, perubahan sosial, dan tingkat pendidikan yang semakin tinggi, membuat wanita memiliki kesempatan untuk memasuki dunia kerja dan banyak pekerjaan yang tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan oleh wanita. Namun, tidak hanya tingkat pendidikan saja yang membuat wanita harus berkeja, tuntutan ekonomi keluarga juga dapat menjadi pendorong bagi wanita untuk bekerja di luar rumah. Menurut Sudarwati (2003), faktor kesempatan kerja dan faktor untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi yang melandasi wanita untuk bekerja di sektor publik. Mereka memiliki konsekuensi dan resiko atas keputusannya tersebut. Adanya perubahan tersebut, menyebabkan seorang wanita yang bekerja memerlukan sebuah manajemen sumberdaya khususnya sumberdaya keluarga yang baik agar tujuan keluarga dapat tercapai secara optimal. Pada umumnya, di Provinsi Jawa Barat, jumlah perempuan yang bekerja lebih besar ( jiwa) dibandingkan dengan jumah perempuan yang tidak bekerja ( jiwa). Hal yang sama juga terjadi di Kota Bogor, di mana jumlah perempuan bekerja sebesar jiwa, sedangkan jumlah perempuan yang tidak berkerja hampir seperlima dari jumlah perempuan yang bekerja ( jiwa). Menurut BPS (2012), pekerjaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pekerjaan formal dan pekerjaan informal. Pekerjaan formal adalah pekerjaan yang berusaha dengan dibantu oleh buruh tetap dan karyawan/pegawai/buruh, sedangkan sisanya adalah pekerjaan informal. Dalam setiap jenis pekerjaan, terdapat jam kerja yang berbeda-beda. Jam kerja menjadi bagian penting dari pekerjaan yang layak. Indikator jam kerja yang layak terkait dengan jam kerja yang berlebihan, jam kerja yang kurang, dan under-employment (ILO 2011). Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 menyatakan bahwa 40 jam sebagai jam kerja maksimum per minggu. Pasal 77 ayat 2, UU No.13 tahun 2003 menyebutkan 40 jam per minggu adalah 7 jam sehari/6 hari seminggu atau 8 jam sehari/5 hari seminggu. Keputusan wanita untuk bekerja atau tidak bekerja tidak lepas dari nilai kerja itu sendiri. Ada wanita yang menilai bahwa bekerja itu adalah suatu kewajiban karena adanya tuntutan dari keluarga. Ada juga wanita yang memutuskan untuk bekerja karena ingin mengaplikasikan ilmu yang dimiliki atau ingin bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas. Beberapa ahli mengatakan bahwa nilai kerja dapat didefinisikan sebagai keyakinan umum mengenai keinginan terhadap berbagai aspek pekerjaan misalnya, gaji, otonomi, kondisi kerja, dan keterkaitan pekerjaan dengan hasil (output) seperti prestasi, pemenuhan, dan prestis (Lyons et al. 2005). Menurut Hugeng (2011) bahwa faktor yang mempengaruhi istri bekerja adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga, dimana karena pendapatan suami kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Oleh karena itu, banyak istri yang menilai bekerja adalah sebagai bentuk kontribusi terhadapa perekonomian keluarga.

15 2 Adanya istri yang memutuskan untuk bekerja di sektor publik, baik disadari maupun tidak disadari akan menyebabkan munculnya konflik yang dirasakan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menekan munculnya konflik adalah dengan melakuakn manajemen sumberdaya keluarga dengan sebaik mungkin. Manajemen merupakan aktivitas dalam menghadapi dan memecahkan masalah. Dalam tinjauan ekonomi keluarga, sumberdaya adalah alat atau bahan yang tersedia dan diketahui potensinya untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan keluarga (Gross, Crandall dan Knoll 1973). Apabila keluarga tidak mampu melakukan manajemen sumberdaya keluarga dengan baik, maka dapat mengganggu kesejahteraan keluarga tersebut. Firdaus dan Sunarti (2009) menyatakan terdapat hubungan positif antara manajemen keuangan dengan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, manajemen sumberdaya keluarga perlu dilakukan untuk mencapai tujuan keluarga, terutama keluarga dengan suami istri bekerja yang menilai kerja istri itu penting dalam membantu perekonomian keluarga. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai nilai kerja dan manajemen sumberdaya keluarga yang dilakukan oleh istri bekerja baik di sektor formal maupun informal dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari maupun lebih dari 8 jam/hari, pada keluarga dengan suami istri bekerja. Bagi keluarga, diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang nilai kerja dan praktek manajemen sumberdaya keluarga yang sebaiknya dilakukan ketika suami istri bekerja. Bagi pemerintah, diharapakan dapat memberikan masukan untuk membuat kebijakan yang dapat mendukung istri yang bekerja di sektor publik agar tetap dapat menjalankan perannya sebagai istri di rumah dan istri yang bekerja di luar rumah. Perumusan Masalah Tingginya angka partisipasi wanita dalam sektor publik, memunculkan permasalahan baru dalam kehidupan keluarga. Berdasarkan database Provinsi Jawa Barat, secara umum jumlah wanita atau perempuan yang bekerja lebih besar daripada jumlah wanita atau perempuan yang tidak bekerja. Kota Bogor memiliki jumlah wanita yang bekerja hampir lima kali lipat dari jumlah wanita yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. ILO (2011) menyebutka bahwa dari tahun 2005 hingga 2010, rasio kesempatan kerja terhadap populasi perempuan meningkat secara pesat dari 41.3 persen menjadi 47.2 persen (5.9 poin persentase), sementara rasio kesempatan kerja terhadap populasi laki-laki hanya meningkat dari 77.1 persen menjadi 78.6 persen (1.6 poin persentase). Selain itu, angka pengangguran perempuan turun drastis dari 14.7 persen menjadi 8.7 persen (6.0 poin persentase), secara berlawanan dengan angka pengangguran laki-laki menurun dari 9.3 persen menjadi 6.1 persen (3.2 poin persentase). Di Indonesia, hampir sepertiga orang bekerja lebih dari 48 jam per minggu pada tahun Rata-rata jam kerja mingguan orang yang dipekerjakan di Indoesia cenderung meningkat selama tahun 1996 hingga 2010, melampuai batasan jam kerja yang ditentukan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2013. Orang yang dipekerjakan dengan rata-rata jam kerja 38.2 jam per minggu (41.3 jam untuk laki-laki dan 33.2 jam untuk perempuan) tetapi menjadi

16 41.2 jam per minggu pada tahun 2010 (43.2 jam untuk laki-laki dan 37.9 jam untuk perempuan) (ILO 2011). Berdasarkan fakta tersebut, dapat dikatakan bahwa banyak wanita yang memutuskan untuk memiliki peran ganda yang memiliki tanggung jawab serta tuntutan yang lebih besar. Baik tuntutan dari keluarga seperti mengurus rumah dan mengasuh anak, juga tuntutan dari pekerjaan seperti kehadiran tepat waktu di tempat kerja atau harus bekerja lebih diakhir minggu. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kehidupan keluarga juga pekerjaannya yang dapat memunculkan permasalahan ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. Goldsmith (2010) mengatakan bahwa kerja dapat menganggu keluarga begitu juga keluarga dapat mengganggu kerja. Banyaknya wanita yang masuk ke dalam angkatan kerja, secara sadar akan lebih banyak terjadi konflik pekerjaan-keluarga. Banyak keluarga yang merasa tertekan terhadap waktu dan stress untuk mengatasi konflik kerja dan tuntutan keluarga. Vallone dan Donaldson (2001) menyebutkan orangtua dengan anak dibawah usia 6 tahun merasa sangat setuju bahwa meraka lebih bahyak memiliki konflik antara pekerjaan dengan tuntutan keluarga. Oleh karena itu, istri yang memutuskan untuk bekerja di sektor publik harus mampu menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarganya. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memanajemen sumberdaya keluarga, karena sebuah keluarga yang memanajemen sumberdaya keluarganya dengan baik maka akan memiliki ketahanan keluarga yang baik pula. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik istri yang bekerja pada keluarga dengan suami istri bekerja? 2. Bagaimana nilai kerja istri yang bekerja di sektor formal dan informal serta lebih dari 8 jam dan kurang dari sama dengan 8 jam pada keluarga dengan suami istri bekerja? 3. Bagaimana manajemen sumberdaya keluarga istri yang bekerja di sektor formal dan informal serta lebih dari 8 jam dan kurang dari sama dengan 8 jam pada keluarga dengan suami istri bekerja? 4. Bagaimana perbedaan nilai kerja dan manajemen sumberdaya keluarga istri yang bekerja di sektor formal dan informal serta lebih dari 8 jam dan kurang dari sama dengan 8 jam pada keluarga dengan suami istri bekerja? Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai kerja dan manajemen sumberdaya keluarga yang dilakukan pada keluarga dengan suami istri bekerja di Kota Bogor. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi karakteristik istri yang bekerja pada keluarga dengan suami istri bekerja. 3

17 4 2. Mengidentifikasi nilai kerja istri yang bekerja di sektor formal dan informal serta lebih dari 8 jam dan kurang dari sama dengan 8 jam pada keluarga dengan suami istri bekerja. 3. Mengidentifikasi manajemen sumberdaya keluarga istri yang bekerja di sektor formal dan informal serta lebih dari 8 jam dan kurang dari sama dengan 8 jam pada keluarga dengan suami istri bekerja. 4. Menganalisis perbedaan nilai kerja dan manajemen sumberdaya keluarga istri yang bekerja di sektor formal dan informal serta lebih dari 8 jam dan kurang dari sama dengan 8 jam pada keluarga dengan suami istri bekerja. KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga merupakan konsep yang bersifat multidimensi. Murdock menjelaskan bahwa keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki karakteristik tinggal bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi (Lestari 2012). Sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya, meliputi agama, psikologi, makan dan minum, dan sebagainya. Adapun tujuan membentuk keluarga adalah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi anggotanya (BKKBN 1992 dalam Puspitawati 2012). Menurut Deacon dan Firebaugh (1988), untuk dapat mencapai tujuan keluarga, terdapat tiga jenis sumberdaya yang harus dikelola oleh keluarga yaitu sumberdaya manusia, sumberdaya materi, dan sumberdaya waktu. Dimana ketiga jenis sumberdaya tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keterlibatan perempuan pada sektor publik pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah tingkat pendidikan. Selain tingkat pendidikan, Sudarwati (2003) menyebutkan bahwa faktor kesempatan kerja dan faktor untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi yang melandasi wanita untuk bekerja di sektor publik. Hugeng (2011) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi istri bekerja adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa nilai kerja istri adalah untuk membantu perekonomian keluarga. Sedangkan nilai kerja apabila dilihat pada hierarki dalam pikiran individu adalah bagian dari kepentingan relatif individu (Lyons et al. 2005). Adanya peran ganda pada istri, untuk mengurangi konflik yang terjadi antara pekerjaan dengan keluarga yaitu dengan melakukan praktek manajemen sumberdaya keluarga dengan baik. Deacon dan Firebaugh (1988) mengatakan bahwa manajemen dapat membantu individu maupun keluarga untuk mengontrol kejadian atau situasi yang dapat mempengaruhi kuliatas hidup individu dan keluarga. Levy dalam Megawangi (1999) mengatakan bahwa tanpa adanya pembagian tugas yang jelas pada masing-masing aktor dengan status sosialnya, maka fungsi keluarga akan terganggu dan akan mempengaruhi sistem yang lebih besar. Manajemen sumberdaya manusia yang ada dalam keluarga mencakup pembagian tugas dalam keluarga, sehingga fungsi-fungsi dalam keluarga dapat terpenuhi secara optimal (Deacon & Firebaugh 1988). Menurut National Council on Family Relations, pengelolaan sumberdaya keluarga adalah pemahaman tentang keputusan individu dan keluarga dalam membuat pengembangan dan

18 pengalokasian sumberdaya termasuk waktu, uang, aset, energi, teman, tetangga, dan ruang untuk memenuhi tujuan mereka (Moore & Asay 2008). 5 Karakteristik Keluarga: 1. Usia (istri, suami, dan anak terakhir) 2. Pendidikan (suami-istri) 3. Pekerjaan (suami-istri) 4. Pendapatan istri 5. Besar keluarga 6. Pendapatan per kapita 7. Lama bekerja istri 8. Lama pernikahan 9. Nilai aset Nilai Kerja Manajemen Sumberdaya Keluarga: 1. Manajemen Sumberdaya Manusia 2. Manajemen Sumberdaya Waktu 3. Manajemen Sumberdaya Keuangan Gambar 1 Kerangka pemikiran uji beda karakteristik keluarga, nilai kerja, dan manajemen sumberdaya keluarga berdasarkan jenis pekerjaan (formal dan informal) dan alokasi waktu kerja ( 8 jam dan >8 jam) METODE Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Bogor Tengah. Kecamatan Bogor Barat dipilih Kelurahan Pasir Jaya dan Kelurahan Menteng, sedangkan Kecamatan Bogor Tengah dipilih Kelurahan Paledang dan Kelurahan Panaragan. Penentuan lokasi tersebut dengan alasan sebagai alat bantu memperoleh data untuk dilakukan pengacakan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari-April Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2012 sampai Juni 2013, meliputi pendahuluan, menyusun kerangka sampling, uji coba kuesioner, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan laporan. Teknik Penarikan Contoh Populasi penelitian ini adalah seluruh istri pada keluarga dengan suami istri bekerja yang memiliki anak usia 0 9 tahun di Kota Bogor. Contoh adalah istri bekerja yang memiliki anak usia 0 9 tahun yang bekerja dengan jenis pekerjaan formal dan informal serta dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari dan lebih dari 8 jam/hari. Teknik penarikan contoh dilakukan secara stratified non proportional random sampling berdasarkan alokasi waktu kerja dengan jumlah sebanyak 160 orang. Teknik penarikan contoh dapat dilihat pada Gambar 2.

19 6 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini jika ditinjau dari jenis datanya, maka penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka dan dapat dianalisis dengan menggunakan metode statistik. Angka-angka dalam data kuantitatif menunjukkan nilai dari sebuah subjek, istri atau kasuskasus. Isteri Bekerja di Kota Bogor Kecamatan Bogor Barat Kecamatan Bogor Tengah Purposive Kelurahan Pasir Jaya Kelurahan Menteng Kelurahan Panaragan Kelurahan Paledang Purposive Formal= 108 Informal= 77 Formal=170 Informal=49 Formal= 76 Informal=20 Formal=67 Informal=48 Formal= 278; Informal= 126 Formal= 143; Informal= 68 Formal Informal 8 jam n= 86 > 8 jam n= jam n= 57 >8 jam n= 60 Stratified non proportional random sampling n=38 n=42 n=50 n=30 Gambar 2 Teknik penarikan contoh istri bekerja dengan anak usia 0-9 tahun pada keluarga dengan suami istri bekerja di Kota Bogor Berdasarkan sumber datanya, maka data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner. Data primer yang dikumpulkan meliputi: (1) karakteristik keluarga, (2) nilai kerja, dan (3) manajemen sumberdaya keluarga. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi-dokumentasi dari kantor kelurahan setempat dan Kantor Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor. Data sekunder yang diambil dalam penelitian ini adalah data dasar keluarga dan data pencari kerja di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara yang dibantu dengan kuesioner terstruktur. Kuesioner manajemen sumberdaya keluarga terdiri dari manajemen sumberdaya manusia, manajemen sumberdaya

20 waktu, dan manajemen sumberdaya keuangan, di mana masing-masing manajemen sumberdaya terdiri dari 10 item pernyataan. Kuesioner manajemen sumberdaya manusia mengadopsi dan memodifikasi dari Rusydi (2010). Kuesioner manajemen sumberdaya waktu mengadopsi dan memodifikasi dari Rusydi (2010) dan Kumari (2011). Keusioner manajemen sumberdaya keuangan mengadopsi dan memodifikasi dari Firdaus dan Sunarti (2009), Rusydi (2010), dan Kumari (2011). Kuesioner nilai kerja dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan kosntrak yang diadopsi dari Lyons et al. (2005) dan terdiri dari 10 item penyataan. Tabel 1 Variabel data, skala data, dan katagori data Varibel Skala Data Kategori Data Karakteristik Istri Usia Rasio Usia istri saat pengambilan data (tahun) Pendidikan Rasio Lama pendidikan yang ditempuh istri (tahun) Pekerjaan Nominal PNS, Wiraswasta, Swasta, Buruh, TNI/Polri, Guru, PRT, dan lainnya Pendapatan Rasio Jumlah pendapatan istri (Rupiah) Lama bekerja Rasio Lama bekerja istri (tahun) Lama menikah Rasio Lama menikah istri (tahun) Karakteristik Keluarga Besar keluarga Rasio Jumlah seluruh anggota keluarga (orang) Usia anak terakhir Rasio Usia anak terakhir saat pegambilan data (tahun) Jenis kelamin anak terakhir Nominal 1) Laki-laki, dan 2)Perempuan Usia suami Rasio Usia suami saat pengambilan data (tahun) Pendidikan suami Rasio Lama pendidikan yang ditempuh oleh suami Pekerjaan suami Nominal PNS, Wiraswasta, Swasta, Buruh, TNI/Polri, Guru, PRT, dan lainnya Pendapatan suami Rasio Jumlah pendapatan suami (Rupiah) Pendapatan per kapita Rasio Pendapatan keluarga dibagi jumlah anggota keluarga (Rupiah) Nilai aset Rasio Nilai aset keluarga dalam rupiah Karakteristik Pekerjaan Jenis pekerjaan Nominal 1)Formal dan 2)Informal Alokasi waktu kerja Nominal 1) 8 jam dan 2)> 8 jam Nilai Kerja Ordinal Berdasarkan skor jawaban (10 item pernyataan dengan skor 1-5 dan total skor 10-50) Manajemen Sumberdaya Keluarga (total skor minimal 30 dan skor maksimal 150) Manajemen sumberdaya manusia Ordinal Berdasarkan skor jawaban (10 item pernyataan dengan skor 1-5) Manajemen sumberdaya waktu Ordinal Berdasarkan skor jawaban (10 item pernyataan dengan skor 1-5) Manajemen sumberdaya finansial Ordinal Berdasarkan skor jawaban (10 item peryataan skor 1-5) 7

21 8 Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah dikumpulkan dari kuesioner diolah dengan komputer. Kegiatan yang dilakukan mulai dari presurvei, pengambilan data sekunder, pengambilan data primer, entry data, cleaning data, dan analisis data. Berikut urutan kegiatan dalam pengolahan data yaitu penyusunan code-book sebagai panduan entry dan pengolahan data; setelah entry data, kemudian dilakukan cleaning data untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam memasukkan data. Setelah itu dilakukan penyajian hasil dari pengolahan data dan penganalisisan data. Reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan uji Cronbach α, menyajikan statistik deskriptif untuk setiap peubah, pemberian skor terhadap jawaban kusioner; kategorisasi terhadap data, dan analisis data. Pengolahan data yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS for windows. Data dan informasi yang diperoleh, dikategorikan kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi silang (cross tabulation) dan dianalisis secara deskriptif. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis deskriptif (rata-rata, nilai minimum dan maksimum, dan persentase) digunakan untuk untuk mengidentifikasi karakteristik istri, karakteristik keluarga, karakteristik pekerjaan, nilai kerja, dan manajemen sumberdaya keluarga. 2. Uji beda digunakan untuk melihat perbedaan karakteristik istri, karakteristik keluarga, nilai kerja istri, dan manajemen sumberdaya keluarga pada keluarga dengan suami istri bekerja berdasarkan jenis pekerjaan istri (formal dan informal) dan berdasarkan alokasi waktu kerja istri ( 8 jam dan > 8 jam). Uji beda dilakukan menggunakan independent sample T-Test. Pada saat melakukan pengolahan data, jenis data dari variabel nilai kerja dan manajemen sumberdaya keluarga diubah ke dalam jenis rasio dengan menjumlahkan setiap jawaban hingga mendapatkan skor komposit. Variabel nilai kerja diukur menggunakan sepuluh pernyataan, sedangkan manajemen sumberdaya keluarga diukur dengan tiga subvariabel dan masing-masing subvariabel terdiri dari sepuluh pernyataan. Skor yang didapatkan per pernyataan dikompositkan berdasarkan jumlah pernyataan subvariabel dan variabel sehingga didapatkan skor responden berdasarkan subvariabel dan variabel kemudian skor tersebut di bagi dengan skor maksimum dari subvariabel atau variabel dan dikalikan 100 persen sehingga didapatkan persentase skor responden. Skor capaian subvaribel Skor capaian total variabel Y = skor yang didapatkan (subvaribel) x 100% skor maksimum subvaribel Y = skor yang didapatkan (variabel ) x 100% skor maksimum variabel Varibel nilai kerja diukur dengan menggunakan sepuluh pernyataan tertutup dengan skor tiap pernyataan dari 1 hingga 5. Sehingga skor minimal yang

22 didapat 10 dan skor maksimal 50. Variabel manajemen sumberdaya keluarga terdiri dari tiga subvariabel dengan masing-masing subvariabel terdiri dari sepuluh pernyataan. Tiap pernyataan diberi skor 1 sampai 5, sehingga setiap subvariabel skor minimal 10 dan skor maksimal 50. Skor yang didapatkan dari subvariabel kemudian dikompositkan sehingga didapatkan skor variabel. Definisi Operasional Karakteristik keluarga adalah ciri-ciri aspek sosial ekonomi yang melekat pada keluarga berupa usia (istri, suami, dan anak terakhir), pendidikan (suami dan istri), pekerjaan (suami dan istri), pendapatan istri, besar keluarga, pendapatan per kapita, lama bekerja istri, lama pernikahan, dan nilai aset. Usia istri, suami, dan anak terakhir adalah usia istri, suami, dan anak terakhir dalam tahun saat pengambilan data. Pendidikan suami dan istri adalah lama pendidikan formal yang telah ditempuh oleh suami dan istri dalam tahun. Pekerjaan suami dan istri adalah pekerjaan utama suami istri, baik pekerjaan formal maupun informal Pekerjaan formal adalah pekerjaan dengan penghasilan tetap, jam kerja tetap, di sebuah instansi, dan di luar rumah. Pekerjaan informal adalah pekerjaan dengan penghasilan tidak tetap, jam kerja lebih fleksibel, tidak dibawah sebauh instansi, dan bisa dilakukan di luar atau di dalam rumah. Pendapatan istri adalah pendapatan yang diterima secara rutin oleh istri setiap bulannya dari pekerjaannya. Pendapatan per kapita adalah hasil bagi dari total pendapatan keluarga dengan jumlah anggota keluarga. Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga istri yang tinggal di dalam satu rumah dengan istri. Lama pernikahan adalah lama menikah istri dengan suami dalam tahun, jika terdapat istri yang menikah lebih dari satu, maka lama menikah terhitung dari pernikahan pertama. Nilai aset adalah jumlah aset yang dimiliki oleh keluarga dalam rupiah. Pekerjaan formal adalah jenis pekerjaan yang menghasilkan pendapatan tetap, alokasi waktu kerja tetap, memiliki peraturan, dan terikat oleh instansi seperti pegawai negeri sipil dan karyawan perusahaan. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam pekerjaan formal antara lain pegawai negeri sipil, karyawan, guru, dan buruh. Pekerjaan informal adalah jenis pekerjaan yang tidak menghasilkan pendapatan yang tetap, alokasi waktu kerja fleksibel, dan tidak terikat oleh instansi, seperti pedagang kaki lima, pedagang pasar, buruh tani, becak, pengamen, dan anak jalanan. Dalam penelitian ini, yang termasuk pekerjaan informal antara lain wiraswata, pembantu rumah tangga, pedagang, dan tukang cuci. Alokasi waktu kerja adalah jumlah waktu dalam jam yang digunakan istri untuk bekerja di sektor publik, termasuk waktu untuk perjalanan. Dalam penelitian ini alokasi waktu kerja dibedakan menjadi dua kategori yaitu, lebih dari 8 jam/hari dan maksimal 8 jam/hari. 9

23 10 Nilai kerja adalah penilaian istri terhadap pekerjaannya yang diukur dengan sepuluh item penyataan dengan jawaban dari sangat tidak setuju sampai setuju (1-5). Manajemen sumberdaya keluarga adalah frekuensi istri dalam mengelola sumberdaya keluarga yang terdiri dari manajemen sumberdaya manusia, manajemen sumberdaya waktu, dan manajemen sumberdaya keuangan. Manajemen sumberdaya manusia adalah frekuensi istri dalam mengelola sumberdaya manusia yang dimiliki oleh keluarga. dilakukan oleh istri dalam mengelola sumberdaya keuangan yang dimiliki. Dalam penelitian ini diukur dengan sepuluh penyataan dengan jawaban dari tidak pernah sampai sering (1-5). Manajemen sumberdaya waktu adalah frekuensi istri dalam mengelola sumberdaya waktu yang dimiliki oleh keluarga. Dalam penelitian ini diukur dengan sepuluh penyataan dengan jawaban dari tidak pernah sampai sering (1-5). Manajemen sumberdaya keuangan adalah frekuensi istri dalam mengelola sumberdaya keuangan yang dimiliki oleh keluarga. Dalam penelitian ini diukur dengan sepuluh penyataan dengan jawaban dari tidak pernah sampai sering (1-5). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Keluarga Berdasarkan jenis pekerjaan, terdapat perbedaan yang signifikan pada seluruh item karakteritik keluarga. Berdasarkan alokasi waktu kerja tidak semua item katakteristik berbeda secara signifikan, hanya pendidikan suami dan istri, pendapatan istri, dan pendapatan per kapita. Rataan besar keluarga istri pada jenis pekerjaan informal (4.7) lebih besar dibandingkan pada jenis pekerjaan formal (3.8). Rataan usia suami (40.6), usia istri (36.0), usia anak terakhir (5.0), dan lama pernikahan (14.5) pada jenis pekerjaan informal lebih tinggi dibandingkan pada jenis pekerjaan formal (usia suami=36.4, usia istri=33.7, usia anak terakhir=3.9, dan lama pernikahan=9.2). Namun, pada rataan pendidikan istri (14.0) dan suami (13.5), pendapatan istri (Rp ), lama bekerja istri (9.8), pendapatan per kapita (Rp ), dan nilai aset (Rp ) pada istri pada jenis pekerjaan formal lebih tinggi dibandingkan pada jenis pekerjaan informal (pendidikan istri=8.7, pendidikan suami=9.1, pendapatan istri=rp , lama bekerja istri=6.9, pendapatan per kapita=rp , dan nilai aset=rp ). Lebih dari separuh (53.8%) istri yang bekerja pada jenis pekerjaan informal bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT), sedangkan pada jenis pekerjaan formal, hampir separuh (46.2%) istri bekerja sebagai pegawai swasta. Sepertiga (30.0%) suami bekerja sebagai pegawai swasta.

24 Tabel 2 Hasil uji beda karakteristik keluarga istri berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja Karakteristik Keluarga Total 11 Alokasi Jenis pekerjaan P- waktu kerja P- Value Value Formal Informal 8 >8 Besar keluarga (orang) ** Usia suami (tahun) ** Usia istri (tahun) * Pendidikan suami (tahun) ** * Pendidikan istri (tahun) ** * Lama bekerja istri (tahun) * Lama pernikahan (tahun) ** Usia anak terakhir (tahun) * Pendapatan istri (ribu rupiah) * * Pendapatan per kapita (ribu rupiah) ** * Nilai aset (ribu rupiah) * Keterangan: *signifikan pada p-value <0.05; **sangat signifikan pada p-value <0.001 Berdasarkan alokasi waktu kerja pada Tabel 2, rataan pendidikan suami (11.9) dan istri (12.1) dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari lebih tinggi dibandingkan pada istri dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari (suami=10.8 dan istri=10.7). Selain itu, pendapatan istri (Rp ) dan pendapatan per kapita (Rp ) pada istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari lebih tinggi dibandingkan pada istri dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari (pendapatan istri=rp dan pendapatan per kapita=rp ). Berdasarkan alokasi waktu kerja, lebih dari sepertiga (38.6%) istri dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga, sedangakan istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari bekerja sebagai pegawai swasta (36.1%). Pencapaian Nilai Kerja Berdasarkan pada Tabel 3, rataan persentase nilai kerja istri pada jenis pekerjaan formal lebih tinggi (76.7%) dibandingkan pada jenis pekerjaan informal (69.7%). Sedangkan berdasarkan alokasi waktu kerja, istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari memiliki rataan persentase nilai kerja lebih tinggi (74.2%) daripada istri dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari (72.3%). Hal ini menujukkan bahwa istri pada jenis pekerjaan formal dan memiliki alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari menilai kerja lebih penting daripada istri pada jenis pekerjaan informal dan memiliki alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari. Tabel 3 Rataan persentase nilai kerja istri berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja Persentase Total Jenis pekerjaan Alokasi waktu kerja Formal Informal 8 >8 Minimal Maksimal Rata-rata Std

25 12 Perbedaan Nilai Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Alokasi Waktu Kerja Berdasarkan pada Tabel 4, terdapat perbedaan yang sangat signifikan (pvalue<0.001) antara persentase nilai kerja istri pada jenis pekerjaan formal (76.7%) dengan istri pada jenis pekerjaan informal (69.7%). Berdasarkan sepuluh pernyataan yang diajukan, hasil uji beda menunjukkan terdapat empat pernyataan yang tidak berbeda signifikan yaitu pada penyataan bekerja adalah wajib bagi saya (p-value=0.910), bekerja adalah tuntutan saya terhadap calon suami ketika saya belum/mau menikah (p-value=0.103), bekerja adalah sebuah prestige bagi saya (p-value=0.810), dan bekerja membuat hidup saya lebih bermakna atau berarti (pvalue=0.205) (Lampiran 1). Hal ini menunjukkan bahwa baik istri pada jenis pekerjaan formal maupun informal menilai bekerja adalah sebuah kewajiban dan tuntutan kepada keluarga. Selain itu, bekerja dinilai sebagai prestige yang dapat membuat hidup menjadi lebih bermakna atau berarti dibandingkan ketika istri tidak bekerja. Tabel 4 Rataan persentase dan hasil uji beda nilai kerja berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja No Pernyataan Alokasi waktu Jenis pekerjaan P- kerja Value Formal Informal 8 jam >8 jam P- Valu e 1 Bekerja adalah wajib bagi saya Bekerja adalah tuntutan saya terhadap calon suami ketika saya belum/mau menikah Bekerja adalah wujud kontribusi saya terhadap * perkenomian keluarga 4 Bekerja adalah sebuah prestige bagi saya Bekerja memberikan keuntungan secara nonmateri bagi saya. salah satunya sebagai tempat bersosialisasi ** Bekerja sebagai wujud kontribusi saya terhadap * masyarakat 7 Bekerja adalah bentuk aktualisasi diri saya * Bekerja memberikan jaminan kesehatan bagi saya ** Bekerja memberikan pengaruh terhadap perilaku dan sikap saya ** * 10 Bekerja membuat hidup saya lebih * bermakna/berarti Total ** Keterangan: *signifikan pada p-value <0.05; **sangat signifikan pada p-value <0.001

26 Hasil uji beda t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p-value>0.05) antara persentasen nilai kerja istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari (74.2%) dengan istri yang memiliki alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari (72.3%). Berdasarkan sepuluh pernyataan yang diajukan, hasil uji beda menunjukkan terdapat dua pernyataan yang berbeda signifikan yaitu bekerja memberikan pengaruh terhadap perilaku dan sikap saya (p-value=0.002) dan bekerja membuat hidup saya lebih bermakna/berarti (p-value=0.012). Hal ini menunjukkan bahwa istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari menilai kerja memberikan pengaruh terhadap perilaku atau sikapnya dan membuat hidup lebih bermakna. Hal tersebut berbeda pada istri dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari yang menilai bekerja lebih sebagai bentuk kontribusi terhadap masyarakat dan bentuk aktualisasi diri serta prestige. Manajemen Sumberdaya Keluarga Hasil penelitian pada Tabel 5 menunjukkan bahwa persentase capaian manajemen sumberdaya keluarga pada istri dengan jenis pekerjaan formal lebih tinggi (71.9%) dibandingkan dengan istri pada jenis pekerjaan informal (67.1%). Sementara itu, pada istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari memiliki persentase capaian manajemen sumberdaya keluarga lebih tinggi (71.3%) daripada istri dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari (67.4%). Hal ini menunjukkan bahwa istri pada jenis pekerjaan formal dan istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari memiliki kemampuan dalam memanajemen sumberdaya keluarga lebih baik daripada istri pada jenis pekerjaan informal dan istri dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari. Tabel 5 Persentase capaian manajemen sumberdaya keluarga berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja Persentase Total Jenis pekerjan Alokasi waktu kerja Formal Informal 8 >8 Minimal Maksimal Rata-rata Sd Perbedaan Manajemen Sumberdaya Keluarga Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Alokasi waktu kerja Berdasarkan Tabel 6, terdapat perbedaan yang signifikan (p-value<0.05) antara rataan persentase capaian manajemen sumberdaya keluarga istri pada jenis pekerjaan formal (71.9%) dengan jenis pekerjaan informal (67.1%). Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p-value>0.05) antara persentase capaian manajemen sumberdaya keluarga pada istri dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari (68.0%) dengan istri yang memiliki alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari (71.3%). Berdasarkan Tabel 6, terdapat perbedaan yang sangat signifikan (pvalue<0.001) antara persentase capaian manajemen sumberdaya keuangan pada istri dengan jenis pekerjaan formal (75.3%) dengan istri pada jenis pekerjaan informal (65.4%) dan antara istri yang memiliki alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari (73.7%) dengan istri yang memiliki alokasi waktu kerja maksimal 8 13

27 14 jam/hari (67.6%). Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan (pvalue>0.05) antara persentase capaian manajemen sumberdaya manusia dan sumberdaya waktu istri pada jenis pekerjaan formal dengan jenis pekerjaan informal maupun istri dengan alokasi waktu kerja lebih dari 8 jam/hari dengan alokasi waktu kerja maksimal 8 jam/hari. Tabel 6 Rataan persentase dan hasil uji beda capaian manajemen sumberdaya keluarga berdasarkan jenis pekerjaan dan alokasi waktu kerja No Variabel Alokasi Jenis pekerjaan P- waktu P- Value kerja Value Formal Informal 8 >8 1 Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Waktu Manajemen Sumberdaya Keuangan ** * Rataan Manajemen Sumberdaya Keluarga * Keterangan: *signifikan pada p-value <0.05; **sangat signifikan pada p-value <0.001 Rataan capaian manajemen sumberdaya manusia yang dilakukan oleh keseluruhan istri hanya mampu mencapai 72.7 persen yang terdiri dari sepuluh item pernyataan (Lampiran 2). Dalam hal merencanakan pembagian tugas dalam pemeliharaan rumah, memastikan tugas dilaksanakan dengan baik oleh seluruh anggota keluarga, mengkomunikasikan masalah pekerjaan dengan suami, istri membantu pekerjaan suami, mengelola keterampilan yang dimiliki oleh anggota keluarga, dan mengevaluasi tugas perkembangan anggota keluarga hanya mampu dicapai oleh istri berkisar antara 60.1 persen sampai 73.4 persen. Sementara itu, rataan persentase capaian tertinggi yang dicapai oleh istri dalam hal merencanakan pendidikan untuk anak bersama suami (87.3%), mengontrol tugas perkembangan anak (88.5%), dan mengontrol kesehatan anggota keluarga (87.5%). Persentase rataan capaian terendah istri dalam hal mengikuti kegiatan sosial di lingkungan masyarakat (54.8%). Rataan persentase capaian manajemen sumberdaya waktu yang dilakukan oleh keseluruhan istri hanya mampu mencapai 65.5 persen yang terdiri dari sepuluh item pernyataan (Lampiran 2). Rataan persentase capaian terendah dalam hal mencatat bagaimana menggunakan waktu dalam satu minggu dengan persentase 32.8 persen. Dalam hal membuat perencanaan kegiatan mingguan bersama suami, menyusun urutan kegiatan agar bisa memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga, mempertimbangkan fleksibilitas dalam merencanakan penggunaan waktu, melaksanakan agenda kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, meluangkan waktu lebih banyak dengan anak, dan melakukan evaluasi penggunaan waktu kegiatan keluarga setiap bulan berada dalam kisaran persentase 51.5 persen sampai dengan 77.8 persen. Sementara itu, rataan persentase capaian tertinggi yang dicapai oleh istri dalam hal berusaha menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sesuai jadwal (83.9%), mempertimbangkan kondisi ekonomi keluarga dalam menyusun perencanaan penggunaan waktu bersama keluarga (81.2), serta menangani pekerjaan rumah tangga secara rutin (80.9%). Manajmen sumberdaya keuangan yang dicapai oleh keseluruhan istri hanya mampu mencapai 70.4 persen. Rataan persentase capaian tertinggi dalam hal membicarakan masalah keuangan dengan suami (86.75%). Sedangkan rataan

MASALAH DAN KONFLIK KERJA-KELUARGA SERTA STRATEGI PENYEIMBANGAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTERI BEKERJA RISDA RIZKILLAH

MASALAH DAN KONFLIK KERJA-KELUARGA SERTA STRATEGI PENYEIMBANGAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTERI BEKERJA RISDA RIZKILLAH MASALAH DAN KONFLIK KERJA-KELUARGA SERTA STRATEGI PENYEIMBANGAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTERI BEKERJA RISDA RIZKILLAH DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI RAHMI DAMAYANTI

PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI RAHMI DAMAYANTI PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI RAHMI DAMAYANTI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

Lebih terperinci

KEPUASAN KERJA ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA NOVY TRI MUKTIYAH

KEPUASAN KERJA ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA NOVY TRI MUKTIYAH KEPUASAN KERJA ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA NOVY TRI MUKTIYAH DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA Lia Nurjanah DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

PEMENUHAN TUGAS DASAR PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI NOVA ZAKIYA

PEMENUHAN TUGAS DASAR PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI NOVA ZAKIYA PEMENUHAN TUGAS DASAR PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN ALOKASI WAKTU KERJA ISTRI NOVA ZAKIYA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Hak Cipta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA NADIYA MAWADDAH PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A54104039 PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan subsampling dari penelitian utama Hibah Kompetensi DIKTI Sunarti (2012) dengan tema Keragaan Ketahanan Keluarga Indonesia. Disain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR i ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN, TEKANAN EKONOMI, STRATEGI KOPING DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DESA CIKAHURIPAN, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI HIDAYAT SYARIFUDDIN DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan 46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan. 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh 24 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.

Lebih terperinci

STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI

STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh: NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

PERBEDAAN KONFLIK KERJA-KELUARGA DAN TIPOLOGI KELUARGA BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN ISTRI

PERBEDAAN KONFLIK KERJA-KELUARGA DAN TIPOLOGI KELUARGA BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN ISTRI 32 PERBEDAAN KONFLIK KERJA-KELUARGA DAN TIPOLOGI KELUARGA BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN ISTRI Work-Family Conflict and Family Typology based on Job Characteristic among Dual Earner Families Fitri Meliani,

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan kognitif merupakan suatu proses psikologis yang terjadi dalam bentuk pengenalan, pengertian, dan pemahaman dengan menggunakan pengamatan, pendengaran, dan pemikiran (Baraja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH CHANDRIYANI I24051735 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN EKONOMI, MANAJEMEN KEUANGAN, DAN MEKANISME KOPING, DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH FIRDAUS

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN EKONOMI, MANAJEMEN KEUANGAN, DAN MEKANISME KOPING, DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH FIRDAUS HUBUNGAN ANTARA TEKANAN EKONOMI, MANAJEMEN KEUANGAN, DAN MEKANISME KOPING, DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH FIRDAUS PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PENGARUH STIMULASI PSIKOSOSIAL, PERKEMBANGAN KOGNITIF, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KABUPATEN BOGOR GIYARTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 )

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 ) METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yakni cara mempelajari objek riset dalam suatu waktu tertentu saja atau tidak berkesinambungan dalam jangka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan. 23 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN KONFLIK KERJA- KELUARGA TERHADAP KEPUASAN PERKAWINAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI-ISTRI BEKERJA

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN KONFLIK KERJA- KELUARGA TERHADAP KEPUASAN PERKAWINAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI-ISTRI BEKERJA PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN KONFLIK KERJA- KELUARGA TERHADAP KEPUASAN PERKAWINAN PADA KELUARGA DENGAN SUAMI-ISTRI BEKERJA Influence of Demographic Factors and Work-Family Conflict on Marital Satisfaction

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan (teknik pengumpulan data) kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui metode survey (Singarimbun,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPATUHAN DAN KEMANDIRIAN SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH NURLAILI RAHMAH DINI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPATUHAN DAN KEMANDIRIAN SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH NURLAILI RAHMAH DINI 1 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPATUHAN DAN KEMANDIRIAN SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH NURLAILI RAHMAH DINI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN 1 N 32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN DAN KEPUASAN KEUANGAN ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM

MANAJEMEN KEUANGAN DAN KEPUASAN KEUANGAN ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM MANAJEMEN KEUANGAN DAN KEPUASAN KEUANGAN ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS 1 PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA

ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA KELUARGA USIA PENSIUN SRI WAHYUNI MUHSIN

PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA KELUARGA USIA PENSIUN SRI WAHYUNI MUHSIN PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA KELUARGA USIA PENSIUN SRI WAHYUNI MUHSIN DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR ELIS TRISNAWATI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh 27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa

Lebih terperinci

GAYA PENGASUHAN, INTERAKSI AYAH-REMAJA, KELEKATAN, DAN KEPUASAN AYAH

GAYA PENGASUHAN, INTERAKSI AYAH-REMAJA, KELEKATAN, DAN KEPUASAN AYAH GAYA PENGASUHAN, INTERAKSI AYAH-REMAJA, KELEKATAN, DAN KEPUASAN AYAH HUSFANI ADHARIANI PUTRI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 ABSTRACT Husfani

Lebih terperinci

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI 1 KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI Oleh: FRISKA AMELIA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei. Penelitian ini mengkaji pengetahuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Desain Penelitian ini adalah cross sectional study, karena data yang dikumpulkan hanya pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Nazir 2009). Lokasi penelitian

Lebih terperinci

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga KERANGKA PEMIKIRAN Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif, sehingga setiap keluarga atau individu di dalamnya yang memiliki pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda akan memberikan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA SKRIPSI EKO HIDAYANTO H34076058 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) PALUPI CIPTONINGRUM I34050807 SKRIPSI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN BIOGAS DI DESA HAURNGOMBONG, KECAMATAN PAMULIHAN, KABUPATEN SUMEDANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN BIOGAS DI DESA HAURNGOMBONG, KECAMATAN PAMULIHAN, KABUPATEN SUMEDANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN BIOGAS DI DESA HAURNGOMBONG, KECAMATAN PAMULIHAN, KABUPATEN SUMEDANG RANI MAULANASARI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI

Lebih terperinci

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1. 20 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut seorang pakar ekologi keluarga yaitu Bronfenbrener menyatakan bahwa anak adalah salah sebuah unsur dalam lingkungan. Hal tersebut ditinjau dari sudut pandang dalam perpsektif

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TANGGAPAN PERUSAHAAN PASCATINDAKAN KOMPLAIN MELALUI MEDIA MASSA KOMPAS YUZA ANZOLA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TANGGAPAN PERUSAHAAN PASCATINDAKAN KOMPLAIN MELALUI MEDIA MASSA KOMPAS YUZA ANZOLA ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TANGGAPAN PERUSAHAAN PASCATINDAKAN KOMPLAIN MELALUI MEDIA MASSA KOMPAS YUZA ANZOLA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh 29 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada saat dan waktu tertentu. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

DAYA TERIMA MAKANAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN PASIEN RAWAT INAP PENDERITA PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR.H.MARZOEKI MAHDI MUTMAINNAH

DAYA TERIMA MAKANAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN PASIEN RAWAT INAP PENDERITA PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR.H.MARZOEKI MAHDI MUTMAINNAH DAYA TERIMA MAKANAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN PASIEN RAWAT INAP PENDERITA PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR.H.MARZOEKI MAHDI MUTMAINNAH PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor 12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA

PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA (Dusun Jatisari, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus

Lebih terperinci

NILAI ANAK DAN PERILAKU INVESTASI ORANGTUA TERHADAP ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA DAN KOTA MARDIANA

NILAI ANAK DAN PERILAKU INVESTASI ORANGTUA TERHADAP ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA DAN KOTA MARDIANA NILAI ANAK DAN PERILAKU INVESTASI ORANGTUA TERHADAP ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA DAN KOTA MARDIANA ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER (Kasus Mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Tahun Masuk 2006, Fakultas Ekologi Manusia) ALWIN TAHER I34051845 DEPARTEMEN SAINS

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR 63 PENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR KARTIKA WANDINI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

PENGARUH INTERAKSI DAN POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA TERHADAP KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF KELUARGA SUAMI-ISTRI BEKERJA YENNI RAMBE I

PENGARUH INTERAKSI DAN POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA TERHADAP KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF KELUARGA SUAMI-ISTRI BEKERJA YENNI RAMBE I PENGARUH INTERAKSI DAN POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA TERHADAP KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF KELUARGA SUAMI-ISTRI BEKERJA YENNI RAMBE I24100002 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIHAN MEREK SUSU UNTUK ANAK USIA 2 5 TAHUN DI KOTA BOGOR FARIDAH HANDAYASARI

HUBUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIHAN MEREK SUSU UNTUK ANAK USIA 2 5 TAHUN DI KOTA BOGOR FARIDAH HANDAYASARI HUBUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIHAN MEREK SUSU UNTUK ANAK USIA 2 5 TAHUN DI KOTA BOGOR FARIDAH HANDAYASARI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN DAN KEPUASAN KEUANGAN ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA

MANAJEMEN KEUANGAN DAN KEPUASAN KEUANGAN ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA Jur. Ilm. Kel. & Kons., September 2014, p : 174-182 Vol. 7, No. 3 ISSN : 1907-6037 MANAJEMEN KEUANGAN DAN KEPUASAN KEUANGAN ISTRI PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA Fitri Apriliana Hakim 1*), Euis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A.14102695 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci