METODE. Desain, Tempat dan Waktu
|
|
- Ida Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 25 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan metode sensus menggunakan kuesioner dengan lokasi penelitian di STPP Bogor. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan STPP Bogor adalah lembaga yang mendidik para calon penyuluh ahli yang berasal dari berbagai daerah di nusantara sehingga sangat strategis untuk mengetahui tingkat pemahaman para calon penyuluh ini terhadap ketahanan pangan dan tupoksinya yang berguna untuk pembangunan ketahanan pangan di wilayahnya masing-masing ketika lulus dari STPP Bogor. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober Unit Analisis Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini subyek penelitian adalah seluruh calon penyuluh ahli yang sedang melaksanakan tugas belajar di STPP Bogor yang berasal dari dua jurusan yaitu Jurusan Penyuluhan Pertanian dan Jurusan Penyuluhan Peternakan. Adapun jumlah sebaran populasi calon penyuluh ahli di dua jurusan tersebut tersaji pada Tabel 1. Tabel 1. Populasi calon penyuluh ahli tugas belajar di STPP Bogor tahun 2010 Jurusan No Semester Penyuluhan Penyuluhan Pertanian Peternakan Jumlah 1 Tingkat IV Alih Program (DIII ke DIV) Jumlah Sumber : BAAK STPP Bogor, Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara sensus, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu 180 mahasiswa dari kedua jurusan. Teknik pengambilan sampel ini dipakai dengan tujuan agar dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang kondisi sebenarnya. Alasan lainnya kenapa metode ini digunakan yaitu jumlah populasi dianggap tidak terlalu banyak dan mudah dalam mengumpulkan datanya. Cara sensus ini biasanya dikenal dengan istilah total sampling atau Complete
2 26 Enumeration yang digunakan jika jumlah populasi dari suatu penelitian tidak terlalu banyak (Prasetyo dan Jannah, 2005). Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Adapun penjelasan dari kedua sumber data tersebut, yaitu : 1. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti secara langsung melalui obyek penelitian, yaitu diperoleh dari responden calon penyuluh ahli, fasilitator dan pejabat struktural di STPP Bogor dengan cara mengisi kuesioner. 2. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari Adiministrasi STPP Bogor dan instansi terkait lainnya seperti; Pusat Pendidikan, Sertifikasi dan Akreditasi Profesi Pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik atau instrumen : 1. Kuesioner. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untuk diajukan kepada responden. Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara tertulis dari responden berkaitan dengan tujuan penelitian. Kuesioner pengambilan data untuk mengetahui pemahaman terhadap tupoksi dan ketahanan pangan terlampir pada Lampiran 1 dan 2. Pertanyaan dalam kuesioner untuk mengetahui pemahaman terhadap tupoksi dan ketahanan pangan merupakan pertanyaan kuesioner yang telah digunakan oleh peneliti terdahulu dengan lokasi penelitian di Kabupaten Lampung Barat, sedangkan pertanyaan untuk karakteristik calon penyuluh ahli, peneliti menyusunnya sendiri. 2. Interview/Wawancara Wawancara adalah suatu proses memperoleh informasi untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan responden maupun pihak yang terkait. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola dan dinamika pembelajaran dan arah kebijakan STPP Bogor. Wawancara dilakukan kepada Ketua STPP Bogor, para pejabat fungsional (fasilitator/dosen) dan para pejabat struktural.
3 27 Operasional Variabel Variabel, indikator dan pengukuran untuk karakteristik calon penyuluh ahli tersaji pada Tabel 2. Sedangkan indikator dan pengukuran pemahaman calon penyuluh ahli terhadap tugas pokok dan fungsinya tersaji pada Tabel 3 dan untuk mengetahui pengetahuan calon penyuluh ahli tentang ketahanan pangan diukur dengan indikator dan pengukuran yang tersaji pada Tabel 4. Tabel 2. Karakteristik calon penyuluh ahli Variabel Indikator Parameter Asal daerah Asal domisili dan instansi pengrim calon penyuluh ahli tugas belajar di STPP Bogor Berasal dari provinsi, kabupaten/kota atau bentuk kelembagaan/instansi pengirim Pendidikan Formal Terakhir Pendidikan Non Formal Bidang keahlian (jurusan) Tingkat penguasaan materi Pendidikan formal terakhir yang dicapai oleh calon penyuluh ahli sebelum tugas belajar di STPP Bogor Lama dan banyaknya mengikuti jenis pelatihan yang berkaitan dengan ilmu penyuluhan dalam tiga tahun terakhir dengan satuan jam pelatihan Keahlian yang dipilih oleh calon penyuluh Penguasaan materi penyuluhan dan ketahanan pangan Tingkat pendidikan responden yang ditunjukkan dengan tingkat pendidikan tertinggi SLTA atau D III 1. Jenis pelatihan yang pernah diikuti 2. Jumlah jam belajar Bidang keahlian penyuluhan dan penyuluhan peternakan Tingkat penguasaan materi penyuluhan dan ketahanan pangan yang dipersepsikan menurut pendapat responden
4 28 Tabel 3. Pemahaman calon penyuluh ahli terhadap tugas pokok dan fungsinya Indikator 1 Definisi penyuluhan Pengukuran 1. Pengetahuan tentang definisi penyuluhan 2 Perencanaan penyuluhan 3 Pelaksanaan penyuluhan 4 Evaluasi dan pelaporan penyuluhan 5 Pengembangan penyuluhan 6 Pengembangan profesi penyuluh 7 Penunjang penyuluhan 1. Identifikasi potensi wilayah dan agroekosistem 2. identifikasi kebutuhan teknologi 3. Penyusunan rencana kerja penyuluh 4. Penyusunan program penyuluhan 1. Penyusunan materi penyuluhan 2. Penerapan metode penyuluhan 3. Membina kelompok tani 4. Pengembangan swadaya dan swakarya petani 1. Membuat evaluasi pelaksanaan tugas 2. Menyusun pelaporan 1. Penyusunan Juklak dan Juknis. 2. Perumusan kajian arah kebijakan penyuluhan 3. Pengembangan metode sistem kerja penyuluhan Penyusunan karya tulis ilmiah dan ilmu popular bidang Mengikuti seminar dan lokakrya penyuluhan
5 29 Tabel 4. Pengetahuan calon penyuluh ahli tentang ketahanan pangan Indikator 1. Definisi ketahanan pangan 2. Pengetahuan tentang ketersediaan 3. Pengetahuan tentang distribusi 4. Pengetahuan tentang konsumsi 5. Pengetahuan tentang mutu dan keamanan pangan Pengukuran Tingkat pemahaman penyuluh terhadap ketahanan pengan Tingkat pengetahuan penyuluh terhadap subsistem ketersediaan pangan Tingkat pengetahuan penyuluh terhadap subsistem distribusi pangan Tingkat pengetahuan penyuluh terhadap subsistem konsumsi pangan Tingkat pengetahuan penyuluh tentang mutu dan keamanan pangan Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen pengukuran. Dimana instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang semestinya diukur atau mampu mengukur apa yang ingin dicari secara tepat (Arikunto, 1998). Valid tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya pada taraf signifikan 5%, item-item yang tidak berkorelasi secara signifikan dinyatakan gugur. Dalam kaitannya dengan besarnya angka korelasi ini, Juliandi (2007) menyebutkan bahwa koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar 0,50 sudah dapat diterima dan dianggap memuaskan. Namun apabila koefisien validitas ini kurang dari 0,50 maka dianggap tidak memuaskan. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun dan Effendi, 1995). Untuk mengetahui apakah alat ukur reliabel atau tidak, diuji dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Sebuah instrumen dianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah lebih besar atau sama dengan 0,6 (Juliandi, 2007).
6 30 Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan dengan teknik pengambilan sampling yaitu proporsional sampling, dimana responden diambil dari alumni STPP Bogor yang mewakili kedua jurusan sejumlah 18 orang. Teknik pengambilan sampel ini dipakai dengan tujuan untuk lebih memenuhi keterwakilan sampel pengujian. Proporsional sampel pengujian instrumen untuk masing-masing jurusan yang tersaji pada Tabel 5. Tabel 5. Proporsional sampling pengujian instrumen No Alumni Jumlah 1 Penyuluhan Pertanian 10 2 Penyuluhan Peternakan 8 Jumlah 18 Hasil pengujian keterandalan yang dilakukan kepada 18 orang responden alumni STPP Bogor memberikan hasil nilai alpha 0,97 pada koefisien reliabilitas untuk instrumen tugas pokok dan fungsi penyuluh sedangkan untuk instrumen pengetahun ketahanan pangan diberikan hasil nilai alpha 0,98. Atas dasar hasil perhitungan ini, dan dengan mengacu keterandalan maka kuesioner dapat dinyatakan andal dan dapat dipergunakan karena nilai keterandalan dari ketiga instrumen memiliki nilai yang lebih besar dari batas nilai diterimanya suatu intrumen yaitu 0,60. Berdasarkan uraian dari jenis-jenis validitas yang ada dan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan dapat dipercaya, pengukuran validitas atau kesahihan dalam penelitian ini menggunakan kesahihan konstruk dan kesahihan isi. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian ini disajikan pada Tabel 6 dan Tabel 7, serta data selengkapnya tersaji pada Lampiran 3.
7 31 Tabel 6. Hasil uji reliabilitas instrumen tupoksi penyuluhan No Indikator Nilai Kisaran Reliabilitas (alpha Keterangan cronbach) 1 Definisi Penyuluhan Pertanian 0,81 Reliabel 2 Perencanaan Penyuluhan Pertanian 3 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian 0,54-0,85 Reliabel 0,68-0,91 Reliabel 4 Evaluasi dan Pelaporan 0,89-0,90 Reliabel 5 Pengembangan Penyuluhan 0,90 1 item pertanyaan di delete, Reliabel 6 Pengembangan Profesi 0,63-0,84 Reliabel 7 Penunjang Penyuluhan 0,62 Reliabel No 1 Tabel 7. Hasil uji reliabilitas instrumen ketahanan pangan Indikator Definisi Ketahanan Pangan Nilai Kisaran Reliabilitas (alpha Keterangan cronbach) 0,66-0,82 Reliabel 2 Pengetahuan Ketersediaan 0,42-0, 78 2 item pertanyaan di Pangan delete, Reliabel 3 Pengetahuan Distribusi Pangan 0,50-0, 85 1 item pertanyaan di delete, Reliabel 4 Pengetahuan Konsumsi 0,40-0,82 1 item pertanyaan di delete, Reliabel 5 Pengetahuan Mutu dan Keamanan Pangan 0, 62-0,74 Reliabel Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entry dan analisis. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif dan inferensial. Analisis secara deskriptif dilakukan pada karakteristik penyuluh yang meliputi asal daerah, bidang keahlian, penguasaan materi, pendidikan non formal dan pendidikan formal sebelumnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft excel dan program SPSS for Windows versi 18 untuk penarikkan kesimpulan. Data karakteristik pendidikan calon penyuluh ahli dikategorikan dalam jenjang pendidikan yang telah ditempuh sebelum menjadi mahasiswa di
8 32 STPP Bogor, yang terdiri dari SLTA, SPP/SPMA/SMK Bidang Pertanian, Diploma III Pertanian, Diploma III Non Pertanian dan Sarjana Non Pertanian. Sedangkan data bidang keahlian penyuluh dikategorikan dalam, peternakan, dan perikanan. Pendidikan non formal adalah lamanya calon penyuluh ahli pernah mengikuti pelatihan sebelum dan ketika menjadi mahasiswa STPP Bogor yang dihitung dalam jumlah jam pelatihan. Pengkategoriannya berdasarkan Peraturan Menpan No 2 tahun 2008 yaitu batasan rentang jumlah jam pelatihan (JP) dalam mendapatkan angka kredit, yang terdiri dari sangat rendah (< 80 JP); rendah ( JP); sedang ( JP); dan tinggi ( JP). Pengkategorian tingkat pemahaman tupoksi dan tingkat pengetahuan ketahanan pangan penyuluh dilakukan dengan cara range (rentangan) yaitu data tertinggi dikurangi data terendah lalu dikategorikan dalam tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi (Riduwan dan Sunarto, 2009). Sedangkan menurut Khomsan (2000), mengkategorikan pengetahuan bisa dibagi dalam tiga kelompok yaitu baik, sedang dan kurang. Cara pengkategorian dilakukan dengan menetapkan cut-off point dari skor yang telah dijadikan persen. Untuk keseragaman maka dianjurkan menggunakan cut-off point sebagai berikut : 1. Baik dengan skor >80% 2. Sedang dengan skor 60 80% 3. Kurang dengan skor <60% Uji korelasi Pearson dan Spearman s rho digunakan untuk menganalisis hubungan karateristik penyuluh terhadap pemahaman tupoksi dan pengetahuan ketahanan pangan. Analisis korelasi Pearson untuk menguji hubungan antar variabel yang datanya bersifat rasio sedangkan analisis korelasi Spearman digunakan untuk menguji hubungan antar variabel yang datanya bersifat ordinal. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman terhadap tupoksi dan pengetahuan ketahanan pangan dilakukan dengan analisis regresi berganda. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pemahaman tupoksi dan pengetahuan ketahanan pangan adalah: 1) Asal Daerah, 2) Pendidikan formal terakhir, 3) Pendidikan non formal; 4) Bidang Keahlian (jurusan) 5) Persepsi Penguasaan Materi. Model regresi berganda pemahaman tupoksi dan pengetahuan ketahanan pangan calon penyuluh ahli adalah sebagai berikut :
9 33 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 Keterangan : Y = Pemahaman Tupoksi dan Pengetahuan Ketahanan Pangan a = Konstanta b = Koefisien Regresi X 1 = Asal Daerah X 2 = Pendidikan formal terakhir X 3 = Pendidikan non formal (pelatihan) X 4 = Bidang Keahlian (jurusan) X 5 = Tingkat Penguasaan Materi D 1 = Varibel dummy untuk asal daerah yang diperoleh : D 1 = 1 (wilayah Indonesia Barat) D 1 = 0,1 (wilayah Indonesia Tengah) D 1 = 0,0 (wilayah Indonesia Timur) D 2 = Varibel dummy untuk bidang keahlian yang diperoleh : D 2 = 1 () D 2 = 0 (peternakan) Sedangkan untuk merekomendasikan jenis kurikulum atau mata latihan/pengajaran dari hasil persepsi pengetahuan ketahanan pangan calon penyuluh ahli digunakan dengan analisis SWOT. Tabel 8. Matriks Analisis SWOT
10 34 Definisi Istilah Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi petani agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penyuluh, penyuluh perikanan, atau penyuluh kehutanan, baik penyuluh PNS, swasta, maupun swadaya, yang selanjutnya disebut penyuluh adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan. Calon penyuluh ahli adalah Pegawai Negeri Sipil utusan daerah yang melaksanakan tugas belajar di STPP Bogor dan akan diproyeksikan sebagai penyuluh lapangan setelah lulus dari STPP Bogor. Jabatan fungsional penyuluh adalah penyuluh yang sudah menjadi PNS akan diangkat dalam jabatan fungsional sehingga proses kenaikan pangkatnya melalui sejumlah kredit poin yang sudah diperoleh. Penyuluh terampil adalah jabatan fungsional penyuluh keterampilan, yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu. Penyuluh ahli adalah jabatan fungsional penyuluh keahlian, yang dalam pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan, metodologi, dan teknik analisis tertentu. Karakteristik calon penyuluh ahli adalah ciri untuk mengidentifikasikan latar belakang seorang calon penyuluh ahli yang melaksanakan tugas belajar di STPP Bogor meliputi; asal daerah, pendidikan formal, pendidikan non formal, bidang keahlian dan perspsi penguasaan materi. Asal daerah adalah lokasi dimana seorang calon penyuluh ahli berasal sebelum melaksanakan tugas belajar di STPP Bogor.
11 35 Pendidikan formal adalah pendidikan terakhir dari calon penyuluh ahli sebelum melaksanakan tugas belajar di STPP Bogor terstratifikasi SLTA/SPMA/SMK Pertanian, Diploma III dan Strata-1 non. Pendidikan non formal adalah pendidikan dalam bentuk pelatihan teknis yang diperoleh sebelum melaksanakan tugas belajar di STPP Bogor. Bidang keahlian adalah program studi yang dipilih oleh calon penyuluh ahli selama melaksanakan pendidikan di STPP Bogor. Persepsi penguasaan materi adalah tingkat pemahaman calon penyuluh ahli dalam bidang penyuluhan dan ketahanan pangan. Tugas pokok dan fungsi penyuluh meliputi definisi penyuluhan, perencanaan penyuluhan, pelaksanaan penyuluhan, evaluasi dan pelaporan, pengembangan penyuluhan, pengembangan profesi penyuluh dan unsur penunjang. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau. Ketersediaan pangan adalah tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri dan atau sumber lain. Distribusi pangan adalah gambaran proses aksesibilitas tangga. di tingkat rumah Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang dimakan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Kurikulum adalah kumpulan mata kuliah/latihan untuk pendidikan di STPP Bogor Mata Kuliah/Latihan adalah kumpulan sub-sub mata pelajaran yang diajarkan kepada calon penyuluh ahli di STPP Bogor.
METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan Cross Sectional dengan metode survei yang menggunakan kuesioner, lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Barat.
Lebih terperinciDisain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pertanian di Kabupaten Lampung Tengah dengan mengambil pegawai Badan
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Lampung Tengah dengan mengambil pegawai Badan Ketahanan Pangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel
31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa
3 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Zozozea, Ondorea Barat, Ndeturea, dan Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa Tenggara
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel (Alimul, 2003). Rancangan penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran
43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
23 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat selama dua bulan dari bulan Maret sampai dengan bulan April
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan
60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai metode penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yang menggambarkan dan menjelaskan strategi komunikasi pedagang kaki
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, karena dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Metode eksplanasi adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk
35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan, maka penelitian
Lebih terperinciKonsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:
23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian
36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
30 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskriptifkan apa-apa yang saat ini berlaku, Pada penelitian deskriptif,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian
8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Aktivitas operasi perusahaan/organisasi sangat bergantung pada sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan/organisasi. Tidak terkecuali lembaga pemerintahan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian
26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah survei dengan cara membagikan kuesioner kepada responden. Penelitian survei merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu
5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif yaitu penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:118) objek merupakan segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang sifatnya ekplanatif (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada
58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif tahun ajaran 2013, Universitas Katolik Soegijapranata, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneitian Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. B. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 dan selesai pada bulan Desember
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik, yaitu untuk mencari hubungan
Lebih terperinciLokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatoris, yaitu untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 Karanganyar pada bulan Juni - Agustus 2015. B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen deskriptif kuantitatif dengan rancangan one group pre test post test. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan demikian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik explanatory study dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk
38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (tingkat pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel
Lebih terperinciKERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS
21 KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Hasil penelitian Marwan (2008) dan Sooknanan et al. (2002) menunjukkan bahwa dosen perguruan tinggi merupakan aktor (pengambil keputusan) utama yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagi instrumen pengumpulan data. Dengan
Lebih terperinci