diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga
|
|
- Ari Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KERANGKA PEMIKIRAN Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif, sehingga setiap keluarga atau individu di dalamnya yang memiliki pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda akan memberikan nilai yang berbeda tentang faktorfaktor yang menentukan tingkat kesejahteraan. Pengertian keluarga sejahtera menurut UU No 1992 merupakan keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungannya (BKKBN 1992, diacu oleh Nuryani 2007). Kesejahteraan keluarga akan tercapai apabila keluarga memiliki ketahanan yang kuat. Ketahanan keluarga adalah kemampuan keluarga dalam mengelola sumberdaya keluarga untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan keluarga. Kondisi ini sesuai dengan pengertian yang diberikan UU No. 10 tahun 1992 (pasal 1 ayat 15) yaitu kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik-material dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin. Peningkatan ketahanan keluarga menjadi penting sehubungan dengan fakta adanya variasi kemampuan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan, pelaksanaan fungsi, melalui pengelolaan sumberdaya yang dimiliki, serta kemampuan keluarga dalam pengelolaan masalah dan stress (Krysan, Moore, & Zill 1990, diacu oleh Sunarti 2001). Tingkat kesejahteraan mencerminkan kualitas hidup dari sebuah keluarga. Keluarga dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi berarti memiliki kualitas hidup yang lebih baik, sehingga pada akhirnya keluarga tersebut mampu untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk bisa meningkatkan kesejahteraan mereka (Ibrahim 2007). Tingkat kesejahteraan keluarga nelayan berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya dari input berupa dukungan sosial dan karakteristik keluarga meliputi besar keluarga, umur, tingkat pendidikan, pendapatan per kapita, dan akses informasi, sumber informasi, jenis informasi. Input tersebut dipengaruhi oleh keadaan alam di lingkungan sekitar keluarga karena kehidupan keluarga nelayan sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya sebagai mata pencaharian. Berdasarkan input dan faktor lingkungan yang mempengaruhi maka dapat
2 diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga nelayan berupa kesejahteraan keluarga, baik dari kesejahteraan objektif maupun kesejahteraan subjektif. Masalah fungsi keberlangsungan keluarga menurut Parsons (1953) diacu oleh Hamilton (1983) ada empat variabel yaitu adaptacy, goal attainment, integration, dan latency (AGIL). Variabel tersebut masing-masing saling terkait yaitu bagaimana keluarga memperoleh sumberdaya dari lingkungan luar, bagaimana keluarga mencapai tujuan hidup, bagaimana tindakan integrasi keluarga dalam pemeliharaan ikatan dan solidaritas, bagaimana proses pendistribusian energi dalam sistem, yang melibatkan dua masalah saling berikatan yaitu pola pemeliharaan dan pengelolaan masalah atau ketegangan. Penerapan fungsi AGIL yang baik dalam keluarga dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup suatu keluarga yang akhirnya dapat menciptakan kesejahteraan keluarga (Sunarti, 2001).
3 Karakteristik keluarga nelayan Umur Besar keluarga Tingkat pendidikan Pendapatan per kapita Kepemilikan aset Akses informasi, sumber informasi, jenis informasi A (Adaptasi) G (Pencapaian Tujuan) I (Integrasi) Kesejahteraan Keluarga Kesejateraan objektif Kesejahteraan subjektif Dukungan Sosial L (Latency) Keterangan: : Hubungan yang diteliti : Variabel yang diteliti Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
4 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung dengan topik Kajian Ketahanan Keluarga Nelayan di Daerah Rawan Bencana. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu data dikumpulkan dalam waktu tertentu dan tidak berkelanjutan (Singarimbun & Effendi 1991). Penelitian dilaksanakan di Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis pada bulan Maret selama dua minggu. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja, dengan pertimbangan bahwa pantai Pangandaran merupakan daerah pesisir yang pernah terkena tsunami pada tahun Oleh karena itu, dilakukan juga metode retrospektif untuk mendapatkan data sebelum terjadi bencana alam. Contoh, Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Contoh pada penelitian ini adalah keluarga nelayan yang rawan terkena bencana alam seperti badai, air pasang, angin puting beliung, ataupun tsunami. Responden dalam penelitian ini adalah isteri keluarga nelayan di daerah rawan bencana. Desa yang dipilih untuk penelitian yaitu Desa Pangandaran karena mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Proses pengambilan contoh yang dilakukan di tiga RW menggunakan metode simple random sampling, yaitu di RW 03, RW 07, RW 09 dengan ketiga RW tersebut memiliki jumlah KK yang bekerja sebagai nelayan paling banyak. Jumlah contoh yang akan diambil di masing-masing RW ditentukan dengan cara proporsi sehingga jumlah keluarga contoh yang diambil di RW 03 sebanyak 22 responden, RW 07 sebanyak 28 responden, dan di RW 09 sebanyak 30 responden. Jadi jumlah seluruh responden sebanyak 80 orang. Teknik pengambilan contoh tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
5 Desa Pangandaran Purposive sampling RW 03 N = 118 RW 03 n = 22 RW 07 N = 153 RW 07 n = 28 RW 09 N = 167 RW 09 n = 30 Proporsional random sampling N = Nelayan juragan 27 Nelayan buruh Gambar 3. Kerangka pengambilan sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari pemerintah daerah setempat berupa gambaran umum lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan pengamatan dan wawancara langsung dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang terdiri dari data : 1. Karakteristik keluarga nelayan (besar keluarga, umur, tingkat pendidikan, pendapatan per kapita, kepemilikan aset, dan akses informasi, sumber informasi, jenis informasi). 2. Dukungan sosial keluarga luas, tetangga, dan lembaga masyarakat/pemerintah (masalah ekonomi, pengasuhan, kesehatan, dan konflik) 3. Fungsi AGIL yang terdiri dari adaptasi, goal attainment (pencapaian tujuan), integrasi dan latency (pemeliharaan sistem). 4. Kesejahteraan dilihat dari dua dimensi yaitu kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subjektif. Kesejahteraan objektif diukur dari dua indikator yaitu
6 indikator utama dilihat dari pendapatan dan indikator tambahan dilihat dari pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan anak, dan kesehatan keluarga. Kesejahteraan subjektif diukur berdasarkan kepuasan seseorang terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan anak, kesehatan keluarga dan pendapatan per kapita. Secara rinci peubah, skala, responden, alat dan cara pengukuran penelitian disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Jenis dan cara pengumpulan data No. Peubah Skala Responden 1. Karakteristik Keluarga 1. Umur 2. Besar keluarga 3. Lama pendidikan 4. Pendapatan perkapita 5. Kepemilikan asset 6. Akses Informasi, sumber informasi, jenis informasi Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Ordinal Istri 2. Dukungan sosial Ordinal Istri 3. Fungsi AGIL 1. Fungsi Pencapaian Tujuan 2. Fungsi Adapatasi 3. Fungsi Integrasi 4. Fungsi Latency 4. Kesejahteraan Keluarga: 1. Kesejahteraan objektif 2. Kesejahteraan subjektif Ordinal Ordinal Istri Istri Alat Pengukuran Kuesioner Kuesioner yang dikembangkan dari Tati 2004 Diacu Nuryani 2007 dan dimodifikasi Kuesioner Suandi 2007 Cara Pengukuran Wawancara dan observasi Wawancara Wawancara Wawancara dan observasi Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry, cleaning dan analisis data. Program yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah Microsoft Exceel 2003, SPSS versi 13.0 for Windows, dan Minitab versi 14 for Windows. Sesuai dengan pertanyaan dan tujuan penelitian, dilakukan analisis: 1. Uji deskriptif untuk menggambarkan karakteristik keluarga nelayan, dukungan sosial yang diterima, fungsi AGIL, dan kesejahteraan keluarga nelayan 2. Uji hubungan antar peubah penelitian Data karakteristik keluarga meliputi umur, besar keluarga, lama pendidikan, pendapatan per kapita, kepemilikan aset, akses informasi, sumber informasi, dan jenis informasi. Besar keluarga dikelompokkan menjadi 3 kategori
7 yaitu kecil ( 4 orang), sedang (5-6 orang), dan besar ( 7 orang). Umur mengacu kepada Papalia dan Old (1981) diacu oleh Nuryani (2007) yang dibagi menjadi empat kategori yaitu dewasa awal (20-30), dewasa madya (31-40), dewasa akhir (41-50), dan lansia awal (51-65). Lama pendidikan mengacu kepada Wajib Belajar 9 tahun yaitu, 9 tahun, >9 tahun. Pendapatan perkapita diperoleh dari total pendapatan pendapatan keluarga dalam setahun yang dikonversikan per bulan dibagi jumlah anggota keluarga. Pendapatan keluarga diperoleh dari sebaran contoh dari total pendapatan saat ini ditambah dengan pendapatan anggota keluarga yang lain. Pendapatan per kapita per bulan dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah (Rp Rp ), sedang (Rp Rp ), dan tinggi (Rp Rp ). Aset yang dimasukkan berupa aset yang telah diuangkan, kemudian dikategorikan menjadi < 3 kali pendapatan per kapita per bulan dan 3 kali pendapatan per kapita per bulan. Akses informasi diperoleh dengan mengisi jenis informasi seperti pekerjaan, pengasuhan, pendidikan, kesehatan, cuaca, harga, lainnya dengan 1= televisi, 2= radio, 3=surat kabar, 4=teman, dan 5= lainnya. Pembuatan interval kelas berdasarkan Slamet (1993) diacu oleh Nuryani (2007), dengan rumus berikut: Interval kelas (I) = Skor maksimum (NT)-skor minimum (NR) Jumlah kategori Dukungan sosial yang terdiri dari dukungan emosi, instrumen, dan informasi dinilai berdasarkan sumber dukungan sosial seperti keluarga besar, tetangga, dan lembaga masyarakat atau pemerintah. Data dukungan sosial diberi skor 0 jika jawabannya tidak, dan skor 1 jika jawabannya ya. Langkah selanjutnya skor dijumlahkan berdasarkan sumber dukungan sosial dan dibuat penggolongan interval, sehingga diperoleh tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Data fungsi AGIL terdiri dari empat variabel yaitu fungsi pencapaian tujuan, fungsi adaptasi, fungsi integrasi, dan fungsi pemeliharaan sistem (latency). Data dukungan sosial diberi skor 0 jika jawabannya tidak dan skor 1 jika jawabannya ya. Langkah selanjutnya skor dijumlahkan dan dibuat penggolongan interval, sehingga diperoleh tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi.
8 Data kesejahteraan diukur berdasarkan dua dimensi kesejahteraan, yaitu kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subjektif. Kesejahteraan objektif diukur berdasarkan pendapatan, frekuensi makan, kelengkapan menu makan, keragaman pakaian, tipe rumah tempat tinggal, jumlah ruangan, densitas rumah, akses rumah terhadap fasilitas umum, fasilitas rumah, dan akses kesehatan. Pendekatan pendapatan yang digunakan berdasarkan ukuran garis kemiskinan yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS 2007) kabupaten Ciamis dan dikelompokkan ke dalam 3 musim yaitu musim panen, musim biasa, dan musim paceklik. Ada tiga kategori yang ditetapkan oleh BPS yaitu sangat miskin apabila pengeluaran untuk pangan kurang dari Rp , miskin apabila pengeluaran untuk pangan Rp Rp , dan mendekati miskin apabila pengeluatan untuk pangan lebih dari Rp tetapi kurang dari Rp Garis kemiskinan untuk kabupaten Ciamis menurut BPS 2007 adalah Rp per bulan pengeluaran untuk pangan. Kesejahteraan subjektif diukur berdasarkan 12 item pertanyaan tentang kepuasan responden terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, pakaian, kualitas rumah, kualitas pendidikan anak, kesehatan keluarga, kemudahan akses, dan pemenuhan kebutuhan sosial di dalam masyarakat. Masing-masing pertanyaan diberi skor berdasarkan skala likert, yaitu skor 0= tidak puas, 1=kurang puas, 2=puas, 3=sangat puas. Selanjutnya, skor yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan dijumlahkan, kemudian ditransformasikan dalam skala ordinal dari skor persen dengan rumus sebagai berikut (Tati 2004): Z= Y - Min x 100 Max-Min Jika skor lebih dari 50 persen maka dikategorikan menjadi sejahtera dan tidak sejahtera jika skor lebih kecil atau sama dengan 50 persen. Pengolahan dan analisis data-data di atas secara deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif yang digunakan antara lain sebaran frekuensi dan tabulasi silang, sedangkan analisis inferensia yang digunakan yaitu uji korelasi Rank Spearman. Analisis korelasi Rank Spearman dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel yang diteliti dan pola hubungan antar variabel pada fungsi AGIL.
9 Uji korelasi Rank Spearman (Daniel, 1990) rs= 1-6 di 2 N(n 2 1) di 2 = (xi yi) Keterangan: rs: koefisien korelasi Rank Spearman di: selisih ranking xi dan yi xi: ranking xi yi: ranking yi N: banyaknya pasangan data Definisi Operasional Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan atau binatang air lainnya atau tanaman air Keluarga nelayan adalah sekelompok orang yang terdiri dari suami, isteri, dan anak yang salah satu anggota keluarganya bermata pencaharian sebagai nelayan ataupun melakukan pekerjaan sampingan selain menjadi nelayan. Keluarga nelayan juragan adalah keluarga nelayan yang sekurang-kurangnya memiliki perahu Keluarga nelayan buruh adalah keluarga nelayan yang tidak memiliki perahu maupun alat tangkap Daerah rawan bencana adalah tempat yang memiliki kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis,klimatologis, serta geografis untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu Keluarga nelayan yang rawan terkena bencana alam adalah sekelompok orang yang terdiri dari suami, isteri, dan anak yang salah satu anggota keluarganya bermata pencaharian sebagai nelayan ataupun melakukan pekerjaan sampingan selain menjadi nelayan yang bertempat tinggal di daerah yang sering terjadi bencana alam sehingga rawan terkena bencana alam.
10 Karakteristik keluarga nelayan adalah ciri-ciri yang dimiliki atau melekat pada suami-isteri yang meliputi besar keluarga, umur, tingkat pendidikan, pendapatan per kapita, kepemilikan aset, akses informasi, sumber informasi, dan jenis informasi. Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang masih tinggal dalam satu rumah atau tidak yang masih menjadi tanggungan orangtua dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh suami atau isteri yaitu tidak pernah sekolah, tidak tamat SD, SD, tidak tamat SMP, SMP, tidak tamat SMA, SMA, dan PT atau akademi. Pendapatan per kapita adalah pendapatan total yang diperoleh keluarga dari pendapatan semua anggota keluarga baik dari pekerjaan utama maupun tambahan, ditambah dengan hasil bersih berlayar yang dikonversikan dalam per bulan, dibagi jumlah anggota keluarga yang dinyatakan dalam rupiah per kapita per bulan. Aset keluarga adalah seluruh kekayaan yang dimiliki keluarga berupa perahu untuk berlayar, jaring ikan, barang elektronik, kendaraan,barang berharga (misalnya emas), tabungan, luas dan status kepemilikan tanah atau rumah, dan ternak yang dikonversikan ke dalam nilai uang. Aset dalam penelitian ini belum dibandingkan dengan rasio hutang keluarga. Akses informasi, sumber informasi, jenis informasi adalah kemampuan seseorang untuk memperoleh jenis informasi dari sumber informasi yang tersedia, dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan penjumlahan skor kemudahan keluarga memperoleh informasi, jumlah informasi, dan jumlah jenis informasi yang diterima. Dukungan sosial adalah bantuan yang diperoleh dan diupayakan keluarga dalam mengatasi masalah ekonomi, pengasuhan, kesehatan, dan konflik dalam keluarga. Fungsi AGIL adalah penerapan fungsi keberlangsungan keluarga yang terdiri dari masalah adaptasi, pencapaian tujuan (goal attainment), integrasi, dan pemeliharaan sistem (latency) guna mempertahankan hidup keluarganya dari tempat tinggalnya yang rawan bencana alam.
11 Fungsi Pencapaian tujuan (goal attainment) adalah tujuan yang ingin dicapai dalam keluarga ataupun masing-masing individu dalam keluarga yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan dilihat berdasarkan kualitas dan performance dari tujuan yang ingin dicapai. Fungsi adaptasi adalah tindakan yang dilakukan oleh keluarga untuk memperoleh sumberdaya dari lingkungan keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (makan, pakaian, dan tempat tinggal), dilihat berdasarkan cara yang dilakukan oleh keluarga untuk aware terhadap bencana alam yang terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka. Fungsi integrasi adalah tindakan atau kebiasaan yang dilakukan oleh keluarga dalam upaya pemeliharaan ikatan dan solidaritas antar anggota keluarga. Fungsi pemeliharaan sistem (latency) adalah tindakan pemeliharaan yang dilakukan antar anggota keluarga sebagai dorongan atau motivasi yang dapat menimbulkan semangat dalam melakukan berbagai aktivitas, dalam penelitian ini dilihat dari jenis.pemeliharaan yang dilakukan suami, yang dilakukan isteri dan yang dilakukan orangtua terhadap anak dalam mengahadapi kerawanan bencana alam yang terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka. Kesejahteraan keluarga adalah kepuasan, kemakmuran, dan kualitas hidup kelompok keluarga nelayan yang rawan terkena bencana alam dalam hal ini diukur berdasarkan dimensi kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subjektif. Kesejahteraan objektif adalah kesejahteraan yang diukur dengan indikator utama yaitu indikator yang menggunakan pendekatan pendapatan berdasarkan garis kemiskinan BPS kabupaten Ciamis (2008) sebesar Rp Kesejahteraan subjektif adalah kesejahteraan yang diukur berdasarkan kapuasan dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan, pakaian, kualitas rumah, kualitas pendidikan anak, kesehatan keluarga, dan pendapatan per kapita keluarga.
12 Tabel 2 Pengkategorian data penelitian Variabel Penelitian Jenis (Jumlah) Kategori Skor Data Besar Keluarga Besar keluarga (1) Berdasarkan BKKBN (1998) Kecil : 4 orang Sedang : 5 6 orang Besar : 7 orang Umur Umur (1) Berdasarkan Hurlock Dewasa awal : tahun Dewasa madya : tahun Dewasa akhir : >60 tahun Berdasarkan jenjang pendidikan 1 : Tidak tamat SD Jenjang pendidikan (1) 2 : Tamat SD 3 : Tamat SMP Tingkat Pendidikan 4 : Tamat SMA 5 : PT/Akademi Berdasarkan wajib belajar 9 tahun Lama pendidikan yang telah 9 tahun diselesaikan (1) > 9 tahun Pendapatan per kapita Kepemilikan Aset Akses Informasi, Sumber Informasi, Jenis Informasi Dukungan Sosial Fungsi AGIL Pendapatan hasil melaut per musim (3) Pendapatan keluarga (1) Luas dan status kepemilikan lahan, perahu, jaring ikan, barang elektronik, kendaraan, barang berharga, tabungan, ternak (8) Mudah atau tidak memperoleh informasi, sumber informasi, jenis informasi (3) Dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga besar, tetangga dan lembaga masyarakat/pemerintah dalam hal dukungan emosi, instrument, dan informasi (9) Fungsi adaptasi yang mencakup tindakan apa saja untuk dapat survive (3) Fungsi pencapaian tujuan (2) Fungsi Integrasi (3) Fungsi AGIL Fungsi Latency (2) Berdasarkan BPS (2007) Sangat miskin : Rp orang per bulan Miskin : Rp orang per bulan Mendekati miskin : Rp orang per bulan Atau Sejahtera : di atas garis kemiskinan (> Rp ) Tidak sejahtera : di bawah sama dengan garis kemiskinan ( Rp ) Berdasarkan perbandingan dengan kebutuhan bulanan < 3 kali kebutuhan minimum/bulan 3 kali kebutuhan minimum/bulan Berdasarkan sebaran interval Rendah ( ) Sedang ( ) Tinggi ( ) Berdasarkan sebaran interval Rendah Sedang Tinggi Berdasarkan banyaknya tindakan yang dilakukan 1 : 0 tindakan; 4 : 3 tindakan; 2 : 1 tindakan; 5 : 4 tindakan; 3 : 2 tindakan; 6 : 5 tindakan Berdasarkan banyaknya tujuan yang ingin dicapai 1 : 1 tindakan; 4 : 4 tindakan; 2 : 2 tindakan; 5 : 5 tindakan; 3 : 3 tindakan; 6 : 6 tindakan Berdasarkan banyaknya tindakan yang dilakukan 1 : 1 tindakan; 4 : 4 tindakan; 2 : 2 tindakan; 5 : 5 tindakan 3 : 3 tindakan; Berdasarkan banyaknya tindakan yang dilakukan 1 : 1 tindakan; 4 : 3 tindakan; 2 : 2 tindakan; 5 : 4 tindakan;
13 Variabel Penelitian Jenis (Jumlah) Kategori Skor Data Kesejahteraan Objektif Kesejahteraan Subjektif Pendapatan hasil melaut per musim (3) Pendapatan keluarga (1) Pangan, pakaian, kualitas rumah, kualitas pendidikan anak, kesehatan keluarga, pendapatan perkapita Berdasarkan BPS (2007) Sangat miskin : Rp orang per bulan Miskin : Rp orang per bulan Mendekati miskin : Rp orang per bulan Atau Sejahtera : di atas garis kemiskinan (> Rp ) Tidak sejahtera : di bawah sama dengan garis kemiskinan ( Rp ) Berdasarkan total skor Tidak sejahtera : 50% dari total skor Sejahtera : > 50 % dari total skor
Gambar 2 Metode Penarikan Contoh
17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.
Lebih terperinciStrategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output
34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran
Lebih terperinciKarakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG
KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak
25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian
8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian
46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN FUNGSI AGIL (ADAPTASI, PENCAPAIAN TUJUAN, INTEGRASI, DAN PEMELIHARAAN SISTEM) DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DAERAH RAWAN BENCANA
HUBUNGAN FUNGSI AGIL (ADAPTASI, PENCAPAIAN TUJUAN, INTEGRASI, DAN PEMELIHARAAN SISTEM) DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DAERAH RAWAN BENCANA Christin Haryati DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
Lebih terperinciKarakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan
46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan
60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian
39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang
Lebih terperincikonsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka
21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan
Lebih terperinciHUBUNGAN FUNGSI AGIL DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN YANG RAWAN TERKENA BENCANA ALAM
Jur. Ilm. Kel. & Kons., Januari 2010, p : 11-17 Vol. 3, No. 1 ISSN : 1907-6037 HUBUNGAN FUNGSI AGIL DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN YANG RAWAN TERKENA BENCANA ALAM The Correlation between AGIL (Adaptation,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan
18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi
Lebih terperincimengenai pemenuhan pangan dan perumahan sebagai indikator kesejahteraan keluarga dapat dijelaskan melalui gambar di bawah ini. Daerah Rawan Bencana
1 KERANGKA PEMIKIRAN Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material, maupun spiritual yang diikuti rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman diri, rumah tangga serta masyarakat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)
19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena
Lebih terperinciKonsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:
23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini desain Cross Sectional Study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei yang dilakukan di empat sekolah dasar dengan karakteristik mutu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan subsampling dari penelitian utama Hibah Kompetensi DIKTI Sunarti (2012) dengan tema Keragaan Ketahanan Keluarga Indonesia. Disain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel
15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh
24 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.
Lebih terperinciDisain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh
25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 )
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yakni cara mempelajari objek riset dalam suatu waktu tertentu saja atau tidak berkesinambungan dalam jangka
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor
12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)
22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.
23 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua
Lebih terperinciKarakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta
44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =
27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperincitingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program
22 KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan sejak tahun 2007 telah mengubah pola perilaku keluarga dari menggunakan minyak tanah menjadi menggunakan LPG. Sebagai suatu kebijakan,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Tinggi : memiliki kartu ASKES, berobat di puskesmas atau mempuyai dokter pribadi. 2. Rendah : tidak memiliki ASKES, berobat di dukun. 14. Tingkat Kepemilikan aset adalah jumlah barang berharga yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dimana variabel dependen dan variabel independent
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh
21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.
27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian
25 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Cikahuripan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 702 Ha, ketinggian diatas
Lebih terperinciMETODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
29 METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Bogor, terdiri dari tiga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional
37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang direncanakan, maka jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam upaya menggambarkan bagaimana kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan prospective study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2003 (antara musim
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendeskripsikan dan memaparkan fakta-fakta
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciLampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian
LAMPIRAN 83 84 85 Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian V. X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X1 1 X2-1.406 ** X3 -.133 -.171
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengujian
Lebih terperinciGambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi
16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka
Lebih terperinciKertasari. Dengan mewajibkan peserta program untuk menggunakan. persalinan) dan pendidikan (menyekolahkan anak minimal setara SMP),
PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PESERTA PROGRAM DI KELURAHAN KERTASARI KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012 Oleh : Teguh Setiadi Abstrak : Penelitian ini ingin mengkaji
Lebih terperinciMotivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi
19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana
Lebih terperinciJumlah dan Teknik Pemilihan Sampel
Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang memusatkan diri dalam meneliti
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Desain penelitian pendahuluan adalah cross sectional study menggunakan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani karet dengan perilaku menabung
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka Pemikiran Hubungan Ketegangan Suami Isteri dengan Konflik pada Keluarga Bercerai
30 KERANGKA PEMIKIRAN Kegagalan pernikahan bukan akhir dari konflik yang tidak terselesaikan dalam keluarga. Masalah-masalah pernikahan tersebut ternyata justru dimulai sebelum pernikahan terjadi. Hal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian payung dengan judul Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) pada Anak Sekolah Dasar: Studi tentang Konsumsi Pangan,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel
31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik
Lebih terperinciHUBUNGAN FUNGSI AGIL (ADAPTASI, PENCAPAIAN TUJUAN, INTEGRASI, DAN PEMELIHARAAN SISTEM) DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DAERAH RAWAN BENCANA
HUBUNGAN FUNGSI AGIL (ADAPTASI, PENCAPAIAN TUJUAN, INTEGRASI, DAN PEMELIHARAAN SISTEM) DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DAERAH RAWAN BENCANA Christin Haryati DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
28 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif, yang dilakukan untuk menganalisis pembentukan citra perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai hubungan komunikasi pemasaran dengan kualitas daya saing UMKM merupakan penelitian survai dengan tujuan explanatory. Metode survai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penlitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu pengetahuan, pendidikan, sarana, dukungan
Lebih terperinci