METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian"

Transkripsi

1 46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 bulan yakni dari bulan April 2008 hingga Juli 2009 mulai dari penulisan proposal, penyusunan instrumen, pengambilan data, analisis data, dan penulisan laporan. Penelitian ini akan dilakukan pada dua lokasi penelitian untuk melihat perbedaan masing-masing variabel penelitian pada dua kelompok keluarga petani yang mengusahakan komoditas yang berbeda, yaitu usaha tani padi dan hortikultura. Lokasi yang dipilih adalah Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung untuk usahatani padi dan di Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat untuk usahatani hortikultura. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa kedua lokasi tersebut merupakan desa yang terletak di daerah pinggiran perkotaan (daerah peri-urban), yaitu desa yang berbatasan langsung dengan Kota Bandung. Populasi dan Penentuan Sampel Unit analisis dari penelitian ini adalah keluarga petani lapisan bawah. Kriteria contoh keluarga petani yang utuh (bapak, ibu dan anak) dan keluarga tersebut mengusahakan lahan di bawah 0,5 Ha. Responden dari penelitian ini adalah istri. Dari data yang diperoleh di lapangan diketahui bahwa di Desa Andir Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung (usahatani padi) terdapat sekitar 570 keluarga petani yang menguasai lahan di bawah 0,5 Ha dan juga keluarga buruh tani. Sedangkan di Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung (usahatani hortikultura) terdapat 346 keluarga petani yang menguasai lahan di bawah 0,5 Ha. Penentuan jumlah contoh total, yaitu n menggunakan rumus Slovin yang dikutip dalam Al-Rasyid (1984) : N n = Nd 2 + Keterangan : 1 n = ukuran contoh total yang akan diambil d = nilai presisi yaitu sebesar 5 % N = populasi keluarga petani

2 47 Dari hasil penggunaan rumus di atas, diperoleh nilai n untuk keluarga petani padi sebanyak 45 keluarga, dibulatkan menjadi 50 keluarga; dan untuk keluarga petani hortikultura sebanyak 40 keluarga, dibulatkan menjadi 50 keluarga. Selanjutnya untuk proses pengambilan contoh, di masing-masing desa lokasi penelitian ditentukan masing-masing tiga RW yang memiliki jumlah penduduk yang berprofesi sebagai petani terbanyak. Kerangka sampling diperoleh berdasarkan rekomendasi ketua RW ataupun ketua kelompok tani di RW tersebut, kemudian penentuan contoh akan menggunakan teknik cluster random sampling. Diagram pengambilan contoh dapat dilihat pada Gambar 4 berikut. n = jumlah sampel total (100 kel petani) Kelurahan Andir Kec. Bale Endah Desa Mekarwangi Kec. Lembang Keluarga petani padi sawah (n = 50) Keluarga petani hortikultura (n = 50) Purposive RW 6 RW 7 RW 12 RW 1 RW 2 RW 9 Purposive n = 17 n = 17 n = 16 n = 17 n = 17 n = 16 Acak Gambar 4 Diagram penarikan contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data Pada penelitian ini, jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder yang diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik sebagai berikut: 1. Pengamatan langsung, yaitu pengumpulan data dengan observasi langsung pada obyek penelitian. 2. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tatap muka dan wawancara langsung dengan contoh penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara terstruktur dalam bentuk kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data yang akan dikumpulkan mencakup karakteristik keluarga masyarakat pinggiran perkotaan, strategi koping yang dilakukan keluarga petani di pinggiran perkotaan, manajemen sumberdaya keluarga dan tingkat kesejahteraan petani (Tabel 2). Kuesioner telah diuji reabilitasnya, dengan hasil sebagai berikut : a. Persepsi gender dengan nilai α = 0,7760 b. Strategi penghematan dengan nilai α = 0,7459 c. Strategi penambahan sumber daya dengan nilai α = 0,6264

3 48 d. Strategi sosial dengan nilai α = 0,6879 e. Pengambilan keputusan dalam strategi koping dengan nilai α = 0,6949 f. Pengambilan keputusan dalam aktivitas keluarga α = 0,6559 g. Pembagian kerja dalam keluarga dengan nilai α = 0,6324 h. Persepsi kesejahteraan keluarga dengan nilai α = 0, Indepth interview, yaitu pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci atau responden terpilih untuk memperoleh informasi lebih mendalam dan mengklarifikasi informasi yang diperoleh sebelumnya. 4. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang sudah ada, kajian pustaka yang relevan dengan penelitian, serta data yang sudah ada di instansi pemerintah dan instansi terkait lainnya buku, internet, media massa, serta sumber lainnya. Data sekunder yang dikumpulkan mencakup informasi geografi dan demografi lokasi penelitian serta dokumentasi yang terkait dengan topik penelitian (Tabel 2). Tabel 2 Jenis dan informasi yang akan diambil No Variabel Jenis Informasi yang Akan Diambil Metode yang Digunakan 1. Karakteristik keluarga Umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga Wawancara Kondisi sosial ekonomi keluarga 2 Persepsi tentang gender Mata pencaharian utama (pertanian/non pertanian; aset keluarga (kepemilikan tempat tinggal; kondisi tempat tinggal; kepemilikan alat transportasi; perabot rumah tangga; kepemilikan tabungan); keikutsertaan dalam organisasi sosial; Pemilikan dan penguasaan aset produksi : status penguasaan lahan (milik, sewa, sakap, buruh tani); Rasio hutang terhadap aset; Bantuan yang diterima Persepsi istri terhadap peran gender dalam keluarga 3 Peran Gender Pembagian peran (pengambilan keputusan dan pembagian kerja) antara suami dan istri dalam hal strategi koping dan manajemen sumberdaya keluarga yang dilakukan oleh keluarga petani. 4 Kondisi sosial ekonomi daerah pinggiran perkotaan 1. Keadaan umum wilayah. 2. Karakteristik demografi. 3. Ketersediaan dan keterjangkauan pada lembaga ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Wawancara, observasi Wawancara Wawancara Profil desa serta instansi terkait, wawancara

4 49 Tabel 2 (Lanjutan) No Variabel Jenis Informasi yang Akan Diambil Metode yang Digunakan 5 Masalah ekonomi Masalah ekonomi yang dirasakan keluarga pada saat kondisi normal ataupun musim paceklik. Wawancara 6. Strategi koping yang dilakukan dalam menghadapi kemiskinan 1. Strategi ekonomi keluarga a.mempertahankan sumberdaya Strategi penghematan b. Menambah income / sumberdaya Pola nafkah ganda Penyebaran tenaga kerja keluarga 2. Strategi sosial : pemanfaatan organisasi sosial, mencari dukungan sosial Pengambilan Siapa yang memutuskan untuk melakukan keputusan strategi koping (strategi ekonomi dan sosial) 7 Pengambilan Keputusan dalam Aktivitas domestik dan publik Pengambilan 1. Aktivitas domestik : terdiri dari keputusan pengambilan keputusan untuk kegiatan penyediaan makanan, pendidikan anak, kesehatan anggota keluarga, keuangan, pemeliharaan rumah tangga dan reproduksi keluarga 2. Aktivitas publik : Aspek ekonomi : terdiri dari kegiatan memperoleh akses kredit, akses input produksi, akses teknologi industri, akses teknologi pengolahan, latihan keterampilan, pemasaran produk, tenaga kerja, informasi harga produk, kegiatan usahatani (pembibitan, penyiapan lahan, penanaman, penyiangan, pemupukan, pemberantasan hama, panen, pasca panen); dan kegiatan ekonomi di bidang non usahatani Pembagian kerja a. b. Aspek sosial kemasyarakatan : terdiri dari partisipasi pada kegiatan gotong royong, selamatan, perayaan, keagamaan, PKK atau posyandu, kelompok tani 1. Aktivitas domestik, terdiri dari kegiatan mengasuh anak (merawat anak seharihari, merawat anak jika sakit, mendampingi anak belajar), memasak dan pemeliharaan rumah tangga. 2. Aktivitas publik, terdiri dari kegiatan : a. Aspek ekonomi : terdiri dari kegiatan memperoleh akses kredit, akses input produksi, akses teknologi industri, akses Wawancara dengan RT kasus serta observasi Wawancara dengan RT kasus serta observasi Wawancara dengan RT kasus serta observasi. Wawancara dengan RT kasus serta observasi.

5 50 Tabel 2 (Lanjutan) No Variabel Jenis Informasi yang Akan Diambil Metode yang Digunakan terhadap teknologi pengolahan, pelatihan keterampilan, pemasaran produk, tenaga kerja, informasi harga produk, kegiatan usahatani (pembibitan, penyiapan lahan, penanaman, penyiangan, pemupukan, pemberantasan hama, panen, pasca panen); dan kegiatan ekonomi di bidang non usahatani. b. Aspek sosial kemasyarakatan : terdiri dari partisipasi pada kegiatan gotong royong, selamatan, perayaan, keagamaan, PKK atau posyandu, kelompok tani 3. Curahan waktu yang digunakan suami dan istri untuk melakukan aktivitas domestik, produktif, sosial, personal, dan waktu luang 8. Tingkat kesejahteraan keluarga petani Kesejahteraan objektif (kriteria BKKBN BPS, Bank Dunia) dan subjektif (kesejahteraan perceived) Wawancara Pengolahan dan Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan Dalam proses ini seringkali digunakan statistik untuk meyederhanakan data penelitian menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami. Analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dan pengaruh yang terjadi antar berbagai peubah untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian. Data akan dianalisis dengan metode deskriptif dan metode inferensia, setelah seluruh data dientry ke dalam computer, kemudian diolah dengan menggunakan SPSS for Windows versi Tahapan pengolahan data meliputi: (1) Editing data, yang bertujuan untuk menyeleksi data guna menghindari kesalahan dan penyimpangan sewaktu pengumpulan data di lapangan. 2. Tabulasi data, yang dilakukan setelah penyeleksian data. 3. Pembuatan tabel analisis.

6 51 Teknik analisis data yang digunakan adalah : 1. Analisis Deskriptif Analisis ini dilakukan untuk menggambarkan kondisi masing-masing peubah yang mempengaruhi kesejahteraan petani. Tujuan utamanya adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti secara objektif. Dalam penelitian ini digambarkan mengenai strategi koping, pola pengambilan keputusan dan pembagian kerja berdasarkan gender yang dilakukan oleh keluarga petani padi sawah dan petani hortikultura, serta tingkat kesejahteraan secara berdasarkan kriteria BKKBN maupun kesejahteraan yang dirasakan oleh responden. Mengacu pada analisis yang dilakukan oleh Iskandar (2007), pada penelitian ini hanya akan digunakan kriteria kesejahteraan berdasarkan alasan ekonomi dengan menggunakan enam indikator kesejahteraan BKKBN yaitu : 1) makan < 2 kali sehari; 2) lantai sebagian besar dari tanah; 3) tidak mempunyai pakaian yang berbeda; 4) makan daging/telur/ikan minimal 1 minggu sekali; 5) membeli baju baru minimal sekali setahun; 6) luas lantai rumah rata-rata < 8 m 2 / anggota keluarga. Cut off point yang ditetapkan untuk keenam indikator tesebut adalah 100%, artinya apabila nilai yang dihasilkan atau keenam indikator kesejahteraan dipenuhi oleh responden maka keluarga tersebut masuk ke dalam kategori keluarga sejahtera, tetapi jika nilai yang dihasilkan < 100% atau seluruh indikator atau salah satunya tidak dipenuhi oleh responden maka keluatga tersebut dikategorikan ke dalam keluarga miskin. Untuk melengkapi indikator kesejahteraan berdasarkan kriteria ekonomi BKKBN, digunakan kriteria kesejahteraan berdasarkan persepsi keluarga. Cut off point yang ditetapkan adalah 0,75, yang mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Rambe (2004). Arti dari nilai ini adalah apabila nilai yang dihasilkan dari jawaban responden atas 30 butir pertanyaan tersebut > atau = 75% dari skor ideal maka responden tersebut masuk dalam kategori tidak miskin, tetapi apabila nilai yang dihasilkan < 0,75 maka responden tersebut masuk ke dalam kategori miskin. Dalam mengukur persepsi tentang gender, untuk pertanyaan no 1-10 digunakan skor (0) untuk jawaban setuju dan (1) jika tidak setuju, untuk pertanyaan no digunakan skor (1) untuk jawaban setuju dan (0) jika tidak setuju. Analisis terhadap persepsi gender ini dilakukan untuk melihat sejauhmana istri

7 52 melihat peran berdasarkan gender. Semakin tinggi skor yang diperoleh, semakin tinggi pula tingkat kesetaraan gender dalam keluarga. Variabel permasalahan ekonomi yang dirasakan oleh keluarga diukur menggunakan skala ordinal, dengan skor (1) jika jawaban sama sekali tidak; (2) kadang-kadang; (3) sering; (4) selalu. Variabel strategi koping juga diukur menggunakan skala ordinal, yaitu (1) jika tidak pernah dilakukan; (2) kadang kadang dilakukan; (3) sering dilakukan; (4) selalu dilakukan. Untuk menyamakan satuan yang digunakan maka semua skor yang diperoleh dikonversi dalam bentuk persen (0-100). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : X- Nilai Minimum X Y = x (1) Nilai Maksimum X Nilai Minimun X Keterangan : Y= skor dalam persen x = skor yang diperoleh untuk tiap contoh Komposit skor yang diperoleh dikategorikan ke dalam tiga kategori yakni rendah, sedang dan tinggi. Secara umum pengkategorian yang digunakan adalah rendah (skor <33.3), sedang (skor ) dan tinggi (skor ). Pengolahan data mengenai peran gender dalam pengambilan keputusan, dilakukan dengan memberi skor sebagai berikut : (1) jika keputusan diambil hanya oleh istri saja; (2) jika pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama, tetapi istri lebih dominan; (3) jika pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama oleh suami dan istri; (4) jika pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama, tetapi suami lebih dominan; (5) jika keputusan diambil hanya oleh suami saja. Kemudian skor tersebut diubah dalam bentuk persen. Pengkategorian skor komposit mengenai peran gender ini dibagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut (diadopsi dari hasil penelitian Puspa 2007) : - Istri dominan : > 70% dari total skor pengambilan keputusan - Setara : 50%-69,9% dari total skor pengambilan keputusan

8 53 - Suami dominan : < 50% dari total skor pengambilan keputusan Pengolahan data mengenai pembagian kerja dalam keluarga, dilakukan dengan memberi skor sebagai berikut : (1) jika pekerjaan dilakukan oleh istri saja; (2) jika pekerjaan dilakukan secara bersama-sama oleh suami dan istri; (3) jika pekerjaan dilakukan oleh suami saja; (4) jika pekerjaan dilakukan oleh pihak lain (anak atau tenaga di luar keluarga). Kemudian skor tersebut diubah dalam bentuk persen. Pengkategorian skor komposit mengenai peran gender ini dibagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut (diadopsi dari hasil penelitian Puspa 2007) : - Istri dominan : < 25% dari total skor pembagian kerja - Setara : 25% - 49,9 % dari total skor pembagian kerja - Suami dominan : 50% - 75 % dari total skor pembagian kerja - Lainnya : > 75% dari total skor pembagian kerja Untuk menganalisis perspektif gender berdasarkan pendekatan analisis Harvard dan Mosher yang diterapkan dalam pola pengambilan keputusan dan pembagian kerja dalam keluarga dilakukan re-skoring terhadap jawaban responden dengan skor sebagai berikut : 1) jika keputusan diambil hanya oleh istri saja atau suami saja; 2) jika istri atau suami terlibat dalam pengambilan keputusan, tetapi salah satu pihak (suami atau istri) lebih dominan; 3) jika pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama oleh suami dan istri. Kemudian skor yang diperoleh dikompositkan menggunakan rumus (1), dan dibagi ke dalam tiga kategori perspektif rendah/bias gender (skor <33,3), perspektif sedang/perspektif gender (skor 33,4-66,7) dan perspektif tinggi/responsif gender (skor 66,8-100,0). 2. Uji beda t, untuk melihat perbedaan strategi koping yang dilakukan, pengambilan keputusan dalam strategi koping dan manajemen sumberdaya keluarga, pembagian

9 54 kerja dalam keluarga, curahan waktu yang dilakukan oleh keluarga petani padi dan hortikultura. 3. Korelasi Rank Spearman, untuk menganalisis hubungan antar variabel : Keterangan : R S = Koefisien Korelasi Rank Spearman d i n R S = 1 = Perbedaan antara kedua ranking = Banyaknya sampel N 6 d i 2 i=1 n(n 2 1) 4. Analisis regresi regresi logistik, untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga petani secara objektif dan subjektif, dengan model regresi logistik sebagai berikut : P (x ) = e 1 + e α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x β18x18+ ε α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x β18x18+ ε Keterangan : P (x) = peluang kesejahteraan (0 = tidak sejahtera, 1 = sejahtera) α = Konstanta β = Koefisien regresi e = Eksponen ε = Error (Galat) X 1 = umur suami X 2 = umur istri X 3 = tingkat pendidikan suami X 4 = tingkat pendidikan istri X 5 = jumlah anggota keluarga X 6 = pendapatan per kapita X 7 = Jumlah anggota keluarga yang bekerja X 8 = Perolehan bantuan langsung tunai X 9 = Perolehan bantuan raskin X 10 = Perolehan bantuan Askeskin X 11 = Kemudahan mengakses pasar X 12 = Kemudahan mengakses koperasi X 13 = Kemudahan mengakses sektor industri X 14 = Kemudahan memperoleh pendidikan X 15 = Kemudahan menjangkau Puskesmas X 16 = Total skor strategi penghematan X 17 = Total skor strategi penambahan sumberdaya X 18 = Total skor strategi sosial X 19 = Pengambilan keputusan dalam strategi koping X 20 = Pengambilan keputusan dalam aktivitas domestik dan publik X 21 = Pembagian kerja dalam aktivitas domestik dan publik

10 55 Definisi Operasional 1. Keluarga petani adalah keluarga yang sekurang-kurangnya satu anggota keluarganya bermatapencaharian sebagai petani 2. Karakteristik keluarga adalah ciri-ciri demografis yang dimiliki keluarga, meliputi umur, tingkat pendidikan, dan jumlah anggota keluarga. 3. Kondisi sosial ekonomi keluarga adalah kondisi sosial ekonomi keluarga petani, meliputi kepemilikan aset, keikutsertaan dalam organisasi sosial, rasio hutang terhadap aset. 4. Pendapatan keluarga petani adalah pendapatan yang diterima oleh keluarga petani yang berasal dari hasil usaha tani dan non usaha tani. 5. Kondisi sosial ekonomi daerah pinggiran perkotaan adalah karakteristik demografis serta keterjangkauan terhadap fasilitas ekonomi, pendidikan dan kesehatan. 6. Karakteristik demografis adalah kondisi sosial ekonomi masyarakat daerah pinggiran perkotaan. 7. Keterjangkauan pada fasilitas ekonomi, pendidikan, kesehatan adalah kemudahan dalam mengakses dan berpartisipasi pada lembaga ekonomi (pasar, industri, koperasi), pendidikan (sekolah), kesehatan (puskesmas). 8. Persepsi tentang gender adalah pandangan normatif mengenai peran gender dalam keluarga 9. Peran gender adalah pembagian peran berdasarkan gender untuk melihat tingkat dominansi dalam bidang tertentu 10. Masalah ekonomi adalah permasalahan di bidang ekonomi yang dirasakankeluarga petani. 11. Strategi koping adalah usaha-usaha untuk memenuni kebutuhan pangan dan non pangan yang dilakukan oleh keluarga.

11 Strategi ekonomi adalah usaha-usaha dalam bidang ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, yang meliputi strategi penghematan dan strategi penambahan sumber daya 13. Strategi sosial adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga melalui pemanfaatan jaringan sosial serta mencari dukungan sosial dari lingkungannya 14. Pengambilan keputusan adalah keikutsertaan atau partisipasi suami atau istri dalam memberikan pengaruh pada saat pengambilan keputusan untuk melaksanakan aktivitas pada sektor domestik dan publik. 15. Pembagian kerja adalah pembagian peran antara suami dan istri dalam mengerjakan tugas-tugas di sektor domestik dan publik. 16. Kesejahteraan adalah hasil dari pengelolaan sumberdaya keluarga untuk mencapai suatu keadaan yang mencukupi baik secara fisik, ekonomi maupun psikologis. 17. Kesejahteraan obyektif adalah pengukuran kesejahteraan keluarga petani yang didasarkan pada terpenuhinya atau tidak terpenuhinya indikator ekonomi BKKBN; indikator kemiskinan BPS, pengklasifikasian keluarga miskin berdasarkan pendapatan per kapita/bulan yaitu Rp ,00 untuk Kabupaten Bandung dan Rp ,00 untuk Kabupaten Bandung Barat; indikator kemiskinan Bank Dunia, pengklasifikasian keluarga miskin berdasarkan pendapatan per kapita/ hari sebesar US $ 1 dan US $ Kesejahteraan subjektif adalah kesejahteraan keluarga petani yang diukur berdasarkan pencapaian kondisi sosial ekonomi yang dirasakan oleh keluarga petani

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh 24 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik

Lebih terperinci

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga KERANGKA PEMIKIRAN Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif, sehingga setiap keluarga atau individu di dalamnya yang memiliki pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda akan memberikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan: 23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta

Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta Disusun Oleh : Eliya Saidah H0402035 III. METODE PENELITIAN A. Metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah lima Kecamatan di Kabupaten Pati Bagian Selatan. Adapun kelima Kecamatan tersebut adalah Kecamatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah metode deskriptif analisis. Metode deskripsi yaitu suatu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. adalah metode deskriptif analisis. Metode deskripsi yaitu suatu penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode penelitian merupakan suatu cara yang harus ditempuh dalam suatu penelitian untuk mencapai tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN GENDER SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI PADI DAN HORTIKULTURA DI DAERAH PINGGIRAN PERKOTAAN

ANALISIS PERAN GENDER SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI PADI DAN HORTIKULTURA DI DAERAH PINGGIRAN PERKOTAAN ANALISIS PERAN GENDER SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI PADI DAN HORTIKULTURA DI DAERAH PINGGIRAN PERKOTAAN Analysis on The Role of Gender in Correlation with Family Welfare of Paddy

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program 22 KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan sejak tahun 2007 telah mengubah pola perilaku keluarga dari menggunakan minyak tanah menjadi menggunakan LPG. Sebagai suatu kebijakan,

Lebih terperinci

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan 46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study.penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan data sekunder yang bersumber dari data riset

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT) 22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka 21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI 48 PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI Bab berikut menganalisis pengaruh antara variabel ketimpangan gender dengan strategi bertahan hidup pada rumah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang mampu diserap dari berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tinggi : memiliki kartu ASKES, berobat di puskesmas atau mempuyai dokter pribadi. 2. Rendah : tidak memiliki ASKES, berobat di dukun. 14. Tingkat Kepemilikan aset adalah jumlah barang berharga yang

Lebih terperinci

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika KERANGKA PEMIKIRAN Pangan rekayasa genetika merupakan produk hasil pencangkokan dari satu gen ke gen yang lain. Pangan rekayasa genetika juga merupakan suatu produk yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran Definisi opersional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai bagaimana variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan prospective study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2003 (antara musim

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga dan Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian menjadi dasar dalam pemenuhan kebutuhan pokok nasional. Disamping produk pangan, produk pertanian lainnya seperti produk komoditas sayuran, sayuran, perikanan,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel 38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai permasalahan

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan kognitif merupakan suatu proses psikologis yang terjadi dalam bentuk pengenalan, pengertian, dan pemahaman dengan menggunakan pengamatan, pendengaran, dan pemikiran (Baraja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu

Lebih terperinci

Analisis Gender pada Keluarga Petani Padi dan Hortikultura di Daerah Pinggiran Perkotaan

Analisis Gender pada Keluarga Petani Padi dan Hortikultura di Daerah Pinggiran Perkotaan Analisis Gender pada Keluarga Petani Padi dan Hortikultura di Daerah Pinggiran Perkotaan Rani Andriani Budi Kusumo *) Euis Sunarti, Diah K Pranadji **) Abstract The study aimed to analyze the difference

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Menurut Sugiyono (2012) Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 5 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan studi cross-sectional yakni data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Singarimbun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu isu yang muncul menjelang berakhirnya abad ke-20 adalah persoalan gender. Isu tentang gender ini telah menjadi bahasan yang memasuki setiap analisis sosial. Gender

Lebih terperinci

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 36 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Pembangunan sebagai upaya terencana untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan penduduk khususnya di negara-negara berkembang senantiasa mencurahkan

Lebih terperinci

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh 15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian Untuk memperoleh data dari sebuah penelitian, diperlukan suatu metode penelitian. Menurut Arikunto (2006, hlm. 26) Metode Penelitian adalah cara yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT. Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK PENDAHULUAN

PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT. Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK PENDAHULUAN PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan alokasi waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN 21 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Hal ini disebabkan selain provinsi tersebut adalah target sasaran wilayah program Pengembangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Pada tanggal 7 Mei 999 kawasan Cagar Alam Pancoran Mas Depok diubah fungsinya menjadi kawasan Tahura Pancoran Mas Depok dan dikelola oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan obyek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang dilakukan yang tersusun secara sistematik. Rancangan penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Pemilihan pendekatan kuantitatif digunakan untuk lebih memahami fakta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 )

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 ) METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yakni cara mempelajari objek riset dalam suatu waktu tertentu saja atau tidak berkesinambungan dalam jangka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan 64 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan langsung terhadap gejala

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, 41 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Baleendah dipilih karena merupakan salah satu kecamatan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo,

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo, 49 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, dengan menggunakan metode survei. Penelitian Survei adalah

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

METODELOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Dasar Metode penelitian adalah suatu cara yang harus di tempuh dalam suatu penelitian untuk mencapai tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. CSR dengan citra perusahaan. Menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan

BAB III METODOLOGI. CSR dengan citra perusahaan. Menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan 26 BAB III METODOLOGI 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan implementasi program CSR dengan citra perusahaan. Menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

METODE. Desain, Tempat dan Waktu 25 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan metode sensus menggunakan kuesioner dengan lokasi penelitian di STPP Bogor. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan STPP Bogor adalah lembaga

Lebih terperinci

Z 2 α P Q n = d 2

Z 2 α P Q n = d 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan, pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan minum

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh 29 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada saat dan waktu tertentu. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PETANI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI DALAM USAHATANI PADI SAWAH

ANALISIS KAPABILITAS PETANI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI DALAM USAHATANI PADI SAWAH ANALISIS KAPABILITAS PETANI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI DALAM USAHATANI PADI SAWAH (Studi Kasus di Desa Bugel Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: Husni Khamdan Fariz 1, Dedi Herdiansah S

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed methods). Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang memusatkan diri dalam meneliti

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai hubungan komunikasi pemasaran dengan kualitas daya saing UMKM merupakan penelitian survai dengan tujuan explanatory. Metode survai

Lebih terperinci