SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN DI KOTA BENGKULU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN DI KOTA BENGKULU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID"

Transkripsi

1 Jurnal Rekursf, Vol.2 No. 1 Maret 2014, ISSN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN DI KOTA BENGKULU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID Vera Fuspta 1, Are Vatresa 2, Des Andreswar 3 1,2,3 Program Stud Teknk Infomatka, Fakultas Teknk, Unverstas Bengkulu. Jl. WR. Supratman Kandang Lmun Bengkulu 3831A INDONESIA (telp: ; fax: ) 3 dezeandres@yahoo.co.d Abstrak: Peneltan n bertujuan untuk membangun suatu aplkas sstem pendukung keputusan pemlhan restoran d Kota Bengkulu dengan metode smple addtve weghtng (SAW) berbass Androd. Aplkas n dapat dgunakan oleh pengguna smartphone Androd, untuk memlh restoran berdasarkan pembobotan nla krtera yang dperlukan pengguna. Sstem dbangun dengan pendekatan berorentas objek dengan menggunakan Unfed Modellng Language (UML) dan Entty Relatonshp Dagram (ERD) sebaga alat bantu perancangan sstem dan bass data. Metode pengembangan sstem yang dgunakan adalah Sequensal Lnear. Sstem pendukung keputusan n dkembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman java dengan Androd 2.3 SDK dan IDE Eclpse 3.5 Galleo serta database SQLte untuk manajemen bass data. Hasl peneltan n yatu aplkas sstem pendukung keputusan berbass Androd yang bertujuan untuk mendapatkan hasl alternatf restoran berdasarkan perangkngan nla terbesar dar perhtungan menggunakan metode SAW. Kata kunc: Sstem Pendukung Keputusan, Pemlhan Restoran d Kota Bengkulu, Androd, Unfed Modellng Language (UML), Smple Addtve Weghtng (SAW). Abstract: Ths study ams to develop a restaurant selecton decson support system applcaton n Bengkulu cty wth smple addtve weghtng (SAW) method based on Androd. Ths applcaton can be used by Androd smartphone users, to choose a restaurant based on the crtera value weghted that requred of the user. The system s bult wth object orented approach usng the Unfed Modelng Language (UML) and Entty Relatonshp Dagram (ERD) as a tool for system desgn and database. System development that used s sequental lnear. Ths decson support system s developed usng the Java programmng language wth the Androd 2.3 SDK, Eclpse IDE 3.5 Galleo and SQLte database for database management. Result of ths research s an androd-based decson support system applcaton that ams to get restaurant alternatve result based on greatest 45 ejournal.unb.ac.d

2 Jurnal Rekursf, Vol.2 No. 1 Maret 2014, ISSN value rankng of the calculaton usng SAW method. Keywords: Decson Support System, restaurants selecton n Bengkulu cty, Androd, Unfed Modelng Language (UML), Smple Addtve Weghtng (SAW). I. PENDAHULUAN D Kota Bengkulu n terdapat restoran restoran yang belum dketahu bak oleh masyarakat Bengkulu sendr maupun para pendatang yang berkunjung ke Kota Bengkulu. Sehngga hal n membuat konsumen yang terdr dar masyarakat Kota Bengkulu maupun pendatang yang berasal dar luar Kota Bengkulu, mash merasa bngung dan membutuhkan nformas. Untuk memutuskan mengunjung restoran yang lebh dutamakan krteranya, sepert menu makanan, harga, fasltas, suasana, daya tampung dan khas makanan. Sstem n menggunakan perhtungan pembobotan dar krtera dengan metode smple addtve weghtng (SAW). Metode SAW serng juga dkenal dengan stlah metode penjumlahan terbobot. Sstem n nantnya akan memberkan output berupa plhan restoran. Restoran yang dapat dkunjung oleh konsumen, dmana nantnya n akan mempermudah konsumen dalam mengambl keputusan dan sesua dengan krtera dar pengguna. Apabla pengguna lebh mementngkan harga, menu makanan, fasltas, suasana, daya tampung dan khas makanan. Setelah mendapatkan alternatf restoran, maka sstem n akan menamplkan nformas peta lokas restoran yang akan dkunjung. Dar uraan d atas dengan memanfaatkan teknolog smartphone penuls ngn membuat suatu aplkas yang dapat mengmplementaskan suatu Sstem Pendukung keputusan Pemlhan Restoran d Kota Bengkulu menggunakan Metode smple addtve weghtng berbass Sstem Operas Androd yang akan dmanfaatkan oleh pengguna androd untuk mendapatkan nformas dan memlh restoran d Kota Bengkulu. Restoran adalah salah satu jens usaha dbdang jasa pangan yang bertempat dsebagan atau seluruh bangunan yang permanen, dlengkap dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penympanan, penyajan, dan penjualan makanan dan mnuman untuk umum. Sstem pendukung keputusan secara umum ddefenskan sebaga sebuah sstem yang mampu memberkan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunkasan untuk masalah sem terstruktur (Turban; 2005). Tujuan sstem pendukung keputusan dalam pengamblan keputusan menggantkan manajer melankan alat yang mendukung pembuat keputusan dalam mengambl keputusan. Metode Smple Addteve Weghtng (SAW) merupakan metode yang palng dkenal dan palng banyak dgunakan orang dalam menghadap stuas Multple Attrbute Decson Makng (MADM). Metode n mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot dar setap atrbut. Skor total untuk pembuat alternatf dperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasl perkalan antara ratng (yang dapat dbandngkan lntas atrbut). Ratng tap atrbut haruslah bebas dmens dalam art telah melewat proses normalsas sebelumnya. Androd adalah sstem operas yang berbass Lnux untuk telepon seluler sepert Smartphone. Androd menyedakan platform terbuka bag para pengembang untuk mencptakan aplkas mereka sendr untuk dgunakan oleh bermacam perant ejournal.unb.ac.d 46

3 Jurnal Rekursf, Vol.2 No. 1 Maret 2014, ISSN bergerak. Awalnya, Google membel Androd, pendatang baru yang membuat perant lunak untuk ponsel. Eclpse adalah sebuah IDE (Integrated Development Envronment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat djalankan d semua platform (platformndependent). Object Orented Programmng (OOP) atau pemrograman berorentas objek adalah suatu cara baru dalam berpkr serta berlogka dalam menghadap masalah masalah yang akan dcoba datas dengan bantuan komputer. Objek adalah orang, tempat, benda, kejadan atau konsep konsep yang ada d duna nyata yang pentng bag suatu aplkas (perangkat lunak/sstem nformas). Kelas ddefenskan sebaga kumpulan/hmpunan objek dengan atrbut/property yang mrp, perlaku (operas) yang mrp, serta hubungan dengan objek yang lan dengan cara yang mrp. Pemrograman berorentas objek ddukung pada metode analss perancangan serta mplementas dengan metodolog metodolog berorentas objek msalnya metode UML (Unfed Modellng Languange), metode Boosh, OOSE (Object Orented Software Engneerng) serta metode OMT (Object modelng Technque) (Nugroho, 2008). Pemodelan (modelng) adalah proses merancang prant lunak sebelum melakukan pengkodean (codng). Membuat model dar sebuah sstem yang kompleks sangatlah pentng karena kta tdak dapat memaham sstem semacam tu secara menyeluruh. Semakn komplek sebuah sstem, semakn pentng pula penggunaan teknk pemodelan yang bak. UML (Unfed Modelng Language) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjad standar dalam ndustr untuk vsualsas, merancang dan mendokumentaskan sstem prant lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sstem (Pudjo, 2011:6). UML (Unfed Modellng Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal d duna pengembangan sstem yang berorentas obyek. Hal n dsebabkan UML menyedakan bahasa pemodelan vsual yang memungknkan bag pengembang sstem untuk membuat cetak bru atas vs mereka dalam bentuk yang baku, mudah dmengert serta dlengkap dengan mekansme yang efektf untuk berbag (sharng) dan mengkomunkaskan rancangan mereka dengan yang lan(pudjo, 2011:6). UML merupakan kesatuan dar bahasa pemodelan yang dkembangkan oleh Booch, Object Modelng Technque (OMT) dan Object Orented Software Engneerng (OOSE). Metode Booch dar Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Desgn Object Orented. Metode n menjadkan proses analss dan desgn ke dalam empat tahapan teratve, yatu: dentfkas kelaskelas dan obyek-obyek, dentfkas semantc dar hubungan obyek dan kelas tersebut, perncan nterface dan mplementas. Keunggulan metode Booch adalah pada detl dan kayanya dengan notas dan elemen. Pemodelan OMT yang dkembangkan oleh Rumbaugh ddasarkan pada analss terstruktur pemodelan entty-relatonshp. II. METODOLOGI Metode peneltan yang dgunakan pada peneltan n termasuk jens peneltan terapan. Adapun pengertan peneltan penerapan adalah penyeldkan hat-hat, sstematk dan terusmenerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk dgunakan dengan segera untuk keperluan tertentu. Hasl peneltan tdak perlu sebaga satu 4 ejournal.unb.ac.d

4 Jurnal Rekursf, Vol.2 No. 1 Maret 2014, ISSN penemuan baru, tetap merupakan aplkas baru dar peneltan yang telah ada (Umar, 1998: 40). Rangkaan aktvtas yang terjad selama pengembangan, pemakaan, dan proses pemelharaan suatu perangkat lunak dsebut dengan metodolog pengembangan sstem. Metodolog pengembangan sstem pada tugas akhr n adalah menggunakan model sekuensal lnear. Model n mengusulkan sebuah pendekatan kepada perangkat lunak yang sstematk dan sekuensal yang mula pada tngkat dan kemajuan sstem pada selutuh analss, desan, kode dan pengujan (Presman, 2002 : 3) Metode pengujan yang dlakukan pada peneltan n ada dua tahap yatu metode pengujan perhtungan manual dan uj angket. Pengujan perhtungan manual n bermaksud agar ada perbandngan htungan menggunakan metode SAW secara manual dengan htungan menggunakan sstem pendukung keputusan n. Uj angket dlakukan agar mengetahu apakah sstem pendukung keputusan n sudah layak atau sesua dengan kebutuhan pengguna handphone androd. Pada Analss perangkat lunak merupakan bagan yang pentng dar sebuah sstem yang besar. Maka proses pembuatan sstem dawal dengan menentukan kebutuhan untuk semua elemen yang membangun sstem. Sesudah dtentukan kebutuhan sstem maka langkah selanjutnya menentukan beberapa dar baganbagan tersebut ke dalam perangkat lunak. a. Desan Perangkat Lunak Berdasarkan analss sstem yang telah dlakukan maka dapat dketahu apa saja yang menjad masukan, keluaran dan antar muka perangkat lunak yang dbuat sehngga perangkat lunak yang dbuat sesua dengan yang dharapkan. Perancangan perangkat lunak dbag menjad beberapa subsstem yatu: perancangan UML, perancangan antar muka, dan perancangan struktur bass data. Use case dagram merupakan dagram yang bekerja mendeskrpskan tpkal nteraks antara pengguna dengan sebuah sstem melalu sebuah certa bagamana sebuah sstem dpaka.dagram Class dagram dgunakan untuk melakukan vsualsas struktur kelas-kelas dar suatu sstem. Dagram kelas memperlhatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detal tap tap kelas d dalam model desan dar suatu sstem. Selama proses desan, dagram kelas berperan dalam menangkap struktur dar semua kelas yang membentuk arstektur yang dbuat. proses bobot -penympanan nla krtera plh restoran -perhtungan saw +get data krtera() pembobotan -pemrosesan pemasukan nla -jla < 100,>100, =100 sstem pendukung keputusan pemlhan resto -pemlhan resto -about -daftarrestoran -bantuan -ext daftar restoran -tamplan daftar restoran -nput data 30 restoran data restoran about tamplan bantuan -tamplan about -tamplan bantuan Gambar 1. Class dagram peta -tamplan peta lokas -ttk koordnat pengguna Statechart dagram menggambarkan transs dan perubahan keadaan suatu objek pada sstem dan menggambarkan kelas tertentu, Statechart dagram dar sstem n dapat dlhat pada gambar 4.3 dbawah n. menu pemlhan restoran Menu hasl alternatf restoran nfo lokas restoran daftar restoran Gambar 2. Statechart dagram tentang aplkas ejournal.unb.ac.d 48

5 Jurnal Rekursf, Vol.2 No. 1 Maret 2014, ISSN Sequence dagram dgunakan untuk menggambarkan urutan urutan kejadan yang mungkn terjad pada sstem. Berkut adalah sequence dagram dar sstem pendukung keputusan pemlhan restoran berbass sstem operas androd dan dapat dlhat pada Gambar 4.4 d bawah n. dar sstem pendukung keputusan pemlhan restoran menggunakan metode smple addtve weghtng berbass Androd n: Plh menu pemlhan restoran user menu utama Menu pemlhan restoran daftar restoran about jalankan aplkas membuka menu pemlhan restoran User mengs nla bobot jumlahnya 0 % kembal melhat daftar restoran kembal melhat about kembal Jumlah < 100% atau > 100 % membuka about Gambar 3. Sequence dagram Tabel Alternatf Restoran n dgunakan untuk menympan seluruh data restoran yang ada d Kota Bengkulu sebanyak 30 restoran. Data restoran n melput kode restoran, nama restoran menu makanan, harga, khas, fasltas, suasana, jam buka, daya tampung. Tabel 1. restoran Feld Typ Descrpton Tex Kode restoran Nama_resto Tex Nama restoran Menu_makan Tex Menu makanan yang ada d Harga Int Harga menu makanan restoran. Khas Tex Khas dar restoran Fasltas Tex Fasltas yang ada d restoran Suasana Tex Suasana retstoran Jam Buka Dat Jam buka restoran Daya Int Daya tampung restoran III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap mplementas sstem, rancangan dan desan sstem dmplementaskan dengan bahasa pemrograman menggunakan bahasa pemrograman java dan Androd 2.3 SDK, dengan menggunakan bantuan IDE Eclpse 3.5 Galleo serta database SQLte. Berkut adalah flowchart Gambar 4. Flowchart Proses Pemlhan Restoran Menu Utama Halaman menu utama adalah halaman yang pertama kal dakses oleh user. Pada Menu utama n terdapat lma buah plhan menu, yatu menu daftar restoran, menu pemlhan restoran, menu bantuan, menu about dan close. User dapat memlh setap plhan menu dengan mengarahkan kursor ke salah satu menu yang ada pada menu utama n. Dhtung oleh sstem dengan menggunakan metode saw Hasl alternatf restoran drangkngkan terbesar Informas restoran dan peta lokas restoran Selesa 49 ejournal.unb.ac.d

6 Jurnal Rekursf, Vol.2 No. 1 Maret 2014, ISSN Gambar 5. Menu pemlhan restoran Menu pemlhan restoran merupakan halaman bag user untuk melakukan pemlhan restoran berdasarkan nla kepentngan setap krtera yang ada. Pada menu pemlhan n user hanya perlu mengs setap nla krtera dengan angka % dan jumlahnya harus sama dengan 100% agar bsa dproses dengan perhtungan metode smple addtve weghtng. Setelah ds pembobotan krtera dar user akan dsmpan sementara oleh sstem, untuk dgunakan dalam proses pengamblan keputusan berdasarkan nla restoran yang terbesar. Nla restoran terbesar tu dbatas sampa nla terbesar, maka akan ada tamplan nama restoran yang menjad alternatve restoran tersebut berdasarkan dar perhtungan metode saw. Pengujan Perhtungan Manual Pengujan n dlakukan sendr oleh penuls dengan menggunakan metode pengujan sepert yang telah djelaskan sebelumnya. Dalam pengujan n penuls melakukan beberapa kal proses san bobot untuk menguj keakuratan hasl alternatf restoran dar sstem pendukung keputusan n berdasarkan nla krtera yang terdapat pada 30 restoran yang ada d Kota Bengkulu. Adapun hasl uj keakuratan penuls yatu: Tabel 2. Perbandngan hasl dar aplkas dengan perhtungan Pengu jan Uj 1 Isan Bobot Is bobot : Menu = 10 Harga = 20 Fasltas = 20 Suasana = 20 Daya tampung manual Hasl dar Aplkas 1. Seder 2. Depal ma 3. Seda p 4. Dapu r Mak dang 5. Asr 6. Sate. Kaba yan Hasl dar Perhtun gan manual 1. Seder 2. Depal ma 3. Sedap 4. Dapur Mak dang 5. Asr 6. Sate. Kaba yan Nla Perht ungan manua l Khas = 20 Gambar 6. Menu pengsan nla bobot Uj 2 Is bobot : Menu= 50 Harga = 10 Fasltas Suasana 1. Seder 2. Seda p 3. De Palm a 4. Asr 5. De Palm a 1. Seder 2. Sedap 3. De Palma 4. Asr 5. Bdad ar 6. Nas Ded TjKar ejournal.unb.ac.d 50

7 Jurnal Rekursf, Vol.2 No. 1 Maret 2014, ISSN Uj 3 Uj 4 Daya tampung Khas= 10 Is bobot : Menu = 30 Harga = 40 Fasltas Suasana Daya tampung Khas = 0 Is bobot : Menu = 50 Harga = 40 Fasltas Suasana = 0 Daya tampung = 0 Khas = 0 6. Dapu r Mak Dang. Sate 1. Sate 2. Seda p 3. Seder 4. Asr 5. De palm a 6. Dapu r mak dang. Hda yah 1. Sate 2. Seda p wang 3. Asr 4. De Palm a 5. Seder 6. Kem unng. Dapu r Mak Dang g. Sate 1. Sate 2. Sedap 3. Seder 4. Asr 5. De palma 6. Dapur mak dang. Hday ah 1. Sate 2. Sedap wang 3. Asr 4. De Palma 5. Seder 6. Kemu nng. Dapur Mak Dang IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasl analss dan perancangan sstem, serta mplementas dan pengujan yang telah dlakukan pada sstem pendukung keputusan pemlhan restoran dengan menggunakan metode smple addtve weghtng berbass Androd yang telah dbangun n, maka dapat dsmpulkan bahwa: 1. Sstem pendukung keputusan yang dbangun n telah dapat berjalan pada sstem operas Androd 2.1 (Eclpse) dan Androd 2.3 (Gngerbread), semua class dar Lbrary Androd yang dgunakan pada aplkas n berjalan dengan bak. 2. Dar hasl uj kelayakan yang telah dlakukan, dapat dsmpulkan bahwa aplkas sstem pendukung keputusan n memlk kategor bak dar seg tamplan, kemudahan pengguna, dan knerja sstem sehngga aplkas sstem pakar n sudah layak untuk dgunakan oleh masyarakat umum. 3. Aplkas Sstem pendukung keputusan n memasukkan nla bobot setap krtera pada pengguna, dan kemudan menghaslkan restoran yang telah drangkng. dan Aplkas n juga dlengkap dengan peta 30 restoran sebaga nformas penunjuk lokas restoran. 4. Hasl rata rata perhtungan manual smple addtve weghtng dengan aplkas n sudah mencapa 99% sama dengan perhtungan manual. V. SARAN Dalam pengembangan sstem sstem pendukung keputusan pemlhan restoran dengan menggunakan metode smple addtve weghtng berbass Androd n, penuls menyadar mash terdapat permasalahan dan kekurangan. Sehngga penuls berharap pada kelanjutannya sstem n dapat dkembangkan menjad sstem yang lebh bak. Beberapa saran untuk pengembangan sstem pakar n selanjutnya adalah sebaga berkut: 51 ejournal.unb.ac.d

8 Jurnal Rekursf, Vol.2 No. 1 Maret 2014, ISSN Sstem pendukung keputusan n hanya memproses 30 restoran yang ada d Kota Bengkulu, selanjutnya agar dapat menambahkan restoran yang akan dproses oleh metode smple addtve weghtng. 2. Aplkas sstem pendukung keputusan n, hanya memasukkan nla bobot dar pengguna, untuk selanjutnya alangkah baknya jka dar plhan menu makanan tu sendr dengan metode yang lebh mendukung. 3. Peta yang dtamplkan sebaga penunjuk restoran tdak mendeteks jarak terdekat dar ttk pengguna ke restoran, akan lebh bak untuk pengembangan sstem n dapat dketahu rute jarak terdekat pengguna ke restoran. [9] Umar, Husen Metode Peneltan Untuk Skrps dan Tess Bsns. Jakarta: PT. Raja Grafndo Persada. REFERENSI [1] Basyab, Fahm Teor Pembuatan Keputusan. Jakarta: Grasndo. [2] Kusumadew, Sr Artfcal Intelegence. Yogyakarta: Graha Ilmu. [3] Mulyad Membuat Aplkas untuk Androd. Jakarta: Grameda. [4] Nugroho, Ad Pemrograman Java Menggunakan IDE Eclpse Callsto. Yogyakarta: And. [5] Pressman, Roger Rekayasa Perangkat Lunak pendekatan prakts. Yogyakarta: Penerbt And. [6] Pudjo, Prabowo Menggunakan UML (Unfed Modellng Language). Bandung: Informatka. [] Safaat, Nazruddn Membangun Aplkas Moble Berbass Androd.Bandung:And. [8] Turban, Efram Decson Suport Sstems and Intellgent Sstems Jld 2 (Terjemahan). Yogyakarta: ANDI. ejournal.unb.ac.d 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN DI KOTA BENGKULU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN DI KOTA BENGKULU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN DI KOTA BENGKULU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID Desi Andreswari, S.T., M.Cs1, Arie Vatresia, S.T., M.T.I.2,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Helza

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM PERBANINGAN METOE SAW AN TOPSIS PAA KASUS UMKM Muh. Alyazd Mude al.mude@yahoo.com Teknk Informatka Unverstas Muslm Indonesa Abstrak alam pengamblan keputusan terhadap masalah berdasarkan sebuah analsa

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI Artkel Skrps PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI Dajukan Untuk Memenuh Sabagan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Jurusan Teknk Informatka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad) Jurnal Informatka Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Stud Kasus: CV. Trad) Bunga Annete Bennng 1), Indah Ftr Astut 2),

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Multmeda 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februar 2016 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean) Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Stud Kasus : PT. Hutahaean Relska Elfrda Capah (086 Mahasswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Sstem Pendukung Keputusan dalam Merekomendaskan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Karmla 1, Muhammad dwan 2, In Parlna 3, Heru Satra 3 1,2,3 Jurusan Sstem Informas, STIKOM Tunas Bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS Lnda Purnama Sar (0911103) Mahasswa Program Stud Teknk Informatka, STMIK Buddarma Medan Jl. Ssmangaraja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS

UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS Davd Ahmad Effendy 1), Rony Her Irawan 2) 1) Sekolah Tngg Agama Islam Kedr (STAIN Kedr) 2) Unverstas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Pustaka Manurung (2010) menerapkan sstem pendukung keputusan seleks penerma beasswa dengan metode Analtcal Herarcy Process (AHP) dan Technque Order Preference by Smlarty

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Larasat Ayudha Jurusan Sstem Informas, Sekolah Tngg Manajemen Informatka dan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Sangihe

Sistem Informasi Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Sangihe Jurnal Sstem Informas Bsns 0(011) On-lne : http://ejournal.undp.ac.d/ndex.php/jsnbs 59 Sstem Informas Pendapatan Asl Daerah Pada Dnas Pendapatan Kabupaten Sanghe Alfranus Papuas a,*, Mustafd b, Eko Ad

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kamus Buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, basanya dsusun menurut abjad berkut keterangan tentang makna, pemakaan, atau terjemahannya, kamus juga dsebut buku yang memuat

Lebih terperinci

3.1 Desain Penelitian

3.1 Desain Penelitian 3.1 Desan Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Desan Peneltan Gambar datas menunjukan desan peneltan ang gunakan dalam membangun Sstem Pendukung Keputusan Penentuan Tema Skrps n. 28 29 3.2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

Bab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat

Bab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat Bab III Analss dan Rancangan Sstem Kompres Kalmat Bab n bers penjelasan dan analss terhadap sstem kompres kalmat yang dkembangkan d dalam tess n. Peneltan n menggunakan pendekatan statstcal translaton

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW Tr Suslowat, Rnawat STMIK Prngsewu Lampung Jl. Wsma Rn No. 09 prngsewu Lampung webste:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknolog Informas dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3. Maret 2018, hlm. 1219-1226 http://j-ptk.ub.ac.d Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Mtra Jasa Pengrman Barang menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah Performa (2004) Vol. 3, No.1: 28-32 Model Potensal Gravtas Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populas Daerah Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas Maret, Surakarta Abstract Gravtaton

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sstem Pendukung Keputusan Lttle (1970) mendefnskan DSS sebaga sekumpulan prosedur berbass model untuk data pemrosesan dan penlaan guna membantu para manajer mengambl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tnjauan Pustaka Kegatan pemberan beasswa dlakukan oleh nstans penddkan maupun non penddkan. Secara khusus nstans penddkan memberkan beberapa jens beasswa setap tahunnya. Persyaratan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

34 SEBATIK STMIK WICIDA

34 SEBATIK STMIK WICIDA 34 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SUPPLIER BAHAN BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE SMART (SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE) PADA TOKO BINTANG KERAMIK JAYA Irwan ukkas 1), Heny

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN PADA SISWA SMA MENGGUNAKAN METODE KNN DAN SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN PADA SISWA SMA MENGGUNAKAN METODE KNN DAN SMART IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 19 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN PADA SISWA SMA MENGGUNAKAN METODE KNN DAN SMART Yen Kustyahnngsh, Nkmatus Syafa ah Jurusan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

ALGORITMA UMUM PENCARIAN INFORMASI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS METODE VEKTORISASI KATA DAN DOKUMEN

ALGORITMA UMUM PENCARIAN INFORMASI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS METODE VEKTORISASI KATA DAN DOKUMEN ALGORITMA UMUM PENCARIAN INFORMASI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS METODE VEKTORISASI KATA DAN DOKUMEN Hendra Bunyamn Jurusan Teknk Informatka Fakultas Teknolog Informas Unverstas Krsten Maranatha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory BAB II DASAR TEORI Perkembangan zaman telah membuat hubungan manusa semakn kompleks. Interaks antar kelompok-kelompok yang mempunya kepentngan berbeda kemudan melahrkan konflk untuk mempertahankan kepentngan

Lebih terperinci

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan.

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan. 4/0/207 Tujuan Metode-metode Optmas dengan Alternatf Terbatas N O V R I N A Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatf-alternatf dalam jumlah

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) Sstem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technque for Order by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS) Murnawan 1, Akhmad Fadjar Sddq 2 1 Unverstas Wdyatama Bandung, Emal: murnawan@wdyatama.ac.d 2 STMIK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES UNTUK MENGANALISA KERUSAKAN PADA AIR CONDITIONER RUANGAN BERBASIS ANDROID I Putu Warma Putra

IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES UNTUK MENGANALISA KERUSAKAN PADA AIR CONDITIONER RUANGAN BERBASIS ANDROID I Putu Warma Putra IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES UNTUK MENGANALISA KERUSAKAN PADA AIR CONDITIONER RUANGAN BERBASIS ANDROID I Putu Warma Putra Sstem Komputer STMIK STIKOM BALI Jalan Raya Puputan No. 86 Renon - Denpasar, telp.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDATAAN PARIWISATA DI KOTA JEPARA. Kata kunci : Sistem informasi, Pariwisata, Kabupaten Jepara, SIG, Web.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDATAAN PARIWISATA DI KOTA JEPARA. Kata kunci : Sistem informasi, Pariwisata, Kabupaten Jepara, SIG, Web. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDATAAN PARIWISATA DI KOTA JEPARA ABSTRAK Kemajuan teknolog dbdang komputer yang begtu pesat telah mendorong semakn berkembangnya sebuah nformas. Salah satunya nformas geografs

Lebih terperinci