PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010"

Transkripsi

1 TESIS MM2403 APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PASURUAN DEWI KURNIASARI PURWANDONO NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng, Ph.D PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

2 BAB 1 PENDAHULUAN

3 LATAR BELAKANG Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah Pasuruan dan sekitarnya, pemerintah membangun infrastruktur jalan tol Gempol-Pasuruan Perkembangan kawasan industri di Provinsi Jawa Timur diarahkan ke wilayah selatan dan timur, dengan salah satu pusat pengembangan di Pasuruan. Pada saat ini, di dalam kota Pasuruan sudah sering terjadi kemacetan. Dengan dibangunnya jalan tol Gempol-Pasuruan maka lalu lintas yang menuju Grati-Probolinggo dapat lebih lancar

4 LATAR BELAKANG Jalan tol Gempol-Pasuruan akan meningkatkan aksesibilitas ke Ibukota Provinsi Jawa Timur, Surabaya, dan mereduksi jarak tempuh dan waktu perjalanan sehingga dapat mendorong tumbuhnya roda perekonomian masyarakat Pasuruan dan sekitarnya Pembangunan infrastruktur ini dapat berjalan dengan lancar jika proses pembangunannya tidak banyak mengalami gangguan, baik dari dalam (buruknya manajemen dan rantai pasok pihak-pihak terkait) maupun dari luar (alam, masyarakat, kebijakan pemerintah) Untuk mencegah keterlambatan pembangunan jalan tol tersebut maka perlu usaha meminimalkan timbulnya gangguan-gangguan memperkuat rantai pasok yang ada disepanjang aliran proses pembangunan jalan tol tersebut

5 PERUMUSAN MASALAH usaha-usaha proaktif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat jalan tol Gempol-Pasuruan cara memperlancar pembangunan jalan tol agar tidak mengalami keterlambatan risiko apa saja yang akan muncul bagaimana cara memitigasi risiko

6 TUJUAN DAN MANFAAT TUJUAN mencegah keterlambatan dengan cara menciptakan rantai pasok yang kuat (robust) dan lentur (resilient) agar risiko-risiko yang mungkin muncul terjadi seminimal mungkin MANFAAT a) Mengetahui risiko-risiko yang mungkin muncul dalam proses pembangunan jalan tol sehingga dapat dilakukan strategi proaktif untuk menanganinya b) meningkatkan keefektifitasan dan keefisienan distribusi prapembangunan maupun pascapembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan karena terbentuknya rantai pasok yang kuat (robust) dan lentur (resilient)

7 BATASAN DAN ASUMSI BATASAN a) sistem yang diteliti merupakan sistem yang ada pada pihak investor/ pemberi tugas (owner), bukan sistem yang ada pada kontraktor atau konsultan ASUMSI a) Tidka terjadi bencana alam pada saat pembangunan jalan tol ini b) Tidak terjadi perubahan kebijakan pemerintah pada saat perencanaan proyek jalan tol ini c) Istilah rantai pasok yang dimaksud pada penelitian ini adalah rantai pasok dalam lingkup proyek, yaitu aliran material, informasi, dan lain-lain sejak prapembangunan hingga pascapembangunan jalan tol (PHO)

8 BAB 2 STUDI LITERATUR

9 Manajemen Proyek Manajemen Rantai Pasok Disrupsi/ Gangguan (Disruption) Risiko Rantai Pasok Failure Modes Effects Analysis (FMEA) Quality Function Deployment (QFD) House of Risk (HOR) Rantai Pasok yang Robust (Kuat) dan Resilient (Lentur)

10 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

11 Pemetaan Aktivitas Rantai Pasok Pemetaan Aktivitas Rantai Pasok Model Supply Chain Operations Reference (SCOR) PERSIAPAN PENGADAAN KONSTRUKSI HAND OVER Identifikasi Risiko Identifikasi Risiko Metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) Metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) Sumber risiko? Di mana risiko berada? > Apa yang berisiko? > Bagaimana risiko muncul? Analisis Risiko Analisis Risiko Identifikasi Kejadian Risiko (Risk Events) dan Agen Risiko (Risk Agent) Menentukan severity dari risk events Menentukan occurrence dari risk agents Menentukan correlation Menghitung Nilai Aggregate Risk Potential (ARP) A

12 A Evaluasi Risiko Evaluasi Risiko Menentukan peringkat Menentukan prioritas risiko Risk Response Risk Response Identifikasi opsi mitigasi risiko Evaluasi opsi mitigasi risiko Pemilihan aksi mitigasi/ aksi proaktif

13 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

14 4.1 Gambaran Umum Proyek Jalan Tol Gempol-Pasuruan Panjang jalan tol Gempol-Pasuruan adalah 32,00 km yang terdiri dari: Ruas Gempol-Bangil Ruas Bangil-Rembang : 5,30 km Ruas Rembang-Gadingrejo Gadingrejo-Rejoso Rejoso-Grati (akhir proyek) : 6,30 km : 8,90 km : 4,70 km : 6,80 km 32 km 1. Ruas Gempol-Bangil : 6,30 km 2. Ruas Bangil-Rembang : 5,30 km 3. Ruas Rembang-Gadingrejo : 8,90 km 4. Gadingrejo-Rejoso : 4,70 km 5. Rejoso-Grati (akhir proyek) : 6,80 km

15 4.2 Pemetaan Aktivitas Rantai Pasok 1. Tahap Persiapan, yaitu: a) Prastudi kelayakan/ studi kelayakan jalan tol b) Penetapan ruas jalan tol c) Penetapan investor d) Proses Kanwil BPN e) Penerbitan SP2LP f) Persiapan pengadaan tanah g) Pembentukan P2T tingkat Provinsi dan/ atau Kabupaten/ Kota h) Jadwal pelaksanaan i) Penyuluhan lapangan j) Pengukuran dan inventarisasi lahan k) Penelitian dan penaksiran atas besarnya ganti kerugian l) Pengumuman hasil penelitian dan penaksiran atas besarnya ganti kerugian m) Musyawarah antara instansi dan pemilik dengan dipimpin oleh P2T n) Pemberian ganti kerugian berupa uang atau selain uang o) Pembongkaran dan pembersihan lahan

16 4.2 Pemetaan Aktivitas Rantai Pasok 2. Tahap Pengadaan, yaitu: a) Pengadaan konsultan b) Pengadaan kontraktor c) Pengadaan tenaga kerja d) Pengadaan peralatan e) Pengadaan lahan tambahan f) Pengadaan beaya tambahan 3. Tahap konstruksi, yaitu: a) Struktur konstruksi b) Pembeayaan proyek 4. Tahap penyerahan (hand over), yaitu: a) Checklist pekerjaan, pekerjaan mana saja yang belum terselesaikan b) Evaluasi estimasi penyelesaian pekerjaan c) Commisioning test, yaitu tes untuk utilitas, apakah terjadi kerusakan pada utilitas mekanikal elektrikal d) Sertifikasi mutu spesifikasi untuk semua bagian

17 4.3 Standar Desain Jalan Tol 1. Standar Desain Perencanaan Geometrik Jalan Tol 1. Standar Perencanaan Geometrik 2. Standar Perencanaan Geometrik Jalan Utama 3. Acuan Perencanaan Geometrik Ramp Simpangsusun 4. Acuan Perencanaan Geometrik Utama pada bagian Ramp Terminal Simpangsusun 2. Standar Perencanaan Bangunan Struktur 1. Standar Perencanaan Bangunan Struktur 2. Acuan Perencanaan Pembebanan Bangunan Struktur

18 4.4 Identifikasi Risiko Identifikasi kejadian risiko apa saja yang mungkin muncul di semua area aktivitas rantai pasok, yaitu area Persiapan, Pengadaan, Konstruksi, dan Penyerahan (Hand Over) 1. 5 kejadian risiko pada tahap Persiapan 2. 8 kejadian risiko pada tahap Pengadaan kejadian risiko pada tahap Konstruksi 4. 9 kejadian risiko pada tahap Penyerahan (Hand Over)

19 4.4 Identifikasi Risiko Kode Kejadian Risiko SCOR Area E1 E2 E3 Keterlambatan pengadaan lahan Kenaikan harga ganti rugi tanah, bangunan, tanaman Penelitian kondisi lapangan (topografi, geoteknik, geologi) kurang akurat Persiapan Persiapan Persiapan E4 E5 E6 E7 E8 Ketidakakuratan serta minimnya data Utilitas yang ada Pengadaan kontraktor terlambat Pengadaan konsultan terlambat Kualitas kontraktor yang menang tidak sesuai dengan yang diharapkan Kualitas konsultan supervisi yang menang tidak sesuai dengan yang diharapkan Persiapan Pengadaan Pengadaan Pengadaan Pengadaan E9 Personel dan sistem layanan konsultan tidak sesuai dengan usulan tekniknya Pengadaan E10 Personil dan peralatan yang dimobilisasi tidak sesuai dengan penawarannya Pengadaan E11 E12 Tambahan kebutuhan lahan terlambat Keterlambatan pendanaan Pengadaan Pengadaan

20 4.4 Identifikasi Risiko E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 Proyek terpaksa dilaksanakan sebelum tanah bebas seluruhnya Kualitas tanah tidak sesuai dengan yang direncanakan Klaim kontraktor Gambar Desain tidak sesuai dengan kondisi lapangan dan atau kurang lengkap Mutu pekerjaan tidak memenuhi spesifikasi Banjir akibat kurangnya penanganan drainase sementara selama masa konstruksi Kerataan permukaan perkerasan tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimum Kekesatan permukaan perkerasan tidak memenuhi standar pelayanan minimum Kegagalan fungsi sealant Tidak tersedianya material secara kontinyu Tidak akuratnya Estimasi quantity Kenaikan biaya konstruksi Quality control material tidak sesuai spesifikasi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi

21 4.4 Identifikasi Risiko E26 E27 E28 E29 E30 E31 E32 E33 E34 E35 E36 Peningkatan biaya Operasi dan Pemeliharaan tidak sesuai business plan Perubahan Kebijakan Politik Relokasi Ruas Jalan Tol Porong-Gempol terlambat Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan terlambat Terjadi kerusakan pada bagian konstruksi tertentu Admin proyek belum terselesaikan Pekerjaan proyek belum selesai 100% Terjadi kerusakan pada utilitas Keterlambatan pembentukan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Proses uji kelayakan operasi melebihi jadwal Proses serah terima lahan terlambat Hand Over Hand Over Hand Over Hand Over Hand Over Hand Over Hand Over Hand Over Persiapan Hand Over Konstruksi

22 4.5 Identifikasi Dampak (Potential Causes) Suatu Kejadian Risiko Identifikasi dampak dari kejadian risiko yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya

23 4.5 Identifikasi Dampak (Potential Causes) Suatu Kejadian Risiko Kode Kejadian Risiko Dampak C1 Keterlambatan pengadaan lahan a. Beaya operasi panitia bertambah b. Keterlambatan konstruksi c. Keterlambatan operasi/ konsesi d. Beaya proyek bertambah C2 Kenaikan harga ganti rugi tanah, bangunan, tanaman Beaya proyek dan investasi bertambah C3 Penelitian kondisi lapangan (topografi, geoteknik, geologi) kurang akurat a. Melakukan penyelidikan tanah ulang b. Konstruksi tidak sesuai dengan yang direncanakan c. Beaya pemeliharaan bertambah C4 Ketidakakuratan serta minimnya data Utilitas yang ada a. Pada saat pelaksanaan, akan sangat mungkin terjadi cost overun b. Dapat menimbulkan naiknya beaya konstruksi C5 Pengadaan kontraktor terlambat a. Waktu pelaksanaan mundur b. Beaya proyek bertambah C6 Pengadaan konsultan terlambat a. Waktu pelaksanaan mundur b. Beaya proyek bertambah

24 4.5 Identifikasi Dampak (Potential Causes) Suatu Kejadian Risiko C7 Kualitas kontraktor yang menang tidak sesuai dengan yang diharapkan a. Mutu hasil konstruksi tidak sesuai dengan yang ditetapkan b. Beaya konstruksi meningkat C8 Kualitas konsultan supervisi yang menang tidak sesuai dengan yang diharapkan a. Mutu hasil konstruksi tidak sesuai dengan yang ditetapkan b. Beaya konstruksi meningkat C9 Personel dan sistem layanan konsultan tidak sesuai dengan usulan tekniknya a. Mutu hasil konstruksi tidak sesuai dengan yang ditetapkan b. Beaya konstruksi meningkat C10 Personil dan peralatan yang dimobilisasi tidak sesuai dengan penawarannya a. Penyelesaian proyek terlambat b. Mutu hasil konstruksi tidak sesuai dengan yang ditetapkan c. Beaya konstruksi meningkat C11 Tambahan kebutuhan lahan terlambat a. Beaya proyek naik b. Beaya investasi lebih besar c. Waktu penyelesaian mundur C12 Keterlambatan pendanaan a. Masa pelaksanaan mundur b. Masa operasional mundur c. Pendapatan tol berkurang

25 4.5 Identifikasi Dampak (Potential Causes) Suatu Kejadian Risiko C13 Proyek terpaksa dilaksanakan sebelum tanah bebas seluruhnya a. Pelaksanaan fisik banyak hambatan di lapangan b. Waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan yang direncanakan C14 Kualitas tanah tidak sesuai dengan yang direncanakan a. Penurunan mutu konstruksi b. Waktu pekerjaan bertambah c. Beaya proyek bertambah C15 C16 Klaim kontraktor Gambar Desain tidak sesuai dengan kondisi lapangan dan atau kurang lengkap Beaya konstruksi bertambah a. Beaya konstruksi bertambah b. Waktu konstruksi bertambah C17 Mutu pekerjaan tidak memenuhi spesifikasi a. Masa hidup (life time) jalan tol tidak sesuai dengan yang direncanakan b. Beaya pemeliharaan bertambah C18 Banjir akibat kurangnya penanganan drainase sementara selama masa konstruksi a. Waktu pelaksanaan bertambah b. Adanya beaya ganti rugi kepada masyarakat yang dirugikan C19 Kerataan permukaan perkerasan tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimum a. Pengoperasian tertunda b. Pendapatan tol tidak tercapai c. Biaya overhead bertambah

26 4.5 Identifikasi Dampak (Potential Causes) Suatu Kejadian Risiko C20 Kekesatan permukaan perkerasan tidak memenuhi standar pelayanan minimum a. Pengoperasian tertunda b. Pendapatan tol tidak tercapai c. Biaya overhead bertambah C21 C22 C23 Kegagalan fungsi sealant Tidak tersedianya material secara kontinyu Tidak akuratnya Estimasi quantity a. Terjadi pumping b. Biaya pemeliharaan meningkat Mundurnya jadwal pelaksanaan konstruksi a. Adanya pekerjaan tambahan b. Waktu pelaksanaan bertambah C24 Kenaikan biaya konstruksi a. Tarif tol menjadi mahal b. Lalu lintas yang masuk jalan tol tidak sesuai dengan business plan C25 C26 C27 C28 Quality control material tidak sesuai spesifikasi Peningkatan biaya Operasi dan Pemeliharaan tidak sesuai business plan Perubahan Kebijakan Politik Relokasi Ruas Jalan Tol Porong-Gempol terlambat a. Tidak sesuai spesifikasi b. Mutu pekerjaan berkurang Penurunan profitabilitas proyek Penurunan profitabilitas proyek a. Prediksi volume lalulintas tidak tercapai b. Tingkat kelayakan proyek menurun C29 Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan terlambat a. Ruas Gempol-Bangil tidak dapat dioperasikan b. Prediksi volume lalulintas tidak tercapai

27 4.5 Identifikasi Dampak (Potential Causes) Suatu Kejadian Risiko C30 Terjadi kerusakan pada bagian konstruksi tertentu a. Lalu lintas tidak lancar karena terhambat b. Pemakai jalan tidak merasa nyaman c. Berpotensi menimbulkan kecelakaan C31 Admin proyek belum terselesaikan a. Belum bisa dilakukan serah terima pekerjaan (hand over) b. Belum bisa dioperasikan C32 Pekerjaan proyek belum selesai 100% a. Belum bisa dioperasikan b. Tidak ada pendapatan karena masa konsesi sudah dihitung C33 Terjadi kerusakan pada utilitas a. Pemakai jalan tidak nyaman dan aman b. Tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) C34 Keterlambatan pembentukan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) a. Pembebasan tanah terlambat b. Pelaksanaan konstruksi terlambat C35 Proses uji kelayakan operasi melebihi jadwal a. Waktu konsinyasi berkurang b. Laba tidak sesuai dengan Business Plan C36 Proses serah terima lahan terlambat a. Pelaksanaan konstruksi terlambat b. Pengoperasian terlambat

28 4.6 Identifikasi Agen/ Penyebab Risiko (Risk Agents) Identifikasi agen atau penyebab dari kejadian risiko yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya. Terdapat 52 agen risiko dari semua area Satu agen risiko dapat memunculkan satu atau lebih kejadian risiko, dan sebaliknya, Satu kejadian risiko dapat disebabkan oleh satu atau lebih agen risiko.

29 4.6 Identifikasi Agen/ Penyebab Risiko (Risk Agents) Kode Penyebab Risiko (Risk Agent) A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 Negosiasi harga sulit tercapai Addendum BLU belum ada Pembentukan Perusahaan Patungan belum ada Harga yang ditetapkan oleh panitia lebih tinggi dari perkiraan semula Belum ada penelitian alternatif struktur yang detail Belum ada kajian dari pihak ahli lain Waktu pelaksanaan yang kurang memadai Tim Pengadaan Tanah belum melakukan survei Koordinasi dengan instansi tidak dilakukan sejak dini Penawar yang memenuhi syarat kurang dari 3 penawar Proses pengadaan berhenti dan belum dijadwal ulang Ketidakcermatan pada proses prakualifikasi Adanya intervensi terhadap panitia Personel konsultan umumnya bukan personil organik Pengawasan & sanksi terhadap pemenuhan personil belum ketat Pada saat pengadaan tidak dilakukan pengecekan terhadap peralatan yang akan dimobilisasi Penerapan sanksi terhadap hal-hal yang tidak sesuai kontrak terhadap kontraktor masih lemah

30 4.6 Identifikasi Agen/ Penyebab Risiko (Risk Agents) A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 Penelitian kondisi lapangan (topografi, geoteknik, geologi), kurang akurat Revisi desain Tambahan lingkup kerja Pengadaan lahan terlambat/ ada masalah Belum bebas dari bangunan utilitas Ada pekerjaan penanganan utilitas Perselisihan terhadap pasal-pasal kontrak Survei yang dilakukan pada saat desain tidak akurat Pengawasan yang dilakukan oleh konsultan kurang efektif Penerapan sanksi terhadap kontraktor masih lemah Kekurangan alat pemadat Kurang ketatnya pengawasan oleh konsultan supervisi Akibat kurangnya penanganan drainase sementara selama masa konstruksi Kapasitas batching plant tidak sesuai dengan kapasitas paver Pasokan (Supply) tidak kontinyu Mutu campuran beton (slump) tidak konsisten Kondisi lintasan track slipform tidak rata dan tidak padat Grooving terlambat dilakukan

31 4.6 Identifikasi Agen/ Penyebab Risiko (Risk Agents) A36 A37 A38 A39 A40 A41 A42 A43 A44 A45 A46 A47 A48 A49 A50 A51 A52 Perawatan beton dilakukan secara tidak cermat sehingga merusak grooving Mutu sealant tidak sesuai Sealant overheated Adanya gangguan pengangkutan Kelangkaan produksi material Quantity engineer tidak ahli Tidak lengkapnya data waktu estimasi quantity Fluktuasi tingkat inflasi di atas Businesss Plan Kualitas konstruksi tidak sesuai rencana awal Pembiayaan dan pelaksanaan program relokasi belum jelas Pendanaan proyek tidak lancar Sumber Daya Manusia kontraktor kurang berkualitas Komunikasi kurang efektif Pembebasan lahan belum selesai Daya dukung kontraktor kurang Adanya gangguan alam Pemegang saham BUJT tidak memiliki dana

32 4.7 Identifikasi Tingkat Keparahan Dampak dari Suatu Kejadian Risiko (Severity) NO KRITERIA KUALITATIF KRITERIA KUANTITATIF PENYIMPANGAN SASARAN SEBUTAN PERINGKAT KODE NILAI 1 Nilai kerugian dianggap tidak berarti 0% < Deviasi < 2% Ringan Sekali RS 1 2 Nilai kerugian kecil 2% < Deviasi < 5% Ringan RS 2 3 Nilai kerugian sedang 5% < Deviasi < 10% Sedang S 3 4 Nilai kerugian besar berpengaruh pada Laba Rugi Perusahaan 10% < Deviasi < 15% Besar B 4 5 Nilai kerugian sangat besar, kehilangan aset dan reputasi perusahaan Deviasi > 15% Katastropik KS 5 Ket: Bila kemungkinan terdapat korban luka berat atau meninggal dunia maka Peringkat masuk kategori Katastropik

33 4.7 Identifikasi Tingkat Keparahan Dampak dari Suatu Kejadian Risiko (Severity) Kode Kejadian Risiko Severity E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 Keterlambatan pengadaan lahan Kenaikan harga ganti rugi tanah, bangunan, tanaman Penelitian kondisi lapangan (topografi, geoteknik, geologi) kurang akurat Ketidakakuratan serta minimnya data Utilitas yang ada Pengadaan kontraktor terlambat Pengadaan konsultan terlambat Kualitas kontraktor yang menang tidak sesuai dengan yang diharapkan E8 Kualitas konsultan supervisi yang menang tidak sesuai dengan yang diharapkan 2.33 E9 E10 E11 E12 Personel dan sistem layanan konsultan tidak sesuai dengan usulan tekniknya Personel dan peralatan yang dimobilisasi tidak sesuai dengan penawarannya Tambahan kebutuhan lahan terlambat Keterlambatan pendanaan

34 4.7 Identifikasi Tingkat Keparahan Dampak dari Suatu Kejadian Risiko (Severity) E13 E14 E15 Proyek terpaksa dilaksanakan sebelum tanah bebas seluruhnya Kualitas tanah tidak sesuai dengan yang direncanakan Klaim kontraktor E16 Gambar Desain tidak sesuai dengan kondisi lapangan dan atau kurang lengkap 2.00 E17 Mutu pekerjaan tidak memenuhi spesifikasi 3.33 E18 Banjir akibat kurangnya penanganan drainase sementara selama masa konstruksi 2.00 E19 Kerataan permukaan perkerasan tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimum 3.00 E20 Kekesatan permukaan perkerasan tidak memenuhi standar pelayanan minimum 3.00 E21 E22 E23 E24 E25 Kegagalan fungsi sealant Tidak tersedianya material secara kontinyu Tidak akuratnya Estimasi quantity Kenaikan biaya konstruksi Quality control material tidak sesuai spesifikasi

35 4.7 Identifikasi Tingkat Keparahan Dampak dari Suatu Kejadian Risiko (Severity) E26 Peningkatan biaya Operasi dan Pemeliharaan tidak sesuai business plan 3.67 E27 Perubahan Kebijakan Politik 2.00 E28 Relokasi Ruas Jalan Tol Porong-Gempol terlambat 3.00 E29 Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan terlambat 3.33 E30 Terjadi kerusakan pada bagian konstruksi tertentu 2.33 E31 Admin proyek belum terselesaikan 1.67 E32 Pekerjaan proyek belum selesai 100% 2.33 E33 Terjadi kerusakan pada utilitas 1.67 E34 Keterlambatan pembentukan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) 3.33 E35 Proses uji kelayakan operasi melebihi jadwal 2.33 E36 Proses serah terima lahan terlambat 3.33

36 4.8 Identifikasi Peluang Kemunculan Agen/ Penyebab Risiko (Occurrence) dan Korelasi antara Kejadian Risiko dan Agen/ Penyebab Risiko NO KRITERIA KUANTITATIF KRITERIA KUALITATIF SEBUTAN PERINGKAT KODE NILAI 1 Kemungkinan terjadi < 10% Cenderung tidak mungkin terjadi Sangat Kecil SK % < kemungkinan terjadi < 40% Kemungkinan kecil terjadi Kecil K % < kemungkinan terjadi < 60% Sama kemungkinannya antara terjadi dan tidak terjadi Sedang S % < kemungkinan terjadi < 80% Kemungkinan besar terjadi Besar B % < kemungkinan terjadi < 100% Sangat mungkin pasti terjadi atau sering Sangat Besar SB 5 Ket: Frekuensi dihitung dalam satu periode tertentu, misal 1 tahun

37 4.8 Identifikasi Peluang Kemunculan Agen/ Penyebab Risiko (Occurrence) dan Korelasi antara Kejadian Risiko dan Agen/ Penyebab Risiko Penilaian korelasi antara agen risiko dan kejadian risiko mengikuti aturan sebagai berikut: 1. 9 menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara agen dan kejadian risiko, berarti bahwa agen risiko berperan besar dalam memunculkan kejadian risiko 2. 3 menunjukkan adanya korelasi yang sedang antara agen dan kejadian risiko, berarti bahwa agen risiko berperan sedang dalam memunculkan kejadian risiko 3. 1 menunjukkan adanya korelasi yang lemah antara agen dan kejadian risiko, berarti bahwa agen risiko berperan kecil dalam memunculkan kejadian risiko

38 4.9 Penghitungan Aggregate Risk Potential (ARP) Model House of Risk 1 (HOR1) Penghitungan dan Pemeringkatan ARP Kurva Pareto 80:20 Pengklasifikasian Agen Risiko % % KURVA PARETO 80:20 TOTAL ARP (%) 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% % % TOTAL ARP (%) TOTAL AGEN (%)

39 42.31% 80.00% A 40.38% 78.45% A 38.46% 76.87% A 36.54% 75.22% A 34.62% 73.56% A 32.69% 71.83% A 30.77% 69.83% A 28.85% 67.78% A 26.92% 65.68% A 25.00% 63.26% A 23.08% 60.83% A 21.15% 58.28% A 19.23% 55.66% A B 17.31% 52.84% A 15.38% 50.01% A 13.46% 46.82% A 11.54% 43.37% A 9.62% 39.09% A 7.69% 34.46% A 5.77% 29.71% A 3.85% 24.62% A A 1.92% 13.93% A KLASIFIKASI ABC % TOTAL KUMULATIF AGEN % TOTAL KUMULATIF ARP TOTAL KUMULATIF ARP ARP PERING- KAT AGEN RISIKO

40 4.10 Evaluasi Risiko Dua langkah yang dilakukan, yaitu: 1. menentukan peringkat agen risiko sesuai nilai ARP-nya 2. menentukan prioritas agen risiko yang akan direduksi dengan aksi mitigasi yang sudah ditentukan o Model House of Risk 2 (HOR2)

41 4.11 Risk Response Skala Nilai Tingkat Kesulitan Aksi Mitigasi Nilai korelasi antara agen risiko dengan aksi mitigasi : Skala Deskripsi Keterangan 1. 9 : korelasi kuat, aksi mitigasi sangat efektif mereduksi peluang kemunculan agen risiko 2. 3 : korelasi sedang, aksi mitigasi cukup efektif mereduksi peluang kemunculan agen risiko 3. 1 : korelasi lemah, aksi mitigasi kurang efektif mereduksi peluang kemunculan agen risiko Sangat sulit Sulit Cukup sulit Mudah Sangat Mudah Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kesulitan antara lain : dana, sumber daya manusia, material, waktu, dan lainlain

42 Kuadran Aksi Mitigasi ETD PA PA PA47 PA PA21 PA28 PA45 PA PA26 PA29 PA12 PA4 PA20 PA14 PA6 PA D

43 Peringkat Aksi Mitigasi PERINGKAT AKSI MITIGASI ETD 1 PA1 Konsinyasi lewat pengadilan PA36 Membuat sistem pengawasan dan sanksi PA47 Pemenuhan persyaratan pendanaan PA39 Pengawasan kontinyu oleh konsultan PA35 Melakukan survei ulang PA21 Membuat check list yang komprehensif PA28 Melakukan penelitian ulang (review) PA45 Melakukan kaji ulang studi lalu lintas PA26 Membuat prosedur pengawasan dan sanksi PA4 Memenuhi persyaratan BLU PA12 Melakukan overtime PA6 Mengubah mitra pemegang saham PA30 Menerapkan sistem value engineering PA29 Membuat prosedur pembuatan desain PA20 Membuat jadwal yang realistis PA14 Melengkapi persyaratan survei 77.05

44 BAB 5 PENUTUP

45 KESIMPULAN 1. Dari hasil identifikasi kejadian risiko (risk events) pada area Persiapan, Pengadaan, Konstruksi, dan Penyerahan (Hand Over), terdapat 5 kejadian risiko pada tahap Persiapan, 8 kejadian risiko pada tahap Pengadaan, 14 kejadian risiko pada tahap Konstruksi, dan 9 kejadian risiko pada tahap Penyerahan (Hand Over) beserta tingkat keparahan dampak (severity)-nya. Kejadian-kejadian risiko ini juga diidentifikasi dampaknya terhadap proses pembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan. 2. Dari hasil identifikasi agen/ penyebab risiko (risk agents), terdapat 52 agen/ penyebab risiko dengan tingkat kemunculan dan nilai korelasi masing-masing terhadap kejadian risiko (risk events). 3. Agen-agen risiko terbagi menjadi 3 klasifikasi berdasarkan Diagram Pareto 80:20, yaitu Klasifikasi A (agen-agen risiko tingkat tinggi), B (agen-agen risiko tingkat sedang), dan C (agen-agen risiko tingkat rendah) 4. Dari Diagram Pareto digambarkan bahwa 50% risiko berpotensi digenerasi oleh agenagen risiko klasifikasi A, 30% risiko berpotensi digenerasi oleh agen-agen risiko klasifikasi B, dan 20% berpotensi digenerasi oleh agen-agen risiko klasifikasi C. Juga diketahui bahwa 15% agen risiko berada pada klasifikasi A yang berarti memliki tingkat kemunculan tinggi, 27% agen risiko berada pada klasifikasi B, yang berarti memiliki tingkat kemunculan sedang, dan 52% adalah agen risiko yang berada pada klasifikasi C (memiliki tingkat kemunculan yang rendah).

46 KESIMPULAN 7. Dari Kuadran Aksi Mitigasi, terdapat 4 (empat) kategori aksi mitigasi, yaitu Kuadran 1, Kuadran 2, Kuadran 3, dan Kuadran 4. Yang berada pada Kuadran 1 dan Kuadran 2 adalah aksi-aksi mitigasi yang memiliki tingkat keefektifan tinggi, sedangkan pada Kuadran 3 dan 4 adalah aksiaksi mitigasi yang memiliki tingkat keefektifan rendah. Aksi-aksi mitigasi pada Kuadran 1 dan 3 memiliki tingkat kemudahan yang tinggi untuk direalisasikan, sedangkan aksi-aksi mitigasi pada Kuadran 2 dan 4 memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk direalisasikan. 8. Aksi mitigasi yang berada pada Kuadran 1, yaitu Membuat sistem pengawasan dan sanksi (PA36), sedangkan aksi mitigasi yang berada pada Kuadran 2, yaitu Konsinyasi lewat pengadilan (PA1). Dan yang berada pada kuadran 3 adalah aksi mitigasi Membuat check list yang komprehensif (PA21), Melakukan penelitian ulang (review) (PA28), Melakukan kaji ulang studi lalu lintas (PA45), Membuat prosedur pengawasan dan sanksi (PA26), Melakukan overtime (PA12), dan Membuat prosedur pembuatan desain (PA29), sedangkan yang berada pada kuadran 4 adalah aksi mitigasi Pemenuhan persyaratan pendanaan (PA47), Pengawasan kontinyu oleh konsultan (PA39), Melakukan survei ulang (PA35), Memenuhi persyaratan BLU (PA4), Mengubah mitra pemegang saham (PA6), Menerapkan sistem value engineering (PA30), Membuat jadwal yang realistis (PA20), dan Melengkapi persyaratan survei (PA14). 9. Dari Model House of Risk 2, diketahui 16 aksi mitigasi yang diprioritaskan untuk direalisasikan, yaitu Konsinyasi lewat pengadilan (PA1), Membuat sistem pengawasan dan sanksi (PA36), Pemenuhan persyaratan pendanaan (PA47), Pengawasan kontinyu oleh konsultan (PA39), Melakukan survei ulang (PA35), Membuat check list yang komprehensif (PA21), Melakukan penelitian ulang (review) (PA28), Melakukan kaji ulang studi lalu lintas (PA45), Membuat prosedur pengawasan dan sanksi (PA26), Memenuhi persyaratan BLU (PA4), Melakukan overtime (PA12), Mengubah mitra pemegang saham (PA6), Menerapkan sistem value engineering (PA30), Membuat prosedur pembuatan desain (PA29), Membuat jadwal yang realistis (PA20), dan Melengkapi persyaratan survei (PA14).

47 SARAN Saran yang dapat diberikan untuk manajemen perusahaan: 1. Model House of Risk ini bisa digunakan sebagai alternatif manajemen risiko pada suatu proyek ketekniksipilan. 2. Agar lebih efektif, sebaiknya juga diaplikasikan pada pihak kontraktor maupun konsultan, dengan daftar kejadian risiko dan agen risiko yang lebih rinci lagi, meliputi semua bidang yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan proyek. Saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya: 1. Sebaiknya dikombinasikan dengan kemajuan teknologi informasi yang terintegrasi untuk mempermudah proses pengidentifikasian maupun penghitungan pada Model House of Risk.

48 DAFTAR PUSTAKA

49 issue no. 06/05/1. Akao, Yoji, (1988), Quality Function Deployment: Integrating Customer Requirements Into Product Design, Japanese Standards Association. Chopra, Sunil dan Sodhi, ManMohan S. (2004), Understanding Supply-Chain Risk, diunduh tanggal 29 Maret Gaonkar, Roshan & Viswanadham, N. A Conceptual And Analytical Framework For The Management Of Risk In Supply Chains, The Logistics Institute Asia Pacific, National University of Singapore. Geraldin, Laudine H. (2007), Manajemen Risiko dan Aksi Mitigasi untuk Menciptakan Rantai Pasok yang Robust, Tesis Program Pascasarjana Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Handfield, Rob. (2007), Reducing the impact of disruptions to the supply chain. diunduh tanggal 28 Agustus Hendricks, K. dan Singhal, V. (2003), The Effect of Supply Chain Glitches on Shareholder Wealth, Journal of Operations Management, 21, hal Johnson, Eric. M, (1999), Supply Chain Management, diunduh tanggal 7 September Kerzner, Harold, (2006), Project Management: A system approach to planning, scheduling, and controlling, 9th edition, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey. Knight, R. and Pretty, D. (1996), The Impact of Catastrophes on Shareholder Value, The Oxford Executive Research Briefings, Templeton College, University of Oxford, Oxford, England. Kowalewski, Stefan. (2007), Safety and Reliability Engineering Part 9: Fault Trees and FMEA, Embedded Software Laboratory RWTH Aachen University, Summer Term 2007, diunduh tanggal 17 September LaLonde, Bernard J. (1997), Supply Chain Management: Myth or Reality?, Supply Chain Management Review, 1 (Spring), hal Mentzer, John T (ed.), (2001), Supply Chain Management, Sage Publications, Inc., Thousand Oaks, California, diunduh tanggal 28 Agustus Mentzer, John T, (2004), Global Supply Chain Risk Management, University of Tennessee. diunduh tanggal 28 Agustus Mentzer, John T, (2006), Handbook Of Global Supply Chain Management. diunduh tanggal 7 September 2007.

50 Mitroof, J. dan Alpasan, M. Preparing for Evil, Harvard Business Review, April 2003, hal Okongwu, Uche. (2006), A four-step methodology for process and interorganizational integration within a supply chain management framework, XVème Conférence Internationale de Management Stratégique, Annecy / Genève. Pochard, Sophie. (2003), Managing Risks of Supply-Chain Disruptions: Dual Sourcing as a Real Option. Master of Science in Technology and Policy, Massachusetts Institute of Technology, Massachusetts, diunduh tanggal 17 September Project Management Institute, Inc., (2008), A Guide to the Project Management Body of Knowledge: PMBOK Guide, Fourth Edition, Pennsylvania. Pujawan, I Nyoman. (2009), House of Risk: A Model for Proactive Supply Chain Risk Management, Business Process Management Journal, Vol. 15, No. 6, hal Sheffi, Yossi dan Rice Jr., James B. (2005), A Supply Chain View of the Resilient Enterprise, MIT sloan Management Review, Fall 2005, Vol. 47, No. 1, diunduh tanggal 8 Oktober Sheffi, Yossi. (2005), Building a Resilient Supply Chain, Harvard Business Review ed, October Simchi-Levi, David, (2003), Designing and Managing the Supply Chain: Concepts, Strategies, and Case Studies, Second Edition. McGraw-Hill, New York. Villacourt, Mario. (1992), Failure Mode and Effects Analysis (FMEA): A Guide for Continuous Improvement for the Semiconductor Equipment Industry, [diunduh tanggal 17 September 2007]. Wielgus, Paul. So, What Exactly is Risk Management?, GDS Associates, Inc., diunduh tanggal 9 Oktober Wolfe, Michael. (2004), The Dynamics of Supply Chain Security, The Monitor, Summer 2004, Vol. 10, No diunduh tanggal 7 September 2007.

51

APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PASURUAN

APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PASURUAN APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PASURUAN Dewi Kurniasari Purwandono*, I. Nyoman Pujawan** Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK

PERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK PERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK Retno Utari 1) dan Imam Baihaqi 2) 1) Program Studi Magiter Manajemen Teknologi Manajemen Proyek

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT. Nurlela 1 Heri Suprapto 2

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT. Nurlela 1 Heri Suprapto 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT Nurlela 1 Heri Suprapto 2 1,2 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 1,2

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK PADA DIVISI PENGADAAN PT XYZ

ANALISIS PENYEBAB RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK PADA DIVISI PENGADAAN PT XYZ ANALISIS PENYEBAB RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK PADA DIVISI PENGADAAN PT XYZ Dyah Lintang Trenggonowati Dosen Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Cilegon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Supply chain mempunyai peranan penting dalam aktivitas perusahaan mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan pengiriman hasil produksi kepada konsumen.

Lebih terperinci

SHELLY ATMA DEVINTA

SHELLY ATMA DEVINTA SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) Harry Slamet Setiawan NRP: 1221014 Pembimbing: Deni Setiawan, S.T., M.T. ABSTRAK Pengadaan material adalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan

BAB I PENDAHULUAN. atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Suatu supply chain dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan yang terdiri atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC Yulianto, Aris Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Jurnal APLIKASI Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 Analisis Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Cahyono Bintang Nurcahyo, I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

Studi Implementasi Model House of Risk (HOR) untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Material dan Komponen Impor pada Pembangunan Kapal Baru

Studi Implementasi Model House of Risk (HOR) untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Material dan Komponen Impor pada Pembangunan Kapal Baru JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (216) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) G52 Studi Implementasi Model House of Risk (HOR) untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Material dan Komponen Impor pada Pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENGUMPULAN, PENGOLAHAN ANALISA DATA PEMETAAN PROSES ALIRAN IMPOR CKD

BAB 3 METODE PENELITIAN PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENGUMPULAN, PENGOLAHAN ANALISA DATA PEMETAAN PROSES ALIRAN IMPOR CKD BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model House of Risk (HOR) yang merupakan integrasi dari metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Diagram alir penelitian ini dapat ditunjukkan

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN BAHAN BAKU KULIT

APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN BAHAN BAKU KULIT APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN BAHAN BAKU KULIT Bayu Rizki Kristanto dan Ni Luh Putu Hariastuti Abstract: Dalam aktivitas supply chain selalu berpotensi untuk

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA Aris Windarko Saputro dan I Putu Artama W Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO TRANSISI PROYEK OPERATOR ROUTINE DUTIES CHECKLIST (ORDC) HANDHELD DI SUMATERA LIGHT NORTH (SLN) PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA

ANALISIS RISIKO TRANSISI PROYEK OPERATOR ROUTINE DUTIES CHECKLIST (ORDC) HANDHELD DI SUMATERA LIGHT NORTH (SLN) PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA ANALISIS RISIKO TRANSISI PROYEK OPERATOR ROUTINE DUTIES CHECKLIST (ORDC) HANDHELD DI SUMATERA LIGHT NORTH (SLN) PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA Niken Nisita Hidayah 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK

ANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK ANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK Maria Ulfah 1), Siti Murni 2), Nindy Chandra Sari 3), Muhamad Ganivan Maryunani Sidek 4), Fitri Anjani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut meningkatkan angka permintaan produk peternakan. Daging merupakan

BAB I PENDAHULUAN. turut meningkatkan angka permintaan produk peternakan. Daging merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan yang meningkat pada masyarakat Indonesia diikuti peningkatan kesadaran akan pemenuhan gizi khususnya protein hewani juga turut meningkatkan angka permintaan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012 ANALISIS STRATEGI MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PT. PAL INDONESIA (PERSERO) Ari Fendi 1 dan Evi Yuliawati 2 1,2) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan a. Berdasarkan hasil analisis risiko kegagalan proses perakitan bagian (sub assembly) pada produk Intensive Care Unit (ICU) bed 77001 dengan metode failure mode

Lebih terperinci

PENGELOLAAN RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) (Studi Kasus di PT. XYZ)

PENGELOLAAN RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) (Studi Kasus di PT. XYZ) PENGELOLAAN RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) (Studi Kasus di PT. XYZ) RISK MANAGEMENT IN THE SUPPLY CHAIN USING THE METHOD OF HOUSE OF RISK (HOR) (CASE STUDY : PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan

Lebih terperinci

MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI)

MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI) MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI) Sutrisna Hariyati, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kejadian yang saling bergantung dan mempengaruhi suatu sama lain itulah akan

BAB 1 PENDAHULUAN. kejadian yang saling bergantung dan mempengaruhi suatu sama lain itulah akan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah bentuk koordinasi yang kompleks dan juga berbagai aktivitas dan kejadian yang saling bergantung dan mempengaruhi suatu sama lain itulah akan muncul

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013 ANALISIS DAN MITIGASI RISIKO PADA PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA DENGAN PENDEKATAN METODE INTERPRETIVE STRUCTURAL MODELLING (ISM), ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP), DAN HOUSE OF RISK (HOR) Chendrasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol mutu atau quality control (QC) adalah suatu kegiatan untuk mengukur kualitas suatu barang dengan membandingkannya sesuai dengan spesifikasi dan syarat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Lingkup suatu proses pengadaan dalam pelaksanaan proyek konstruksi menempati nilai dengan porsi terbesar dari total keseluruhan nilai proyek. Lingkup tersebut

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING)

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) Lukman Kurniawan (1) Subandiyah Azis (2 Tiong Iskandar (3) (1)(2)(3)

Lebih terperinci

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 Wawan Setiawan Diono, I Putu Artama Wiguna Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk

Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.222-226 ISSN 2302-495X Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk Flora Tampubolon 1, Achmad Bahaudin 2, Putro Ferro Ferdinant 3

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah para pelaku konstruksi yang bekerja dalam suatu proyek konstruksi gedung yang ada di kota Yogyakarta. Responden terdiri

Lebih terperinci

ANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN TOWER PADA PT. GAIA ENGINEERING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK

ANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN TOWER PADA PT. GAIA ENGINEERING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK ANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN TOWER PADA PT. GAIA ENGINEERING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK Dimas Nugroho Nuradryanto 1) dan Suparno 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam

Lebih terperinci

Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House Of Risk di PT. XYZ

Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House Of Risk di PT. XYZ Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House Of Risk di PT. XYZ Flora Tampubolon 1, Achmad Bahaudin 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sultan

Lebih terperinci

5/25/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

5/25/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 5/25/16 Manajemen Proyek IT - Universitas

Lebih terperinci

Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta

Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta JURNAL EKNIK POMIS Vol. 2, No. 2, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) C-72 Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan Underpass di Simpang Dewa Ruci Kuta Bali Ayunita Indria Dewi dan Cahyono Bintang Nurcahyo

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 Makalah Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV MMT-ITS PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 ANTONIUS GATOT

Lebih terperinci

DESIGN FRAMEWORK QUALITY RISK MANAGEMENT FOR SUPPLY CHAIN AT PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SURABAYA PLANT

DESIGN FRAMEWORK QUALITY RISK MANAGEMENT FOR SUPPLY CHAIN AT PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SURABAYA PLANT DESIGN FRAMEWORK QUALITY RISK MANAGEMENT FOR SUPPLY CHAIN AT PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SURABAYA PLANT Anantamurti. Hapsari 1), I Nyoman Pujawan 2) dan Putu Dana Karningsih 2) Fakultas Teknik Industri,Institut

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6,. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-44 Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya Arvin Irshad Prabowo dan Cahyono Bintang Nurcahyo

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) MATERIAL UNTUK KAPAL. Budiawan Program Magister Bidang Keahlian Teknik Produksi

PENGEMBANGAN MODEL RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) MATERIAL UNTUK KAPAL. Budiawan Program Magister Bidang Keahlian Teknik Produksi PENGEMBANGAN MODEL RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) MATERIAL UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO PADA GALANGAN KAPAL Budiawan Program Magister Bidang Keahlian Teknik Produksi dan Material Kelautan, ITS Surabaya Mei 2010

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PT. PAL INDONESIA (PERSERO)

ANALISIS STRATEGI MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PT. PAL INDONESIA (PERSERO) ANALISIS STRATEGI MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PT. PAL INDONESIA (PERSERO) Ari Fendi 1 dan Evi Yuliawati 2 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON David Sundoro* dan Arif Djunaidy** * PT Indosipa Beton Raya Surabaya-Mojokerto Km 19, Sepanjang, Sidoarjo email : david.sundoro@gmail.com ** Program

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Risiko Keterlambatan Pekerjaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan, diperoleh kesimpulan berdasarkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 Antonius Gatot Yudo Pratomo, Aris Tjahyanto Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

RISIKO RANTAI PASOK GULA RAFINASI DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRACEABILITY

RISIKO RANTAI PASOK GULA RAFINASI DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRACEABILITY RISIKO RANTAI PASOK GULA RAFINASI DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRACEABILITY Maria Ulfah Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email : maria67_ulfah@yahoo.com Abstrak. Dalam

Lebih terperinci

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANGGI BELLIAWAN 3106.100.090 Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir, MT, Ph.D Cahyono Bintang Burcahyo,

Lebih terperinci

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi

Lebih terperinci

PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT

PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT Puji Lestari, Liong Irena, I Gede Agus Widyadana Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto, Surabaya, Indonesia (Received:

Lebih terperinci

ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK

ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK Magister Manajemen Teknologi Manajemen Industri Tesis ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK Oleh : Jogi Krisdianto Nrm. 9106 201 303 Pembimbing

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA DIVISI KAPAL PERANG PT. PAL INDONESIA DENGAN METODE HOUSE OF RISK

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA DIVISI KAPAL PERANG PT. PAL INDONESIA DENGAN METODE HOUSE OF RISK Association for Information Systems Indonesia chapter (AISINDO) 1 ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA DIVISI KAPAL PERANG PT. PAL INDONESIA DENGAN METODE HOUSE OF RISK Putri Amelia 1, Iwan Vanany 2, Indarso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan Kualitas (quality) merupakan salah satu kunci utama suksesnya suatu bisnis untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor, baik pada industri produk maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. darurat (contingency planning) dan mengelola risiko (risk management) dalam

BAB I PENDAHULUAN. darurat (contingency planning) dan mengelola risiko (risk management) dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan strategi pemasaran dan daya saing perusahaan, saat ini banyak perusahan yang hanya berfokus kepada peningkatan produktivitas dan penghasilan

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program

Lebih terperinci

Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan

Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan Analisis Risiko Kecelakaan Pada Penggunaan Tower Crane Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Baru Unikom dan Proyek Pembangunan Gedung Elizabeth RS Bossomeus EXTENDED ABSTRACT Konstruksi merupakan usaha

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN M. Awallutfi Andhika Putra 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi,

Lebih terperinci

Manajemen Risiko dan Aksi Mitigasi untuk Menciptakan Rantai Pasok yang Robust

Manajemen Risiko dan Aksi Mitigasi untuk Menciptakan Rantai Pasok yang Robust Manajemen Risiko dan Aksi Mitigasi untuk Menciptakan Rantai Pasok yang Robust Oleh : Laudine Henriette Geraldin *) I Nyoman Pujawan **) Dyah Santhi Dewi ***) ABSTRAK Dunia kita selalu dipenuhi oleh ketidakpastian,

Lebih terperinci

BAB IV Profil Proyek Resiko dari Persepsi Kontraktor... 62

BAB IV Profil Proyek Resiko dari Persepsi Kontraktor... 62 BAB IV... 60 DATA DAN PENGOLAHAN DATA... 60 4.1. Profil Proyek... 60 4.2. dari Persepsi Kontraktor... 62 4.2.1. Analisis dari Persepsi Kontraktor dengan Metode Risk Breakdown Structure... 64 4.2.2. Analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko

Lebih terperinci

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo ( PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (3107.203.002) 1. Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA RANTAI PASOK PUPUK ORGANIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) (Studi Kasus di PT Tiara Kurnia, Malang) RISK MANAGEMENT STRATEGY IN THE SUPPLY CHAIN

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Theresia Monica Sudarsono 1, Olivia Christie 2 and Andi 3 ABSTRAK: Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA TUGAS AKHIR RC 091380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA RENDY KURNIA DEWANTA NRP 3106100038 DOSEN PEMBIMBING M. Arif Rohman, ST., MSc Ir. I Putu Artama Wiguna, MT.,

Lebih terperinci

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI Linda Hadi dan Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Email: l1nd4083@yahoo.com;

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN)

PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN) PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN) Ida Nursanti 1*, Dimas Wisnu AJi 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR KRITIS PADA RENCANA PEMBANGUNAN UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO LODOYO BLITAR DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK

IDENTIFIKASI FAKTOR KRITIS PADA RENCANA PEMBANGUNAN UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO LODOYO BLITAR DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK IDENTIFIKASI FAKTOR KRITIS PADA RENCANA PEMBANGUNAN UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO LODOYO BLITAR DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK Putu Gevani Saraswati 1) dan Nugroho Priyo Negoro 2) 1) Jurusan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pekerja pada perusahan kontraktor WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota Bandung dapat

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X Silvia Rostianingsih 1, Arlinah Imam Raharjo 2, & Basuki Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Siwalankerto

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Anwar 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO RANTAI PASOK DAN MITIGASINYA DENGAN METODE FMEA DAN QFD DI PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH (PDAB)

ANALISA RISIKO RANTAI PASOK DAN MITIGASINYA DENGAN METODE FMEA DAN QFD DI PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH (PDAB) ANALISA RISIKO RANTAI PASOK DAN MITIGASINYA DENGAN METODE FMEA DAN QFD DI PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH (PDAB) Aris Zamrozi Fahrudin 1 ) dan Iwan Vanany 2) 1) 1) Jurusan Magister Manajemen Industri, Program

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON ITS Surabaya (@rekayasa.co.id) Abstrak PT PJB Unit Pembangkitan Paiton merupakan jenis pembangkit

Lebih terperinci

Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi

Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi Ratnaningsih AW Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl.Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya dilaksanakan satu kali dan umumnya memiliki jangka waktu yang pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Bagus Prasetyo Budi 3108100042 Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian menghasilkan konsep manajemen pemeliharaan Jalan Magelang Yogyakarta yang

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA Julius Arie H. dan I Putu Artama W. Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

MENEJEMEN PROYEK MONITORING dan EVALUASI

MENEJEMEN PROYEK MONITORING dan EVALUASI MENEJEMEN PROYEK MONITORING dan EVALUASI Fungsi Monitoring dan Evaluasi Berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan dan penganan alisaan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tinda kan

Lebih terperinci

PEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC

PEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC PEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC Hengky Alexander M dan Mahendrawathi ER Program Studi Magister

Lebih terperinci

EVALUASI BULLWHIP EFFECT PADA SUPPLY CHAIN DENGAN METODE CENTRALIZED DEMAND INFORMATION (CDI).

EVALUASI BULLWHIP EFFECT PADA SUPPLY CHAIN DENGAN METODE CENTRALIZED DEMAND INFORMATION (CDI). EVALUASI BULLWHIP EFFECT PADA SUPPLY CHAIN DENGAN METODE CENTRALIZED DEMAND INFORMATION (CDI). Julianus Hutabarat, Ketut Artana Program Studi Magister Teknik Industri, PascaSarjana Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan laporan tahunan World Health Organization (2015) pada Global Status Report on Road Safety 2015, kecelakaan lalu lintas menjadi peringkat pertama dari sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BENGKEL TISKY S MOTOR

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BENGKEL TISKY S MOTOR PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BENGKEL TISKY S MOTOR Michael 1200985533 Indra Setiawan 1000854095 Dicky Christianto 0900801503 Dosen pembimbing : Pangondian T.Siregar, SE, MM.

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LAPORAN E-BISNIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : PHAZA HENDRA KUMARA (08.11.2243) S1 TI 6F JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

REDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)

REDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) TUGAS AKHIR RI 1592 MENGURANGI JUMLAH CACAT DAN BIAYA KERUGIAN PADA PRODUK GENTENG WW ROYAL ABU-ABU DENGAN PENDEKATAN DMAIC DAN FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) NOVEMIA PRANING H NRP 2502

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Proyek Konstruksi 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi 47 BAB V PENUTUP 5.3. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.3.1. Dampak Resiko pada Kontraktor Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Secara umum siklus kehidupan proyek konstruksi terbagi atas empat bagian besar yaitu studi kelayakan (feasibility study), estimasi proyek (detail estimate

Lebih terperinci

ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENINGKATAN FASILITAS-FASILITAS PENGETESAN SUMUR MINYAK

ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENINGKATAN FASILITAS-FASILITAS PENGETESAN SUMUR MINYAK ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENINGKATAN FASILITAS-FASILITAS PENGETESAN SUMUR MINYAK Bagus Budi Nurcahya 1), Budi Santosa Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

Ucok Mulyo Sugeng*, Razul Harfi*,

Ucok Mulyo Sugeng*, Razul Harfi*, PERANCANGAN DAN ANALISA BIAYA ALAT PENGUJI KEKUATAN TEKAN GENTENG KERAMIK BERGLAZUR Ucok Mulyo Sugeng*, Razul Harfi*, Program Studi Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi Nasional Email:ucok@istn.ac.id

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini prosentase kontribusi ekonomi kreatif Indonesia didalam peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto) nasional telah mencapai 7,1% dan telah berkontribusi terhadap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 5.1.1 Hasil Analisis Karakteristik Responden 1 Pengalaman responden bekerja responden sebagian besar adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Andi Maddeppungeng Email: arsitek17@yahoo.com Irma Suryani Rohaesih Yuliatin Abstract. Suatu proyek memiliki item pekerjaan yang banyak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegagalan pada Proyek Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN 1 IDENTIFIKASI DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENGHUBUNG TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PAKET C DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Asraf Ali Hamidi, Yusroniya

Lebih terperinci

Penelitian TUGAS AKHIR

Penelitian TUGAS AKHIR LOGO Penelitian TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGAN MENGGUNAKAN CAN-ORDERING POLICY STUDI KASUS : PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK Irfan Ardiana Putra 2506100055 Dosen Pembimbing : Prof.

Lebih terperinci