PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Proyek Konstruksi 2 Dosen Jurusan Teknik Sipil ITS Surabaya, Indonesia ABSTRAK Seiring peningkatan mutu yang dilakukan perusahaan konstruksi, seringkali diikuti juga dengan peningkatan biaya mutu. Salah satu cara yang digunakan perusahaan konstruksi untuk meningkatkan mutu adalah dengan menerapkan sistem manajemen mutu. Penerapan sistem manajemen mutu diharapkan dapat mengurangi biaya mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen apa saja dari sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 yang berpengaruh terhadap biaya mutu di dalam pelaksanaan proyek dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Variabelvariabel penelitian diidentifikasi melalui studi pustaka. Populasi dari penelitian ini adalah personil kontraktor yang mengerjakan proyek gedung bertingkat di Surabaya, yang bertanggung jawab langsung (man in charge) pada penerapan sistem manajemen mutu di proyek tersebut. Dari hasil analisis regresi stepwise diperoleh hubungan antara penerapan sistem manajemen mutu dengan biaya mutu dalam bentuk model regresi linier berganda yaitu: Y=0,960-0,612X 1 +0,630X 2-0,248X 12. Masing-masing variabel dapat diinterpretasikan sebagai berikut: variabel ketersediaan dokumen sistem manajemen mutu (X1) dapat mengurangi biaya mutu, variabel adanya pengendalian dokumen dan record (X2) dapat menambah biaya mutu, serta variabel ketersediaan fasilitas dan peralatan (X 12 ) dapat mengurangi biaya mutu. Ketersediaan dokumen sistem manajemen mutu (X 1 ) merupakan elemen dari sistem manajemen mutu yang memiliki pengaruh paling besar terhadap biaya mutu. Kata kunci : biaya mutu, proyek konstruksi, sistem manajemen mutu PENDAHULUAN Sikap yang selektif dan kritis dari pelanggan dalam memilih produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka, menjadikan perusahaan dituntut untuk selalu menghasilkan produk-produk yang bermutu agar tidak ditinggalkan oleh pelanggannya. Hal ini kemudian menghadapkan perusahaan pada persoalan lain yaitu bagaimana upaya menjaga dan meningkatkan mutu produk yang mereka hasilkan namun tetap dengan biaya yang rendah dan seminimal mungkin. Menurut Low dan Yeo (1998), ada satu faktor yang membuat perbedaan antara cara yang merugikan dan cara yang menguntungkan dalam pencapaian mutu, dan faktor tersebut adalah biaya mutu. Biaya mutu adalah sejumlah biaya yang secara spesifik berkaitan dengan pencapaian atau tidak tercapainya mutu suatu produk atau jasa, seperti yang didefinisikan dalam persyaratan produk atau jasa yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan sesuai kontraknya dengan pelanggan dan masyarakat (American Society for Quality Control, 1974). Feigenbaum (1961) mengelompokkan biaya mutu menjadi 3 kelompok sebagaimana yang dikenal pada saat ini, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, dan biaya kegagalan (internal dan eksternal). 1

2 Didasari hal tersebut, untuk meningkatkan mutu pekerjaan konstruksi, salah satu cara yang digunakan perusahaan-perusahaan konstruksi adalah dengan menerapkan sistem manajemen mutu, baik di dalam lingkup perusahaan maupun di dalam lingkup proyek (Asa, Abidin, dan Latif, 2009). Selama satu dekade terakhir, sistem manajemen mutu telah dibangun sebagai satu kesatuan dari manajemen konstruksi, yang kebanyakan strukturnya menyesuaikan dengan standar yang terdapat dalam seri ISO Beard (1993) menjelaskan bahwa ISO 9000 akan menguntungkan perusahaan pada akhirnya, karena akan memperbaiki fungsi pengendalian, menghilangkan ketidak-efisienan dan meningkatkan motivasi para pekerja, sekaligus menciptakan iklim positif yaitu melakukan hal yang benar saat pertama kali. Penghematan biaya yang didapat dari penerapan sistem manajemen mutu diperoleh dari tindakan pencegahan supaya pekerjaan perbaikan karena kesalahan internal berkurang (Wacono, 2000) KEGAGALAN EKSTERNAL KEGAGALAN INTERNAL PENILAIAN PENCEGAHAN SEBELUM PENGHEMATAN KEGAGALAN EKSTERNAL KEGAGALAN INTERNAL PENILAIAN PENCEGAHAN SESUDAH Gambar 1. Penghematan Biaya Mutu dengan Penerapan Sistem Mutu (Wacono, 2000) Dalam penelitian Clarke dan Herrmann (2004) ditemukan bahwa yang banyak terjadi selama ini adalah, seiring dengan usaha peningkatan mutu produk yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi seringkali diikuti dengan biaya mutu yang juga ikut meningkat, sehingga dapat berpengaruh pada keuntungan perusahaan bila harga penawaran pekerjaan atau harga jual produknya tidak ikut dinaikkan juga. Dari hasil penelitian dan pernyataan-pernyataan di atas, memperlihatkan ada dua hal yang dianggap sama pentingnya. Hal pertama adalah usaha untuk terus memperbaiki mutu konstruksi, yang salah satu caranya adalah dengan menerapkan sistem manajemen mutu. Hal yang kedua adalah usaha untuk menekan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai mutu tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui elemen-elemen sistem manajemen mutu apa saja yang sekiranya mempengaruhi biaya mutu pada proyek konstruksi. Penelitian ini dilakukan terhadap personil kontraktor yang mengerjakan proyek konstruksi gedung dengan progress 75%, atau proyek konstruksi gedung yang sudah selesai berumur < 10 tahun (dihitung sejak penelitian ini dilakukan). Hal ini dilakukan agar data mengenai biaya mutu deviasinya tidak terlalu besar, karena dengan progress pekerjaan 75% diperkirakan biaya mutu yang dikeluarkan tidak akan bertambah terlalu banyak karena proyek sudah mendekati tahap penyelesaian. Sedangkan pada proyek konstruksi gedung yang sudah selesai dicari yang berumur < 10 tahun, dimaksud 2

3 agar data mengenai biaya mutu masih relevan dengan keadaan terkini (masih up to date). Penelitian dan pengambilan data dilakukan terhadap personil kontraktor yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu di dalam perusahaan dan di dalam proyeknya, hal ini dapat dilihat dengan adanya sertifikasi ISO 9001:2000 yang dimiliki perusahaan konstruksi tersebut. METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan kajian teori dan penelitian yang relevan sebelumnya, maka dapat dikembangkan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut: a. Dalam pelaksanaan proyek, salah satu resiko yang berdampak sangat serius yang menyelimuti sasaran proyek adalah resiko kegagalan mutu. Untuk itu diperlukan tindakan pencegahan yang sudah direncanakan secara sistematis dan menyeluruh, yang dampaknya nanti juga akan terasa pada efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan penilaian dan pemeliharaan. b. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mencapai hal-hal yang telah disebutkan di atas tadi adalah dengan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, yang akhirnya akan berdampak juga pada biaya mutu. Kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada Gambar 2 berikut: penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 tindakan pencegahan lebih sistematis efisiensi & efektivitas kegiatan penilaian kegagalan mutu menjadi berkurang penghematan biaya mutu Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini mengukur penilaian persepsi responden terhadap pengaruh variabel bebas atau yang disebut dengan variabel X, yaitu elemen-elemen dari sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, dengan variabel terikat atau yang disebut dengan variabel Y, yaitu biaya mutu, seperti yang dapat dilihat dalam Gambar 3. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 (Variabel X) Biaya Mutu ( Variabel Y ) Gambar 3. Model hubungan variabel X dan Y Dari studi pustaka didapatkan elemen-elemen dari sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 yang mempunyai pengaruh langsung terhadap tindakan pencegahan, kegiatan penilaian dan pemeliharaan, atau kegiatan perbaikan dari kegagalan mutu, yang dijadikan sebagai variabel-variabel bebas dalam penelitian. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah biaya mutu dalam proyek, dimana biaya mutu adalah biaya yang dikeluarkan untuk tindakan pencegahan, kegiatan penilaian dan pemeliharaan, dan kegiatan perbaikan dari kegagalan mutu yang terjadi selama proyek berlangsung. 3

4 Elemen-elemen sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 yang termasuk dalam variabel bebas (X) dan biaya mutu sebagai variabel terikat (Y) disajikan pada Gambar 4. Dokumen 1) Dokumen Mutu (X 1 ) 2) Record (X 2 ) Manajemen 3) Komitmen terhadap mutu (X 3 ) 4) Fokus terhadap pelanggan (X 4 ) 5) Kebijakan mutu (X 5 ) 6) Tujuan mutu (X 6 ) 7) Tanggung jawab dan wewenang (X 7 ) 8) Komunikasi (X 8 ) 9) Management review (X 9 ) Sumber daya Pelaksanaan Perbaikan 10) Sumber daya dan rencana pembiayaan (X 10 ) 11) Tenaga kerja (X 11 ) 12) Fasilitas dan peralatan (X 12 ) 13) Manajemen K3 (X13) 14) Interpretasi lingkup pekerjaan (X14) 15) Metode kerja (X15) 16) Shop drawing (X16) 17) Changes order (X17) 18) Spesifikasi Material (X18) 19) Supplier dan sub kontraktor (X19) 20) Jadwal pelaksanaan (X20) 21) Penyimpanan material (X21) 22) Sistem pengujian (X22) 23) Hasil inspeksi (X23) 24) Pengendalian (X24) 25) Tindakan Koreksi (X25) 26) Pencegahan (X26) Variabel X Biaya Mutu Variabel Y (BPK-SDM Kementerian PU, 2010; Hoyle, 2001) Gambar 4. Bagan Variabel bebas (X) dan Variabel terikat (Y) Populasi obyek penelitian adalah personil kontraktor yang mengerjakan konstruksi gedung di Surabaya yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu di dalam perusahaan dan di dalam proyeknya, yang dapat dilihat dari adanya sertifikasi ISO 9001:2000, dengan progress pekerjaan 75% atau yang sudah selesai 100% dan berumur < 10 tahun (dihitung sejak penelitian ini dilakukan). Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 personil kontraktor yang mengerjakan proyek konstruksi gedung di Surabaya. Hal ini sudah memenuhi syarat untuk penelitian survei, yaitu minimum sebanyak 30 sampel (Gay dan Diehl, 1992). Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Peneliti mencari sampel secara visual terlebih dulu dengan melihat proyek-proyek yang sedang dibangun yang sekiranya sudah memenuhi batasan penelitian, kemudian mencari personil kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut, dan bertanggung jawab terhadap penerapan sistem manajemen mutu pada proyek tersebut. Dalam penilaian persepsi personil proyek konstruksi pada penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 yang mempengaruhi biaya mutu disediakan 3 (tiga) skala sesuai pertimbangan yaitu: a. Tidak berpengaruh, apabila variabel ini sama sekali tidak terkait atau tidak berpengaruh terhadap biaya mutu dan diberi skor 1. 4

5 b. Berpengaruh, apabila variabel ini berpengaruh terhadap biaya mutu dan diberi skor 2. c. Sangat berpengaruh, apabila variabel ini sangat terkait atau sangat berpengaruh terhadap biaya mutu dan diberi skor 3. Pengukuran biaya mutu pada proyek konstruksi dengan kriteria dan skala pengukuran disediakan 3 (tiga) ukuran pendapat yaitu: a. Tinggi, apabila biaya mutu yang dikeluarkan dari total biaya proyek lebih dari 0,8% diberi skor 1 b. Sedang, apabila biaya mutu yang dikeluarkan dari total biaya proyek sebesar 0,3% - 0,8% diberi skor 2 c. Rendah, apabila biaya mutu yang dikeluarkan dari total biaya proyek kurang dari 0,3% diberi skor 3 Untuk pengolahan data primer dan sekunder dilaksanakan dengan bantuan dari sistem statistik dan menggunakan metode regresi linier berganda. Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan elemen-elemen dari sistem manajemen mutu (variabel X) yang berpengaruh terhadap biaya mutu (variabel Y) secara parsial maupun secara simultan (bersama-sama). Persamaan umum model regresi linier yang menggunakan lebih dari satu variabel bebas adalah : Y = 0 + 1X1 + 2X2 + 3X k Xk + Dengan notasi variabel sebagai berikut : Y = biaya mutu X 1 = Dokumen Mutu 0 = konstanta X 2 = Record, dan seterusnya 1 = koefisien regresi X1 = residual 2 = koefisien regresi X2 HASIL ANALISA Setelah dilalukan analisis regresi didapatkan model sebagai berikut: Y = 2,01 + 0,318X1 + 0,268X2 + 0,451X3-0,724X4 + 0,319X5-0,565X6 + 0,031X7-0,503X8-0,241X9-0,208X10 + 0,315X11 + 0,928X12 + 0,755X13 + 0,067X14 + 0,077X ,297X 16-0,022X ,227X 18-0,214X ,043X 20-0,898X 21-0,345X 22-0,395X 23-0,002X 24-0,294X 25-0,489X 26 Tabel 1. Pengujian Signifikansi Variabel Bebas Variabel X Coef. SE Coef. t-hitung p-value (2,0106) (0,8846) (2,27) (0,053) VIF X 1 0,3181 0,3245 0,98 0,356 10,9 X 2 0,2676 0,2960 0,90 0,392 6,6 X 3 0,4506 0,3214 1,40 0,199 7,0 X 4-0,7237 0,3874-1,87 0,099 11,3 X 5 0,3186 0,3831 0,83 0,430 13,6 X 6-0,5650 0,3139-1,80 0,110 6,6 X 7 0,0312 0,2529 0,12 0,905 4,8 X 8-0,5026 0,3150-1,60 0,149 6,0 X 9-0,2409 0,3430-0,70 0,502 7,2 X 10-0,2082 0,3135-0,66 0,525 7,4 X 11 0,3150 0,3399 0,93 0,381 7,1 X 12 0,9277 0,4442 2,09 0,070 11,0 X 13 0,7553 0,4992 1,51 0,169 14,4 X 14 0,0671 0,3199 0,21 0,839 10,0 X 15 0,0772 0,3509 0,22 0,831 7,4 X 16 0,2972 0,3709 0,80 0,446 14,7 5

6 X 17-0,0224 0,3487-0,06 0,950 10,5 X 18 0,2270 0,3649 0,62 0,551 12,8 X 19-0,2137 0,3033-0,70 0,501 5,6 X 20 0,0434 0,3892 0,11 0,914 9,3 X 21-0,8983 0,4988-1,80 0,109 7,5 X 22-0,3445 0,3145-1,10 0,305 5,0 X 23-0,3953 0,5577-0,71 0,499 18,2 X 24-0,0018 0,4096-0,00 0,997 16,8 X 25-0,2939 0,4725-0,62 0,551 12,4 X 26-0,4894 0,3787-1,29 0,232 8,7 Dari output pada Tabel 1. diperoleh hasil bahwa tidak ada variabel yang signifikan, hal ini dilihat dari nilai p value yang > dari 0,05. Karena tidak ada variabel yang signifikan, maka dilakukan pengujian multikolinearitas, untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat kasus multikolinear (ada korelasi antar variabel bebas). Berdasarkan hasil analisis korelasi yang telah dilakukan terdapat indikasi adanya kasus multikolinear, hal ini dapat dilihat dari nilai VIF yang > 10. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pemodelan regresi yang baik, digunakan metode stepwise regression. Dengan menggunakan metode stepwise regression didapatkan model regresi sebagai berikut: Y= 0,960 0,612 X 1 + 0,630 X 2 0,248 X 12 Dengan X1 : Ketersediaan dokumen sistem manajemen mutu yang memadai X 2 : Adanya pengendalian dokumen dan record yang memadai X 12 : Ketersediaan fasilitas dan peralatan memadai Berdasarkan penentuan model di atas maka selanjutnya dapat dianalisa kontribusi dari masing-masing variabel bebas. Tabel 2. Kontribusi Variabel bebas terhadap Variabel terikat Variabel Uraian Standardized coef. X 1 Ketersediaan dokumen sistem manajemen mutu yang memadai 0,828 X 2 Adanya pengendalian dokumen dan record yang memadai 0,729 X 12 Ketersediaan fasilitas dan peralatan yang memadai 0,246 Berdasarkan Tabel 2, secara keseluruhan hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ketersediaan dokumen sistem manajemen mutu yang memadai, adanya pengendalian dokumen dan record yang memadai, serta ketersediaan fasilitas dan peralatan yang memadai mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap biaya mutu. Dari Tabel 2, terlihat bahwa variabel ketersediaan dokumen sistem manajemen mutu (X1) mempunyai kontribusi yang paling besar. Ini menjadi indikasi bahwa dalam penerapan sistem manajemen mutu, variabel ini merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap biaya mutu. Sedangkan dari model regresi yang didapat, dinyatakan bahwa variabel X 1 dapat mengurangi biaya mutu. Begitu pula dengan variabel adanya pengendalian terhadap dokumen dan record yang memadai (X2), mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap biaya mutu. Tetapi, dari model regresi yang didapat, dinyatakan bahwa variabel X2 berpotensi menambah biaya mutu. Selanjutnya, untuk variabel ketersediaan fasilitas dan peralatan yang memadai (X12), walaupun nilai kontribusinya yang paling kecil, tidak berarti variabel ini tidak penting atau kurang penting dalam penerapan sistem manajemen mutu. Sedangkan dari model regresinya, variabel X12 dinyatakan dapat mengurangi biaya mutu. 6

7 KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat di ambil kesimpulan yaitu variabel-variabel dari sistem manajemen mutu yang berpengaruh baik secara parsial maupun secara simultan terhadap biaya mutu adalah ketersediaan dokumen sistem manajemen mutu yang memadai (X1), adanya pengendalian dokumen dan record yang memadai (X2), serta ketersediaan fasilitas dan peralatan yang memadai (X 12 ). Dari ketiga variabel tersebut, ketersediaan dokumen sistem manajemen mutu yang memadai (X 1 ) merupakan elemen sistem manajemen mutu yang paling dominan pengaruhnya terhadap biaya mutu. DAFTAR PUSTAKA American Society for Quality Control (1974), Quality Costs What and How, ASQC Quality Costs Committee, Milwaukee, WI. Asa, M.F., Abidin, I.S., dan Latif, Y. (2009) Variabel-variabel Utama dalam Sistem Manajemen Mutu untuk Peningkatan Profitabilitas Jasa Konstruksi Indonesia yang Berpotensi Meningkatkan Gross Domestic Product Sektor Konstruksi, Jurnal Dinamika Teknik Sipil, Vol.9, No.2, hal Beard, C. (1993), ISO 9000 in the Building and Construction Industry, makalah dipresentasikan pada seminar Quality in the Building and Construction Industry through ISO 9000, di Kuala Lumpur. BPK-SDM Kementerian PU (2010), Sistem Manajemen Mutu Konstruksi Bagi Penyedia Jasa, Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta. Clarke, L. dan Herrmann, G. (2004), COST VS. PRODUCTION: Labour Deployment and Productivity in Social Housing Construction in England, Scotland, Denmark and Germany, Journal of Construction Management and Economics, Vol. 22, hal Feigenbaum, A.V. (1961), Total Quality Control, Harvard Business Review, Vol. 34, No. 6, hal Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992), Research Methods for Business and Management, MacMillan Publishing Company, New York. Hoyle, D. (2001), ISO 9000 Quality Systems Handbook, 4 th edition, Butterworth- Heinemann, Oxford, UK. Low, S.P. dan Yeo, H.K.C. (1998), A Construction Quality Costs Quantifying System for the Building Industry, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 15, No. 3, hal Wacono, S. (2000), Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9002 terhadap Kinerja Biaya Mutu pada Perusahaan Industri Konstruksi, Studi Kasus: Pada Proyek di Lingkungan PT. Waskita Karya, Tesis, Program Pasca Sarjana Bidang Ilmu Teknik, FTUI, Jakarta. 7

DOSEN PEMBIMBING: Ir.Retno Indryani, MS. NAMA MAHASISWA: STEPHANI BUDIHARDJA NRP

DOSEN PEMBIMBING: Ir.Retno Indryani, MS. NAMA MAHASISWA: STEPHANI BUDIHARDJA NRP DOSEN PEMBIMBING: Ir.Retno Indryani, MS. NAMA MAHASISWA: STEPHANI BUDIHARDJA NRP.3105203007 PENDAHULUAN Latar Belakan ng dan Masalah Utama Penelitian Clarke dan Herrmann (2004), seiring dengan usaha peningkatan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DERMAGA

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DERMAGA PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DERMAGA Chandra Mayasari Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya email: sipil@untag-sby.ac.id Abstraks

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI KOTA MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI KOTA MANADO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI KOTA MANADO Daisy Debora Grace Pangemanan Pengajar di Jurusan Teknik Sipil, Politeknik

Lebih terperinci

POLA STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN KUALITAS PADA KONTRAKTOR BESAR DI INDONESIA

POLA STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN KUALITAS PADA KONTRAKTOR BESAR DI INDONESIA POLA STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN KUALITAS PADA KONTRAKTOR BESAR DI INDONESIA Oleh : Fajar Susilowati Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta Jl. Prof. Dr. G.A. Siwabessy, Kampus UI Depok. Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi seringkali ditentukan oleh suatu keputusan penting dalam rangka mengambil peluang (opportunity) yang jarang terjadi

Lebih terperinci

PENGARUH QUALITY MANAGEMENT TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH

PENGARUH QUALITY MANAGEMENT TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 67-76 PENGARUH QUALITY MANAGEMENT TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH Nya Munanta 1, Muttaqin Hasan 2, Hafnidar A. Rani 3

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER Hernu Suyoso 1), Agoes Soehardjono 2), As ad Munawir 3) 1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA. Ana Rakhmawati Christiono Utomo, ST, MT, Phd ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA. Ana Rakhmawati Christiono Utomo, ST, MT, Phd ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Ana Rakhmawati Christiono Utomo, ST, MT, Phd ABSTRAK Pekerja merupakan salah satu elemen dominan dalam sebuah proyek.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Faktor-faktor manajemen kualitas yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini dibahas proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penyusunan Tugas Akhir karena

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini ialah: 1. Manajemen

Lebih terperinci

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada bab 3 akan dibahas mengenai metode dan strategi penelitian yang akan digunakan dalam menjawab permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya. Untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara

BAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya pembangunan fisik (infrastruktur dalam berbagai sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA Soelistyono 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

FAKTOR DOMINAN PENENTU PELAKSANAAN PROYEK PLTU SKALA KECIL

FAKTOR DOMINAN PENENTU PELAKSANAAN PROYEK PLTU SKALA KECIL FAKTOR DOMINAN PENENTU PELAKSANAAN PROYEK PLTU SKALA KECIL Nugroho Artursuwignyo 1) *), Christiono Utomo 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jalan Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah variable penelitian atau sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian yaitu pengaruh marketing, pelayanan costumer service,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Kata kunci : Perubahan biaya, Faktor, Regresi, Korelasi

Kata kunci : Perubahan biaya, Faktor, Regresi, Korelasi ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi tidak luput dari masalah-masalah yang harus dihadapi, salah satunya adalah perubahan biaya. Perubahan biaya pelaksanaan proyek terhadap perubahan rencana anggaran

Lebih terperinci

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015 SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015 Julistyana Tistogondo, Wendi Kurniawan Program Studi Teknik Sipil, Universitas Narotama,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe

III. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan apakah ada pengaruh persepsi dan sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM STANDAR ISO 9000:2000 OLEH KONTRAKTOR DI INDONESIA

PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM STANDAR ISO 9000:2000 OLEH KONTRAKTOR DI INDONESIA Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM STANDAR ISO 9000:2000 OLEH KONTRAKTOR DI INDONESIA Eko

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Tinjauan Umum Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan kajian pustaka berbagai sumber yang berkaitan dengan manajemen konstruksi, khususnya mengenai

Lebih terperinci

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 104 BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Temuan Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan maka ditemukan 3 faktor risiko dominan yang paling berpengaruh terhadap kinerja kualitas pelaksanaan konstruksi,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN KERJASAMA ANTARA KONTRAKTOR DAN SUB KONTRAKTOR DI KOTA AMBON

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN KERJASAMA ANTARA KONTRAKTOR DAN SUB KONTRAKTOR DI KOTA AMBON FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN KERJASAMA ANTARA KONTRAKTOR DAN SUB KONTRAKTOR DI KOTA AMBON Julianus Maitimu Arief Rachmansyah Alwafi Pujiraharjo Program Pascasarjana Teknik Sipil (S-2) Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 6 C. Rumusan Masalah... 6

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi kualitas website yang selanjutnya akan dipakai sebagai Variabel Bebas. Tiga dimensi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS AFFECTING THE COST OVERRUNS ON CONSTRUCTION PROJECTS IN SURABAYA Ari Swezni, Retno

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR RUMUS... xii DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor seperti anggaran berbasis kinerja, transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan internal yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PADA LOYALITAS NASABAH (SURVEI PADA PD. BPR BANK PURWOREJO) Oleh Sumaryatun Universitas Muhammadiyah Purworejo Sumaryatun19@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Analisis Deskriptif Tabel 5.1 Tabel Analisis Deskriptif N Minimum Maximum Mean Median Std. Dev JTK 55 8 20 14,40 14 2,249 MD 55 12 20 17,16

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden dimana para responden diharapkan untuk memberikan jawaban dari sejumlah pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat kehidupan di negara-negara tersebut semakin mengglobal. Hal ini terlihat di sektor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa konstruksi merupakan industri yang memiliki karakteristikkarakteristik khusus yang sulit untuk diantisipasi karena unik, sumber daya yang berfluktuasi,

Lebih terperinci

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Data yang diperoleh selama penelitian diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut sehingga dapat memperjelas gambaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI MARK-UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN REGRESI DUMMY. Disampaikan di : RUANG SIDANG JURUSAN TEKNIK SIPIL 17 JANUARI 2012

PENENTUAN NILAI MARK-UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN REGRESI DUMMY. Disampaikan di : RUANG SIDANG JURUSAN TEKNIK SIPIL 17 JANUARI 2012 PENENTUAN NILAI MARK-UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN REGRESI DUMMY Disampaikan di : RUANG SIDANG JURUSAN TEKNIK SIPIL 17 JANUARI 2012 MAHASISWA : DWITYA DHANURENDRA (3107 100 022) DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA Julius Arie H. dan I Putu Artama W. Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PENAMBAHAN BIAYA PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PENAMBAHAN BIAYA PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PENAMBAHAN BIAYA PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR Oleh : Henny Christina Wiejaya NIM : 0804105007 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi penelitian ini menunjukkan pada keseluruhan elemen atau obyek yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

2.5.9 Pentingnya Manajemen Modal Kerja Perputaran Modal Kerja Penjualan Pengertian Penjualan

2.5.9 Pentingnya Manajemen Modal Kerja Perputaran Modal Kerja Penjualan Pengertian Penjualan DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 42 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Menurut Jogiyanto (2007 : 61), objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk memenangkan persaingan dalam era perdagangan bebas setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk memenangkan persaingan dalam era perdagangan bebas setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenangkan persaingan dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dan layanan berkualitas bagi konsumennya. Kualitas harus

Lebih terperinci

BAB III...19 RENCANA KEGIATAN...19

BAB III...19 RENCANA KEGIATAN...19 DAFTAR ISI ABSTRAK... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat CV. Tahu Merek W Jombang Pabrik tahu merek W Jombang adalah milik bapak Sulabi, pabrik ini pada awalnya hanya digunakan sebagai

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive), IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai Bulan Desember 2013 Februari 2014. Lokasi yang dilakukan untuk penelitian ini adalah di Kabupaten Tangerang,

Lebih terperinci

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM Analisis Pengaruh Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), Dan Inflasi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Pada Bursa Efek Indonesia Periode Juli 2011-Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang studi mengenai hubungan karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang akan diambil. Begitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang akan diambil. Begitu 29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Studi Literatur Dalam melakukan penelitian ilmiah harus dilakukan teknik penyusunan yang sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang akan diambil. Begitu pula yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA Nur Aini Rachmawati, Iwan Vanany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan alur pemikiran yang ditempuh dalam menentukan analisis metode dari penelitian ini. Untuk mendapat data di dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubungan variabel penelitian,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI. Oleh : Bambang Widjarnoko. SE.

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI. Oleh : Bambang Widjarnoko. SE. ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI Oleh : Bambang Widjarnoko. SE.,MM ABSTRAK Produk dan kebijakan promotin penting untuk pengrajin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari tahun 2013 mencapai 114,1 juta orang dengan jumlah pekerja di sektor konstruksi sebesar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 69 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data, observasi dan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Persyaratan telah tertulis dalam kebijakan perusahaan (baik pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id,

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id, 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id, dengan subyek penelitian adalah pelanggan yang telah melakukan pembelian online.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 27 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti Sanusi ( 2014 : 104). Data primer dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan kuesioner

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Deskriftif Assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap sejumlah responden di Yogyakarta dan Malang sebanyak 58 responden dengan rincian 31 responden di Yogyakarta dan 27 responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian berlokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2007:11) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI Albertus Andhika 1, Alfonso Wijanalto 2, Andi 3 ABSTRAK : Produktivitas pekerja konsruksi telah

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Tujuan adanya metode

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv v vi viii xi xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas produk speedy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan

Lebih terperinci

Kata kunci: Gugurnya Penawaran, E-Procurement, Pekerjaan Jasa Konsultan

Kata kunci: Gugurnya Penawaran, E-Procurement, Pekerjaan Jasa Konsultan ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GUGURNYA PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA DIKOTA MALANG DITINJAU DARI PEMENUHAN PERSYARATAN PENGADAAN Oleh: Rizki Arisandy 0910613059 Mulai

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur transportasi darat yang berperan sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah. Jalan berfungsi untuk mendukung kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji hubungan antar variable, menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi 47 BAB V PENUTUP 5.3. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.3.1. Dampak Resiko pada Kontraktor Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR Oleh: A.A. Ngurah Dian Pratama NIM: 1104105116 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam peringkat 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada

Lebih terperinci