ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK
|
|
- Liana Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Magister Manajemen Teknologi Manajemen Industri Tesis ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK Oleh : Jogi Krisdianto Nrm Pembimbing : Dr.Ir. Budi Santosa, MSc
2 Latar Belakang Gas alam merupakan bahan baku utama pabrik NH3, terjadi shortage akhir 2006 sehingga production rate hanya 85% dan kebutuhan solar tinggi. Proyek pembangunan pipa gas jumper dilakukan untuk mengembalikan pasokan gas alam PKG. Pelaksanaan proyek terlambat penyelesaiannya dan biaya membengkak, karena perencanaan kurang baik dan tidak mengantisipasi risiko proyek. Penting untuk dilakukan analisa perencanaan proyek serta penanganan risiko dalam proyek.
3 Latar Belakang Proyek direncanakan selama 9 bulan yang meliputi persiapan hingga comissioning test. Aktual penyelesaian menjadi 10 bulan dan pembengkakan biaya sekitar 20% dari yang dianggarkan. Beberapa hal yang menjadi penyebab yaitu perijinan, desain, metode yang digunakan, serta masalah sosial.
4 Perumusan Masalah Bagaimana melakukan analisis proyek pembangunan pipa gas yang meliputi : perencanaan, analisa biaya manfaat (cost benefit analysis), analisa risiko, pengawasan pelaksanaan proyek guna mendapatkan pelaksanaan proyek yang efisien, baik dari sisi waktu maupun biaya sehingga perpanjangan waktu pelaksanaan proyek bisa diminimalisasi.
5 Tujuan Penelitian Melakukan tinjauan terhadap perencanaan serta pengendalian proyek pembangunan pipa gas. Melakukan analisa kelayakan proyek pembangunan pipa gas melalui analisa biaya manfaat (cost benefit analysis). Melakukan analisa risiko proyek. Mendapatkan informasi teknis guna menentukan strategi pelaksanaan proyek. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek. Usulan untuk menentukan strategi dalam rangka melaksanakan proyek pembangunan pipa gas berikutnya.
6 Manfaat Penelitian Mengetahui sistem perencanaan serta pengendalian dalam melaksanakan proyek pembangunan pipa gas. Mengetahui kelayakan proyek melalui analisa biaya manfaat (cost benefit analysis). Bisa memberikan informasi mengenai penjadwalan dan pelaksanaan suatu proyek secara efisien. Mendapatkan informasi tentang berbagai risiko yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek pembangunan pipa gas dan cara penanggulangannya. Dapat menentukan langkah-langkah dalam melaksanakan proyek pembangunan pipa gas. Ketersediaan bahan baku gas alam terpenuhi secepatnya, target produksi tercapai dan biaya produksi bisa diminimalisasi.
7 Ruang Lingkup Penelitian Batasan Penelitian meliputi perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek dilakukan selama tahap implementasi proyek pembangunan pipa gas jumper PKG diameter 12 dari ORF Pertagas di Porong s/d pipa gas EJGP 28 di KM Jl. Tol Surabaya-Porong. Perhitungan cost benefit dilakukan terkait penggunaan bahan baku gas alam untuk operasional pabrik amoniak dan utilitasnya dan digunakan untuk membandingkan biaya pada saat persiapan dan realisasi hingga akhir proyek. Penentuan analisa risiko dilakukan pada hal-hal yang terkait selama tahap implementasi proyek pembangunan pipa gas ini berlangsung. Evaluasi pelaksanaan proyek dilakukan setelah proyek pembangunan pipa gas jumper ini dinyatakan selesai.
8 Ruang Lingkup Penelitian Asumsi Selama penelitian tidak terdapat perubahan kebijaksanaan pelaksanaan proyek. Selama penelitian tidak terjadi perubahan peraturan dari instansi terkait yang dapat menyebabkan berubahnya atau berhentinya pelaksanaan proyek ini.
9 Metodologi Penelitian Mulai Identifikasi masalah Tujuan Penelitian Studi Literatur: a. Manajemen Proyek b. Analisa Biaya Manfaat c. Analisa Risiko Proyek Studi Lapangan: a. Persiapan proyek b. Perencanaan proyek c. Pelaksanaan proyek A
10 Metodologi Penelitian A Pengumpulan Data: Estimasi biaya proyek Penjadwalan proyek Data-data selama pelaksanaan proyek Data-data kebutuhan bahan bakar atau energi di pabrik Amoniak Urea Identifikasi risiko melalui brainstorming B
11 Metodologi Penelitian A Pengolahan Data: a Melakukan perhitungan kelayakan proyek melalui analisa biaya-manfaat dengan beberapa metode seperti NPV, Payback Period, ROI maupun IRR. b Penjadwalan proyek : Penyusunan work breakdown structure Pembuatan jadwal proyek Pembuatan network planning dan menentukan lintasan kritis. C
12 Metodologi Penelitian A c Menentukan tingkat risiko berdasarkan hasil analisa risiko proyek yang meliputi : Identifikasi risk event Identifikasi risk agent Penghitungan ARP Pengisian tabel HOR 1 dan menentukan risk agent yang berkontribusi besar. Identifikasi proactive action Penghitungan dalam tabel HOR 2 Penentuan peringkat prioritas proactive action untuk proses penanganan risiko. Analisis dan interpretasi Kesimpulan dan saran Selesai
13 ANALISA HASIL & PEMBAHASAN
14 Analisa Biaya Manfaat Analisa terhadap estimasi biaya dan realisasi biaya. Pengoperasian pipa hanya 3 tahun. Biaya (Cost) Estimasi biaya Rp ,00 Realisasi biaya Rp ,00 Biaya pengoperasian Rp ,00
15 Analisa Biaya Manfaat Manfaat (Benefit) Tangible benefit Rp ,00 Intangible benefit Rp ,00
16 Analisa Biaya Manfaat NPV (Net Present Value) Estimasi biaya ~ positif (Rp. 818,9 M) Realisasi biaya ~ positif (Rp. 812,7 M) (suku bunga 14%) Payback Period Estimasi biaya ~ 31,806 hari Realisasi biaya ~ 38,316 hari
17 Analisa Biaya Manfaat ROI (Return on Invesment) Estimasi biaya ~ > 0 (120,70 %) Realisasi biaya ~ > 0 (119,18 %) IRR (Internal Rate of Return) Estimasi biaya ~ > 0 (1173,84 %) Realisasi biaya ~ > 0 (974,21 %)
18 Persiapan Proyek Tahapan persiapan proyek meliputi : Engineering procurement, Perijinan dari berbagai instansi terkait, Sosialisasi ke warga desa sekitar, Pelaksanaan pengadaan material, Pengadaan jasa konstruksi hingga penentuan pemenang. Pelaksanaan konstruksi proyek meliputi : Mobilisasi peralatan dan material, Pelaksanaan instalasi pipa, Pengujian-pengujian, Commisioning test
19 Perencanaan Proyek Proyek direncanakan 9 bulan : Persiapan : 6 bulan Konstruksi : 3 bulan Pelaksanaan proyek 01 Pebruari s/d 1 Oktober Pendefinisian pekerjaan ~ dibuat work breakdown structure (WBS). Penjadwalan dengan gantt chart.
20 Work Breakdown Structure (WBS) Proyek Pembangunan Pipa Gas Jumper PKG Engineering Perijinan Ditjen Migas Perijinan Dinas Pengairan Perijinan PT Pertagas Perijinan Pemkab Sidoarjo Sosialisasi proyek Instalasi pipa Mekanik Sipil Sosialisasi ke warga desa Penyerahan CSR Gambar desain Estimasi biaya bid mekanikal Rapat teknis & presentasi Rapat teknis Rapat teknis & presentasi Pengadaan pipa dan aksesoris Pengadaan Jasa Penggalian sungai Gambar desain Estimasi biaya bid. sipil Peninjauan lapangan Peninjauan lapangan Peninjauan lapangan Pengurusan Dinas Perijinan Presentasi & sosialisasi proyek ke pemkab ]Penggelaran pipa Hydrostatic test Pigging&cleaning Proses tender Fabrikasi pipa Pengiriman pipa Proses tender Kick of meeting Purging N2 Proses Gas in Kualifikasi jurulas & WPS PQR Penyiapan sample uji Pengujian Sertifikasi & Kualifikasi Hot tapping Pengelasan Uji radiografi Pemasangan isolasi Holiday test Penanaman pipa Pemasangan cover beton Perijinan Ditjen Migas Pengelasan Proses Hot Tapping Beveling Fit up joint Pengelasan
21 Daftar Kegiatan Proyek No. Jenis Kegiatan Kode Kegiatan Waktu Kegiatan Sebelumnya (hari) 1 Engineering A 40 2 Perijinan Ditjen Migas B A 35 3 Perijinan Dinas Pengairan C A 20 4 Perijinan Pemkab Sidoarjo D C 20 5 Perijinan PT. Pertagas E B 20 6 Pengadaan pipa dan aksesoris F A Pengadaan jasa konstruksi G B 32 8 Sosialisasi proyek H B 18 9 Kualifikasi Juru las dan WPS PQR I H Penggelaran pipa J F,G 25
22 Daftar Kegiatan Proyek No. Jenis Kegiatan Kode Kegiatan Waktu Kegiatan Sebelumnya (hari) 11 Penggalian tanah dasar sungai K F Instalasi pipa L D,E,H,I,J Hot tapping M L Uji hidrostatik N M 3 15 Pigging dan cleaning O N 3 16 Purging N2 P O 3 17 Proses gas in Q P 1
23 Jadwal Proyek
24 Network Planning Lintasan kritis proyek meliputi : Engineering - Pengadaan pipa dan aksesoris - Penggelaran pipa - Instalasi pipa - Hot tapping - Hydrostatic test - Pigging dan cleaning - Purging N2 - Proses gas-in.
25 ANALISA RISIKO PROYEK
26 Identifikasi Risiko Proyek 1. Risiko dari sisi internal : a. Perusahaan (PT. Petrokimia Gresik) Pembayaran kontraktor Penentuan jadwal proyek Desain konstruksi Kontrak proyek b. Rancang bangun Desain konstruksi c. Kontraktor Pelaksanaan konstruksi Kinerja Personil Kontrak kerja d. SDM Pengawas Pengawasan proyek Jumlah tenaga pengawas e. Rekanan (Supplier) Pengiriman barang Kualitas barang
27 Identifikasi Risiko Proyek 2. Risiko dari sisi eksternal : a. Perijinan Instansi Pemerintah Perijinan Ditjen Migas Perijinan Dinas Pengairan Perijinan Pemkab Sidoarjo b. Perijinan Instansi Swasta Perijinan PT. Pertagas c. Sosialisasi proyek Sosialisasi ke warga desa d. Faktor ekonomi Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar US Pasokan material e. Kondisi alam Perubahan cuaca Kondisi area penanaman pipa
28 Risk Breakdown Structure (RBS) Resiko Proyek Resiko Internal Resiko Eksternal Manajemen Perusahaan Rancang Bangun Kontraktor SDM Rekanan Pengawas (Supplier) Instansi Pemerintah Instansi Swasta Sosialisasi Proyek Faktor Ekonomi Kondisi Alam Pembayaran kontraktor Penentuan Jadwal proyek Desain konstruksi Kontrak proyek Desain konstruksi Pelaksanaan konstruksi Kinerja Personil Kontrak kerja Pengawasan proyek Jumlah tenaga pengawas Pengiriman barang Kualitas barang Perijinan Ditjen Migas Perijinan Dinas Pengairan Perijinan Pemkab Sidoarjo Perijinan PT Pertagas Sosialisasi ke warga desa Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar US Pasokan material Perubahan cuaca
29 Metode House Of Risk (HOR) Identifikasi Risk Event ~ Severity & Code Identifikasi Risk Agent ~ Occurrence & Code Perhitungan dalam Tabel HOR 1 Identifikasi Proactive Action Perhitungan dalam Tabel HOR 2 Penentuan peringkat Proactive Action
30 Data Risk Event Major Sources Manajemen Perusahaan Sub Sources Risk Event Severity Pembayaran kontraktor Penentuan jadwalproyek Keterlambatan pembayaran kontraktor Code 2 E1 Jadwal proyek dipercepat 4 E2 Desain konstruksi Perubahan desain konstruksi 3 E3 Kontrak proyek Pelanggaran kontrak kerja 2 E4 SDM Pengawas Pengawasan proyek Jumlah tenaga Pengawas proyek Terjadi keterlambatan inspeksi 3 E31 Tahapan pekerjaan terhenti 3 E32
31 Data Risk Agent Code Risk Agent Occurrence A1 Keterlambatan keputusan manajemen tentang CSR 5 A2 Kewenangan Kepala Proyek terbatas 4 A3 Faktor perubahan musim 3 A28 Perubahan kebijakan pemerintah dalam hal pengaturan gas alam A29 Perundingan tidak mendapatkan kesepakatan 6 A30 Pengawasan pekerjaan proyek kurang 5 5
32 Perhitungan Tabel HOR 1 Penentuan nilai korelasi antara risk agent dan risk event, dimana diberikan nilai 0, 1, 3, 9. memasukkan nilai-nilai tersebut dalam tabel HOR 1, Perhitungan aggregate risk potential (ARP) : ARPj = Oj Si Rij i
33 Tabel HOR 1 ARP Risk Agent Peringkat Risk Agent
34 Penentuan peringkat Risk Agent PARETO DIAGRAM OF ARP OF RISK AGENT % % 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% ARPj Cum ARPj 0 A24 A6A19 A20 A29 A11 A18A1 A14 A10 A13 A16A26 A28 A30A9 RISK AGENT A18 A5 A12 A15 A21A4 A25 A3A27 A2 A23 A17A22 A7 0.00% Berdasarkan diagram pareto dapat ditentukan risk agent yang berkontribusi terhadap 75% total ARP.
35 Penentuan peringkat Risk Agent Urutan 18 besar nilai ARP risk agent yaitu : 1. Adanya LSM yang menentang dan memprovokasi warga ARP = Keterlambatan surat permohonan perijinan dari manajemen ARP = Desain konstruksi tidak memenuhi standar ARP = Metode dan teknik pengerjaan tidak sesuai ARP = Perundingan tidak mendapatkan kesepakatan ARP = Perbedaan acuan standar/ code yang digunakan ARP = Kelengkapan persyaratan perijinan kurang ARP = Keterlambatan keputusan manajemen tentang CSR ARP = Kontraktor atau sub kontraktor rugi ARP = Penundaan jadwal rapat, diskusi teknik dan studi lapangan ARP = Keterbatasan informasi teknik pembangunan pipa gas ARP = Spesifikasi barang atau material tidak memenuhi standar ARP = Biaya sewa peralatan bantu (alat berat) terlalu mahal ARP = Perubahan kebijakan pemerintah dalam hal pengaturan gas alam ARP= Pengawasan pekerjaan proyek kurang ARP = Kesalahan evaluasi kontraktor ARP = Perubahan rencana produksi ARP = Terjadi fluktuasi nilai tukar uang ARP = 240
36 Identifikasi Proactive Action Berdasarkan hasil identifikasi, diperoleh beberapa tindakan Preventif atau proactive action yang harus dilakukan sbb : 1. Melakukan diskusi teknis dan rapat koordinasi dengan pihak instansi terkait secara intensif (PA 1). 2. Membentuk beberapa tim kecil yang bertugas mengurus perijinan di masing-masing instansi terkait, sehingga proses perijinan bisa berjalan paralel (PA 2). 3. Melakukan pendekatan persuasif terhadap LSM dan tokoh masyarakat desa (PA 3). 4. Melakukan studi banding tentang pembangunan pipa gas (PA 4). 5. Pengadaan buku standar internasional dan peraturan dari Ditjen Migas terkait pembangunan pipa gas (PA 5). 6. dan seterusnya, hingga 16. Strategi pemenuhan produk pupuk (PA 16).
37 Perhitungan Tabel HOR 2 Perhitungan pertama adalah total effectiveness of proactive k (TEk), TEk = ARPjEjk i k Tahap berikutnya merupakan perhitungan total effectiveness to difficulty ratio, TEk ETDk = Dk
38 Tabel HOR 2 TEk ETDk Dk Peringkat Proactive Action
39 Hasil Analisa HOR 2 Berdasarkan analisa dan perhitungan dalam HOR2 diperoleh hasil peringkat sebagai berikut : PA 9 dengan nilai ETDk = 4016,25 Melibatkan tenaga ahli pembangunan pipa gas PA 3 dengan nilai ETDk = 3678,75 Melakukan pendekatan persuasif terhadap LSM dan tokoh masyarakat desa. PA 5 dengan nilai ETDk = 3686 Pengadaan buku standar internasional dan peraturan dari Ditjen Migas terkait pembangunan pipa gas. dan seterusnya
40 Prioritas Proactive Action Prioritas utama adalah melibatkan tenaga ahli pembangunan pipa gas. Tindakan ini bisa meminimalisir : Kesalahan penggunaan standar/ code Kesalahan metode pelaksanaan Kesalahan desain konstruksi
41 Prioritas Proactive Action Prioritas kedua adalah pendekatan persuasif terhadap tokoh LSM dan tokoh masyarakat. Tindakan ini bisa meminimalisir : Kegiatan demonstrasi Terhentinya konstruksi proyek
42 Kesimpulan Analisa biaya manfaat sangat membantu dalam uji kelayakan proyek. Hasil analisa biaya manfaat menunjukkan bahwa proyek sangat menguntungkan meskipun hanya beroperasi 3 tahun. WBS bisa memberikan detail pekerjaan proyek sehingga penjadwalan bisa dibuat dengan baik. Dari Network planning bisa diketahui beberapa pekerjaan yang menjadi lintasan kritis proyek. Metode House of Risk (HOR) sangat membantu dalam penanganan risiko proyek, dimana dengan melakukan tindakan preventif (proactive action) bisa meminimalisir peluang terjadinya risk agent sehingga terjadinya risiko bisa dihindari. Hasil analisa HOR diperoleh prioritas proactive action yang harus dilakukan sesuai dengan risiko yang sudah diidentifikasi.
43 Saran Analisa biaya manfaat dengan metode NPV,Payback period,roi dan IRR sangat baik digunakan dalam uji kelayakan proyek, dengan perhitungan secara akurat terutama dalam penentuan intangible benefit. Implementasi House of Risk (HOR) bisa lebih efektif lagi bila dalam penentuan risk event, risk agent dan proactive action melibatkan tenaga ahli sesuai bidang proyek maupun pejabat yang berkompeten dalam perusahaan. Langkah-langkah dalam penelitian ini bisa diimplementasikan untuk proyek-proyek yang sejenis agar pelaksanaan proyek bisa berjalan sesuai dengan rencana.
44
ANALISA RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK
ANALISA RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK Jogi Krisdianto, Budi Santosa Program Studi Magister Manajemen Industri Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RESIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS PT.POCARI SWEAT GUNUNG PUTRI BOGOR
ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RESIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS PT.POCARI SWEAT GUNUNG PUTRI BOGOR Disusun Oleh : MOHAMAD BAGUS YUDISTIRA NIM : 1003010004 Prodi : Teknik Sipil FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah para pelaku konstruksi yang bekerja dalam suatu proyek konstruksi gedung yang ada di kota Yogyakarta. Responden terdiri
Lebih terperinciANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENINGKATAN FASILITAS-FASILITAS PENGETESAN SUMUR MINYAK
ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENINGKATAN FASILITAS-FASILITAS PENGETESAN SUMUR MINYAK Bagus Budi Nurcahya 1), Budi Santosa Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN TOWER PADA PT. GAIA ENGINEERING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK
ANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN TOWER PADA PT. GAIA ENGINEERING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK Dimas Nugroho Nuradryanto 1) dan Suparno 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan Kualitas (quality) merupakan salah satu kunci utama suksesnya suatu bisnis untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor, baik pada industri produk maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup
Lebih terperinciAnalisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik
1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang harus dicapai dengan beberapa spesifikasi tertentu, memiliki awal dan akhir, dengan keterbatasan sumber
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka pemenuhan kebutuhan listrik yang semakin meningkat di masyarakat dan semakin tingginya kebutuhan listrik saat ini yang belum sebanding dengan ketersediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciTeknik Analisis Biaya / Manfaat
Teknik Analisis Biaya / Manfaat Komponen Biaya Biaya Pengadaan (procurement cost) Biaya Persiapan Operasi (start-up cost) Biaya Proyek (project-related cost) Biaya Operasi (ongoing cost) dan Biaya Perawatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk
Lebih terperinciKELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK
Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Kabupaten Demak (Kusumaningtyas dkk.) KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Ari Ayu Kusumaningtyas 1, Pratikso 2, Soedarsono 2 1 Mahasiswa Program Pasca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan jumlah penduduk kota DKI Jakarta, maka kebutuhan air bersih pun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Air merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Seiring peningkatan jumlah penduduk kota DKI Jakarta, maka kebutuhan air bersih pun semakin meningkat.
Lebih terperinciANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA
ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Bagus Prasetyo Budi 3108100042 Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK Konsep & Implementasi
MANAJEMEN PROYEK Konsep & Implementasi Oleh : Budi Santosa Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR
ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR Oleh: Candra Santosa 1119151001 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Yang bertanda tangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisa faktor..., Esther Noershanti, FT UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas kegiatan investasi eksplorasi minyak dan gas yang dilakukan memiliki risiko dimana terdapat kemungkinan tidak ditemukannya sumber minyak dan gas baru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. estimasi terhadap biaya proyek adalah biaya peralatan dan juga material.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya tujuan dari mendirikan sebuah perusahaan kontraktor adalah memperoleh keuntungan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus memberikan pelayanan
Lebih terperinciANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN BTS TELKOMSEL DI JAWA TIMUR. S u h a r j o Manajemen Industri MMT-ITS Surabaya
ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN BTS TELKOMSEL DI JAWA TIMUR S u h a r j o Manajemen Industri MMT-ITS Surabaya LATAR BELAKANG Data Pelanggan Selular Nasional (Dec 2010)
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT. Nurlela 1 Heri Suprapto 2
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT Nurlela 1 Heri Suprapto 2 1,2 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 1,2
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prasarana jalan merupakan salah satu infrastruktur yang vital yang menghubungkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prasarana jalan merupakan salah satu infrastruktur yang vital yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lain. Jalan raya merupakan potret sebuah negara. Negara makmur
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG
ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG Lulu Widia Roswita NRP : 9721055 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M. Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya
Lebih terperinciAnalisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar
Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di D.I. Yogyakarta pada
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata di Indonesia. Permintaan akan fasilitas yang memadai seperti tempat tinggal sementara atau hotel untuk para wisatawan
Lebih terperinciPerencanaan proyek dengan metode network planning pada proyek tk model kabupaten Sragen BAB I PENDAHULUAN
Perencanaan proyek dengan metode network planning pada proyek tk model kabupaten Sragen Disusun oleh: Roroningtyas Siti Zulaikha I 0302535 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Proyek adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jadwal yang terbatas serta perubahan kondisi yang begitu cepat. Proyek pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek merupakan kegiatan khusus, yang berbeda dengan kegiatan operasional. Proyek memiliki ciri multi kegiatan, tingkat resiko yang tinggi, jadwal yang terbatas serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan pembangunan di segala bidang yang saat ini masih terus giat dilaksanakan. Kegiatan konstruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Lingkup suatu proses pengadaan dalam pelaksanaan proyek konstruksi menempati nilai dengan porsi terbesar dari total keseluruhan nilai proyek. Lingkup tersebut
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan Dan Saran
BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek
Lebih terperinciEVALUASI POLA PENGELOLAAN TAMBAK INTI RAKYAT (TIR) YANG BERKELANJUTAN (KASUS TIR TRANSMIGRASI JAWAI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT)
EVALUASI POLA PENGELOLAAN TAMBAK INTI RAKYAT (TIR) YANG BERKELANJUTAN (KASUS TIR TRANSMIGRASI JAWAI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT) BUDI SANTOSO C 25102021.1 SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN KUISIONER PENILAIAN KEJADIAN RISIKO (RISK EVENT) DATA RESPONDEN Nama : Umur : Jenis Kelamin : Bagian : PETUNJUK PENILAIAN Melalui kuesioner akan diketahui kemungkinan dampak yang akan terjadi
Lebih terperinciCost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng
Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng Karakteristik Cost-benefit analysis didasari oleh filsafat utilitarianism. Utilitarianism: memandang bahwa benar tidaknya suatu tindakan/kebijakan ditentukan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS AFFECTING THE COST OVERRUNS ON CONSTRUCTION PROJECTS IN SURABAYA Ari Swezni, Retno
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah aktivitas sementara dari personil, material, serta sarana untuk menjadikan/mewujudkan sasaran-sasaran proyek dalam kurun waktu tertentu yang kemudian
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor ketenagalistrikan menjadi bagian yang menyatu dan tak terpisahkan dari pertumbuhan ekonomi suatu negara, juga merupakan komponen yang sangat penting bagi pembangunan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin
Lebih terperinciPELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN
PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN O H T PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl.
Lebih terperinciAnalisis Biaya Proyek
Manajemen biaya proyek (Project Cost Management) Analisis Biaya Proyek Drs. Antok Supriyanto, MMT. 1-33 Pendahuluan Pengembangan SI merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek yang lain.
Lebih terperinciBAB III...19 RENCANA KEGIATAN...19
DAFTAR ISI ABSTRAK... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciKAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK
KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK Syamsul Wathan Abstrak Syamsul Wathan, Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,
Lebih terperinciJakarta, 17 Desember Penulis
KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis ingin memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tesis ini dengan sebaik-baiknya.
Lebih terperinciALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL
ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN BAHAN BAKU KULIT
APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN BAHAN BAKU KULIT Bayu Rizki Kristanto dan Ni Luh Putu Hariastuti Abstract: Dalam aktivitas supply chain selalu berpotensi untuk
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK PADA DIVISI PENGADAAN PT XYZ
ANALISIS PENYEBAB RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK PADA DIVISI PENGADAAN PT XYZ Dyah Lintang Trenggonowati Dosen Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Cilegon
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI
BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,
Lebih terperinciPengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House Of Risk di PT. XYZ
Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House Of Risk di PT. XYZ Flora Tampubolon 1, Achmad Bahaudin 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sultan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong
Lebih terperinciPERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK
PERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK Retno Utari 1) dan Imam Baihaqi 2) 1) Program Studi Magiter Manajemen Teknologi Manajemen Proyek
Lebih terperinciPERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG Maksum Tanubrata 1 dan Deni Setiawan
Lebih terperinciPengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.222-226 ISSN 2302-495X Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk Flora Tampubolon 1, Achmad Bahaudin 2, Putro Ferro Ferdinant 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh setiap manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah (tempat tinggal),
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Supply Chain Management Menurut (Eko, 2005) supply chain pertama kali digunakan oleh beberapa konsultan logistik pada sekitar tahun 1980-an, yang kemudian oleh para akademisi
Lebih terperinciMANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK
MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK Pada tahun 1995, hasil studi yang dilakukan CHAOS menyebutkan bahwa keterlibatan user, misi proyek yang jelas, pernyataan kebutuhan proyek yang jelas dan perencanaan proyek
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Dari hasil pengolahan data kegiatan proyek modifikasi silo powder plant di
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa jaringan kerja Dari hasil pengolahan data kegiatan proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta, dapat diketahui network diagram dan lintasan kritisnya,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian
31 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Kaliraya Sari (disingkat KRS) didirikan pada tahun 1971 dengan nama PT Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian
Lebih terperinciANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA
TUGAS AKHIR RC 091380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA RENDY KURNIA DEWANTA NRP 3106100038 DOSEN PEMBIMBING M. Arif Rohman, ST., MSc Ir. I Putu Artama Wiguna, MT.,
Lebih terperinciKontrak Kuliah. Analisis Biaya/Manfaat. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Kontrak Kuliah Analisis Biaya/Manfaat Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Pendahuluan Pengembangan sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lainya. Investasi artinya dikeluarkanya
Lebih terperinciINISIASI PROYEK PERTEMUAN 3
INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3 PROSES MANAJEMEN PROYEK Project Initiation (Inisiasi proyek) Project Planning (perencanaan awal proyek) Project Executing (Pelaksanaan proyek) Project Control (Pengendalian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Toko Besi dan Bahan Bangunan (TB) Colomadu, Karanganyar merupakan salah satu usaha dagang yang terus berkembang. Keuntungan yang didapatkan di toko ini oleh
Lebih terperinciTabel 3.1. Ijin Pemeriksaan sebagai PJIT
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengumpulan Data 3.1.1 Ijin Perusahaan MIT merupakan PJIT pada industri minyak dan gas bumi dan telah memiliki ijin pemeriksaan sebagai PJIT untuk enam bidang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada kerangka pemikiran dasar manajemen risiko yaitu dengan melakukan identifikasi risiko hingga analisa
Lebih terperinciStudi Implementasi Model House of Risk (HOR) untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Material dan Komponen Impor pada Pembangunan Kapal Baru
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (216) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) G52 Studi Implementasi Model House of Risk (HOR) untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Material dan Komponen Impor pada Pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kelapa sawit merupakan salah satu agroindustri yang sangat potensial dan berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia telah menyumbang
Lebih terperinci3.1 GARIS BESAR LANGKAH KERJA
BAB III METODOLOGI 3.1 GARIS BESAR LANGKAH KERJA Tahap kegiatan ini adalah sebelum kita memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan
Lebih terperinciAgus Purnomo. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan
EVALUASI PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE ANALISIS VARIANS DAN KONSEP NILAI HASIL PADA PEMBANGUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DI KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Agus Purnomo Jurusan Teknik Industri Fakultas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu
BAB III LANDASAN TEORI III. 1. Manajemen Proyek Kemajuan dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan,
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula (Tandjung, 1982 dalam Suprihatin et al,1999). Dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab 5 ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud
Lebih terperinciABSTRAK. (disebut sebagai proyek jalan) Metode yang digunakan sebagai pembanding ialah metode AON. Proyek yang digunakan sebagai
ABSTRAK PT Hutama Karya (Persero) adalah salah satu perusahaan Negara yang bergerak di bidang konstruksi. Masalah yang lazim dihadapi saat mengerjakan proyek konstruksi ialah keterlambatan penyelesaian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Studi Pendahuluan. Rumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Sesuai tujuan yang hendak dicapai, maka konsep rancangan penelitian secara skematis ditunjukkan Gambar 3.1 Studi Pendahuluan Studi Pustaka Rumusan Masalah
Lebih terperinciSHELLY ATMA DEVINTA
SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.
ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana
Lebih terperinciANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK
ANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK Maria Ulfah 1), Siti Murni 2), Nindy Chandra Sari 3), Muhamad Ganivan Maryunani Sidek 4), Fitri Anjani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dengan mengalokasikan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciKata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI
ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi
Lebih terperinci9 Universitas Indonesia
BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan atau feasibility study adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN Proyek rehabilitasi jaringan irigasi yang dikerjakan oleh CV Muara Kencana mengalami keterlambatan pengerjaan pada minggu ketiga dan minggu keempat. Hasil atau
Lebih terperinciANALISIS RISIKO DAN AKSI MITIGASI RISIKO PADA AKTIVITAS SUPPLY CHAIN PT COCA COLA AMATIL INDONESIA
ANALISIS RISIKO DAN AKSI MITIGASI RISIKO PADA AKTIVITAS SUPPLY CHAIN PT COCA COLA AMATIL INDONESIA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, jumlah penduduk Indonesia berkembang pesat. Kondisi perkembangan ini akan memberikan dampak pada berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan laba. Cara yang dilakukan oleh pihak manajemen didalam mengantisipasi perubahan dan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTAN PENGAWAS Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan/Rehabilitasi Pasar Doi-Doi Lokasi : Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Tahun Anggaran 2016 1 KERANGKA ACUAN KERJA
Lebih terperinciBAB IV KERANGKA PEMIKIRAN
23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI PADA JASA PENYEWAAN PERANCAH SCAFFOLDING DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG
ANALISIS INVESTASI PADA JASA PENYEWAAN PERANCAH SCAFFOLDING DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR Oleh: IB KADE RAI DWI PUTRA ANGGARA 1104105123 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah
Lebih terperinciBUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )
BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir
Lebih terperinci