IDENTIFIKASI FAKTOR KRITIS PADA RENCANA PEMBANGUNAN UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO LODOYO BLITAR DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK
|
|
- Susanti Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IDENTIFIKASI FAKTOR KRITIS PADA RENCANA PEMBANGUNAN UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO LODOYO BLITAR DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK Putu Gevani Saraswati 1) dan Nugroho Priyo Negoro 2) 1) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia 2) Jurusan Manajemen Bisnis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Adanya kebutuhan konsumsi listrik masyarakat yang semakin meningkat, menyebabkan alokasi penyediaan dan pengembangan tenaga listrik diperkirakan akan terus bertambah sehingga PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB) memutuskan untuk menambah jumlah pasokan energi listrik dengan membangun unit pembangkit listrik baru. Guna menekankan konsep pentingnya kesadaran manusia terhadap lingkungan, pemerintah mulai menetapkan EBT (Energi Baru dan Terbarukan) sebagai pilihan dalam pemenuhan kebutuhan energi primer, contohnya kebutuhkan listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro atau Mini Hidro (PLTM) merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan jenis EBT (energi baru dan terbarukan) lain sebab di wilayah negara yang kaya akan sumber daya air, pengembangan proyek PLTM ini lebih efisien. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi faktor kritis dalam proyek PLTM, yang meliputi 3 tahapan aktivitas proyek yaitu tahap perencanaan, tahap konstruksi, dan tahap operasional dan pemeliharaan (O&M). Pendekatan House of Risk (HOR) digunakan sebagai metode identifikasi faktor kritis tersebut, sehingga diperoleh suatu daftar risk agent dan risk event dari rencana proyek PLTM. Hasil identifikasi dengan pendekatan HOR menunjukkan bahwa terdapat 24 variabel kejadian risiko ( risk event) yang relevan dengan perencanaan pembangunan proyek PLTM Lodoyo II, Blitar dan risiko-risiko ini dipicu oleh 21 variabel pemicu risiko ( risk agent) dimana 1 pemicu risiko dapat menimbulkan lebih dari 1 kejadian risiko. Kata kunci: faktor kritis, pembangkit listrik tenaga mini hidro, house of risk PENDAHULUAN Berdasarkan data Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT. PLN (Persero) pada tahun 2011, terjadi penambahan jumlah pelanggan terbesar pada sektor rumah tangga yaitu dengan rata-rata pertumbuhan 1.5 juta per tahun diikuti dengan sektor bisnis, sektor publik, dan sektor industri.hal ini yang mendasari keputusan PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB) untuk menambah jumlah pasokan energi listrik dengan membangun unit pembangkit listrik baru. A-49-1
2 Gambar 1. Pertumbuhan Jumlah Pelanggan Di Indonesia mulai diterapkan konsep penyediaan tenaga listrik yang bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT), dimana hal ini disebabkan adanya keterbatasan dari sumber daya alam yang tergolong sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Guna menekankan konsep pentingnya kesadaran manusia terhadap lingkungan, serta menurunkan gejala efek rumah kaca, maka pemerintah mulai menetapkan EBT sebagai pilihan dalam pemenuhan kebutuhan energi primer, contohnya kebutuhkan listrik. Terdapat beberapa jenis EBT (Energi Baru dan Terbarukan) antara lain : energi matahari, biomass energy, air, energi dari laut, energi angin, energi geothermal, biodiesel, bioethanol. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro atau Mini Hidro (PLTM) merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan jenis EBT (e nergi baru dan terbarukan) lain. PLTM merupakan jenis pembangkit listrik tenaga air dengan skala kecil, yang memiliki kapasitas 1 MW 10 MW per unit (Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2011). Di Jawa Timur telah terdapat beberapa pembangkit listrik tenaga mini hidro antara lain di daerah Pasuruan, Malang, Kediri, Madiun. Jenis pembangkit ini sangat ekonomis karena tidak membutuhkan pendanaan yang terlalu besar, namun dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di daerah terpencil. Identifikasi faktor risiko kritis berperan penting dalam perencanaan proyek, dimana dengan disusunnya analisa risiko diharapkan dapat menentukan bentuk mitigasi atau penanganan pada proyek pembangunan unit pembangkit yang sesuai dengan proporsi dari risiko tersebut. Tujuan dari analisa risiko dalam manajemen proyek adalah untuk mengurangi probabilitas risiko serta hal-hal negatif yang akan terjadi dalam proyek dimana seluruh risiko akan dipertimbangkan kemudian dilakukan analisa bentuk mitigasi untuk meminimalkan kerugian. METODE Dalam penelitian ini, mulanya dilakukan identifikasi permasalahan yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami pokok permasalahan yang akan dijadikan objek dalam penelitian yaitu analisa risiko pada proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mini hidro(pltm) Lodoyo II, Blitar. Kemudian ditetapkan pula tujuan dari penelitian serta konsep studi yang akan digunakan. Penggunaan studi literatur dan studi lapangan bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai konsep penelitian yang akan dilakukan. Studi literatur mengarah pada pemberian bahan kajian terhadap objek penelitian melalui literatur. Studi lapangan dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran detail proyek PLTM Lodoyo II, sehingga kemudian dapat diketahui aspek-aspek risiko yang dapat muncul dalam tahap perencanaan, pembangunan ataupun operational maintenance serta pemicu terjadinya risiko. Identifikasi risiko terdiri dari 2 jenis risiko yaitu kejadian risiko (risk event) serta risk agent atau pemicu risiko dimana 1 risk agent dapat menimbulkan lebih dari satu risk event pada proyek. Identifikasi kejadian risiko ( risk event) dilakukan berdasarkan susunan aliran aktivitas proyek yaitu pada proses perencanaan, konstruksi, serta operation and maintenance A-49-2
3 (O&M). Hasil identifikasi risk agent serta risk event diperoleh dari studi literatur serta pengamatan pada studi lapangan. Risiko risiko yang telah diidentifikasi kemudian diverifikasi dengan melakukan wawancara serta penyebaran kuisioner dimana penentuan jumlah sample pada penelitian ini menggunakan metode expert sampling. dimana jumlah sample bergantung pada jumlah para ahli yang bersangkutan. Pada pengisian kuisioner, peneliti menggunakan skala likertuntuk menentukan besaran tingkat occurrence serta severity yang terjadi dalam proyek. Uji validitas pada masing-masing variabel risiko digunakan untuk mengetahui seberapa akurat suatu alat ukur dalam mengukur sesuatu yang ingin diukur sesuai dengan fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dengan formula pearson. Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur atau atribut dapat dipercaya dan diandalkan guna mengetahui konsistensi alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel. Maka kemudian diperoleh data mengenai pemicu risiko (risk agent), risk event serta probabilitas terjadinya masing-masing elemen risiko maupun dampaknya yang bersifat relevan pada proyek pembangunan PLTM Lodoyo II. Data risiko yang relevan kemudian diolah sesuai dengan kerangka proses pada manajemen risiko dengan menggunakan metode House of Risk. Pada House of Risk fase 1 berfokus pada perhitungan ARP ( Aggregate Risk Potential) yang merepresentasikan peringkat risk agent yang relevan dalam memicu suatu kejadian risiko pada proyek PLTM Lodoyo II. HASIL DAN PEMBAHASAN Variabel-variabel risiko ini mulanya digolongkan berdasarkan tahapan aktivitas sesuai dengan siklus hidup proyek yaitu risiko pada tahap perencanaan, risiko pada tahap konstruksi, serta risiko pada tahap operasional dan pemeliharaan (O&M). Variabel risiko yang ada dalam penelitian ini merupakan variabel-variabel yang diperoleh dari hasil studi literatur pada proyek hydro power plant yang digunakan oleh S. Kucukali (2011), Esther Cheung dan Albert P. C. Chan (2011) serta hasil studi pada proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga air sebelumnya milik PT. PJB Surabaya. Diperoleh 27 kejadian risiko yang berpengaruh dalam keberlangsungan proyek PLTM Lodoyo II. Variabel-variabel risiko ini terbagi pada masing-masing tahapan proyek yaitu 10 risk event pada tahap perencanaan dan pengembangan, 9 risk event pada tahap konstruksi serta 8 risk event pada tahap operasional dan pemeliharaan (O&M). Identifikasi risk agent juga dilakukan pada 3 tahapan proyek yang berjalan yaitu tahap perencanaan dan pengembangan, tahap konstruksi, serta tahap garansi operasional dan maintenance (O&M). Penyusunan hasil identifikasi risk agent dilakukan dengan melakukan breakdown pada masing-masing variabel risk event sehingga dapat diketahui pemicu atau penyebab terjadinya suatu risiko. Total variabel risk agent yang diidentifikasi adalah 41 variabel, dimana pada tahap perencanaan dan pengembangan terdapat 13 risk agent yang dapat memicu timbulnya risiko pada tahap tersebut, kemudian pada tahap konstruksi diperoleh 19 variabel risk agent, dan pada tahap garansi O&M diperoleh hasil identifikasi 9 variabel risk agent. Sama halnya dengan variabel risk event, masing-masing variabel risk agent juga akan dilakukan pengukuran skala probababilitas kejadian ( occurrence) serta dampak (severity) dengan menggunakan kuesioner. Tahap uji validitas ini dilakukan untuk menentukan variabel-variabel risiko yang valid, yang kemudian digunakan dalam tahapan pengolahan data selanjutnya yaitu penyusunan House of Risk. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan software Excel dengan formula Pearson, dimana pengujian dilakukan pada nilai occurrence (probabilitas kejadian) serta severity (tingkat dampak) dari variabel risiko yang terkait. 23 variabel risiko A-49-3
4 yang valid yang kemudian akan digunakan dalam pengolahan data selanjutnya yaitu penyusunan peta risiko. Variabel-variabel risk event yang tergolong tidak valid akan dieliminasi dan tidak diperhitungkan dalam tahap pengolahan data selanjutnya yaitu pada penyusunan peta risiko ( risk map). Berikut adalah variabel risk event yang relevan dengan proyek PLTM Lodoyo II Tabel 1 Variabel Risk Event R Risk Events R Risk Events R Risk Events Risiko Tahap Perencanaan Risiko Tahap Konstruksi Risiko Tahap Garansi Operasional dan R1 Proyek/kegiatan tidak disetujui Kerusakan barang pada proses Adanya kenaikan biaya operasional R11 R20 BOD/BOC bongkar muat dan maintenance R2 PPA belum disetujui oleh PLN Kerusakan barang akibat Negosiasi pembagian keuntungan R12 R21 (Persero)/buyer pemasangan yang berlarut-larut R4 Tidak disetujui permintaan izin Kerusakan barang akibat Penggunaan teknologi baru yang R13 R22 bangunan oleh pemda kecelakaan tidak sesuai R5 Pelanggaran kontrak oleh pihak Kerusakan peralatan akibat Kerusakan yang tidak bisa R14 R23 kontraktor kualitas barang yang rendah dihindarkan R7 EPC kontraktor unqualified R15 Keterlambatan penyelesaian Keandalan sistem pembangkit tidak R24 proyek tercapai R8 Studi UKL-UPL/AMDAL tidak Kerusakan akibat kebakaran atau R16 Project cost overrun R25 disetujui oleh instansi yang berwenang human error R9 Adanya perubahan konsep Kesalahan operasional dan R17 Adanya kenaikan biaya konstruksi R27 pembangunan pemeliharaan akibat human error R10 Permintaan pinjaman tidak disetujui oleh Lender R19 Muncul kerusuhan di area proyek/sabotase Occurrence Sangat Besar 5 R15 Besar 4 R5,R27 Sedang 3 Kecil 2 Sangat Kecil 1 R8, R12, R14, R19, R20, R21, R23, R24 R2,R4,R9, R13,R22, R25 R1,R7,R10, R11, R16, R Minor Sedang Mayor Kritis Malapetaka Severity Ket : Extreme Risk High Risk Mayor Risk Moderate Risk Low Risk Gambar 2 Peta Risiko Berdasarkan peta risiko pada Gambar 4.5, menunjukkan bahwa risk event pada proyek PLTM Lodoyo II ini memiliki hasil dominan pada 4 kategori area dalam peta risiko yang meliputi kategori extreme risk, high risk, mayor risk dan moderate risk. Variabel-variabel risiko ini digolongkan berdasarkan tingkat occurrence dan severity berdasarkan hasil rekap kuesioner pada sejumlah ekspert yang terkait dalam proyek PLTM Lodoyo II. Terdapat 1 risiko yang tergolong dalam kategori risiko ekstrim (extreme risk), yaitu R14 yang merupakan kode untuk variabel risiko keterlambatan penyelesaian proyek, kemudian 6 risiko lain yang tergolong dalam kategori high risk, yaitu R7, R9, R10, R14. R15, R16. A-49-4
5 Tahapan uji validitas pada kuesioner risk agent secara umum sama dengan uji validitas pada variabel risk event. Uji validitas untuk kuesioner risk agent juga menggunakan software Excel dengan formula Pearson. Hasil uji validitas untuk kuesioner risk agentyang menunjukkan 31 variabel risiko yang valid. Variabel-variabel yang tergolong tidak valid akan akan dieliminasi dan tidak dicantumkan dalam tahapan pengolahan data selanjutnya yaitu penyusunan House of Risk. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana atribut-atribut ini dapat dipercaya dan diandalkan dan bersifat konsisten dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas ini menggunakan software Excel dimana R tabel yang digunakan adalah dengan tingkat kepercayaan 90%.. Tabel2 Hasil Uji Reliabilitas pada Risk Event dan Risk Agent Data Kuesioner Pengukuran Risiko No Jenis R R Kategori Kuesioner tabel hitung Keterangan 1 Risk Event Occurrence Reliabel Severity Reliabel 2 Risk Agent Occurrence Reliabel Severity Reliabel Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai R hitung pada kuesioner risk event dan risk agent pada masing-masing skala occurrence (probabilitas kejadian) dan severity (tingkat dampak) memiliki nilai lebih besar dari R tabel (R hitung > R tabel) sehingga kuesioner pada penelitian ini dianggap reliable dan hasil kuesioner dapat dilanjutkan untuk tahap pengolahan data selanjutnya. Metode ini HOR digunakan dalam analisa manajemen risiko pada penelitian ini dimana HOR berfokus pada tindakan pencegahan untuk menentukan penyebab risiko mana yang menjadi prioritas yang kemudian akan diberikan tindakan mitigasi atau penanggulangan risiko (Pujawan & Geraldin, 2009). Model ini merupakan hasil modifikasi dari model FMEA (failure mode and effect analysis) dan adaptasi dari model HOQ. Model HOR berisi variabelvariabel risk event serta risk agent yang termasuk dalam kategori valid setelah dilakukan uji validasi pada tahap sebelumnya. Terdapat dua fase dalam HOR yaitu fase identifikasi risiko, dan fase penyusunan respon risiko atau mitigasi risiko Pada HOR fase 1 ini akan disusun diagram kombinasi antara tools HOQ dan FMEA, dimana dalam diagram HOR fase 1 berisi variabel risk agent serta risk event yang telah melalui tahap uji validasi dan uji reliabilitas. HOR fase 1 ini berfokus pada perhitungan ARP (Aggregate Risk Potential) yang diperhitungkan berdasarkan faktor nilai occurrence dari risk agent, severity dari risk event serta korelasi atau interrelationship antara masing-masing variabel risk event serta risk agent. Hasil dari ARP digunakan untuk menentukan peringkat risk agent dari yang memiliki nilai ARP paling tinggi hingga nilai paling rendah. Korelasi atau interrelationship antara risk event dengan risk agent diukur dengan menggunakan skala 0, 1, 3, 9. Skala 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara risk event dan risk agent yang bersangkutan, skala 1 menunjukkan adanya hubungan antara risk event dengan risk agent yang terkait namun bersifat lemah, skala 3 menunjukkan adanya korelasi yang bersifat sedang, dan skala 9 menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara risk event dan risk agent. Perhitungan ARP akan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : = A-49-5
6 Setelah perhitungan ARP dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian peringkat atau ranking secara berurutan pada risk agent yang memiliki nilai ARP tertinggi hingga yang paling rendah. Hasil ranking ARP ini akan menjadi input bagi proses pengolahan data selanjutnya yaitu pada penyusunan HOR fase 2. Tabel House of Risk Fase 1 dapat dilihat pada lampiran. Diagram Pareto dari hasil perhitungan ARP disusun dengan Microsoft Excel, untuk mengetahui bahwa terdapat 20% variabel risk agent yang dianggap memberikan pengaruh terhadap 80% variabel risk agent lainnya dalam proyek PLTM Lodoyo II ini, sehingga risk agent yang memiliki hasil perhitungan akumulasi di atas 80% akan dieliminasi dan tidak disertakan dalam pengolahan data selanjutnya yaitu pada tahap penyusunan HOR fase 2. Berikut adalah hasil perhitungan ARP (Agreggate Risk Potential) dari HOR fase 1 Tabel 3 HasilPerhitungan ARP Rank RA ARP % Akumulasi Rank RA ARP % Akumulasi 1 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A Total 3540 Gambar 3 Diagram Pareto Risk Agent Diagram Pareto pada Gambar 3 dapat dilihat terdapat 10 risk agent yang memiliki hasil perhitungan akumulasi ARP lebih dari 80%, dimana hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel risk agent tersebut bertanggung jawab terhadap 20% kemungkinan memicu timbulnya risiko dalam proyek sehingga variabel-variabel dengan hasil persentase akumulasi A-49-6
7 82.6% hingga 100% akan dieliminasi dan tidak dilibatkan dalam perencanaan tindakan pencegahan atau preventive action (PA) proyek. Variabel risk agent tersebut antara lain : 1. Variabel A11 : ketidakpastian regulasi, PPA belum ditandatangani 2. Variabel A12 : track record peminjam tidak baik 3. Variabel A14 : proses bongkar muat tidak sesuai prosedur 4. Variabel A16 : gambar kerja tidak lengkap 5. Variabel A20 : pabrik tidak memenuhi standar kualitas peralatan yang diminta 6. Variabel A30 : gangguan transportasi (banjir, badai, kondisi jalan rusak) 7. Variabel A31 : keterlambatan melakukan LC (letter of credit) 8. Variabel A32 : pencemaran lingkungan sekitar 9. Variabel A35 : unit tidak siap beroperasi dalam jangka panjang 10. Variabel A36 : pegawai tidak memahami prosedur kerja 11. VAriabel A39 : penempatan pegawai tidak tepat KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pada penelitian, dapat disimpulkan bahwa : 1) Terdapat 23 variabel risk event yang dipengaruhi oleh 20 variabel risk agent (pemicu risiko) yang relevan dengan proyek pembangunan unit pembangkit listrik tenaga mini hidro Lodoyo, Blitar. Variabel risiko tersebut berada pada 3 tahapan aktivitas proyek, yaitu 8 variabel risk event pada tahap perencanaan dan pengembangan, 8 risiko pada tahap konstruksi, serta 7 risiko pada tahap operasional dan pemeliharaan. 2) Pada hasil asesmen risk event dengan menggunakan peta risiko melalui probability impact matrix, dapat diketahui bahwa terdapat 1 variabel risk event yang termasuk pada kategori risiko ekstrim yaitu risiko keterlambatan proyek yang terjadi pada tahapan konstruksi. Risiko-risiko dominan dengan kategori high risk terdapat pada tahap perencanaan dan konstruksi yaitu : a. Risiko proyek tidak disetujui oleh BOD/BOC (Board of Director/Board of Commissioner) b. Risiko kontraktor EPC yang unqualified c. Risiko permintaan pinjamaan tidak disetujui oleh lender d. Risiko kerusakan pada proses bongkar muat e. Risiko project cost overrun f. Risiko kenaikan biaya konstruksi Hasil asesmen untuk variable risk agent dengan menggunakan metode House of Risk, menunjukkan terdapat 20 variabel risk agent yang dianggap memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberlangsungan proyek dimana 3 variabel yang dianggap paling dominan adalah: Variabel A1 yaitu adanya proyek tidak layak secara finansial Variabel A6 yaitu terkait dengan tanah yang bermasalah (tidak bias dibebaskan) Variabel A7 yaitu dokumen kontrak yang tidak jelas Saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah : 1) Untuk mendapatkan hasil perhitungan biaya mitigasi yang lebih akurat, perlu menggunakan data historis terbaru dengan mempertimbangkan tingkat inflasi A-49-7
8 2) Studi lapangan yang dilakukan di area proyek dapat mengoptimalkan hasil identifikasi faktor-faktor risiko yang memiliki pengaruh yang signifikan dengan keberlangsungan proyek DAFTAR PUSTAKA (PJB), P. P. (2011). Arsip Internal PT. PJB. Surabaya: PT. PJB. Amitayani, E., Suparman, & Nasrullah, M. (2011). Identifikasi Risiko, Analisis dan Mitigasi Pada Pembangunan PLTN Pertama Di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklis IV, Anityasari, M., & Wessiani, N. A. (2011). Analisa Kelayakan Usaha. Surabaya: Inti Karya Guna. Baccarini, D., & Acher, R. (2001). The Risk Ranking of Projects: a methodology. International Journal of Project Management, Cheung, E., & Chan, A. P. (2011). Risk Factor of Public Private Partnership Project in China: Comparison Between The Water, Power, and Transportation Sectors. Journal of Urban Planning and Development, Geraldin, L. H. (2007). Manajemen Risiko dan Aksi Mitigasi untuk Menciptakan Rantai Pasok yang Robust. Surabaya: Jurusan Teknik Industri: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kucukali, S. (2011). Water supply lines as a source of small hydropower in Turkey: A case study in Edremit. World Renewable Energy Congress 2011-Sweden. Kusrini, D. E., & Tuti, A. (2006). Diktat Metode Riset Sosial. Surabaya: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Lock, D. (2007). Project Management Ninth Edition. England: Gower Publishing. Orme, G. J., & Venturini, M. (2011). Property Risk Assessment for Power Plan ts: Methodology, Validation, and Application. Energy, Project Management Institute. (2008). A Guide to the Project Management Body of Knowledge. Newtown Square, PA: Project Management Institute, Inc. PT. PLN (Persero). (2011). Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Jakarta: PT. PLN (Persero). Pujawan, I. N., & Geraldin, L. (2009). House of risk: a model for proactive supply chain risk management. Business Process Management Journal. Santosa, B. (2009). Manajemen Proyek: Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tuman, G. (1983). Develompment and Implementation of Effective Project Management Information and Control System. In Project Management Handbook (pp ). New York: Van Nostrand Reinhold Co. A-49-8
BAB 3 METODE PENELITIAN PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENGUMPULAN, PENGOLAHAN ANALISA DATA PEMETAAN PROSES ALIRAN IMPOR CKD
BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model House of Risk (HOR) yang merupakan integrasi dari metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Diagram alir penelitian ini dapat ditunjukkan
Lebih terperinciPERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK
PERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK Retno Utari 1) dan Imam Baihaqi 2) 1) Program Studi Magiter Manajemen Teknologi Manajemen Proyek
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 7,3 6,5 11,0 9,4 10,2 9,6 13,3 12,0 9,6 9,0 12,9 10,4 85,3 80,4 78,1 83,6 74,4 75,9 65,5 76,6 71,8 74,0 61,2 73,5
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Proyeksi permintaan energi listrik di Indonesia tumbuh pesat setiap tahunnya. Sebagaimana dipublikasikan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (persero) dalam Rencana Usaha
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah para pelaku konstruksi yang bekerja dalam suatu proyek konstruksi gedung yang ada di kota Yogyakarta. Responden terdiri
Lebih terperinciDESIGN FRAMEWORK QUALITY RISK MANAGEMENT FOR SUPPLY CHAIN AT PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SURABAYA PLANT
DESIGN FRAMEWORK QUALITY RISK MANAGEMENT FOR SUPPLY CHAIN AT PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SURABAYA PLANT Anantamurti. Hapsari 1), I Nyoman Pujawan 2) dan Putu Dana Karningsih 2) Fakultas Teknik Industri,Institut
Lebih terperinciStudi Implementasi Model House of Risk (HOR) untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Material dan Komponen Impor pada Pembangunan Kapal Baru
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (216) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) G52 Studi Implementasi Model House of Risk (HOR) untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Material dan Komponen Impor pada Pembangunan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA Risk Identification and Analysis Method in Maintenance Period on Construction
Lebih terperinciANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK
ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) Harry Slamet Setiawan NRP: 1221014 Pembimbing: Deni Setiawan, S.T., M.T. ABSTRAK Pengadaan material adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Suatu supply chain dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan yang terdiri atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi kasus ke tiga proyek pembangunan gedung yang
Lebih terperinciANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA
ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA Aris Windarko Saputro dan I Putu Artama W Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN BAHAN BAKU KULIT
APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN BAHAN BAKU KULIT Bayu Rizki Kristanto dan Ni Luh Putu Hariastuti Abstract: Dalam aktivitas supply chain selalu berpotensi untuk
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK PADA DIVISI PENGADAAN PT XYZ
ANALISIS PENYEBAB RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK PADA DIVISI PENGADAAN PT XYZ Dyah Lintang Trenggonowati Dosen Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Cilegon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Supply chain mempunyai peranan penting dalam aktivitas perusahaan mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan pengiriman hasil produksi kepada konsumen.
Lebih terperinciANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK
ANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK Maria Ulfah 1), Siti Murni 2), Nindy Chandra Sari 3), Muhamad Ganivan Maryunani Sidek 4), Fitri Anjani
Lebih terperinciANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT
ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Anwar 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA
IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA Aan Zainal M 1), Udisubakti Ciptomulyono 2) dan I K Gunarta 3) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR
ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR Eko Prihartanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Borneo Tarakan, Tarakan E-mail: eko_prihartanto@borneo.ac.id
Lebih terperinciPENGELOLAAN RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) (Studi Kasus di PT. XYZ)
PENGELOLAAN RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) (Studi Kasus di PT. XYZ) RISK MANAGEMENT IN THE SUPPLY CHAIN USING THE METHOD OF HOUSE OF RISK (HOR) (CASE STUDY : PT.
Lebih terperinciANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN TOWER PADA PT. GAIA ENGINEERING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK
ANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN TOWER PADA PT. GAIA ENGINEERING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK Dimas Nugroho Nuradryanto 1) dan Suparno 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA RANTAI PASOK PUPUK ORGANIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) (Studi Kasus di PT Tiara Kurnia, Malang) RISK MANAGEMENT STRATEGY IN THE SUPPLY CHAIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turut meningkatkan angka permintaan produk peternakan. Daging merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan yang meningkat pada masyarakat Indonesia diikuti peningkatan kesadaran akan pemenuhan gizi khususnya protein hewani juga turut meningkatkan angka permintaan
Lebih terperinciANALISIS RISIKO KUALITAS PRODUK PADA PROSES PRODUKSI SEMEN DI PT SEMEN GRESIK PABRIK TUBAN I
TUGAS AKHIR ANALISIS RISIKO KUALITAS PRODUK PADA PROSES PRODUKSI SEMEN DI PT SEMEN GRESIK PABRIK TUBAN I Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata
Lebih terperinciPERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009
Makalah Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV MMT-ITS PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 ANTONIUS GATOT
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013
ANALISIS DAN MITIGASI RISIKO PADA PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA DENGAN PENDEKATAN METODE INTERPRETIVE STRUCTURAL MODELLING (ISM), ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP), DAN HOUSE OF RISK (HOR) Chendrasari
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)
PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM) Ingwang Diwang Katon 1 dan R. V. Hari Ginardi 2 Magister
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN KUISIONER PENILAIAN KEJADIAN RISIKO (RISK EVENT) DATA RESPONDEN Nama : Umur : Jenis Kelamin : Bagian : PETUNJUK PENILAIAN Melalui kuesioner akan diketahui kemungkinan dampak yang akan terjadi
Lebih terperinciANALISIS RISIKO TRANSISI PROYEK OPERATOR ROUTINE DUTIES CHECKLIST (ORDC) HANDHELD DI SUMATERA LIGHT NORTH (SLN) PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
ANALISIS RISIKO TRANSISI PROYEK OPERATOR ROUTINE DUTIES CHECKLIST (ORDC) HANDHELD DI SUMATERA LIGHT NORTH (SLN) PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA Niken Nisita Hidayah 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) Program Studi
Lebih terperinciPERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009
PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 Antonius Gatot Yudo Pratomo, Aris Tjahyanto Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciMANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC
MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC Yulianto, Aris Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan perwujudan dari kerangka berpikir untuk mencapai tujuan dari penelitian, yang dijabarkan dalam beberapa tahap pada disain penelitian. Kerangka
Lebih terperinciAbstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GUNAWANGSA MERR APARTMENT (RISK ANALYSIS OF SAFETY AND EALT OCCUPATION AT GUNAWANGSA MERR APARTMENT) Enny A Muslim, Anik Ratnaningsih, Sri
Lebih terperinciMODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI)
MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI) Sutrisna Hariyati, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciPulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia
TEKNOLOI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016 Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia Abraham Lomi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Malang
Lebih terperinciANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA DIVISI KAPAL PERANG PT. PAL INDONESIA DENGAN METODE HOUSE OF RISK
Association for Information Systems Indonesia chapter (AISINDO) 1 ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA DIVISI KAPAL PERANG PT. PAL INDONESIA DENGAN METODE HOUSE OF RISK Putri Amelia 1, Iwan Vanany 2, Indarso
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012
ANALISIS STRATEGI MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PT. PAL INDONESIA (PERSERO) Ari Fendi 1 dan Evi Yuliawati 2 1,2) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciAnalisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya
1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembiayaan proyek PLTU maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. investasi dan persyaratan pembiayaan yang ada di Bank BNI.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.1.1 Berdasarkan hasil analisis data dari studi kasus analisis risiko kredit pada pembiayaan proyek PLTU maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PT. PAL INDONESIA (PERSERO)
ANALISIS STRATEGI MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PT. PAL INDONESIA (PERSERO) Ari Fendi 1 dan Evi Yuliawati 2 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PENGELOLAAN RISIKO RANTAI PASOK RUMAH PRODUKSI TAHU APU DENGAN METODE HOUSE OF RISK
IDENTIFIKASI DAN PENGELOLAAN RISIKO RANTAI PASOK RUMAH PRODUKSI TAHU APU DENGAN METODE HOUSE OF RISK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prospek pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sangat besar dan beragam. Berdasarkan data cadangan dan produksi energi terbarukan Indonesia 2007, (http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/...pltmh.html)
Lebih terperinciImpelemetasi Manajemen Risiko di Departemen Tambang PT Semen Padang
Petunjuk Sitasi: Henmaidi, & Zamer, A. (2017). Impelemetasi Manajemen Risiko di Departemen Tambang PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C137-142). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciFAKTOR DOMINAN PENENTU PELAKSANAAN PROYEK PLTU SKALA KECIL
FAKTOR DOMINAN PENENTU PELAKSANAAN PROYEK PLTU SKALA KECIL Nugroho Artursuwignyo 1) *), Christiono Utomo 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jalan Cokroaminoto
Lebih terperinciANALISA RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK
ANALISA RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK Jogi Krisdianto, Budi Santosa Program Studi Magister Manajemen Industri Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (
PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (3107.203.002) 1. Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Supply Chain Management Menurut (Eko, 2005) supply chain pertama kali digunakan oleh beberapa konsultan logistik pada sekitar tahun 1980-an, yang kemudian oleh para akademisi
Lebih terperinciPENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1
PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 Wawan Setiawan Diono, I Putu Artama Wiguna Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian
Lebih terperinciANALISIS DAN MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PADA GARANSINDO DENGAN METODE HOUSE OF RISK
ANALISIS DAN MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PADA GARANSINDO DENGAN METODE HOUSE OF RISK DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1
Lebih terperinciSTRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN)
STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) Irianto 1, Didik S. S. Mabui 2 1,2 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA
PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA Nur Aini Rachmawati, Iwan Vanany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dari topik yang akan penulis ambil untuk penelitian ini, penulis mencari beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan untuk dijadikan referensi. Diharapkan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN M. Awallutfi Andhika Putra 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode studi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner yang dilakukan di lapangan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data pada penelitian ini merupakan data kualitatif-kuantitatif yang nantinya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Jenis data pada penelitian ini merupakan data kualitatif-kuantitatif yang nantinya akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Adapun langkah-langkah
Lebih terperinciAnalisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6,. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-44 Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya Arvin Irshad Prabowo dan Cahyono Bintang Nurcahyo
Lebih terperinciPengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.222-226 ISSN 2302-495X Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk Flora Tampubolon 1, Achmad Bahaudin 2, Putro Ferro Ferdinant 3
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciAnalisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya
Jurnal APLIKASI Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 Analisis Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Cahyono Bintang Nurcahyo, I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciAnalisis Risiko Operasional PT. XYZ
Vol. 4 No. 1 Tahun 2017 224 Analisis Risiko Operasional PT. XYZ Rien Sofia Devi 1*, Iwan Vanany 2 1,2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember E-mail: 1 rsofiadevi@pjbservices.com, 2 iwan.vanany@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN PRIORITAS KERUSAKAN JEMBATAN STUDI KASUS RUAS JALAN MUARA TEMBESI MUARA BULIAN MANDALO DARAT PROVINSI JAMBI
ANALISIS PENENTUAN PRIORITAS KERUSAKAN JEMBATAN STUDI KASUS RUAS JALAN MUARA TEMBESI MUARA BULIAN MANDALO DARAT PROVINSI JAMBI Jaja 1), Putu Artama Wiguna 2) dan Sumino 3) 1)Program Magister Manajemen
Lebih terperinciMODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT Victor Julian Lipesik 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan Kualitas (quality) merupakan salah satu kunci utama suksesnya suatu bisnis untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor, baik pada industri produk maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian atau kerangka pemecah masalah merupakan tahap-tahap penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian lebih lanjut yang sedang
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SKRIPSI
PENGARUH PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SKRIPSI Oleh NIA TRI WIJAYANTI 04 03 01 049 6 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008
Lebih terperinciPengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House Of Risk di PT. XYZ
Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House Of Risk di PT. XYZ Flora Tampubolon 1, Achmad Bahaudin 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sultan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT. Nurlela 1 Heri Suprapto 2
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT Nurlela 1 Heri Suprapto 2 1,2 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 1,2
Lebih terperinciI. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET. Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung
I. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung ds.erni@rocketmail.com ABSTRAK Biaya perawatan (maintenance cost) aset
Lebih terperinciANALISIS RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOR (HOUSE OF RISK) PADA PT. PERMATA HIJAU PALM OLEO DRAFT TUGAS SARJANA
ANALISIS RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOR (HOUSE OF RISK) PADA PT. PERMATA HIJAU PALM OLEO DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENENTUAN KISARAN HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DAN RISIKO INVESTASI REHABILITASI GAS TURBINE DI PT X
PENENTUAN KISARAN HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DAN RISIKO INVESTASI REHABILITASI GAS TURBINE DI PT X Eko Purwanto 1) dan I Ketut Gunarta 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI J. PURWONO Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Disampaikan pada: Pertemuan Nasional Forum
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di Indonesia tidak hanya semata-mata dilakukan oleh PT PLN (Persero) saja, tetapi juga dilakukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciPerancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)
JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) Ahmad Nizar Pratama, Yudha Prasetyawan Teknik Industri,
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI
STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI Steven 1, Richard Ch Ali 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK : Pengadaan material dalam sebuah proyek konstruksi merupakan
Lebih terperinciESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI
ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI 1. Pendahuluan adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman
Lebih terperinciANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
ANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Luluk Suryani 1), Daniel O. Siahaan 2), dan Indung Sudarso 3) 1) dan 3) Magister
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor ketenagalistrikan menjadi bagian yang menyatu dan tak terpisahkan dari pertumbuhan ekonomi suatu negara, juga merupakan komponen yang sangat penting bagi pembangunan
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009
INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2009 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2009 adalah salah satu publikasi tahunan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai
Lebih terperinciANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK
Magister Manajemen Teknologi Manajemen Industri Tesis ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK Oleh : Jogi Krisdianto Nrm. 9106 201 303 Pembimbing
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi
47 BAB V PENUTUP 5.3. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.3.1. Dampak Resiko pada Kontraktor Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi
Lebih terperinciSURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok
Lebih terperinciRencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017
Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 Pengembangan Energi Nasional Prioritas pengembangan Energi nasional
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK
PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK Arya Nurakumala 1) Program Studi Magister Manajemen Konstruksi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE HEDGING SEBAGAI UPAYA PENENTUAN HARGA BATUBARA PALING OPTIMAL (STUDI KASUS: PT PEMBANGKIT JAWA-BALI KANTOR PUSAT SURABAYA)
1 PENERAPAN METODE HEDGING SEBAGAI UPAYA PENENTUAN HARGA BATUBARA PALING OPTIMAL (STUDI KASUS: PT PEMBANGKIT JAWA-BALI KANTOR PUSAT SURABAYA) Ryan Zherniansyah, Naning Aranti Wessiani, dan I Ketut Gunarta
Lebih terperinciRisiko Yang Mempengaruhi Public Private Partnership Pada Proyek Pembangunan Pasar di Surabaya. Carla Widha P
Risiko Yang Mempengaruhi Public Private Partnership Pada Proyek Pembangunan Pasar di Surabaya Carla Widha P. 3109203010 Latar Belakang Permumusan, Manfaat dan Tujuan Penelitian Perumusan Masalah 1. Risiko
Lebih terperinciMateri Paparan Menteri ESDM
Materi Paparan Menteri ESDM Rapat Koordinasi Infrastruktur Ketenagalistrikan Jakarta, 30 Maret 2015 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Energi Untuk Kesejahteraan Rakyat Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam menyelesaikan kajian risiko pada Proyek Pembangunan Transmisi Saluran udara tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Malingping Bayah ini terdapat beberapa langkah
Lebih terperinciPiranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi
Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi Ratnaningsih AW Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl.Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta
Lebih terperinciABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 3 1.3 Tujuan Studi...
Lebih terperinciANALISA DAN MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PADA PT. CRAYFISH SOFTSHELL INDONESIA
ANALISA DAN MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PADA PT. CRAYFISH SOFTSHELL INDONESIA Syahidan Hidaya 2508 100 054 Dosen Pembimbing Imam Baihaqi, ST, M.Sc. Ph.D NIP 197007211997021001 Contents 1 2 3 4 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI MITIGASI RESIKO PADA SUPPLY CHAIN CV SURYA CIP DENGAN HOUSE OF RISK MODEL
ANALISIS STRATEGI MITIGASI RESIKO PADA SUPPLY CHAIN CV SURYA CIP DENGAN HOUSE OF RISK MODEL Yoana Ellen Pertiwi*), Dr. Aries Susanty, S.T., M.T. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada kerangka pemikiran dasar manajemen risiko yaitu dengan melakukan identifikasi risiko hingga analisa
Lebih terperinciPERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK
PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini memaparkan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Metode yang digunakan dimulai dari mengidentifikasi
Lebih terperinci