STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
|
|
- Veronika Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi Adianto 2, dan Andreas Wibowo 2 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi, Program Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan Bandung, wahidz_hy@yahoo.com 2 Staf Pengajar Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi, Program Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan Bandung, yohanesadianto@yahoo.co.id, andreaswibowo1@yahoo.de ABSTRAK Konstruksi bangunan gedung merupakan pekerjaan yang terbilang unik dengan banyak detail yang harus diperhatikan sehingga sangat memungkinkan munculnya klaim dari salah satu pihak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peringkat tingkat kepentingan setiap faktor yang teridentifikasi sebagai faktor penyebab klaim biaya dan klaim waktu dan melihat perbedaan persepsi responden terhadap tingkat kepentingan faktor penyebab klaim tersebut. Penelitian difokuskan pada proyek pembangunan gedung pemerintah dengan 30 responden Pengguna Jasa dan 31 responden Penyedia Jasa dengan kualifikasi khusus bidang bangunan gedung kelas menengah dan atas. Berdasarkan tingkat kepentingan faktor dalam menyebabkan klaim biaya menurut Penyedia Jasa maupun Pengguna Jasa adalah kenaikan harga material dan upah dan dalam menyebabkan klaim tambahan waktu menurut Pengguna Jasa adalah sasaran waktu penyelesaian yang tidak realistis, menurut Penyedia Jasa adalah pekerjaan tambah. Faktor kurang penting dalam klaim waktu dan biaya adalah bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda. Hasil uji statistik memperlihatkan kecenderungan persepsi yang seragam antara responden Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. Pada uji perbedaan persepsi importance index (IMPI) klaim biaya hanya terdapat perbedaan persepsi pada 22,22 % faktor dan pada importance index (IMPI) klaim waktu hanya berbeda persepsi pada 11,11% faktor. Kata kunci: klaim, proyek konstruksi bangunan gedung, tingkat kepentingan, persepsi. 1. PENDAHULUAN Industri konstruksi memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan industri lainnya. Semakin kompleks suatu proyek konstruksi, semakin besar kemungkinan klaim atau perbedaan pendapat antara para pihak. Terlaksananya proyek konstruksi dengan baik sangat tergantung pada kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya yaitu Pemilik Proyek (Pengguna Jasa), Kontraktor (Penyedia Jasa) dan Perencana. Publikasi industri konstruksi baru-baru ini menetapkan pentingnya hubungan antara Kontraktor dan Pemilik Proyek demi suksesnya sebuah proyek [1]. Masalah-masalah dan perselisihan seringkali disebabkan oleh perbedaan opini yang mengarah pada aspek variasi desain dan konstruksi [2]. Setiap Pengguna Jasa harus menyadari bahwa tidak ada metode konstruksi yang menjamin untuk terbebas dari klaim. Oleh karena itu pengelolaan klaim harus dilakukan sejak sebelum memulai pekerjaan sampai dengan pengakhiran kontrak [3]. Kompleksitas pekerjaan (bangunan gedung) menyebabkan banyak pihak dengan berbagai keahlian yang terlibat pada pelaksanaan [4]. Dengan kompleksitas tersebut, dalam pelaksanaan konstruksinya klaim dari salah satu pihak mungkin saja terjadi. Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor penyebab klaim pada konstruksi bangunan gedung merupakan hal yang penting agar dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya klaim dan mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari klaim tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor penyebab terjadinya klaim yang paling penting berdasarkan frekuensi terjadinya dan potensinya dalam menyebabkan klaim biaya maupun waktu pada konstruksi bangunan gedung serta menguji kemungkinan terjadinya perbedaan persepsi antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. Penelitian yang dilakukan terbatas pada klaim yang dilakukan Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa yang terdapat pada proyek konstruksi bangunan gedung dan difokuskan pada proyek-proyek pemerintah di Kota Bandar Lampung dan kabupaten Lampung Selatan. 2. TINJAUAN PUSTAKA Klaim konstruksi adalah klaim yang timbul dari atau sehubungan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi antara pengguna jasa dan penyedia jasa atau antara penyedia jasa utama dengan sub-penyedia jasa atau pemasok bahan atau pihak luar dan pengguna/penyedia jasa yang biasanya mengenai permintaan tambahan waktu, biaya dan kompensasi lainnya [5]. Klaim adalah tindakan seseorang untuk meminta sesuatu yang hilang sebelumnya, karena ia memiliki hak untuk mendapatkannya [6]. Klaim juga dapat diartikan sebagai permintaan atau tuntutan kompensasi uang atau biaya atau jadual di luar kontrak [7]. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 89
2 Wahida Handayani, Yohanes Lim Dwi Adianto, dan Andreas Wibowo Faktor Penyebab Klaim Klaim secara umum dihasilkan dari empat faktor yaitu [8] dokumen kontrak, tindakan yang merupakan bagian dari kontrak yang mencakup pemilik, perencana, kontraktor dan pemasok, pertimbangan tentang keadaan memaksa dan karakteristik proyek Chandra et al (2005) melakukan penelitian tentang pengajuan klaim konstruksi dari kontraktor ke pemilik bangunan. Penelitian ini mengidentifikasi 32 faktor penyebab klaim yang dikelompokan dalam 8 (delapan) kelompok penyebab klaim, juga 3 (tiga) faktor bentuk klaim dan 17 faktor pengajuan klaim. Disimpulkan bahwa penyebab klaim lebih sering terjadi dari pemilik bangunan yang disebabkan karena perubahan desain dan pekerjaan tambah.moura dan Teixeira (2007) melakukan penelitian yang menjabarkan tentang bagaimana frekuensi munculnya masing-masing klaim dengan membagi klaim menjadi 10 (sepuluh) kategori. Kesimpulan yang didapat bahwa analisa sejumlah permintaan dan pembayaran dari beberapa tipe klaim menyatakan bahwa klaim atas perubahan merupakan faktor yang paling bertanggung jawab atas permintaan tersebut, dengan perubahan langsung (direct change) menduduki posisi tertinggi dan perubahan tidak langsung (indirect change) pada posisi terendah. Scott et al. (2004) melakukan penelitian d mengidentifikasi 4 faktor penyebab klaim konstruksi. Barnard (2005) melakukan penelitian tentang cara efektif memecahkan klaim dan menyebutkan 17 hal yang menjadi alasan munculnya klaim. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi hal-hal yang harus diketahui dan dilakukan owner dan kontraktor sebagai pemecahan klaim. 3. METODOLOGI Berdasarkan literatur berupa penelitian terdahulu maupun yang berasal dari textbook teridentifikasi sebanyak 27 (dua puluh tujuh) faktor-faktor yang diyakini sebagai penyebab klaim biaya dan waktu pada proyek konstruksi bangunan gedung yang dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) grup seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Identifikasi Faktor-faktor Penyebab Klaim Kode Faktor Penyebab Klaim Kode Faktor Penyebab Klaim A Manajemen Pemilik Bangunan B6 Perubahan lingkup pekerjaan A1 Keterlambatan Pemilik Proyek menyetujui shop drawing C Manajemen Kontrak A2 Pemilik Proyek terlambat menyetujui tes laboratorium C1 Bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda A3 Percepatan maupun perlambatan penyelesaian pekerjaan D Birokrasi A4 Keterlambatan Pemilik Proyek mengesahkan dokumen change order D1 Kegagalan dalam membuat kesepakatan harga akibat permintaan perubahan pekerjaan A5 Perubahan metode pelaksanaan atas permintaan Pemilik D2 Perubahan kebijakan pemerintah Proyek A6 Keterlambatan pembayaran oleh Pemilik Proyek E Kondisi lapangan A7 Pemanfaatan proyek oleh pemilik bangunan sebelum penyelesaian proyek E1 Kegagalan menyediakan atau merubah jalan masuk ke lapangan A8 Larangan metode-metode kerja tertentu E2 Kesalahan kerja atau kerusakan yang dilakukan kontraktor sebelumnya A9 Inspeksi dan penolakan yang tidak benar E3 Perbedaan kondisi lapangan dengan kontrak A10 Penangguhan/ penghentian sementara pekerjaan F Material A11 Perubahan jadual yang diperintahkan Pemilik Proyek F1 Material di spesifikasi tidak ada di pasaran B Perencanaan Proyek F2 Kenaikan harga material dan upah B1 Perubahan desain akibat desain yang cacat atau tidak G Kondisi eksternal lengkap B2 Sasaran waktu penyelesaian yang tidak realistis G1 Kondisi cuaca yang di luar kebiasaan (seperti: hujan yang turun berhari-hari tanpa henti) B3 Pekerjaan tambah G2 Bencana alam (Badai, topan, angin ribut) B4 Rancangan spesifikasi yang cacat B5 Gambar rencana yang tidak mungkin dilaksanakan di lapangan Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data persepsi responden. Responden dimintai pendapatnya mengenai : (1) seberapa sering faktor penyebab klaim terjadi dengan penilaian menggunakan skala likert (1-5) dengan pilihan: tidak pernah, hampir tidak pernah, kadang kadang, hampir selalu, selalu (2) seberapa besar potensi setiap faktor dalam menyebabkan munculnya klaim (klaim waktu dan biaya) dengan penilaian menggunakan skala 1-5 dengan pilihan: sangat kecil, kecil, sedang, besar,dan sangat besar. Untuk mengetahui peringkat dari setiap faktor-faktor penyebab klaim berdasarkan frekuensi terjadinya data dihitung dengan menggunakan : (1) M - 90 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
3 Studi Persepsi Faktor-Faktor Penyebab Klaim Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Dengan wi = bobot tiap penilaian, fi = jumlah responden yang memilih tiap penilaian, dan n = jumlah total responden. Peringkat setiap faktor penyebab klaim berdasarkan potensinya dalam menyebabkan klaim biaya maupun waktu dihitung dengan: (2) Dengan wi = bobot tiap penilaian, fi = jumlah responden yang memilih tiap penilaian, dan n = jumlah total responden. Sementara peringkat faktor penyebab klaim berdasarkan gabungan frekuensi dan potensi faktor penyebab dihitung dengan: Importance Index (IMPI) = FI x PI (3) Dan kemungkinan perbedaan persepsi responden tentang faktor penyebab klaim dilakukan dengan menggunakan Uji Mann-Whitney (U-test) 4. RESPONDEN PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada Pengguna Jasa (Pemerintah) dan Penyedia Jasa (Kontraktor) di dua wilayah yaitu Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung. Pihak Pengguna Jasa yang merupakan pemilik proyek bangunan gedung yang berasal dari Pemerintah dan Penyedia Jasa kualifikasi bangunan gedung golongan non kecil dengan asumsi bahwa pada kontraktor golongan ini biasanya melakukan pekerjaan konstruksi bangunan gedung dengan nilai yang besar dan atau cukup kompleks sehingga kemungkinan munculnya klaim cukup besar. Dari 61 orang total responden, sebanyak 30 responden bekerja pada organisasi Pengguna Jasa sedangkan 31 responden bekerja pada organisasi Penyedia Jasa (Kontraktor Pelaksana) Gred-5 keatas. Mayoritas responden memiliki pengalaman kerja 5-10 tahun (44%) dan kualifikasi Penyedia jasa terbanyak yaitu Gred-5 (71%) seperti terlihat pada Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4. Gambar 1. Responden Penelitian berdasarkan Tipe Organisasi Gambar 2. Responden Penelitian berdasarkan Pengalaman Gambar 3. Responden Penelitian Pengguna Jasa berdasarkan Jabatan Gambar 4. Responden Penelitian Kontraktor berdasarkan Kualifikasi 5. ANALISIS DATA DAN DISKUSI Analisis terdiri atas Frequency Index (FI), Potential Index (PI) dan Importance Index (IMPI) Klaim Biaya dan Waktu menurut organisasi responden serta Perbedaan Persepsi responden. Peringkat Berdasarkan Frequency Index Dari hasil perhitungan seperti terlihat dalam Gambar 5 faktor-faktor penyebab klaim yang menduduki peringkat lima besar dilihat dari nilai frequency index (FI) berdasarkan persepsi Pengguna Jasa adalah : F2 kenaikan harga material dan upah (3,07) dari kelompok material, A3 percepatan maupun perlambatan penyelesaian pekerjaan (2,97) dari kelompok manajemen pemilik bangunan, B3 pekerjaan tambah (2,93), B6 perubahan lingkup pekerjaan (2,87) dan B1 Perubahan desain akibat desain yang cacat atau tidak lengkap (2,83) dari kelompok perencanaan proyek. Faktor yang dinilai berfrekuensi terkecil oleh Pengguna Jasa adalah G2 bencana alam (badai, topan, angin ribut). Frequency index berdasarkan pendapat Penyedia Jasa/ Kontraktor. Lima faktor yang menduduki posisi frequency index tertinggi antara lain : B3 pekerjaan tambah (3,16) dari kelompok perencanaan proyek, F2 kenaikan harga Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 91
4 Wahida Handayani, Yohanes Lim Dwi Adianto, dan Andreas Wibowo material dan upah (3,16) dari kelompok material, E3 perbedaan kondisi lapangan dengan kontrak (2,87) dari kelompok kondisi lapangan, A4 keterlambatan Pemilik Proyek mengesahkan dokumen change order dari kelompok manajemen pemilik bangunan, dan G1 kondisi cuaca yang di luar kebiasaan (seperti: hujan yang turun berhari-hari tanpa henti) (2,58) dari kelompok kondisi eksternal. Sementara faktor dengan frequency index terkecil yaitu pada G2 bencana alam (badai, topan, angin ribut). Gambar 5. Frequency Index Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa Peringkat Berdasarkan Potential Index (FI) Klaim Biaya dan Klaim Waktu Gambar 6 memperlihatkan bagaimana komposisi antara potensi setiap faktor dalam menyebabkan klaim biaya dan klaim waktu menurut gabungan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. Faktor berpotensi tertinggi penyebab klaim biaya adalah F2 kenaikan harga material dan upah (3,25) dengan potensi klaim waktu sedang dan faktor berpotensi terendah adalah A2 pemilik Proyek terlambat menyetujui tes laboratorium (1,56). Sebanyak 20 faktor mempunyai potensi klaim biaya sedang dan 6 faktor mempunyai potensi klaim biaya kecil. Faktor berpotensi tertinggi penyebab klaim waktu adalah G1 kondisi cuaca yang di luar kebiasaan (seperti: hujan yang turun berhari-hari tanpa henti) (3,33) dengan potensi klaim biaya sedang, faktor dengan klaim waktu besar lainnya yaitu pada B2 sasaran waktu penyelesaian yang tidak realistis dan A11 perubahan jadual yang diperintahkan Pemilik Proyek dengan potensi klaim biaya kecil dan B3 pekerjaan tambah dengan potensi klaim biaya sedang. 20 faktor mempunyai potensi klaim waktu sedang dan 3 faktor mempunyai potensi klaim waktu kecil. Faktor berpotensi terendah adalah C1 bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda (1,59). Disini dapat terlihat bahwa beberapa faktor diantaranya kondisi cuaca yang di luar kebiasaan (seperti: hujan yang turun berhari-hari tanpa henti), sasaran waktu penyelesaian yang tidak realistis, perubahan jadual yang diperintahkan Pemilik Proyek dan pekerjaan tambah merupakan faktor yang perlu diwaspadai oleh kedua belah pihak karena potensinya dalam menimbulkan klaim waktu serta faktor kenaikan harga material dan upah dalam menimbulkan klaim biaya. Faktor pekerjaan tambah selain perlu diwaspadai karena berpotensi besar menimbulkan klaim waktu tetapi juga perlu diwaspadai perannya dalam potensi klaim biaya. M - 92 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
5 Studi Persepsi Faktor-Faktor Penyebab Klaim Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Gambar 6. Potensi Klaim Biaya dan Klaim Waktu Menurut pendapat gabungan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa Peringkat Berdasarkan Importance Index (IMPI) Klaim Biaya dan Klaim Waktu Gambar 7. Importance Index (IMPI) Klaim Biaya menurut Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 93
6 Wahida Handayani, Yohanes Lim Dwi Adianto, dan Andreas Wibowo Gambar 7 memperlihatkan tingkat kepentingan faktor berdasarkan klaim biaya Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dimana pihak Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa sepakat bahwa faktor yang mempunyai tingkat kepentingan paling besar terhadap klaim biaya adalah faktor F2 kenaikan harga material dan upah. Faktor kurang penting adalah C1 Bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda. Gambar 8. Importance Index (IMPI) Klaim Waktu menurut Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa Gambar 8 memperlihatkan tingkat kepentingan faktor berdasarkan klaim waktu Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dimana B3 sasaran waktu penyelesaian yang tidak realistis mempunyai tingkat kepentingan paling besar terhadap klaim waktu menurut Pengguna Jasa, berbeda dengan Penyedia Jasa yang menempatkan B2 pekerjaan tambah sebagai faktor yang mempunyai tingkat kepentingan tertinggi pada klaim waktu. Faktor kurang penting adalah C1 Bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda. Perbedaan Persepsi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa Kemungkinan perbedaan persepsi dari responden terhadap tiap faktor penyebab klaim berdasarkan organisasi responden diuji dengan menggunakan uji Mann-Whitney yang dapat dibaca dalam [9]. Uji dilakukan menggunakan SPSS versi 17 yang dilakukan berdasarkan frekuensi, potensi klaim biaya, potensi klaim waktu, tingkat kepentingan klaim biaya dan klaim waktu. Tabel 2 Hasil Mann-Whitney berdasarkan Frekuensi, Potensi Klaim Waktu dan Klaim Biaya Kode Faktor Penyebab Klaim Frekuensi Asymp. Sig.(2-tailed) Potensi Potensi Klaim Klaim Biaya Waktu Asymp. Sig.(2- Asymp. Sig.(2- tailed) tailed) A Manajemen Pemilik Bangunan A1 Keterlambatan Pemilik Proyek menyetujui shop drawing A2 Pemilik Proyek terlambat menyetujui tes laboratorium A3 Percepatan maupun perlambatan penyelesaian pekerjaan A4 Keterlambatan Pemilik Proyek mengesahkan dokumen change order A5 Perubahan metode pelaksanaan atas permintaan Pemilik Proyek A6 Keterlambatan pembayaran oleh Pemilik Proyek 0.014* A7 Pemanfaatan proyek oleh pemilik bangunan sebelum penyelesaian proyek M - 94 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
7 Studi Persepsi Faktor-Faktor Penyebab Klaim Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung A8 Larangan metode-metode kerja tertentu A9 Inspeksi dan penolakan yang tidak benar A10 Penangguhan/ penghentian sementara pekerjaan 0.024* A11 Perubahan jadual yang diperintahkan Pemilik Proyek B Perencanaan Proyek B1 Perubahan desain akibat desain yang cacat atau tidak lengkap 0.001* B2 Sasaran waktu penyelesaian yang tidak realistis 0.018* 0.045* B3 Pekerjaan tambah * B4 Rancangan spesifikasi yang cacat B5 Gambar rencana yang tidak mungkin dilaksanakan di lapangan B6 Perubahan lingkup pekerjaan * C Manajemen Kontrak C1 Bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda 0.012* 0.026* 0.018* D Birokrasi D1 Kegagalan dalam membuat kesepakatan harga akibat permintaan perubahan pekerjaan D2 Perubahan kebijakan pemerintah E Kondisi lapangan E1 Kegagalan menyediakan jalan masuk ke lapangan E2 Kesalahan kerja atau kerusakan yang dilakukan kontraktor sebelumnya E3 Perbedaan kondisi lapangan dengan kontrak F Material F1 Material di spesifikasi tidak ada di pasaran 0.023* F2 Kenaikan harga material dan upah * G Kondisi eksternal G1 Kondisi cuaca yang di luar kebiasaan (seperti: hujan yang turun berharihari tanpa henti) G2 Bencana alam (Badai, topan, angin ribut) Ket : * : signifikan pada α = 0,05 Tabel 2 menunjukkan dari 27 faktor yang diidentikasikan, hanya 6 faktor (22,22%) persepsi responden terhadap frekuensi faktor penyebab klaim berbeda secara signifikan pada level (α) 0,05, yang berarti terdapat kesamaan persepsi antar responden dari Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa untuk sebagian besar frekuensi faktor penyebab klaim. Pada uji perbedaan persepsi klaim biaya hanya memperlihatkan perbedaan persepsi pada faktor sasaran waktu penyelesaian yang tidak realistis, perubahan lingkup pekerjaan dan bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda (11,11%). Pada uji perbedaan klaim waktu hanya terlihat perbedaan pada pekerjaan tambah, bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda dan kenaikan harga material dan upah (11,11%). Tabel 3 Hasil Mann-Whitney berdasarkan Importance Index (IMPI) Klaim Waktu dan Biaya Klaim Biaya Klaim Waktu Kode Faktor Penyebab Klaim Mann- Asymp. Mann- Asymp. Whitney Z Sig.(2- Whitney Z Sig.(2- U tailed) U tailed) A Manajemen Pemilik Bangunan A1 Keterlambatan Pemilik Proyek menyetujui shop drawing * A2 Pemilik Proyek terlambat menyetujui tes laboratorium * A3 Percepatan maupun perlambatan penyelesaian pekerjaan A4 Keterlambatan Pemilik Proyek mengesahkan dokumen change order * A5 Perubahan metode pelaksanaan atas permintaan Pemilik Proyek A6 Keterlambatan pembayaran oleh Pemilik Proyek A7 Pemanfaatan proyek oleh pemilik bangunan sebelum penyelesaian proyek A8 Larangan metode-metode kerja tertentu A9 Inspeksi dan penolakan yang tidak benar A10 Penangguhan/ penghentian sementara pekerjaan A11 Perubahan jadual yang diperintahkan Pemilik Proyek B Perencanaan Proyek B1 Perubahan desain akibat desain yang cacat atau tidak lengkap B2 Sasaran waktu penyelesaian yang tidak realistis * B3 Pekerjaan tambah * B4 Rancangan spesifikasi yang cacat B5 Gambar rencana yang tidak mungkin dilaksanakan di lapangan Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 95
8 Wahida Handayani, Yohanes Lim Dwi Adianto, dan Andreas Wibowo B6 Perubahan lingkup pekerjaan C Manajemen Kontrak C1 Bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang * * berbeda D Birokrasi D1 Kegagalan dalam membuat kesepakatan harga akibat permintaan perubahan pekerjaan * D2 Perubahan kebijakan pemerintah E Kondisi lapangan E1 Kegagalan menyediakan jalan masuk ke lapangan E2 Kesalahan kerja atau kerusakan yang dilakukan kontraktor sebelumnya E3 Perbedaan kondisi lapangan dengan kontrak F Material F1 Material di spesifikasi tidak ada di pasaran F2 Kenaikan harga material dan upah * G Kondisi eksternal G1 Kondisi cuaca yang di luar kebiasaan (seperti: hujan yang turun berhari-hari tanpa henti) G2 Bencana alam (Badai, topan, angin ribut) Ket : * : signifikan pada α = 0,05 Tabel 3 memperlihatkan hasil uji perbedaan persepsi importance index (IMPI) pada klaim waktu dan klaim biaya. Pada tingkat kepentingan klaim biaya terdapat perbedaan persepsi pada 6 faktor (22,22 %) yaitu keterlambatan Pemilik Proyek, Pemilik Proyek terlambat menyetujui tes laboratorium, keterlambatan Pemilik Proyek mengesahkan dokumen change order, sasaran waktu penyelesaian yang tidak realistis, bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda dan kegagalan dalam membuat kesepakatan harga akibat permintaan. Pada uji perbedaan persepsi importance index (IMPI) klaim waktu faktor yang berbeda persepsi adalah pekerjaan tambah, bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda dan kenaikan harga material dan upah (11,11%). Penyedia jasa berpendapat bahwa keseluruhan faktor yang berbeda persepsi diatas mempunyai tingkat kepentingan lebih tinggi dalam menyebabkan klaim biaya maupun waktu jika dibandingkan dengan pendapat Pengguna Jasa. 6. KESIMPULAN Dari 27 faktor penyebab klaim yang diidentifikasikan pada proyek konstruksi bangunan gedung, faktor yang paling penting (importance index) sebagai penyebab klaim biaya menurut Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa adalah kenaikan harga material dan upah. Faktor terpenting dalam klaim waktu menurut Pengguna Jasa adalah sasaran waktu penyelesaian yang tidak realistis, berbeda dengan Penyedia Jasa yang menempatkan pekerjaan tambah sebagai faktor terpenting pada klaim waktu. Faktor paling kurang penting dalam klaim biaya dan klaim waktu menurut Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa adalah bahasa kontrak yang mendua arti dan penafsiran kontrak yang berbeda. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa cenderung mempunyai persamaan persepsi tentang frekuensi terjadinya faktor, potensi faktor dalam menyebabkan klaim biaya dan klaim waktu dan tingkat kepentingan faktor dalam klaim biaya dan klaim waktu. 7. DAFTAR PUSTAKA 1. Drexler Jr. (2000). Patnering: Why Project Owner-Contractor Relationship Change, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 126, No.4 2. Malak, M. A. et al. (2002). Process Model for Administrating Construction Claims, Journal of Management In Engineering, Vol 18, No.2, Cok, R.K. (1997). Managing Change Orders And Claims, Journal of Management Engineering, Vol 13, No.1, Oktaviani,C.Z. (2008). Kajian Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung, Master Theses from JBPTITBPP,Central Library Institute Technology Bandung, itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id =jbptitbpp-gdl-cutzukhrin-30368, diakses tanggal 3 Agustus Yasin, N. (2004). Mengenal Klaim Konstruksi dan Penyelesaian Sengketa Konstruksi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 6. Hardjomuljadi et.al. (2006). Strategi Klaim Konstruksi Berdasarkan Fidic Condition of Contract. 7. Soeharto, I. (1995). Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta 8. (Ahuja,1994) Ahuja,H.N. (1994). Project Management : Teqniques in Planning and Controlling Construction Project, second edition, John Wiley & Sons,inc., New York. 9. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung M - 96 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA 1. Anwar, (1996), Tugas Akhir : Analisa Dampak Penerapan Percepatan Durasi Proyek Atas Permintaan Owner. Bandung, ITB. 2. Chandra, P, Herry, (2004), Jurnal Studi Tentang Pengajuan Klaim
Lebih terperinciKONFLIK ANTARA KONTRAKTOR DAN PEMILIK PROYEK YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN KLAIM
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 KONFLIK ANTARA KONTRAKTOR DAN PEMILIK PROYEK YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN KLAIM Sondang Dwiputra Paiding Lewa 1 dan Harijanto
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN PROFIL PELAKU PROYEK DENGAN KECENDERUNGAN DALAM MENENTUKAN DURASI PROYEK
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISIS HUBUNGAN PROFIL PELAKU PROYEK DENGAN KECENDERUNGAN DALAM MENENTUKAN DURASI PROYEK Dina Novira 1, Yohanes Lim Dwi Adianto
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH Derry Febrian Putra 1 dan Theresita Herni Setiawan 2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciKAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA Chandra 1 dan Yohanes LD. Adianto 2 1 Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Bandung
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG Sebastinus Baki Henong Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Email :henongsipilunwira15@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciPROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR
Lampiran 1 : Kuesioner Pakar PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM YANG MEMPENGARUHI KINERJA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap sejumlah responden di Yogyakarta dan Malang sebanyak 58 responden dengan rincian 31 responden di Yogyakarta dan 27 responden
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Klaim Konstruksi Sebelum membahas tentang definisi klaim konstruksi, ada baiknya dibahas definisi klaim itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, klaim berarti
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang faktor-faktor penyebab klaim dan metode penyelesaian sengketa akibat klaim diperoleh hasil sebagai berikut ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul dalam setiap proyek konstruksi, salah satunya adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri konstruksi adalah industri yang tengah berkembang pesat di negeri ini. Seiring berkembangnya industri konstruksi, semakin banyak pula permasalahan yang timbul
Lebih terperinciTINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI
TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI Albertus Andhika 1, Alfonso Wijanalto 2, Andi 3 ABSTRAK : Produktivitas pekerja konsruksi telah
Lebih terperinciANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI
ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
5 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi sebuah proyek konstruksi diperlukan suatu bentuk perikatan tertulis antara pengguna jasa (pemilik proyek/pemberi
Lebih terperinciPENYEBAB KETERLAMBATAN DAN PEMBENGKAKAN BIAYA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PENYEBAB KETERLAMBATAN DAN PEMBENGKAKAN BIAYA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Yulismar 1 dan Yohanes L.D. Adianto
Lebih terperinciSTUDI FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK, DAN MITIGASI RISIKO KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
STUDI FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK, DAN MITIGASI RISIKO KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Dede Pramiadi Asmara 1, dan Yohanes Lim Dwi Adianto 2 1 Alumni Program Magister Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI I.A.Rai Widhiawati 1, I G.A.Adnyana Putera 1,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian 2.1.1. Klaim Konstruksi Klaim secara umum didefinisikan sebagai sebuah permintaan atau permohonan (Nazarkhan Yasin, 2008), di Indonesia hampir semua batasan yang
Lebih terperinciANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI
ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Theresia Monica Sudarsono 1, Olivia Christie 2 and Andi 3 ABSTRAK: Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya
Lebih terperinciPENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI
Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS ) Jakarta, Mei 009 PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI Ferianto Raharjo Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pekerja pada perusahan kontraktor WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota Bandung dapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut juga teori kendala pada bidang pelaksanaan konstruksi teknik sipil. Penelitian dilakukan dengan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONTRAK DAN PENYELESAIANNYA PADA PROYEK KONSTRUKSI
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONTRAK DAN PENYELESAIANNYA PADA PROYEK KONSTRUKSI TUGAS AKHIR Oleh: I Nyoman Gede Mahardika NIM: 1204105121 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah aktivitas sementara dari personil, material, serta sarana untuk menjadikan/mewujudkan sasaran-sasaran proyek dalam kurun waktu tertentu yang kemudian
Lebih terperinciBAB III KLAIM KONSTRUKSI
BAB III KLAIM KONSTRUKSI Peristiwa Penyebab Klaim Konstruksi Keunikan dan tingkat kompleksitas tinggi merupakan ciri yang membedakan industri konstruksi dengan industri lainnya. Substansi-substansi yang
Lebih terperinciPANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3
PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 ABSTRAK : Pada proyek konstruksi yang berfokus pada bangunan high-rise, atau dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap pelaksanaan proyek konstruksi tentu diharapkan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan jadwal yang telah ditentukan yakni dapat diselesaikan tepat waktu,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden, penelitian tentang analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 50 responden, penelitian tentang studi mengenai faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi di Timor-Leste
Lebih terperinciPENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA Lelly Margareth, Manlian Ronald A. Simanjuntak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data terhadap faktor-faktor dominan yang menjadi penyebab kendala serah terima proyek cipta karya dari ditjen cipta karya kepada pemerintah
Lebih terperinciKAJIAN PARAMETER ESKALASI KONTRAK KONSTRUKSI PROYEK PEMERINTAH. Kata Kunci: Eskalasi, Kontrak Tahun Tunggal, dan Perubahan Harga.
KAJIAN PARAMETER ESKALASI KONTRAK KONSTRUKSI PROYEK PEMERINTAH Didi Fahdiansyah 1 dan Yohanes LD. Adianto 2 1 Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil Universitas katolik Parahyangan Bandung Email: fahdiansyahdidi@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab 5 ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud
Lebih terperinciPEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI Anton Soekiman 1 dan Andri Setiawan 2 1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN... i LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... ii ABSTRAK... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terlibat didalamnya yaitu owner, engineer, dan kontraktor. Pihak-pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proyek konstruksi semakin hari menjadi semakin kompleks sehubungan dengan standar-standar baru yang ditetapkan, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat internal proyek
Lebih terperinciSTUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA
STUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA Yohana Henuk 1, Paulus Nugraha 2, Andi 3 Abstrak:Change order terdiri dari directed changes (perubahan formal)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standar standar baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan pemilik bangunan
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING)
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) Lukman Kurniawan (1) Subandiyah Azis (2 Tiong Iskandar (3) (1)(2)(3)
Lebih terperinciPERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG Maksum Tanubrata 1 dan Deni Setiawan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN MOROWALI
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN MOROWALI Elce Misba Bansambua Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:
BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan hasil penelitian serta merumuskan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada pembangunan Grand Ballroom Royal Ambarrukmo dan cara yang digunakan untuk mengurangi keterlambatan
Lebih terperinciPraktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil
Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Muhamad Abduh 1, Andri Yanuar Rosyad 2, dan Susman Hadi 2 Abstrak: Kontraktor kecil di Indonesia menjadi bagian penting dari usaha pengembangan
Lebih terperinciBAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA
BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA 3.1. Rancangan Survey 3.1.1. Tujuan survey Survey ini didesain dengan tujuan untuk mengidentifikasi terhadap ketersediaan data primer berupa jenis-jenis data yang dianggap
Lebih terperinciJENIS SENGKETA YANG SERING TERJADI PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2015 Universitas Narotama ISBN : 978-602-72437-1-2 JENIS SENGKETA YANG SERING TERJADI PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Fredy Kurniawan¹ 1 Fredy Kurniawan, Universitas
Lebih terperinciGambar 4.1 Pengumpulan dan Analisis Data
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pendahuluan Pada bab ini akan membahas sistematika pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini. Setelah tahap pengumpulan data, dilakukan analisa data dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan
46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan kerja a. Faktor
Lebih terperinciKLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila.
KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila Abstrak Klaim merupakan bentuk atau cara permohonan atau permintaan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 25 responden untuk pekerjaan produksi dan 20 responden untuk pekerjaan pemasangan mengenai faktor-faktor penyebab
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bab IV akan disajikan data yang telah dikumpulkan serta analisis statistik yang
29 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran kuisioner dilakukan pada bulan April sampai Mei 2015. Pada bab IV akan disajikan data yang telah dikumpulkan serta analisis statistik yang digunakan untuk mengolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standard-standard baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PENGAJUAN KLAIM ATAS KETERLAMBATAN AKIBAT PIHAK PEMILIK PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMERINTAH
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 SURVEI PERSEPSI PENGAJUAN KLAIM ATAS KETERLAMBATAN AKIBAT PIHAK PEMILIK PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMERINTAH Andreas Wibowo Pusat Penelitan
Lebih terperinciSURVEI AWAL KESIAPAN KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENERAPKAN TIME IMPACT ANALYSIS
SURVEI AWAL KESIAPAN KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENERAPKAN TIME IMPACT ANALYSIS Ivan Suryawan W. 1, Kurniawan 2, Paulus Nugraha 3 ABSTRAK: Keterlambatan dalam pelaksanaan proyek adalah hal yang sering
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 009 ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI Sentosa Limanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Surabaya,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN DARAN
57 BAB V KESIMPULAN DAN DARAN 5.1. kesimpulan Dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari kelima indikator yang menjadi penyusun
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Hamzah,Muzadir Analisis Faktor Penyebab Keterlambata Penyelesaian Proyek Konstruksi. Jakarta.Uni. Bung Hatta.
DAFTAR PUSTAKA Ariefasa,Ryan. 2011. Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat yang Berpengaruh terhadap Perubahan Anggaran Biaya pada Pekerjaan Struktur. Jakarta.UI-press.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gambaran Umum Change Order Perubahan pekerjaan memang tidak dapat dihindari, karena hampir seluruh proyek konstruksi selalu terjadi perubahan, baik perubahan
Lebih terperinciSTUDI KLASIFIKASI DAN PERINGKAT PENYEBAB- PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK
STUDI KLASIFIKASI DAN PERINGKAT PENYEBAB- PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK Flora NRP : 0421033 Pembimbing : Ir. Yohanes Lim Dwi A., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN
Lebih terperinciSURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri konstruksi merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian bangsa, dimana konstribusi industri konstruksi akan meningkat sejalan dengan kemajuan perekonomian
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM MENYUSUN HARGA PENAWARAN PROYEK KONSTRUKSI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM MENYUSUN HARGA PENAWARAN PROYEK KONSTRUKSI Rinia Susanti 1 dan Yohanes LD Adianto 2 1) Alumni Program Magister Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan Bandung,
Lebih terperinciTINJAUAN STANDAR/SISTIM KONTRAK KONSTRUKSI INTERNASIONAL (AIA, FIDIC, JCT, SIA) (RINGKASAN) Oleh : Ir. H. Nazarkhan Yasin
TINJAUAN STANDAR/SISTIM KONTRAK KONSTRUKSI INTERNASIONAL (AIA, FIDIC, JCT, SIA) (RINGKASAN) Oleh : Ir. H. Nazarkhan Yasin PENGANTAR Dalam dunia internasional dikenal beberapa standar/sistim kontrak konstruksi
Lebih terperinciFAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA
OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia
Lebih terperinciPenerapan Prinsip Prinsip Constructability pada proyek konstruksi di surabaya
Penerapan Prinsip Prinsip Constructability pada proyek konstruksi di surabaya Thomas Albertus 1, Windrik Tomy 2, Paulus Nugraha 3, dan Herry P. Chandra, ABSTRAK : Constructability adalah penggunaan optimal
Lebih terperinciBAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam Pembangunan Nasional. Perum Perumnas adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Perusahaan
Lebih terperinciSri Dewi Nurlaela Pengajar di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Nuku, Halmahera Tengah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER DAN PENGARUHNYA YANG DOMINAN TERHADAP KINERJA BIAYA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI MALUKU UTARA Sri Dewi Nurlaela Pengajar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur
BAB 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan untuk melaksanakan analisis factor penyebab terjadinya pembengkakan biaya upah tenaga kerja pada proyek, dalam bab pertama ini akan dibahas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data maka
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Analisis deskriptif faktor-faktor penentu keberhasilan proyek
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI
STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI Martuarasi Siburian NRP: 9221027 NIRM: 41077011930228 Pembimbing : Yohanes Lim Adianto, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi yang baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teknologi Konstruksi (Construction Technology) yaitu mempelajari metode
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Konstruksi Manajemen proyek konstruksi adalah suatu metode untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dengan
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang
BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.. Kesimpulan Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang berkedudukan sebagai kontraktor dan konsultan yang berada di daerah DKI Jakarta. Sesuai dengan hasil
Lebih terperinciPROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1
Lebih terperinciKAJIAN FAKTOR KOMUNIKASI SEBAGAI PENUNJANG KINERJA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI
KAJIAN FAKTOR KOMUNIKASI SEBAGAI PENUNJANG KINERJA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI Anton Soekiman 1 dan Metta Prasetya 2 1 Komunitas Bidang Ilmu Manajemen dan Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan)
Lebih terperinciANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1
ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL Theresita Herni Setiawan Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Jalan Ciumbuleuit 94 Bandung 404 Email :herni@home.unpar.ac.id
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengalaman kerja 5-10 tahun, 21 responden dengan pengalaman kerja > 10 tahun.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data yang diberikan kepada 66 responden, yang berasal dari 22 reponden dengan pengalaman kerja < 5 tahun, 23 reponden dengan pengalaman kerja 5-10
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegagalan pada Proyek Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
III. Bab III Metodologi Penelitian Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah dalam mencari jawaban. Dengan ungkapan lain metodologi adalah pendekatan umum untuk
Lebih terperinciNASIONAL STUDI KASUS KLAIM KONSTRUKSI
15 BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Dalam melaksanakan penelitian, para peneliti dapat memilih bermacammacam metodologi. Metodologi merupakan kombinasi tertentu yang meliputi strategi, domain, dan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG KONTRAKTOR DALAM MEMAHAMI DOKUMEN KONTRAK KONSTRUKSI. Herman Susila. Abstrak
ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG KONTRAKTOR DALAM MEMAHAMI DOKUMEN KONTRAK KONSTRUKSI Herman Susila Abstrak Kontrak konstruksi merupakan suatu persetujuan yang disepakati bersama oleh pihak-pihak
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, berikut adalah peringkat faktor keterlambatan berdasarkan Compensable Delays (CD), Excusable Delays (ED) dan Non-Excusable
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan
BAB IV Bab IV Analisis dan Pembahasan ANALISIS DAN PEMBAHASAN Proyek studi kasus adalah proyek konstruksi bangunan gudang yang berfungsi sebagai sarana penyimpanan beras. Proyek gudang ini memiliki kapasitas
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGUBAH METODE PELAKSANAAN KERJA PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN LAPORAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGUBAH METODE PELAKSANAAN KERJA PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN LAPORAN Disusun sebagai Satu Syarat untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir pada Program
Lebih terperinciANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA
ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANGGI BELLIAWAN 3106.100.090 Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir, MT, Ph.D Cahyono Bintang Burcahyo,
Lebih terperinciMOTIVASI KERJA SEBAGAI DORONGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 29 MOTIVASI KERJA SEBAGAI DORONGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI Anton Soekiman 1 dan Hendrik Heryanto 2 1 Fakultas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai studi kasus tentang Penerapan Value Engineering pada proyek konstruksi di Jogjakarta
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan gambar sangat berpengaruh terhadap perubahan biaya. Selain itu diperparah lagi dengan adanya
Lebih terperinciTANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU
TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU Jimantoro 1, Billie Jaya 2, Herry P. Chandra 3 ABSTRAK : Pemanasan global dan perubahan iklim
Lebih terperinciLampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN
122 Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KINERJA KUALITAS KONTRAKTOR I. PENDAHULUAN Penelitian ini akan berusaha mengidentifikasi dan menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap proyek konstruksi memiliki perencanaan dan jadwal pelaksanaan yang terstruktur dengan baik, mulai dari awal pengerjaan hingga berakhirnya proyek
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN KUISIONER PENILAIAN KEJADIAN RISIKO (RISK EVENT) DATA RESPONDEN Nama : Umur : Jenis Kelamin : Bagian : PETUNJUK PENILAIAN Melalui kuesioner akan diketahui kemungkinan dampak yang akan terjadi
Lebih terperinciANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT
ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Anwar 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut
Lebih terperinciAnalisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta
JURNAL EKNIK POMIS Vol. 2, No. 2, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) C-72 Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan Underpass di Simpang Dewa Ruci Kuta Bali Ayunita Indria Dewi dan Cahyono Bintang Nurcahyo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi saat proses pelaksanaan konstruksi. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Kegagalan Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang dapat disebabkan karena kegagalan pada proses pengadaan barang atau jasa, atau kegagalan dapat juga terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai
Lebih terperinciPENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (
PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (3107.203.002) 1. Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah
Lebih terperinci