POLA HUBUNGAN GENDER DALAM PROFESI PERAGAWATI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POLA HUBUNGAN GENDER DALAM PROFESI PERAGAWATI"

Transkripsi

1 B POLA HUBUNGAN GENDER DALAM PROFESI PERAGAWATI (STUDI KASUS D. 00 MODELLING JAKARTAI DisuIIm 0Ieb : ISMUNING DYAH NOVITA SElCSIAIUNI NIM. 0' I I PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSJAL DAN ILMU POLITtK UNIVERSITAS ADU..ANGGA Semester GaaI 'libup

2 POLA HUBUNGAN GENDER DALAM PROFESI PERAGAWATI (STUOI KASUS MODELLING JAKARTA) M+'I": SeN... lata.,., ,...,......"... Val... AlrI... DisUSWl Oleb : ISMUNINO DYAR NOVITA SEKSlARINl NIM PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA Semester Gasal Tahun 1996/1997

3 --_. iv Setuju untuk diujikon Suroboyo 24 Oesember Oosen Pembimbing Oro. Emy SusontL MA. Nip

4 _ v Skripsi Ini telah dipertahankan di hadapan panitia pengup. pada tanggal: 13 Januari 1997 Panitia Penguji terdiri dari: Ketua: Ora. Sitl'Norma. MS Nip Anggota:! q (1 " /L t/ C/if/ 't' ('- t " Ora. Udfi Asiyah M.Si. Nip ora.a. Nip

5 ABSTRAK Peragawati adalah profesi yang ditekuni perempuan yang rnerupakan 'ujung tornbak' dalarn usaha pernasaran produk klien. Sernakin rneningkatnya jurnlah perempuan yang ingin rnenekuni profesi peragawati merupakan hal yang rnenarik untuk diteliti lebih lanjut. Ada beberapa permasalahan yang hendak diteliti. Permasalahan tersebut berkaitan dengan pola hubungan gender IIl1I:ara peragawati dengan orang-orang &au profesi lain yang berk.ompeten alas eksistensinya sebagai seorang peragawati. Selain itu menarik kiranya bila kenyataan yang dialarni peragawati dihadapkan pada tanggapan masyarak:at tentang profesi tersebut. Tujuan dari penelitian ini terutarna sekali untuk rnernberikan gambaran lebih jelas tentang bagairnanakah sebenamya profesi peragawati. Pernbahasan di dukung oleh beberapa pernyataan para ahii ilrnu sosial, basil penelitian dan makalah sehingga dapat rnenjawab perrnasalahan dengan lebih baik. Teori yang digunakan IIl1I:ara lain teori tentang kebudayaan dan teori patriarki kapitalisme. Penelitian ini dilaksanakan di lernbaga OQ Jakarta. Pengarnbilan sasaran penelitian didasarkan alas 'kesediaan dan kerelaan' dari pihak peragawati, &gensi, k1ien dan konsurnen sehingga peneliti berhasil rnengumpulkan data dan berbagai inforrnasi yang berkaitan dengan permasalahan. Jurnlah sasaran penelitian di dasarkan pertimbangan telah terjadi pengulangan data dan informasi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan earn wawancara rnendalarn, wawancara berstruktur dan observasi. Hasil penelitian ini rnenunjukkan adanya pola hubungan gender yang bersifat asirnetris yang rnerugikan pihak peragawati. Pola hubungan gender ini terjadi pada pola rekruitrnen &gensi, dasar pengupahan dan kriteria sukses bagi seorang peragawati. Tanggapan yang muncul dari rnasyarakat rnenyatakan bahwa profesi peragawati adalah salah satu profesi yang rnudah dan cepat untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi, pekerjaan yang cocok bagi perempuan karena adanya sifat-sifat yang 'rnelekat' pada perempuan. Selain itu rnuncul persepsi bahwa banyak peragawati yang berperan 'ganda', menonjolkan fisik perempuan narnun mernerlukan intelejensia yang tinggi. HasH penelitian rnenunjukkan bahwa antara pola hubungan gender yang dialarni peragawati dengan tanggapan yang rnuncul dalarn masyarakat tidak terdapat kesarnaan. Temyata yang terjadi dan dialarni oleh peragawati tidak seperti anggapan masyarakat selarna ini.

Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen

Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen terhadap produk olahan perikanan yang berrnutu, dewasa ini rnuncul industri pengolahan perikanan yang rnengalarni

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN berhasil tidak suatu organisasi. Salah satu karakteristik yang harus dirniliki

I. PENDAHULUAN berhasil tidak suatu organisasi. Salah satu karakteristik yang harus dirniliki I. PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Surnberdaya rnanusia rnerupakan faktor utarna dalarn rnenentukan berhasil tidak suatu organisasi. Salah satu karakteristik yang harus dirniliki oleh seorang Pirnpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Pesatnya pertumbuhan sektor perbankan memicu timbulnya. persaingan yang ketat di industri perbankan. Bank-bank berlomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. bank. Pesatnya pertumbuhan sektor perbankan memicu timbulnya. persaingan yang ketat di industri perbankan. Bank-bank berlomba untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia perbankan saat ini dihadapkan pada suatu kondisi persaingan yang sangat ketat (hyper competition) dalam memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Pesatnya pertumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang. bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang. bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernbangunan daerah rnerupakan bagian dari pernbangunan nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola pembangunan ekonomi sentralistik yang telah berlangsung selama lebih dari 32 tahun telah rnernberikan darnpak yang luas bagi pernbangunan ekonomi nasional, khususnya

Lebih terperinci

Besamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan. bagi usaha penjualan kendaraan roda dua khususnya sepeda motor. PT.

Besamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan. bagi usaha penjualan kendaraan roda dua khususnya sepeda motor. PT. 1. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Besamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia merupakan potensi pasar yang sangat baik bagi usaha penjualan kendaraan roda

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang

BAB l PENDAHULUAN. Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang BAB l PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang rnenarik untuk diamati rneskipun dalam kondisi krisis beberapa tanun terakhir ini. Tingginya populasi masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar

I. PENDAHULUAN. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar negeri rnernpunyai peranan yang sangat penting. Pada periode tahun 1974-1981 surnber utarna pernbangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya intensitas kerja masyarakat kota besar di luar rumah merupakan

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya intensitas kerja masyarakat kota besar di luar rumah merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya intensitas kerja masyarakat kota besar di luar rumah merupakan gejala umum dalam kurun waktu lebih dari sepuluh tahun terakhir ini. Dengan beban kerja yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Disisi lain, wisata juga dapat rnerusak suatu daerah jika tidak

I. PENDAHULUAN. Disisi lain, wisata juga dapat rnerusak suatu daerah jika tidak 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Kesadaran pernerintah akan besarnya potensi kelautan Indonesia, rnenyebabkan paradigrna pernbangunan yang selarna ini kurang rnernperhatikan sektor kelautan rnulai ditinggalkan.

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Seperti yang telah diketahui bahwa rnenjelang abad ke 20, negara

BABI PENDAHULUAN. Seperti yang telah diketahui bahwa rnenjelang abad ke 20, negara BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seperti yang telah diketahui bahwa rnenjelang abad ke 20, negara Indonesia rnulai rnengalarni krisis ekonorni dirnana krisis tersebut rnengakibatkan kesulitan

Lebih terperinci

Ketahanan Pangan yaitu pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan

Ketahanan Pangan yaitu pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan PENDAHULUAN Latar Belakang Pangan rnerupakan kebutuhan dasar rnanusia agar dapat hidup dan beraktivitas. Kondisi terpenuhinya kebutuhan ini dikenal dengan istilah ketahanan pangan. Undang-undang No. 7

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu. bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu. bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan yang ada di seluruh bidang dalarn kehidupan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakanq. Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan

PENDAHULUAN. Latar Belakanq. Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan PENDAHULUAN Latar Belakanq Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia. Karena kebutuhan semakin beragarn dan saling rnendesak untuk didahulukan, rnaka individu

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Produk kecantikan pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa,

BAB l PENDAHULUAN. Produk kecantikan pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa, BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk kecantikan pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa, seiring dengan perubahan pola hidup dan peningkatan pendapatan masyarakat serta tingkat pendidikan

Lebih terperinci

- Untuk lebih meningkatkan fokus perusahaan kepada hat-ha1

- Untuk lebih meningkatkan fokus perusahaan kepada hat-ha1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetisi di dunia usaha yang berlangsung ketat, menuntut perusahaan untuk memberikan tanggapan secara cepat dan tepat agar mampu bersaing dan berkembang. Salah satu cara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha

PENDAHULUAN. krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha L PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalarn usaha rnernbangkitkan sektor perekonornian rnenghadapi krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha dari seluruh lapisan rnasyarakat,

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA

ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA WlSllNU EKA SAPUTRA A 27.1583 JURUSAN ILMU-ILMU SOSLAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA

ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA WlSllNU EKA SAPUTRA A 27.1583 JURUSAN ILMU-ILMU SOSLAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

VII. PENENTUAN DAN PENETAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN PETERNAKAN

VII. PENENTUAN DAN PENETAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN PETERNAKAN VII. PENENTUAN DAN PENETAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN PETERNAKAN 7.1. Faktor-Faktor Strategis dalam Pengembangan Peternakan di Kabupaten Bengkalis Untuk mengetahui faktor-faktor strategis yang mempengaruhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Lebih terperinci

yang formal Dengan demikian, diperlukan perilaku-perilaku sukarela untuk Paduan Suara "X" berdiri sejak tahun Jadi hingga saat ini,

yang formal Dengan demikian, diperlukan perilaku-perilaku sukarela untuk Paduan Suara X berdiri sejak tahun Jadi hingga saat ini, BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Paduan suara rnerupakan salah satu pendukung dalarn perayaan ekaristi bagi urnat Katolik, dirnana paduan suara ini rnengiringi perayaan Ekaristi dengan nyanyian.

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Dunia pendidikan rnerupakan wadah utarna yang paling penting bagi

BABI PENDAHULUAN. Dunia pendidikan rnerupakan wadah utarna yang paling penting bagi BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan rnerupakan wadah utarna yang paling penting bagi setiap individu untuk dapat belajar. Tujuan utarna dari pendidikan itu sendiri

Lebih terperinci

KERANGKA PEMlKlRAN. Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar

KERANGKA PEMlKlRAN. Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar KERANGKA PEMlKlRAN Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pengeluaran pangan dan non pangan. Secara naluri setiap individu keluarga lebih dahulu rnernanfaatkan setiap

Lebih terperinci

SKRIPSI WANITA KARIR DALAM IKLAN DI MAJALAH WANITA ZARLITA ARSY IMANIAR NIM o '/t'i./ltaj A~

SKRIPSI WANITA KARIR DALAM IKLAN DI MAJALAH WANITA ZARLITA ARSY IMANIAR NIM o '/t'i./ltaj A~ .-,''Lj 1::J /1#. i r / \ r' ~. 1j C fi(. /' / S (r,:; WANITA KARIR DALAM IKLAN DI MAJALAH WANITA o '/t'i./ltaj A~ (Studi Semiotik tentang Penggambaran WaDita Karir dalam Iklan di majalab Higina kosmopolitan)

Lebih terperinci

MASYARAUAT KE LAS ATAS

MASYARAUAT KE LAS ATAS (St~ldi Ibsus MASYARAUAT KE LAS ATAS 111; I{otaiiladya Bogor) Oleh : DEVI YULIANTI MARTIAS r A 30.0017 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIUITAS KERJA PENGRAJIN ROTAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIUITAS KERJA PENGRAJIN ROTAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIUITAS KERJA PENGRAJIN ROTAN (Studi Kasus Pad* Industri Kecll Rotan, Desa Curug Kulon, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang) Duma Netty Simanjuntak A. 280948

Lebih terperinci

Sektor Perbankan yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi. hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat berbagai kalangan. Di

Sektor Perbankan yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi. hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat berbagai kalangan. Di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor Perbankan yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat berbagai kalangan. Di samping karena merupakan lahan bisnis

Lebih terperinci

MASYARAUAT KE LAS ATAS

MASYARAUAT KE LAS ATAS (St~ldi Ibsus MASYARAUAT KE LAS ATAS 111; I{otaiiladya Bogor) Oleh : DEVI YULIANTI MARTIAS r A 30.0017 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997 RINGKASAN

Lebih terperinci

Globalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak. mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri.

Globalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak. mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri. I. PENDAHULUAN 1.l.Latar Belakang Globalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri. Darnpak yang ditirnbulkan secara langsung

Lebih terperinci

Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia,

Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia, tetapi seiring dsngan perkembangannya tanaman kelapa sawit ini rnarnpu tumbuh dan berkernbang dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dampak krisis ekonomi yang melanda negara-negara kawasan Asia. Tenggara, khususnya yang terjadi di lndonesia di pertengahan tahun 1997

PENDAHULUAN. Dampak krisis ekonomi yang melanda negara-negara kawasan Asia. Tenggara, khususnya yang terjadi di lndonesia di pertengahan tahun 1997 L PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Dampak krisis ekonomi yang melanda negara-negara kawasan Asia Tenggara, khususnya yang terjadi di lndonesia di pertengahan tahun 1997 telah memporak-porandakan fondasi

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada mulanya belanja merupakan suatu kegiatan menukarkan sejumlah uang dengan barang guna memenuhi kebutuhan hidup sehari -hari seperti rnernbeli rnakanan, pakaian,

Lebih terperinci

RINGKASAN. ICHWAN HASANUDIN. Latar Belakang dan Dampak Keberadaan Anak Jalanan di

RINGKASAN. ICHWAN HASANUDIN. Latar Belakang dan Dampak Keberadaan Anak Jalanan di ~ RINGKASAN ICHWAN HASANUDIN. Latar Belakang dan Dampak Keberadaan Anak Jalanan di Perempatan Coca-cola, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Utara (di bawah bimbingan Sarwititi S. Agung). Munculnya anak jalanan

Lebih terperinci

3.2. Metode pengambilan data

3.2. Metode pengambilan data !!I. METODE PENELlTlAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek penelitian dan pengambilan data dilaksanakan di Pulau Bunaken Provinsi Sulawesi Utara yang lokasi penelitiannya dapat dilihat pada Gambar 3 yang disajikan

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. lainnya yang sarnpai saat ini rnasih dirasakan. Krisis rnultidirnensi ini

BAB l PENDAHULUAN. lainnya yang sarnpai saat ini rnasih dirasakan. Krisis rnultidirnensi ini BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonorni sejak Juni 1997 sangat besar darnpaknya terhadap ekonorni Indonesia secara rnenyeluruh. Krisis tersebut rnenyebabkan krisis rnultidirnensi, baik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada

I. PENDAHULUAN. terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang sernakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada urnurnnya keberhasilan perusahaan

Lebih terperinci

Oleh : YANTl ANGGRAlNl A

Oleh : YANTl ANGGRAlNl A HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN MOBILITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA ORGANlSASl PEMERINTAHAN (Kasus di Sekretariat Daerah Kota Cilegon, Provinsi Banten) Oleh : YANTl ANGGRAlNl A09499040 PROGRAM

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI ASPEK HUKUM SISTEM ADMINISTRASI... MANUNGGAL DIBA WAH SATU ATAP MISNO ARUL IRWANSYAH U

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI ASPEK HUKUM SISTEM ADMINISTRASI... MANUNGGAL DIBA WAH SATU ATAP MISNO ARUL IRWANSYAH U ASPEK HUKUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBA WAH SATU ATAP MISNO ARUL IRWANSYAH 030111143 U FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA ASPEK aukum SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP Diajukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa,

I. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Bank dalam Beberapa Perspektif Kondisi perekonomian Indonesia pasca krisis ekonorni rnasih belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang cukup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi memiliki kedudukan yang khusus dalam perekonomian Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis X yang kuat dalam UUD 1945, dan dalam

Lebih terperinci

I.' PENDAHULUAN lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi

I.' PENDAHULUAN lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi I.' PENDAHULUAN 1. Latar Belakang lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi sangat tinggi, ha1 ini dapat dimengerti karena produk obat-obatan yang dihasilkannya sudah merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lndonesia (BRI) sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia perlu. dalam bisnis perbankkan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan

I. PENDAHULUAN. lndonesia (BRI) sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia perlu. dalam bisnis perbankkan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era perdagangan bebas, Bank Rakyat lndonesia (BRI) sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia perlu melakukan pembenahan diri agar dapat bersaing dan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDIILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2003

PROGRAM STUDIILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2003 ();6/~ (p I"A~' ". AB I.,~/ t t/.,;, f '. IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKTOR-FAKTOR V ANG MENVEBABKAN RENDAHNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA LEGISLATIF I

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR

PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP WM SURABAYA, JAWA TlMUR ,p PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR Oleh : Maria Imelda Melina A. 29.0842 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR

PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP WM SURABAYA, JAWA TlMUR ,p PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR Oleh : Maria Imelda Melina A. 29.0842 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

- persaingan Prirnkopti berada dalarn kuadran (star) bintang. Prirnkopti sarnpai

- persaingan Prirnkopti berada dalarn kuadran (star) bintang. Prirnkopti sarnpai RINGKASAN DlEN EVlTA HENDRIANA. ANALISIS PEMlLlHAN STRATEGI BERSAING PRlMKOPTl KOTAMADYA BOGOR SETELAH PENGHAPUSAN MONOPOLI TATANIAGA KEDELAI OLEH BULOG. (Dibawah Bimbingan NUNUNG NURYARTONO) Kedelai sebagai

Lebih terperinci

C.3. ANALISIS KELAYAKAN FlNANSlAL USAHA TAMBAK UDANG WINDU CV SURYA PUTRA AGROlNDUSTRf Dl KECAMATAN SINDANGBARANG KABUPATEN CiANJUR

C.3. ANALISIS KELAYAKAN FlNANSlAL USAHA TAMBAK UDANG WINDU CV SURYA PUTRA AGROlNDUSTRf Dl KECAMATAN SINDANGBARANG KABUPATEN CiANJUR G;ophcq(rtic?trr. v:\ 6-,,: e-' C.3. ANALISIS KELAYAKAN FlNANSlAL USAHA TAMBAK UDANG WINDU CV SURYA PUTRA AGROlNDUSTRf Dl KECAMATAN SINDANGBARANG KABUPATEN CiANJUR, * ~ q BUD1 MUHAMAD RUSLAN PROGRAM STUD1

Lebih terperinci

1. Terdapat permasalahan tata ruang yang meliputi penggunaan lahan yang

1. Terdapat permasalahan tata ruang yang meliputi penggunaan lahan yang BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Terdapat permasalahan tata ruang yang meliputi penggunaan lahan yang tumpang tindih (antara ladang dan kawasan hutan produksi, desa definitif di hutan produksi,

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. CHERNOFF PACES: SUATU METODE PENGELOMPOKAN OBYEK SECAItA GRAPIS SKRIPSI AHMAD LUKMAN HAICIM

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. CHERNOFF PACES: SUATU METODE PENGELOMPOKAN OBYEK SECAItA GRAPIS SKRIPSI AHMAD LUKMAN HAICIM CHERNOFF PACES: SUATU METODE PENGELOMPOKAN OBYEK SECAItA GRAPIS WIlLI,=C:~NOOA \. 'sua Y.J '- MPM?9~ fiat

Lebih terperinci

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selarnat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selarnat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua Sambutan Acara Perayaan Hari Ulang Tahun Ke-53 PT Pertamina (Persero) Jakarta, 10 Desember 2010 Disarnpaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ibu Karen Agustiawan Assalammualaikum warahmatullahi

Lebih terperinci

menjadi peubah-peubah eksogen, yaitu persamaan harga irnpor dan persarnaan harga dunia. Adanya kecenderungan volume impor daging sapi yang terus

menjadi peubah-peubah eksogen, yaitu persamaan harga irnpor dan persarnaan harga dunia. Adanya kecenderungan volume impor daging sapi yang terus RINGKASAN NYAK ILHAM. Penawaran dan Perrnintaan Daging Sapi di lndonesia : Suatu Analisis Sirnulasi (dibawah birnbingan BONAR M. SINAGA, sebagsi ketua, KOOSWARDHONO MUDIKDJO dan TAHLIM SUDARYANTO sebagai

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. bidang perkebunan dan perindustrian teh dan karet dengan produksi yang

BAB l PENDAHULUAN. bidang perkebunan dan perindustrian teh dan karet dengan produksi yang BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Gunung Lingkung merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan perindustrian teh dan karet dengan produksi yang paling dominan saat ini adalah teh.

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Pernbangunan pertanian telah mengalami pergeseran dan. pendekatan produksi kepada pendekatan agribisnis.

BAB l PENDAHULUAN. Pernbangunan pertanian telah mengalami pergeseran dan. pendekatan produksi kepada pendekatan agribisnis. BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernbangunan pertanian telah mengalami pergeseran dan pendekatan produksi kepada pendekatan agribisnis. Pembangunan agribisnis ini rnerupakan tanggapan terhadap perubahan

Lebih terperinci

ZEFFRY ALAMSY AH. Oleh 19 S 7 .JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOG 0

ZEFFRY ALAMSY AH. Oleh 19 S 7 .JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOG 0 ?( ANALISIS PENOAPATAN USAHATANI TEBU SERTA KERAGAAN PElAKSANAAN TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI 01 WILAYAH KERJA PABRIK GULA TERSANA BAHU KABUPATEN CIREBON-JAWA BARAT Oleh ZEFFRY ALAMSY AH.JURUSAN ILMU-ILMU

Lebih terperinci

STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN. Dl KABUPATEN BOGOR. Oleh RITA ARIANI F

STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN. Dl KABUPATEN BOGOR. Oleh RITA ARIANI F STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN Dl KABUPATEN BOGOR Oleh RITA ARIANI F03495027 2000 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRi INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN. Dl KABUPATEN BOGOR. Oleh RITA ARIANI F

STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN. Dl KABUPATEN BOGOR. Oleh RITA ARIANI F STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN Dl KABUPATEN BOGOR Oleh RITA ARIANI F03495027 2000 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRi INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan agribisnis di yang baik dan benar akan mampu mengeliminasi

memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan agribisnis di yang baik dan benar akan mampu mengeliminasi A. Latar Belakang Benih merupakan salah satu faktor produksi pertanian yang memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan agribisnis di tingkat lahan (on-fam) maupun di luar lahan (off-farm). Penggunaan

Lebih terperinci

PENGARUH IMPLANTAS! LHRH DAN ESTRADIOL-17p TERHADAP PERKEMBANGAN GONAD IKAN Pangasius djambal. Oleh: Sularto NRP

PENGARUH IMPLANTAS! LHRH DAN ESTRADIOL-17p TERHADAP PERKEMBANGAN GONAD IKAN Pangasius djambal. Oleh: Sularto NRP PENGARUH IMPLANTAS! LHRH DAN ESTRADIOL-17p TERHADAP PERKEMBANGAN GONAD IKAN Pangasius djambal Oleh: Sularto NRP. 99459 PROGFWM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 ABSTRAK SULARTO. Pengaruh lrnplantasi

Lebih terperinci

BABV KESIMPULAN DAN SARAt'l. Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab

BABV KESIMPULAN DAN SARAt'l. Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab BABV KESIMPULAN DAN SARAt'l 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Berdasarkan analisis gap maka dapat

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI PEMASARAN SAYUR MAYUR Dl WILAYAH KOTA BOGOR ANT0 GUSTANTO A

ANALISIS EKONOMI PEMASARAN SAYUR MAYUR Dl WILAYAH KOTA BOGOR ANT0 GUSTANTO A I ",om 03-@ ANALISIS EKONOMI PEMASARAN SAYUR MAYUR Dl WILAYAH KOTA BOGOR ANT0 GUSTANTO A07496067 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000 RINGKASAN ANT0

Lebih terperinci

ZEFFRY ALAMSY AH. Oleh 19 S 7 .JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOG 0

ZEFFRY ALAMSY AH. Oleh 19 S 7 .JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOG 0 ?( ANALISIS PENOAPATAN USAHATANI TEBU SERTA KERAGAAN PElAKSANAAN TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI 01 WILAYAH KERJA PABRIK GULA TERSANA BAHU KABUPATEN CIREBON-JAWA BARAT Oleh ZEFFRY ALAMSY AH.JURUSAN ILMU-ILMU

Lebih terperinci

V. PRODUKSI DAN PERAN SUB SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALlS. adalah ternak sapi, kerbau, kambing, babi, ayarn buras, ayarn pedaging,

V. PRODUKSI DAN PERAN SUB SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALlS. adalah ternak sapi, kerbau, kambing, babi, ayarn buras, ayarn pedaging, V. PRODUKSI DAN PERAN SUB SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALlS 5.1. Produksi dan Kebutuhan Ternak 5.1.1 Jenis dan Populasi Ternak Secara urnum jenisjenis ternak yang dikernbangkan rnasyarakat adalah ternak

Lebih terperinci

"'. MOTIVASI KETERLIBATAN ANGGOTA LEMBAGA SWADAYA MASVARAKAT (LSM) DALAM KAMPANYE KEBIJAKAN SISTEM TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI KOTA SURABAYA

'. MOTIVASI KETERLIBATAN ANGGOTA LEMBAGA SWADAYA MASVARAKAT (LSM) DALAM KAMPANYE KEBIJAKAN SISTEM TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI KOTA SURABAYA "'. " B MOTIVASI KETERLIBATAN ANGGOTA LEMBAGA SWADAYA MASVARAKAT (LSM) DALAM KAMPANYE KEBIJAKAN SISTEM TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI KOTA SURABAYA \cf tu AtY /8/02 SKRIPSI Ant\ in OLEH: RA TNA ANDRIANI

Lebih terperinci

'v Hf-, ~ J l\r t:) ( I' L (:j fly RA fi.j "

'v Hf-, ~ J l\r t:) ( I' L (:j fly RA fi.j 'v Hf-, ~ J l\r t:) ( I' L (:j fly RA fi.j " TUGAS AKHIR f,-" / J.'. FM i'p b~9 JIll!) i BIBUOGRAFI BERANOTASI TENTANG KARYA SKRIPSI SUBJEK ILMU FARMASETIKA Df UNIT LAYANAN INFORMASI DAN REFERENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh : DlNA RATNA SARI A

Oleh : DlNA RATNA SARI A STRATEGI KELUARGA DALAM MENANGGULANGI NAIKNYA HARGA PANGAN UNTUK KONSUMSI BALITA (Kasus di Desa Pangkalan Jati, Kecamatan Limo, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat) Oleh : DlNA RATNA SARI A 30.0370 JURUSAN

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Pengaruh Bargaining Position dalam Keluarga terhadap Pola Pengambilan Keputusan ber-kb Vasektomi (Studi Eksplanatif tentang Pola Pengambilan Keputusan Pria sebagai peserta KB metode vasektomi) SKRIPSI

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Krisis yang berkepanjangan telah memberikan pelajaran yang. berharga bagi perekonomian lndonesia. lndustri yang berbasis impor

1. PENDAHULUAN. Krisis yang berkepanjangan telah memberikan pelajaran yang. berharga bagi perekonomian lndonesia. lndustri yang berbasis impor 1. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Krisis yang berkepanjangan telah memberikan pelajaran yang berharga bagi perekonomian lndonesia. lndustri yang berbasis impor (footloose industry) lebih dari 30 % akan

Lebih terperinci

Kelapa sawit termasuk salah satu komoditi andalan lndonesia di. sektor lndustri Agribisnis, karena kelapa sawit merupakan bahan baku

Kelapa sawit termasuk salah satu komoditi andalan lndonesia di. sektor lndustri Agribisnis, karena kelapa sawit merupakan bahan baku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa sawit termasuk salah satu komoditi andalan lndonesia di sektor lndustri Agribisnis, karena kelapa sawit merupakan bahan baku minyak nabati untuk memenuhi konsurnsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak cepat ke arah rnasyarakat tanpa

BAB I PENDAHULUAN dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak cepat ke arah rnasyarakat tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mernasuki abad 21, aparatur Pernerintah Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta rnenghadapi banyak tantangan yang tidak dapat dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak

Lebih terperinci

(STUDI TENTANG RADIO SUARA SURABAYA DALAM MENOORONG ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DEMOUATISASI PENYELENGGAItAAN OTONOMI DAEftAH 01

(STUDI TENTANG RADIO SUARA SURABAYA DALAM MENOORONG ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DEMOUATISASI PENYELENGGAItAAN OTONOMI DAEftAH 01 (STUDI TENTANG RADIO SUARA SURABAYA DALAM MENOORONG DEMOUATISASI PENYELENGGAItAAN OTONOMI DAEftAH 01 SURABAYA) SKRIPSI ~~ ""f,j- p. Dtt (0) )Qd f Disusun Oleb HAUMAnJS SA'PIYAH NlM. 0'10016264 I MILIK

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Manusia adalah rnakhluk sosial sehingga sejak dari lahir sudah terbentuk

BABI PENDAHULUAN. Manusia adalah rnakhluk sosial sehingga sejak dari lahir sudah terbentuk BABI PENDAHULUAN 1 BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah rnakhluk sosial sehingga sejak dari lahir sudah terbentuk kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain. Pada awalnya, hubungan

Lebih terperinci

Literat Nomor 21 Tahun 2004 ISSN : PEMBELAJARAN YANG INOVATIF DAN MENYENANGKAN PESERTA DIDIK. Oleh

Literat Nomor 21 Tahun 2004 ISSN : PEMBELAJARAN YANG INOVATIF DAN MENYENANGKAN PESERTA DIDIK. Oleh PEMBELAJARAN YANG INOVATIF DAN MENYENANGKAN PESERTA DIDIK Oleh Dr. Ikka Kartika A. Fauzi, M.Pd (Universitas Islam Nusantara) Abstrak Hakikat pendidikan adalah membudayakan manusia atau memanusiakan manusia.

Lebih terperinci

Kajian terhadap Tu/isan Sdr. Mami Hajaroh Berjudul: Perbedaan Peran Gender da/am Persepsi Pemu/caAgama Is/am (Farida Honum)

Kajian terhadap Tu/isan Sdr. Mami Hajaroh Berjudul: Perbedaan Peran Gender da/am Persepsi Pemu/caAgama Is/am (Farida Honum) Kajian terhadap Tu/isan Sdr. Mami Hajaroh Berjudul: Perbedaan Peran Gender da/am Persepsi Pemu/caAgama Is/am (Farida Honum) KAJIAN TERHADAP TULISAN SAUDARA MAMI HAJAROH BERJUDUL: Perbedaan Peran Gender

Lebih terperinci

SKRIPSI. ASPEK PEMBUKTIAN DALAM SENGKETA BI8N1S YANG TIMBUL AKlBAT TRANSAKSI B-COMMERCE FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2005

SKRIPSI. ASPEK PEMBUKTIAN DALAM SENGKETA BI8N1S YANG TIMBUL AKlBAT TRANSAKSI B-COMMERCE FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2005 ASPEK PEMBUKTIAN DALAM SENGKETA BI8N1S YANG TIMBUL AKlBAT TRANSAKSI B-COMMERCE ABRAM LESMANA 030015097 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2005 ASPEK PEMBUKTIAN DALAM SENGKETA 81SNIS YANG TIMBUL

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Kawasan pesisir Indonesia, disarnping kaya akan potensi sumberdaya. alamnya, juga mempunyai potensi untuk dikernbangkan rnenjadi obyek

PENDAHULUAN. Kawasan pesisir Indonesia, disarnping kaya akan potensi sumberdaya. alamnya, juga mempunyai potensi untuk dikernbangkan rnenjadi obyek PENDAHULUAN Latar Belakang Kawasan pesisir Indonesia, disarnping kaya akan potensi sumberdaya alamnya, juga mempunyai potensi untuk dikernbangkan rnenjadi obyek pariwisata bahari, baik dilihat dari segi

Lebih terperinci

MEMPELAJARI EKSPOR PRODUK AGROINDUSTRI DENGAN. Oleh. FISCA RONY SlSWOYO F

MEMPELAJARI EKSPOR PRODUK AGROINDUSTRI DENGAN. Oleh. FISCA RONY SlSWOYO F MEMPELAJARI EKSPOR PRODUK AGROINDUSTRI DENGAN MEMANFAATKAN TERMINAL PET1 KEMAS CEDE BAGE BANDUNG Oleh FISCA RONY SlSWOYO F03495019 2000 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Fisca

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Perturnbuhan rnulai rnenunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa,

I. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Perturnbuhan rnulai rnenunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perbankan Indonesia Indonesia Pasca Krisis Kondisi perekonornian Indonesia pasca krisis ekonorni rnasih belurn sepenuhnya pulih. Perturnbuhan rnulai rnenunjukkan

Lebih terperinci

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN. memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional,

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN. memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional, VIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN 8.1. Kesirnpulan 1. Pola konsurnsi dan pengeluaran rata-rata rumahtangga di wilayah KT1 memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional,

Lebih terperinci

FAUZAN CHALID PEMANFAATAN SABUN ASAM LEMAK MINYAK KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN'BANTU OLAH KARET FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR?!

FAUZAN CHALID PEMANFAATAN SABUN ASAM LEMAK MINYAK KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN'BANTU OLAH KARET FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR?! PEMANFAATAN SABUN ASAM LEMAK MINYAK KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN'BANTU OLAH KARET Oleh FAUZAN CHALID 1999 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR?! BOGOR FAUZAN CHALID. F03495004. PEMANFAATAN

Lebih terperinci

RINGKASAN. Es krirn merupakan rnakanan jajanan yang bernilai gizi tinggi dan digemari oleh tua dan

RINGKASAN. Es krirn merupakan rnakanan jajanan yang bernilai gizi tinggi dan digemari oleh tua dan Winda Yunita. F 28.1562. Kajian Teknologi dan Finansial Produk Es Krim (Melorin) Skala Kecil. Di bawah bimbingan Musa Hubeis dan Nuri Andarwulan. RINGKASAN Es krirn merupakan rnakanan jajanan yang bernilai

Lebih terperinci

Tabell.l. Usia Harapan Hidup Lansia Tahun

Tabell.l. Usia Harapan Hidup Lansia Tahun BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia merupakan suatu periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah "beranjak jauh" dari periode terdahulu yang lebih

Lebih terperinci

L.y' EVALUASI PENYUNTIKAN OVAPRIM-C DENGAN DOSIS YANG BERBEDA KEPADA IKAN SUMATRA (Puntius tetrazona) EKO NOVIANTO

L.y' EVALUASI PENYUNTIKAN OVAPRIM-C DENGAN DOSIS YANG BERBEDA KEPADA IKAN SUMATRA (Puntius tetrazona) EKO NOVIANTO L.y' 0 Y3 EVALUASI PENYUNTIKAN OVAPRIM-C DENGAN DOSIS YANG BERBEDA KEPADA IKAN SUMATRA (Puntius tetrazona) EKO NOVIANTO PROGRAMSTUDITEKNOLOGIDANMANAJEMENAKUAKULTUR DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Bukn pelajaran merupakan salah satu alat yang penting dan menduknng dalam

BABI PENDAHULUAN. Bukn pelajaran merupakan salah satu alat yang penting dan menduknng dalam BABI Pendahuluan BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bukn pelajaran merupakan salah satu alat yang penting dan menduknng dalam pelaksanaan bela jar mengajar. Eksistensi bukn pelajaran menjadi salah satu

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI PERAH INDUK DI KOPERASI AGRO NIAGA " JAYA ABADI UNGGUL" JABUNG-MALANG.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI PERAH INDUK DI KOPERASI AGRO NIAGA  JAYA ABADI UNGGUL JABUNG-MALANG. TUGASAKHIR MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI PERAH INDUK DI KOPERASI AGRO NIAGA " JAYA ABADI UNGGUL" JABUNG-MALANG oleh: ROMADHONY ARIF SURABAYA-JAWA TIMUR PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KESEHATAN TERNAK FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalarn kehidupan ini rnanusia tidak pernah lepas dari risiko, yaitu

I. PENDAHULUAN. Dalarn kehidupan ini rnanusia tidak pernah lepas dari risiko, yaitu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalarn kehidupan ini rnanusia tidak pernah lepas dari risiko, yaitu suatu kerugian yang pemunculannya tidak pasti. Meskipun rnanusia telah berupaya untuk rnelindungi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PERSEPSI PEGAWAI BANK PEREMPUAN TERHADAP PROMOSI JABATAN BERKRITERIA PENAMPILAN MODIS (Studi Deskriptif Terhadap Pegawai Bank Perempuan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. lndonesia memiliki keunggulan komparatif yang dapat diandalkan. dibandingkan negara lain. Salah satu keunggulan komparatif tersebut

1. PENDAHULUAN. lndonesia memiliki keunggulan komparatif yang dapat diandalkan. dibandingkan negara lain. Salah satu keunggulan komparatif tersebut 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang lndonesia memiliki keunggulan komparatif yang dapat diandalkan dibandingkan negara lain. Salah satu keunggulan komparatif tersebut adalah sumberdaya hayati yang banyak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Jumlah penduduk lndonesia yang besar dengan laju tingkat

PENDAHULUAN. Jumlah penduduk lndonesia yang besar dengan laju tingkat L PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk lndonesia yang besar dengan laju tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi merupakan pasar yang potensial bagi pemasaran berbagai jenis produk

Lebih terperinci

SlSTEM PENGEMBANGAN AGROlNDUSTRl SKALA MEClL PRODUK HORTIKULTURA SAYURAN

SlSTEM PENGEMBANGAN AGROlNDUSTRl SKALA MEClL PRODUK HORTIKULTURA SAYURAN SlSTEM PENGEMBANGAN AGROlNDUSTRl SKALA MEClL PRODUK HORTIKULTURA SAYURAN Oleh SRI MULYATI F 30.0640 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Sri Mulyati, F 30.0640. Sistern Pengernbangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN Perhatian pemerintah terhadap sektor non-migas, khususnya sektor agribisnis semakin besar. Hal tersebut disebabkan semakin berkurangnya sumbangan devisa yang dihasilkan dari ekspor minyak

Lebih terperinci

MAKNA KOHABITASI BAGI PASANGAN SETELAH PEMINANGAN. (Studi di Desa Bandung Rejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro) SKRIPSI

MAKNA KOHABITASI BAGI PASANGAN SETELAH PEMINANGAN. (Studi di Desa Bandung Rejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro) SKRIPSI MAKNA KOHABITASI BAGI PASANGAN SETELAH PEMINANGAN (Studi di Desa Bandung Rejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro) SKRIPSI Di susun oleh Endang Aprilia NIM: 071211431094 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Manusia rnerupakan unsur utarna dalam setiap organisasi. Jika rnernperhatikan gambaran sebuah organisasi,

Manusia rnerupakan unsur utarna dalam setiap organisasi. Jika rnernperhatikan gambaran sebuah organisasi, 1. PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakany Manusia rnerupakan unsur utarna dalam setiap organisasi. Jika rnernperhatikan gambaran sebuah organisasi, rnanusia merupakan surnberdaya yang dapat diatur dan dikombinasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaaan mempunyai tujuan yang mgm dicapai dengan. hasil yang memuaskan. Tujuan tersebut tidak akan tercapai dengan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaaan mempunyai tujuan yang mgm dicapai dengan. hasil yang memuaskan. Tujuan tersebut tidak akan tercapai dengan baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaaan mempunyai tujuan yang mgm dicapai dengan hasil yang memuaskan. Tujuan tersebut tidak akan tercapai dengan baik apabila terdapat suatu masalah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Judul Skripsi. : Rerna Unisa : C : Budidaya perairan. Narna Mahasiswa Nornor Pokok Program Studi. Disetujui :

SKRIPSI. Judul Skripsi. : Rerna Unisa : C : Budidaya perairan. Narna Mahasiswa Nornor Pokok Program Studi. Disetujui : SKRIPSI Judul Skripsi Narna Mahasiswa Nornor Pokok Program Studi : Pengaruh Padat Penebaran ternadap Perturnbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Durnbo (Clanas sp.) dalarn Sistern Resirkulasi dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN po~.ekonomian dan psrindustrian. Wakil presiden, Hamza Haz dalam kunjungan

I. PENDAHULUAN po~.ekonomian dan psrindustrian. Wakil presiden, Hamza Haz dalam kunjungan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis multidimensional yang dialami bangsa Indonesia hingga tahun 2002 ini memiliki dampak yang kurang menguntungkan, terutama bagi sektor po~.ekonomian dan psrindustrian.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PAOA JNOUSTRI PERBANKAN YANG LISTING OJ PT. BURSA EFEK SURABAYA PERIODE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PAOA JNOUSTRI PERBANKAN YANG LISTING OJ PT. BURSA EFEK SURABAYA PERIODE I...'"'r CJ c :; - l,.j'rv C/c (5K c H /'1 Ai 6 C'" )" ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PAOA JNOUSTRI PERBANKAN YANG LISTING OJ PT. BURSA EFEK SURABAYA PERIODE 1994-1998

Lebih terperinci

i -w SKRIPSI DESAIN DAN UJI TEMPAT TANAM ELASTIS UNTUK TANAMAN ZUCCHINI (Cucurbifa maxima) Oleh ESTHER MAYLIANA F

i -w SKRIPSI DESAIN DAN UJI TEMPAT TANAM ELASTIS UNTUK TANAMAN ZUCCHINI (Cucurbifa maxima) Oleh ESTHER MAYLIANA F i -w SKRIPSI DESAIN DAN UJI TEMPAT TANAM ELASTIS UNTUK TANAMAN ZUCCHINI (Cucurbifa maxima) Oleh ESTHER MAYLIANA F 29.0625 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN INSTITUT PERTANlAN BOGOR BOGOR Esther: Mayliana.

Lebih terperinci