BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum Pengertian Data Menurut Turban ( 2003, p2), data adalah fakta fakta yang belum diolah atau gambaran gambaran lebih lanjut dari benda benda, kejadian kejadian, kegiatan kegiatan, dan transaksi transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan diklasifikasikan, tetapi tidak disusun untuk menyampaikan arti khusus lainnya Pengertian Database Menurut Thomas M. Connolly dan Carolyn Begg (2002, p15), database adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu organisasi. Menurut Date (2000, p10), database adalah sekumpulan data persisten yang digunakan oleh suatu sistem aplikasi dalam perusahaan. Persisten artinya suatu data telah tersimpan dalam DBMS dan hanya dapat dihapus melalui DBMS dengan cara-cara tertentu. Jadi, database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. 8

2 2.1.3 Arsitektur Database Menurut Thomas M. Connolly (2002, p34), tiga level arsitektur database (Three-Level ANSI-SPARC Architecture) yaitu: External Level External level merupakan view database yang ada pada user. Setiap kumpulan user mempunyai view masing-masing tergantung kebutuhan informasi dari kumpulan user tersebut. Conceptual Level Level ini menggambarkan data apa saja yang disimpan dalam database dan hubungan antara data-data tersebut. Internal Level Level ini merupakan representasi fisik dari database yang ada di komputer. Level ini menggambarkan bagaimana data disimpan dalam suatu database. Tujuan utama dari tiga level arsitektur database adalah untuk mendapatkan data independence. Pada data independence, kita dapat mengubah data yang ada pada database tanpa mempengaruhi aplikasi yang terkait dengan database tersebut Keuntungan Database Menurut Date (2000, p15), keuntungan menggunakan database adalah sebagai berikut: Compactness : mengurangi penggunaan kertas. 9

3 Speed : mesin dapat mengambil dan mengubah data lebih cepat daripada manusia. Less drudgery : mengurangi pemeliharaan data dengan tangan manusia karena tugas mekanis yang dilakukan dengan mesin jauh lebih baik. Currency : database lebih akurat dan terkini (up to date) Database Management System (DBMS) Menurut Thomas M. Connolly dan Carolyn Begg (2002, p16), Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem software yang memungkinkan user untuk menentukan, menciptakan, merawat, dan mengontrol pengaksesan terhadap suatu database. DBMS merupakan software yang berinteraksi dengan program aplikasi dan database. Komponen-komponen DBMS adalah sebagai berikut: Hardware Dibutuhkan untuk menjalankan DBMS dan aplikasi, berupa PC, mainframe, dan jaringan komputer. Software Meliputi software DBMS, Software aplikasi, dan sistem operasi dan juga software network jika dalam penggunaannya menggunakan network. 10

4 Data Komponen yang terpenting dan juga merupakan komponen penghubung antara komponen hardware dan software dengan komponen prosedur dan orang. Prosedur Instruksi dan aturan yang mengatur perancangan dan penggunaan database. Orang semua orang yang terlibat dalam sistem seperti DBA, programmer, aplikasi, pengguna akhir, dan lain-lain. Beberapa fasilitas yang disediakan dalam DBMS, yaitu: DBMS memungkinkan user untuk menentukan suatu database, biasanya menggunakan Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan user untuk menspesifikasikan tipe dan struktur data serta batasan-batasan data yang akan disimpan dalam database. DBMS memungkinkan user untuk melakukan insert, update, delete, dan retrieve terhadap data-data yang ada dalam database melalui Data Manipulation Language (DML). DML menyediakan suatu fasilitas umum bagi data yang disebut query language. DBMS menyediakan control terhadap pengaksesan suatu database, misalnya sebuah sistem keamanan yang mencegah user yang tidak berkepentingan mengakses suatu database. 11

5 Keuntungan dari penggunaan DBMS, diantaranya: a) Mengurangai redundansi data. Data yang sama cukup disimpan sekali. b) Menghindari inkonsistensi. Redundansi berkurang sehingga update terhadap data yang sama hanya perlu dilakukan pada satu tabel saja, maka tabel-tabel lain yang berhubungan akan ikut berubah. c) Pengaksesan data beberapa user dalam waktu yang sama. d) Integritas. Data yang tersimpan merupakan data yang akurat. e) Jaminan keamanan dengan pengaturan hak akses terhadap data. f) Standardisasi. Keseragaman dalam penyajian data. g) Meningkatkan aksesibilitas. User dapat memperoleh data yang diinginkan melalui query. h) Meningkatkan produktifitas. Tidak perlu menggunakan bahasa pemrograman yang sulit, cukup menggunakan 4 th Generation Languages. i) Meningkatkan pemeliharaan melalui data independence. Aplikasi dan database terpisah sehingga perubahan pada database tidak mengubah program aplikasi. j) Meningkatkan Konkurensi. Pengaturan terhadap data yang diakses oleh beberapa user bersamaan sehingga integritas data tidak hilang. k) Meningkatkan fasilitas back up dan recovery data. 12

6 Berikut merupakan gambar pemrosesan database menggunakan DBMS: Data entry and report DBMS Data entry and report Gambar 2.1 Diagram Proses DBMS Database Data Definition Language (DDL) Menurut Thomas M. Connolly dan Carolyn Begg (2002, p40), Data Definition Language (DDL) adalah bahasa dalam database yang memungkinkan manusia untuk mendefinisikan dan memberi nama suatu entity, atribut, dan relasi yang dibutuhkan dengan kesatuan integritas dan batasan security. DDL memungkinkan pembuatan dan penghancuran objek-objek yang ada dalam database seperti skema, domain, table, view, dan indeks. DDL yang utama dalam SQL yaitu: CREATE : digunakan untuk membuat objek dalam database. ALTER : digunakan untuk mengubah objek dalam database. ALTER hanya dapat digunakan pada domain dan tabel saja. DROP : digunakan untuk menghancurkan objek yang ada dalam database. 13

7 2.1.7 Data Manipulation Language (DML) Data Manipulation Language (DML) digunakan untuk query, memasukkan data, mengubah data, dan menghapus data yang ada dalam database. Perintah-perintah DML dalam SQL yaitu: SELECT : digunakan untuk melakukan query data dalam database. INSERT : digunakan untuk memasukkan data ke dalam database. UPDATE : digunakan untuk mengubah data yang ada dalam database. DELETE : digunakan untuk menghapus data yang ada dalam database th Generation Languages (4GL) 4 th Generation Languages (4GL) atau bahasa pemrograman generasi keempat merupakan bahasa pemrograman non procedural yang lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa pemrograman generasi ketiga. Dengan menggunakan 4GL, user hanya menentukan apa yang ingin dilakukan, bukan bagaimana cara melakukannya. User tidak perlu menentukan langkah-langkah yang diperlukan oleh suatu program dalam mengerjakan suatu task, tapi hanya perlu menentukan parameternya saja untuk men-generate suatu program aplikasi. Contoh 4 th Generation Language adalah SQL dan QBE. 4 th Generation Languages merupakan: 14

8 Bahasa presentasi (presentation languages) seperti bahasa query (query languages) dan report generator. Bahasa khusus (speciality languages) seperti spreadsheets dan bahasa-bahasa dalam database. Application generator yang menentukan, memasukkan, mengubah, dan me-retrieve data dari database untuk membangun suatu aplikasi. Bahasa pemrograman tingkat tinggi yang digunakan untuk mengenerate kode aplikasi Normalisasi Menurut Thomas M. Connolly and Carolyn Begg (2002, p388), normalisasi adalah suatu teknik dalam membuat sekumpulan relasi dengan properti yang sesuai berdasarkan kebutuhan suatu perusahaan. Pada proses normalisasi dilakukan tahap-tahap seperti di bawah ini: First Normal Form (1NF) Pada 1NF dilakukan normalisasi terhadap Unnormal Form (UNF) dengan cara menghilangkan repeating group. Ada dua pendekatan dalam menghilangkan repeating group tersebut, yaitu: 1. Mengisi kolom pada baris kosong dengan data-data yang sesuai. 2. Menempatkan data yang berulang beserta keynya dalam tabel yang baru. Berikut ini merupakan contoh tabel yang belum normal (UNF): 15

9 ClientRental Tabel 2.1. contoh tabel UNF clientno cname propertyno paddress rentstart rentfinish rent ownerno oname CR76 John kay PG4 6 Lawrence St, 1-Jul Aug- 350 CO40 Tina Murphy Glasgow 01 PG16 5 Novar Dr, 1-Sep-01 1-Sep C093 Tony Shaw Glasgow CR56 Aline PG4 6 Lawrence St, 1-Sep June- 350 CO40 Tina Murphy Steward Glasgow 00 PG36 2 Manor Rd, Glasgow 10-Oct-00 1-Dec CO93 Tony Shaw PG16 5 Novar Dr, 1-Nov Aug- 450 CO93 Tony Shaw Glasgow 03 ClientRental Setelah dinormalisasi dengan pendekatan pertama, tabel di atas menjadi: Tabel 2.2. normalisasi pertama dari tabel UNF (pendekatan pertama) clientno propertyno cname paddress rentstart rentfinish rent ownerno oname CR76 PG4 John kay 6 Lawrence St, 1-Jul Aug- 350 CO40 Tina Murphy Glasgow 01 CR76 PG16 John kay 5 Novar Dr, 1-Sep-01 1-Sep C093 Tony Shaw Glasgow CR56 PG4 Aline Steward 6 Lawrence St, 1-Sep June- 350 CO40 Tina Murphy Glasgow 00 CR56 PG36 Aline Steward 2 Manor Rd, 10-Oct-00 1-Dec CO93 Tony Shaw Glasgow CR56 PG16 Aline Steward 5 Novar Dr, 1-Nov Aug- 450 CO93 Tony Shaw Glasgow 03 16

10 Jika dinormalisasi dengan pendekatan kedua, maka hasilnya menjadi: Client tabel 2.3. tabel 1NF pertama dari tabel UNF (pendekatan kedua) clienno CR76 CR56 cname John Kay Aline Steward PropertyRentalOwner Tabel 2.4. Tabel 1NF kedua dari tabel UNF (pendekatan kedua) clientno propertyno paddress rentstart rentfinish Rent ownerno oname CR76 PG4 6 Lawrence 1-Jul Aug CO40 Tina Murphy St, Glasgow CR76 PG16 5 Novar Dr, Glasgow CR56 PG4 6 Laurence St, Glasgow CR56 PG36 2 Manor Rd, Glasgow CR56 PG16 5 Novar Dr, Glasgow 1-Sep Sep Oct Nov Sep C093 Tony Shaw 10-June CO40 Tina Murphy 1-Dec CO93 Tony Shaw 10-Aug CO93 Tony Shaw Second Normal Form (2NF) Pada tahap ini dilakukan normalisasi terhadap 1NF dengan cara menghilangkan ketergantungan parsial, yaitu atribut bukan primary key yang tergantung pada primary key. 17

11 Cara normalisasi dari 1NF ke 2NF: Identifikasi primary key dari tabel 1NF. Kemudian identifikasi juga ketergantungan parsial yang terdapat pada tabel tersebut. Jika ada ketergantungan parsial, maka atribut tersebut dipisah ke tabel baru dengan menyertakan primary key dari tabel sebelumnya. Contohnya tabel ClientRental pada tabel 1NF di atas masih terdapat ketergantungan parsial, diantaranya: cname tergantung pada clientno dan paddress + rent + ownerno + oname tergantung pada propertyno. Maka tabel tersebut harus dipisah menjadi tabel yang baru seperti di bawah ini: Client Tabel 2.5. Tabel 2NF pertama dari 1NF clienno CR76 CR56 cname John Kay Aline Steward Rental Tabel 2.6. Tabel 2NF kedua dari 1NF clientno propertyno rentstart rentfinish CR76 PG4 1-Jul Aug-01 CR76 PG16 1-Sep- 1-Sep

12 CR56 PG4 1-Sep- 10-June CR56 PG36 10-Oct- 1-Dec CR56 PG16 1-Nov- 10-Aug PropertyOwner Tabel 2.7. Tabel 2NF kedua dari 1NF propertyno paddress Rent ownerno oname PG4 PG16 6 Lawrence St, Glasgow 5 Novar Dr, Glasgow 350 CO40 Tina Murphy 450 C093 Tony Shaw PG4 6 Laurence 350 CO40 Tina Murphy PG36 PG16 St, Glasgow 2 Manor Rd, Glasgow 5 Novar Dr, Glasgow 375 CO93 Tony Shaw 450 CO93 Tony Shaw Third Normal Form (3NF) Pada tahap ini dilakukan normalisasi terhadap tabel-tabel 2NF yang masih mempunyai ketergantungan transitif. Ketergantungan transitive artinya terdapat atribut bukan primary key yang tergantung pada 19

13 atribut non primary key lainnya. Tahap normalisasi 3NF dapat dilakukan dengan cara menempatkan atribut-atribut tersebut ke tabel yang lainnya, dan salah satu akan menjadi primary key di tabel baru tersebut. Berikut ini merupakan hasil normalisasi 3NF dari tabel 2NF di atas: Client Tabel 2.8. Tabel 3NF pertama dari tabel 2NF clienno CR76 CR56 cname John Kay Aline Steward Rental Tabel 2.9. Tabel 3NF kedua dari tabel 2NF clientno propertyno rentstart rentfinish CR76 PG4 1-Jul Aug-01 CR76 PG16 1-Sep- 1-Sep CR56 PG4 1-Sep- 10-June CR56 PG36 10-Oct- 1-Dec CR56 PG16 1-Nov- 10-Aug

14 PropertyForRent Tabel Tabel 3NF ketiga dari tabel 2NF propertyno paddress Rent ownerno PG4 PG16 6 Lawrence St, Glasgow 5 Novar Dr, Glasgow 350 CO C093 PG4 6 Laurence 350 CO40 PG36 PG16 St, Glasgow 2 Manor Rd, Glasgow 5 Novar Dr, Glasgow 375 CO CO93 Owner Tabel Tabel 3NF keempat dari tabel 2NF ownerno CO40 C093 CO40 CO93 CO93 oname Tina Murphy Tony Shaw Tina Murphy Tony Shaw Tony Shaw 21

15 The Database Development Lifecycle Menurut Thomas M. Connolly (2002, p284), tahapan-tahapan dalam Database Development Lifecycle adalah: Database planning System definition Requirement collection and analysis Database design Conceptual database design DBMS selection (optional) Logical database design Application design Physical database design Prototyping (optional) Implementation Data conversion & loading Testing Gambar 2.2 Diagram Siklus Basis Data 22 Maintenance

16 Perencanaan Database (Database Planning) Pada perencanaan database dilakukan suatu perencanaan mengenai bagaimana langkah-langkah yang ada dalam Database Development Life Cycle dapat direalisasikan dengan seefektif dan seefisien mungkin. Definisi System (System Definition) Pada tahap ini dilakukan spesifikasi dan ditentukan batasan-batasan terhadap aplikasi database, user view, dan area aplikasinya. Suatu aplikasi database mungkin mempunyai beberapa view untuk user yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Requirement Collection and Analysis Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian informasi yang didukung oleh aplikasi database, dan menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan user pada sistem yang baru. Ada tiga pendekatan dalam mengatur kebutuhan suatu aplikasi database dengan user view yang berbeda-beda, yaitu: a) Pendekatan Terpusat (Centralized Approach) Dengan pendekatan terpusat, kebutuhan setiap user digabung menjadi satu set kebutuhan untuk aplikasi database yang baru. b) Pendekatan Terintegrasi (View Integration Approach) Pada pendekatan ini kebutuhan setiap user digunakan untuk membangun model data terpisah untuk merepresentasikan user 23

17 view. Kemudian hasil dari model data digabungkan pada tahap perancangan database. c) Gabungan dari Pendekatan Terpusat dan Pendekatan Terintegrasi Perancangan Database (Database Design) Pada tahap perancangan database dilakukan proses perancangan terhadap database yang akan mendukung tujuan suatu perusahaan. Perancangan database dilakukan dengan tiga tahap yaitu perancangan database secara konseptual, logikal, dan kemudian fisikal. Pemilihan DBMS (DBMS Selection) Pada tahap ini dilakukan pemilihan DBMS yang cocok untuk mendukung aplikasi database. Tahap ini boleh merupakan tahapan optional dalam Database Development Life Cycle. Perancangan Aplikasi (Application Design) Pada tahap ini dilakukan perancangan user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses database. Prototyping Pada tahap ini dilakukan pembuatan model kerja aplikasi database yang memungkinkan perancang atau user untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana final sistem akan berfungsi dengan baik dan menarik. Tahapan ini juga merupakan tahapan optional dalam Database Development Life Cycle. 24

18 Implementation Pada tahap ini dibuat definisi database secara eksternal, konseptual, dan internal dan program aplikasi. Data Conversion and Loading Pada tahap ini dilakukan loading data dari sistem lama ke sistem yang baru. Testing Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi database apakah masih terdapat error dan sesuai dengan kebutuhan user. Operational Maintenance Setelah aplikasi database diimplementasikan pada suatu perusahaan, sistem harus dimonitor dan dipelihara secara terus-menerus. Jika diperlukan perubahan, maka dilakukan langkah-langkah sebelumnya pada Database Development Life Cycle dimulai dari langkah pertama Perancangan Database Setelah membahas Database Development Life Cycle, sekarang akan dijelaskan lebih lanjut mengenai metode-metode perancangan database dimulai dari perancangan database secara konseptual, logikal, maupun fisikal Perancangan Database Konseptual Pada perancangan database secara konseptual dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi tipe entity yang dibutuhkan oleh view. 25

19 2. Mengidentifikasi relasi yang terjadi antara entity-entity yang telah didefinisikan. 3. Mengidentifikasi atribut-atribut yang berhubungan dengan entity dan relationship yang telah didefinisikan. 4. Menentukan domain atribut. 5. Menentukan atribut yang menjadi candidate key dan primary key pada tiap entity. 6. Menggunakan konsep enhanced modelling seperti specialization, generalization, aggregation, dan composition untuk entity yang ada jika diperlukan. Langkah ini merupakan langkah optional. 7. Menghilangkan redundant relationship. 8. Memeriksa kembali model konseptual yang telah dibuat, apakah sudah mendukung transaksi yang dibutuhkan pada view. 9. User melakukan review terhadap model konseptual yang telah dibuat, untuk memastikan bahwa model yang dibuat merupakan representasi dari view yang akan dibuat Perancangan Database Logikal Setelah merancang database konseptual, langkah berikutnya yang akan dilakukan adalah merancang Database logikal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan. Database logikal ada dua, yaitu membangun dan memvalidasi model data logical bagi masing-masing 26

20 view dan model data logikal globalnya. Tahap-tahap yang dilakukan dalam membangun dan memvalidasi model data logikal bagi masingmasing view adalah: 1. Menghilangkan fitur-fitur yang tidak comapatible dengan model relasional, diantaranya menghilangkan many-to-many binary relationship types, many-to-many recursive relationship types, relasi kompleks, dan menghilangkan atribut yang multi-valued. 2. Menurunkan relasi untuk model data logikal dengan cara: Membuat relasi antara strong entity yang ada. Untuk atribut composite seperti nama, cantumkan yang penting saja seperti fname (nama depan) dan lname (nama belakang). Untuk weak entity types, primary key-nya diturunkan dari setiap owner entity. Untuk one-to-many binary relationship, entity yang ada di satu sisi ditentukan sebagai parent entity dan sisi yang lain sebagai child entity. Untuk one-to-one binary relationship, apabila terdapat mandatory participation pada kedua sisi, gabungkan entity yang terlibat menjadi satu tabel dan pilih salah satu primary key dari entity asalnya menjadi primary key pada tabel yang baru dan primary key yang lainnya digunakan 27

21 sebagai alternate key. Apabila terdapat mandatory participation pada sisi pertama, maka yang harus dilakukan adalah menentukan entity parent dan child dari kedua tabel. Primary key pada tabel parent akan menjadi primary key juga di tabel child. Dan apabila terjadi optional participation pada kedua sisi, maka harus ditentukan primary key dari tabel mana yang akan di-copy ke tabel lain yang berhubungan. Untuk superclass / subclass relationship types, identifikasi entity superclass sebagai parent entity dan entity subclass sebagai parent entity. Untuk many-to-many binary relationship types, buat sebuah tabel untuk merepresentasikan relationship dan beberapa atribut yang menjadi bagian dari relationship tersebut. Letakkan primary key dari entity-entity yang berhubungan ke tabel yang baru sebagai foreign key. Foreign key tersebut juga akan menjadi primary key pada tabel yang baru. Untuk relasi kompleks, buat sebuah tabel yang merepresentasikan relationship dan beberapa atribut yang menjadi bagian dari relationship tersebut. Kemudian letakkan primary key dari entity-entity yang berelasi kompleks ke dalam tabel yang baru dibuat sebagai foreign 28

22 key. Foreign key yang mewakili relasi many, misalnya 0...* atau 1...* akan membetuk primary key juga pada tabel yang baru. Untuk atribut multi-valued, buat sebuah tabel yang merepresentasikan atribut multi-valued dan primary key dari tabel yang lama menjadi foreign key pada tabel yang dibuat. 3. Membuat normalisasi terhadap tabel-tabel yang belum normal. Caranya telah dijelaskan pada bagian Memastikan bahwa model logikal yang dibuat dapat mendukung kebutuhan view. 5. Menentukan batasan-batasan seperti data yang dibutuhkan, batasan atribut domain, entity integrity, referential integrity, dan enterprise constraint. 6. User melakukan review terhadap model logikal yang telah dibuat, untuk memastikan bahwa model yang dibuat merupakan representasi dari view yang akan dibuat. Kemudian langkah selanjutnya adalah merancang dan memvalidasi model data logikal global dengan mengkombinasikan model data logikal lokal yang telah dibuat. Tahap-tahap yang dilakukan dalam merancang dan memvalidasi model data logikal global adalah: 1. Menggabungkan model data logikal lokal menjadi model data logikal global dengan cara: 29

23 Review nama dan isi setiap entity beserta candidate key dari entity tersebut. Review nama dan isi foreign key pada tiap entity. Gabungkan entity-entity yang ada pada model data logikal lokal. Masukkan (tanpa penggabungan) entity yang unik pada tiap model data logikal lokal. Gabungkan relationship / foreign key model data logikal lokal. Masukkan (tanpa penggabungan) relationship / foreign key yang unik pada setiap model data logikal lokal. Cek apakah masih ada missing entity atau relationship / foreign key. Cek foreign key. Cek integrity constraint. Gambarlah ERD globalnya. Update dokumentasi yang telah dibuat. 2. Validasi model data logikal global menggunakan teknik normalisasi untuk memastikan model data yang dibuat mendukung kebutuhan user. 3. Cek perkembangan di masa yang akan datang untuk menentukan apakah ada perubahan yang signifikan di masa 30

24 yang akan datang untuk memastikan bahwa model data logikal yang dibuat dapat mengakomodasi perubahan tersebut. 4. Review model data logikal global dengan user untuk memastikan bahwa model data logikal yang dibuat merupakan representasi perusahaan yang sebenarnya Perancangan Database Fisikal Perancangan database fisikal dilakukan untuk menterjemahkan model data logikal global bagi DBMS target. Tujuannya adalah untuk membuat skema database relasional dari model data logikal global sehingga dapat diimplementasikan pada DBMS target. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perancangan database fisikal yaitu: 1. Menterjemahkan model data logikal global bagi DBMS target. Dalam menterjemahkan model data logikal ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu: Merancang tabel-tabel untuk memutuskan bagaimana cara merepresentasikan tabel-tabel pada model data logikal global dalam DBMS target. Merancang representasi data yang diturunkan untuk memutuskan bagaimana merepresentasikan data turunan pada model data logikal dalam DBMS target. Merancang enterprise constraint bagi DBMS target. 31

25 2. Merancang representasi fisik database untuk meningkatkan efisiensi penyimpanan data. Tingkat efisiensi penyimpanan data dipengaruhi oleh throughput transaksi, waktu respon, dan disk storage. Langkah-langkah yang dilakukan dalam merancang representasi fisik database yaitu: Menganalisis transaksi untuk mengetahui fungsionalitas transaksi pada database dan menganalisis transaksitransaksi penting. Caranya dengan mapping semua path transaksi ke tabel-tabel atau relasi, menentukan tabel mana yang sering diakses oleh transaksi, dan menganalisis datadata transaksi yang terlibat pada tabel tersebut. Memilih organisasi file untuk menentukan organisasi file yang efisien bagi setiap table atau relasi. Cara pemilihan organisasi file yang efisien ada beberapa, diantaranya heap, hash, ISAM (Indexed Sequential Access Method), B*-tree, dan cluster. Memilih index untuk menentukan apakah penambahan index akan meningkatkan performa sistem. Memperkirakan disk space yang dibutuhkan oleh database. 3. Merancang user view yang telah didefinisikan pada saat pengumpulan dan analisis kebutuhan pada database Development life cycle. 32

26 4. Merancang security measures bagi database sebagai spesifikasi dari tiap user. 5. Mempertimbangkan pengenalan terhadap pengontrolan redundansi untuk menentukan apakah pengontrolan redundansi yang dilakukan dengan teknik normalisasi akan meningkatkan performa sistem. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: Mengkombinasikan relasi one-to-one. Menduplikasi non-key attribute dalam relasi one-to-many untuk mengurangi join. Menduplikasi foreign key dalam relasi one-to-many untuk mengurangi join. Menduplikasi atribut many-to-many untuk mengurangi join. Memperkenalkan kembali repeating groups. Menggabungkan tabel look up dengan tabel dasar. Membuat ekstrak tabel-tabel. 6. Memonitor sistem operasional dan meningkatkan performa sistem untuk memperbaiki rancangan yang telah dibuat atau merefleksikan perubahan kebutuhan. 33

27 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) Menurut Yourdon (1989, p139), Data Flow Diagram adalah model atau alat yang digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan dari sekumpulan proses fungsional, yang dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh suatu aliran data dan meneruskannya menjadi data. Ada Tiga Tingkatan dalam Aliran data : 1. Diagram Konteks Merupakan tingkatan paling pertama yang menggambarkan ruang lingkup dari sistem yang akan dijalankan. Diagram ini hanya memiliki satu proses yang menggambarkan sistem secara keseluruhan dan hubungan antara sistem dengan unit unit diluar sistem tersebut 2. Diagram Nol Diagram yang menggambarkan proses proses dan aliran data yang terjadi di dalam suatu sistem. Proses proses ini dapat dipecah menjadi proses proses dan aliran data yang lebih terperinci. 3. Diagram Rinci Diagram yang menggambarkan rincian proses proses yang ada pada diagram nol dan proses proses ini dapat dipecah lagi menjadi proses proses yang lebih terperinci 34

28 Data Flow diagram menggunakan simbol-simbol sebagai berikut: Simbol Keterangan Suatu proses yang didukung atau dipicu oleh data Alat penyimpanan seperti file induk atau file referensi Arah arus data Gambar 2.3 Simbol Dalam Data Flow Diagram State Transition Diagram Menurut Jeffrey, A. Et al.(1996,p364), State Trasition Diagram suatu diagram yang menggambarkan bagaimana suatu proses dihubungkan satu sama lain dalam waktu yang bersamaan. State Trasition Diagram digambarkan dengan sebuah state yang berupa komponen sistem yang menunjukkan bagaimana kejadian kejadian tersebut dari satu state ke state lain. Ada dua macam simbol yang menggambarkan proses State Transition Diagram (STD), yaitu : 1. Gambar Persegi Panjang menunjukkan state dari sistem Gambar 2.4 Simbol State dalam State Transition Diagram 35

29 2. Gambar panah menunjukkan transisi antar state. Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan. Label yan diatas menunjukkan kejadian yang menyebabkan transisi yang terjadi. Label yang dibawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian tadi. Gambar 2.5 Simbol Transisi dalam State Transition Diagram Contoh STD : Verifikasi Login Username And Password Valid Tidak Valid Menu Utama Gambar 2.6 Contoh State Transition Diagram Entity Relationship Modelling Menurut Connoly and Begg (2002, p30), salah satu aspek yang sulit dalam perancangan database adalah kenyataannya bahwa perancang, programmer, dan pemakai akhir cenderung melihat data dengan cara yang berbeda. Untuk memastikan pemahaman secara alamiah dari data dan bagaimana data digunakan oleh perusahaan dibutuhkan sebuah bentuk komunikasi yang non-teknis dan bebas dari kebingungan. Berikut ini adalah notasi Entity Relationship Modelling menurut Connolly dan Begg : 36

30 Entity Name A Related To B Relationship Name Gambar 2.7 Notasi Entity Relationship Modelling Entity Type Tipe Entity adalah kumpulan objek objek dengan properti yang sama, yang didefinisikan oleh perusahaan yang keberadaannya tidak bergantung. Konsep dasar dari bentuk Entity Relationship adalah tipe entity. Sebuah tipe entity memiliki keberadaan yang bebas dan bisa menjadi objek dengan keberadaan fisik atau menjadi objek dengan keberadaan konseptual. Ini berarti perancang yang berbeda mungkin mengidentifikasikan entity yang berbeda. Entity Eccurence adalah objek dan tipe entity yang dapat diidentifikasikan secara unik. 37

31 Tipe Relationship Tipe Relationship adalah sebuah gabungan yang mempunyai arti diantara tipe tipe entity. Setiap tipe relationship diberi nama sesuai dengan fungsinya.relationship Occurence adalah suatu gabungan yang dapat diidentifikasikan secara unik, yang meliputi suatu kejadian dari setiap tipe entity yang berpartisipasi. Derajat dari relationship adalah jumlah dari pertisipasi tipe entity dalam sebuah tipe relationship tertentu. Entity yang berkaitan dalam sebuah tipe relationship dikenal sebagai Participant dalam Relationship dan jumlah partisipant dalam relationship disebut sebagai derajat dari relationship. Oleh karena itu derajat dari relationship menunjukkan jumlah dari entity yang terkait dalam relationship. Sebuah relationship berderajat dua disebut binary Attribute Atribute atau atribut adalah sifat dari sebuah entity atau sebuah tipe relationship. Atribut menyimpan nilai dari setiap entity occurence dan mewakili bagia utama dari data yang disimpan Strong and Weak Entity Tipe Entity kuat adalah tipe entity yang keberadaannya tidak bergantung kepada tipe entity lainnya. Karakteristik lainnya adalah setiap kejadian entitynya secara unik mampu diidentifikasikan menggunakan atribut primary key pada entitynya. Tipe entity lemah adalah tipe entity yang bergantung kepada tipe entity lainnya. Karakteristiknya adalah setiap kejadian entity tidak bisa 38

32 diidentifikasikan secara unik hanya dengan menggunakan atribut yang ada pada entitynya Structural Constraint Tipe utama dari batasan hubungan didalam relationship adalah multiplicity. Multiplicity adalah sejumlah kemungkinan dari kejadian kejadian dari sebuah entity type di dalam sebuah hubungan n-nary ketika nilai nilai lainnya ditentukan. Multiplicity biasanya dibagi menjadi dua batasan terpisah, yaitu : Cardinality : mendeskripsikan jumlah maksimum dari kemungkinan kejadian kejadian yang saling berhubungan untuk sebuah partisipasi entity dalam proses penentuan entity relationship. Participant : menentukan apakah semua kejadian kejadian entity akan ikut berpartisipasi dalam sebuah relationship atau hanya beberapa saja yang ikut berpartisipasi. Jenis jenis multiplicity menurut Connolly dan Begg, meliputi : 1. One to One ( 1 : 1 ) Relationship Group 1 Relate to Group 2 A B R1 R2 C D. Gambar 2. 8 Gambar One to One Relationships 39

33 Pada gambar 2.8 dilihat bahwa A hanya terhubung one to one (1:1) dengan c dan B hanya terhubung one to one(1:1) dengan D. Jadi dari gambar tersebut bisa kita dapat menuliskan notasi multiplicitynya dengan gambar di bawah ini : Relate to Group 1 Group Multiplicity Gambar 2.9 notasi One to One Relationships 2. One to Many ( 1 : * ) Relationships Group 1 Relate to Group 2 A B C R1 R2 R3 D E F Gambar 2.10 Gambar One to Many (1:*) Relationships 40

34 Pada gambar 2.10 dapat dilihat bahwa B terhubung one to many (1:*) dengan dengan D dan E. Jadi dari gambar tersebut kita dapat menulis notasi multiplicitynya dengan gambar di bawah ini : Relate to Group 1 Group * Multiplicity Gambar 2.11 Notasi One to many (1:*) Relationships 3. Many to Many ( * : * ) Relationships Group1 Relate to Group2 A B C R1 R2 R3 R4 D E F G Gambar 2.12 Gambar Many to Many Relationships 41

35 Berdasarkan gambar 2.12 dapat dilihat bisa melihat bahwa A terhubung dengan one to many dengan D dan E. Sedangkan E terhubung One to many dengan A dan B. Jadi dari entity Group 1 (value A dari gambar 2.12 ) dan Group 2 ( value E dari gambar 2.12 ) terhubung many to many ( * : * ). Dari gambar tersebut kita dapat menulis notasi multiplicitynya dengan notasi di bawah ini. Relate to Group1 Group 2 1..* 0..* multiplicity Gambar 2.13 Notasi Many to Many Keys Keys mempunyai peranan yang sangat penting untuk menghubungkan suatu objek dengan objek yang lainnya. Keys diletakkan pada suatu yang telah ditentukan kedudukannya, agar dapat dihubungkan dengan atribut pada entity yang lain. Beberapa jenis yang biasa digunakan antara lain : 1. Candidate Key yaitu himpunan atribut minimal yang secara unik mengidentifikasikan tiap tiap keberadaan suatu entity type. 42

36 2. Primary Key yaitu candidate key yang dipilih secara unik untuk mengidentifikasikan tiap tiap keberadaan suatu entity type. 3. Foreign Key yaitu himpunan atribut dalam suatu relasi yang cocok dengan candidate key dari beberapa relasi. 4. Alternate Key yaitu Candidate key yang tidak terpilih menjadi Primary key. 2.2 Teori-teori Khusus Internet Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (Web Database Systems), internet merupakan sebuah integrasi dari jaringan jaringan dengan menggunakan standart protokol komunikasi dimana protokol ini mampu menghubungkan jaringan jaringan yang ada. Internet berintegrasi dengan jaringan komputer dengan mengimplementasikan protokol komunikasi standard. Protokol komunikasi adalah suatu set aturan yang memungkinkan komunikasi antarkomputer. Jaringan komputer yang berbeda biasanya menggunakan protokol yang berbeda pula. Akan tetapi, internet mengimplementasikan suatu protokol standard yang disebut TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) yang memungkinkan jaringan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain Web Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p24), web adalah aplikasi dari internet yang menyediakan informasi dan running program yang disimpan pada komputer yang dihubungkan dengan internet. Web merupakan 43

37 sebuah memory dengan informasi yang dapat direpresentasikan, disimpan, dan diakses melalui internet Istilah-istilah yang Berhubungan dengan Internet dan Web Berikut ini merupakan istilah-istilah yang berhubungan dengan internet dan web: Hypermedia : suatu media atau informasi yang disimpan pada web. HTML : bahasa untuk pengkodean informasi hypermedia. URL : alamat yang digunakan untuk mengakses resource web seperti dokumen hypermedia. HTTP : protocol yang digunakan untuk mengakses resource web. Browser : suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk mengakses layanan internet. Gateway : lingkungan lain seperti sistem database yang diakses dari web Web Database Seiring dengan perkembangan teknologi dalam internet dan web, maka ditemukanlah suatu cara yang dapat memudahkan manusia dalam melakukan berbagai hal pada jarak yang jauh seperti berbelanja, belajar, mencari informasi, dan lain sebagainya, yaitu dengan menggunakan suatu aplikasi web database. Dengan menggunakan suatu database yang diimplementasikan menggunakan web, maka user dapat mengakses informasi yang disediakan dalam suatu 44

38 database kapan saja dan dimana saja melalui internet. Untuk menghubungkan user dengan database digunakan suatu user interface Arsitektur Web Database Aplikasi berbasis web harus dibangun dalam arsitektur clientserver yang merupakan gabungan dari client system dan web server system. Client system menampilkan halaman web yang memberikan user interface ke sistem web database dan ditampilkan melalui browser. Sedangkan web server system menyimpan dokumen-dokumen, script, dan program Pendekatan dalam Pengimplementasian Web Database Ada tiga pendekatan dalam pengimplementasian web database, yaitu: 1. Pendekatan server side Pada pendekatan ini browser diperluas untuk menambah fungsi dan eksternal aplikasinya serupa dengan penggunaan server sebagai gateway untuk mengeksekusi sistem lain. Pada umumnya pendekatan server side digunakan untuk proses lengkap dengan ukuran besar. 2. Pendekatan client side Pada pendekatan ini proses aplikasi dieksekusi di sisi server dimana data harus diterima dari client ke server, data diproses di server, kemudian hasil harus dikirim dari server ke client. Pendekatan ini efektif jika digunakan pada proses dengan skala kecil seperti animasi web pages, validasi data atau perhitungan. 45

39 3. Pendekatan client-server Pada pendekatan ini server dibagi antara dua sistem komputer dimana client menyiapkan interface dan server sebagai layanan (service). Sistem client-server lebih menguntungkan daripada dua pendekatan sebelumnya. Pada sistem ini pengeksekusian program dapat dilakukan pada komputer dan sistem operasi yang berbeda, dan bahkan arsitektur yang berbeda. Tapi harus dieksekusi pada mesin yang sama Proses perancangan Web Database Pada proses perancagan web database, hal pertama yang harus dilakukan adalah merancang databasenya. Proses perancangan database sudah dijelaskan sebelumnya pada bagian Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley(Web Database Systems,2001), web database lifecycle adalah sebagai berikut : 46

40 The Organization Requirement Analysis Description of Organization and System Requirements Conceptual web databse design Data Analysis Web Data Analsis Conceptual Data Model Conceptual Web Data Model Logical Database Design Logical Web Database Design Logical Data Model Logical web Data Model Physical Data design Physical Web Data design Physical Web Data Model Gambar 2.14 Diagram Web Database Lifecycle 47

41 Model Konseptual Halaman Web Analisis web data menghasilkan sebuah model data konseptual untuk direpresentasikan dalam halaman web. Input input dari web ini adalah deskripsi dari organisasi dan kebutuhan kebutuhan sistem, bersama model konseptual untuk database yang merupakan suatu aplikasi dari sitem web database Membuat Model ER untuk Model Data Web Sistem web database mengintregrasikan aplikasi database melalui halaman web. Halaman web sebagai aplikasi yang menggambarkan entity, atribut dan relasi diantaranya sebagai data. Pada saat merancang isi data dari halaman web, sangat penting untuk mendefiniskan relasi antar halaman halaman web dimana relasi ini berbeda dengan relasi pada tabel database. Ada dua aspek dari halaman web yang dibutuhkan untuk merancang model ER, yaitu : 1. Hyperlinks Media Halaman web memiliki hyperlinks media sebagai alat navigasi untuk berpindah dari entitas entitas yang berhubungan, yang digambarkan sebagai panah untuk menunjukkan arah tujuan dari tiap link. Gambar 2.15 Notasi Link 48

42 2. Konsep Aplikasi Web Konsep yang merupakan representasi dari halaman halaman web itu sendiri. Konsep ini digambarkan dalam bentuk oval, dan disebut sebagai concept box. Gambar 2.16 Notasi Concept Box Web Data Design Pada proses ini kita menguraikan proses bagaimana struktur data halaman web ditentukan. Proses mengambil model konsetual web sebagai input dan mendefinisikan skema untuk setiap halaman web. Sebuah halaman web menyediakan akses ke sumber daya web dengan menunjukkan informasi, dan dengan mengijinkan user untuk berinteraksi dengan halaman web. Halaman web dapat menjadi kompleks, kedua duanya dalam kaitannya dengan gambar yang ditujukan dan proses yang dihubungkan. Dalam perancangan web database diutamakan efisiensi dan kecepatan run time dari input yang dilakukan user, maupun link menuju halaman lain dibuat sederhana dan jelas. Abaikan kompleksitas lain seperti gambar yang tidak perlu dan penerapan konektifitas database yang akan membuat halaman web menjadi lebih kompleks. 49

43 2.2.8 PHP Menurut PHP adalah bahasa pemograman komputer yang dibangun khusus untuk membuat website yang dinamis. PHP umumnya digunakan untuk skrip client-server, tetapi dapat juga digunkan sebagai aplikasi yang berdiri sendiri. Menurut PHP adalah Bahasa skripting yang dibuat dan ditujukan khusus untuk membangun web dan dapat digabungkan dengan skrip HTML. PHP dapat digunakan di berbagai medium Operating Systems dan bahasa PHP yang terbaru saat ini adalah PHP 5.25 yang baru dirilis pada tanggal 5 November Perpustakaan Perpustakaan adalah kumpulan buku buku yang tersedia dan dimaksudkan untuk dibaca serta tempat untuk menambah pengetahuan, tempat mendapatkan keterangan atau tempat mencari hiburan dalam buku buku bacaan, dan lain lain. (Rusina Sjahrial Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, 1972,Jakarta:Djambatan) Menurut Sulistyo Basuki (1991, p3), perpustakaan berbeda dengan dokumentasi. Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dokumentasi adalah penyusunan, penyimpanan 50

44 temu balik penyebaran, evaluasi terhadap setiap informasi yang direkam dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu ilmu sosial dan kemanusiaan Menurut perpustakaan berisi koleksi dari informasi, sumber, sumber daya, dan jasa yang diorganisasikan yang dijalankan oleh suatu badan masyarakat institusi, atau perseorangan. Dalam arti yang lebih tradisional, perpustakaan adalah kumpulan dari buku\ Jenis jenis Perpustakaan Menurut perpustakaan dewasa ini memiliki koleksi di selain buku. Koleksi dapat berupa media media lain, yaitu dapat berupa peta, hasil cetakan, atau dokumern lainnya dan hasil karya seni yang tersimpan dalam berbagai jenis media. Media media penyimpanan meliputi microfilm, audio tape, CD s, LP s, kaset, video tapes, dan DVD. Perpustakaan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses data dari CD, memiliki database dan internet. Pada perpustakaan modern dalam usaha menyediakan materi, diperlukan seorang ahli di bidang perpustakaan yang biasa disebut pustakawan. Ada banyak jenis dari perpustakaan, dibagi menjadi beberapa kategori, meliputi : Berdasarkan entitasnya ( institusi atau badan korporasi ) : - Perpustakaan Sekolah Perpustakaan Umum - Perpustakaan Swasta - Perpustakaan Perusahaan - Perusahaan Pemerintah 51

45 - Perpustakaan Akademis - Perpustakaan Sejarah Sosial Berdasarkan tipe dokumenyang dimiliki : - Perpustakaan Digital - Perpustakaan Data - Perpustakaan Gambar ( Fotografi ) - Perpustakaan Transparansi - Perpustakaan Alat Bantu ( Tool ) Berdasarkan Subjek yang dimiliki : - Perpustakaan Arsitektur - Perpustakaan Seni - Perpustakaan Hukum - Perpustakaan Medis - Perpustakaan Theologia Berdasarkan Pengguna Jasa Yang Dilayani : - Komunitas Militer - Pengguna yang Buta atau Cacat secara fisik Berdasarkan Divisi Profesional Tradisional : - Perpustakaan Akademik - Perpustakaan Sekolah - Perpustakaan Peneliti - Perpustakaan Umum - Perpustakaan Spesial 52

46 Departemen di dalam Perpustakaan Menurut untuk Organisasi Perpustakaan Besar, biasa dibagi menjadi beberapa departemen yang memiliki staf para Pustakawan Profesional, meliputi : o Sirkulasi melayani pengguna jasa perpustakaan dan peminjaman dan pengembalian koleksi dan pe-rak-an buku. o Teknikal servis Bekerja di belakang layar, mengkatalogkan dan memproses materi baru dan mematangkan materi mentah. o Referensi Staf bertugas di meja, menjawab pertanyaan pengguna jasa perpustakaan, memberi instruksi pada pengguna, dan mengembangkan progamming perpustakaan. o Pengembangan Koleksi memesan materi dan menjaga dana atau keuangan Sistem Pengkodean Buku Menurut dan Sulistyo Basuki (1991,p ), sistem pengkodean buku pada perpustakaan yang digunakan secara umum adalah Sistem DDC ( Dewey Decimal Classification ). Sistem Pengkodean DDC mengorganisir semua pengetahuan dalam 10 kelas utama. 10 kategori utama ini lebih lanjut dibagi lagi menjadi bagian lain. Tiap kelas utama memilki 10 divisi, dan tiap divisi memiliki 10 seksi. Sistem ini terdiri dari 10 kelas utama, 100 divisi, 1000 seksi. Keuntungan dari DDC adalah dengan penggunaan decimal 53

47 untuk tiap kategori memungkinkan dilakukan penomoran yang murni dan terstruktur dengan baik. 10 Kategori utama DDC: 000 Ilmu Komputer, Informasi, dan Kerjaan Umum 100 Filosofi dan Psikologi 200 Agama 300 Ilmu Sosial 400 Bahasa 500 Ilmu Pengetahuan 600 Teknologi 700 Seni dan Penciptaan Ulang 800 Literatur 900 Sejarah dan Geografi 54

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan informasi dalam suatu perpustakaan dapat berkembang dengan sangat cepat. Data data yang diolah khususnya data perpustakaan semakin banyak dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Merupakan kumpulan dari teori-teori yang digunakan dalam perancangan Database. 2.1.1 Data Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah penyimpanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut R. Kelly Rainer (2011:10), dalam bukunya Introduction to Information Systems menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini disajikan teori yang relevan, lengkap dan urut sejalan dengan permasalahan. Teori umum ini dikemukakan dari sumber teori dan hasil penelitian. Teori

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Hariyanto (2004, p3), data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA & PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM OPERASIONAL BERBASIS WEB PADA PT. PELAYARAN MITRABAHARI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan

BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Menurut Raymon McLeod dan George P. Schell (2004, p5) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sebelum kita masuk ke pengertian sistem basis data, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan data. Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Teori-teori umum yang akan dibahas adalah sistem, data dan informasi, basis data, sistem basis data, sistem manajemen basis data, Structured Query Language, Entity-

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut Elmasri dan Navathe (1994, p2), data merupakan fakta-fakta yang telah diketahui untuk dapat disimpan dan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) Data adalah sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola. Data yang belum dikelola belum bisa dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Basis Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p715), data adalah fakta-fakta yang belum diolah atau fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data Teori-teori ini diperlukan untuk mendukung penulisan laporan tugas akhir yang dibuat sebagai landasan dan acuan melakukan perancangan pada basis data. 2.1.1 Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori umum tentang pengertian Database, Database Lifecycle, Entity Relationship Modeling, Normalisasi, Metodologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menghasilkan gejala masalah lain. Cause effect analysis menyebabkan pemahaman

BAB 2 LANDASAN TEORI. menghasilkan gejala masalah lain. Cause effect analysis menyebabkan pemahaman BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Cause Effect Analysis Cause effect analysis adalah sebuah teknik dimana masalah dipelajari untuk mengetahui penyebab dan akibat dari permasalah tersebut. Permasalahan harus dianalisis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA PT DAVINCI KERAMINDO

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. Menurut Hoffer et al (2011, p5), Data adalah representasi tersimpan dari objek atau kejadian yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Sistem Sistem adalah sekumpulan objek atau elemen yang berhubungan yang dilihat secara keseluruhan dan didesain untuk mencapai tujuan tertentu (Britton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden, (2007, p6), data adalah representasi tersimpan dari objek dan kejadian yang memiliki arti

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PEMBUATAN SINETRON

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANGERANG

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Data dan Basis Data Data adalah fakta fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis (James A. O Brien, 2003, p13), sedangkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PT. SUMBER DATA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PERSEDIAAN DAN PENJUALAN

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut Connolly (2010, p65), database adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PO. DELIRA

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Viriya Adithana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Basisdata 2.1.1 Latar Belakang Munculnya Penggunaan Basisdata Saat ini basisdata merupakan suatu teknologi yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Data Menurut McFadden, Prescott, dan Hoffer (2002, p5), data adalah fakta yang telah diketahui, yang dapat dikumpulkan dan disimpan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. 2.1.1 Definisi Data, Basis Data dan Sistem Basis Data Data adalah fakta, baik objek, variabel,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Sistem Basis Data 2.1.1 Data Menurut Everest (1986, p3), data adalah fakta yang dipresentasikan dengan nilai berupa angka, karakter string, atau symbol yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban, & Rainer (2009, p. 6), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data. Teori - teori berikut ini merupakan teori - teori umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi. 2.1.1 Data Data adalah fakta atau informasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT MARTHA BEAUTY GALLERY Rinaldi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Yang Berkaitan Dengan Database 2.1.1 Database Menurut Connoly ( 2010 : 65 ) Database adalah suatu kumpulan dari data yang terselubung secara logis, dan deskripsi dari data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Basis-data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis-data Pengertian data, informasi, dan sistem informasi menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003, p15), data adalah fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Khusus 2.1.1. Database Menurut Connolly and Begg (2010, p65), database adalah suatu kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan deskripsi dari data,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAN BARANG PADA PT.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERSEDIAAN, PRODUKSI, DAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Utama 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14), database adalah suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain, dan deskripsi

Lebih terperinci

Kata Kunci : Sistem Basisdata, Nozzle, Permintaan, Penawaran, Pemesanan, Penjualan

Kata Kunci : Sistem Basisdata, Nozzle, Permintaan, Penawaran, Pemesanan, Penjualan Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PT MULIA ASLI Henry Kurniawan 0800738383

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA DISTRIBUSI GULA PASIR PRODUKSI DALAM NEGERI BERBASIS WEB PADA PERUM BULOG SKRIPSI OLEH

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA DISTRIBUSI GULA PASIR PRODUKSI DALAM NEGERI BERBASIS WEB PADA PERUM BULOG SKRIPSI OLEH ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA DISTRIBUSI GULA PASIR PRODUKSI DALAM NEGERI BERBASIS WEB PADA PERUM BULOG SKRIPSI OLEH MUHAMMAD FUADY 0900802746 RUDY WIJAYA 1000839390 GARRY FLORENCE 1000858105

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data dapat diartikan sebagai fakta mentah atau hasil pengamatan mengenai kejadian fisik atau transaksi bisnis. Secara lebih spesifik data adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATABASE SISTEM PEMESANAN, PEMBELIAN, PRODUKSI DAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Basis Data Basis data adalah suatu kumpulan data yang terhubung secara logikal satu satu sama lain dan deskripsi dari suatu data yang dirancang

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO Rudy Djailani (0700696386) Erwinsyah Pulungan (0700696764) Yoghi Putrama Syarief (0700724622) Kelas/Kelompok: 07PKT

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDAFTARAN PASIEN, RAWAT JALAN, APOTEK DAN LABORATORIUM PADA PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES SKRIPSI.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDAFTARAN PASIEN, RAWAT JALAN, APOTEK DAN LABORATORIUM PADA PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES SKRIPSI. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDAFTARAN PASIEN, RAWAT JALAN, APOTEK DAN LABORATORIUM PADA PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES SKRIPSI Oleh Audi Mirano 1200946192 Nurul Mukharam 1200946753 Tri

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS Abstrak NATHANIEL

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI SKRIPSI.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI SKRIPSI. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI SKRIPSI Oleh PETER JOHN / 0800777195 ADITYA DWINANDA / 1000856535 DHEKA RAMADHAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori tentang Basis Data Aplikasi basis data sudah umum digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh, pembelian barang menggunakan kartu kredit, pemesanan tiket

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI BASIS DATA MARKETING PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2006 / 2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SERTIFIKASI PADA LEMBAGA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA EKSPEDISI BARANG PADA PT. PELAYARAN NASIONAL SARANABAHARI PRIMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA EKSPEDISI BARANG PADA PT. PELAYARAN NASIONAL SARANABAHARI PRIMA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Jenjang Pendidikan Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA EKSPEDISI BARANG PADA PT.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PADA SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Basis Data (Database) Database adalah komputerisasi sistem penyimpanan data yang bertujuan untuk menyimpan informasi dan menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1 Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data Pada saat ini aplikasi basisdata sudah digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti pembelian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut O brien (2004, p38), data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut McLeod and Schell (2007,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data adalah fakta - fakta yang telah diketahui dan dapat dikumpulkan serta dapat disimpan dalam media komputer. Data terdiri dari fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Data Data merupakan aliran fakta yang mewakili kejadian yang terjadi dalam organisasi atau dalam lingkungan fisik sebelum mereka diatur menjadi sebuah bentuk yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari 13 sungai yang membelah kota Jakarta, terdapat ratusan industri yang harus selalu dilakukan pengambilan contoh secara berkala. Apabila terdapat industri yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Umum 2.1.1. Data Mcleod dan Schell (2007, p9). Data adalah kumpulan-kumpulan fakta dan gambaran yang secara umum tidak digunakan karena ukuran yang besar dan belum

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori-Teori Database 2.1.1 Database Menurut Connolly & Berg, basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PERDAGANGAN PADA PT SUNICODATA COMININDO Linlinfie Juliaty

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari sudut pandang end

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly & Begg (2002, p14), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1. Data Data merupakan sebuah fakta di dalam kehidupan keseharian kita yang dapat berbentuk kalimat dan angka. Semua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basisdata Sebelum aplikasi basisdata (DBMS) dikenal, biasanya proses penyimpanan data disimpan di dalam sebuah file. Menurut Connoly (2002, p12), bahwa setiap program mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN PADA CV. PROPOSTER INDONESIA

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN PADA CV. PROPOSTER INDONESIA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU. Oleh. Budianto Liono

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU. Oleh. Budianto Liono ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU SKRIP SI Oleh Budianto Liono 1100039022 Johannes Effendi 1100039193 Felix Sucipta 1100039331 Kelas/Kelompok

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). yang telah diketahui, yang dapat dikumpulkan dan disimpan dalam media

BAB 2 LANDASAN TEORI. mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). yang telah diketahui, yang dapat dikumpulkan dan disimpan dalam media BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data terdiri dari fakta-fakta dan simbol-simbol angka yang secara relatif mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database 2.1.1 Data Menurut Connolly dan Begg (2010:70), data merupakan bagian terpenting dari komponen suatu basis data yang merepresentasikan objek

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum akan menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan database, seperti : data, database, entity, database management system (DBMS), normalisasi, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. database system, seperti yang diungkapkan Leitheiser dan March (1996).

BAB 2 LANDASAN TEORI. database system, seperti yang diungkapkan Leitheiser dan March (1996). BAB 2 LANDASAN TEORI Database system pada dasarnya adalah sistem pencatatan terkomputerisasi di mana sistem tersebut ditujukan untuk menyimpan informasi dan mengizinkan pengguna untuk menerima dan mengubah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS-DATA ADMINISTRASI PADA ANDANTE MUSIC SCHOOL Fillia

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PT. SINAR CIPTA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Deskripsi Database Menurut Elmasri dan Navathe (1994, p2), data merupakan fakta-fakta yang telah diketahui untuk dapat disimpan dan yang mempunyai arti yang mutlak atau selengkapnya.

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada PT. Siemens Indonesia Departemen Sales, Service dan Commercial

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada PT. Siemens Indonesia Departemen Sales, Service dan Commercial UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Infromatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005 / 2006 Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada PT. Siemens Indonesia Departemen Sales, Service

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ADMINISTRASI PRODUKSI PADA PT ROFINA INDAH JAYA Abstrak Helena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Menurut Rosenblatt (2014:6) Sistem adalah seperangkat komponen terkait yang menghasilkan hasil tertentu. Contohnya adalah Sistem khusus untuk lalu lintas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 Pengertian Database Definisi database berdasarkan Connolly (2002, p14) adalah kumpulan dari data-data yang saling berhubungan secara logikal, dan ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Untuk menganalisis dan merancang sistem basis data administrasi dalam suatu sistem diperlukan beberapa pertimbangan yang didasari oleh berbagai landasan teori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang diperlukan oleh sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. yang diperlukan oleh sebuah organisasi. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum / Dasar 2.1.1 Pengertian Database Pengertian database menurut Connolly dan Begg (2005: 15), database adalah sekumpulan data-data dapat digunakan bersama-sama dan

Lebih terperinci

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER Oleh Ariya Kusuma, A.Md. MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER SKEMA SERVER WEB DATABASE Web yaitu suatu sistem di internet yang memungkinkan siapapun agar bisa menyediakan informasi. Web server

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Office Automation Pada PT. DEVA ADHINES

Analisis dan Perancangan Sistem Office Automation Pada PT. DEVA ADHINES UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Infromatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 Analisis dan Perancangan Sistem Office Automation Pada PT. DEVA ADHINES Rifky Zulfikar 0800757584

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA KEPEGAWAIAN PADA PT. HARAPAN SUBUR

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA KEPEGAWAIAN PADA PT. HARAPAN SUBUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Infromatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA KEPEGAWAIAN PADA PT. HARAPAN SUBUR Hans Timo Tie

Lebih terperinci