(STUD1 Di KABUPATEM BaYOLALB PROPilHSI1 JAW& TENGAH)

Transkripsi

1 PWOFjL KOMSUMSI PANGAN POKOK KELllARGA DB DWERAH RAWAH PANGAN (STUD1 Di KABUPATEM BaYOLALB PROPilHSI1 JAW& TENGAH) JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANLAM fmstitut PERTANlAN BDSDR

2 RIHGKASAN ENDANG SUEITI. Profil konsumsi pangan pokok keluarga di daerah rawan pangan, studi kasus di Kabupaten Boyolali, Propinsi Jam Tengah (Dibawah bimbingan Djiteng Roedjito dan Diah K. Pranadji). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari profil konsumsi pangan pokok keluarga di daerah rawan pangan di Kabupaten Boyolali yang meliputi pengadaan, persediami pangan pokok, tingkat konsumsi energi dan protein pangan pokok serta fluktuasinya selana tujuh. kali pengamatan, Data yang digunakan adalah data yang telah dikumpulkan o- leh Tim SKG Puslitbang Gizi Bogor di delapan desa terpi- lih di Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah. Pengamatan (validasi) dila.kukan sebanyak tujuh kali dengan selang waktu antar pengamatan selama enam minggu, yang dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Nopember 1981 dengan lokasi yang ditentukan secara acak yang disengaja. Sampel terdiri dari keluarga dengan kriteria : (1) miskin, dan (2) keluarga batih atau lengkap. Jumlah sam- pel 20 keluarga tiap desa, sehingga dari delapan desa diperoleh sebanyak 160 keluarga untuk setiap validasi. Total seluruh pengamatan dengan tujuh kali validasi menjadi 1120 keluarga. Data yang digunakan meliputi pengadaan pangan, persediaan pangan pokok dan konsumsi pangan keluarga. m

3 2 Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan pengujian statistik dengan Khi-Kuadrat dan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian selama tujuh validasi menunjukkan bahwa jumlah keluarga yang mencari kayu bakar dan dam jati pada akhir musim hujan lebih banyak daripada musim kemarau. Dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan, beberapa keluarga dijumpai nenjual ternak dan meminjam uang atau aakanan. Beberapa keluarga yang mencari kayu bakar dan daun jati dijumpai juga menjual ternak, meminjam uang dan makanan. Persediaan pangan pokok berfluktuasi menurut musim. Jenis pangan pokok sebagai persediaan adalah beras, ja- gung dan singkong atau gaplek. Apabila terjadi panen Ja- gung dan singkong pada bulan yang sarna (Januari dan bruari), keluarga memilih jagung sebagai persediaan. Fe- Se- dang pada saat panen padi bersamaan dengan panen jagung (Mei dan Juni), keluarga memilih padi (beras) sebagai persediaan. Singkong sungguhpun dapat dipanen sepanjang tahun, tetapi jumlah keluarga t erbesar yang rnempunyai persediaan singkong dijumpai pada bulan September dan Nopember. Konsumsi pangan pokok tergantung kepada persediaan pangan pokok. Jenis pangan pokok yang terbanyak dikonsum- si pada bulan Februari dan Maret adalah jagung, sedang pada bulan-bulan yang lain konsumsi yang terbanyak adalah beras. Singkong dikonsumsi lebih rendah daripada beras dan jagung.

4 3 Tingkat konsumsi energi dari pangan pokok pada bulan kurang pangan (Mei, Juni, Agustus dan Nopember) lebih rendah daripada bulan-bulan lainnya, yaitu berkisar antara persen. Tingkat konsumsi energi tertinggi dijumpai pada bulan September yaitu sebesar persen, terendah pada bulan Agustus sebesar persen. Ratarata sekitar 50 persen keluzrga berada pada tingkat konsumsi dibawah kecukupan. Tingkat konsumsi protein berkisar antara persen, dimana tingkat konsumsi protein tertinggi dijumpai pada bulan Februari, terendah pada bulan Nopember. Pada bulan Februari dan Maret pola konsumsi pangan 5agung-beras-singkong, bulan Mei rnengikuti pola beras-jagung-singkong, sedang pada bulan-bulan Juni, Agustus, September dan Nopember adalah beras- jagung-singkong. Jenis non pangan pokok yang dikonsumsi keluarga terbanyak berturut-turut adalah sajvran daun, tahu/tempe dan jenis kacang-kacangan, ikan asin, sayuran buah dan sayuran lain. U j i Khi-Kuadrat menunjuikkan bahwa sering atau jarangnya konsumsi non pangan pokok tersebut dipengaruhi oleh waktu. Dari model persamaan hasil uji Regresi Linear Berganda menunjukkan bahwa mempunyai persediaan singkong akan meningkatkan konsumsi energi, sedang mempunyai persediaan jagung akan meningkatkan konsumsi protein.

5 4 Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan konsumsi e- nergi dari pangan pokok adalah menambah konsumsi singkong dan tetap mempertahankan pola konsumsi yang telah ada. Untuk meningkatkan kandungan protein dari singkong, dian- jurkan untuk menambah konsumsi kacang-kzcangan, kedele dan hasil olahnya.

6 PRDFIL KONSClMSI PANG43 POKOK KELUARGA DI DRERAB UWhN PhHGhE (STUD1 DI KABUPATEN BOYOLALI PROPINSI JAWA TENGAH) Oleh ENDhNG SURTI KARYA IIPilIAH sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian Fakultas Pertanian pa da Institut Pertanian Bogor JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKIJLTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOOR 1990

7 Judul Naola Mahasiswa : PROFIL KOIJSUMSI PANGAN POKOK KELUARGA DI DAERAH RAWAN PANGAN (STUD1 DI KABUPATEN BOYOLALI PROPINSI JAWA TmGAH) : ENDANG SURTI Nomor Pokok : A Menyetujui (Dosen Pembimbing) (Dosen Pembirnbing) Tanggal Lulus : 20 Desember 1990

8 RIWAYAT HIDUP Penulis adalah anak keenam dari sepuluh bersaudara, yang dilahirkan dari pasangan 5%. Soeaarso Poerwokoesoemo dan Fachjati, lahir di Malang pada tanggal 15 Desember tahun Penulis menikah pada tahun 1978 dan telah dikaruniai dua anak, Setelah lulus dari SlA Negeri '$1 Filial di Jakarta pada tahun 1971, penulis mengikuti pendidikan di Akaderni Gizi Dep. Kes. R.1 di Jakarta dan lulus sebagai Sarjana Muda Gizi pada tahun Kemudian pada tahun 1988 penulis mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK), Fakultas Fertanian IPB sebagai mahasiswa tugas belajar dari Departenen Kesehatan R. I. Sejak tahun penulis bekerja sebagai Ahli Gizi di RSUD Dr. Sutomo Surabaya, dan pernah nenga jar di Sekolah Perawat RS William Booth di Surabaya. pada tahun 1981 hingg,: sekarang penulis bekerja Kemudian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sebagai Kepala Instalasi Gizi. Selain itu, genulis sebagai pengajar mata k~liah Dietetika Klinik pada Akademi Gizi Dep. Kes. R.1 di Malang.

9 UCAPAN TERIPlA KASIH Rasa bahsgia menyertai penulis delam memanjatkan doa dan puji syukur kehadirat Allah sew. t., karena rahmat dan kurnianya telah mengiringi jalan berliku yang penulis la- lui dalam menyelesaikan karya ilmiah ini hingga selesai. Segala hambatan dan rintangan menjadi tak berarti berkat berkah dan 1indunganNya. Pada kesempatan ini penulis nengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Ir. Djiteng Roedjito, DHtr dan Ibu Ir. Diah K. Pranadji, MS yang dengan sabar dan bijaksana membimbing penulis sejak awal hingga penulisan karya ilmiah ini selesai. Juga penulis mengucapkan teri- ma kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Djumadias Abunain, M.Sc yang telah memperkenankan penulis menggunak~n data SKG Kabupaten Boyolali sebagai bahan penulisan, Kepada Bapa.k Abas Basuni Jahari, 14.Sc yang telah memberikan bantuan bagi penulisan karya ilmiah ini, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh tugas belsjar di Institut Pertanian Bogor, yaitu Bapak Dr. Soe- narso, MPH sebagai Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Bapak Tanoe, BSc sebsgai Direktur Akademi Gizi Dep. Kes. R.1 Malang, Bapak Kepala Pusdiknakes Dep. Res. R.I.,.Ke- pala Direktorat Bina Gizi Masyarakat Dep. Res. R.1, dan

10 Dekan Fakultas Pertanian IPB serta Ketua Jurusan Gizi Ma- syarakat aan Sumberdaya keluarga Faperta IPB. Tak lupa penulis mengucapkan terirna kasih kepada i- bunda, kakak-kakak dan adik-adik penulis tercinta yang telah membantu penulis dengan segala upaya dan doa yang tulus. Kepada anznda Ria dan Adit, dengan penuh rasa ka- sih penulis nengucapkan terima kasih, pengorbanan ananda tak akan penulis sia-siakan. Kepada sahebatku Wiem Md, dengan ketulusan hati penulis szmpaikan terima kasih. Akhirnya penulispun menyadari bahwa pada hakekatnya manusia tidak sendiri dalam menjalani kehidupan ini. Ja- sa dan pengorbanan yang telah penulis terima, tak akan terlupakan.