BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis tentang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis tentang"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Dgunakan Secara umum tujuan peneltan n adalah untuk menguj hpotess tentang mplementas kebjakan layanan weekend bankng mempunya pengaruh tdak langsung terhadap motvas bertransaks nasabah melalu kualtas pelayanan nasabah d Bank BJB Cabang Buah Batu. Berdasarkan tujuan peneltan tersebut, maka peneltan n termasuk jens peneltan penjelasan (explanatory research), yang akan menjelaskan hubungan kausal antara varabel bebas dan varabel terkat melalu pengujan hpotess. 3. Operasonalsas Varabel Tabel 3.1 Operasonalsas Varabel Peneltan Varabel Dmens Indkator 1. Adanya SDM yang mempunya keahlan dan kemampuan Faktor Sumber Daya melaksanakan tugas.. Adanya ketersedaan sarana Varabel (X) Responden: Front Lner Varabel (Z) Responden: Nasabah Struktur Brokras Faktor Komunkas Faktor Dsposs Keterandalan (realblty) Keresponsfan (responsveness) 1. Dukungan nsttus pelaksana. Kesederahaan prosedur kerja 1. Ketersedaan komunkas yang jelas kepada nasabah. Adanya Kejelasan nformas yang dperoleh oleh nasabah 1. Karyawan memlk skap yang jelas. Adanya kemauan karyawan yang jelas 1. Ketersedaan layanan pendukung. Karyawan member uang kembalan dengan pas. 1. Karyawan menyambut dan menyapa pengunjung dengan ramah.. Segera merespon apabla ada pengunjung yang mengeluh atau 46

2 47 Varabel (Y) Responden: Nasabah mengalam kesultan. 1. Karyawan mampu dalam menjelaskan masalah Keyaknan (assurance) nasabah/konsumen.. Karyawan mampu menyelesakan masalah nasabah/konsumen. 1. Karyawan melayan dengan senyum. Empat (emphaty). Karyawan berskap smpatk dan berseda mendengarkan. 1. Bank memlk ruangan yang Berwujud (tangble) menark, ndah dan nyaman.. Penataan nteror rap, bersh dan menark. Repeat Purchase 1. Adanya kesesuaan produk bank dengan nasabah. Adanya kesetaan terhadap bank Referall 1. Adanya kepastan bak dan buruk. Adanya perkembangan perusahaan 1. Adanya keunggulan terhadap bank lan Retenton. Adanya kepercayaan yang lebh terhadap produk 3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan kelompok orang, perstwa, atau hal-hal lan yang ngn dtelt. Populas merupakan keseluruhan obyek (satuan-satuan/ ndvdu-ndvdu) yang karakterstknya hendak telt. Populas adalah kumpulan lengkap dar semua elemen (skor, orang, ukuran, dan lan-lan) yang dpelajar (Sekaran, 003). Populas dalam peneltan n adalah nasabah/konsumen pada Bank BJB yang menggunakan weekend bankng yatu sebanyak 1000 nasabah/konsumen. Sampel adalah bagan dar kumpulan elemen yang dambl dar populas. Elemen merupakan sebuah anggota tunggal dar populas (Sekaran, 003). Karena tu, dapat dkatakan bahwa sebuah sampel merupakan subset dar populas.

3 48 Sampel terdr dar beberapa anggota yang dplh dar populas. Dengan kata lan, beberapa, tetap tdak semua, elemen dar populas akan membentuk sampel (Sekaran, 003). Sampel yang dplh dalam peneltan n adalah sampel yang dambl dar populas, yang karakterstknya dtelt, yatu nasabah/konsumen pada Bank BJB. Peneltan n menggunakan metode pengamblan sampel secara acak (Smple Random Samplng) yang termasuk teknk Probablty samplng. melalu Smple Random Samplng penelt n memperkrakan sampel dalam populas berkedudukan sama dar seg yang akan dtelt. Dengan cara mengambl acak tanpa memperhatkan strata yang ada dalam populas. Dengan syarat anggota populas homogen. sedang menggunakan layanan weekend bankng d Bank BJB sehngga dapat dgunakan sebaga sampel dan sumber data (Sugyono, 004:77-78). Dar jumlah populas sebanyak 1000 nasabah/konsumen, maka jumlah yang dgunakan dalam peneltan yang dambl berdasarkan rumus penentuan sampel mnmal dar Slovn sebaga berkut : n 1 N Ne Keterangan : N = Ukuran Populas N = Ukuran Sampel E = Tngkat kekelruan pengamblan sampel sebesar 5%. Berdasarkan rumus datas maka jumlah sampel yang dgunakan adalah sebaga berkut :

4 49 n (1000x0, 05 ) n 85, 71(dbulatkan menjad 86) Dengan demkan sampel dalam peneltan n berjumlah 86 nasabah/konsumen Teknk Pengumpulan Data Jens Data Jens data yang dperlukan dalam peneltan n adalah data prmer. Data prmer merupakan jens data yang dperoleh secara langsung dar sumber asl (tdak melalu meda perantara) berupa pendapat atau opn subyek (orang) secara ndvdual atau kelompok, yang dkumpulkan untuk menjawab perumusan masalah dalam peneltan (Indrantoro dan Supomo, 009: 6). Dalam peneltan n data prmer dperoleh langsung dar kuesoner yang telah ds oleh responden dar nasabah/konsumen Bank BJB Metode Pengamblan Data Dalam peneltan n, penelt mengumpulkan data prmer dengan cara kuesoner. Kuesoner merupakan pengumpulan data yang dlakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuls kepada responden untuk djawabnya (Sugyono, 004: 7). Kuesoner dberkan kepada nasabah/konsumen Bank BJB yang djadkan sampel peneltan atau responden peneltan. Untuk mengetahu keefektfan kebjakan weekend bankng Bank BJB, maka dalam peneltan n juga dlakukan ndepth netervew atau wawancara

5 50 secara mendalam dengan petugas frontlner bank BJB sepert msalnya Customer Servce Offcer, Marketng Offcer dan petugas Teller. 3.4 Metode Analss dan Uj Hpotess Sebelum kuesoner ddstrbuskan dlakukan beberapa pengujan terlebh dahulu, yatu pengujan valdtas dan pengujan relabltas Uj Valdtas Valdtas adalah sejauhmana perbedaan dalam skor pada suatu nstrumen (tem-tem dan kategor respons yang dberkan kepada satu varabel khusus) mencermnkan kebenaran perbedaan antara ndvdu-ndvdu, kelompokkelompok atau stuas-stuas dalam karakterstk (varabel) yang dketemukan untuk ukuran (Ulber : 44). Atau dengan kata lan uj valdtas dgunakan untuk mengetahu apakah suatu tem pertanyaan atau pernyataan cocok untuk djadkan alat ukur untuk varabel yang akan dukur. Uj valdtas menggunakan rumus pearson product moment, yatu sebaga berkut (Sugyono : 48) : r n X Y ( X )( Y ) { n X ( X ) }{ n Y ( Y ) } Dmana : r n X Y = koefsen korelas pearson product moment = jumlah responden = jumlah skor X = jumlah skor Y XY = jumlah hasl kal skor X dan Y

6 51 X Y = kuadrat jumlah skor X = kuadrat jumlah skor Y Suatu pertanyaan dkatakan vald dan dapat mengukur varabel peneltan yang dmaksud jka nla koefsen valdtasnya lebh dar atau sama dengan 0,300 (Azwar : 158) Uj Relabltas Relabltas adalah keterpercayaan, stabltas atau kemantapan, konsstens, predktabltas dan ketepatan atau akuras dar suatu ukuran (Ulber : 36). Dalam peneltan n, teknk uj Relabltas menggunakan rumus Alpha Cronbach dhtung dengan menggunakan rumus sebaga berkut (Azwar : 78) : k k 1 1 k S 1 total S dmana : k S = banyaknya belahan tem = varans dar tem ke- S total = total varans dar keseluruhan tem Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu varabel dkatakan relabel dan berhasl mengukur varabel yang kta ukur jka koefsen relabltasnya lebh besar atau sama dengan 0,600 (Azwar : 117).

7 5 3.5 Analss Deskrptf Data Peneltan Gambaran data hasl peneltan dapat dgunakan untuk memperkaya pembahasan, melalu gambaran data tanggapan responden dapat dketahu bagamana tanggapan responden terhadap setap ndkator varabel yang sedang dtelt. Agar lebh mudah mengnterpretaskan varabel yang sedang dtelt, dlakukan kategorsas terhadap skor tanggapan responden. Prnsp kategorsas jumlah skor tanggapan responden d adops dar buku Metode Peneltan Bsns karangan (Sugyono : 141) yatu berdasarkan rentang skor maksmum dan skor mnmum dbag jumlah kategor yang dngnkan dengan rumus sebaga berkut. Rentang Skor Kategor = Skor Maksmum - Skor Mnmum 5 Keterangan : Skor maksmum = jumlah responden x jumlah pernyataan x 5 Skor mnmum = jumlah responden x jumlah pernyataan x 1 Analss deskrpf dlakukan mengacu kepada setap ndkator yang ada pada varabel yang dtelt. Untuk mengetahu sebaran jawaban responden terhadap masng-masng pertanyaan atau pernyataan maka dlakukan perhtungan dengan rumus (Sudjana : 50) : P f N 100% Keterangan : P = Persentase f = Frekuens jawaban responden N = Jumlah pasen keseluruhan

8 Method of Successve Interval (MSI) Data yang dperoleh sebaga hasl penyebaran dar kuesoner bersfat ordnal, maka agar analss dapat dlanjutkan maka skala pengukurannya harus dnakkan ke skala pengukuran yang lebh tngg, yatu skala pengukuran nterval agar dapat dolah lebh lanjut. Untuk tu maka dgunakan Method of Succesve Interval (MSI) dar Thurstone dalam Harun Al Rasyd (1996:33), yang pada dasarnya adalah suatu prosedur untuk menempatkan setap objek ke dalam nterval. Langkah-langkah untuk melakukan transformas adalah sebaga berkut: a. Menentukan frekuens tap responden (berdasarkan hasl kuesoner yang dbagkan, htung berapa banyak responden yang menjawab skor 1-5 untuk setap pertanyaan). b. Menentukan propors setap responden yatu dengan cara membag frekuns dengan jumlah sampel. c. Menentukan propors secara berurutan untuk setap responden sehngga dperoleh propors kumulatf yang danggap menyebar mengkut sebaran normal baku. d. Menentukan nla Z untuk masng-masng propors kumulatf yang danggap menyebar mengkut sebaran normal baku. e. Menghtung Scale Of Value (SV) untuk masng-masng propors responden, dengan rumus: Scale Of Value = Denstyatlower lmareaunderlower denstyatupper lm areaunderupper lm- lm

9 54 Keterangan: Densty at lower lmt = Kepadatan Batas Bawah Densty at upper lm = Kepadatan Batas Atas Area under lower lmt = Daerah d Bawah Batas Bawah Area under upper lmt = Daerah d Bawah Batas Atas f. Mengubah Scale Of Value (SV) terkecl menjad sama dengan satu (1) dan mentrasformaskan masng-masng skala menurut perubahan skala terkecl sehngga dperoleh Transformed Scale Of Value (TSV) dengan rumus Y SV 1 SV mn 3.7 Uj Hpotess Verfkatf dengan Structural Equaton Modelng (SEM) Selan danalss secara deskrptf, dengan tujuan untuk melhat karakterstk populas, maka data peneltan n juga danalss dengan menggunakan alat uj model persamaan struktural (Structural Equaton Model- SEM) dengan menggunakan bantuan software LISREL Sesua dengan paradgma peneltan yang durakan dalam kerangka pemkran, maka rancangan analss dgunakan untuk membuktkan ada tdaknya pengaruh Implementas Kebjakan Layanan Weekend Bankng terhadap Kualtas Pelayanan serta dampaknya terhadap Motvas Nasabah. Dengan menggunakan alat statstk Structural Equaton Modelng (SEM) dengan tahapan operasonalnya melput : Spesfkas Model Model peneltan yang dajukan terdr atas dua jens persamaan, yatu persamaan pengukuran dan persamaan struktural. Persamaan struktural menunjukkan bentuk hubungan antara varable latent eksogen dan endogen.

10 55 Sedangkan persamaan pengukuran memperlhatkan bentuk hubungan antara varable laten eksogen (endogen) dengan varabel observas yang dalam hal n adalah ndkator. Model pengukuran dalam peneltan n melput varabel satu varabel eksogen Implementas Kebjakan Layanan Weekend Bankng ( 1 ) dan dua varabel endogen yatu Kualtas Layanan ( 1 ) dan Motvas Nasabah (ε ). Setap varabel dukur menggunakan dmens dan ndkator. Sehngga model pengukuran untuk setap varabel termasuk dalam model pengukuran Frst Order Confrmatory Factor Analyss. Karena untuk model yang kompleks model peneltan cenderung menghaslkan estmas yang tdak konssten maka untuk order kedua dselesakan dengan menggunakan analss faktor confrmatory secara terpsah yang selanjutnya score faktor djadkan nput dalam LISREL. Model structural dalam peneltan n adalah model kausaltas antara varabel laten sesua dengan yang dhpotesskan pada bab sebelumnya. Model peneltan dapat dterjemahkan ke dalam dagram jalur sebaga berkut : Gambar 3. 1 Dagram Jalur Pengaruh Implementas Kebjakan Layanan Weekend Bankng terhadap Kualtas Pelayanan serta dampaknya terhadap Motvas Nasabah

11 56 Dagram jalur d atas dapat dtulsakan dalam persamaan statstk sebaga berkut : Tabel 3. Model Pengukuran Varabel Peneltan Varabel Sub Varabel Model Pengukuran Implementas Kebjakan Layanan Weekend Bankng (X) ( 1 ) Kualtas Layanan (Z) ( 1 ) Motvas Nasabah (Y) ( ) Faktor Sumber Daya X 1 = Struktur Brokras X = Faktor Komunkas X 3 = Faktor Dsposs X 4 = Keterandalan (Realblty) Z 1 = Keresponsfan (Responsveness) Z = Keyaknan (Assurance) Z 3 = Empat (Emphaty) Z 4 = Berwujud (Tangble) Z 5 = Repeat Purchase Y 1 = Referall Y = Retenton Y 5 = x x 1 + x x Z Z 1 + Z Z Z Y Y + 7 Y Model peneltan n, memlk persamaan strukturalnya sebaga berkut : Keterangan : ε 1 (Eta 1) ε (Eta ) ξ 1 (Ks 1) γ 11 (Gamma 11) β 1 (Beta 1) δ 1 (Zeta 1) δ (Zeta ) = = = = = = = Varabel endogen Kualtas Layanan (KL); Varabel endogen Motvas Nasabah (MN); Varabel eksogen Implementas Kebjakan Layanan Weekend Bankng (IKLWB); Koefsen pengaruh varabel eksogen Implementas Kebjakan Layanan Weekend Bankng (IKLWB) terhadap verabel endogen Kualtas Layanan (KL); Koefsen pengaruh varabel endogen Kualtas Layanan (KL) terhadap varabel endogen Motvas Nasabah (MN); Peluang galat model pada varabel endogen Kualtas Layanan (KL); Peluang galat model pada varabel endogen Motvas Nasabah (MN).

12 Estmas Model Metode estmas model ddasarkan pada asums sebaran dar data. Jka data berdstrbus normal multvararat maka estmas model dlakukan dengan metode maxmum lkelhood (ML) namun juga data menympang dar sebaran normal multvarate, metode estmas yang dapat dgunakan adalah Robust Maxmum Lkelhood (RML) atau Weghted Least Square (WLS) Sebelum proses estmas model dlakukan, terlebh dahulu dsapkan data nput LISREL. Data nput LISREL dperoleh skor total tem setap ndkator dengan terlebh dahulu dlakukan proses penngkatan skala pengukuran data dar ordnal ke nterval dengan menggunakan metode successve nterval Evaluas Model Terdapat beberapa statstk untuk mengevaluas model yang dgunakan. Umumnya terdapat berbaga jens ndeks kecocokan yang dgunakan untuk mengukur derajat kesesuaan antara model yang dhpotesskan dengan data yang dsajkan. Kesesuaan model dalam peneltan n dlhat dalam tga konds berkut: Absolute Ft Measures (cocok secara absolut) Incremental Ft Measures (lebh bak relatf terdapat model-model lan) Parsmonus Ft Measures (lebh sederhana relatf terhadap modelmodel alternatf) Ch-square merupakan satu-satunya ukuran kesesuaan model dengan statstk nferensal dalam Structural Equaton Modellng (SEM). Ch-

13 58 square bersfat sangat senstf terhadap besarnya sampel yang dgunakan. Semakn kecl nla semakn bak model tu. Suatu model baru dapat dterma jka memlk probabltas lebh besar dar alpha (p > ). Langkah yang dlakukan dalam pengujan model datas melput tahapan sebaga berkut : 1. Merumuskan Hpotess pengujan H 0 : = ( ) Model cocok dengan data H 1 : ( ) Model tdak cocok dengan data. Menentukan Statstk uj ^ = n 1 F F ^ adalah nla mnmum untuk ^ untuk metode penaksran Maxmum Lkelhood (ML). 3. Menetapkan Krtera uj Tolak H 0 jka htung > 1 tabel dengan df = p q p q 1 t dmana : p, q = jumlah dmens, dan t = jumlah parameter yang dtaksr. 4. Menark Kesmpulan Jka H 0 dterma maka dapat dambl kesmpulan bahwa model dterma, namun jka H 0 dtolak maka dapat dambl kesmpulan bahwa model dtolak. Selan dengan menggunakan statstk nferensal, pengujan kesesuaan model juga dlakukan menggunakan statstk deskrptf. Tabel 3.6 berkut n akan dgambarkan hasl pengukuran Absolute Ft Measures, Incremental Ft Measures,

14 59 Parsmonus Ft Measures yang dgunakan dalam menguj apakah yang dajukan dapat dterma atau dtolak. Tabel 3. 3 Indkator pengujan kesesuaan model Absolute Ft Measures, Incremental Ft Measures, Parsmonus Ft Measures Absolute Ft Measures Goodness-of-ft Index(GFI) Root mean square error of approxmaton (RMSEA) Incremental Ft Measures Adjusted goodness-of-ft Index(AGFI) Ukuran kesesuaan model secara deskrptf. GFI 0,90 mengndkaskan model ft atau model dapat dterma Nla aproksmas akar rata-rata kuadrat error. Dharapkan nlanya rendah. RMSEA 0.08 berart model ft dengan data, berart model cukup ft dengan data Nla GFI yang dsesuakan 0,90 mengndkaskan model ft dengan data Normed Ft Index (NFI) Ukuran kesesuaan model dengan bass komparatf terhadap base lne atau model null. Model null umumnya merupakan suatu model yang menyatakan bahwa antara varabel yang terdapat dalam model tdak salng berhubungan. Menurut ukuran n model dkatakan ft jka NFI 0,90. NFI = 0,90 artnya model dndkaskan 90% lebh bak bla dbandngkan dengan model null-nya. Parsmonus Ft Measures Comparatve ft ndex (CFI) Incremental ft ndex (IFI) Ukuran kesesuaan model berbass Komparatf dengan model null. CFI nlanya berksar antara 0 sampa 1. CFI 0,90 dkatakan model ft dengan data. Ukuran komparatf yang dkemukakan Bollen. IFI nlanya berksar antara 0 sampa 1. IFI 0,90 dkatakan model ft dengan data. Sumber : Har et al, (006:61) Setelah dlakukan evaluas model secara menyeluruh, selanjutnya evaluas model dalam Structural Equaton Modelng dawal dengan pengujan model pengukuran kemudan dlanjutkan dengan pengujan model struktural.

15 Evaluas Model Pengukuran Evaluas model pengukuran melput valdtas dan relabltas ndkator dalam mereflekskan varabel peneltan. Valdtas ndkator menggambarkan bagamana ndkator sungguh-sungguh mampu mengukur varabel yang akan dukur. Analss valdtas dlakukan menggunakan teknk analss faktor konfrmator. Teknk n dgunakan atas dasar bahwa varabel peneltan merupakan sebuah konstruk laten yang dukur oleh ndkator-ndkator dan temtem. Koefsen valdtas ndkator dnyatakan sebaga nla loadng faktor (koefsen jalur standar dar konstruk terhadap ndkator atau dar ndkator terhadap tem) dengan rumusan sebaga berkut: s j j jj ( ) x 1 Dalam hal n, merupakan varans varabel laten dan jj j ( x ) adalah varans dmens, x. Koefsen valdtas yang berksar antara ,40 danggap cukup tngg untuk dgunakan dalam suatu peneltan. Dalam peneltan n, uj valdtas dlakukan dengan memanfaatkan program LISREL Untuk mendapatkan ndcator yang relable dlakukan uj relabltas. Relabltas ndkator merupakan tngkat keterpercayaan hasl suatu pengukuran ndkator terhadap varabelnya. Untuk menghtung relabltas ndkator dengan model struktural, Bollen (1989: 179-5) memberkan konsep baru dalam melakukan perhtungan relabltas. Relabltas untuk masng-masng dmens dapat dhtung dengan rumus sebaga berkut:

16 61 R x ( ) Selanjutnya untuk mengukur relabltas konstruk dgunakan Constructs relablty (CR). Constructs relablty merupakan relabltas varabel-dmens bag suatu varabel latent drumuskan sebaga berkut: (Har et. al., 1998: 61 dan Sharma,1996: 165): CR ( ( ) ) Var( ) Koefsen dan ( ) masng-masng menunjukkan besarnya pengaruh antara varabel x dan varabel dan ( ) adalah taksran varans kekelruan varabel x. Ukuran relabltas pada persamaan d atas secara berurutan dnyatakan bak blaman masng-masng nlanya adalah 0.5 dan 0.7. Untuk menguj sgnfkans hpotess d atas dgunakan statstk uj t student dengan formulas sebaga berkut : t ˆ1 se ( ˆ1 ) dengan =1, Berdasarkan hasl perhtungan uj t datas, selanjutnya penelt menetapkan apakah hpotess tersebut dterma atau tdak dengan menggunakan krtera penolakan dan penermaan hpotess. Hpotess nol dtolak blamana nla t htung lebh besar dar nla t tabel pada tngkat sgnfkans 5% dengan derajat bebas n- k-1 dengan k adalah banyaknya varabel eksogen dalam sub model n yatu 1.

17 Hpotess Peneltan Evaluas model struktural dalam hal n adalah menguj hpotess peneltan, apakah berpengaruh secara sgnfkan atau tdak sgnfkan. Adapun hpotess peneltan adalah sebaga berkut. 1. Hpotess Parsal Hpotess parsal pertama yang dajukan adalah sebaga berkut: H 0.1 : Implementas Kebjakan Layanan Weekend Bankng (IKLWB) tdak berpengaruh sgnfkan terhadap Kualtas Layanan (KL); H 1.1 : Implementas Kebjakan Layanan Weekend Bankng (IKLWB) berpengaruh sgnfkan terhadap Kualtas Layanan (KL).. Hpotess Parsal Hpotess parsal pertama yang dajukan adalah sebaga berkut: H 0. : Kualtas Layanan (KL) tdak berpengaruh sgnfkan terhadap Motvas Nasabah (MN); H 1. : Kualtas Layanan (KL) berpengaruh sgnfkan terhadap Motvas Nasabah (MN). 3. Hpotess Smultan Hpotess parsal pertama yang dajukan adalah sebaga berkut: H 0.3 : Implementas Kebjakan Layanan Weekend Bankng (IKLWB) tdak berpengaruh sgnfkan terhadap Kualtas Layanan (KL) seta dampaknya terhadap Motvas Nasabah (MN);

18 63 H 1.3 : Implementas Kebjakan Layanan Weekend Bankng (IKLWB) berpengaruh sgnfkan terhadap Kualtas Layanan (KL) seta dampaknya terhadap Motvas Nasabah (MN). 3.8 Uj Perbedaan Rata-rata (Uj t Berpasangan) Uj t dgunakan untuk membandngkan atau membedakan dua varabel serta generalsas dar hasl analss. yatu untuk mengetahu perbedaan Motvas Nasabah sebelum ada Kebjakan Layanan Weekend Bankng dan setelah ada Kebjakan Layanan Weekend Bankng. Rumus uj t berpasangan yatu sebaga berkut (Sugyono : 64) : t htung x 1 s1 s s1 s r n n n n 1 1 x Keterangan: = Rata rata sampel 1 = Rata rata sampel = Smpangan baku sampel 1 = Smpangan baku sampel = Varan sampel 1 = Varan sampel = Korelas antara dua sampel Untuk menguj perbedaan Motvas Nasabah sebelum ada Kebjakan Layanan Weekend Bankng dan setelah ada Kebjakan Layanan Weekend Bankng, maka perlu dlakukan pengujan hpotess statstk yang dajukan sebaga berkut :

19 64 H 0 : B 0 Tdak terdapat perbedaan yang sgnfkan pada Motvas Nasabah sebelum ada Kebjakan Layanan Weekend Bankng dan setelah ada Kebjakan Layanan Weekend Bankng. H 1 : B 0 Terdapat perbedaan yang sgnfkan pada Motvas Nasabah sebelum ada Kebjakan Layanan Weekend Bankng dan setelah ada Kebjakan Layanan Weekend Bankng. Dengan membandngkan t table dan t htung, jka: -t table t htung t table maka H 0 dterma dan H 1 dtolak, dan sebalknya.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebas atau independent (X)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebas atau independent (X) 33 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Pada peneltan n, yang menjad varabel bebas atau ndependent (X) adalah Custumer Relatonshp Management, sementara varabel terkat atau dependent (Y)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemodelan Persamaan Struktural Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equaton Modelng (SEM) merupakan analss multvarat yang dapat menganalss hubungan varabel secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Jens peneltan yang dlakukan oleh penuls yatu korelasonal dan verfkatf yatu suatu metode yang dgunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap 43 BAB III DESAIN PENELITIAN A. Objek Peneltan Objek peneltan dar pengaruh aplkas otomatsas kantor terhadap efektvtas kerja karyawan pada Dvs Manajemen Sumber Daya Manusa PT. INTI (PERSERO) Bandung adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. untuk variabel terikat (dependent variable) yaitu kepuasan kerja (Y).

BAB III DESAIN PENELITIAN. untuk variabel terikat (dependent variable) yaitu kepuasan kerja (Y). BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Dalam peneltan n terdapat varabel yang akan dtelt antara lan sebaga varabel bebas (ndependent varable) yatu Sstem Penghargaan (X) dan untuk varabel terkat (dependent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode peneltan Metode peneltan merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan alat atau teknk tertentu untuk suatu kepentngan peneltan. Menurut Suharsm Arkunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan metode penelitian 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Dalam melakukan peneltan, terlebh dahulu menentukan metode peneltan yang akan dgunakan sehngga akan mempermudah proses peneltan tersebut. Desan Peneltan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat dan peneltan dlakukan Peneltan n dlaksanakan d Pzza Hut Garden 6 - Jakarta Barat 2. Waktu Pengumpulan data Peneltan dlakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Berorganisasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Berorganisasi 1 Analss Pengaruh Komtmen Berorgansas dan Kepuasan Kerja terhadap Knerja Karyawan PT. X dengan Metode Estmas Parameter Bootstrap pada Model Persamaan Struktural Ftr Ayu Kusumawat dan Sony Sunaryo Statstka,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang dlakukan secara langsung d lapangan atau bsa dsebut dengan kata feld research yakn dengan melakukan peneltan dan pengamblan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n menggunakan metode peneltan deskrptf dengan pendekatan kuanttatf. Peneltan deskrptf yang dmaksud adalah bersfat menjelaskan hubungan kausal dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah, pengembangan karier (X) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah, pengembangan karier (X) dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek yang dtelt dalam peneltan n adalah, pengembangan karer (X) dan kepuasan kerja (Y) pada Hotel Cpaku Indah. Responden dalam peneltan n adalah seluruh karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Setap melakukan peneltan lmah dperlukan suatu metode peneltan tertentu yang dharapkan dapat memberkan arah dan cara dalam memecahkan permasalahan peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Objek peneltan dar pengaruh Sstem Otomatsas Kantor terhadap Efektvtas Komunkas Internal pada Drectorate Human Captal and General Affar PT Telekomunkas Indonesa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan

Lebih terperinci

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci