BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Pratama Abadi Industri merupakan sebuah industri manufaktur yang memproduksi sepatu untuk berlari (running shoes) yang berlokasi di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang Data umum mengenai perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut : Nama Perusahaan : PT. Pratama Abadi Industri Bentuk Badan Usaha : Perseroan Terbatas (PT) Status Pemilik Status Pemilik : Penanaman Modal Asing (PMA) : Yeong Yul, Seo : Presiden Direktur Tanggal Berdiri : 12 Juli 1989 Alamat : Jl. Raya Serpong Km. 7, Pakulonan. Tangerang, Banten Indonesia Usaha Inti : Nike Contractor, manufaktur sepatu Nike untuk pasar Internasional Produk Sepatu Dewasa Sepatu Anak : Nike Running Shoes : Street Max Cat, Kennedy XC, Xecellerator, dll. : A. Max Iconic, Nike Impax Turn, Nike Sharksin, dll. Didirikan pertama kali pada tanggal 12 Juni 1989 berdasarkan akta pendirian yang telah disetujui oleh menteri kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan tanggal 3 Oktober 1989 No HT yang diubah dengan

2 akta No. 94 tanggal 23 November 1992, dan terakhir diubah dengan akta Berita Acara Rapat No. 7 tanggal 2 Februari 1993 No HT PT. Pratama Abadi Industri merupakan sebuah perusahaan yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) yang dipimpin oleh seorang presiden direktur, yang merupakan pemilik perusahaan. Perusahaan ini merupakan perusahaan pembuat sepatu olahraga dengan merek NIKE dengan spesialisasi sepatu untuk berlari atau running shoes. PT. Pratama Abadi Industri merupakan sebuah industri padat karya yang bergerak dibidang industri sepatu olahraga. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1989 tepatnya pada tanggal 12 juni PT. Pratama Abadi Industri bukanlah pemegang lisensi dari merek sepatu yang diproduksi, karena hubungan keduanya merupakan hubungan penjual dan pembeli. Dengan jumlah karyawan sebanyak karyawan, dengan karyawan wanita (81,41%) dan karyawan pria (18,59%). Status perusahaan ini yaitu sebagai perusahaan penanaman modal asing ( PMA ), dimana sahamnya gabungan antara Korea dan Indonesia. Produk yang dihasilkan berupa sepatu olahraga (atletik) yang berjenis running shoes dengan merk NIKE yang merupakan hasil lisensi dari perusahaan yang berpusat di Amerika Serikat dimana produk yang dihasilkan di PT. Pratama Abadi Industri di ekspor ke luar negeri dan tidak membuat produk untuk dikonsumsi didalam negeri. Sampai saat ini telah lebih dari 80 negara tujuan ekspor PT. Pratama Abadi Industri. Untuk masalah pemasaran sepenuhnya merupakan tugas dan wewenang dari Pembeli pemegang lisensi yang mempunyai kantor perwakilan di Indonesia. Nilai ekspor sepatu olahraga PT. Pratama Abadi Industri dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan, hal ini tentunya merupakan prestasi tersendiri bagi perusahaan karena secara langsung menunjukan bahwa pihak pemegang merek tetap

3 memberikan kepercayaan pada PT. Pratama Abadi Industri untuk memproduksi sepatu olahraga. Untuk menghadapi persaingan dengan pabrik lain baik dalam negeri maupun luar negeri manajemen PT. Pratama Abadi Industri secara terus menerus mengupayakan peningkatan dari berbagai hal. Latar belakang berdirinya perusahaan adalah: a. adanya era industrialisasi yang dicanangkan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai Negara industri yang maju. b. Adanya izin dan kesempatan yang diberikan pemerintah Indonesia kepada investor asing yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia dengan berbagai fasilitas dan kemudahaan. c. Jumlah tenaga kerja yang semakin lama-semakin besar di Indonesia dan dengan biaya yang relatif murah. d. Kebutuhan sepatu olahraga yang semakin meningkat. 4.2 Visi dan Misi Perusahaan PT. Pratama Abadi Industri memiliki komitmen terhadap kualitas dan teknologi yang tercermin dalam Visi perusahaan yaitu : CREATE VALUE FOR OUR CUSTOMER dan Misinya : (Lean Enterprise, Craftmanship, Competitive price, Respected by Community). Dengan strategi pengembangan dari : NOS production system (NIKE Lean System based on Toyota Production System), Enterprise Resource Planning (ERP) System, Human Resource Management System dan Corporate Responsibility (CR) program.

4 4.3 Struktur Organisasi PT. Pratama Abadi Industri telah melakukan restrukturisasi organisasi sebagai upaya pembenahan organisasi dalam menghadapi persaingan dan tantangan di dunia industri sepatu. Upaya ini juga bertujuan untuk meningkatkan sistem manajemen dan kinerja seluruh komponen pada PT. Pratama Abadi Industri. Presiden direktur dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, terutama dalam mendukung pelaksanaan proses produksi secara independen dibantu oleh tiga wakil presiden, yaitu : 1. Pratama Vice President 2. Indonesia Development Center Department Vice President 3. Mold Shop Vice President Ketiga Vice President di atas merupakan pimpinan tertinggi untuk tiga komponen, dimana masing-masing komponen membawahi bidang khusus yang mempunyai tanggung jawab yang khusus. Pembentukan tiga orang wakil presiden tersebut merupakan restrukturisasi manajemen yang semula presiden direktur dibantu oleh Indrustrial Engineering Department dan Quality Assurance Department. Tugas dari Pratama Vice President yaitu memimpin Operational Division dan Manufacturing Division pada Pt. Pratama Abadi Industri, atau dengan kata lain tugas utama dari Vice President adalah memimpin jalannya proses produksi di PT. Pratama Abadi Industri. Indonesia Devolpment Center merupakan designer sepatu NIKE yang akan diproduksi oleh PT. Pratama Abdi Industri. Sesuai dengan peran tersebut, maka tugas dari IDC Vice President yaitu memimpin NIKE Designer Team. Dalam mendesain sepatu diperlukan studi market, bagaimanakah permintaa desain sepatu yang

5 diinginkan oleh internasional market dengan memperhatikan fungsi Art dan Ergonomy. Mold Shop bekerja sama dengan IDC membuat cetakan (Molding) sesuai dengan permintaan IDC. Cetakan baru untuk setiap inovasi baru tersebut diberikan pada Pratama untuk pembuatan sepatu. Berdasarkan peran tersebut, maka tugas dari Mold Shop Vice President yaitu memimpin Mold Shop atas Mold Shop Adm Department, Mold Shop Production Department, dan Mold Shop Supporting Department. IDC Vice President dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Head Of IDC, Development Team 1, Development Team 2, Development Team 3, dan Sampel Work Shop. Pratama Vice President dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh CR Department, Bussiness Unit Department, dan Costing Department. Secara umum Pratama Terdiri atas dua divisi utama, yaitu : 1. Manufacturing Division 2. Operational Division Manufacturing Division yaitu divisi pada Pratama yang bertugas bertanggung jawab terhadap kegiatan manufaktur di PT. Pratama Abadi Industri. Dalam menjalankan tugasnya, Manufacturing Division dibantu oleh QA Department, MPE Department, NOS Team, dan PPIC Department. Manufacturing Division terbagi-bagi menjadi dua bagian, yaitu Manufacturing Operation, dan Manufacturing Support. Manufacturing Operation yaitu bagian dari manufaktur yang bertanggung jawab terhadap operasi kegiatan produksi di PT. Pratama Abadi Industri. Manufacturing Operation terdiri atas 5 Factory, dimana setiap factory ada yang terdapat Direct Line, NOS Line, gabungan Direct Line dan NOS Line, dan Bottom.

6 4.4 Uraian Jabatan pada PT. Pratama Abadi Industri 1. Managing Director Bertanggung jawab kepada Director di PT.Pratama Abadi Industri membawahi Administration operational Assistant Departement, Functional leader Departementl, Shoes Category dan Supporting Departement. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Managing Director yaitu : a. Mengelola sumber daya yaitu man, money, material, machinery, peluang dan informasi. b. Bertindak sebagai pimpinan dalam aktivitas PCC. c. Memberikan pengarahan umum dan menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab pada setiap personil yang berada dibawah pimpinannya. d. Mengawasi, menjaga, dan mengevaluasi kegiatan perusahaan agar sesuai dengan strategi, rencana, dan kebijakan untuk kepentingan pengembangan perusahaan. 2. General manager Bertanggung jawab memimpin produksi, perencanaan produksi, perawatan peralatan produksi dan engineering, mengadakan negoisasi dengan pihak buyer baik tentang produksi maupun tentang standar operasional produksi. Tugas utamanya adalah: a. Merumuskan dan merekomendasikan proposal kebijakan produksi, menyediakan fasilitas produksi dan peralatannya. b. Merumuskan dan merekomendasikan proposal kebijakan produksi. c. Mengadakan dan melaksanakan proses kegiatan produksi.

7 d. Menyetujui pembelian barang tertentu yang telah dikuasakan dan tidak melebihi dari jumlah yang dibutuhkan. e. Menetapkan dan melaksanakan serta mencatat rute produksi dan jadwal operasi perusahaan. f. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi perusahaan. g. Merekomendasikan penempatan posisi karyawan dalam perusahaan dalam batas wewenang yang diberikan kepadanya. h. Merekomendasikan promosi dan demosi jabatan tertentu serta memberhentikan seseorang karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Manager Bertanggung jawab memproduksi hasil yang memenuhi standar yang tepat waktu dengan biaya yang serendah mungkin, memanfaatkan sepenuhnya teknologi mutakhir dalam memproduksi atau melakukan kegiatan produksi, mengatur perawatan dan perlengkapan perlengkapan produksi agar selalu berfungsi dengan normal, merencanakan, mengkoordinasi, mengerahkan dan mengawasi produksi dan fungsifungsi penunjang produksi perusahaan dan menyerahkan produk sepatu dengan biaya serendah mungkin, bertanggung jawab terhadap kesinambungan, peningkatan dan pemeliharaan program untuk mengurangi biaya-biaya operasi, kerja ekstra, lembur, dan bahan-bahan sisa. Tugas utamanya adalah: a. Memajukan dan melaksanakan rencana kebijakan dan prosedur yang telah disetujui untuk fasilitas produksi perusahaan dan berhubungan dengan produksi.

8 b. Mencapai keuntungan optimal perusahaan melebihi anggaran tahunan dan dalam jangka panjang melalui manajemen yang efisien, perencanaan dan pengawasan serta mengadakan evaluasi terhadap sumber-sumber tenaga kerja. c. Menyediakan semua bahan baku yang dibutuhkan dan bahan baku penunjang dengan harga rendah dan mutu terjamin. d. Membuat jadwal perawatan dan pelayanan mesin yang baik untuk mempertahankan mesin-mesin agar tetap beroperasi secara baik dalam memperlancar kegiatan operasi perusahaan. e. Memajukan metode dan prosedur yang baru untuk mengurangi biaya produksi dan pelayanan. f. Mempertahankan hubungan yang efektif dan aktivitas yang saling menunjang antar departemen. g. Membuat perencanaan dan pengawasan anggaran biaya yang efektif dalam pencapaian tujuan perusahaan. h. Menyeleksi, melatih, mengembangkan, memotivasi dan mengevaluasi perencanaan dan pengawasan terhadap karyawan untuk meyakinkan kesinambungan pengoperasian produksi yang efisien. i. Membuat semua laporan dan data-data penting yang dikehendaki manajemen untuk menunjang penilaian dan keputusan yang dibuat. 4. Supervisor Bertanggung jawab dalam merencanakan dan mempersiapkan bahan-bahan, mesin dan peralatan produksi, mengarahkan dan memimpin bawahannya dalam melakukan kegiatan produksi dan kegiatan penunjang serta menjamin hasil produksi dengan kualitas baik dan tepat waktu.

9 Tugas utamanya adalah: a. Merencanakan dan mempersiapkan bahan-bahan dan mesin-mesin serta peralatan produksi untuk menjamin kelancaran kegiatan produksi. b. Merawat dan mempersiapkan mesin dan peralatan lainnya agar tidak mengalami kemacetan dan selalu siap ketika proses produksi berlangsung. c. Memimpin dan mengarahkan karyawan dalam melakukan proses produksi sehingga trampil dan profesional dalam melakukan kegiatan produksi. d. Menerima order untuk proses produksi harian dari bagian PPIC kemudian merealisasikan order tersebut pada produksi. e. Menandatangani setiap order untuk proses produksi baik pada waktu penerimaan, pada waktu akan diproses maupun pada waktu akan ditransfer keseksi lain untuk proses lebih lanjut. f. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban proses produksi. g. Menyetujui dan menandatangani ijin, surat sakit, cuti, lembur dan lainnya. h. Mengajukan usulan prestasi kerja, upah, insentif. i. Menjamin ketertiban dan kelancaran administrasi dan dokumentasi departemennya. Adapun susunan Manufacturing Operation adalah sebagai berikut : 1. Factory 1 (Direct Line 1-4), terdiri atas : Production Department dan Production Supporting Department 2. Factory 2 (Direct Line 5-8) 3. Factory 3 (NOS Line 1-15) 4. Factory 4 (NOS Line 7-10 & Direct Line 9-10), terdiri atas : Production Department

10 5. Factory 5 (Bottom), terdiri atas : Mixing Department, Outsole Press Department, Phylon Department, PU Department, PU Puck Department dan Pre Stockfit Department Sedangkan Manufacturing Support yaitu manufacturing yang mendukung kegiatan operational manufacturing. Susunan dari Manufacturing Support yaitu : CE Department, E2 Department, Maintenance Department dan UPS Department Operational Division sebagai bagian dari Pratama, yaitu divisi yang menangani kegiatan operasional dari kegiatan manufaktur, seperti keuangan, persediaan, ekspor, teknologi informasi, personalia, pengembangan sumber daya manusia, dan departemen urusan umum. Secara umum, struktur dari Operational Division Pratama adalah : a. Human Resource General Affairs Department, terdiri atas : Human Resource Department, Personal Department dan General Affairs Department b. Accounting Department c. Logistic Department d. Information Technology Department (Export Import Department). Gambar struktur organisasi PT. Pratama Abadi Industri yaitu sebagai berikut :

11 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Pratama Abadi Industri 4.5 Proses Produksi Sepatu Proses produksi sangat penting sekali didalam industri manufaktur terutama pada proses pembuatan sepatu di PT. Pratama Abadi Industri untuk menghasilkan produk sepatu yang diharapkan. Disini akan dijelaskan bagaimana proses pembuatan sepatu dari mulai bahan baku, setengah jadi sampai bahan jadi. Proses penyimpanan sepatu dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Material uppershoes 2. Material bahan-bahan kimia 3. Material bottom shoes A. Proses material uppershoes Proses material uppershoes terdiri dari :

12 a. Cutting, yaitu proses pemotongan bahan-bahan baku sepatu sesuai dengan bentuk komponennya dengan menggunakan mesin cutting hidraulik. Proses cutting terdiri dari : Skyping, yaitu untuk menipiskan bahan agar waktu dilem tidak terjadi jendolan pada waktu dijahit. Buffing, yaitu membuat kasar bahan sepatu yang akan dilem b. Laminating, yaitu proses pelapisan dari beberapa kain menjadi beberapa lapis, sesuai dengan permintaan ketebalan (demand) buyer c. Sewing, yang terdiri dari 2 proses, yaitu : Preparation, yaitu proses persiapan sebelum komponen siap masuk line. Stitching proses, yaitu proses penjahitan masing-masing komponen yang telah dipotong, dalam proses ini dilakukan proses perakitan bahan-bahan yang telah dipotong sesuai dengan jenis sepatu atau komponen lainnya. B. Proses material bottom shoes Proses material bottom shoes ini terdiri dari : a. Midsole, yaitu bagian tengah sepatu yang dibuat dari 2 buah macam bahan baku EVA (ethyle vinny acetate) yang mengalami proses sebagai berikut : 1. Kneader, yaitu proses pencampuran bahan baku EVA dan bahan baku pembantu lainnya. Di dalam mesin kneader dengan cara difiling dalam ruangan tertutup dan hasil akhirnya akan berupa gumpalan bahan baku. 2. Rolling, yaitu gumpalan-gumpalan tersebut dilanjutkan dengan proses pembuatan gumpalannya menjadi sempurna. 3. Calendaring, yaitu proses penyempurnaan dan akan menghasilkan lembaran-lembaran EVA compound.

13 4. Proses sponge, yaitu dari beberapa lembaran ini dilakukan proses press untuk memperoleh lembaran-lembaran yang berbentuk sponge. 5. Skyping, yaitu proses menghilangkan bagian yang tidak terpakai lagi. 6. Cutting sponge, yaitu proses setelah skyping, dan kemudian dilakukan proses cutting sesuai dengan jenis komponennya. 7. Grinding buffing, yaitu proses untuk menghilangkan sudut-sudut hasil sponge cutting, gunanya untuk memperoleh berat yang ideal, yang merupakan syarat untuk mengepres phylon. 8. Press phylon, yaitu proses pengepresan dari beberapa lembar ini untuk menghasilkan hasil yang lebih baik. 9. Washing phylon, setelah terbentuknya phylon, maka setelah itu baru dilakukan pencucian, agar bentuk dan warnanya dapat terlihat dengan bagus dan sempurna. b. Outsole adalah bagian akhir sepatu yang dibuat dari 1 macam bahan baku yaitu rubber sole, yaitu proses pembuatannya bagian bawah sepatu yang mengalami proses sebagai berikut : 1. Banbury mixer, yaitu pengadukan bahan-bahan kimia untuk membuat cetakan bagian bawah sepatu. 2. Rolling 1, yaitu penggilingan bahan baku yang sudah diaduk untuk dibuat menjadi cetakan-cetakan rubber. 3. Cooling 1, yaitu proses pendinginan setelah cetakan sudah jadi. 4. Rolling 2, yaitu proses penggilingan bahan baku dan dicampur dengan sulfur agar hasilnya terlihat lebih sempurna. 5. Sheeting, yaitu pembuatan lembaran-lembaran yang sudah jadi yang berbentuk segi empat.

14 6. Cooling 2, dilakukan pendinginan kembali. 7. Cutting compound, setelah dilakukan cooling yang kedua, kemudian dilakukan proses cutting sesuai dengan jenis atau komponennya. 8. Hot press, setelah dipotong sesuai dengan komponennya maka tahap selanjutnya adalah dipress panas agar hasilnya tidak berlubang-lubang. 9. Trimming, setelah di hot press maka selanjutnya diberi pelengkap sesuai dengan jenis sepatunya. C. Proses Assembling Assembling menerima pasokan bahan untuk dirakit dari gudang upper dan gudang outsole untuk dirakit menjadi sebuah sepatu. Pada bagian ini proses perakitan sepatu bagian kiri dan bagian kanan dilakukan pada jalur yang terpisah. Tahap perakitan dimulai dengan proses lasting yaitu proses pemasangan bagian atas sepatu sesuai dengan nomor sepatu pada mold. Lasting dilakukan secara bertahap mulai dari bagian depan, bagian samping, dan bagian belakang, dengan menggunakan mesin tekan (Press Machine). Setelah proses lasting selanjutnya dipanaskan dengan cara dimasukkan kedalam oven dengan temperatur kurang lebih 40 derajat celcius. Proses ini bertujuan agar bagian atas sepatu benar-benar pas dengan ukuran yang diinginkan serta untuk membakukan bentuk sepatu yang diinginkan. Setelah itu dilakukan proses pengkasaran dari bagian upper sepatu yang akan direkatkan dengan bagian bottom. Proses ini dilakukan dengan mesin dan bertujuan agar lem dapat merekat dengan kuat. Selanjutnya adalah proses merekatkan bagian upper dan bagian bottom dengan menggunakan lem tertentu sesuai dengan jenis bahan sepatu yang digunakan. Pekerjaan penggabungan ini dilakukan dengan mesin (Press Machine). Penekanan dilakukan pada bagian bottom secara bergantian diawali dengan bagian samping,

15 kemudian bagian muka dan selanjutnya bagian belakang. Setelah proses penekanan selesai maka sepatu tersebut dimasukkan kedalam oven yang bertujuan untuk mempercepat pengeringan lem. Pada proses selanjutnya yaitu Finishing, dilakukan pembersihan terhadap bagian-bagian sepatu yang kotor terkena sisa lem. Selain itu juga dilakukan pemberian tali sepatu serta insole. Sebelum sepatu dikemas didalam kotak atau yang disebut dengan inner box. Sepatu-sepatu yang telah selesai diproduksi harus dicek terlebih dahulu oleh bagian Quality Control apakah warna yang ada pada sepatu tersebut berubah karena diakibatkan oleh suhu pada oven yang terlalu panas, selain itu juga sepatu-sepatu yang siap dikemas tersebut juga di cek apakah ada bagian yang kurang rata dalam pengelemen sehingga menyebabkan ada bagian sepatu yang tidak menempel sempurna. Bila semuanya telah selesai maka dilakukan proses pengepakan menggunakan kemasan (inner box) yang telah disiapkan sesuai dengan ukuran sepatu dan modelnya. Kemasan-kemasan tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam outer box dan selanjutnya sepatu-sepatu tersebut siap untuk di distribusikan sesuai dengan jumlah order yang diminta oleh negara-negara pembeli yang merupakan pangsa pasar dari sepatu-sepatu tersebut seperti Amerika, Jepang, Kanada, Jerman, India dan lain-lain 4.6 Sistem Pengadaan Bahan Baku Sistem pengadaan bahan baku pada PT. Pratama Abadi Industri biasanya diawali dengan kegiatan melihat persediaan yang ada di bagian material, setelah jenis dan jumlah bahan baku diketahui, bagian keuangan akan menghitung besarnya alokasi dana yang diperlukan untuk pengadaan bahan baku tersebut dan kemudian membuat production schedule planning sebagai petunjuk dalam melaksanakan proses produksi.

16 Bahan baku yang dipakai didatangkan dari negara Korea, yaitu dalam tiap minggu dalam setiap kali datang sesuai dengan pesanan. Bahan baku ini langsung masuk ke purchase order (PO), kemudian dikirim ke bagian material yaitu sebagai pengelola untuk dichek berapa banyak bahan baku yang datang setiap kali pesanan. Bagian cutting memesan bahan baku dan material untuk dilaksanakannya pemotongan yang selanjutnya dikirim ke bagian produksi bahan baku yaitu membuat suatu lempengan kain untuk bahan baku sepatu NIKE dengan menggunakan mesin lempeng, berupa mesin listrik dan mesin uap dan selanjutnya dikirim ke bagian proses assembly sepatu NIKE (proses produksi) 4.7 Ketenaga Kerjaan Pegawai adalah seorang pria / wanita yang telah mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan (bersifat mengikat) serta menerima gaji. Menurut statusnya pegawai di PT Pratama Abadi Industri adalah pegawai Tetap, yaitu seorang pria / wanita yang telah selesai menjalani masa percobaan dan mengikat tetap berdasarkan hasil penilaian sikap dan prestasi kerja selama masa percobaan. Berdasarkan data pada bulan Agustus tahun 2007 perusahaan ini memiliki kapasitas produksi dan jumlah tenaga kerja di perusahaan ini sebanyak pekerja. 4.8 Pengumpulan Data Untuk penelitian yang dilakukan, maka penulis melakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk pemecahan masalah adalah data proporsi kecacatan pada proses pembuatan sepatu NIKE. Data-data yang diperoleh berdasarkan hasil dari pengukuran dan pengamatan pada perusahaan PT. Pratama Abadi Industri.

17 Untuk untuk pengumpulan dan pengolahan data, penulis melakukan penelitian yang terbatas pada bulan Febuari Adapun data yang diperoleh adalah data yang diambil berdasarkan data harian yang dilakukan oleh operator bagian QC setiap harinya. Pengambilan data diambil dari bagian Sewing Line 14 factory 3, dan berdasarkan penelitian 100% dari jumlah. 4.9 Penjelasan Singkat Mengenai Jenis Cacat Berikut ini penjelasan singkat mengenai jenis produk cacat proses sewing : 1. Kurang lem upper dan o/s adalah kurang y lem pada upper dan o/s yang mengakibatkan kurang maksimumnya perekatan antara upper dengan o/s. 2. Upper kotor adalah terlihatnya kotoran bekas lem, terjadi karena proses pengeleman tidak sempurna. 3. Tinggi lem adalah tingginya kedudukan lem yang melebihi batas yang telah ditentukan. 4. Outsole kotor adalah banyak karet yang kurang bersih dalam penyemprotan akibatnya banyak karet yang tertinggal. 5. Outsole dan midsole russak adalah akibat proses trimming (pembersihan sisa karet) yang tidak sempurna, dan cacat mold (cetakan). 6. Jahitan lepas adalah lepasnya jahitan antara midsole dengan upper yang mengakibatkan penempelan kurang maksimal. 7. Tinggi hell tidak sama adalah dikarenakan midsole dan outsole terlalu tebal. 8. Kurang lem o/s dan midsole adalah kurangnya lem antara outsole dan midsole. 9. Upper keriput adalah ukuran upper dan bottom tidak sesuai.

18 4.3 Data Produk Cacat (Defect) Pada Bagian Assembling Line 14 Factory 3 PT. Pratama Abadi Industri Pada Bulan January 2009 Tabel 4.1 Data defect pada proses assembling line 14 factory 3 PT. Pratama Abadi Industri Jenis Cacat hari Jumlah diperiksa Jumlah Cacat Kurang lem upper & o/s Upper kotor Tinggi lem O/s kotor O/s/ Midsole rusak Jahitan lepas Tinggi Hell tidak sama Kurang Lem o/s & midsole Upper Keriput Total

19 Dan berikut ini adalah jumlah data produk cacat beserta persentase kecacatannya berdasarkan diagram pareto dengan urutan dari jumlah jenis cacat terbanyak yaitu kurang lem upper & o/s sebesar 40.75% sampai dengan jumlah jenis cacat terkecil yaitu tinggi hel tidak sama dengan presentase sebesar 0.06%. Tabel 4.2 Data jenis defect beserta persentase dan jumlah komulatifnya No Jenis Cacat Jumlah (%) Komulatif (%) 1 Kurang lem upper & o/s , ,75 2 Upper kotor , ,65 3 Tinggi lem , ,43 4 O/s Kotor , ,22 5 Jahitan lepas 65 1, ,11 6 Upper Keriput 60 1, ,84 7 O/s/ Midsole rusak 32 0, ,77 8 Kurang Lem O/s & midsole 6 0, ,94 9 Tinggi Hell tidak sama 2 0, ,00 Total Kurang lem Upper kotor Tinggi lem O/s Kotor Jahitan upper & o/s lepas Upper Keriput O/s/ Midsole rusak Kurang Lem O/s & midsole Tinggi Hell tidak sama 0 Proporsi produk cacat Presentasi produk cacat Gambar 4.2 Diagram pareto untuk jenis cacat

20 4.4 Pengolahan Data bagian Assembling Line 14 Factory 3 PT. Pratama Abadi Industri Pada Bulan January 2009 dengan Peta Kendali P 1. Perhitungan untuk grafik Total Jumlah Cacat Untuk menentukan batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL), maka diperlukan nilai rata-rata bagian cacat dengan perhitungan sebagai berikut : Tabel 4.3 Perhitungan untuk grafik total jumlah cacat Hari Jumlah Produksi Jumlah Ditolak Proporsi P Variabel UCL=p+3Sp LCL=p- 3Sp ,171 0,026 0,127 0, ,080 0,026 0,127 0, ,170 0,025 0,126 0, ,101 0,027 0,128 0, ,248 0,028 0,129 0, ,072 0,025 0,126 0, ,069 0,027 0,128 0, ,149 0,026 0,127 0, ,083 0,026 0,127 0, ,085 0,026 0,127 0, ,078 0,026 0,127 0, ,083 0,025 0,126 0, ,074 0,028 0,129 0, ,083 0,027 0,128 0, ,148 0,027 0,128 0, ,125 0,027 0,128 0, ,089 0,025 0,126 0, ,098 0,025 0,126 0, ,058 0,025 0,126 0, ,125 0,027 0,128 0, ,084 0,025 0,126 0, ,056 0,026 0,127 0, ,096 0,025 0,126 0, ,092 0,025 0,126 0, ,072 0,026 0,127 0, ,113 0,026 0,127 0, ,088 0,024 0,125 0, ,073 0,027 0,128 0,074 Total , Rata-rata bagian cacat ( ) atau Garis tengah (CL) = = = 0, Contoh perhitungan untuk hari ke-1 adalah : 204 Proporsi P = = = 0,

21 Batas kendali atas (UCL) = + 3 = 0, ,026 = 0,127 Batas kendali bawah (LCL) = 3 = 0,101-0,026 = 0,075 Dan seterusnya sampai hari ke 28 Berdasarkan hasil dari perhitungan batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL), maka data di atas dapat digambarkan dengan peta kendali sebagai berikut : 0,300 0,250 0,200 0,150 0,100 0,050 0, Hari Proporsi P UCL LCL Gambar 4.3 Grafik peta kendali total jumlah cacat Berdasarkan peta kendali di atas, terlihat bahwa pada hari ke 1,3,5,6, 7,8,15,19,22,25 dan 28 berada di luar batas kontrol, sehingga perlu dilakukan revisi dengan mengeluarkan nilai-nilai di hari tersebut dan dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

22 Tabel 4.4 Perhitungan revisi untuk grafik total jumlah cacat Hari Jumlah Produksi Jumlah Ditolak Proporsi P Variabel UCL=p+3Sp LCL=p- 3Sp ,080 0,025 0,122 0, ,101 0,026 0,123 0, ,083 0,025 0,122 0, ,085 0,025 0,122 0, ,078 0,025 0,122 0, ,083 0,024 0,121 0, ,074 0,027 0,124 0, ,083 0,026 0,123 0, ,125 0,027 0,124 0, ,089 0,025 0,122 0, ,098 0,025 0,122 0, ,125 0,026 0,123 0, ,084 0,024 0,121 0, ,096 0,025 0,122 0, ,092 0,025 0,122 0, ,113 0,025 0,122 0, ,088 0,024 0,121 0,073 Total , Rata-rata bagian cacat ( ) atau Garis tengah (CL) = = = 0, Contoh perhitungan untuk hari ke-1 adalah : 98 Proporsi P = = = 0, Batas kendali atas (UCL) = + 3 = 0, ,025 = 0,122 Batas kendali bawah (LCL) = 3 = 0,097-0,025 = 0,072 Dan seterusnya sampai hari ke 17 Berdasarkan hasil dari perhitungan revisi batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL), maka data di atas dapat digambarkan dengan peta kendali sebagai berikut :

23 0,140 0,120 0,100 0,080 0,060 0,040 0,020 0, Hari Proporsi P UCL LCL Gambar 4.4 Grafik revisi peta kendali total jumlah cacat Berdasarkan peta kendali di atas, terlihat bahwa pada hari ke 9 dan 12 berada di luar batas kontrol, sehingga perlu dilakukan revisi dengan mengeluarkan nilai-nilai di hari tersebut dan dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

24 Tabel 4.5 Perhitungan revisi untuk grafik total jumlah cacat Hari Jumlah Produksi Jumlah Ditolak Proporsi P Variabel UCL=p+3Sp LCL=p- 3Sp ,080 0,025 0,120 0, ,101 0,026 0,121 0, ,083 0,025 0,120 0, ,085 0,025 0,120 0, ,078 0,025 0,120 0, ,083 0,024 0,119 0, ,074 0,027 0,122 0, ,083 0,026 0,121 0, ,089 0,024 0,119 0, ,098 0,025 0,120 0, ,084 0,024 0,119 0, ,096 0,024 0,119 0, ,092 0,024 0,119 0, ,113 0,025 0,120 0, ,088 0,024 0,119 0,071 Total , Rata-rata bagian cacat ( ) atau Garis tengah (CL) = = = 0, Contoh perhitungan untuk hari ke-1 adalah : 98 Proporsi P = = = 0, Batas kendali atas (UCL) = + 3 = 0, ,025 = 0,120 Batas kendali bawah (LCL) = 3 = 0,095-0,025 = 0,070 Dan seterusnya sampai hari ke 15 Berdasarkan hasil dari perhitungan revisi batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL), maka data di atas dapat digambarkan dengan peta kendali sebagai berikut :

25 0,140 0,120 0,100 0,080 0,060 0,040 0,020 0, Hari Proporsi P UCL LCL Gambar 4.5 Grafik revisi peta kendali total jumlah cacat

26 2. Perhitungan untuk grafik cacat Kurang Lem Upper & O/s Untuk menentukan batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL), maka diperlukan nilai rata-rata bagian cacat dengan perhitungan sebagai berikut : Tabel 4.6 Perhitungan untuk grafik cacat kurang lem upper & o/s Hari Jml Produksi Jml Cacat Proporsi P Variabel UCL LCL ,100 0,017 0,058 0, ,032 0,017 0,058 0, ,118 0,017 0,058 0, ,043 0,017 0,058 0, ,103 0,018 0,059 0, ,027 0,017 0,058 0, ,031 0,018 0,059 0, ,041 0,017 0,058 0, ,035 0,017 0,058 0, ,047 0,017 0,058 0, ,037 0,017 0,058 0, ,030 0,016 0,057 0, ,034 0,018 0,059 0, ,030 0,017 0,058 0, ,056 0,018 0,059 0, ,052 0,018 0,059 0, ,044 0,016 0,057 0, ,035 0,017 0,058 0, ,019 0,017 0,058 0, ,044 0,018 0,059 0, ,035 0,016 0,057 0, ,030 0,017 0,058 0, ,030 0,017 0,058 0, ,024 0,016 0,057 0, ,025 0,017 0,058 0, ,028 0,017 0,058 0, ,015 0,016 0,057 0, ,024 0,018 0,059 0,023 Total , Rata-rata bagian cacat ( ) atau Garis tengah (CL) = = = 0, Contoh perhitungan untuk hari ke-1 adalah :

27 119 Proporsi P = = = 0, Batas kendali atas (UCL) = + 3 = 0, ,017 = 0,058 Batas kendali bawah (LCL) = 3 = 0,041-0,017 = 0,024 Dan seterusnya sampai hari ke 28 Berdasarkan hasil dari perhitungan batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL), maka data di atas dapat digambarkan dengan peta kendali sebagai berikut : 0,140 0,120 0,100 0,080 0,060 0,040 0,020 0, Hari Proporsi P UCL LCL Gambar 4.6 Grafik peta kendali untuk cacat kurang lem Berdasarkan peta kendali di atas, terlihat bahwa pada hari ke 1,3,5,19 dan 27 berada di luar batas kontrol, sehingga perlu dilakukan revisi dengan mengeluarkan nilai-nilai di hari tersebut dan dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

28 Tabel 4.7 Perhitungan revisi untuk grafik cacat kurang lem upper dan o/s Jumlah Produksi Jumlah Ditolak Proporsi P Variabel UCL=p+3Sp LCL=p- 3Sp Hari ,032 0,016 0,051 0, ,043 0,016 0,051 0, ,027 0,015 0,050 0, ,031 0,016 0,051 0, ,041 0,016 0,051 0, ,035 0,016 0,051 0, ,047 0,016 0,051 0, ,037 0,016 0,051 0, ,030 0,015 0,050 0, ,034 0,017 0,052 0, ,030 0,016 0,051 0, ,056 0,016 0,051 0, ,052 0,017 0,052 0, ,044 0,015 0,050 0, ,035 0,015 0,050 0, ,044 0,016 0,051 0, ,035 0,015 0,050 0, ,030 0,016 0,051 0, ,030 0,015 0,050 0, ,025 0,016 0,051 0, ,028 0,016 0,051 0, ,015 0,015 0,050 0, ,024 0,017 0,052 0,018 Total , Rata-rata bagian cacat ( ) atau Garis tengah (CL) = = = 0,035 Contoh perhitungan untuk hari ke-1 adalah : 40 Proporsi P = = = 0, Batas kendali atas (UCL) = + 3 = 0, ,016 = 0,051 Batas kendali bawah (LCL) = 3 = 0,035-0,016 = 0,019 Dan seterusnya sampai hari ke 23

29 Berdasarkan hasil dari perhitungan revisi batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL), maka data di atas dapat digambarkan dengan peta kendali sebagai berikut : 0,060 0,050 0,040 0,030 0,020 0,010 0, Hari Proporsi P UCL LCL Gambar 4.7 Grafik revisi peta kendali untuk cacat kurang lem Berdasarkan peta kendali di atas, terlihat bahwa pada hari ke 12 dan 22 berada di luar batas kontrol, sehingga perlu dilakukan revisi dengan mengeluarkan nilai-nilai di hari tersebut dan dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

30 Tabel 4.8 Perhitungan revisi untuk grafik cacat kurang lem upper dan o/s Jumlah Produksi Jumlah Ditolak Proporsi P Variabel UCL=p+3Sp LCL=p- 3Sp Hari ,032 0,016 0,051 0, ,043 0,016 0,051 0, ,027 0,015 0,050 0, ,031 0,016 0,051 0, ,041 0,016 0,051 0, ,035 0,016 0,051 0, ,047 0,016 0,051 0, ,037 0,016 0,051 0, ,030 0,015 0,050 0, ,034 0,017 0,052 0, ,030 0,016 0,051 0, ,052 0,017 0,052 0, ,044 0,015 0,050 0, ,035 0,015 0,050 0, ,044 0,016 0,051 0, ,035 0,015 0,050 0, ,030 0,016 0,051 0, ,030 0,015 0,050 0, ,025 0,016 0,051 0, ,028 0,016 0,051 0, ,024 0,017 0,052 0,018 Total , Rata-rata bagian cacat ( ) atau Garis tengah (CL) = = = 0,035 Contoh perhitungan untuk hari ke-1 adalah : 40 Proporsi P = = = 0, Batas kendali atas (UCL) = + 3 = 0, ,016 = 0,051 Batas kendali bawah (LCL) = 3 = 0,035-0,016 = 0,019 Dan seterusnya sampai hari ke 21

31 Berdasarkan hasil dari perhitungan revisi batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL), maka data di atas dapat digambarkan dengan peta kendali sebagai berikut : 0,060 0,050 0,040 0,030 0,020 0,010 0, Hari Proporsi P UCL LCL Gambar 4.8 Grafik revisi peta kendali untuk cacat kurang lem

BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA. beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang 4941.

BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA. beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang 4941. BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Lokasi Penelitian Penulis mengadakan penelitian pada PT. Pratama Abadi Industri yang beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah dunia industri yang secara langsung melibatkan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah dunia industri yang secara langsung melibatkan perkembangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah membawa perubahan hampir semua bidang, salah satunya adalah dunia industri yang secara langsung melibatkan perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

(penanaman modal dalam negeri) dengan akte notaries No. 53 dikeluarkan. dengan menggunakan tiga lme produksi dengan kapasitas produksi 3000

(penanaman modal dalam negeri) dengan akte notaries No. 53 dikeluarkan. dengan menggunakan tiga lme produksi dengan kapasitas produksi 3000 BAB III METODOLOGIPENELITIAN A. Gambaran LIntum Perusahaan 1. Sejarab Berdirinya PT. Hardaya Aneka Shoes Industry PT. Hardaya Shoes Industry merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri sepatu olahraga,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan, apakah perusahaan tersebut perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan perencanaan material. Tanpa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sering perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan membawa manusia kehidupan yang lebih baik. Dimana pola hidup manusia dizaman sekarang lebih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting dan sewing) sampai pada bagian assembly akan diubah menjadi suatu sistem produksi yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN.. Sejarah Perusahaan PT. Pratama Abadi Industri didirikan pada tanggal 2 Juni 989. Perusahaan ini merupakan sebuah industri padat karya yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan persaingan yang semakin ketat. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan persaingan yang semakin ketat. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha industri dewasa ini dan masa mendatang diwarnai dengan persaingan yang semakin ketat. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak di bidang sepatu olahraga yang bermerek Adidas yang memproduksi sepatu untuk pria, wanita,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI KETENAGAKERJAAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI INDUSTRI PENGOLAHAN, SUBGOLONGAN INDUSTRI ALAS KAKI

Lebih terperinci

THE FACTORY ORGANISATION

THE FACTORY ORGANISATION THE FACTORY ORGANISATION Director IT - Department Finance Shipping Human Resources Marketing Manager Chief Merchandiser Merchandisers Sampling Asst. Merchandiser Production Management Production Orders

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Sekunder 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Chingluh Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan sepatu yang berlokasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 GOLONGAN PETERNAKAN DAN NAMA JABATAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 GOLONGAN PETERNAKAN DAN NAMA JABATAN NO LAMPIRAN KEPUTUSAN NOMOR 12 TAHUN 2015 JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN, GOLONGAN PETERNAKAN GOLONGAN PETERNAKAN DAN KETERANGAN GOLONGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada perkembangan dunia industri saat ini, setiap industri atau perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada perkembangan dunia industri saat ini, setiap industri atau perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia industri saat ini, setiap industri atau perusahaan selalu dituntut agar dapat mengatur transformasi sehingga dapat berlangsung secara efektif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Parkland Word Mayong Jepara 1. Data Umum PT. Parkland Word Mayong Jepara PT. Parkland Word Mayong Jepara, merupakan suatu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN & SARAN

BAB 5 SIMPULAN & SARAN BAB 5 SIMPULAN & SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian, pengolahan data dan analisa yang sudah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulan sebagai berikut : 1. Jenis kecacatan yang terdapat pada proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makin banyaknya perusahaan yang menjalani proses produksi di Indonesia. Makin

BAB 1 PENDAHULUAN. makin banyaknya perusahaan yang menjalani proses produksi di Indonesia. Makin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri pada saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat. Terlihat dari makin banyaknya perusahaan yang menjalani proses produksi di Indonesia. Makin banyaknya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di 41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 357 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 357 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI KEPUTUSAN MENTERI NOMOR 357 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI INDUSTRI PENGOLAHAN GOLONGAN POKOK INDUSTRI PAKAIAN JADI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Umum Perusahaan PT. Asia Dwi Mitra Industri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufacture, produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Factory) dan tahun 2007 (Workshop) silam. Perusahaan ini memproduksi sepatu untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Factory) dan tahun 2007 (Workshop) silam. Perusahaan ini memproduksi sepatu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Chingluh Indonesia adalah salah satu perusahaan sepatu dari Taiwan didaerah Kabupaten Tangerang tepatnya di Cikupa. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2005

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN)

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. DADA INDONESIA adalah salah satu anak Grup DADA yang berasal dari Korea Selatan, Grup ini yang memiliki 7 Perusahaan di 4 Negara,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. KMK Global Sports 2 merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri sepatu. Produk yang dihasilkan di PT. KMK Global Sports 2 adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan dan Pengolahan Data. 4.1.1. Profil Perusahaan PT.X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri sepatu olahraga yang memproduksi untuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT BBU ialah perusahaan perseorangan swasta nasional yang didirikan di Jakarta pada tahun 2007. PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan produk yang

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Panarub Industry dahulu bernama CV. PAN ASIA CHEMICAL yang didirikan pada tahun 1968 oleh Bapak Lukas Sasmito yang disahkan secara hukum lewat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Argo Manunggal Group adalah sebuah organisasi bisnis utama meliputi tekstil, baja, Unggas,Properti, Pertambangan, Energi, pipa PVC, Asuransi, Perkebunan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0. 108 LAMPIRAN FUNGSI STRATEGIS - IMPROVED RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.72 3.20 0.88 3.20 General

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempergunakan suatu metode yang tepat. Metode ini merupakan cara kerja

BAB III METODE PENELITIAN. mempergunakan suatu metode yang tepat. Metode ini merupakan cara kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Pendekatan Metode ilmiah dapat dipercaya apabila disusun dengan mempergunakan suatu metode yang tepat. Metode ini merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. 4.1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang ini perindustrian di Indonesia sudah semakin berkembang kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, sehingga

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan. 4.1.1 Gambaran Umum PT. Vigano Cipta Perdana. PT. Vigano Cipta Perdana merupakan perseroan terbatas yang terletak di jalan Kebon Pala No. 67E Jakarta Utara,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional maupun di pasar internasional. Meningkatnya persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Latexindo Toba-Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex. PT. Latexindo Toba-Perkasa didirikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Just In Time System pada PT. Primarindo Asia Infrastructure Penerapan Just In Time pada PT. Primarindo Asia Infrastructure baru mulai dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Argha Karya Prima Industri didirikan pada pertengahan tahun 1982 dan terletak di Citeureup kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini bergelut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Tungmung Textile Co (S) Pte Ltd Tung Mung Textile Co (S) Pte Ltd didirikan pada tahun 1971 di Singapura. Sejak

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan. PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan. PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang . BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Bapak Tansi Chandra. Perusahaan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI BAB GAMBARAN UMUM SISEM INFORMASI YANG BERJALAN. Latar Belakang Perusahaan Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tahun 988 oleh Bapak Daniel Hendro awang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga.

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga. BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah PT FK PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1991 yang pada awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang industri dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Ginsa Inti Pratama, merupakan Badan Usaha Milik Swasta yang bergerak di bidang manufaktur fastener pembuatan baut yang berlokasi di Jalan Raya

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. dari awal penelitian tersebut dilakukan sampai dengan akhir dari penelitian. Arti dari

BAB III OBJEK PENELITIAN. dari awal penelitian tersebut dilakukan sampai dengan akhir dari penelitian. Arti dari BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam melakukan penelitian dari awal penelitian tersebut dilakukan sampai

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. Carvil Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sepatu dan sandal yang mulai berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor PT. Indomobil Suzuki Internasional (ISI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri produksi, perakitan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Multi Megah Mandiri yang terletak di Jl. Kamal Muara IX No. 26 Jakarta-Utara, merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian langkah atau prosedur

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah berdirinya PT Cosmar merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang beralamat di Jl Pulo Buaran III No.1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdiri pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Sistem Informasi (SI) terus berkembang seiring dengan kebutuhan perusahaan untuk mendukung bisnis dari perusahaan tersebut yang dapat memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia (Pro Tec) merupakan perusahaan perakit komponen-komponen untuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Aneka Busana (CAB) adalah salah satu perusahaan garmen di Indonesia, yang berlokasi di Poris, Tanggerang.

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Citra Logam Alpha Sejahtera adalah sebuah perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pengolahan logam, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan izin perusahaan berdasarkan akta notaris Mudafir Hadi, SH. Yang disetujui oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Intinusa Rimbasari yang bergerak dibidang pembuatan mainan dari kayu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Intinusa Rimbasari yang bergerak dibidang pembuatan mainan dari kayu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Dalam melakukan penelitian penulis mengambil obyek penelitian pada PT. Intinusa Rimbasari yang bergerak dibidang pembuatan mainan dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Kerangka Pikir Secara umum, produktivitas dapat diterjemahkan sebagai suatu rasio untuk mengukur kemampuan suatu organisasi atau individu, industri tertentu atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Visi dan Misi PT Primarido Asia Infrastructure, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Visi dan Misi PT Primarido Asia Infrastructure, Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang merupakan produsen sepatu dengan merek TOMKIN S. Perseroan ini didirikan pertama kali pada tahun 1988 dengan

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Perkembangan Perusahaan PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES (UNION BOX), adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang Industri Kotak Karton

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan (vulkanisir) ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Maju Teknik Utama Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat (divisi tabung)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian terkhususnya perkebunan kelapa sawit.

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci