BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia
|
|
- Adi Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia (Pro Tec) merupakan perusahaan perakit komponen-komponen untuk perusahaan elektronik Korea yang berada di Indonesia. Pro Tec sendiri merupakan perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia, sehingga mempunyai dukungan pengetahuan dan teknologi dari Korea yang dapat digunakan untuk memperluas bisnis di Indonesia. Pro Tec memulai bisnisnya dengan mengembangkan assembly untuk guide roller yang digunakan dalam V.C.R (pemutar video) dan camcorder (kamera perekam video). Setelah beberapa tahun berjalan, Pro Tec memulai kegiatan bisnisnya pada metal press (pencetakan metal) khususnya untuk komponen-komponen elektronik. Saat ini Pro Tec bergerak di industri manufaktur khususnya press and dies, untuk pencetakan komponenkomponen yang terdapat pada alat-alat elektronik seperti kulkas, Digital Video Player (DVD), pemutar video, dan beberapa alat elektronik lainnya. PT Pro Tec Indonesia memiliki beberapa pelanggan utama seperti pada Tabel
2 7 Tabel 2.1 PT Pro Tec Indonesia Main Customers PT LG Electronics Indonesia PT Samsung Electronics Indonesia PT Sharp Yasonta Indonesia PT Hartono Istana Teknologi PT KGEO Electronics Indonesia PT Kepsonic PT Isogai PT Dae Young Indonesia PT Sunshine Technica PT Galva Kami Industry Sumber: PT Pro Tec Indonesia Tabel 2.2 Informasi PT Pro Tec Indonesia Berdiri Desember 2001 Modal USD Besar Pabrik Pegawai Daya Listrik Produk Utama Luas Tanah m2 Luas Bangunan m Orang 500 KVa Manufaktur mould Metal Stamping Perakitan (Connector, Fe Head) Sumber: PT Pro Tec Indonesia
3 8 Tabel 2.3 Tonggak Bersejarah PT Pro Tec Indonesia Pendirian dan Pendaftaran Perusahaan Desember 2001 Nama Perusahaan: PT Pro Tec Indonesia Alamat: Jl. Jababeka IV E Blok V-78 M Kawasan Industri Jababeka 1, Cikarang Bekasi Mengembangkan perakitan guide roller yang dapat digunakan Februari 2002 untuk VCR (pemutar video) dan camcorder (kamera perekam video) Februari 2003 May 2003 July 2003 May 2005 Memulai proses metal press khususnya untuk komponenkomponen elektronik Pengembangan Produk untuk perakitan connector Pengembangan Produk untuk memasuki pasar lokal dan bersaing dengan kompetitor lokal Melakukan produksi press & dies untuk kulkas, DVD, VCR, dan komponen untuk alat eletronik lainnya Sumber: PT Pro Tec Indonesia
4 9 2.2 Visi & Misi Perusahaan Visi Mempunyai visi pada masa depan untuk menjadikan perusahaan yang mendapatkan, Trust (kepercayaan) Loyalty (loyalitas) Prestige(keberhasilan) dari pelanggan, karena dengan kepercayaan dan loyalitas dari pelanggannya, PT Pro Tec Indonesia akan mendapatkan keberhasilan dalam upayanya untuk menjadi yang terdepan Misi Sebagai pendukung visi dari Pro Tec maka terdapat misi yang akan dijalankan, yaitu dengan: Menggunakan Teknologi yang canggih Menghasilkan produk yang terbaik Memberikan harga yang termurah Mengirim produk dengan waktu tercepat Mengutamakan kualitas
5 Struktur Organisasi Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Pro Tec Indonesia Sumber: PT Pro Tec Indonesia Dalam kegiatan bisnis pada PT Pro Tec Indonesia (Pro Tec) terdapat struktur organisasi yang harus dipatuhi oleh semua pegawai perusahaan tersebut. PT Pro Tec Indonesia dipimpin oleh seorang President Director, dan diwakili oleh seorang Director. Pro Tec memiliki tiga kegiatan bisnis utama yaitu, produksi, engineering, dan general affair. Dari tiga kegiatan bisnis tersebut terdapat divisi-divisi dimana proses bisnis pada PT Pro Tec Indonesia berlangsung.
6 Waktu Kerja Karyawan Waktu kerja karyawan pada PT Pro Tec Indonesia dapat mencapai 3 Shift apabila terdapat permintaan yang tinggi dari pelanggan, dan perusahaan ingin mengejar target. Namun, apabila permintaan dari pelanggan stabil dan tidak tinggi maka hanya 1 Shift yang digunakan. 1 Shift pada PT Pro Tec berdurasi kurang lebih 8 s/d 9 jam kerja, tergantung jumlah hari kerja dalam waktu satu minggu. Tabel dibawah akan menggambarkan durasi kerja karyawan pada PT Pro Tec. Penambahan shift 2 dan 3 dilakukan apabila perusahaan ingin mengejar dead-line atau pada saat permintaan dari pelanggan menumpuk. Pada saat observasi dilakukan perusahaan sedang menjalankan hanya satu Shift dalam kegiatan produksinya. Hal ini dilakukan karena permintaan produksi tidak terlalu tinggi. 2.5 Production Divisi produksi dibagi menjadi empat sub-divisi pada PT Pro Tec, empat sub- Divisi tersebut adalah sub-divisi Mould & Tool, Press, Assembly, dan Maintenance. Tiga sub-divisi pada PT Pro Tec yaitu Mould & Tool, Press dan Assembly ada karena perusahaan tersebut memiliki produk utama antara lain, Manufacture Mould, Metal Stamping, dan Fe Head Assembly. Sub-Divisi Mould & Tool akan menangani mulai dari pemeriksaan jig or dies atau cetakan yang digunakan untuk membuat manufacture mould dan metal stamping, sampai penanganan apabila terjadi kerusakan pada cetakan tersebut. Mould & Tool akan bekerja sama dengan divisi maintenance apabila terjadi permasalah dengan proses produksi yang disebabkan oleh rusaknya cetakan dan mesin cetakan tersebut. Sub-Divisi Press bertugas untuk mengawasi jalannya produksi, khususnya pada proses pengerjaan stamping atau pencetakan. Divisi ini akan menjalankan proses
7 12 produksi apabila set-up telah dinyatakan valid. Selama berjalannya proses produksi divisi Press akan terus bekerja menghasilkan produk sampai kapasitas produksi telah terpenuhi Data Produksi Berdasarkan data produksi PT Pro Tec Indonesia pada bulan Oktober 2006 berikut adalah diagram Pareto dari part-part berdasarkan presentase cacat tertinggi di dalam perusahaan tersebut. Pareto Chart of Part Count Percent Part 20 0 Bushing 7x3 Bushing 7x8 Cover 1 Bushing 7x6 Terminal 1 Ground Rear DVD Body 1 Ground Plate VCR Comp Base Other Count 18,36 16,61 13,75 12,45 10,05 9,89 9,63 3,87 2,93 2,47 Percent 18,4 16,6 13,7 12,4 10,0 9,9 9,6 3,9 2,9 2,5 Cum % 18,4 35,0 48,7 61,2 71,2 81,1 90,7 94,6 97,5 100, Gambar 2.2 Diagram Pareto Part PT Pro Tec Indonesia Sumber: PT Pro Tec Indonesia Dapat dilihat pada Gambar 2.2 bahwa part Bushing 7x3 yang dihasilkan oleh Pro Tec memiliki nilai presentase cacat tertinggi dari part-part lainnya. Diagram Pareto diatas merupakan perhitungan dari frekuensi cacat (NG) yang terdapat pada produk dibagi frekuensi produk yang diterima (OK). Perhitungan dari Diagram Pareto diatas dapat dilihat pada LII.5 (Lampiran 2).
8 Proses Produksi Bushing 7x3 merupakan komponen yang diproduksi PT Pro Tec sebagai komponen motor dinamo untuk compressor. Bahan baku Bushing 7x3 merupakan metal coil atau gulungan plat besi yang memiliki spesifikasi jenis material SPTE atau ASTM 624/626 menurut standar Amerika. Electrolytic Tin Plate (SPTE) merupakan gulungan besi plat hitam yang diberikan lapisan tin (besi tipis). Lapisan tin tersebut berfungsi sebagai pelindung dari korosi atau karat. Gambar 2.3 Mesin Feeder Metal Coil Sumber: Hasil Penelitian (2007) Metal coil yang digunakan sebagai bahan baku akan dimasukkan ke dalam mesin feeder (Gambar 2.3) agar gulungan dapat ditarik (Gambar 2.4) kemudian dicetak sehingga proses produksi terjadi secara progressive atau terus menerus.
9 14 Gambar 2.4 Metal Coil sedang ditarik Sumber: Hasil Penelitian (2007) Setelah melewati mesin feeder gulungan besi tersebut akan di press dengan menggunakan mesin Press CS (Gambar 2.5). Mesin Press CS menggunakan jig atau dies (Gambar 2.6) berdasarkan spesifikasi pelanggan, sehingga material yang di press akan dicetak dan langsung dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Gambar 2.5 Mesin Press CS Sumber: Hasil Penelitian (2007)
10 15 Gambar 2.6 Jig atau Dies Sumber: Hasil Penelitian (2007) 2.6 Quality Control Divisi Quality Control atau Manajemen Mutu pada PT Pro Tec Indonesia bertanggung jawab untuk segala kualitas produk yang dihasilkan, mulai dari penerimaan bahan baku sampai produk tersebut menjadi barang jadi. Kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama dari Divisi Quality Control, karena dengan adanya barang yang cacat, pelanggan akan memberikan keluhan kepada perusahaan. Apabila ada pelanggan yang mengeluh maka produk tersebut harus diperbaiki sehingga mengeluarkan biaya tambahan kepada perusahaan. Oleh karena itu Divisi Quality Control memiliki peranan yang penting dalam menjaga kualitas dan mutu produk Pro Tec. Agar Divisi Quality Control dapat menjalankan tugasnya untuk menjaga kualitas dan mutu produk Pro Tec dengan hasil yang optimal, maka Quality Control dibagi menjadi tiga sub-divisi, yaitu Incoming Quality Control (IQC), Line Quality Control (LQC), dan Outgoing Quality Control (OQC). Ketiga sub-divisi tersebut memiliki
11 16 peranan tersendiri dalam menjaga kualitas dan mutu produk, agar dapat diterima oleh pelanggan Pro Tec Incoming Quality Control Sebelum bahan baku memasuki lantai produksi, bagian Incoming Quality Control (IQC) harus melakukan inspeksi terhadap bahan tersebut. IQC akan menerima bahan baku dari supplier dan kemudian IQC akan memeriksa dimensi, dan visual dari bahan baku yang dikirim. Bahan baku yang lolos inspeksi IQC akan ditandai dan kemudian disimpan ke dalam gudang bahan baku, dan bahan baku yang tidak lolos inspeksi IQC akan dikembalikan ke supplier dan dibuatkan surat menyatakan bahwa barang tersebut tidak memenuhi standar Pro Tec. Bahan baku yang lolos akan disimpan di dalam gudang bahan baku sampai dibutuhkan untuk proses produksi Line Quality Control Line Quality Control (LQC) akan melakukan inspeksi awal sebelum proses produksi dimulai. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan terhadap hasil produksi pada awal mesin startup. Apabila hasil produk pada saat set-up awal tidak valid, maka LQC akan memanggil Divisi Produksi yaitu Bagian Maintenance, Moulding & Tools, atau Press, tergantung dimana sebab kerusakan terjadi. Apabila set-up dinyatakan valid oleh LQC maka proses produksi dapat berjalan. Kemudian LQC akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap proses produksi dalam waktu yang telah ditentukan inspektur LQC (setiap 15 menit atau setiap 30 menit). Apabila terdapat cacat visual dari hasil proses produksi, maka satu lot akan dipisahkan, namun apabila terdapat cacat dimensi dari hasil proses produksi, maka proses produksi harus dihentikan. LQC kemudian akan membuat
12 17 suatu laporan permasalahan dan akan diberikan kepada Supervisor Produksi dan Leader Produksi. Proses produksi akan tetap berjalan apabila tidak terdapat cacat dimensi pada barang hasil produksi. LQC bertugas untuk menjaga mutu dan kualitas pada saat proses produksi mulai sampai proses produksi berhenti. Hasil inspeksi dari LQC akan menentukan produk jadi Pro Tec, sehingga pada tahap ini LQC harus memeriksa segala hasil produksi dengan teliti. Metode Pengendalian Mutu LQC Dalam waktu kurang lebih 15 s/d 30 menit, hasil dari cetakan mesin Press CS yaitu Bushing 7x3 akan diperiksa berdasarkan visual dan spesifikasi. Inspeksi pertama setelah proses produksi berjalan lancar, diambil dalam waktu 15 menit dan berjumlah 5 sampel, apabila staf Line Quality Control (LQC) tidak melihat adanya masalah yang signifikan dari hasil pemeriksaan maka ia dapat melakukan pemeriksaan 30 menit kemudian dengan jumlah sampel yang sama. Namun apabila LQC mencurigai adanya masalah maka ia dapat mempercepat waktu pemeriksaan sampai 15 menit. LQC dapat menghentikan proses produksi apabila permasalahan pada spesifikasi terjadi pada produk, contohnya cacat fisik atau ukuran tidak sesuai dan dapat mempengaruhi fungsi dari komponen. Apabila yang terjadi merupakan permasalahan pada visual seperti perubahan pada warna, maka hasil produksi sebanyak satu batch atau produk yang dihasilkan diantara pemeriksaan tersebut akan dipisahkan dan akan dilakukan 100% inspection.
13 18 Gambar 2.7 Digital Caliper Sumber: Hasil Penelitian (2007) Pengukuran dalam inspeksi part Bushing 7x3 menggunakan Digital Caliper (Gambar 2.7) dan Projector (Gambar 2.8). Namun karena pengukuran dilakukan di lantai produksi, maka pengukuran lebih sering menggunakan Digital Caliper. Pengukuran dilakukan dengan Digital Caliper karena alat tersebut mudah untuk dibawa dibandingkan Projector. Gambar 2.8 Projector Sumber: Hasil Penelitian (2007)
14 Outgoing Quality Control Produk Pro Tec yang telah melewati proses produksi akan disimpan di dalam gudang barang jadi. Namun sebelum produk tersebut dikirim ke pelanggan Outgoing Quality Control (OQC) harus memeriksa kembali produk tersebut. Hal ini dilakukan untuk meminimasi produk cacat yang diterima oleh pelanggan, sehingga pelanggan puas dengan hasil produksi dari PT Pro Tec Indonesia. OQC akan memeriksa jadwal pengiriman produk yang didapatkan dari Divisi PPIC (Planning). Setelah mengetahui berapa dan kapan suatu produk akan dikirim, OQC kemudian akan mengambil sampel berdasarkan AQL dari lot yang akan dikirim. Lot yang lolos pemeriksaan OQC akan ditandai dan kemudian disimpan kembali sampai tanggal pengiriman. Lot yang gagal melewati inspeksi OQC akan dinyatakan pending, sehingga lot tersebut tidak dapat dikirim. OQC kemudian akan melakukan inspeksi 100% terhadap lot yang gagal. 2.7 Quality Policy Dalam usahanya untuk menjadi perusahaan mendapatkan kepercayaan dan loyalitas penuh dari pelanggannya, Pro Tec membuat sebuah quality policy (aturan mutu). Aturan mutu dari PT Pro Tec Indonesia untuk membuat nyata quality management adalah: Membuat pelanggan merasa puas dengan memberikan kualitas dan jasa yang terbaik. Membuat suatu sistem manajemen mutu yang sistematis untuk mengikuti aturan mutu. Melakukan peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas dengan aktivitas perbaikan secara terus menerus.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK BEED SHEET CLIP DI PT. HASTA PRIMA INDUSTRI
MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK BEED SHEET CLIP DI PT. HASTA PRIMA INDUSTRI Disusun Oleh: Febri Ramadani 38411417 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 Herdyan Widarmanto 0600664894 ABSTRAK Sebagai penyedia komponen-komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan perindustrian di Indonesia semakin maju
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan perindustrian di Indonesia semakin maju pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya persaingan antar industri yang mengelola berbagai macam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terdapat masalah dalam pemenuhan pemesanan. Mereka tidak dapat. memenuhi pemesanan yang sudah diterima dari pelanggan, sehingga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada beberapa perusahaan industri yang berkembang, seringkali terdapat masalah dalam pemenuhan pemesanan. Mereka tidak dapat memenuhi pemesanan yang sudah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Persaingan dunia industri yang semakin ketat khususnya di industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan dunia industri yang semakin ketat khususnya di industri elektronik membuat para pabrikan menjadi semakin kreatif dan inovatif. Tidak hanya
Lebih terperinciPROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL
PROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL NAMA : DANANG SULARSO WICAKSONO NPM : 21411710 PEMBIMBING : Ir. ARIFUDIN, MM, MSC JURUSAN : TEKNIK MESIN FAKULTAS :
Lebih terperinci4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis
4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di bidang manufaktur di kota Jakarta dan sekitarnya telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya beberapa
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA 1. Sudah berapa lama APP berdiri? APP sudah berdiri selama 16 tahun, didirikan pada tanggal 25 April 1997 yang dibuat di hadapan notaris Rachmat Santoso, S.H agar dapat memproduksi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai
Lebih terperinciPenurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)
Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di
41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah
Lebih terperinciDISUSUN OLEH: ANGGA SATRIA GUSTI /
MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU HITACHI SLD-R PLAT PADA PRODUK CUTTER SPLISHER DI PT. MASTER LOGAM PRESISI DISUSUN OLEH: ANGGA SATRIA GUSTI / 30412890 LATAR BELAKANG PROSES PRODUKSI PERMASALAHAN PT MASTER
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA. General Assy. Stay Body Cover. Permanent 1. Permanent 2. Permanent 3. Permanent 4. Inspeksi. Repair.
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Diagram Proses Pembuatan Frame Body Comp Marking Front Frame Rear Frame General Assy Stay Body Cover Permanent 1 Permanent 2 Permanent 3 Permanent
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini persaingan di dunia industri makin ketat. Permintaan pasarpun sering berubah-ubah. Kenyataan ini membuat para pengusaha selalu berusaha meningkatkan
Lebih terperinciProgram Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi
Program Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi Program Audit Perencanaan Produksi Nama Perusahaan : PT LASER METAL Periode Audit MANDIRI Persyaratan : Perencanaan Produksi 2013 No Jawaban ICQ
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan
81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan dalam Bab IV dan dikaitkan dengan rumusan masalah pada Bab I, maka dapat dihasilkan beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami
Lebih terperinciStruktur Organisasi Perusahaan. Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu bagan yang
Struktur Organisasi Perusahaan. Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu bagan yang memperlihatkan adanya suatu hubungan kerja diantara setiap bagian, serta menggambarkan hubungan tanggung jawab
Lebih terperinciBAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan PT.Hilon Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam bidang manufaktur semakin ketat. Banyaknya kompetitor yang bermunculan membuat perusahaan perlu memikirkan suatu strategi yang tepat
Lebih terperinciINTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING PT STARLIGHT
Sejarah Singkat PT Starlight PT Starlight adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang industri pembuatan mobil. PT Starlight didirikan pada tanggal 20 Agustus 2004. Produk utama penjualan PT Starlight
Lebih terperinciMEMPELAJARI KUALITAS MESIN CUCI PADA PT.PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA
MEMPELAJARI KUALITAS MESIN CUCI PADA PT.PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA Disusun oleh: Muhammad Fiqri Adam 39411039 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 LATAR
Lebih terperinci4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis
4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga semakin jeli dalam memilih produk. Hal ini mulai membuat industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini dimana konsumen semakin kritis dan juga semakin jeli dalam memilih produk. Hal ini mulai membuat industri manufaktur harus
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.
LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. 1. Plant Manager Plant Manager sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Tugas Manager bertugas
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Bengkel Naga Mas, sesuai dengan nama perusahaan tersebut pada awalnya berdiri pada tahun 1989 yang hanya berupa bisnis perantara bagi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Cakrawala Elecorindo yang beralamat di Jl. Pancing No. 8 Blok C Komplek Pergudangan MMTC. merupakan salah satu perusahaan yang berbentuk perseroan
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN LIBERTY SOPAHELUWAKAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN 5303012020 2. LIBERTY SOPAHELUWAKAN 5303012032 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar perusahaan meningkat pesat, era globalisasi semakin menambah ketatnya persaingan. Meningkatnya
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Alpha Swara Pratama yang berlokasi di Jl. Peta Selatan No. 77, Kalideres, Jakarta merupakan Perseroan Terbatas yang didirikan
Lebih terperinciProposal Jasa Maintenance CCTV
Proposal Jasa Maintenance CCTV WarungComputer.com 2012 Salinan ke : 1 ( Kesatu ) Versi : 1.01 Tanggal : / / 2012 No : /Prop-CCTV-mtc/ /XII Hak Cipta 2012 WarungComputer.com Dokumen ini merupakan hak milik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) adalah perusahaan yang memproduksi mobil niaga jenis truk tipe TD yang merupakan produk dengan jumlah permintaan (demand)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi bidang usaha di Indonesia cepat berubah, banyak perusahaan yang jatuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi bidang usaha di Indonesia cepat berubah, banyak perusahaan yang jatuh namun tidak sedikit yang baru berdiri dan berkembang dengan pesat. Ini semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan di dunia industri khususnya bidang otomotif dan elektronik yang semakin ketat, hal ini didasarkan pada meningkatnya produsen yang meraih pangsa
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Global Teknindo Berkatama adalah perusahaan spesialis di bidang CNC Wirecut EDM. Perusahaan ini didirikan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diproduksi dan terjual di Indonesia masih tetap mengalami trend peningkatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan otomotif di Indonesia sering kali dipengaruhi oleh perekonomian dunia. Ketika perekonomian dunia mengalami krisis, maka produksi dan penjualan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Klaim yang tidak ditangani dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Klaim merupakan salah satu permasalahan yang sangat serius bagi perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Klaim yang tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong munculnya banyak persaingan,
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Simba merupakan suatu perusahaan swasta yang berdiri dengan nama lengkap PT Simba Indosnack Makmur. Keterangan-keterangan umum
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE
32 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Ada beberapa metode analisis yang digunakan untuk membangun suatu data warehouse. Metode analisis yang dapat diterapkan antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi. Sebagaimana diketahui,
Lebih terperinciGambar 4.5 Diagram Alir Penilaian Kinerja Mesin
112 Mulai Pemilihan indikator penilaian kinerja mesin Pengumpulan data indikator penilaian kinerja mesin 1. Allocated Downtime 2. Accident Lost Time Penentuan bobot dan interval penilaian kinerja mesin
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT BBU ialah perusahaan perseorangan swasta nasional yang didirikan di Jakarta pada tahun 2007. PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan produk yang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Multi Star Teknik merupakan perusahaan manufaktur yang berada di Jalan Terusan Bojongsoang No.293 Bandung, didirikan pada tahun 2002. Dahulu perusahaan ini bergerak
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun membuat perusahaan harus terus berinovasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan keinginan
Lebih terperinciBab V Kesimpulan dan Saran 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dengan
Bab V Kesimpulan dan Saran 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dengan menggunakan teori-teori yang relevan sebagai dasar analisis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri secara dinamis telah berkembang pesat menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya. Kemampuan untuk terus
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHAHULUAN I.1
BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT. TOYOTA AUTO BODY - TOKAI EXTRUSION 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota Auto Body - Tokai Extrusion PT. Toyota Auto Body - Tokai Extrusion merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dengan menggunakan teori-teori yang relevan sebagai dasar analisis, penulis menarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. XST adalah perusahaan PMA yang bergerak dibidang produksi komponen elektronik konektor & terminal yang berorientasi ekspor. Agar tetap eksis menghadapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... ABSTRACT...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii v vii viii xi xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut, yaitu: a) Selama
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK HOUSING INK EJECT PADA PT. TECHNO INDONESIA
MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK HOUSING INK EJECT PADA PT. TECHNO INDONESIA Nama : Rifki Dwi Rahmana NPM : 36412340 Kelas : 4ID05 Dosen Pembimbing : Ratih Wulandari, ST, MT. LATAR BELAKANG 1 2
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH STUDI LAPANGAN. IDENTIFIKASI MASALAH - Penanggulangan cacat machinning yang paling dominan
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH STUDI LAPANGAN IDENTIFIKASI MASALAH - Penanggulangan cacat machinning yang paling dominan PENGUMPULAN DATA - Aliran Proses - Data historik cacat machinning hasil audit
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Tahap akhir dari penelitian ini ialah mengambil kesimpulan dari hasil perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat maka penulis memberikan
Lebih terperinciPT. KARYA BAJA SEMPANA
PT. KARYA BAJA SEMPANA Steel Fabrication ~ Steel Pallet Specialist ~ General Supplier Marketing Office : Gading Griya Lestari Raya Blok E3/15 Jakarta Utara WorkShop : Jl. Sultan Hasanudin, No.263-265 (Blok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan laporan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia perkembangan industri manufaktur di Indonesia berkembang pesat dari tahun ke tahun. Pada
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN CLAMPER COMP TH CABLE UNTUK SEPEDA MOTOR PT. ADHI WIJAYACITRA
PROSES PEMBUATAN CLAMPER COMP TH CABLE UNTUK SEPEDA MOTOR PT. ADHI WIJAYACITRA Nama : Zaini NPM : 27411719 Fakultas Jurusan Pembimbing : Teknologi Industri : Teknik Mesin : Ir. Arifuddin, MM., MSC. LATAR
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Krisanthium Offset Printing berdiri sejak tahun 1972, dimulai dengan usaha pusat pelayanan servis mobil dengan nama Union Printing
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA
ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA Shelviana 0700696341 ABSTRAK Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis bukanlah
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.
36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD
PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD 1 Vita Ardiana Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Widia Juliani Program Studi
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.
Lebih terperinciSystematic Layout Planning
Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Jaya Pandu Nusantara yang berdiri sejak 20 Oktober 1994 dengan luas area 2.040 m 2 yang sampai dengan saat ini dipimpin oleh Bapak Alex Santoso merupakan perusahaan
Lebih terperinci