BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Intinusa Rimbasari yang bergerak dibidang pembuatan mainan dari kayu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Intinusa Rimbasari yang bergerak dibidang pembuatan mainan dari kayu"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Dalam melakukan penelitian penulis mengambil obyek penelitian pada PT. Intinusa Rimbasari yang bergerak dibidang pembuatan mainan dari kayu yang mengutamakan untuk eksport ke luar negeri. Perusahaan ini berkedudukan di tangerang dan memulai usahanya tanggal 28 September 1987 dan disahkan dengan akte notaries yaitu surat Keputusan Menteri Kehakiman no HT pada tanggal 9 juli total modal yang dikeluarkan pada saat memulai usaha Rp ,-. Maksud dan tujuan didirikan perusahaan mainan kayu ini adalah : a. Menjalankan usaha dibidang pembuatan mainan dari kayu untuk memenuhi pasar dalam negeri dan terutama pasar luar negeri. b. Memperoleh laba yang dapat digunakan untuk memperluas usaha. c. Meningkatkan pemasukan devisa Negara melalui eksport yang dilakukan. d. Memperluas lapangan kerja sejalan dengan program pemerintah dibidang tenaga kerja. e. Meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia khususnya di sektor industri.

2 Pada tahun 1992 terjadi perubahan manajemen karena manajemen sebelumnya kurang baik sehingga hasil yang diperoleh perusahaan kurang menguntungkan. Pada tahun 1992 tersebuut PT. Intinusa Rimbasari dapat menghasilkan produk sebanyak set dan kemudian tiap tahunnya terjadi peningkatan kurang lebih sebesar set yang berarti ada peningkatan yang cukup besar setiap tahunnya. Dengan peningkatan tersebut laba perusahaan semakin besar dan dapat melakukan perluasan usaha di kemudian hari. Produk yang dihasilkan adalah mainaan dari kayu yang terdiri dari SM labyrinth, I.G. labyrinth, Triple labyrinth, Triple Labyrinth/P. kesemua produk diatas sebagian besar untuk memenuhi permintaan pasaran luar negeri. Negara Negara yang menjadi tujuan utama eksport adalah Amerika Serikat, eropa dan beberapa Negara di Asia, oleh karena itu produk yang dihasilkan harus mempunyai kualitas yang tinggi. Kegiatan produksi yang dilakukan saat ini berdasarkan pesanan (order) yang diterima oleh perusahaan. Biasanya pesanan ini untuk jangka waktu tertentu. PT. Intinusa Rimbasari membeli berbagai macam bahan baku dari dalam negeri. Sekarang ini PT. Intinusa Rimbasari membeli kayu yang merupakan bahan baku utama dari berbagai supplier dari dalam negeri yaitu dari Balikpapan, gresik, pekanbaru, Jakarta dan sukabumi. Karena dari satu supplier saja tidak akan mencukupi perusahaan akan kayu. Di masa datang perusahaan PT. Intinusa Rimbasari akan mendapat tambahan kayu, langsung dari Kediri, Sulawesi timur. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi

3 perusahaan karena bahan baku kayu akan selalu tersedia dan tidak akan mengganggu jalannya produksi. Untuk bahan pembantu seperti cat, glossing, laminating dan pembungkus dibeli dari pemasok local dan bahan pembantu tersebut dapat diperoleh dengan mudah. PT. Intinusa Rimbasari juga merencanakan perluasan usaha dimasa akan datang yaitu selain memperoduksi mainan dari kayu juga akan memproduksi pintu pintu kayu, kerangka jendela dari kayu, furniture dari kayu. Dan produk baru tersebut direncanakan untuk memenuhi pasaran dalam negeri dan luar negeri. Pada waktu yang bersamaan, PT. Intinusa Rimbasari juga merencanakan untuk membangun perusahaan mainan dengan mutu yang sangat tinggi dimana perusahaan yang akan dibangun bekerjasama dengan luar negeri. Pada saat ini PT. Intinusa Rimbasari mempunyai tenaga kerja sebanyak 480 tenaga kerja dimana mereka mulai dari pukul 7.30 sampai pukul dan perusahaan juga memiliki mesin mesin yang jenisnya bermacam macam dan jumlahnya cukup banyak. Untuk mesin mesin utama dibeli dari Taiwan dan semua mesin yang ada dapat dioperasikan kurang lebih sepuluh tahun. 2. Struktur Organisasi, Pembagian Tugas dan Wewenang Baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar tidak dapat dipisahkan dari struktur organisasi perusahaan yang merupakan suatu kerangka kerja bagi semua individu dalam suatu organisasi perusahaan untuk mencapai

4 tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan adanya suatu struktur organisasi yang jelas dan tegas, pimpinan dapat dengan mudah mengawasi segala aktivitas yang terjadi dan juga memperlancar arus kerja dalam perusahaan, karena setiap individu mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawab serta mengetahui kepada siapa individu yang ada dalam perusahaan tersebut harus bertanggung jawab. Adapun perusahaan yang penulis teliti cukup besar tetapi struktur organisasinya tidaklah terlalu rumit sekali. Dibawah ini akan diberikan struktur organisasi serta pembagian tugas dan wewenang dari perusahaan yang diteliti yaitu PT Intinusa Rimbasari sebagai berikut : a. Managing Director Merupakan pimpinan tertinggi dari PT Intinusa Rimbasari yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Merencanakan, memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting bagi perkembangan perusahaan. 2) Bersama para kepala bagian, merumuskan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan. 3) Menetapkan rencana perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 4) Pengawasan secara umum melalui sistem pelaporan yang ada dan memberi pengarahan tentang penyelesaian persoalan yang terjadi.

5 b. Finance Manager Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Menyusun perencanaan keuangan sesuai kebijakan Managing Director dan mengawasi realisasinya. 2) Mengembangkan dan memelihara system pengolahan keuangan dan sistem akuntansi perusahaan. 3) Mengatur penyediaan dan penggunaan dana sesuai dengan kebutuhan operasi perusahaan. 4) Memeriksa laporan keuangan dan laporan hasil operasi perusahaan. 5) Memeriksa kebenaran dan kelengkapan pencatatan harta, kewajiban dan transaksi keuangan. c. Accounting Department Head Berada dibawah Finance Manager yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Menyusun dan menganalisis laporan keuangan dan laporan operasi perusahaan berdasarkan pencatatan yang telah dilakukan. 2) Memeriksa dan meneliti kebenaran dan kelengkapan bukti-bukti pembukuan. 3) Memeriksa kebenaran dan ketelitian catatan-catatan pembukuan sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. 4) Menghitung upah dan gaji karyawan.

6 d. Finance Department Head Berada dibawah Finance Manager yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Mengawasi prosedur penerimaan dan pengeluaran uang serta memeriksa dan menyetujui laporan keuangan harian. 2) Membuat laporan mengenai anggaran investasi dan anggaran modal kerja perusahaan. 3) Mengatur dan mengawasi penyimpanan uang kas dan surat-surat berharga. e. Purchasing Manager Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Merencanakan dan mengawasi kegiatan pengadaan bahan baku secara tepat waktu. 2) Mengarahkan dan mengawasi prosedur administrasi pembelian. 3) Mengadakan konsultasi dengan Finance Manager dalam pelaksanaan pembelian 4) Membuat laporan sehubungan dengan pembelian yang dilakukan. f. General manager Membawahi beberapa bagian yaitu Factory, Engineering Department, Quality Control, General & Personnel dan Warehousing & shipping Manager. Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

7 1) Merumuskan strategi pabrik bersama dengan Managing Director dan kepala bagian lainnya. 2) Merencanakan, memimpin, dan mengawasi kegiatan pabrik untuk mencapai tujuan perusahaan. 3) Memberikan pengarahan dan mengawasi pelaksanan kegiatan pengembangan produk. 4) Memberi pengawasan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu. 5) Melakukan pengawasan terhadap kegiatan produksi agar menghasilkan produk dengan mutu yang tinggi dan jumlah yang sesuai dengan permintaan. 6) Memberi pengarahan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan personalia dan sekretariat. g. Factory (Plant Manager) Plant Manager ini membawahi beberapa Supervisor Production dan bagian ini mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Memimpin semua seksi produksi yang ada di pabrik untuk melakukan produksi sesuai dengan pesanan yang diterima. 2) Memberi pengarahan tentang mutu mainan yang harus dihasilkan sesuai dengan permintaan serta pemakaian bahan baku serta jam kerja. 3) Mengawasi kegiatan produksi secara menyeluruh dan mengarahkan kembali jika terjadi penyimpangan.

8 4) Memberi pengarahan kepada para kepala produksi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. h. Engineering Department Head Mempunyai bawahan yaitu Maintenance Factory. Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Melayani bagian yang membutuhkan pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin dan peralatan serta peralatan pembangkit tenaga listrik. 2) Mengarahkan bawahannya untuk melakukan pemeliharaan rutin atas mesin-mesin dan peralatan selain itu juga menangani perbaikan mesin-mesin dan peralatan yang rusak. 3) Melakukan inspeksi berkala atas kerja para bawahannya dan menerima laporan dari bawahannya dan memeriksa sebelum menyetujuinya. 4) Melaporkan hasil pelaksanaan kerja bagian yang dipimpinnya kepada General Manager. i. Quality Control Bagian ini membawahi Quality Control Supervisor dan bagian ini mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Melaksanakan pengawasan mutu dilapangan produksi pada tahaptahap pemrosesan tertentu untuk menjamin kualitas produk selesai. 2) Melaksanakan pengawasan mutu atas barang jadi sebelum diserahkan ke gudang.

9 3) Memeriksa mutu bahan baku yang diterima sebelum masuk ke gudang dan menolak bahan-bahan baku yang tidak memenuhi mutu standar. 4) Membuat laporan atas pengawasan mutu yang dilakukan. j. Human & Resources Department Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Memberikan pengarahan kepada Seksi Personalia mengenai Peraturan Pemerintah. 2) Mengarahkan administrasi data personalia dan mengatasi masalahmasalah personalia yang timbul. 3) Mengkoordinasi pelaksanaan fungsi-fungsi kepegawaian seperti pengadaan tenaga kerja, pemberhentian tenaga kerja. 4) Mewakili perusahaan untuuk berhubungan dengan instansi-instansi ketenagakerjaan. k. Warehousing & Shipping Manager Bagian ini membawahi raw materials, finished goods dan inventory dan mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Melakukan pengawasan terhadap prosedur penerimaan dan pengeluaran serta administrasi persediaan bahan baku/barang. 2) Memberi pengarahan kepada bawahan tentang cara penanganan dan penyimpanan bahan baku agar tidak merusak kualitas.

10 3) Membicarakan masalah penempatan bahan baku atau barang jadi dengan bagian inventory agar lokasi gudang yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal. 4) Merumuskan tingkat persediaan minimum dan maksimum bahanbahan baku tertentu bersama Plant Manager. 5) Memeriksa Surat Permohonan Pembelian yang diajukan bawahannya dan menyetujuinya jika sesuai dengan kebijakan perusahaan. 6) Membicarakan dengan Plant Manager jika ada persediaan yang slow moving atau rusak karena faktor waktu. l. Raw Material Section Head Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Memberi pengarahan kepada bawahan tentang proses penerimaan dan pengeluaran bahan baku kayu. 2) Mengawasi administrasi persediaan gudang sesuai prosedur yang ditetapkan perusahaan. 3) Memeriksa laporan-laporan persediaan dan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran. 4) Mengajukan Surat Permohonan Pembelian untuk bahan-bahan tertentu yang telah mencapai tingkat pemesanan.

11 m. Finished Goods Section Head Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Melakukan pengawasan terhadap penerimaan dan pengeluaran mainan dari kayu. 2) Memberi pengarahan kepada bawahan tentang penanganan mainan dari kayu agar tidak merusak kualitas. 3) Mengawasi administrasi persediaan gudang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 4) Memeriksa laporan-laporan persediaan mainan dari kayu dan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran mainan kayu tersebut. n. Inventory Section Head Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Membantu mengawasi penerimaan dan pengeluaran bahan baku/barang serta administrasi persediaan bahan/barang sesuai dengan kebijakan. 2) Menghitung volume lokasi gudang yang diperlukan untuk menampung bahan/barang yang akan diterima. 3) Meninjau apakah gudang persediaan masih mampu menampung bahan/barang. 4) Menerima laporan dan mutasi persediaan dari bawahannya, membahas dan memberikan pengarahan penyelesaian jika ada permasalahan.

12 o. Supervisor Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Menjalankan instruksi pimpinan yang berkaitan dengan produksi mengenai kapasitas produksi, tenaga kerja yang tersedia, kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu serta mengawasi mutu produk. 2) Melaporkan hasil kerja pada setiap bagian yang menjadi tanggung jawabnya dan menganalisa secara tertulis mengenai penyimpangan dalam hal kapasitas dan kualitas produksi tidak tercapai. 3) Dapat menjalankan proses produksi dengan benar, pengawasan terhadap hasil yang dicapai serta menguasai standar kualitas untuk masing-masing produk. p. Maintenance Factory Merupakan bawahan dari Engineering Department dan mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Melakukan pemeliharaan terhadap pabrik baik mesin-mesin maupun peralatan. 2) Melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan pada mesin-mesin dan peralatan. q. Marketing Manager Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : 1) Bersama Managing Director, merumuskan strategi pemasaran dalam menunjang pencapaian tujuan perusahaan.

13 2) Merencanakan tingkat penjualan yang harus dicapai sesuai dengan kemampuan produksi perusahaan. 3) Mengawasi penjualan eksport yang dilakukan. Meyakini bahwa kontrak penjualan yang disetujui dapat dipenuhi baik dari segi mutu, biaya dan waktu penyerahannya. 4) Membuat laporan tentang pelaksanaan kegiatan marketing, hasil yang dicapai, permasalahan yang dihadapi dan jalan keluar yang ditempuh. 5) Merencanakan, memimpin dan mengawasi kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. 3. Urutan Proses Produksi Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam membuat mainan kayu digunakan bahan baku utama berupa kayu dan bahan pembantu berupa cat, glossing, laminating dan pembungkusan. Dibawah ini akan diuraikan tentang pembuatan mainan kayu tersebut. Urutan proses produksinya sebagai berikut : a. Bagian Split Pada bagian ini bahan baku utama berupa kayu diseleksi yang berarti diadakan pemisahan antara kayu yang dapat digunakan untuk produksi dan kayu yang tidak dapat digunakan untuk proses produksi. Kayu yang mutunya baik yang diproses lebih lanjut sedangkan kayu yang

14 mutunya kurang baik tetap digunakan untuk bagian-bagian yang tidak terlalu mendasar. b. Bagian Cuttting Setelah kayu dipisah-pisahkan pada baggian split maka kayu-kayu tersebut dipotong-potong sesuai dengan kebutuhannya. Karena untuk membuat S.M. Labyrinth, I.G Labyrinth, Triple Labyrinth & Triple Labyrinth/P ukuran kayu yang dibutuhkan berbeda-beda oleh karena itu kayu dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. c. Bagian Shape Setelah kayu tersebut dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan maka kayu tersebut pada bagian ini akan dibentuk menjadi bagian-bagian yang nantinya melalui berbagai macam proses jika disatukan akan menjadi suatu mainan kayu. Bagian-bagian ini dibuat berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan. Jadi dari kayu trsebut tidak langsung menjadi suatu mainan kayu tetapi dari kayu tersebut dibentuk dulu menjadi balok-balok kecil atau besar, bisa juga dibentuk menjadi papan-papan dan sebagainya. Semua itu dibuat berdasarkan ukuran tertentu. d. Bagian Planning Bagian planning ini meliputi penyerutan kayu dan pemahatan kayu. Semua kayu yang telah dibentuk tersebut kemudian diserut dan dipahat menjadi bentuk-bentuk yang merupakan bagian dari mainan kayu tersebut. Seperti mainan kayu yang bernama Labyrinth, kotaknya harus

15 dipahat terlebih dahulu. Labyrinth ini terdiri dari berbagai bagian kotak, bingkai luar, bingkai dalam, dan bijinya yang disebut dengan istilah protem. Semua bagian ini kayunya diserut terlebih dahulu tetapi yang perlu dipahat hanya bagian kotaknya saja. e. Bagian Silk Screen Setelah kayu-kayu tersebut diserut dan dipahat menjadi bagian-bagian dari mainan kayu, pada bagian ini kayu-kayu tersebuut disaring atau disortir. Kayu yang mutunya baik dan ukurannya memenuhi standar yang telah ditetapkan dipisahkan dengan kayu yang mutunya kurang baik dan ukurannya tidak memenuhi syarat. Keduanya tetap dirakit menjadi mainan kayu tetapi yang mutunya memenuhi syarat yang dieksport ke luar negeri sedangkan yang mutunya kurang baik tetap dijual tetapi harganya lebih rendah dan hanya dapat dijual di dalam negeri saja. f. Bagian Route/Bore Pada bagian ini kayu-kayu tersebut di bor untuk pemasangan sekrup atau untuk menyatukan bagian yang satu dengan bagian yang lain. Tidak semua bagian dari mainan tersebut di bor mungkin ada bagian yang hanya perlu diberi perekat saja dan sebagainya. g. Bagian Assemble Bagian ini merupakan bagian pemasangan dari bagian kayu yang telah melalui bagian split, cut, shape dan planning. Bagian ini terdiri dari

16 dua bagian yaitu Bagian Set Wood Chips dan Bagian Scour/Sand Paper. h. Bagian Set Wood Chips Pada bagian ini semua bagian kayu tersebut dirakit menjadi suatu mainan dari kayu dengan mesin-mesin tertentu, tidak semua mainan mesin perakitannya sama tetapi bisa berbeda-beda. Setelah bagian-bagian kayu tersebut dirakit kemudian dipress dengan menggunakan mesin khusus untuk mengepress. Setelah itu mainan yang telah dirakit dan dipress dipindahkan ke Bagian Scour/Sand Paper. i. Bagian Scour/Sand Paper Pada bagian ini mainan yang telah dirakit tersebut digosok dengan menggunakan amplas gosok. Kemudian setelah digosok dengan amplas gosok dipindahkan ke Bagian Sanding/Sealing. j. Bagian Standing/Sealing Pada bagian ini mainan yang telah digosok dengan menggunakan amplas gosok, diamplas lagi. Tetapi amplasan kali ini menggunakan amplas mesin. Jadi mainan kayu tersebut diamplas gosok dan kedua kali dengan menggunakan amplas mesin. Dan untuk mainan tertentu seperti Labyrinth dilakukan pengamplasan lagi dengan menggunakan amplas sikat.

17 k. Bagian Painting/Coating Pada bagian ini mainan yang telah diamplas tersebut dicat. Untuk pengecatan tidak semua mainan perlu dicat, untuk papan chess perlu dicat karena ada warna hitamnya, untuk bagian yang putih bisa dengan warna kayu saja. Setelah itu semua mainan yang telah jadi tanpa terkecuali di coating dengan menggunakan bahan yang disebut glossing dan laminating agar mainan kayu tersebut menjadi lebih bagus. l. Bagian Packing Pada bagian ini semua mainan dari bagian painting/coating dipindahkan ke bagian ini untuk dilakukan pembungkusan. Setelah tiap-tiap mainan ini dibungkus dengan dusnya maka kemudian dilakukan pengepakkan dan kemudian mainan tersebut dikirimkan kepada pemesan baik pemesan dalam negeri maupun pemesan dari luar negeri. Pembungkusan dan pengepakan ini harus rapi terutama apabila hendak dieksport ke luar negeri, selain agar pemesan puas dengan pesanannya juga agar mainan tersebut tidak rusak. Karena jika rusak yang mengalami kerugian adalam pembuat mainan tersebut yaitu PT Intinusa Rimbasari.

18 B. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian dilakukan dimulai pada tanggal 25 Juni 2010 sampai dengan tanggal 18 Juli Penelitian bertempat di Kantor PT Intinusa Rimbasari baik pabrik yang bertempat di Jl Raya Mauk Km 4,5; Tangerang; Banten maupun kantor pusat yang bertempat di ANZ Tower Lantai16-17 Jl.Prof.Dr.Satrio No.164 Setiabudi, Jakarta Selatan. C. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan bukti bukti, keterangan keterangan dan data lain periode tahun 2009 yang diperlukan untuk kemudian diolah dan dianalisis sehingga akhirnya sampai pada suatu kesimpulan. Penulis ingin mengetahui perbandingan perhitungan antara metode full costing dan metode direct costing terhadap pengaruhnya kepada pengambilan keputusan dalam kasus penerimaan pesanan khusus. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi atau objek penelitian. Teknik penulisan yang dilakukan merupakan studi kasus artinya diambil salah satu yang terjadi pada satu perusahaan saja dan tidak membandingkan dengan perusahaan lain. Dalam hal ini kasus pesanan khusus yang dijadikan operasional variabel penelitian adalah berupa pesanan yang di peroleh perusahaan untuk memproduksi barang dengan harga di bawah harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan. Dimana perusahaan dapat menolak atau menerima pesanan khusus tersebut.

19 D. Jenis Data Jenis data yang digunakan antara lain : 1. Data Primer Adalah data mentah yang dikutip langsung oleh penulis dari responden individual. Data mentah tersebut diperoleh dengan cara : a. Wawancara, yaitu diadakannya Tanya jawab langsung kepada pihak-pihak dalam perusahaan untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan penelitian ini. Data yang diperoleh berupa dasar pengelompokkan biaya-biaya, kebijakan dalam penetapan harga jual, unit terjual dan persediaan barang di PT Intinusa Rimbasari. b. Observasi, yaitu peninjauan atau pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Hasil observasi berupa pengelompokkan biaya-biaya yang tepat. 2. Data sekunder Adalah data asli yang telah disediakan oleh unit atau lembaga dimana data ini dihasilkan. Dalam hal ini adalah informasi tambahan yang tidak diperoleh dari hasil wawancara atau observasi langsung. Data berupa Hasil pengelompokkan biaya-biaya yang dilakukan oleh PT Intinusa Rimbasari, Laporan Laba Rugi serta data hasil penjualan tahun 2009.

20 E. Metode Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Penelitian (Field Research) Untuk mengumpulkan data primer yaitu penelitian dengan cara langsung mengunjungi perusahaan untuk memperoleh data yang diperlukan. Adapun teknik pengumpulan data yang dpergunakan adalah melalui wawancara, observasi dan pengumpulan data kuantitatif yang terdapat di perusahaan. 2. Penelitian kepustakaan ( library research) Bentuk memperoleh data sekunder yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan melalui membaca dan mempelajari buku-buku atau literaturliteratur, catatan-catatan kuliah, laporan-laporan dan dokumen-dokumen formal lainnya yang berhubungan dengan pembuatan skripsi ini. F. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan penulis dalam memperoleh jawaban informasi adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif maupun kualitatif. Penggunaan model analisis ini bertujuan untuk menggambarkan dan menguraikan suatu fenomena secara benar dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi dalam perusahaan, dengan membuat deskriptif secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta dan prosedur yang ada pada perusahaan. Metode lain yang digunakan adalah metode Least Square Method dimana metode ini adalah suatu

21 perhitungan matematis, dan merupakan metode paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini karena mampu memberikan hasil perhitungan yang tepat sehingga dapat memberikan gambaran yang mendekati keadaan sebenarnya. Prosedur analisis data adalah sebagai berikut: 1. Penulis mengumpulkan data-data yang akan digunakan dalam penulisan penelitian ini. Seperti data pengelompokkan biaya, harga jual, unit terjual, serta data laporan Laba Rugi PT Intinusa Rimbasari. 2. Data tersebut secara satu persatu ditelaah dan diuraikan supaya memudahkan penulis untuk melakukan analisa yang lebih teliti. 3. Penjelasan dari data tersebut, penulis bandingkan dengan yang diterapkan oleh teori-teori yang mendasari pada BAB II yang diperoleh penulis dari berbagai sumber atau pustaka. 4. Lalu penulis mengambil kesimpulan akan pengolahan data tersebut terhadap pengaruh metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan terhadap kasus penerimaan pesanan khusus pada PT Intinusa Rimbasari.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Perusahaan Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan kantor pusat yang bertempat di Jl. Ks.Tubun

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1.Lokasi Penelitian Dalam pemyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT Inti Trident Nusantara yang berlokasi didaerah Jl Raya Jatiwaringin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen untuk melihat kemungkinan dan kesempatan yang akan terjadi pada masa datang. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.2 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran-1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Latexindo Toba-Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex. PT. Latexindo Toba-Perkasa didirikan

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan produksi,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat PT Rysban Jaya Agung berdiri di awal tahun 2010 dan telah berkembang dengan baik. Peredaran usaha yang dilakukan oleh PT Rysban

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Arista Pratama Jaya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan swasta yang sedang berkembang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Duta Indah Sejahtera merupakan salah satu perusahaan swasta yang memproduksi tissue. Kegiatan utama dari perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

JOB DESCRIPTION Jabatan : Manager Pabrik

JOB DESCRIPTION Jabatan : Manager Pabrik JOB DESCRIPTION Jabatan : Manager Pabrik Atasan Langsung : General Manager Bawahan Langsung : - Kepala Bagian Umum & Personalia - Kepala Bagian Produksi Ikhtisar Pekerjaan : Memimpin dan mengawasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1995, sebuah perusahaan dengan fokus usaha di bidang Freight Forwarding yang beralamat di JL.Yos Sudarso Kav.89 Boulevard

Lebih terperinci

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan Penjelasan gambar: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara

Lebih terperinci

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0. 108 LAMPIRAN FUNGSI STRATEGIS - IMPROVED RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.72 3.20 0.88 3.20 General

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok produksi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat ditinggalkan, sebab apabila pimpinan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas berdasarkan jabatan pada struktur organisasi di PT. Ocean Centra Furnindo adalah sebagai berikut: 1. Direktur Direktur adalah merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Awal berdirinya PT.MASJATI GARMENTAMA adalah pada tahun 1989 dan menjadi perusahaan berbadan hukum pada tahun 1992 berdasarkan akte No.634/09.02/PB/V/92.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Wijaya Metalindo Optical didirikan oleh Bapak Wong Sukianto Wihardjo berdasarkan atas Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 1.971/P/09-03/PK/X/1993

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan PT.Hilon Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN 1 METODE HARGA POKOK PESANAN Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara

Lebih terperinci

sistematis dan dibebankan ke Laba Rugi Gambar. 1. Skema Kerangka Pemikiran Pencatatan Aktiva Tetap

sistematis dan dibebankan ke Laba Rugi Gambar. 1. Skema Kerangka Pemikiran Pencatatan Aktiva Tetap 41 hal jika keuntungan yang diperoleh dari pemasangan ini lebih dari satu periode maka harus dibuka perkiraan baru dan disusutkan secara sistematis dan dibebankan ke Laba Rugi G. Kerangka Pemikiran Gambar.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada tahun 1992, usaha ini bergerak dibidang produksi barang-barang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada tahun 1992, usaha ini bergerak dibidang produksi barang-barang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Umum Perusahaan SETIA BARU Furniture adalah usaha keluarga yang didirikan pada tahun 1992, usaha ini bergerak dibidang produksi barang-barang

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CV. CIPTA MATRA SELARAS

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CV. CIPTA MATRA SELARAS BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CV. CIPTA MATRA SELARAS Dimulai pada awal tahun 2003, diatas lahan seluas ±800 m 2 CV. Cipta Matra Selaras mulai merintis usaha di bidang furniture.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik.

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik. BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah singkat perusahaan PT. Cipta Selera Semesta adalah sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. 1. Plant Manager Plant Manager sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Tugas Manager bertugas

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 1 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di PT Dharma Poliplast yang berlokasi di Jl Industri Imam Bonjol

Lebih terperinci

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian langkah atau prosedur

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian tempat penulis melakukan penelitian adalah sebuah PT

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian tempat penulis melakukan penelitian adalah sebuah PT BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian tempat penulis melakukan penelitian adalah sebuah PT X yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproses pencelupan dan penyempurnaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran produk dan informasi antar negara menjadi hal yang umum. Seluruh dunia telah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi yang handal serta menjamin dipatuhinya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 53 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Galepala Propertindo adalah satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang mebel. Dimana perusahaan ini memproduksi barang berupa

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini kemajuan di segala bidang terlihat pesat sekali

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini kemajuan di segala bidang terlihat pesat sekali BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era sekarang ini kemajuan di segala bidang terlihat pesat sekali perkembangannya terutama kemajuan pada bidang teknologi yang mendorong timbul dan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Prabu Jaya didirikan oleh Bapak Kisudjo Tjanggal pada tahun 1973, masih dengan nama UD. Prabu Jaya dan bergerak pada bidang produksi dan penjualan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai permasalahan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Struktur Organisasi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk General Shareholders Meeting Board of Commissioners President Director R & D Operation Director Finance Director Controller Plant Marketing Administration General Affair Plant Advisor Marketing R & D E

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan pada penulis pada PT. Sari Keramik Indonesia mengenai Peranan Pengendalian Porduksi dalam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya Utama Lestari yang beralamat di Jl. Manis II No

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT.BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektrikal, beralokasi di Jalan Tanah Abang II no.31,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan. Kota Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.

BAB III. Metode Penelitian. Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan. Kota Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. BAB III Metode Penelitian 3..Objek & Lokasi Penelitian Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur furniture kayu jati. Yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PARINDO PERMAI didirikan dengan akta notaris No. 52, tertanggal 24 Desember 1980 dengan akta yang dibuat dihadapan Notaris Hobropoerwanto, SH.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk mencapai laba seoptimal mungkin sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul Sejalan dengan perkembangan pembangunan di negara kita, maka kegiatan dunia perekonomian meningkat pula. Hal ini disertai dengan timbulnya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Super Graha Makmur didirikan pada tahun 1979. PT. Super Graha Makmur bergerak di bidang furniture yang pada awalnya memproduksi kasur lipat,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung pada bulan September 2013 sampai Februari 2014. Berikut adalah data umum perusahaan tempat penelitian dilakukan,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Umumnya tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Umumnya tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan yang didirikan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan industri selalu mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai. Umumnya tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia, perusahaaanperusahaan semakin terdorong untuk meningkatkan daya saing agar dapat tetap bertahan dari persaingan yang

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci