BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan dan Pengolahan Data Profil Perusahaan PT.X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri sepatu olahraga yang memproduksi untuk perusahaan sepatu asal Amerika sebagai pemegang lisensi. Dengan 17 lini produksi untuk sepatu jenis autoclave dan 5 lini produksi untuk sepatu jenis cold cements. PT.X mulai mengaplikasikan lean mulai pada tahun Pada tahun 2007, PT.X bergabung dengan NOS dan menerima certifikat pertama untuk lini NOS pada Desember 2007 dari 22 lini produksi. Dengan orang pekerja untuk dapat menghasilkan maksimal pasang per bulan. PT.X memiliki komitmen terhadap kualitas dan teknologi yang tercermin dalam Visi perusahaan, yaitu : Menjadi Pabrik Sepatu yang Lean Berkelas Dunia. Visi tersebut sebagai inspirasi bagi para pekerja untuk bekerja lebih aktif untuk menciptakan nilai tambah untuk produk. Dengan pengimplementasikan lean, harapannya adalah agar 61

2 semua perusahaan dapat menlakukan hal yang sama, kerja yang sama, tujuan yang sama, dan mengeliminasi 7 sampah. Kesuksesan kami adalah penghantaran dari orang-orang kami, dan focus unrelenting mereka dalam hasil pengiriman yang sesuai tanggungjawab pada operasi, proses eksekusi yang baik, penerapan inovasi teknologi dan pengambilan kesempatankesempatan baru untuk meningkatkan keuntungan Struktur Organisasi Struktur Organisasi merupakan suatu bentuk kerangka hubungan pekerjaan antara orang-orang atau kelompok didalam menjalankan tugas sesuai dengan bidang masingmasing. Dalam menjalankan aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh pusat-pusat yang terlibat, manajemen seringkali menemukan berbagai kesulitan dalam mengatur hubungan antara orang-orang tersebut, karena semakin banyak yang terlibat dan semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka akan semakin kompleks pula hubungan yang terjadi. Untuk mengatasi itu semua maka diperlukan suatu bagan yang mengatur dan menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dan juga mengatur pelimpahan tanggung jawab antar masing-masing bagian. Berikut ini bagan organisasi PT.X. 62

3 Chief Executive Officer (CEO) Chief Operation Officer (COO) Chief Finance Officer (CFO) Quality Exe. Asst. to CEO Quality NOS Asst. to COO & IE PPIC Material Manufacturing Category Product Creation (CPC) Gambar 4.1. Struktur Organisasi Visi dan Misi Perusahaan Visi PT.X yaitu Untuk menjadi Pabrik Pembuat Sepatu yang Lean Berkelas Dunia. Sebagai komitmen terhadap kualitas dan teknologi sebagai cermin dari perusahaan. Misi PT.X yang tertuang dalam tahapan-tahapan sebagai berikut : - Key Strategy : Digitize, automatis, dan modernisasi Alleviate klasik dan pembuatan yang modern Menjaga relevansi Lebih cepat, lebih baik, dan lebih green Kemampuan retention dan pengembangan 63

4 Kesamaan tanggung jawab untuk orang banyak dan lingkungan Filosopi lean - Strategi Tujuan Perusahaan : Teknologi dan inovasi (R&D) Penanaman HR dan pengembangan Pemerataan strategi Mengelola keuntungan Kualitas produk dan proses Implementasi lean Pembuatan yang green Layout PT.X Layout pabrik PT. X secara keseluruhan yang terdiri dari 8 factory produksi, office dan berbagai fasilitas yang diberikan untuk para pegawai perusahaan. 64

5 Gambar 4.2. General Layout Material Produk PT.X Gambar 4.3. Material Sepatu Komponen Komponen Sepatu Bagian Upper (Autoclave Type) Collar merupakan bagian yang terletak pada belakang atas sepatu dan berada disisi kiri dan kanan dengan tekstur yang lebih tebal. Foxing adalah bagian belakang yang terletak dibawah bagian tengah sepatu dengan tekstur lebih kuat yang biasanya bertuliskan nama merek sepatu. Swoosh merupakan bagian logo merek sepatu. Quarter merupakan pelapis yang terletak dibagian kanan dan kiri sepatu bagian tengah yang teksturnya lebih tebal. 65

6 Tip adalah bagian paling depan yang menglengkung pada bagian depan dengan bentuk yang tipis. Vamp merupakan bagian depan sepatu yang terletak setelah tip. Eyestay merupakan bagian yang berada diantara quarter dan tongue. Tongue merupakan bagian berada tepat pada lekukan sepatu. Bagian Buttom (Autoclave Type) Gambar 4.4. Buttom 66

7 Proses Produksi Sepatu Gambar 4.5. Shoe Manufacturing Process Flow 1. Teknik roll a. Penimbangan formula = proses penimbangan untuk komposisi yang diformulasikan dari bahan baku yang tetap dari polimer, filler dan bahan kimia dalam pembuatan rubber (karet) b. Proses pencampuran = proses pencampuran bahan baku yang telah diformulasikan untuk membuat adonan karet. c. Proses pertama milling = proses perollan adonan karet dengan temperature yang spesifik (yang telah ditentukan) untuk digunakan pada lembaran karet d. Proses pendinginan= proses pendinginan lembaran karet dengan air 67

8 e. Proses pemotongan = proses pemotongan lembaran karet dengan bentuk lembaran persegi dengan spesifikasi ukurannya untuk mempermudah penyimpanan di dalam rak. f. Proses penimbangan = proses penimbangan sebelum penyimpanan, dimana berat per batchnya adalah 45 kg/batch g. Proses penumpukkan = proses penumpukan (batch) dengan temperature ruang. Waktu penyimpanan minimum adlah 4 jam dan max adalah 21 hari. Karet akan menjadi keras atau rusak jika disimpan lebih dari 21 hari. h. Milling kedua atau proses sulfuring = proses rolling adonan karet kedua adalah pewarnaan. i. Tes Rheometer = proses pengetesan kematangan, dimana karet dikatakan layak untuk proses selanjutnya (press) j. Proses penjadwalan = proses rolling adonan karet ke3 untuk menipiskan lembaran karet yang dibutuhakan pada setiap model sepatu. k. Cek ketipisan = pengecekan ketipisan yang dibutuhkan l. Proses pendinginan = proses pendinginan untuk kenormalan (ketipisann dan bentuk) m. Proses pemotongan = proses pemotongan lembaran karet kedalam bentuk persegi panjang untuk memudahkan penumpukkan. n. Pendinginan pada penyimpanan = pendinginan penyimpanan pada temperature ruangan untuk 8 jam minimal dan max 4 hari untuk bentuk normal dan komposisi karet. 2. Teknik press 68

9 a. Proses pemotongan (mesin penjahit tangan) = proses pemotongan lembaran karet ke dalam komponen yang kecil shg dapat di atur dalam mesin press b. System pengaturan 1pasang = proses pensortiran komponen ke dalam satu pasang pengaturan untuk mempermudah pengaturan ke dalam mesin pres. c. Proses press = proses pembentukan komponen karet dengan mesin press dengan temperature dan waktu untuk memproduksi outsole d. Pengambilan outsole = proses pengambilan outsole dari masing-masing stasiun kerja untuk setiap lini e. Proses pensolderan = proses pensolderan adalah untuk menghilangkan fleshing (karet lebihan) untuk mendapatkan outsole yang rapi, dimana tidak dapat diproses dengan mesin trim. f. Proses trimming = proses pentrimman untuk menghilangkan fleshing untuk mendapatkan outsole yang rapi g. Inspeksi QC = pengecekan kualitas dengan QC untuk mensortir dan mendapatkan kualitas outsole yang baik. h. Pengaturaan/pasang = pengaturan/pasang outsole menurut tipe, warna dan ukuran. i. Proses pengepakan dan pengaturan pada area staging = proses pengepakan ke dalam tas plastic dengan pasang/pak yang kemudian diberi label identitas. Kemudian proses setting melalui lot dari area staging untuk kemudian dikirim ke masing-masing lini assembling. 3. Degreaser 69

10 a. Proses peletakan outsole = letakan outsole kedalam konveyor untuk kemudian di degrease dengan cairan kimia. b. Degreasing = proses degreasing dengan bio 110M, ph temp 60-70C. proses pengeringan dengan semprotan udara. Proses degreasing dengan air. Proses pengeringan dengan semprotan udara. c. Degreasing dengan asam oxalic = proses degreasing dengan asam oxalic d. Penyemprotan udara = proses pengeringan dengan menggunakan penyemprotan udara e. Pengeringan = proses pengeringan kembali f. Stamping = proses stemping (tgl, bln, wktu) ketika proses telah selesai g. Proses pemasangan outsole = proses pemasangan outsole melalui ukuran h. Packing = proses pengepakan outsole akan di kirim untuk proses pengepasan stok 4. Stock fitting a. Setting = proses persiapan outsole dengan nomer, ukuran dan model untuk dimasukkan ke konveyor b. MEK = proses pengolesan outsole dengan cairan MEK. c. PR 504 (primering) = proses penyemenan tahap pertama dengan PR 504 diatas midsole sebagai basic layer (lapisan dasar) d. Penyemenan = proses penyemenan tahap kedua pada outsole e. Attaching =proses asembling midsole dan outsole yang menghasilkan satu part bagian bawah. f. PAD Press = pengepresan bagian bawah dengan mesin pres universal, sehingga lebih kuat merekatnya 70

11 g. Cleaning = proses pembersihan bottom, untuk membersihkan sisa2 penyemenan. h. Inspeksi QC = Pengecekan kualitas dengan QC untuk mensortir bagian bawah, atau butuh pengerjaan ulang, atau di reject i. Packing = proses pemasangan berdasarkan nomer, ukuran dan model untuk kemudian dipakkan j. Staging dan Colling = proses pendinginan bottom minimal 4 jam pada temperature ruang untuk mengeringkan semen dan menstabilisasi bentuknya untuk kemudian siap di assembling. 5. Laminating a. Persiapan material = proses persiapan dan penstruturisasi dari material textile yang siap untuk dilaminasi b. Persiapan penyemenan = proses persiapan semen dalam mesin rol laminating c. Laminating = proses laminating untuk melaminasi 2-3 material2 tekstil untuk dijadikan 1 material kemasan (campuran). d. Cooling = proses pendinginan minimal 12 jam dengan temperature ruangan untuk menstabilisasi shape dan pengadesian semen 6. Cutting a. Penyebaran material = penyebaran material yang ready untuk pemotongan pada rak mesin pemotongan b. Pemotongan pola = memotong lembaran dari berbagai macam bentuk yang ingin dari upper part dengan menggunakan mesin cutting dan cutting dies (pisau logam) 71

12 c. Leather skiving = mengurangi ketipisan sepanjang tepi dalam dari komponen upper sepatu flat, lalu uniform keseluruhan ketipisan mungkin menghasilkan 2 part yang kemudian dijahit bersama2. d. Buffing = pengurangi ketipisan sepanjang bagian sisi luar dari komponen upper sepatu flat, lalu bentuk nya menjadi seragam secara keseluruhan yang menjadi hasil dimana 2 part dijahit bersama. e. In process setting = pensortiran komponen dari uppers, dimana diproses pada lini pemotongan dan departemen proses ke2, lalu dikirimkan ke bagian sewing sesuai dengan model dan ukuran yang akan dibuat. 7. Proses Stitching Potongan-potongan bahan hasil dari proses pemotongan, selanjutnya diproses pada bagian stitching dengan cara dijahit. Penjahitan dilakukan sesuai dengan pola yang telah dibuat dan menggunakan benang sesuai dengan model sepatu yang telah direncanakan. Bersamaan dengan proses penjahitan, bila diperlukan maka dilakukan juga proses pelapisan atau penambahan spond sesuai dengan model yang akan dibuat. Proses penjahitan juga dilakukan secara manual, sedangkan proses pelapisan dengan spond untuk bagian dalam dilakukan dengan cara manual juga yaitu dengan cara direkatkan dengan lem khusus serta dikombinasikan dengan dijahit bila hal ini diperlukan. 8. Proses Assembling Assembling menerima pasokan bahan untuk dirakit dari gudang upper dan gudang outsole untuk dirakit menjadi sebuah sepatu. Pada bagian ini proses perakitan sepatu bagian kiri dan bagian kanan dilakukan pada jalur yang terpisah. 72

13 Tahap perakitan dimulai dengan proses lasting yaitu proses pemasangan bagian atas sepatu sesuai dengan nomor sepatu pada mold. Lasting dilakukan secara bertahap mulai dari bagian depan, bagian samping, dan bagian belakang, dengan menggunakan mesin tekan (Press Machine). Setelah proses lasting selanjutnya dipanaskan dengan cara dimasukkan kedalam oven dengan temperatur kurang lebih 40 derajat celcius. Proses ini bertujuan agar bagian atas sepatu benar-benar pas dengan ukuran yang diinginkan serta untuk membakukan bentuk sepatu yang diinginkan. Setelah itu dilakukan proses pengkasaran dari bagian upper sepatu yang akan direkatkan dengan bagian bottom. Proses ini dilakukan dengan mesin dan bertujuan agar lem dapat merekat dengan kuat. Selanjutnya adalah proses merekatkan bagian upper dan bagian bottom dengan menggunakan lem tertentu sesuai dengan jenis bahan sepatu yang digunakan. Pekerjaan penggabungan ini dilakukan dengan mesin (Press Machine). Penekanan dilakukan pada bagian bottom secara bergantian diawali dengan bagian samping, kemudian bagian muka dan selanjutnya bagian belakang. Setelah proses penekanan selesai maka sepatu tersebut dimasukkan kedalam oven yang bertujuan untuk mempercepat pengeringan lem. Pada proses selanjutnya yaitu Finishing, dilakukan pembersihan terhadap bagianbagian sepatu yang kotor terkena sisa lem. Selain itu juga dilakukan pemberian tali sepatu serta insole. Sebelum sepatu dikemas didalam kotak atau yang disebut dengan inner box. Sepatu-sepatu yang telah selesai diproduksi harus dicek terlebih dahulu oleh bagian Quality Control apakah warna yang ada pada sepatu tersebut berubah karena diakibatkan oleh suhu pada oven yang terlalu panas, selain itu juga sepatu-sepatu yang siap dikemas tersebut juga di cek apakah ada bagian yang 73

14 kurang rata dalam pengelemen sehingga menyebabkan ada bagian sepatu yang tidak menempel sempurna. Bila semuanya telah selesai maka dilakukan proses pengepakan menggunakan kemasan (inner box) yang telah disiapkan sesuai dengan ukuran sepatu dan modelnya. Kemasan-kemasan tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam outer box dan selanjutnya sepatu-sepatu tersebut siap untuk di distribusikan sesuai dengan jumlah order yang diminta oleh negara-negara pembeli yang merupakan pangsa pasar dari sepatu-sepatu tersebut. Berikut ini adalah model model sepatu yang diproduksi dan didistribusikan sesuai permintaan. Tabel 4.1. Jenis dan Jumlah Produksi Model Sepatu pada PT.X Line Model Jumlah Produksi F1 N. COURT TOUR ( ) F2 N. CAPRI 2010 CANVAS F3 N. ACE F4 N. CAPRI 2010 & MARY JANE F5 N. MD RUNNER F6 N. BACK BOARD II F7 N. BACK BOARD II Y1 N. CAPRI Y2 N. CAPRI Y3 N. FLASH Y4 N. COURT TOUR Y5 N. BACK BOARD II Y6 N. CAPRI Y7 N. SWEET CLASIC Y8 N. WARDOUR CHUKKA S1A N. CAPRI II SI S1B N. CAPRI II SI S2A N. CAPRI II S2B N. CAPRI II S3A N. SWEET CLASIC CANVAS S3B N. FLASH

15 S4A N. CHUKKA GO CLOG S4B N. CHUKKA GO CLOG S5A N. GO CANVAS S5B N. GO CANVAS S6A N. SWEET CLASIC S6B N. SWEET CLASIC H S7A N. SUKETO S7B N. SUKETO S8A N. COURT TOUR S8B N. COURT TOUR X1 N. COMFORT THONG X2 N. NEW AQUA MOTION THONG JUMLAH TOTAL : Hasil Produksi PT.X PT. X Yearly Output (Million Pairs) Gambar 4.6. Grafik Pertumbuhan Produksi PT.X Dari grafik diatas diketahui bahwa selama 4 tahun terakhir penjualan produk mengalami kenaikan. Pada tahun 2007 jumalah penjualan sebesar juta pasang sepatu, kemudian pada tahun 2008 penjualan sebesar juta sepatu, tahun

16 penjualan sepatu meningkat menjadi juta pasang sepatu, lalu tahun 2010 penjualan menjadi juta pasang sepatu, dan pada tahun 2011 jumlah penjualan meningkat lagi menjadi juta sepatu. Maka pertumbuhan penjualan selama 4 tahun dari tahun sebesar 92.8%. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Coldcement % Autoclave % Gambar 4.7. Grafik Pertumbuhan Produksi Produk Coldcement dan Autoclave Pada tahun 2007 permintaan coldcement masih tinggi daripada autoclave, akan tetapi pada tahun 2008 permintaan autoclave menjadi lebih tinggi dibandingkan coldcement, dan permintaan coldcement semakin menurun samapi tahun 2010, hingga akhirnya tahun 2011 permintaan coldcement meningkat, akan tetapi jumlahnya tetap tidak lebih besar dari autoclave. 76

17 Emerging Market 13% Europe 2% China 4% Market Share Japan 20% North America 61% Gambar 4.8. Market Share Pangsa pasar produk PT.X ini lebih banyak di eksport untuk wilayah Amerika Utara sebanyak 61.42%, lalu terbesar kedua yaitu negara Jepang sebanyak 19.61%, kemudian Cina negara tujuan eksport ketiga sebesar 4.13% dan untuk Eropa sebesar 2.40% kemudian 12.44% merupakan gabungan dari beberapa wilayah. 77

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Sekunder 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Chingluh Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan sepatu yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting dan sewing) sampai pada bagian assembly akan diubah menjadi suatu sistem produksi yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) merupakan ekspansi dari PT. ADIS Dimension Footwear yang berlokasi di

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) merupakan ekspansi dari PT. ADIS Dimension Footwear yang berlokasi di BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Asia Dwimitra Industri merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jl. Legok - Karawaci KM 6,2 Desa Cijantra, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Pratama Abadi Industri merupakan sebuah industri manufaktur yang memproduksi sepatu untuk berlari (running shoes) yang berlokasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. X L-1

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. X L-1 LAMPIRAN 1 Struktur Organisasi P. X L-1 Struktur Organisasi P. X, angerang Banten LAMPIRAN 2 Daftar Wawancara Informan L-2 Wawancara dengan informan A (divisi QIP) Lama bekerja enis Kelamin Umur abatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam keahliannya dalam mengubah/merakit suatu bahan baku menjadi bahan jadi (perakitan suatu

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL BAB 4 PEMBAHASAN HASIL 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Asia Dwimitra Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang berdiri sejak tahun 2008 dan berlokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Factory) dan tahun 2007 (Workshop) silam. Perusahaan ini memproduksi sepatu untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Factory) dan tahun 2007 (Workshop) silam. Perusahaan ini memproduksi sepatu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Chingluh Indonesia adalah salah satu perusahaan sepatu dari Taiwan didaerah Kabupaten Tangerang tepatnya di Cikupa. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2005

Lebih terperinci

THE FACTORY ORGANISATION

THE FACTORY ORGANISATION THE FACTORY ORGANISATION Director IT - Department Finance Shipping Human Resources Marketing Manager Chief Merchandiser Merchandisers Sampling Asst. Merchandiser Production Management Production Orders

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN & SARAN

BAB 5 SIMPULAN & SARAN BAB 5 SIMPULAN & SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian, pengolahan data dan analisa yang sudah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulan sebagai berikut : 1. Jenis kecacatan yang terdapat pada proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Parkland Word Mayong Jepara 1. Data Umum PT. Parkland Word Mayong Jepara PT. Parkland Word Mayong Jepara, merupakan suatu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Umum Perusahaan PT. Asia Dwi Mitra Industri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufacture, produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 1. SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pemanfaatan bahan kulit asli yang dihasilkan dari kulit hewan bisa mempengaruhi kesinambungan kehidupan hewan. Oleh karena itu diharapkan bisa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 49 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tahap Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT. MYR memprodusi puluhan jenis produk makanan ringan yang sering dikonsumsi sehari-hari dari beberapa

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan setting mesin tepat, sehinggan tidak menyebabkan cacat. Ruang Lingkup : Lantai Produksi PT Aswi Perkasa Standar-standarnya : 1.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak di bidang sepatu olahraga yang bermerek Adidas yang memproduksi sepatu untuk pria, wanita,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah dunia industri yang secara langsung melibatkan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah dunia industri yang secara langsung melibatkan perkembangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah membawa perubahan hampir semua bidang, salah satunya adalah dunia industri yang secara langsung melibatkan perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. KMK Global Sports 2 merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri sepatu. Produk yang dihasilkan di PT. KMK Global Sports 2 adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional maupun di pasar internasional. Meningkatnya persaingan bisnis

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

(penanaman modal dalam negeri) dengan akte notaries No. 53 dikeluarkan. dengan menggunakan tiga lme produksi dengan kapasitas produksi 3000

(penanaman modal dalam negeri) dengan akte notaries No. 53 dikeluarkan. dengan menggunakan tiga lme produksi dengan kapasitas produksi 3000 BAB III METODOLOGIPENELITIAN A. Gambaran LIntum Perusahaan 1. Sejarab Berdirinya PT. Hardaya Aneka Shoes Industry PT. Hardaya Shoes Industry merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri sepatu olahraga,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. 4.1.1

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Akhir 53 53 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan data sekunder 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT Pratama Abadi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri sepatu olahraga,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dan produksi yang semakin pesat di era globalisasi ini, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dan produksi yang semakin pesat di era globalisasi ini, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan dan persaingan dalam bidang teknologi informasi dan produksi yang semakin pesat di era globalisasi ini, maka persaingan dalam industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia industri dari waktu ke waktu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia industri dari waktu ke waktu dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dunia industri dari waktu ke waktu dan persaingan yang ketat antar perusahaan di tuntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang dilakukan. Bisa disimpulkan, bahwa sebenarnya prosedur kerja yang ada di PT Aswi Perkasa saat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes didirikan oleh Bapak Zul sejak tahun 1998. Pada mulanya bapak Zul hanyalah seorang karyawan biasa yang bekerja membuat sepatu di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Just In Time System pada PT. Primarindo Asia Infrastructure Penerapan Just In Time pada PT. Primarindo Asia Infrastructure baru mulai dilakukan pada awal

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PLONG MANUAL DAN GLUEING MANUAL DI PT. X

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PLONG MANUAL DAN GLUEING MANUAL DI PT. X Geovano / Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi pada dan di PT. X / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Juli 2017, UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PLONG MANUAL DAN GLUEING MANUAL DI PT. X Antonius Geovano

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI EASY OPEN END

BAB IV PROSES PRODUKSI EASY OPEN END BAB IV PROSES PRODUKSI EASY OPEN END 1. Proses pemotongan Proses pertama pada pembuatan Easy open end adalah pemotongan material dari bentuk sheet menjadi strip. Pemotongan material ini karena menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes ini merupakan milik Bapak Zul, sebelum membangun usaha ini pak Zul bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan orang lain. Pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan. 4.1.1 Gambaran Umum PT. Vigano Cipta Perdana. PT. Vigano Cipta Perdana merupakan perseroan terbatas yang terletak di jalan Kebon Pala No. 67E Jakarta Utara,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tahun 1954 di Jakarta, sebuah pabrik yang memproduksi barang-barang elektronik Tiga tahun kemudian dalam studinya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sepatu. Sebagai salah satu perusahaan yang menghasilkan produk kelas dunia, maka kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Setiap pekerjaan pasti memiliki suatu sistem kerja tertentu untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sistem kerja memiliki peranan penting dalam menyelesaikan pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada Line 104 Plant 1 yang memiliki nilai NOS Metrics yang paling signifikan perubahannya dari bulan ke bulan selama tahun 2013. Data Penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Panarub Industry dahulu bernama CV. PAN ASIA CHEMICAL yang didirikan pada tahun 1968 oleh Bapak Lukas Sasmito yang disahkan secara hukum lewat

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A

BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A 3.1 Deskripsi Molding Injection Mold (cetakan) terdiri dari dua bagian pelat bergerak (core plate) dan pelat diam (cavity

Lebih terperinci

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian langkah atau prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. anti nyamuk bakar, PT FK mengutamakan kualitas dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. anti nyamuk bakar, PT FK mengutamakan kualitas dari BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisa Data 1. Proses Produksi Anti Nyamuk Bakar Dalam memproses anti nyamuk bakar, PT FK mengutamakan kualitas dari produk jadi yang dihasilkan,

Lebih terperinci

Flow chart Deskripsi 1. Data order/ permintaan konsumen. Bagian order kain

Flow chart Deskripsi 1. Data order/ permintaan konsumen. Bagian order kain Bagian order kain Flow chart 1. Data order/ permintaan konsumen 2. Cek stock inventory kain bila ada maka akan dilanjutkan ke proses. namun bila tidak ada akan di lanjutkan ke langkah selanjutnya 3. Mencatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi, efektifitas dan produktifitas adalah kata-kata yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi, efektifitas dan produktifitas adalah kata-kata yang sering BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Efisiensi, efektifitas dan produktifitas adalah kata-kata yang sering dilontarkan dalam beberapa dekade belakangan ini, baik dari pihak konsumen pada umumnya maupun

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 bulan di Laboratorium Fisika Material FMIPA Universitas Airlangga, Laboratorium Dasar Bersama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jadi, yang dimana persediaan ini tentu saja sangatlah perlu untuk selalu. kapasitas produksi yang ditetapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. jadi, yang dimana persediaan ini tentu saja sangatlah perlu untuk selalu. kapasitas produksi yang ditetapkan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, persediaan adalah segala sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan konsumen pada suatu perusahaan. Persediaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perkalengan ini telah lama berdiri sejak tahun 60-an. Bermula dari yang merupakan gabungan dari perusahaan perkalengan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Kerangka Pikir Secara umum, produktivitas dapat diterjemahkan sebagai suatu rasio untuk mengukur kemampuan suatu organisasi atau individu, industri tertentu atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 2 2017 ISSN 1412-7350 REDUKSI PRODUK CACAT PADA KEGIATAN PENCETAKAN Nismah Panjaitan 1*, Dini Wahyuni 1, Mangara Tambunan 1 1 Departemen Teknik Industri; Fakultas

Lebih terperinci

Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00

Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00 LAMPIRAN I Stasiun Kerja I II Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00 1 Usaha Average D 0,00 Kondisi Kerja Average D 0,00 0,00

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Laporan tugas akhir BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Garuda Metalindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.produk utama dari perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di 41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan BORSANO merupakan sebuah home-industry yang bergerak di bidang produksi sepatu kulit. Saat ini perusahaan memiliki masalah yaitu waktu baku setiap stasiun kerja tidak diketahui, kinerja

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA. beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang 4941.

BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA. beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang 4941. BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Lokasi Penelitian Penulis mengadakan penelitian pada PT. Pratama Abadi Industri yang beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada tahun

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC. BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari pembobotan yang dilakukan terhadap pemborosan (waste)

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu : BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi

Lebih terperinci

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMIZE WASTE PADA PROSES PERAKITAN PLASTIC BOX 260 MENGGUNAKAN METODE VSM

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMIZE WASTE PADA PROSES PERAKITAN PLASTIC BOX 260 MENGGUNAKAN METODE VSM PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMIZE WASTE PADA PROSES PERAKITAN PLASTIC BOX 260 MENGGUNAKAN METODE VSM Roberth M Ratlalan 1, Ishardita Pambudi Tama 2, Sugiono 3 Program Magister Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perencanaan produksi yang tepat dalam sebuah industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. Perencanaan produksi yang tepat dalam sebuah industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perencanaan produksi yang tepat dalam sebuah industri manufaktur merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan apabila perusahaan ingin menerapkan proses produksi secara

Lebih terperinci

COATING DI PT INDOKONVERTA INDAH

COATING DI PT INDOKONVERTA INDAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI PADA BAGIAN COATING COATING DI PT INDOKONVERTA INDAH Fachmi Ginasty/ 35409301 PENDAHULUAN Latar Belakang Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Roda Prima Lancar dahulu bernama PT. Roda Pelita Cycle Industri yang didirikan pada pertengahan bulan Oktober 1982. Perusahaan ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

Entity Menunjukan entity/bagian yang terlibat. Arus Data Menunjukan arus informasi antar entity. Entity Menunjukan entity/bagian yang terlibat

Entity Menunjukan entity/bagian yang terlibat. Arus Data Menunjukan arus informasi antar entity. Entity Menunjukan entity/bagian yang terlibat Simbol-Simbol yang Digunakan A. Proses Bisnis No Simbol Keterangan 1 Entity Menunjukan entity/bagian yang terlibat 2 Arus Data Menunjukan arus informasi antar entity B. Diagram Sistem Aliran Informasi

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Penarikan kesimpulan diperoleh dari hasil pengolahan data serta analisis yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya. Adapun beberapa kesimpulan yang didapat

Lebih terperinci

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil perusahaan PT.Agel Langgeng (PTAL) berdiri tahun 1991 di Bekasi Jawa Barat. Perusahaan yang mesih termasuk Kapal Api Group

Lebih terperinci

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR PEMBUATAN BUSANA IND USTRI SEBAGAI KESIAPAN MELAKSANAKAN PRAKTEK KERJA IND USTRI (PRAKERIN)

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR PEMBUATAN BUSANA IND USTRI SEBAGAI KESIAPAN MELAKSANAKAN PRAKTEK KERJA IND USTRI (PRAKERIN) DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 2 BAMBU LAMINASI

BAB 2 BAMBU LAMINASI BAB 2 BAMBU LAMINASI 2.1 Pengertian Bambu Laminasi Bambu Laminasi adalah balok/papan yang terdiri dari susunan bilah bambu yang melintang dengan diikat oleh perekat tertentu. Pada tahun 1942 bambu laminasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang industri dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri tekstil dan produk tekstil yang salah satunya adalah produk

BAB I PENDAHULUAN. Industri tekstil dan produk tekstil yang salah satunya adalah produk Berat Bersih (Ton) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri tekstil dan produk tekstil yang salah satunya adalah produk garmen merupakan salah satu komoditi yang sangat potensial untuk dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA. b. Warna sandal apa saja yang diproduksi oleh CV Rejomanunggal?

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA. b. Warna sandal apa saja yang diproduksi oleh CV Rejomanunggal? LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA 1. Perancangan Barang dan Jasa: a. Apa saja macam dan desain pada sandal CV Rejomanunggal? Sebutkan. b. Warna sandal apa saja yang diproduksi oleh CV Rejomanunggal? 2. Kualitas:

Lebih terperinci

Penelitian Ilmiah R.Bima Sakti b

Penelitian Ilmiah R.Bima Sakti b MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN KESEIMBANGAN LINI PRODUK OILSEAL PADA PT.NOK INDONESIA CIKARANG Penelitian Ilmiah R.Bima Sakti b. 34409345 Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan sebuah penelitian yang baik harus didukung tidak hanya dari latar belakang dan penjelasan peneitian masalah saja, melainkan juga metodolgi yang terstruktur

Lebih terperinci

Pendahuluan. I.1 Latar belakang

Pendahuluan. I.1 Latar belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap yaitu,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1989 Song CK mendirikan perusahaan Korin Trading Corporation sendiri, dan pada tahun 1990-1993 berubah menjadi agen tunggal untuk Converse

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 1.1 Departemen Research and Development (R&D) Research and Development yaitu suatu langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada

Lebih terperinci

Studi Kasus. Tabel 1. Data Penjualan Periode. Penjualan Periode (Unit) Penjualan. (Unit)

Studi Kasus. Tabel 1. Data Penjualan Periode. Penjualan Periode (Unit) Penjualan. (Unit) Studi Kasus 1. Gambaran Perusahaan PT. TIGA PUTRA adalah sebuah perusahaan yang bergerak sebagai produksi sepatu. Perusahaan yang berada di Sidoarjo ini telah terkenal mampu memasarkan produk dengan baik

Lebih terperinci

IV. KONDISI SISTEM ANTRIAN DI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO

IV. KONDISI SISTEM ANTRIAN DI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO IV. KONDISI SISTEM ANTRIAN DI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO A. Sistem Produksi Produk Roti Manis (sweet bread) PT Nippon Indosari Corpindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. 4.1 Analisis Sistem Informasi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. 4.1 Analisis Sistem Informasi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Informasi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup Pengertian dari produksi air minum dalam kemasan cup adalah ada beberapa bentuk kemasan air minum, ada botol,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif antar industri-industri didalamnya. Diantaranya dengan adanya peluncuran berbagai

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah berdirinya PT Cosmar merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang beralamat di Jl Pulo Buaran III No.1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari mulai banyaknya merek dunia yang masuk ke pasar Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN

BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN 5.. Analisis Prosedur pada Sistem Informasi Persediaan Berdasarkan Pengumpulan data pada bab 4 terdapat 6 prosedur Sistem Informasi Persediaan. Enam Prosedur Sistem

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN ROUGH GUIDE DI PT. ARTECH PRESISI MESINDO NAMA: DENNI HARTONO NPM :

PROSES PEMBUATAN ROUGH GUIDE DI PT. ARTECH PRESISI MESINDO NAMA: DENNI HARTONO NPM : PROSES PEMBUATAN ROUGH GUIDE DI PT. ARTECH PRESISI MESINDO NAMA: DENNI HARTONO NPM : 21412840 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH/ LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PEMBUATAN

Lebih terperinci