BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN BAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Gambaran Umum PT. Vigano Cipta Perdana. PT. Vigano Cipta Perdana merupakan perseroan terbatas yang terletak di jalan Kebon Pala No. 67E Jakarta Utara, didirikan pada tanggal 8 Agustus Perusahaan ini memiliki tujuan agar masyarakat Indonesia bisa lebih mencintai produk dalam negeri khususnya produk alas kaki dengan merek dagang Buccheri. PT. Vigano Cipta Perdana memiliki visi untuk tetap selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Sedangkan misi utama yang dijalankan perusahaan adalah dengan melindungi dan memperhatikan kesejahteraan pe, konsumen dan masyarakat serta selalu memberikan inovasi dan pengembangan produk. Perusahaan yang bergerak dibidang industri alas kaki, khususnya sepatu dan sandal untuk pria maupun wanita ini, merupakan sebuah industri yang memproduksi produknya secara hand made. Produk sepatu yang dihasilkan oleh perusahaan ini masih dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dikarenakan alasan pemilik perusahaan yang ingin mengutamakan pemenuhan kebutuhan sepatu dalam negeri dengan sepatu yang bermutu tinggi Bidang Usaha Perusahaan. PT. Vigano Cipta Perdana memproduksi berbagai macam model sepatu, mulai dari yang casual maupun formal. Sepatu yang dihasilkan, didesain untuk dapat menunjang kenyamanan konsumen dalam jangka waktu pemakaian yang lama. Dalam memproduksi sepatu maupun sandal, PT. Vigano Cipta Perdana menggunakan bahan kulit yang lembut dan beberapa bagian size dalam sepatu yang dilapisi dengan bahan sponge dan tatakan dari bahan kulit. Sol sepatu yang digunakan berasal dari bahan karet lembut yang telah diolah dengan bahan PV, PVC, TPR, fiber dan sponge. Sebelum melakukan produksi dalam skala yang cukup besar, PT. Vigano Cipta Perdana melakukan pembuatan contoh terlebih dahulu, dengan membuat sketsa pada bagian desain. Setelah sketsa selesai dikan, bagian kepala produksi melakukan pengendalian kualitas dengan memilih sketsa terbaik untuk selanjutnya dijadikan sebuah prototype yang selanjutnya diadakan pengujian fungsional. Dalam pengujian ini, manajemen operasi menguji kecocokan ukuran rata-rata dan daya tahan produk dinilai dari bahan baku dan daya rekat lem yang digunakan.

2 4.2 Struktur Perusahaan. Gambar 4.1 Struktur Perusahaan.

3 4.3 Flow Chart Produksi Sepatu. Gambar 4.2 Flow Chart Produksi Sepatu. Keterangan Flow chart serta SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Customer) diagram yang diamati di lapangan, yaitu sebagai berikut: 1. Gambar Pada proses produksi sepatu, setelah melewati persetujuan pada sampel, proses produksi sepatu diawali dengan menggambar pola sepatu yang akan diproduksi pada lembaran kulit yang digunakan, banyaknya gambar yang dihasilkan pada proses ini disesuaikan dengan spk untuk setiap pe. Lembaran kulit yang digambar diambil melalui cutting penyimpanan dan setelah selesai diteruskan kepada proses proses selanjutnya. Process: Gambar Tabel 4.1 SIPOC Diagram Proses Gambar. Suppliers Inputs Process Outputs Customers Pola Gudang Pola jadi Kulit Kulit lapis Description: Menggambar pola diatas kulit sesuai dengan SPK yang diterima pe, serta menggambar pola di kulit lapis, untuk melapisi kulit. Lembaran kulit yang telah terpola Cutting

4 Gambar 4.3 Proses Gambar. 2. Cutting Setelah proses gambar, proses produksi selanjutnya adalah cutting, yaitu proses pengguntingan setiap lembaran kulit size dengan pola yang sudah digambar, pada proses cutting ini, jumlah total yang digunting berdasarkan kepada gambar yang dihasilkan pada pada proses gambar size dengan spk. Semua bahan baku yang telah digunting size dengan pola ini selanjutnya dikumpulkan dan diteruskan kepada proses selanjutnya. Process: Cutting Tabel 4.2 SIPOC Diagram Proses Cutting. Suppliers Inputs Process Outputs Customers Gambar Lembaran kulit yang telah terpola Description: Lembaran kulit yang telah terpola dipotong sehingga menjadi pattern kulit. Pattern kulit jadi Sewing Gambar 4.4 Proses Cutting. 3. Sewing Setelah semua lembaran kulit digunting size dengan pola gambar, lembaran kulit yang sudah berbentuk pola dijahit, pada proses sewing ini terdapat beberapa tahapan selain penjahitan pola, yang sebelumnya ada tahapan tekuk kulit size dengan pola, tahapan palu, tahapan pengeleman pola, tahapan membuat lubang, menyiapkan aksesoris dan selanjutnya lembaran kulit berbentuk pola dijahit setelah proses sewing, ada proses emboss nomor pada insole.

5 Process: Sewing Tabel 4.3 SIPOC Diagram Proses Sewing. Suppliers Inputs Process Outputs Customers Cutting Gudang Pattern Benang Lem Aksesoris Description: Tahap 1: Menekuk pattern untuk dijahit. Upper jadi Emboss Nomor Tahap 2: Pattern yang telah ditekuk di tempel. Tahap 3: Pattern ditempeli aksesoris Tahap 4: Menjahit semua pattern menjadi satu, sehingga menjadi upper jadi. Gambar 4.5 Proses Sewing. 4. Emboss nomor Pada proses Emboss nomor, setiap kulit yang sudah size dengan bentuk diberikan nomor, untuk selanjutnya di assembly. Tabel 4.4 SIPOC Diagram Proses Emboss Nomor. Process: Emboss Nomor Suppliers Inputs Process Outputs Customers Sewing Upper jadi Description: Upper yang sudah jadi diberikan nomor kode untuk menandai jenis dan model sepatu dengan cara di emboss. Upper jadi dengan kode sepatu Assembly

6 Gambar 4.6 Proses Emboss Nomor. 5. Assembly Setelah Emboss nomor, masuk ke dalam proses assembly di mana semua bahan dibuat menjadi sepatu jadi, pada proses assembly terdapat beberapa tahapan, mulai dari tahap penarikan kulit, tahap paku, tahap oven, tahap persiapan alas; heels dan kulit pelapis heels, pengeleman alas sol sepatu, tahap pendiaman alas, tahap oven alas dan terakhir tahap finishing. Tabel 4.5 SIPOC Diagram Proses Assembly. Process: Assembly Suppliers Inputs Process Outputs Customers Emboss Nomor Gudang Upper jadi dengan kode sepatu. Lem Paku Sol Hak Ready in sole Ujung keras Description: Merakit semua bahan menjadi satu sepatu. Sepatu belum diberi brand Branding Gambar 4.7 Proses Assembly.

7 6. Branding Proses selanjutnya setelah assembly adalah proses branding yang terdiri dari tahapan lem insole, tahapan tempel size dan terakhir tahapan memasukan insole ke dalam sepatu, dalam proses ini insole yang digunakan adalah insole yang sudah tertera merek. Tabel 4.6 SIPOC Diagram Proses Branding. Process: Brandng Suppliers Inputs Process Outputs Customers Assembly Sepatu belum diberi brand Lem Tatak Sticker size Description: Tahap 1: Mengelem bagian dalam sepatu. Tahap 2: Menempelkan Sticker size. Tahap 3: Memasukkan tatak ke dalam sepatu yang sudah diberikan lem. Sepatu jadi Finishing Gambar 4.8 Proses Branding. 7. Finishing Setelah proses branding dilanjutkan ke proses finishing di mana dalam proses finishing ini terdapat dua tahap yaitu tahap pengolesan kimia obat agar sepatu lebih awet dan selanjutnya masuk tahap oles.

8 Tabel 4.7 SIPOC Diagram Proses Finishing. Process: Finishing Suppliers Inputs Process Outputs Customers Branding Sepatu jadi Description: Tahap 1: Membersihkan sepatu yang sudah jadi dari sisa lem dan pemberian kimia obat. Sepatu jadi siap packing Packing Tahap 2: Memolish sepatu agar terlihat mengkilap. Gambar 4.9 Proses Finishing. 8. Packing Proses terakhir yang dilakukan setelah finishing adalah proses packing di mana sepatu jadi yang sudah siap pakai dimasukkan ke dalam dus sepatu, yang siap untuk dikirim. Process: Packing Tabel 4.8 SIPOC Diagram Proses Packing. Suppliers Inputs Process Outputs Customers Finishing Gudang Sepatu siap packing. Kardus sepatu Kertas penutup sepatu Description: Sepatu yang sudah siap packing dimasukkan ke dalam kardus serta dilapisi kertas. Setelah dalam kardus sepatu disimpan di gudang terlebih dahulu sebelum dikirim ke warehouse. Sepatu jadi dalam kardus Warehous e

9 Gambar 4.10 Proses Packing. 4.4 Penentuan Sampel dan Keseragaman Data. Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang harus diukur pada setiap proses adalah teknik slovin, untuk gambar dari jumlah populasi 60 gulung kulit per SPK (Surat Perintah Kerja), di mana satu SPK untuk memenuhi sepuluh pasang sepatu, maka perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut: Maka dari perhitungan rumus slovin kita ketahui bahwa total sampling yang harus diukur pada proses gambar untuk mencapai tingkat akurasi sebesar 95% adalah sebanyak 53. Dari hasil pengukuran yang dilakukan dengan total 53 gulung yang dihitung didapat rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu spk pada proses gambar sebesar 24,70 menit, selanjutnya untuk menguji keseragaman data dapat dicari standar deviasi sebagai berikut: Setelah mendapatkan standar deviasi, dicari UCL dan LCL dengan perhitungan sebagai berikut:

10 Gambar 4.11 Uji Keseragaman Data Proses Gambar. Pada grafik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang diukur telah seragam. Jadi data yang telah diambil dapat dipakai dan digunakan untuk menghitung produktivitas. Untuk Hasil perhitungan tiap proses produksinya dapat dilihat pada tabel 4.9 Tabel 4.9 Uji Keseragaman Data. Proses Jumlah Jumlah Uji Keseragaman Kecukupan Populasi Sampel Data Data Gambar Seragam Cukup Cutting Seragam Cukup Sewing Seragam Cukup Emboss Nomor Seragam Cukup Assembly Seragam Cukup Branding Seragam Cukup Finishing Seragam Cukup Packing Seragam Cukup 4.5 Analisis Produktivitas. Data yang telah diambil sudah cukup dan seragam, selanjutnya dicari nilai produktivitas dari proses gambar dengan perhitungan sebagai berikut: Dari hasil perhitungan di atas dapat kita lihat bahwa nilai produktivitas pada proses gambar sangat baik.untuk perhitungan setiap proses selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10 Perhitungan Produktivitas. Proses Waktu Ratarata (Menit) Performance Waktu Normal (menit) Allowance Waktu Standar (Menit) Kinerja Gambar 24,70 1,23 30,39 5% 31,99 0,88 Cutting 37,81 1,09 41,21 6% 43,84 0,64 Sewing 2,58 1,16 2,99 10% 3,33 0,84 Emboss 0,33 1,24 0,41 5% 0,44 0,45 Assembly 232,39 1,2 278,86 12% 316,89 0,76 Branding 2,51 1,19 2,98 8% 3,24 0,29 Finishing 2,96 1,17 3,47 5% 3,65 0,52 Packing 0,80 1,3 1,04 5% 1,10 3,47 Berdasarkan tabel 4.10 daiatas, maka dapat dibuat peringkat untuk setiap proses produksi yang dilakukan. Gunanya diberikan peringkat adalah untuk mengetahui proses apa saja yang perlu ditingkatkan produktivitasnya.

11 Tabel 4.11 Peringkat Produktivitas. Proses Peringkat Gambar 1 Sewing 2 Assembly 3 Cutting 4 Finishing 5 Emboss Nomor 6 Branding 7 Packing Peningkatan Produktivitas. Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa masih terdapat beberapa proses produksi dengan produktivitas yang masih rendah, untuk itu, empat peringkat terbawah akan dilakukan peningkatan beberapa diantaranya idle Cutting, Emboss nomor, branding, dan finishing dengan kondisi produksi setiap prosesnya yang berbeda, serta satu proses yang tidak optimal karena kelebihan resources waktu yaitu proses packing Cutting. Untuk cutting tingkat produktivitas 0,64, masih dapat ditingkatkan dengan menambah satu orang pe di bagian proses cutting. Penambahan pe ini tidak mengikut sertakan penghitungan pensiun, insentif, pelatihan, dan lainnya dikarenakan keadaan perusahaan yang memang mengambil pe tanpa persetujuan tersebut (bayaran per ). Dengan perhitungan sebagai berikut: Dari Hasil perhitungan di atas dapat kita lihat bahwa nilai produktivitas pada proses cutting masih dapat ditingkatkan, setelah menambah seorang pe, maka input yang dihasilkan sebanyak 12 spk dengan digunakan total waktu dalam sehari sebesar 420 menit, yang diperoleh dari 7 dikalikan dengan 60 menit, lalu total waktu tersebut dikalikan dengan persentase produk yang dihitung dari total keseluruhan produk pada cutting sebelum dibagi dengan waktu standar dan hasilnya merupakan output, dibagi dengan input perhari sebesar 12 spk, dengan 5 orang pe.

12 Jika ditambah satu orang pe lagi menjadi 6 orang pe, dengan total ditambah 2 pe dari yang semula ada 4 pe maka didapatkan perhitungan sebagai berikut: Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas dari pe proses cutting tersebut optimal dengan ditambah dua orang pe, sedangkan jika ditambah tiga orang pe, maka produktivitas menjadi menurun, karena pe cutting punya kelebihan resources waktu yang menyebabkan pe memiliki waktu idle. Tabel 4.12 Peningkatan Produktivitas Proses Cutting. Jumlah Pe yang Ditambah Total Pe Kinerja Peningkatan Batas Produktivitas =1 Keterangan 1 5 0,80 0,16 Tidak Melewati Dapat ditingkatkan 2 6 0,96 0,32 Tidak Melewati Optimal 3 7 1,11 0,47 Melewati Idle Dengan menambahkan dua orang pe harian untuk menyelesaikan proses cutting, maka perusahaan harus membayar sebesar Rp 7.500,00 atau setara dengan Rp ,00 untuk mendapatkan produktivitas sebesar 0,96. Sedangkan untuk waktu lembur, perusahaan harus membayar sebesar Rp ,00 per, dan untuk meningkatkan produktivitas menjadi sebesar 0,91. Diperlukan 12 lembur, atau setara dengan tiga untuk setiap pe yang berjumlah empat orang, maka perusahaan harus membayar sebesar Rp ,00. Dari kedua pilihan di atas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13 Perbandingan Cost Penambahan Lembur dengan Cost Penambahan Jumlah Pe Cutting. Jumlah bayar Pe lembur saat ini lembur total lembur pe total cost produktivitas yang ditambah bayar total total cost produktivitas , , , , , ,11 Jadi, alternatif yang sebaiknya diambil idle dengan menambah dua orang pe.

13 Gambar 4.12 Peningkatan Produktivitas Proses Cutting Emboss nomor. Untuk Emboss nomor dengan tingkat produktivitas 0,45, masih dapat ditingkatkan dengan menambah satu orang pe di bagian proses emboss nomor. Dengan perhitungan sebagai berikut: Dari Hasil perhitungan di atas dapat kita lihat bahwa nilai produktivitas pada proses emboss nomor dapat ditingkatkan, setelah menambah seorang pe, maka input yang dihasilkan sebanyak 300 pasang dengan digunakan total waktu dalam sehari sebesar 420 menit, yang diperoleh dari 7 dikalikan dengan 60 menit, lalu total waktu tersebut dikalikan dengan persentase produk yang dihitung dari total keseluruhan produk pada emboss nomor sebelum dibagi dengan waktu standar dan hasilnya merupakan output, dibagi dengan input perhari sebesar 300 pasang ditambah satu orang pe. Jika ditambah satu orang pe lagi menjadi 3 orang pe, dengan total ditambah 2 pe dari yang semula hanya 2 pe maka didapatkan perhitungan sebagai berikut: Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas dari pe proses emboss nomor tersebut optimal dengan ditambah satu orang pe saja, sedangkan jika ditambah dua orang pe, maka produktivitas menjadi menurun, karena pe emboss nomor punya kelebihan resources waktu yang menyebabkan setiap pe memiliki waktu idle.

14 Tabel 4.14 Peningkatan Produktivitas Proses Emboss Nomor. Jumlah Pe yang Ditambah Total Pe Kinerja Peningkatan Batas Produktivitas =1 Keterangan 1 2 0,90 0,45 Tidak Melewati Optimal 2 3 1,35 0,90 Melewati Idle Tabel 4.15 Perbandingan Cost Penambahan Lembur dengan Cost Penambahan Jumlah Pe Emboss Nomor. Jumlah bayar Pe lembur saat ini lembur total lembur pe total cost produktivitas yang ditambah bayar total total cost produktivitas , , , , , , , ,84 6 Jadi, dari tabel di atas alternatif terbaik idle dengan menambah satu orang pe. Gambar 4.13 Peningkatan Produktivitas Proses Emboss Nomor Branding. Untuk Branding dengan tingkat produktivitas 0,29 masih dapat ditingkatkan dengan menambah pe, misal ditambah satu orang pe, maka perhitungannya menjadi: Dari Hasil perhitungan di atas dapat kita lihat bahwa nilai produktivitas pada proses branding yang sebelumnya 0,29 dapat ditingkatkan sebesar 0,30 menjadi 0,59, setelah menambah satu grup pe, maka input yang dihasilkan sebanyak 220 pasang dengan digunakan total waktu dalam sehari sebesar 420 menit, yang diperoleh dari 7 dikalikan dengan 60 menit, lalu total waktu

15 tersebut dikalikan dengan persentase produk yang dihitung dari total keseluruhan produk pada branding sebelum dibagi dengan waktu standar dan hasilnya merupakan output, dibagi dengan input perhari sebesar 220 pasang ditambah satu orang pe. Dari produktivitas 0,59 masih dapat ditingkatkan dengan menambah satu grup pe lagi sehingga nilai produktivitas menjadi sebesar: Hasil produktivitas 0,88 masih dapat diterima karena belum melewati batas produktivitas yaitu 1, maka menambah 2 grup pe, sehingga branding dikan oleh 3 grup merupakan penambahan paling optimal dalam meningkatkan produktivitas dari branding. Misal bagian produksi masih ingin meningkatkan produktivitas proses branding, maka masih dapat mencoba menghitung dengan menambah satu grup pe: Dari perhitungan di atas dapat kita simpulkan bahwa dengan menambah 3 grup menjadi 4 grup, maka setiap pe melewati batas produktivitas, yang berarti setiap pe memiliki waktu menganggur. Tabel 4.16 Peningkatan Produktivitas Proses Branding. Jumlah Pe yang Ditambah Total Pe Kinerja Peningkatan Batas Produktivitas =1 Keterangan 1 2 0,59 0,30 Tidak Melewati Dapat Ditingkatkan 2 3 0,88 0,59 Tidak Melewati Optimal 3 4 1,18 0,89 Melewati Idle Tabel 4.17 Perbandingan Cost Penambahan Lembur dengan Cost Penambahan Jumlah Pe Branding. Jumlah bayar Pe lembur saat ini lembur total lembur pe total cost produktivitas yang ditambah bayar total total cost produktivitas , , , , , , , , ,55 18 Jadi, dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa alternatif paling baik untuk branding idle dengan menambah dua grup pe atau 6 orang.

16 Gambar 4.14 Peningkatan produktivitas Proses Branding Finishing. Untuk finishing dengan tingkat produktivitas 0,52 masih dapat ditingkatkan dengan menambah grup pe, misal ditambah satu grup pe, maka perhitungannya menjadi: Dari Hasil perhitungan di atas dapat kita lihat bahwa nilai produktivitas pada proses finishing yang sebelumnya 0,52 setelah ditambah satu orang pe menjadi bertambah 0,26 menjadi 0,78, sedangkan jika ditambah dua grup pe lagi, hasilnya menjadi 1,04, di mana terdapat idle untuk proses finishing setelah menjadi empat grup, maka penambahan grup paling optimal idle dengan menambahkan satu grup lagi menjadi tiga grup untuk proses finishing. Tabel 4.18 Peningkatan Produktivitas Proses Finishing. Jumlah Pe yang Ditambah Total Pe Kinerja Peningkatan Batas Produktivitas =1 Keterangan 1 3 0,78 0,26 Tidak Melewati Optimal 2 4 1,04 0,52 Melewati Idle Tabel 4.19 Perbandingan Cost Penambahan Lembur dengan Cost Penambahan Jumlah Pe Finishing. Jumlah bayar Pe lembur saat ini lembur total lembur pe total cost produktivitas yang ditambah bayar total total cost produktivitas , , , , , , , ,95 18 Jadi, dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa alternatif paling baik untuk finishing idle dengan menambah satu grup pe atau 3 orang.

17 Gambar 4.15 Peningkatan Produktivitas Proses Finishing Packing. Untuk packing dengan tingkat produktivitas 3,47 maka pe pada packing memiliki banyak kelebihan resources waktu yang mengakibatkan banyak waktu idle, dengan perhitungan: Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa pe packing memiliki banyak waktu idle. Untuk 440 pasang sepatu yang harus di pack dikalikan dengan waktu baku sebesar 1,10 menit untuk setiap 4 pasang, maka pe packing menghabiskan hanya 121 menit, di mana menghabiskan waktu idle sebesar: yang berarti dalam satu hari dapat menghasilkan 1527 pasang dalam satu hari. 4.7 Uji Validitas Kuesioner Untuk menguji validitas kuesioner digunakan program SPSS. Pada program SPSS, pilih analyze corelate bivariate. Pada pilihan Correlation coefficient, pilih pearson. Pada bagian Test of significance pilih two-tailed, centang flag significance correlations. Kemudian klik tombol ok. Berdasarkan tabel hasil perhitungan SPSS, butir pertanyaan dapat dikatakan valid apabila r >0,3. Seluruh butir-butir kuesioner memiliki total lebih besar daripada r=0,3, sehingga dinyatakan valid seluruhnya. 4.8 Uji Reliabilitas Kuesioner Untuk menguji validitas kuesioner digunakan program SPSS,dengan menghitung scale yang dimiliki data. Pada program SPSS, pilih analyze scale

18 reliability analysis, klik tombol statistik centang item, scale if item deleted dan correlation. Maka didapat hasil seperti tabel dibawah ini: Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas Menggunakan SPSS Dari tabel maka dapat alpha cronbach sebesar 0,929, yaitu lebih besar daripada 0,70. Alpha Cronbach ini menunjukan bahwa data kuesioner telah reliabel. 4.9 Tingkat Kelelahan Pe. Kelelahan pe dapat dihitung berdasarkan kuesioner yang sudah diisi oleh 92 responden (pe). Pertama-tama hitung dahulu jumlah masing-masing nilai untuk setiap kuesioner yang telah diisi. Kemudian hitung rata-rata dari masingmasing nilai tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka didapat grafik sebagai berikut: Gambar 4.16 Grafik Tingkat Kelelahan (dalam persen). Dari grafik 4.16 Dapat disimpulkan bahwa kondisi pe yang be di PT. Vigano Cipta Perdana mengalami kondisi: sangat lelah sebesar 1,18%; lelah sebesar 10,24%; cukup lelah sebesar 23,94%; hampir lelah sebesar 27,41%; biasa saja 19,82%; sangat biasa sebesar 9,82%. Untuk mengantipasi dampak buruk dari kondisi sangat lelah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan karyawan yang merasakan kelelahan 4.10 Menghitung Korelasi Metode Pearson Menggunakan SPSS.

19 Untuk Menghitung korelasi antara produktivitas dengan kelelahan menggunakan SPSS, terlebih dahulu masukan data produktivitas dan kelelahan. Pada program SPSS, pilih analyze correlate bivariate. Pada pilihan Correlation coefficient, pilih pearson. Pada bagian Test of significance pilih twotailed, centang flag significance correlations. Kemudian klik tombol ok. Maka akan keluar tabel sebagai berikut: Tabel 4.21 Perhitungan Korelasi Metode Pearson Menggunakan SPSS Dari tabel 4.21 didapat korelasi produktivitas dengan kelelahan bernilai 0,307. Hal ini berarti kelelahan tidak berpengaruh terlalu signifikan terhadap produktivitas.

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS Jika kita akan melakukan penelitian yang menggunakan kuisioner, setelah kuisioner diisi oleh responden dan sudah tabulasi data, maka langkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pabrik yang bergerak dalam perakitan cenderung mengarah pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah sepatu buccheri wanita. Cara

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJA PENGRAJIN SEPATU KERJA WANITA DI PT. VIGANO CIPTA PERDANA

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJA PENGRAJIN SEPATU KERJA WANITA DI PT. VIGANO CIPTA PERDANA ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJA PENGRAJIN SEPATU KERJA WANITA DI PT. VIGANO CIPTA PERDANA Nama Penulis Arie Handoko Bina Nusantara University, Jl. Syahdan No.9, Jakarta 11530. (021) 534 5830 ariehandoko1991@gmail.com

Lebih terperinci

Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur.

Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur. Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur. Jawaban tiap responden yang ditanya menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

MATA KULIAH METODE RISET

MATA KULIAH METODE RISET MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS KUESIONER Uji Reliabilitas Suatu questionare disebut reliabel/handal jika jawabanjawaban seseorang konsisten atau stabil

Lebih terperinci

UJI PERSYARATAN INSTRUMEN

UJI PERSYARATAN INSTRUMEN PERTEMUAN KE-5 UJI PERSYARATAN INSTRUMEN Materi : 1. Uji Validitas Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin dukur. Dalam pengujian instrumen pengumpulan

Lebih terperinci

Uji Validitas Instrumen. by Ifada Novikasari

Uji Validitas Instrumen. by Ifada Novikasari Uji Validitas Instrumen by Ifada Novikasari Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 2016 Uji Validitas Instrumen a. Validitas Isi/Konten Validitas isi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Oleh: Aftoni Sutanto UJI VALIDITAS Berikut langkah-langkah uji validitas. Dengan menggunakan contoh data sebagai berikut: 1. Uji Validitas

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Populasi merupakan bagian terpenting dari sebuah penelitian. Arikunto (2010, hlm. 173) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan model evaluasi Three Dimensional Cube pengembangan Hammond. Evaluasi Three Dimensional Cube

Lebih terperinci

Kuesioner Biaya Transportasi

Kuesioner Biaya Transportasi 64 Lampiran 1 Kuesioner Biaya Transportasi Kuesioner Biaya Transportasi Mohon anda mengisi dan memilih jawaban yang disediakan! 1. Jenis kelamin : a. wanita b. pria 2. Fakultas : a. Sastra b. Psikologi

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan jasa UV Varnish yang

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan jasa UV Varnish yang 15 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah PT. Uvindo Prima Cemerlang PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan jasa UV Varnish yang berdiri pada tahun 2002. Pada awalnya PT. Uvindo Prima Cemerlang

Lebih terperinci

HASIL UJI VALIDITAS DAN UJI REABILITAS PADA SOAL PILIHAN GANDA

HASIL UJI VALIDITAS DAN UJI REABILITAS PADA SOAL PILIHAN GANDA HASIL UJI VALIDITAS DAN UJI REABILITAS PADA SOAL PILIHAN GANDA LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Evaluasi Pembelajaran Geografi yang dibina oleh Ibu Yuli Iafna Sari, S. Pd., M. Pd. Oleh Muhammad

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN UJI VALIDITAS dan RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN P ada penelitian ilmu-ilmu sosial, termasuk didalamnya adalah Penelitian Kesehatan, cukup banyak menggunakan cara pengambilan/pengumpulan data dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA. b. Warna sandal apa saja yang diproduksi oleh CV Rejomanunggal?

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA. b. Warna sandal apa saja yang diproduksi oleh CV Rejomanunggal? LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA 1. Perancangan Barang dan Jasa: a. Apa saja macam dan desain pada sandal CV Rejomanunggal? Sebutkan. b. Warna sandal apa saja yang diproduksi oleh CV Rejomanunggal? 2. Kualitas:

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan Reliabilitas 1 Pendahuluan Tujuan pengukuran suatu obyek adalah menghasilkan informasi yang akurat dan obyektif mengenai obyek tersebut. Pengukuran berat suatu logam mulia bertujuan mengetahui berapa gram bobot logam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes ini merupakan milik Bapak Zul, sebelum membangun usaha ini pak Zul bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan orang lain. Pada

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total % BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Profil Responden Karakteristik demografi responden pada penelitian ini dibedakan menurut jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. a. Berdasarkan jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental. Pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental. Pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental. Pengumpulan data secara terstruktur yang bersumber dari data primer, yaitu kuesioner yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 87 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Profil Responden Profil responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari konsumen yang terpilih menjadi responden. Penggolongan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda adalah rumah sakit bersalin yang mengacu pada spesialisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pemanfaatan bahan kulit asli yang dihasilkan dari kulit hewan bisa mempengaruhi kesinambungan kehidupan hewan. Oleh karena itu diharapkan bisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penjelasan dari setiap variabel yang diperoleh dari penelitian dalam data akan dijelas secara rinci pada tiap-tiap variabel. Hasil penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri yang tersebar di seluruh Kecamatan Raja Basa Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2009/2010, pada bulan Maret

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. Carvil Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sepatu dan sandal yang mulai berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes didirikan oleh Bapak Zul sejak tahun 1998. Pada mulanya bapak Zul hanyalah seorang karyawan biasa yang bekerja membuat sepatu di

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA DESKRIPTIF 1 Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode statistika untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif. Statistika inferensia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus ditempuh apabila kita ingin mencapai suatu tujuan. Tujuan dari sebuah penelitian ialah untuk mengungkap,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Langkah perhitungan Uji Validitas di SPSS.

Lampiran 1. Langkah perhitungan Uji Validitas di SPSS. 121 Lampiran 1. Langkah perhitungan Uji Validitas di SPSS. 1. Pilih program SPSS for Windows pada komputer anda. Setelah itu, pilih Cancel. 2. Pada variable view, ketik: Nomor1 (Nomor2, Nomor3,, Nomor20)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd.

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd. ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd. A. UJI VALIDITAS Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. Dalam pengujian instrument pengumpulan data, validitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam keahliannya dalam mengubah/merakit suatu bahan baku menjadi bahan jadi (perakitan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Pusat Penelitian dan Pengambangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat dan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama 80 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Sepatu memiliki tujuan tersendiri bagi para pemakainya, berbagai jenis dan model sepatu yang berbeda-beda sudah banyak dibuat dan dikembangkan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Sebuah industri didirikan di desa Wedarijaksa, kecamatan Wedarijaksa, kabupaten Pati di tahun 1993

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak di bidang sepatu olahraga yang bermerek Adidas yang memproduksi sepatu untuk pria, wanita,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Analisis hasil penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan pengolahan data sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Pada bab ini akan diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. BAB V ANALISA Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. Ellya, penulis mengajukan seperangkat kuesioner kepada responden yang berjumlah 100 orang, kuesioner ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. reliabilitas dari kuisioner yang telah diisi. Hasilnya adalah sebagai berikut: Scale Mean Scale Variance if Item Deleted

BAB 4 HASIL PENELITIAN. reliabilitas dari kuisioner yang telah diisi. Hasilnya adalah sebagai berikut: Scale Mean Scale Variance if Item Deleted BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum menyebarkan kuisioner kepada 67 sampel, penulis terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas kuisioner untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

Keterangan : korelasi item total terkoreksi : korelasi item total sebelum dikoreksi. r ix

Keterangan : korelasi item total terkoreksi : korelasi item total sebelum dikoreksi. r ix BAB 4 BEBERAPA PENGERTIAN DALAM SELEKSI ITEM A. KOREKSI KORELASI ITEM-TOTAL Korelasi antara item dan total dapat dikatakan tumpang tindih karena di dalam skor total terdapat skor item. Skor 4 pada item

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian Terdapat beberapa tahap yang dilakukan dalam penelitian ini.tahapantahapan tersebut dapat terlihat dalam gambar 3.1. Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penelitian 20

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI WISATAWAN DOMESTIK TENTANG UNSUR-UNSUR PEMBENTUK CITY BRANDING KOTA SEMARANG TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOTA SEMARANG

BAB III PERSEPSI WISATAWAN DOMESTIK TENTANG UNSUR-UNSUR PEMBENTUK CITY BRANDING KOTA SEMARANG TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOTA SEMARANG BAB III PERSEPSI WISATAWAN DOMESTIK TENTANG UNSUR-UNSUR PEMBENTUK CITY BRANDING KOTA SEMARANG TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOTA SEMARANG Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil uji validitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won- Moo Hur et al. (2011), Unit analisa dalam penelitian ini adalah individu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Responden Penulis telah menyebarluaskan kuesioner guna mendapatkan data mengenai karakteristik responden dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester

Lebih terperinci

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada ERHA CLINIC Bandung Hasil Penelitian pada bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang pengaruh Pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: (Dokumentasi CV. ASJ)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: (Dokumentasi CV. ASJ) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang CV. ASJ merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri sandal, berlokasi di kota Bandung, Jawa Barat. CV. ASJ memproduksi sandal pria dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengertian deskriptif menurut (Nazir, 2005)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data diperoleh dengan menyebarkan secara acak kuesioner kepada pengguna jasa transpotasi udara Garuda Indonesia sebagai responden. Cara pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Riau Kepri Pekanbaru, yang berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) 370550,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA %

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA % BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Psikografi Responden a. Gender Responden Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA 44 88.00% 2 WANITA 6 12.00% TOTAL 50 100.00%

Lebih terperinci

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam ABSTRAK Perusahaan Asia Shoes adalah salah satu perusahaan yang memproduksi sepatu di kota Bandung. Pihak manajemen Perusahaan Asia Shoes menyatakan bahwa permasalahan yang kini tengah dialami Perusahaan

Lebih terperinci

Nilai Brand Equity Sour Sally

Nilai Brand Equity Sour Sally BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Brand Equity Brand Brand Perceived Brand Awareness Loyalty Quality Association Penyebaran Kuesioner Nilai Brand Equity Sour Sally 46 47 3.2 Metode Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN & SARAN

BAB 5 SIMPULAN & SARAN BAB 5 SIMPULAN & SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian, pengolahan data dan analisa yang sudah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulan sebagai berikut : 1. Jenis kecacatan yang terdapat pada proses

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh inovasi produk terhadap total penjualan T-shirt CAB ( belum diinovasi ) dan T-shirt Ie-be ( setelah diinovasi ) pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109; BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Realiabilitas Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 25 responden. Suatu instrument/angket atau bahan test dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kean mahasiswa di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu USGJ-PM 05/04. Adapun pihak

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SS Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan sepatu dan sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya,

BAB III METODE PENELITIAN. gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena karakteristik dari penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek dibagi menjadi 3. Pertama adalah mahasiswa akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA

ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA Nama : Nova Evlyn NPM : 16213506 Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV-Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Profil Unit Analisis Dalam penelitian ini, penulis menggunakan unit analisis berupa bank-bank

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden Penulis telah melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di Casa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bisnis Astrido Grup diawali dengan didirikannya CV Sumber Jaya Motor pada tahun 1974 bertempat di Jalan Batu Tulis Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian perlu adanya sebuah metode penelitian untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2014:2), metode

Lebih terperinci

1. Langkah Uji Validitas di SPSS 11.5

1. Langkah Uji Validitas di SPSS 11.5 . Langkah Uji itas di SPSS.5 ) Buka file (Data try out : Manfaat Jamsostek) ) Dari menu utama SPSS pilih menu Analyze kemudian pilih sub menu Correlate, lalu pilih Bivariate ) Tampak di layar tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam suatu penelitian, setelah menetapkan metodologi penelitian maka akan dilakukan analisis validitas dan reliabilitas data, pengujian hipotesis dan analisa korelasi. Setelah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester I tahun pelajaran 2013/2014 di SDN Mojoagung 02 Trangkil Pati dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEPUASAN PELANGGAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEPUASAN PELANGGAN LAMPIRAN KUESIONER KEPUASAN PELANGGAN Kepada Yth, Bapak/Ibu pengunjung Plasa Telkom Medan Saya yang bernama Margie Subahagia Ningsih mahasiswi Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari warga Alam Indah Rt001/07. Data-data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DESA MAJALANGU KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DESA MAJALANGU KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DESA MAJALANGU KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG A. Analisis Hasil Angket Tentang Perhatian orang tua di Desa Majalangu Kecamatan Watukumpul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai presentasi dan analisis data yang terdiri dari gambaran umum penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan hasil uji

Lebih terperinci

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK APPLE Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : 11213088 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. Latar Belakang Masalah 1. Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini digunakan untuk memecahkan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. AKM merupakan perusahaan joint venture antara K Industries Ltd., M

III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. AKM merupakan perusahaan joint venture antara K Industries Ltd., M III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. PROFIL PERUSAHAAN PT. AKM merupakan perusahaan joint venture antara K Industries Ltd., M Corporation, dan PT. AM. Perusahaan ini bergerak di bidang industri garmen yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh 90 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisa data hasil penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh Humas Hotel Savoy

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 (IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN) SENIN-SELASA, OKTOBER 2016

PERTEMUAN 2 (IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN) SENIN-SELASA, OKTOBER 2016 PERTEMUAN 2 (IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN) SENIN-SELASA, 10-11 OKTOBER 2016 TAHAP PERANCANGAN PRODUK TAHAP IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN Mengumpulk an Data Mentah dari Pelanggan Menginterpre tasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LANDASAN BERFIKIR Persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan konsumen semakin ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus menempatkan kepuasan sebagai tujuan utama

Lebih terperinci