PUTUSAN Nomor: 008/Pdt.G/2012/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor: 008/Pdt.G/2012/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara: PENGGUGAT, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat kediaman di Kota Dumai, Melawan: TERGUGAT, umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Sopir, tempat kediaman di Kota Dumai, Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta telah mempelajari alat bukti surat dan saksi-saksi yang diajukan di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 02 Januari 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Dumai di bawah register Nomor: 008/Pdt.G/2012/PA. Dum, tanggal 02 Januari 2012 telah mengajukan gugatannya dengan dalil-dalil setelah terjadi penambahan sebagai berikut; 1. Bahwa Pengggugat adalah istri sah Tergugat yang akad nikahnya berlangsung di Dumai pada tanggal 05 Januari 2004 berdasarkan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kota Dumai Nomor: XXXXtanggal 05 Januari 2004; 2. Bahwa sewaktu menikah Penggugat berstatus perwan dan Tergugat berstatus perjaka dan dilaksanakan suka sama suka; 3. Bahwa Penggugat dantergugat setelah menikah tinggal di rumah kediaman bersama di rumah orang tua Penggugat di Dumai selama 4 bulan; 4. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 2 orang anak bernama: a. ANAK, umur 6 tahun b. ANAK, umur 3 tahun; 5. Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dengan Tergugat berjalan rukun dan harmonis, namun sejak akhir tahun 2005 rumah tangga Penggugat 1

2 dengan Tergugat mulai goyah selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah: a. Bahwa Tergugat seorang yang temperamental, sering bicara kasar, kesalahan kecil saja bisa membuat Tergugat marah besar, sikap Penggugat tersebut membuat perasaan Penggugat sangat tertekan; b. Bahwa Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap segala kebutuhan hidup Penggugat dan anak-anak Penggugat dan Tergugat, selain itu Tergugat juga telah berselingkuh dengan banyak perempuan diantaranya bernama Habibah dan Rika; 6. Bahwa puncak ketidakharmonisan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan Juni 2010, terjadi perselisihan hebat antara Penggugat dan Tergugat berakhir pada pengusiran atas diri Penggugat. Setelah kejadian tersebut Penggugat pergi meninggalkan Tergugat, sampai dengan sekarang Penggugat dan Tergugat telah berpisah selama 1 tahun 6 bulan dan selama itu sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir mapun batin dan Tergugat juga tidak lagi memberi nafkah kepada Penggugat dan anakanak Penggugat dan Tergugat; 7. Bahwa Penggugat telah berusaha mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan berusaha menyelesaikan kemelut rumah tangga secara kekeluargaan, namun usaha tersebut tidak berhasil; 8. Bahwa terhadap anak Penggugat dan Tergugat yang bernama ANAK, umur 6 tahun dan ANAK, umur 3 tahun, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Dumai dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya dapat menetapkan hak asuh anak tersebut pada Penggugat selaku ibu kandungnya; 9. Bahwa terhadap perilaku Tergugat tersebut, maka rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin lagi untuk dapat dipertahankan, oleh karenanya Penggugat telah berketetapan hati untuk menggugat cerai terhadap Tergugat ke Pengadilan Agama Dumai; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Dumai Cq. Majelis Hakim segera memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: Primer: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat) terhadap Penggugat 3. Menetapkan anak yang bernama ANAK, umur 6 tahun dan ANAK, umur 3 tahun berada dalam hak asuh/pemeliharaan pada Penggugat; 2

3 4. Menetapkan biaya perkara menurut hukum yang berlaku; Subsider: Atau Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, Penggugat datang menghadap sendiri ke persidangan sedangkan Tergugat hanya datang ke persidangan pada saat pemeriksaan saksi kedua Penggugat tanggal 16 Januari Adapun pada sidang sebelumnya dan sesudah pemeriksaan saksi kedua tersebut, Tergugat tidak datang menghadap ke persidangan dan tidak pula menyuruh wakil/kuasanya untuk datang menghadap ke persidangan meskipun Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut sesuai dengan relaas panggilan melalui Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Dumai Nomor: 008/Pdt.G/2012/PA.Dum yang dibacakan di persidangan dan telah pula diperintahkan hadir pada penundaan sidang; Bahwa terhadap krisis rumah tangga Penggugat, Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar bersabar demi keutuhan rumah tangganya, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil, lalu dibacakanlah surat gugatan Penggugat yang setelah mengalami penambahan, isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa ; - Selembar fotokopi buku Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat Nomor: XXXXtanggal 05 Januari 2004, yang telah dinazegelen dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai setelah diteliti ternyata cocok dengan aslinya yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai, dan oleh Ketua Majelis diberi kode (P.1); - Selembar fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor XXXX atas nama ANAK, yang telah dinazegelen dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai, setelah diteliti ternyata cocok dengan aslinya yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana tanggal 15 Mei 2008 dan oleh Ketua Majelis diberi kode (P.2); - Selembar fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor XXXX atas nama ANAK, yang telah dinazegelen dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai, setelah diteliti ternyata cocok dengan aslinya yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tanggal 16 Mei 2011 dan oleh Ketua Majelis diberi kode (P.3); 3

4 Bahwa di samping bukti surat tersebut, Penggugat juga mengajukan tiga orang saksi masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya menurut agama Islam yang pada pokoknya sebagai berikut : Saksi 1. SAKSI PERTAMA umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kota Dumai menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi adalah teman Penggugat dan saksi kenal dengan Tergugat, bernama XXX dan merupakan suami Penggugat; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat menikah pada tahun 2004 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Dumai Timur; - Bahwa setelah menikah, Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga di beberapa tempat dan terakhir Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Tergugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang sekarang berada di bawah asuhan Penggugat; - Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sejak tahun 2008 tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat telah berselingkuh dengan perempuan lain. Hal ini diketahui dari paman saksi yang dimintai tolong oleh Tergugat untuk mencarikan rumah untuk perempuan selingkuhannya tersebut; - Bahwa setahu saksi, Tergugat juga sering berkata-kata kasar dan pernah memukul Penggugat; - Bahwa saksi tidak pernah melihat peristiwa pemukulan tesebut, tetapi saksi hanya melihat bekas memar di mulut Penggugat akibat dipukul Tergugat; - Bahwa setahu saksi, Penggugat dengan Tergugat sekarang telah pisah rumah selama lebih kurang 1,5 tahun ; - Bahwa usaha damai pernah dilaksanakan, namun tidak berhasil sebagaimana mestinya; - Bahwa setahu saksi, Penggugat adalah seorang ibu yang berakhlak mulia, bertanggungjawab, dan selalu menyayangi serta mempunyai kemampuan untuk mengurus anak dengan baik; Bahwa atas keterangan saksi pertama tersebut Penggugat membenarkannya dan tidak merasa keberatan, sedangkan Tergugat tidak dapat dimintai tanggapannya karena tidak hadir di persidangan; Saksi 2. SAKSI KEDUA, umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan PT. Asuransi Bumi Putra 1912, tempat tinggal di Kota Dumai, menerangkan sebagai berikut: 4

5 - Bahwa Penggugat adalah keponakan saksi. Saksi kenal dengan Tergugat bernama XXX dan merupakan suami Penggugat; - Bahwa seingat saksi Penggugat dengan Tergugat menikah pada tanggal 5 Januari 2004 di KUA Kecamatan Dumai Timur; - Bahwa setelah menikah, Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga di beberapa tempat dan terakhir mereka tinggal di rumah orang tua Tergugat di Bumi Ayu Kecamatan Dumai Timur; - Bawa dari pernikahan tersebut, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang sekarang berada di bawah asuhan Penggugat; - Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sejak 2 tahun terakhir ini sudah tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat telah menjalin hubungan khusus (pacaran) dengan perempuan lain. Tergugat juga pernah memukul Penggugat. Di samping itu, Tergugat juga tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan sehari-hari karena Tergugat tidak bekerja; - Bahwa setahu saksi Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah selama lebih kurang 1 tahun 6 bulan; - Bahwa saksi menerangkan bahwa usaha damai pernah dilaksanakan dari pihak keluarga tetapi tidak berhasil; - Bahwa setahu saksi selama Penggugat dan Tergugat berpisah, Tergugat tidak pernah memberikan nafkah untuk Penggugat dan anak-anak Penggugat dengan Tergugat; - Bahwa setahu saksi, Penggugat adalah seorang ibu yang selalu menyayangi serta mempunyai kemampuan untuk mengurus anak dengan baik serta tidak pernah melakukan perbuatan-perbuatan tercela; Bahwa atas keterangan saksi kedua tersebut Penggugat membenarkannya dan tidak merasa keberatan; Bahwa Tergugat pada sidang pemeriksaan saksi kedua hadir ke persidangan, kemudian Ketua Majelis menerangkan bahwa Tergugat tidak mempunyai hak untuk menjawab lagi karena tahapan jawab menjawab telah selesai, dan Tergugat menyatakan menerima keterangan Ketua Majelis tersebut; Bahwa terhadap keterangan saksi kedua Penggugat tersebut, Tergugat membantah perihal nafkah dimana Tergugat menyatakan bahwa Tergugat ada memberikan uang untuk Penggugat melalui paman Penggugat sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah). Tetapi untuk yang berikutnya, paman Penggugat tidak mau lagi menerima dan membantu menyerahkan kepada Penggugat. Adapun keterangan selebihnya dibenarkan oleh Tergugat; 5

6 Saksi 3. SAKSI KETIGA, umur 59 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Jalan Kota Dumai, menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi adalah paman Penggugat. Saksi kenal dengan Tergugat bernama XXX dan merupakan suami Penggugat; - Bahwa seingat saksi Penggugat dengan Tergugat menikah pada tahun 2004 di Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Dumai Timur; - Bahwa setelah menikah, Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga di beberapa tempat dan terakhir mereka tinggal di Bumi Ayu Kecamatan Dumai Timur; - Bawa dari pernikahan tersebut, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang sekarang berada di bawah asuhan Penggugat; - Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis lagi sejak 1 tahun setelah menikah disebabkan Tergugat telah menjalin hubungan khusus (pacaran) dengan perempuan lain. Di samping itu, Tergugat juga tidak bertanggugng jawab terhadap kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga; - Bahwa setahu saksi, penyebab lainnya adalah Penggugat selama tinggal bersama mertua (orang tua Tergugat) diperlakukan seperti pembantu; - Bahwa setahu saksi Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah selama lebih kurang 1 tahun 6 bulan; - Bahwa saksi menerangkan bahwa usaha damai pernah dilaksanakan tetapi tidak berhasil; - Bahwa setahu saksi, Penggugat adalah seorang ibu yang selalu menyayangi serta mempunyai kemampuan untuk mengurus anak dengan baik serta tidak pernah melakukan perbuatan-perbuatan tercela; Bahwa atas keterangan saksi ketiga tersebut Penggugat membenarkannya dan tidak merasa keberatan sedangkan Tergugat tidak dapat dimintai tanggapannya karena tidak hadir di persidangan; Bahwa karena Tergugat pada sidang pemeriksaan saksi kedua hadir di persidangan, maka Majelis Hakim berusaha untuk mendamaikan Penggugat agar rukun kembali membina rumah tangga, dan upaya perdamaian tersebut dilanjutkan dengan upaya mediasi oleh A. Latif Rusydi Azhari Harahap, S.HI., M.A sebagai mediator dari Hakim yang dilaksanakan pada 16 Januari 2012, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan tidak akan mengajukan apapun lagi, dan menyampaikan kesimpulannya bahwa ia tetap ingin bercerai dari Tergugat dan mohon Pengadilan memutus perkaranya; 6

7 Bahwa selanjutnya untuk meringkas uraian dalam putusan ini, Majelis Hakim cukup menunjuk kepada Berita Acara Persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 49 huruf (a) Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (vide penjelasan Pasal tersebut) jo Pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tersebut, perkara ini menjadi wewenang Peradilan Agama dalam hal ini Pengadilan Agama Dumai Menimbang, bahwa selama proses persidangan Majelis Hakim telah berusaha secara optimal mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara dan telah dilanjutkan dengan proses mediasi pada tanggal 16 Januari 2012 yang dilakukan oleh mediator dari Hakim yaitu A. Latif Rusydi Azhari Harahap, S.HI., M.A, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil karena Penggugat tidak bersedia lagi membina rumah tangga dengan Tergugat, dengan demikian telah terpenuhi maksud pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama serta maksud Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat yang diajukan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Pasal 67 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, dengan demikian secara formil gugatan Penggugat dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa bukti (P.1) berupa Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat, menurut penilaian Majelis Hakim bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil alat bukti, maka berdasarkan bukti tersebut, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum bahwa Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam hubungan hukum sebagai suami istri yang sah sesuai dengan Pasal 2 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu Penggugat berhak mengajukan perkara ini (legal standi in judicio); Menimbang, bahwa dalam surat gugatannya Penggugat telah mendalilkan bahwa yang menjadi alasan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat pada pokoknya adalah karena rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis lagi serta telah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak akhir tahun 2005 disebabkan Tergugat seorang yang temperamental, tidak bertanggung jawab terhadap 7

8 kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga. Di samping itu, Tergugat juga suka berpacaran dengan banyak perempuan, diantaranya bernama Habibah dan Rika. Puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi pada bulan Juni 2010, dimana Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah dan tidak lagi menjalankan kewajiban masing-masing sebagai suami istri selama lebih kurang 1tahun 6 bulan sampai sekarang; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, jawaban dan tanggapan Tergugat tidak dapat didengar karena Tergugat tidak hadir ke persidangan pada tahap pembacaan gugatan dan jawaban, tetapi hadir pada pemeriksaan saksi kedua Penggugat; Menimbang, bahwa pada tahap pemeriksaan saksi kedua Penggugat tersebut, Ketua Majelis menerangkan bahwa Tergugat tidak mempunyai hak untuk menjawab lagi karena tahapan jawab menjawab telah selesai, dan Tergugat menyatakan menerima keterangan Ketua Majelis tersebut. Berdasarkan hal tersebut, Majelis Hakim berpendapat Tergugat dianggap telah melepaskan haknya untuk menjawab dali-dalil gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa karena perkara ini menyangkut dengan perceraian dengan alasan perselisihan dan pertengkaran, maka untuk memenuhi maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Penggugat telah mengajukan tiga orang saksi dari keluarga dan orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat ke persidangan yaitu SAKSI PERTAMA, SAKSI KEDUA dan SAKSI KETIGA. Saksi-saksi tersebut telah disumpah, dan telah memberikan keterangan berdasarkan pengetahuannya sendiri sebagai orang dekat dengan Penggugat dan Tergugat dan bersesuaian antara satu dengan lainnya, serta telah mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat sepanjang adanya perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan oleh tindakan Tergugat yang telah berselingkuh dengan banyak perempuan, yang berujung kepada terlalaikannya tanggung jawab Tergugat terhadap kebutuhan Penggugat dan anak-anak. Oleh karenanya Majelis Hakim menilai saksi-saksi tersebut telah memenuhi persyaratan formil maupun materiil saksi sehingga keterangannya dapat diterima untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat membantah terhadap keterangan saksi perihal tidak bertanggungjawabnya Tergugat terhadap keluarga dan menyatakan bahwa dia ada memberikan uang untuk Penggugat melalui paman Penggugat, tetapi untuk yang berikutnya paman Penggugat tidak mau membantu menyerahkan kepada Penggugat, Majelis Hakim berpendapat bantahan Tergugat tersebut tidak melumpuhkan dalil-dalil gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat karena pada prinsipnya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat 8

9 disebabkan oleh adanya pihak ketiga dalam rumah tangga mereka (Tergugat telah berselingkuh) telah terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi di atas dan dihubungkan dengan keterangan Penggugat dan Tergugat di persidangan, telah diperoleh fakta hukum yang intinya antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkan oleh sikap dan tindakan Tergugat yang tidak berkenan oleh Penggugat sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat, sehingga akhirnya Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal bersama selama 1 tahun 6 bulan sampai sekarang; Menimbang bahwa selama proses persidangan terbukti Penggugat tidak pernah menunjukkan sikap/itikad untuk rukun kembali, bahkan telah memperlihatkan dugaan kuat adanya ketidakrukunan dalam rumah tangga dan rapuhnya ikatan perkawinan yang bersangkutan, sudah membuktikan bahwa antara suami istri tersebut sudah tidak ada lagi ikatan lahir batin meskipun salah satu pihak (in casu Tergugat) tetap menginginkan perkawinannya tetap utuh, akan tetapi begitu pula sebaliknya apabila tetap dipertahankan, maka pihak yang menginginkan perkawinannya putus, tetap tidak akan melaksanakan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga agar perkawinan itu sendiri putus; Menimbang, bahwa dalam perceraian tidak perlu dilihat dari siapa yang menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaran, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak hal mana telah sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 534 K/Pdt/1996 Tanggal 18 Juni 1996, karena apabila hati kedua belah atau salah satu pihak sudah terluka dan retak serta hubungan keduanya tidak lagi mencerminkan hubungan yang baik layaknya suami istri pada umumnya, maka pertanda perkawinan itu sudah sulit untuk disatukan lagi; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali membina rumah tangganya yang ditandai dengan antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sudah lebih 1 tahun, maka jika perkawinan mereka diteruskan tidak akan tercapai tujuan perkawinan yaitu membentuk kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana maksud firman Allah Swt. dalam al-qur an surat Al-Rum ayat 21 dan maksud Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, bahkan akan mendatangkan kemudharatan yang lebih besar bagi kedua belah pihak, sesuai dengan sebuah kaidah ushuliyah yang berbunyi: 9

10 درء المفاسد مقدم على جلب المصالح Menolak mafsadat (keburukan) lebih didahulukan daripada menarik kemaslahatan (kebaikan) Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakan pendapat ahli fikih dalam kitab Bughyah al-mustarsyidin halaman 223 yang berbunyi: بغر جوزلا ة جوزل ة يلعقلط اه قلط ىضاقلا اه ة اذا شا عدت مد Apabila kebencian seorang istri sudah memuncak terhadap suaminya, maka Hakim boleh menceraikannya dengan talak satu. Berdasarkan pendapat ahli fikih tersebut di atas, Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih menjadi pertimbangan hukum dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, alasan gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telah memenuhi unsurunsur yang terkandung dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan sejalan pula dengan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa Penggugat juga menuntut dua orang anaknya yang bernama ANAK, umur 6 tahun dan ANAK, umur 3 tahun berada di bawah hadhanah Penggugat, atas tuntutan tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil tuntutannya, Penggugat juga telah mengajukan bukti tertulis (P.2) berupa fotokopi Kutipan Akta Kelahiran atas nama ANAK dan bukti tertulis (P.2) berupa Kutipan Akta Kelahiran atas nama ANAK, kedua bukti tersebut menjelaskan bahwa benar dari perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak dan anak-anak tersebut masih di bawah umur, dan masih perlu pemeliharaan dan kasih sayang yang cukup dari orang tuanya, dengan demikian alat bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian oleh karenanya dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 41 huruf (a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dinyatakan bahwa tentang hak pemeliharaan anak semata-mata didasarkan kepada kepentingan anak, maka oleh sebab itu haruslah melihat kepada ketentuan hukum dengan mengutamakan kepada kepentingan si anak itu sendiri baik sisi kemashlahatan maupun sisi kesehatan jasmani dan rohani, kecerdasan intelektual dan agama si anak tersebut; 10

11 Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan tiga orang saksi yang diajukan oleh Penggugat di persidangan, telah terungkap bahwa Penggugat dipandang cakap dan mempunyai kemampuan untuk mengurus anak dengan baik, dan selama proses persidangan ini berlangsung tidak ditemui adanya sikap-sikap Penggugat yang dapat menggugurkan hak hadhanah Penggugat sebagai pengasuh dari anak yang bersangkutan; Menimbang, bahwa tidak ternyata Penggugat telah melakukan sesuatu yang merugikan kepentingan anak, maka berdasarkan kepada ketentuan pasal 14 Undangundang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sejalan dengan ketentuan Hukum Islam sebagaimana tersebut pada pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam, pemeliharaan anak yang belum mumayyiz adalah hak ibunya; Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakan pendapat ahli fikih dalam kitab Albajuri juz II halaman 195 yang berbunyi: وا ذا فا قرالرجل زوجته وله منها و لد فهي ا حق بحضا نته Apabila seorang suami bercerai dengan istrinya, dan dia mempunyai anak dari perkawinan dengan istrinya itu, maka istrinya lebih berhak untuk memeliharanya. Menimbang, bahwa selama persidangan Penggugat tidak terbukti sebagai ibu yang tidak mampu mengasuh dan memelihara anak dengan baik, oleh karena itu tuntutan agar anak bernama ANAK, umur 6 tahun dan ANAK, umur 3 tahun, umur 2 tahun 6 bulan berada di bawah hadhanah Penggugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa untuk memenuhi Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk menyampaikan Salinan Putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama tempat terdaftarnya pernikahan Penggugat dengan Tergugat dan Kantor Urusan Agama tempat kediaman Penggugat dan Tergugat saat ini; Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat dan bukti (P.1), pernikahan Penggugat dan Tergugat telah tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai, dan Penggugat serta Tergugat juga bertempat kediaman di wilayah Kantor Urusan Agama tempat terdaftarnya pernikahan mereka, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa salinan putusan ini dikirim oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai untuk dicatat perceraian Penggugat dan Tergugat; 11

12 Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989, maka semua biaya yang timbul akibat dari gugatan ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat terhadap Penggugat 3. Menetapkan anak yang bernama ANAK, umur 6 tahun dan ANAK, umur 3 tahun berada di bawah hadhanah Penggugat; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk mengirimkan Salinan Putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kota Dumai untuk dicatat perceraian Penggugat dan Tergugat; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Dumai pada hari Senin tanggal 30 Januari 2012 M, bertepatan dengan tanggal 07 Rabiul Awal 1433 H oleh kami Drs. H. Mukhlis sebagai Ketua Majelis, Milda Sukmawati, S.HI dan Massahudin, S.HI masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh Dian Trisnavita Hasibuan, S.H sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat di luar hadirnya Tergugat. Ketua Majelis, Ttd Drs. H. Mukhlis Hakim Anggota, Hakim Anggota, Ttd Ttd Milda Sukmawati, S.HI Massahudin, S.HI Panitera Pengganti, Ttd Dian Trisnavita Hasibuan, S.H 12

13 Perincian Biaya Perkara : Pendaftaran : Proses : Panggilan : Redaksi : Materai Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Jumlah : Rp ,- (Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) AMAR PUTUSAN Nomor: 081/Pdt.G/2012/PA.Dum Tanggal: Januari 2012 MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Menetapkan anak yang bernama ANAK, umur 6 tahun dan ANAK, umur 3 tahun berada di bawah hadhanah Penggugat; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk mengirimkan Salinan Putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai 13

14 Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai untuk dicatat perceraian Penggugat dan Tergugat; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (Tiga ratus enam belas ribu rupiah). Ttd Ketua Majelis, Drs. H. Mukhlis AMAR PUTUSAN Nomor: 010/Pdt.G/2012/PA.Dum Tanggal: 30 Januari 2012 MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek; 3. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat (Afrizal bin Ramli) terhadap Penggugat (Suprihatin binti Juwahir); 4. Menetapkan anak yang bernama Candra Natta Wijaya, umur 1 tahun 2 bulan berada di bawah hadhanah Penggugat; 5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk mengirimkan Salinan Putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai 14

15 Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai untuk dicatat perceraian Penggugat dan Tergugat; 6. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 00,- (Tiga ratus enam belas ribu rupiah). Ttd Ketua Majelis, Drs. H. Mukhlis 15