BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN PUTUSAN Nomor: 216/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara: PENGGUGAT, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat kediaman di Kota Dumai, Melawan: TERGUGAT, umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan Sales, tempat kediaman di Kota Dumai, Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta telah mempelajari alat bukti surat dan saksi-saksi yang diajukan di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 29 Maret 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Dumai di bawah register Nomor: 216/Pdt.G/2010/PA. Dum, tanggal 01 April 2011 telah mengajukan hal-hal sebagai berikut; 1. Bahwa Pengggugat dengan Tergugat adalah pasangan suami isteri yang melangsungkan pernikahan pada tanggal 20 Oktober 2007 dan dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXX tanggal 23 Oktober 2007; 2. Bahwa sesaat setelah akad nikah Tergugat mengucapkan sighat taklik thalak terhadap Penggugat yang bunyinya sebagaimana tercantum di dalam Buku Kutipan Akta Nikah tersebut; 3. Bahwa setelah pernikahan, Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di Dumai, selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup sebagai suami isteri dan telah dikaruniai seorang anak yang bernama ANAK I, 1

2 perempuan, umur 2 tahun 4 bulan, anak tersebut sekarang berada di bawah asuhan Penggugat; 4. Bahwa pada mulanya rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dalam keadaan rukun, namun setelah 1 tahun pernikahan, ketentraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai goyah, karena antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan antara lain; 4.1. Bahwa Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan keluarga, karena sebagian besar penghasilan Tergugat lebih banyak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat; 4.2. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sering berselisih paham dalam menghadapi suatu permasalahan, sehingga dalam penyelesaian permasalahan tersebut tidak pernah ada titik temu dan kata sepakat antara Penggugat dengan Tergugat; 4.3. Bahwa setiap terjadi pertengkaran, Tergugat selalu mengucapkan perkataan kasar dan melakukan kekerasan fisik kepada Penggugat, sehingga akibat perilaku Tergugat tersebut, Penggugat merasa sangat tertekan dan tidak dihargai sebagai seorang isteri; 5. Bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut berkelanjutan terus menerus hingga pada bulan Agustus 2010, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat, dan sekarang Tergugat tinggal di rumah orangtuanya sebagaimana alamat tersebut di atas. Dan sejak itu pula tidak ada lagi hubungan lahir batin antara Penggugat dengan Tergugat sudah 8 bulan lamanya sampai diajukannya gugatan ini; 6. Bahwa karena adanya perselisihan tersebut mengakibatkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak ada kebahagiaan lahir dan batin dan tidak ada harapan untuk kembali membina rumah tangga; 7. Bahwa Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Dumai agar hak asuh (hadhanah) terhadap anak Penggugat dengan Tergugat yang bernama ANAK I, perempuan, umur 2 tahun 4 bulan dapat dipelihara dan diasuh oleh Penggugat karena anak tersebut masih di bawah umur; 8. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; 2

3 Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Dumai Cq. Majelis Hakim segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: Primer: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan perkawinan Penggugat dengan Tergugat putus akibat perceraian; 3. Menetapkan anak yang bernama ANAK I, perempuan, umur 2 tahun 4 bulan berada di bawah hak asuh (hadhanah) Penggugat; 4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; Subsider: Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya. Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, Penggugat dan Tergugat datang menghadap ke persidangan. Selanjutnya Majelis Hakim berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali membina rumah tangganya, kemudian upaya perdamaian dilanjutkan dengan upaya mediasi oleh Milda Sukmawati, S.HI sebagai Mediator dari Hakim Pengadilan Agama Dumai yang dilaksanakan pada tanggal 15 April 2011, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa kemudian dibacakanlah surat gugatan Penggugat dimana Penggugat mencabut gugatannya tentang hadhanah. Adapun selebihnya tetap dipertahankan Penggugat; Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya membenarkan sebagian yang didalilkan Penggugat dalam gugatannya dan membantah sebagian lainnya. Adapun yang dibantah Tergugat pada pokoknya adalah sebagai berikut; - Bahwa tidak benar Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan rumah tangga, tetapi sebaliknya Tergugat memberikan seluruh penghasilan Tergugat kepada Penggugat setiap bulannya bahkan sampai sebesar Rp ,- (empat juta rupiah), dan menyerahkan pengelolaannya kepada Penggugat; - Bahwa tidak benar Tergugat sering berselisih paham dengan Penggugat, karena menurut Tergugat ketika ada permasalahan selalu ada penyelesaiannya dan titik temu; 3

4 - Bahwa tidak benar ketika terjadi pertengkaran, Tergugat sering mengeluarkan perkataan kasar dan melakukan kekerasan fisik kepada Penggugat; - Bahwa menurut Tergugat penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut adalah karena Penggugat merasa Tergugat kurang adil dalam memberikan uang kepada Penggugat. Penggugat merasa uang yang Tergugat berikan kepadanya lebih sedikit dari yang Tergugat berikan kepada orang tua Tergugat. Di samping itu, orang tua Penggugat selalu ikut campur dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat; - Bahwa benar Tergugat pergi meninggalkan Penggugat, tetapi itu disebabkan karena Penggugat dan orang tua Penggugat mengusir Tergugat. Setiap Tergugat ingin bertemu dengan Penggugat dan anak, tidak pernah dibolehkan oleh orang tua Penggugat; - Bahwa selama Tergugat tidak serumah lagi dengan Penggugat, Tergugat pernah sebanyak 3 kali mencoba untuk memberikan uang kepada Penggugat sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah), tetapi Penggugat selalu menolaknya; - Bahwa Tergugat tidak bersedia dan keberatan untuk bercerai dengan Penggugat, hal ini karena Tergugat masih mencintai Penggugat; Bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut, Penggugat pada tahap replik mengajukan tanggapannya secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut; - Bahwa tidak benar Tergugat memberikan seluruh penghasilannya kepada Penggugat, tetapi Tergugat hanya memberikan sedikit dari penghasilannya dan itupun tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya anak; - Bahwa benar Penggugat dan orang tua Penggugat mengusir Tergugat sewaktu datang ke rumah, karena Penggugat tidak senang dengan sikap Tergugat yang memberikan piring, sendok dan CD (Compact Disk) kepada orang tuanya. Padahal piring, sendok dan CD (Compact Disk) tersebut adalah milik Penggugat sewaktu tinggal di Batam, tetapi ketika kembali ke Dumai malah dibawa ke rumah orang tua Tergugat; - Bahwa sewaktu Tergugat akan pergi ke Batam, Tergugat hanya meninggalkan uang sebesar Rp ,- (tiga ratus ribu rupiah), dan ketika Penggugat meminta agar Tergugat meninggalkan sebuah handphone untuk Penggugat agar bisa menghubungi Tergugat nanti di Batam, Tergugat tidak mau dan meminta Penggugat untuk memilih salah satunya antara uang atau handphone; 4

5 - Bahwa selebihnya, Penggugat tetap dengan dalil-dalil gugatan Penggugat sebagaimana tertulis pada gugatan tersebut; Bahwa atas replik Penggugat tersebut, Tergugat pada tahap duplik mengajukan tanggapannya secara lisan sebagai berikut; - Bahwa benar Tergugat membawa piring, cendok dan CD (Compact Disk) ke rumah orang tua Tergugat, tetapi maksud Tergugat hanya untuk menitipkannya bukan memberikannya, dan nanti setelah dapat rumah di Dumai, barang-barang tersebut akan dibawa lagi; - Bahwa benar ketika akan pergi ke Batam,Tergugat memberikan uang kepada Penggugat sebesar Rp ,- (tiga ratus ribu rupiah). Adapun handphone sudah Tergugat berikan kepada Penggugat tetapi Penggugat menolak dan menyuruh Tergugat menjual hanphone tersebut untuk modal usaha nantinya; - Bahwa selebihnya Tergugat tetap dengan jawaban Tergugat semula; Bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat tidak mengajukan tanggapan lagi; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat, Nomor: 448/39/X/2007, tanggal 23 Oktober 2007, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Pesisir Selatan yang telah dinazegelen dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai, setelah diteliti ternyata cocok dengan aslinya dan diberi kode (P.1); Bahwa atas bukti surat (P.1) tersebut di atas, Tergugat membenarkan dan tidak keberatan; Bahwa di samping bukti surat tersebut, Penggugat juga mengajukan dua orang saksi masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya menurut agama Islam yang pada pokoknya sebagai berikut: Saksi 1. SAKSI I, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan Tukang Becak, tempat tinggal di Kota Dumai, menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi adalah ayah kandung Penggugat dan saksi kenal dengan Tergugat bernama Melkadonni, dan merupakan suami Penggugat sekaligus menantu saksi; - Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 2007 di Pesisir Selatan; - Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat awalnya membina rumah tangga di rumah saksi di Pesisir Selatan, kemudian pindah ke Dumai; - Bahwa dari pernikahan tersebut, Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai seorang anak yang sekarang berada di bawah asuhan Penggugat; 5

6 - Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang rukun hanya berjalan 6 bulan, setelah itu rumah tangga Penggugat tidak rukun lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat tidak jujur kepada Penggugat, dimana sebelum menikah dengan Penggugat, Tergugat mengatakan sudah mempunyai rumah di Jaya Mukti-Dumai tetapi kenyataannya rumah itu tidak ada dengan alasan terlambat mengambilnya sehingga telah diambil orang lain.di samping itu, Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan sehari-hari dan juga tidak pernah jujur kepada Penggugat berapa penghasilan Tergugat setiap bulannya; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sekitar 8 bulan yang lalu. Tergugat pergi dari rumah kediaman bersama dan tinggal di rumah orang tuanya; - Bahwa usaha damai tidak pernah dilaksanakan oleh Penggugat ataupun Tergugat. Saksi juga tidak ada mendamaikan mereka berdua; Saksi 2. SAKSI II, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kota Dumai, menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi adalah ibu kandung Penggugat dan saksi kenal dengan Tergugat bernama Melkadonni, dan merupakan suami Penggugat sekaligus menantu saksi; - Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah lebih kurang 4 tahun yang lalu di Pesisir Selatan; - Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat awalnya membina rumah tangga di rumah saksi di Pesisir Selatan, kemudian pindah ke Dumai; - Bahwa dari pernikahan tersebut, Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai seorang anak yang sekarang berada di bawah asuhan Penggugat; - Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak rukun semenjak pertama menikah. Saksi melihat antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sampai saling memukul, sebabnya adalah karena Tergugat tidak pernah memberikan biaya untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu Tergugat juga pelit, dimana penghasilannya cukup besar tetapi nafkah yang diberikan sedikit, bahkan saksi yang menambah uang untuk beli baju Penggugat; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sekitar 8 bulan yang lalu. Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan tinggal di rumah orang tuanya; 6

7 - Bahwa usaha damai tidak pernah dilaksanakan oleh Penggugat ataupun Tergugat. Saksi juga tidak ada mendamaikan mereka berdua; Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat membenarkannya dan tidak merasa keberatan, sedangkan Tergugat membantah sebagian keterangan saksisaksi tersebut, pada pokoknya sebagai berikut; - Bahwa rumah tangga Tergugat dan Penggugat mulai tidak harmonis sekitar 1,5 tahun terakhir ini, bukan dari awal pernikahan atau 6 bulan setelah pernikahan. Dan menurut Tergugat, perselisihan dan pertengkaran yang terjadi tersebut masih bisa diselesaikan secara baik; - Bahwa tidak benar Tergugat sebelum menikah dengan Penggugat pernah menyatakan kalau Tergugat sudah mempunyai rumah di Jaya Mukti-Dumai; - Bahwa tidak benar Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan rumah tangga. Tergugat selalu memberikan uang kepada Penggugat untuk biaya hidup sehari-hari; - Bahwa Tergugat pergi dari rumah kediaman bersama karena diusir oleh Penggugat dan orang tuanya bukan karena kemauan Tergugat; Bahwa Tergugat untuk meneguhkan dalil bantahannya, telah pula menghadirkan satu orang saksi ke persidangan, telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya menurut agama Islam yang pada pokoknya sebagai berikut : SAKSI TERGUGAT, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Muslim Gang Balai Kelurahan Tanjung Palas Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai, menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi adalah bibi Tergugat dan saksi kenal dengan Penggugat bernama Melda Yeni, dan merupakan isteri Tergugat; - Bahwa Tergugat dan Penggugat menikah lebih kurang 4 tahun yang lalu di Bayang Pesisir Selatan; - Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga berpindah-pindah, dan terakhir mereka tinggal di Tanjung Palas; - Bahwa dari pernikahan tersebut, Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai seorang anak yang sekarang berada di bawah asuhan Penggugat; - Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat rukun dan harmonis, tidak pernah terjadi perselisihan dan pertengkaran. Ketika Tergugat dan Penggugat kembali dari Batam dan datang berkunjung ke rumah saksi sekitar akhir tahun 2010 yang lalu, saksi melihat mereka baik-baik saja. Namun, terakhir saksi terkejut karena ternyata Tergugat dan Penggugat telah pisah rumah; 7

8 - Bahwa setahu saksi Tergugat pergi dari rumah kediaman bersama karena diusir oleh Penggugat dan orang tuanya, tetapi saksi tidak tahu kenapa Tergugat sampai diusir karena saksi melihat rumah tangga Penggugat dengan Tergugat selama ini rukun dan baik-baik saja; - Bahwa setahu saksi, Tergugat adalah seorang suami dan ayah yang bertanggung jawab terhadap keluarga. Sewaktu mereka tinggal di Dumai dan Tergugat tidak bekerja, Tergugat pernah membawa beras dari rumah orang tuanya untuk dimasak oleh Penggugat. Adapun ketika Tergugat dan Penggugat tinggal di Batam, saksi pernah menelepon Penggugat dan menanyakan bagaimana keadaan mereka di sana, Penggugat mengatakan kalau mereka baik-baik saja dan mengaku kepada saksi kalau Tergugat ada memberikan uang kepada Penggugat untuk kebutuhan sehari-hari, malah mengatakan kalau ia disenangkan oleh Tergugat; - Bahwa saksi tidak mengetahui apakah Tergugat memberikan seluruh penghasilannya kepada Penggugat atau tidak; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sekitar 8 bulan yang lalu. Tergugat diusir oleh Penggugat dari rumah kediaman bersama; - Bahwa Tergugat pernah mengatakan kepada saksi kalau Penggugat menganggap berat sebelah dalam memberikan uang kepada Penggugat, Penggugat merasa uang yang Tergugat berikan kepadanya lebih sedikit dari yang Tergugat berikan kepada orang tua Tergugat; - Bahwa saksi melihat memang benar Tergugat membawa piring, cendok dan CD (Compact Disk) ke rumah orang tua Tergugat, tetapi menurut pengakuan Tergugat hanya menitipkannya bukan memberikannya, dan nanti setelah dapat rumah kontrakan di Dumai, barang-barang tersebut akan dibawa lagi; - Bahwa setelah mereka pisah rumah, Tergugat pernah mengantarkan uang sebesar Rp ,-(tiga ratus ribu rupiah) untuk Penggugat, tetapi Penggugat menolaknya dan terakhir pada bulan Februari 2011 ini, Tergugat juga pernah memberikan uang untuk belanja anak, tetapi Penggugat tetap tidak mau terima; - Bahwa saksi sudah berusaha menasehati Tergugat dan Penggugat untuk berbaik lagi membina rumah tangga, tetapi tidak berhasil; Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut Tergugat membenarkannya, sedangkan Penggugat membantah keterangan saksi mengenai Tergugat bertanggung jawab terhadap kebutuhan rumah tangga; 8

9 Bahwa Tergugat secara tegas menyatakan tidak akan menghadirkan saksi lagi ke persidangan serta mencukupkan keterangan saksi Tergugat tersebut; Bahwa Penggugat telah menyampaikan kesimpulannya tetap dengan gugatannya semula dan mohon Pengadilan memutus perkaranya, dan Tergugat menyatakan tetap dengan jawaban semula dan keberatan untuk bercerai dengan Penggugat dan mohon putusan atas perkara ini; Bahwa selanjutnya untuk meringkas uraian dalam putusan ini, Majelis Hakim cukup menunjuk kepada Berita Acara Persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang, bahwa selama proses persidangan Majelis Hakim telah berusaha secara optimal mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara dan telah dilanjutkan dengan proses mediasi pada tanggal 15 April 2011 yang dilakukan oleh mediator dari Hakim yaitu Milda Sukmawati, S.HI, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil karena Penggugat tidak bersedia lagi membina rumah tangga dengan Tergugat, dengan demikian telah terpenuhi maksud Pasal 65 jo Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama serta maksud Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 49 huruf (a) Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (vide penjelasan Pasal tersebut) jo Pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tersebut, perkara ini menjadi wewenang Peradilan Agama dalam hal ini Pengadilan Agama Dumai; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat yang diajukan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Pasal 67 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, dengan demikian secara formil gugatan Penggugat dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa bukti (P.1), berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat, menurut penilaian Majelis Hakim bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil alat bukti, maka berdasarkan bukti tersebut, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum bahwa Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam hubungan hukum sebagai suami isteri yang sah sesuai dengan Pasal 2 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 10 ayat (3) 9

10 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu Penggugat berhak mengajukan perkara ini (legal standi in judicio); Menimbang, bahwa dalam surat gugatannya, Penggugat telah mendalilkan bahwa pada pokoknya yang menjadi alasan Penggugat bercerai dengan Tergugat adalah karena semenjak 1 (satu) tahun pernikahan, antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan faktor ekonomi dimana Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan rumah tangga, padahal Tergugat memiliki pekerjaan dan penghasilan yang mencukupi serta Tergugat tidak pernah jujur kepada Penggugat berapa penghasilan Penggugat setiap bulannya. Puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal selama lebih kurang 8 bulan sampai sekarang; Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya secara lisan di persidangan telah membenarkan sebagian yang didalilkan Penggugat dan membantah sebagian lainnya. Adapun yang dibantah oleh Tergugat adalah bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis saja, adapun perselisihan dan pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga adalah masih dalam batas perselisihan biasa yang lazim terjadi dalam sebuah rumah tangga dan masih bisa diselesaikan secara baik. Mengenai kebutuhan rumah tangga, Tergugat serahkan sepenuhnya kepada Penggugat karena gaji Tergugat setiap bulannya diberikan kepada Penggugat dan Penggugatlah yang mengelola keuangan rumah tangga. Namun Tergugat membenarkan kalau mereka telah pisah rumah semenjak 8 bulan yang lalu karena Tergugat diusir oleh Penggugat dan kedua orang tuanya bukan karena kemauan Tergugat sendiri; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan dua orang saksi dari keluarga dan orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat ke persidangan yaitu SAKSI I dan SAKSI II, saksi tersebut telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya bersesuaian antara satu dengan yang lainnya serta telah mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat, hal mana telah sejalan dengan maksud Pasal 76 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama jo Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim menilai kesaksian dua orang saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil tentang alat bukti, sehingga telah dapat diterima sebagai bukti untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatan Penggugat; 10

11 Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi yang dihadirkan Penggugat tersebut ternyatalah bahwa dalil-dalil Penggugat sepanjang adanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah dikuatkan oleh keterangan dua orang saksi tersebut; Menimbang, bahwa di persidangan Tergugat membantah dalil-dalil gugatan Penggugat tentang alasan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 283 R.Bg jo Pasal 1865 KUHPerdata, Tergugat harus membuktikan adanya peristiwa atau kejadian untuk menguatkan jawaban atau bantahannya mengenai dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut; Menimbang, bahwa untuk menguatkan bantahannya Tergugat telah pula menghadirkan satu orang saksi dari keluarga ke persidangan yaitu SAKSI TERGUGAT. Saksi tersebut telah disumpah, dan telah memberikan keterangan berdasarkan pengetahuannya sendiri sebagai orang dekat dengan Penggugat dan Tergugat serta telah mendukung keterangan Tergugat, pada intinya menerangkan Tergugat merupakan seorang suami yang bertanggung jawab terhadap keluarga. Oleh karenanya Majelis Hakim menilai saksi tersebut telah pula memenuhi persyaratan formil maupun materil kesaksian sehingga keterangannya dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa dari keterangan saksi Tergugat dapat disimpulkan bahwa meskipun saksi menerangkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis serta menerangkan bahwa Tergugat merupakan suami yang bertanggung jawab terhadap keluarga, tetapi saksi juga membenarkan bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah sampai sekarang; Menimbang, bahwa ternyata di persidangan Tergugat hanya sanggup mengadirkan satu orang saksi untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, maka Majelis Hakim menilai kesaksian tersebut tidak dapat dijadikan bukti dalam perkara aquo karena belum mencapai batas minimal pembuktian (Unus Testis Nullus Testis), oleh karenanya jawaban Tergugat mengenai rumah tangga mereka baik-baik saja, serta pengakuan Tergugat kalau ia merupakan suami yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan keluarga,dan ada memberikan seluruh penghasilannya kepada Tergugat, harus dinyatakan tidak terbukti, hal mana telah sejalan dengan ketentuan Pasal 306 R.Bg jo Pasal 1905 KUHPerdata; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi Penggugat di atas dan dihubungkan dengan keterangan Penggugat di persidangan, telah diperoleh fakta hukum yang intinya antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus disebabkan faktor ekonomi, dimana Tergugat selaku suami dan kepala keluarga tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan keluarga 11

12 serta adanya sikap atau tindakan Tergugat yang kurang berkenan di hati Penggugat. Puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut adalah Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal lebih kurang 8 (delapan) bulan sampai sekarang dan upaya untuk kembali merukunkan mereka telah dilakukan oleh pihak keluarga dan melalui mediasi, namun tetap tidak berhasil, karena sikap keras Penggugat yang hendak bercerai dari Tergugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak akan mempertimbangkan faktor perbedaan penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran (siapa yang benar dan siapa yang salah) antara Penggugat dan Tergugat, akan tetapi mempertimbangkan kondisi riil rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang tidak lagi mencerminkan sebagai rumah tangga yang harmonis dan bahagia, dimana antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan hubungan keduanya tidak lagi mencerminkan hubungan yang baik layaknya suami istri pada umumnya, hal mana sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 266/KA-AG/1993 tertanggal 25 Juni 1994; Menimbang, bahwa terungkapnya fakta di persidangan antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak serumah lagi dalam kurun waktu yang relatif lama, serta selama proses persidanganpun terbukti Penggugat tidak pernah menunjukkan sikap/itikad untuk rukun kembali, bahkan telah memperlihatkan dugaan kuat adanya ketidakrukunan dalam rumah tangga dan rapuhnya ikatan perkawinan yang bersangkutan, sudah membuktikan bahwa antara suami isteri tersebut sudah tidak ada lagi ikatan lahir batin meskipun salah satu pihak (Tergugat) tetap menginginkan perkawinannya tetap utuh, akan tetapi begitu pula sebaliknya apabila tetap dipertahankan, maka pihak yang menginginkan perkawinanya putus, tetap tidak akan melaksanakan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga agar perkawinan itu sendiri putus; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali membina rumah tangganya yang ditandai dengan telah pisah rumahnya Penggugat dan Tergugat sejak lebih kurang delapan bulan yang lalu, maka jika perkawinan mereka diteruskan tidak akan tercapai tujuan perkawinan yaitu membentuk kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana maksud firman Allah Swt. dalam al-qur an surat Al-Rum ayat 21 dan maksud Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, bahkan akan mendatangkan kemudharatan yang lebih besar bagi kedua belah pihak; 12

13 Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakan pendapat ahli fikih dalam kitab Bughyah al-mustarsyidin halaman 223 yang berbunyi: ع بغر مد جوزلا ة جوزل ة يلعقلط اه قلط ىضاقلا اه ة ذا شا ا دت Apabila kebencian seorang isteri sudah memuncak terhadap suaminya, maka Hakim boleh menceraikannya dengan talak satu. Berdasarkan pendapat ahli fikih tersebut di atas, Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih menjadi pertimbangan hukum dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, alasan gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telah memenuhi unsurunsur yang terkandung dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan sejalan pula dengan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa setelah gugatan dibacakan, dalam persidangan tersebut Penggugat telah mencabut gugatannya petitum angka 3 mengenai hadhanah. Majelis Hakim menilai pencabutan gugatan tersebut adalah sah, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat gugatan hadhanah Penggugat tersebut telah selesai dengan dicabut sehingga tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk menyampaikan Salinan Putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama tempat terdaftarnya pernikahan Penggugat dengan Tergugat dan Kantor Urusan Agama tempat kediaman Penggugat dan Tergugat saat ini; Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat dan bukti P.1, pernikahan Penggugat dan Tergugat telah tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Penggugat bertempat kediaman di wilayah Kantor Urusan Agama sedangkantergugat bertempat kediaman di wilayah Kantor Urusan Agama Kota Dumai, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Salinan Putusan ini dikirim oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Pesisir Selatan, Pegawai Pencatat Nikah Kantor 13

14 Urusan Agama dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kota Dumai untuk dicatat perceraian Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka semua biaya yang timbul akibat dari gugatan ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat terhadap Penggugat 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk mengirimkan Salinan Putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Pesisir Selatan, Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Dumai untuk dicatat perceraian Penggugat dan Tergugat; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Dumai pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2011 M, bertepatan dengan tanggal 15 Jumadil Akhir 1432 H oleh kami Drs. H. Mukhlis sebagai Hakim Ketua Majelis, Taufik, S.HI dan Milda Sukmawati, S.HI masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan ini diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua Majelis tersebut didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan Nursima, S.HI sebagai Panitera Sidang, serta dihadiri Penggugat dan Tergugat. Hakim Anggota, Ttd Taufik, S.HI Ketua Majelis, Ttd Drs. H. Mukhlis Hakim Anggota, Ttd Milda Sukmawati, S.HI Panitera Sidang, Ttd Nursima, S.HI 14

15 Perincian Biaya Perkara : Pendaftaran : Proses : Panggilan : Redaksi : Materai Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Jumlah : Rp ,- (Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah) Perincian Biaya Perkara : Pendaftaran Panggilan : : Rp ,- Rp ,- Redaksi : Rp ,- Materai : Rp ,- Jumlah : Rp ,- (Seratus empat puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan Pengadilan Agama Dumai Panitera, A Z W I R, S.H 15

16 16