BAGIAN I Dari Aritmatika ke Aljabar
|
|
- Shinta Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAGIAN I Dari Aritmatika ke Aljabar Pendahuluan Empat operasi penting yang merupakan dasar dari aritmatika dan aljabar adalah: 1. perkalian (hasil kali) 2. pembagian (hasil bagi) 3. penjumlahan (jumlah) 4. pengurangan (selisih) Pada bagian ini kami akan membimbing Anda untuk berlatih beralih dari aritmatika ke aljabar, karena di lapangan banyak terjadi siswa-siswi yang mahir dalam aritmatika/perhitungan namun ketika dihadapkan pada persoalan aljabar merasa kesulitan. Pada aljabar huruf-huruf dapat digunakan untuk menggantikan/mewakili bilangan-bilangan. Huruf-huruf itu biasa dikenal dengan istilah variabel/peubah. Tanda tanda operasi yang dipakai dalam aljabar: 1. perkalian (tanda X, titik, tanda kurung dan tanpa tanda) 2. pembagian (tanda :,,, tanda bagi pecahan) 3. penjumlahan (tanda +) 4. pengurangan (tanda - ) Menyatakan kalimat verbal menjadi persamaan aljabar Misal tujuh kali suatu bilangan dikurangi dengan bilangan itu sendiri akan sama dengan enam kali bilangan tersebut, kalimat ini biasa kita temukan pada soal-soal cerita dan yang sejenisnya. Tugas aljabar adalah membuat kalimat tersebut menjadi ringkas sebagai berikut: 7n n = 6n 7n mewakili tujuh kali suatu bilangan - n mewakili dikurangi dengan bilangan itu sendiri = 6n mewakili sama dengan enam kali bilangan tersebut. Jelaslah bahwa dengan aljabar kita dapat meringkas sebuah kalimat yang panjang menjadi sebuah persamaan yang sederhana. Menyatakan hasil kali tanpa menuliskan tanda perkaliannya. Ingatlah 6 X = 30 3 X 4 = 20 dst, tanda X dapat dihilangkan dengan ketentuan: 1. jika perkaliannya berupa bilangan dengan bilangan maka tanda X dapat diganti dengan tanda titik (.) atau denga tanda kurung. 3 X = 1 dapat ditulis 3. =1 atau (3)() = 1 7 X 3 = 21 dapat ditulis 7.3 =21 atau 7(3)= jika perkaliannya berupa huruf/variabel dengan bilangan atau huruf dengan huruf maka tanda X dapat digantikan dengan tanda titik (.) atau tanda kurung atau tanpa tanda. a X b dapat ditulis a.b atau a(b) atau cukup ab x X y dapat ditulis x.y atau x(y) atau xy 6 X t dapat ditulis dengan 6.t atau 6(t) atau 6t g X 4 dapat ditulis dengan g.4 atau g(4) atau g4 atau 4.g atau 4g 1
2 Latihan 01 A. Nyatakan kalimat verbal berikut kedalam bentuk persmaan aljabar 1. Jumlah dari dua kali suatu bilangan dengan tiga kali bilangan tersebut adalah lim kali bilangan tersebut 2. Luas persegi panjang adalah panjang dikali lebar 3. jika enam kali suatu bilangan dikurangi denganb bilangan yang sama makla hasilnya klai bilangan tersebut 4. menambahkan suatu bilangan dengan bilangan tersebut dan duapuluh akan ekuivalen dengan melipatduakan bilangan tersebut dan menambahkan dengan duapuluh.. keliling dari persegi adalah empat kali sisi-sisinya 6. seratus kali sebuah bilangan ditambahkan dengan dua kali bilangan tersebut akan menghasilkan seratus dua kali bilangan yang sama B. Nyatakan perkalian berikut tanpa menggunakan tanda kali X 1. X 7 = 3 2. s X d 3. k X l 4. s X m X p. 4 X y 6. 3 X 4 X t 7. r X g X X f X d X h 9. d X 3 X b X n X c 10. a X c X v X h X f X t X z Mengubah Posisi Bilangan pada perkalian Mengubah posisi bilangan pada perkalian tidak akan merubah nilai perkalian tersebut = = 2..8 cba3 = 3abc Mengubah posisi bilangan pada pembagian Mengubah posisi bilangan pada pembagian akan menghasilkan nilai yang berbeda, oleh karenanya tidak diperbolehkan a c c a 2 2 Mengubah Posisi Bilangan pada Penambahan Mengubah posisi biilangan pada penambahan tidak merubah nilai penjumlahan tersebut Ingatlah = = 2
3 Perhatikanlah =, =, kedua pernyataan tersebut bernilai benar, yang membedakan adalah letak dari angka 3 dan 2, tetapi nilai tidak berubah. Dalam aljabar kita boleh menukar/mengubah posisi dari suatu bilangan atau variabel dengan catatan bahwa nilai esensial dari kalimat sebelum dan sesudah perubahan adalah tetap dapat ditulus menjadi = 6 + f + = + f g + n = n +g c + a+ b = a + b+ c Mengubah Posisi Bilangan pada Pengurangan Mengubah posisi bilangan pada pengurangan aklan menghasilkan nilai yang berbeda pada operasi tersebut, oleh karenanya tidak diperbolehkan mengubah posisi bilangan x y y x Mengubah posisi bilangan pada perkalian dan penambahan digunakan untuk: a. menyederhanakan proses perhitungan contoh: setelah diubah posisinya menjadi = = = = = = 8900 b. menyusun ulang komposisi-komposisinya sesuai dengan keinginan a + c + b = a + b + c rpq = pqr c. memeriksa hasil perhitungan digunakan untuk mengecek hasil perhitungan yang sudah dilakukan contoh: =182 diperiksa dengan cara = = 182 Urutan pengerjaan Operasi Dasar Ketika kita menghitung atau mencari nilai dari suatu pernyataan yang mengandung bilangan bilangan atau ekspresi aljabar, operasi-operasi yang terlibat harus dikerjakan dalam suatu urutan tertentu: 1. Jika pernyataan tersebut tidak menggunkan tanda kurung, kerjakanlah prosedur berikut: - lakukan perkalian dan pembagian berurutan dari kiri ke kanan terlebih dahulu - selanjutnya lakukan penambahan dan pengurangan dari kiri ke kanan 2. jika pernyataan mengandung tanda kurung, kerjakanlah yang berada dalam tanda kurung tersebut, kemudian ikuti aturan nomor 1 di atas 3
4 contoh: hitunglah: a) X 2 b) X 4 18 : 6 c) 24 : d) 8 X 6 10 : + 12 jawab: a) X 2 = = 11 b) X 4 18 : 6 = 20 3 = 17 c dan d untuk Anda z Hitunglah x 2y, untuk x, y 3, z 20 Jawab: Prosedur Substitusikan/gantikan huruf hurufnya dengan nilai yang diketahui Solusi z x 2y Lakukan perkalian dan pembagian Lakukan penambahan dan pengurangan 11 4 Jawaban 7 Latihan 02 A. Hitunglah X 2. 3 X 8 2 X : X B. Hitunglah jika a =, b = 6, c = a + b c 2. a + 2b b 3. a 3c 4. a. 2 c 3 a C. Hitunglah 1. (8 + 2) 2. (8 2) ( 3) 4. 8(2. 3). 8. 2( 3) 6. ( ) 7. 3( ) 8. 3(6 + 2) 9. 4(4. 4 4) 10. (4 + 4)4 4 D. Hitunglah jika x = 6, y = 4, w = 2, z = 0 1. x( y w) 6. x z( y w) 2. z( w x) 7. z : ( x w) 3. w( x y) 8. wy : ( z x) 4. wx( y z) 9. ( w x)( y z). x y( w z) 10. x : w y. 16 : 2 ½ X 2 X X 2 40 : X 2 : c 6. c atau b c 3 2 a b 8. c 9 9. a 4b 2c a c b (4 + 4)(4 4) (4 4) 4
5
A. UNSUR - UNSUR ALJABAR
PENGERTIAN ALJABAR Bentuk ALJABAR adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat hurufhuruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
Lebih terperincimatematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
K-3 Kelas X matematika Wajib PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi dan solusi persamaan linear
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA. Semester Ganjil STANDAR ISI KTSP. Nama :... Kelas :... Sekolah :...
LEMBAR KERJA SISWA Semester Ganjil Nama :... Kelas :... Sekolah :... STANDAR ISI KTSP Standar kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier dan satu variabel. Kompetensi dasar
Lebih terperinci1. Variabel, Konstanta, dan Faktor Variabel Konstanta Faktor
ALJABAR BENTUK ALJABAR adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah
Lebih terperinciPerpangkatan dan Akar
Bab 4 Perpangkatan dan Akar Pada kehidupan sehari-hari kamu sering menemukan angka berpangkat seperti 2 2, 2 3, 2 4, dan seterusnya. Bilangan berpangkat ini memiliki makna tersendiri nilainya. Apakah kamu
Lebih terperinci2. 7,5 : 2,5 (2/4 x ¾) = : 25 = 3. ½ x ¾ = 3/8. 3 3/8 adalah 3 kurang atau mendekati 3. Jadi jawabannya adalah 2,625. [d]
TES HITUNGAN BIASA (ARITMATIKA) Bagian I 1. 2,20 x 0,75 + 3/5 : 1/8 =... Pikir yang mudah, jangan yang sulit-sulit! Ingat, anda tidak harus menyelesaikan dengan hasil yang teliti! Cari nilai pendekatan,
Lebih terperinciPelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3
MATRIKS a. Konsep Matriks Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegipanjang dan diletakkan di dalam kurung biasa ( ) atau
Lebih terperinciBab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar,persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel.
Bab Persamaan Garis Lurus Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar,persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel. Kompetensi Dasar 1.1. Mengenali bentuk aljabar dan unsur-unsurnya. 1.. Melakukan
Lebih terperinciMODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : ALJABAR
MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : ALJABAR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 2. Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan dan pertidaksamaan linear, persamaan
Lebih terperinciSolusi Pengayaan Matematika Edisi 14 April Pekan Ke-2, 2006 Nomor Soal:
Solusi Pengayaan Matematika Edisi 4 April Pekan Ke-, 006 Nomor Soal: 3-40 3. Manakah yang paling besar di antara bilangan-bilangan 0 9 b, 5 c, 0 d 5, dan 0 e 4 3? A. e B. d C. c D. b E. a Solusi: [E] 5
Lebih terperinci2. Suku-suku sejenis Suku-suku sejenis adalah suku-suku yang mempunyai variabel dan bilangan pangkat dari variabel tersebut sama.
A. OPERASI BENTUK ALJABAR 1. Pengertian suku, koefisien, variabel, dan konstanta bentuk aljabar Bentuk 8x + 17 merupakan bentuk aljabar dengan x sebagai variabel, 8 sebagai koefisien, dan 17 adalah konstant
Lebih terperinciBAB I HIMPUNAN. Contoh: Himpunan A memiliki 5 anggota, yaitu 2,4,6,8 dan 10. Maka, himpunan A dapat dituliskan: A = {2,4,6,8,10}
BAB I HIMPUNAN 1 1. Definisi Himpunan Definisi 1 Himpunan (set) adalah kumpulan dari objek yang berbeda. Masing masing objek dalam suatu himpunan disebut elemen atau anggota dari himpunan. Tidak ada spesifikasi
Lebih terperinciJakarta,. Guru Mata Pelajaran Memeriksa / Mengetahui Kepala SMP NIP... NIP...
Kompetensi Dasar : 2.1 Mengenali bentuk aljabar dan unsur-unsurnya. 2.2 Melakukan operasi pada bentuk aljabar. Indikator : 1. Menentukan variabel, koefisien, konstanta, dan suku sejenis. 2. Menentukan
Lebih terperinciBAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit
BAB I BILANGAN Skema Bilangan Bilangan Kompleks Bilangan Real Bilangan Imajiner Bilangan Rasional Bilangan Irasional Bilangan Bulat Bilangan Pecahan Bilangan Cacah Bilangan Bulat Negatif Bilangan Asli
Lebih terperinciFAKTORISASI SUKU ALJABAR
1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR Pernahkah kalian berbelanja di supermarket? Sebelum berbelanja, kalian pasti memperkirakan barang apa saja yang akan dibeli dan berapa jumlah uang yang harus dibayar. Kalian
Lebih terperinciOPERATOR & UNGKAPAN. Contoh operator : a + b Simbol + merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari kedua operandnya ( yaitu a dan b ).
OPERATOR & UNGKAPAN 3.1 PENGERTIAN OPERATOR DAN UNGKAPAN atau tanda operasi adalah suatu tanda atau simbol yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan suatu operasi atau manipulasi. Operasi atau
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan hasil analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan langkah Polya ditinjau dari minat
Lebih terperinciMateri Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR
Materi Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR Caturiyati M.Si. Jurdik Matematika FMIPA NY wcaturiyati@yahoo.com Operasi Dasar (penjumlahan pengurangan perkalian pembagian) Hal-hal yang perlu diperhatikan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Symbol Sense Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi dalam Memecahkan Masalah Aljabar
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan deskripsi data dan analisis data pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Symbol Sense Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi
Lebih terperinciSTRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.
STRUKTUR ALJABAR SEMIGRUP Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif. Contoh 1 (Z, +) merupakan sebuah semigrup. Contoh 2 Misalkan
Lebih terperincimatematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN
K-1 Kelas X matematika WAJIB PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi pertidaksamaan linear
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI BALONGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kode. Dok PBM.0 Edisi/Revisi A/0 Tanggal 7 Juli 207 Halaman dari RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Lebih terperinciSISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL
LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X
Lebih terperinciOPERASI DALAM SISTEM BILANGAN
OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN Pertemuan Kedua Teknik Digital Yus Natali, ST.,MT SISTEM BILANGAN Sistem bilangan adalah cara untuk mewaikili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017
PENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017 Jenis Sekolah : SMP Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Matematika Banyak soal : 25/5 Kelas : VII Pembuat Soal : Tim Kurikulum : KTSP Bentuk Soal
Lebih terperinciMODUL 1 SISTEM BILANGAN
1 MODUL 1 SISTEM BILANGAN A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Tema : Sistem Bilangan 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok 3. Tujuan Kegiatan Pembelajaran B. URAIAN MATERI POKOK I. DEFINISI : 1. Teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses yang dilalui individu untuk meningkatkan kualitas pribadi dalam hidup bermasyarakat. Untuk meningkatkan mutu pendidikan
Lebih terperinci3 OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR Pada arena balap mobil, sebuah mobil balap mampu melaju dengan kecepatan (x + 10) km/jam selama 0,5 jam. Berapakah kecepatannya jika jarak yang ditempuh mobil tersebut 00
Lebih terperinciSTRUKTUR KURIKULUM KTSP
STRUKTUR KURIKULUM KTSP No. Komponen KTSP SD Kelas MATA PELAJARAN 1 2 3 4 5 6 A. Mata Pelajaran 3 3 3 1. Pendidikan 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 5 5 5 3. Bahasa Indonesia 5 5 5 4. Matematika 4 4
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data Tes Pemecahan Masalah dan Wawancara Subjek dengan Gaya Kognitif Field Dependent 1. Deskripsi dan Analisis Data Tes Pemecahan Masalah dan Wawancara
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK ALJABAR
BENTUK-BENTUK ALJABAR (Pembelajaran Matematika SMP) Oleh : H. Karso FPMIPA UPI A. Kalimat Matematika dalam Bentuk Aljabar Serta Unsur-unsurnya Dalam pelajaran matematika pengertian kalimat matematika dibedakan
Lebih terperinciBab. Faktorisasi Aljabar. A. Operasi Hitung Bentuk Aljabar B. Pemfaktoran Bentuk Aljabar C. Pecahan dalam Bentuk Aljabar
Bab Sumber: Science Encylopedia, 997 Faktorisasi Aljabar Masih ingatkah kamu tentang pelajaran Aljabar? Di Kelas VII, kamu telah mengenal bentuk aljabar dan juga telah mempelajari operasi hitung pada bentuk
Lebih terperinciLEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS
Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS Notasi dan Ordo Matriks Lengkapilah isian berikut! Suatu matriks biasanya dinotasikan dengan huruf kapital, misalnya: A. PENGERTIAN MATRIKS 1) Tabel
Lebih terperinciBAB IV PENALARAN MATEMATIKA
BAB IV PENALARAN MATEMATIKA A. Pendahuluan Materi penalaran matematika merupakan dasar untuk mempelajari materimateri logika matematika lebih lanjut. Logika tidak dapat dilepaskan dengan penalaran, karena
Lebih terperinciMatematika Logika Aljabar Boolean
Pertemuan ke-3 Matematika Logika Aljabar Boolean Oleh : Mellia Liyanthy TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN TAHUN AJARAN 2011/2012 Definisi Aljabar Boolean merupakan aljabar yang terdiri atas : suatu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN Pada BAB IV ini, peneliti akan mendeskripsikan dan menganalisis data tentang kemampuan berpikir matematis siswa berdasarkan Shafer dan Foster dalam memecahkan masalah aljabar ditinjau
Lebih terperinciLOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27
LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27 Babak Penyisihan Tingkat SMP Minggu, 0 Oktober 2016 HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT
Lebih terperinciLOGIKA NUMBER. Jawaban : B. 100 < 256 x < y (B)
NOTE : Ini adalah salah satu solusi dan cara pemecahan masalah yang saya miliki. Pada dasarnya, setiap manusia itu unik dan memiliki caranya tersendiri dalam memecahkan masalah. Di bawah adalah cara saya
Lebih terperinciGLOSSARIUM. A Akar kuadrat
A Akar kuadrat GLOSSARIUM Akar kuadrat adalah salah satu dari dua faktor yang sama dari suatu bilangan. Contoh: 9 = 3 karena 3 2 = 9 Anggota Himpunan Suatu objek dalam suatu himpunan B Belahketupat Bentuk
Lebih terperinciKOTA - PROVINSI - NASIONAL TAHUN 2017 MATA PELAJARAN: MATEMATIKA
OLIMPIADE SAINS SMP/MTs TINGKAT KOTA - PROVINSI - NASIONAL TAHUN 07 MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMP/MTs MATA PELAJARAN PETUNJUK UMUM () Kerjakan soal ini dengan JUJUR,
Lebih terperinciBAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar Untuk materi ini mempunyai 3 Kompetensi Dasar yaitu: Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar 2. Melakukan operasi
Lebih terperinciDalam konvensi tersebut dijumpai bahwa suatu bilangan yang tidak disertai indeks berarti bilangan tersebut dinyatakan dalam desimal atau basis-10.
SISTEM BILANGAN Sistem bilangan yang biasa digunakan pada piranti digital adalah sistem-sistem bilangan biner, desimal, dan heksa-desimal. Sistem desimal tidak mudah diterapkan dalam mesin digital. Sistem
Lebih terperinciBAB 3 PENYELESAIAN KONDISI
BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI 3.1. Struktur IF..THEN Perintah IF digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan mengeksekusi satu atau lebih baris program, jika dan hanya jika kondisi terpenuhi. Program 3.1
Lebih terperinciPrediksi Soal Dan Pembahasan TPA Bagian 1 : Soal TPA (Numerik)
Prediksi Soal Dan Pembahasan TPA 0 Bagian : Soal TPA (Numerik)., 6,, 0,... (A) 8 (D) 4 (B) 0 (E) 48 (C) 6. 6,,, 4, 8,,... (A) (D) 5 (B) (E) 6 (C) 4. 5,,,,... 6 6 (A) 6 (B) 6 (C) 0 6 (D) 9 6 8 (E) 6.,,
Lebih terperinciBAB I PERTIDAKSAMAAN RASIONAL, IRASIONAL & MUTLAK
Matematika Peminatan SMA kelas X Kurikulum 2013 BAB I PERTIDAKSAMAAN RASIONAL, IRASIONAL & MUTLAK I. Pertidaksamaan Rasional (Bentuk Pecahan) A. Pengertian Secara umum, terdapat empat macam bentuk umum
Lebih terperinciHimpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Himpunan dan Fungsi Dr Rizky Rosjanuardi P PENDAHULUAN ada modul ini dibahas konsep himpunan dan fungsi Pada Kegiatan Belajar 1 dibahas konsep-konsep dasar dan sifat dari himpunan, sedangkan pada
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu seluruhnya : SMP Negeri 3 Pati : Matematika : VII/Satu : Perbandingan dan Skala : 10 jam
Lebih terperinciKALKULUS PERNYATAAN. Totologi & Kontradiksi. Tingkat Kekuatan Operator. Tabel Kebenaran 9/30/2013. Nur Insani, M.Sc
KALKULUS PERNYATAAN Totologi & Kontradiksi Nur Insani, M.Sc Satu atau lebih proposisi dapat dikombinasikan untuk menghasilkan proposisi baru lewat penggunaan operator logika: negasi (-), dan (^), atau
Lebih terperinci134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV
Bilangan Bulat 133 134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bab 5 Bilangan Bulat Mari menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah. Bilangan Bulat 135 136 Ayo Belajar
Lebih terperinciMengenal Bilangan Bulat
Mengenal Bilangan Bulat Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil. Tetapi tahukah kamu bahwa ada
Lebih terperinciMatriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks
Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U Agustus 2015 MZI (FIF Tel-U) Matriks -
Lebih terperinciSELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008
Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008 Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN
Lebih terperinciPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
MATERI POKOK Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI BAHASAN : A. Persamaan Linear B. Pertidaksamaan Linear Modul.MTK X 0 Kalimat terbuka adalah kalimat matematika yang belum dapat ditentukan nilai
Lebih terperinciBagian 1 Sistem Bilangan
Bagian 1 Sistem Bilangan Dalam bagian 1 Sistem Bilangan kita akan mempelajari berbagai jenis bilangan, pemakaian tanda persamaan dan pertidaksamaan, menggambarkan himpunan penyelesaian pada selang bilangan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. siswa dalam penyelesaian operasi hitung bentuk aljabar. Strategi yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Riset Tujuan penelitian ini adalah mengkaji strategi yang dikembangkan siswa dalam penyelesaian operasi hitung bentuk aljabar. Strategi yang digunakan siswa tersebut
Lebih terperinciD) 1 A) 3 C) 5 B) 4 D) 6
1. Hasil penjumlahan dua buah bilangan pecahan positif adalah 41 5. Jika penyebut dari kedua pecahan tersebut kurang dari 5, berapakah pembilang dari pecahan yang lebih besar? A) C) 4 B) D) 5. Dalam sebuah
Lebih terperinciMemecahkan persamaan sederhana dengan menggunakan operasi invers
BAGIAN 3 PERSAMAAN PERSAMAAN SEDERHANA DAN SOLUSINYA Pendahuluan Kesamaan adalah suatu kalimat matematika yang menyatakan bahwa dua pernyataan adalah sama atau mempunyai nilai sama dengan Persmaan adalah
Lebih terperinci- - PERSAMAAN LINIER 1 VARIABEL - - tujuh4plsv
- - PERSAMAAN LINIER 1 VARIABEL - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh4plsv Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara
Lebih terperinciSOLUSI OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI TAHUN 2004
SOLUSI OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI TAHUN 004 A. ISIAN SINGKAT. Setiap muka sebuah kubus diberi bilangan seperti pada gambar. Kemudian setiap titik sudut diberi bilangan yang merupakan hasil penjumlahan
Lebih terperinciMata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih
Mata Pelajaran Wajib Disusun Oleh: Ngapiningsih Disklaimer Daftar isi Disklaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. Materi powerpoint
Lebih terperinciMATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )
MATRIKS A. DEFINISI MATRIKS Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat dari suatu unsur-unsur pada beberapa sistem aljabar. Unsur-unsur tersebut bisa berupa bilangan dan juga suatu peubah.
Lebih terperinciPENERAPAN PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT
PENERAPAN PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT Didownload dari www.eksaktaplus.tk atau www.belajar.cjb.net Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : Mat.X.04 Penulis : Drs. Suyanto Penyunting
Lebih terperinciRepresentasi Boolean
Aljabar Boolean Boolean Variable dan Tabel Kebenaran Gerbang Logika Aritmatika Boolean Identitas Aljabar Boolean Sifat-sifat Aljabar Boolean Aturan Penyederhanaan Boolean Fungsi Eksklusif OR Teorema De
Lebih terperinciPENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A
PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A REPRESENTASI DATA ALUR PEMROSESAN DATA SISTEM BILANGAN TEORI BILANGAN KOVERSI BILANGAN OPERASI ARITMATIKA Representasi Data Data adalah sesuatu yang belum
Lebih terperinciHAPUS SALAH SATU BILANGAN DAN BERIKAN ALASAN, KENAPA BILANGAN ITU ANDA HAPUS.
15, 20, 23, 25 HAPUS SALAH SATU BILANGAN DAN BERIKAN ALASAN, KENAPA BILANGAN ITU ANDA HAPUS. Dst. KESIMPULAN : (hubungkan dengan SIKAP yang harus Anda miliki untuk memilih dan memberikan alasan) PROBLEM
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL SMP/MTs
UJIAN NASIONAL SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 Mata Pelajaran Jenjang : Matematika : SMP/MTs MATA PELAJARAN Hari/Tanggal : Selasa, 6 Mei 2008 Jam : 08.00-10.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1. Isikan
Lebih terperinciTRY OUT SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 010 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 011 Waktu: 10 Menit PUSAT KLINIK PENDIDIKAN INDONESIA (PKPI) bekerjasama dengan LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SSCIntersolusi
Lebih terperincipermasalahannya Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
RINGKASAN PENGUASAAN OPERASI HITUNG DASAR DAN KESALAHAN YANG DIBUAT SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG DASAR PADA KELAS VI SEKOLAH DASAR KOTAMADYA BANDUNG (Ade Rohayati, Nurjanah : 199) Latar
Lebih terperinciBAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI
BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat menggunakan operasi pada himpunan untuk memecahkan masalah dan mengidentifikasi suatu himpunan
Lebih terperinciPembahasan Latihan Soal US SD/MI. Matematika. Latihan Soal Mata Pelajaran. Matematika. Oleh Team Uasbn.com
Latihan Soal US SD/MI Matematika Latihan Soal Mata Pelajaran Matematika Oleh Team Uasbn.com 2 Soal Disusun oleh : Team uasbn.com. Jawaban: D Operasi pembagian dikerjakan terlebih dahulu karena satu tingkat
Lebih terperinci1. BARISAN ARITMATIKA
MATEMATIKA DASAR ARITMATIKA BARISAN ARITMATIKA 1. BARISAN ARITMATIKA Sering disebut barisan hitung, adalah barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan menambah atau mengurangi
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL MATEMATIKA UN 2014 Jawaban : Pembahasan : (operasi bilangan pecahan) ( ) Jawaban : (A) Pembahasan : (perbandingan senilai) 36 buku 8 mm x x 3. 0 X buku 24 mm Jawaban : (C) Pembahasan :
Lebih terperinciModul 05 Persamaan Linear dan Persamaan Linear Simultan
Modul 05 Persamaan Linear dan Persamaan Linear Simultan 5.1. Persamaan Linear Persamaan adalah pernyataan kesamaan antara dua ekspresi aljabar yang cocok untuk bilangan nilai variable tertentu atau variable
Lebih terperinciMenggunakan Pengukuran Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan dalam Pemecahan Masalah
Bab Menggunakan Pengukuran Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan dalam Pemecahan Masalah Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat: 1. menuliskan tanda waktu dengan notasi 1
Lebih terperinci4. Jika kubus di samping dibuka dan dibentangkan sisi-sisinya, maka gambar jaring-jaring bangun ruang yang akan terbentuk adalah
1. 007 : ( + 0 + 0 + 7) - x 0 x 0 x 7 =? A) 1 C) 14 B) 9 D). Ada berapa bilangan angka yang jika dikalikan maka penjumlahan angka-angka pada bilangan pertama sama dengan jumlah angka-angka pada bilangan
Lebih terperinciSuku Banyak. A. Pengertian Suku Banyak B. Menentukan Nilai Suku Banyak C. Pembagian Suku Banyak D. Teorema Sisa E. Teorema Faktor
Bab 5 Sumber: www.in.gr Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, sifat, dan aturan fungsi komposisi dalam pemecahan masalah; menggunakan konsep, sifat, dan aturan fungsi invers
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SOAL TES 34
LAMPIRAN 33 LAMPIRAN 1 SOAL TES 34 SOAL TEST = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = 1. Jumlah dua bilangan cacah adalah 55, dan selisih ke dua bilangan itu adalah 25.
Lebih terperincia. TRUE b. FALSE c. Jawaban A dan B keduanya dimungkinkan benar d. Tidak dapat ditentukan e. Tidak ada jawaban di antara A, B, C, D yang benar
Bidang Studi : Informatika / Komputer Kode Berkas : KOM-L01 (solusi) 1. Jika : A bernilai FALSE B bernilai TRUE Maka pernyataan di bawah bernilai? ((A and B) or (B and not A)) xor (A and B) a. TRUE b.
Lebih terperinciHimpunan dan Sistem Bilangan
Modul 1 Himpunan dan Sistem Bilangan Dr. Wahyu Widayat H PENDAHULUAN impunan adalah bagian dari Matematika yang bahannya pernah Anda pelajari. Materi tersebut akan dibahas sehingga Anda menjadi lebih memahami
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 02 Salatiga pada semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012. SMP Kristen 02 terletak di Jalan Jenderal Sudirman
Lebih terperinciFaktorisasi Suku Aljabar
Bab 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu: Menjelaskan pengertian koe sien, variabel, konstanta, suku satu, suku dua, dan suku banyak; Menyelesaikan masalah operasi tambah,
Lebih terperinciMA1121 Pengantar Matematika
Catatan Kuliah MA1121 Pengantar Matematika Oleh Hendra Gunawan KK Analisis & Geometri FMIPA-ITB Bandung, Desember 2005 0 PENGANTAR Matakuliah MA1121 Pengantar Matematika I merupakan jembatan antara matematika
Lebih terperinciEKSPLORASI BILANGAN. 1.1 BARISAN BILANGAN
EKSPLORASI BILANGAN. 1.1 BARISAN BILANGAN 1 EKSPLORASI BILANGAN Fokus eksplorasi bilangan ini adalah mencari pola dari masalah yang disajikan. Mencari pola merupakan bagian penting dari pemecahan masalah
Lebih terperinciSELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI
SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yaitu bahwa obyek matematika tidaklah konkrit tetapi abstrak. 1 Mengenai obyek
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Obyek Matematika Sampai saat ini belum ada kesepakatan bulat untuk mendefinisikan apa itu matematika. Walaupun belum ada definisi tunggal mengenai matematika, bukan berarti matematika
Lebih terperinci30 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas IV
Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV/2 Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi Dasar : 5.1 Mengurutkan bilangan bulat. Indikator : 5.1.1
Lebih terperinciSOAL DAN JAWABAN TENTANG NILAI MUTLAK. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan nilai Mutlak di bawah ini.
SOAL DAN JAWABAN TENTANG NILAI MUTLAK Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan nilai Mutlak di bawah ini. Jawaban: Bentuk-Bentuk persamaan nilai mutlak di atas dapat diselesaikan sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB III HIMPUNAN. 2) Mahasiswa dapat menyebutkan relasi antara dua himpunan. 3) Mahasiswa dapat menentukan hasil operasi dari dua himpunan
BAB III HIMPUNAN Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami pengertian himpunan, relasi antara himpunan, operasi himpunan, aljabar himpunan, pergandaan himpunan, serta himpunan kuasa. Tujuan Instruksional
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR SOAL SOLUSI TRY OUT BERSAMA
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR SOAL SOLUSI TRY OUT BERSAMA Jumat, Pebruari 0. Fungsi kudarat yang persamaannya dinyatakan dalam y m n 6 mempunyai nilai minimum memotong sumbu X di titik A dan Jika absis
Lebih terperinciPERTEMUAN Logika Matematika
1-1 PERTEMUAN 1 Nama Mata Kuliah : Matematika Diskrit ( 3 SKS) Nama Dosen Pengampu : Dr. Suparman E-mail : matdis@netcourrier.com HP : 081328201198 Judul Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran : 1. Logika Matematika
Lebih terperinciMelakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah
Bab 1 Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat: 1. menguasai sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat,. menjumlahkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Dengan diberlakukannya standar isi untuk satuan pendidikan menengah atas, maka penulis menyusun modul yang sesuai dengan tuntutan tersebut. Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Lebih terperinciBAB V. PERTIDAKSAMAAN
BAB V. PERTIDAKSAMAAN Pengertian: Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka dimana ruas kiri dan kanannya dihubungkan dengan tanda pertidaksamaan > (lebih dari), < (kurang dari), (lebih besar dari dan sama
Lebih terperinciVariabel dan Tipe data Javascript
Variabel dan Tipe data Javascript Variabel Pendeklarasian variabel dalam JavaScript dapat di isi dengan nilai apa saja dan juga bersifat opsional. Artinya variabel boleh di deklarasikan ataupun tidak hal
Lebih terperinciPREDIKSI UAN MATEMATIKA 2008 Oleh: Heribertus Heri Istiyanto, S.Si Blog:
PREDIKSI UAN MATEMATIKA 2008 Oleh: Heribertus Heri Istiyanto, S.Si Email: sebelasseptember@yahoo.com Blog: http://istiyanto.com Berikut soal-soal yang dapat Anda gunakan untuk latihan dalam menghadapi
Lebih terperinciPSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR
1 PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR Siti Mukaromah, S.Kom TEKNIK PENYAJIAN ALGORITMA Teknik Tulisan Structure English Pseudocode Teknik Gambar Structure Chart HIPO Flowchart 2 PSEUDOCODE Kode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam standar kurikulum dan evaluasi matematika sekolah yang dikembangkan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) tahun 1989, koneksi matematika
Lebih terperinciBAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT
BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT 1. Menentukan koefisien persamaan kuadrat 2. Jenis-jenis akar persamaan kuadrat 3. Menyusun persamaan kuadrat yang akarnya diketahui 4. Fungsi kuadrat dan grafiknya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Masalah Masalah sebenarnya sudah menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Masalah tidak dapat dipandang sebagai suatu
Lebih terperinciPEMBUATAN TES TERTULIS
PEMBUATAN TES TERTULIS BENTUK SOAL 1. SOAL JAWABAN SINGKAT 2. SOAL BENAR- SALAH 3. SOAL MENJODOHKAN 4. SOAL PILIHAN GANDA 5. SOAL URAIAN SOAL JAWABAN SINGKAT KARAKTERISTIK: SOAL YANG MENUNTUT PESERTA TES
Lebih terperinci