ANGKET KOSENTRASI BELAJAR. ini tidak akan mempengaruhi nilai akademik anda. No Pertanyaan Ya Tidak
|
|
- Erlin Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN
2
3 Umur : Jenis Kelamin : ANGKET KOSENTRASI BELAJAR PETUNJUK: Pilihlah salah satu jawaban yang anda. Jawab Ya jika benar-benar sesuai dengan keadaan anda jawaban Tidak jika tidak sesuai dengan keadaan anda atau anda masi ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut. Berilah tanda (V) pada jawaban yang anda anggap sesuai dengan keaadaan anda! Hasil dari pengisian angket ini tidak akan mempengaruhi nilai akademik anda. No Pertanyaan Ya Tidak 1 Saya kesulitan menetapkan pikiran 2 Saya sering susah beristirahat 3 Orang lain nampak mudah melakukan sesuatu dibandingkan saya 4 Saya mudah kacau atau senewen 5 Susah sekali membuat saya berkosentrasi pada tugas-tugas sekolah 6 Saya sering cemas atau tidak tenang ketika duduk 7 Saya sering gugup 8 Saya sering kuatir akan hal-hal buruk akan menimpa saya 9 Saya sering bosan atau jenuh pada saat belajar 10 Saya sering melamun ketika belajar 11 Saya sering mengalami kesulitan untuk memusatkan pikiran ketika belajar 12 Saya harus belajar dalam keadaan tenang tanpa ada permasalahan yang sedang saya hadapi supaya saya dapat belajar dengan baik 13 Bila saya sedanmenghadaoi masalah, saya tidak dapat belajar dengan baik 14 Saya sering panik bila pelajaran yang saya pelajari tidak dapat saya serap dengan baik
4 15 Saya merasa cemas bila orang tua saya marah karena prestasi belajar saya menurun 16 Saya merasa tertekan bila tidak bisa mengikuti pelajaran dikelas dengan baik 17 Saya belaja setiap malam tidak hanya pada saat ulangan saja 18 Saya berusaha untuk mempelajari terlebih dahulumateri yang akan ngikuti pelajaran dikelas agar dapat mengikuti pelajaran tersebut dengan baik 19 Saya merasa gelisah bila nilai ulangan saya jelek 20 Saya tidak bisa belajar bila suasananya ramai dan bising
5 Data induk a b c d e f g i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac
6 Lampiran 3 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Total Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR
7 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PERTEMUAN I A. Topik Permasalahan : Konsentrasi Belajar B. Bidang Bimbingan : Pribadi C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan E. Tujuan Layanan : 1. Siswa mampu memahami cara cara meningkatkan konsentrasi belajar. 2. Siswa mampu melatih cara cara meningkatkan konsentrasi belajar. 3. Siswa mampu mengatasi masalah dalam meningkatkan konsentrasi belajar. F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi. G. Uraian Kegiatan : Kegiatan Guru Waktu
8 1. Tahap Pembentukan 1. Salam dan ucapan terima kasih 2. Menjelaskan arti dan tujuan bimbingan kelompok 3. Menyampaikan cara pelaksanaan bimbingan kelompok 4. Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok 5. Permainan 2. Tahap Peralihan 1. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok 2. Menanyakan kesiapan anggota 3. Kegiatan Inti 1. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok 2. Pembahasan tentang topik permasalahan 3. kesimpulan 4. Tahap Pengakhiran 1. Mengakhiri bimbingan kelompok 2. Laiseg 3. Tindak Lanjut Kegiatan 4. Salam penutup dan ucapan terima kasih H. Sumber : Gea, Antonius Relasi dengan diri sendiri.jakarta : PT.Elex Media Komputindo. I. Metode : ceramah dan diskusi J. Pertemuan : Awal K. Tempat Pelaksanaan : Kelas L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 21 November 2011 M. Penyelenggara Layanan : peneliti N. Pihak yang Disertakan :
9 O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku. P. Rencana Penilaian : 1. Evaluasi Hasil Jangka pendek diukur dengan menggunakan lembar laiseg. 2. Evaluasi Proses Melakukan pengamatan selama proses berlangsung. Aspek yang diamati antara lain : partisipasi siswa dalam proses kegiatan, partisipasi siswa dalam diskusi, penyelesaian tugas refleksi Mengetahui, Pembimbing, Purwodadi, 21 November2011 Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
10 Materi 1 KONSENTRASI BELAJAR Pengertian Konsentrasi Belajar Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lain yang tidak berhubungan (Emon dalam Jarwi, 2010). Slameto (2003) berpendapat bahwa dalam belajar, berkonsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Djamarah (2008) mengungkapkan bahwa konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu objek. Misalnya konsentrasi pikiran, perhatian dan sebagainya. Dalam belajar diperlukan kosentrasi dalam perwujudan perhatian terpusat pada suatu pelajaran. Maka konsentrasi merupakan salah satu aspek pendukung siswa untuk mencapai prestasi yang baik. Apabila konsentrasi berkurang maka dalam mengikuti pelajarn di kelas maupun belajar secara pribadi pun dapat terganggu. Menurut Deny Hendrata (2007) konsentrasi adalah sumber kekuatan pikiran akan bekerja berdasarkan daya ingat dan lupa. Pikiran tidak bisa bekerja untuk lupa dan untuk ingat dalam waktu yang bersamaan. Apabila konsentrasi seseorang mulai lemah maka akan cenderung mudah melupakan suatu hal. Apabila konsentrasi seseorang masih cukup kuat maka dapat mengingat suatu hal dalam waktu yang lama
11 Aspek Konsentrasi Belajar Aspek aspek konsentrasi belajar adalah sebagai berikut: h. Pemusatan pikiran i. Motivasi j. Rasa kuatir k. Perasaan tertekan l. Gangguan pemikiran m. Gangguan kepanikan n. Kesiapan belajar Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Beberapa gangguan yang dapat menyebabkan siswa kehilangan konsentrasi belajar, antara lain: e. Tidak memiliki motivasi diri f. Suasana lingkungan belajar yang tidak kondusif g. Kondisi kesehatan siswa h. Siswa merasa jenuh Kiat Meningkatkan Konsentrasi Belajar Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa, antara lain : e. Kenali karakter siswa: gaya belajar siswa berbeda-beda, tidak setiap individu mempunyai gaya belajar yang sama. Kembar identik pun mempunyai perbedaan sifat atau karakter. Gaya belajar siswa bermacam-macam, ada yang baru bisa belajar dalam keadaan yang
12 f. benar-benar sunyi sepi tetapi ada juga siswa yang belajar sambil mendengarkan musik dan mengemil (makan makanan ringan). g. Pergunakan konsep reward dan punisment dalam belajar: terkadang orangtua perlu memberikan suatu penghargaan bagi anaknya yang berprestasi. Hal ini sudah terbukti ampuh meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar untuk mencapai suatu prestasi. Karena dengan reward siswa akan berusaha seoptimal mungkin untuk belajar sungguhsungguh agar memperoleh prestasi yang baik dan pada akhirnya mendapatkan hadiah yang dijanjikan oleh orangtuanya. Bila ada penghargaan tentu saja harus ada diimbangi dengan adanya suatu hukuman (punishment). Apabila prestasi tahun ini lebih jelek dari pada tahun lalu, orang tua bisa memberikan hukuman. Tentu saja nemtuk hukuman yang akan diberikan sudah disepakati terlebih dahulu dengan siswa. h. Mengubah kebiasaan belajar siswa: belajar tidak selamanya harus di dalam kamar. Tidak ada salahnya apabila sekali-sekali siswa diajakin belajar di luar rumah. Bahkan bila perlu belajar di mall atau pun tempat yang menyenangkan lainnya. Yang penting siswa dapat melakukan belajar dengan baik. Hal ini juga dapat mengurangi ketegangan serta kejenuhan siswa dalam belajar. i. Persiapan saran dan prasarana yang mendukung: kelengkapan saran dan prasarana pendukung belajar dapat pula meningkatkan konsentrasi belajar. Sebisa mungkin posisikan ruangan belajar siswa
13 j. jauh dari TV. Karena godaan terbesar dalam memperoleh konsentrasi dalam belajar adalah keinginan hati siswa untuk menyaksikan acaraacara TV. Dengan meletakkan semua kebutuhan yang diperlukan selama proses belajar dekat dengan posisi siswa, diharapkan siswa tidak perlu meninggalkan posisi belajarnya hanya sekedar untuk mengambil beberapa kebutuhan perlengkapan belajar. Dengan demikian konsentrasi siswa tidak akan terpecah.
14 LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING 1. Topik Permasalahan : Konsentrasi Belajar 2. Spesifikasi Kegiatan 2.1 Bidang Bimbingan : Pribadi 2.2 Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 2.3Fungsi Layanan : Pengembangan dan Pemahaman 2.4 Sasaran Layanan : Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi 3. Pelaksanaan Layanan 3.1. Waktu : Senin, 21 November Tempat : Kelas XI IPS Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan: : Kegiatan layanan bimbingan kelompok di mulai dengan pemberian salam, kepada siswa untuk mengkondisikan suasana kelompok sehingga mereka siap mengikuti bimbingan kelompok, selanjutnya menjelaskan pengertian, tujuan, asa seta mekanisme pelaksanaan bimbingan kelompok. Untuk mencairkan suasana penulis mengadakan ice breaking sebelum memasuki kegiatan inti. siswa yang awalnya tidak semangat mengikuti kegiatan ini menjadi mulai tertarik dan antusias. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu pemberian informasi mengenai kosentrasi belajar serta dikusi bersama-sama. Penulis
15 memberikan petunjuk kepada siswa. Kemudian siswa mulai mendengarkan penjelasan dari penulis kemudian penulis mencoba memancing siswa agar mau bertanya. Pada proses diskusi masih sedikit pasif karena karena hanya 3 siswa yang mau bertanya sedangkan siswa lain masih diam dan kurang antusias. Kemudian siswa masih asing dengan kegiatan bimbingan kelompok dan belum terlalu terbuka kepada penulis.. 4. Evaluasi : 1. Cara penilaian : a. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung. b. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota kelompok. c. Memberikan penilaian segera (laiseg).
16 2. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian Dari hasil observasi bahwa siswa-siswa masih merasa asing dan belum nyaman mengikuti kegiatan. Pada proses dikusi awal hanya 3 siswa yang berani bertanya sedangkan siswa lain cenderung diam dan berbicara sendiri dengan siswa lain. Hal ini disebabkan karena siswa belum telalu mengenal penulis sebagai pemberi layanan serta siswa belum pernah mengikuti ayanan bimbingan kelompok. Mengetahui, Purwodadi, 21 November 2011 Pembimbing, Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
17
18 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PERTEMUAN II A. Topik Permasalahan : Pemusatan Pikiran B. Bidang Bimbingan : Pribadi C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan E. Tujuan Layanan : 1. Siswa mampu meningkatkan cara cara memusatkan pikirannya. 2. Siswa mampu menerapkan dan mengembangkan cara cara memusatkan pikiran. F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi. G. Uraian Kegiatan
19 : 1. Tahap Pembentukan Kegiatan Guru 10 Waktu 1. Salam dan ucapan terima kasih 2. Menjelaskan arti dan tujuan bimbingan kelompok 3. Menyampaikan cara pelaksanaan bimbingan kelompok 4. Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok 5. Permainan 2. Tahap Peralihan 1. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok 2. Menanyakan kesiapan anggota 3. Kegiatan Inti Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok 2. Pembahasan tentang topik permasalahan 3. kesimpulan 4. Tahap Pengakhiran 1. Mengakhiri bimbingan kelompok 5 2. Laiseg 3. Tindak Lanjut Kegiatan 4. Salam penutup dan ucapan terima kasih
20 H. Sumber : Hendra Surya Cara Konsentrasi Belajar. ( blogspot.com/2009/02/cara-konsentrasi-belajar.html diunduh Kamis, 3 November 2011). I. Metode : ceramah dan diskusi J. Pertemuan : Pertemuan II K. Tempat Pelaksanaan : Kelas L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 23 November 2011 M. Penyelenggara Layanan : peneliti N. Pihak yang Disertakan : - O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku. P. Rencana Penilaian : - Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan. - Menilai laporan hasil diskusi siswa. Q. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam materi layanan maka akan dilakukan layanan konseling perorangan/konseling kelompok. Mengetahui, Pembimbing, Purwodadi, 23 November2011 Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
21 Materi 2 PEMUSATAN PIKIRAN Pemusatan pikiran merupakan suatu keadaan belajar yang membutuhkan ketenangan, nyaman, perhatian seseorang dalam memahami isi pelajaran yang dihadapi. Cara cara memusatkan pikiran adalah sebagai berikut : 1. Kesiapan belajar (ready learning). Sebelum melakukan aktivitas belajar kita harus benar-benar dalam kondisi fresh (segar) untuk belajar. Untuk siap melakukan aktivitas belajar ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu kondisi fisik dan psikis. Kondisi fisik harus bebas dari gangguan penyakit, kurang gizi dan rasa lapar. Kondisi psikis harus steril dari gangguan konflik kejiwaan atau ketegangan emosional, seperti cemas, kecewa, patah hati, iri dan dendam. Masalah-masalah konflik kejiwaan ini harus diselesaikan terlebih dahulu. Pikiran harus benar-benar jernih, jika hendak melakukan kegiatan belajar. 2. Menanamkan minat dan motivasi belajar dengan cara mengembangkan Imajinasi Berpikir. Untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar, maka perlu kita mengetahui apa yang dipelajari, untuk apa mempelajari materi pelajaran yang hendak dipelajari, apa hubungan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-
22 hari (manfaat mempelajari dan apa yang dapat kita lakukan dengan pengetahuan tersebut), bagaimana cara mempelajarinya. Dengan mengetahui keempat hal tersebut di atas, kita akan belajar secara terarah atau lebih terfokus pada materi pelajaran. Kemudian untuk membangkitkan faktor intelektual-emosional belajar kita, maka perlu mengembangkan dan membiasakan berimajinasi dalam berpikir. 3. Cara belajar yang baik. Untuk memudahkan konsentrasi belajar dibutuhkan panduan untuk pengaktifan cara berpikir, penyeleksian fokus masalah dan pengarahan rasa ingin tahu. Juga, harus memuat tujuan yang hendak dicapai dan cara-cara menghidupkan dan mengembangkan rasa ingin tahu kita, hingga tuntas terhadap apa yang hendak dipelajari. Dengan kata lain, berusaha menyusun kerangka berpikir dan bertindak step by step dalam memecahkan masalah. 4. Lingkungan belajar harus kondusif. Belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memperoleh hasil belajar secara optimal. Harus diupayakan tempat dan ruangan yang rapi, teratur dan bersih. Suasanapun harus nyaman untuk belajar. 5. Belajar aktif. Jika kita sulit berkonsentrasi belajar di sekolah atau sulit mengerti apa yang dijelaskan guru dan sebagainya, maka kita harus dapat mengembangkan pola belajar aktif. Kita harus aktif belajar dan berani mengungkapkan ketidaktahuan pada guru atau teman. Buang rasa sungkan, rasa malu dan rasa takut pada guru. Guru tidak akan memberi hukuman pada kita yang proaktif
23 dalam belajar. Jika kita proaktif dalam belajar, maka kita akan mendapat perhatian khusus guru. Kita yang belajar yang proaktif akan menghalau timbulnya proses pengembaraan pikiran (duplikasi pikiran). Kita akan tetap fokus pada pelajaran. Intensitas konsentrasi belajar pun akan menjadi semakin optimal. 6. Perlu disediakan waktu untuk menyegarkan pikiran (refreshing) saat menghadapi kejemuan belajar. Saat kita belajar sendiri di rumah dan menghadapi kesulitan (jalan buntu) mempelajari materi pelajaran, kadangkala menimbulkan rasa jemu dan bosan untuk berpikir. Jika hal ini terjadi, maka jangan paksakan diri kita untuk terus melanjutkan belajar. Jika dipaksakan akan menimbulkan kepenatan dan kelelahan, sehingga akan menimbulkan antipati untuk belajar. Jalan keluarnya kita harus menyediakan waktu 5-10 menit untuk beristirahat sejenak dengan mengalihkan perhatian pada hal lain yang bersifat menyenangkan dan menyegarkan. Jika kepenatan dan kelelahan daya pikir atau daya kerja otak kita hilang dan pikiran kembali fresh, maka kita dapat kembali melanjutkan pelajaran yang tertunda tersebut.
24 LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING 1. Topik Permasalahan : Pemusatan Pikiran 2. Spesifikasi Kegiatan 2.1. Bidang Bimbingan : Pribadi 2.2. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 2.3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan 2.4. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi 3. Pelaksanaan Layanan : 3.1. Waktu : Rabu, 23 November Tempat : Aula SMA Kristen Purwodadi 3.3. Deskripsi : Kegiatan ini diawali dengan perkenalan dengan siswa. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan permainan agar siswa lebih besemangat. Kemudian penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan kedua yaitu mendiskusikan materi mengenai cara cara memusatkan pikiran dalam belajar. Siswa diminta menceritakan permasalahanya yang berhubungan dengan permasalahan pemusatan pikiran atau kesulitan berkosentrasi dalam belajar. Siswa di
25 minta bercerita masalahnya satu per satu. Kemudian setiap siswa di berikan kertas kosong dan di minta menuliskan apa yang menyebabkan susah kosentrasi dan di minta menyebutkan cara cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kosentrasi. Tiap siswa berdikusi mengenai kelebihan dan kelemahan cara yang akan diambil untuk mengatasi masalah kosentasi belajar.. 4. Evaluasi : 3. Cara penilaian : d. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung. e. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota kelompok. f. Memberikan penilaian segera (laiseg). 4. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian Pada pertemuan keduan ini siswa sudah mulai terbuka dan antusias dengan kegiatan bimbingan kelompok. Siswa sudah berani bertanya dan berpendapat dalam proses diskusi bahkan ada beberapa pedebatan mengenai satu sama lainnya Mengetahui, Purwodadi, 23 November 2011 Pembimbing, Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
26 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PERTEMUAN III A. Topik Permasalahan : Motivasi B. Bidang Bimbingan : Pribadi C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan E. Tujuan Layanan : 3. Siswa mampu meningkatkan motivasi. 4. Siswa mampu menerapkan cara cara meningkatkan motivasi. F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi. G. Uraian Kegiatan :
27 Kegiatan Guru Waktu a. Tahap Pembentukan 10 i. Salam dan ucapan terima kasih ii. Permainan/ selingan b. Tahap Peralihan i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok ii. Menanyakan kesiapan anggota c. Kegiatan Inti 30 i. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok ii. iii. Pembahasan tentang topik permasalahan kesimpulan d. Tahap Pengakhiran 5 i. Mengakhiri bimbingan kelompok ii. iii. iv. Laiseg Tindak Lanjut Kegiatan Salam penutup dan ucapan terima kasih H. Sumber : Adi Soenarno Creativity Games.Yogyakarta: C.V Andi Offset. Beritasi Cara Meningkatkan Motivasi Belajar. ( com/2011/06/cara-meningkatkan-motivasi-belajar.html diunduh Kamis, 3 November 2011).
28 I. Metode : ceramah, diskusi, permainan. J. Pertemuan : Pertemuan III K. Tempat Pelaksanaan : Kelas L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / Desember 2011 M. Penyelenggara Layanan : peneliti N. Pihak yang Disertakan : - O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku. P. Rencana Penilaian : - Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan. - Menilai laporan hasil diskusi siswa. Q. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam materi layanan maka akan dilakukan layanan konseling perorangan/konseling kelompok. Mengetahui, Purwodadi, 25 November 2011 Pembimbing, Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
29 Materi 3 MOTIVASI Motivasi adalah suatu keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Mencari motivasi khususnya motivasi belajar tidak selalu gampang. Namun dengan sedikit usaha kita dapat belajar bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar kita. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya. 1. Berikan Hadiah Pada Diri Anda Sendiri Anda seharusnya memberikan hadiah atau semacam penghargaan kepada diri anda ketika anda menyelesaikan suatu tugas. Hadiahnya bisa berupa makanan kesukaan anda atau sesuatu yang lebih besar misalnya liburan. Ingat bahwa anda harus menetapkan kondisi tepat yang perlu anda penuhi untuk menerima hadiah itu. 2. Ingat Akan Kesuksesan Di Masa Lalu Anda perlu membentuk suatu gambaran positif dalam otak anda tentang belajar anda. Sebagian dari kita pastilah telah berhasil dalam beberapa kesempatan, ingatlah akan kesuksesan lama ini dan anda akan merasa lebih termotivasi untuk maju.
30 3. Tulislah Tujuan Anda Jangan hanya memikirkannya, jangan hanya mengatakannya, tulislah tujuan anda. Kata-kata yang tertulis memiliki kekuatan besar, itulah mengapa beberapa salesman selalu ingin anda untuk menuliskan sesuatu sebelum anda melakukan suatu pembelian. Dengan menuliskan nama anda, anda dalam situasi memberikan dukungan anda untuknya. Jika kemudian diminta untuk melakukan pembelian anda akan merasa lebih cenderung untuk melakukan hal itu daripada jika anda tidak menandatangani kertasnya. 4. Lihatlah Tujuan Anda Jangan hanya menulis dan membiarkannya begitu saja. Tempel di dinding, taruh catatan-catatan kecil di seluruh tempat. Anda harus selalu mengingatkan diri anda tentang tujuan di balik proses belajar anda dan hasil yang ingin anda capai
31 Permainan Meningkatkan Motivasi Nama permainan Aturan : Melipat (origami) : Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Masing masing kelompok diminta membuat origami dari kertas yang telah disediakan sebanyak banyaknya. Waktu yang diberikan sekitar 10 menit. Bahan dan alat : kertas origami, timer.
32 LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI ( PENILAIAN ), ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT, LAISEG DAN REFLEKSI DIRI SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Motivasi B. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang bimbingan : Bimbingan pribadi 2. Jenis layanan : Bimbingan kelompok 3. Fungsi layanan : Pemahaman dan Pengembangan 4. Sasaran layanan : Kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi. C. Pelaksanaan Kegiatan 1. Waktu : Jumat 25 November Tempat pelaksanaan : Halaman sekolah
33 3. Diskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Kegiatan layanan bimbingan kelompok dimulai dengan pemberian salam, Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan selingan agar siswa lebih semangat. Awalnya penulis menberikan informasi mengenai bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar. Kemudian siswa mengadakan diskusi mengenai motivasi belajar dan masalah yang terkait dengan motivasi belajarnya. Para siswa saling memberikan agar dapat meningkatkan motivasinya dalam belajar. Proses diskusi berjalan aktif dan lancar banya ide mengenai pemecahan masalah untuk meningkatkan motivasi yang di lantarkan para siswa. Ada yang berani mengutarakan masalahnya mengenai masalah kurangnya motivasi belajar dan teman lainya memberikan saran saran. Saat proses diskusi, penulis hanya sebagai fasilitator. Kegiatan yang dilakukan berikutnya adalah permainan origami yang bertujuan untuk meningkatkan rasa motivasi siswa terhadap suatu hal. Pada waktu proses permainan belangsung, siswa sangat antusias melakukan permainan. Siswa saling belomba untuk menjadi pemenang. Setelah waktu habis, penulis mengumumkan kelompok yang menang dan kalah. Siswa yang menang behak memberikan hukuman kepada kelompok yang kalah. D. Evaluasi 1. Cara penilaian : a. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.
34 b. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota kelompok. c. Memberikan penilaian segera (laiseg). E. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian Proses kegiatan layanan bimbingan kelompok pada tahap ketiga berjalan lancar dan aktif. Siswa antusias mengikuti diskusi dan pemainan kelompok. Siswa banyak yang mengutarakan pendapatnya saat diskusi serta berani menceritakan permasalahnya mengenai motivasi belajar. Siswa masih banyak terkendala dengan mativasi belajar. Banya siswa masih mempunyai motivasi belajar rendah. Kemudian kemudian siswa diajak untuk melakukan pemainan motivasi dan siswa sangat antusias melakukan permainan tersebut Mengetahui, Purwodadi, 25 November 2011 Pembimbing, Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
35 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PERTEMUAN IV A. Topik Permasalahan : Rasa Kuatir B. Bidang Bimbingan : Pribadi C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan E. Tujuan Layanan : 5. Siswa mampu mengatasi rasa kuatir. 6. Siswa mampu menerapkan dan mengembangkan cara cara mengatasi rasa kuatir. F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi. G. Uraian Kegiatan :
36 Kegiatan Guru Waktu a. Tahap Pembentukan 10 i. Salam dan ucapan terima kasih ii. Permainan/ selingan b. Tahap Peralihan i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok ii. Menanyakan kesiapan anggota c. Kegiatan Inti 30 i. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok ii. iii. Pembahasan tentang topik permasalahan kesimpulan d. Tahap Pengakhiran 5 i. Mengakhiri bimbingan kelompok ii. iii. iv. Laiseg Tindak Lanjut Kegiatan Salam penutup dan ucapan terima kasih H. Sumber : Arief Furchan Mengatasi Kecemasan Ujian. ( net/index.php/untuk-siswa-a-mahasiswa/37-trampil-belajar/54-mengatasikecemasan-ujian diunduh Kamis, 3 November 2011) I. Metode : ceramah, diskusi.
37 J. Pertemuan : Pertemuan IV K. Tempat Pelaksanaan : Kelas L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 28 Desember 2011 M. Penyelenggara Layanan : peneliti N. Pihak yang Disertakan : - O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku. P. Rencana Penilaian : - Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan. - Menilai laporan hasil diskusi siswa. Q. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam materi layanan maka akan dilakukan layanan konseling perorangan/konseling kelompok. Mengetahui, Purwodadi, 28 November 2011 Pembimbing, Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
38 Materi 4 RASA KUATIR Rasa kuatir merupakan perasaan yang tidak tenang karena seseorang merasa tidak optimal dalam melakukan pekerjaannya. Kecemasan dalam belajar adalah rasa cemas yang berlebihan ketika menghadapi proses belajar misalnya menghadapi ujian. Sedikit rasa cemas dapat mendorong semangat belajar Anda dan menjaga Anda tetap termotivasi. Akan tetapi, rasa cemas yang berlebihan dapat mengganggu belajar Anda. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebelum, selama, dan sesudah belajar untuk mengurangi kecemasan dalam proses belajar. 1. Gunakan teknik belajar untuk dapat menguasai materi yang akan dipelajari. Penguasan ini akan membantu Anda percaya diri, dan bukan rasa cemas yang berlebihan. Kembangkan kebiasaan belajar yang baik. 2. Tetaplah bersikap positif ketika Anda belajar. Pikirkan keberhasilan, bukan kegagalan. 3. Tetaplah santai selama proses belajar berlangsung. Menarik nafas pelan-pelan dan dalam-dalam. Ini bisa membantu. Pusatkan perhatian pada pernyataan positif seperti Saya dapat mengerjakan ini.
39 4. Ikuti rencana belajar yang sudah Anda buat untuk menghadapi pealajaran tersebut. Jangan panik meskipun seandainya materi itu ternyata sulit. Tetaplah dengan rencana belajar Anda. 5. Jangan mempedulikan siswa lain yang dapat menguasai atau menyelesaikan tugas belajarnya lebih dulu daripada Anda. Gunakan waktu yang Anda perlukan untuk berusaha sebaik mungkin. Cara Menghilangkan Kekhawatiran Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang pantas dikhawatirkan, namun jika rasa khawatir sedang muncul di dalam perasaan Anda, terimalah rasa khawatir itu apa adanya, dan berusahalah untuk berdialog dengannya. Caranya : 1. Pelajari semua data dan fakta Lihatlah pada data dan fakta yang sedang Anda alami. Pelajari data dan fakta itu untuk menemukan kebenarannya. Di sini, Anda dituntut untuk melepaskan opini Anda sendiri, Anda harus menggunakan sudut pandang yang bebeda. Bila tidak, Anda akan kesulitan untuk menemukan kebenarannya. 2. Berpikir Rasional Dengan menggunakan pikiran yang rasional, pertanyakan apa yang sedang Anda khawatirkan. Lakukan penggalian melalui pertanyaan yang membimbing sampai ditemukannya sumber kekhawatiran itu.
40 Ketika sampai pada dasar akan kekhawatiran itu, maka Anda akan menyadari bahwa sesungguhnya apa yang Anda khawatirkan itu tidaklah rasional. Cobalah untuk mengombinasikan langkah pertama di atas dengan langkah kedua ini. 3. Percaya kepada kemampuan diri sendiri Kekhawatiran itu lebih banyak bersumber dari ketidaktahuan akan kemampuan diri sendiri. Karena itu kita sering merasa ragu dan khawatir bila akan mengerjakan sesuatu atau menghadapi sesuatu hal yang baru. Untuk ini kita harus menggali dan mengenali apa yang menjadi kemampuan diri sendiri, sehingga rasa percaya diri itu tumbuh. 4. Percaya kepada Tuhan Sebagai ciptaan Tuhan, telah disediakan bakat, kemampuan, dan potensi diri yang melimpah di dalam diri kita. Semuanya ini dapat kita gunakan untuk menjalani hidup yang sukses. Bila kita percaya akan hal ini, kita akan berusaha untuk menemukan potensi tersebut dan memanfaatkannya untuk kebaikan diri sendiri. Menghadapi Kekhawatiran Kekawatiran adalah kebiasaan berpikir buruk dan kebiasaan ini harus digantikan dengan yang lebih baik. Dan caranya adalah dengan sengaja memilih untuk mengubah pola pikir - kebiasaan berpikir - Anda.
41 Kebiasaan berpikir positif akan mengalahkan kekhawatiran, sedangkan kebiasaan berpikir negatif akan memperbesar kekhawatiran. Jadi apapun yang sedang Anda hadapi, sebaiknya bersikap positif. Dengan begitu, Anda akan mampu mengatasi kekhawatiran.
42 LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI ( PENILAIAN ), ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT, LAISEG DAN REFLEKSI DIRI SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Rasa Kuatir B. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang bimbingan : Bimbingan pribadi 2. Jenis layanan : Bimbingan kelompok 3. Fungsi layanan : Pengembangan 4. Sasaran layanan : Kelas XI SMA Kristen Purwodadi C. Pelaksanaan Kegiatan 1. Waktu : Senin 28 November Tempat pelaksanaan : Halaman asrama sekolah 3. Diskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum
43 memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan ice breaking agar siswa lebih besemangat. Penulis awalnya memberikan informasi terlebih dahulu mengenai pengertian rasa kuatir dalam belajar. Siswa mengikuti kegiatan dengan cukup antusias. Kemudian siswa di minta menuliskan pemasalahannya yang behubungan dengan rasa kuatir pada saat proses belajar baik di sekolah maupun di rumah. Siswa diminta menuliskan apa apa yang terjadi penyebabrasa kuatir tersebut serta tindakan yang sudah dilakukan untuk mengurangi rasa kuatir tersebut. Setelah selesai tiap siswa menceritakan pengalamannya tersebut dan siswa lain memberikan pendapat mengenai kelemahan dan kelebihan cara yang dipakai untuk mengurangi rasa kuatir dalam belajar D. Evaluasi 1. Cara penilaian : a. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung. b. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota kelompok. c. Memberikan penilaian segera (laiseg). 2. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian Pada proses diskusi terlihat beberapa siswa masih antusias memberikan pendapat maupun saran kepada siswa lain. Tetapi sekitar 3 siswa cenderung pasif dan banyak diem. Siswa tersebut akam memberikan pendapat apabila diminta oleh penulis. Tetapi secara keseluruhan, kegiatan
44 berjalan lancer dan semua siswa mengutarakan masalahnya dengan cukup jelas sehingga teman lain dapat memberikan saran dan pendapatnya. Mengetahui, Purwodadi, 28 November 2011 Pembimbing, Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
45 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PERTEMUAN V A. Topik Permasalahan : Perasaan Tertekan B. Bidang Bimbingan : Pribadi C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan E. Tujuan Layanan : 7. Siswa mampu mengatasi perasaan tertekan. 8. Siswa mampu menerapkan cara cara mengatasi perasaan tertekan. F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi. G. Uraian Kegiatan : Kegiatan Guru Waktu
46 a. Tahap Pembentukan 10 i. Salam dan ucapan terima kasih ii. Permainan/ selingan b. Tahap Peralihan i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok ii. Menanyakan kesiapan anggota c. Kegiatan Inti 30 i. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok ii. iii. Pembahasan tentang topik permasalahan kesimpulan d. Tahap Pengakhiran 5 i. Mengakhiri bimbingan kelompok ii. iii. iv. Laiseg Tindak Lanjut Kegiatan Salam penutup dan ucapan terima kasih Sumber : H. Metode : ceramah dan diskusi,. I. Pertemuan : Pertemuan V J. Tempat Pelaksanaan : Kelas
47 K. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 30 November 2011 L. Penyelenggara Layanan : peneliti M. Pihak yang Disertakan : - N. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku. O. Rencana Penilaian : - Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan. - Menilai laporan hasil diskusi siswa. P. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam materi layanan maka akan dilakukan layanan konseling perorangan/konseling kelompok. Mengetahui, Purwodadi, 30 November 2011 Pembimbing, Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
48 Materi 5 PERASAAN TERTEKAN Perasaan tertekan merupakan perasaan seseorang yang bukan dari individu melainkan dorongan / tuntutan dari orang lain maupun lingkungan. Perasaan tertekan terjadi karena Anda merasa tidak mampu mengendalikan situasi dan kondisi. Kehilangan arah dan pegangan, visi yang jelas. Selain itu juga karena makanan yang berkecenderungan menstimulasi hormon-hormon penyebab stress. Jagalah hidup Anda, dengan hidup dalam lingkungan yang lebih mudah Anda kendalikan, konsumsilah makanan yang membuat Anda lebih rendah stress Dalam hidup banyak hal yang kita jumpai, banyak pilihan yang harus kita pilih, banyak faktor yang dapat menimbulkan kebimbangan sehingga muncul yang dinamakan stress atau rasa tertekan. Stress biasanya timbul karena apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan pencapaian yang kita terima, selain itu faktor dari lingkungan, keluarga, tempat kerja atau lingkungan kita dalam bermasyarakat yang tidak bersahabat atau tidak sesuai dengan karakter kita juga dapat memicu timbulnya rasa tertekan atau stress. Jika rasa tertekan atau stress itu muncul biasanya akan merubah pola pikir atau cara pandang kita (menjadi lebih sempit) dalam menghadapi persoalan
49 yang ada. Orang yang mengalami rasa tertekan akan cenderung mudah sekali marah atau tersinggung (sensitif), malas beraktivitas atau kinerja nenurun bahkan untuk sebagian orang ada yang nekat mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang mereka hadapi tanpa memperdulikan akibat yang ditimbulkannya. Sebenarnya jika kita mau berfikir sedikit tenang dan jernih permasalahan-permasalahan yang dapat menimbulkan stress itu dapat kita atasi, berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi rasa tertekan atau stress: 1. Kenali hal-hal yang dapat memicu stres dan lakukan sesuatu untuk mengatasinya. misalnya : stres karena selalu gagal memenuhi tuntutan kerja, atasi dengan memperbaiki manajemen waktu, stres karena lingkungan yang tidak sesuai, atasi dengan memperbaiki pergaulan dan berusaha lebih terbuka dengan orang lain.
50 2. Bicarakan keadaan atau kesulitan yang sedang kita hadapi pada orang lain yang kita percaya. Dengan berbagi cerita atau kesulitan kita kepada orang lain akan mengurangi stres yang kita rasakan. Selain karena didengarkan, sering kali dengan bercerita kita akan mendapatkan masukan terhadap permasalahan yang sedang kita alami, sehingga solusi yang kita cari dapat kita temukan. Atau hanya sekedar mengetahui bahwa masalah seperti itu bukan hanya kita yang alami, sehingga timbul rasa optimisme dalam diri kita. 3. Selalu berfikir positif, ingatlah bahwa kemampuan atau kesuksesan kita mengatasi masalah-masalah sulit dimasa lalu yang menjadikan kita masih bertahan di masa sekarang. Selain itu dengan berfikir positif akan membuat kita lebih bijak dalam menghadapi permasalahan yang ada. 4. Lakukanlah kegiatan-kegiatan kecil yang bersifat menghibur diri kita untuk menghilangkan rasa tertekan, misal jika kita banyak aktifitas atau kegiatan yang padat lakukanlah kegiatan kecil (meregangkan badan) sebagai selingan. 5. Perbanyak minum air putih akan membantu menghindari dehidrasi dan dapat meningkatkan kemampuan otak untuk mengatasi stres yang sedang kita alami. 6. Lebih mendekatkan diri kita kepada-nya. Banyak cara yang dapat kita gunakan untuk mendekatkan diri kita kepada-nya, seperti : berdzikir, berdoa, sholat, beramal, dan lain-lain. Kalau dengan bercerita kepada orang lain belum merasa cukup, berceritalah kepada Tuhan mu, utarakan semua yang menjadi keluh kesahmu dan selalu berpasrah diri kepada ALLAH Yang Maha
51 7. Kuasa dan Maha Penyayang dengan bertawakal. 2. Hadapi dengan senyuman, berpikir positif, dan tenang dalam menyelesaikannya. Dengan begitu, perasaan akan lebh terasa relax dan sadar bahwa masalah yang dihadapi gak seberat yang dibayangkan. 8. Selalu aja merasa beruntung, agar bisa terus bersyukur atas semua nikmat dari Tuhan. 9. Lakukan kegiatan positif dan berguna, lalu nikmatilah semua itu. 10. Dengarkan lagu-lagu yang disukai. 11. Kumpul bersama teman-teman, kerabat, keluarga, lalu sharing dan curhat ke mereka. Tetapi jangan sampai salah pilih orang, karena bisa makin runyam ntar masalahnya. Bukannya nyelesain tapi malah nambah, capek deh 12. Hadapi yang akan terjadi, bukan malah menghindari dan takut. Jangan pernah berpikir untuk lari dari masalah. Masalah yang ada bukan untuk dihindari, tetapi untuk diselesaikan. Semakin dihindari, maka ia akan makin membesar. Menghadapi tidak selalu berdampak negatif, malah kebanyakannya berdampak positif. Justru menghindar akan makin membuat pribadi kalah dan merusak diri dari segi mental.
52 LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING 4. Topik Permasalahan : Perasaan Tertekan 5. Spesifikasi Kegiatan 2.1. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi 2.2. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 2.3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan 2.4. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi 6. Pelaksanaan Layanan : 3.1. Waktu : Rabu,30 November Tempat : Halaman SMA Kristen Purwodadi Deskripsi : Kegiatan layanan bimbingan kelompok dimulai dengan pemberian salam, memriksa situasi dan kondisi siswa dan lingkungan, memeriksa kehadiran siswa, Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan selingan agar siswa lebih semangat. Memasuki tahap inti, penulis memberikan informasi mengenai pengertian rasa tertekan dalam belajar, serta cara cara mengurangi perasaan tertekan dalam belajar. Siswa kemudian diberikan kertas kosong. Siswa diminta membagikan kertas tersebut menjadi dua bagian dengan menggaris tepat di tengah kertas. Pada bagian kiri siswa menuliskan kelebihan langkah langkah yang pernah di lakukan untuk mengurangi perasaan tertekan. Pada bagian kanan siswa diminta
53 menuliskan kelebihan cara cara yang telah dilakukan serta menuliskan cara cara yang baru yang akan diambil untuk mengurangi perasaan tertekan dalam belajar. Setelah siswa selesai mengerjakan maka hasil jawaban tersebut didiskusikan bersama. Siswa sangat antusias pada kegiatan dengan topic perasaan tertekan dalam pelajaran karena siswa sering mengalami hal tesebut. Banyak siswa yang mengutarakan permasalahannya, pendapat dan bertanya baik kepada siswa lain maupun penulis. Pada akhir kegiatan siswa diminta memilih langkah mana yang akan diambil dan akan dilakukan dikemudian hari untuk mengurangi perasaan tertekan. 7. Evaluasi 3. Cara penilaian : d. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung. e. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota kelompok. f. Memberikan penilaian segera (laiseg). 4. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian Dari hasil kegiatan tersebut diketahui bahwa siswa sering mengalami perasaan tertekan terutama pada saat ulangan atau tes mata pelajaran tertentu seperti matematika, akutansi, dan sebagainya. Siswa menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Ada perasaan grogi dan takut pada mata pelajaran tertentu dan membuat siswa sering ceroboh dan tidak teliti dalam mengerjakan soal dan tidak konsentrasi dalam
54 pelaarannya. Kegiatan bimbingan kelompok ini cukup membantu siswa mencari jalan keluar yang tepat untuk mengatasi perasaan tertekan itu. Tetapi secara keseluruhan kegiatan bimbingan kelompok ini berjalan lancar dan aktif dalam prosesnya. Mengetahui, Purwodadi,30 November 2011 Pembimbing, Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
55 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PERTEMUAN VI A. Topik Permasalahan : Gangguan Pemikiran B. Bidang Bimbingan : Pribadi C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan E. Tujuan Layanan : 9. Siswa mampu mengatasi gangguan pemikiran. 10. Siswa mampu menerapkan dan mengembangkan cara cara mengatasi gangguan pemikiran. F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi. G. Uraian Kegiatan : Kegiatan Guru Waktu
56 a. Tahap Pembentukan 10 i. Salam dan ucapan terima kasih ii. Permainan/ selingan b. Tahap Peralihan i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok ii. Menanyakan kesiapan anggota c. Kegiatan Inti 30 i. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok ii. iii. Pembahasan tentang topik permasalahan kesimpulan d. Tahap Pengakhiran 5 i. Mengakhiri bimbingan kelompok ii. iii. iv. Laiseg Tindak Lanjut Kegiatan Salam penutup dan ucapan terima kasih
57 H. Sumber : I. Metode : ceramah dan diskusi,. J. Pertemuan : Pertemuan VI K. Tempat Pelaksanaan : Kelas L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 2 Desember 2011 M. Penyelenggara Layanan : peneliti N. Pihak yang Disertakan : - O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku. P. Rencana Penilaian : - Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan. - Menilai laporan hasil diskusi siswa. Q. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam materi layanan maka akan dilakukan layanan konseling perorangan/konseling kelompok. Mengetahui, Purwodadi, 2 Desember 2011 Pembimbing Pemberi layanan, Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro
58 Materi 6 GANGGUAN PEMIKIRAN Gangguan pemikiran adalah hambatan seseorang yang berasal dari dalam individu maupun orang sekitar sendiri. Misalnya: masalah ekonomi keluarga, masalah pribadi individu. Langkah pertama untuk berkembang menjadi orang yang lebih baik adalah untuk menghadapi kesulitankesulitan pribadi Anda dan percaya bahwa Anda bisa melompati setiap rintangan di jalan untuk mencapai kemajuan. Dalam mengatasi kesulitan pribadi tersebut, Anda harus mengubah bentuk kebiasaan yang berbeda, setidaknya Anda tidak mengulang kembali siklus kehidupan yang sama sehingga sesuatu yang menyebabkan munculnya kesulitan tersebut tidak muncul kembali atau bisa diminimalisir. Terus terang, 6 tips untuk mengatasi kesulitan pribadi berikut ini juga jelas berlaku untuk diri saya, karena kehidupan yang semakin meradang terkadang membuat kebosanan dan rasa malas kembali muncul dan membuat sulit hidup kita sendiri. Jadi, semoga tips ini pun bermanfaat bagi Anda. 1. Berurusan dengan bagaimana jika Pertanyaan-pertanyaan tertentu cenderung masuk ke pikiran kita ketika mengalami kesulitan, misalnya, bagaimana kalau ada yang lebih parah? Bagaimana jika saya tidak pernah menemukan jawabannya? Bagaimana jika saya tidak seharusnya melakukan ini? Bagaimana jika saya tidak berada di
59 sini? Bagaimana jika saya gagal? Bagaimana jika saya tidak menyukai? dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan ini sesungguhnya berasal dari rasa takut yang tidak diketahui. Buatlah keputusan hari ini untuk berurusan dengan bagaimana jika ini dan itu. Masalah akan tetap ada, sementara rasa takut atau khawatir atau rasa cemas dengan ungkapan bagaimana jika begini begitu, membuat Anda tidak akan beranjak kemana pun. Akan ada saat-saat ketika sesuatu yang
60 salah dan seharusnya tidak perlu menyalahkan diri sendiri atau pun orang lain bahkan hingga mengumpat atau kesal. 2. Belajar untuk menjadi kuat Belajar untuk menangani kesulitan secara matang, membuat kita lebih mampu berpikir yang tepat untuk melihat hal-hal yang bergerak ke arah yang positif. Kita mampu menghadapi tantangan ini karena kita menolak untuk membiarkan awan pesimisme dalam pikiran kita. Menjadi kuat memerlukan tekad, ketegasan dan kekuatan untuk menjaga fokus kita pada hasil, bukan pada prosesnya. Niatkan dan bulatkan tekad diri kita kepada hasil yang akan kita dapatkan, bukan kepada proses yang akan dijalani. 3 Bangun Pengalaman Pengalaman adalah guru yang hebat. Biarkan setiap kejadian positif atau negatif menandai proses pembelajaran yang signifikan dalam hidup Anda. Ambil hikmah dan pengetahuan yang berharga dari berbagai pengalaman Anda. Satusatunya tujuan dari setiap pengalaman yang didapat, adalah untuk membuat Anda orang yang lebih baik yang bisa hidup dengan percaya diri menghadapi apa pun yang ditawarkan. 4. Buat Jaminan Keamanan atas Diri Anda sendiri Ketidakamanan tidak mempunyai tempat dalam permainan kehidupan. Belajar mencintai / menghargai diri sendiri, termasuk kekuatan dan kelemahan Anda. Mampu memberikan sedikit arti penting bagi diri Anda sendiri akan memungkinkan Anda menilai apa yang Anda miliki, apa yang perlu Anda dapatkan dan bagaimana Anda bekerja keras mencapai hal ini. Meremehkan kemampuan Anda akan membuat Anda menjadi orang malang
61 yang tidak punya jaminan keamanan sendiri. Dengan menerima siapa diri Anda, apa yang Anda miliki, keyakinan dalam diri Anda, maka Anda dapat dengan mudah berpindah menjadi orang terkenal. 5. Berbagi ketakutan Kita menjadi takut gelap secara tidak sadar karena kita telah mendengar cerita tentang Count Dracula yang mengisap darah atau zombie. Ketakutan adalah Benar benar dibuang ketika kita percaya hal-hal seperti itu tidak ada. Dalam konteks persahabatan, jika kita telah mengembangkan kepercayaan kepada individu-individu tertentu, kita tidak takut untuk mencurahkan sekam dan bijibijian bersama, dengan rasa takut dinilai atau semakin kecewa. Kita tahu kita akan merasa lebih baik karena teman yang dipercaya adalah tempat berkumpul yang kita inginkan di masa-masa sulit. Kita akan selalu butuh orang yang bisa kita percaya, yang menerima kita sebagai individu dengan ketidaksempurnaan. Berupaya untuk mencari nasihat yang bijaksana karena keadaan yang terlihat dalam perspektif yang berbeda akan memberikan beberapa wawasan yang berbeda dan mungkin lebih mencerahkan. Berbagi masalah dengan orang yang Anda percayai adalah terapi yang baik dan akan melepaskan bendungan yang terpendam jauh di dalam hati Anda serta dapat menjaga emosi Anda yang berlebihan. 6. Action, bergeraklah! Sekali Anda telah mengakui akar masalah, merumuskan rencana tindakan yang akan membantu Anda menemukan solusi. Hati-hati mempertimbangkan setiap pro dan kontra. Ingatlah untuk melangkah ringan terlebih dahulu, satu
62 kesalahan kecil mungkin akan membawa Anda kembali ke titik awal. Jadilah berani oleh fakta bahwa Anda telah mempersenjatai diri dengan tekad dan kekuatan pikiran untuk melampaui kesulitan yang Anda hadapi. Juga ingat Anda tidak boleh melupakan tujuan hidup Anda. 1. Mencari akar permasalahan Kadang, ketika masalah datang, kita justru fokus pada efek dari masalah tadi, bukan fokus pada penyebab masalahanya dimana, kadang solusi akan cepat ditemukan ketika akar permasalannya ditemukan 2. Jika masalah tersebut berhubugan dengan orang lain, diskusikan Jika masalah yang kita hadapi masih ada hubungan dengan orang lain, akan lebih baik kita diskusikan baik baik, kalau itu masalah pribadi, bisa kita diskusikan 4 mata ditempat yang tenang. Ajak aja pihak yang bermasalah dengan kita makan bersama dan membicarakan masalah yang dihadapi 3. Jujur, tenang dan bertanggungjawab Ketika kita mengalami masalah, yang perlu di lakukan adalah, kita harus jujur kepada diri kita sendiri dan ketika kita menyampaikan kepada orang yang bermasalah dengan kita kita harus tenang dan bertanggung jawab terhadap resiko yang akan muncul, misal masalah pekerjaan, kita harus jujur kepada atasan kita tentang progress pekerjaan kita, jika kita tidak jujur kepada atasan baik masalah project atau progress pekerjaan kita sendiri, siap siap saja menunggu masalah dan resiko yang lebih besar 4. katakan mampu jika mampu dan katakan TIDAK MAMPU jika kita tidak mampu
63 Bonek alias modal nekat banyak dilakukan banyak orang, ketika mereka di beri tugas/pekerjaan mereka akan selalu bilang bisa, yang pada akhirnya mereka kerepotan sendiri ketika tugas tersebut dilaksanakan. Jujur ketika diberi tugas dengan kemampuan, waktu dan tenaga kita akan membuat kita terhindar dari masalah, jika anda sudah terlanjur mengatakan mampu dan ternyata tugas yang diberikan tidak sesuai dengan yang ada dalam bayangan kita, bicarakan dengan baik baik dan berikan atasan penjelasan yang rasioanal. 5. Permasalahan adalah guru yang paling baik Jika ada pepatah yang bilang bahw pengalaman adalah guru yang paling baik untuk perkara umum, maka permasalahan adalah guru yang paling baik untuk mendewasakan diri kita. Siapa yang hidup tanpa masalah? bisa tunjukan jari? saya yakin tidak ada yang bebas dari masalah, namun dengan banyaknya masalah yang kita hadapi akan menjadikan kita lebih dewasa dan lebih tenang dalam menghadapi masalah sejenis di masa yang akan datang.
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsentrasi Belajar 1. Pengertian Konsentrasi Belajar Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lain yang tidak berhubungan (Emon,
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II )
100 101 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II ) 102 IDENTITAS DIRI Nama (inisial) : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : PETUNJUK PENGISIAN
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
LAMPIRAN Kelas Semester / Tahun Hari / Tanggal Alokasi Waktu Tempat Bidang Bimbingan Judul / spesifikasi Layanan Jenis Layanan Fungsi Layanan Sasaran Identifikasi kebutuhan dan Permasalahan SATUAN LAYANAN
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL Nama : Kelas : Petunjuk Pengisian : 1. Ada beberapa pernyataan yang harus anda respon, tugas anda adalah memilih salah satu respon dari 4 (empat) respon
Lebih terperinciJangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti
LAMPIRAN 1. Self Confidence Scale Nama : Usia : Kelas : Sekolah : L / P : Berilah tanda X pada jawaban yang sesuai dengan diri anda. Tersedia 4 pilihan jawaban yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak
Lebih terperinciIDENTITAS DIRI. Jenis Kelamin
IDENTITAS DIRI Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan :..... :...... :... :....... PETUNJUK Kami bermaksud meminta bantuan kepada Anda dengan cara mengisi dua macam skala pada lampiran yang kami sediakan.
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN
LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciAngket Strategi Coping
Angket Strategi Coping PETUNJUK PENGISIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan, di sini anda di minta untuk memberikan respon atau jawaban yang sesuai dengan diri anda sendiri dengan memberikan tanda
Lebih terperinciSITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI
SAAT MEMFASILITASI 1 81 1 82 BAB 4 Teknik Menangani Situasi Sulit Saat Memfasilitasi Bayangkan situasi sulit apa yang bisa dihadapi seorang fasilitator infomobilisasi saat mengelola kegiatan kelompok atau
Lebih terperinciSKALA SIKAP KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DAN KEPERCAYAAN DIRI. Alifia Rizki Yanuarita Mahasiswa UKSW FKIP BK
SKALA SIKAP KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DAN KEPERCAYAAN DIRI Skala ini disusun sebagai alat pengumpul data tentang komunikasi orang tuaanak dan kepercayaan diri pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Salatiga.
Lebih terperinci5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)
Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,
Lebih terperinciLAMPIRAN. Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted. Scale Variance if Item Deleted
LAMPIRAN Lampiran L-1 Hasil Uji Try Out Kepuasan Kerja Reliabilitas Cronbach's Alpha N of Items.897 30 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. A. Kuesioner / Skala Prokrastinasi Skripsi, Orientasi Pada Kesempurnaan, dan Efikasi diri. Kata Pengantar
98 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1: Instrumen Penelitian A. Kuesioner / Skala Prokrastinasi Skripsi, Orientasi Pada Kesempurnaan, dan Efikasi diri Kata Pengantar Angket ini diajukan guna memperoleh data dalam
Lebih terperinciLEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA
53 55 Lampiran 1: Lembar Angket Disiplin Belajar Siswa NAMA : KELAS : No. Absen : LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA Petunjuk pengisian : 1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan ini dengan cermat. 2. Berilah
Lebih terperinciSKALA KEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Kelas :
LAMPIRAN I SKALA KEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI Nama : Umur : Jenis Kelamin : Kelas : Petunjuk Pengisian 1. Bacalah Pengantar Anda diminta untuk mengisi angket ini dalam rangka kegiatan penulisan
Lebih terperinciSkala Sikap Prososial
L A M P I R A N 1 LAMPIRAN 1 Skala Sikap Prososial Petunjuk :Berikut ini terdapat skala psikologi yang berisi beberapa pernyataan. Nama : Jenis Kelamin : Umur: Anda diminta untukmemahami baik-baik setiap
Lebih terperinciSKALA SIKAP KONSEP DIRI
Lampiran 1 NAMA : Kelas : SKALA SIKAP KONSEP DIRI Petunjuk Mengerjakan Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pilihan anda dengan memberi tanda ( ). Tidak ada penilaian baik dan buruk, juga tidak
Lebih terperinciB. Untuk Skala Perilaku Membeli SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Program Studi Bimbingan Konseling,Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 5 februari, 2012 A. Identitas Responden Nama : Kelas / No Absen : B. Petunjuk Dalam
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I
SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar
Lebih terperinciSKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR
SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR skala ini disusun sebagai alat pengumpul data tentang perilaku bermain game online dan disiplin belajar pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga.
Lebih terperinciSKALA SIKAP KEPERCAYAAN DIRI
SKALA SIKAP KEPERCAYAAN DIRI Nama : Jenis Kelamin : Kelas : Berikut ini terdapat 60 pernyataan untuk teman-teman isi. Teman-teman diminta untuk memberikan tanda centang (V) pada kolom yang telah disediakan.
Lebih terperinciLampiran 1 Kriteria Pengukuran Instrumen Sikap Sosial
LAMPIRAN 51 Lampiran 1 Kriteria Pengukuran Instrumen Sikap Sosial Kompetensi Inti KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA No Pernyataan Pilihan Jawaban 1. Saya tahu alasan yang membuat saya sedih 2. Saya tidak tahu mengapa temanteman menjauhi saya 3. Prestasi yang
Lebih terperinciItem-Total Statistics. Corrected Item- Deleted. Scale Variance if. Item Deleted VAR VAR
LAMPIRAN 70 Lampiran 1 PENGUJIAN RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM SIKAP TERHADAP NORMA KELOMPOK DAN KECANDUAN GAME ONLINE Pengujian reliabilitas dan seleksi item sikap terhadap norma kelompok putaran 1 Reliability
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SKALA EFIKASI DIRI
LAMPIRAN 1 SKALA EFIKASI DIRI No PERNYATAAN SS S TS STS 1 Saya percaya sesuatu yang saya kerjakan pasti akan berhasil dengan baik 2. Saya yakin dengan usaha yang saya lakukan maka akan berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang siswa dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada siswanya. Kerapkali guru tidak menyadari bahwa jebakan rutinitas seperti duduk, diam,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku siswa tentu tidak bisa dipisahkan dari kebiasaan pembelajaran di sekolah, karena itu seorang guru harus peduli terhadap apa yang dialami serta perubahan
Lebih terperinciLampiran 1. Skala Adversity Quotient NIS : Kelas : Jenis Kelamin :
Lampiran 1. Skala Adversity Quotient NIS : Kelas : Jenis Kelamin : PETUNJUK MENGERJAKAN 1. Isilah semua pernyataan sesuai dengan diri anda. 2. Pilihlah pernyataan dengan memberikan tanda cek ( ) yang menurut
Lebih terperinciSKALA KEMANDIRIAN. SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju
NAMA :. KELAS : Petunjuk mengerjakan SKALA KEMANDIRIAN Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pilihan anda dengan memberi tanda ( ).Tidak ada penilaian yang baik dan buruk, juga tidak ada yang
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR Topik Bimbingan Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Layanan Kompetensi Sasaran Layanan : Mengatasi Penyakit Malas : Bimbingan Belajar : Bimbingan
Lebih terperinciSKALA KONSEP DIRI. Petunjuk pengisian
LAMPIRAN SKALA KONSEP DIRI Petunjuk pengisian 1. Anda diminta untuk menjawab semua pertanyaan dalam angket ini tanpa ada yang terlewati 2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi saat
Lebih terperinci5 KEY ELEMENT SERVICE
5 KEY ELEMENT SERVICE 5 ELEMEN SERVICE TANGIBLE DAPAT DIRASAKAN OLEH PANCA INDRA Contoh : Sesuatu yang dapat dilihat, didengar, dirasakan, dicium (hirup), dan di raba ( Bangunan Fisik Dealer, showroom,
Lebih terperinciLampiran 1 VISI MISI
Lampiran 1 VISI TERWUJUDNYA INSAN BERKUALITAS TINGGI DALAM IPTEK YANG RELIGIUS DAN HUMANIS MISI Menumbuhkan semangat belajar untuk pengembangan Iptek dan Imtaq Mengembangkan penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciLampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's
Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.554 22 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance
Lebih terperinciLampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :...
LAMPIRAN Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :... DATA PENUNJANG PENGALAMAN INDIVIDU Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara melingkari pilihan jawaban
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Penelitian a. Surat Keterangan Penelitian b. Validasi Instrumen Penilitian oleh Ahli
33 Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian a. Surat Keterangan Penelitian b. Validasi Instrumen Penilitian oleh Ahli 33 34 a. Surat Ijin Penelitian 34 35 b. Validasi Instrumen oleh Ahli 35 36 36 37 37 38 38 39
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lampiran 1. Skala Uji Coba RAHASIA SKALA PSIKOLOGIS FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.
Lebih terperinciPOLA ASUH ORANG TUA SS S TS STS
POLA ASUH ORANG TUA Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan tentang diri Anda sehari-hari. Tulislah: SS. bila Anda Sangat Setuju S. bila Anda Setuju TS. bila, Anda Tidak Setuju STS. bila Anda Sangat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
77 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data dan Analisis Data 1. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik mata pelajaran Matematika pada materi pembagian peserta didik kelas III MI Darussalam
Lebih terperinciAngket Lingkungan Keluarga
65 LAMPIRAN 1 : ANGKET LINGKUNGAN KELUARGA Angket Lingkungan Keluarga Nama/No : Kelas : Sekolah : Petunjuk Pengisian Angket! 1. Pada angket ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan
Lebih terperinciSEBELUM DIUJI VALIDITAS
LAMPIRAN SEBELUM DIUJI VALIDITAS Nama Lengkap :. Kelas :.. Usia :.. Jenis kelamin :... ANGKET DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PETUNJUK PENGISIAN!! 1. Isilah dahulu data identitas yang ada di atas. 2. Bacalah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR
LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR Validitas Item Skala Sikap Motivasi Belajar Variabel Corrected Item Total Keterangan Correlation
Lebih terperinciINSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR
LAMPIRAN 48 INSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR IDENTITAS Nama : Kelas : No Absen : PETUNJUK 1. Angket ini terdiri atas 31 item pertanyaan dengan 4 alternatif jawaban yaitu: Hampir Tidak Pernah (HTP) Kadang-kadang
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Lembar Item Skala Penelitian
46 LAMPIRAN A Lembar Item Skala Penelitian 47 No: Usia:.. Dalam rangka penyusunan skripsi saya di Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, maka saya memohon Anda untuk mengisi 2
Lebih terperinciTINGKATKAN PERCAYA DIRI
Profesi Trainer 6 TINGKATKAN PERCAYA DIRI RASA GUGUP - Kita selalu ingin buang air kecil ketika akan menjadi pembicara didepan forum? - Keringat dingin menjalar di tubuh kita? - Telapak tangan terasa basah?
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA STRES DAN REGULASI DIRI
DATA LAMPIRAN L1 LAMPIRAN A SKALA STRES DAN REGULASI DIRI L2 Selamat pagi/siang/sore Saya mahasiswa dari fakultas psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian untuk melengkapi persyaratan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan
LAMPIRAN 61 Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan gejala stres No. Variabel Cronbach s Alpha N
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut
Lebih terperinci2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak tahun pelajaran 2016/2017, penulis melakukan penelitian di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi
Lebih terperinciLAMPIRAN Identitas Diri : Nama / Asli : Status Ibu : Bekerja / Tidak Bekerja (coret yg tidak sesuai)
LAMPIRAN Identitas Diri : Nama / Asli : Status Ibu : Bekerja / Tidak Bekerja (coret yg tidak sesuai) PETUNJUK PENGISIAN SKALA Ini bukan tes, melainkan instrumen. Instrumen ini sekedar untuk memberi anda
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi
Lebih terperinciAngket Keaktifan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Non Akademik dan Kebutuhan Berprestasi PETUNJUK PENGISIAN 1. Angket ini terdiri dari dua bagian yaitu
LAMPIRAN Angket Keaktifan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Non Akademik dan Kebutuhan Berprestasi PETUNJUK PENGISIAN 1. Angket ini terdiri dari dua bagian yaitu angket keaktifan dalam mengikuti kegiatan
Lebih terperinciJenis Kelamin : IPK : SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK. S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai
Lampiran 1 LAMPIRAN 2 2 Jenis Kelamin : IPK : Usia : SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK Keterangan SS : Sangat Sesuai TS : Tidak Sesuai S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai Berilah tanda centang ( ) pada kolom
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
Lebih terperinciIDENTITAS RESPONDEN. Umur :.
LAMPIRAN 76 IDENTITAS RESPONDEN Isilah identitas Anda dengan lengkap pada kolom yang telah disediakan untuk nama diperbolehkan menggunakan inisial/disingkat. Nama :. Umur :. A. Petunjuk Pengisian Dalam
Lebih terperinci8. Apakah Saudara merasa kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak didik terkait dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki anak didik?
RAHASIA Lampiran 1 DATA PRIBADI 1. Usia : 2. Jenis kelamin : L / P 3. Latar belakang pendidikan : 4. Status marital : menikah/ belum menikah 5. Lokasi kerja : 6. Lama menjabat sebagai Guru SLB/C : 7. Tugas-tugas
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN SKALA: EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's
SKALA: EFIKASI DIRI LAMPIRAN-LAMPIRAN Case Processing Summary N % Cases Valid 33 100.0 Excluded a 0.0 Total 33 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Lebih terperinciLAMPIRAN. Konstruk Alat Tes Kuesioner Ketahanan Emosional
LAMPIRAN Konstruk Alat Tes Kuesioner Ketahanan Emosional Landasan Teori : Ketahanan Emosi adalah ketika seseorang mampu menahan dirinya untuk tidak marah, merasa sedih dan cemas ketika menghadapi situasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Skala Penelitian. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN A Skala Penelitian No: RAHASIA SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK
BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran
Lebih terperinciNama : Jenis Kelamin :
LAMPIRAN Lampiran 1 Petunjuk pengisian 1. Anda diminta untuk menjawab semua pertanyaan dalam skala sikap ini tanpa ada yang terlewati. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesui dengan kondisi saat ini,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS
LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA No. Pernyataan SS S N TS STS 1 2 Saya tidak mendaftar sidang skripsi pada periode ini karena merasa belum siap. Saya tersinggung
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI Diajukan kepada Progam Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi tugas akhir, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai Hubungan Antara Konsep Diri dengan Dukungan Orang Tua pada Siswa Kelas II SMU X Lampung yang sedang
Lebih terperinciA. SKALA PENELITIAN. A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja sebagai Agen Asuransi A 2 Skala Work-family Conflict
A. SKALA PENELITIAN A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja sebagai Agen Asuransi A 2 Skala Work-family Conflict 61 A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja Sebagai Agen
Lebih terperinciLampiran 1. Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengajar Guru Matematika. Konsep Aspek Indikator Empiris F UF 1.
Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengajar Guru Matematika Konsep Aspek Indikator Empiris F UF 1. Keterampilan 1 memberi penguatan Keterampilan mengajar adalah kompetensi
Lebih terperinciBIODATA PENULIS. No. Nama Sekolah Tempat Tahun Lulus Keterangan
BIODATA PENULIS Riwayat Pendidikan Formal No. Nama Sekolah Tempat Tahun Lulus Keterangan 1. SDN N No. 1 Ngali 2003 Lulus 2. SMP N 10 BIMA Ngali 2005 Lulus 3. MAN 2 Kota Bima Tolobali Kota Bima 2008 Lulus
Lebih terperinciSMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL SMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER I TAHUN 2016 1. Topik : Membangun pertemanan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme Lampiran 2 Angket Field Test Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme Lampiran 3 Skoring Aspek Kematangan Emosi Lampiran
Lebih terperinciTabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal
LAMPIRAN 1 Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal No item Validitas Kriteria 1 0,563 Item dapat dipakai 2 0,511 Item dapat dipakai 3 0,438 Item dapat dipakai 4 0,462 Item dapat dipakai 5 0,417
Lebih terperinciAngket 1 No Pernyataan SS S TS STS
Identitas Diri Subyek : Nama : Usia : Berat Badan : Isilah dengan memberi tanda [ ] pada pernyataan yang sesuai dengan jawaban anda. Beri Tanda [ ] bila : SS : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut Sangat
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang
BAB V PEMBAHASAN Tanggung jawab seorang pendidik sebagai orang yang mendidik yaitu dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
Lebih terperinciLAMPIRAN. repository.unisba.ac.id
LAMPIRAN LAMPIRAN Correlations DukunganSosial Resiliensi Correlation Coefficient 1,000,723 * Dukungan Sosial Sig. (2-tailed).,004 Spearman's rho Resiliensi Correlation Coefficient,723 * 1,000 Sig. (2-tailed),004.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer
Lebih terperinciSKALA KECERDASAN MUSIKAL
LAMPIRAN 1 2 SKALA KECERDASAN MUSIKAL Nama Kelas No. Absen :. :. :. Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan tentang diri anda sehari-hari. Jawablah pernyataan dengan membubuhkan V (tanda centang) pada
Lebih terperinciPedoman Pengisian Skala Sikap DUKUNGAN SOS IAL DAN KEPERCAYAAN DIRI
LAMPIRAN Pedoman Pengisian Skala Sikap DUKUNGAN SOS IAL DAN KEPERCAYAAN DIRI Petunjuk : Bacalah semua pertanyaan di bawah ini dengan seksama. Berilah tanda cek (v) yang sesuai dengan kondisi anda sekarang.
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Angket Pola Asuh Orangtua. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Kelas : 5. Pendidikan Orangtua :
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Angket Pola Asuh Orangtua I. IDENTITAS Bagian ini berisi data terkait identitas diri Anda Petunjung Pengisisan: Isilah data dibawah ini dengan tepat dan benar. Berilah tanda
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR
LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR Kuesioner Gaya Pengasuhan No. Item Spearman Diterima / Ditolak 1 0,304 Diterima 2 0,274 Ditolak 3 0,312 Diterima 4 0,398 Diterima 5 0,430 Diterima 6
Lebih terperinciLampiran 1. Instrumen Penelitian
Lampiran 1 Instrumen Penelitian 51 KUESIONER POLA ASUH ORANG TUA SEBELUM UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS No Pernyataan SS S TS STS 1 Jika saya tidak mendengarkan perintahnya maka, orang tua akan marah pada
Lebih terperinciLAMPIRAN A. SKALA REGULASI EMOSI SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS SKALA REGULASI EMOSI SAAT UJI COBA C. SKALA REGULASI EMOSI SAAT PENELITIAN
65 LAMPIRAN A. SKALA REGULASI EMOSI SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS SKALA REGULASI EMOSI SAAT UJI COBA C. SKALA REGULASI EMOSI SAAT PENELITIAN D. PROFI SMP NEGERI 6 BINJAI 66 Lampiran A Skala Regulasi Emosi
Lebih terperinciANGKET KEPERCAYAAN DIRI
ANGKET KEPERCAYAAN DIRI 45 46 Angket Kepercayaan Diri Nama : Nomer Absen : Kelas : Jenis Kelamin : Petunjuk Pengisian Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan tentang diri Anda yang berkaitan dengan kepercayaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen, dan Tingkat Kesukaran 1. Instrumen soal Uji coba instrumen soal dilakukan pada 45 responden di SD Negeri
Lebih terperinciLAMPIRAN A 1. SKALA KETERATURAN SHALAT LIMA WAKTU 3. RELIABILITAS SKALA KETERATURAN SHALAT LIMA 4. RELIABILITAS SKALA REGULASI EMOSI
LAMPIRAN A 1. SKALA KETERATURAN SHALAT LIMA WAKTU 2. SKALA REGULASI EMOSI 3. RELIABILITAS SKALA KETERATURAN SHALAT LIMA WAKTU 4. RELIABILITAS SKALA REGULASI EMOSI No : Fakultas Psikologi ---------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
47 LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri 6 Salatiga Mata Pelajaran : IPS Kelas/Semester : 3 (tiga)/ II (dua) Materi Pokok : Kegiatan jual beli di lingkungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan
BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan Analisis terhadap gaya belajar siswa berprestasi di SMP
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan
Lebih terperinciPerpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN LAMPIRAN A ALAT UKUR SKALA MANAJEMEN WAKTU Nama : Periode Penilaian : Fasilitator : Tanggal Penilaian : PETUNJUK PENGERJAAN 1. Bacalah pernyataan pada lembar berikut ini dengan cermat dan jujur.
Lebih terperinciSelamat Mengerjakan,
Petunjuk mengerjakan Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pilihan anda dengan memberi tanda ( ). Tidak ada penilaian yang baik dan buruk, juga tidak ada yang benar dan salah. Dalam pengisian
Lebih terperinci56 Perpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN 56 64 Skala Kematangan Emosi Putaran I Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 Excluded a 0.0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ujian akhir nasional (UAN) tahun pelajaran 2011/2012 semakin dekat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ujian akhir nasional (UAN) tahun pelajaran 2011/2012 semakin dekat. Setiap sekolah jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri seperti melakukan kegiatan pemantapan
Lebih terperinci