BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini dilaksanakan di kelas V B, pada semester II SD Negeri Panambangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan diberi alokasi waktu 3x35 menit (3 jam pelajaran). Setiap siklus terdapat pelaksanaan tindakan, observasi guru, observasi siswa, dan angket sikap kerja keras siswa. Satu siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi berupa tes tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian dari setiap siklus dapat dideskripsikan, dianalisis, dan direfleksi dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran, untuk mempermudah kegiatan pembelajaran selanjutnya. Hasil penelitian lebih rinci dipaparkan sebagai berikut: 83

2 1. Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan yang digunakan. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. 2) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan angket sikap kerja keras siswa. Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui baik tidaknya pengelolaan pembelajaran dan mengukur kesesuaian proses pembelajaran melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengukur aktivitas siswa pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Angket sikap kerja keras siswa digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sikap kerja keras siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika materi pecahan melalui pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. 3) Menyusun dan menyiapkan sarana dan media yang digunakan pada proses pembelajaran. Sarana yang digunakan yaitu LKS, dan lembar soal. Media yang digunakan pada materi perkalian pecahan yaitu menggunakan benda kongkrit seperti gelas ukur, botol, dan air, untuk

3 menjelaskan mengenai arti operasi hitung perkalian pecahan, dan kertas berpetak untuk menurunkan rumus operasi hitung perkalian pecahan. Menyiapkan set balok pecahan yang akan digunakan untuk media permainan balok pecahan dalam proses pembelajaran. 4) Mempersiapkan soal tes atau evaluasi akhir siklus. Tes atau evaluasi akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu dalam menguasai materi yang telah diajarkan. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada siklus I dibagi menjadi 2 pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan 2. Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 16 Januari 2016 dan pertemuan 2 pada hari Senin, tanggal 18 Januari 2016 di kelas V B SD Negeri Panambangan dengan alokasi waktu 3x35 menit atau sama dengan 3 jam pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti, yaitu pokok bahasan menjelaskan arti operasi hitung perkalian pecahan, menurunkan rumus operasi hitung perkalian pecahan, dan melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa pada pertemuan pertama. Pokok bahasan melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan campuran atau sebaliknya dan melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan desiamal atau sebaliknya dilakukan pada pertemuan ke dua.

4 1) Hasil Siklus I Pertemuan 1 Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul WIB sampai pukul WIB. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Guru dibantu peneliti membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru. Guru terlebih dahulu menegur siswa yang pada saat berdo a terlihat masih berbicara dan bermain dengan teman sebelum mempresensi kehadiran siswa. Guru memberikan pesan kepada siswa agar pada saat berdo a lebih baik tidak berbicara sendiri dan khusyu dalam berdo a. Guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya kepada siswa Siapa yang hari ini tidak berangkat?, siswa kompak menjawab berangkat semua. Pada siklus I pertemuan 1 seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 30 siswa.

5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. Apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai pecahan biasa, pecahan campuran, dan persen. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, terutama operasi hitung perkalian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung perkalian pecahan. b) Kegiatan Inti Guru menggunakan benda kongkrit yaitu gelas ukur, air, dan botol untuk melakukan percobaan dalam menjelaskan arti operasi hitung perkalian pecahan. Guru melibatkan siswa dalam melakukan percobaan, yaitu dengan meminta dua orang siswa maju ke depan untuk melakukan percobaan menggunakan air yang dituangkan ke dalam botol. Gambar 4.1 Siswa Melakukan Percobaan dengan Menuangkan Air ke dalam Gelas

6 Gambar 4.1 menunjukkan bahwa PF dan MF berani maju ke depan untuk melakukan percobaan. Siswa yang lain masih belum berani untuk maju ke depan melakukan percobaan bersama guru. PF dan MF dibimbing oleh guru dalam melakukan percobaan menuangkan air ke dalam dua buah gelas, sedangkan siswa yang lain memperhatikan. Siswa dibimbing oleh guru untuk menjelaskan arti operasi hitung perkalian pecahan setelah mendengarkan penjelasan guru saat melakukan percobaan. Siswa dapat membuktikan bahwa perkalian adalah penjumlahan yang berulang dengan melakukan percobaan menuangkan air ke dalam gelas. Guru membagikan kertas berpetak kepada masing-masing siswa dan menjelaskan langkah-langkah melakukan operasi hitung perkalian pecahan dengan menggunakan kertas berpetak. Gambar 4.2 Guru Menjelaskan Langkah-Langkah Operasi Hitung Perkalian Pecahan dengan Media Kertas Berpetak

7 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa guru sedang menjelaskan langkah-langkah melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa menggunakan media kertas berpetak. Siswa diminta untuk mengikuti langkah-langkah melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa pada kertas berpetak yang telah dibagikan oleh guru. Siswa masih banyak yang belum memahami mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa dengan menggunakan kertas berpetak. Siswa banyak yang bertanya kepada guru mengenai cara melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa menggunakan kertas berpetak. Guru berkeliling untuk membantu siswa yang merasa kesulitan dan membimbing siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa menggunakan kertas berpetak. Gambar 4.3 Siswa dibimbing Guru dalam Melakukan Operasi Hitung Perkalian Pecahan Biasa pada Kertas Berpetak

8 Gambar 4.3 menunjukkan siswa dibimbing dan dimotivasi oleh guru dalam melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa menggunakan kertas berpetak. Siswa yang merasa bingung dan malas dalam mengerjakan akhirnya bisa memahami dan semangat dalam mengerjakan. Siswa sangat antusias terhadap penggunaan media sehingga pembelajaran di dalam kelas dapat berlangsung dengan efektif. Siswa melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa pada kertas berpetak dan dapat menurunkan rumus operasi hitung perkalian pecahan. Guru memberikan beberapa contoh soal operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa dan siswa diminta untuk mengerjakan menggunakan rumus yang telah diturunkan. Beberapa siswa diminta untuk maju mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di papan tulis, tetapi belum ada siswa yang berani untuk maju mengerjakan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami. Materi selesai disampaikan kepada siswa, kemudian guru membentuk kelompok belajar. Setiap kelompok memiliki 4-5 anggota yang dipilih oleh guru sesuai dengan urutan nomor absen siswa. Pada saat pembagian kelompok suasana kelas menjadi gaduh, karena siswa harus berpindah tempat duduk untuk membentuk kelompok. Guru memberi perintah agar siswa tidak

9 gaduh lagi, dan memberi nasihat bahwa siswa harus menerima anggota kelompok yang telah dibagi oleh guru dan tidak boleh membenci teman kelompok, karena masing-masing anggota kelompok harus saling bekerja sama. Guru menjelaskan bahwa saat berkelompok mereka akan melakukan permainan balok pecahan. Guru membagikan satu set media permainan balok pecahan dan peraturan permainan balok pecahan yang berisi sama kepada masing-masing anggota kelompok. Siswa diminta untuk membuka set media permainan balok pecahan dan masing-masing siswa diminta untuk memegang satu buah balok pecahan. Guru meminta siswa untuk mengamati bagian-bagian balok pecahan yang telah dipegang oleh masing-masing siswa, dengan cara membaca aturan permainan balok pecahan yang telah dibagikan oleh guru. Gambar 4.4 Siswa Mengamati dan Mendengarkan Penjelasan Guru Mengenai Bagian Balok Pecahan dan Aturan Permainan Balok Pecahan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa siswa sedang mengamati balok pecahan dan mendengarkan penjelasan guru mengenai

10 bagian yang ada pada balok pecahan dan aturan permainan balok pecahan yang sudah dibagikan oleh guru. Guru dibantu oleh observer menunjukkan cara melakukan permainan balok balok pecahan. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok, agar siswa dapat mengerjakan soal-soal yang ada di dalam balok pecahan pada LKS. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan. Suasana kelas menjadi sangat ramai dan gaduh karena masih banyak siswa yang belum memahami cara permainan balok pecahan dan banyak siswa yang menghampiri guru untuk bertanya dan meminta bantuan. Guru meminta siswa untuk kembali ke dalam anggota kelompok masing-masing dan guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan bantuan dalam menyusun alur dalam permainan balok pecahan. Gambar 4.5 Guru Mengamati dan Membantu Siswa dalam Melakukan Permainan Balok Pecahan

11 Gambar 4.5 menunjukkan bahwa guru sedang berkeliling untuk mengamati siswa yang sedang melakukan permainan balok pecahan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Observer berkeliling dan menilai aktivitas siswa. Waktu yang telah ditentukan untuk melakukan permainan balok pecahan telah selesai, tetapi belum ada kelompok yang dapat menyelesaikan alur permainan balok pecahan. Siswa dan guru bersama-sama membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan dicocokan dengan jawaban yang ada di dalam LKS yang telah siswa kerjakan, dan menuliskan jawaban yang benar di papan tulis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami. c) Kegiatan Akhir Kegiatan akhir siklus I pertemuan 1, guru menjelaskan rangkuman materi secara singkat dan meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) sebagai tugas rumah (PR) agar siswa lebih memahami materi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pelajaran dengan meminta siswa untuk membaca hamdalah Alhamdulillah dan mengucapkan salam.

12 2) Hasil Siklus I Pertemuan 2 Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin, 18 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul WIB sampai pukul WIB. Materi yang disampaikan yaitu melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desiamal atau sebaliknya. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Guru dibantu observer membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru. Guru menegur siswa yang pada saat berdo a terlihat masih berbicara dan bermain dengan teman, karena sikap yang kurang baik tersebut dilakukan lagi oleh siswa akhirnya guru membuat kesepakatan dengan siswa, yaitu apabila pada pertemuan berikutnya masih ada siswa yang berbicara dan bermain pada saat berdo a, maka siswa tersebut harus membaca suratan pendek

13 sendiri. Guru mengingatkan kembali kepada siswa agar pada saat berdo a lebih baik tidak berbicara sendiri dan khusyu dalam berdo a. Guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya kepada siswa Siapa yang hari ini tidak berangkat?, siswa kompak menjawab berangkat semua. Sehingga pada siklus I pertemuan 2 seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 30 siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. Apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, terutama operasi hitung perkalian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru dan siswa juga membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. b) Kegiatan Inti Guru memasuki materi baru dan mempresentasikan materi menggunakan ceramah dan menjelaskan di papan tulis mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya, dan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan

14 pecahan desimal atau sebaliknya. Guru dalam menyampaikan materi sesekali menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Siswa terlihat senang saat guru menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah memahami materi. Guru memberikan contoh soal mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru meminta beberapa orang siswa untuk maju mengerjakan soal yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Siswa masih banyak yang takut dan ragu-ragu untuk maju mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani maju mengerjakan soal di papan tulis. Gambar 4.6 Siswa Maju Mengerjakan Soal di Papan Tulis Gambar 4.6 menunjukkan bahwa siswa setelah diberikan motivasi ada yang berani maju untuk mengerjakan soal yang di berikan oleh guru di papan tulis. Siswa yang berani maju yaitu RM.

15 RM dibimbing oleh guru dalam menyelesaikan soal. Siswa yang lain juga diminta untuk mengerjakan di buku tulis mereka masingmasing. Guru dan siswa yang lain mengoreksi jawaban dari RM dan jawaban RM benar. Guru meminta siswa untuk memberikan tepuk tangan kepada RM. Siswa yang awalnya tidak berani maju akhirnya berani untuk maju mengerjakan soal yang lain yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Suasana kelas menjadi sedikit ramai saat siswa menuju kelompoknya. Guru memerintahkan siswa supaya tidak ramai, setelah siswa tenang guru membagikan satu set media permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan LKS kepada setiap kelompok. Siswa terlihat senang dan antusias karena tahu akan melakukan permainan balok pecahan lagi. Guru menjelaskan dan mengingatkan kembali aturan permainan balok pecahan. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan dan memberikan motivasi kepada siswa dengan mengatakan bahwa kelompok yang dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu akan mendapatkan bintang. Siswa lebih bekerja keras untuk segera menyelesaikan permainan balok pecahan agar dapat memenangkan permainan balok pecahan.

16 Gambar 4.7 Siswa Melakukan Permainan Balok Pecahan Gambar 4.7 menunjukkan bahwa siswa sedang melakukan permainan balok pecahan. Seperti pada pertemuan sebelumnya, masih banyak siswa yang merasa kesulitan melakukan permainan balok pecahan. Beberapa kelompok terlihat sudah bisa melakukan permainan balok pecahan. Masing-masing kelompok terlihat berusaha keras untuk dapat menyelesaiakan alur permainan balok pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru berkeliling melihat dan mengawasi siswa dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Satu kelompok telah dapat menyelesaiakan permainan balok pecahan sebelum waktu yang telah ditentukan oleh guru habis. Guru melihat dan mencocokan alur yang telah diselesaikan dan ternyata alurnya sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru.

17 Waktu yang telah ditentukan untuk melakukan permainan balok pecahan telah selesai, guru berkeliling untuk melihat alur permainan masing-masing kelompok. Beberapa kelompok sudah ada yang dapat menyelesaikan alur permainan balok pecahan dengan benar, tetapi masih ada juga kelompok yang alur balok pecahannya masih belum tepat. Gambar 4.8 Alur Balok Pecahan Belum Tepat Gambar 4.8 menunjukkan bahwa masih ada kelompok dalam melakukan permainan balok pecahan belum sesuai dengan alur yang telah ditentukan oleh guru. Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang belum memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Kelompok yang telah dapat menyelesaiakan permainan balok pecahan terlebih dahulu dan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru diminta untuk maju ke depan dan guru memberikan penghargaan sebuah bintang kepada kelompok tersebut.

18 c) Kegiatan Akhir Kegiatan akhir siklus I pertemuan 2 siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras. Guru membagikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa. Guru membacakan terlebih dahulu peraturan mengerjakan soal. Siswa berdo a sebelum mengerjakan soal evaluasi. Guru membagikan angket sikap kerja keras dan menjelaskan petunjuk pengisian angket kepada siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami, serta membuat rangkuman materi bersama siswa setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras. Guru memberikan tugas rumah atau PR agar siswa lebih memahami materi. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa untuk mengucapkan hamdalah Alhamdulilah secara bersama-sama dan mengucapkan salam. c. Pengamatan (Observasi) Pengamatan (observasi) dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan pembelajaran atau tindakan serta dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Kegiatan observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kegiatan Observasi dilakukan oleh

19 observer I dan Observer II, Observer I bertugas untuk mengamati aktivitas siswa dari awal sampai akhir pembelajaran, observer I memberikan penilaian pada aktivitas siswa dengan mengacu pada lembar observasi aktivitas siswa dengan menuliskan angka 1, 2, 3, atau 4 pada kolom yang tersedia. Skor 1 kriteria kurang, skor 2 kriteria cukup, skor 3 kriteria baik, dan skor 4 kriteria sangat baik. Observer II bertugas untuk mengamati aktivitas guru dengan memberikan penilaian pada lembar yang sudah tersedia, pengamat memberikan penilaian dengan memberikan tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia dengan penggolongan skor 1 sampai dengan 4. Siklus I yang menjadi guru pelaksana tindakan adalah Nur Noviliana. Ibu Ruspiyati S.Pd., sebagai observer aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Ibu Ruspiyati S.Pd menjadi observer aktivitas siswa karena Ibu Ruspiyati adalah guru kelas V B sehingga sudah lebih tahu dan lebih hafal dengan siswa, sehingga dapat mempermudah dalam melakukan observasi dan penilaian pada siswa. Fitria Febriani sebagai observer II bertugas mengamati aktivitas guru. Aspek yang diamati dari observasi pada siklus I diantaranya sebagai berikut: 1) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Aktivitas guru yang diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung, dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, meliputi beberapa aspek yang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran langsung

20 dengan permainan balok pecahan. Aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR Rata- P 1 P 2 Rata I PERSIAPAN (Secara Keseluruhan) II PELAKSANAAN A. Pendahuluan 1. Apersepsi 2 3 2,5 2. Memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan Inti 1. Penyampaian materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran 2 3 2,5 2. Menggunakan model pembelajaran dengan tepat Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa Membagi siswa dalam kelompok untuk bermain permainan balok pecahan 2 3 2,5 8. Membagi LKS permainan balok pecahan Menjelaskan secara jelas langkah-langkah permainan balok pecahan Berkeliling memantau siswa pada saat melakukan permainan balok pecahan Memberikan bantuan jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam permainan balok pecahan Melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan runtut 2 3 2,5 13. Menguasai kelas dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai alokasi waktu Melakukan evaluasi pembelajaran C. Penutup 1. Memberikan penghargaan berupa predikat atau pujian pada kelompok diskusi/individu Bersama-sama menyimpulkan materi 2 3 2,5 3. Memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah (PR) Guru menutup pelajaran dengan salam III PENGELOLAAN WAKTU IV TEKNIK BERTANYA GURU Jumlah ,5 Rata-Rata 2,41 2,62 2,52 Kriteria Baik Keterangan : P 1 = pertemuan 1, P 2 = pertemuan 2 Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi tindakan guru pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut: pada tahap pendahuluan, guru

21 dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginstruksikan model pembelajaran yang akan digunakan dan bagaimana langkahlangkahnya kurang jelas, sehingga kurang dapat dipahami oleh siswa. Penyampaian apersepsi sudah cukup baik karena terbukti dapat memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti guru menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran sudah baik. Menyajikan materi sudah cukup baik yaitu materi disajikan secara sistematis dan runtut. Guru sudah baik dalam menggunakan media kertas berpetak dan media permainan balok pecahan, siswa juga dilibatkan dalam pemanfaatan media yang ada, sehingga siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dalam membagi kelas menjadi beberapa kelompok sudah cukup baik, ini dikarenakan garu membagi kelompok urut dengan nomor urut siswa, sehingga siswa lebih mudah dalam berkelompok, tetapi dalam pembagian kelompok siswa masih begitu ramai karena kelompok baru ditentukan oleh guru. Guru menjelaskan langkah-langkah permainan balok pecahan sudah cukup baik, karena masih banyak siswa yang ramai sehingga masih banyak siswa yang belum memahami langkah-langkah permainan balok pecahan. Siswa juga telah mendapatkan petunjuk permainan balok pecahan dan LKS yang telah dibagikan oleh guru

22 agar siswa dapat cepat memahami langkah-langkah permainan balok pecahan. Guru dalam membimbing siswa dalam melakukan permainan balok pecahan sudah baik, hal ini dikarenakan guru mau berkeliling mengamati dan mengontrol jalannya permainan, guru juga membantu siswa yang bertanya dan belum paham mengenai langkah-langkah permainan balok pecahan sehingga permainan balok pecahan dapat berjalan dengan baik. Guru tergolong sudah cukup baik dalam menginstruksikan siswa saat kegiatan pembelajaran, saat menyimpulkan hasil diskusi, dan dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Kegiatan akhir yaitu guru memberikan penghargaan berupa predikat atau pujian pada kelompok diskusi yang terbaik, guru memberikan bintang kepada kelompok tercepat yang berhasil menyelesaikan permainan balok pecahan dan sesuai dengan alur permainan balok pecahan yang telah ditentukan oleh guru. Guru tergolong sudah cukup baik dalam membimbing siswa untuk menyimpulkan materi. Guru juga memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pada saat kegiatan inti yaitu dalam menjelaskan dengan menggunakan media kertas berpetak dan media permainan balok pecahan, guru membutuhkan waktu yang cukup lama agar siswa dapat memahaminya, dan dalam sisklus I ini siswa diberikan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan permainan balok pecahan,

23 sehingga dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru melebihi alokasi waktu yang telah ditentukan, dan masih ada beberapa kegiatan akhir yang belum dilaksanakan oleh guru. Secara keseluruhan aktivitas guru selama siklus I berlangsung dapat digolongkan dalam kriteria baik. Hasil lembar observasi aktivitas guru pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor 2,41 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 2,62. Penilaian aktivitas guru pada siklus I menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan melalui lembar penilaian aktivitas guru pada siklus I diperoleh skor rata-rata 2,52, hal ini sesuai dengan perhitungan rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria baik. 2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran, observasi yang telah dilaksanakan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.2 sebagai berikut: No Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Respon Siswa Kegiatan Siswa P 1 P 2 Jumlah Rata-Rata A Memperhatikan penjelasan guru ,5 B Mengamati media dan alat peraga yang digunakan ,5 oleh guru C Merespon pertanyaan dari guru dan berani ,5 bertanya mengenai materi yang belum dipahami D Mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru E Berkelompok sesuai dengan kelompoknya dengan ,5 tertib dan aktif dalam diskusi kelompok F Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan ,5 tepat waktu Jumlah ,5 Rata-rata skor pertemuan 2,49 2,70 5,19 2,59 Rata-rata skor siklus I = 2,59 Kriteria skor rata-rata = Baik Keterangan : P 1 = pertemuan 1, P 2 = pertemuan 2

24 Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan tergolong cukup baik. Siswa sebagian besar telah memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi, walaupun ada beberapa siswa yang bercerita dan bermain-main dengan temannya. Siswa telah banyak yang merespon pertanyaan guru dengan baik secara bersama-sama, tetapi siswa masih ragu dalam menjawab pertanyaan dari guru dan masih belum berani untuk menjawab sendiri pertanyaan dari guru sehingga kelas masih didominasi oleh siswa yang pintar saja. Siswa sebagian besar sudah cukup baik dalam mencatat hal-hal penting yang disampaikan dan dituliskan oleh guru. Siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya dengan baik dan tertib. Permainan balok pecahan berlangsung, sebagian besar siswa telah berperan aktif dalam menyelesaikan alur permainan balok pecahan dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh agar dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. Secara keseluruhan aktivitas siswa selama siklus I berlangsung dapat digolongkan dalam kriteria baik. Hasil lembar observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor 2,49 dengan kriteria cukup dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 2,70 dengan kriteria baik. Penilaian aktivitas siswa pada siklus I menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan melalui lembar penilaian aktivitas siswa pada siklus I diperoleh skor

25 rata-rata 2,59, hal ini sesuai dengan perhitungan rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria baik. 3) Hasil Angket Sikap Kerja Keras Siklus I Pencapaian angket kerja keras siswa pada siklus I melalui model pembelajaran langsung dengar permainan balok pecahan di kelas V B SD Negeri Panambangan dapat dilihat dari tabel 4.3 di bawah ini: Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Angket Sikap Kerja Keras Siswa Siklus I No Pernyataan Jumlah Skor 1 Saya memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuan 64 2 Saya rajin dan lebih keras dalam belajar agar bisa mengalahkan teman 79 3 Saya berusaha keras dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sampai dengan selesai walaupun mengalami kesulitan 80 4 Saya senang mengikuti pelajaran matematika dan mencari sumber lain 68 untuk menambah wawasan 5 Apabila guru memberikan tugas, saya tidak mau bekerja keras untuk 80 menjawabnya 6 Apabila guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah saya melihat 80 teman 7 Saya mengajak teman untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif 70 (nyaman untuk belajar) 8 Saya membaca catatan yang sudah saya tulis saat guru menjelaskan 65 materi 9 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya selalu mendengarkan 72 dan mencatat hal yang penting 10 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya asyik bercerita dengan 73 teman 11 Saya melaksanakan tanggung jawab yang diberikan guru sebaikbaiknya 74 dengan mengumpulkan tugas tepat waktu 12 Saya tidak mau melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang 89 diberikan guru 13 Saya menyuruh teman untuk mengerjakan tugas yang sulit Saya memeriksa tugas yang telah selesai dikerjakan sebelum 64 dikumpulkan 15 Apabila saya mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika saya 80 akan bertanya kepada teman dan guru 16 Saya mengamati media yang ditampilkan guru dengan sungguhsungguh 81 Jumlah : 1209 Rata-Rata Skor Siklus I : 2,51 Kriteria : Baik

26 Berdasarkan tabel 4.3 hasil rekapitulasi angket sikap kerja keras di atas yang diperoleh dari data angket sikap kerja keras siswa yang telah diberikan kepada 30 siswa yang hadir diperoleh data bahwa jumlah skor keseluruhan yaitu 1209, dengan rata-rata skor 2,51, artinya kriteria sikap kerja keras siswa pada siklus I yaitu baik. Berdasarkan pernyataan yang ada, dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuannya. Siswa masih kurang untuk membaca catatan yang sudah ditulis dan jarang untuk mengoreksi hasil pekerjaan sebelum siswa mengumpulkan tugas kepada guru. 4) Hasil Prestasi Belajar Siklus I Pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditunjukan pada tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I No Indikator Keterangan 1. Jumlah seluruh siswa 30 siswa 2. KKM Jumlah siswa yang tuntas 20 siswa 4. Jumlah siswa yang belum tuntas 10 siswa 5. Jumlah seluruh nilai Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata siklus I 76,13 9. Persentase ketuntasan siklus I 66,66% 10. Kriteria Baik Berdasarkan tabel 4.4 rekapitulasi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan yang dilaksanakan pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,13. Jumlah siswa yang tuntas adalah 20 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa. Sedangkan siswa

27 yang belum tuntas adalah 10 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa. Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus I adalah 66,66% dengan kriteria baik. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 10 siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal evaluasi. Siswa yang belum tuntas, mendapatkan nilai yang kurang baik dan belum mencapai batas ketuntasan. Siswa kurang bekerja keras dalam menyelesaikan soal yang ada, siswa terlalu terburu-buru dalam mengerjakan soal, dan saat akan dikumpulkan pekerjaannya tidak dikoreksi terlebih dahulu, selain itu siswa kurang aktif dalam kelompok saat melakukan permainan balok pecahan. d. Refleksi Refleksi diadakan terhadap hasil tindakan, yang digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan selama proses pelaksanaan tindakan dalam siklus I. Hasil tindakan siklus I dengan hasil sebagai berikut: Kelebihan: 1) Guru dalam membimbing siswa sudah baik, karena guru berkeliling saat siswa mencoba menggunakan media kertas berpetak dan melakukan permainan balok pecahan. 2) Berdasarkan hasil observasi siswa, siswa telah berperan aktif dalam mengamati dan berperan serta dalam penggunaan media yang digunakan oleh guru, seperti dalam melakukan percobaan dengan

28 menggunakan air dan gelas, serta dalam penggunaan media kertas berpetak dan permainan balok pecahan. Kekurangan: 1) Hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh rata-rata skor sebesar 2,52 dengan kriteria baik. Walaupun begitu perlu adanya refleksi terhadap beberapa kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Guru dalam memberikan penjelasan mengenai penggunaan media kertas berpetak dan aturan permainan balok pecahan kurang begitu jelas, sehingga siswa masih banyak yang bingung dan kegiatan pembelajaran melebihi alokasi waktu yang sudah ditentukan. 2) Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I diperoleh rata-rata skor 2,59 dengan kriteria baik. Hasil observasi aktivitas siswa terlihat masih sedikit siswa yang berani untuk menanyakan hal-hal yang sulit kepada guru dan siswa masih ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan dari guru. Siswa terlalu terburu-buru dalam menyelesaika tugas dari guru dan tidak mengoreksi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan kepada guru. 3) Berdasarkan hasil evaluasi siklus I diperoleh nilai rata-rata 76,13 dengan ketuntasan belajar 66,66% dengan kriteria baik. Upaya meningkatkan prestasi belajar perlu dilakukan agar ketuntasan prestasi belajar terpenuhi 85% dari jumlah siswa.

29 4) Berdasarkan hasil angket sikap kerja keras siswa diperoleh rata-rata 2,51 dengan kriteria baik, sehingga masih perlu ditingkatkan agar sikap kerja keras siswa menjadi lebih baik. 5) Siswa sebagian besar belum terampil menggunakan media kertas berpetak dan bermain balok pecahan sehingga diperlukan bimbingan yang lebih ekstra dari guru supaya siswa dapat terampil menggunakan media kertas berpetak dan melakukan permainan balok pecahan agar dapat cepat menyelesaikan permainan balok pecahan sesuai dengan alur yang telah ditentukan oleh guru. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Upaya yang perlu dilakukan untuk siklus berikutnya diantaranya adalah: 1) Guru dalam menjelaskan penggunaan media dan aturan permainan balok pecahan harus dengan menggunkan kata-kata yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami oleh siswa. 2) Siswa diberikan dorongan dan motivasi agar siswa berani bertanya dan menyampaikan pendapatnya walaupun hanya dengan sekedar pujian atau acungan jempol kepada siswa yang sudah menjawab dengan benar. 3) Guru dan observer berusaha menciptakan suasana yang akrab sehingga siswa tidak takut, tidak terbebani dengan kehadiran guru dan observer, sehingga siswa merasa nyaman dalam belajar. Caranya yaitu dengan menggunakan bahasa yang santai, sering berkomunikasi

30 dengan siswa, dan bergabung saat siswa sedang berkelompok melakukan permainan balok pecahan. 4) Guru lebih banyak memberikan waktu untuk bertanya jawab dengan siswa, agar dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk bertanya. 5) Guru harus lebih menambah perhatian untuk membimbing siswa dalam menggunakan media kertas berpetak dan dalam melakukan permainan balok pecahan agar siswa melakukan permainan balok pecahan sesuai dengan aturan yang ada. 2. Hasil Penelitian Siklus II a. Hasil Perencanaan Perencanaan pada siklus II berdasarkan pada hasil refleksi siklus I, dengan harapan pada siklus II dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I. Kegiatan siklus II pada tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan yang digunakan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. 2) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan angket sikap kerja keras siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui baik tidaknya pengelolaan pembelajaran dan mengukur kesesuaian proses pembelajaran melalui model

31 pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengukur aktivitas siswa pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Angket sikap kerja keras siswa digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sikap kerja keras siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika materi pecahan melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. 3) Menyusun dan menyiapkan sarana dan media yang akan digunakan pada proses pembelajaran. Sarana yang digunakan yaitu LKS dan lembar soal. Media yang digunakan pada materi pembagian pecahan yaitu menggunakan kertas lipat, untuk menjelaskan mengenai arti operasi hitung pembagian pecahan dan menurunkan rumus pembagian pecahan. Menyiapkan set balok pecahan yang akan digunakan untuk permainan balok pecahan dalam proses pembelajaran. 4) Mempersiapkan soal tes atau evaluasi akhir siklus. Tes atau evaluasi akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu dalam menguasai materi yang telah diajarkan. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada siklus II dibagi menjadi 2 pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan 2. Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Januari 2016 dan pertemuan 2 pada hari Sabtu, tanggal 23 Januari 2016 di kelas V B SD Negeri Panambangan dengan alokasi waktu 3x35 menit atau sama dengan 3 jam pelajaran.

32 Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusun, yaitu pokok bahasan melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya, melakukan operasi hitung perkalian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya pada pertemuan pertama. Pokok bahasan menjelaskan bahwa pembagian adalah pengurangan yang berulang dan melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa pada pertemuan kedua. 1) Hasil Siklus II Pertemuan 1 Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul WIB sampai pukul WIB. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Guru dibantu observer membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa yang sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.

33 a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Siswa memberikan salam kepada guru setelah siswa berdo a. Gambar 4.9 Siswa Berdo a Gambar 4.9 menunjukkan bahwa siswa sedang berdo a bersama dan masih terlihat ada siswa yang bermain sendiri saat berdo a. Berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat pada saat pertemuan sebelumnya, maka siswa yang masih bermain saat berdo a diminta untuk membacakan suratan pendek. Guru mengingatkan kembali kepada siswa agar pada saat berdo a lebih baik tidak berbicara sendiri, bermain sendiri dan harus khusyu dalam berdo a. Guru mempresensi kehadiran siswa. Pada siklus II pertemuan 1 seluruh siswa hadir, sehingga jumlah siswa adalah 30 siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang digunakan. Guru melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan

34 siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan opersi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, terutama operasi hitung perkalian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru membimbing siswa juga membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. b) Kegiatan Inti Guru memasuki materi baru dan mempresentasikan materi menggunakan ceramah dan penjelasan di papan tulis mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya. Guru dalam menyampaikan materi sesekali menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Siswa terlihat senang saat guru menggunakan bahasa seharihari sehingga siswa lebih mudah memahami materi. Guru memberikan contoh soal mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya. Guru meminta beberapa orang siswa untuk maju mengerjakan soal

35 yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Siswa tanpa ditunjuk oleh guru, ada yang langsung mau maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru di papan tulis, tetapi masih banyak juga siswa yang takut untuk maju mengerjakan. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani maju mengerjakan soal di papan tulis, dan mengapresiasi kepada siswa yang berani maju mengerjakan soal di papan tulis dengan meminta siswa yang lain untuk memberikan tepuk tangan. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Suasana kelas menjadi sedikit ramai saat siswa menuju kelompoknya. Guru memerintahkan siswa supaya tidak ramai, setelah siswa tenang guru membagikan satu set media permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan LKS kepada setiap kelompok. Gambar 4.10 Guru Membagikan Set Balok Pecahan, Petunjuk Permainan Balok Pecahan dan LKS

36 Gambar 4.10 menunjukkan bahwa guru sedang membagikan set balok pecahan yang berisi sama, petunjuk permainan, dan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa terlihat senang dan antusias karena tahu akan melakukan permainan balok pecahan lagi. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan dan memberikan motivasi kepada siswa dengan mengatakan bahwa kelompok yang dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu akan mendapatkan bintang. Beberapa kelompok sudah terlihat dapat melakukan permainan balok pecahan sesuai dengan aturan permainan balok pecahan, tetapi masih ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan untuk melakukan permainan balok pecahan. Masingmasing kelompok terlihat berusaha keras untuk dapat menyelesaiakan alur permainan balok pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan balok pecahan. Gambar 4.11 Siswa Hampir Menyelesaikan Alur Permainan Balok Pecahan

37 Gambar 4.11 menunjukkan bahwa siswa hampir menyelesaikan alur permainan balok pecahan. Guru berkeliling melihat dan mengawasi siswa dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok telah dapat menyelesaikan permainan balok pecahan sebelum waktu yang telah ditentukan habis. Guru berkeliling untuk melihat alur permainan masingmasing kelompok, sebagian besar kelompok telah dapat menyelesaikan alur permainan dengan benar, tetapi masih ada juga kelompok yang alur permainan balok pecahannya masih belum tepat. Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang belum paham dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. Kelompok yang telah dapat menyelesaiakan permainan balok pecahan terlebih dahulu dan sesuai dengan alur yang telah di buat oleh guru diminta untuk maju ke depan dan guru memberikan penghargaan sebuah bintang kepada kelompok tersebut. c) Kegiatan Akhir Kegiatan akhir siklus II pertemuan 1, guru menjelaskan rangkuman materi secara singkat dan meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di dalam Buku Sekolah

38 Elektronik (BSE) sebagai tugas rumah (PR) agar siswa lebih memahami materi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pelajaran dengan meminta siswa untuk membaca hamdalah Alhamdulillah dan mengucapkan salam. 2) Hasil Siklus II Pertemuan 2 Siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul WIB sampai pukul WIB. Materi yang disampaikan yaitu menjelaskan arti pembagian pecahan, menurunkan rumus pembagian pecahan, dan melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Guru dan observer membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa yang sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru.

39 Siswa terlihat khusyu dalam berdo a dan tidak ada yang bermain ataupun berbicara dengan temannya, sehingga siswa tidak ada yang diberikan hukuman oleh guru untuk membaca suratan pendek. Guru memberikan pujian kepada siswa karena sikap mereka dalam berdo a sudah cukup baik dan harus dipertahankan. Guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya kepada siswa Siapa yang hari ini tidak berangkat?, siswa kompak menjawab berangkat semua. Sehingga pada siklus II pertemuan 2 seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 30 siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. Guru melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, selain operasi hitung perkalian pecahan, siswa juga harus memahami operasi hitung pembagian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung pembagian pecahan. b) Kegiatan Inti Guru menggunakan media berupa kertas lipat untuk menjelaskan arti pembagian pecahan dan untuk menurunkan rumus

40 operasi hitung pembagian pecahan. Siswa diikutsertakan dalam penggunaan media, yaitu masing-masing siswa dibagikan dua buah kertas lipat untuk melakukan percobaan. Gambar 4.12 Siswa Diikutsertakan dalam Penggunaan Media Kertas Lipat Gambar 4.12 menunjukkan bahwa siswa diikutsertakan dalam penggunaan media kertas lipat. Siswa mengikuti langkahlangkah yang disampaikan oleh guru dalam melakukan percobaan dengan menggunakan media kertas lipat. Guru membimbing siswa dalam menjelaskan arti pembagian pecahan dan menurunkan rumus operasi hitung pembagian pecahan. Gambar 4.13 Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru Mengenai Operasi Hitung Pembagian Pecahan dengan Menggunakan Media Kertas Lipat

41 Gambar 4.13 menunjukkan bahwa siswa sedang mendengarkan penjelasan guru mengenai operasi hitung pembagian pecahan dengan menggunakan media kertas lipat. Guru memberikan contoh soal pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa kepada siswa di papan tulis. Siswa diminta untuk mengerjakan soal di buku tulis, dan meminta siswa untuk maju ke depan mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru di papan tulis. Siswa sudah banyak yang berani mengacungkan jari untuk maju ke depan mengerjakan soal dari guru dalam pertemuan ini. Gambar 4.14 Siswa Berani Maju Mengerjakan Soal di Papan Tulis Gambar 4.14 menunjukkan bahwa salah satu siswa yang berani maju ke depan adalah US. US adalah siswa yang tinggal kelas di kelas V B, usianya jauh lebih tua dari siswa yang lain yang ada di kelas V B. US yang biasanya apabila ditanya oleh guru tidak berani mengungkapkan pendapatnya, pada pembelajaran ini US berani maju ke depan dan dengan bimbingan guru US mengerjakan soal di papan tulis. Guru meminta siswa yang lain untuk

42 memberikan tepuk tangan kepada US, dan memberikan motivasi kepada siswa yang belum berani maju untuk berani mengungkapkan pendapatnya, dan berani maju ke depan. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Suasana kelas pada saat siswa menuju kelompoknya sudah cukup tenang karena siswa sudah mengetahui anggota kelompoknya. Setelah semua siswa duduk sesuai dengan anggota kelompoknya, guru membagikan satu set media permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan LKS kepada setiap kelompok. Siswa terlihat senang dan antusias karena tahu akan melakukan permainan balok pecahan lagi. Guru menjelaskan kembali kepada siswa mengenai peraturan permainan balok pecahan kepada siswa. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan dan memberikan motivasi kepada siswa dengan mengatakan bahwa kelompok yang dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu akan mendapatkan bintang. Siswa sudah banyak yang memahami peraturan permainan balok pecahan dan melakukan permainan balok pecahan dengan baik. Masing-masing kelompok terlihat berusaha keras untuk dapat menyelesaiakan alur permainan balok pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru berkeliling

43 melihat dan mengawasi siswa dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok dapat menyelesaikan permainan balok pecahan sesuai dengan alur yang telah ditentukan oleh guru sebelum waktu yang ditentukan oleh guru habis. Guru berkeliling untuk melihat alur permainan masing-masing kelompok, sebagian besar kelompok telah dapat menyelesaikan alur permainan dengan benar. Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang belum memahami materi yang disampaikan oleh guru. Kelompok yang telah dapat menyelesaiakan permainan balok pecahan terlebih dahulu dan sesuai dengan alur yang telah di buat oleh guru diminta untuk maju ke depan dan guru memberikan penghargaan sebuah bintang kepada kelompok tersebut. c) Kegiatan Akhir Kegiatan akhir siklus II pertemuan 2 siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras. Guru membagikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa. Guru membacakan terlebih dahulu peraturan mengerjakan soal. Siswa berdo a sebelum mengerjakan soal evaluasi. Guru membagikan angket sikap kerja keras dan menjelaskan petunjuk pengisian angket kepada siswa setelah siswa selesai mengerjakan

44 soal evaluasi,. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami, serta membuat rangkuman materi bersama siswa. Guru memberikan tugas rumah atau PR agar siswa lebih memahami materi. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa untuk mengucapkan hamdalah Alhamdulilah secara bersama-sama dan mengucapkan salam. c. Pengamatan (Observasi) Pengamatan (observasi) dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan pembelajaran atau tindakan serta dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Kegiatan observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kegiatan Observasi dilakukan oleh observer I dan Observer II. Nur Noviliana bertindak sebagai guru pelaksana tindakan pada siklus II. Ibu Ruspiyati S.Pd sebagai observer aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Fitria Febriani sebagai observer II bertugas mengamati aktivitas guru. Aspek yang diamati dari observasi pada siklus II diantaranya sebagai berikut: 1) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Aktivitas guru yang diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung meliputi beberapa aspek yang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yaitu model

45 pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Aktivitas guru pada siklus II dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR Rata- P 1 P 2 Rata I PERSIAPAN (Secara Keseluruhan) II PELAKSANAAN A. Pendahuluan 1. Apersepsi Memotivasi siswa 2 3 2,5 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan Inti 1. Penyampaian materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran Menggunakan model pembelajaran dengan tepat Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2 3 2,5 6. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa Membagi siswa dalam kelompok untuk bermain permainan balok pecahan Membagi LKS permainan balok pecahan Menjelaskan secara jelas langkah-langkah permainan balok pecahan Berkeliling memantau siswa pada saat melakukan permainan balok pecahan Memberikan bantuan jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam permainan balok pecahan Melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan runtut Menguasai kelas dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai alokasi waktu 2 3 2,5 14 Melakukan evaluasi pembelajaran C. Penutup 1. Memberikan penghargaan berupa predikat atau pujian pada kelompok diskusi/individu Bersama-sama menyimpulkan materi Memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah (PR) Guru menutup pelajaran dengan salam III PENGELOLAAN WAKTU 2 3 2,5 IV TEKNIK BERTANYA GURU 2 3 2,5 Jumlah ,5 Keterangan : P 1 = pertemuan 1, P 2 = pertemuan 2 Rata-Rata 2,70 2,91 2,81 Kriteria Baik Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi tindakan guru pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut: pada tahap pendahuluan, guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginstruksikan model pembelajaran yang akan digunakan dan bagaimana langkah-

46 langkahnya sudah cukup jelas, sehingga mudah dipahami oleh siswa. Penyampaian apersepsi sudah baik karena terbukti dapat memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru dalam menyampaikan materi sudah lebih baik dari siklus sebelumnya dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan model pembelajarannya juga sudah baik. Menyajikan materi sudah cukup baik yaitu materi disajikan secara sistematis dan runtut. Guru sudah baik dalam menggunakan media kertas lipat dan media permainan balok pecahan, siswa juga dilibatkan dalam pemanfaatan media yang ada, sehingga siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dalam membagi siswa menjadi beberapa kelompok sudah baik, ini dikarenakan garu membagi siswa menjadi beberapa kelompok urut sesuai dengan nomor urut siswa, sehingga siswa lebih mudah dalam berkelompok, dan siswa juga tenang dan tertib saat menuju kelompoknya masingmasing. Guru dalam menjelaskan langkah-langkah permainan balok pecahan sudah baik dan dapat mengkondisikan siswa agar mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga sebagian besar siswa dapat memahami aturan permainan balok pecahan dan antusias dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru membimbing siswa dalam melakukan permainan balok pecahan lebih baik dari siklus sebelumnya, hal ini dikarenakan guru lebih sering berkeliling mengamati dan mengontrol jalannya permainan, guru juga membantu siswa yang bertanya dan yang belum

47 paham mengenai langkah-langkah permainan balok pecahan sehingga permainan balok pecahan dapat berjalan dengan baik. Guru tergolong sudah baik dalam menginstruksikan siswa dan menyimpulkan hasil diskusi. Kegiatan akhir yaitu guru memberikan penghargaan berupa predikat atau pujian pada kelompok diskusi yang terbaik, guru memberikan bintang kepada kelompok tercepat yang berhasil menyelesaikan permainan balok pecahan dan sesuai dengan alur permainan balok pecahan yang telah ditentukan oleh guru. Guru tergolong sudah baik dalam membimbing siswa menyimpulkan materi. Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Kegiatan pembelajaran sudah dilakukan seluruhnya dan sudah hampir sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, hanya terlewat beberapa menit saja. Secara keseluruhan aktivitas guru selama siklus II berlangsung dapat digolongkan dalam kriteria baik. Hasil lembar observasi aktivitas guru pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor 2,70 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 2,91. Penilaian aktivitas guru pada siklus II menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan melalui lembar penilaian aktivitas guru pada siklus II diperoleh skor rata-rata 2,81, hal ini sesuai dengan perhitungan rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria baik.

48 2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran, observasi yang telah dilaksanakan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Kegiatan Siswa Respon Siswa Jumlah Rata-rata P 1 P 2 A Memperhatikan penjelasan guru B Mengamati media dan alat peraga yang ,5 digunakan oleh guru C Merespon pertanyaan dari guru dan berani ,5 bertanya mengenai materi yang belum dipahami D Mencatat hal-hal penting yang disampaikan ,5 oleh guru E Berkelompok sesuai dengan kelompoknya ,5 dengan tertib dan aktif dalam diskusi kelompok F Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu ,5 Jumlah ,5 Rata-rata skor pertemuan 3,08 3,20 6,28 3,14 Rata-rata skor siklus II = 3,14 Kriteria skor rata-rata = Baik Keterangan : P 1 = pertemuan 1, P 2 = pertemuan 2 Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus II menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan tergolong baik. Siswa sebagian besar telah memperhatikan guru pada saat guru sedang menjelaskan materi, walaupun ada beberapa siswa yang bercerita dan bermain-main dengan temannya. Siswa telah banyak yang merespon pertanyaan guru dengan baik secara bersama-sama pada saat guru sedang mengajukan beberapa pertanyaan. Siswa pada siklus sebelumnya masih banyak yang takut untuk menjawab pertanyaan dari guru tetapi pada siklus ini sudah mulai berani untuk menjawab pertanyaan dari guru dan mau

49 maju ke depan. Sebagian besar siswa juga sudah baik dalam mencatat hal-hal penting yang disampaikan dan dituliskan oleh guru. Siswa sudah berkelompok sesuai dengan kelompoknya dengan baik dan tertib. Permainan balok pecahan berlangsung, sebagian besar siswa telah berperan aktif dalam menyelesaikan alur permainan balok pecahan dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh agar dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. Secara keseluruhan aktivitas siswa selama siklus II berlangsung dapat digolongkan dalam kriteria baik. Hasil lembar observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor 3,08 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 3,20. Penilaian aktivitas siswa pada siklus II menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan melalui lembar penilaian aktivitas siswa pada siklus I diperoleh skor rata-rata 3,14, hal ini sesuai dengan perhitungan rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria baik. 3) Hasil Angket Sikap Kerja Keras Siklus II Pencapaian angket kerja keras siswa pada siklus II melalui model pembelajaran langsung dengar permainan balok pecahan di kelas V B SD Negeri Panambangan diperoleh dari angket sikap kerja keras yang dibagikan oleh guru setiap akhir siklus. Hasil rekapitulasi angket sikap kerja keras siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini:

50 Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Angket Sikap Kerja Keras Siswa Siklus II No Pernyataan Jumlah Skor 1 Saya memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan 85 pengetahuan 2 Saya rajin dan lebih keras dalam belajar agar bisa mengalahkan 88 teman 3 Saya berusaha keras dalam menyelesaikan tugas yang diberikan 86 sampai dengan selesai walaupun mengalami kesulitan 4 Saya senang mengikuti pelajaran matematika dan mencari sumber 84 lain untuk menambah wawasan 5 Apabila guru memberikan tugas saya tidak mau bekerja keras 91 untuk menjawabnya 6 Apabila guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah saya melihat 81 teman 7 Saya mengajak teman untuk menciptakan suasana kelas yang 80 kondusif (nyaman untuk belajar) 8 Saya membaca catatan yang sudah saya tulis saat guru menjelaskan 86 materi 9 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya selalu mendengarkan 84 dan mencatat hal yang penting 10 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya asyik bercerita 83 dengan teman 11 Saya melaksanakan tanggung jawab yang diberikan guru sebaikbaiknya 91 dengan mengumpulkan tugas tepat waktu 12 Saya tidak mau melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang 92 diberikan guru 13 Saya menyuruh teman untuk mengerjakan tugas yang sulit Saya memeriksa tugas yang telah selesai dikerjakan sebelum 87 dikumpulkan 15 Apabila saya mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika 86 saya akan bertanya kepada teman dan guru 16 Saya mengamati media yang ditampilkan guru dengan sungguhsungguh 83 Jumlah : 1379 Rata-Rata Skor Siklus II: 2,87 Kriteria : Baik Berdasarkan tabel 4.7 hasil rekapitulasi angket sikap kerja keras di atas yang diperoleh dari data angket sikap kerja keras siswa yang telah diberikan kepada 30 siswa yang hadir diperoleh data bahwa jumlah skor keseluruhan yaitu 1379, dengan rata-rata skor 2,87, artinya kriteria sikap kerja keras siswa pada siklus II yaitu baik. Berdasarkan pernyataan yang ada dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang melihat pekerjaan temannya apabila diberikan

51 tugas oleh guru dan belum memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuannya. 4) Hasil Prestasi Belajar Siklus II Pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus II dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus II, hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditunjukan pada tabel 4.8 di bawah ini: Tabel 4.8 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus II No Indikator Keterangan 1. Jumlah seluruh siswa 30 siswa 2. KKM Jumlah siswa yang tuntas 24 siswa 4. Jumlah siswa yang belum tuntas 6 siswa 5. Jumlah seluruh nilai Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata siklus II 86,66 9. Persentase ketuntasan siklus II 80% 10. Kriteria Baik Berdasarkan tabel 4.8 rekapitulasi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan yang dilaksanakan pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata sebesar 86,66. Siswa yang tuntas berjumlah 24 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah 6 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa. Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus II adalah 80% dengan kriteria baik. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil prestasi belajar siswa sudah baik dan hampir mendekati presentase batas ketuntasan belajar karena hanya 6 siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal evaluasi. Siswa yang belum tuntas mendapatkan nilai yang kurang baik dan belum

52 mencapai batas ketuntasan, hal ini dikarenakan siswa kurang bekerja keras dalam menyelesaikan soal yang ada, siswa terlalu terburu-buru dalam mengerjakan soal, dan saat akan dikumpulkan pekerjaannya tidak dikoreksi terlebih dahulu. d. Refleksi Refleksi diadakan terhadap hasil tindakan, yang digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan selama proses pelaksanaan tindakan dalam siklus II. Hasil tindakan siklus II dengan hasil sebagai berikut: Kelebihan: 1) Guru termasuk dalam kategori baik dalam pelaksanaaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan karena guru telah melaksanakan tahap-tahap dalam menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan secara runtut. 2) Guru dalam membimbing siswa sudah baik karena guru berkeliling membimbing siswa saat siswa mencoba menggunakan media kertas lipat dan melakukan permainan balok pecahan. 3) Siswa berperan aktif dalam penggunaan media kertas lipat, dan sebagian besar siswa mencatat hal-hal penting yag disampaikan oleh guru. 4) Keterampilan siswa dalam melakukan permainan balok pecahan sudah baik, karena sudah banyak siswa yang terampil dalam melakukan permainan balok pecahan.

53 Kekurangan: 1) Hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh rata-rata skor sebesar 2,81 dengan kriteria baik. Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan masih perlu adanya refleksi terhadap beberapa kegiatan. Guru kurang menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa, sehingga siswa masih ada yang kurang berani untuk menyampaikan pendapat. 2) Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus II diperoleh ratarata skor 3,14 dengan kriteria baik. Hasil observasi aktivitas siswa, terlihat masih sedikit siswa yang bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam mengerjakan tugas dari guru. Siswa terlalu terburu-buru dalam mengerjakan soal dari guru dan tidak mengoreksi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan kepada guru, sehingga hasil yang diperoleh oleh siswa kurang maksimal. 3) Berdasarkan hasil evaluasi siklus II diperoleh nilai rata-rata 86,66 dengan ketuntasan belajar 80% dengan kriteria baik. Upaya meningkatkan prestasi belajar perlu dilakukan agar ketuntasan prestasi belajar terpenuhi 85% dari jumlah siswa. 4) Berdasarkan hasil angket sikap kerja keras siswa diperoleh rata-rata 2,87 dengan kriteria baik, sehingga masih perlu ditingkatkan agar sikap kerja keras siswa menjadi lebih baik.

54 Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Upaya yang perlu dilakukan untuk siklus berikutnya diantaranya adalah: 1) Guru dalam menjelaskan materi pembelajaran harus lebih baik lagi supaya mudah dimengerti oleh siswa. Upayakan dalam menerangkan materi guru melibatkan siswa untuk aktif bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru mengenai materi yang sedang dipelajari. 2) Guru harus lebih mengawasi, memberikan perhatian, dan bimbingan kepada semua siswa saat proses pembelajaran. Siswa yang dilihat masih kurang dalam mata pelajaran matematika harus diberikan bimbingan khusus agar prestasi belajar matematika siswa dapat meningkat. 3) Guru harus memberikan dorongan dan motivasi lebih banyak kepada siswa agar siswa lebih bekerja keras dalam mengikuti kegiatan pembelajaran termasuk dalam menyelesaikan permainan balok pecahan dan soal evaluasi agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. 4) Guru memberikan bimbingan yang lebih kepada siswa yang belum memahami aturan permainan balok pecahan dan lebih sering mengingatkan kepada siswa mengenai aturan permainan balok pecahan.

55 3. Hasil Penelitian Siklus III a. Hasil Perencanaan Perencanaan pada siklus III berdasarkan pada hasil refleksi siklus II, dengan harapan pada siklus III dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus II. Kegiatan siklus III pada tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan yang digunakan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. 2) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan angket sikap kerja keras siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui baik tidaknya pengelolaan pembelajaran dan mengukur kesesuaian proses pembelajaran melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengukur aktivitas siswa pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Angket sikap kerja keras siswa digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sikap kerja keras siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika materi pecahan melalui pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. 3) Menyusun dan menyiapkan sarana dan media yang akan digunakan pada proses pembelajaran. Sarana yang digunakan yaitu Lembar Kerja

56 Siswa (LKS), dan lembar soal untuk siswa. Menyiapkan set balok pecahan yang akan digunakan untuk permainan balok pecahan dalam proses pembelajaran. 4) Mempersiapkan soal tes atau evaluasi akhir siklus. Tes atau evaluasi akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu dalam menguasai materi yang telah diajarkan. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada siklus III dibagi menjadi 2 pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan 2. Siklus III pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 25 Januari 2016 dan pertemuan 2 pada hari Selasa, tanggal 26 Januari 2016 di kelas V B SD Negeri Panambangan dengan alokasi waktu 3x35 menit atau sama dengan 3 jam pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusun, yaitu pokok bahasan melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya, melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya pada pertemuan pertama. Pokok bahasan melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya, melakukan operasi hitung pembagian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya pada pertemuan kedua.

57 1) Hasil Siklus III Pertemuan 1 Siklus III pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, 25 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul WIB sampai pukul WIB. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Peneliti dan observer membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa yang sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru. Siswa terlihat khusyu dalam berdo a dan tidak ada yang bermain ataupun berbicara dengan temannya, sehingga siswa tidak ada yang diberikan hukuman oleh guru untuk membaca suratan pendek. Guru memberikan pujian kepada siswa karena sikap siswa dalam berdo a sudah baik dan harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya kepada siswa Siapa yang hari ini tidak berangkat?, siswa menjawab ada dua siswa yang tidak masuk yaitu US dan RF karena sedang sakit. Pada siklus III pertemuan 1 seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 28

58 siswa. Guru meminta siswa bersama-sama untuk mendo akan US dan RF agar cepat sembuh dan besok dapat berangkat sekolah. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang digunakan. Guru melakukan apersepsi dengan cara guru mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, selain operasi hitung perkalian pecahan, siswa juga harus memahami operasi hitung pembagian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung pemabagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru dan siswa juga membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. b) Kegiatan Inti Guru memasuki materi baru dan mempresentasikan materi menggunakan ceramah dan menjelaskan di papan tulis mengenai operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru dalam menyampaikan materi sesekali menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Siswa terlihat senang saat guru menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah

59 memahami materi. Guru memberikan contoh soal mengenai operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Gambar 4.15 Siswa Mencatat Hal Penting yang disampaikan oleh Guru Gambar 4.15 menunjukkan bahwa siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. Guru menyampaikan materi dan meminta beberapa orang siswa untuk maju mengerjakan soal yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Pada pertemuan ini sudah banyak siswa yang berani maju untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di papan tulis. Guru memberikan motivasi lebih kepada siswa yang belum pernah maju menjawab pertanyaan guru yang ada dipapan tulis, agar berani maju untuk menjawab pertanyaan. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, karena ada dua kelompok yang siswanya tidak masuk sekolah yaitu kelompok US dan RF. Suasana kelas pada saat siswa

60 menuju kelompoknya sudah cukup tenang karena siswa sudah mengetahui anggota kelompoknya. Gambar 4.16 Siswa Duduk Sesuai dengan Anggota Kelompok Gambar 4.16 menunjukkan bahwa siswa duduk sesuai dengan anggota kelompoknya dengan tertib. Guru membagikan satu set media permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan LKS kepada setiap kelompok. Siswa terlihat senang dan antusias karena tahu akan melakukan permainan balok pecahan. Guru menjelaskan kembali kepada siswa mengenai peraturan permainan balok pecahan kepada siswa. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan dan memberikan motivasi kepada siswa dengan mengatakan bahwa kelompok yang dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu akan mendapatkan bintang. Siswa sudah banyak yang memahami peraturan permainan balok pecahan dan melakukan permainan balok pecahan dengan baik. Masing-masing kelompok terlihat berusaha keras dan ingin menjadi yang pertama untuk dapat menyelesaiakan alur permainan

61 balok pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru berkeliling melihat dan mengawasi siswa dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Sebelum waktu yang telah ditentukan untuk melakukan permainan balok pecahan selesai, ternyata sudah ada beberapa kelompok yang dapat menyelesaikan alur permainan balok pecahan. Kemudian guru berkeliling untuk melihat alur permainan masing-masing kelompok, sebagian besar kelompok telah dapat menyelesaikan alur permainan dengan benar. Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang belum paham dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. Guru meminta kelompok yang memenangkan permainan balok pecahan maju ke depan dan diberikan penghargaan sebuah bintang. Gambar 4.17 Penghargaan Bintang Kepada Kelompok Yang Menang

62 Gambar 4.17 menunjukkan bahwa guru memberikan bintang kepada kelompok pertama yang dapat menyelesaikan permainan balok pecahan dan dengan alur yang sesuai yang telah di buat oleh guru. Bintang tersebut di tempelkan pada LKS kelompok yang memenangkan permainan balok pecahan. c) Kegiatan Akhir Kegiatan akhir siklus III pertemuan 1, guru menjelaskan rangkuman materi secara singkat dan meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) sebagai tugas rumah (PR) agar siswa lebih memahami materi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pelajaran dengan meminta siswa untuk membaca hamdalah Alhamdulillah dan mengucapkan salam. 2) Hasil Siklus III Pertemuan 2 Siklus III pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul WIB sampai pukul WIB. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Peneliti dibantu observer yang lain membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa sebelum kegiatan pembelajaran

63 dimulai. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru. Siswa terlihat khusyu dalam berdo a dan tidak ada yang bermain ataupun berbicara dengan temannya, sehingga siswa tidak ada yang diberikan hukuman oleh guru untuk membaca suratan pendek. Guru memberikan pujian kepada siswa karena sikap siswa dalam berdo a sudah baik dan harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Kemudian guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya kepada siswa Siapa yang hari ini tidak berangkat?, siswa menjawab dengan kompak berangkat semua, tetapi beberapa saat kemudian MF salah satu siswa kelas V B meminta ijin kepada guru untuk tidak mengikuti kegiatan pembelajaran. MF akan mewakili SD Negeri Panambangan mengikuti Lomba Cerdas Cermat (LCC) tingkat Kecamatan Cilongok, sehingga pada siklus III pertemuan 2 seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 29 siswa. Guru meminta siswa bersama-sama untuk mendo akan MF, agar MF dapat memenangkan LCC. Guru melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung

64 pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. Gambar 4.18 Guru Menginformasikan Kegiatan Pembelajaran yang akan dilaksanakan Gambar 4.18 menunjukkan bahwa guru sedang menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya dan melakukan operasi hitung pembagian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, selain operasi hitung perkalian pecahan, siswa juga harus memahami operasi hitung pembagian pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk

65 mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya dan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru dan siswa juga membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. d) Kegiatan Inti Guru memasuki materi baru dan mempresentasikan materi menggunakan ceramah dan menjelaskan di papan tulis mengenai operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya dan operasi hitung pembagian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya. Guru dalam menyampaikan materi sesekali menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Siswa terlihat senang saat guru menggunakan bahasa sehari-hari dan lebih mudah memahami materi. Guru memberikan contoh soal mengenai operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya dan operasi hitung pembagian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. Guru menyampaikan materi dan meminta beberapa orang siswa untuk maju mengerjakan soal yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Siswa banyak yang

66 berebut untuk maju ke depan untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di papan tulis. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar selalu berani mengungkapkan pendapatnya dan percaya diri dengan jawaban sendiri. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, karena ada satu kelompok yang siswanya tidak mengikuti kegiatan pembelajaran yaitu MF. Suasana kelas pada saat siswa menuju kelompoknya sudah tenang karena siswa sudah mengetahui anggota kelompoknya. Siswa duduk sesuai dengan anggota kelompoknya dengan tertib. Guru membagikan satu set media permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan LKS kepada setiap kelompok. Siswa terlihat senang dan antusias karena tahu akan melakukan permainan balok pecahan. Guru menjelaskan kembali kepada siswa mengenai peraturan permainan balok pecahan. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan dan memberikan motivasi kepada siswa dengan mengatakan bahwa kelompok yang dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu akan mendapatkan bintang. Siswa sudah banyak yang memahami peraturan permainan balok pecahan dan melakukan permainan balok pecahan dengan baik, masing-masing kelompok terlihat berusaha keras dan ingin

67 menjadi yang pertama untuk dapat menyelesaiakan alur permainan balok pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru berkeliling melihat dan mengawasi siswa dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Waktu yang ditentukan untuk melakukan permainan balok pecahan belum habis, tetapi sudah ada kelompok yang dapat menyelesaikan alur permainan balok pecahan. Gambar 4.19 Siswa Menyelesaikan Permainan Balok Pecahan Sesuai dengan Alur Gambar 4.19 menunjukkan bahwa siswa telah dapat menyelesaikan alur permainan balok pecahan dengan cepat sebelum waktu habis. Guru berkeliling untuk melihat alur permainan masing-masing kelompok, hampir semua kelompok telah dapat menyelesaikan alur permainan dengan benar, hanya satu kelompok saja yang belum menyelesaikan permainan balok pecahan karena waktu yang diberikan telah habis.

68 Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang belum paham dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. Guru meminta kelompok yang memenangkan permainan balok pecahan maju ke depan dan diberikan penghargaan sebuah bintang. c) Kegiatan Akhir Kegiatan akhir siklus III pertemuan 2 siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras. Guru membagikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa. Guru membacakan terlebih dahulu peraturan mengerjakan soal. Siswa berdo a sebelum mengerjakan soal evaluasi. Gambar 4.20 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Gambar 4.20 menunjukkan bahwa siswa sedang mengerjakan soal evaluasi dengan tenang dan berusaha keras dalam menjawab soal evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara

69 individu dan dilarang bekerjasama dengan teman. Guru membagikan angket sikap kerja keras dan menjelaskan petunjuk pengisian angket kepada siswa setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi. Gambar 4.21 Siswa Mengisi Angket Sikap Kerja Keras Gambar 4.21 menunjukkan bahwa siswa sedang mengisi angket sikap kerja keras dengan jujur dan dengan jawaban sendiri. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami dan membuat rangkuman materi bersama siswa setelah semua siswa mengisi angket. Guru memberikan tugas rumah atau PR agar siswa lebih memahami materi. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk rajin belajar. Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa untuk mengucapkan hamdalah Alhamdulilah secara bersama-sama dan mengucapkan salam. c. Pengamatan (Observasi) Pengamatan (observasi) dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan pembelajaran atau tindakan serta dilakukan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di M.Ts. Tarbiyatul Islamiyah (Taris) Lengkong yang letaknya di Desa Lengkong, Batangan, Pati, Jawa Tengah. M.Ts. ini berstatus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam upaya meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi ekonomi pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya: 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan Pembelajaran Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini, deskripsi yang akan diuraikan adalah: (1) kondisi awal, (2) siklus I, dan (3) siklus II. 4.1.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga. Sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Paparan Hasil belajar Hasil penelitian diperoleh dari tes formatif berupa penyelesaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Sabtu, 16 November

Lebih terperinci

Penerapan Metode Permainan Kotak Pesan Bermedia Kartu Perkalian Berwarna dalam Pembelajaran Matematika

Penerapan Metode Permainan Kotak Pesan Bermedia Kartu Perkalian Berwarna dalam Pembelajaran Matematika Penerapan Metode Permainan Kotak Pesan Bermedia Kartu Perkalian Berwarna dalam Pembelajaran Matematika BEST PRACTICE Oleh Yuliati, S.Pd KELOMPOK KERJA GURU Gugus I Ganeas 1 Best Practice Judul: Penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, dan setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan tanggal 17

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan oleh penulis dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran, aktivitas belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Tahap pra siklus dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas V SD N Ngajaran 02.Langkah pertama yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pesawat Sederhana Melalui Strategi Take and Give Pada Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2012/2013 dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal keaktifan belajar dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Jebeng

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan observasi terlebih dahulu di kelas VII MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar mengenal

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs NU Demak MTs NU Demak terletak di Jalan Raya Demak kota Kecamatan demak Kabupaten Demak. Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 104 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tahap Prasiklus Tahapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Tempat Penelitian Lembaga pendidikan yang dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas ini adalah Sekolah Dasar Negeri Sukoagung. Sekolah ini terletak di Desa Sukoagung,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara III. METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara Bandarlampung kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2010-2011 dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata pelajaran Bahasa Arab materi al- Unwa>n untuk meningkatkan keterampilan berbicara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan tindakan 4.1.1 Deskripsi kondisi awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar siswa kelas IV SD N Wonobodro 02 khususnya mata pelajaran matematika pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian di bab IV ini meliputi deskripsi siklus I, deskripsi siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah MTs Negeri Surakarta II kelas VIIC dengan jumlah 40 siswa (20 laki-laki dan 20 perempuan).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I dimulai memilih materi yang akan diajarkan yaitu panjang satuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama satu kali pertemuan, yaitu pada tanggal 8 September 2014,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci