WALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG"

Transkripsi

1 WALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB DAN PILIHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA BAUBAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAUBAU, Menmbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah sebagamana telah dubah kedua kalnya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, juncto Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerntah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagan Urusan Pemerntahan Antara Pemerntah, Pemerntahan Daerah Provns, dan Pemerntahan Daerah Kabupaten/Kota, perlu dlaksanakan Penetapan Urusan Pemerntahan yang menjad kewenangan Pemerntahan Daerah; b. bahwa berdasarkan pertmbangan sebagamana dmaksud pada huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Urusan Pemerntahan Wajb dan Plhan Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013" 1

2 yang Menjad Kewenangan Pemerntahan Kota Baubau; Mengngat 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republk Indonesa Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersh dan Bebas dar Korups, Kolus dan Nepotsme (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Bau-Bau (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2001 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 4120 ); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 4437), sebagamana telah dubah beberapa kal terakhr dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Permbangan Keuangan Antara Pemerntah Pusat dan Pemerntahan Daerah (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran "Bag. Hukum & Organsas Setela Kota Baubau 2013"

3 Negara Republk Indonesa Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerntah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembnaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerntah Daerah (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerntah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagan Urusan Pemerntahan Antara Pemerntah, Pemerntahan Daerah Provns, dan Pemerntahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerntah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organsas Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 4741); 10. Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organsas dan Tata Kerja Sekretarat Daerah, Sekretarat DPRD dan Staf Ahl Kota Baubau sebagamana telah dubah dengan Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organsas dan Tata Kerja Sekretarat Daerah, Sekretarat DPRD dan Staf Ahl Kota Baubau (Lembaran Daerah Kota Baubau Tahun 2011 Nomor 1); 11. Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organsas dan Tata Kerja Dnas Daerah Kota Baubau sebagamana telah dubah dengan Peraturan "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

4 Daerah Kota Bau bau Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organsas dan Tata Kerja Dnas Daerah Kota Baubau (Lembaran Daerah Kota Baubau Nomor 2 Tahun 2011); 12. Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organsas dan Tata Kerja Lembaga Tekns Daerah Kota Baubau sebagamana telah dubah dengan Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 3 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Organsas dan Tata Kerja Lembaga Tekns Daerah Kota Baubau (Lembaran Daerah Kota Baubau Nomor 3 Tahun 2011); 13. Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organsas dan Tata Keja Kecamatan Dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kota Baubau Tahun 2008 Nomor 3) Sebagamana telah dubah dengan Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 35 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota Baubau Tahun 2009 Nomor 35); 14. Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organsas dan Tata Kerja Satuan Pols Pamong Praja (Lembaran Daerah Kota Baubau Tahun 2011 Nomor 4); 4 "Bag. Hukum & Organsas Setela Kota Baubau 2013"

5 DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BAUBAU dan WALIKOTA BAUBAU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB DAN PILIHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA BAUBAU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah n yang dmaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota 2. Pemerntah Daerah adalah Pemerntah Kota 3. Kepala Daerah adalah Walkota 4. Wakl Kepala Daerah adalah Wakl Walkota Baubau 5. Dewan Perwaklan Rakyat Daerah yang selanjutnya dsebut DPRD adalah Dewan Perwaklan Rakyat Daerah Kota 6. Pemerntahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerntahan oleh Pemerntah Daerah dan DPRD menurut azas otonom dan tugas pembantuan dengan prnsp otonom seluas-luasnya dalam sstem dan prnsp Negara Kesatuan Republk Indonesa sebagamana dmaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republk Indonesa Tahun Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walkota dalam penyelenggaraan pemerntahan daerah yang terdr dar Sekretarat "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

6 Daerah, Sekretarat DPRD, Dnas, Inspektorat, Badan, Kantor, Kecamatan dan Kelurahan. 8. Daerah Otonom selanjutnya dsebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunya batas-batas wlayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerntahan dan kepentngan masyarakat setempat menurut prakarsa sendr berdasarkan aspras masyarakat dalam sstem Negara Kesatuan Republk Indonesa. 9. Otonom Daerah adalah hak, wewenang dan kewajban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendr urusan pemerntahan dan kepentngan masyarakat setempat sesua dengan peraturan perundangundangan. 10. Urusan Pemerntahan adalah fungs-fungs pemerntahan yang menjad hak dan kewajban setap tngkatan dan/atau susunan pemerntahan untuk mengatur dan mengurus fungs-fungs tersebut yang menjad kewenangannya dalam rangka melndung, melayan, memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat. 11. Urusan Wajb adalah urusan pemerntahan yang wajb dselenggarakan oleh pemerntahan daerah berkatan dengan pelayanan dasar. 12. Urusan Plhan adalah urusan pemerntahan yang secara nyata ada dan berpotens untuk menngkatkan kesejahteraan masyarakat sesua dengan konds, kekhasan dan potens unggulan daerah. 6 "Bag. Hukum & Organsas Setela Kota Baubau 2013"

7 BAB II PENETAPAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah n dtetapkan urusan yang menjad kewenangan Pemerntahan Daerah. (2) Urusan sebagamana dmaksud pada ayat (1), terdr dar urusan wajb dan plhan yang menjad kewenangan Pemerntahan Daerah. Pasal 3 (3) Urusan wajb yang menjad kewenangan Pemerntahan Daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 2 ayat (2), terdr dar : a. penddkan; b. kesehatan; c. lngkungan hdup; d. pekerjaan umum; e. penataan ruang; f. perencanaan pembangunan; g- perumahan; h. kepemudaan dan olahraga;. penanaman modal; j- koperas, usaha kecl dan menengah; k. kependudukan dan catatan spl; 1. ketenagakerj aan; m. ketahanan pangan; "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013" 1

8 n. pemberdayaan perempuan dan perlndungan anak; o. keluarga berencana dan keluarga sejahtera; p. perhubungan; q. komunkas dan nformatka; r. pertanahan; s. kesatuan bangsa dan poltk dalam neger; t. otonom daerah, pemerntahan umum, admnstras keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaan dan persandan; u. pemberdayaan masyarakat dan kelurahan; v. sosal; w. kebuda3?aan; x. statstk; y. kearspan; z. perpustakaan. (2) Urusan plhan yang menjad kewenangan Pemerntahan Daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 2 ayat (2), terdr dar : a. perkanan; b. pertanan; c. kehutanan; d. energ dan sumber daya mneral; e. parwsata; f. ndustr; g. perdagangan; h. ketransmgrasan. 8 "Bag. Hukum & Organsas Setela Kota Baubau 2013"

9 Pasal 4 (1) Urusan pemerntahan yang menjad kewenangan Pemerntah Kota Baubau sebagamana dmaksud dalam Pasal 3 terdr dar bdang, sub bdang dan sub-sub bdang. (2) Rncan bdang, sub bdang dan sub-sub bdang urusan pemerntahan sebagamana dmaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampran Peraturan Daerah dan merupakan bagan yang tdak terpsahkan dar Peraturan Daerah n. Pasal 5 (1) Penyelenggaraan urusan wajb sebagamana dmaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berpedoman pada standar pelayanan mnmal yang dtetapkan Pemerntah dan dlaksanakan secara bertahap. (2) Penyelenggaraan urusan wajb dan urusan plhan berpedoman pada norma, standar, prosedur dan krtera yang dtetapkan oleh Pemerntah. Pasal 6 (1) Berdasarkan Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) daerah, mata pencaharan penduduk, pemanfaatan lahan dan pengembangan potens yang ada d daerah, maka urusan plhan sebagamana dmaksud dalam Pasal 3 ayat (2) yang dtetapkan menjad urusan yang dprortaskan daerah adalah urusan sebaga berkut : a. urusan perdagangan; b. urusan parwsata; c. urusan perkanan dan kelautan; d. urusan pertanan; dan e. urusan pertambangan. (2) Penyelenggaraan urusan plhan sebagamana dmaksud pada ayat (1) dlaksanakan berdasarkan rumpun dan kesamaan karakterstk urusan, "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013" 9

10 dengan mempertmbangkan efektftas dan efsens pelaksanaan, dukungan sumber daya dan kemampuan pembayaan daerah. (3) Penyelenggaraan urusan plhan selan dmaksud pada ayat (1) dntegraskan menjad fungs yang melekat pada kelembagaan daerah yang mengurus urusan wajb dan urusan plhan yang dprortaskan. Pasal 7 Rncan urusan pemerntahan sebagamana dmaksud dalam Pasal 4 djadkan pedoman dalam : a. penyusunan dan penetapan landasan hukum bag daerah dalam menyelenggarakan otonom daerah; b. penyusunan/penyempurnaan unt organsas perangkat daerah yang rasonal dan sesua dengan kebutuhan serta potens daerah; c. penempatan personl sesua dengan kompetens dan persyaratan admnstratfnya; d. perencanaan dan penetapan urusan pemerntahan yang dprortaskan berdasarkan konds dan kemampuan daerah; e. perencanaan dan penyusunan alokas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); dan f. penlaan knerja, pembnaan dan pengawasan serta evaluas pelaksanaan otonom daerah. BAB III PENGELOLAAN URUSAN PEMERINTAHAN LINTAS DAERAH Pasal 8 (1) Pelaksanaan urusan pemerntahan yang mengakbatkan dampak lntas daerah dkelola bersama oleh daerah terkat. 10 "Mag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

11 (2) Tata cara pengelolaan bersama urusan pemerntahan sebagamana dmaksud pada ayat (1) berpedoman pada peraturan perundang- undangan. BAB IV URUSAN PEMERINTAHAN SISA Pasal 9 (1) Urusan pemerntahan yang tdak tercantum dalam Peraturan Daerah n untuk menjad kewenangan Pemerntah Kota Baubau, penentuannya menggunakan krtera eksternaltas, akuntabltas, dan efsens dengan memperhatkan keserasan lngkungan antar tngkatan dan/atau susunan pemerntahan. (2) Dalam hal Pemerntah Kota Baubau akan menyelenggarakan urusan pemerntahan.yang tdak tercantum dalam Peraturan Daerah n, Pemerntah Kota Baubau mengusulkan kepada Pemerntah melalu Menter Dalam Neger untuk mendapat penetapannya. BAB V PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN Pasal 10 (1) Dalam menyelenggarakan urusan pemerntahan sebagamana dmaksud dalam Pasal 2, Pemerntah Kota Baubau dapat : a. menyelenggarakan sendr; dan b. menugaskan dan/atau menyerahkan sebagan urusan pemerntahan yang menjad kewenangan Pemerntah Kota Baubau kepada Pemerntah Kelurahan berdasarkan tugas pembantuan. "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013" 11

12 (2) Penyerahan sebagan urusan pemerntahan sebagamana dmaksud pada ayat (1) huruf b, dtetapkan dengan Peraturan Walkota yang berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 11 (1) Apabla dalam penyelenggaraan urusan pemerntahan yang menjad kewenangan Pemerntah Kota Baubau, terdapat tambahan urusan dar Pemerntah, maka pemberlakuannya d Kota Baubau dtetapkan sesua peraturan perundang-undangan. (2) Apabla dalam evaluas penyelenggaraan urusan pemerntahan yang menjad kewenangan Pemerntah Kota Baubau terdapat urusan pemerntahan yang tdak dan/atau belum dapat dlaksanakan oleh Pemerntah Kota Baubau, maka urusan pemerntahan tu dapat dserahkan kepada Pemerntah atau Pemerntah Provns Sulawes Tenggara. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Walkota dapat melmpahkan sebagan urusan yang menjad kewenangan Pemerntahan Daerah sebagamana tercantum dalam lampran Peraturan Daerah n, kepada Perangkat Daerah yang dtunjuk dan/atau yang membdang. Pasal 13 Peraturan Daerah n mula berlaku pada tanggal dundangkan. Agar setap orang mengetahunya, memerntahkan Pengundangan Peraturan Daerah n, dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota 12 "Bag. Hukum & Organsas Setela Kota Baubau 2013"

13 Dtetapkan d Baubau Pada tanggal November 2013 W ALIKOTA BAUBAU T T D A.S. TAMRIN Dundangkan d Baubau Pada tanggal November 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA BAUBAU "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB DAN PILIHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA BAUBAU I. PENJELASAN UMUM Sesua dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah sebagamana telah dubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 juncto Peraturan Pemerntah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagan Urusan Pemerntahan antara Pemerntah, Pemerntahan Daerah Provns, dan pemerntahan Daerah Kabupaten/Kota, Pemerntahan Daerah menyelenggarakan urusan yang menjad kewenangannya, kecual urusan pemerntahan yang menjad urusan Pemerntah. Dalam menyelenggarakan urusan pemerntahan yang menjad kewenangan Daerah tersebut, Pemerntahan Daerah menjalankan otonom seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendr urusan pemerntahan berdasarkan asas otonom dan tugas pembantuan. Penyelenggaraan desentralsas mensyaratkan pembagan urusan pemerntahan antara Pemerntah dengan pemerntahan daerah. Urusan pemerntahan terdr dar urusan pemerntahan yang sepenuhnya menjad kewenangan Pemerntah dan urusan pemerntahan yang dkelola secara bersama antar tngkatan dan susunan pemerntahan atau konkuren. Dengan demkan dalam setap bdang urusan pemerntahan yang bersfat konkruen senantasa terdapat bagan urusan yang menjad kewenangan Pemerntah, pemerntahan daerah provns dan 14 "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

15 pemerntahan daerah Kabupaten/Kota.Urusan yang menjad kewenangan Pemerntahan Daerah terdr dar urusan wajb dan urusan plhan. Urusan pemerntahan wajb adalah urusan pemerntahan yang wajb dselenggarakan oleh Pemerntahan Daerah yang terkat dengan pelayanan dasar bag masyarakat, sepert penddkan dasar, kesehatan, lngkungan hdup, perhubungan, kependudukan dan sebaganya. Urusan pemerntahan yang bersfat plhan adalah urusan pemerntahan yang dprortaskan oleh Pemerntahan Daerah untuk dselenggarakan yang terkat dengan upaya mengembangkan potens unggulan yang menjad kekhasan Kota Urusan pemerntahan d luar urusan wajb dan urusan plhan yang dselenggarakan oleh Kota Baubau, sepanjang menjad kewenangan Daerah tetap dselenggarakan oleh Pemerntahan Daerah. Namun mengngat terbatasnya sumber daya dan sumber dana yang dmlk oleh Pemerntahan Kota Baubau, maka prortas penyelengaraan urusan pemerntahan dfokuskan pada urusan wajb dan urusan plhan yang benar-benar mengarah pada pencptaan kesejahteraan masyarakat dsesuakan dengan konds, potens dan kekhasan Kota Baubau D luar urusan pemerntahan yang bersfat wajb dan plhan sebagamana tercantum dalam lampran Peraturan Daerah n, Pemerntahan Kota Baubau juga melaksanakan urusan-urusan pemerntahan yang berdasarkan krtera pembagan urusan pemerntahan menjad kewenangan atas dasar prnsp penyelenggaraan urusan ssa. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal n memuat pengertan stlah yang dpergunakan dalam Peraturan Daerah n. Dengan adanya pengertan tentang stlah tersebut dmaksudkan untuk mencegah tmbulnya salah tafsr "Bag. Hukum & Organsas Setela Kota Baubau 2013" 15

16 dan salah pengertan dalam memaham dan melaksanakan Pasal-Pasal yang bersangkutan. Pengertan n dperlukan karena stlah-stlah tersebut mengandung pengertan yang baku dan tekns dalam bdang Urusan Pemerntahan yang menjad kewenangan Pemerntahan Daerah. Pasal 2 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 3 Ayat (1) Urusan wajb merupakan urusan pemerntahan yang wajb dselenggarakan oleh Pemerntahan Daerah berkatan dengan pelayanan dasar. Ayat (2) Urusan plhan merupakan urusan pemerntahan yang secara nyata ada dan berpotens untuk menngkatkan kesejahteraan masyarakat sesua dengan konds, kekhasan dan potens ungulan Daerah. Pasal 4 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 5 A y a t(1) 16 "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

17 Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 6 Ayat (1) Penetapan urusan plhan menjad urusan plhan yang dprortaskan adalah berdasarkan pertmbangan tngkat urgens dan pengaruhnya terhadap pendapatan masyarakat dan/atau daerah, konstrbusnya terhadap perekonoman dan/atau keberlangsungan pembangunan daerah. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 9 A y a t(1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

18 Pasal 10 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 11 A}'at (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU TAHUN 2013 NOMOR "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

19 Lam pran : Peraturan D aerah Kota Baubau N om or : Tahun 2013 Tanggal : A. URUSAN PEM E R IN TA H A N BIDANG PENDID IK AN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Kebjakan 1. Kebjakan dan Standar 1.a. Penetapan kebjakan operasonal penddkan d Kota Baubau sesua dengan kebjakan nasonal dan provns. b. Perencanaan operasonal program penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan nonformal sesua dengan perencanaan strategs tngkat provns dan nasonal. 2.a. Sosalsas dan pelaksanaan standar nasonal penddkan d tngkat Kota 3. Pengelolaan dan penyelenggaraan penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan nonformal. 4.a. Pemberan zn pendran serta pencabutan zn satuan penddkan dasar, satuan penddkan menengah dan satuan/penyelenggara penddkan nonformal. b. Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan satuan penddkan sekolah dasar bertaraf nternasonal. c. Pemberan zn pendran serta pencabutan zn satuan penddkan dasar dan menengah berbass keunggulan lokal. d. Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan penddkan berbass keunggulan lokal pada penddkan dasar dan menengah. 5. Pemberan dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan perguruan "Bag. Hukum & Organsas Setela Kota Baubau 2013" 19

20 tngg. 6. Pemantauan dan evaluas satuan penddkan sekolah dasar bertaraf nternasonal. 7. a.peremajaan data dalam sstem nfomas manajemen penddkan nasonal untuk tngkat Kota 2. Pembayaan 1.a. Penyedaan bantuan baya penyelenggaraan penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan nonformal sesua kewenangannya. b.pembayaan penjamnan mutu satuan penddkan sesua kewenangannya Kurkulum 1.a. Koordnas dan supervs pengembangan kurkulum tngkat satuan penddkan pada penddkan dasar. b. Sosalsas kerangka dasar dan struktur kurkulum penddkan anak usa dn, penddkan dasar, dan penddkan menengah. c. Sosalsas dan mplementas standar s dan standar kompetens lulusan penddkan dasar.! 2.a. Sosalsas dan fasltas mplementas kurkulum tngkat satuan penddkan pada penddkan anak usa dn dan penddkan dasar. 3. Pengawasan pelaksanaan kurkulum tngkat satuan penddkan pada penddkan dasar. 4. Sarana dan Prasarana 1.a. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasonal sarana dan prasarana penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah, dan penddkan nonformal. b. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana penddkan. 2.a. Pengawasan penggunaan buku 20 "Rag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

21 pelajaran penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah, dan penddkan nonformal. 5. Penddk dan Tenaga Kependdkan 1.a. Perencanaan kebutuhan penddk dan tenaga kependdkan penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan nonformal sesua kewenangannya. 6. Pengendalan Mutu Penddkan 1. Penlaan Hasl Belajar b. Pengangkatan dan penempatan penddk dan tenaga kependdkan PNS untuk penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah, dan penddkan nonformal sesua kewenangannya 2. Pemndahan penddk dan tenaga kependdkan PNS d Kota 3. Penngkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlndungan penddk dan tenaga kependdkan penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan nonformal. 4.a. Pembnaan dan pengembangan penddk dan tenaga kependdkan penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan nonformal. b. Pemberhentan penddk dan tenaga kependdkan PNS pada penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah, dan penddkan nonformal selan karena alasan pelanggaran peraturan perundang-undangan. 1. Membantu pelaksanaan ujan nasonal penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan nonformal. 2. Koordnas, fasltas, montorng, dan evaluas pelaksanaan ujan sekolah skala Kota 3. Penyedaan baya penyelenggaraan ujan sekolah skala Kota 2. Evaluas 1.a. Pelaksanaan evaluas pengelola, satuan, "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013" 21

22 jalur, jenjang, dan jens penddkan pada penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan nonformal skala Kota 2.a. Pelaksanaan evaluas pencapaan standar nasonal penddkan pada penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan nonformal skala Kota 3. Akredtas 1.a. Membantu pemerntah dalam akredtas penddkan nonformal Penjamnan Mutu 1.a Supervs dan fasltas satuan penddkan anak usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan nonformal dalam penjamnan mutu untuk memenuh standar nasonal penddkan. b. Supervs dan fasltas satuan penddkan bertaraf nternasonal dalam penjamnan mutu untuk memenuh standar nternasonal. c. Supervs dan Fasltas satuan penddkan berbass keunggulan lokal dalam penjamnan mutu. d. Evaluas pelaksanaan dan dampak penjamnan mutu satuan penddkan skala Kota B. URUSAN P E M E R IN TA H A N BIDANG K ESEHATA N SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Upaya Kesehatan 1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakt 1. Penyelenggaraan survalans epdemolog, penyeldkan kejadan luar basa skala Kota 2. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakt menular skala Kota 3. Penyelenggaraan pencegahan dan 22 "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

23 penanggulangan penyakt tdak menular tertentu skala Kota 4. Penyelenggaraan operasonal penanggulangan masalah kesehatan akbat bencana dan wabah skala Kota 2. Lngkungan Sehat 1. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lngkungan skala Kota 2. Penyehatan lngkungan. 3. Perbakan Gz Masyarakat 1. Penyelenggaraan survalans gz buruk skala Kota l l 4. Pelayanan Kesehatan Perorangan dan Masyarakat 2.a. Penyelenggaraan penanggulangan gz buruk skala Kota b. Perbakan gz keluarga dan masyarakat. 1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haj skala Kota 2. Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sekunder skala Kota 3. Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencl, rawan dan kepulauan skala Kota 4. Regstras, akredtas, sertfkas sarana kesehatan sesua peraturan perundangundangan. 5.a. Pemberan rekomendas zn sarana kesehatan tertentu yang dberkan oleh pemerntah dan provns. b. Pemberan zn sarana kesehatan melput rumah sakt pemerntah Kelas C, Kelas D, rumah sakt swasta yang setara, praktk berkelompok, klnk umum/spesals, rumah bersaln, klnk dokter keluarga/dokter gg keluarga, kedokteran komplementer, dan pengobatan tradsonal, serta sarana penunjang yang setara. 2. Pembayaan 1. Pembayaan Kesehatan l.a. Pengelolaan/penyelenggara- an, jamnan pemelharaan kesehatan sesua konds "Bag. Hukum & Organsas Setela Kota Bau bau 2013" 23

24 Kesehatan Masyarakat lokal. b. Penyelenggaraan jamnan pemelharaan kesehatan nasonal (Tugas Pembantuan). j 3. Sumber Daya Manusa Kesehatan 4. Obat dan Perbekalan Kesehatan l...! 1. Penngkatan Jumlah, Mutu dan Penyebaran Tenaga Kesehatan 1. Ketersedaan, Pemerataan, Mutu Obat dan Keterjangkauan Harga Obat Serta Perbekalan Kesehatan 1. Pemanfaatan tenaga kesehatan strategs. 2. Pendayagunaan tenaga kesehatan skala Kota 3. Pelathan tekns skala Kota 4. Regstras, akredtas, sertfkas tenaga kesehatan tertentu skala Kota Baubau sesua peraturan perundangundangan. 5. Pemberan zn praktk tenaga kesehatan tertentu. 1. Penyedaan dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar, alat kesehatan, reagensa dan vaksn skala Kota Baubau 2.a. Pengamblan samplng/contoh sedaan farmas d lapangan. b.pemerksaan setempat sarana produks dan dstrbus sedaan farmas. c. Pengawasan dan regstras makanan mnuman produks rumah tangga. d. Sertfkas alat kesehatan dan PKRT Kelas I. 3.a. Pemberan rekomendas zn PBF Cabang, PBAK dan Industr Kecl Obat Tradsonal (IKOT). b.pemberan zn apotk, toko obat. 5. Pemberdayaan Masyarakat 1. Pemberdayaan Indvdu, Keluarga dan Masyarakat Berperlaku Hdup Sehat dan 1. Penyelenggaraan promos kesehatan skala Kota 24 Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Bau bau 2013"

25 Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) 2. Manajemen Kesehatan 1. Kebjakan 1. Penyelenggaraan, bmbngan dan pengendalan operasonalsas bdang kesehatan. 2. Peneltan dan Pengembangan Kesehatan 1.a. Penyelenggaraan peneltan dan pengembangan kesehatan yang mendukung perumusan kebjakan Kota b. Pengelolaan surkesda skala Kota c. Implementas penapsan Iptek d bdang pelayanan kesehatan skala Kota 3. Kerjasama Luar Neger 4. Penngkatan Pengawasan dan Akuntabltas 5. Pengembangan Sstem Informas Kesehatan (SIK) 1. Penyelenggaraan kerjasama luar neger skala Kota 1. Pembnaan, montorng, evaluas dan pengawasan skala Kota 1. Pengelolaan SIK skala Kota C. PEM B A G IA N URUSAN PEM E R IN TA H A N B IDANG PEKERJA A N UM UM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Sumber Daya Ar 1. Pengaturan 1. Penetapan kebjakan pengelolaan sumber daya ar Kota 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya ar pada wlayah sunga dalam satu Kota 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya ar pada wlayah sunga dalam satu Kota 4. Penetapan dan pengelolaan kawasan lndung sumber ar pada wlayah sunga dalam satu Kota "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Bauhau 2013" 25

26 5. Pembentukan wadah koordnas sumber daya ar d tngkat Kota Baubau dan/atau pada wlayah sunga dalam satu Kota 6. Pembentukan koms rgas Kota Baubau 2. Pembnaan 1. Penetapan dan pemberan zn atas penyedaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan sumber daya ar pada wlayah sunga dalam satu Kota 2. Penetapan dan pemberan zn penyedaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan ar tanah. 3. Menjaga efektvtas, efsens, kualtas, dan ketertban pelaksanaan pengelolaan sumber daya ar pada wlayah sunga dalam satu Kota 4. Pemberan zn pembangunan, pemanfaatan, pengubahan, dan/atau pembongkaran bangunan dan/atau saluran rgas pada jarngan rgas prmer dan sekunder dalam daerah rgas yang berada dalam satu Kota j 3. Pembangunan/ Pengelolaan 5. Pemberdayaan para pemlk kepentngan dalam pengelolaan sumber daya ar tngkat Kota 6. Pemberdayaan kelembagaan sumber daya ar tngkat Kota 1. Konservas sumber daya ar pada wlayah sunga dalam satu Kota 2. Pendayagunaan sumber daya ar pada wlayah sunga dalam satu Kota 3. Pengendalan daya rusak ar yang berdampak skala Kota 4. Penyelenggaraan sstem nformas sumber daya ar tngkat Kota 5. Pembangunan dan penngkatan sstem rgas prmer dan sekunder pada daerah rgas dalam satu Kota 26 "Bag. Hukum & Organsas Setela Kota Baubau 2013"

27 6. Operas, pemelharaan dan rehabltas sstem rgas prmer dan sekunder pada daerah rgas dalam satu Kota Baubau yang luasnya kurang dar ha. 4. Pengawasan dan Pengendalan 7. Operas, pemelharaan dan rehabltas pada sunga, danau, waduk dan panta pada wlayah sunga dalam satu Kota 1. Pengawasan pengelolaan sumber daya ar pada wlayah sunga dalam Kota 2. Bna Marga 1. Pengaturan 1. Pengaturan jalan Kota Baubau: a. Perumusan kebjakan penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan jalan kota berdasarkan kebjakan nasonal d bdang jalan dengan memperhatkan keserasan antar daerah dan antar kawasan. b.penyusunan pedoman operasonal penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. c. Penetapan status jalan kabupaten/desa dan jalan kota. d.penyusunan perencanaan umum dan pembayaan jarngan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. 2. Pembnaan 1. Pembnaan jalan Kota Baubau: a. Pemberan bmbngan penyuluhan serta penddkan dan pelathan para aparatur penyelenggara jalan kabupaten/desa dan jalan kota. b. Pemberan zn, rekomendas, dspensas dan pertmbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang mlk jalan, dan ruang pengawasan jalan. 2. Pengembangan teknolog terapan d bdang jalan untuk jalan kabupaten/desa dan jalan kota. 3. Pembangunan dan 1. Pembangunan jalan Kota Baubau: "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

28 Pengusahaan a. Pembayaan pembangunan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. b. Perencanaan tekns, pemrograman dan penganggaran, pengadaan lahan, serta pelaksanaan konstruks jalan kabupaten/desa dan jalan kota. c. Pengoperasan dan pemelharaan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. d. Pengembangan dan pengelolaan manajemen jalan kabupaten desa dan jalan kota. 4. Pengawasan 1. Pengawasan jalan Kota Baubau: a. Evaluas knerja penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. b. Pengendalan fungs dan manfaat hasl pembangunan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. j Perkotaan dan Perdesaan 1. Pengaturan 1. Penetapan kebjakan dan strateg pembangunan perkotaan dan perdesaan wlayah Kota Baubau (mengacu kebjakan nasonal dan provns). 2. Penetapan peraturan daerah Kota Baubau mengena pengembangan perkotaan dan perdesaan berdasarkan NSPK. 2. Pembnaan 1. Fasltas penngkatan kapastas manajemen pembangunan dan pengelolaan PS perkotaan dan pedesaan tngkat Kota 2. Pemberdayaan masyarakat dan duna usaha dalam pembangunan perkotaan dan perdesaan d wlayah Kota 3. Pembangunan 1. Penyapan program pembangunan sarana dan prasarana perkotaan dan perdesaan jangka panjang dan jangka menengah Kota Baubau dengan mengacu pada RPJP dan RPJM nasonal dan provns. 2. Penyelenggaraan kerjasama/ kemtraan antara pemerntah daerah/duna usaha/ masyarakat dalam pengelolaan dan pembangunan sarana dan prasarana 28 "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

29 perkotaan dan perdesaan d lngkungan Kota 3. Penyelenggaraan pembangunan PS perkotaan dan perdesaan d wlayah Kota Baubau 4. Pembentukan lembaga/badan pengelola pembangunan perkotaan dan perdesaan d Kota 4. Pengawasan 1. Pengawasan dan pengendalan terhadap pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan kawasan perkotaan dan perdesaan d Kota 2. Pengawasan dan pengendalan atas pelaksanaan NSPK. 4. Ar Mnum 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah Kota Baubau mengena kebjakan dan strateg pengembangan ar mnum d daerah Kota 2. Penetapan BUMD sebaga penyelenggara SPAM d Kota 3. Penetapan peraturan daerah NSPK pelayanan PS ar mnum berdasarkan SPM yang dsusun pemerntah dan provns. 4. Memberkan zn penyelenggaraan pengembangan SPAM d wlayahnya. 2. Pembnaan 1. Penyelesaan masalah dan permasalahannya d dalam wlayah Kota 2. Penngkatan kapastas tekns dan manajemen pelayanan ar mnum d wlayah Kota Baubau termasuk kepada Badan Pengusahaan Pelayanan (operator) BUMD. 3. Pembangunan 1. Penetapan pemenuhan kebutuhan ar baku untuk kebutuhan pengembangan SPAM d wlayah Kota 2. Pengembangan SPAM d wlayah Kota Baubau untuk pemenuhan SPM. Bcg. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

30 3. Fasltas penyelenggaraan (bantuan tekns) kepada kecamatan, pemerntah desa, serta kelompok masyarakat d wlayahnya dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM. 4. Penyusunan rencana nduk pengembangan SPAM wlayah admnstras Kota 5. Penyedaan PS ar mnum untuk daerah bencana dan daerah rawan ar skala Kota j 6. Penanganan bencana alam tngkat Kota 4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan pengembangan SPAM yang berada d wlayah Kota 2. Evaluas terhadap penyelenggaraan pengembangan SPAM yang utuh d w layahnya. 3. Pengawasan dan pengendalan atas pelaksanaan NSPK. 5. Ar Lmbah 1 I j 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebjakan pengembangan PS ar lmbah d wlayah Kota Baubau mengacu pada kebjakan nasonal dan provns. 2. Pembentukan lembaga tngkat Kota Baubau sebaga penyelenggara PS ar lmbah d wlayah Kota 3. Penetapan peraturan daerah berdasarkan NSPK yang dtetapkan oleh pemerntah dan provns. 4. Memberkan zn penyelenggaraan PS ar lmbah d wlayah Kota 2. Pembnaan 1. Penyelesaan masalah pelayanan d lngkungan Kota 2. Pelaksanaan kerjasama dengan duna usaha dan masyarakat dalam 30 "Bcg. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

31 penyelenggaraan pengembangan PS ar lmbah Kota 3. Penyelenggaraan (bantek) pada kecamatan, pemerntah desa, serta kelompok masyarakat d wlayahnya dalam penyelenggaraan PS ar lmbah. 3. Pembangunan 1. Penyelenggaraan pembangunan PS ar lmbah untuk daerah Kota Baubau dalam rangka memenuh SPM. 2. Penyusunan rencana nduk pengembangan PS ar lmbah Kota 3. Penanganan bencana alam tngkat lokal (Kota Baubau). 4. Pengawasan 1. Montorng penyelenggaraan PS ar lm bah d Kota 6. Persampahan 1. Pengaturan 2. Pembnaan 2. Evaluas terhadap penyelenggaraan pengembangan ar lmbah d Kota 3. Pengawasan dan pengendalan atas pelaksanaan SPM. 1. Penetapan peraturan daerah kebjakan pengembangan PS persampahan d Kota Baubau mengacu pada kebjakan nasonal dan provns. 2. Penetapan lembaga tngkat Kota Baubau penyelenggara pengelolaan persampahan d wlayah Kota 3. Penetapan peraturan daerah berdasarkan NSPK yang dtetapkan oleh pemerntah dan provns. 4. Pelayanan perznan dan pengelolaan persampahan skala Kota 1. Penngkatan kapastas manajemen dan fasltas kerjasama duna usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan PS persampahan Kota 2. Memberkan bantuan tekns kepada "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

32 kecamatan, pemerntah desa, serta kelompok masyarakat d Kota 3. Pembangunan 1. Penyelengaraan dan pembayaan pembangunan PS persampahan d Kota 2. Penyusunan rencana nduk pengembangan PS persampahan Kota 4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap seluruh tahapan pengembangan persampahan d wlayah Kota 2. Evaluas knerja penyelenggaraan d wlayah Kota 3. Pengawasan dan pengendalan atas pelaksanaan NSPK. 7. Dranase 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebjakan dan strateg Kota Baubau berdasarkan kebjakan nasonal dan provns. 2. Penetapan peraturan daerah NSPK dranase dan pematusan genangan d wlayah Kota Baubau berdasarkan SPM yang dsusun pemerntah pusat dan provns. 2. Pembnaan 1. Penngkatan kapastas teknk dan manajemen penyelenggara dranase dan pematusan genangan d wlayah Kota 3. Pembangunan 1. Penyelesaan masalah dan permasalahan operasonalsas sstem dranase dan penanggulangan banjr d wlayah Kota Baubau serta koordnas dengan daerah sektarnya. 2. Penyelenggaraan pembangunan dan pemelharaan PS dranase d wlayah Kota 3. Penyusunan rencana nduk PS dranase skala Kota 32 "Bag. Hukum & Organsas Setela Kota Baubau 2013"

33 8. Permukman 1. Kawasan Sap Bangun (Kasba) dan Lngkungan Sap Bangun (Lsba) yang berdr sendr: 4. Pengawasan 1. Evaluas terhadap penyelenggaraan sstem dranase dan pengendal banjr d wlayah Kota 2. Pengawasan dan pengendalan penyelenggaraan dranase dan pengendalan banjr d Kota 3. Pengawasan dan pengendalan atas pelaksanaan NSPK. a. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebjakan dan strateg Kasba/Lsba d wlayah Kota 2. Penetapan Peraturan Daerah NSPK Kasba dan Lsba d wlayah Kota b. Pembnaan c. Pembangunan 1. Penyelenggaraan pembangunan Kasba/Lsba d Kota 2. Pelaksanaan kerjasama swasta, masyarakat tngkat nasonal dalam pembangunan Kasba/Lsba. 3. Penetapan zn lokas Kasba/Lsba d Kota d. Pengawasan 1. Pengawasan dan pengendalan penyelenggaraan Kasba dan Lsba d Kota 2. Evaluas penyelenggaraan pembangunan Kasba dan Lsba d Kota 3. Pengawasan dan pengendalan atas pelaksanaan NSPK d Kota 2. Permukman Kumuh/ Nelayan: a. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebjakan dan strateg penanggulangan permukman "Bag. Hukum & Organsas Setca Kota Baubau 2013"

34 b. Pembnaan kumuh/nelayan d wlayah Kota 2. Penetapan peraturan daerah tentang pencegahan tmbulnya permukman kumuh d wlayah Kota c. Pembangunan 1. Penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh perkotaan d Kota 2. Pengelolaan peremajaan/ perbakan permukman kumuh/nelayan dengan rusunawa. d. Pengawasan 1. Melaksanakan pengawasan dan pengendalan permukman kumuh d wlayah Kota 1 I 1 2. Evaluas pelaksanaan program penanganan permukman kumuh d Kota 3. Pengawasan dan pengendalan atas pelaksanaan NSPK d Kota 3. Pembangunan Kawasan a. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebjakan dan strateg pembangunan kawasan d wlayah Kota j b. Pembnaan c. Pembangunan d. Pengawasan 2. Penetapan peraturan daerah NSPK pembangunan kawasan d wlayah Kota 1. Penyelenggaraan pembangunan kawasan strategs nasonal. 1. Melaksanakan pengawasan dan pengendalan pembangunan kawasan d wlayah Kota 2. Evaluas pelaksanaan program pembangunan kawasan d Kota 3. Pengawasan dan pengendalan atas pelaksanaan NSPK d Kota 9. Bangunan Gedung 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah Kota Baubau, mengena bangunan gedung dan 34 "Bog. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

35 dan Lngkungan lngkungan mengacu pada norma, standar, prosedur dan krtera nasonal. 2. Penetapan kebjakan dan strateg Kota Baubau mengena bangunan gedung dan lngkungan. 3. Penetapan kelembagaan bangunan gedung d Kota 4. Penyelenggaraan IMB gedung. 5. Pendataan bangunan gedung. 6. Penetapan persyaratan admnstras dan tekns untuk bangunan gedung adat, sem permanen, darurat, dan bangunan gedung yang dbangun d lokas bencana. 7. Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Bangunan dan Lngkungan (RTBL). 2. Pembnaan 1. Pemberdayaan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lngkungannya. 2. Pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lngkungan. 3. Pembangunan 1. Penyelenggaraan bangunan gedung dan lngkungan dengan berbass pemberdayaan masyarakat. 2. Pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang menjad aset pemerntah Kota 3. Penetapan status bangunan gedung dan lngkungan yang dlndung dan dlestarkan yang berskala lokal. 4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, pedoman dan standar tekns dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lngkungannya. 2. Pengawasan dan penertban pembangunan, pemanfaatan, dan pembongkaran bangunan gedung. "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

36 3. Pengawasan dan penertban pelestaran bangunan gedung dan lngkungan yang dlndung dan dlestarkan yang berskala lokal. 10. Jasa Konstruks 1. Pengaturan 1. Pelaksanaan kebjakan pembnaan jasa konstruks yang telah dtetapkan. 2. Pemberdayaan 1. Pengembangan sstem nformas jasa konstruks dalam wlayah Kota Baubau yang bersangkutan. 2. Peneltan dan pengembangan jasa konstruks dalam wlayah Kota Baubau yang bersangkutan. 3. Pengembangan sumber daya manusa bdang jasa konstruks d tngkat Kota 4. Penngkatan kemampuan teknolog jasa konstruks dalam wlayah Kota Baubau yang bersangkutan 5. Melaksanakan pelathan, bmbngan tekns dan penyuluhan dalam wlayah Kota 6. Penerbtan perznan usaha jasa konstruks. 3. Pengawasan 1. Pengawasan tata lngkungan dalam wlayah Kota Baubau yang bersangkutan. 2. Pengawasan sesua kewenangannya untuk terpenuhnya tertb penyelenggaraan pekerjaan konstruks. D. PEM B A G IA N U R U S A N PEM E R IN TA H A N BIDANG PENATA A N RUANG SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah bdang penataan ruang d tngkat Kota Baubau 2. Penetapan penataan ruang peraran sampa dengan 4 (empat) ml dar gars panta. 3. Penetapan krtera penentuan dan perubahan fungs ruang kawasan/lahan 36 "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

37 wlayah dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang. 4. Penetapan kawasan strategs Kota Baubau 2. Pembnaan 1. Sosalsas NSPK bdang penataan ruang. 2. Sosalsas SPM bdang penataan ruang. 3. Penddkan dan pelathan. 4. Peneltan dan pengembangan. 5. Pengembangan sstem nformas dan komunkas penataan ruang Kota 6. Penyebarluasan nformas penataan ruang kepada masyarakat. 7. Pengembangan kesadaran dan tanggungjawab masyarakat. 3. Pembangunan a. Perencanaan Tata Ruang 1. Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Wlayah Kota Baubau (RTRWK). 2. Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategs Kota 3. Penetapan rencana detal tata ruang untuk RTRWK. b. Pemanfaatan Ruang 1. Penyusunan program dan anggaran Kota Baubau d bdang penataan ruang. 2. Pemanfaatan kawasan strategs Kota 3. Pemanfaatan NSPK bdang penataan ruang Pemanfaatan kawasan andalan sebaga bagan dar RTRWK. 5. Pemanfaatan nvestas d kawasan strategs Kota Baubau dan kawasan lntas Kota Baubau bekerjasama dengan pemerntah daerah, masyarakat dan duna usaha. 6. Pemanfaatan SPM d bdang penataan "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013" 37

38 ruang. 7. Perumusan kebjakan strategs operasonalsas RTRWK dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategs Kota 8. Perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan struktur dan pola pemanfaatan ruang wlayah Kota Baubau dan kawasan strategs Kota 9. Pelaksanaan pembangunan sesua program pemanfaatan ruang wlayah Kota Baubau dan kawasan strategs Kota c. Pengendalan Pemanfaatan Ruang 1. Pengendalan pemanfaatan ruang wlayah Kota 2. Pengendalan pemanfaatan ruang kawasan strategs Kota Penyusunan peraturan zonas sebaga pedoman pengendalan pemanfaatan ruang Kota 4. Pemberan zn pemanfaatan ruang yang sesua dengan RTRWK. 4. Pengawasan. 5. Pembatalan zn pemanfaatan ruang yang tdak sesua dengan RTRWK. 6. Pembentukan lembaga yang bertugas melaksanakan pengendalan pemanfaatan ruang tngkat Kota 1. Pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang d wlayah Kota E. PEM B A G IA N U R USAN P E M E R IN TA H A N B IDANG PERENCANAAN PEM B A N G U N A N SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Perencanaan dan Pengendalan Pembangunan Daerah 1. Perumusan Kebjakan l.a. Penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalan pembangunan daerah pada skala Kota 38 "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

39 SUB BIDANG SUBSUB BIDANG URUSAN b. Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah Kota c. Penetapan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa. 2. Pelaksanaan SPM Kota 3. Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah Kota Baubau dan antara daerah Kota Baubau dengan swasta, dalam dan luar neger. 4. Pelaksanaan pengelolaan data dan nformas pembangunan daerah skala Kota 5.a. Penetapan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lngkungan perkotaan skala Kota b. Pelaksanaan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lngkungan perkotaan skala Kota 6.a. Penetapan keserasan pengambangan perkotaan dan perdesaan skala Kota b.pelaksanaan petunjuk pelaksanaan keserasan pengembangan perkotaan dan kawasan perdesaan skala Kota 7. Penetapan petunjuk pelaksanaan manajemen dan kelembagaan pengembangan wlayah dan kawasan skala Kota 8.a. Pelaksanaan pedoman dan standar pelayanan perkotaan skala Kota b. Pelaksanaan petunjuk pelaksanaan pelayanan perkotaan skala Kota 9.a. Penetapan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan perwlayahan skala Kota b. Pelaksanaan pedoman dan standar pengembangan pembangunan "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013" 39

40 perwlayahan skala Kota 10. Pengembangan wlayah tertnggal, perbatasan, pessr dan pulau-pulau kecl skala Kota 11. Pengembangan kawasan prortas, cepat tumbuh dan andalan skala Kota 2. Bmbngan, Konsultas dan Koordnas 1. Koordnas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalan pembangunan daerah skala Kota 2. Pelaksanaan konsultas perencanaan dan pengendalan pembangunan daerah skala Kota 3.a. Kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar neger skala Kota b. Bmbngan, supervs dan konsultas kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar neger skala Kota 4.a. Konsultas pengelolaan kawasan dan lngkungan perkotaan skala Kota b.bmbngan, supervs dan konsultas pengelolaan kawasan dan lngkungan perkotaan d daerah kecamatan/desa. 5.a. Konsultas pelayanan perkotaan skala Kota b. Bmbngan, supervs dan konsultas pelayanan perkotaan d kecamatan/ desa. 6.a. Konsultas keserasan pengembangan perkotaan dan perdesaan skala Kota b.bmbngan, supervs dan konsultas keserasan pengembangan perkotaan dan perdesaan d kecamatan/ desa. 7. Pengembangan wlayah tertnggal, pessr dan pulau-pulau kecl skala Kota 40 "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

41 8.a. Konsultas pengembangan kawasan prortas, cepat tumbuh dan andalan skala Kota b. Perencanaan kelembagaan dan manajemen pengembangan wlayah dan kawasan d kecamatan/desa. 9.a. Konsultas terhadap kelembagaan dan manajemen pengembangan wlayah dan kawasan skala Kota b. Perencanaan kelembagaan dan manajemen pengembangan wlayah dan kawasan d kecamatan/desa. 3. Montorng dan Evaluas (Monev) 1.a. Pelaksanaan montorng dan evaluas pelaksanaan pembangunan daerah skala Kota b. Penetapan petunjuk tekns pembangunan skala kecamatan/desa. c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluas pelaksanaan pembangunan daerah kecamatan/desa. 2. Pelaksanaan montorng dan evaluas pelaksanaan kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar neger skala Kota 3. Montorng dan evaluas pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lngkungan perkotaan skala Kota 4. Montorng dan evaluas pelaksanaan pengembangan wlayah tertnggal, pessr dan pulau-pulau kecl skala Kota 5. Pelaksanaan montorng dan evaluas pelaksanaan pengembangan kawasan prortas, cepat tumbuh dan andalan skala Kota 6. Pelaksanaan montorng dan evaluas pelaksanaan keserasan pengembangan perkotaan dan kawasan perdesaan skala "Bag Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013" 41

42 Kota 7. Pelaksanaan monltorng dan evaluas pelaksanaan terhadap kelembagaan dan manajemen pengembangan wlayah dan kawasan skala Kota F. PEM B A G IA N URUSAN PEM E R IN TA H A N BIDANG P E R H U B U N G A N SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Perhubungan Darat 1. Lalu Lntas dan Angkutan Jalan (LLAJ) 1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jarngan transportas jalan Kota 2. Pemberan zn penyelenggaraan dan pembangunan fasltas parkr untuk umum. 3. Pengawasan dan pengendalan operasonal terhadap penggunaan jalan selan untuk kepentngan lalu lntas d jalan Kota 4. Pengawasan penyelenggaraan penddkan dan lathan mengemud. 5. Penetapan lokas termnal penumpang Tpe C. 6. Pengesahaan rancang bangun termnal penumpang Tpe C. 7. Pembangunan pengoperasan termnal penumpang Tpe A, Tpe B, dan Tpe C. 8. Pembangunan termnal angkutan barang. 9. Pengoperasan termnal angkutan barang. 10. Penyusunan jarngan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan untuk kebutuhan angkutan yang wlayah pelayanannya dalam satu Kota L 11. Penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jarngan jalan Kota 42 "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

43 12. Pemberan zn trayek angkutan perdesaan/angkutan kota. 13. Penyusunan dan penetapan jarngan lntas angkutan barang pada jarngan jalan Kota 14. Penetapan wlayah operas dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan taks yang wlayah pelayanannya dalam satu Kota 15. Pemberan zn operas angkutan taks yang melayan wlayah Kota 16. Pemberan rekomendas operas angkutan sewa. 17. Pemberan zn usaha angkutan parwsata. 18. Pemberan zn usaha angkutan barang. 19. Penetapan tarf penumpang kelas ekonom angkutan dalam Kota Penentuan lokas, pengadaan, pemasangan, pemelharaan dan penghapusan rambu lalu lntas, marka jalan dan alat pember syarat lalu lntas, alat pengendal dan pengamanan pemaka jalan sera fasltas pendukung djalan Kota 21. Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lntas d jalan Kota 22. Penyelenggaraan andalaln d jalan Kota 23. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lntas d jalan Kota 24. Peneltan dan pelaporan kecelakaan lalu lntas d jalan yang mengakbatkan korban mennggal duna dan/atau yang menjad su Kota "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013" 43

44 25. Pelaksanaan pengujan berkala kendaraan bermotor. 26. Pemerksaan kendaraan d jalan sesua kewenangannya. 27. Perznan penggunaan jalan selan untuk kepentngan lalu lntas djalan Kota 28. Pelaksanaan penydkan pelanggaran: a b Perda Kota Baubau bdang LLAJ. Pemenuhan persyaratan tekns dan lak jalan. c. Pelanggaran ketentuan pengujan berkala. d Perznan angkutan umum. 1 j 29. Pengumpulan, pengolahan data, dan analss kecelakaan lalu lntas d wlayah Kota 30. Pelaksanaan pengujan berkala kendaraan bermotor. 31. Pemberan zn usaha bengkel umum kendaraan bemotor. 32. Pemberan zn trayek angkutan kota yang wlayah pelayanannya dalam satu wlayah Kota! 33. Penentuan lokas fasltas parkr untuk umum djalan Kota 34. Penentuan lokas fasltas parkr untuk umum d jalan Kota 35. Pengoperasan fasltas parkr untuk umum djalan Kota 36. Pemberan zn usaha mendrkan penddkan dan lathan mengemud. 44 "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Baubau 2013"

45 2. Lalu Lntas Angkutan Sunga, Danau, dan Penyeberangan (LLASDP) 1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jarngan sunga dan danau dalam Kota 2. Penyusunan dan penetapan rencana umum lntas penyeberangan dalam Kota Baubau yang terletak pada jarngan jalan Kota 3. Penetapan lntas penyeberangan dalam Kota Baubau yang terletak pada jarngan jalan Kota 4. Pengadaan kapal SDP. 5. Rekomendas lokas pelabuhan penyeberangan. 6. Penetapan lokas pelabuhan sunga dan danau. 7. Pembangunan pelabuhan SDP. 8. Penyelenggaraan pelabuhan penyeberangan. 9. Penyelenggaraan pelabuhan sunga dan danau. 1 I 10. Pemberan rekomendas rencana nduk, DLKr/DLKp pelabuhan penyeberangan yang terletak pada jarngan jalan provns, nasonal dan antar negara. 11.Penetapan rencana nduk, DLKr/DLKp pelabuhan SDP yang terletak pada jarngan jalan Kota 12. Pengadaan, pemasangan dan pemelharaan rambu penyeberangan 13. Izn pembuatan tempat penmbunan kayu (logpon), jarng terapung dan kerambah d sunga dan danau. 14. Pemetaan alur sunga Kota Baubau untuk kebutuhan transportas. 15. Pembangunan, pemelharaan, pengerukan alur pelayaran sunga dan danau Kota 16. Penetapan tarf angkutan "Bag. Hukum & Organsas Setda Kota Bau bau 2013" 45

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR S TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKAS DANA DESA KABUPATEN PACTAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Bahwa dalam rangka tertb

Lebih terperinci

A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN.

A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN. LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 10 TAHUN 2007 TANGGAL : 28 Desember 2007 A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN. 1. Kebijakan : 1.1. Kebijakan dan Standar : a. Penetapan

Lebih terperinci

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT A. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB-SUB BIDANG PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN BUPAT PACTAN s PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAAN TUGAS. FUNGS DAN TATA KERJA DNAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACTAN > DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA \ BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BUPAT1 B W UASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL

IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 2 NOPEMBER 2007 IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL BIDANG PENDIDIKAN No. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG JENIS

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN \. J 1 1! BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MNMAL BDANG PENDDKAN D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA j BUPAT PACTAN 'j Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN BUEAn PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAAN TUGAS, FUNGS DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG BAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang: a. bahwa dengan bcrlakunya

Lebih terperinci

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan

Lebih terperinci

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA . MENTER KOORD[NATOR BlDANG POLTlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA PERATURAN MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER-07 MENKO/POLHUKAM/1212011 TEN-TANG ORGANSAS DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. - 6-3. BIDANG PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu 3. Penetapan

Lebih terperinci

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT NOMOR: 13 TAHUN2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BANGLI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BANGLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGLI, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRBUS TEMPAT REKREAS DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 3^ TAHUN 2012 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, ' Menmbang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA CARA PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYELENGGARAAN PEMERNTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menmbang Mengngat

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3g TAHUN 2012 TENTANO PENTELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang a. bahwa peseta ddk yang memlk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 ' TENTANG PERUBAHANKETIGAATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air

Lebih terperinci

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH - 11 - C. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air di 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG 1 [ BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG BESARAN TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF (TKI) BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTADEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN 1.. \ ' BUPAT PACTAN, PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR A? TAHUN 2006 TENTANG 1 TATA KEARSPAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk mewujudkan tertb admnstras dan ( penyeragaman

Lebih terperinci

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 f BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KLINIK PENGELOLA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, Menmbang

Lebih terperinci

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACTAN TAHUN 2013 BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 26

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR : 9 TAHUN 2008 TANGGAL : 28 Juni 2008 URUSAN WAJIB KABUPATEN BANYUMAS A. BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 1. Kebijakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PACITAN PEMERNTAH KABUPATEN DAERAH TNGKAT PACTAN PERATURANjDAERAH- KABUPATEN DAERAH TNGKAT PACTAN NOMOR 1 TAHUN 1934 - = TENTANG ; POLA DASAR PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TNGKAT PACTAN TAHUN 1994/1995-1998/1999

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATACARA PERHITUNGAN DAN PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAERAH KABUPATEN PACITAN KEPADA PEMERINTAH DESA t T

Lebih terperinci

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota. - 20 - C. PEMBAGIAN URUSAN AN PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan nasional sumber daya air. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 03 TAHUN 2009 T E N T A N G KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN LUMAJANG DALAM URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB DAN URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONE PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAGETAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAGETAN PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAGETAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGETAN Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI HASIL PERSETUJUAN DPRD TANGGAL 2 JULI 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 02 Tahun 2008 Seri : D Nomor 02 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMENEP Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa untuk menyelenggarakan pemerintahan di Kabupaten Pati sebagai daerah otonom,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA!

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA! PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN ; NOMOR 8 TAHUN 200 ; TENTANG SUSUNAN ORGANSAS DAN TATA KERJA! PEMERNTAH DESA t DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA. BUPAT PACTAN ESA Menmbang : a,

Lebih terperinci

- 26 - PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

- 26 - PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai - 26 - C. PEMBAGIAN URUSAN AN PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan nasional sumber daya air. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi,

Lebih terperinci

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i Mcnmbang Mengngat Menetapkan PERATURAN NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER I HASIL HUTAN KAYU (luiphhk ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 bahwa berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

NOMOFT io renurt 2P1l

NOMOFT io renurt 2P1l BUPAT KATNGAN PERATURAN BUPAT KATNGAN ') NOMOFT o renurt 2P1l TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN NFRASTRUKTUR DAERAH (DPPD) TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN R*HTUNT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG s BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG PERUBAHANKEDUAATAS PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 051 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN PEDOMAN lzln USAHA NIAGA BAHAN BAKAR NABATI (BIOFLIEL)

Lebih terperinci

2 C. SUB BIDANG KURIKULUM 1. Koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar. 2. Sosialisasi kerangka

2 C. SUB BIDANG KURIKULUM 1. Koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar. 2. Sosialisasi kerangka LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2008 TANGGAL 19 NOPEMBER 2008 URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO I. BIDANG PENDIDIKAN A. SUB

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA 4 PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA BARANG PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA Nomor : 3 Tahun 2008 Tanggal : 18 Februari 2008

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA Nomor : 3 Tahun 2008 Tanggal : 18 Februari 2008 A. BIDANG PENDIDIKAN LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA Nomor : 3 Tahun 2008 Tanggal : 18 Februari 2008 RINCIAN URUSAN WAJIB PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA SUB

Lebih terperinci

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN BUPAT OGAN KOMERNG ULU SELATAN PERATURAN BUPAT OGAN KOMERNG ULU SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KETGA ATAS PERATURAN BUPAT OGAN KOMERNG ULU SELATAN NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa dengan dikeluarkannya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa konsekuensi dari

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011 BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KUALTAS AR DAN PENGENDALAN PENCEMARAN AR! D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BUPATI PACITAN,

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BUPATI PACITAN, BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERAN PENGURANGAN, KERNGANAN DAN PEMBEBASAN RETRBUS PELAYANAN KESEHATAN BUPAT PACTAN, Menmbang a. b. jbahwa guna merlngankan beban masyarakat

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I UROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL & OPERASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 204 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 205 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SERUYAN

URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SERUYAN Lampiran I : Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 02 Tahun 2008 Tanggal 14 Januari 2008 URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG 1. Kebijakan Kebijakan dan Standar

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011

BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011 BUPAT PACTAN j PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011 f! TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN PUBLK DAN STANDAR OPERASONAL PROSEDUR PADA PEMERNTAH DAERAH ; KABUPATEN PACTAN DENGAN RAMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 PEMERNTAH KOTA SURABAYA DNAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 SURABAYA, SEPTEMBER 2014 DAFTAR S Halaman DAFTAR S... BAB PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

f BUPATI PACTEAN \ PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

f BUPATI PACTEAN \ PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG f BUPAT PACTEAN \ PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 2 TAHUN 202 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN NFORMAS DAN DOKUMENTAS D LNGKUNGAN PEMERNTAHAN DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KEWENANGAN KABUPATEN SUMBAWA BARAT SEBAGAI DAERAH OTONOM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA } BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 1 ^. TAHUN 2009 TENTANG PARTSPAS MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN NFRASTRUKTUR D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN. Menmbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) - 35-7. BIDANG PERHUBUNGAN 1. Perhubungan Darat 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) 1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan kabupaten 2. Pemberian izin penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENERBITAN IZIN TRAYEK, IZIN INSIDENTIL DAN REKOMENDASI

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENERBITAN IZIN TRAYEK, IZIN INSIDENTIL DAN REKOMENDASI BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENERBTAN ZN TRAYEK, ZN NSDENTL DAN REKOMENDAS DENGAN RAHBAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : bahwa guna

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG JAMNAN KESUNGGUHAN DAN JAMNAN REKLAMAS PERTAMBANGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Mengngat a. bahwa guna mendukung

Lebih terperinci

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Perhubungan Darat 1. Lalu Lintas

Lebih terperinci

TENTANG PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DAN SERTIFIKAT KESEMPURNAAN KAPAL DENGAN RAIIMAT TUHAN YANG MAIIA ESA

TENTANG PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DAN SERTIFIKAT KESEMPURNAAN KAPAL DENGAN RAIIMAT TUHAN YANG MAIIA ESA 1 BUPAT PACTAN ^ \ PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 31 TAUN2009 TENTANG PENERBTAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DAN SERTFKAT KESEMPURNAAN KAPAL DENGAN RAMAT TUHAN YANG MAA ESA \ BUPAT PACTAN Menmbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menentukan arah kebijakan Pembangunan Dinas Perhubungan,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menentukan arah kebijakan Pembangunan Dinas Perhubungan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk menentukan arah kebjakan Pembangunan Dnas Perhubungan, Komunkas dan Informatka Kabupaten Breuen 2013 2017 yang harus sejalan dengan RPJMD Kabupaten Breuen, maka

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH,, DAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3 TAIIUN 2008 TENTANG. i TATA CARA MEMPEROLEH IZIN LOKASI, IZIN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKASI

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3 TAIIUN 2008 TENTANG. i TATA CARA MEMPEROLEH IZIN LOKASI, IZIN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKASI BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3 TAUN 2008 TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH ZN LOKAS, ZN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKAS BUPAT PACTAN Menmbang a. ^^wa dengan semakn terbukanya peran swasta

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN AN ANTARA,, DAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG BUPAT PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG PEDOBSAN PENANGANAN PENGADUAN NTERNAL {WHSTLEBLOWER STSTEM ATAS TNDAK PDANA KORUPS D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN 1 DENGAN RAHBAT

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri 3 A S KEMENTERAN PERHUBUNGAN DREKTQRAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA * t % 3 PERATURAN DREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: SKEP/317 /V / 2 0 1 1 TENTANG : TARGET NDKATOR KNERJA UTAMA (KU) Dl LNGKUNGAN

Lebih terperinci

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 PROGRAM DAN KEGIATAN I Program Pelayanan Admnstras Perkantoran 1 Penyedaan jasa surat menyurat 2 Penyedaan jasa komunkas, sumber daya ar dan lstrk 3 Penyedaan jasa pemelharaan dan perznan kendaraan dnas/operasonal

Lebih terperinci

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHHAT TUHAN YANG MAHA ESA,. BUPATI PACITAN, Menlmbang : a. bahwa barang mlk Daerah

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG JENJANG NLA PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

1. Kebijakan 1.a.Penetapan Kebijakan Operasional pendidikan di Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi.

1. Kebijakan 1.a.Penetapan Kebijakan Operasional pendidikan di Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi. A. PEMBGAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : TANGGAL : BIDANG SUB BIDANG KEWENANGAN 1. Kebijakan 1.a.Penetapan Kebijakan Operasional pendidikan

Lebih terperinci

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012 j! BUPATI PACITAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012 ' TENTANG KUALITAS PIUTANG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 18 TAHUN 2009 TANGGAL : 28 AGUSTUS 2009

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 18 TAHUN 2009 TANGGAL : 28 AGUSTUS 2009 LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 18 TAHUN 2009 TANGGAL : 28 AGUSTUS 2009 DAFTAR RINCIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN P E M E R I N T A H K A B U P A T E N M U S I

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR ^ TAIlUN 20II. KETENTUAN BATAS JUMLAH UANG PERSEDIAAN TAIlUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAIIMAT TUIIAN YANG MAMA ESA

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR ^ TAIlUN 20II. KETENTUAN BATAS JUMLAH UANG PERSEDIAAN TAIlUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAIIMAT TUIIAN YANG MAMA ESA BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR ^ TAlUN TENTANG KETENTUAN BATAS JUMLAH UANG PERSEDAAN TAlUN ANGGARAN DENGAN RAMAT TUAN YANG MAMA ESA ; BUPAT PACTAN, Menlmbang : a. bahwa guna melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR \2. TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR \2. TAHUN 2012 PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR \2. TAHUN 202 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 8 TAHUN 20 TENTANG RETRBUS TEMPAT PELELANGAN KAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA ' BUPAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN t PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 17 TAHUN 2001 [ TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : bahwa untuk meaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR / l TAHUN TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR / l TAHUN TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PACITAN BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR / l TAHUN 2007 1 TENTANG URAAN TUGAS, FUNGS DAN TATA KERJA DNAS PENDDKAN KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ; BUPAT PACTAN ( Menmbang : bahwa

Lebih terperinci

BUEAn PACriAN TENTANG GERAKAN MENANAM BIBIT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DIDIK BARU PADA PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN PACITAN

BUEAn PACriAN TENTANG GERAKAN MENANAM BIBIT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DIDIK BARU PADA PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN PACITAN BUEAn PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR G TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN MENANAM BBT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DDK BARU PADA PENDDKAN DASAR D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 25 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang

Lebih terperinci

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Perhubungan Darat 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) 1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan daerah. 2.

Lebih terperinci

J~..f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

J~..f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG SALNAN fjj~ @'5'~{j))~~ J~..f~ PERATURAN GUBERNUR PROVNS DAERAH KHUSUS BUKOTA JAKARTA NOMOR 149 TAHUN 2014 TENTANG '

Lebih terperinci

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran)

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran) Buku Pedoman Akademk (Standar Kompetens Lulusan & Standar Is Pembelajaran) dsampakan Tatk Suryan tatk@perbanas.ac.d Catatan: Sebagan sldes dambl dar sldes yang dproduks oleh Tm Belmawa Dkt Buku Pedoman

Lebih terperinci

DjENGAN. NOMOR 8 TAHUN 2011 NOMCR.p^/^pK-K^p/KT6/5-^ll NOMOR.^r/tS^/rwu^.Stoil TENTANG

DjENGAN. NOMOR 8 TAHUN 2011 NOMCR.p^/^pK-K^p/KT6/5-^ll NOMOR.^r/tS^/rwu^.Stoil TENTANG PERJANJXN KERJA SAMA ANTARA PEMERNTAH PROVNS DAERAH KHUSUS BUKOTA JAKARTA DENGAN PEMERNTAH PROVNS KALMANTAN TENGAH» 1 DAN PEMERNTAH vabu PATEN KAPUAS NOMOR 8 TAHUN 2011 NOMCR.p^/^pK-K^p/KT6/5-^ll NOMOR.^r/tS^/rwu^.Stol

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2008 T E N T A N G URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I. URUSAN WAJIB

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2008 T E N T A N G URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I. URUSAN WAJIB LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2008 T E N T A N G URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I. URUSAN WAJIB a. Urusan Bidang Pendidikan SUB BIDANG SUB-SUB BIDANG RINCIAN URUSAN 1. Kebijakan

Lebih terperinci