perencanaan dan perancangan taman bermain anak di Yogyakarta.

Transkripsi

1 BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN BERMAIN ANAK DI YOGYAKARTA 4.1. Pendekatan Konsep Tata Ruang dan Kualtas Ruang Pendekatan konsep dar tata ruang dan kualtas ruang n ddapat dar kesmpulan analsa-analsa sebelumnya dan akan d transformaskan ke dalam perencanaan dan perancangan taman berman anak d Yogyakarta Pendekatan Konsep Tata Ruang A. Pengelompokan Ruang Untuk dapat menghaslkan perencanaan dan perancangan ruang yang terbak maka kelompok ruang yang dgunakan adalah : a; Pengelompokan kegatan berdasarkan jens kegatan. (gambar 3.1), pengelompokan n untuk mengetahu kesamaan ruang berdasarkan kegatan dan katannya dengan hubungan antar kegatan. b. Pengelompokan ruang berdasarkan hubungan vsual, (gambar 3.2), hal n untuk mengetahu tngkat prvas ruang terhadap kegatankegatan d luar ruangan yang akan d transformaskan kedalam pengolahan kualtas masng-masng ruang. c. Pengelompokan ruang terhadap tngkat kebsngan kegatan (gambar 3.3), pengelompokan n untuk mengetahu tngkat kebsngan masng-masng ruang agar ruang tersebut tdak menganggu ruang-ruang yang membutuhkan prvas. d. Pengelompokan ruang berdasarkan tngkat prvas dan unt pelayanan (gambar 3.4), pengelompokan n untuk mengetahu tngkat pelayanan ruang yang d-terapkan dalam perencanaan hubungan ruang. B. Struktur organsas ruang Struktur organsas ruang yang dapar merangsang keakraban orang tua dan anak adalah organsas cluster, dar organsas n maka anak-anak bebas untuk melakukan aktftas, rasa ngn mencoba dan lebh komunkatf. * r > Halaman 45

2 Pendekatan Konsep Kualtas Ruang Tabel 4.1 : Pendekatan Konsep Kualtas Berman Sumber: Analsa Jens Ruang No Krtera Gerak Peranan Konstruktf Reseptf Srkulas 1. 4 Besaran 1. Luas total ruangan permanan 1.706,1 m2. (lampran 2) 2. Kapastas ruang 299 orang. 3. Propors ruang + 30 % dar ruang gerak berman pada masngmasng permanan. 1.Total luas ruang m2 (Iamp2) 2.Pada ruang luar dtambah ruang untuk orang tua membmbng anaknya dalam berman. 2.Pada ruang dalam penambahan ruang pada luar ruang berman dengan kapastas 20 tempat duduk. 3.kapastas ruang 170 orang 4. Propors ruang + 20 % dar ruang gerak berman pada masngmasng permanan. 1. Total luas ruangan 12 m2 (lamp 2) 2. Besaran ruang pada ruang dalam permanan dapat menampung sebanyak 100 orang. 3. kapastas ruang 43 orang 4.Propors ruang + 20 % dar ruang gerak berman pada masng-masng permanan. 1. Total luas ruangan 911,25 m2 (lamp 2) 2. kapastas ruang 298 orang 3. Propors ruang + 25 % dar kebutuhan ruang bermanatas dasar pertmbangan ukuran panggung. 1. Besaran srkulas ruang pada srkulas bukan utama dapat menampung empat orang dewasa dan dua anak dewasa. 2. Srkulas utama besaran ruangnya dapat menampung empat orang dewasa dan empat anak dewasa. 3. Pada ss srkulas ruang luar, ada ruang tambahan yang dapat menampung satu orang dewasa sebelum adanya pembatas ruang vertkal. 2. Bentuk 1. Bentuk ruang dsesuakan dengan alur gerak berman. 2. Bentuk yang kaku d tambahkan unsur tumbuhan agar terkesan organk 1. Bentuk ruang sesua dengan gerak permanan dan dsesuakan juga dar denah bangunan. 2. Defns ruang memberkan suasana yang 1. Pada ruang luar bentuk ruang organk dan tdak kaku. 2. Bentuk ruang formal dan sesua dengan kebutuhan ruang. Bentuk ruang sesua dengan bdang pandang yang optmal. 1. Bentuk srkulas ruang luar perseg panjang. 2. Bentuk srkulas ruang dalam sesua dengan denah bangunan dan akrab. cera dan akrab. 3. Warna 1. Pemlhan wama dengan warnawarna yang hangat, bak untuk permanan maupun untuk jens tumbuhtumbuhan. 2.Adanya kombnas warna agar terasa hangat dan tdak monoton. Pemlhan wama dengan warnawama yang hangat dan kombnas. 1. Pada ruang luar pemlhan wama dengan warna-wana yang hangat dan cera. 2. Pada ruang dalam pemlhan wama dengan warna-warna netral dan wama yang formal. 1. Wama pada ruang terbuka dengan warnawama yang menunjukkan keceraan dan keakraban. Wama pada ruang tertutup adalah wama-warna yang lembut dan tdak memantulkan cahaya. Wama srkulas ruang luar dan dalam dengan wama cerah dan hangat. Halaman 46

3 Lanjutan Tabel 4.1 : Pendekatan Konsep Kualtas Berman Sumber: Analsa No Krtera Jens Ruang Gerak Peranan Konstruktf Reseptf Srkulas 4. Tekstur 11. Tekstur pada 1. Tekstur bdang 1. Pada ruang luar I Tekstur pada ruang 11. Pada ruang luar bdang dasar dasar sesua tekstur bdang I permanan n dar tekstur bdang berman dar dengan kebutuhan dasardengan j bahan keras dasardengan, bahan yang alat berman dan j bahan yang j namun, bahan yang : lembut. untuk ruang j lembut. mengesankan lembut!2. Tekstur pada! tambahan dengan!2. Pada ruang! kelembutan, untuk!2. Pada ruang ruang u- bahan yang keras! dalam dengan! ruang dalam dalam tekstur tambahan dar j namun terkesan j bahan keras. khususnya bdang- I bdang dasar bahan keras I lunak. 3. Tekstur bdang bdang pembatas dengan bahan j namun ' 2.Tekstur bdang j vertkal pada dlaps dengan ' keras. ; terkesan vertkal dengan ruang luar tekstur yang 13. Tekstur pada halus/lembut.! bahan yang keras! dengan bahan lembut. 1 bdang vertkal \ J 1 3. Tekstur pada dan dtambah yang lembut dar bahan j bdang vertkal dengan tumbuh- j sedangkan pada tumbuh- 1 dar tumbuhan tumbuhan. ; ruang dalam tumbuhan dan j dan sebagan! dengan bahan! sebagan dar dar bahan! yang keras. 1 bahan keras. keras. I 1 5. Pola Pola Pola ruang Pola ruang pada I Pola ruang sesua! 1. Pola srkulas ' permanan berdasarkan ruang luar bebas I dengan susunan ruang luar tersusun atas kebutuhan ruang dan organk kurs dan bdang dengan cara dasar jangka dan faktor untuk sedangkan pada pandang. member banyak waktu berman mendekatkan ruang dalam altematf jalur! permanan.! dan jens orang tua dan sesua denga namun tetap anak. modul bahan dan ada jalur fornture. utamanya 2. Pola srkulas ruang dalam dengan sstem lnear yang darahkan keruang-ruang berman. 6. Cahaya LPencahayan 1.Pencahayaan 1. Pencahayaan 1. Pencahayaan pada 1.Pencahayaan alam dan d pada ruang luar pada ruang luar ruang luar dengan pada ruang luar lndung dengan cara sama pada cara alam. dengan cara dengan alam. permanan gerak. 2. Pencahayaan pada alam. tumbuh- 3. Pencahayaan 2. Pencahayaan ruang dalam 2. Pencahayaan tumbuhan. buatan pada ruang ruang dalam dengan cahaya buatan untuk 2. Pencahayaan tertutup, dengan cahaya buatan dan pada malam dengan lampu alam dan pencahyaan penambahan har. area luas, langsung menyorot pencahayaan cahaya untuk effek 3. Pencahayaan lampu taman keruang buatan dengan pada podum buatan pada dan lampu sstem permanan. pertunjukan. ruang tertutup. pedestran. pencahayaan tdak langsung. Halaman 47

4 Lanjutan Tabel 4.1 : Pendekatan Konsep Kualtas Berman Sumber: Analsa No I I Krtera Gerak Peranan Jens Ruang Konstruktf Reseptf Srkulas! Tngkat M.Pentupan 1. Penutupan pada 1. Penutupan 1. Penutupan 1. Penutupan ruang maksmal ruang luar sama pada ruang pada ruang luar srkulas pada ruang 7. j Penutup, sebatas gars dengan luar sama sama dengan luar sebatas tang!, pandang anak penutupan pada dengan penutupan dan sebagan bdang! ' dewasa, dan permanan penutupan pada atas pada srkulas. mnmal setngg gerak. pada permanan luar 2. Penutupan ruang kak untuk 2. Penutupan pada permanan lannya. pada srkulas dalam j ' membedakan ruang dalam luar lannya. 2. Penutupan sama dengan.' fungs ruang. bak bdang 2. Penutupan pada ruang penutupan pada 2.Penutupan pada vertkal maupun bdang vertkal dalam sebesar bangunan. bdang atas pada bdang atas sebesar 80%. 100%. sebagan prosentasenya ruangan saja. 80%. 8. I Tanaman 1.Bdang dasar IDEM IDEM 1.Tanaman 1.Tumbuhan sebaga dtutup dengan sebaga bahan pembatas sama j rumput yang pelaps bdang dengan permanan memlk dasardengan lannya. ketebalan tngg jens tumbuhan 2.Tumbuhan sebaga dan tdak yang merambat pelndung jensnya! menyebabkan pada dndng. merambat dan ; gatal. 2.Tanaman dtanam dengan 2.Bdang vertkal sebaga bantuan kawat pada dengan pohon pembatas dan bagan atas srkulas, dan perdu yang pelndung sama agar tdak terkesan tdak terlalu rapat dengan pada monoton maka! dan ketnggan permanan penutupn n tdak antara 0,4-1,0 gerak, peranan keseluruhan pada, cm. dan konstruktf. ruang srkulas. 3. Peneduh dengan pohon ketnggan maksmal 15m I! dan ketnggan mnmal rantng palng bawah 2,5 m. Halaman 48

5 4.2. Lokas Taman Berman Anak Krtera Pemlhan Lokas Taman Berman Anak n merupakan taman berman yang tujuannya untuk mendekatkan orang tua dan anak, untuk tu maka lngkungan lokas n dharapkan dapat membantu dan menunjang untuk mendapatkan kualtas ruang yang mendekatkan orang tua dan anak. Krtera-krtera lokas tersebut adalah : 1). Kawasan tersebut jauh dar kegatan yang rama dan bukan daerah perkantoran. 2). Memlk aksesbltas, yatu pencapaan yang mudah djangkau oleh pengunjung luar kota. 3). Lngkungan yang bersh dan menyehatkan serta tdak dekat dengan kawasan pembuangan yang merupakan sumber penyakt. 4). Tersedanya sarana dan prasarana nfrastruktur yang menunjang kegatan dalam taman berman. Berdasarkan krtera-krtera tersebut maka, alternatf kawasan Taman Berman Anak n yatu pada : «x>- <j?.<ff Kab. Magelang PETA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA "" \IP: ~_~ 'J: JOT\u>^D Kab Klaten X % j. ^-.GUNUNf KIDUL ' --t.;r- O) cr Gambar4.1 : Peta Propns D.I.Yogyakarta Halaman 49

6 Dar ketga altrernatf tersebut, yang dapat mendukung perencanaan dan perancangan Taman Berman Anak dalam analss berkut. Tabel 4.2 : Analss Pemlhan Lokas Sumber : Analsa NO KRITERIA KAB. BANTUL KAB. SLEMAN KEC. PAKEM 1. Transportas umum Mendukung Mendukung Kurang 2. Konds jalan raya Mendukung Mendukung Kurang 3. Konds daerah terbangun Mendukung Mendukung Mendukung 4. I Konds lngkungan Kurang Mendukung Mendukung 5. j Aksesbltas terhadap pusat kota Kurang Mendukung Kurang Berdasarkan analsa datas, kawasan Kab. Seman yang terplh Krtera Pemlhan Tapak Krtera pemlhan tapak untuk taman berman anak n yatu, tndak lanjut dar krtera dalam pemlhan lokas yang tujuannya adalah untuk mendukung kualtas ruang taman berman anak. Krtera-krtera tersebut adalah : 1). Kemudahan aksesbltas bak menuju pntu utama, maupun ke pntu masuk servce. 2). Besaran lahan yang sesua dengan kebutuhan ruang. 3). Peruntukan lahan sesua dengan tata guna lahan sehngga memudahkan dalam proses penyusunan massa. 4). Konds ste mendukung vew n, vew out, kebsngan dan snar matahar. 5). Ketersedaan sarana dan prasarana jarngan utltas. ^m'«* ; Gambar 4.2 : Peta Lokas Halaman 50