STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL"

Transkripsi

1 STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL JAKARTA 2015

2 KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republk Indonesa Tahun 1945 Pasal 28 F mengamanatkan bahwa Setap orang berhak untuk berkomunkas dan memperoleh nformas untuk mengembangkan prbad dan lngkungan sosalnya, serta berhak untuk mencar, memperoleh, memlk, menympan, mengolah, dan menyampakan nformas dengan menggunakan segala jens saluran yang terseda. Dtegaskan kembal dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informas Publk, sebaga landasan hukum yang sangat pentng berkatan dengan (1) hak setap orang untuk memperoleh nformas; (2) kewajban Badan Publk menyedakan dan mealyan permntaan nformas secara cepat, tepat waktu, baya rngan/proporsonal, dan cara sederhana; (3) pengecualan bersfat ketat dan terbatas; (4) kewajban Badan Publk membangun dan mengembangkan sstem nformas dan dokumentas untuk mengelola nformas secara bak dan efsen sehngga dapat dakses dengan mudah. Untuk mengmplementaskan pelaksanaan Undang-Undang tentang Keterbukaan Informas Publk tersebut, telah dkukuhkan Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal (BKKBN) Nomor:136/PER/D2/2011 tentang Pengelolaan Informas Publk BKKBN, Keputusan Kepala BKKBN Nomor:137/KEP/D2/2011 tentang Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas (PPID), serta Peraturan Kepala BKKBN Nomor:163/PER/D2/2011 tentang Pedoman Pengelolaan Informas dan Dokumentas d lngkungan BKKBN. Salah satu upaya yang dlakukan oleh PPID untuk memperlancar tugasnya dalam memberkan layanan nformas kepada publk dlakukan dengan menyusun Standar Prosedur Operasonal Layanan Informas Publk d BKKBN, yang melput: mekansme penayangan nformas yang wajb dumumkan, mekansme layanan permntaan nformas, dan mekansme penanganan gugatan. Standar Prosedur Operasonal Layanan Informas Publk n dsusun untuk memberkan jamnan dan kepastan kepada semua orang dalam memperoleh nformas yang dkuasa oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan dsusunnya Standar Prosedur Operasonal Layanan Informas Publk d BKKBN n, dharapkan pemohon/pengguna nformas akan lebh mudah dalam memperoleh nformas yang dbutuhkan. Jakarta, Aprl 2015 Deput Bdang Advokas, Penggerakan dan Informas Selaku Atasan PPID-BKKBN, dr. Abdnsyah Sregar, DHSM, M.Kes

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... PERATURAN KEPALA BKKBN... v BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Hak dan Kewajban Pemohon dan Pengguna Informas Publk... 1 C. Hak dan Kewajban Badan Publk... 2 D. Pengertan... 3 KATEGORI INFORMASI A. Informas Yang Wajb Dsedakan dan Dumumkan... 5 B. Informas Yang Dkecualkan... 9 PROSEDUR LAYANAN INFORMASI A. Mekansme Penayangan Informas Yang Wajb Dumumkan B. Mekansme Layanan Permntaan Informas C. Mekansme Penanganan Gugatan Keberatan Medas dan Ajudkas Gugatan Ke Pengadlan dan Kasas PELAPORAN DAN PENUTUP A. Pelaporan B. Penutup Lampran-lampran: Lampran 1 Formulr Permohonan Informas Publk Lampran 2 Formulr Tanda Bukt Penermaan Informas Publk Lampran 3 Formulr Keberatan Lampran 4 Formulr Pembertahuan Tertuls 1

4

5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informas merupakan kebutuhan pokok setap orang bag pengembangan prbad dan lngkungan sosalnya serta merupakan bagan pentng ketahanan nasonal. Hak memperoleh nformas merupakan hak asas manusa dan keterbukaan nformas publk merupakan salah satu cr pentng negara demokrats yang menjunjung tngg kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bak. Keterbukaan nformas publk merupakan sarana dalam mengoptmalkan pengawasan publk terhadap penyelenggaraan negara dan badan publk lannya serta segala sesuatu yang berakbat pada kepentngan publk. Sesua amanat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal (BKKBN) selaku Badan Publk mempunya kewajban untuk menyedakan, memberkan dan/atau menerbtkan Informas Publk yang berada dbawah kewenangannya kepada Pemohon Informas Publk, selan nformas yang dkecualkan sesua ketentuan. Dsampng tu, untuk menyedakan Informas Publk yang akurat, benar, dan tdak menyesatkan dperlukan adannya standar prosedur operasonal layanan nformas publk. B. Hak dan Kewajban Permohon dan Pengguna Informas Publk 1. Hak Pemohon Informas Publk a. Setap orang berhak memperoleh Informas Publk sesua dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informas Publk; b. Setap orang berhak : 1) Melhat dan mengetahu Informas Publk ; 2) Menghadr pertemuan publk yang terbuka untuk umum untuk memperoleh Informas Publk; 3) Mendapatkan salnan Informas Publk melalu permohonan sesu dengan Undang-undang KIP; dan /atau 4) Menyebarluaskan Informas Publk sesua dengan peraturan perundang-undang. c. Setap pemohon Informas Publk berhak mengajukan permntaan Informas Publk dserta alasan permntaan tersebut.

6 d. Setap pemohon Informas Publk berhak mengajukan gugatan ke pengadlan apabla dalam memperoleh Informas Publk mendapat hambatan atau kegagalan sesua dengan ketentuan Undang-undang KIP. 2. Kewajban Pengguna Informas Publk a. Pengguna Informas Publk wajb menggunakan Informas Publk sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Pengguna Informas Publk wajb mencantumkan sumber dar mana a memperolah Informas Publk, bak yang dgunakan untuk kepentngan sendr maupun untuk kepentngan publkas sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. C. Hak dan Kewajban Badan Publk 1. Hak Badan Publk a. Badan Publk berhak menolak memberkan nformas yang dkecualkan sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Badan Publk berhak menolak memberkan nformas Publk apabla tdak sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. c. Informas publk yang tdak dapat dberkan oleh Badan Publk, sebagamana dmaksud pada butr a adalah : 1) Informas yang dapat membahayakan negara; 2) Informas yang berkatan dengan kepentngan perlndungan usaha dar persangan usaha tdak sehat; 3) Informas yang berkatan dengan hak-hak prbad; 4) Informas yang berkatan dengan rahasa jabatan; dan/atau 5) Informas publk yang dmnta belum dkuasa atau ddokumentaskan. 2. Kewajban Badan Publk a. Menyedakan dan memberkan Informas Publk sesua dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Membangun dan mengembangkan sstem nformas dan dokumentas untuk mengelola Informas Publk secara bak dan efsen; c. Menetapkan peraturan mengena standar prosedur operasonal layanan Informas Publk sesua dengan peraturan yang berlaku; d. Menetapkan dan memutahrkan secara berkala daftar Informas Publk atas seluruh Informas Publk yang dkelola; e. Menunjuk dan mengangkat Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas (PPID) untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta wewenangnya;

7 f. Menyedakan sarana dan prasarana layanan Informas Publk, termasuk papan pengumuman dan meja nformas d setap kantor badan publk, serta stus resm bag Badan Publk Negara; g. Menetapkan standar baya perolehan salnan nformas Publk; h. Menganggarkan baya secara memada bag layanan Informas Publk sesua dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;. Memberkan tanggapan atas keberatan yang dajukan oleh Pemohon Informas Publk yang mengajukan keberatan; j. Membuat dan mengumumkan laporan tentang layanan Informas Publk dan menyampakan salnan laporan kepada Koms Informas; k. Melakukan evaluas dan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan Informas Publk pada nstansnya; l. Badan Publk bsa menunjuk pejabat fungsonal dan/atau petugas nformas yang membantu PPID dalam melaksanakan tugas, tanggungjawab, dan wewenangnya sesua kebutuhan dan ketersedaan anggaran. D. Pengertan Dalam undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informas Publk, yang dmaksud dengan: 1. Informas adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nla, makna, dan pesan, bak data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dlhat, ddengar, dan dbaca yang dsajkan dalam berbaga kemasan dan formast sesua dengan perkembangan teknolog nformas dan komunkas secara elektronk ataupun nonelektronk. 2. Informas Publk adalah nformas yang dhaslkan, dsmpan, dkelola, dkrm, dan/atau dterma oleh suatu badan publk yang berkatan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publk lannya yang sesua dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informas Publk, serta nformas lan yang berkatan dengan kepentngan publk. 3. Kategor Informas Pulk adalah jens nformas berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informas publk yang wajb dsedakan dan dumumkan secara berkala, nformas yang wajb dumumkan secara serta merta, nformas yang wajb terseda setap saat, serta nformas yang dkecualkan. 4. Badan Publk adalah lembaga eksekutf, lagslatf, yudkatf, dan badan lan yang fungs dan tugas pokoknya berkatan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagan atau seluruh dananya bersumber dar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar neger. 5. Pmpnan Badan Publk adalah ketua atau kepala atau pejabat tertngg yang berwenang serta bertanggungjawab atas keputusan-keputusan Badan Publk 1

8 6. Koms Informas adalah lembaga mandr yang berfungs menjalankan Undangundang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informas Publk dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk tekns standar layanan nformas publk dan menyelesakan sengketa nformas publk melalu medas dan/atau ajudkas nonltgas. 7. Sengketa Informas Publk adalah sengketa yang terjad antara badan publk dan pengguna nforms publk yang berkatan dengan hak memperoleh nformas dan menggunakan nformas berdasarkan perundang-undangan. 8. Medas adalah penyelesaan sengketa nformas publk antara para phak melalu bantuan medator koms nformas. 9. Ajudkas adalah proses penyelesaan sengketa nformas publk antara para phak yang dputus oleh koms nformas. 10. Pejabat Publk adalah orang yang dtunjuk dan dber tugas untuk menduduk poss atau jabatan tertentu pada badan publk. 11. Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas (PPID) adalah pejabat yang bertanggung-jawab d bdang penympanan, pendokumentasan, penyedaan, dan/atau pelayanan nformas d badan publk. 12. Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang bersangkutan dan/atau atasan dar atasan langsung pejabat yang bersangkutan. 13. Staf PPID adalah pegawa badan publk yang bertugas mengumpulkan, menyedakan dan melayan permohonan nformas dan bertanggungjawab kepada Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas 14. Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan hukum, atau badan publk sebagamana datur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informas Publk. 15. Pengguna Informas Publk adalah orang yang menggunakan nformas publk sebagamana datur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informas Publk. 16. Pemohon Informas Publk adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesa yang mengajukan permntaan nformas publk sebagamana datur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informas Publk. 17. Meja Layanan Informas adalah tempat d mana Staf PPID melakukan pelayanan nformas publk serta berbaga sarana atau fasltas penyelenggaraan nformas berada yang bertujuan memudahkan perolehan nformas

9 BAB II KATEGORI INFORMASI A. Informas Yang Wajb Dsedakan dan Dumumkan Dalam memberkan layanan nformas publk, BKKBN wajb menyedakan nformas sebaga berkut: 1. Informas yang wajb dsedakan dan dumumkan secara berkala, melput: a. Informas tentang Profl Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal, melput: 1) Vs dan Ms. 2) Rencana Strategs dan Rencana Kerja Tahunan. 3) Informas tentang kedudukan atau domsl beserta alamat lengkap. 4) Ruang lngkup kegatan, maksud, dan tujuan BKKBN 5) Tugas, wewenang, dan fungs BKKBN beserta kantor perwaklan d bawahnya. 6) Struktur organsas, gambaran umum setap satuan kerja, profl sngkat pejabat struktural. 7) Laporan harta kekayaan bag Pejabat Negara yang wajb melakukannya yang telah dperksa, dvervkas, dan telah dkrmkan oleh Koms Pemberantasan Karups ke BKKBN untuk dumumkan. b. Rngkasan nformas tentang program dan/atau kegatan yang sedang djalankan dalam lngkup BKKBN, melput: 1) Nama program dan kegatan. 2) Penanggung-jawab, pelaksana program dan kegatan serta nomor telepon dan/atau alamat yang dapat dhubung. 3) Target dan/atau capaan program dan kegatan. 4) Jadwal pelaksanaan program dan kegatan. 5) Anggaran program dan kegatan yang melput sumber dan jumlah. 6) Agenda pentng terkat pelaksanaan tugas BKKBN. 7) Informas khusus lannya yang berkatan langsung dengan hak-hak masyarakat. 8) Informas tentang penermaan calon pegawa dan/atau pejabat BKKBN. c. Rngkasan nformas tentang Hasl Pelaksanaan Program dan kegatan, melput: 1) Rngkasan nformas tentang knerja BKKBN berupa naras tentang realsas kegatan yang telah maupun sedang djalankan beserta capannya. 2) Laporan Akuntabltas Instans Pemerntah (LAKIP). 1

10 d. Rngkasan nforma tentang Laporan Keuangan, melput: 1) Rencana dan Laporan Realsas Anggaran; 2) Neraca; 3) Laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang dsusun sesua standar akuntans yang berlaku; 4) Daftar aset dan nventars e. Informas tentang Standar Prosedur Operasonal Layanan Informas Publk termasuk hak dan tata cara memperoleh nformas, serta laporam akses Informas Publk yang sekurang-kurangnya terdr atas: 1) Jumlah permohonan Informas Publk yang dterma. 2) Tndak lanjut permohonan Informas Publk. 3) Waktu yang dperlukan dalam memenuh setap permohonan Informas Publk; 4) Jumlah permohonan Informas Publk yang dkabulkan bak sebagan atau seluruhnya dan permohonan nformas Publk yang dtolak. 5) Alasan penolakan permohonan Informas Publk. 6) Tndakan yang dambl pemohon atas penolakan pemberan nformas. 7) Tanggapan BKKBN atas keberatan permohonan Informas Publk. 8) Hasl dan tndak lanjut penyelesaan sengketa. f. Informas tentang peraturan, keputusan, dan/atau kebjakan yang mengkat dan/atau berdampak bag publk yang dkeluarkan oleh BKKBN, melput: 1) Daftar rancangan dan tahap pembentukan Peraturan Perundangundangan, Keputusan, dan/atau Kebjakan yang sedang dalam proses pembuatan. 2) Daftar Peraturan perundang-undangan, Keputusan, dan/atau Kebjakan yang telah dsahkan atau dtetapkan. g. Informas tentang hak dan tata cara memperoleh Informas Publk, serta tata cara pengajuan keberatan serta proses penyelesaan sengketa Informas Publk berkut phak-phak yang bertanggung jawab yang dapat dhubung. h. Informas tentang tata cara pengaduan penyalahgunaan wewenang atau pelanggaran yang dlakukan bak oleh pejabat Badan Publk maupun phak yang mendapatkan zn atau perjanjan kerja dar Badan Publk yang bersangkutan.. Informas tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa sesua dengan peraturan perundang-undangan terkat.

11 j. Informas tentang prosedur perngatan dn dan prosedur evakuas keadaan darurat d setap Badan Publk. k. Informas yang wajb dsedakan dan dumumkan secara berkala dapat dlakukan melalu webste dan /atau papan pengumuman. l. Pengumuman secara berkala dlakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kal dalam setahun. 2. Informas yang wajb dsedakan dan dumumkan secara serta merta yatu nformas yang dapat mengancam hajat hdup orang banyak dan ketertban umum (Pasal 10 UU 14 Tahun 2008) BKKBN tdak menghaslkan nformas yang termasuk kategor nformas yang dapat mengancam hajat hdup orang banyak dan ketertban umum. Jka dpandang perlu, maka PPID-BKKBN wajb mengumumkan ke publk. 3. Informas yang wajb terseda setap saat, melput: a. Daftar Informas Publk yang sekurang-kurangnya memuat: 1) Nomor; 2) Rngkasan s nformas; 3) Pejabat atau unt/satuan kerja yang menguasa nformas; 4) Penanggung-jawab pembuatan atau penerbtan nformas; 5) Waktu dan tempat pembuatan nformas; 6) Bentuk nformas yang terseda; 7) Jangka waktu penympanan atau retens arsp. b. Informas tentang peraturan, keputusan dan/atau kebjakan Badan publk yang sekurang-kurangnya terdr atas: 1) Dokumen pendukung sepert naskah akadems, kajan atau pertmbangan yang mendasar terbtnya peraturan, keputusan atau kebjakan tersebut; 2) Masukan-masukan dar berbaga phak atas peraturan, keputusan atau kebjakan tersebut; 3) Rsalah rapat dar proses pembentukan peraturan, keputusan atau kebjakan tersebut; 4) Rancangan peraturan, keputusan atau kebjakan tersebut; 5) Tahap perumusan peraturan, keputusan atau kebjakan tersebut; 6) Peraturan, keputusan dan/atau kebjakan yang telah dterbtkan; c. Seluruh nformas lengkap yang wajb dsedakan dan dumumkan secara berkala; d. Informas tentang organsas, admnstras, personl dan keuangan, antara lan: 1

12 1) Pedoman pengelolaan organsas, admnstras, personl, dan keuangan; 2) Profl lengkap pmpnan dan pegawa yang melput nama, sejarah karr atau poss, sejarah penddkan, penghargaan dan sanks berat yang pernah dterma; 3) Anggaran BKKBN secara umum maupun anggaran secara khusus unt pelaksana tekns serta laporan keuangannya; 4) Data statstk yang dbuat dan dkelola oleh BKKBN. e. Surat-surat perjanjan dengan phak ketga berkut dokumen pendukungnya; f. Surat menyurat pmpnan atau pejabat BKKBN dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsnya; g. Syarat-syarat perznan, zn yang dterbtkan dan/atau dkeluarkan berkut dokumennya, dan laporan penaatan zn yang dberkan; h. Data perbendaharaan atau nventars;. Agenda kerja pmpnan satuan kerja; j. Informas mengena kegatan pelayanan Informas Publk yang dlaksanakan, sarana dan prasarana layanan Informas Publk yang dmlk beserta kondsnya, sumber daya manusa yang menangan layanan Informas Publk beserta kualfkasnya, anggaran layanan Informas Publk serta laporan penggunaannya; k. Jumlah, jens dan gambaran umum pelanggaran yang dtemukan dalam pengawasan nternal serta laporan penndakannya; l. Jumlah, jens dan gambaran umum pelanggaran yang dlaporkan oleh masyarakat serta laporan penndakannya; m. Daftar serta hasl-hasl peneltan yang dlakukan; n. Informas Publk lan yang telah dnyatakan terbuka bag masyarakat bedasarkan mekansme keberatan dan/atau penyelesaan sengketa sebagamana dmaksud dalam Pasal 11 Undang-undang Keterbukaan Informas Publk; o. Informas tentang standar pengumuman nformas sebagamana dmaksud dalam Pasal 12 bag Badan Publk yang memberkan zn dan/atau melakukan perjanjan kerja dengan phak lan yang kegatannya berpotens mengancam hajat hdup orang banyak dan ketertban umum; p. Informas dan kebkajan yang dsampakan pejabat publk dalam pertemuan terbuka untuk umum.

13 B. Informas Yang Dkecualkan Informas yang dkecualkan oleh BKKBN adalah nformas yang tdak dapat dberkan oleh BKKBN kepada pemohon nformas. Pengecualan nformas publk ddasarkan pada pengujan tentang konsekuens yang tmbul apabla suatu nformas dberkan serta setelah dpertmbangkan dengan seksama bahwa menutup nformas publk dapat melndung kepentngan yang lebh besar darpada membukanya. Adapun nformas yang termasuk dalam kategor Informas Yang Dkecualkan d BKKBN adalah: 1. Laporan Hasl Pengawasan Yang dmaksud dengan Laporan hasl Pengawasan adalah kumpulan nformas yang merupakan hasl dar suatu pelaksanaan kegatan pengawasan yang tertuang dalam bentuk surat atau bab. Informas berupa Laporan hasl pengawasan merupakan salah satu nformas yang dkecualkan. 2. Kertas Kerja Pengawasan 3. Informas yang terkat dengan prbad 1

14 BAB III PROSEDUR LAYANAN INFORMASI A. Pengumuman Informas Publk Untuk menjamn terpenuhnya hak setap orang dalam memperoleh Informas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal mengumumkan nformas yang wajb dsedakan dan dumumkan secara berkala dan setap saat melalu, antara lan: 1. Meda Elektronk, melput: a. Webste b. Kosk Dgtal Sgnage 2. Meda Cetak, melput: a. Jurnal Keluarga b. Buletn (Informas Program Kependudukan dan Keluarga Berencana, Info Demograf, Cuklan Data, Lembar Data (Data Sheet), Gema Pra, Techncal Report Seres Monograph) c. Brosur d. Leaflet 3. Meda Luar Ruang, melput: a. Papan Pengumuman b. Semnar B. Penyedaan Informas Publk berdasarkan Permohonan/Permntaan Mekansme Layanan Permohonan/Permntaan Informas: 1) PERSYARATAN; a) Warga Negara Indonesa; b) Mengs Formulr Permntaan Informas Publk ; c) Menunjukan KTP dan melamprkan Fotocopy KTP; d) Pengguna Informas Publk wajb menggunakan Informas Publk dengan mencantumkan sumber dar mana a memperolah Informas Publk, bak yang dgunakan untuk kepentngan seendr maupun untuk keperluan publkas sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) PROSEDUR a. Setap pemohon Informas Publk dapat mengajukan permntaan untuk memperoleh Informas Publk kepada Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas terkat secara tertuls atau tdak tertuls dserta alasan permntaan tersebut b. Permntaan dsampakan secara langsung atau melalu surat elektronk, nomor pendaftaran dberkan saat penermaan permntaan. c. Permntaan dsampakan melalu surat, pengrman nomor pendaftaran dapat dberkan bersamaan dengan pengrman nformas.

15 3) MEKANISME a. Pemohon Informas datang ke desk layanan nformas, mengs formulr permntaan nformas dengan melamprkan fotocopy KTP pemohon dan penggunaan nformas; b. Petugas memberkan tanda tanda bukt penermaan nformas Publk berupa nomor pendaftaran pada saat permntaan dterma, dan telah dtandatangan oleh petugas c. Petugas Memperoses Permntaan Permohonan Informas Publk sesua dengan formulr permntaan nformas Publk yang telah dtandatangan oleh pemohon nformas publk; d. Petugas menyerahkan nformas sesua dengan yang dmnta oleh pemohon/pengguna Informas Petugas memberkan Tanda Bukt Penyerahan Informas Publk kepada pengguna nformas publk dan pengguna mendatangannya. e. Jka nformas yang dmnta masuk dalam katagor dkecualkan PPID menyampakan alasan sesua dengen ketentuan peratuan perundangundangan yang berlaku; 4) CARA MEMPEROLEH INFORMASI Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas (PPID) dalam rangka pelayanan nformas publk ke masyarakat, menyedakan kemudahan bag masyarakat dalam memperoleh nformas melalu : a. Melalu Webste atau emal ; Masyarakat dapat mendownload nformas publk yang terseda pada webste yang sebelumnya mengs formulr yang telah terseda; atau melalu emal dengan alamat : ppd.pusat@bkkbn.go.d atau dttfdok@gmal.com b. Melalu Telepon/Fax Masyarakat dapat menghubung/mengrmkan fax, melalu nomor telpon (021) c. Melalu jasa Pos; Mengrmkan surat melalu jasa pos, dtujukan Kepada Pejabat Pengelola Informas dan Humas, BKKBN Pusat dengan Alamat Jalan Permata No 1 Halm Perdanakusuma Jakarta Tmur d. Langsung; Datang Langsung ke desk layanan nformas, Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas d/a. Alamat Jalan Permata No.1 Halm Perdanakusuma Jakarta Tmur ) OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Untuk memenuh dan melayan permntaan dan kebutuhan permohonan/pengguna nformas publk, Pejabat Pengelola Informas dan 1

16 Dokumentas melalu desk layanan nformas publk melakukan layanan langsung dan layanan melalu meda yang melput telepon/fax; emal; webste dan melalu Pos. 6) PELAKSANAAN PELAYANAN INFORMASI Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas untuk pelaksanaan operasonal pelayanan nformas publk menyedakan desk layanan nformas publk dan desk layanan menyedakan akses nternet. Setap harnya menugaskan 6 (enam) orang, dengan sebaga berkut : Supervsor mengkordnr tugas tugas front offce, back offce dan desk regster layanan akses nternet. 2 (dua) orang petugas front offce, dengan tugas menerma permntaan langsung dan melalu meda dar masyarakat; 1 (satu) orang petugas desk regster layanan akses nternet, dengan tugas melakukan regstras bag pengguna/pengakses yang akan menggunakan nternet; 2 (dua) orang petugas back offce, dengan tugas mempersapkan peralatan yang akan dpergunakan, menyapkan mater yang akan dgandakan/drekam serta sebaga penghubung satuan kerja terkat dengan nformas yang dmnta oleh pemohon/pengguna nformas publk. 7) KOMPETENSI PELAKSANAAN Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas dalam melaksanakan pelayanan nformas publk kepada pemohon/pengguna nformas publk menunjuk petugas pelayanan nformas yang memlk kompetens sepert pengetahuan, keteramplan dan skap sehngga dapat menunjang dalam melaksanakan tugas pelayanan nformas, yatu 1. Pengetahuan ; Informas yang wajb dsedakan (berkala, setap saat serta merta dan dkecualkan); Kebjakan/Regulas BKKBN 2. Keteramplan Teknk Pelayanan Prma; Pengklasfkasan/katalogsas/ndexng; Teknolog Informas : Searcng, browsng. 3. Skap Kejujuran Keteltan Kerjasama; Komunkatf; Empat; Pengendalan emos;

17 8) JANGKA WAKTU PENYELESAIAN Proses penyelesaan untuk memenuh permntaan pemohon nformas publk dlakukan setelah pemohon nformas publk memenuh persyaratan yang telah dtentukan; Waktu penyelesaan dlaksanakan palng lambat 10 (sepuluh) har kerja sejak dtermanya permntaan, Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas (PPID) akan menyampakan pemberthahuan yang berskan nformas yang dmnta berada dbawah penguasannya atau tdak. Dan PPID dapat memperpanjang waktu palng lambat 7 (tujuh) har kerja. Penympanan/pendstrbusan/penyerahan nformas publk kepada pemohon nformas publk dlakukan secara langsung, melalu emal, fax ataupun jasa pos; 9) PRODUK INFORMASI PUBLIK 1) Produk nformas publk yang terseda d pejabat pengelola Informas dan Dokumentas Kementeran/Lembaga, dantarannya 2) Organsas dan Tata Kerja 3) Data Jumlah Pejabat Struktural 4) Data Jumlah Pejabat Fungsonal 5) Data Statstk Jumlah Pegawa 6) Peraturan perundang-undangan Bdang KKB 7) Renstra 8) DIPA 9) Renja 10) Indkator Knerja Utama 11) Penetapan Knerja 12) Laporan Tahunan 13) Laporan Akuntabltas Knerja Pemerntah 14) Pedoman Pelaksana Anggaran 15) Laporan Keuangan BMN 16) Laporan Keuangan 17) Patokan Harga Satuan Barang 18) Data lembaga 19) Buku petunjuk e-pengadaan pemerntah 20) Blue Prnt Aplkas e-goeverment; 21) Pedoman Penyelenggraan Certfcaton 22) Pedoman Pemerngkatan E-Goeverment; 23) Buku saku Pedoman Implementas Panduan e-goverment. 10) FORMAT INFORMASI Pejabat pengelola Informas dan Dokumentas melalu desk layanan nformas dalam rangka memenuh permntaan pemohonan /pengguna nformas publk 1

18 dapat memberkan nformas publk dalam format hardcopy ataupun softcopy sesua dengan ketersedaan dar bahan nformas yang dmnta. 11) WAKTU PELAYANAN INFORMASI Waktu pemberan Pelayanan Informas Publk dlaksanakan pada har kerja Senn sampa dengan Jumat. 12) BIAYA/TARIF Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas menyedakan nformas publk secara gerats (tdak dpungut baya), sedangkan untuk pengadaan atau perekaman, pemohon/pengguna nformas publk dapat melakukan pengadaan/fotocopy sendr atau menyedakan CD/DVD kosong atau flashdsk untuk perekaman data dan nformas. 13) SARANA DAN PRASARANA Dalam memberkan layanan nformas publk kepada pemohon/pengguna nformas Pejabat Pengelola Informas dan Dokumentas menyedakan ruang layanan dengan ukuran 6 x 12 meter terdr dar ruang desk layanan nformas publk dan ruang akses nternet. Untuk desk layanan nformas publk dengan ukuran 6 x 6 meter, dlengkap fasltas 3 PC terkoneks dengan nternet; Meja; Kurs; sofa tamu; Faxmle; Telepon; Formulr Permohonan Permntaan Informas; Formulr tanda Bukt; Penyerahan Informas; Daftar Informas Publk; AC; Televs; Kosk; Plasma. Sedangkan ruang akses nternet yang dgunakan untuk masyarakat umum, dlengkap dengan fasltas 10 PC yang terkoneks dengan nternet dan 1 PC sebaga Desk Regstras bag masyarakat yang akan menggunakan fasltas tersebut. 14) PENGAWASAN INTERNAL Pengawasan nternal dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publk dlakukan melalu pengawasan atasan langsung secara berjenjang berupa pembuatan dan laporan haran pelaksanaan tugas pelayanan nformas publk. Petugas Pelayanan Informas Publk setap har membuat laporan hasl pelaksanaan tugas pelayanan nformas publk, untuk dsampakan kepada Pejabat Penglola Informas dan Dokumentas (PPID). Yang selanjutnya PPID melaporkan secara berkala mngguan dan bulanan kepada Tm Pertmbngan Pelayanan Informas. Laporan tersebut memuat nformas mengena permntaan nformas publk yang sudah dpenuh, tndak lanjut dar permntaan yang belum dpenuh, penolakan permntaan nformas publk dserta dengan alasan penolakannya dan waktu dperlukan dalam memenuh

19 setap permntaan pemohon nformas agar sesua dengan ketentuan yang telah datur dalam peraturan perundang-undangan 15) EVALUASI KINERJA PELAKSANAAN Penyelenggaraan berkewajban melakukan penlaan knerja penyelenggaraan pelayanan publk secara berkala dengan mengunakan ndkator knerja berdasarkan standar pelayanan nformas publk. Lampran 1. Formulr Permntaan Informas Publk 2. Tanda Bukt Penermaan Permntaan Informas Publk 3. Tanda Bukt Penyerahan Informas Publk 4. Laporan Haran Pelaksanaan Tugas Pelayanan Informas Publk; 5. Laporan Mngguan Pelaksanaan Tugas Pelayanan Informas Publk; 6. Laporan Bulanan Pelaksanaan Tugas Pelayanan Informas Publk C. Mekansme Penanganan Gugatan Mekansme penanganan gugatan terdr dar 3 gugatan, terdr dar Keberatan, Medas dan Ajudkas, Gugatan dan Kasas: 1. Keberatan a. Mekansme Pengajuan Keberatan 1) Pemohon nformas publk dapat mengajukan keberatan secara tertuls kepada Atasan PPID palng lambat 30 (tga puluh) har kerja setelah dtemukannya alasan sebaga berkut: a) penolakan atas permohonan nformas publk; b) tdak dsedakannya nformas berkala; c) tdak dtanggapnya permohonan nformas publk; d) permohonan nformas publk dtanggap tdak sebagamana yang dmnta; e) tdak dpenuhnya permohonan nformas publk; f) pengenaan baya yang tdak wajar; dan/atau g) penyampaan nformas publk yang melebh waktu yang datur dalam peraturan perundang-undangan. 2) Dalam hal pengajuan keberatan dsampakan secara tdak tertuls, Tm Sekretarat PPID mengarahkan Pemohon Informas Publk yang mengajukan keberatan atau phak penerma kuasa untuk mengs formulr keberatan sesua format 3) Dalam mengajukan keberatan, pemohon wajb menyertakan denttas pemohon yang sah sebagamana syarat dalam permohonan nformas 1

20 4) Pemohon Keberatan harus menyertakan dokumen sebaga berkut: a) Surat tanggapan/jawaban permohonan nformas dar PPID b) Formulr tanda terma permohonan nformas (dalam hal tdak dtanggapnya permohonan nformas) 5) Tm Sekretarat PPID wajb memberkan salnan formulr keberatan dserta nomor regstras keberatan kepada Pemohon Informas Publk yang mengajukan keberatan atau kuasanya sebaga tanda terma pengajuan keberatan. b. Penanganan Keberatan 1. Proses kegatan penanganan keberatan dawal dengan penermaan keberatan tertuls oleh Tm Sekretarat PPID. 2. Setelah menerma keberatan, Tm Sekretarat PPID memerksa kelengkapan admnstras dan persyaratan pengajuan keberatan. 3. Apabla pengajuan keberatan tdak memenuh persyaratan admnstras, maka: a) PPID akan memberkan klarfkas kepada pemohon nformas bahwa keberatan tdak dproses karena tdak memenuh syarat admnstras; b) Apabla pengajuan keberatan telah memenuh seluruh persyaratan, maka keberatan akan dproses dengan melakukan pembahasan serta penyusunan konsep tanggapan/jawaban dengan melbatkan phak terkat. 4. Atasan langsung PPID adalah Kepala BKKBN. Atasan PPID dapat melmpahkan wewenang untuk memberkan tanggapan/jawaban keberatan kepada Deput berdasarkan Keputusan Pelmpahan Wewenang. 5. Dalam penanganan keberatan, PPID melbatkan Kepala Bro Hukum, Tm Sekretarat, Kepala Bagan Hukum serta Pmpnan Unt Kerja yang menguasa nformas yang menjad obyek sengketa. 6. Para phak tersebut akan menyapkan kajan dan pertmbangan hukum terkat dengan penanganan tanggapan keberatan dar pemohon nformas serta menyusun draf tanggapan atas keberatan. 7. Tanggapan atas keberatan pemohon nformas publk dsampakan secara tertuls dalam jangka waktu palng lambat 30 (tga puluh) har kerja sejak dtermanya keberatan secara tertuls.

21 8. Apabla Pemohon nformas tdak puas dengan tanggapan atas keberatan tersebut, Pemohon dapat mengajukan penyelesaan sengketa nformas publk kepada Koms Informas Pusat. c. Penanganan Sengketa Informas Publk 1. Mekansme penyelesaan sengketa nformas publk mengkut ketentuan dalam Peraturan Koms Informas Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaan Sengketa Informas Publk. 2. Dalam penanganan sengketa nformas d Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal melbatkan Inspektur Wlayah III, Kepala Bro Hukum, Organsas dan Humas (BIHOM), Tm Sekretarat PPID, Kepala Bagan Hukum, serta Pmpnan Unt Kerja yang menguasa nformas yang menjad obyek sengketa. 1

22 2. Medas dan Ajudkas Penyelesaan sengketa nformas d Koms Informas sebaga berkut: 1. Pengajuan Sengketa nformas Publk ke Koms Informas dajukan dalam waktu 14 (empat belas) har kerja setelah dtermanya tanggapan tertuls dar Atasan PPID yang tdak memuaskan pemohon nformas. 2. Dalam waktu 14 (empat belas) har kerja setelah dtermanya permohonan penyelesaan sengketa nformas publk, Koms Informas harus mula melakukan proses penyelesaan sengketa melalu medas, palng lambat 100 (seratus) har kerja. 3. Jka pada tahap medas dhaslkan kesepakatan, maka hasl kesepakatan medas tersebut dtetapkan oleh Putusan Koms Informas. 4. Apabla upaya medas dnyatakan tdak berhasl secara tertuls oleh salah satu phak atau para phak yang bersengketa menark dr dar perundngan, maka Koms Informas melanjutkan proses penyelesaan sengketa melalu ajudkas. 5. Apabla salah satu atau para phak yang bersengketa secara tertuls menyatakan tdak menerma putusan ajudkas dar Koms Informas palng lambat 14 (empat belas) har kerja setelah dtermanya putusan tersebut, maka dapat mengajukan gugatan melalu pengadlan. 6. Jka pemohon nformas puas atas keputusan ajudkas Koms Informas, sengketa dnyatakan selesa.

23 3. Gugatan Ke Pengadlan dan Kasas Mekansme pengajuan gugatan ke pengadlan dan kasas: 1. Pemohon nformas mengajukan gugatan melalu Pengadlan Tata Usaha Negara (PTUN) apabla yang dgugat adalah Badan Publk Negara. 2. Apabla yang tergugat tu Badan Publk selan Badan Publk Negara, pemohon nformas mengajukan gugatannya ke Pengadlan Neger. 3. Pengajuan gugatan oleh salah satu atau para phak yang bersengketa secara tertuls menyatakan tdak menerma keputusan Ajudkas dar Koms Informas Pusat palng lambat 14 (empat belas) har kerja setelah dtermanya putusan tersebut. 4. Penggugat menerma hasl keputusan pengadlan, jka tdak menerma putusan pengadlan maka penggugat mengajukan kasas kepada Mahkamah Agung. 5. Pengajuan kasas dlakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) har sejak dtermanya putusan pengadlan Tata Usaha Negara (PTUN) atau Pengadlan Neger. 6. Pengaju sengketa puas atas putusan pengadlan. 1

24 BAB IV PELAPORAN DAN PENUTUP A. PELAPORAN Hasl atas pelaksanaan nformas publk, PPID BKKBN selaku Badan Publk harus membuat dan menyedakan laporan layanan nformas publk palng lambat 3 (tga) bulan setelah tahun pelaksanaan anggaran berakhr dan salnan atas laporan tersebut dsampakan kepada Koms Informas Pusat. Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya sebaga berkut: 1. Gambaran umum kebjakan pelayanan nformas Publk Badan Publk; 2. Gambaran umum pelaksanaan pelayanan Informas Publk antara lan: a. Sarana dan prasarana pelayanan Informas Publk yang dmlk beserta kondsnya. b. Sumber daya manusa yang menangan pelayanan Informas Publk beserta kualfkasnya. c. Anggaran pelayanan nformas serta laporan penggunaannya. 3. Rncan pelayanan Informas Publk masng-masng Badan Publk melput: a. Jumlah permohonan Informas Publk b. Waktu yang dperlukan dalam memenuh setap permohonan Informas Publk dengan klasfkas tertentu. c. Jumlah permohonan Informas Publk yang dkabulkan bak sebagan atau seluruhnya, dan d. Jumlah permohonan Informas Publk yang sebagbeserta alasannya. 4. Rncan penyelesaan sengketa nformas Publk, melput: a. Jumlah keberatan yang dterma; b. Tanggapan atas keberatan yang dberkan dan pelaksanaannya oleh badan publk; c. Jumlah permohonan penyelesaan sengketa ke Koms Informas yang berwenang; d. Hasl medas dan/atau keputusan ajudkas Koms Informas yang berwenang dan pelaksanaannya oleh badan publk; e. Jumlah gugatan yang dajukan ke pengadlan,dan f. Hasl putusan pengadlan dan pelaksanaannya oleh badan publk. 5. Kendala eksternal dan nternal dalam pelaksanaan layanan nformas publk; 6. Rekomendas dan rencana tndak lanjut untuk menngkatkan kualtas pelayanan nformas. B. PENUTUP Standar Prosedur Operasonal Standar Layanan Informas PPID Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal (BKKBN) n wajb djadkan pedoman bag semua unt/komponen PPID d lngkungan BKKBN bak d Pusat maupun d Provns.

25 Lampran 1 : Formulr Permohonan Informas Publk 1

26

27 Lampran 2 : Formulr Tanda Bukt Penermaan Permntaan Informas Publk 1

28 Lampran 3 : Formulr Keberatan

29 Lampran 4 : Formulr Pembertahuan Tertuls 1

f BUPATI PACTEAN \ PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

f BUPATI PACTEAN \ PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG f BUPAT PACTEAN \ PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 2 TAHUN 202 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN NFORMAS DAN DOKUMENTAS D LNGKUNGAN PEMERNTAHAN DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH, Pelayanan Informasi Publik Penyelenggaraan

GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH, Pelayanan Informasi Publik Penyelenggaraan GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2O2 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVNS JAWA

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I UROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL & OPERASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN BUEAn PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAAN TUGAS, FUNGS DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG BAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang: a. bahwa dengan bcrlakunya

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR S TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKAS DANA DESA KABUPATEN PACTAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Bahwa dalam rangka tertb

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 3^ TAHUN 2012 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, ' Menmbang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011 BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KUALTAS AR DAN PENGENDALAN PENCEMARAN AR! D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN 1.. \ ' BUPAT PACTAN, PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR A? TAHUN 2006 TENTANG 1 TATA KEARSPAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk mewujudkan tertb admnstras dan ( penyeragaman

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG JAMNAN KESUNGGUHAN DAN JAMNAN REKLAMAS PERTAMBANGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Mengngat a. bahwa guna mendukung

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011

BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011 BUPAT PACTAN j PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011 f! TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN PUBLK DAN STANDAR OPERASONAL PROSEDUR PADA PEMERNTAH DAERAH ; KABUPATEN PACTAN DENGAN RAMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA CARA PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYELENGGARAAN PEMERNTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menmbang Mengngat

Lebih terperinci

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA . MENTER KOORD[NATOR BlDANG POLTlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA PERATURAN MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER-07 MENKO/POLHUKAM/1212011 TEN-TANG ORGANSAS DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN BUPAT PACTAN! PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERAN PENGURANGAN, KERNGANAN, DAN PEMBEBASAN RETRBUS PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menlmbang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG 1 [ BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG BESARAN TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF (TKI) BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTADEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan

Lebih terperinci

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHHAT TUHAN YANG MAHA ESA,. BUPATI PACITAN, Menlmbang : a. bahwa barang mlk Daerah

Lebih terperinci

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT NOMOR: 13 TAHUN2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

Untuk memperoleh buku ini hubungi:

Untuk memperoleh buku ini hubungi: 2004 Badan Perencanaan Pembangunan Nasonal Untuk memperoleh buku n hubung: Pusat Data dan Informas Perencanaan Pembangunan Jl. Taman Suropat No. 2, Jakarta Pusat 10310 Telepon/Fax: 021-31934973 atau Webste:

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN BUPAT PACTAN s PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAAN TUGAS. FUNGS DAN TATA KERJA DNAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACTAN > DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA \ BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN t PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 17 TAHUN 2001 [ TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : bahwa untuk meaksanakan

Lebih terperinci

BABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan

BABY. S!MPULAN DA:i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan BABY S!MPULAN DA:" SARAN A. Smpulan Rumah sakt adalah bentuk organsas pengelolaan jasa pelayanan kesehatan ndvdual secara menyeluruh oleh karena tu dperlukan penerapan vs. ms. dan strateg seara tepat oleh

Lebih terperinci

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG BUPAT PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG PEDOBSAN PENANGANAN PENGADUAN NTERNAL {WHSTLEBLOWER STSTEM ATAS TNDAK PDANA KORUPS D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN 1 DENGAN RAHBAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017 LAPORAN PENGUKURAN NDEK PENERAPAN NLA BUDAYA KERJA (PNBK) TAHUN 2017 KEMENTERAN PERTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANAN BALA BESAR PELATHAN PERTANAN KETNDAN MALANG - JAWA 2017 TMUR KATA

Lebih terperinci

^ PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR : 21 TAHUN 2008 TEIVTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HIBAH

^ PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR : 21 TAHUN 2008 TEIVTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HIBAH r V t \ T ^ PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR : 2 TAHUN 2008 TEVTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HBAH BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 42 ayat () Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertan Pajak Menurut Prof. DR. Rochmat Soemtro SH. (2012:1), Pajak adalah uran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dpaksakan) dengan tdak mendapatkan

Lebih terperinci

NOMOFT io renurt 2P1l

NOMOFT io renurt 2P1l BUPAT KATNGAN PERATURAN BUPAT KATNGAN ') NOMOFT o renurt 2P1l TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN NFRASTRUKTUR DAERAH (DPPD) TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN R*HTUNT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRBUS TEMPAT REKREAS DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG JENJANG NLA PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIHUR. PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR;i-i Jl TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIHUR. PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR;i-i Jl TAHUN 2014 TENTANG J BUPAT PACTAN PROVNS JAWA THUR PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR;- Jl TAHUN 204 TENTANG TATA CARA PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK BUM DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHBfAT TUHAN YANG MAHA ESA! BUPAT

Lebih terperinci

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran)

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran) Buku Pedoman Akademk (Standar Kompetens Lulusan & Standar Is Pembelajaran) dsampakan Tatk Suryan tatk@perbanas.ac.d Catatan: Sebagan sldes dambl dar sldes yang dproduks oleh Tm Belmawa Dkt Buku Pedoman

Lebih terperinci

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 051 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN PEDOMAN lzln USAHA NIAGA BAHAN BAKAR NABATI (BIOFLIEL)

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

STANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR STANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN20IO TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN20IO TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN20O TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DNAS D UNT LAYANAN PENGADAAN (ULP) ; KABUPATEN PACTAN \ \ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ' BUPAT PACTAN, Menmbang : a.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 3 Januari 2017 Kepala BKPP DIY. Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 3 Januari 2017 Kepala BKPP DIY. Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si. NIP KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Repulik Indonesia Tahun 1945 (amandemen), pasal 28 F menyebutkan bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan

Lebih terperinci

LAKIN. Laporan Kinerja BPS Provinsi Maluku Tahun 2014

LAKIN. Laporan Kinerja BPS Provinsi Maluku Tahun 2014 LAKIN Laporan Knerja BPS Provns Maluku Tahun 2014 Jl. WolterMongnsd-Passo, Ambon 97232 Telep. (0911) 361329, Fax. (0911) 361319 E-mal : maluku@bps.go.d Kata Pengantar Akuntabltas knerja BPS Provns Maluku

Lebih terperinci

Standar Layanan Informasi Publik

Standar Layanan Informasi Publik Standar Layanan Informasi Publik Kata Pengantar Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F menyebutkan bahwa Setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i Mcnmbang Mengngat Menetapkan PERATURAN NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER I HASIL HUTAN KAYU (luiphhk ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 bahwa berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3 TAIIUN 2008 TENTANG. i TATA CARA MEMPEROLEH IZIN LOKASI, IZIN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKASI

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3 TAIIUN 2008 TENTANG. i TATA CARA MEMPEROLEH IZIN LOKASI, IZIN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKASI BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3 TAUN 2008 TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH ZN LOKAS, ZN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKAS BUPAT PACTAN Menmbang a. ^^wa dengan semakn terbukanya peran swasta

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN \. J 1 1! BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MNMAL BDANG PENDDKAN D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA j BUPAT PACTAN 'j Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 f BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KLINIK PENGELOLA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, Menmbang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN. Pasal II. Ditetapkan di Pacitan ; Pada tanggal :i3 - JR, BUPATI PACITAN. i Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diietapkan.

MEMUTUSKAN. Pasal II. Ditetapkan di Pacitan ; Pada tanggal :i3 - JR, BUPATI PACITAN. i Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diietapkan. BUPAT PACTAN. PERATUEAN BUPAT PACTAN : NOMOR 3 5 TAHUN 2008! TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KEBJAKAN AKUNTANS TAUN 2008 DAN SSTEM DAN PROSEDUR AKUNTANS! DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1255, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI INFORMASI PUBLIK. Pengelolaan. Pelayanan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012 j! BUPATI PACITAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012 ' TENTANG KUALITAS PIUTANG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) Menimbang : a. TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG 1 SALINAN BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri 3 A S KEMENTERAN PERHUBUNGAN DREKTQRAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA * t % 3 PERATURAN DREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: SKEP/317 /V / 2 0 1 1 TENTANG : TARGET NDKATOR KNERJA UTAMA (KU) Dl LNGKUNGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA!

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA! PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN ; NOMOR 8 TAHUN 200 ; TENTANG SUSUNAN ORGANSAS DAN TATA KERJA! PEMERNTAH DESA t DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA. BUPAT PACTAN ESA Menmbang : a,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2010 I TENTANG PAJAK AIR TANAH

BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2010 I TENTANG PAJAK AIR TANAH BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN VANG MAHA ESA BUPAT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3g TAHUN 2012 TENTANO PENTELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang a. bahwa peseta ddk yang memlk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 angka 4,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 ' TENTANG PERUBAHANKETIGAATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

- - ~ BMKG. Nomor Sifat Lampiran Hal. KP.001/020/SU/X/2015 Penting 1 Berkas Pendaftaran PPNPN APBN/APBD dan Non PPNPN APBN/APBD

- - ~ BMKG. Nomor Sifat Lampiran Hal. KP.001/020/SU/X/2015 Penting 1 Berkas Pendaftaran PPNPN APBN/APBD dan Non PPNPN APBN/APBD - - BMKG BADAN METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA J. Angkasa No. 2, Kemayoran, Jakarta 10610, Telp. : (021) 424 6321 Fax. : (021) 424 6703 P.O Box 3540 Jkt, Webste: http://www.bmkg.go.d Nomor Sfat Lampran

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA 4 PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA BARANG PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN

Lebih terperinci

TENTANG PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DAN SERTIFIKAT KESEMPURNAAN KAPAL DENGAN RAIIMAT TUHAN YANG MAIIA ESA

TENTANG PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DAN SERTIFIKAT KESEMPURNAAN KAPAL DENGAN RAIIMAT TUHAN YANG MAIIA ESA 1 BUPAT PACTAN ^ \ PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 31 TAUN2009 TENTANG PENERBTAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DAN SERTFKAT KESEMPURNAAN KAPAL DENGAN RAMAT TUHAN YANG MAA ESA \ BUPAT PACTAN Menmbang : a.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 204 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 205 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATACARA PERHITUNGAN DAN PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAERAH KABUPATEN PACITAN KEPADA PEMERINTAH DESA t T

Lebih terperinci

Jatan Jaksa Agung Suprapto Nomor S Pacitao Kode Pot i. Jawa Timor : Tctp. (0357) Fai. (0357)

Jatan Jaksa Agung Suprapto Nomor S Pacitao Kode Pot i. Jawa Timor : Tctp. (0357) Fai. (0357) BUPAT PAOTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR: ^0 TAHUN 2010 TENTANG REMUNERAS PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BAD AN LAYANAN UMUM DAERAH \ KABUPATEN PACTAN Menmbang DENGAN

Lebih terperinci

STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2017 KATA PENGANTAR Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 2F menyebutkan bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan

Lebih terperinci

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACTAN TAHUN 2013 BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 26

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.300, 2011 KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR 02 /M/PER/V/2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Pancasila Berdasarkan Landasan Yuridis SETIYAWAN S1TI-12 Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

TUGAS AKHIR Pancasila Berdasarkan Landasan Yuridis SETIYAWAN S1TI-12 Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. TUGAS AKHIR Pancasla Berdasarkan Landasan Yurds SETIYAWAN 11.11.5490 11-S1TI-12 Abdarn Rosd, Dr, M.Ma. KATA PENGANTAR Puj syukur kam panjatkan kehadrat Allah SWT yang telah memberkan rahmat dan hdayahnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN s 1 PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN, PEMLHAN, PELANTKAN DAN PEMBERHENTAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.370, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL. Keterbukaan Informasi Publik. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148/KA/VII/2010 TENTANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA } BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 1 ^. TAHUN 2009 TENTANG PARTSPAS MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN NFRASTRUKTUR D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN. Menmbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR (SOP) PENYELENGGARAAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG Menimbang Mengingat BUPATI TANGERANG,

Lebih terperinci

DjENGAN. NOMOR 8 TAHUN 2011 NOMCR.p^/^pK-K^p/KT6/5-^ll NOMOR.^r/tS^/rwu^.Stoil TENTANG

DjENGAN. NOMOR 8 TAHUN 2011 NOMCR.p^/^pK-K^p/KT6/5-^ll NOMOR.^r/tS^/rwu^.Stoil TENTANG PERJANJXN KERJA SAMA ANTARA PEMERNTAH PROVNS DAERAH KHUSUS BUKOTA JAKARTA DENGAN PEMERNTAH PROVNS KALMANTAN TENGAH» 1 DAN PEMERNTAH vabu PATEN KAPUAS NOMOR 8 TAHUN 2011 NOMCR.p^/^pK-K^p/KT6/5-^ll NOMOR.^r/tS^/rwu^.Stol

Lebih terperinci