ANALISIS BIOEKONOMI PADA PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BONTANG
|
|
- Ratna Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analss Boekonom Pada Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelangs Besar (Heru Suslo) 25 ANALISIS BIOEKONOMI PADA PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BONTANG (Boeonom Analyss of Bg Pelag Fsh Resoures Utlzaton n Bontang Sea) Heru Suslo Staf Pengajar Jurusan Sosal Ekonom Perkanan, FPIK-UNMUL ABSTRACT Ths researh amed to determne the optmum produton, the optmum effort and the optmum eonom rent levels of bg pelag fsh resoures. Ths researh was onduted durng three months from February to Aprl 2010 n Bontang sea. In data olleton t was arred out by applyng surve method, analysng prmary and seondary data and ondutng purposve samplng approah. The results showed that the optmum produton level on utlzaton for the bg pelag fsh resoures was 334,41 tonnes per year; the optmum effort levels on utlzatons for the bg pelag fsh resoures was trps per year; and the optmum eonom rent levels on utlzatons for the bg pelag fsh resoures was Rp28.996,38 mllon per year. Keywords: bg pelag fsh resoures, boeonoms, Bontang sea PENDAHULUAN Pemanfaatan sumberdaya kan pelags besar d Peraran Bontang sudah berlangsung sejak lama dan dar tahun ke tahun terus mengalam penngkatan. Penngkatan dakbatkan semakn tnggnya permntaan terhadap kan tersebut. Pada Tahun 2008 teratat hasl tangkapan kan pelags besar kurang lebh sebanyak 810,50 ton atau nak sebanyak 209,71% dar Tahun 2007 yatu sebanyak 261,70 ton (Dnas Perkanan, Kelautan dan Pertanan Kota Bontang 2009). Ikan pelags merupakan organsme yang mempunya kemampuan untuk bergerak, sehngga tdak tergantung pada arus laut atau gerakan ar yang dsebabkan oleh angn (Nyabakken 1998). Ikan pelags merupakan kan yang hdup pada lapsan permukaan peraran sampa tengah (md layer). Pada daerah-daerah dmana terjad proses kenakan massa ar (upwellng), sumberdaya n dapat membentuk bomassa yang sangat besar. Ikan pelags umumnya hdup seara bergerombol bak dengan kelompoknya mau pun jens kan lannya namun terdapat keenderungan kan pelags bergerombol berdasarkan kelompok ukurannya. Menngkatnya eksplotas sumberdaya kan pelags besar sebaga akbat menngkatnya permntaan terhadap sumberdaya tersebut akan berdampak pada semakn tnggnya tekanan terhadap keberadaan sumberdaya kan pelags besar d Peraran Bontang. Adanya sfat umum dar pemanfaatan sumberdaya laut yatu bersfat terbuka (open aess) menambah penngkatan eksplotas yang enderung bebas tanpa batasan selama kemungknan memperoleh manfaat atau keuntungan mash bsa dperoleh. Konds n jka tdak segera dkendalkan (manage) dkhawatrkan akan menganam kelestaran sumberdaya kan. Oleh karena tu dperlukan pengaturan yang bak (good management) ddalam pemanfaatan sumberdaya kan, sehngga anaman kepunahan akan sumberdaya kan pelags besar d Peraran Bontang dapat dhndar (Suslo 2010). Peneltan n bertujuan untuk mengetahu tngkat produks, tngkat upaya dan rente ekonom optmal dar sumberdaya kan pelags besar d Peraran Bontang. METODE PENELITIAN Tempat peneltan dlakukan d Peraran Bontang, dmana pengamblan data d lapangan dlaksanakan pada bulan Februar hngga bulan Desember Metode peneltan yang dgunakan adalah metode deskrptf dengan jens metode surve. Data prmer dperoleh langsung d lapangan melalu pengamatan terhadap unt-unt penangkapan kan pelags besar dan melakukan wawanara terhadap nelayan berdasarkan kusoner. Metode pengamblan sampel dlakukan seara purposve samplng. Nelayan ontoh yang dambl adalah nelayan pemlk yang mewakl sfat-sfat dar keseluruhan nelayan yang menangkap kan pelags besar d Peraran Bontang, yatu berjumlah 20 orang nelayan.
2 EPP.Vo. 7. No : Data sekunder dperoleh dar dua sumber yatu Dnas Kelautan dan Perkanan Propns Kaltm dan Dnas Perkanan, Kelautan dan Pertanan Kota Bontang. Data yang dambl bersfat urut waktu (tme seres data) selama 11 tahun mula dar Tahun 1998 sampa dengan Tahun 2008, melput data produks dan effort dalam Analss CPUE atht CPUEt effort t Tabel 1. Solus Rezm Pengelolaan Optmal Sumberdaya Ikan Pelags Kel Melalu Pendekatan Model Optmas Stats Varabe Bomassa (x) Cath (h) Effort (E) Konds MEY MSY OA K K 1 2 p.. K 2 r. K pk.. p.. K r 1 2 p.. K r.k 4 r 2 r. p. p. 1 p.. K r 1 p.. K t 1,2,...n Analss Fshng Power Index Rente Ekonom (π) p.. K. E1. E p.. K r. K r p 4 2 p F( x) p. x E std E = U U std Estmas Parameter Bolog Nla parameter bolog nstrnt growth (r), athablty oeffent () dan arryng apaty (K) dperoleh dar perhtungan menggunakan model-model estmas pendukung dar persamaan Shaefer (1954) yatu model estmas Algortma Fox. n t ln z x y 1 / t z 1 x U t z 1 y, U t 1 a U t U 1 z t b 2 K 2 K, dan r Model Optmas Stats Solus pengelolaan sumberdaya kan pelags besar melalu pendekatan model optmas stats, dapat dlhat pada Tabel 1., Solus pengelolaan sumberdaya kan pelags besar optmal melalu pendekatan model optmas dnamk dapat dlhat pada Tabel 2. Tabel 2. Solus Rezm Pengelolaan Optmal Sumberdaya Ikan Pelags Kel Melalu Pendekatan Model Optmas Dnamk Varabel Bomassa (x. ) Cath (h. ) Effort (E.. ) x Kp Rumus r Kp r Kpr x 2x h ( px ) r1 K h E x HASIL DAN PEMBAHASAN Penurunan produktvtas hasl tangkapan (CPUE) dar sumberdaya kan pelags besar akbat penngkatan aktvtas penangkapan (effort) dapat dlhat pada Gambar 1. Hubungan antara CPUE dan effort pada sumberdaya kan pelags besar dengan persamaan y = -3E-06X + 0,141 yang artnya setap terjad penngkatan effort sebanyak 1 trp maka CPUE akan turun sebesar 0, ton per trp. Hal n menunjukkan konds sumberdaya kan pelags besar telah mengalam overfshng seara bolog (bologal overfshng).
3 Analss Boekonom Pada Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelangs Besar (Heru Suslo) 27 Gambar 1. Hubungan antara CPUE dan Effort pada Sumberdaya Ikan Pelags Besar Tahun Estmas Parameter Bolog pada Sumberdaya Ikan Pelags Kel Berdasarkan model estmas Algortma Fox, maka dperoleh parameter bolog yang melput : 1) nstrnt growth (r), dmana sumberdaya kan pelags besar akan tumbuh seara alam tanpa ada gangguan dar gejala alam mau pun kegatan manusa sebesar 0,38 ton per tahun; 2) athablty oeffent () yang mengndkaskan bahwa setap penngkatan satuan upaya penangkapan akan berpengaruh sebesar 0,0001 ton per trp; dan 3) arryng apaty (K), yang menunjukkan kemampuan ekosstem mendukung produks sumberdaya kan pelags besar sebesar 3.920,51 ton per tahun. Lebh jelasnya dapat dlhat pada Tabel 3. Gambar 2. Kurva Hubungan produks Lestar, Produks Aktual dan Effort Sumberdaya Ikan Pelags Besar Analss Optmas Statk Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelags Besar Optmas pemanfaatan sumberdaya kan pelags besar danalss dalam beberapa konds pengelolaan, yatu konds pengelolaan sole owner atau maxmum eonom yeld (MEY), open aess (OA) dan maxmum sustanable yeld (MSY). Ketga konds pengelolaan tersebut juga dbandngkan dengan konds aktual dar pemanfaatan sumberdaya kan pelags besar d Peraran Bontang. Hasl analss optmas statk dar pemanfaatan sumberdaya kan pelags besar d Peraran Bontang dsajkan dalam Tabel 4. Tabel 4. Hasl Analss Optmas Statk Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelags Besar Selama Tahun , sebagan besar volume produks aktual sumberdaya kan pelags besar pada tahun-tahun sebelumnya berada ddalam kurva produks lestar, namun pada pada Tahun 2006 sampa dengan Tahun 2008 volume produks aktual berada dluar kurva produks lestar. Konds n menunjukkan bahwa kemampuan sumberdaya kan pelags besar dalam melakukan perbaharuan atau memperbaharu dr sudah berkurang, sehngga d Peraran Bontang terndkas mengalam overfshng seara bolog (bologal overfshng). Dapat dlhat pada gambar 2. Sumber : Data prmer yang dolah 2010 Sumberdaya kan pelags besar pada Tabel 4 memlk : 1) tngkat bomas (x) pada konds eonom yeld (MEY) sebesar 2.895,28 ton per tahun, open aess (OA) sebesar 1.870,05 ton per tahun dan maxmum sustanable yeld (MSY) sebesar 1.960,25 ton per tahun; 2) tngkat produks (h) pada konds pengelolaan sole owner atau maxmum eonom yeld (MEY) sebesar 284,99 ton per tahun, open aess (OA) sebesar 368,14 ton per tahun dan maxmum sustanable yeld (MSY) sebesar 368,92 ton per tahun; 3) tngkat upaya (effort) pada konds pengelolaan sole owner atau maxmum eonom yeld (MEY) sebanyak trp per tahun, open aess (OA) sebanyak trp per tahun dan maxmum
4 EPP.Vo. 7. No : sustanable yeld (MSY) sebanyak trp per tahun; dan 4) tngkat rente (π) pada konds eonom yeld (MEY) sebesar Rp1.055,77 juta per tahun, open aess (OA) sebesar Rp0 juta per tahun dan maxmum sustanable yeld (MSY) sebesar Rp177,60 juta per tahun. Tngkat produks (h) aktual sumberdaya kan pelags besar selama rentang waktu sebesar 258,20 ton per tahun. Tngkat produks (h) aktual n memlk nla yang jauh lebh rendah jka dbandngkan dengan tngkat produks (h) optmal, yatu 2.895,28 ton per tahun (sole owner atau maxmum eonom yeld) dan maxmum sustanable yeld (MSY) sebesar 1.960,25 ton per tahun. Tngkat produks (h) aktual juga lebh rendah dar konds open aess (OA) yatu sebesar 1.870,05 ton per tahun. Pada effort aktual (E) sumberdaya kan pelags besar, selama Tahun memlk nla effort yang lebh besar dar tngkat effort optmal. Nla effort (h) pada konds aktual sebanyak trp per tahun, sedangkan nla effort pada pada sole owner atau maxmum eonom yeld sebanyak trp per tahun dan maxmum sustanable yeld (MSY) sebanyak trp per tahun. Selan tu nla effort aktual memlk nla effort lebh tngg dar nla effort open aess (OA) yatu sebanyak trp per tahun. Dar Tabel 4 juga dapat dketahu tngkat keuntungan atau rente optmal yang bsa dperoleh sebesar Rp1.055,77 juta per tahun pada konds pengelolaan sole owner atau maxmum eonom yeld dan Rp177,60 juta per tahun pada konds pengelolaan maxmum sustanable yeld (MSY). Berdasarkan konds d lapangan dmana tngkat keuntungan atau rente aktual mnus Rp1.953,62 juta per tahun, maka dapat dlhat selsh jumlah keuntungan yang sangat besar. Selsh jumlah rente n dsebabkan oleh menurunnya jumlah produks hasl tangkapan dan tngkat effort yang semakn tngg, sehngga baya yang dkeluarkan untuk melakukan aktvtas penangkapan sumberdaya kan pelags besar tdak sebandng dengan hasl yang dperoleh. Hal n menunjukkan bahwa adanya ndkas kearah overfshng seara ekonom (eonomal overfshng). Upaya penangkapan (effort) harus segera dturunkan, karena kelestaran sumberdaya kan pelags besar sudah terganggu. Perbandngan pemanfaatan optmas statk sumberdaya kan pelags besar terlhat pada Gambar 3, dmana tngkat produks dan keuntungan atau rente ekonom pada konds aktual lebh rendah darpada konds eonom yeld dan konds pengelolaan maxmum sustanable yeld (MSY). Gambar 3. Perbandngan Pemanfaatan Optmas Statk Sumberdaya Ikan Pelags Besar Pada Gambar 3 memperlhatkan upaya penangkapan (effort) yang sangat tngg pada konds aktual dbandngkan dengan konds eonom yeld dan konds pengelolaan maxmum sustanable yeld (MSY), sehngga konds n akan menmbulkan terjadnya alokas sumberdaya yang tdak tepat. Tngkat effort yang dperlukan untuk menapa konds eonom yeld tampak lebh kel darpada yang dperlukan dalam menapa konds pengelolaan maxmum sustanable yeld (MSY). Oleh karena tu, kesembangan konds eonom yeld terlhat lebh onservatve mnded (lebh bersahabat dengan lngkungan) dbandngkan dengan tngkat upaya pada ttk kesembangan pada konds pengelolaan maxmum sustanable yeld (MSY). Kesembangan boekonom model Gordon Shaefer pada sumberdaya kan pelags besar dapat dlhat pada Gambar 4. Gambar 4. Kesembangan Boekonom Model Gordon Shaefer pada Sumberdaya Ikan Pelags Besar Analss Optmas Dnamk Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelags Besar Nla dsount rate dgunakan dalam menghtung tngkat pemanfaatan optmal dnamk pada sumberdaya kan pelags besar. Hasl estmas tngkat dsount rate pada masng-masng sumberdaya dapat dlhat pada Tabel 5.
5 Analss Boekonom Pada Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelangs Besar (Heru Suslo) 29 Tabel 5. Hasl Analss Optmas Dnamk Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelags Besar Sumber : Data prmer yang dolah 2010 Perbandngan pemanfaatan sumber daya kan pelags besar pada konds aktual dan konds optmal dnamk dengan tngkat dsount rate yang berbeda dapat dlhat pada Tabel 5. Tngkat volume produks aktual pada sebesar 258,20 ton, lebh kel dar tngkat volume produks optmal dnamk pada dsount rate 4,33% (334,41 ton), 10% (395,16 ton), 12% (415,37 ton), 15% (444,74 ton) dan 18% (473,05 ton). Pada tngkat upaya (effort) yang dlakukan pada konds optmal dnamk jauh lebh sedkt dar tngkat upaya (effort) pada konds aktual. Hal yang sama terjad pada rente ekonom, dmana rente ekonom yang dperoleh pada konds aktual jauh lebh kel darpada pada konds optmal dnamk. Konds n menunjukkan bahwa pemanfaatan sumberdaya kan pelags besar d Peraran Kota Bontang sudah terjad overfshng bak seara bolog (eologal overfshng) maupun seara ekonom (eonomal overfshng), sehngga harus dlakukan langkah-langkah dalam mengatasnya, sepert mengurang upaya penangkapan (effort) agar kelestaran sumberdaya kan pelags besar d Peraran Kota Bontang dapat terjaga. Hubungan tngkat dsount rate dan rente ekonom optmal dnamk pada sumberdaya kan pelags besar d Peraran Kota Bontang dapat dlhat pada gambar 5 yang menunjukkan tngkat dsount rate yang tngg akan mendorong semakn lajunya tngkat effort dan sebalknya tngkat dsount rate yang rendah akan memperlambat laju tngkat effort. Seara umum tngkat dsount rate yang lebh rendah dapat menghaslkan optmal yeld dan optmal bomass yang lebh tngg dan apabla tngkat dsount rate turun hngga ke level 0, maka analss dnamk pada sumberdaya kan pelags besar n dentk dengan analss statk pada eonom yeld (MEY). Tngkat dsount rate yang tngg akan memau ekspoltas sumberdaya kan pelags besar yang lebh ekstraktf dan dampaknya akan mempertngg tekanan terhadap sumberdaya kan pelags besar. Jka tngkat dsount rate semakn tngg hngga tak terhngga, maka analss dnamk pada sumberdaya kan pelags besar n akan sama dengan analss statk pada pengelolaan open aess (OA), sehngga keadaan n akan mengakbatkan terjadnya degradas yang menjurus kepada kepunahan sumberdaya kan pelags besar. Hal yang sama juga terlhat pada rente ekonom yang dperoleh, dmana rente ekonom yang dperoleh akan semakn besar apabla semakn rendahnya tngkat dsount rate, sebalknya jka tngkat dsount rate semakn tngg maka akan membuat rente ekonom yang dperoleh semakn kel. Artnya bahwa ekstraks sumberdaya kan pelags besar seara berlebhan saat n dengan nla rente ekonom yang dterma, untuk waktu jangka panjang ternyata tdak memberkan nla rente yang optmal. Penngkatan upaya yang berlebhan akan mengakbatkan penngkatan terhadap baya yang dkeluarkan. Hal n bermplkas terhadap laju degradas sumberdaya kan pelags besar yang semakn epat. Gambar 5. Hubungan Tngkat Dsount Rate dan Rente Ekonom Optmal Dnamk Sumberdaya Ikan Pelags Besar KESIMPULAN DAN SARAN Kesmpulan 1. Dar hasl analss optmas statk dketahu bahwa kesembangan konds eonom yeld (MEY) terlhat lebh onservatve mnded (lebh bersahabat dengan lngkungan) dbandngkan dengan pengelolaan open aess (OA) dan maxmum sustanable yeld (MSY). 2. Tngkat produks optmal pada sebesar 334,41 ton per tahun, tngkat upaya (effort) optmal sebanyak trp per tahun dan rente ekonom optmal sebesar Rp ,38 juta per tahun.
6 EPP.Vo. 7. No : Saran 1) Pemerntah daerah segera mengatur jumlah upaya tangkap (effort) dar sumberdaya kan pelags besar ke tngkat eksplotas optmal sehngga kelestaran sumberdaya perkanan dapat berkelanjutan. 2) Sstem pengawasan (montorng), evaluas (evaluaton) dan pendataan hasl perkanan yang sstemats harus dlaksanakan seara konssten serta dtegakkannya hukum dan peraturan sehngga tujuan pengelolaan sumberdaya perkanan dapat terwujud. DAFTAR PUSTAKA Dnas Perkanan, Kelautan dan Pertanan Kota Bontang Laporan Statstk Perkanan dan Kelautan Kota Bontang. Pemerntah Kota Bontang. Fauz A dan S Anna Permodelan Sumberdaya Perkanan dan Kelautan untuk Analss Kebjakan. Jakarta. PT Grameda Pustaka Utama. 343 hal. Gulland JA Fsh Stok Assesment : Manual of Bas Method. New York : Wley and Sons Inter-sene. Volume 1, FAO/Wley Seres on Food and Agrultural. 233 p. Nybakken JW Bolog Laut : Suatu pendekatan Ekologs. Jakarta : PT Grameda Pustaka Utama. 488 hal. Suslo H Analss Kebjakan Ekonom dalam Pengelolaan Sumberdaya Perkanan d Peraran Kota Bontang Kalmantan Tmur [Tess] Tdak Dpublkaskan. Bogor : Sekolah Pasasarjana-Insttut Pertanan Bogor. 250 hal Shaefer M Some Aspets of the Dynams of Populatons Importent to the Management of Commeral Marne Fsheres. Bull. Inter-Am. Trop.Tuna. Comm. 1:27-56.
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN (THE ANALYSIS OF ADDED VALUE AND INCOME OF HOME INDUSTRY KEMPLANG BY USING FISH AND TAPIOCA AS
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciPeramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting
Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)
PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS. Pendekatan model ekonomi perikanan pertama kali ditulis oleh Gordon
III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Model Ekonom Perkanan Pendekatan model ekonom perkanan pertama kal dtuls oleh Gordon (1954), yang dalam artkelnya menyatakan bahwa sumberdaya perkanan pada umumnya
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciKata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.
Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON
PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos 1, Pabelan,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciNama : Crishadi Juliantoro NPM :
ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciEVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK
Prosdng SPMIPA. pp. 147-15. 006 ISBN : 979.704.47.0 EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK Rta Rahmawat, I Made Sumertajaya Program Stud Statstka Jurusan Matematka FMIPA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d areal IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandr yatu pada hutan prmer (BLOK RKT 01), Logged Over Area (LOA) berumur tahun (Blok RKT
Lebih terperinciUKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA
UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciAPLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )
APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat
BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciPEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL
PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL Tan Wahyu Utam, Indah Manfaat Nur Unverstas Muhammadyah Semarang, emal : tan.utam88@gmal.com
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciMETODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR
METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciSOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II
SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemkran Untuk mencapa tujuan peneltan sebagamana durakan pada BAB 1, maka secara sstemats pendekatan masalah peneltan mengkut alur pkr kerangka pendekatan sstem yang
Lebih terperinciANALISIS DAYA SAING EKSPOR KARET ALAM (NATURAL RUBBER) INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL
ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KARET ALAM (NATURAL RUBBER INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL EXPORT COMPETITIVENESS ANALYSIS OF NATURAL RUBBER INDONESIA IN THE INTERNATIONAL MARKET Yog Rahmad Syahputra 1, Suard
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT
PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciMENGANALISA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER 2 UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO).Tbk PABRIK TUBAN ABSTRAK
Nelson ulstono Teknk Mesn Unverstas Islam Malang 015 MENGANALIA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKI DI PT. EMEN GREIK (PERERO).Tbk PABRIK TUBAN Nelson ulstono, Teknk Mesn, Fakultas
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokas dan Waktu Peneltan dlaksanakan d kawasan PT. Kencana Sawt Indonesa (KSI), Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat sebaga lokas pengamatan dan pengamblan data. Pengolahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI DAN METODE
BAB II DASAR TEORI DAN METODE 2.1 Teknk Pengukuran Teknolog yang dapat dgunakan untuk mengukur konsentras sedmen tersuspens yatu mekank (trap sampler, bottle sampler), optk (optcal beam transmssometer,
Lebih terperinciHubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya
Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciPROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI
JEMI, Vol 1, No 1, Desember 2010 PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI Des Rahmatna, SPd, MSc (Unverstas Martm Raja Al Haj) ABSTRAKSI Peneltan n dmaksudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciPENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI
PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER
BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO
Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog III Program Stud MMTITS, Surabaya 4 Pebruar 2006 PENJADWALAN PRODUKSI d PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Mohammad Khusnu Mlad, Bobby Oedy P. Soepangkat, Nurhad Sswanto
Lebih terperinciI. PENGANTAR STATISTIKA
1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan
Lebih terperinci