AIDA YULIA MATEMATIKA KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AIDA YULIA MATEMATIKA KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH"

Transkripsi

1

2 AIDA YULIA MATEMATIKA KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH

3 Hak Cpta 2009, pada penuls Dlarang mengutp sebagan atau seluruh s buku n dengan cara apapun, termasuk dengan cara penggunaan foto copy, tanpa zn sah dar penerbt. Cetakan pertama, 2009 Penuls : Ada Yula Edtor : Drs. Dana Sswar, M.S MATEMATIKA KEUANGAN ISBN : Hak Penerbtan pada Fakultas Ekonom Unverstas Syah Kuala Darussalam Banda Aceh. Settng / Lay out : Desan Sampul : Fakultas Ekonom Unverstas Syah Kuala Darussalam Banda Aceh

4 KATA SAMBUTAN Apa yang dapat dsumbangkan oleh seorang Penddk (Dosen) pada masyarakat dsampng mengajarkan lmunya kepada anak ddk (Mahasswa)? Salah satu cara yang dapat dtempuh adalah menuangkan lmu yang dpunya dalam bentuk tulsan, dengan demkan tdak hanya anak ddk yang bsa menyerap lmu dar gurunya, tap masyarakat lan dluar kampus tempat sang penddk beraktftas juga bsa turut menkmat lmu tersebut. Buku n berjudul Matematka Keuangan, ddalamnya bers metode dan cara perhtungan bunga, n sangat berguna terutama bag masyarakat yang ngn melakukan transaks kredt agar mereka tahu cara mengkalkulas berapa total pembayaran yang harus mereka lakukan, semua tu akan dpengaruh oleh berapa lama kredt dlakukan, berapa besar tngkat bunganya dan metode perhtungan bunga yang sepert apa yang dterapkan oleh pember pnjaman. Meskpun buku n mencertakan beberapa metode perhtungan bunga dar sekan banyak metode perhtungan bunga yang ada, dharapkan dapat memberkan gambaran kepada pembacanya tentang perhtungan keuangan dan dapat menjad bagan dar kontrbus ntelektual yang dapat dberkan seorang penddk kepada masyarakat dan dharapkan dmasa yang akan datang pembahasan dalam buku n akan

5 terus dkembangkan mengkut perkembangan zaman. Banda Aceh, 2009 Dekan Fakultas Ekonom Unverstas Syah Kuala, Prof. DR. Raja Masbar, M.Sc Np v

6 KATA PENGANTAR Buku kecl n dbuat untuk membantu para pembaca memaham art pentngnya mengetahu perhtungan bunga. Kta sadar atau tdak dalam kehdupan sehar-har kta acap kal berurusan dengan yang namanya hutang putang yang tersangkut dengan perhtungan bunga d dalamnya dan serng kal pula kta terkecoh oleh mng-mng keclnya persentase bunga yang harus dbayar, padahal belum tentu bunga dengan persentase kecl akan menghaslkan pembayaran jumlah bunga yang kecl. Semua tu akan sangat dpengaruh oleh metode perhtungan bunga yang danut. Dharapkan dengan membaca s buku n, para pembaca bsa memperoleh tambahan pengetahuan mengena beberapa metode perhtungan bunga. Penuls menyadar bahwa mash banyak sekal metode perhtungan bunga yang belum dbahas dalam buku kecl n. Saran dan krtkan dem kesempurnaan buku kecl n dmasa yang akan datang akan sangat dharapkan. Terma kash yang tak terhngga untuk Bapak Dana Sswar,SE, M.S, AK, yang telah memberkan nspras, saran, dorongan dan keyaknan bahwa penuls akan mampu menghaslkan karya. Wassalam Penuls v

7 DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB DASAR-DASAR ARITMATIKA engertan Pecahan peras Pecahan oal-soal plkas Dasar Artmatka ke Aljabar peras Aljabar ersamaan Lnear oal-soal engertan Smple Interest enentukan Tanggal Jatuh Tempo enghtung Amount enghtung Nla Sekarang (Present Value) BAB 2 DASAR-DASAR ALJABAR BAB 3 SIMPLE INTEREST DAN SIMPLE DISCOUNT v

8 ate (Tngkat Bunga) me (Jangka Waktu) mple Dscount artal Payment quvalent Value quvalent Tme oal-soal BAB 4 COMPOUND INTEREST (BUNGA MAJEMUK) engertan Compount Interest ergantan Tngkat Bunga Selama Perode Pemajemukan engkonversan Waktu Termasuk Unsur Pecahan encar Present Value dan Compound Dscount encar Tngkat Bunga (Interest Rate) angka Waktu oal-soal BAB 5 ANNUITY v

9 BAB engertan Annuty ens-jens Annuty ens-jens Smple Annuty ens-jens Complex Annuty SIMPLE ORDINARY ANNUITY arakterstk Smple Ordnary Annuty enghtung Amount enghtung Present Value ubungan Antara Amount dan Present Value enghtung Ser Pembayaran (R) enghtung Jangka Waktu (n) enghtung Tngkat Bunga () oal-soal BAB 7 SIMPLE ANNUITY DUE arakterstk Smple Annuty Due enghtung Amount enghtung Present Value v

10 ubungan Antara Sndue dan Andue enghtung Ser Pembayaran (R) enghtung Jangka Waktu (n) enghtung Tngkat Bunga () oal-soal arakterstk enghtung Amount enghtung Present Value enghtung Ser Pembayaran (R) enghtung Jangka Waktu (n) enghtung Tngkat Bunga () oal-soal arakterstk enghtung Amount enghtung Present Value enghtung Ser Pembayaran (R) BAB 8 SIMPLE DEFERRED ANNUITY BAB 9 COMPLEX ORDINARY ANNUITY x

11 oal-soal arakterstk enghtung Amount enghtung Present Value oal-soal arakterstk enghtung Amount enghtung Present Value oal-soal BAB 0 COMPLEX ANNUITY DUE BAB COMPLEX DEFERRED ANNUITY x

12 BAB DASAR-DASAR ARITMATIKA. Pengertan Pecahan Pecahan merupakan ndkas dar pembagan yang terdr dar Numerator (Pemblang) dan Denumerator (Penyebut) yang dpsahkan oleh sebuah gars yang dsebut per atau bag. Contoh : _2_ Numerator 3 Denumerator Jens-jens blangan pecahan adalah : a. Pecahan Basa (Common Fracton) terdr dar : Proper Fracton yatu : Blangan pecahan yang numeratornya lebh kecl dar 2 3 denumerator, contoh :,,, dsb Improper Fracton yatu : Blangan pecahan yang numeratornya sama dengan atau lebh besar dar denumerator, contoh : 3 8 9,,, , dsb. 5

13 Complex Fracton yatu : Blangan pecahan yang terdr dar beberapa numerator dan beberapa denumerator, contoh :, 2 2 2, dsb b. Pecahan Desmal (Decmal Fracton) yatu : pecahan berkoma, angka ddepan koma dsebut blangan pokok dan yang dbelakang koma merupakan pemblang sementara jumlah dgt angka dbelakang koma merupakan penyebut (pangkat 0) contoh : ,75 =, 2,05 = 2, dsb c. Pecahan Campuran ( Mxed Number) yatu : blangan pecahan campuran dar blangan bulat 2 dan pecahan contoh :, 5, dsb Operas Pecahan a. Penjumlahan (Addton) Kadah penjumlahan pecahan : Penjumlahan pecahan baru bsa dlakukan apabla kta sudah menyamakan penyebut. Cara termudah untuk menyamakan penyebut n yatu dengan cara mengalkannya contoh : 2, kalkan 3 dan 4 maka penyebutnya 4 3 akan sama-sama jad 2, angka 2 n bagkan 2

14 dengan masng-masng penyebutnya (2 : 4 = 3 dan 2 : 3 = 4) kemudan hasl bag tersebut kalkan dengan masng-masng pemblangnya (3 x 2 = 6 dan 4 x = 4) sehngga akan menjad : Selan mengalkan penyebut untuk menyamakan penyebutnya, boleh juga menentukan suatu angka terkecl yang bsa 3 untuk membag keduanya contoh :, 4 0 tdak mest harus mengal 4 dan 0, cukup dengan mencar satu angka yang bsa dbag keduanya msalnya angka 20, maka angka 20 n bagkan dengan masng-masng penyebutnya (20 : 4 = 5 dan 20 : 0 = 2) kemudan hasl bag tersebut kalkan dengan masng-masng pemblangnya (5 x 3 = 5 dan x = 2) sehngga akan menjad : Apabla ada pecahan campuran, maka jadkan Inproper fracton dulu baru dsamakan 2 penyebut, contoh : 4 3, maka : 3 2 (3 x 4) + 2 = 4 dan (2 x 3) + = 7 jad Penjumlahan yang lan adalah penjumlahan blangan decmal. Untuk blangan decmal 3

15 baru bsa djumlahkan jka tanda koma (,) sudah dsejajarkan Contoh : 3,268 b. Pengurangan (Subtracton) 5, ,5963 Kadah pengurangan pecahan sama sepert penjumlahan pecahan. Pengurangan pecahan baru bsa dlakukan apabla kta sudah menyamakan penyebut (salah satu caranya yatu dengan mengalkan penyebutnya) Contoh: Selan mengalkan penyebut untuk menyamakan penyebutnya, boleh juga menentukan suatu angka terkecl yang bsa untuk membag keduanya contoh: Apabla ada pecahan campuran, maka jadkan Inproper fracton dulu baru dsamakan penyebut, contoh : Pengurangan yang lan adalah pengurangan blangan decmal. Untuk blangan decmal baru bsa dkurangkan jka tanda koma (,) sudah dsejajarkan Contoh : 4

16 c. Perkalan (Multplcaton) 3,268 5,3283-7,8397 Perkalan pecahan dlakukan dengan pemblang kal pemblang dan penyebut kal penyebut contoh : x Pecahan campuran jadkan nproper fracton dulu baru dkal contoh : x 2 x Pecahan decmal sejajarkan koma (,) kemudan kalkan, setelah djumlahkan semua baru dtentukan letak komanya yatu sejumlah banyaknya angka dbelakang koma dar barsan perkalan dan dhtung dar ss kanan hasl perkalan tersebut contoh : 4,5 3,25 x ,25 d. Pembagan (Dvson) Kadah pembagan dlakukan dengan membalk blangan pecahan kedua, pemblang jad penyebut dan penyebut jad pemblang, sementara tu tanda bag drubah menjad tanda 5

17 kal contoh : : x sementara untuk pecahan campuran sama sepert sebelumnya, jadkan pembagan nproper fracton terlebh dahulu baru dbalk dan dkal. e. Penyederhanaan Pecahan Pecahan-pecahan yang angkanya cukup besar bsa dsederhanakan dengan membag pemblang dan penyebut dengan angka yang sama contoh : 5 5 :. Untuk pecahan dengan angka yang besar dan sult dalam menentukan berapa angka pembag terbesarnya, maka angka pembag terbesar tersebut dapat dcar dengan cara 28 membag jalan kebawah contoh : 05 Jad 28 / 05 = : / 28 = / 2 =

18 SOAL-SOAL: A. Jumlahkan : B. Kurangkan : C. Kalkan : x 20. x 2. 2 x

19 x x x x x x 3 4 x 5 7 x x 2 3 x 2 x 3 4 D. Bagkan : : : : : : : : : :

20 BAB 2 DASAR-DASAR ALJABAR. Aplkas Dasar Artmatka ke Aljabar Jka a = b dan c = b, maka a = c; Jka a = b dan c = d, maka a + c = b + d; Jka a = b dan c = d, maka a - c = b - d; Jka a = b dan c = d, maka a x c = b x d; dan Jka a = b dan c = d, maka yatu : a c b d. aturan lannya a + b = b + a contoh : a = 5, b = 2, maka = = 7 a + b + c = (a + b) + c = a + (b + c) contoh : a =, b = 4, c = 9, maka = ( + 4) + 9 = + (4 + 9) = 4 a x b = b x a contoh a = 6, b = 8, maka 6 x 8 = 8 x 6 = 48 a x b x c = (a x b) x c = a x (b x c) contoh : a = 5, b = 2 dan c = 4, maka 5 x 2 x 4 = (5 x 2) x 4 = 5 x (2 x 4) = 40 a : b : c = (a : b) : c bukan a : (b : c) contoh : a = 72, b = 9, dan c = 2, maka 72 : 9 : 3 = (72 : 9) : 2 = 8 : 2 = 4, bukan 72 : (9 : 2) = 72 : 4,5 = 6 9

21 2. Operas Aljabar a. Penjumlahan (addton) Sgned Number yatu : penjumlahan blangan yang tdak mengandung blangan yang tdak dketahu contoh : = 7 Monomal yatu : penjumlahan blangan yang mengandung satu blangan yang tdak dketahu nlanya contoh : 3X + 7X = 0X, 2ab + 3ab = 5ab Polynomal yatu : penjumlahan yang mengandung beberapa blangan yang tdak dketahu contoh : 2a + 3c + 4e b. Pengurangan (Subtracton) -3a + 2c - e_ + - a + 5c + 3e Sgned Number contoh : 4-2 = 2 Monomal contoh : -7abx 5abx = -2abx Polynomal contoh : 2a + 3e - 5m Perkalan (Multplcaton) -3a + 2e 5-5a + e 5 5m Sgned Number contoh : 5 x 9 = 45 Exponental a m. a n = a m+n contoh : = = 2 5 = 25 a m. b m = (ab) m contoh : = (2.3) 3 = 26 0

22 Monomal contoh : 2a 2 bc 3 x 7.2ab 2 yz = 4a 3 b 3 c 3 x 7 yz Polynomal dengan Monomal contoh : 2ax + 2by + 3cd 2 d x 4adx + 4bdy + 6cd 2 Polynomal dengan Polynomal contoh : 2x + 2y 2a + 5b x 4ax + 4ay + 0bx + 0by c. Pembagan (Dvson) Sgned Number contoh : 3 : 6 = Exponental a m : a n = a m-n contoh : 2 3 : 2 4 = 2 - = a m : a m = a m /a m = a m-m = a 0 = Monomal contoh : a bx y z ab x y q 2 5ax z 2 b yq Polynomal bag Monomal contoh : a b 2a 3b 2 2b b

23 Polynomal bag Polynomal contoh : x 4x 6 2 3x 2x 5 3x 2 2x + 5 / 30x 3 + 4x 2-6 = 0x x 3 20x x - 24x 2-50x x 2-6x x x 46 = 0x 8 2 3x 2x 5 d. Factorng Monomal Factor contoh : 4a + 4b = 4 (a+b) Common Bnomal Factor yatu blangan yang memlk 2 blangan yang sama contoh :. a (x + y) + b (x + y) = (a + b) (x + y) 2. 6ax 3ay + 2cx 6cy = a (6x 3y) + 2c (6x 3y) = (a + 2c) (6x 3y) Dfferent of two Square yatu blangan yang apabla blangan tersebut durakan, blangan tersebut sama tap tandanya berbeda. Contoh:. a 2 b 2 = (a + b) (a b) 2. 25x 2 9y 2 = (5x) 2 (3x) 2 = (5x + 3y) (5x 3y) 2

24 Trnomal, bentuk umum dar tpe n adalah sbb : x 2 + 2xy + y 2 = (x + y) 2 dan x 2 2xy + y 2 = (x y) 2 Trnomal (Specal Case), bentuk n untuk blangan yang tdak ada akarnya contoh : 6x x + 7 = (2x + 7) (3x + ) 3. Persamaan Lnear (lnear Equaton) a. Pengertan Persamaan dentk dengan dua blangan yang dpsahkan oleh tanda sama dengan. b. One Unknown yatu : satu blangan yang tdak dketahu nlanya contoh : 2x + 3 = 4x 5 2x 4x = x = -8 x = x = Contoh soal : Sebuah computer djual dengan harga Rp ,-. Gross proft dhtung sebesar 4 3 dar harga pokok penjualan. Dmnta : htunglah Harga pokok Penjualan dan Gross Proftnya! Jawab : 3

25 Msalkan HPP = x Gross Proft = 4 3 x Gross proft = Penjualan HPP 3 x = x 4 3 x + x = ,75 x = x = ,75 x = Gross Proft = 4 3 x = = c. Two Unknow yatu 2 atau lebh blangan yang tdak dketahu. Contoh soal : Htunglah nla x dan y untuk 2 persamaan berkut : 2x + 4y = 30 dan 3x 3y = 8. Ada 3 cara yang dapat dtempuh untuk menyelesakan masalah n yatu: Elmnas 4

26 2x + 4y = x + 2y = 90 3x 3y = 8 2 6x 6y = 36 8y = y = 8 2x + 4y = 30 2x + 4(3) = 30 2x + 2 = 30 2x = x = 8 8 x = 2 y = 3 x = 9 Subttus 2x + 4y = y x 2 3x 3y = y 3( ) 3y y 3y 8 2 5

27 45 6y 3y = (3) x x 2 8 x 2 x = 9-9y = y = y 3 9 Menyamakan 30 4y x 2 3x 3y = 8 8 3y x y 8 3y y = y -2y - 6y = y = -54 6

28 y 54 8 y = 3 Aplkas Persamaan dalam Duna Usaha Soal : Harga pokok 3 Kg telur dan 2 Kg gula Rp , Harga pokok 2 Kg telur dan Kg gula Rp Berapa harga per Kg masngasng telur dan gula? Jawab : Msalkan baya per Kg telur = x baya per Kg gula = y 3x + 2y = x + 2y = x + y = x + 2y = x + 2y = (5.000) + 2y = y = x = y = y = y 2 y = x = 5.000

29 d. Rato yatu : perbandngan 2 blangan atau lebh, contoh : Perusahaan A punya harta lancar Rp dan hutang lancar Rp Perusahaan B punya harta lancar Rp dan hutang lancar Rp Berapakah Current rato perusahaan A dan B? manakah rato yang palng tngg? Jawab : CurrentRato CurrentAsset CurrentLabltes PerusahaanA =, PerusahaanB =,33 Rato yang palng tngg adalah rato perusahaan A Frma ABC pada tanggal 3 Desember 20xx mempunya saldo modal akhr sbb : Sekutu A Rp Sekutu B Rp Sekutu C Rp Dalam tahun 20xx frma tersebut memperoleh keuntungan Rp Menurut akte 8

30 pendran, keuntungan tersebut dbag berdasarkan perbandngan modal akhr. Berapa keuntungan yang ddapat oleh masng-masng sekutu? Jawab : Rato modal akhr = 2 : 3 : 5 = 0 Pembagan keuntungan : Sekutu A : 2/0 x Rp = Rp Sekutu B : Sekutu C : 3/0 x Rp = Rp /0 x Rp = Rp Rp e. Proporton yatu : persamaan 2 buah rato, contoh : Sebuah toko grosr menjual 5 meter kan dengan harga Rp ,-, berapakah harga 8 meter kan jka dcar dengan menggunakan proporton? Jawab : Msalkan harga 8 meter kan = x Maka x 5 8 5x = x 5 x =

31 f. Percent yatu blangan pecahan per seratus contoh : Pada tahun 20x total penjualan dar sebuah toko adalah Rp Tahun 20x2 penjualannya Rp berapa persen perubahan penjualan dalam tahun 20x2 berdasarkan tahun 20x? Jawab : Perubahan = = % Perubahan x00% = 6,67% Perusahaan ABC dalam tahun 20xx mendapat keuntungan Rp Keuntungan tersebut dbag kepada masng-masng sekutu dengan cara : - Terlebh dahulu dberkan bonus kepada sekutu A sebesar 2% dar keuntungan setelah dkurang bonus - Sekutu B dberkan 25% dar bonus sekutu A Berapa jumlah masng-masng bonus? Jawab : Msal bonus A = x x = 2% ( x) = ,02x 20

32 SOAL-SOAL : + 0,02x = ,02x = x.02 x = ,78 Bonus B = 25%. x A. Jumlahkanlah : = 25% ,78 = , (-7) 3. (-8) + (-35) 4. (-4.057) (-4) + (-2) (-250) 7. (-8) + (-20) + (-2) (-37) 9. + (-89) ab + (-2a) + 6ab + (-ab). 7cd + (-6c) + 5c + (-5cd) 2. (-39f) + (-32f) (-37q) + 8q + 456q 4. 24w + (-9z) + (-3w) 5. (5abc + 3ab 2bc + 8) + (2abc 2ab + bc 5) 6. (6x + 5y + 6) + (2x 5y 2) + (5x + 3y 7) 4) Kurangkanlah : 7. (-5,35) (-87) (-2) (-98) (-23) (-45) 2 2

33 2. (-0bc) 35bc 22. (2h + 25h) (-4h 7h) 23. (-25ct) 9ct (-2ct) 24. (2xy + 2x +7) (4xy - 5x + 6) 5) Kalkanlah : 25. (-2) (-4) 26. (27) (-5) 27. (-35) (2) (-5) 28. (70) (-5) (4) (2) x m a x n a x Z 5r x Q 5r 33. a 7 x b 7 x c D 2 x D -8 6) Bagkanlah : : : (-4) 37. ( 9)( 5) ( 3)(4) 39. b 8 : b : (ab) 7 : c x 2 : 2x b 3 c : bc 44. (-9x) : 3x (20m 3 n 6m 2 n 8 2mn) : 2mn 46. (28p 2 q 3-4pq 3-7q 6 ) : (-7q 4 ) 7) Faktorkanlah : 47. 9a 2 b V 2 +3V cd ce + 6fd 2fe 50. G 2 + 3G ef + 4gf 4eh 6gh k 2 60k

34 53. 7T T L LM + 6M 2 8) Htunglah Persamaan Berkut : 55. 6(2x - 2) = 4x s + 25 = 70 2s 57. 8S + 6 = 45 2S 58. 9(T 2) = 3T x 9 = D 6 = -8 9) Htunglah W untuk masng propors berkut : W W ,25 50,75 27 W 40,5 W W : 7 = 6 : : W = 5 : : 8 = W : : 72 = 8 : W 0) Htunglah Persentase berkut : 69. Htunglah 3% dar Berapakah 37% dar Selama bulan suc ramadhan sebuah restoran Cuma beroperas selama 30% dar jam operas rata-rata dluar bulan ramadhan, tupun harus pada jam menjelang berbuka puasa. jka ratarata dluar bulan ramadhan restoran tersebut buka rata-rata 0 jam perhar, berapa jam perhar restoran tersebut buka selama bulam ramadhan? 72. Pak Al Punya 20 ekor kambng, 25% akan djual ke pasar hewan akhr mnggu n, berapakah banyaknya hewan yang akan djual? 23

35 73. Pak Abdullah setap bulan selama tahun 2008 menerma gaj sebesar Rp , atas penghaslannya tersebut pak Abdullah ngn membayar zakat sebesar 2,5% pertahun. Untuk tahun 2008 berapakah besarnya zakat yang harus dbayar Pak Abdullah? 74. PT.XYZ tahun 2008 mempunya laba bersh sebelum pajak sebesar Rp , Laba tersebut akan dbag kepada pemlk perusahaan berdasarkan persentase kepemlkan sahamnya d perusahan setelah dpotong pajak. tahun n pajak penghaslan sebesar 0%. D laporan keuangan terlhat bahwa pemlk perusahaan terdr dar : Tuan A modalnya Rp Tuan B modalnya Rp Tuan C modalnya Rp Tuan D modalnya Rp Berdasarkan data d atas, htunglah besarnya laba yang dperoleh masng-masng pemlk perusahaan!. 75. Sebuah toko sepatu menetapkan besarnya marjn laba dar penjualan sepatunya adalah sebesar 20% dar harga pokok. Har n toko tersebut menjual 5 unt sepatu dengan harga pokok masng-masng sepatu Rp , berapakah harga jual sepatu dan berapa laba yang dperoleh toko tersebut? 24

36 BAB 3 SIMPLE INTEREST (BUNGA BIASA) DAN SIMPLE DISCOUNT. Pengertan Smple Interest Smple Interest adalah perhtungan bunga sederhana. Basanya seseorang yang memnjam uang selalu membayar bunga sebaga balas jasa atas uang yang sudah dgunakan. Uang yang dpnjam dsebut pokok pnjaman. Jumlah pokok pnjaman dtambah pembebanan bunga dsebut amount atau nla masa yang akan datang. Tngkat bunga selalu dekspreskan dengan persentase dar pokok pnjaman dalam suatu perode tertentu, basanya dalam satu tahun. Jumlah bunga yang dbayar hanya dar pokok pnjaman yang dpnjam dsebut smple nterest. Rumus smple nterest : Dmana : 25 I = Pn I = Interest (Jumlah Bunga) P = prncple (Pokok Pnjaman) = Interest (Tngkat Bunga) n = Jangka Waktu Contoh : Jka Pak Abu memnjam uang d Bank A sebesar Rp pada tngkat bunga 0% selama jangka waktu 90 har. Berapakah bunga yang harus dbayar? Dk : P =

37 = 0% n = 90 har Dt : I =..? Jwb : I = Pn 90 = %. 360 = Jad jumlah bunga yang harus dbayar Pak Abu adalah Rp Menentukan Lama Har Pembungaan Ada 2 metode yang bsa dgunakan untuk menentukan lama har pembungaan atau menentukan tanggal jatuh tempo yatu : a. metode Exact Tme, metode n menganggap setahun 365 har (berdasarkan penanggalan kalender) dan b. metode approxmate tme, metode n menganggap setahun 360 har dmana bulan danggap 30 har. Adapun cara menghtung bunga bsa dlakukan secara haran, bulanan ataupun tahunan. Jka Pak Abu memnjam pada tanggal 7 Februar 20x, maka tanggal jatuh temponya adalah : 26

38 a. Exact tme Februar 28 7 = 2 Maret 3 Aprl 30 Me 8 + Total 90 har Jad tanggal jatuh tempo adalah tanggal 8 Me 20x b. Approxmate tme Februar 30 7 = 23 Maret 30 Aprl 30 Me 7 + Total 90 har Kalau menggunakan metode ke 2 n, tanggal jatuh tempo adalah tanggal 7 Me 20x karena semua bulan danggap 30 har. 3. Menghtung Amount (Future Value = Nla Masa Yang Akan Datang) Amount adalah total pembayaran beserta bunganya yang dalam matematka keuangan serng dlambangkan dengan S Maka S = P + I 27

39 S = P + Pn S = P ( + n) Dar soal d atas, maka total pembayaran yang dlunas oleh Pak Abu 90 puluh har kemudan adalah : Dk : P = Dt : S =..? Jwb: S = P ( + n) = 0% n = 90 har 90 = ( + 0%. ) 360 = ( + 0,025) = (,025) = Menghtung Nla Sekarang (Present Value) S = P ( + n) S P ( n) Jka Pak Abu 20 har kedepan ngn punya tabungan Rp.2, , berapa yang harus dtabung sekarang jka tngkat bunga yang berlaku 2%? 28

40 Dk : S = Dt Jwb : = 2% n = 20 har : P =..? S P ( n) % x ( 0,04) ,04 = ,5 Soal : Bu Fatmah membutuhkan uang Rp ,- untuk memula usaha. Ia memnjam uang pada bank A dengan ketentuan tngkat bunga 24% dan jangka waktu 80 har. Jka transaks tersebut terjad tanggal 2 Februar 20x, htunglah : a. Tanggal Jatuh Tempo b. Besarnya bunga yang dbayarkan c. Total pembayaran 29

41 d. Jka 80 har kemudan Bu Fatmah bsa mendapatkan uang Rp untuk melunas pnjamannya, apakah pantas da memnjam Rp ? Dk Dt Jawab : : Tanggal Transaks 2 Feb 20x P = = 24% n = 80 har 80 har kedepan punya uang (S) : a. Tanggal Jatuh Tempo b. Besarnya Bunga c. Total Pembayaran d. Apakah pantas untuk memnjam Rp jka 80 har ke depan Cuma punya uang Rp ? a. Jatuh tempo Februar 28 2 = 7 Maret 3 Aprl 30 Me 3 Jun 30 Jul 3 Agustus 20 Total 80 Jad Jatuh Tempo tanggal 20 Agustus 20x 30

42 b. Besarnya bunga : I = Pn 80 = %. 360 = ,2 = c. Total Pembayaran : S = P ( + n) d. S P ( n) 80 = ( + 24%. ) 360 = ( + 0,2) = (,2) = ( 24% x ) ( 0,2) ,2 = ,29 Jka Bu Fatmah hanya mampu bayar Rp ,- 80 har kedepan, maka uang yang pantas da pnjam hanya Rp ,29 bukan Rp ,-. 3

43 5. Rate (Tngkat Bunga) Jka I = Pn Maka I Pn Jka S = P ( + n) Maka S P Pn Berapakah tngkat bunga yang pantas untuk memula usaha jka Bu Fatmah tetap ngn memnjam Rp dan 80 har kemudan membayar Rp ? Dk : S = Dt Jawab : P = n = 80 har : =..? S P Pn x x0,

44 = 0,06 x 00% = 6% Jad tngkat bunga yang layak adalah 6% 6. Tme (Jangka Waktu) Jka I = Pn Maka n I P Jka S = P ( + n) Maka n S P P Dar contoh soal datas, jka Bu Fatmah setuju dengan tngkat bunga yang dtawarkan Bank, Berapa jangka waktu yang pantas dberkan oleh Bank? Dk : S = P = = 24% Dt : n =..? Jawab : n S P P x24%

45 = 0,25 x 360 = 45 har 7. Smple Dscount Dscount adalah selsh antara Amount dan Present Value. Dscount baru terjad jka tngkat bunga dscount lebh besar dar tngkat bunga nomnalnya. Dan pnjaman tersebut dbayar sebelum tanggal jatuh temponya. Langkah yang dlakukan adalah : a. Htung dulu nla jatuh tempo (amount = Future value) dar pnjaman tersebut dengan tngkat bunga nomnalnya. Gunakan rumus : S = P( + n). b. Htung Present Value (nla pada saat tanggal yang hendak dbayar) berdasarkan nla jatuh tempo dengan tngkat bunga dscount dan jangka waktu dscountnya. Jangka waktu dscount adalah waktu dar perode pembayaran sampa tanggal jatuh temponya. Gunakan rumus : S P ( n) Dar contoh soal Pak Abu memnjam uang d Bank A sebesar Rp pada tngkat bunga 0% selama jangka waktu 90 har d atas, jka 60 har kemudan Pak Abu mau melunas pnjaman tersebut dan bank setuju memberkan tngkat bunga dscount sebesar 2%, berapakah dscount yang ddapat oleh Pak Abu? Langka : Dk : P =

46 Dt Jawab : = 0% = 0, n = 90 har : S =.? S = P ( + n) 90 = ( + 0,. ) 360 = Langkah 2 : Dk : S = = 2% = 0,2 n = 30 Har (jarak antara perod e pembayaran dan perode jatuh tempo atau 90 har dkurang 60 har). Dt : P =? Jawab : S P ( n), ( 0,2x ) 360 =.04.85,49 In merupakan Nla uang yang dterma oleh Bank Jad Dscout yang ddapat Pak Abu adalah : 35

47 D = S P = ,49 = 0.48,5 8. Partal Payment Partal Payment adalah ser pembayaran yang berdr sendr yang masng-masng pembayarannya memlk nla yang berbeda. Ada 2 metode yang dapat dgunakan untuk menghtung pembayaran sepert n yatu : a. Merchants Rule Karakterstk dar jens n (Menggunakan pendekatan amount = S) adalah : Bunga pada saat pembayaran Pembayaran akhr adalah akumulas bunga setelah pembayaran awal b. Unted States Rule Karakterstk dar jens n(menggunakan pendekatan Interest = I) adalah : Perhtungan pembayaran pokok pnjaman menggunakan perhtungan yang sebenarnya Akhr pembayaran merupakan perhtungan bunga dar pokok pnjaman terssa Contoh soal : Pak Abu membel meja dengan harga Rp ,- pada tanggal Jul 20x. Tngkat bunga yang berlaku 6%. Tanggal September 20x belau 36

48 membayar Rp , kemudan pada tanggal Oktober 20x belau membayar Rp Berapa ssa yang harus dbayar oleh Pak Abu pada akhr jatuh tempo jka jangka waktu yang dsepakat adalah 20 har? Penyelesaan :. Merchants Rule Jul 20x : Nla Jatuh Tempo : November 20x : S = P ( + n) 20 = ( + 0,06. ) 360 = Pembayaran pertama ( Jul Sept = 60 Har) sebanyak : September 20x : S = P ( + n) 60 = ( + 0,06. ) 360 = Pembayaran Kedua ( Sept sebanyak : Oktober 20x : S = P( + n) Okt = 30 Har) 30 = ( + 0,06. ) 360 =

49 Pembayaran terakhr = Nla Jatuh Tempo (Pemb + pemb 2) = ( ) = = Jad jumlah yang harus dbayar Pak Abu adalah sebesar : ( ) dar yang harus dlunasnya, sehngga n menunjukkan bahwa a mendapatkan S P dscount sebesar Pn x har jarak antara sept Nov = 0,08 x 00% = 8% 38

50 2. Unted States Rule Jul 20 x Sept 20x dbayar : I = Pn 60 = ,06. = Okt 20x dbayar : I = Pn 30 = , = Okt 20x Nov 20x (htung amountnya) S = P( + n) = ( + 0,06. 2 ) = Equvalent value Equvalent value adalah nla yang setara dengan suatu pnjaman atau smpanan dhtung 39

51 berdasarkan perbedaan waktunya msalnya uang Rp..000 sekarang nlanya setara dengan berapa rupah 3 tahun kedepan? Tentu saja kta harus menghtung perbedaan nla waktu dar uang yang sangat dpengaruh oleh besarnya tngkat bunga dan jangka waktunya. Contoh : Jka suatu pnjaman mempunya nla jatuh tempo beserta bunganya Rp dengan jangka waktu 6 bulan. Seandanya tngkat bunga yang berlaku 5%, berapa equvalent value jka pnjaman tersebut dlunas pada : a. 2 bulan b. 6 bulan dan c. 9 bulan Dk : S = = 5% n = 6 bulan Dt : Equvalent value untuk 2 bulan, 6 bulan dan 9 bulan =? Jawab : a. S P ( n) ( 0,5x ) 2 = ,8 b karena tepat pada saat jatuh temponya 40

52 c. S = P( + n) = ( + 0, ) = Equvalent Tme Equvalent tme adalah waktu yang sama yang dperlukan untuk menyelesakan kewajban (ser pembayaran/ser penermaan) terhadap keseluruhan nla pembayaran (termasuk bunga d dalamnya). Contoh : Suatu sngle pembayaran berjumlah Rp , pembayaran dlakukan secara berurutan Rp dalam jangka waktu 30 har, Rp dalam jangka waktu 60 har dan Rp dalam jangka waktu 90 har. Jka tngkat bunga yang berlaku 6% dan jatuh tempo 90 har, berapakah equvalent tme dar sngle pembayaran tersebut? Dk : S = = 6% n = 90 har Pembayaran dalam jangka waktu 30 har Pembayaran dalam jangka waktu 60 har 4

53 Dt Jawab : Pembayaran dalam jangka waktu 90 har : Equvalent Tme =.? Pembayaran pertama sampa jatuh tempo jaraknya 60 har S = P( + n) 60 = ( + 0,06. ) 360 = Pembayaran kedua sampa jatuh tempo jaraknya 30 har S = P( + n) 30 = ( + 0,06. ) 360 = Maka total pembayaran 90 har : = Jad kalau Rp untuk 90 har, maka Rp untuk berapa har? Jka dmsalkan sngle pembayaran adalah t, maka : S = P( + n) 42

54 = ( + 0, = ( + ( t 90) ) 360 0,06t 5,4 ) ,06t = ( ,6 0,06t = ( ) = t t t 360 = = t = x t = t = t = 0,86 har = ± har. 5,4 360 Jka pembayaran dlakukan berurutan, maka jumlah yang harus dbayar adalah Rp dalam waktu 90 har, hal n akan sama artnya dengan jka membayar selama har. ) 43

55 SOAL-SOAL : A. Htunglah besarnya jumlah bunga dar smple nterest d bawah n : NO POKOK PINJAMAN TINGKAT BUNGA JANGKA WAKTU % 5 BULAN % 20 HARI % TAHUN % 6 BULAN % 80 HARI % 3 BULAN % ½ TAHUN % 4 BULAN % TAHUN, 2 BULAN % TAHUN, 5 BULAN 44

56 B. Dar table d atas, htunglah nla jatuh temponya! Tentukanlah tanggal jatuh tempo dengan metode Exact dan Approxmate untuk masngmasng soal berkut : No TANGGAL TRANSAKSI JANGKA WAKTU. 5 Januar har 2. 8 Februar har Maret har Aprl har 5. 7 Me har Jun har 7. 3 JUl har 8. Agustus har 9. 2 September har 0 8 Oktober har C. Htunglah Present Value dar data berkut : 45

57 NO AMOUNT TINGKAT BUNGA JANGKA WAKTU % 5 BULAN % 20 HARI % TAHUN % 6 BULAN % 80 HARI % 3 BULAN % ½ TAHUN % 4 BULAN % TAHUN, 2 BULAN % TAHUN, 5 BULAN D. Soal Certa :. Pak Bud membel sebuah TV dengan harga RP pada tanggal 4 Agustus 2008, jangka waktu pelunasan 20 har. Pada tanggal 6 November 2008 a membayar Rp , tanggal 4 Desember a membayar Rp , tanggal 5 februar 2009 a membayar Rp

58 Berapakah ssa yang harus d bayar Pak Bud pada saat jatuh tempo? (Merchand Rules dan US Rules) 2. Suatu pnjaman mempunya nla jatuh tempo beserta bunganya Rp , dengan tngkat bunga 8% dan jangka waktu 80 har. Berapakah equvalent value jka pnjaman tersebut dlunas pada : a. 45 har b. 80 har c. 50 har d. 80 har e. 200 har f. 250 har 3. Suatu sngle pembayaran berjumlah Rp , pembayaran dlakukan secara berurutan Rp dalam jangka waktu 60 har, Rp dalam jangka waktu 90 har, Rp dalam jangka waktu 50 har dan Rp dalam jangka waktu 240 har. Jka tngkat bunga yang berlaku 4% dan jatuh tempo 240 har, berapakah equvalent tme dar sngle pembayaran tersebut? 47

59 BAB 4 COMPOUND INTEREST (BUNGA MAJEMUK). Pengertan Compound Interest Compound Interest atau bunga majemuk adalah akumulas dar prncple atau pokok pnjaman yang merupakan total amount dar keseluruhan pnjaman tersebut, yang dpengaruh oleh tngkat bunga dan jangka waktu. Sedangkan compound tu sendr adalah pengkonversan waktu dalam tngkat bunga kedalam perode tertentu msalnya : annually (tahunan), sem annually (semesteran), quarterly (kwartalan) dan monthly (bulanan). Contoh : Jka 20x0 Pak Badu mempunya tabungan Rp , Berapa jumlah tabungan Pak Badu 5 tahun yang akan datang dengan pendekatan nterest secara tahunan jka tngkat bunga yang berlaku 2%? Dk : P = Dt Jawab : = 2% n = 5 tahun : S =..? 20 x 0 : S = x : S = (+2%.)= =P(+) 20x2 :S = (+2%.)= =P(+)(+)=P(+) 2 20x3:S= (+2%.)= =P(+)(+)(+)=P(+) 3 48

60 20x4:S= (+2%.)= ,2=P(+)(+)(+)(+)=P(+) 4 20x5:S= ,2(+2%.)= ,62=P(+)(+) (+)(+)(+)=P(+) 5 Maka S = P ( + ) n dan n dkonverskan kepada pemajemukan bunga Pemajemukan bunga = pemajemukan perode waktu Contoh : Berapa tabungan Pak Badu pada tahun 20x5 jka bunga dmajemukkan secara : a. Semesteran (6 bulanan) b. Catur wulanan (4 bulanan) c. Kwartalan (3 bulanan) d. Bulanan ( bulanan) Dk : P = Dt Jawab : = 2% n = 5 tahun : S =? a. Semesteran : = 2% : 2( tahun ada 2 semester) S = P ( + ) n = 6% = 0,06 n = 5 x 2 = 0 = ( ) 0 49

61 = ,72 b. Catur wulanan : = 2% : 3( tahun ada 3 caturwulan) S = P ( + ) n = 4% = 0,04 n = 5 x 3 = 5 = ( ) 5 = ,29 c. Kwartalan : = 2% : 4( tahun ada 4 kwartal) S = P ( + ) n = 3% = 0,03 n = 5 x 4 = 20 = ( ) 20 = ,26 e. Bulanan : = 2% : 2( tahun ada 2 bulan) S = P ( + ) n = % = 0,0 n = 5 x 2 = 60 = ( + 0.0) 60 = ,24 Dar semua hasl perhtungan d atas terlhat bahwa makn banyak pengkonversan waktu dan pemajemukan bunganya, makn besar jumlah tabungan Pak Abu. 50

62 2. Pergantan Tngkat Bunga selama Perde Pemajemukan Contoh : Jka Bu Tut Memnjam uang Rp d bank dengan jangka waktu 0 tahun, 4 tahun pertama bunga pnjaman tersebut dmajemukkan secara semesteran dan 6 tahun ssanya bunga dmajemukkan secara bulanan. Berapakah total pembayaran beserta bunganya jka tngkat bunga yang berlaku 9%? Dk : P = Dt Jawab : I = 9% : 2 = 0,045 untuk semesteran 4 tahun pertama n = 4 x 2 = 8 : S =.? S = P ( + ) n = ( + 0,045) 8 = ,3 Dk : P = ,3 Dt Jawab : = 9% : 2 = 0,0075 untuk bulanan 6 tahun kedua n = 6 x 2 = 72 : S =..? S = P ( + ) n = ,3 ( + 0,0075) 72 5

63 = ,54 3. Pengkonversan waktu termasuk unsur pecahan Contoh : Jka Pak Al punya tabungan Rp ,- pada Januar 20x, Berapakah jumlah tabungannya pada tanggal Agustus 20x2 jka tngkat bunga yang berlaku 8% dmajemukkan secara kwartalan? Dk : P = Dt Jawab : I = 8% : 4 = 0,045 n = 9 Bulan = : S =..? 52 6 kwartal 3 Ada 2 cara yang dapat dlakukan : a. Untuk 6 kwartal : S = P ( + ) n = ( + 0,045) 6 = ,37 Untuk bulan : I = Pn = %. 2 = Total Pembayaran = ,

64 b. S = P ( + ) n = ,37 = ( + 0,045) 6 ( + 0,045) 3 = (,30) (,04) = Perbedaan hasl htungan karena pembulatan 4. Mencar Present Value (Nla Sekarang) Dan Compound Dscount Jka S = P ( + ) n Maka P = S Contoh : ( + ) n Jka Tuan Al setelah 3 tahun punya tabungan Rp ,-, berapa jumlah tabungan pertama tuan Al jka tngkat bunga yang berlaku 2% dmajemukkan secara : a. Tahunan b. Semesteran c. Catur wulanan d. Kwartalan e. Bulanan Dk : S = = 2% : = 0,2 n = 3 x = 3 = 2% : 2 = 0,06 untuk tahunan untuk semesteran 53

65 n = 3 x 2 = 6 = 2% : 3 = 0,04 n = 3 x 3 = 9 = 2% : 4 = 0,03 n = 3 x 4 = 2 = 2% : 2 = 0,0 n = 3 x 2 = 36 Dt : P =? Jawab : a. P = S untuk catur wulanan untuk kwartalan untuk bulanan ( + ) n = ( + 0,2) 3 = ,68 b. P = S ( + ) n = ( + 0,06) 6 = ,49 c. P = S ( + ) n = ( + 0,04) 9 =.932.3,52 54

66 d. P = S ( + ) n = ( + 0,03) 2 = ,67 e. P = S ( + ) n = ( + 0,0) 36 = ,6 Dar hasl perhtungan datas dapat kta smpulkan bahwa makn besar pemajemukan bunganya, makn kecl jumlah uang yang harus dtabung oleh tuan Al. Compount Dscount Dalam compound Interest, dscount baru ddapat jka : Tngkat bunga dscount lebh besar dar tngkat bunga prncplenya (tngkat bunga nomnalnya) Pembayaran dlakukan sebelum jatuh tempo Boleh juga jka tngkat bunga dscount dan tngkat bunga nomnalnya sama, tap pemajemukan bunganya berbeda. Pemajemukan bunga dscount harus lebh kecl dar pemajemukan bunga nomnalnya (msalkan bunga nomnal dmajemukkan semesteran, maka 55

67 tngkat bunga dscount harus dmajemukkan lebh kecl dar semester yatu catur wulan, kwartal atau bulanan). Contoh soal : Tuan Al memnjam uang Rp pada tanggal Januar 20x0, jangka waktunya 0 tahun, dengan tngkat bunga 5% dmajemukkan secara catur wulanan. Jka Tuan Al ngn melunas hutangnya pada tanggal Januar 20x4 dengan tngkat bunga dscount 8% dmajemukkan secara catur wulanan, berapa yang harus dbayarnya? Langkah Pertama Htung dulu nla jatuh temponya pada tahun 20x0: Dk : P = Dt Jawab : = 5% : 3 = 0,05 n = 0 tahun x 3 = 30 : S =.? S = P ( + ) n = ( + 0,05) 30 = ,75 Langkah kedua htung nla sekarang pada saat dlunas atas dasar nla jatuh tempo (tahun 20x0 tahun 20x4 = 6 tahun) Dk : S = ,75 I = 8% : 3 = 0,06 n = 6 x 3 = 8 56

68 Dt : P =? Jawab : P = S ( + ) n = ,75 ( + 0,06) 8 = ,77 (nla yang harus dbayar oleh tuan Al) Dscount = S P = , ,77 = ,98 5. Mencar Tngkat Bunga (Interest Rate) Ada 2 cara yang dapat dtempuh untuk menhtung tngkat bunga n yatu : a. Dengan formula : S = P ( + ) n ( + ) n = P S Log LogS LogP n b. Dengan nterpolas :

69 Soal : Berapakah tngkat bunga yang dmajemukkan secara semesteran dar suatu pnjaman sebesar Rp selama 0 tahun dengan akumulas pnjaman akhr tahun ke 0 Rp Jka dketahu Faktor pengal pada Rate 6% adalah 3,207 dan pada rate 5½% adalah 2,978 (Faktor pengal n ddapat dar table bunga majemuk pada n = 20, kemudan dtelusur kekanan sampa djumpa angka yang terdekat dengan hasl htungan kta yatu 2,9667) Dk : S = P = n = 0 tahun x 2 = 20 Dt : =..? Jawab : a. Dengan Formula : Log LogS LogP n Log Log = 0,0236 nv log =,0558 = 0,0558 x 00% = 5,58% 58

70 b. Dengan nterpolas : ( + ) n = P S ( + ) 20 = = 2,9667 No ( + ) 20. 6% =0,06 3, X 2, ½% = 0,055 2,978 Jka Maka X 0,055 0,06 0, ,9667 2,978 3,207 2,978 X 0,055 0,005 0,0489 0,2893 X 0,055 0,690 0,005 X 0,055 = 0,690 x 0,005 X 0,055 = 0, X = 0, ,055 X = 0, x 00% 59

71 X = 5,58% per semester x 2 =,6% per tahun 6. Menghtung Jangka Waktu Jka S = P ( + ) n Maka ( +) n = S/P log ( +) n = log S/P n LogS / P Log( ) Soal : Berapakah waktu yang dperlukan oleh Tuan Al jka a menabung Rp agar menjad Rp dengan tngkat bunga 24% yang dmajemukkan secara bulanan Dk : S = P = = 24% : 2 = 0,02 Dt : n =? Jawab : n LogS / P Log( ) Log / Log( 0,02) 60

72 Log,25 Log,02 =,27 bulan SOAL-SOAL :. Pak Al membel barang dagangan secara kredt seharga Rp , berapa yang harus dbayar oleh Pak Al 2 tahun kedepan jka tngkat yang berlaku 8% dmajemukkan secara : a. Tahunan b. Semesteran c. Catur Wulanan d. Kwartalan e. Bulanan 2. Jka 5 tahun kedepan Bud ngn jumlah tabungannya Rp , berapa yang harus dtabung sekarang jka tngkat bunga yang berlaku 2% dmajemukkan secara : a. Tahunan b. Semesteran c. Catur Wulanan d. Kwartalan e. Bulanan 3. Ibu Fatmah memnjam uang Rp pada tanggal 5 Maret 20x0, jangka waktunya 0 tahun, dengan tngkat bunga 9% dmajemukkan 6

73 secara semesteran. Jka bu Fatmah ngn melunas hutangnya pada tanggal 5 Maret 20x4 dengan tngkat bunga dscount 2% dmajemukkan secara semesteran, berapa yang harus dbayarnya? 4. Berapakah tngkat bunga yang dmajemukkan secara kwartalan dar suatu pnjaman sebesar Rp selama 5 tahun dengan akumulas pnjaman akhr tahun ke 5 Rp Jka dketahu Faktor pengal pada Rate 4 2 % adalah,66 dan pada rate 5% adalah, Berapakah waktu yang dperlukan oleh Ibu Astut jka a menabung Rp agar menjad Rp dengan tngkat bunga 4% yang dmajemukkan secara bulanan 62

74 BAB 5 ANNUITY. Pengertan Annuty Annuty adalah suatu ser pembayaran yang jumlahnya sama tap nterval (dengan pengkonversan waktu dan pemajemukan bunga tertentu). Msalnya seorang pengusaha membel sebuah ruko untuk tempat usahanya secara kredt dan untuk tu a harus menccl setap bulan Rp selama 0 tahun. Dar soal datas terlhat bahwa ada ser pembayaran yang sama yatu Rp dan ada nterval yang sama yatu setap bulan selama 0 tahun. 2. Jens-Jens Annuty Annuty terbag dua yatu : a. Smple Annuty : merupakan suatu ser pembayaran yang jumlahnya sama tap nterval dmana pengkonversan waktu dan pemajemukan bunganya sama artnya jka bunga dmajemukkan secara kwartalan msalnya, maka waktunya juga dkonferskan secara kwartalan. b. Complex Annuty : merupakan suatu ser pembayaran yang jumlahnya sama tap nterval dmana pengkonversan waktu tdak sama dengan pemajemukan bunganya artnya jka bunga dmajemukkan secara semesteran msalnya, maka waktunya dkonferskan secara 63

75 kwartalan atau catur wulanan, atau tahunan atau bulanan. Masng masng jens annuty d atas terbag lag kepada 3 jens yatu Ordnary Annuty, Annuty Due dan Defferred annuty. 3. Jens-Jens Smple Annuty Smple Annuty terdr dar : a. Smple Ordnary Annuty yatu : suatu ser pembayaran yang jumlahnya sama tap akhr nterval dmana pengkonversan waktu dan pemajemukan bunganya sama. Intnya dalam ordnary annuty adalah pembayaran dlakukan setap akhr nterval msalnya : akhr bulan, akhr kwartal, akhr catur wulan, akhr semester atau akhr tahun. b. Smple Annuty Due yatu : suatu ser pembayaran yang jumlahnya sama tap awal nterval dmana pengkonversan waktu dan pemajemukan bunganya sama. Intnya dalam ordnary annuty adalah pembayaran dlakukan setap awal nterval msalnya : awal bulan, awal kwartal, awal catur wulan, awal semester atau awal tahun. c. Smple Defferred Annuty hampr sama dengan smple ordnary annuty yatu suatu ser pembayaran yang jumlahnya sama tap akhr nterval dmana pengkonversan waktu dan pemajemukan bunganya sama, hanya saja dalam jens n ada masa tenggang waktu untuk tdak 64

Matematika Keuangan Dan Ekonomi. Indra Maipita

Matematika Keuangan Dan Ekonomi. Indra Maipita Matematka Keuangan Dan Ekonom Indra Mapta NUITS BIS Pendahuluan Sebaga penabung seta nda keluar sebaga pemenang hadah undan, dan dapat memlh salah satu hadah berkut: Menerma uang sejumlah Rp 50.000.000

Lebih terperinci

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN LINTAS WAKTU

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN LINTAS WAKTU KEPUTUSA-KEPUTUSA LITAS WAKTU Dr. Mohammad Abdul Mukhy Page Modal adalah uang dan sumber daya yang dnvestaskan Bunga (nterest) adalah pengembalan atas modal atau sejumlah uang yang dterma nvestor untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

MOJAKOE. March 25. Metode Kuantitatif dalam Bisnis

MOJAKOE. March 25. Metode Kuantitatif dalam Bisnis March 25 MOJKOE 2013 Dlarang memperbanyak MOJKOE n tanpa sejn SP FEUI. Download MOJKOE dan SP Mentorng d : www.spa-feu.com Metode Kuanttatf dalam Bsns SOL WJIB (NOMOR 1-3) SOL I : Plhan ganda ( 45 pon

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

Fungsi cashflow Untuk menvisualisasikan tentang aliran uang yang terjadi pada berbagai waktu.

Fungsi cashflow Untuk menvisualisasikan tentang aliran uang yang terjadi pada berbagai waktu. CASH FLOW DIAGAM Pengertan Cashflow dagram adalah dagram-dagram yang menggambarkan alran keluar masuknya uang (dalam dagram tersebut dgunakan notas. Fungs cashflow Untuk menvsualsaskan tentang alran uang

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. smoothing, dan siklis untuk barang jadi Mie Atom Metode Regresi Linier. Nama barang jadi: Mie Atom.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. smoothing, dan siklis untuk barang jadi Mie Atom Metode Regresi Linier. Nama barang jadi: Mie Atom. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penghtungan 4.1.1 Penghtungan Peramalan 4.1.1.1 Peramalan Me Atom Contoh perhtungan peramalan permntaan dengan metode regres lner, regres kuadrats, double movng average,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

MOJAKOE MKDB. Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di

MOJAKOE MKDB. Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di Presented By: SP-ccountng Study Dvson Metode Kuanttatf Dalam Bsns MOJKOE MKDB Dlarang Memperbanyak Mojakoe n tanpa sejn SP FEUI Mojakoe dapat ddownload d www.spa-feu.com Fb: SP FEUI Twtter: @spafeu 1 P

Lebih terperinci

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran Perhtungan Kredt dengan / Mengapa Perhtungan Kredt Perlu Dketahu? Perhtungan bunga kredt yang dgunakan bank akan menentukan besar keclnya angsuran pokok dan bunga yang harus dbayar Debtur atas kredt yang

Lebih terperinci

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM Tut Susant, Mashad, Sukamto Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi. BAB V TEOEMA-TEOEMA AGKAIA 5. Teorema Superposs Teorema superposs bagus dgunakan untuk menyelesakan permasalahan-permasalahan rangkaan yang mempunya lebh dar satu sumber tegangan atau sumber arus. Konsepnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT) MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN (Nuryanto, ST., MT) Ukuran Statstk Ukuran Statstk : 1. Ukuran Pemusatan Bagamana, d mana data berpusat? Rata-Rata Htung = Arthmetc Mean Medan Modus Kuartl, Desl, Persentl.

Lebih terperinci

UKURAN GEJALA PUSAT &

UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN LETAK UKURAN GEJALA PUSAT & LETAK Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengena suatu populas atau sampel Ukuran yang merupakan wakl kumpulan data mengena populas atau sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan

Lebih terperinci

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL 1. KWARTIL Kwartl merupakan nla yang membag frekuens dstrbus data menjad empat kelompok yang sama besar. Dengan kata lan kwartl merupakan nla yang membag tap-tap 25% frekuens

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

SCHEMATICS 2009 National Programming Contest

SCHEMATICS 2009 National Programming Contest SCHEMATICS 2009 Natonal Programmng Contest No Nama Problem 1 Berhtung 2 Gelang Cantk 3 Jalan 4 Kubangan Lumpur 5 Ayam dan Bebek 6 Schematcs09 7 Pagar Labrn JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y.

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y. ANALISIS KORELASI (ANALISIS HUBUNGAN) Korelas Hubungan antar kejadan (varabel) yang satu dengan kejadan (varabel) lannya (dua varabel atau lebh), yang dtemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900 Apabla dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA Hazmra Yozza Izzat Rahm HG Jurusan Matenatka FMIPA Unand LOGO Kompetens Khusus Menghtung ukuran pemusatan data Menghtung ukuran keragaman data 3 4 Menghtung ukuran poss data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN (THE ANALYSIS OF ADDED VALUE AND INCOME OF HOME INDUSTRY KEMPLANG BY USING FISH AND TAPIOCA AS

Lebih terperinci

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN Tujuan Instruksonal Umum :. Mahasswa mampu memaham apa yang dmaksud dengan ukuran penyebaran. Mahasswa mampu memaham berbaga pengukuran untuk mencar nla ukuran penyebaran

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan.

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan. PERTEMUAN 1 STATISTIK menyatakan kumpulan data, blangan maupun non blangan, yg dsusun ke dlm tabeldagram-grafk yang menggambarkan suatu persoalan. STATISTIKA lmu yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

Alokasi kursi parlemen

Alokasi kursi parlemen Alokas kurs parlemen Dd Achdjat Untuk Sndkas Pemlu dan Demokras 1. Pendahuluan 1 Pelaksanaan pemlhan umum sebaga sarana mplementas demokras memerlukan suatu konsep yang kokoh dan taat azas. Konsep pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEWA (RUSUNAWA) (Stud Kasus pelaksanaan proyek pembangunan Rusunawa Mahasswa UNS, Surakarta) Feasblty Study of Investment of Rusunawa Constructon

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos 1, Pabelan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci