- Perencanaan dan Penyusunan Program

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "- Perencanaan dan Penyusunan Program"

Transkripsi

1 Manajemen Prgram Kegiatan manajemen pryek meliputi kegiatan untuk mendukung persiapan pelaksanaan pryek, penyediaan fasilitas dalam perasinal, krdinasi kegiatan pryek di pusat maupun daerah, dan pelaksanaan mnitring dan evaluasi (mnev). - Perencanaan dan Penyusunan Prgram 1. Persiapan PFI3P telah dilaksanakan sejak tahun 2001 sampai pada akhirnya mendapatkan persetujuan untuk dapat dilaksanakan. Kegiatan mulai dilaksanakan tahun Hasil perencanaan dan penyusunan prgram PFI3P selama tahun 2003 hingga tahun 2005 adalah : Tahun 2003 : 13 tlk ukur dan 26 kegiatan Tahun 2004 : 15 tlk ukur dan 35 kegiatan Tahun 2005 : 13 subkegiatan/tlk ukur 1. Penyusunan Panduan Pelaksanaan Pryek Panduan yang telah disusun meliputi panduan aministratif dan panduan teknis, sebanyak enam buah, yaitu: 1) Panduan Penyusunan Lapran Kepryekan; 2) Panduan Mnitring dan Evaluasi PFI3P; 3) Pedman Pengadaan Barang PFI3P; 4) Panduan Umum Pembentukan 10 Desa Pilt Pryek; 5) Panduan Pemanfaatan Internet dan Pengperasian CD-ROM untuk Akses Infrmasi menunjang Pengembangan Pertanian Lahan Marjinal; dan 6) Panduan Pelaksanaan Pengembangan dan Diseminasi Invasi Teknlgi Pertanian pad PFI3P. Seluruh panduan telah dissialisasikan ke unit implementasi pryek di daerah, khususnya PIU di 5 Kabupaten baik melalui wrkshp di tingkat pusat maupun ssialisasi di daerah. 1. Penyusunan dan Pengembangan Manajemen Pryek PFI3P merupakan pryek yang ditujukan untuk menyiapkan atau merekayasa sistem agribisnis. Dalam situasi, kndisi, dan waktu yang terbatas telah memaksa agar kegiatan dilaksanakan dengan segera. Mutu kerja yang tinggi dengan dukungan kmitmen terhadap keikhlasan dalam bekerja dan tim kerja yang slid antara PCMU dengan PIU juga dengan prvinsi dan desa sangat dibutuhkan demi tercapainya idialisme PFI3P yaitu berpartisipasi dalam mewujudkan millennium gal, yaitu berkurangnya tingkat kemiskinan dunia sebesar 50% pada tahun / 12

2 Manajemen Prgram Oleh karena itu, persamaan persepsi terhadap prsedur-prsedur yang harus dilaksanakan dalam implementasi pryek sangat penting untuk menghindari ineligible. Berdasarkan hasil wrkshp untuk peningkatan manajemen kelembagaan di Cisarua pada Bulan September 2003, disepakati bahwa PIU harus mampu menumbuhkan dinamika kelmpk yang psitif sehingga petani dan kelembagaannya siap untuk mengimplementasikan pryek. PIU juga harus dapat menumbuhkan kerjasama yang baik dengan LSM untuk bantu petani dalam pelaksanaan pryek secara keseluruhan. Kegiatan PIU tahun 2003 secara umum terdiri atas: pembentukan kelembagaan, pelatihan persnel dalam kelembagaan yang terbentuk, identifikasi dan penentuan 10 desa cnth, serta implementasi pryek. Seluruh PIU telah melaksanakan kegiatan pembentukan kelembagaan, ssialisasi prgram, dan pelatihan di tingkat Frum Antar Desa dan Kmisi Investasi Desa (KID). PIU yang telah membentuk KID di seluruh desa lkasi pryek perlu diperhatikan apakah dari segi prsedur pembentukannya sudah sesuai dengan PAM. Tugas knsultan dan NGO lkal adalah memverifikasi kembali kegiatan yang telah dilaksanakan leh PIU. Hal ini membantu tugas knsultan dan NGO lkal. Secara umum, pemilihan anggta KID telah dilaksanakan secara partisipatif dan telah disahkan melalui penerbitan SK Camat atau Bupati. 1. Penyusunan Sistem Manajemen Kinerja Pryek PCMU memiliki tanggung jawab untuk mnitring dan evaluasi implementasi pryek secara keseluruhan. Kegiatan ini akan mendapatkan bantuan dari knsultan dalam mendesain, melaksanakan, dan manganalisis data dasar, lapran tengah tahunan, dan penyelesaian survei sesuai dengan kegiatan dan jenis mnev yang diminta leh pryek. Prject Perfrmance Management System (PPMS) akan didisain leh PCMU untuk: (i) menjaga agar implementasi fisik senantiasa relevan dengan tujuan dan sasaran; (ii) mengkrdinasikan dan mengkaji berbagai input/masukan untuk pencapaian target pelaksanaan pryek; (iv) mengkaji impact kualitas dan kuantitas dari aspek ssial, lingkungan, gender, dan impact secara eknmi; dan (v) menghasilkan data untuk tujuan pelapran. Indikatr yang disusun untuk menilai kinerja pryek termasuk data evaluasi dan mnitring lingkungan dan keuntungan gender-spesific. 1. Pengembangan Prgram Penelitian Pertanian Lahan Marjinal Pengembangan prgram penelitian pertanian lahan marjinal dilaksanakan untuk menyusun prgram yang sesuai untuk dikembangkan di lahan marjinal, khususnya di 5 kabupaten lkasi 2 / 12

3 Manajemen Prgram PFI3P. Melalui kegiatan ini, telah dilaksanakan wrkshp pengembangan prgram secara menyeluruh dengan melibatkan 4 BPTP (Jateng, NTT, NTB, dan Sulteng), PIU dari 5 kabupaten, dan pelaksana kegiatan kmpnen pengembangan sumber infrmasi pertanian nasinal dan lkal dari PUSTAKA dan PUSDATIN. Pengembangan prgram penelitian pertanian lahan marjinal dilaksanakan berdasarkan permintaan daerah. Oleh karena itu, kegiatan penelitian pengembangan yang akan dilaksanakan leh BPTP maupun Puslit/Puslitbang/Balit/BB harus menyesuaikan dengan kebutuhan daerah. Melalui kegiatan wrkshp pengembangan prgram penelitian pertanian lahan marjinal, telah pula dilakukan perumusan pengembangan agribisnis yang akan dilaksanakan di 5 kabupaten PFI3P sebagai berikut: PIU Dnggala: Pengembangan agribddisnis sapi ptng Pengembangan agribisnis bawang merah berbasis hme industry Pengembangan agribisnis kaka PIU Blra: Pengembangan agribisnis jagung Pengembangan agribisnis kambing dan ayam buras Pengembangan agribisnis jambu mete (penekanan pada teknlgi pascapanen) 3 / 12

4 Manajemen Prgram Pengembangan agribisnis bawang merah (pascapanen) dan cabai (pascapanen: penglahan cabai bubuk) PIU Lmbk Timur Pengembangan agribisnis jagung Pengembangan agribisnis cabai Pengembangan agribisnis kelapa (penekanan pada penglahan hasil dan pemanfaatan serabut kelapa) Pengembangan agribisnis tembakau (penekanan pada teknlgi pascapanen) Pengembangan agribisnis sapi ptng (penggemukan sapi ptng) PIU Ende Pengembangan agribisnis jagung Pengembangan agribisnis pisang Pengembangan agribisnis jambu mete, kaka, dan kemiri 4 / 12

5 Manajemen Prgram Pengembangan agribisnis babi PU Temanggung Pengembangan agribisnis jagung Pengembangan agribisnis cabai Pengembangan agribisnis ayam buras Pengembangan agribisnis jeruk Pengembangan agribisnis vanili Pengembangan agribisnis lengkeng 1. Pengadaan Barang dan Jasa : Rekrutmen Knsultan dan NGO/LSM Jasa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan knsultan diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan PFI3P. Perekrutan LSM dan knsultan dilaksanakan melalui pembentukan panitia pengadaan knsultan dan LSM. Pembentukan panitia pengadaan jasa LSM dituangkan dalam SK Pemimpin PFI3P Nmr 11/KP.210/IV/PFI3P/2003 dan untuk pembentukan panitia pengadaan perusahaan knsultan untuk PFI3P dituangkan dalam SK Kepala Badan Litbang Pertanian Nmr RC / 12

6 Manajemen Prgram Panitia pengadaan jasa knsultan telah melaksanakan prses seleksi knsultan. Sedangkan kegiatan rekruitmen LSM telah menghasilkan: 1) tata cara teknis penyelenggaraan prakualifikasi; 2) TOR dan metde evaluasi perusahaan Nn Gvernment Organizatin/Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO/LSM); 3) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta harga perkiraan sendiri (HPS); 4) penyusunan daftar perusahaan NGO/LSM dalam lnglist; 5) prakualifikasi NGO/LSMl; 6) shrtlist terdiri atas 7 NGO/LSM terpilih; 7) Pembukaan penawaran; 8) Evaluasi. Sampai dengan Oktber, sedang menunggu persetujuan dari ADB berkaitan dengan hasil evaluasi akhir prses rekruitmen LSM. 1. Krdinasi Kelembagaan Pelaksana Pryek (NSC) Natinal Steering Cmmittee (NSC) yang diketuai leh Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian dibentuk leh Departemen Pertanian. Pembentukan NSC telah dikukuhkan melalui Keputusan Mentei Pertanian Nmr : 453/Kpts/KP.150/7/2002 tentang Pembentukan Tim Pengarah Tingkat Pusat Pryek Peningkatan Pendapatan Petani Miskin melalui Invasi Secara umum, tugas Tim Pengarah (NSC) adalah : a) Memberikan pengarahan untuk kebijakan implementasi dan krdinasi kegiatan pryek ; b) Melakukan krdinasi dengan instansi terkait dalam perencanaan, pelaksanaan, serta mnitring kegiatan pryek secara keseluruhan ; dan c) Memfasilitasi hubungan kerjasama antara pusat dan daerah dalam pelaksanaan dan krdinasi kegiatan pryek. Guna memperlancar krdinasi antarpelaksana kegiatan PFI3P tingkat pusat, NSC telah merumuskan mekanisme perasinal teknis dan krdinasi antarpelaksana pryek yang dikukuhkan dalam : Keputusan Ketua Tim Pengarah Tingkat Pusat Pryek Peningkatan Pendapatan Petani Miskin melalui Invasi (PFI3P) Nmr 564/RC.120/A/7/03 tentang Peran dan Tanggung Jawab serta Tata Cara Aliran Dana pada Pryek Peningkatan Pendapatan Petani Miskin melalui Invasi (PFI3P). Dalam SK tersebut, dinyatakan bahwa peran dan tanggung jawab untuk masing-masing pelaksana kegiatan adalah : Departemen Pertanian menetapkan arah, kebijakan, dan krdinasi dalam pelaksanaan pryek secara nasinal; Departemen Keuangan menetapkan arah dan kebijakan di bidang keuangan dalam pelaksanaan pryek; 6 / 12

7 Manajemen Prgram BAPPENAS menetapkan arah dan kebijakan prgram pembangunan nasinal dalam pelaksanaan pryek ; dan Pemerintah Kabupaten menetapkan arah, kebijakan, dan krdinasi dalam pelaksanaan pryek di tingkat Kabupaten. Kegiatan krdinasi pryek tingkat nasinal leh Natinal Steering Cmmittee (NSC) meliputi : Pertemuan anggta NSC membahas prgram dan mekanisme krdinasi di tingkat pusat dan daerah (Bappenas, Direktrat Jendral Anggaran, Bir Perencanaan Deptan, ADB, Pemda kabupaten, dan pihak terkait lainnya) ; dan Penyusunan mekanisme perasinal teknis dan krdinasi antar pelaksana pryek. 1. Mnitring dan Evaluasi Kegiatan PFI3P Selama tahun 2003 dan 2004, PCMU telah menyelenggarakan kegiatan mnitring dan evaluasi implementasi pryek di tingkat desa di lima kabupaten PFI3P untuk pelaksanaan investasi desa. Hasil mnev kegiatan PFI3P di 5 PIU Kabupaten PFI3P secara ringkas adalah sebagai beikut Implementasi pryek di PIU Temanggung Kegiatan pelaksanaan pryek pada Tahun Anggaran 2003 dan 2004 berjalan dengan baik, administrasi kepryekan sudah dijalankan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Beberapa kegiatan belum dapat terealisasi baik secara fisik maupun keuangan disebabkan karena faktr keterbatasan waktu dari saat dana mulai dapat dicairkan dengan kegiatan pelaksanaan mnitring dan evaluasi. Kelengkapan rganisasi pryek yang disyaratkan dalam Prject Administrtin Memrandum 7 / 12

8 Manajemen Prgram (PAM) seperti: DCC, PIU, FAD, KID dan Fasilitatr Desa sudah dibentuk dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati, dan dalam pelaksanaan tugasnya nampak sudah berjalan meskipun dalam hal krdinasi masih perlu ditingkatkan lagi. Untuk meningkatkan kinerja Bagian Pryek disarankan agar ssialisasi kegiatan PFI3P terus ditingkatkan, demikian juga peningkatan pengetahuan dalam pengellaan manajemen kegiatan pryek, terutama bagi anggta FAD, KID dan Fasilitatr Desa masih harus ditingkatkan. Kegiatan investasi desa TA 2004 sebagian besar merupakan kegiatan pengkajian dan diseminasi invasi pertanian berupa demplt dan pelatihan petani dengan disertai studi banding. Penggunaan dana investasi desa, terutama pada tahun berikutnya sebaiknya digunakan untuk membangun atau memperbaiki infrastruktur yang dapat digunakan dalam waktu yang panjang dan sebesar-besarnya bermanfaat bagi masyarakat umum, terutama petani miskin. Implementasi pryek di PIU Blra Pkk-pkk hasil mnev di PIU Blra adalah sebagai berikut: Kelembagaan implementasi PFI3P telah dibentuk. PIU Kabupaten Blra dibentuk melalui penunjukan langsung Bupati Blra setelah melalui prses musyawarah di tingkat Kabupaten. Kegiatan yang dilakukan leh PIU Blra secara umum adalah: penyusunan 5 judul panduan teknis, ssialisasi prgram, pelatihan anggta VPIC dan PIVF, serta mnitring dan krdinasi pelaksanaan pryek di lapangan. Prses pemilihan desa target telah dilaksanakan secara demkratis dan memperhatikan kriteria yang telah diberikan leh PCMU. Prses administrasi dan pelaksanaan prgram investasi di 10 desa pilt pryek TA 2003 untuk PIU Blra mengikuti SE-DJA dan aturan dari KPKN. Sementara itu, SE-DJA yang diterbitkan masih terdapat kesalahan dan saat mnev dilaksanakan sedang dalam tahap revisi. 8 / 12

9 Manajemen Prgram Perkembangan pelaksanaan kegiatan fisik maupun keuangan di PIU Kabupaten Blra, sampai dengan mnev TA 2004 untuk investasi desa TA 2003 sudah seluruhnya dilaksanakan (100%). Adapun untuk TA 2004 sudah dalam tahap pencairan dana tahap I (40%). Administrasi pelapran baik fisik maupun keuangan di PIU Kabupaten Blra secara umum masih memerlukan bimbingan. Guna memperbaiki implementasi kegiatan PFI3P di Blra maka disarankan hal-hal sebagai berikut: Pembentukan kelembagaan yang telah dibentuk leh PIU, khususnya berkaitan dengan KID dan FAD perlu ditinjau kembali agar tidak menyalahi prsedur dan persyaratan pembentukan kelembagaan yang tercantum dalam PAM. Jenis investasi desa yang akan dilaksanakan masih memerlukan kegiatan evaluasi kembali agar terhindar dari pengeluaran yang ineligible, khususnya yang berkaitan dengan perasinal KID. Panduan teknis yang telah disusun leh PIU disempurnakan kembali disesuaikan dengan pedman yang tercantum dalam PAM. Prses penerbitan SP3 yang ditujukan ke BPD harus disesuaikan dengan SE-DJA yang sudah direvisi. Implementasi pryek di PIU Lmbk Timur Secara umum hasil mnev di Lmbk Timur adalah sebagai berikut: PIU Lmbk Timur telah melakukan ssialisasi kepada masyarakat di desa target, hasil 9 / 12

10 Manajemen Prgram ssialisasi ditindak lanjuti dengan membentuk Kmisi Investasi Desa dan pemilihan Fasilitatr Desa. Pemilihan Fasilitatr Desa dirasa sudah cukup memadai, dimana sebagian besar dari Fasilitatr Desa berpendidikan Sarjana (S-1). Pada saat mnev TA 2003, PIU Lmbk Timur belum membuat struktur rganisasi pryek, jadwal kegiatan pelaksanaan pryek dan peraturan serta ketentuan yang berlaku dan menjadi pedman pelaksanaan pryek. Kegiatan pembentukan kelembagaan di tingkat desa dan kecamatan dalam rangka pemberdayaan petani miskin belum dilengkapi dengan berita acara yang memadai. Prses pembentukan KID dan perencanaan investasi desa di 10 desa cnth belum sepenuhnya bersifat partisipatif dan kurang melibatkan masyarakat lapisan bawah yang menjadi target dari PFI3P karena lebih ditentukan leh glngan elite desa saja. Frmat SK kelembagaan desa (seperti KID, FAD dan Pendamping PIU Lmbk Timur) belum seragam dan kelengkapannya tidak sama. Berdasarkan hasil mnev di PIU Lmbk Timur, telah direkmendasikan untuk perbaikan implementasi pryek di lapangan, yaitu: Perlu dibuatkan SK Pimbagpr dan struktur rganisasi kepryekan untuk kelancaran pelaksanaan pryek. Perlu segera dilengkapi berkas atau arsip dari kelembagaan ditingkat desa, kecamatan dan kabupaten tentang berita acara pemebntukan kelembagaan desa, serta lapran atau ntulen pertemuan Kmisi Krdinasi Tingkat Kabupaten. Fasilitatr Desa (dan nanti juga LSM-Lkal) agar memfkuskan pembinaan pemberdayaan petani/kelmpk tani. 10 / 12

11 Manajemen Prgram Pedman Teknis yang telah dibuat leh PIU Kabupaten Lmbk Timur perlu diperbaiki dan disesuaikan dengan kesepakatan dan Pedman yang telah diterbitkan PCMU, serta Pedman, Panduan, Mdul Pelatihan dan Pendekatan Prgram yang akan disusun leh Tim Knsultan dan Tim LSM Nasinal PFI3P. PIU perlu menetapkan Tim Pengadaan, Tim Pemeriksaan Barang dan Penerima Barang melalui SK PIU yang diperkuat leh SK Ketua Bappeda (dalam amar keputusannya). Selain itu juga diperlukan Petunjuk Pelaksanaan dari masing-masing SK yang dibuat. Perlu dibuat berita acara untuk semua pertemuan frmal yang dilakukan dan melaprkannya kepada PIU serta DCC ditingkat Kabupaten. PIU perlu menyusun Buku Kas Umum sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan dan pembuatan daftar infentaris yang dimiliki pryek. PIU perlu memperhatikan kewenangan dan tanggung jawabnya dalam pembinaan dan ssialisasi prgram serta kewajiban untuk memfasilitasi kegiatan kelembagaan investasi desa. Implementasi pryek di PIU Dnggala Secara umum, prses pembentukan kelembagaan telah dilaksanakan sebelum pryek diimplementasikan. Berdasarkan hasil mnev di lapangan, diketahui bahwa hampir seluruh desa sasaran PFI3P memiliki anggta KID/VPIC yang seragam sebanyak 3 (tiga) rang sesuai dengan panduan yang berasal PIU. Di sisi lain, dalam PAM dinyatakan bahwa jumlah anggta KID harus berjumlah 5 (lima) rang. Oleh karena itu, untuk ke depan diharapkan anggta KID adalah sebanyak lima rang sesuai dengan ketentuan PAM. Namun demikian, untuk implementasi pryek TA 2004, anggta KID sudah berjumlah 5 rang. Pada saat mnev TA dilaksanakan, kegiatan investasi desa untuk TA 2003 masih dalam tahap penyempurnaan. Adapun untuk TA 2004, PIU Dnggala telah merencanakan investasi 11 / 12

12 Manajemen Prgram desa di 60 desa terpilih. Secara umum jenis investasi desa yang dilaksanakan di PIU Dnggala adalah jalan usahatani dan saluran irigasi. Berdasarkan hasil mnev, diketahui bahwa partisipasi masyarakat masih rendah, sehingga untuk implementasi pryek selanjutnya perlu dilakukan ssialisasi secara intensif sampai di tingkat kelmpk masyarakat desa target. Implementasi pryek di PIU Ende Secara umum, kelembagaan sarana penunjang implementasi PFI3P, khususnya untuk investasi desa telah terbentuk di PIU Ende. KID di 10 desa pilt pryek dengan dibantu leh tim pendamping yang dikrdinasikan leh PIU telah merencanakan kegiatan investasi desa secara partisipatif. Sebagian besar jenis investasi desa yang dilaksanakan leh desa pilt pryek di PIU Ende adalah pembuatan jalan usaha tani. Pelaksanaan kegiatan investasi desa di PIU Ende secara umum masih rendah partisipasi masyarakatnya. Hal ini mengingat pemahaman masyarakat terhadap pryek PFI3P masih rendah, sehingga dianggap sebagai pryek yang tidak harus didukung leh masyarakat. Masyarakat hanyalah sebagai penerima manfaat dari pryek yang telah dilaksanakan leh PFI3P. 12 / 12

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PETUNJUK OPERASIONAL MONITORING & EVALUASI KEGIATAN PELATIHAN BDSP LEMBAGA/INDIVIDU Pelaksanaan kegiatan PNPM Agribisnis Perdesaan

Lebih terperinci

DRAFT RUMUSAN SEMENTARA WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN LAHAN MARJINAL P4MI Denpasar, 8-10 APRIL 2007

DRAFT RUMUSAN SEMENTARA WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN LAHAN MARJINAL P4MI Denpasar, 8-10 APRIL 2007 DRAFT RUMUSAN SEMENTARA WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN LAHAN MARJINAL P4MI Denpasar, 8-10 APRIL 2007 Pengarahan Ka Badan Tujuan workshop penyusunan program adalah: 1) Melaksanakan koordinasi

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Universitas Jember : B : 1. Susanti Ratunanda 2. R.Varidiant Yud 1. Kmentar Umum

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

LAPORAN (SEMENTARA) PERTEMUAN NASIONAL P4MI TEMANGGUNG JANUARI 2007

LAPORAN (SEMENTARA) PERTEMUAN NASIONAL P4MI TEMANGGUNG JANUARI 2007 LAPORAN (SEMENTARA) PERTEMUAN NASIONAL P4MI TEMANGGUNG 23 25 JANUARI 2007 TEMA : BELAJAR DARI IMPLEMENTASI PROGRAM 2006 DAN SINKRONISASI PROGRAM PMI PARUH WAKTU KE - 2 1. Pendahuluan: Temu Nasional Sinkronisasi

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : FK Universitas Sriwijaya : C : 1. Rachmad Sarw Bekti 2. Chlis Abrri 1. Kmentar Umum Prgram Hibah Kmpetensi Peningkatan Kualitas Pendidikan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/219/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

Kata Pengantar... Daftar Isi... Peraturan Desa... Rencana Kerja Pemerintah Desa Cermee...

Kata Pengantar... Daftar Isi... Peraturan Desa... Rencana Kerja Pemerintah Desa Cermee... KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan Syukur Alhamdulilah kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas RahmatNya sehingga telah terselesaikan pembuatan Dkumen Rencana Kerja Pembanguanan Desa ( RKP Desa

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 64 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria ptimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah dengan studi kelayakan bisnis yang berdasarkan beberapa aspek,

Lebih terperinci

BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG A. Tujuan Standar Operasinal Prsedur (SOP) Pengabdian Masyarakat ini dimaksudkan untuk : 1. Transparansi

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai PROPOSAL PENELITIAN Prpsal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari caln peneliti mengenai apa yang ingin diketahui serta apa yang akan dikerjakannya terkait dengan apa yang ingin diketahui tersebut.

Lebih terperinci

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT 4.1. Visi dan Misi Visi adalah gambaran realistis masa depan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Dasar Pemikiran Bahwa sebagai salah satu upaya untuk memajukan kebudayaan daerah, Perpustakaan, Kearsipan, dan Dkumentasi merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya, serta

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

RENCANA KERJA (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH RENCANA KERJA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TAHUN 2014 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Pedoman Tata Hubungan Kerja antara Eksekutif dengan Legislatif di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

Pedoman Tata Hubungan Kerja antara Eksekutif dengan Legislatif di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Pedman Tata Hubungan Kerja antara Eksekutif dengan Legislatif di Lingkungan Pemerintah Prvinsi Kalimantan Tengah Adi Suryant Ygi Suwarn Triatmj Sejati Pemerintah Prvinsi Kalimantan Tengah Palangkaraya,

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara antara lain melalui

Lebih terperinci

RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal. (Yogyakarta, Mei 2007)

RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal. (Yogyakarta, Mei 2007) RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal (Yogyakarta, 22-24 Mei 2007) Workshop pengembangan inovasi melalui inisiatif lokal dan pengembangan

Lebih terperinci

RUMUSAN HASIL PERTEMUAN NSC EVALUASI PELAKSANAAN P4MI S/D TA 2005 DAN PROGRAM Cepu Desember 2005

RUMUSAN HASIL PERTEMUAN NSC EVALUASI PELAKSANAAN P4MI S/D TA 2005 DAN PROGRAM Cepu Desember 2005 RUMUSAN HASIL PERTEMUAN NSC EVALUASI PELAKSANAAN P4MI S/D TA 2005 DAN PROGRAM 2006-2007 Cepu 14-16 Desember 2005 PENDAHULUAN 1. P4MI diproyeksikan pelaksanaannya selama lima tahun dan kegiatannya telah

Lebih terperinci

REKAYASA KELEMBAGAAN DAN KOMUNIKASI UNTUK MENGEM- BANGKAN PARTISIPASI PETANI DALAM INVESTASI INFRASTRUKTUR PERTANIAN

REKAYASA KELEMBAGAAN DAN KOMUNIKASI UNTUK MENGEM- BANGKAN PARTISIPASI PETANI DALAM INVESTASI INFRASTRUKTUR PERTANIAN REKAYASA KELEMBAGAAN DAN KOMUNIKASI UNTUK MENGEM- BANGKAN PARTISIPASI PETANI DALAM INVESTASI INFRASTRUKTUR PERTANIAN (Pelajaran dari Program Peningkatan Pendapatan Petani melalui Inovasi di Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB.

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB. Prgram PPM PROGRAM STUDI Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.000.000,- Tim Pelaksana Riza Reni Yenti, Raudhatul Hidayah dan Wiladatika Fakultas Eknmi Lkasi Kab. 50 Kta, Sumatera Barat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 15 Februari 2018 Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT,

KATA PENGANTAR. Jakarta, 15 Februari 2018 Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT, L a p r a n K i n e r j a T a h u n 2017 i KATA PENGANTAR Segala puji syukur atas segala rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, Direktrat Pengawasan Distribusi Prduk Terapetik dan PKRT telah menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 Pengadilan Tinggi Agama Grntal Jl. Tinalga N. 5 Kta Grntal Telp. 0435-831591 Fax. 0435-831625 E-mail: admin@pta-grntal.g.id KATA PENGANTAR Assalamualaikum

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 A. VISI DAN MISI DAERAH V isi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa kmitmen murni,

Lebih terperinci

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Ntulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Peserta : Kepala Daerah dan Ketua DPRD seluruh Indnesia Agenda : Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi

Lebih terperinci

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DI LINGKUNGAN BPJN XI

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DI LINGKUNGAN BPJN XI URAIIAN PENDEKATAN,,METODOLOGII DAN PROGRAM KERJA E.1. Pla Pikir Pendekatan Pla pikir pendekatan merupakan salah satu upaya untuk menentukan metdlgi yang tepat bagi pelaksanaan pekerjaan. Dengan mengacu

Lebih terperinci

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni Octavery Kamil, Irwant, Ignatius Praptraharj, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitrus, Sari Lengggeni Jumlah kasus AIDS yang tercatat adalah sebesar 33.364 rang

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Fakultas Kedkteran Universitas Brawijaya : A : 1. Siti Aminah TSE 2. Segiant Ali 1. Kmentar Umum Pelaksanaan PHK-PKPD leh Fakultas Kedkteran

Lebih terperinci

PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH

PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH PROGRES PEMBAGUA SUMBER BEIH 2010-2013 PROGRAM Prgram Kementerian Kehutanan: Penanaman Satu Milyar Phn Prgram Badan Litbang Kehutanan: Pembangunan Sumber Benih Jenis Unggulan Lkal di Setiap UPT Balitbanghut

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Skema Reviewer : B : 1. Sri Asriyani 2. Hemma Yulfi

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKTOR PERUMAHAN PASCA GEMPA BUMI SUMATERA BARAT, 30 SEPTEMBER 2009 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKTOR PERUMAHAN PASCA GEMPA BUMI SUMATERA BARAT, 30 SEPTEMBER 2009 BAB I PENDAHULUAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKTOR PERUMAHAN PASCA GEMPA BUMI SUMATERA BARAT, 30 SEPTEMBER 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana gempa bumi yang terjadi di Prvinsi

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN

PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR Visi dan Misi Struktur Organisasi Prgram Kerja Prgram Kegiatan 2013 PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN PENDAHULUAN Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten

Lebih terperinci

RUMUSAN APRESIASI DAN WORKSHOP MANAJEMEN P4MI (Yogyakarta, Mei 2007)

RUMUSAN APRESIASI DAN WORKSHOP MANAJEMEN P4MI (Yogyakarta, Mei 2007) RUMUSAN APRESIASI DAN WORKSHOP MANAJEMEN P4MI (Yogyakarta, 25-27 Mei 2007) Pengarahan pada saat Pembukaan Apresiasi dan Workshop manajemen P4MI dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan administrasi

Lebih terperinci

D E S K R I P S I K E R J A PANITIA PPAM IKM FTUI 2012 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

D E S K R I P S I K E R J A PANITIA PPAM IKM FTUI 2012 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO D E S K R I P S I K E R J A PANITIA PPAM IKM FTUI 2012 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO STRUKTUR PANITIA Ketua Panitia Umum Operasinal Materi Administrasi Medis Acara HPD Lgistik Tugas & Penilaian Keamanan Mentring

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan 7 BAB II LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Teri Penetapan Tujuan (Gal Setting) Teri penetapan tujuan adalah prses kgnitif membangun tujuan dan merupakan determinan perilaku.

Lebih terperinci

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL Sebagai alternatif pengellaan subsidi bantuan untuk peningkatan mutu pendidikan Oleh : Danny Meirawan Bahan News Letter Kantr Dinas Pendidikan Jawa Barat A. LATAR BELAKANG Wajib

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KINTAMANI 1

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KINTAMANI 1 KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KINTAMANI 1 I. Pendahuluan Pelayanan labratrium puskesmas merupakan salah satu unsur penting dalam upaya puskesmas untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES. Tanpa komunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan informasi,

BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES. Tanpa komunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan informasi, 1 BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES 2.1 Petugas Humas Kmunikasi dan infrmasi telah menjadi salah satu kebutuhan dasar mausia. Tanpa kmunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN LATAR BELAKANG LAPORAN AKHIR

BAB PENDAHULUAN LATAR BELAKANG LAPORAN AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN Bab iniberisilatarbelakang, maksudtujuandansasaran, ruanglingkuppekerjaan, landasanhukum, pendekatan dan metdlgi sertasistematikapenulisanlapran Akhirkegiatan penyusunanpersiapanpeninjauankembali

Lebih terperinci

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Oleh: Kurniasih Yuni Pratiwi* Pratiwikurnia399@gmail.cm Pustakawan Pertama

Lebih terperinci

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari )

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari ) Prsiding Seminar Nasinal Manajemen Teknlgi III Prgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Direktrat Jenderal Bea dan Cukai 2.1.1 Sejarah Singkat Direktrat Jenderal Bea dan Cukai Bea dan Cukai merupakan institusi glbal yang hampir semua negara

Lebih terperinci

MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK

MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK Pasal UU 2 tahun 2008 UU 2 tahun 2011 Penjelasan Pasal 1 Departemen adalah Departemen yang Kementerian

Lebih terperinci

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Audit internal merupakan salah satu prgram mutu manajerial. Standar akreditasi Bab 3, kriteria 3.1.4. EP2, 3, dam 4 mensyarakatkan dilakukan audit

Lebih terperinci

27 Tahun 2000 tentang

27 Tahun 2000 tentang BUPATI BtllruilG PRATURAN BUPATI BLITUNG NOMOR 55 TAHUN 2OO8 TNTANG ORGANISASI UNIT PLAKSANA TKNIS DINAS (UPTD) BALAI LATIHAN KRJA (BLK) PADA DINAS SOSIAL, TNAGA KRJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATN BLITUNG

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Universitas Andalas : Skema A : 1. Fika Ekayanti 2. Minarma Siagian 1. Kmentar Umum Dalam rangka mengevaluasi prgram

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah ppulasi 8.389.443 jiwa serta kepadatan penduduk sebesar 12.682,1/ 2 km, diperkirakan akan terus bertambah. Pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN Peluncuran Dkumen Kebijakan Respnsif Gender: Kertas Kebijakan: Pengarusutamaan Gender dalam Adaptasi Perubahan

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS"

TANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS TANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS" Oleh: Ignatius Mulyn 1 A. LA TAR BELAKANG Adanya perubahan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI GORONTALO DR.IR. H. NURDIN MOKOGINTA, MM

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI GORONTALO DR.IR. H. NURDIN MOKOGINTA, MM KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan umum Prvinsi Grntal tahun 2012-2017 merupakan dkumen yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, prgram dan kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Halaman 1 dari Pertemuan 1 1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut Kntz, H. adalah: prses merencanakan, mengrganisir, memimpin dan mengendalikan

Lebih terperinci

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik. Standar Kmpetensi Analis Kesehatan Psted by Riswant n Friday, February 5, 2010 Labels: Prfesi dan Kmpetensi Sudah sering kita mendengar istilah "kmpeten" dan "kmpetensi". Lalu apa maksud dari kedua kata

Lebih terperinci

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih! Ini adalah Cnth: Jika ada yang berminat dengan Frmat *.Dc Silahkan kntak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : sedarmn.s@gmail.cm Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA STANDAR KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id Amnesti Pajak materi lengkap diperleh dari pajak.g.id Jul 2016 - Frm: www.itkind.rg (free pdf - Manajemen Mdern dan Kesehatan Masyarakat) 1 Daftar Isi Ruang Lingkup (ringkas)... 3 Tarif... 4 Repatriasi

Lebih terperinci

W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI

W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI Nama Peneliti : Ir. Achmad Farid Wadjdi, MM Dra. Aries Setyani, M.Si Santi Andriany,

Lebih terperinci

90 menit STRATEGI HEARING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

90 menit STRATEGI HEARING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 14 STRATEGI HEARING TUJUAN Mempelajari mekanisme hearing. Menunjukkan perbedaan hearing dengan unjuk rasa. Memahami peran-peran yang harus ada dalam hearing. Mempersiapkan Press Cnference dan Press Release.

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Lampiran 1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dkumen pembangunan yang disusun untuk kurun waktu

Lebih terperinci

DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN UPGRADE APLIKASI ENTERPRISE MODUL PLANNING & BUDGETING

DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN UPGRADE APLIKASI ENTERPRISE MODUL PLANNING & BUDGETING DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN UPGRADE APLIKASI ENTERPRISE MODUL PLANNING & BUDGETING Tim Pengadaan Upgrade Aplikasi Enterprise Mdul Planning & Budgeting Tahun 2017 BAB I SYARAT UMUM & ADMINISTRASI Dkumen

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Infrmasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014 A. LATAR BELAKANG Kebijakan pembinaan kebinamargaan sejalan

Lebih terperinci

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI DEFINISI KOMUNIKASI Sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain melalui suatu cara tertentu sehingga rang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud leh penyampai

Lebih terperinci

Pedoman Perlidungan Kawasan Ekosistem Esensial

Pedoman Perlidungan Kawasan Ekosistem Esensial Rancangan Peraturan Menteri LHK tentang Pedman Perlidungan Kawasan Eksistem Esensial Bgr 7 Mei 2018 Direktrat Jenderal Knservasi Sumber Daya Alam dan Eksistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Lebih terperinci

NOMOR 39 TAHUN 2O1O TENTANG BUPATI CIANJUR,

NOMOR 39 TAHUN 2O1O TENTANG BUPATI CIANJUR, BERITA DAERAH NOMOR 46 KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2O1O PERATURAN BUPATI CIANJUR NOMOR 39 TAHUN 2O1O TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMELIHARAAN DAN PENGAWASAN JALAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM BINAMARGA

Lebih terperinci

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR Handaru Witjaksana dan Tri Jk Wahyu Adi Prgram Studi Magister Manajemen Teknlgi Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

Wonosobo, Juli 2014 Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo. M. ZUHRI, S.Sos., M.Si

Wonosobo, Juli 2014 Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo. M. ZUHRI, S.Sos., M.Si KATA PENGANTAR Undang-Undang Nmr 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 68 (ayat) 1 dan 2 menyatakan PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah. (2) Pengangkatan

Lebih terperinci

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM Perencanaan secara klabratif Pengellaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSABM) dilakukan untuk menyusun acuan dan prgram bersama di antara pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN ORGANISASI. sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nomor 0189/O/1979,sekolah

BAB III TINJAUAN ORGANISASI. sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nomor 0189/O/1979,sekolah BAB III TINJAUAN ORGANISASI 3.1 Sejarah SMP N 24 Bandung Sejarah Seklah Menengah Pertama Negeri 24 Bandung tidak terlepas dari sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nmr 0189/O/1979,seklah SMP

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Timur

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Timur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lmbk Timur KATA PENGANTAR Penyusunan Rencana Kerja (Renja) merupakan faktr mendasar agar pembangunan disegala bidang lebih terarah sesuai dengan tujuan dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat CV. KARDUS COMMUNICATION Cirebn Semua bidang usaha membutuhkan sarana periklanan untuk mempublikasikan uasaha yang dijalankan sehingga para knsumen mengetahui

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen dalam kehidupan masyarakat dewasa ini bukanlah merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal

Lebih terperinci

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak?

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak? FREQUENT ASKED QUESTIONS (FAQ) Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak? Apakah asal-usul dana/aset itu tidak dipermasalahkan? Apakah Amnesti Pajak ini

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN PETUGAS

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN PETUGAS LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN PETUGAS Judul Kegiatn : Pelatihan Petugas Penanggung Jawab Kegiatan : - Nama / NIP : Ir. Kaharudin / 080.121.217 - Pangkat/ Jabatan : Penata (IIIc) / Penyuluh Pertanian

Lebih terperinci

Nomor : 1089/P.01/09/ September 2014 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Kelayakan Proyek

Nomor : 1089/P.01/09/ September 2014 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Kelayakan Proyek REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Nmr : 1089/P.01/09/2014 22 September 2014 Lampiran : 1 Berkas Hal : Penawaran Diklat Kelayakan Pryek

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 8 Tahun 2010 Tanggal : 6 Agustus 2010 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK

KERANGKA ACUAN KERJA PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK KERANGKA ACUAN KERJA PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK BADAN PUSAT STATISTIK 2016 1 PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK BADAN PUSAT STATISTIK I. Latar

Lebih terperinci

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS ASET TETAP TERHADAP EFISIENSI BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PDAM TIRTA PAKUAN BOGOR. Fatia Rahmasari.

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS ASET TETAP TERHADAP EFISIENSI BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PDAM TIRTA PAKUAN BOGOR. Fatia Rahmasari. PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS ASET TETAP TERHADAP EFISIENSI BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PDAM TIRTA PAKUAN BOGOR Fatia Rahmasari Abstrak FATIA RAHMASARI. 011017. Akuntansi. Akuntansi Perpajakan.

Lebih terperinci

PROVINSI ACEH BISMILLAIIIRRAIIMANIRRAIIIM NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAI{A PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PROVINSI ACEH BISMILLAIIIRRAIIMANIRRAIIIM NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAI{A PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI GAYO LUES NOMOR:,, TA}IUN 2016 TENTANG REIICAr{A KERJA PTMERINTAH KABUPATEN GAYO LUES TAHUN 2017 DINGAII BISMILLAIIIRRAIIMANIRRAIIIM NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAI{A

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT ' :: KEMENTERIAN SEKRETARIAT N EGARA REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT KEMENTERIAN SEKRETARIAT N EGARA TAHUN 205-209 Jakart?, Desember 205 Rencana Strategis Tahun 20 5-20 9 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Tri Hartiti Retnwati M.Pd Makalah disampaikan pada Wrkshp pelaksanaan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA Oleh : MOCH AFIF BAHTIYAR NIM : 04113029 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 1. ALASAN PENDIRIAN USAHA Mendirikan usaha sendiri

Lebih terperinci

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Prfil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Tiara Utffar Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri pertambangan mineral

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Isu-isu strategis

1.1. Latar Belakang. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Isu-isu strategis pada desain terpadu antara tata guna lahan, berbagai elemen rancang lingkungan serta sarana dan prasarana lingkungan. Oleh karena itu, melalui prgram Penataan Lingkungan Berbasis Kmunitas (PLP-BK) maka

Lebih terperinci

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani dan perencanaan desa, pengembangan kelembagaan, dan investasi fasilitas umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai eknmi, eklgi dan ssial

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MANUAL REGISTRASI REGISTRASI REGISTRASI

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MANUAL REGISTRASI REGISTRASI REGISTRASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MANUAL REGISTRASI NASION REGISTRASI NAL PMKM REGISTRASI SEKAPUR SIRIH i DAFTAR ISI SEKAPUR SIRIH... I DAFTAR ISI...II DAFTAR GAMBAR...III

Lebih terperinci

Standards for a better innovation and competitiveness..

Standards for a better innovation and competitiveness.. dalam UU Nmr 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Jakarta, 13 Nvember 2014 leh: Drs. Suprapt, M.Sc Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi, BSN Standards fr a better innvatin and

Lebih terperinci

Fakta yang terjadi: Di Aceh Di DIY: Hari 1- Hari 8 Hari 1: Sabtu 27 Mei 2006 Kekacauan, Telekmunikasi break dwn. Banyak isu. Kebetulan hari libur panj

Fakta yang terjadi: Di Aceh Di DIY: Hari 1- Hari 8 Hari 1: Sabtu 27 Mei 2006 Kekacauan, Telekmunikasi break dwn. Banyak isu. Kebetulan hari libur panj ASPEK GOVERNANCE DALAM BENCANA Pengalaman dari Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh Pengalaman dari Gempa Bumi di Ygyakarta tahun 2006. Oleh: Laksn Trisnantr Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM Isi Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI REPLIKASI PRAKTEK BAIK SEKTOR KESEHATAN DI PAPUA.

ANALISIS POTENSI REPLIKASI PRAKTEK BAIK SEKTOR KESEHATAN DI PAPUA. Kmpilasi plicy brief analisis ptensi replikasi praktek baik sektr kesehatan di Papua KOMPILASI POLICY BRIEF. ANALISIS POTENSI REPLIKASI PRAKTEK BAIK SEKTOR KESEHATAN DI PAPUA. OLEH: THEOFRANSUS LITAAY

Lebih terperinci

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta FORM B.3 (Perkembangan Bulan 5-6) Judul: Pengembangan Prttip klaster peragaan hands-n interaktif bidang Antariksa untuk Science Center Pntianak,Kalimantan Barat Kde: SIDa.H.7 K/L: LEMBAGA PENERBANGAN DAN

Lebih terperinci

Nomor : 690/QM/XII/2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan Bimbingan Teknis Menyusun Inventory System/Sistem Persediaan Rumah Sakit

Nomor : 690/QM/XII/2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan Bimbingan Teknis Menyusun Inventory System/Sistem Persediaan Rumah Sakit Nmr : 690/QM/XII/2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan Bimbingan Teknis Menyusun Inventry System/Sistem Persediaan Rumah Sakit Kepada Yth : Direktur Rumah Sakit Seluruh Indnesia di tempat

Lebih terperinci