Jurnal Gradien Vol.11 No.1 Januari 2015 : Makbruri. Program Studi Kedokteran, FKIK, Universitas Bengkulu, Indonesia

Transkripsi

1 Jural Gradie Vol. No. Jauari 25 : 7-8 Faktor Risiko yag Memegaruhi Berat Bada Lahir Redah da Sagat Redah di Kecamata Seberag Ulu II Kota Palembag Periode Jauari- Desember 28 Makbruri Program Studi Kedoktera, FKIK, Uiversitas Begkulu, Idoesia Makbruribruri@gmail.com Diterima Oktober 2; Disetujui 2 Desember 2 Abstrak - Prevelasi bayi berat lahir redah (BBLR ) diperkiraka 5 % dari seluruh kelahira di duia. Bayi Kurag Bula da Berat Lahir Redah adalah salah satu utama kematia Neoatus. Faktor resiko BBLR secara garis besar dapat dikelompokka mejadi faktor ibu jai da keluarga. Faktor ibu adalah usia, usia kehamila, paritas, riwayat abortus, preeclampsia, eklampsia, pedidika terakhir. Faktor jai adalah kehamila gada, hidramio, jeis kelami. Faktor keluarga adalah status ekoomi. Betuk Peelitia lapora pegalama belajar riset ii adalah survey aalitis retrospektif. Data hasil peelitia merupaka data rekam medis persalia jauari- Desember 28 di rumah sakit, rumah bersali, praktik bida di kecamata seberag ulu II. Variabel yag diteliti dalam peelitia ii adalah proporsi BBLR da BBLSR, da faktor resiko BBLR yaitu usia ibu, usia kehamila, paritas, riwayat abortus, preeclampsia, eklampsia, pedidika terakhir ibu, hidramio, kehamila gada, jeis kelami da status ekoomi. Proporsi BBLR didapatka sejumlah 278 dari 85 agka kelahira bayi (8,2%) Proporsi BBLR didapatka sejumlah 52 dari 85 agka kelahira bayi (2,%). Berdasarka aalisis bivariate da multivariate didapatka faktor resiko terhadap kejadia BBLR yaitu usia kehamila (p value=,), Preeklampsia (p value =,), hidramio (p value=,), kehamila gada (p value =,) da Jeis Kelami (p value=,8) Dega megetahui faktor risiko terhadap kejadia BBLR diharapka dapat meuruka agka kejadia BBLR. Pemeriksaa ate atal care da mejaga kesehata ibu da jai perlu ditigkatka dalam meuruka agka kejadia BBLR. Diperluka kerjasama atara pemeritah da ibu dalam meuruka agka kejadia BBLR demi terwujudya kesehata Ibu da Aak meuju Kesehata da Kemajua Bagsa. Kata Kuci: Faktor resiko, BBLR da BBLSR. Pedahulua Secara global dikemukaka bahwa selama tahu 2, terdapat juta kematia eoatus ( Juta kematia eoatal dii da juta kematia eoatal lajut). Hampir % kematia tersebut terjadi di Negara berkembag. Kematia tertiggi di Afrika (88 per seribu kelahira), sedagka di Asia agka kematia periatal medekati 66 bayi dari kelahira hidup. Bayi Kurag Bula da Berat Lahir Redah adalah satu dari tiga peyakit utama kematia eoates tersebut. Prevalesi bayi berat lahir redah (BBLR) diperkiraka 5% dari seluruh kelahira di duia dega batasa,%-8% da lebih serig terjadi di Negara-egara berkembag atau sosio-ekoomi redah. Secara statistik meujukka % kejadia BBLR didapatka di Negara berkembag da agka kematiaya 5 kali lebih tiggi dibadig pada bayi dega berat lahir lebih dari 25 gram.[2] BBLR termasuk faktor utama dalam peigkata mortalitas, morbiditas da disabilitas eoatus, bayi da aak serta memberika dampak jagka pajag terhadap kehidupaya di masa depa. BBLR telah didefiisika oleh WHO sebagai bayi lahir dega berat kurag dari 25 gram. Defiisi ii didasarka pada hasil observasi epidemiologi yag membuktika bahwa bayi lahir dega berat kurag dari 25 gram mempuyai kotribusi terhadap outcome yag buruk, Meuruka iside BBLR higga sepertigaya mejadi salah satu tujua utama A World Fit For Childre higga tahu 2 sesuai deklarasi da recaa kerja Uited Natios Geeral Assembly Special Sessio o Childre 22.[2] Secara umum Idoesia belum mempuyai agka utuk bayi berat lahir radah (BBLR) yag diperoleh berdasarka survey asioal. Proporsi BBLR ditetuka berdasarka estimasi yag sifatya sagat kasar yaitu berkisar atara 7-% selama periode -2. Jika

2 Makbruri / Jural Gradie Vol. No. Jauari 25 : 7-8 proporsi ibu hamil adalah 2,5% dari total peduduk maka setiap tahu diperkiraka dari 5 juta bayi lahir dega kodisi BBLR. Pada tahu 22-2 agka proporsi BBLR tidak megalami peurua yaitu sekitar 7,6%. Di Sumatera Selata prevalesi BBLR mecapai,55% pada tahu 2. Sedagka di Palembag bayi megalami BBLR dari kelahira hidup atau sekitar %.[] Faktor resiko BBLR secara garis besar dapat dikelompokka mejadi factor ibu, jai da keluarga. 5 Faktor ibu atara lai usia kehamila, paritas, kadar hemoglobi, riwayat abortus, preeclampsia, eklampsia, pedidika terakhir. Faktor jai adalah kehamila gada, hidramio, jeis kelami, Faktor keluarga adalah status ekoomi.[5,6] Salah satu cara yag mugki utuk meuruka BBLR adalah dega megetahui faktor-faktor risiko yag medukug terjadiya BBLR. Peilitia ii ditujuka utuk megetahui factor risiko yag dapat meyebabka BBLR pada periode Jauari- Desember 28 di Kota Palembag khususya Kecamata Seberag Ulu II sehigga diharapka dapat meuruka agka BBLR da didapatka pula proporsi BBLR periode Jauari- Desember 28 di kota Palembag khususya. pu Tujua Peelitia Meeliti agka kejadia, factor risiko, progosis BBLR da BBLSR serta kejadia lahir mati di Kota Palembag tahu Metode Peelitia Jeis peelitia merupaka survey rekam medic aalitik dega desai potog litag. Populasi peelitia adalah semua kelahira hidup di RS Muhammadiyah, RB aada, Praktik bida di kecamata Seberag Ulu II Kota Palembag periode Jauari- Desember 28.. Hasil da Pembahasa.. Karakteristik subjek peelitia Dari 85 sampel terdapat 76 yag berusia < 2 tahu, 5 yag berusia 2-5 tahu, da 25 yag berusia > 5 tahu. Usia kehamila pada saat persalia, 6 preterm, 6 aterm, 56 postterm yag terdiri dari 728 primipara, multiparam dam 8 grade multipara, dari catata rekam medis didapatka 6 tidak abortus da 72 abortus, dega preeclampsia, da 72 tapa preeclampsia. saat hedak melahirka, Riwayat eklampsia sebayak ibu da tidak ada riwayat eklampsia sebayak 8 ibu. Tigkat pedidika dega pedidika terakhir 28 SD, SMP, 78 SMA da 85 pergurua tiggi. Status ekoomi redah didapatka subjek, status ekoomi sedag 787 subjek, da 7 subjek dega status ekoomi tiggi. Dari 85 persalia didapatka 6 kehamila gada da 8 kehamila tuggal. Didapatka 22 ibu dega oligohidroamio, 78 Normal, da Polihidromia, bayi berjeis kelami kaki-laki da 5 sebayak perempua. Tabel. Karakteristik ibu yag melahirka Usia <2 Tahu 2-5 Tahu >5 tahu Usia Kehamila Preterm Aterm Post Term Paritas Primipara Multipara Grademultipara Riwayat Abortus Preeklamsia Eklamsia Pedidika Terakhir SD SMP SMA P.T Peghasila Per Bula Redah Sedag Tiggi KARAKTERISTIK Tabel 2. Karakteristik Kehamila Persetase,2 8,5, Persetase,8,, Persetase, 55,,6 Persetase,5,5 Persetase 5 5 Persetase,8,2 Persetase 5, 2,7,,2 Persetase,6 8,5, Kehamila Gada Persetase 6, 8,7 Volume Amio Oligohidramio Normal Polihidramio Persetase,2,8,2 Jeis Kelami Laki-Laki Perempua 5 2. Agka Kejadia BBLR da BBLSR Persetase 5,,

3 Makbruri / Jural Gradie Vol. No. Jauari 25 : 7-8 Tabel. Kejadia BBLR da BBLSR Berat Bada lahir % Normal (25-g) Redah (<25 g)bblr Sagat Redah (<5g) BBLSR ,8 8,2 2, Dari 85 kelahira hidup didapatka 85 berat bada lahir ormal, 278 redah da 52 sagat redah. Dari hasil peelitia didapatka, utuk ibu melahirka dega kelompok umur < 2 tahu terdapat 6 bayi dega berat bada lahir ormal, berat bada lahir redah, da berat bada lahir sagat redah, kelompok 2-5 tahu terdapat 26 dega berat bada lahir ormal, 2 BBLr da BBLSR da tidak terdapat hubuga bermaka atara kejadia BBLR da BBLSR dega usia ibu dega p =,2. Tabel. Faktor resiko kejadia BBLR da BBLSR dari ibu Faktor Resiko Normal BBLR BBLSR Jumlah P Umur Ibu <2 2-5 > ,2 Usia Kehamila Preterm Aterm Postterm Paritas Primipara Multipara Grademultipara ,,522 Riwayat Abortus Abortus (+) Abortus (-) ,68 Preeklampsia Preeklampsia (+) Preeklampsia (-) , Eklamsi Eklampsi (+) Eklampsi (-) 76 7 berat lahir ormal, 25 BBLR da 2 BBLSR da kelompok post term terdapat 55 berat bada lahir ormal da BBLR. Berdasarka uji statistic diperoleh p-value =, berarti ada hubuga sigifika aertara usia kehamila dega kejadia BBLR serta BBLSR. Berdasarka peelitia diketahui dari kelompok primipara terdapat terdapat 58 dega berat bada lahir ormal, 22 BBLR da 82 dega berat bada lahir ormal, 7 BBLR da 27 BBLSR. Dari kelompok grademultipara didapatka ,28 berat lahir ormal, BBLR da BBLSR. Berdasarka uji statistik didapatka ilai p=,522 dapat disimpulka paritas buka merupaka faktor resiko BBLR da BBLSR. Berdasarka peelitia diketahui dega riwayat abortus terdapat dega berat bada ormal, 2 dega BBLR, da 6 dega BBLSR da ibu yag tidak terdapat riwayat abortus 2 dega berat bada lahir ormal, 255 BBLR, da 6 dega BBLSR Tabel 5. Faktor resiko kejadia BBLR da BBLSR dari jumlah jai dikadug Faktor Resiko Normal BBLR BBLSR Jumlah P

4 Makbruri / Jural Gradie Vol. No. Jauari 25 : 7-8 Kehamila Gada Gemeli (+) Gemeli (-) , Hidramio Polihidramio Normal Oligohidramio , Jeis Kelami Laki-Laki Perempua , Pada kelompok preeklampsia terdapat 5 dega berat bada ormal, 25 BBLR da 7 BBLSR. Pada kelompok tidak ada riwayat preeklampsia terdapat 26 dega berat lahir. Aalisis statistik didapatka ilai p=,68 dapat disimpulka bahwa Riwayat abortus buka merupaka faktor resiko kejadia BBLR da BBLSR ormal, 25 BBLR da 5 BBLSR. Dari uji statistic didapatka ilai p=, dapat disimpulka terdapat hubuga bermaka atara preeclampsia dega BBLR da BBLSR. Pada kelompok eklampsia terdapat 26 dega berat bada ormal, 278 BBLR da 52 dega BBLSR, pada kelompok tidak ada riwayat eklampsia didapatka bayi dega berat lahir ormal, BBLSR da BBLSR. Dari uji statistic didapatka ilai P :,28 meujuka tidak ada hubuga yag yata atara eklampsia dega BBLR da BBLSR. Dari kelompok bayi kehamila tuggal terdapat 76 bayi dega berat bada lahir ormal, 262 BBLR, da BBLSR. Utuk kehamila gada didapatka bayi dega berat bada lahir ormal, 6 BBLR da BBLSR. Berdasarka uji statistic didapatka ilai p =, dapat disimpulka bahwa kehamila gada merupaka faktor risiko terhadap kejadia BBLR da BBLSR. Utuk faktor resiko volume amio kelompok polihidroamio terdapat faktor resiko bayi dega berat bada lahir ormal,utuk ormal terdapat 7 dega berat bada bayi lahir ormal, 26 dega BBLR, da dega BBLSR. Utuk Oligohidramio didapatka dega berat bada bayi ormal, dega BBLR da dega BBLSR. Dari uji statistik didapatka P value, ada hubuga sigifika atara volume amio dega BBLR da BBLSR. Dari kelompok jeis kelami laki-laki didapatka 76 berat bada lahir ormal, 26 BBLR da 2 BBLSR. Dari kelompok jeis kelami perempua didapatka 72 berat lahir ormal, 52 BBLR da 2 BBLSR. Dari uji statistik didapatka P Value, agka ii meujukka bahwa terdapat hubuga atara jeis kelami jai dega kejadia BBLR da BBLSR. Tabel 6. Hubuga sosial ekoomi da kejadia BBLR da BBLSR Sosial Ekoomi Normal BBLR BBLSR Jumlah P Redah Sedag Tiggi , Dari kelompok dega status ekoomi tiggi terdapat bayi dega berat bada lahir ormal, BBLR da BBLSR. Dari kelompok ekoomi sedag terdapat 6 dega berat bada lahir ormal, 27 dega BBLR da 5 BBLSR. Utuk kelompok status ekoomi redah terdapat orag dega berat bada lahir ormal, 2 BBLR da BBLSR. Dari Uji statistij didapatka ilai P:, dapat disimpulka tidak ada hubuga sigifika atara status ekoomi dega BBLR da BBLSR.. Aalisis Multivariat factor risiko peetu kejadia BBLR Dalam aalisis multivariat, faktor risiko kadidat yaitu usia kehamila preeclampsia, hidramio, kehamila gada, da jeis kelami diaalisis secara bersama-sama. Faktor risiko dega ilai probabilitas <,5 aka

5 Makbruri / Jural Gradie Vol. No. Jauari 25 : 7-8 dimasukka ke dalam aalisis sedagka factor risiko dega ilai probablitas >,5 aka dikeluarka dari aalisis secara beruruta dimulai dari ilai probabilitas yag terbesar. Dari aalisis pertama didapatka bahwa usia kehamila preeclampsia, hidramio,kehamila gada, jeis kelami merupaka factor risiko mempuyai p value <,5 da sigifika sebagai factor risiko peetu kejadia BBLR. Pembahasa. Agka kejadia BBLR da BBLSR Dari hasil peelitia terhitug proporsi BBLR sebesar 8,2 % da BBLSR 2,%. Agka BBLR ii lebih tiggi dari agka kejadia global 6% da asioal sebesar 7- %, lebih tiggi dari rata-rata kejadia di egara berkembag. 2. Faktor Ibu Faktor ibu yag diteliti mejadi beberapa faktor yaitu ; usia, kehamila, paritas, riwayat abortus, preeclampsia,eklampsia, diabetes mellitus, da pedidika terakhir. a. Usia Usia ibu < 2 tahu merupaka faktor resiko kejadia BBLR da BBLSR. Hal ii sesuai dega survey demografi kesehata Idoesia (SKDI) yag meyataka usia ibu < 2 tahu merupaka factor risiko, Ibu usia yag muda umumya kurag paham dalam asuha perawata da asupa utrisi kehamila. b. Usia Kehamila Usia kehamila merupaka faktor resiko terjadiya BBLR da BBLSR. Usia kehamila mempegaruhi pemataga orga da efektifitas peyalura utrisi da oksigeasi plaseta yag dibutuhka jai utuk tumbuh optimal. Pada Usia kehamila kurag bula pemataga orga yag belum sempura da kuragya efektifitas peyalura utrisi da oksigeisasi membuat jai tumbuh tak optimal. Hal ii membuat bayi terlahir mempuyai berat bada lahir redah da sagat redah, Pada peelitia ii uji statistik meujukka bahwa usia kehamila sagat berpegaruh terhadap kejadia BBLR da BBLSR. c. Paritas Melaui uji statistic didapatka bahwa paritas buka merupaka factor risiko terhadap agka kejadia BBLR da BBLSR. d. Riwayat Abortus Melalui uji statistik disimpulka bahwa riwayat abortus buka merupaka faktor resiko terhadap terjadiya bayi dega BBLR da BBLSR. f. Preeklampsia Hasil uji statistic meujukka bahwa preeclampsia bermaka pegaruhya terhadap kejadia BBLR. Pada preeclampsia terjadi gaggua awal pada plaseta yag merupaka jalur peyalura oksige da makaa dari ibu ke jai melalui asupa darah. Gaggua pada plaseta meyebabka jai kekuraga oksige da utrisi.[7] g. Eklampsia Dalam peelitia ii uji statistic meujukka ilai p ;,88 hal ii meujukka tidak terdapat hubuga atara eklampsia dega kejadia BBLR da BBLSR.. Faktor Jai Faktor jai yag diamati di lapaga dibagi mejadi beberapa faktor yaitu : kehamila gada, volume amio da jeis kelami a. Kehamila Gada Pada kehamila gada suplai darah ke jai harus terbagi da atau lebih utuk masig-masig jai sehigga suplai utrisi berkurag. 8 Pada peelitia ii kehamila gada merupaka factor risiko kejadia BBLSR da buka factor resiko BBLR b. Volume Amio Hasil Uji statistic meujukka bahwa hidramio sagat bermaka pegaruhya terhadap kejadia bayi dega BBLR. Hal ii sesuai dega teori, bahwa hidramio meyebabka progosis aak kurag baik karea adaya kelaia kogeital, prematuritas, prolapse fuikuli da lai-lai. c. Jeis Kelami Dari uji statistik ditujukka bahwa jeis kelami merupaka factor risiko BBLR. Belum ada teori yag meyebutka bahwa jeis kelami tertetu memiliki kecederuga utuk medapatka BBLR lebih besar.. Faktor Status Ekoomi Keluarga Berdasarka hasil uji statistic disimpulka status ekoomi buka merupaka factor risiko BBLR. Hal ii berbeda dega teori, bahwa dampak dari status ekoomi yag redah, bermuara pada ketersediaa paga yag terbatas, asupa makaa yag tidak seimbag da perawata ateatal yag kurag. Hal ii memegag

6 Makbruri / Jural Gradie Vol. No. Jauari 25 : 7-8 peraa petig dalam pertumbuha aak, terlihat dari berat bada bayi yag lahir dari gologa orag tua dega status ekoomi kurag lebih redah daripada bayi dari keluarga dega status ekoomi cukup.. Kesimpula.. Simpula. Dari peelitia ii didapatka proposrsi BBLR sebayak 278 bayi (8,2%) da proporsi BBLSR sebayak 52 bayi (2,%) Berdasarka Aalisis data bivariate didapatka factor resiko kejadia BBLR yaitu usia kehamila, Preeklampsia, Hidramio, Kehamila gada da Jeis Kelami Berdasarka aalisis data bivariate diketahui bahwa usia ibu, paritas, riwayat abortus, eklampsia, da status ekoomi buka merupaka factor risiko kejadia BBLR. Berdasarka aalisis data multivariate didapatka factor risiko yag palig berpegaruh yaitu usia kehamila, preeclampsia, hidramio, kehamila gada da jeis kelami. Sara Masih tiggiya agka kejadia BBLR di kecamata Seberag Ulu II memerluka perhatia dari semua pihak mulai dari ibu hamil, petugas kesehata dalam hal ii dokter kebidaa atau bida sampai pemeritah agar memperhatika faktor faktor risiko yag meyebabka terjadiya berat bada lahir redah da berupaya memperkecil faktor risiko tersebut. Upaya upaya peyuluha tetag kesehata ibu da bayi perlu digalakka kembali. [] Law, JE, Coused,S,Zupa,J, < Milio eoatal death: Whe? Where? Why? The lacet 25 [2] World Health Orgaizatio (WHO). Developmet of a strategy towards promotig optimal fetal growth. Avaliable from : utritio/topics/feto_materal/e.html. [] Supoo.Ilmu Kebidaa. Palembag: Bagia Obstetri da Giekologi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sriwijaya, 85 [] Departeme Kesehata Republik Idoesia. Hak-hak aak Idoesia belum terpeuhi, December 2, 2 avaible from URL: optio=ews&task =viewarticle&sid=7&itemid=2 [5] Najoa a warouw, Sugiarto Wiriadiata.Hubuga serum ferriti ibu hamil trimester ketiga dega bayi berat bada lahir redah. Cermi duia kedoktera, 25; 6:5-5. [6] Jova dachi. Permasalaha berat lahir redah, August, 27 aviable from URL : /joural/item//permasalaha_berat_lahir_redah_ BBLR. [7] Berat Bayi Lahir Redah. Jakarta : 27 (diakses taggal 2 Jauari 2) avaible from url: Ar chive.html [8] Featherstoe LS, Sherma SJ, Quigg MH. Preatal diagosis of seckel sydrome.j.ultrasoud Med. 6 ; 5: 85-8 Pera aktif ibu dalam mejaga kesehata diriya da jai perlu ditigkatka dega aktif megikuti pemeriksaa ate atal secara ruti. Rumah sakit, Ruma Sakit aak bersali, kliik da praktik bida swasta diharapka utu k meidaklajuti hal ii dega melaporka secara periodik kepada dias kesehata selaku peaggug jawab bidag kesehata agar segera dapat dilakuka itervesi melalui peyuluha bagi ibu hamil megeai faktor-faktor risiko BBLR ii agar dimasa selajutya kejadia BBLR dapat dicegah sedii mugki da diteka seredah-redahya. Daftar Pustaka