DAILY REPORT 29 Oktober 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 25 Mei 2016

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 21 Oktober 2014

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 23 Oktober 2014

DAILY REPORT 24 Oktober 2014

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 22 April 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 16 Oktober 2014

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 02 Oktober 2014

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 25 September 2014

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 08 November 2016

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 12 December 2017

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 01 November 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 18 September 2014

DAILY REPORT 29 September 2016

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 29 Juli 2016

DAILY REPORT 22 November 2016

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 16 August 2016

Weekly Report. 19 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 24 Februari 2015

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 06 August 2014

DAILY REPORT 05 August 2014

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 15 August 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 16 December 2014

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 17 April 2014

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 16 January 2018

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 02 September 2016

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 23 September 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT 29 Oktober 2014 NEWS HEADLINES BJBR bukukan penurunan laba bersih 34,7% YoY BNII rights issue rasio 9:1 dengan harga Rp221 per lembar NISP bukukan laba bersih Rp942 miliar di 9M14 BBNI akan mendorong layanan perbankan online PNBN optimis raih laba 2014 Rp2 triliun ROTI catat laba bersih Rp131,66 miliar di 9M14 Karya Citra Prima akan tender offer saham FORU di Rp 695/saham Laba bersih ELSA 9M14 naik 136.45% YoY SMBR rencanakan pembangunan pabrik baru di Baturaja Laba bersih SMBR tumbuh 8.94% di 9M14 TLKM, EXCL dan ISAT siapkan Rp 34,5 triliun EXCL kaji jual menara dan lunasi utang jatuh tempo KRAS targetkan 30% pangsa pasar baja otomotif Laba bersih RDTX 9M14 naik 24,49% menjadi Rp174,42 miliar Laba bersih KAEF naik 18,42% di 9M14 Laba bersih MPMX 9M14 tertekan oleh naiknya beban Laba bersih SHID tumbuh 70,67% di 9M14 BSDE dan Hongkong Land investasi Rp 5 triliun GAMA luncurkan The Spring dengan investasi Rp 900 miliar Sochi Lines akan IPO 30% saham JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Meski sempat menyentuh level fractal up 5091, tetapi belum berhasil breakout Support Level level tersebut. Diperkirakan 4987/4973/4951 level tersebut kembali akan diuji kembali Resistance dalam Level pekan ini. Sinyal 5024/5047/5061 leading indikator masih terkonfirmasi positif bagi IHSG, seperti tercermin dari indikator Stochastic dan MACD. Major Trend Up Minor Trend Down JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5001.304-22.988 7,458.41 4,836.88 LQ-45 846.531-4.811 829.48 2,835.66 MARKET REVIEW Pada akhir perdagangan hari Selasa (28/10), IHSG kembali ditutup melemah sebesar 22,99 poin (0,46%) dari level 5.024,29 ke level 5.001,31. Pergerakan IHSG dibayangi masih dibayangi oleh aksi jual para pelaku pasar yang merespon sentimen global dan laporan keuangan kuartal ketiga beberapa emiten. Sentimen global datang dari rilis data AS, di mana data tersebut menunjukan pertumbuhan yang tidak merata. Kontrak pembelian rumah di pasar sekunder pada bulan September bertumbuh pada laju yang lebih rendah dari prediksi. Data ini mengindikasikan keadaan pasar perumahan AS yang masih membutuhkan waktu untuk kembali mendapatkan momentum kenaikan. Sementara itu, data lain menunjukan aktivitas sektor jasa AS menurun di bulan Oktober. Data awal indeks sektor jasa yang dirilis Markit berada di 57,3, turun dari posisi sebelumnya di 58,9. Dari kawasan regional, indeks Nikkei 225 melemah sebesar 58,81 poin (0,38%) dari level 15.388,72 ke level 15.329,91. Penurunan ini disebabkan oleh sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see menjelang rapat kebijakan Bank of Japan (BoJ). Sementara itu, berita positif bagi bursa Jepang datang dari kenaikan penjualan ritel bulan September sebesar 2,7% YoY, lebih tinggi dari kenaikan di bulan Agustus yang tercatat di angka 1,9% YoY. Secara akumulatif, angka penjualan ritel Jepang di kuartal ketiga tahun ini naik 1,4% YoY dibandingkan penurunan sebesar 1,8% YoY di kuartal kedua. Kenaikan ini memperbesar kemungkinan pemerintah Jepang untuk kembali menaikan pajak penjualan pada akhir tahun ini. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe direncanakan akan mengambil keputusan akan hal tersebut di akhir tahun 2014. Sementara itu, indeks Shanghai Composite menguat sebesar 47,43 poin (2,07%) dari level 2.290,44 ke level 2.337,87. Sentimen yang mendukung kenaikan ini datang dari pernyataan Presiden Xi Jinping mengenai perluasan zona perdagangan bebas agar mencakup seluruh China. Selain itu, muncul pula kabar bahwa People s Bank of China (PBoC) akan menambah stimulus demi mendukung pertumbuhan ekonomi China melalui peningkatan likuiditas. Sementara itu, indeks Hang Seng juga mengalami kenaikan sebesar 377,13 poin (1,63%) dari level 23.143,23 ke level 23.520,36. Dari kawasan Eropa, mayoritas bursa-bursa di kawasan tersebut tentatif bergerak menguat menjelang rapat FOMC the Fed yang dimulai tanggal 28 Oktober 2014 waktu setempat. MARKET VIEW Gubernur Bank of Japan (BOJ), Haruhiko Kuroda, memastikan bahwa program pelonggaran moneter akan berakhir pada tahun 2018 bersamaan dengan berakhirnya masa jabatannya. Namun demikian, menurutnya periode stimulus sangat tergantung pada pencapaian target inflasi 2%. Spekulasi soal waktu berakhirnya pelonggaran moneter memang mengemuka dalam beberapa pekan terakhir. Anggota parlemen menginginkan supaya bank sentral memberikan rasa nyaman terkait masa berlaku stimulus ekonomi. Tingginya ketergantungan terhadap impor energi memang membuat posisi ketahanan energi Jepang menjadi kurang aman. Oleh karena itulah pemerintah tidak bisa menghindar dari kebutuhan untuk diversifikasi mitra perdagangan, termasuk dengan bekerjasama dengan Rusia. Meski, Rusia sedang dikenai embargo ekonomi oleh blok barat, beberapa perusahaan dari negara sekutu Amerika Serikat seperti perusahaan migas dari Jepang masih menjalankan bisnisnya. Sampai sekarang pihak AS belum memaksa kepada perusahaan migas Jepang untuk keluar. Hal ini berbeda ketika perusahaan energi Jepang, Inpex, dipaksa keluar dari proyek minyak Azadegan di Iran karena tekanan AS. Walaupun sedang berada di tengah eskalasi konflik politik antara Rusia dan Ukraina, kerjasama dengan Rusia diperlukan untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Selain itu, Rusia dipandang bisa menjadi mitra strategis karena negara ini dapat menjual energi dengan harga lebih murah. Kemitraan ini, yang dilakukan Rusia dan Jepang menjdai salah satu dukungan atas stabilitas harga migas di pasar internasional, karena terpenuhinya pasokan untuk energi bagi kebutuhan Jepang. Harga minyak mentah dunia yang stabil menjadi sinyalemen positif bagi indeks saham global. Sementara itu sentimen laporan keuangan emiten kuartal III belum memberikan dukungan berarti bagi pergerakan IHSG paskah pelantikan Kabinet Kerja Jokowi. Pasar masih mencemaskan, kondisi perekonomian Indonesia yang akan dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah. Normalisasi kebijakan Fed dan isu harga BBM, serta perlambatan ekonomi Cina. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi mulai dibahas kemarin, oleh pemerintah dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Faktor yang menjadi positif bagi IHSG pada perdagangan saham hari ini, membaiknya bursa saham Wall Street Selasa kemarin setelah ditutup menguat serta sentimen dari publikasi kinerja emiten kuartal III 2014. 1

Pendapatan Elnusa (ELSA) 9M14 naik 3.42% YoY menjadi Rp3,02 triliun dari Rp2,92 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laba bruto juga naik menjadi Rp475,26 miliar dari Rp416,07 miliar. Laba bersih tercatat naik 136.45% YoY menjadi Rp290,17 miliar dari sebelumnya sebesar Rp122,72 miliar. Kimia Farma (KAEF) membukukan laba bersih 9M14 sebesar Rp143,82 miliar naik 18,42% YoY dibandingkan Rp121,44 miliar di 9M13. Penjualan mencapai Rp3,07 triliun, naik dari periode yang sama tahun lalu Rp2,81 triliun. Laba kotor juga tercatat naik menjadi Rp940,08 miliar dari sebelumnya Rp861,24 miliar. Nippon Indosari (ROTI) mencatat kenaikan laba bersih 9M14 sebesar 44,92% YoY menjadi Rp131,66 miliar. Penjualan bersih naik menjadi Rp1,36 triliun dari Rp1,05 triliun dan beban pokok naik jadi Rp729 miliar dari Rp571,81 miliar. Laba bruto tercatat naik menjadi Rp631,89 miliar dari laba bruto tahun sebelumnya Rp485,09 miliar, sedangkan laba usaha naik menjadi Rp201,77 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya Rp141,66 miliar. Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Excel Axiata (EXCL) dan Indosat (ISAT) menyiapkan belanja modal senilai total Rp 34,5 triliun pada 2015. TLKM mengalokasikan capex 2015 sebesar Rp 20 triliun. EXCL menganggarkan capex sebesar Rp 7 triliun pada 2015, sedangkan capex ISAT tahun depan Rp 7-7,5 triliun. EXCL mengalokasikan 90% capex untuk ekspansi jaringan, termasuk pembangunan kabel serat optik. Excel Axiata (EXCL) kembali mengkaji rencana pelepasan menara telekomunikasi. Saat ini, perseroan masih memiliki 4.500 menara yang secara administratif dijual, tetapi EXCL tidak akan menjual semua menaranya. EXCL akan menggunakan hasil lelang 3.500 menaranya yang lalu senilai Rp5,6 triliun untuk melunasi utang jatuh tempo tahun ini. Perseroan akan menerima dana tunai tersebut dari pemenang lelang, yakni Solusi Tunas Pratama (SUPR) pada Desember 2014. Laba bersih Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) mengalami penurunan di 9M14 karena tertekan oleh naiknya beban. MPMX membukukan laba bersih sebesar Rp 398,76 miliar di 9M14, turun dibandingkan dengan Rp410,82 miliar di 9M13. Beban usaha perseroan naik 26,48% YoY menjadi Rp 1,05 triliun. Biaya keuangan juga naik dari Rp 148,27 miliar menjadi Rp 200,78 miliar. Sementara, pendapatan bersih hanya naik 16,48% YoY menjadi Rp 12,01 trilun. Adapun rasio beban pokok pendapatan terhadap pendapatan bersih naik dari 85,25% menjadi 85,59%. Karya Citra Prima melakukan penawaran tender wajib atas saham Fortune Indonesia (FORU) sebanyak-banyaknya 92.224.000 lembar yang mewakili 19,83% dari seluruh modal disetor dan ditempatkan perseroan. Harga penawaran sebesar Rp 695 per lembar. Latar belakang dari tender offer ini karena Karya Citra Prima telah mengakuisisi mayoritas saham FORU pada 24 Juli 2014 sebanyak 373.0000 saham atau 80,17% dari total saham FORU. Semen Baturaja (SMBR) membukukan kenaikan laba bersih 9M14 sebesar 8,94% YoY menjadi Rp220,562 miliar dari Rp202,451 miliar pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba tersebut lebih banyak ditopang dari hasil non operasional. Penjualan bersih SMBR naik menjadi Rp816,843 miliar dari Rp794,947 miliar. Beban pokok naik signifikan dari Rp476,257 miliar menjadi Rp576,369 miliar, sehingga laba kotor perseroan turun 24,54% YoY menjadi Rp240,474 miliar. Laba bersih perseroan didukung oleh pendapatan keuangan sebesar Rp113,152 miliar dan pajak penghasilan yang turun dari Rp60,672 miliar menjadi Rp41,660 miliar. Semen Baturaja (SMBR) berencana untuk membangun pabrik baru di Baturaja dengan kapasitas 1,85 juta ton per tahun yang diperkirakan akan selesai dan mulai berproduksi pada awal tahun 2018. Dengan adanya pabrik baru tersebut, maka total kapasitas produksi SMBR mencapai 3,85 juta ton per tahun. Adapun nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik ini sekitar Rp 2,9 triliun. Proyek tersebut akan didanai dari kas internal dan pinjaman. Krakatau Steel (KRAS) memperkirakan dapat menguasai 30% pangsa pasar baja otomotif di dalam negeri mulai tiga tahun lagi. Saat ini perseroan memegang sekitar 7%-10% pasang pasar. Persentase tersebut akan meningkat ketika pabrik pelat baja otomotif patungan dengan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) beroperasi. Pabrik pelat baja otomotif bentukan KS-NSSMC dinamai Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS). Fasilitas produksi bernilai US$300 juta tersebut ditargetkan mulai beroperasi paling cepat dua tahun lagi. Roda Vivatex (RDTX) mencatat kenaikan laba bersih 9M14 sebesar 24,49% YoY menjadi Rp174,42 miliar dibandingkan Rp140,10 miliar di 9M13. Pendapatan bersih naik menjadi Rp337,46 miliar dari Rp302,14 miliar, sementara beban usaha naik menjadi Rp13,25 miliar dari Rp12,20 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Sahid Jaya Hotel (SHID) membukukan laba bersih 9M14 sebesar Rp13,78 miliar naik 70,67% YoY dari Rp8,07 miliar di 9M13. Pendapatan usaha naik tipis menjadi Rp139,88 miliar dari pendapatan usaha tahun sebelumnya sebesar Rp139,39 miliar, sementara beban pokok turun menjadi Rp39,38 miliar dari beban pokok tahun sebelumnya sebesar Rp43,88 miliar. Selain itu, beban usaha turun menjadi Rp79,27 miliar dari beban usaha tahun sebelumnya sebesarrp85,59 miliar. Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Hongkong Land mulai mengembangkan proyek kawasan hunian berkonsep resor, NavaPark. Nilai investasi proyek baru tersebut sekitar Rp 4-5 triliun. BSDE dan Honkong Land akan menggarap proyek itu melalui perusahaan patungan bernama Bumi Parama Wisesa. Pada perusahaan tersebut, BSDE menguasai 51% saham. Pengembangan kawasan NavaPark diperkirakan akan berlangsung selama 8-10 tahun. Kawasan tersebut dilengkapi oleh infrastruktur bisnis, ritel, pusat belanja dan rekreasi. Sementara itu, hunian yang tersedia berupa rumah tapak, vila resor, serta mid rise dan high rise residential. Gading Development (GAMA) melirik kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten sebagai kawasan untuk mengembangkan usaha. Tahap awal, pengembang ini meluncurkan apartemen The Spring Residences dengan nilai investasi Rp 900 miliar. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) membukukan penurunan laba bersih sebesar 34,7% YoY dari Rp 1.096 miliar pada 9M13 menjadi Rp 716 miliar pada 9M14. Pendapatan bunga bersih mengalami penurunan sebesar 8,4% YoY dari Rp 3,57 triliun pada 9M13 menjadi Rp 3,28 triliun pada 9M14. NIM perseroan mengalami penurunan dari 8% pada 9M13 menjadi 6,7% pada 9M14. LDR mengalami penurunan dari 82,2% pada 9M13 menjadi 79,7% pada 9M14, sementara NPL mengalami kenaikan dari 2,5% pada 9M13 menjadi 4,1% pada 9M14. 2

Bank International Indonesia (BNII) akan melaksanakan rights issue dengan menerbitkan sebanyak 6.774.684.073 lembar saham baru melalui PUT VII, rasio 9:1 dengan harga Rp221 per lembar. BNII menargetkan untuk meraih dana sebesar Rp1,5 triliun dari penawaran tersebut, yang rencananya akan digunakan untuk pengembangan usaha. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 5 dan 8 Desember 2014 dan di pasar tunai 10 dan 11 Desember 2014, sedangkan pelaksanaan HMETD pada 12-18 Desember 2014. Bank Panin (PNBN) optimis mampu meraih laba sebesar Rp2 triliun pada akhir tahun ini, dengan melihat perolehan laba bersih di kuartal III/2014 yang mencapai Rp1,8 triliun, meningkat 29,03%. Pertumbuhan laba tersebut didukung peningkatan pendapatan bunga dan fee based income perseroan. Pendapatan bunga PNBN meningkat 20,11% dari Rp7,9 triliun pada kuartal III/2013 menjadi Rp9,5 triliun pada kuartal III/2014. Kenaikan tersebut ditopang penyaluran kredit yang tercatat tumbuh tipis sebesar 6,31% dari Rp102,6 triliun pada September 2013 menjadi Rp109,1 triliun di periode yang sama tahun ini. Sementaar pendapatan operasional selain bunga perseroan meningkat 30,05% menjadi Rp1,5 triliun pada September 2014 dari Rp1,1 triliun di periode yang sama tahun lalu. Kendati demikian, pertumbuhan kredit juga diikuti dengan peningkatan rasio kredit bermasalah sebesar 59 basis poin dari 1,43% pada 9M13 menjadi 2,02% pada 9M14. Sementara rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan loan to deposit ratio (LDR) perseroan hingga kuartal III/2014 masing-masing berada pada level 80,43% dan 90,50%. OCBC NISP (NISP) bukukan kenaikan laba bersih 9M14 sebesar 12% YoY menjadi Rp942 miliar dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp838 miliar. Pendapatan bunga bersih naik 20% menjadi Rp2,7 triliun dibandingkan Rp2,3 triliun pada tahun sebelumnya. Total aset naik jadi Rp109,1 triliun dari Rp88,5 triliun. DPK mencatat pertumbuhan 26% menjadi Rp79,5 triliun dari Rp62,9 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. LDR tercatat pada akhir triwulan III 2014 sebesar 83,6%. Bank Negara Indonesia (BBNI) akan mendorong layanan perbankan online dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Dengan layanan tersebut, BBNI akan dapat memperluas layanan dan tingkat hubungan konsumen, serta meningkatkan efisiensi karyawan. PT Soechi Lines perusahaan pelayaran logistik akan melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 2.571.428.500 dengan nilai nominal Rp100 yang mewakili maksimal 30% modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Sebesar 50% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian kapal baru, sementara 25% lainnya akan digunakan untuk pembayaran utang dan 25% sisanya untuk modal kerja. Perseroan telah menunjuk RHS OSK dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi efek. Adapun perkiraan masa penawaran awal pada 29-31 Oktober 2014, 3-7 November 2014, dan 10 November 2014. Sementara perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 2 Desember 2014 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 81,53 0,11 TLKM (US) 45 13.599-946 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,65 0,00 ANTM (GR) 0,07 868 0 Gold (US$)/Ounce 1229,37 0,82 Nickel (US$)/MT 15545,00 755,00 Tin (US$)/MT 19875,00 300,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 63,05 -- Coal (RB) (US$)/MT* 66,27 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 757,50 7,50 CPO (MYR)/MT 2174,50-11,50 Rubber (MYR/Kg) 600,00 0,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 729,13-0,83 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 17005,75 1,12 2,59 14,98 14,15 2,83 2,65 4.835,5 USA NASDAQ COMPOSITE 4564,29 1,75 9,28 22,51 18,42 3,42 3,12 7.062,9 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6402,17 0,61-5,14 13,46 12,61 1,74 1,66 1.374,4 CHINA SHANGHAI SE A SH 2447,63 2,07 10,53 9,38 8,34 1,27 1,14 2.843,5 CHINA SHENZHEN SE A SH 1393,14 2,40 26,21 23,72 18,60 2,71 2,40 1.831,0 HONG KONG HANG SENG INDEX 23520,36 1,63 0,92 10,85 10,04 1,29 1,20 1.856,0 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5001,30-0,46 17,01 16,25 13,87 2,76 2,44 384,2 JAPAN NIKKEI 225 15329,91-0,38-5,90 17,03 15,16 1,49 1,39 2.664,9 MALAYSIA KLCI 1825,68 0,14-2,21 16,78 15,30 2,10 1,97 318,5 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3211,65-0,45 1,40 14,12 13,03 1,29 1,22 415,6 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 12.169,00 60,00 1000 IDR/ USD 0,08-0,0004 EUR/IDR 15.499,41 44,17 EUR / USD 1,27 0,0003 JPY/IDR 112,56-0,17 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.563,67 13,57 SGD / USD 0,79-0,0002 AUD/IDR 10.788,85 49,16 AUD / USD 0,89 0,0010 GBP/IDR 19.640,77 43,20 GBP / USD 1,61 0,0010 CNY/IDR 1.990,25 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001 MYR/IDR 3.725,68 9,39 MYR / USD 0,31 0,0008 KRW/IDR 11,62 0,03 100 KRW / USD 0,10 0,0002 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.96 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50 ECB Rate (%) Euro 5 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.14 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.14 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 3.90 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Sep'14 Aug'14 Description Rate (%) Inflation YTD % 3.71 3.42 SBI (9M) 6,84809 Inflation YOY % 4.53 3.99 SBIS (9M) 6,84809 Inflation MOM % 0.27 0.47 Foreign Reserve (US$) 111.16 111.22 GDP (IDR Tn) 2,480,807.00 2,480,807.00 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 30 Oct FOMC Rate Decision Tetap 0.25% 30 Oct US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 2.9% dari 4.6% 30 Oct US Initial Jobless Claims Tetap 283 ribu 30 Oct US Continuing Claims Naik menjadi 2352 ribu dari 2351 ribu 30 Oct US Personal Consumption Turun menjadi 2.0% dari 2.5% 30 Oct US GDP Index Turun menjadi 1.4% dari 2.1% 30 Oct US Core PCE QoQ Turun menjadi 1.4% dari 2.0% 31 Oct US Employment Cost Index Turun menjadi 0.5% dari 0.7% 31 Oct US Personal Income Tetap 0.3% 31 Oct US Personal Spending Turun menjadi 0.1% dari 0.5% 31 Oct US PCE Deflator MoM Naik menjadi 0.1% dari % Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ 6650 1.92 5.45 TLKM IJ 2685-4.28-13.03 BBCA IJ 13325 1.14 3.94 CPIN IJ 4120-2.49-1.86 KLBF IJ 1680 1.20 1.01 EXCL IJ 5750-2.95-1.61 SMAR IJ 7950 3.25 0.77 BBNI IJ 5625-1.32-1.49 PNBN IJ 1000 3.09 0.77 UNVR IJ 29875-0.58-1.44 PGAS IJ 5850 0.43 0.65 SMGR IJ 15575-1.42-1.44 BMRI IJ 10000 0.25 0.62 BBRI IJ 10500-0.47-1.32 ABMM IJ 3000 5.26 0.45 ICBP IJ 10900-1.80-1.26 UNTR IJ 17050 0.59 0.40 WINS IJ 980-20.97-1.13 MNCN IJ 2800 0.90 0.38 PTBA IJ 11875-3.65-1.12 UPCOMING IPO'S Company PT Blue Bird PT Soechi Lines PT Karisma Aksara Mediatama Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Land 6500 531.40 24 Oct -28 Oct 14 03 Nov 2014 Credit Suisse Indonesia Transportation UBS Securities, Danareksa Shipping TBA 2,571.43 TBA 02 Dec 2014 Mandiri Sekuritas Transportation RHS OSK Securities Books Store BCA Sekuritas Trade & Service 175-240 535.82 TBA TBA Maybank Kim Eng 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment MICE 10 Cash Dividend 29 Oct-14 30 Oct-14 03 Nov-14 14 Nov-14 ITMG 1100 Cash Dividend 29 Oct-14 30 Oct-14 03 Nov-14 14 Nov-14 GMTD 50 Cash Dividend 31 Oct-14 03 Oct-14 06 Nov-14 19 Nov-14 ISSP 2.00 Cash Dividend 03 Nov-14 04 Nov-14 07 Nov-14 20 Nov-14 ADMF 2700 Cash Dividend 11 Nov-14 12 Nov-14 14 Nov-14 28 Nov-14 MAIN 0 Cash Dividend 11 Nov-14 12 Nov-14 14 Nov-14 28 Nov-14 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period AKKU Rights Issue 20:132 100 17-Oct-14 20-Oct-14 24 Oct 30 Oct 14 ARTI Rights Issue 1:4 117.00 06-Nov-14 07-Nov-14 13 Nov 20 Nov 14 BWPT Rights Issue 1:6 390-411 17-Nov-14 18-Nov-14 24 Nov 28 Nov 14 BBRM Rights Issue 100:43 230 20-Nov-14 21-Nov-14 27 Nov 03 Dec 14 BPFI Rights Issue 10:7 500 26-Nov-14 27-Nov-14 03 Dec 07 Dec 14 BNII Rights Issue 9:1 221.00 05-Dec-14 08-Dec-14 12 Dec 18 Dec 14 ACST Tender Offer TBA TBA TBA TBA TBA CPGT Tender Offer TBA TBA TBA TBA TBA MLBI Stock Split 1:100 -- -- TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda ARTI RUPSLB 30-Oct-14 BMTR RUPSLB 30-Oct-14 MSKY RUPSLB 30-Oct-14 CPGT RUPSLB 30-Oct-14 BPFI RUPSLB 31-Oct-14 TIRA RUPSLB 03-Nov-14 DEFI RUPSLB 05-Nov-14 ABDA RUPSLB 05-Nov-14 IPOL RUPSLB 07-Nov-14 BWPT RUPSLB 10-Nov-14 BEKS RUPSLB 10-Nov-14 BABP RUPSLB 12-Nov-14 BKSL RUPSLB 12-Nov-14 ANJT RUPSLB 13-Nov-14 BPFI RUPSLB 19-Nov-14 BUVA RUPSLB 24-Nov-14 INPC RUPSLB 28-Nov-14 6

ASII S1 6550 R1 6700 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 6450 R2 6800 6650 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp6550-Rp6800 Entry Rp6550, take Profit Rp6800 Stochastics 56.16 Positif MACD 5.4 Positif True Strength Index (TSI) 12.31 Positif Bollinger Band (Mid) 6591 Positif MA5 6605 Positif ASII Downward Sloping Channel ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 62.39, Stochastic %K = 54.81, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 ASII - MACD (5,3) = -13.73, Signal() = -11.95 ASII - TSI(3,5,3) = 12.31 ASII - William's % R(14) = -35.00 8,000 7,769.23 7,800 7,769.23 7,600 7,400 7,369.05 7,200 7,000 6,700 6,800 6,650 6,650 6,600 6,605 6,591.25 6,400 6,584.38 6,325 6,200 6,213.89 80 6,213.89 10 8 9 62.392 62.392 6 7 4 5 54.8148 1 3 54.8148 20 10 5-11.9541-13.7294-5 -10-15 8 4 6 12.8852 12.3068-4 - -8-6 0000 - -4-35 -6-8 -10 MNCN S1 2775 R1 2830 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 2700 R2 2905 2800 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi Positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp2700-Rp2905 Entry Rp2800, take Profit Rp2905 Stochastics 41.38 Positif MACD -27.6 Negatif True Strength Index (TSI) 63.99 Negatif Bollinger Band (Mid) 2943 Negatif MA5 2857 Negatif MNCN Downward Sloping Channel MNCN - Stochastic %D(6,3,3) = 15.98, Stochastic %K = 12.91, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 MNCN - MACD (5,3) = 31.02, Signal() = 29.30 MNCN - TSI(3,5,3) = -63.99 MNCN - William's % R(14) = -79.03 3,400 3,200 3,212.67 3,045 2,971 2,971 3,000 2,943.25 2,919.38 2,857 2,800 2,830 2,814 2,814 2,800 2,600 2,800 2,400 10 80 9 6 7 8 20 3 4 5 15.9788 1 15.9788 12.9122 31.0214 12.9122 4 29.3041 - -4-6 10 6 8 4 0000-4 - -6-51.2318-63.9883 - -4-6 -8-79.0323-10 7

BABP S1 99 R1 105 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 93 R2 111 101 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp93-Rp111 Entry Rp101, take Profit Rp111 Stochastics 58.05 Positif MACD 0.8 Positif True Strength Index (TSI) 41.88 Positif Bollinger Band (Mid) 95 Positif MA5 98.8 Positif BABP Downward Sloping Channel BABP - Stochastic %D(6,3,3) = 56.36, Stochastic %K = 58.48, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 BABP - MACD (5,3) = -0.81, Signal() = -0.68 BABP - TSI(3,5,3) = 41.88 BABP - William's % R(14) = -15.38 18 17 16 15 14 13 117.567 1 103 101 11 101 98.8 10 97.125 96 9 95.45 95.3333 80 95.3333 58.4848 85.8333 8 9 58.4848 85.8333 4 5 6 7 56.3636 3 56.3636 1 3.0 2.0-0.683412 1.0-1.0-0.811867-2.0 41.8849 6 4 39.7757-0000 -10-8 -6-4 -10-9 -8-7 -6-5 -4-3 - -1-15.3846 SMDR S1 8400 R1 9650 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 7100 R2 10950 9100 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif SMDR Decending Triangle 9,100 9,100 8,300 9,000 8,220 8,087.5 8,056.25 8,000 7,925 7,925 7,500 7,000 7,500 7,500 6,291.32 6,000 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought 5,000 4,000 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp8400-Rp9650 Entry Rp9100, take Profit Rp9650 Stochastics 54.76 Positif MACD 104.1 Positif True Strength Index (TSI) 63.28 Positif Bollinger Band (Mid) 8056 Positif MA5 8220 Positif SMDR - Stochastic %D(6,3,3) = 75.34, Stochastic %K = 82.70, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 SMDR - MACD (5,3) = -208.90, Signal() = -116.29 SMDR - TSI(3,5,3) = 63.28 SMDR - William's % R(14) = -18.99 3,000 82.6984 82.6984 10 80 8 75.3439 6 4 75.3439 100-100 -116.294 0-200 -208.901-300 8 63.2832 4 31.4985-4 0000-8 - -18.9873-4 -6-8 -10 8

SRIL S1 160 R1 178 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 150 R2 188 169 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif SRIL Downward Sloping Channel 30 28 26 24 2 20 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp162-Rp178 Entry Rp169, take Profit Rp178 Stochastics 91.61 Positif MACD 5.5 Positif True Strength Index (TSI) 96.31 Positif Bollinger Band (Mid) 133 Positif MA5 153 Positif 18 169 169 16 153 144 14 132.95 130 1 123 96.1426 121.75 96.1426 121.75 93.0247 SRIL - Stochastic %D(6,3,3) = 93.02, Stochastic %K = 96.14, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 10 121.431 113 7 8 9 93.0247 113 1 3 4 5 6 80 SRIL - MACD (5,3) = -6.12, Signal() = -5.24 1 12.0-6.0-4.0-2.0 2.0 4.0 6.0 8.0-5.24071-6.12481 96.3084 SRIL - TSI(3,5,3) = 96.31 10 4 6 8 90.7691-8 -6-4 - 0000 SRIL - William's % R(14) = -2.00 - - -4-6 -8-10 CSAP S1 660 R1 720 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 600 R2 780 685 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp660-Rp720 Entry Rp685, take Profit Rp720 Stochastics 47.58 Positif MACD 8.9 Positif True Strength Index (TSI) 60.68 Positif Bollinger Band (Mid) 608 Positif MA5 620 Positif CSAP Upward Sloping Channel 928.333 928.333 900 800 735.85 685 685 700 620 611.25 600 607.5 605 575.833 500 575.833 575 400 80 CSAP - Stochastic %D(6,3,3) = 44.40, Stochastic %K = 58.65, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 6 7 8 9 58.6517 58.6517 3 4 5 44.3991 1 44.3991 CSAP - MACD (5,3) = -16.56, Signal() = -9.80 20 12.0 18.0-6.0 6.0-9.79849-12.0-24.0-18.0-16.5622 CSAP - TSI(3,5,3) = 60.68 10 4 6 8 60.6773 31.739-8 -6-4 - 0000 CSAP - William's % R(14) = -4.35-9 -8-7 -6-5 -4-3 - -1-4.34783 300 200 9

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 28/10/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 19975 19975 19300 19300 19800 20300 20800 Negatif Negatif Negatif 24250 19250 LSIP Trading Sell 1805 1805 1760 1755 1790 1825 1860 Negatif Negatif Negatif 1945 1735 SGRO Trading Sell 1930 1930 1905 1855 1905 1955 2005 Negatif Negatif Positif 2205 1750 Mining BUMI Trading Sell 136 136 132 122 132 142 152 Positif Negatif Negatif 201 118 PTBA Trading Sell 11875 11875 11625 10950 11625 12300 12975 Negatif Negatif Negatif 13625 11100 ADRO Trading Sell 1030 1030 1015 985 1015 1045 1075 Negatif Negatif Negatif 1330 920 MEDC Trading Sell 3860 3860 3810 3705 3805 3905 4005 Negatif Negatif Positif 3900 3360 INCO Trading Sell 3550 3550 3495 3350 3490 3630 3770 Negatif Negatif Negatif 4220 3455 ANTM Trading Sell 945 945 930 930 940 950 960 Negatif Negatif Negatif 1155 935 TINS Trading Sell 1120 1120 1080 1080 1110 1140 1170 Negatif Negatif Negatif 1325 1080 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Sell 15575 15575 15100 15075 15425 15775 16125 Negatif Negatif Negatif 16500 14500 INTP Trading Sell 23600 23600 22375 22375 23175 23975 24775 Negatif Negatif Negatif 24275 20800 SMCB Trading Sell 2410 2410 2370 2260 2370 2480 2590 Negatif Negatif Negatif 2770 2425 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6650 6650 6800 6450 6575 6700 6825 Positif Positif Positif 7400 6325 GJTL Trading Sell 1450 1450 1410 1410 1440 1470 1500 Negatif Negatif Negatif 1710 1400 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 6400 6400 6225 6225 6350 6475 6600 Negatif Negatif Negatif 7125 6425 GGRM Trading Sell 56225 56225 55975 55200 55975 56750 57525 Negatif Negatif Negatif 61500 55400 UNVR Trading Sell 29875 29875 29575 28925 29575 30225 30875 Negatif Negatif Negatif 32200 30050 KLBF Trading Buy 1680 1680 1700 1655 1670 1685 1700 Positif Positif Negatif 1710 1595 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1520 1520 1495 1450 1495 1540 1585 Negatif Negatif Negatif 1640 1420 PTPP Trading Buy 2500 2500 2545 2455 2485 2515 2545 Positif Positif Positif 2515 2100 WIKA Trading Sell 2855 2855 2820 2735 2820 2905 2990 Negatif Negatif Negatif 2935 2420 ADHI Trading Sell 2680 2680 2655 2575 2655 2735 2815 Negatif Negatif Negatif 3030 2320 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 5850 5850 5900 5775 5825 5875 5925 Positif Positif Positif 6100 5600 JSMR Trading Buy 6175 6175 6250 6100 6150 6200 6250 Positif Positif Negatif 6475 5825 ISAT Trading Sell 3695 3695 3645 3525 3645 3765 3885 Negatif Negatif Negatif 4100 3720 TLKM Trading Buy 2685 2685 2740 2570 2655 2740 2825 Positif Positif Negatif 3010 2740 CMNP Trading Sell 3175 3175 3145 3140 3165 3190 3215 Negatif Negatif Negatif 3300 2960 Finance BMRI Trading Buy 10000 10000 10175 9800 9925 10050 10175 Positif Positif Negatif 10700 9300 BBRI Trading Sell 10500 10500 10350 10350 10450 10550 10650 Negatif Negatif Negatif 11050 10000 BBNI Trading Sell 5625 5625 5565 5425 5575 5725 5875 Negatif Negatif Negatif 5925 4975 BBCA Trading Buy 13325 13325 13575 13050 13225 13400 13575 Positif Positif Positif 13575 11950 BBTN Trading Sell 1105 1105 1050 1050 1090 1130 1170 Negatif Negatif Negatif 1195 1070 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 17050 17050 17650 16450 16850 17250 17650 Positif Positif Negatif 21150 16700 MPPA Trading Buy 3295 3295 3350 3100 3225 3350 3475 Positif Positif Positif 3500 2650 10