PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT BANYUMAS UNTUK SISWA KELAS V SD. Oleh: DIANA NATALIA

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

Diajukan oleh: Dyah Novitasari A

Skripsi. Oleh : Rendy Nichoyosep Rusade K

Oleh: Ayurada Bhetari

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 TEGALGEDE TAHUN 2015/2016

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI

: ARNIKA ANDRIANI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN

XI MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

SKRIPSI. Disusun Oleh : Atut Yuliarni NIM : X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2015

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

GALIH PRIAMBADA NIM K

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KALKULUS DI KELAS XI SMA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENGEMBANGAN MEDIA SMART WITH CHEMISTRY (SwC) BERBASIS WEB SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI SISWA SMA/MA KELAS XI SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

: AYU PERDANASARI K

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO INTERAKTIF FISIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI USAHA DAN ENERGI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION

Diajukan Oleh: Fitri Lestari A

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SYMBOLIC MODELING UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIER SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

KEEFEKTIFAN MODIFIKASI PERILAKU DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIIIE DI MTSN SAMPUNG

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL

PENGARUH PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 PURWOKERTO

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENERAPAN TAHAPAN NEWMAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION)

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh PURJI

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY

ACHMAD NURUL MUBIN NIM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PENGECORAN LOGAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 KLATEN

Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh. Petronela Merryl Alnet

(PBL) BERDASARKAN KURIKULUM

Skripsi. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Linggar Wijayati NIM:

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ENIE RUSMALINA

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DALAM PEMBELAJARAN IPA

Oleh : MOHAMMAD AGIL SAHRIAL NIM:

PENGARUH PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN PERMAINAN DADU TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS 3 SDN LEMAHIRENG 02 BAWEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

Oleh : Fitri Arif Kholidah A

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

SKRIPSI. Oleh: WAHYU DWIANA SAFITRI X

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN STRATEGI TANDUR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI KLEGUNG 1 TEMPEL SKRIPSI

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Dhonayanti Puji Mahanani NIM: 131134183 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Dhonayanti Puji Mahanani NIM: 131134183 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

ii

iii

PERSEMBAHAN Skripsi ini peneliti persembahkan kepada: 1. Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa. 2. Bapak Subakri dan ibu Iriyanti yang selalu memberikan kasih sayang, semangat dan dukungan dalam bentuk moril maupun materiil. 3. Keluarga besarku yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi. 4. Angga Ardianto yang selalu mendoakan dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi. 5. Teman-temanku satu payung pengembangan media pembelajaran IPA berbasis konvensional yang saling membantu dan memberikan keceriaan selama penyusunan skripsi. 6. Sahabat-sahabat terdekatku yang selalu membantu dan memberikan motivasi ketika rasa lelah melanda. 7. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang saling berbagi ilmu selama mengikuti perkuliahan. 8. Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. iv

MOTTO Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. (QS. Al Insyirah ayat 5) Bersegaralah menggunakan kesempatan yang ada, sebelum ia berubah menjadi penyesalan. (Ali Bin Abi Thalib) Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu. (R.A Kartini) v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 6 Juni 2017 Peneliti, Dhonayanti Puji Mahanani vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dhonayanti Puji Mahanani Nomor Mahasiswa : 131134183 Demi pengembangan Ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasinya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya sebagai penulis. Demikian pernyataan itu yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 6 Juni 2017 Yang menyatakan, Dhonayanti Puji Mahanani vii

ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN Dhonayanti Puji Mahanani Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini dilakukan karena guru belum menggunakan media pembelajaran pada setiap materi pelajaran IPA. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran berupa Kartu Domino Modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian pengembangan Borg and Gall. Prosedur pengembangan penelitian ini terdiri 9 langkah yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) ujicoba produk, 7) revisi produk, 8) ujicoba pemakaian, 9) revisi produk. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VA SDN Deresan. Instrumen penelitian ini yaitu dafar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas VA SDN Deresan. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi media kartu domino modifikasi oleh dua dosen ahli IPA dan satu guru kelas V sekolah dasar. Hasil penelitian pengembangan melalui tahap validasi oleh 2 pakar media pembelajaran IPA dan 1 guru kelas V sekolah dasar menunjukkan rerata 3,8. Sehingga kualitas media kartu domino modifikasi menurut 2 pakar media pembelajaran IPA dan 1 guru kelas V sekolah dasar termasuk ke dalam kategori sangat baik. Berdasarkan uji coba produk di SDN Sinduadi 1, dapat disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut peserta didik kelas VB SDN Sinduadi 1 adalah sangat baik dengan rerata yang didapatkan yaitu 3,3. Sedangkan hasil uji coba pemakaian di SDN Deresan, dapat disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut peserta didik kelas VA SDN Deresan adalah sangat baik dengan rerata yang didapatkan yaitu 3,3. Skor tersebut menunjukkan bahwa media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda memiliki kualitas sangat baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Kata kunci: Media Kartu Domino Modifikasi, Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. viii

ABSTRACT MEDIA DEVELOPMENT DOMINO CARDS MODIFICATION OF MATERIALS: THE MATERIAL PROPERTIES WITH ITS CONSTITUENT AND CHANGES CHARACTER OF OBJECTS IN CLASS VA OF DERESAN ELEMENTARY SCHOOL STATE Dhonayanti Puji Mahanani Sanata Dharma University 2017 This research was conducted because teachers has not uses instructional media in every Science learning material. The purpose of the research is to develop instructional media Domino Card Modification and describe quality of the media Domino Card Modification Of Materials: The Material Properties with Its Constituent and Changes Character Of Objects. This type of research is research development. The procedure of the development research uses development research procedures by Borg and Gall. Procedure development this study consist of nine steps: 1) the potential and problems, 2) collection of data, 3) product design, 4) design validation, 5) revision of the design, 6) test products, 7) the revised product, 8) trial use, 9) the revision of the product. The subjects of research are students of the fifth grades in SDN Deresan. The instrument of this research are interview questions and questionnaires. The questions of interview used to conduct the needs analysis to classroom teacher in SDN Deresan. The questionnaire used to validate the media dominoes modification by 2 instructional media experts and the science teacher of fifth grades elementary school. The result of the research development which through validation by two media experts learning and elementary school teachers shows the average 3,8. So the quality of media Domino Card Modification including into categories very good. Based on test products at Sinduadi 1 Elementary School, can conclude that the quality of media Domino Card Modification according to students fifth grade Sinduadi 1 is very good with the average is 3,3. The result of trial use at Deresan Elementary School shows that quality of media Domino Card Modification according to students fifth grade Deresan is very good with the average is 3,3. These score is indicated that media Domino Card Modification Of Materials: The Material Properties with Its Constituent and Changes Character Of Objects have very good quality and should be used in learning. Keywords: development media domino cards modification, the material properties with its constituent and changes character of objects. ix

KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas VA di SD Negeri Deresan dapat selesai dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD. 4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., dan Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, M.T., M.Sc., selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Nur Udin, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri Deresan yang telah memberi izin bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian di SD. x

6. Nur Fitriana, S.Pd.SD. dan Sulastri, S.Pd.SD., selaku guru kelas VA dan guru kelas VB yang bersedia memberikan jam pelajaran serta melaksanakan penelitian di kelas. 7. Seluruh peserta didik kelas VA SD Negeri Deresan selaku subjek penelitian. 8. Orang tuaku Subakri dan Iriyanti yang selalu mendoakan dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Keluarga besarku yang telah menyemangati dalam menyelesaikan skripsi. 10. Angga Ardianto yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi. 11. Teman-teman satu perjuangan payung media pembelajaran berbasis konvensional. 12. Sahabat-sahabat terdekatku yang selalu membantu dan memberikan motivasi ketika rasa lelah melanda. 13. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama penyusunan skripsi ini. Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 6 Juni 2017 Peneliti Dhonayanti Puji Mahanani xi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR BAGAN... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Manfaat Penelitian... 8 E. Definisi Operasional... 9 F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan... 11 BAB II LANDASAN TEORI... 16 A. Kajian Pustaka... 16 1. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget... 16 2. Media Pembelajaran... a. Pengertian Media Pembelajaran... b. Landasan Teoritis Penggunaan Media... c. Ciri-ciri Media Pembelajaran... d. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran... e. Manfaat Media Pembelajaran... f. Fungsi Media Pembelajaran... g. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran... h. Jenis-jenis Media Pembelajaran... i. Unsur-unsur yang Harus Diperhatikan dalam Mengembangkan Media Visual... 18 18 19 20 21 21 22 24 25 26 3. Media Kartu Domino Modifikasi... 27 4. Pembelajaran... 31 a. Pengertian Pembelajaran... 31 b. Ciri-ciri Pembelajaran... 32 c. Tujuan Pembelajaran... 33 d. Unsur-unsur Pembelajaran... 34 e. Prinsip-prinsip Pembelajaran... 35 xii

5. Pembelajaran IPA di SD... 35 a. Pengertian IPA... 35 b. Hakikat Pembelajaran IPA... 36 c. Materi Bahan Penyusun Benda dan Sifatnya... 39 B. Penelitian yang Relevan... 42 C. Kerangka Berpikir... 45 D. Pertanyaan Penelitian... 47 BAB III METODE PENELITIAN... 49 A. Jenis Penelitian... 49 B. Setting Penelitian... 53 1. Objek Penelitian... 53 2. Subjek Penelitian... 53 3. Setting Penelitian... 54 4. Jadwal Penelitian... 54 C. Prosedur Pengembangan... 54 D. Teknik Pengumpulan Data... 58 1. Wawancara... 59 2. Kuesioner... 61 E. Instrumen Penelitian... 65 1. Lembar Wawancara... 65 2. Lembar Kuesioner... 66 F. Validitas dan Reliabilitas... 73 G. Teknik Analisis Data... 74 1. Data Kualitatif... 74 2. Data Kuantitatif... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 79 A. Hasil Penelitian... 79 1. Kajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar... 79 2. Analisis Kebutuhan... 80 a. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan... 81 b. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan... 86 3. Deskripsi Produk Awal... 87 a. Perangkat Pembelajaran... 89 b. Kartu Domino Modifikasi... 90 4. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran IPA dan Revisi Produk... 97 a. Perangkat Pembelajaran... 97 b. Media Kartu Domino Modifikasi... 102 5. Data Hasil Validasi Guru Kelas V Sekolah Dasar dan Revisi Produk... 105 a. Perangkat Pembelajaran... 105 b. Media Kartu Domino Modifikasi... 108 6. Kajian Uji Coba Produk... 111 7. Kajian Uji Coba Pemakaian... 119 8. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan... 127 9. Kajian Produk Akhir... 128 a. Perangkat Pembelajaran... 128 b. Kartu Domino Modifikasi... 130 xiii

B. Pembahasan... 131 BAB V PENUTUP... 135 A. Kesimpulan... 135 B. Keterbatasan Pengembangan... 136 C. Saran... 137 DAFTAR REFERENSI... 138 LAMPIRAN.... 140 xiv

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 SK dan KD Materi Sifat Bahan dengan Bahan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda... 39 Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian... 54 Tabel 3.2 Kisi-kisi Daftar Pertanyaan Wawancara... 60 Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Perangkat Pembelajaran... 61 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi... 63 Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi dalam Pembelajaran IPA... 64 Tabel 3.6 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru... 65 Tabel 3.7 Lembar Kuesioner Penilaian Perangkat Pembelajaran... 67 Tabel 3.8 Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi... 70 Tabel 3.9 Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi dalam Pembelajaran IPA... 72 Tabel 3.10 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif... 77 Tabel 3.11 Klasifikasi Rata-rata dan Kriteria Respon Peserta Didik... 78 Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media Pembelajaran IPA... 99 Tabel 4.2 Saran Pakar Media Pembelajaran dan Revisi... 100 Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi Media Kartu Domino Modifikasi oleh Pakar Media Pembelajaran IPA... 104 Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas V Sekolah Dasar... 107 Tabel 4.5 Komentar Guru SD dan Revisi... 108 Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Validasi Media Kartu Domino Modifikasi oleh Guru Kelas V Sekolah Dasar... 109 Tabel 4.7 Komentar Guru SD dan Revisi... 110 Tabel 4.8 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Produk... 113 Tabel 4.9 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Produk... 114 Tabel 4.10 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Produk... 115 Tabel 4.11 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba Produk... 115 Tabel 4.12 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Produk... 116 Tabel 4.13 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Produk... 116 Tabel 4.14 Hasil Reliabilitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Produk 117 Tabel 4.15 Hasil Reliabilitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba Produk... 117 Tabel 4.16 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Produk... 118 Tabel 4.17 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Pemakaian... 121 Tabel 4.18 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Pemakaian... 122 Tabel 4.19 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Pemakaian... 123 xv

Tabel 4.20 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba Pemakaian... 123 Tabel 4.21 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Pemakaian... 124 Tabel 4.22 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Pemakaian... 124 Tabel 4.23 Hasil Reliabilitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Pemakaian... 125 Tabel 4.24 Hasil Reliabilitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba Pemakaian... 125 Tabel 4.25 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian... 126 Tabel 4.26 Rekapitulasi Pakar Media Pembelajaran IPA dan Guru Kelas V Sekolah Dasar... 132 xvi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar Kartu Domino... 28 Gambar 2.2 Gambar Kartu Domino Modifikasi... 31 Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian R & D... 50 Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan yang dilakukan oleh Peneliti... 55 Gambar 3.3 Rumus Perhitungan Rerata Hasil dengan Skala Likert... 76 Gambar 3.4 Rumus Penentuan Jarak Interval... 76 Gambar 4.1 Media Kartu Domino Modifikasi Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya... 96 xvii

DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Hubungan Hasil Penelitian dengan Penelitian yang akan 45 dilakukan... Bagan 2.2 Kerangka Berpikir... 47 xviii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Izin Uji Coba Produk/Uji Coba Terbatas... 141 Lampiran 2 Surat Izin Penelitian/Uji Coba Pemakaian... 142 Lampiran 3 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian... 143 Lampiran 4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan Guru Kelas V SD Negeri Deresan... 144 Lampiran 5a Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Pakar Media (A)... 147 Lampiran 5b Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Pakar Media (B)... 152 Lampiran 5c Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD Negeri Deresan... 157 Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran... 162 Lampiran 7a Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Pakar Media (A)... 165 Lampiran 7b Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Pakar Media (B)... 169 Lampiran 7c Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD Negeri Deresan... 173 Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Validasi Media Pembelajaran... 177 Lampiran 9 Kuesioner Siswa Terhadap Media Kartu Domino Modifikasi... 179 Lampiran 10a Rekapitulasi Kuesioner Respon Siswa Terhadap Media Kartu Domino Modifikasi (Uji Coba Produk)... 181 Lampiran 10b Rekapitulasi Kuesioner Respon Siswa Terhadap Media Kartu Domino Modifikasi (Uji Coba Pemakaian)... 185 Lampiran 11a Lembar Kerja Siswa I Uji Coba Produk... 189 Lampiran 11b Lembar Kerja Siswa II Uji Coba Produk... 193 Lampiran 12a Lembar Kerja Siswa I Uji Coba Pemakaian... 198 Lampiran 12b Lembar Kerja Siswa II Uji Coba Pemakaian... 203 Lampiran 13a Lembar Evaluasi I Uji Coba Produk... 208 Lampiran 13b Lembar Evaluasi II Uji Coba Produk... 213 Lampiran 14a Rekapitulasi Hasil Lembar Evaluasi I Uji Coba Produk 219 Lampiran 14b Rekapitulasi Hasil Lembar Evaluasi II Uji Coba Produk... 221 Lampiran 15a Lembar Evaluasi I Uji Coba Pemakaian... 223 Lampiran 15b Lembar Evaluasi II Uji Coba Pemakaian... 228 Lampiran 16a Rekapitulasi Hasil Lembar Evaluasi I Uji Coba Pemakaian... 234 Lampiran 16b Rekapitulasi Hasil Lembar Evaluasi II Uji Coba Pemakaian... 236 Lampiran 17a Data Nilai Ulangan Harian Bab IV Sifat Bahan dengan Penyusunnya Kelas VA SDN Deresan... 238 Lampiran 17b Data Nilai Ulangan Harian Bab V Perubahan Sifat Benda Kelas VA SDN Deresan... 240 Lampiran 18 Perangkat Pembelajaran... 242 Lampiran 19 Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan 318 xix

Perubahan Sifat Benda... Lampiran 20a Media Kartu Domino Modifikasi Sifat Bahan dengan Penyusunnya... 329 Lampiran 20b Media Kartu Domino Modifikasi Perubahan Sifat Benda... 333 Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian... 337 Lampiran 22 Biodata Penulis... 341 xx

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) definisi operasional dan (6) spesifikasi produk yang diharapkan. A. Latar Belakang Masalah Kurniawan (2014: 28) mendefinisikan pembelajaran sebagai upaya yang dilakukan oleh guru/dosen untuk menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif bagi terjadinya proses belajar di dalam diri peserta didik. Pengertian tersebut sejalan dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kepada para peserta didik di sekolah. Pada umumnya, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di sekolah mempunyai tujuan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, tujuan pembelajaran dan indikator kepada peserta didik. Hal tersebut nantinya akan menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Pernyataan tersebut juga sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Siregar (2010: 13) yang mengatakan bahwa pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. Pembelajaran yang dilakukan secara sengaja, terarah, terencana dan memiliki tujuan akan menghasilkan pembelajaran yang baik bagi peserta didik. Suatu pembelajaran yang baik harus dilakukan sesuai dengan ciri-ciri 1

pembelajaran yang semestinya. H.J. Gino (dalam Putra, 2013: 26-29) menyebutkan ciri-ciri pembelajaran yaitu adanya suasana belajar yang menyenangkan, motivasi belajar, kondisi peserta didik yang belajar, bahan belajar, dan alat bantu/media pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran. Pernyataan tersebut sesuai dengan ciri-ciri pembelajaran pada umumnya. Kurniawan (2014: 28) mengemukakan bahwa tujuan dari pembelajaran itu intinya adalah terjadinya proses belajar pada diri peserta belajar (peserta didik/mahapeserta didik). Hal tersebut bertujuan agar peserta didik aktif ketika mengikuti pembelajaran. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Carin & Sund (dalam Putra, 2013: 61) menuturkan bahwa dalam pembelajaran IPA para peserta didik juga dituntut untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Jika peserta didik mampu terlibat aktif dalam pembelajaran maka tujuan dari pembelajaran IPA juga akan tercapai. Pembelajaran IPA yang ideal yaitu mencakup 3 hakikat antara lain IPA sebagai produk, IPA sebagai proses dan IPA sebagai sikap. IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian para ilmuwan yang berupa fakta-fakta, konsep, prinsip-prinsip, teori dan hukum. IPA sebagai proses yaitu sekumpulan fakta-fakta dan konsep IPA yang dgunakan untuk menggali dan memahami pengetahuan. Sedangkan, IPA sebagai sikap yaitu sikap ilmiah yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran IPA. Iskandar (2001:2) mendefinisikan IPA sebagai terjemahan dari bahasa Inggris Natural Science. Natural memiliki arti alamiah, berhubungan dengan 2

alam. Sedangkan science berarti ilmu pengetahuan. Secara harfiah, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat diartikan sebagai ilmu tentang alam, atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Jadi, segala sesuatu yang ada di alam bisa dipelajari dalam pembelajaran IPA. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran untuk membantu mendapatkan feedback dari peserta didik. Mudlofir (2016: 124) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi untuk belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, media pembelajaran mempunyai peran untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pernyataan sebelumnya, media pembelajaran juga memiliki fungsi antara lain (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif dan (d) fungsi kompensatoris. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengembangkan media pembelajaran untuk peserta didik kelas V sekolah dasar. Piaget (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011: 82-84) mengungkapkan peserta didik dalam penelitian ini termasuk dalam tahap operasional konkret (7-11 tahun). Peserta didik dalam tahapan ini mulai mengerti tentang lingkungan sekitarnya dan tidak terlalu mengandalkan pada informasi yang diperoleh dari pancaindera. Peserta didik juga mulai menguasai pembelajaran penting. Namun, peserta 3

didik belum sepenuhnya menyadarinya sehingga peserta didik masih membutuhkan alat bantu berupa media pembelajaran untuk menyadari konsep-konsep tersebut. Dalam penelitian ini, media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu peserta didik dalam memahami lingkungan sekitarnya sehingga peserta didik tidak menggantungkan diri dari pancaindera ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran yang baik akan terjadi apabila guru mampu memotivasi peserta didik menggunakan bahan belajar yang dikemas dengan baik dan alat bantu/media pembelajaran yang menarik. Oleh karena itu diperlukan adanya media pembelajaran sebagai alat perantara menyampaikan pesan dari guru sebagai pengirim pesan kepada peserta didik sebagai penerima pesan agar penerima pesan memiliki motivasi untuk belajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan di SD Negeri Deresan pada hari Selasa, tanggal 21 Juni 2016 pukul 11.00 dengan guru S yang mengampu mata pelajaran IPA di kelas V. Beliau mengatakan bahwa pada saat proses pembelajaran, metode yang sudah digunakan yaitu metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan diskusi kelompok. Selain itu, strategi yang sudah dilakukan antara lain menjelaskan materi pelajaran berulangulang dan melakukan percobaan. Beliau juga memaparkan bahwa metode dan strategi yang digunakan harus menyesuaikan dengan materi pelajaran yang dipelajari. 4

Beliau mengatakan bahwa pada mata pelajaran IPA, beberapa materi sudah menggunakan media pembelajaran. Namun, penggunaan media pembelajaran tersebut juga harus menyesuaikan dengan materi pelajaran yang dipelajari. Beliau menggunakan media pembelajaran pada materi pelajaran tertentu saja karena keterbatasan waktu. Hal tersebut dikarenakan Ibu S tidak mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan & membuat media pembelajaran pada setiap materi pelajaran. Media pembelajaran yang sudah digunakan oleh Beliau yaitu gambar-gambar yang berhubungan dengan materi-materi pelajaran yang sedang diajarkan, benda-benda konkret, dan melakukan praktek langsung di ruang laboratorium. Menurut Ibu S, media pembelajaran sangat diperlukan untuk mendukung semua materi dalam pembelajaran mata pelajaran IPA. Beliau mengatakan bahwa pada materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda, Beliau belum menggunakan media yang mendukung materi pelajaran. Beliau menyarankan kepada peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran pada materi tersebut karena materi tersebut merupakan materi terakhir pada semester 1. Oleh sebab itu, peneliti memiliki waktu yang banyak untuk merancang desain media dan membuat media pembelajaran. Selain itu, Beliau hanya menggunakan metode ceramah sehingga peserta didik hanya mendengarkan penjelasan materi pelajaran dan mengerjakan latihan soal saja. Beliau juga memaparkan bahwa peserta didik lebih tertarik mengikuti kegiatan belajar mengajar menggunakan media pembelajaran. Beliau memaparkan beberapa fungsi dari penggunaan media 5

pembelajaran yaitu sebagai penghubung dalam menyampaikan materi pembelajaran, membantu guru untuk menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didik agar lebih jelas daripada sekedar menghafal dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran agar memperoleh nilai yang memuaskan. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran sebaiknya digunakan pada setiap materi pelajaran. Beliau mengatakan bahwa media kartu domino modifikasi belum pernah digunakan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut disebabkan karena Beliau belum mengenal dan belum pernah mengembangkan media kartu domino modifikasi dalam pembelajaran. Beliau juga memaparkan bahwa media kartu domino modifikasi perlu digunakan pada saat pembelajaran karena penggunaan media kartu domino modifikasi merupakan hal baru bagi peserta didik. Menurut Ibu S, penggunaan media kartu domino modifikasi dapat digunakan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian peserta didik agar peserta didik lebih menyerap materi pelajaran. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut diketahui bahwa penggunaan media kartu domino modifikasi dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran di SD Negeri Deresan. Melihat adanya kebutuhan tersebut maka peneliti mencoba memberikan solusi untuk mengatasi kebutuhan tersebut dengan menghadirkan media kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media Kartu Domino Modifikasi untuk peserta didik kelas V sekolah dasar. 6

Berdasarkan bentuk dan ciri fisiknya, media kartu domino modifikasi tersebut termasuk ke dalam jenis media visual. Media kartu domino modifikasi ini dikembangkan pada materi Sifat Bahan dengan Bahan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. Materi tersebut merupakan salah satu materi pada kompetensi dasar kelas V semester 1 di bawah standar kompetensi 4 yaitu Memahami Hubungan Antara Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. B. Rumusan Masalah Berdasarkan gambaran latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengembangkan media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda kelas V A di SD Negeri Deresan? 2. Bagaimana kualitas media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda kelas V A di SD Negeri Deresan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengembangkan Media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas V A di SD Negeri Deresan. 7

2. Untuk mendeskripsikan kualitas Media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas V A di SD Negeri Deresan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagai berikut : 1. Bagi peserta didik a. Memiliki pengalaman belajar menggunakan salah satu media pembelajaran yang berupa media Kartu Domino Modifikasi. b. Mengikuti kegiatan belajar mengajar yang bermakna dan menyenangkan sehingga dapat mendapatkan prestasi belajar yang menggembirakan. 2. Bagi guru a. Mengetahui peran atau pentingnya media pembelajaran untuk digunakan dalam proses pembelajaran. b. Memiliki salah satu jenis media pembelajaran berupa media Kartu Domino Modifikasi yang dapat digunakan atau dikembangkan dalam proses pembelajaran. c. Memiliki pengetahuan tentang jenis penelitian Research and Development dan memperoleh contoh media Kartu Domino Modifikasi pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk peserta didik kelas V Sekolah Dasar. 8

d. Memperoleh inspirasi dalam mengembangkan media Kartu Domino Modifikasi yang menarik. 3. Bagi sekolah a. Memiliki contoh media pembelajaran berupa Kartu Domino Modifikasi untuk materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk peserta didik kelas V Sekolah Dasar. b. Memberikan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dengan memanfaatkan penggunaan media secara optimal. 4. Bagi mahasiswa a. Mengembangkan kemampuan untuk membuat karya ilmiah. b. Memberikan pengetahuan tentang jenis penelitian Research and Development (R & D). c. Memberikan pengalaman untuk mengembangkan penelitian Research and Development (R & D) dalam mengembangkan media Kartu Domino Modifikasi pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk peserta didik kelas V Sekolah Dasar. d. Memiliki produk media pembelajaran Kartu Domino Modifikasi yang dapat digunakan pada masa yang akan datang. E. Definisi Operasional 1. Tahap operasional konkret adalah tahap dimana peserta didik (usia 7-11 tahun) mulai mengerti tentang lingkungan sekitarnya dan tidak terlalu mengandalkan informasi yang diperoleh dari pancaindera. 9

2. Media pembelajaran adalah perantara yang digunakan oleh pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran untuk mengefektifkan interaksi dan komunikasi antara pengajar dan pembelajar. 3. Media kartu domino modifikasi adalah media kartu domino yang telah dimodifikasi sehingga berbeda dengan bentuk aslinya. Media kartu domino modifikasi berisi tentang materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda. 4. Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru/dosen dengan peserta didik secara disengaja, mempunyai tujuan, dan sudah direncanakan agar menciptakan kondisi yang kondusif ketika proses belajar sedang berlangsung. 5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi di alam dan berhubungan dengan alam. 6. Hakikat IPA adalah IPA sebagai produk, proses dan sikap. IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian para ilmuwan yang berupa faktafakta, konsep, prinsip-prinsip, teori dan hukum. IPA sebagai proses yaitu sekumpulan fakta-fakta dan konsep IPA yang dgunakan untuk menggali dan memahami pengetahuan. Sedangkan, IPA sebagai sikap yaitu sikap ilmiah yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran IPA. 7. Materi IPA adalah materi yang terdapat pada standar kompetensi 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Materi IPA ini juga terdapat pada kompetensi dasar 4.1 mendeskripsikan hubungan antara 10

sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain dan kertas dan 4.2 menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan Spesifikasi media kartu domino modifikasi yang diharapkan meliputi aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek bahasa dan aspek penggunaan dan penyajian. 1. Aspek konten atau isi Media kartu domino modifikasi berisi materi pada: a. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. b. Kompetensi Dasar 1.1. Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas. 1.2. Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda,baik sementara maupun tetap. c. Indikator 4.1.1. Menjabarkan sifat bahan dengan bahan penyusunnya melalui kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. (C2) 4.1.2. Menganalisis hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya melalui kegiatan menyusun kartu domino 11

modifikasi dalam kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. (C4) 4.1.3. Merangkum informasi tentang sifat bahan dengan bahan penyusunnya dan jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya secara berkelompok. (C2) 4.1.4. Menyusun seperangkat kartu domino modifikasi yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan Teams Games Tournament di dalam kelompok. (C3) 4.1.5. Tanggungjawab dalam bekerja secara berkelompok. 4.1.6. Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. 4.1.7. Mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang sudah disusun secara urut melalui kegiatan Teams Games Tournament di dalam kelompok. (C2) 1.2.1. Menganalisis perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. (C4) 1.2.2. Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. (C2) 1.2.3. Merangkum informasi tentang perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap secara berkelompok. (C2) 1.2.4. Menyusun seperangkat kartu domino modifikasi yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan diskusi di dalam kelompok. (C3) 1.2.5. Tanggungjawab dalam bekerja secara berkelompok. 12

1.2.6. Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. 1.2.7. Mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang sudah disusun secara urut melalui kegiatan diskusi dalam kelompok. (C2). 2. Aspek tampilan a. Media kartu domino modifikasi dibuat dari kertas Ivory 260gram, dengan tebal 0,1 mili meter. b. Ukuran media kartu domino modifikasi yaitu panjang 15,5 cm dan lebar 4 cm. c. Jenis huruf yang digunakan pada media kartu domino modifikasi yaitu Comic Sans MS. d. Ukuran huruf yang digunakan pada media kartu domino modifikasi yaitu antara 10-16. Ukuran huruf tersebut bermacam-macam karena menyesuaikan panjang pendeknya kalimat dan gambar yang ada di samping maupun di atas kalimat. e. Setiap seperangkat media kartu domino modifikasi terdiri dari 23 kartu. Kartu pertama merupakan kartu yang berisi tulisan start dan judul materi pelajaran pada sisi kiri. Kartu pertama tersebut digunakan sebagai kartu pembuka. Kartu terakhir merupakan kartu yang berisi tulisan finish pada sisi kanan. f. Setiap kartu domino modifikasi mempunyai dua bagian, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Sisi kanan pada kartu pertama sampai sisi kanan 13

pada kartu ke 22 merupakan pertanyaan. Selanjutnya, sisi kiri pada kartu kedua sampai sisi kiri pada kartu ke 23 merupakan jawaban. g. Background pada media kartu domino modifikasi untuk materi sifat bahan dengan penyusunnya dilapisi dengan warna hijau. Warna pada tepi media kartu domino modifikasi yaitu warna hitam. Pada tepi bawah diberi gambar animasi kartun anak-anak saling bergandengan. Pada setiap sisi kiri bawah pada ruas kanan dan ruas kiri kartu domino modifikasi diberikan gambar kartun anak sedang membaca buku. h. Background pada media kartu domino modifikasi untuk materi perubahan sifat benda dilapisi dengan warna orange. Warna pada tepi media kartu domino modifikasi yaitu warna hitam. Pada tepi bawah diberi gambar animasi anak-anak & pada setiap sisi kiri bawah pada ruas kanan dan ruas kiri kartu domino modifikasi diberikan gambar kartun anak sedang memegang pensil. 3. Aspek penggunaan dan penyajian Media kartu domino modifikasi merupakan media yang mudah dibawa, tidak membutuhkan tempat yang luas dan praktis digunakan. Dalam penggunaannya, dapat dilihat pada aturan permainan kartu domino modifikasi yang meliputi: a. Dalam permainan kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh orang 3 orang peserta didik pada setiap kelompok. b. Setiap kelompok diberikan 23 kartu, dengan 23 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai 14

kartu pembuka yang bertuliskan start pada ruas kiri untuk memulai permainan. c. Peserta didik menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS. d. Konsep kartu pada ruas sebelah kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep kartu pada ruas kiri pada kartu berikutnya. e. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu pertama dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan. f. Setelah itu pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu berikutnya dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri pada kartu berikutnya dengan waktu yang telah ditentukan. g. Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok. h. Permainan kartu domino modifikasi akan selesai dengan diakhiri kartu yang bertuliskan kata finish pada ruas kanan. 15

BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang (1) kajian pustaka, (2) penelitian yang relevan, (3) kerangka berpikir dan (4) pertanyaan penelitian. A. Kajian Pustaka 1. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget Surya (2011: 143-146) mengatakan bahwa Piaget mendefinisikan perkembangan kognitif yaitu suatu proses dimana tujuan individu melalui suatu rangkaian yang secara kualitatif berbeda dalam berpikir. Perkembangan kognitif terbentuk melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya. Interaksi tersebut melalui dua proses yaitu organisasi dan adaptasi. Organisasi merupakan proses penataan segala sesuatu yang ada di lingkungan sehingga menjadi dikenal oleh individu. Sedangkan, adaptasi merupakan proses terjadinya penyesuaian antara individu dengan lingkungan. Surya (2011: 144) mengatakan bahwa adaptasi terjadi dalam dua bentuk, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan proses menerima dan mengubah apa yang diterima dari lingkungan agar sesuai dengan dirinya. Sedangkan, akomodasi merupakan proses penyesuaian individu agar sesuai dengan apa yang diterima dari lingkungannya. Suyono (2011: 82-84) mengatakan bahwa Piaget membagi empat tahap perkembangan kognitif, yaitu: 16

a. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) Pada tahap ini, anak dapat membangun pemahaman mengenai lingkungannya dengan mengoordinasikan pengalaman-pengalaman sensoris (melihat dan mendengar) dengan tindakan-tindakannya (motorik). Hal ini berarti anak hanya mampu melakukan pengenalan lingkungan melalui alat indera dan pergerakannya. b. Tahap Pra-operasional (2-7 tahun) Pada tahap ini, anak mulai menunjukkan aktivitas kognitifnya dalam menghadapi berbagai hal di luar dirinya. Anak sudah dapat memahami lingkungan di sekitarnya dengan menggunakan tanda-tanda dan simbolsimbol. Cara berpikir anak pada tahap ini belum sistematis, belum konsisten dan belum logis. c. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun) Pada tahap ini, pikiran logis anak mulai berkembang. Anak mulai mengerti tentang lingkungan sekitarnya dan tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang diperoleh dari pancaindera. Anak juga mulai menguasai pembelajaran penting. Misalnya, ciri yang ditangkap oleh pancaindera seperti besar dan bentuk sesuatu. Selain itu, anak juga sesungguhnya mulai dapat melakukan klasifikasi, hubungan dan kuantitas. Konsep klasifikasi adalah kecakapan anak untuk melihat secara logis persamaan-persamaan suatu kelompok objek dan memilihnya berdasarkan ciri-ciri yang sama. Konsep hubungan adalah kemampuan anak untuk memahami hubungan antara suatu masalah dengan masalah lainnya. Konsep kuantitas adalah kesadaran anak bahwa suatu kuantitas akan tetap sama meskipun bentuk 17

fisiknya berubah. Namun, anak belum sepenuhnya menyadarinya sehingga anak masih membutuhkan alat bantu berupa media pembelajaran untuk menyadari konsep-konsep tersebut. d. Tahap Operasi Formal (> 11 tahun) Pada tahap ini, perkembangan kognitif ditandai dengan kemampuan individu untuk berpikir secara hipotesis dan memahami konsep abstrak. Perkembangan kognitif pada tahap ini merupakan ciri perkembangan remaja dan dewasa menuju ke arah proses berpikir yang tingkatannya lebih tinggi. Berdasarkan pengelompokkan tahapan di atas, maka peserta didik kelas V tingkat sekolah dasar termasuk ke dalam tingkat operasional konkret. Peserta didik kelas V rata-rata usianya antara 10-11 tahun. Dalam tahapan ini, peserta didik telah dapat membuat pemikiran tentang situasi atau hal konkret secara logis. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif peserta didik. 2. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Mudlofir (2016: 124) mendefinisikan bahwa media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi untuk belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan. Sedangkan, Geralch dan Ely dalam Arsyad (2007: 3) mengatakan bahwa secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang 18

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas mengenai pengertian media pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara yang digunakan oleh pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran untuk mengefektifkan interaksi dan komunikasi antara pengajar dan pembelajar. b. Landasan Teoritis Penggunaan Media Bruner (dalam Arsyad, 2014: 10-11) mengungkapkan ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu: 1) Pengalaman langsung (enactive) Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata kolase. Maka siswa akan langsung membuat sebuah kolase. 2) Pengalaman pictorial/gambar (iconic) Pengalaman pictorial/gambar adalah tahap pengilustrasian benda dengan menggunakan gambar, foto, ataupun video. Siswa dapat memahami kolase melalui gambar, foto ataupun video tersebut. 3) Pengalaman abstrak (symbolic) Pengalaman abstrak adalah siswa mencocokkan mengenai apa yang didengar atau dilihat dengan gambar atau melalui pengalaman langsung. Apabila siswa mendengar kata kolase maka secara abstrak siswa akan memiliki gambaran mengenai kolase dengan menggunakan pengalaman langsung dan gambar ilustrasi. Ketiga pengalaman ini 19

saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang baru. c. Ciri-ciri Media Pembelajaran Geralch dan Ely (dalam Arsyad, 2007:12) mengemukakan ada tiga ciri media yang digunakan sebagai petunjuk mengapa media digunakan dan hal apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya, yaitu : 1) Ciri Fiksatif (Fixative Property) yaitu menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali menggunakan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket, komputer dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya maupun direkam dengan video atau video kamera dengan mudah dapat diproduksi dan bisa kapan saja digunakan. 2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) yaitu transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu beberapa menit. Di samping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman. Misalnya, kejadian tsunami dan reaksi kimia dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari media. 3) Ciri Distributif (Distribitive Property) yaitu memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruan dan secara bersamaan 20

kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. d. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran Sanaky (2013: 5) mendefinisikan tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk: 1) Mempermudah proses pembelajaran di kelas. 2) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. 3) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar. 4) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. e. Manfaat Media Pembelajaran Sanaky (2013: 5-6) mengatakan bahwa manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Jadi, manfaat media pembelajaran adalah: 1) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik. 3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga. 4) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang 21

dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lainlain. Sedangkan, Arsyad (2007: 29) mengatakan bahwa manfaat dari media pembelajaran antara lain: 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. 4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka. Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai manfaat media pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran yaitu: (a) menarik perhatian peserta didik sehingga menumbuhkan motivasi belajar, (b) memperjelas bahan ajar yang digunakan sehingga tujuan pembelajaran akan disampaikan lebih mendetail, (c) memberikan variasi metode pembelajaran, (d) pembelajaran menjadi berpusat pada peserta didik, (e) mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, dan (f) memberikan pengalaman kepada peserta didik. f. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi media pembelajaran yaitu sebagai sumber belajar. Sanaky (2013: 7) mengatakan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan: 22

1) Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langka. 2) Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya. 3) Membuat konsep abstrak ke konsep konkret. 4) Memberi kesamaan persepsi. 5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak. 6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten. 7) Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan, Livie dan Lentz (dalam Sanaky, 2013: 7) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-masing fungsi tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Fungsi atensi Media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2) Fungsi afektif Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar. 3) Fungsi kognitif Media visual mengungkapkan lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi / pesan pada gambar. 23

4) Fungsi kompensatoris Media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali. Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai fungsi media pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran yaitu meliputi (a) sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran, (b) menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, (c) fungsi atensi merupakan kemampuan media untuk mengarahkan perhatian peserta didik, (d) fungsi afektif merupakan kemampuan menggugah emosi dan sikap siswa, (e) fungsi kognitif yaitu pencapaian tujuan pembelajaran dan (f) fungsi kompensatoris yaitu membantu peserta didik yang berkemampuan lemah. g. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan sebaiknya berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran. Hal tersebut agar media pembelajaran yang dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Sanjaya (2012: 75-76) memaparkan bahwa terdapat enam prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran. Keenam prinsip tersebut yaitu: 1) Penggunaan media harus dilihat dari sudut kepentingan siswa, bukan dipandang dari sudut kepentingan guru. 2) Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 24

3) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. 4) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. 5) Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai. 6) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. h. Jenis-jenis Media Pembelajaran Mudlofir (2016: 139) mengklasifikasikan jenis media berdasarkan kelompok tertentu yaitu : 1) Klasifikasi media berdasarkan bentuk dan ciri fisik, media dibagi menjadi dua yaitu media dua dimensi dan media tiga dimensi. Media dua dimensi adalah media yang penampilannya memiliki ukuran panjang dan lebar serta hanya dapat diamati dari satu arah pandang. Sedangkan media tiga dimensi adalah media yang penampilannya memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi serta dapat diamati dari berbagai arah pandang. 2) Klasifikasi media berdasarkan pengalaman sederhana, digolongkan menjadi tiga jenis pengalaman yaitu pengalaman langsung, pengalaman tiruan, dan pengalaman dari kata-kata. Pengalaman langsung yaitu pengalaman melalui keterlibatan langsung dalam suatu peristiwa atau mengamati objek yang sebenarnya. Pengalaman tiruan yaitu pengalaman yang didasarkan pada model, dramatisasi atau rekaman. Sedangkan 25

pengalaman dari kata-kata yaitu pengalaman yang berasal dari perkataan, rekaman kata maupun kata-kata tulis atau cetak. 3) Klasifikasi berdasarkan persepsi indera, digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu media visual (dapat dilihat oleh indera), media audio (dapat didengar), dan media audio visual (dapat dilihat dan didengar). 4) Klasifikasi berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya, media digolongkan menjadi tujuh kelompok yaitu (a) kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b) kelompok kedua: media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga: media audio, (d) kelompok keempat: media audio-visual, (e) kelompok kelima: media gambar hidup/film, (f) kelompok keenam: media televisi, (g) kelompok ketujuh: multimedia. i. Unsur-unsur yang Harus Diperhatikan dalam Mengembangkan Media Visual Arsyad (2007: 112-113) mengatakan bahwa unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam pengembangan media visual, yaitu: 1) Warna Warna digunakan untuk memberikan kesan persamaan dan perbedaan, memperjelas objek yang digambarkan serta memberikan kesan penekanan maupun keterpaduan. 2) Gambar Gambar digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada peserta didik. 26

3. Media Kartu Domino Modifikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2008:628) mendefinisikan kartu adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2008: 339), pengertian domino adalah sebuah permainan dengan 28 kartu (kayu, tulang, dsb) yang bermata (bertitik besar), setiap kartu dibagi menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik. Dalam penelitian ini, kartu domino yang akan digunakan telah dimodifikasi sehingga bentuknya tidak lagi sama persis dengan bentuk kartu domino aslinya. Kartu domino mengalami perubahan pada isi di dalam kartu domino yang awalnya berisi titik besar dengan jumlah tertentu diubah menjadi berisi pertanyaan dan jawaban yang akan dipasangkan dengan kartu lain yang sesuai. Ukuran kartu domino juga diubah menjadi lebih besar dari ukuran kartu domino aslinya. Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai sumber, cara penggunaan kartu domino pada umumnya: a. Permainan ini dimainkan oleh 2, 3, 4 atau 5 orang pemain. b. Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini, sampai habis terbagi untuk masing-masing pemain. c. Pemain pertama meletakkan sebuah kartu di meja (undilah terlebih dahulu siapa yang menjadi pemain pertama). d. Dengan urutan sesuai arah jarum jam para pemain menjatuhkan satu kartu pada setiap gilirannya. 27

e. Nilai kartu yang dipasangkan (dijatuhkan) disesuaikan dengan nilai kartu yang ada (yang dijatuhkan) sampai pemain tidak memiliki kartu lagi. f. Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran dan menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan. g. Pemenangnya adalah pemain yang habis kartunya terlebih dahulu atau jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit. Gambar 2.1 Gambar Kartu Domino Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa media kartu domino yang telah mengalami modifikasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) modifikasi merupakan pengubahan atau perubahan. Oleh karena itu, media kartu domino modifikasi merupakan media kartu domino yang telah mengalami perubahan baik dalam segi fisik maupun isinya. Dalam penelitian ini, media kartu domino telah mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran untuk materi pelajaran IPA mengenai sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda. Dalam melakukan permainan media kartu domino modifikasi ini, peserta didik harus konsentrasi. Hal tersebut disebabkan karena permainan kartu domino sangat bagus untuk merangsang otak. Kelebihan dari media kartu domino modifikasi ini adalah praktis bisa digunakan kapan saja dan dimana saja serta tidak membutuhkan keterampilan 28

khusus dalam menggunakannya. Sedangkan, kekurangan dari media kartu domino modifikasi ini adalah tidak tahan lama karena terbuat dari kertas yang dilaminating. Adapun aturan permainan media kartu domino modifikasi dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Dalam permainan kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh orang 3 orang peserta didik pada setiap kelompok. b. Setiap kelompok diberikan 23 kartu, dengan 23 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. c. Peserta didik menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS. d. Konsep kartu pada sisi sebelah kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep kartu pada sisi kiri pada kartu berikutnya. e. Setelah kartu pertama yang bertuliskan tulisan start dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu pertama dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan. f. Setelah itu pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu berikutnya dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri pada kartu berikutnya dengan waktu yang telah ditentukan. g. Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok. 29

h. Permainan kartu domino modifikasi akan selesai dengan diakhiri kartu yang bertuliskan kata finish pada ruas kanan. Berdasarkan klasifikasi jenis media pembelaran di atas, media kartu domino modifikasi merupakan media pembelajaran yang termasuk media visual (dapat dilihat oleh indera). Media kartu domino modifikasi materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda yang dikembangkan memuat salah satu ciri media yaitu ciri manipulatif. Media dapat memunculkan objek yang tidak dapat dilihat langsung oleh peserta didik. Dalam media kartu domino modifikasi, ciri manipulatif terdapat pada beberapa gambar contoh perubahan sifat benda. Dilihat dari segi klasifikasi media berdasarkan bentuk dan ciri fisik maka kartu domino modifikasi termasuk dalam bentuk dua dimensi. Sedangkan klasifikasi berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kartu domino modifikasi termasuk dalam kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam. Kartu pertama sisi kiri digunakan sebagai kartu pembuka & berisi tulisan start. Kartu pertama sisi kanan digunakan sebagai kartu pembuka & berisi pernyataan yang harus dijodohkan dengan jawaban pada sisi kiri di salah satu kartu berikutnya. 30

Kartu pertama sisi kanan digunakan sebagai kartu penutup & berisi jawaban yang harus dijodohkan dengan pernyataan pada sisi kiri di salah satu kartu sebelumnya. Kartu terakhir sisi kanan digunakan sebagai kartu penutup & berisi tulisan finish. Gambar 2.2 Gambar Kartu Domino Modifikasi 4. Pembelajaran a. Pengertian Pembelajaran Putra (2013: 17) mengungkapkan pembelajaran adalah interaksi dua arah antara guru dan siswa, serta teori dan praktik. Siregar dan Nara (2010: 13) mendefinisikan pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. Sedangkan, Kurniawan (2014: 28) menuliskan pembelajaran upaya yang dilakukan oleh guru/dosen untuk menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif bagi terjadinya proses belajar di dalam diri siswa/mahasiswa. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas mengenai pengertian pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan oleh guru/dosen dengan peserta didik secara disengaja, mempunyai tujuan, dan sudah direncanakan agar menciptakan kondisi yang kondusif ketika proses belajar sedang berlangsung. 31

b. Ciri-ciri Pembelajaran Siregar dan Nara (2010: 13) menuliskan beberapa ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut. 1) Merupakan upaya sadar dan disengaja. 2) Pembelajaran harus membuat siswa belajar. 3) Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan. 4) Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya. Gino (dalam Putra, 2013: 26) mengungkapkan beberapa ciri-ciri pembelajaran yaitu adanya unsur dinamis dalam proses pembelajaran meliputi motivasi belajar, bahan ajar, alat bantu atau media belajar, suasana belajar, dan kondisi siswa yang belajar. Motivasi belajar merupakan serangkaian usaha pada diri seseorang yang menimbulkan kegiatan beajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh seseorang tersebut akan tercapai. Bahan ajar merupakan sekumpulan informasi yang berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat bantu atau media belajar adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa agar materi yang disampaikan mudah diserap oleh peserta didik. Suasana belajar juga akan memberikan pengaruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Suasana belajar akan berjalan dengan baik apabila terjadi komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik, karena hal tersebut juga akan mengakibatkan adanya kegembiraan akan mendukung terjapainya tujuan pembelajaran. Kondisi siswa yang belajar juga akan memberikan pengaruh terhadap peran dan partisipasi peserta didik dalam proses 32

pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran ini, hal yang ditekankan adalah lebih peran dan partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan. Romizowski (dalam Kurniawan, 2014: 27) menjelaskan bahwa pembelajaran itu memiliki dua ciri yaitu aktivitas yang berorientasi pada tujuan yang spesifik serta adanya sumber dan aktivitas belajar yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai ciri-ciri pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri pembelajaran yaitu: (1) pembelajaran dilakukan secara sengaja, (2) adanya tujuan yang sudah dirancang sebelumnya, (3) adanya aktivitas belajar peserta didik, dan 4) adanya unsur dinamis dalam proses pembelajaran meliputi motivasi belajar, bahan ajar, alat bantu atau media belajar, suasana belajar, dan kondisi siswa yang belajar. c. Tujuan Pembelajaran Putra (2013: 17) mengatakan tujuan pembelajaran yang kongruen dengan tujuan belajar siswa memiliki kesamaan dalam beberapa hal berikut: 1) tercapainya tujuan dari segi waktu, yaitu setelah siswa belajar atau dibelajarkan; 2) tercapainya tujuan dari segi inti pembelajaran, yakni siswa bisa apa sesuai belajar atau dibelajarkan; 3) tercapainya tujuan dari segi cara mencapai; 4) takaran dalam pencapaian tujuan; serta 5) pusat kegiatan, yaitu sama-sama berada pada diri siswa. 33

Sedangkan, Kurniawan (2014: 28) mendefinisikan tujuan pembelajaran yaitu terjadinya proses belajar pada diri peserta belajar (siswa/mahasiswa). Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai tujuan pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran yaitu tercapainya proses belajar pada diri peserta didik yang sesuai dengan waktu, inti pembelajaran, teknik pembelajaran, dan pusat kegiatan sudah berada pada diri peserta didik. d. Unsur-unsur Pembelajaran Putra (2013: 32-37) mengungkapkan unsur-unsur pembelajaran terbagi menjadi dua, yakni unsur dinamis pembelajaran kongruen dalam proses belajar siswa dan unsur dinamis pembelajaran pada diri guru. 1) Unsur dinamis pembelajaran kongruen dalam proses belajar siswa. Unsurunsur yang dimaksudkan di sini adalah sebagai berikut: a) Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta kemampuan untuk mendorong motivasi dengan berbagai upaya pembelajaran. b) Sumber-sumber yang dignakan sebagai bahan belajar terdapat pada buku pelajaran, guru dan masyarakat. c) Pengadaan alat-alat bantu belajar dilakukan oleh guru serta siswa (dengan bantuan orang tua). d) Untuk menjamin dan membina suasana belajar yang efektif, guru dan siswa dapat melakukan beberapa upaya berikut: (1) Sikap guru terhadap pembelajaran di kelas. (2) Perlu adanya kesadaran yang tinggi di kalangan siswa. 34

(3) Guru dan siswa berupaya untuk menciptakan hubungan dan kerja sama yang serasi, selaras, dan seimbang di dalam kelas. e) Subjek belajar perlu diberikan pembinaan. 2) Unsur-unsur dinamis pembelajaran pada diri guru Adapun unsur-unsur dinamis pembelajaran pada diri guru ialah sebagai a) motivasi belajar untuk siswa dan b) kondisi guru siap mengajar siswa. e. Prinsip-prinsip Pembelajaran Gagne (dalam Siregar dan Nara, 2010: 16-17) mengatakan bahwa ada sembilan prinsip yang dapat dilakukan oleh guru dalam pembelajaran, yaitu: 1) menarik perhatian, 2) menyampaikan tujuan pembelajaran, 3) mengingatkan konsep / prinsip yang telah dipelajari, 4) menyampaikan materi pelajaran, 5) memberikan bimbingan belajar, 6) memperoleh kinerja/penampilan siswa, 7) memberikan balikan, 8) menilai hasil belajar dan 9) memperkuat retensi dan transfer belajar. 5. Pembelajaran IPA SD a. Pengertian IPA Kata IPA merupakan singkatan dari kata Ilmu Pengetahuan Alam. Iskandar (2001:2) mendefinisikan IPA sebagai terjemahan dari bahasa Inggris Natural Science. Natural memiliki arti alamiah, berhubungan dengan alam. Sedangkan, science artinya adalah ilmu pengetahuan. Jadi secara harfiah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat diartikan sebagai ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Sedangkan menurut Samatowa (2011: 3) Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, 35

artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan Natural artinya berhubungan dengan alam sedangkan science artinya ilmu tentang alam. Jadi, ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai pengertian IPA, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi di alam dan berhubungan dengan alam. b. Hakikat Pembelajaran IPA Iskandar (2001:2-14) juga menjelaskan bahwa pada dasarnya IPA terbagi menjadi IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses. 1) Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Produk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk merupakan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin atau disebut juga sebagai produk IPA. Bentuk Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prisip-prinsip dan teori-teori IPA. Fakta-fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik dalam Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan konsep-konsep, prinsipprinsip dan teori-teori dalam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil dari kegiatan analitik. Fakta-fakta yang dimaksud dalam IPA merupakan pernyataanpernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau berbagai peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dibuktikan secara objektif. 36

Konsep yang dimaksud dalam IPA merupakan suatu ide yang menggabungkan fakta-fakta IPA. Konsep dalam IPA juga merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada hubungannya. Prinsip yang dimaksud dalam IPA merupakan suatu generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip IPA bersifat analitik sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh. Sedangkan teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari faktafakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubugan. Teori ilmiah membantu seseorang dalam memahami, memprediksi dan adakalanya mengendalikan berbagai gejala alam. 2) Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Proses IPA tidak sekedar merupakan kumpulan pengetahuan dan kumpulan fakta-fakta. IPA juga tidak sekedar merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda-benda atau makhluk-makhluk, tetapi IPA juga merupakan cara kerja atau cara berpikir dan memecahkan masalah. Keterampilan proses dalam IPA dikatakan juga sebagai keterampilan belajar seumur hidup, sebab keterampilan-keterampilan tersebut juga dapat dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan untuk bidang studi lainnya. Keterampilan proses IPA juga merupakan keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan, diantaranya adalah mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksperimen. Sedangkan, Susanto (2013: 167-170) mengatakan hakikat pembelajaran sains dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu: 37

1) Ilmu pengetahuan alam sebagai produk Ilmu pengetahuan alam sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Bentuk IPA sebagai produk, antara lain: fakta-fakta, prinsip, hukum dan teori-teori IPA. 2) Ilmu pengetahuan alam sebagai proses Ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu digunakan untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam karena IPA merupakan kumpulan fakta dan konsep sehingga IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasikan oleh ilmuwan. Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan keterampilan proses sains (science process skills) adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan. 3) Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains. Sulistyorini (dalam Susanto, 2013: 169) mengatakan ada sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam pembelajaran sains, yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggungjawab, berpikir bebeas, dan kedisiplinan diri. Sikap-sikap ilmiah itu kemudian dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan peserta didik dalam pembelajaran IPA. Misalnya, pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan. 38

Pengembangan sikap ilmiah tersebut pada tingkat sekolah dasar memiliki kesesuaian dengan tingkat perkembangan kognitifnya. Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai hakikat pembelajaran IPA, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hakikat IPA ada tiga. IPA sebagai proses, IPA sebagai produk, dan IPA sebagai sikap. IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian para imuwan yang berupa fakta-fakta, konsep, prinsip-prinsip, teori dan hukum. IPA sebagai proses yaitu sekumpulan fakta-fakta dan konsep IPA yang dgunakan untuk menggali dan memahami pengetahuan. Sedangkan, IPA sebagi sikap yaitu sikap ilmiah yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran IPA. c. Materi Bahan Penyusun Benda dan Sifatnya Materi bahan penyusun benda dan sifatya merupakan materi yang berada di bawah Standar Kompetensi 4 kelas V sekolah dasar semester 1. Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar materi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.1 SK dan KD Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Standar Kompetensi Benda dan Sifatnya 4.Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas. 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. 39

Benda-benda yang ada dilingkungan sekitar biasanya tersusun dari berbagai bahan penyusun benda yang berbeda sehingga memiliki sifat yang berbeda pula. Berbagai jenis bahan penyusun benda antara lain yaitu: 1) Serat Serat merupakan jaringan serupa benang atau pita panjang yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Serat dibagi menjadi dua, yaitu serat yang berasal dari hewan dan serat yang berasal dari tumbuhan. Sifat serat yaitu tidak kaku dan mudah terbakar. 2) Benang Benang merupakan gabungan dari berbagai serat. Benang mempunyai sifat yang lentur dan tidak mudah putus. 3) Tali Tali tersusun dari banyak benang yang dipilin dan diberi perekat sehingga menjadi tali. 4) Kain Kain merupakan bahan yang tersusun dari benang yang ditenun sehingga menjadi bahan kain. 5) Kayu Kayu merupakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat perabotan rumah. Kayu memiliki sifat tidak menghantarkan panas dan mudah dibentuk. 6) Plastik Plastik merupakan bahan olahan dari biji plastik. Palstik memiliki sifat ringan, lentur, tahan air, tidak menghantarkan listrik, dan mudah dibentuk. 40

7) Karet Karet merupakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat bendabenda seperti sendal, alas sepatu, bola basket dan ban kendaraan bermotor. Karet memiliki sifat lentur, kuat, kenyal, tidak menghantarkan panas dan listrik. 8) Kertas Kertas merupakan bahan yang terbuat dari serat tumbuhan yang digabungkan menjadi lembaran-lembaran. Sifat kertas antara llain yaitu mudah terbakar dan tidak tahan air. Setiap benda mempunyai sifat-sifat tertentu yang membedakannya dengan benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau. Perubahan sifat benda dibagi menjadi dua yaitu perubahan benda yang dapat balik/sementara dan perubahan benda yang tidak dapat balik/tetap. Perubahan benda yang dapat balik/sementara yaitu perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. Perubahan benda yang dapat balik/sementara ini juga disebut perubahan fisika. Sedangkan, perubahan yang tidak dapat balik/tetap yaitu perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula sehingga menghasilkan zat baru. Perubahan beda yang tidak dapat balik/tetap juga disebut perubahan kimia. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab perubahan sifat benda antara lain pemanasan pendinginan, pembakaran, perkaratan, dan pembusukan. 41

a. Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang relevan menjelaskan tentang penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya yang dapat mendukung penelitian ini. Penelitian yang relevan pertama adalah penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Darmaswari (2014) dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiupaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar, serta untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran kartu domino dalam meningkatkan kemandirian dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata kemandirian belajar siswa pada kondisi awal diperoleh 25 (kurang), siklus I sebesar 65 (baik), dan siklus II sebesar 76 (baik). Kondisi awal nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 64. Siklus I sebesar 80 meningkat di siklus II yaitu 82. Presentase yang mencapai KKM pada kondisi awal sebanyak 63%, di siklus I sebanyak 92% dan meningkat di siklus II sebanyak 100%. Jadi, penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. Penelitian yang relevan kedua adalah penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Ruseno (2011) dengan judul Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN 2 Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Tujuan dari 42

penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan dengan media kartu domino pada siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino dapat meningkatkan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun elajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya keterampilan berhitung pecahan yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil tes kondisi awal yaitu 46,62 dengan ketuntasan klaskal 23,53%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat mencapai 55,74 dengan ketuntasan klasikal meningkat 52,94%. Tindakan pada siklus II dengan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 63,53 dengan ketuntasan klasikal meningkat 70,59%. Selanjutnya, tindakan pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,94 dengan ketuntasan klasikal meningkat 82,35%. Penelitian yang relevan ketiga adalah penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Sakdullah (2010) dengan judul Penerapan Media Kartu Domino Perkalian Untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Perkalian Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberanyar I Nguling Pasuruan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika dengan media kartu domino perkalian pada siswa kelas IV SDN Sumberanyar I Nguling Pasuruan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino perkalian dapat meningkatkan keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas IV SDN Sumberanyar I Nguling Pasuruan. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes akhir siklus I sebanyak 14 siswa mencapai ketuntasan belajar (53,8%), sedangkan 12 siswa belum mencapai 43

ketuntasan belajar (46,2%). Hasil tindakan pada siklus II sebanyak 22 siswa telah mencapai ketuntasan belajar (84,6%), sedangkan 4 siswa belum mencapai ketuntasan belajar (15,4%). (3) Hasil observasi aktivitas guru siklus I yaitu 73,4%, dengan klasifikasi tingkat keberhasilan baik, sedangkan hasil observasi aktivitas guru pada tindakan siklus II yaitu 92,5% dengan klasifikasi tingkat keberhasilan sangat baik. Terjadi peningkatan aktivitas guru dari tindakan siklus I ke siklus II sebesar 19,1%. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I yaitu 82,2%, dengan klasifikasi tingkat keberhasilan baik, sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada tindakan siklus II yaitu 91,6% dengan klasifikasi tingkat keberhasilan sangat baik. Terjadi peningkatan aktivitas siswa dari tindakan siklus I ke siklus II sebesar 9,4%. Berdasarkan pemaparan ketiga hasil penelitian tersebut di atas, dapat diketahui bahwa media pembelajaran kartu domino dapat menunjang keberlangsungan proses pembelajaran. Pembaruan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang berjudul Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian, setting penelitian, dan metode penelitian yang digunakan. Berikut bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan peneliti penelitian yang akan dilakukan. 44

Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu. Darmaswari (2014) Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN 2 Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Ruseno (2011) Penerapan Media Kartu Domino Perkalian Untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Perkalian Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberanyar I Nguling Pasuruan. Sakdullah (2010) Pengembangan Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas VA di SD Negeri Deresan. Mahanani (2017) Bagan 2.1 Hubungan Hasil Penelitian dengan Penelitian yang akan dilakukan C. Kerangka Berpikir Kegiatan pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik secara disengaja, mempunyai tujuan, dan sudah direncanakan agar menciptakan kondisi yang kondusif ketika proses belajar sedang berlangsung. Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik berperan sebagai pembelajar dan guru berperan sebagai pegajar. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dipengaruhi oleh kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dan fasilitas yang diberikan oleh guru sebagai sarana pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran guru harus memiliki strategi untuk membuat suasana pembelajaran di kelas menjadi aktif, efektif dan 45

menyenangkan Untuk menciptakan suasana tersebut, diperlukan media pembelajaran yang sesuai dengan kodisi peserta didik. Namun, pada kenyataannya penggunaan media pembelajaran oleh guru masih minim. Berdasarkan analisis kebutuhan di SD Negeri Deresan, peneliti ngin mengembangkan media Kartu Domino Modifikasi. Peneliti mengharapkan Media Kartu Domino Modifikasi mampu memudahkan interaksi dan komunkasi antara peserta didik dengan guru. Dengan demikian, peserta didik lebih memahami materi pelajaran. Dengan menggunakan Media Kartu Domino Modifikasi, peserta didik dapat belajar sekaligus bermain. Oleh karena itu, proses pembelajaran di kelas menjadi aktif,efektif dan menyenangkan. Media Kartu Domino Modifikasi dikemangkan berdasarkan kajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai kurikulum KTSP 2006. Materi dalam media Kartu Domino Modifikasi sesuai dengan SK 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. KD 4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas dan KD 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Media Kartu Domino Modifikasi dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan Borg & Gall. Berikut ini adalah bagan kerangka berpikir yang dapat dilihat pada halaman selanjutnya. 46

Analisis Kebutuhan Guru membutuhkan contoh media Kartu Domino Modifikasi yang mengacu pada Kurikulum KTSP 2006. Media Kartu Domino Modifikasi 1. Macam-macam media visual. 2. Pengertian Media Kartu Domino Modifikasi. 3. Fungsi Media Kartu Domino Modifikasi. 4. Kelebihan dan kekurangan Media Kartu Domino Modifikasi. 5. Media Kartu Domino Modifikasi mengacu Kurikulum KTSP 2006. 6. Indikator kualitas Media Kartu Domino Modifikasi. Spesifikasi Produk yang digarapkan 1. Komponen perangkat pembelajaran secara lengkap. 2. Media Kartu Domino Modifikasi yang didesain dengan tampilan menarik dan mendukung seluruh konten di dalamnya. 3. Media Kartu Domino Modifikasi dibuat menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga muda dipahami peserta didik. 4. Media Kartu Domino Modifikasi mengacu pada Kurikulum KTSP 2006. 5. Media Kartu Domino Modifikasi dirancang untuk menumbuhkan partisipasi keaktifan dan minat belajar peserta didik. 6. Media Kartu Domino Modifikasi dirancang sesuai dengan prosedur pengembangan Borg & Gall. Bagan 2.2 Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori di atas maka peneliti merumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 47

1. Bagaimanakah prosedur pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas VA di SD Negeri Deresan? 2. a. Bagaimana kualitas Media Kartu Domino Modifikasi pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas VA di SD Negeri Deresan menurut pakar media pembelajaran IPA? b. Bagaimana kualitas Media Kartu Domino Modifikasi pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas VA di SD Negeri Deresan menurut guru kelas V sekolah dasar? c. Bagaimana kualitas Media Kartu Domino Modifikasi pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas VA di SD Negeri Deresan menurut hasil uji coba produk? d. Bagaimana kualitas Media Kartu Domino Modifikasi pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas VA di SD Negeri Deresan menurut hasil uji coba pemakaian? 48

BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian mencakup (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3) prosedur pengembangan, (4) teknik pengumpulan data, (5) instrumen penelitian, (6) validitas dan reliabilitas dan (7) teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development /R&D). Sugiyono (2015: 407) mendefinisikan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian pengembangan atau research and development bersifat longitudinal atau bertahap. Sugiyono (2015: 407) mengatakan bahwa untuk menghasilkan produk tertentu menggunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan. Sedangkan untuk menguji keefektifan produk tersebut, diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah kartu domino modifikasi untuk materi sifat bahan dengan bahan penyusunnya dan perubahan sifat benda pada kelas V semester I. Sugiyono (2015: 409) mengemukakan bahwa langkah langkah penelitian R & D terdapat 10 (sepuluh) tahapan yaitu (1) tahap potensi dan 49

masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk, (4) tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap ujicoba produk, (7) tahap revisi produk, (8) tahap ujicoba pemakaian, (9) tahap revisi produk dan (10) tahap produksi masal. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut. Gambar 3.1. Langkah-langkah Penelitian R & D Sumber: Sugiyono (2015: 409) Sugiyono (2015: 409-427) mengungkapkan bahwa langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang terdiri dari 10 langkah dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Penelitian diawali dengan adanya suatu potensi maupun masalah yang ada di lapangan. Potensi merupakan segala sesuatu yang dapat memiliki nilai tambah apabila didayagunakan. Sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi maupun 50

masalah yang digunakan sebagai dasar penelitian harus didukung dengan adanya data-data yang empirik. 2. Pengumpulan Data Setelah potensi maupun masalah sudah dapat ditunjukkan secara faktual maka langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan berbagai informasi maupun data. Informasi dan data yang dikumpulkan tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk merencanakan produk untuk mengatasi permasalahan tersebut. 3. Desain Produk Setelah mengumpulkan informasi maupun data kemudian informasi maupun data tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat desain produk. Desain produk yang dibuat harus digambarkan dengan jelas dan mendetail agar dalam proses menilainya menjadi mudah. Desain produk yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan metode yang bersifat hipotetik. ini masih bersifat hipotetik. Dikatakan hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti sehingga masih perlu dibuktikan melalui pengujian-pengujian. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan langkah atau kegiatan untuk menilai apakah penerapan desain produk lebih efektif atau tidak. Dalam penelitian ini, validasi desain masih bersifat rasional karena merupakan penilaian berdasarkan pemikiran rasional dan belum berdasarkan fakta di lapangan. Validasi desain dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli untuk menilai kelebihan dan kekurangan desain produk yang dirancang. 51

5. Revisi Desain Setelah melakukan validasi desain, langkah selanjutnya ang harus dilakukan oleh peneliti adalah melakukan revisi desain. Revisi desain dilakukan berdasarkan hasil dari penilaian dari pakar atau tenaga ahli pada langkah validasi desain. Revisi desain merupakan langkah yang harus dilakukan oleh peneliti untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada produk yang telah dirancang. 6. Uji Coba Produk Setelah peneliti melakukan validasi produk dan revisi desain maka langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengujicobakan desain produk dalam bentuk prototipe. Uji coba dilakukan pada kelompok terbatas. 7. Revisi Produk Apabila peneliti sudah mendapatkan data dari uji coba produk kemudian data tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi produk. Revisi produk ini dilakukan apabila masih ada kekurangan-kekurangan dari produk sehingga produk perlu diperbaiki. Setelah memperbaiki produk, peneliti perlu melakukan uji coba produk lagi pada kelompok yang lebih luas. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah peneliti berhasil melaksanakan uji coba produk dan melakukan revisi produk berdasarkan apa yang dibutuhkan maka langkah selanjutnya adalah uji coba pemakaian. Uji coba pemakaian merupakan langkah melaksanakan uji coba produk kembali pada produk yang telah diujicobakan 52

sebelumnya dan telah direvisi. Pelaksanaan uji coba pemakaian ini dilaksanakan diterapkan pada lingkup yang lebih luas. 9. Revisi Produk Selanjutnya, peneliti melakukan langkah beikutnya yaitu revisi produk. Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian produk pada lingkup yang lebih luas masih terdapat kekurangan. Langkah revisi produk ini juga merupakan langkah untuk mengevaluasi. Hal tersebut bertujuan agar peneliti dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang masih ada pada produk sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan memperbaiki kembali produk agar kualitasnya lebih baik lagi. 10. Produksi Massal Apabila produk telah dinyatakan efektif dan layak digunakan setelah melalui beberapa tahapan pengujian, maka produk dapat dibuat secara massal. B. Setting Penelitian 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kartu domino yang telah dimodifikasi untuk mata pelajaran IPA pada materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sehingga dapat digunakan oleh para peserta didik kelas V di semester ganjil. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VA di SD Negeri Deresan pada tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 30 peserta didik. 53

Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni 3. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Deresan yang beralamat di Jl. Cempaka CT X, Deresan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan terhitung mulai dari bulan Juni tahun 2016 sampai bulan Juni tahun 2017. Penelitian ini dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan hingga pembuatan artikel penelitian. Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Tahun 2016 2017 No. Kegiatan 1. Analisis kebutuhan dan pengumpulan data 2. Desain produk 3. Validasi desain 4. Revisi desain 5. Uji coba produk 6. Revisi produk 7. Uji coba pemakaian 8. Penyusunan laporan dan revisi produk akhir 9. Sidang skripsi 10. Pembuatan artikel C. Prosedur Pengembangan Dalam penelitian ini, prosedur pengembangan kartu domino modifikasi menggunakan prosedur R & D model Borg and Gall yang dikemukakan oleh Sugiyono. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi sampai langkah ke 54

sembilan yaitu pada langkah revisi produk. Sembilan langkah pengembangan tersebut yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, dan (9) revisi produk. Berikut ini prosedur R & D yang digunakan oleh peneliti. LANGKAH 1 Potensi dan Masalah (Analisis Kebutuhan Wawancara) LANGKAH 2 Pengumpulan Data (Hasil Wawancara) LANGKAH 3 Desain Produk (Menentukan SK, KD dan materi pelajaran (Merancang Desain Produk Membuat Perangkat Pembelajaran LANGKAH 4 Validasi Desain (Pakar media pembelajaran IPA dan Guru kelas V Sekolah Dasar) LANGKAH 5 Revisi Desain (Merevisi desain berdasarkan hasil validasi) LANGKAH 6 Uji Coba Produk (Dilaksanakan pada peserta didik kelas VB SD N Sinduadi 1) LANGKAH 7 Revisi Desain (Merevisi desain berdasarkan hasil validasi) LANGKAH 8 Uji Coba Produk (Dilaksanakan pada peserta didik kelas VA SD N Deresan) LANGKAH 9 Revisi Desain (Revisi terakhir untuk produk akhir) Gambar 3.2. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan yang digunakan oleh Peneliti Langkah-langkah penelitian dan pengembangan (R & D) yang dilakukan oleh peneliti dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Potensi dan Masalah Pada langkah yang pertama ini, peneliti melakukan penelitian diawali dari potensi dan masalah yang ada di tempat uji coba pemakaian. Peneliti 55

melakukan kajian di tempat uji coba yaitu di SD Negeri Deresan. Peneliti dapat mengetahui potensi dan masalah setelah peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara dan membagikan kuesioner. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V selaku guru yang mengampu mata pelajaran IPA. Setelah peneliti melakukan wawancara, peneliti dapat mengetahui permasalahan yang ada di SD Negeri Deresan. Permasalahan tersebut yaitu belum tersedianya media pembelajaran untuk beberapa materi pelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti merancang sebuah produk berupa media kartu domino modifikasi yang disesuaikan dengan potensi dan permasalahan yang ada di SD Negeri Deresan. 2. Pengumpulan Data Pada langkah pengumpulan data, peneliti dalam mengumpulkan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara. Setelah peneliti medapatkan data dari hasil wawancara, peneliti menggunakan data tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam merancang desain produk media kartu domino modifikasi. Dalam merancang desain produk media kartu domino modifikasi, peneliti juga melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari sumber-sumber lain. 3. Desain Produk Pada langkah mendesain produk, peneliti terlebih dahulu harus menentukan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan salah satu materi pelajaran yang sesuai dengan hasil analisis kebutuhan. Setelah menentukan salah satu SK, KD dan materi pelajaran tersebut, kemudian 56

peneliti merancang desain produk berupa kartu domino modifikasi untuk materi pelajaran yang sudah ditentukan. 4. Validasi Desain Dalam langkah validasi desain ini, peneliti melakukan validasi desain dengan dua orang pakar dalam bidang mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan seorang guru kelas V sekolah dasar. Peneliti melakukan validasi desain untuk memperoleh penilaian, komentar, saran dan kritik dari ketiga validator tersebut terhadap desain produk yang telah dibuat. Selanjutnya, hasil yang diperoleh dari ketiga validator tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini. 5. Revisi Desain Pada langkah revisi desain ini, peneliti akan memperbaiki kekurangankekurangan yang masih terdapat pada langkah desain produk sebelumnya. Langkah revisi desain dilakukan berdasarkan komentar, saran maupun kritik yang diberikan oleh ketiga validator yaitu pakar dalam bidang mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan seorang guru kelas V sekolah dasar. 6. Uji Coba Produk Setelah peneliti melakukan revisi desain, peneliti kemudian melakukan langkah uji coba produk. Langkah uji coba produk dilakukan kepada kelompok terbatas. Peneliti melakukan uji coba produk pada 30 peserta didik kelas VB di SD Negeri Sinduadi 1. 57

7. Revisi Produk Pada langkah revisi produk ini, peneliti menggunakan data hasil dari uji coba produk untuk melakukan revisi produk. Peneliti mengoreksi kekurangan apa saja yang masih terdapat pada hasil uji coba produk. Selanjutnya, peneliti akan memperbaiki produk tersebut sebelum diuji cobakan kembali pada langkah uji coba pemakaian. 8. Uji Coba Pemakaian Langkah selanjutnya yaitu melaksanakan uji coba pemakaian. Peneliti melakukan uji coba pemakaian setelah melaksanakan uji coba produk dan memperbaiki produk. Peneliti melakukan uji coba pemakaian terhadap 30 peserta didik kelas VA di SD Negeri Deresan. 9. Revisi Produk Pada langkah revisi produk ini, peneliti melakukan perbaikan kembali pada kekurangan maupun kelemahan pada produk media kartu domino modifikasi yang akan dikembangkan. Pada langkah ini, data-data yang diperoleh dari langkah validasi desain, uji coba produk, dan uji coba pemakaian sebagai bahan untuk merevisi produk akhir. Langkah revisi produk ini bertujuan untuk menyempurnakan produk media kartu domino modifikasi agar memiliki kualitas yang lebih baik lagi sebelum diproduksi massal. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. 58

1. Wawancara Burke Johnson; Larry Cristensen dalam Sugiyono (2015: 210) menjelaskan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas untuk melakukan pengumpulan data) dalam mengumpulkan data mengajukan beberapa pertanyaan kepada orang yang diwawancarai. Widoyoko (2016: 40) mendefinisikan wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diwawancarai (interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Esterberg dalam Sugiyono (2015: 319) mengemukakan bahwa ada tiga macam wawancara yaitu : a. Wawancara terstruktur (Structured Interview), merupakan teknik wawancara dimana pewawancara telah memiliki pedoman wawancara serta telah mempersiapkan daftar pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang telah disiapkan. b. Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview), merupakan teknik wawancara yang pelaksanaannya lebih bebas daripada wawancara terstruktur. Tujuan dari teknik wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancarai/narasumber dimintai pendapat maupun ide-idenya. c. Wawancara tak berstruktur (Unstructured Interview), merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan pedoman 59

wawancara yang telah disusun lengkap dan sistematis melainkan hanya memuat garis besar tentang permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara semistructure interview. Dalam teknik wawancara ini, peneliti sudah mempersiapkan daftar pertanyaan yang sudah terstruktur. Selanjutnya, peneliti menggali informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tambahan yang tidak terstruktur untuk mendapatkan informasi yang lebih mendetail. Adapun kisi-kisi daftar pertanyaan yang digunakan dalam wawancara yaitu sebagai berikut. Tabel 3.2. Kisi-kisi Daftar Pertanyaan Wawancara No. Aspek Indikator Nomor Item 1. Pembelajaran IPA Kendala yang dihadapi oleh guru 5, 6, 7 dalam kegiatan pembelajaran IPA Metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran IPA 1 2. Media Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas 2, 3, 12, 14, 15, 16 Peran media 4, 8, 9, 10 Pemahaman guru terhadap media pembelajaran konvensional 11, 13 Tabel 3.2 di atas menjelaskan mengenai bentuk pertanyaan wawancara yang akan digunakan dalam analisis kebutuhan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat desain produk dalam penelitian ini. Secara garis besar, bentuk pertanyaan yang menjadi acuan dalam melakukan analisis kebutuhan yaitu terkait dengan pemahaman guru terhadap media pembelajaran berbasis konvensional dan peran media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. 60

2. Kuesioner Sugiyono (2015: 199) mendefinisikan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan maupun pertanyaan tertulis kepada responden. Kuesioner tersebut kemudian dijawab oleh responden agar peneliti dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan oleh validator untuk menilai produk yang akan dikembangkan. Selain utu, kuesioner juga digunakan oleh peserta didik kelas V sekolah dasar. Para peserta didik kelas V sekolah dasar juga akan menilai terhadap produk yang akan dikembangkan berupa kartu domino modifikasi. Adapun gambaran kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan dalam kisi-kisi sebagai berikut. Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Perangkat Pembelajaran Variabel Sub Variabel Indikator Kualitas perangkat pembelajaran Nomor Butir 1. Identitas RPP a. Mencakup unsur kelengkapan RPP 1 2. Indikator a. Kelengkapan SK dan KD 1 b. Penggunaan kata kerja operasional 2 c. Kelengkapan aspek pengetahuan, sikap, 3 dan keterampilan d. Rumusan indikator 4 3. Tujuan a. Tujuan pembelajaran Pembelajaran sesuai dengan KD dan 1 indikator b. Komponen ABCD dalam tujuan 2 pembelajaran 4. Materi Ajar a. Materi ajar sesuai dengan indikator 1 b. Materi ajar sesuai dengan alokasi waktu 2 61

5. Sumber Belajar a. Sumber belajar sesuai dengan SK dan KD, materi pembelajaran, dan karakteristik peserta didik b. Penulian sumber belajar menggunakan tata tulis baku 6. Media Belajar a. Media pembelajaran sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, materi, dan karakteristik peserta didik 7. Metode Pembelajaran 8. Skenario Pembelajaran a. Metode pembelajaran sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, dan pendekatan yang digunakan a. Mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup b. Penyajian materi pembelajaran c. Pembelajaran secara sistematis 9. Penilaian a. Penilaian bersifat otentik b. Kesesuaian soal dengan kunci jawaban serta rubrik penskoran dan pedoman penilaian 10. Lembar Kerja Peserta didik (LKS) a. Mencakup unsurunsur LKS b. Rumusan petunjuk LKS sederhana dan singkat c. Kegiatan pembelajaran memuat pendekatan 1, 2, 3 4 1, 2, 3 1, 2 1, 2, 3 4 5 1 2, 3, 4, 5 1 2,3 pembelajaran d. Terdapat refleksi 5 e. Tampilan LKS 6 11. Bahasa Penggunaan bahasa Indonesia 4 1 62

Tabel 3.3 di atas menjelaskan mengenai kisi-kisi kuesioner penilaian perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam analisis kebutuhan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat desain produk dalam penelitian ini. Selanjutnya, kisi-kisi lembar kuesioner penilaian kartu domino modifikasi dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Kartu domino modifikasi Variabel Aspek Indikator Nomor Butir Kualitas media 1. Konten atau a. Isi media pembelajaran pembelajaran isi yang dikembangkan. 1, 2 b. Kemampuan media 3, 4, 5, pembelajaran yang 6, 7 dikembangkan 2. Tampilan a. Kejelasan tampilan media pembelajaran 1, 9, 11 b. Kemenarikan media pembelajaran 5, 6 c. Kesesuaian media pembelajaran dengan 8, 12 materi pembelajaran d. Penggunaan huruf 3, 2 e. Tata letak 4, 7, 10 3. Bahasa a. Ketepatan penggunaan 1, 2, 3, bahasa 4, 5 a. Penggunaan petunjuk 1, 5 b. Keawetan media 2 c. Media disusun secara 4. Penggunaan dan Penyajian sistematis sesuai dengan materi pembelajaran d. Media di rancang secara praktis 3, 4 6, 7 Tabel 3.4 di atas menjelaskan mengenai kisi-kisi kuesioner penilaian media kartu domino modifikasi yang akan digunakan dalam analisis 63

kebutuhan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat desain produk dalam penelitian ini. Kisi-kisi lembar kuesioner penilaian kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi dalam Pembelajaran Variabel Aspek Indikator Respon Peserta didik 1. Ketertarikan 2. Kemampuan reaksi a. Perasaan peserta didik a. Keberanian peserta didik b. Keaktifan peserta didik Nomor Butir 1, 2, 3,7,8, 20 4 5, 13 c. Kemampuan berpikir 6, 15 d. Penguasaan tugas 9, 11 e. Kemampuan mendengarkan 10 3. Kompeten a. Kemampuan menjalankan tugas 12, 16 4. Keandalan a. Kecepatan proses menjalankan tugas 14, 19 Tabel 3.5 di atas menjelaskan mengenai kisi-kisi lembar kuesioner penilaian media kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran yang akan digunakan dalam analisis kebutuhan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat desain produk dalam penelitian ini. Kisi-kisi lembar kuesioner penilaian media kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari 7 indikator yang dijabarkan ke dalam 20 deskriptor. 64

E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar kuesioner. 1. Lembar Wawancara Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara untuk menganalisis kebutuhan guru terhadap perlunya penggunaan media pembelajaran IPA berupa media kartu domino modifikasi di kelas V. Hasil wawancara yang diperoleh oleh peneliti merupakan data kualitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri Deresan yaitu dengan Ibu S. Wawancara dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 21 Juni 2016 pukul 11.00 WIB di ruang kantor guru. Berikut ini merupakan daftar pertanyaan yang digunakan peneliti dalam melakukan wawancara. Tabel 3.6 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru No. Daftar Pertanyaan 1. Metode & strategi apa saja yang Anda gunakan pada saat proses belajar mengajar di kelas V? 2. Apakah Anda sudah menggunakan media pembelajaran pada proses belajar mengajar mata pelajaran IPA di kelas V? 3. Jika sudah, materi pelajaran IPA apa saja yang sudah menggunakan media pembelajaran pada proses belajar mengajar di kelas? 4. Bagaimana hasil belajar peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar di kelas? 5. Apakah ada materi pelajaran IPA yang masih dirasa sulit oleh peserta didik di kelas V walaupun sudah menggunakan media pembelajaran? 6. Permasalahan apa saja yang Anda hadapi dalam mengajar mata pelajaran IPA kelas V? 7. Bagaimana upaya Anda untuk mengatasi peserta didik kelas V yang masih mengalami kesulitan waluaupun sudah menggunakan media pembelajaran? 8. Bagaimana kondisi peserta didik kelas V ketika Anda menggunakan media pembelajaran pada proses belajar mengajar? 65

9. Bagaimana antusias peserta didik kelas V ketika Anda menggunakan media pembelajaran pada proses belajar mengajar? 10. Menurut Anda, apa saja fungsi dari penggunaan sebuah media pembelajaran? 11. Apakah Anda mengenal media pembelajaran yang berbasis konvensional? 12. Apakah Anda sudah pernah menggunakan media pembelajaran yang berbasis konvensional? 13. Apakah Anda mengenal media kartu domino modifikasi? 14. Apakah Anda sudah pernah menggunakannya? 15. Apakah Anda sudah permah membuat / mengembangkan media pembelajaran kartu domino modifikasi tersebut secara pribadi? 16. Apakah Anda sudah pernah menerapkannya pada proses belajar mengajar di kelas V? Berdasarkan tabel 3.6 di atas, dapat diketahui bahwa peneliti ingin menggali pemahaman guru terkait pemahaman guru tentang penggunaan media kartu domino modifikasi dalam proses pembelajaran. 2. Lembar Kuesioner Dalam penelitian ini, lembar kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga macam lembar kuesioner. Peneliti menggunakan lembar kuesioner pada penelitian ini bertujuan agar mendapatkan data kuantitatif. Lembar kuesioner penilaian perangkat pembelajaran dan lembar kuesioner penilaian kartu domino modifikasi digunakan oleh validator untuk menilai produk yang dikembangkan. Lembar kuesioner untuk peserta didik kelas V sekolah dasar digunakan oleh peserta didik kelas V di sekolah dasar tempat uji coba produk dan di sekolah dasar tempat uji coba pemakaian. Para peserta didik kelas V sekolah dasar di sekolah dasar tempat uji coba produk dan uji coba pemakaian juga akan menilai terhadap penggunaan kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran. 66

Kuesioner yang digunakan sebagai acuan untuk menilai perangkat pembelajaran dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 3.7 Lembar Kuesioner Penilaian Perangkat Pembelajaran 1. Silabus No Aspek yang dinilai 1. Kelengkapan komponen silabus. 2. Kesesuaian antara SK, KD, indikator. 3. Kesesuaian pemilihan media belajar. 4. Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. 5. Kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan. Skor 1 2 3 4 Komentar 2. Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) No. Komponen yang dinilai A. Identitas RPP 1. Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan tingkat pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu). Skor Total skor B. Perumusan Indikator 1. Kesesuaian indikator dengan SK dan KD. 2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur. 3. Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Skor Total skor C. Perumusan Tujuan Pembelajaran 1. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator. 2. Kelengkapan komponen auidience, Hasil Penelaahan dan Skor 1 2 3 4 Komentar 67

behaviour, condition, dan degree dalam tujuan pembelajaran. Skor Total skor D. Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran 1. Kesesuaian materi dengan kompetensi yang akan dicapai. 2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. 3. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu. Skor Total skor E. Pemilihan sumber belajar 1. Kesesuaian sumber belajar dengan SK, KD dan indikator. 2. Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran. 3. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik peserta didik. Skor Total skor F. Pemilihan media belajar 1. Kesesuaian media belajar dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Kesesuaian media belajar dengan materi pembelajaran. 3. Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik. Skor Total skor G. Kegiatan pembelajaran 1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan dengan indikator dan tujuan yang ingin dicapai. 2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran. 3. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik. 4. Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, dan orientasi). 5. Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan EEK (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) atau sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati, menanya, menalar, mencoba, 68

mengomunikasikan). 6. Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, refleksi, dan tindak lanjut). 7. Setiap langkah dalam pembelajaran tersusun sistematis. 8. Kesesuaian dengan alokasi waktu. Skor Total skor H. Penilaian hasil belajar 1. Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan dicapai. 2. Kelengkapan instrumen penilaian (soal, rubrik penilaian, pedoman penskoran, kunci jawaban). Skor Total skor I. Penggunaan bahasa tulis 1. Ketepatan ejaan. 2. Ketepatan pemilihan kata. 3. Kebakuan struktur kalimat. 4. Kebakuan bentuk huruf dan angka. Skor Total skor Berdasarkan tabel 3.7 di atas, dapat diketahui bahwa panduan penilaian dalam perangkat pembelajaran ini didasarkan pada 2 komponen yaitu silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada silabus terdapat 4 aspek dan pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terdapat 9 aspek. Hasil dari setiap aspek tersebut kemudian dihitung dan dirata-rata untuk mendapatkan skor akhir (dapat dilihat pada Lampiran 5a, Lampiran 5b dan Lampiran 5c). Lembar kuesioner penilaian kartu domino modifikasi dapat dijelaskan pada tabel di halaman selanjutnya. 69

Tabel 3.8 Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi No. Aspek yang dinilai A. Aspek konten atau isi 1. Media berisi materi pelajaran yang mampu memperdalam pengetahuan peserta didik. 2. Media berisi materi yang sesuai dengan SK, KD, dan indikator yang akan dicapai. 3. Media mendorong peserta didik untuk saling bekerja sama. 4. Media menimbulkan minat peserta didik. 5. Media menumbuhkan antusias peserta didik. 6. Media memfasilitasi peserta didik untuk melakukan evaluasi. 7. Media memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi. Skor Total Skor B. Aspek Tampilan 1. Kesesuaian warna pada background dengan warna tulisan. 2. Ketepatan pemilihan jenis huruf. 3. Ketepatan pemilihan ukuran huruf. 4. Ketepatan penempatan teks. 5. Kemenarikan penggunaan shapes. 6. Kemenarikan penggunaan gambar. 7. Ketepatan ukuran gambar. 8. Kesesuaian gambar dengan materi pembelajaran. 9. Kejelasan gambar. 10. Ketepatan penempatan gambar. 11. Keterbacaan teks. 12. Kesesuaian pemilihan gambar dengan konteks materi. Skor Total Skor C. Aspek Bahasa 1. Ketepatan penggunaan bahasa Hasil penelaahan dan skor 1 2 3 4 Komentar 70

berdasarkan EYD. 2. Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik. 3. Penggunaan kata pada kalimat mudah dimengerti oleh peserta didik. 4. Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal. 5. Penggunaan kalimat efektif. Skor Total Skor D. Aspek pengguunaan dan penyajian 1. Petunjuk penggunaan disajikan dengan jelas. 2. Media dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama (awet). 3. Materi yang disajikan sistematis dan jelas. 4. Materi disajikan secara berurutan. 5. Media menyajikan petunjuk kegiatan yang akan dilakukan guru dan peserta didik. 6. Media tidak membutuhkan ruang yang luas dan lebar. 7. Media mudah dibawa kemana saja. Skor Total Skor Berdasarkan tabel 3.8 di atas, dapat diketahui bahwa panduan penilaian dalam melakukan validasi didasarkan pada 4 aspek yaitu aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek bahasa dan aspek penggunaan dan penyajian. Hasil perolehan skor dari masing-masing aspek tersebut akan dihitung dan diratarata untuk mendapatkan skor akhir (dapat dilihat pada Lampiran 7a, Lampiran 7b dan Lampiran 7c). Lembar kuesioner penilaian kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dijelaskan pada tabel di halaman selanjutnya. 71

Tabel 3.9 Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi dalam Pembelajaran IPA No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya senang belajar IPA menggunakan media kartu domino modifikasi. 2. Saya tertarik belajar IPA setelah menggunakan media kartu domino modifikasi. 3. Saya merasa bosan belajar IPA saat menggunakan kartu domino modifikasi. 4. Saya berani bertanya apabila ada materi yang kurang jelas. 5. Saya lebih aktif berdiskusi dengan teman saat belajar IPA menggunakan kartu domino modifikasi. 6. Saya lebih berkonsentrasi saat belajar IPA menggunakan kartu domino modifikasi. 7. Saya lebih bersemangat saat belajar menggunakan kartu domino modifikasi. 8. Saya sering bercanda dengan teman lain ketika belajar materi pelajaran IPA. 9. Saya dapat menyelesaikan permainan kartu domino modifikasi dengan waktu yang singkat. 10. Saya mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh. 11. Saya dapat menyusun kartu domino modifikasi dengan mudah. 12. Saya merasa kesulitan belajar IPA ketika menggunakan kartu domino modifikasi. 13. Saya berpartisipasi ketika menyusun kartu domino modifikasi dalam kelompok. 14. Saya mengerjakan soal dalam LKS kartu domino modifikasi dengan cepat dan teliti. 15. Saya lebih memahami materi pembelajaran setelah belajar menggunakan kartu domino modifikasi. 16. Saya dapat mengisi soal setelah belajar menggunakan kartu domino modifikasi. 17. Kartu domino modifikasi dapat membantu saya belajar IPA dengan mudah. 18. Mata pelajaran IPA menjadi lebih menarik ketika menggunakan kartu domino modifikasi. 19. Saya merasa tergesa-gesa ketika menyusun 72

kartu domino modifikasi. 20. Saya merasa tertantang untuk belajar menggunakan kartu domino modifikasi pada materi selanjutnya. Tabel 3.9 di atas menjelaskan mengenai lembar kuesioner penilaian kartu domino modifikasi dalam pembelajaran IPA yang akan digunakan dalam analisis kebutuhan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat desain produk dalam penelitian ini. F. Validitas dan Reliabilitas Arikunto (2013: 211) menjelaskan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suat instrumen. Secara mendasar, validitas merupakan suatu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila mempunyai validitas tinggi, begitu juga sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai validitas rendah. Pada penelitian ini, peneliti melakukan validitas menggunakan program SPSS 22 for Windows. Widoyoko (2016: 156-157) perhitungan mengatakan bahwa validitas menggunakan SPSS for windows, penafsiran didasarkan pada sig pada output dengan ketentuan: a. sig 0,05 artinya korelasi bersifat signifikan, instrumen valid. b. sig 0,05 artinya korelasi tidak signifikan, instrumen tidak valid. Selanjutnya, Widoyoko (2016: 157) mengungkapkan kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia berasal dari kata reliability atau reliable dalam bahasa Inggris yang artinya dapat dipercaya. Instrumen soal dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) 73

apabila diteskan berkali-kali. Reliabel atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dari nilai koefisien Alpha yang dihitung dengan menggunakan SPSS 22 for Windows. Metode pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas biasanya menggunakan batasan 0,6. Sekaran (dalam Priyatno, 2013: 30) mengungkapkan pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut: a. Cronbach s Alpha < 0,6 = reliabilitas buruk. b. Cronbach s Alpha 0,6-0,79 = reliabilitas dapat diterima. c. Cronbach s Alpha 0,8 = reliabilitas baik. G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitaif, dengan penjelasan sebagai berikut. 1. Data Kualitatif Pada penelitian ini, data kualitatif diperoleh dari data hasil wawancara dan komentar maupun saran yang berasal dari validator. Peneliti mendapatkan data hasil wawancara setelah melaksanakan wawancara terhadap guru kelas V sekolah dasar. Selanjutnya, peneliti mendapatkan data berupa komentar maupun saran dari validator setelah melaksanakan validasi terhadap dua orang pakar dalam bidang mata pelajaran IPA dan seorang guru kelas V Sekolah Dasar (dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.7). Peneliti menggunakan data hasil wawancara sebagai analisis kebutuhan peserta didik (dapat dilihat pada Lampiran 4). Lalu, data berupa komentar maupun saran dari validator dan peserta didik kelas V sekolah dasar dianalisis sebagai acuan membuat dan memperbaiki desain produk kartu domio modifikasi. 74

2. Data Kuantitatif Dalam penelitian ini, data kuantitaif diperoleh dari data skor hasil validasi dan skor hasil kuesioner penggunaan produk berupa media kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran. Skor dari hasil validasi diperoleh setelah melakukan validasi oleh dua pakar dalam bidang penbelajaran IPA dan seorang guru kelas V Sekolah Dasar (dapat dilihat pada Lampiran 5a, Lampiran 5b, Lampiran 5c, Lampiran 7a, Lampiran 7b dan Lampiran 7c). Dalam penelitian ini, skala penilaian yang digunakan yaitu skala empat dengan kalsifikasi sangat baik (4), baik (3), cukup (2) dan kurang (1). Widoyoko (2014: 144) menjelaskan bahwa aturan pemberian skor dan klasifikasi penilaiannya adalah sebagai berikut: a. Skor pernyataan negatif merupakan kebalikan dari pernyataan positif. b. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek penilaian x jumlah pilihan. c. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah kelas interval. d. Jumlah kelas interval = skala penilaian. Hal ini berarti bahwa apabila skala penilaian menggunakan skala 4 maka hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 4 kelas interval. e. Penentuan jarak interval. 1) Perhitungan Data Kuantitatif Skor Hasil Validasi Data hasil penilaian dari ketiga validator tersebut kemudian diubah menjadi data interval. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu 75

menghitung rata-rata dari hasil instrumen validasi yang telah dinilai. Dengan rumus sebagai berikut: Gambar 3.3 Rumus Perhitungan Rerata Hasil dengan Skala Likert Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus tersebut, akan diperoleh rerata nilai. Rata-rata nilai tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif berdasarkan acuan dari Widoyoko (2014: 144). Konversi nilai skala empat diperoleh dengan mencari jarak interval dengan rumus sebagai berikut: Ji = Gambar 3.4 Rumus Penenetuan Jarak Interval Keterangan: Ji = jarak interval t = skor tertinggi ideal dalam skala r = skor terendah ideal dalam skala Jk = jumlah kelas interval Berdasarkan acuan tersebut maka untuk menentukan jarak interval dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Skor tertinggi ideal = 4 Skor terendah ideal = 1 Jumlah kelas interval = 4 Ji = = 0,75 76

Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh jarak interval 0,75. Widoyoko (2014: 144) menjelaskan bahwa konversi data kuantitatif ke data kualitatif dapat dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 3.10 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skor Akhir Kategori 3,26-4,00 Sangat Baik 2,51 3,25 Baik 1,76 2,50 Cukup 1,00 1, 75 Kurang Hasil dari perhitungan skor akhir yang didapatkan kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif berdasarkan klasifikasi tertentu sesuai dengan klasifikasi kriteria kelayakan skor skala empat pada tabel 3.10 di atas. 2) Perhitungan Data Kuantitatif Skor Kuesioner Dalam menghitung kuesioner respon peserta didik terhadap penggunaan kartu domino modifikasi, peneliti dapat menjumlahkan seluruh skor kuesioner (dapat dilihat pada Lampiran 10a dan Lampiran 10b). Setelah itu, peneliti menghitung data tersebut dengan cara menjumlahkan rerata keseluruhan dibagi banyaknya jumlah responden. Peneliti menggunakan lembar kuesioner untuk menganalisis data respon peserta didik. Kuesioner tersebut terdiri dari alternatif jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Peserta didik mengisi kuesioner dengan memberikan tanda centang ( ) pada kolom jawaban sesuai pilihan yang diinginkan. Peneliti dapat mengetahui respon peserta didik terhadap penggunaan media kartu domino modifikasi dengan 77

mengambil rata-rata respon peserta didik dari hasil kuesioner yang didapatkan. Selanjutnya, Widoyoko (2014: 144) mengungkapkan untuk mengetahui kategori rata-rata respon peserta didik berdasarkan konversi data kuantitatif ke data kualitatif di atas, dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 3.11 Klasifikasi Rata-rata dan Kriteria Respon Peserta didik Skor Akhir Kategori 3,26-4,00 Sangat Baik 2,51 3,25 Baik 1,76 2,50 Cukup 1,00 1, 75 Kurang Berdasarkan tabel 3.11 tersebut, dapat diketahui respon peserta didik terhadap penggunaan kartu domino modifikasi dapat dilihat berdasarkan perhitungan jumlah skor responden yang dikategorikan sesuai dengan kategori pada tabel tersebut. 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Adapun hasil penelitian mencakup (1) kajian standar kompetensi dan kompetensi dasar, (2) analisis kebutuhan, (3) deskripsi produk awal, (4) data hasil validasi pakar media pembelajaran IPA dan revisi produk, (5) data hasil validasi guru kelas V Sekolah Dasar dan revisi produk, (6) kajian uji coba produk, (7) kajian uji coba pemakaian (8) kajian produk akhir dan pembahasan dan (9) kajian produk akhir. A. Hasil Penelitian 1. Kajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan pada kurikulum KTSP 2006. Penyusunan dan pengembangan perangkat pembelajaran maupun media pembelajaran diawali dengan menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada kurikulum KTSP 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada kurikulum KTSP 2006 merupakan dasar yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran maupun media pembelajaran pada penelitian ini. Proses menganalisis Standar Kompetensi Dasar dan Kompetensi Dasar berdasarkan kurikulum KTSP 2006 ini bertujuan agar peneliti mengetahui materi apa saja yang disajikan pada kurikulum KTSP 2006. 79

2. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam langkah awal penelitian yaitu langkah potensi dan masalah. Sebelum melaksanakan analisis kebutuhan, peneliti menemukan potensi yang sebenarnya dapat dikembangkan oleh guru yaitu guru mengetahui media berbahan dasar kertas namun kurang dimanfaatkan dengan baik. Analisis kebutuhan dilakukan dalam proses mengembangkan produk berupa media kartu domino modifikasi. Pelaksanaan analisis kebutuhan bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di lapangan. Analisis kebutuhan dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan pada bab III. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan guru kelas V yang mengampu mata pelajaran IPA di SD N Deresan. Wawancara tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Juni 2016 pada pukul 11.00 di ruang kantor guru SD Negeri Deresan. Peneliti melakukan wawancara yang bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi fakta, potensi maupun masalah yang terjadi di lapangan. Fakta, potensi maupun masalah tersebut terkait sejauh mana pemahaman guru mengenai media kartu domino modifikasi mengacu kurikulum SD KTSP 2006. Hasil dari wawancara tersebut dijadikan sebagai acuan peneliti dalam mengembangkan produk berupa kartu domino modifikasi. Pengembangan produk berupa media kartu domino modifikasi tersebut nantinya akan dibuat sesuai dengan hasil wawancara analisis kebutuhan. 80

a. Hasil wawancara analisis kebutuhan Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan wawancara yang terdiri atas 16 pertanyaan. Berikut ini merupakan data hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Deresan. Pertanyaan pertama yaitu tentang metode dan strategi apa saja yang sudah digunakan oleh Bapak/Ibu ketika dalam proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Beliau menggunakan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan diskusi kelompok. Beliau juga memaparkan bahwa metode yang digunakan harus menyesuaikan dengan materi pelajaran yang dipelajari. Strategi yang digunakan juga meyesuaikan dengan materi pelajaran seperti menjelaskan materi pelajaran berulang-ulang, melakukan percobaan maupun menggunakan gambar-gambar. Pertanyaan kedua yaitu tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa pada mata pelajaran IPA, beberapa materi menggunakan media pembelajaran. Namun, penggunaan media pembelajaran tersebut juga menyesuaikan dengan materi pelajaran yang dipelajari. Media pembelajaran yang sudah digunakan oleh Beliau berupa gambar-gambar yang berhubungan dengan materi-materi pelajaran yang sedang diajarkan, benda-benda konkret, dan melakukan praktek langsung di ruang laboratorium. Beliau juga mengatakan bahwa peserta didik kelas V pernah melakukan kunjungan ke laboratorium kedokteran UGM untuk melihat organ-organ tubuh katak dan 81

burung merpati. Hal itu berkaitan dengan materi pelajaran tentang organ pernapasan & organ pencernaan hewan. Pertanyaan ketiga yaitu tentang materi IPA yang sudah menggunakan media pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru mengatakan bahwa beberapa materi pelajaran IPA sudah menggunakan media pembelajaran. Misalnya, pada materi batuan peserta didik mengamati langsung beberapa bentuk batuan yang ada di sekitar lingkungan sekolah maupun lingkungan tepat tinggal. Selanjutnya, pada materi fotosintesis peserta didik melakukan percobaan langsung pada tanaman hijau. Pada materi organ pernapasan maupun organ pencernaan hewan, peserta didik mengunjungi laboratorium kedokteran UGM untuk mengamati secara langsung organ-organ tubuh hewan (katak & burung merpati). Namun, Beliau juga memaparkan bahwa media pembelajaran yang digunakan pada materi pelajaran IPA ini kebanyakan sekedar menggunakan gambar-gambar saja. Pertanyaan keempat yaitu tentang pemahaman Bapak/Ibu terkait efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar memang bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik. Namun, hal tersebut tergantung dari peserta didik yang menggunakannya. Guru mengatakan bahwa ada beberapa peserta didik yang serius dan ada pula beberapa peserta didik yang tidak serius serta sekedar bermain-main ketika menggunakan media pembelajaran. Hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar dari masing-masing peserta didik. 82

Pertanyaan kelima yaitu tentang materi IPA yang dirasa peserta didik sulit walaupun sudah menggunakan media pembelajaran. Guru memaparkan bahwa ada beberapa materi IPA yang masih dirasa sulit oleh peserta didik walaupun sudah menggunakan media pembelajaran. Namun, guru juga memaparkan bahwa semua materi dalam mata pelajaran IPA membutuhkan media pembelajaran. Pertanyaan keenam yaitu tentang permasalahan yang terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa alat peraga yang dimiliki oleh sekolah sudah lengkap tetapi alat peraga tersebut digunakan secara bergantian dengan peserta didik kelas lain. Guru juga menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan kelas di SD Negeri Deresan ini merupakan kelas paralel. Pertanyaan ketujuh yaitu tentang upaya Bapak/Ibu untuk mengatasi kesulitan peserta didik walaupun sudah menggunakan media pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa kesulitan tersebut dapat di atasi dengan menjelaskan materi pelajaran secara berlang-ulang dan pelan-pelan. Selanjutnya, peserta didik belajar secara berkelompok agar peserta didik nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Guru juga mengatakan bahwa setiap kelompok terdiri dari peserta didik yang pintar dan peserta didik yang belum begitu pintar. Hal itu dilakukan agar semua peserta didik bisa bertukar pendapat ketika mereka mengalami kesulitan. Setelah itu, guru juga mengatakan bahwa peserta didik akan diberi tugas untuk dikerjakan secara berkelompok dan 83

memberikan beberapa pertanyaan kepada beberapa peserta didik yang masih merasa kesulitan. Pertanyaan kedelapan yaitu tentang kondisi peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar IPA menggunakan media pembelajaran. Guru mengatakan bahwa peserta didik antusias ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar menggunakan media pembelajaran. Pertanyaan kesembilan yaitu tentang antusias peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar IPA menggunakan media pembelajaran. Guru mengatakan bahwa peserta didik lebih senang dan lebih tertarik ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar menggunakan media pembelajaran. Selanjutnya guru juga memaparkan bahwa beberapa media pembelajaran seringkali tidak bertahan lama dan mudah rusak karena peserta didik kurang menjaga pada saat pemakaian. Hal itu yang menyebabkan dalam jangka waktu satu tahun, beberapa media pembelajaran sudah rusak dan ada yang hilang. Pertanyaan kesepuluh yaitu tentang pemahaman Bapak/Ibu terhadap fungsi penggunaan media pembelajaran. Guru memaparkan bahwa fungsi dari penggunaan media pembelajaran itu salah satunya membantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran dan sebagai penghubung dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru juga memaparkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didik agar lebih jelas, untuk menarik perhatian peserta didik dalam memahami materi pelajaran daripada sekedar menghafal, dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran. 84

Pertanyaan kesebelas yaitu tentang media pembelajaran yang berbasis konvensional. Guru memaparkan bahwa media pembelajaran berbasis konvensional merupakan media pembelajaran yang bersifat manual. Misalnya, media pembelajaran menggunakan gambar-gambar maupun puzzle. Guru juga memaparkan bahwa media pemelajaran yang berbasis konvensional merupakan media pembelajaran yang nyata dan menggunakan benda-benda yang konkret. Pertanyaan keduabelas yaitu tentang pengalaman Bapak/Ibu dalam menggunakan media pembelajaran yang berbasis konvensional. Guru mengatakan bahwa Beliau sudah menggunakan media pembelajaran yang berbasis konvensional. Misalnya, benda-benda konkret seperti tanaman hijau dan batuan-batuan terkait materi batuan dan proses fotosintesis. Guru juga mengatakan bahwa apabila tidak bisa menghadirkan benda-benda konkret, media pembelajaran berbasis konvensional bisa menggunakan gambar bendabenda konkret. Pertanyaan ketigabelas yaitu tentang pemahaman Bapak/Ibu terhadap media pembelajaran kartu domino modifikasi. Guru mengatakan bahwa Beliau belum mengenal media pembelajaran kartu domino modifikasi. Pertanyaan keempatbelas yaitu tentang pengalaman Bapak/Ibu terhadap penggunaan media pembelajaran kartu domino modifikasi. Guru mengatakan bahwa Beliau belum pernah menggunakan media pembelajaran kartu domino modifikasi. Hal itu disebabkan karena media pembelajaran kartu domino modifikasi belum ada di sekolah. 85

Pertanyaan kelimabelas yaitu tentang pengalaman Bapak/Ibu dalam membuat maupun mengembangkan media pembelajaran kartu domino modifikasi. Guru mengatakan bahwa Beliau juga belum pernah membuat maupun mengembangkan media pembelajaran kartu domino modifikasi secara pribadi. Pertanyaan keenambelas yaitu tentang pengalaman Bapak/Ibu dalam menerapkan media pembelajaran kartu domino modifikasi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru mengatakan bahwa Beliau belum pernah menerapkan media pembelajaran kartu domino modifikasi dalam proses kegiatan belajar mengajar. b. Pembahasan hasil wawancara analisis kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa guru sudah memiliki pemahaman yang cukup baik tentang fungsi dari media pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal itu dibuktikan dengan guru sudah menggunakan media pembelajaran pada saat kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA. Salah satu media pembelajaran yang sudah digunakan yaitu media pembelajaran yang berbasis konvensional. Guru memaparkan bahwa media pembelajaran berbasis konvensional mampu menarik perhatian peserta didik dan mendorong partisipasi peserta didik untuk aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran berbasis konvensional tersebut digunakan dalam proses kegiatan belajar di kelas maupun di luar kelas walaupun penggunaannya belum maksimal. Guru menggunakan media pembelajaran 86

berbasis konvensional tersebut menyesuaikan dengan materi pelajaran yang diajarkan. Jenis media pembelajaran berbasis konvensional yang sudah digunakan oleh guru diantaranya seperti gambar-gambar dan benda-benda konkret. Jika guru tidak mampu menghadirkan media pembelajaran tersebut, maka guru menggunakan gambar-gambar. Dalam menggunakan maupun membuat media pembelajaran berbasis konvensional ini, guru masih mengalami kesulitan dalam hal waktu. Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara guru belum mengenal media media kartu domino modifikasi. Guru mengatakan bahwa Beliau belum pernah membuat media kartu domino modifikasi secara pribadi. Selain itu, guru juga memaparkan Beliau belum pernah menerapkan media kartu domino modifikasi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru mengharapkan adanya media pembelajaran kartu domino modifikasi agar peserta didik lebih mudah menemukan informasi. 3. Deskripsi Produk Awal Dalam penelitian ini, media kartu domino modifikasi dikembangkan berdasarkan pada empat fungsi media pembelajaran, khususnya pada media visual. Keempat fungsi tersebut yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif dan fungsi kompensatoris. Pada fungsi atensi, media mengarahkan perhatian peserta didik dengan menyertakan teks materi pelajaran. Hal tersebut sesuai dengan teks yang ada pada setiap media kartu domino modifikasi. Pada fungsi afektif, media dapat menggugah sikap peserta didik melalui gambar maupun lambang. Hal tersebut sesuai dengan gambar yang disertakan pada beberapa media kartu domino modifikasi sehingga dapat 87

menarik perhatian peserta didik. Pada fungsi kognitif, media mendorong peserta didik untuk memahami informasi maupun pesan yang terkandung dalam gambar. Hal tersebut sesuai dengan gambar yang berhubungan dengan materi pelajaran pada media kartu domino modifikasi. Pada fungsi kompensatoris, media memberikan konteks kepada peserta didik yang lemah membaca dengan teks pada media. Hal tersebut sesuai dengan teks yang ada pada media kartu domino modifikasi. Selain itu, pemilihan warna dan gambar pada media kartu domino modifikasi juga disesuaikan dengan unsur-unsur visual desain media pembelajaran. Warna digunakan untuk memberikan kesan persamaan dan perbedaan, memperjelas objek yang digambarkan serta memberikan kesan penekanan maupun keterpaduan. Sedangkan, gambar digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada peserta didik. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa langkah dalam mengembangkan produk media kartu domino modifikasi. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti mengacu pada kurikulum KTSP 2006. Kartu domino modifikasi ini dikembangkan untuk materi pada kompetensi dasar yang telah ditentukan sebelumnya. Langkah petama yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Langkah selanjutnya, peneliti menyusun silabus dengan menentukan indikator pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar. Berdasarkan indikator yang telah dibuat, peneliti membuat tujuan pembelajaran. Langkah berikutnya, peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran. 88

Dalam RPP yang dikembangkan, peneliti membuat media pembelajaran. Media yang dikembangkan yaitu media kartu domino modifikasi. Media kartu domino modifikasi dikembangkan untuk 2 materi pelajaran. Media kartu domino modifikasi dilengkapi dengan pernyataan/pertanyaan dan jawaban pada setiap kartu yang harus dipasangkan dengan jawaban yang terdapat pada kartu lainnya. Dalam seperangkat media kartu domino modifikasi juga dilengkapi dengan aturan penggunaan media kartu domino modifikasi, gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran, dan lembar kerja peserta didik (LKS). Langkah terakhir, peneliti juga membuat instrumen penilaian dengan menggunakan penilaian yang sesuai pada RPP. a. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 1) Silabus Silabus yang disusun oleh peneliti disusun secara sistematis. Komponen dalam silabus yaitu (1) Satuan Pendidikan, (2) Mata Pelajaran, (3) Kelas/semester, (4) Topik, (5) Standar Kompetensi, (6) Kompetensi Dasar, (7) Indikator, (8) Pengalaman belajar, (9) Alokasi Waktu, dan (10) Penilaian. Pada komponen penilaian terdiri dari jenis tagihan, teknik penilaian, instrumen, dan contoh soal yang digunakan dalam silabus. 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana atau rancangan kegiatan yang menggambarkan prosedur atau langkah-langkah pembelajaran 89

untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah dirumuskan. RPP yang dibuat oleh peneliti dalam penelitian ini disusun secara sistematis. RPP dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan pendekatan Student Centered Learning dan Cooperative Learning. Model pembelajaran yang digunakan dalam RPP pada penelitian ini yaitu Teams Games Tournament (TGT) dan Contextual Teaching and Learning (CTL). Komponen dalam RPP yaitu (1) Satuan Pendidikan/identitas sekolah, (2) Kelas/semester, (3) Mata pelajaran, (4) Alokasi waktu, (5) Standar Kompetensi, (6) Kompetensi Dasar, (7) Indikator, (8) Tujuan pembelajaran, (9) Materi pembelajaran, (10) Pendekatan, model, dan metode pembelajaran, (11) Media, alat, dan media pembelajaran, (12) Langkah-langkah pembelajaran, (13) Penilaian, (14) Lampiran-lampiran. Pada penelitian ini, peneliti merancang 2 RPP yang digunakan untuk 2 kali pertemuan. Setiap RPP dirancang untuk satu pembelajaran dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. RPP ini disusun dengan langkah-langkah yang sitematis sehingga guru mudah dalam menggunakannya. Langkah-langkah pembelajaran pada RPP ini disusun berdasarkan prinsip eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Hal ini bertujuan untuk mendorong peserta didik berpartisipasi dan aktif sehingga guru sekedar menjadi fasilitator. Hal itu akan menciptakan proses kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan bersifat student centered learning. b. Kartu Domino Modifikasi Kartu domino modifikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu salah satu media pembelajaran berbasis konvensional untuk peserta didik 90

kelas V sekolah dasar. Peneliti merancang kartu domino modifikasi untuk materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan perubahan sifat benda. Peneliti merancang desain media kartu domino modifikasi berdasarkan kajian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang ada pada RPP. Media kartu domino modifikasi yang dikembangkan juga mengacu pada kurikulum SD KTSP 2006 dengan pendekatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK). Kartu domino modifikasi untuk peserta didik kelas V dirancang berbeda antara materi yang diajarkan pada RPP pertemuan pertama dengan materi yang diajarkan pada RPP pertemuan kedua. Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti yaitu mencari gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran dari internet. Pada saat peneliti merancang kartu domino modifikasi, peneliti merancangnya menggunakan Microsot Publisher 2010. Kartu domino modifikasi dikembangkan dengan memperhatikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. Seperangkat media kartu domino modifikasi memuat petunjuk penggunaan media, gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran, dan pernyataan/pertanyaan beserta jawaban. Seperangkat media kartu domino modifikasi berisi materi ajar yang disajikan secara menarik, sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Materi ajar disajikan dalam bentuk pernyataan/pertanyaan beserta jawaban. Lalu, petunjuk penggunaan media kartu domino modifikasi disajikan secara jelas agar peserta didik dapat menggunakan media kartu domino modifikasi dengan tepat. Pada penelitian ini, peneliti merancang media kartu domino modifikasi untuk materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda. 91

Setiap seperangkat media kartu domino modifikasi terdiri dari 23 kartu. Kartu domino modifikasi berukuran panjang 15,5 cm dan lebar 4 cm. Desain media kartu domino modifikasi untuk materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda memang sengaja dibedakan. Untuk kartu domino modifikasi pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya, diberikan background berwarna hijau. Warna pada tepi media kartu domino modifikasi yaitu warna hitam. Pada tepi bawah diberi gambar animasi kartun anak-anak saling bergandengan. Hal itu bertujuan agar peserta didik ketika menyusun kartu domino modifikasi juga saling bekerjasama. Pada setiap sisi kiri bawah pada ruas kanan dan ruas kiri kartu domino modifikasi diberikan gambar kartun anak sedang membaca buku. Hal itu bertujuan agar peserta didik selalu membaca petunjuk penggunaan kartu domino modifikasi ketika menyusun seperangkat kartu domino modifikasi tersebut. Ukuran huruf beragam yaitu mulai dari 12-16 menyesuaikan dengan panjang pendeknya kalimat. Jenis huruf yang digunakan pada media kartu domino modifikasi yaitu comic sans ms. Selanjutnya, untuk kartu domino modifikasi pada materi perubahan sifat benda diberikan background warna hyperlink. Warna pada tepi media kartu domino modifikasi yaitu warna hitam. Pada tepi bawah diberi gambar animasi anak-anak & pada setiap sisi kiri bawah pada ruas kanan dan ruas kiri kartu domino modifikasi diberikan gambar kartun anak sedang memegang pensil. Kartu domino modifikasi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar disertai dengan aturan permainan kartu domino modifikasi dan 92

lembar kerja peserta didik (LKS). Selain itu, pada akhir kegiatan belajar mengajar terdapat lembar evaluasi. Lembar evaluasi tersebut bertujuan untuk melihat dan mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diperoleh selama kegiatan belajar mengajar yang menggunakan kartu domino modifikasi. 93

94

95

Gambar 4.1 Media Kartu Domino Modifikasi Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya 96

4. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran IPA dan Revisi Produk a. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada penelitian ini akan dikoreksi melalui tahap validasi oleh dua pakar yang merupakan pakar media pembelajaran IPA. Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan perangkat pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti. Pakar yang menjadi validator dalam penelitian ini yaitu Ibu Ir. S.A.S, M.Si dan Bapak A.H.P, M.Sc. Perangkat pembelajaran divalidasi sebanyak 1 kali pada tanggal 10 Oktober 2016 oleh Bapak A.H.P, M.Sc dan tanggal 25 Oktober 2016 oleh Ibu Ir. S.A.S, M.Si. Kedua validator tersebut memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA. Komponen yang dinilai dari perangkat pembelajaran ini yaitu silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Komponen yang dinilai pada rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media pembelajaran, (7) kegiatan pembelajaran, (8) penilaian hasil belajar, (9) penggunaan bahasa tulis. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari para pakar Ibu Ir. S.A.S, M.Si menunjukkan bahwa skor rata-rata perangkat pembelajaran yaitu 3,9 dengan kategori Sangat baik. Instrumen perangkat pembelajaran layak digunakan tanpa revisi (dapat dilihat pada Lampiran 5a). 97

Adapun hasil perhitungan untuk setiap komponen yaitu sebagai berikut, (1) total skor penilaian silabus 20, (2) total skor identitas RPP yaitu 4, (3) total skor perumusan indikator yaitu 12, (4) total skor perumusan tujuan pembelajaran yaitu 8, (5) total skor pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran yaitu 12, (6) total skor pemilihan sumber belajar yaitu 12, (7) total skor pemilihan media pembelajaran yaitu 12, (8) total skor kegiatan pembelajaran yaitu 32, (9) total skor penilaian hasil belajar yaitu 7, (10) total skor penggunaan bahasa tulis yaitu 16. Jumlah skor yang didapat dari jumlah keseluruhan komponen yaitu 135. Untuk memperoleh skor rata-rata, dihitung menggunakan rumus ratarata seperti yang tertulis pada bab III. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,9. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori Sangat baik dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat bab III. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar Bapak A.H.P, M.Sc menunjukkan bahwa skor rata-rata perangkat pembelajaran yaitu 3,2 dengan kategori Baik. Instrumen perangkat pembelajaran layak digunakan dengan revisi sesuai saran (dapat dilihat pada Lampiran 5b). Adapun hasil perhitungan untuk setiap komponen yaitu sebagai berikut, (1) total skor penilaian silabus 20, (2) total skor identitas RPP yaitu 4, (2) total skor perumusan indikator yaitu 9, (3) total skor perumusan tujuan pembelajaran yaitu 6, (4) total skor pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran yaitu 9, (5) total skor pemilihan sumber belajar yaitu 9, (6) total 98

skor pemilihan media pembelajaran yaitu 9, (7) total skor kegiatan pembelajaran yaitu 27, (8) total skor penilaian hasil belajar yaitu 6, (9) total skor penggunaan bahasa tulis yaitu 10. Jumlah skor yang didapat dari jumlah keseluruhan komponen yaitu 109. Untuk memperoleh skor rata-rata, dihitung menggunakan rumus ratarata seperti yang tertulis pada bab III. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,2. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori Baik dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat bab III. Rekapitulasi keseluruhan data validasi oleh pakar media pembelajaran IPA dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1. Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media Pembelajaran IPA Hasil perolehan skor No Komponen yang dinilai Validator (SAS) Validator (AHP) 1. Silabus a. Kelengkapan komponen silabus. 4 4 b. Kesesuaian antara SK, KD, indikator. 4 4 c. Kesesuaian pemilihan media belajar. 4 4 d. Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. 4 4 e. Kesesuaian antara penilaian dengan 4 4 indikator yang dirumuskan. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Identitas RPP 4 4 b. Perumusan Indikator 12 9 c. Perumusan Tujuan Pembelajaran 8 6 d. Pemilihan dan pengorganisasian materi 12 9 pembelajaran e. Pemilihan sumber belajar 12 9 f. Pemilihan media belajar 12 9 99

g. Kegiatan pembelajaran 32 27 h. Penilaian hasil belajar 7 6 i. Penggunaan bahasa tulis 16 10 Total skor keseluruhan 135 109 Rerata 3,9 3,2 Kriteria Sangat baik Baik Tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa rerata skor keseluruhan hasil validasi pakar media pembelajaran IPA. Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas perangkat pembelajaran menurut pakar media pembelajaran IPA memiliki kriteria sangat baik dan baik. Selain memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini, pakar media pembelajaran IPA juga memberikan saran terhadap produk yang divalidasi. Kedua pakar media pembelajaran IPA juga memberikan beberapa komentar maupun saran terhadap perangkat pembelajaran. Komentar maupun saran yang diberikan oleh kedua validator akan menjadi bahan pertimbangan peneliti untuk melakukan revisi produk sehingga dapat memperbaiki kekurangankekurangan yang masih dibutuhkan. Saran yang diberikan oleh validator serta revisi yang peneliti lakukan dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 4.2 Saran Pakar Media Pembelajaran IPA dan Revisi No. Saran Revisi Aspek pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran Aturan penggunaan media kartu Peneliti mengubah aturan domino modifikasi belum begitu rinci jelas. penggunaan media kartu domino modifikasi dan lembar kerja 1. peserta didik pada kartu domino modifikasi. Peneliti membuat kalimat pada aturan tersebut menggunakan kalimat yang 100

Contohnya: 1. Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain. 2. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan. 3. Setelah itu pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan. Aspek pemilihan sumber belajar Pada penulisan sumber belajar yang dipakai, penulisan nama pengarang dari masing-masing sumber belajar belum urut sesuai abjad. 2. Contohnya: S. Rositawaty dan Aris Muharam.... Azmiyawati, Choiril dkk.... Sulistyanto, Heri, dan Wiyono, Edy.... Aspek penilaian hasil belajar Pada bagian aspek penilaian kognitif proses, teknik penilaian 3. yang digunakan yaitu tes tertulis, bukan tes kinerja. lebih rinci tetapi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik kelas V sekolah dasar. Contohnya: 1. Konsep kartu pada ruas sebelah kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep kartu pada ruas kiri pada kartu berikutnya. 2. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu pertama dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan. 3. Setelah itu pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu berikutnya dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri pada kartu berikutnya dengan waktu yang telah ditentukan. Peneliti mengubah cara penulisan nama pengarang dari masing-masing sumber belajar diubah menjadi urut sesuai abjad. Contohnya: Azmiyawati, Choiril dkk.... S. Rositawaty dan Aris Muharam.... Sulistyanto, Heri, dan Wiyono, Edy.... Peneliti mengubah teknik penilaian pada bagian aspek penilaian kognitif proses menjadi tes kinerja. 4. Pada rubrik penilaian LKS kartu Pada bagian rubrik penilaian 101

5. domino modifikasi sebaiknya dibuat lebih jelas. Tambahkan contoh penskoran. Pemberian skor dan teknik penilaian pada rubrik penilaian diperjelas. Kalimat pertanyaan pada lembar evaluasi terlalu luas. Contohnya: Pada saat kita mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah, kita sering menggunakan bahan berupa... Aspek penggunaan bahasa tulis Ada penggunaan kata yang tidak sesuai dengan EYD 6. LKS kartu domino modifikasi, peneliti tidak sekedar mencantumkan kriteria penilaian saja namun peneliti juga menambahkan contoh penskoran beserta kunci jawaban. Peneliti mengubah kalimat pertanyaan pada lembar evaluasi agar maknanya tidak terlalu luas. Contohnya: Pada saat kita mengikuti kegiatan upacara di sekolah, kita sering menggunakan bahan berupa... untuk menaikkan bendera hingga ujung atas tiang bendera. Peneliti mengubah kata yang tidak sesuai dengan EYD menjadi kata yang baku dan sesuai dengan EYD. Contoh: mengkaitkan. Contoh: mengkaitkan mengaitkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan beberapa kekurangan yang masih terdapat pada produk yang dikembangkan. Oleh karena itu, peneliti melakukan revisi seperti yang tertera pada tabel 4.2 di atas. b. Media Kartu Domino Modifikasi Produk media kartu domino modifikasi yang dikembangkan akan melalui tahap validasi oleh dua pakar media pembelajaran IPA dan seorang guru sekolah dasar. Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Pakar media pembelajaran IPA yang menjadi validator dalam penelitian ini yaitu Ibu Ir. S.A.S, M.Si dan Bapak A.H.P, M.Sc. Produk media kartu domino modifikasi divalidasi sebanyak 1 kali pada tanggal 10 Oktober 2016 oleh Bapak A.H.P, M.Sc dan tanggal 25 Oktober 2016 oleh Ibu Ir. S.A.S, M.Si. 102

Aspek yang dinilai dari media kartu domino modifikasi ini yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, (3) aspek bahasa, (4) aspek penggunaan dan penyajian. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran IPA Ibu Ir. S.A.S, M.Si menunjukkan bahwa skor rata-rata media kartu domino modifikasi yaitu 3,9 dengan kategori Sangat baik. Media pembelajaran Kartu domino modifikasi mengacu Kurikulum SD KTSP 2006 dinyatakan layak digunakan/uji coba dengan revisi sesuai saran (dapat dilihat pada Lampiran 7a). Adapun hasil perhitungan untuk setiap aspek yaitu sebagai berikut, (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 28, (2) total skor aspek tampilan yaitu 46, (3) total skor aspek bahasa yaitu 20, (4) total skor aspek penggunaan dan penyajian yaitu 27. Jumlah skor yang didapat dari jumlah keseluruhan aspek yaitu 121. Untuk memperoleh skor rata-rata, dihitung menggunakan rumus ratarata seperti yang tertulis pada bab III. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,9. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori Sangat baik dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat bab III. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran IPA Bapak A.H.P, M.Sc menunjukkan bahwa skor rata-rata media kartu domino modifikasi yaitu 3,7 dengan kategori Sangat baik. Media pembelajaran Kartu domino modifikasi mengacu Kurikulum SD KTSP 103

2006 dinyatakan layak digunakan/uji coba dengan revisi sesuai saran (dapat dilihat pada Lampiran 7b). Adapun hasil perhitungan untuk setiap aspek yaitu sebagai berikut, (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 24, (2) total skor aspek tampilan yaitu 48, (3) total skor aspek bahasa yaitu 20, (4) total skor aspek penggunaan dan penyajian yaitu 23. Jumlah skor yang didapat dari jumlah keseluruhan aspek yaitu 115. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,7. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori Sangat baik dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat bab III. Rekapitulasi keseluruhan data validasi media kartu domino modifikasi oleh pakar media pembelajaran IPA dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi Media Kartu Domino Modifikasi oleh Pakar Media Pembelajaran IPA Hasil perolehan skor No. Aspek yang dinilai Validator (SAS) Validator (AHP) 1. Konten atau isi 28 24 2. Tampilan 46 48 3. Penggunaan dan penyajian 20 20 4. Bahasa 27 23 Total skor keseluruhan 121 115 Rerata 3,9 3,7 Kriteria Sangat baik Sangat baik Tabel 4.3 tersebut di atas menunjukkan bahwa rerata skor keseluruhan hasil validasi pakar media pembelajaran IPA. Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas media pembelajaran kartu domino 104

modifikasi menurut pakar media pembelajaran IPA memiliki kriteria sangat baik. 5. Data Hasil Validasi Guru Kelas V Sekolah Dasar dan Revisi Produk a. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada penelitian ini juga akan dikoreksi melalui tahap validasi oleh guru kelas V sekolah dasar. Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan perangkat pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti. Guru kelas V sekolah dasar yang menjadi validator dalam penelitian ini yaitu Ibu N.F, S.Pd selaku guru kelas V SD Negeri Deresan. Perangkat pembelajaran divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 28 September 2016. Komponen yang dinilai dari perangkat pembelajaran ini yaitu silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Komponen yang dinilai pada rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media pembelajaran, (7) kegiatan pembelajaran, (8) penilaian hasil belajar, (9) penggunaan bahasa tulis. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari guru kelas V sekolah dasar Ibu N.F, S.Pd menunjukkan bahwa skor rata-rata perangkat pembelajaran yaitu 3,9 dengan kategori Sangat baik. Instrumen perangkat pembelajaran layak digunakan dengan revisi sesuai saran (dapat dilihat pada Lampiran 5c). 105

Ibu N.F, S.Pd memberikan komentar dan saran pada point komponen kegiatan pembelajaran pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Ibu N.F, S.Pd memberikan komentar bagian kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik. Pada bagian kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik Ibu N.F memberikan komentar dalam metode penugasan sebaiknya jumlah anggota dalam setiap kelompok sebaiknya dikurangi. Adapun hasil perhitungan untuk setiap komponen yaitu sebagai berikut, (1) total skor penilaian silabus 20, (2) total skor identitas RPP yaitu 4, (2) total skor perumusan indikator yaitu 12, (3) total skor perumusan tujuan pembelajaran yaitu 8, (4) total skor pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran yaitu 12, (5) total skor pemilihan sumber belajar yaitu 12, (6) total skor pemilihan media pembelajaran yaitu 11, (7) total skor kegiatan pembelajaran yaitu 32, (8) total skor penilaian hasil belajar yaitu 8, (9) total skor penggunaan bahasa tulis yaitu 16. Jumlah skor yang didapat dari jumlah keseluruhan komponen yaitu 135. Untuk memperoleh skor rata-rata, dihitung menggunakan rumus ratarata seperti yang tertulis pada bab III. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,9. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori Sangat baik dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat bab III. Rekapitulasi keseluruhan data validasi perangkat pembelajaran oleh guru kelas V sekolah dasar dapat dilihat pada tabel berikut ini. 106

No. Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran 1. Silabus Oleh Guru Kelas V Sekolah Dasar Komponen yang dinilai Hasil perolehan skor Validator (NF) a. Kelengkapan komponen silabus. 4 b. Kesesuaian antara SK, KD, indikator. 4 c. Kesesuaian pemilihan media belajar. 4 d. Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. 4 e. Kesesuaian antara penilaian dengan indikator 4 yang dirumuskan. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Identitas RPP 4 b. Perumusan Indikator 12 c. Perumusan Tujuan Pembelajaran 8 d. Pemilihan dan pengorganisasian materi 12 pembelajaran e. Pemilihan sumber belajar 12 f. Pemilihan media belajar 11 g. Kegiatan pembelajaran 32 h. Penilaian hasil belajar 8 i. Penggunaan bahasa tulis 16 Total skor keseluruhan 135 Rerata 3,9 Kriteria Sangat baik Tabel 4.4 tersebut di atas menunjukkan bahwa rerata skor keseluruhan hasil validasi guru sekolah dasar. Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas perangkat pembelajaran menurut guru sekolah dasar meiliki kriteria sangat baik. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh guru sekolah dasar Ibu N.F direvisi sesuai dengan komentar dan saran. Komentar dan saran validator serta revisi akan dijabarkan dalam tabel berikut. 107

Tabel 4.5 Komentar Guru SD dan Revisi No. Komentar Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 1. Dalam metode penugasan sebaiknya jumlah anggota dalam setiap kelompok sebaiknya dikurangi. Hal itu bertujuan agar jawaban tidak mudah ditebak oleh peserta didik. Contoh: Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Metode penugasan jumlah anggota dalam setiap kelompok sebaiknya dikurangi Contoh: Setiap kelompok terdiri dari 3 orang. Tabel 4.5 di atas menunjukkan beberapa kekurangan yang masih terdapat pada produk yang dikembangkan. Oleh karena itu, peneliti melakukan revisi seperti yang tertera pada tabel 4.5 di atas. b. Media Kartu Domino Modifikasi Guru yang menjadi validator dalam penelitian ini yaitu Ibu N.F, S.Pd selaku guru kelas V SD Negeri Deresan. Validasi oleh ibu N.F, S.Pd dilakukan pada tanggal 28 September 2016. Aspek yang dinilai dari media pembelajaran IPA ini yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, (3) aspek bahasa, (4) aspek penggunaan dan penyajian. Hasil validasi yang diperoleh dari guru N.F, S.Pd menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran IPA yaitu 3,9 dengan kategori sangat baik. Media pembelajaran Kartu domino modifikasi mengacu kurikulum SD KTSP 2006 dinyatakan layak digunakan/uji coba dengan revisi sesuai saran (dapat dilihat pada Lampiran 7c). Ibu N.F, S.Pd memberikan komentar dan saran pada beberapa point pada aspek tampilan. Pada aspek tampilan point pertama Ibu N.F memberikan komentar agar warna tulisan diganti warna biru tua Selanjutnya, pada aspek 108

tampilan point kelima Ibu N.F memberikan komentar agar bentuk media kartu domino modifikasi dapat diperpendek lagi. Pada aspek tampilan point keempat Ibu N.F meberikan komentar agar kalimat tidak terlalu panjang dan memakan tempat sebaiknya dalam satu kartu dilengkapi dengan gambar. Adapun hasil perhitungan untuk setiap aspek yaitu sebagai berikut, (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 28, (2) total skor aspek tampilan yaitu 46, (3) total skor aspek bahasa yaitu 20, (4) total skor aspek penggunaan dan penyajian yaitu 27. Jumlah skor yang didapat dari jumlah keseluruhan aspek yaitu 121. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,9. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori Sangat baik dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat bab III. Rekapitulasi keseluruhan data validasi media kartu domino modifikasi oleh guru kelas V sekolah dasar dapat dilihat pada tabel berikut ini. No. Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Validasi Media Kartu Domino Modifikasi Oleh Guru Kelas V Sekolah Dasar Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator (NF) 1. Konten atau isi 28 2. Tampilan 46 3. Penggunaan dan penyajian 20 4. Bahasa 27 Total skor keseluruhan 121 Rerata 3,9 Kriteria Sangat baik 109

Tabel 4.6 tersebut di atas menunjukkan bahwa rerata skor keseluruhan hasil validasi guru sekolah dasar. Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut guru sekolah dasar meiliki kriteria sangat baik. Produk yang telah divalidasi oleh guru sekolah dasar Ibu N.F direvisi sesuai dengan komentar dan saran. Komentar dan saran validator serta revisi akan dijabarkan dalam tabel berikut. Tabel 4.7 Komentar Guru SD dan Revisi No. Komentar Revisi Aspek tampilan 1. Background warna kartu cukup Peneliti mengubah warna bagus tetapi agar kontras dan tulisan huruf pada pada kartu domino lebih terbaca, mungkin untuk warna modifikasi menggunakan hurufnya bisa menggunakan warna biru tua bukan hitam. Contoh: warna biru tua. Contoh: 2. Agar kalimat tidak terlalu panjang dan memakan tempat, sebaiknya dalam satu kartu diberi gambar. Contoh: Pada satu kartu diberikan gambar agar kalimat tidak terlalu panjang dan memakan tempat. Contoh: 3. Ukuran kartu domino modifikasi bisa diperpendek ukurannya agar ukurannya menyerupai bentuk aslinya. Ukuran kartu domino modifikasi dengan panjang 18,5 cm dan lebar 4,5 cm. Peneliti mengubah ukuran kartu domino modifikasi menjadi 15,5 cm untuk panjangnya dan 4 cm untuk lebarnya. 110

Tabel 4.7 tersebut menunjukkan bahwa media kartu domino modifikasi perlu direvisi sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan. Berdasarkan komentar dan saran dari guru sekolah dasar tersebut, peneliti kembali melakukan revisi terhadap media kartu domino modifikasi dengan acuan revisi yang tertera pada tabel 4.7 di atas. 6. Kajian Uji Coba Produk Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan langkah uji coba produk pada tanggal 8 November dan 14 November 2016 di SD Negeri Sinduadi 1. Subjek penelitian untuk uji coba produk ini yaitu peserta didik kelas V B dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 anak. Alasan peneliti melakukan uji coba produk di SD N Sinduadi 1 karena kelas-kelas di sekolah ini merupakan kelas paralel. Selain itu, peneliti juga nantinya akan melakukan penelitian di sekolah dasar yang kelas-kelasnya juga merupakan kelas paralel. Pada langkah uji coba produk ini, guru kelas V B di SD Negeri Sinduadi 1 mempercayakan kepada peneliti untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sendiri tanpa didampingi oleh guru kelas V B tersebut. Guru kelas V B tersebut juga memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan belajar mengajar diawali dengan berdoa bersama dan melakukan presensi kepada para peserta didik. Lalu, peneliti mengkondisikan para peserta didik agar para peserta didik siap untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar pada hari itu. Selanjutnya, peneliti melakukan apersepsi 111

dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi pelajaran yang akan dibahas kepada para peserta didik. Peneliti juga melakukan motivasi dengan mengajak para peserta didik untuk menyanyikan lagu Belajar Gembira menggunakan nada lagu Menanam Jagung. Lirik pada lagu tersebut diganti dengan kalimat yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Setelah itu, peneliti melakukan orientasi dengan mengkaitkan lagu tersebut dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Selanjutnya, peneliti melaksanakan kegiatan inti yang berbasis eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK) menggunakan kartu domino modifikasi. Dalam kegiatan inti tersebut, peneliti juga menggunakan lembar kerja peserta didik dan lembar evaluasi. Lembar kerja peserta didik dibagikan kepada masing-masing kelompok yang terdiri dari 3 peserta didik. Lembar kerja peserta didik tersebut digunakan untuk menuliskan jawaban dari kartu domino modifikasi yang telah disusun oleh kelompok masiing-masing (dapat dilihat pada Lampiran 11a dan Lampiran 11b). Peneliti juga membagikan lembar evaluasi kepada masing-masing peserta didik. Lembar evaluasi tersebut terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian (dapat dilihat pada Lampiran 13a dan Lampiran 13b). Para peserta didik mengerjakan lembar evaluasi tersebut secara individu pada akhir kegiatan inti. Hasil dari lembar evaluasi tersebut dihitung menggunakan data yang sudah diperoleh kemudian diolah menggunakan program SPSS 22 for Windows. Pengolahan data menggunakan program SPSS 22 for Windows 112

ini dilakukan untuk menganalisis item soal yang valid. Hasil dari pengolahan data tersebut akan menunjukkan valid atau tidaknya suatu item. Berikut ini adalah hasil validasi dengan SPSS untuk soal pilihan ganda pada uji coba produk pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2. Tabel 4.8 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Produk No Item Pearson Correlation Hasil Validitas 1. 0 Tidak Valid 2. 0,030 Valid 3. 0,030 Valid 4. 0,201 Tidak Valid 5. 0,212 Tidak Valid 6. 0,406 Tidak Valid 7. 0,269 Tidak Valid 8. 0,994 Tidak Valid 9. 0,552 Tidak Valid 10. 0,015 Valid 11 0,027 Valid 12. 0,406 Tidak Valid 13. 0,475 Tidak Valid 14. 0,016 Valid 15. 0,450 Tidak Valid 16. 0,018 Valid 17. 0,048 Valid 18. 0,701 Tidak Valid 19. 0,563 Tidak Valid 20. 0,000 Valid Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS pada tabel 4.8 hasil validitas soal pilihan ganda pada pertemuan I terdapat 8 soal yang valid. Soal yang valid yaitu item soal nomor 2, 3, 10, 11, 14, 16, 17 dan 20. Terdapat 12 soal yang tidak valid yaitu nomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 15, 18 dan 19. Berdasarkan hasil tersebut maka soal yang tidak valid harus diperbaiki. Soalsoal yang telah diperbaiki dapat dilihat pada Lampiran 15a. 113

Tabel 4.9 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Produk Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS pada tabel 4.8 hasil validitas soal pilihan ganda pada pertemuan II terdapat 9 soal yang valid. Soal yang valid yaitu item soal nomor 1, 5, 6, 8, 13, 14, 15, 18, dan 19. Terdapat 11 soal yang tidak valid yaitu nomor 2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 16, 17 dan 20. Berdasarkan hasil tersebut maka soal yang tidak valid harus diperbaiki. Soal-soal yang telah diperbaiki dapat dilihat pada Lampiran 15b. Instrumen berikutnya yang dihitung dengan SPSS adalah instrumen soal essay yang terdiri dari 5 soal. Berikut ini adalah hasil validasi dengan SPSS untuk soal essay pada uji coba produk pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2. No Item Pearson Correlation Hasil Validitas 1. 0,023 Valid 2. 0,065 Tidak Valid 3. 0,051 Tidak Valid 4. 0,262 Tidak Valid 5. 0,001 Valid 6. 0,005 Valid 7. 0,134 Tidak Valid 8. 0,041 Valid 9. 0,127 Tidak Valid 10. 0,287 Tidak Valid 11 0,136 Tidak Valid 12. 0,656 Tidak Valid 13. 0,008 Valid 14. 0,004 Valid 15. 0,020 Valid 16. 0,465 Tidak Valid 17. 0,536 Tidak Valid 18. 0,010 Valid 19. 0,012 Valid 20. 0,375 Tidak Valid 114

Tabel 4.10 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Produk No Pearson Hasil Validitas Item Correlation 1. 0,023 Valid 2. 0,000 Valid 3. 0,018 Valid 4. 0,000 Valid 5. 0,000 Valid Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS pada tabel 4.10 hasil validitas soal essay pada pertemuan I terdapat 5 soal yang valid. Soal yang valid yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Dengan demikan, semua soal essay pada pertemuan I ini dinyatakan valid. Tabel 4.11 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba Produk No Pearson Hasil Validitas Item Correlation 1. 0,000 Valid 2. 0,000 Valid 3. 0,001 Valid 4. 0,000 Valid 5. 0,000 Valid Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS pada tabel 4.11 hasil validitas soal essay pada pertemuan II terdapat 5 soal yang valid. Soal yang valid yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Dengan demikan, semua soal essay pada pertemuan II ini dinyatakan valid. Pengolahan data menggunakan program SPSS 22 for Windows ini juga dilakukan untuk menganalisis item soal yang reliabel. Hasil dari pengolahan data tersebut akan menunjukkan reliabel atau tidaknya suatu item. 115

Berikut ini adalah hasil reliabilitas dengan SPSS untuk soal pilihan ganda pada uji coba produk pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2. Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Produk Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,533 8 Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan SPSS pada tabel 4.12 hasil reliabilitas soal pilihan ganda pada pertemuan I, diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,533. Maka uji reliabilitas pada soal pilihan ganda pertemuan I dikatakan reliabilitas buruk karena Cronbach s Alpha kurang dari 0,6. Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Produk Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,642 9 Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan SPSS pada tabel 4.13 hasil reliabilitas soal pilihan ganda pada pertemuan II, diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,642. Maka uji reliabilitas pada soal pilihan ganda pertemuan I dikatakan reliabilitas dapa diterima karena Cronbach s Alpha lebih dari 0,6. Instrumen berikutnya yang dihitung dengan SPSS adalah instrumen soal essay yang terdiri dari 5 soal. Berikut ini adalah hasil reliabilitas dengan 116

SPSS untuk soal essay pada uji coba produk pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2. Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Produk Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,443 5 Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan SPSS pada tabel 4.14 hasil reliabilitas soal essay pada pertemuan I, diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,443. Maka uji reliabilitas pada soal essay pertemuan I dikatakan reliabilitas buruk karena Cronbach s Alpha kurang dari 0,6. Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba Produk Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,737 5 Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan SPSS pada tabel 4.15 hasil reliabilitas soal essay pada pertemuan II, diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,737. Maka uji reliabilitas pada soal essay pertemuan I dikatakan reliabilitas dapat diterima karena Cronbach s Alpha lebih dari 0,6. Selain itu, peneliti membagikan kuesioner kepada para peserta didik pada akhir kegiatan penutup pembelajaran. Peneliti membagikan kuesioner tersebut supaya peneliti dapat melihat respon peserta didik terhadap penggunaan kartu domino modifikasi dalam kegiatan belajar mengajar (dapat 117

dilihat pada Lampiran 9). Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi data kuesioner yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel. 4.16 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Produk No. Responden Jumlah Skor Rerata Kriteria Komentar 1. F.A.F. 52 2,6 Baik 2. A.A. 54 2,7 Baik 3. A.S. 62 3,1 Baik 4. A.F.P. 60 3 Baik 5. A.N.W. 75 3,75 Sangat Baik 6. A.R. 71 3,55 Sangat Baik 7. A.N.R. 67 3,35 Sangat Baik 8. B.T.H. 58 2,9 Baik 9. B.P.T. 64 3,2 Baik 10. D.A.N. 71 3,55 Sangat Baik 11. D.P.N. 73 3,65 Sangat Baik 12. F.P.H. 59 2,95 Baik 13. M.B.B. 61 3,05 Baik 14. M.J.W. 57 2,85 Baik 15. M.R. 72 3,6 Sangat Baik 16. N.S.L. 60 3 Baik 17. N.K.P. 73 3,65 Sangat Baik 18. N.T.M. 70 3,5 Sangat Baik 19. N.M.A. 69 3,45 Sangat Baik 20. N.N.P. 65 3,25 Sangat Baik 21. R.N.P. 77 3,85 Sangat Baik 22. R.R. 69 3,45 Sangat Baik 23. R.S. 59 2,95 Baik 24. R.D.P. 66 3,3 Sangat Baik 25. S.E.R. 67 3,35 Sangat Baik 26. S.R. 70 3,5 Sangat Baik 27. S.S.S.E. 62 3,1 Baik 28. T.H.K. 76 3,8 Sangat Baik 29. N.F.S. 69 3,45 Sangat Baik 30. G. 71 3,55 Sangat Baik Jumlah 1908 98,95 Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa skor kuesioner secara keseluruhan adalah 1.908. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 18 responden memberikan penilaian terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA yang termasuk dalam kategori sangat baik dan 12 118

responden memberikan penilaian terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA yang termasuk dalam kategori baik. Selanjutnya, data tersebut dihitung rerata keseluruhan dibagi banyaknya jumlah responden. Jumlah total rerata kelas adalah 98,95 dibagi banyaknya responden yaitu 30 responden maka akan diketahui rerata keseluruhan kelas uji coba produk adalah 3,3. Berdasarkan klasifikasi Widoyoko (2014: 144) yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab III maka nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Maka kartu domino modifikasi IPA layak digunakan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Selama peneliti melakukan langkah uji coba produk di kelas V B SD Negeri Sinduadi 1, peneliti mengalami beberapa kendala maupun komentar. Kendala maupun komentar tersebut berasal dari para peserta didik. Beberapa peserta didik ada yang mengomentari ada beberapa kata dan kalimat yang sulit untuk dipahami. Oleh karena itu, produk kartu domino modifikasi masih perlu direvisi sesuai saran. 7. Kajian Hasil Uji Coba Pemakaian Dalam langkah uji coba pemakaian ini, peneliti telah melakukan perbaikan terlebih dahulu berdasarkan komentar maupun saran yang didapatkan dari langkah uji coba produk. Peneliti melaksanakan langkah uji coba pemakaian pada tanggal 22-23 November 2016 di SD Negeri Deresan pada kelas V A. Subjek penelitian pada langkah uji coba pemakaian ini sebanyak 30 peserta didik. Pada langkah uji coba pemakaian ini, guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti. Kegiatan belajar 119

mengajar yang dilakukan pada langkah uji coba pemakaian sama dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada langkah uji coba produk sebelumnya. Kegiatan belajar mengajar diawali dengan berdoa bersama dan melakukan presensi kepada para peserta didik. Lalu, guru mengkondisikan para peserta didik agar para peserta didik siap untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar pada hari itu. Selanjutnya, guru melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi pelajaran yang akan dibahas kepada para peserta didik. Guru juga melakukan motivasi dengan mengajak para peserta didik untuk menyanyikan lagu Ayo Belajar menggunakan nada lagu Naik Becak. Lirik pada lagu tersebut diganti dengan kalimat yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Setelah itu, guru melakukan orientasi dengan mengkaitkan lagu tersebut dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Selanjutnya, guru melaksanakan kegiatan inti yang berbasis eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK) menggunakan kartu domino modifikasi. Dalam kegiatan inti tersebut, guru membagikan lembar kerja peserta didik dan lembar evaluasi. Lembar kerja peserta didik dibagikan kepada masingmasing kelompok yang terdiri dari 3 peserta didik. Lembar kerja peserta didik tersebut digunakan untuk menuliskan jawaban dari kartu domino modifikasi yang telah disusun oleh kelompok masing-masing (dapat dilihat pada Lampiran 12a dan Lampiran 12b). 120

Pada langkah uji coba pemakaian ini, peneliti membagikan lembar evaluasi kepada masing-masing peserta didik. Lembar evaluasi tersebut terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian (dapat dilihat pada Lampiran 15a dan Lampiran 15b). Para peserta didik mengerjakan lembar evaluasi tersebut secara individu pada akhir kegiatan inti. Hasil dari lembar evaluasi tersebut dihitung menggunakan data yang sudah diperoleh kemudian diolah menggunakan program SPSS 22 for Windows. Pengolahan data menggunakan program SPSS 22 for Windows ini dilakukan untuk menganalisis item soal yang valid. Hasil dari pengolahan data tersebut akan menunjukkan valid atau tidaknya suatu item. Berikut ini adalah hasil validasi dengan SPSS untuk soal pilihan ganda pada uji coba pemakaian pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2. Tabel 4.17 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Pemakaian No Item Pearson Correlation Hasil Validitas 1. 0,004 Valid 2. 0,004 Valid 3. 0,001 Valid 4. 0,000 Valid 5. 0,455 Tidak Valid 6. 0,005 Valid 7. 0,001 Valid 8. 0,070 Tidak Valid 9. 0,167 Tidak Valid 10. 0,000 Valid 11 0,015 Valid 12. 0,009 Valid 13. 0,001 Valid 14. 0,366 Tidak Valid 15. 0,004 Valid 16. 0,002 Valid 17. 0,000 Valid 121

Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS pada tabel 4.17 hasil validitas soal pilihan ganda pada pertemuan I terdapat 15 soal yang valid. Soal yang valid yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19 dan 20. Terdapat 5 soal yang tidak valid yaitu nomor 5, 8, 9, 14, dan 18. 18. 0,351 Tidak Valid 19. 0,005 Valid 20. 0,002 Valid Tabel 4.18 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Pemakaian No Pearson Hasil Validitas Item Correlation 1. 0,002 Valid 2. 0,001 Valid 3. 0,004 Valid 4. 0,000 Valid 5. 0,010 Valid 6. 0,006 Valid 7. 0,000 Valid 8. 0,073 Tidak Valid 9. 0,127 Tidak Valid 10. 0,059 Tidak Valid 11 0,003 Valid 12. 0,072 Tidak Valid 13. 0,000 Valid 14. 0,001 Valid 15. 0,000 Valid 16. 0,088 Tidak Valid 17. 0,052 Tidak Valid 18. 0,001 Valid 19. 0,003 Valid 20. 0,000 Valid Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS pada tabel 4.18 hasil validitas soal pilihan ganda pada pertemuan I terdapat 14 soal yang valid. 122

Soal yang valid yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 11, 13, 14, 15, 18, 19 dan 20. Terdapat 6 soal yang tidak valid yaitu nomor 8, 9, 10, 12, 16 dan 17. Instrumen berikutnya yang dihitung dengan SPSS adalah instrumen soal essay yang terdiri dari 5 soal. Berikut ini adalah hasil validasi dengan SPSS untuk soal essay pada uji coba pemakaian pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2. Tabel 4.19 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Pemakaian No Pearson Correlation Hasil Validitas Item 1. 0,017 Valid 2. 0,000 Valid 3. 0,000 Valid 4. 0,001 Valid 5. 0,001 Valid Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS pada tabel 4.19 hasil validitas soal essay pada pertemuan I terdapat 5 soal yang valid. Soal yang valid yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Dengan demikan, semua soal essay pada pertemuan I ini dinyatakan valid. Tabel 4.20 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba Pemakaian No Pearson Correlation Hasil Validitas Item 1. 0,000 Valid 2. 0,001 Valid 3. 0,001 Valid 4. 0,003 Valid 5. 0,000 Valid 123

Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS pada tabel 4.20 hasil validitas soal essay pada pertemuan II terdapat 5 soal yang valid. Soal yang valid yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Dengan demikan, semua soal essay pada pertemuan I ini dinyatakan valid. Pengolahan data menggunakan program SPSS 22 for Windows ini juga dilakukan untuk menganalisis item soal yang reliabel. Hasil dari pengolahan data tersebut akan menunjukkan reliabel atau tidaknya suatu item. Berikut ini adalah hasil reliabilitas dengan SPSS untuk soal pilihan ganda pada uji coba pemakaian pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2. Tabel 4.21 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Pemakaian Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,672 15 Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan SPSS pada tabel 4.21 hasil reliabilitas soal pilihan ganda pada pertemuan I, diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,672. Maka uji reliabilitas pada soal pilihan ganda pertemuan I dikatakan reliabilitas dapat diterima karena Cronbach s Alpha lebih dari 0,6. Tabel 4.22 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Pemakaian Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,564 14 124

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan SPSS pada tabel 4.22 hasil reliabilitas soal pilihan ganda pada pertemuan II di atas, diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,564. Maka uji reliabilitas pada soal pilihan ganda pertemuan II dikatakan reliabilitas buruk karena Cronbach s Alpha kurang dari 0,6. Instrumen berikutnya yang dihitung dengan SPSS adalah instrumen soal essay yang terdiri dari 5 soal. Berikut ini adalah hasil reliabilitas dengan SPSS untuk soal essay pada uji coba pemakaian pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2. Tabel 4.23 Hasil Uji Reliabilitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Pemakaian Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,563 5 Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan SPSS pada tabel 4.23 hasil reliabilitas soal essay pada pertemuan I, diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,563. Maka uji reliabilitas pada soal essay pertemuan I dikatakan reliabilitas buruk karena Cronbach s Alpha kurang dari 0,6. Tabel 4.24 Hasil Uji Reliabilitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba Pemakaian Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,554 5 125

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan SPSS pada tabel 4.24 hasil reliabilitas soal essay pada pertemuan I, diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,554. Maka uji reliabilitas pada soal essay pertemuan I dikatakan reliabilitas buruk karena Cronbach s Alpha kurang dari 0,6. Selain itu, peneliti membagikan kuesioner kepada para peserta didik pada akhir kegiatan penutup pembelajaran. Peneliti membagikan kuesioner tersebut supaya peneliti dapat melihat respon peserta didik terhadap penggunaan kartu domino modifikasi dalam kegiatan belajar mengajar (dapat dilihat pada Lampiran 9). Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi data kuesioner yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel. 4.25 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian No. Responden Jumlah Skor Rerata Kriteria Komentar 1. A.I.M. 64 3,2 Baik 2. A.A. 57 2,85 Baik 3. A.R.W. 66 3,3 Sangat Baik 4. A.D.M. 67 3,35 Sangat Baik 5. A.N.S. 65 3,25 Sangat Baik 6. A.T.N. 74 3,7 Sangat Baik 7. A.A.R.A. 75 3,75 Sangat Baik 8. D.R.A. 68 3,4 Sangat Baik 9. E..A.F. 74 3,7 Sangat Baik 10. F.A.W. 68 3,4 Sangat Baik 11. F.M. 69 3,45 Sangat Baik 12. G.W.W. 58 2,9 Baik 13. H.P.P. 75 3,75 Sangat Baik 14. I.F. 69 3,45 Sangat Baik 15. M.B.P. 71 3,55 Sangat Baik 16. M.F. 62 3,1 Baik 17. M.L.A.F. 66 3,3 Sangat Baik 18. M.W.W. 66 3,3 Sangat Baik 19. P.L. 69 3,45 Sagat Baik 20. T.C.F. 59 2,95 Baik 21. A.P.P. 71 3,55 Sangat Baik 22. M.Y.W. 59 2,95 Baik 23. R.E.S.A. 64 3,2 Baik 24. A.A.H. 59 2,95 Baik 126

25. M.S.G.T.S. 56 2,8 Baik 26. A.J. 78 3,9 Sangat Baik 27. Y.S. 58 2,9 Baik 28. H.N.A. 68 3,4 Sangat Baik 29. V.E.K.S. 57 2,85 Baik 30. V.A.P. 74 3,7 Sangat Baik Jumlah 1986 99,3 Tabel 4.25 di atas menunjukkan bahwa skor kuesioner secara keseluruhan adalah 1.986. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 19 responden memberikan penilaian terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA yang termasuk dalam kategori sangat baik dan 11 responden memberikan penilian terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA yang termasuk dalam kategori baik. Selanjutnya, data tersebut dihitung rerata keseluruhan dibagi banyaknya jumlah responden. Jumlah total rerata kelas adalah 99,3 dibagi banyaknya responden yaitu 30 responden maka akan diketahui rerata keseluruhan kelas uji coba pemakaian adalah 3,3. Berdasarkan klasifikasi Widoyoko (2014: 144) yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab III maka nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Maka kartu domino modifikasi IPA layak digunakan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. 8. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir berupa media kartu domino modifikasi diperoleh berdasarkan revisi yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti melakukan revisi berdasarkan hasil validasi dan komentar serta saran dari dua ahli media pembelajaran IPA dan seorang guru kelas V sekolah dasar. Selain itu, peneliti juga melakukan revisi berdasarkan hasil dari uji coba produk dan uji coba 127

pemakaian. Produk media kartu domino modifikasi tersebut direvisi oleh peneliti sehingga menghasilkan produk akhir yang lebih baik dan lebih layak untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Produk akhir yang dikembangkan dibuat dalam bentuk media kartu domino modifikasi pada bab Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan perubahan sifat benda untuk peserta didik kelas V A SD Negeri Deresan (dapat dilihat pada Lampiran 20a dan Lampiran 20b). Peneliti merancang produk media kartu domino modifikasi menggunakan Microsoft Publisher. Produk tersebut kemudian disimpan dalam bentuk soft copy menggunakan CD-R dan dicetak juga dalam bentuk hard copy menggunakan kertas Ivory 260 beserta perangkat pembelajaran. 9. Kajian Produk Akhir Kajian produk akhir dalam penelitian ini akan dijelaskan oleh peneliti sebagai berikut. a. Perangkat Pembelajaran Produk akhir perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini terdiri dari silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (dapat dilihat pada Lampiran 18). Silabus yang disusun oleh peneliti disusun secara sistematis. Komponen dalam silabus yaitu (1) Satuan Pendidikan, (2) Mata Pelajaran, (3) Kelas/semester, (4) Topik, (5) Standar Kompetensi, (6) Kompetensi Dasar, (7) Indikator, (8) Pengalaman belajar, (9) Alokasi Waktu, dan (10) Penilaian. Pada komponen penilaian terdiri dari jenis tagihan, teknik penilaian, instrumen, dan contoh soal yang digunakan dalam silabus. 128

Selanjutnya, komponen RPP dalam perangkat pembelajaran telah diperbaiki dan disesuaikan dengan hasil validasi dan saran dari pakar media pembelajaran IPA dan guru kelas V sekolah dasar. Komponen dalam RPP masih sama dengan produk awal, yaitu komponen (1) Satuan Pendidikan/identitas sekolah, (2) Kelas/semester, (3) Mata pelajaran, (4) Alokasi waktu, (5) Standar Kompetensi, (6) Kompetensi Dasar, (7) Indikator, (8) Tujuan pembelajaran, (9) Materi pembelajaran, (10) Pendekatan, model, dan metode pembelajaran, (11) Media, alat, dan media pembelajaran, (12) Langkah-langkah pembelajaran, (13) Penilaian, (14) Lampiran-lampiran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap disertai dengan aturan penggunaan media kartu domino modifikasi, lembar kerja peserta didik, kunci jawaban kartu domino modifikasi, lembar evaluasi, kunci jawaban lembar evaluasi, dan lampiran materi. Pada produk akhir perangkat pembelajaran ini, peneliti melakukan beberapa perbaikan pada beberapa komponen. Pada bagian aturan penggunaan media kartu domino modifikasi, peneliti melakukan perbaikan dengan mengganti kalimat pada aturan tersebut. Peneliti mengganti kalimat dengan kalimat yang lebih rinci tetapi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik kelas V sekolah dasar. Pada bagian sumber belajar, peneliti mengubah cara penulisan nama pengarang dari masing-masing sumber belajar menjadi urut sesuai abjad. Pada bagian aspek penilaian kognitif proses, peneliti mengubah teknik penilaian pada bagian aspek penilaian kognitif proses menjadi tes kinerja. Pada rubrik penilaian LKS kartu domino modifikasi, peneliti tidak sekedar 129

mencantumkan kriteria penilaian saja tetapi peneliti juga menambahkan contoh penskoran beserta kunci jawaban. Pada kalimat pertanyaan pilihan ganda nomor 2 dalam lembar evaluasi, peneliti mengubah kalimat pertanyaan tersebut agar maknanya tidak terlalu luas. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti mengubah kata yang tidak sesuai dengan EYD menjadi kata yang baku dan sesuai dengan EYD. Dalam metode penugasan, peneliti mengubah jumlah anggota dalam setiap kelompok agar lebih efektif. Hal tersebut bertujuan untuk lebih menonjolkan keterlibatan peserta didik sebagai subjek dalam kegiatan belajar mengajar. b. Kartu domino modifikasi Kartu domino modifikasi telah melalui beberapa perbaikan berdasarkan saran maupun komentar yang diperoleh dari langkah validasi, uji coba produk, dan uji coba pemakaian yang telah dilaksanakan sebelumnya. Peneliti melakukan beberapa perubahan pada aspek tertentu, yaitu pada aspek tampilan. Pada aspek tampilan, peneliti mengubah warna huruf pada kartu domino modifikasi menggunakan warna biru tua dari warna hitam sebelumnya. Peneliti mengubah warna huruf pada kartu domino modifikasi agar lebih kontras dan lebih terbaca tulisannya. Selain mengganti warna huruf, peneliti juga menambahkan gambar pada kartu yang berisi kalimat terlalu panjang dan memenuhi tempat.peneliti juga mengubah ukuran kartu domino modifikasi menjadi 15,5 cm untuk panjangnya dan 4 cm untuk lebarnya dari yang sebelumnya panjang 18,5 cm dan lebar 4,5 cm. Peneliti 130

mengganti ukuran kartu domino modifikasi agar bentuk kartu tersebut hampir menyerupai dengan kartu domino aslinya. B. Pembahasan Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan yaitu kartu domino modifikasi. Produk kartu domino modifikasi tersebut dikembangkan berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2015: 409-427) yang terdiri dari 10 langkah. Namun, pada penelitian ini peneliti membatasi hanya sampai pada langkah ke sembilan. Hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu dan biaya yang diperlukan. Adapun kesembilan langkah yang digunakan oleh peneliti yaitu (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, dan (9) Revisi Produk. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, peneliti melakukan langkah awal untuk mengembangkan produk dengan menganalisis potensi maupun masalah yang ada di lapangan. Selanjutnya, peneliti mengumpulkan data berupa informasi yang membantu dalam mengembangkan desain produk. Peneliti kemudian membuat desain produk berupa media kartu domino modifikasi. Lalu, peneliti melakukan validasi produk kepada pakar media pembelajaran IPA dan guru kelas V sekolah dasar. Peneliti melakukan validasi produk tersebut agar peneliti dapat mengetahui kekurangan apa saja yang terdapat pada produk yang dikembangkan. Hasil dari validasi produk tersebut nantinya akan dijadikan sebagai bahan untuk melakukan revisi 131

desain. Setelah peneliti melakukan revisi produk lalu peneliti melakukan uji coba produk kepada 30 peserta didik kelas V sekolah dasar. Berdasarkan hasil uji coba produk tersebut, peneliti kemudian melakukan revisi produk untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang tepat pada produk tersebut. Selanjutnya, peneliti melakukan uji coba pemakaian pada 30 peserta didik kelas V sekolah dasar. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan kartu domino modifikasi dalam materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan perubahan sifat benda. Langkah terakhir dalam penelitian ini yaitu peneliti kembali melakukan revisi produk agar produk lebih layak untuk digunakan. Dalam penelitian ini, pengembangan produk berupa kartu domino modifikasi telah melalui tahap validasi, tahap uji coba produk, dan uji coba pemakaian. Hal tersebut dilakukan untuk melihat kualitas dari kartu domino modifikasi yang dikembangkan. Validasi dilakukan oleh dua orang pakar media pembelajaran IPA dan seorang guru kelas V sekolah dasar. Adapun rincian perolehan skor dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 4.26 Rekapitulasi Pakar Media Pembelajaran IPA dan Guru Kelas V Sekolah Dasar No. Validator Hasil validasi kartu domino modifikasi Skor Kategori 1. Ibu S.A.S,M.Si 3,9 Sangat baik 2. Bp. A.H.P, M.Sc 3,7 Sangat baik 3. Ibu N.F, S.Pd.SD 3,9 Sangat baik Jumlah 11,5 Rata-rata 3,8 Kategori Sangat baik 132

Tabel 4.26 di atas menunjukkan bahwa validator Ibu S.A.S,M.Si memberikan skor 3,9 dengan kategori sangat baik. Validator Bapak A.H.P, M.Sc memberikan skor 3,7 dengan kategori sangat baik. Validator Ibu N.F, S.Pd.SD memberikan skor 3,9 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan keseluruhan skor yang telah diberikan oleh validator tersebut, diperoleh ratarata skor 3,8 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian, kartu domino modifikasi layak digunakan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA. Selain melakukan validasi, peneliti juga membagikan kuesioner kepada para peserta didik kelas V sekolah dasar. Hal tersebut dilakukan untuk melihat respon peserta didik terhadap kualitas kartu domino modifikasi ketika digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Peneliti membagikan kuesioner pada langkah uji coba produk dan pada langkah uji coba pemakaian. Responden pada langkah uji coba produk adalah sebanyak 30 peserta didik kelas V. Jumlah total rerata kelas adalah 98,95 dibagi banyaknya responden yaitu 30 responden maka akan diketahui rerata keseluruhan kelas uji coba produk adalah 3,3 (dapat dilihat pada Tabel 4.16). Berdasarkan klasifikasi Widoyoko (2014: 144) maka nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Adapun responden pada langkah uji coba pemakaian adalah sebanyak 30 peserta didik kelas V. Jumlah total rerata kelas adalah 99,3 dibagi banyaknya responden yaitu 30 responden maka akan diketahui rerata keseluruhan kelas uji coba pemakaian adalah 3,3 (dapat dilihat pada Tabel 4.25). Berdasarkan klasifikasi Widoyoko 133

(2014: 144) maka nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi sangat baik. 134

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan media pembelajaran berupa media kartu domino modifikasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pengembangan media kartu domino modifikasi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan prosedur penelitian pengembangan oleh Borg & Gall yang dikutip dalam Sugiyono. Dari sepuluh prosedur penelitian pengembangan menurut Sugiyono, peneliti hanya menggunakan sembilan langkah yaitu: (1) tahap potensi dan masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk, (4) tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap ujicoba produk, (7) tahap revisi produk, (8) tahap ujicoba pemakaian dan (9) tahap revisi produk hingga menghasilkan produk akhir berupa Media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk peserta didik kelas VA. 2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang melalui tahap validasi oleh pakar media pembelajaran IPA dan seorang guru sekolah dasar kelas V menunjukkan hasil sebagai berikut. (1) hasil validasi pakar media pembelajaran IPA (A) memberikan skor 3,9 dengan kategori sangat baik. (2) hasil validasi pakar media pembelajaran IPA (B) memberikan skor 3,7 dengan kategori sangat baik. (3) hasil validasi guru kelas V SD Negeri Deresan memberi skor 3,9 dengan kategori sangat baik. Media 135

kartu domino modifikasi yang dikembangkan oleh peneliti memiliki skor rata-rata 3,8 dengan kategori sangat baik. Skor tersebut menunjukkan bahwa media kartu domino modifikasi Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk peserta didik kelas V SD Negeri Deresan memiliki kualitas Sangat baik dan layak untuk digunakan ditinjau dari aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek bahasa, serta aspek penggunaan dan penyajian. B. Keterbatasan Penelitian Produk media kartu domino modifikasi yang dikembangkan memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain akan dipaparkan sebagai berikut. 1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan kepada guru kelas V terkait dengan media pembelajaran yang berupa media kartu domino modifikasi. Peneliti tidak melakukan wawancara analisis kebutuhan peserta didik terkait dengan minat peserta didik terhadap media pembelajaran yang berupa media kartu domino modifikasi. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan waktu. 2. Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas menunjukkan ada beberapa soal yang tidak valid dan tidak reliabel. 136

C. Saran Bedasarkan keterbatasan penelitian yang dilakukan oleh peneliti tersebut, maka saran bagi peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan media kartu domino modifikasi sebagai berikut. 1. Wawancara analisis kebutuhan sebaiknya juga dilakukan kepada peserta didik untuk mengetahui kebutuhan dan minat peserta didik terkait media pembelajaran yang berupa media kartu domino modifikasi. 2. Peneliti sebaiknya memperhatikan penggunaan kata dan perumusan kalimat dalam membuat soal. 137

DAFTAR REFERENSI Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, A. (2007). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Azmiyawati, A, Omegawati W.H, Kusumawati R. (2008). IPA salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Darmaswari, M.W. (2014). Penggunaan media pembelajaran kartu domino untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. https://repository.usd.ac.id/ diunduh pada tanggal 1 September 2016. Iskandar, S.M. (2001). Pendidikan ilmu pengetahuan alam. Bandung: CV. Maulana. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran terpadu tematik (teori, praktik, dan penilaian). Bandung: Alfabeta. Mudlofir, A dan Rusydiyah, F. (2016). Desain pembelajaran inovatif dari teori ke praktik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Priyatno, D. (2013). Analisis korelasi, regresi, dan multivariate dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media. Putra, S.R. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Jember: DIVA Press. Ruseno, R. (2011). Penggunaan kartu domino untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. https://digilib.uns.ac.id/...=/penggunaanmedia-kartu-domino-untuk-meningkatkan-keterampilan-berhitungpecahan-siswa-kelas-iii-sdn-kalangan-klaten-tahun-pelajaran- 2010/2011 diunduh pada tanggal 2 November 2016. Rositawaty, S dan Aris, M. (2008). Senang belajar ilmu pengetahuan alam untuk kelas V sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 138

Sakdullah. (2010). Penerapan media kartu domino perkalian untuk meningkatkan keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas IV SDN Sumberanyar I Nguling Pasuruan. http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=47111 diunduh pada tanggal 12 Desember 2016. Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta Barat: Tim Indeks. Sanaky, H. (2013). Media pembelajaran interaktif-inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Sanjaya, W. (2014). Media komunikasi pembelajaran. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. Siregar, E. dan Nara, H. (2011). Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2016). Metode penelitian &pengembangan research and development. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, A. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sulistyanto, H dan Wiyono, E. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Surya, M. (2013). Psikologi guru konsep dan aplikasi dari guru untuk guru. Bandung: CV. Alfabeta. Susanto, A. (2014). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Widoyoko, E.P. (2014). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widoyoko, E.P. (2016). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 139

LAMPIRAN 140

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN UJI COBA PRODUK/UJI COBA TERBATAS 141

LAMPIRAN 2 SURAT IZIN PENELITIAN/UJI COBA PEMAKAIAN 142

LAMPIRAN 3 SURAT KETERANGAN SUDAH MELAKUKAN PENELITIAN 143

LAMPIRAN 4 DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN GURU KELAS V SD NEGERI DERESAN Kelas V SD Negeri Deresan No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan 1. Metode & strategi apa saja yang Anda gunakan pada saat proses belajar mengajar di kelas V? 2. Apakah Anda sudah menggunakan media pembelajaran pada proses belajar mengajar mata pelajaran IPA di kelas V? 3. Jika sudah, materi pelajaran IPA apa saja yang sudah menggunakan media pembelajaran pada proses belajar mengajar di kelas V? Tergantung materi yang diajarkan saja, kadang-kadang strateginya melalui percobaan menggunakan gambar-gambar, menggunakan benda konkret dan menjelaskan materi berulang-ulang. Kadang-kadang memakai metode demonstrasi, ceramah, tanya jawab dan diskusi dalam kelompok. Medianya kadang-kadang memakai gambar, benda-benda konkret, praktek di laboratorium. Ya tentunya media pembelajaran yang dipakai itu ya harus menyesuaikan sama materi pelajaran yang diajarkan. Kemarin anak-anak kelas V juga itu lho mbak diajak ke laboratorium kedokteran UGM. Anak-anak bisa melihat langsung organ-organ tubuh katak sama burung merpati. Beberapa materi pada mata pelajaran IPA sudah menggunakan media pembelajaran. Misalnya, pada materi batuan siswa mengamati langsung beberapa bentuk batuan yang ada di sekitar lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal. Pada materi fotosintesis peserta didik melakukan percobaan langsung pada tanaman hijau. Pada materi organ pernapasan dan organ pencernaan hewan, siswa mengunjungi laboratorium kedokteran UGM untuk mengamati secara langsung organ-organ tubuh hewan (katak & burung merpati). Namun, media pembelajaran yang digunakan pada materi pelajaran IPA ini kebanyakan sekedar menggunakan gambargambar saja. 144

4. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar di kelas? 5. Apakah ada materi pelajaran IPA yang masih dirasa sulit oleh siswa di kelas V walaupun sudah menggunakan media pembelajaran? 6. Permasalahan apa saja yang Anda hadapi dalam mengajar mata pelajaran IPA kelas V? 7. Bagaimana upaya Anda untuk mengatasi siswa kelas V yang masih mengalami kesulitan waluaupun sudah menggunakan media pembelajaran? 8. Bagaimana kondisi siswa kelas V ketika Anda menggunakan media pembelajaran pada proses belajar mengajar? 9. Bagaimana antusias siswa kelas V ketika Anda menggunakan media pembelajaran pada proses belajar mengajar? 10. Menurut Anda, apa saja fungsi dari penggunaan sebuah media pembelajaran? Hasil belajar siswa dapat meningkat setelah menggunakan media pembelajaran. Namun, meningkat tidaknya itu tergantung siswa yang menggunakannya. Ada beberapa siswa yang serius dan ada pula beberapa siswa yang tidak serius serta sekedar bermain-main ketika menggunakan media pembelajaran. Hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar dari masing-masing siswa. Ada. Namun, saya rasa semua materi pada mata pelajaran IPA ini memang semuanya memerlukan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimiliki sekolah sudah lumayan lengkap tetapi penggunaannya harus bergantian dengan siswa kelas lain. Hal ini dikarenakan kelas di SD ini merupakan kelas paralel. Saya menjelaskan materi pelajaran secara berulang-ulang dan pelan-pelan. Saya juga membagi siswa menjadi bebrapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang pintar dan siswa yang belum begitu pintar. Setelah itu, saya memberikan tugas agar dikerjakan secara berkelompok dan siswa dapat saling bertukar pendapatnya. Saya rasa kondisi siswa-siswi ketika media pembelajaran digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar itu terlihat antusias. Siswa-siswi lebih tertarik dan lebih bersemangat ketika menggunakan media pembelajaran di kelas. Fungsi dari media pembelajaran itu ya salah satunya membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa-siswi di kelas. Media pembelajaran juga mempunyai fungsi lain sebagai sarana penghubung antara guru dan siswa, menarik perhatian siswa dan memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. 145

11. Apakah Anda mengenal media pembelajaran yang berbasis konvensional? 12. Apakah Anda sudah pernah menggunakan media pembelajaran yang berbasis konvensional? 13. Apakah Anda mengenal media kartu domino modifikasi IPA? 14. Apakah Anda sudah pernah menggunakannya? 15. Apakah Anda sudah permah membuat / mengembangkan media pembelajaran kartu domino modifikasi IPA tersebut secara pribadi? 16. Apakah Anda sudah pernah menerapkannya pada proses belajar mengajar di kelas 5? Menurut pemahaman saya, media pembelajaran konvensional itu media pembelajaran yang bersifat manual. Selain itu, media pembelajaran yang berbasis konvensional merupakan media pembelajaran yang nyata dan menggunakan benda-beda konkret. Saya sudah menggunakan media pembelajaran berbasis konvensional. Contohnya, seperti menggunakan bendabenda konkret. Misalnya, tumbuh-tumbuhan dan batuan. Apabila tidak bisa menghadirkan benda-benda konkret yang berkaitan dengan materi, maka saya menggunakan gambar-gambar benda konkret. Saya belum mengenal media kartu domino modifikasi IPA itu yang seperti apa. Saya belum pernah menggunakan media kartu domino modifikasi IPA. Hal itu dsebabkan karena media kartu domino modifikasi IPA belum ada di sekolah. Saya belum pernah membuat maupun mengembangkan media pembelajaran yang berupa kartu domino modifikasi IPA secara pribadi. Pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, saya belum pernah menerapkan media pembelajaran yang berupa kartu domino modifikasi IPA. 146

LAMPIRAN 5a INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH PAKAR MEDIA (A) 147

148

149

150

151

LAMPIRAN 5b INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH PAKAR MEDIA (B) 152

153

154

155

156

LAMPIRAN 5c INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS V SD N DERESAN 157

158

159

160

161

LAMPIRAN 6 REKAPITULASI HASIL VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Silabus Komponen Perangkat Pembelajaran No. Komponen Validator Silabus 1 2 3 1. Kelengkapan komponen silabus. 4 4 4 2. Kesesuaian antara SK, KD, indikator. 4 4 4 3. Kesesuaian pemilihan media belajar. 4 4 4 4. Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. 4 4 4 5. Kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang 4 4 4 dirumuskan. Jumlah Skor Secara Keseluruhan 20 20 20 Skor total 60 Rata-rata 3 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) No. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Validator 1 2 3 A. IDENTITAS RPP 1. Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan tingkat 4 4 4 pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu). Jumlah Skor Secara Keseluruhan 4 4 4 Skor total 12 Rata-rata 4 B. PERUMUSAN INDIKATOR 1. Kesesuaian indikator dengan SK dan KD. 4 3 4 2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional 4 3 4 dengan kompetensi yang diukur. 3. Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap, dan 4 3 4 keterampilan. Jumlah Skor Secara Keseluruhan 12 9 12 Skor total 33 Rata-rata 3,7 C. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator. 4 3 4 2. Kelengkapan komponen auidience, behaviour, 4 3 4 condition, dan degree dalam tujuan pembelajaran. Jumlah Skor Secara Keseluruhan 8 6 8 Skor total 22 Rata-rata 3,7 162

D. PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN 1. Kesesuaian materi dengan kompetensi yang akan 4 3 4 dicapai. 2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. 4 3 4 3. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu. 4 3 4 Jumlah Skor Secara Keseluruhan 12 9 12 Skor total 33 Rata-rata 3,7 E. PEMILIHAN SUMBER BELAJAR 1. Kesesuaian sumber belajar dengan SK, KD dan indikator. 4 3 4 2. Kesesuaian sumber belajar dengan materi 4 3 4 pembelajaran. 3. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik 4 3 4 peserta didik. Jumlah Skor Secara Keseluruhan 12 9 12 Skor total 33 Rata-rata 3,7 F. PEMILIHAN MEDIA BELAJAR 1. Kesesuaian media belajar dengan tujuan yang ingin dicapai. 4 3 4 2. Kesesuaian media belajar dengan materi 4 3 4 pembelajaran. 3. Kesesuaian media belajar dengan karakteristik 4 3 3 peserta didik. Jumlah Skor Secara Keseluruhan 12 9 11 Skor total 32 Rata-rata 3,5 G. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan dengan 4 3 4 indikator dan tujuan yang ingin dicapai. 2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran. 4 3 4 3. Kesesuaian metode pembelajaran dengan 4 3 4 karakteristik peserta didik. 4. Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas 4 4 4 (apersepsi, motivasi, dan orientasi). 5. Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan EEK (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) atau sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan). 4 4 4 6. Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas 4 4 4 (menyimpulkan, refleksi, dan tindak lanjut). 7. Setiap langkah dalam pembelajaran tersusun 4 3 4 sistematis. 8. Kesesuaian dengan alokasi waktu. 4 3 4 163

Jumlah Skor Secara Keseluruhan 32 27 32 Skor total 91 Rata-rata 3,8 H. PENILAIAN HASIL BELAJAR 1. Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian 3 3 4 dengan indikator yang akan dicapai. 2. Kelengkapan instrumen penilaian (soal, rubrik 4 3 4 penilaian, pedoman penskoran, kunci jawaban). Jumlah Skor Secara Keseluruhan 7 6 8 Skor total 21 Rata-rata 3,5 I. PENGGUNAAN BAHASA TULIS 1. Ketepatan ejaan. 4 3 4 2. Ketepatan pemilihan kata. 4 2 4 3. Kebakuan struktur kalimat. 4 2 4 4. Kebakuan bentuk huruf dan angka. 4 3 4 Jumlah Skor Secara Keseluruhan 16 10 16 Skor total 42 Rata-rata 3,5 Jumlah Skor Seluruh Aspek 379 Rerata 3,7 Kriteria Sangat baik 164

LAMPIRAN 7a INSTRUMEN VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN OLEH PAKAR MEDIA (A) 165

166

167

168

LAMPIRAN 7b INSTRUMEN VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN OLEH PAKAR MEDIA (B) 169

170

171

172

LAMPIRAN 7c INSTRUMEN VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS V SD NEGERI DERESAN 173

174

175

176

LAMPIRAN 8 REKAPITULASI HASIL VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN No. Aspek yang dinilai A. Aspek konten atau isi Validator 1 2 3 1. Media berisi materi pelajaran yang mampu 4 4 4 memperdalam pengetahuan peserta didik. 2. Media berisi materi yang sesuai dengan SK, KD, 4 4 4 dan indikator yang akan dicapai. 3. Media mendorong peserta didik untuk saling 4 4 4 bekerja sama. 4. Media menimbulkan minat peserta didik. 4 4 4 5. Media menumbuhkan antusias peserta didik. 4 3 4 6. Media memfasilitasi peserta didik untuk melakukan 4 2 4 evaluasi. 7. Media memfasilitasi peserta didik untuk melakukan 4 3 4 refleksi. Jumlah Skor Secara Keseluruhan 28 24 28 Skor total 80 Rata-rata 3,8 B. Aspek Tampilan Validator 1 2 3 1. Kesesuaian warna pada background dengan warna 4 4 3 tulisan. 2. Ketepatan pemilihan jenis huruf. 4 4 4 3. Ketepatan pemilihan ukuran huruf. 3 4 4 4. Ketepatan penempatan teks. 4 4 4 5. Kemenarikan penggunaan shapes. 4 4 4 6. Kemenarikan penggunaan gambar. 4 4 4 7. Ketepatan ukuran gambar. 3 4 4 8. Kesesuaian gambar dengan materi pembelajaran. 4 4 4 9. Kejelasan gambar. 4 4 3 10. Ketepatan penempatan gambar. 4 4 4 11. Keterbacaan teks. 4 4 4 12. Kesesuaian pemilihan gambar dengan konteks 4 4 4 materi. Jumlah Skor Secara Keseluruhan 46 48 46 Skor total 140 Rata-rata 3,9 C. Aspek Bahasa Validator 1 2 3 1. Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD. 4 4 4 2. Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh 4 4 4 177

peserta didik. 3. Penggunaan kata pada kalimat mudah dimengerti 4 4 4 oleh peserta didik. 4. Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna 4 4 4 tunggal. 5. Penggunaan kalimat efektif. 4 4 4 Jumlah Skor Secara Keseluruhan 20 20 20 Skor total 60 Rata-rata 4 D. Aspek pengguunaan dan penyajian Validator 1 2 3 1. Petunjuk penggunaan disajikan dengan jelas. 3 3 4 2. Media dapat digunakan dalam jangka waktu yang 4 3 3 lama (awet). 3. Materi yang disajikan sistematis dan jelas. 4 3 4 4. Materi disajikan secara berurutan. 4 3 4 5. Media menyajikan petunjuk kegiatan yang akan 4 3 4 dilakukan guru dan peserta didik. 6. Media tidak membutuhkan ruang yang luas dan 4 4 4 lebar. 7. Media mudah dibawa kemana saja. 4 4 4 Jumlah Skor Secara Keseluruhan 27 23 27 Skor total 77 Rata-rata 3,7 Jumlah Skor Seluruh Aspek 357 Rerata 3,8 Kriteria Sangat baik 178

LAMPIRAN 9 KUESIONER RESPON SISWA TERHADAP MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI 179

180

LAMPIRAN 10a REKAPITULASI HASIL KUESIONER RESPON SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO MODIFIKASI (UJI COBA PRODUK/TERBATAS) No. Responden Skor Jumlah 4 3 2 1 Skor Rerata Kriteria Komentar 1. Fahmi Amaniel F. 9 3, 4, 5, 8, 10, 11, 1, 2, 7, 12, 13, 14, 16, 17, 19 15, 18, 20 6 52 2,6 Baik 2. Abida Almas 9 1, 3, 4, 8, 10, 11, 2, 5, 6, 7, 12, 13, 14, 17, 19, 15, 16, 18 20 54 2,7 Baik 3. Adelia Seli Utami 11, 20 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 5 62 3,1 Baik 4. 5. Adnafika Febriana P. Agung Nur Wicaksono 4 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 20 1, 2, 4, 5, 7, 13, 15, 16, 17, 18, 20 16, 17, 18, 19 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 3 60 3 Baik 8, 9, 12, 14, 19 75 3,75 Sangat Baik Anggita 3, 6, 8, 9, 10, 11, Sangat 6. 71 3,55 Ramadhani 12, 14, 19 Baik 7. Annisa Nur R. 4, 5, 8, 17, 18, 19, 1, 2, 3, 6, 7, 9, 10, 67 3,35 Sangat 181

20 11, 12, 13, 14, 15, Baik 16 8. Bayu Tri Hartanto 12 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 19 58 2,9 Baik 9. Berliano Putra T. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, Sangat 11, 13, 14, 15, 19 12 16, 17, 18 64 3,2 8, 9, 10, 20 Baik 10. Devita Aulia 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, 3, 6, 9, 11, 12, 14, Sangat 71 3,55 Neyama 13, 16, 17, 20 15, 18, 19 Baik 11. 1, 2, 3, 4, 6, 7, 10, Diandra Putri 5, 8, 9, 11, 12, 14, Sangat 13, 15, 16, 17, 18, 73 3,65 Nareswari 19 Baik 20 12. Farrel Pramudita 4, 5, 10, 14 1, 3, 6, 7, 9, 11, 12, 2, 8, 17 15 59 2,95 Baik 13. 14. H. Maheswari Biandera B. Muhammad Jordi W. 15. Muhammad Raihan 4, 5, 6, 7, 17, 20 5, 7 1, 2, 3, 5, 6, 8, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 20 16. Nadira Syafa Latifa 2 17. Nadya Kezia Putri 1, 2, 4, 5, 6, 7, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 13, 16, 18, 19, 20 1, 2, 3, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 18 1, 2, 3, 4, 6, 8, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 12, 14, 15 19 61 3,05 Baik 12, 19 57 2,85 Baik 4, 7, 9, 11, 14, 19 12 72 3,6 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Sangat Baik 12 60 3 Baik 3, 8, 9, 11, 12 19 73 3,65 Sangat Baik 182

18. Nafadillah Tri M. 19. 20. 21. Naysa Marda Anggraini Nesya Nuwaini Pertiwi Rahadhini Nugra Putri 22. Rahul Ramadhan 1, 3, 4, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 20 1, 3, 9, 12, 14, 17, 18, 19, 20 3, 4, 5, 9, 14, 18 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 14, 15, 17, 18 23. Rizal Saputro 4, 9, 14, 20 24. Roshan Dafa Putra 25. Skadhita Earlya R. 26. Syafa Ramadhani 27. 28. Syahel Salya Salsa E. Tabitha Happy Kusumaningrum 3, 4, 5, 7, 9, 10, 14 2, 3, 4, 5, 6, 11, 14, 16, 17, 18 1, 5, 6, 9, 13, 14, 15, 17, 18, 20 6, 7, 18 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 20 2, 5, 6, 7, 8, 12, 15, 19 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 16 1, 2, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 20 17 70 3,5 69 3,45 19 65 3,25 16 19 77 3,85 2, 8, 13, 16, 20 11, 12, 19 69 3,45 1, 2, 3, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 15, 17, 19 1, 2, 6, 8, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20 1, 7, 9, 10, 13, 15, 19, 20 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 12, 16, 19 1, 2, 3, 4, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 8, 12, 18 59 2,95 Baik 19 66 3,3 8 12 67 3,35 70 3,5 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 5 62 3,1 Baik 8, 12, 14, 19 76 3,8 Sangat Baik 183

29. Nessa Febriana Saraswati 30. Gohan 1, 2, 4, 5, 6, 7, 13, 3, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 20 19 12 69 3,45 1, 2, 4, 6, 7, 10, 3, 5, 8, 9, 12, 14, 11, 13, 15, 16, 17, 18 20 19 71 3,55 Jumlah 1.908 98,95 Sangat Baik Sangat Baik 184

LAMPIRAN 10b REKAPITULASI HASIL KUESIONER RESPON SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO MODIFIKASI (UJI COBA PEMAKAIAN/PENELITIAN) No. Responden 1. Ariya Indra Murtadha 2. Abdul Aziz 3. Agung Rama Wijaya 4. Alvin Dwi Muhaimin 5. Almira Nafisa Solehah 6. Angga Tri Nugroho 7. Azfarel Atqiya Rafi Asyaniwa Skor Jumlah Rerata Kriteria Komentar 4 3 2 1 Skor 1, 4, 5, 6, 9, 10, 2, 7, 13, 15, 17, 3, 12 8, 19 64 3,2 Baik 11, 14, 16, 20 18 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 18, 3, 10, 14, 16 9, 12, 15 57 2,85 Baik 17, 20 19 1, 2, 3, 5, 6, 8, 4, 7, 9, 12, 13, Sangat 17 19 66 3,3 10, 11, 16 14, 15, 18, 20 Baik 2, 4, 5, 6, 8, 9, 1, 3, 7, 11, 12, Sangat 10, 13, 14, 15, 20 67 3,35 17, 18, 19 Baik 16 1, 3, 5, 13, 14, 17, 18 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20 2, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 19 6, 20 65 3,25 4, 10, 12, 19 9 74 3,7 4, 7, 11, 12, 14 75 3,75 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 185

8. Destalia Reva Agiskha 9. Erdha Akhmad Fanuzi 10. Fariz Ali Wardani 11. Firman Maulana 12. Gandring Wahyu Wicaksono 13. Hanif Putra Pratama 14. Iis Febriyani 15. Muhammad Bagas Prasetya 1, 3, 7, 8, 10, 12, 15, 17, 19 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 1, 4, 10, 11, 14, 15, 17, 20 1, 5, 6, 9, 13, 14, 15, 16 20 1, 3, 4, 13, 15, 17 1, 2, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 1, 5, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 20 16. Muhammad Fahrozzi 1, 2, 9, 18, 19 17. Muhammad Luthfan Arya Fadhillah 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 13, 15, 18 2, 4, 5, 6, 9, 11, 13, 14, 16, 18 20 68 3,4 8, 9, 11, 19 12 74 3,7 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 16, 18, 19 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 12, 17, 18, 19 6, 8, 9, 10, 14, 18, 19 2, 5, 7, 11, 12, 16 68 3,4 69 3,45 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 20 58 2,9 Baik 3, 4, 8, 12, 19 75 3,75 2, 3, 4, 6, 7, 8, 12, 15, 19 20 69 3,45 2, 17, 18 12, 19 71 3,55 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 5, 16, 17, 19 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 8 20 62 3,1 Baik 6, 11, 12, 14, 20 66 3,3 Sangat Baik 186

18. Muzhaffarya Wahyuputra Wrahaspati 19. Puspita Larasati 20. Tanaya Cetta Fredelya 21. Akbar Prayuda Putra 22. 23. Mutiara Yogyandari Widaryanto Rizqi Evan Surya Arkana 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 17 1, 2, 6, 7, 10, 11, 13, 16, 18, 20 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 20 10, 17, 18 1, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 14, 16, 20 24. Ahmad Abu Hanifah 4, 7, 10, 13, 16 25. Muhammad Sutan Gading Tua Siregar 26. Adawiyah Jihandini 4, 11, 12, 14, 15, 17 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 27. Yuliska Syafira 3 1, 6, 7, 13, 16, 20 3, 4, 5, 9, 12, 14, 15, 17, 19 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 3, 14, 18, 19 66 3,3 8 69 3,45 Sangat Baik Sangat Baik 20 59 2,95 Baik 15 12 11, 19 71 3,55 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19 2, 7, 13, 15, 17, 18 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 11, 14, 15, 17, 20 1, 5, 10, 16, 18 Sangat Baik 9, 20 59 2,95 Baik 3, 12 8, 19 64 3,2 Baik 2, 3, 6, 7, 8, 9, 13, 20 12, 18, 19 59 2,95 Baik 19 56 2,8 Baik 4, 9 78 3,9 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, Sangat Baik 8, 12, 19 58 2,9 Baik 187

28. 29. Hagana Nabila Azzahra Velisha Eka Kurnia Sari 30. Vishnu Adi Pratama 15, 16, 17, 18, 20 1, 3, 7, 8, 10, 12, 2, 4, 5, 6, 9, 11, Sangat 20 68 3,4 15, 17, 19 13, 14, 16, 18 Baik 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 18, 3, 10, 14, 16 9, 12, 15 57 2,85 Baik 17, 20 19 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, Sangat 10, 13, 14, 15, 8, 9, 11, 19 12 74 3,7 Baik 16, 17, 18, 20 Jumlah 1.986 99,3 188

LAMPIRAN 11a LEMBAR KERJA SISWA I UJI COBA PRODUK/TERBATAS 189

190

191

192

LAMPIRAN 11b LEMBAR KERJA SISWA II UJI COBA PRODUK/TERBATAS 193

194

195

196

197

LAMPIRAN 12a LEMBAR KERJA SISWA I UJI COBA PEMAKAIAN/PENELITIAN 198

199

200

201

202

LAMPIRAN 12b LEMBAR KERJA SISWA I UJI COBA PEMAKAIAN/PENELITIAN 203

204

205

206

207

LAMPIRAN 13a LEMBAR EVALUASI I UJI COBA PRODUK/TERBATAS 208

209

210

211

212

LAMPIRAN 13b LEMBAR EVALUASI II UJI COBA PRODUK/TERBATAS 213

214

215

216

217

218

LAMPIRAN 14a REKAPITULASI HASIL LEMBAR EVALUASI I UJI COBA PRODUK/TERBATAS No. Responden Skor I Skor II Nilai 1. Fahmi Amaniel F. 15 14 83 2. Abida Almas 17 13 86 3. Adelia Seli Utami 16 11 77 4. Adnafika Febriana P. 14 9 66 5. Agung Nur Wicaksono 15 8 66 6. Anggita Ramadhani 11 12 66 7. Annisa Nur R. 10 8 51 8. Bayu Tri Hartanto 12 10 63 9. Berliano Putra T. 15 2 48 10. Devita Aulia Neyama 16 11 77 11. Diandra Putri Nareswari 17 13 86 12. Farrel Pramudita H. 13 11 68 13. Maheswari Biandera B. 17 7 68 14. Muhammad Jordi W. 12 8 48 15. Muhammad Raihan 16 7 66 16. Nadira Syafa Latifa 12 10 63 17. Nadya Kezia Putri 16 9 71 18. Nafadillah Tri M. 15 5 57 19. Naysa Marda Anggraini 12 11 66 20. Nesya Nuwaini Pertiwi 16 8 68 21. Rahadhini Nugra Putri 15 10 71 22. Rahul Ramadhan 17 9 74 23. Rizal Saputro 14 9 66 24. Roshan Dafa Putra 16 11 77 25. Skadhita Earlya R. 12 10 63 26. Syafa Ramadhani 16 14 86 219

27. Syahel Salya Salsa E. 12 9 60 28. Tabitha Happy Kusumaningrum 14 13 77 29. Nessa Febriana Saraswati 14 9 66 30. Gohan 16 8 68 220

LAMPIRAN 14b REKAPITULASI HASIL LEMBAR EVALUASI II UJI COBA PRODUK/TERBATAS No. Responden Skor I Skor II Nilai 1. Fahmi Amaniel F. 16 8 68 2. Abida Almas 16 15 88 3. Adelia Seli Utami 14 11 71 4. Adnafika Febriana P. 16 9 71 5. Agung Nur Wicaksono 16 10 74 6. Anggita Ramadhani 16 15 88 7. Annisa Nur R. 9 8 48 8. Bayu Tri Hartanto 18 13 88 9. Berliano Putra T. 8 10 51 10. Devita Aulia Neyama 17 15 91 11. Diandra Putri Nareswari 19 11 86 12. Farrel Pramudita H. 16 13 83 13. Maheswari Biandera B. 17 13 86 14. Muhammad Jordi W. 13 6 54 15. Muhammad Raihan 14 10 68 16. Nadira Syafa Latifa 14 12 74 17. Nadya Kezia Putri 16 13 83 18. Nafadillah Tri M. 13 8 60 19. Naysa Marda Anggraini 15 14 83 20. Nesya Nuwaini Pertiwi 18 14 91 21. Rahadhini Nugra Putri 16 11 77 22. Rahul Ramadhan 12 2 40 23. Rizal Saputro 13 4 48 24. Roshan Dafa Putra 16 12 80 25. Skadhita Earlya R. 18 14 91 26. Syafa Ramadhani 16 12 80 221

27. Syahel Salya Salsa E. 11 10 60 28. Tabitha Happy Kusumaningrum 15 14 83 29. Nessa Febriana Saraswati 18 10 80 30. Gohan 13 6 54 222

LAMPIRAN 15a LEMBAR EVALUASI I UJI COBA PEMAKAIAN/PENELITIAN 223

224

225

226

227

LAMPIRAN 15b LEMBAR EVALUASI II UJI COBA PEMAKAIAN/PENELITIAN 228

229

230

231

232

233

LAMPIRAN 16a REKAPITULASI HASIL LEMBAR EVALUASI I UJI COBA PEMAKAIAN/PENELITIAN No. Responden Skor I Skor II Nilai 1. Ariya Indra Murtadha 6 7 37 2. Abdul Aziz 9 10 54 3. Agung Rama Wijaya 9 12 60 4. Alvin Dwi Muhaimin 8 10 51 5. Almira Nafisa Solehah 12 12 68 6. Angga Tri Nugroho 14 14 80 7. Azfarel Atqiya Rafi Asyaniwa 18 9 77 8. Destalia Reva Agiskha 15 14 83 9. Erdha Akhmad Fanuzi 16 13 83 10. Fariz Ali Wardani 6 11 48 11. Firman Maulana 9 4 37 12 Gandring Wahyu Wicaksono 6 10 46 13. Hanif Putra Pratama 7 14 60 14. Iis Febriyani 9 11 57 15. Muhammad Bagas Prasetya 17 11 80 16. Muhammad Fahrozzi 12 13 71 17. Muhammad Luthfan Arya Fadhillah 12 9 60 18. Muzhaffarya Wahyuputra Wrahaspati 16 13 83 19. Puspita Larasati 17 13 86 20. Tanaya Cetta Fredelya 18 13 88 21. Akbar Prayuda Putra 9 14 66 22. Mutiara Yogyandari 13 14 77 Widaryanto 23. Rizqi Evan Surya Arkana 15 11 74 24. Ahmad Abu Hanifah 16 14 86 25. Muhammad Sutan Gading Tua 13 11 68 234

Siregar 26. Adawiyah Jihandini 12 8 57 27. Yuliska Syafira 13 12 71 28. Hagana Nabila Azzahra 16 14 86 29. Velisha Eka Kurnia Sari 18 14 91 30. Vishnu Adi Pratama 15 12 77 235

LAMPIRAN 16b REKAPITULASI LEMBAR EVALUASI II UJI COBA PEMAKAIAN/PENELITIAN No. Responden Skor I Skor II Nilai 1. Ariya Indra Murtadha 7 6 37 2. Abdul Aziz 11 9 54 3. Agung Rama Wijaya 16 13 83 4. Alvin Dwi Muhaimin 11 9 57 5. Almira Nafisa Solehah 18 12 86 6. Angga Tri Nugroho 14 11 71 7. Azfarel Atqiya Rafi Asyaniwa 18 10 80 8. Destalia Reva Agiskha 16 14 86 9. Erdha Akhmad Fanuzi 14 8 63 10. Fariz Ali Wardani 16 14 86 11. Firman Maulana 16 7 66 12 Gandring Wahyu Wicaksono 6 13 57 13. Hanif Putra Pratama 18 11 83 14. Iis Febriyani 15 7 63 15. Muhammad Bagas Prasetya 13 10 66 16. Muhammad Fahrozzi 9 15 68 17. Muhammad Luthfan Arya Fadhillah 16 13 83 18. Muzhaffarya Wahyuputra Wrahaspati 9 10 54 19. Puspita Larasati 15 11 74 20. Tanaya Cetta Fredelya 11 14 71 21. Akbar Prayuda Putra 2 11 37 22. Mutiara Yogyandari 20 10 86 Widaryanto 23. Rizqi Evan Surya Arkana 20 13 94 24. Ahmad Abu Hanifah 14 11 71 25. Muhammad Sutan Gading Tua 10 12 63 236

Siregar 26. Adawiyah Jihandini 16 14 86 27. Yuliska Syafira 19 15 97 28. Hagana Nabila Azzahra 16 8 68 29. Velisha Eka Kurnia Sari 19 15 97 30. Vishnu Adi Pratama 13 13 74 237

LAMPIRAN 17a 238

239

LAMPIRAN 17b 240

241

LAMPIRAN 18 PERANGKAT PEMBELAJARAN 242

SILABUS SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN : SD NEGERI DERESAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) KELAS/SEMESTER : V/1 TOPIK : SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. KOMPETENSI DASAR 4.1.Mendeskrips i-kan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas. INDIKATOR 1. Kognitif: a. Proses 4.1.1 Menjabar kan sifat bahan dengan bahan penyusun nya melalui kegiatan Teams Games PENGALAMAN BELAJAR 1. Dapat menjabarkan sifat bahan dengan bahan penyusunnya melalui kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. ALOKASI WAKTU 3 jp x 35 menit Jenis Tagihan - Tes Tertulis PENILAIAN Teknik Instrumen Contoh Soal 1. Penugasan 2. Uraian 1. Susunlah kartu domino sehingga menjadi susunan yang benar! Tulislah soal dan jawaban pada kolom di bawah ini dengan 243

Tourname nt secara berkelom pok. 4.1.2 Menganal isis hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya melalui kegiatan menyusun kartu domino dalam kegiatan Teams Games Tourname nt secara berkelom 2. Dapat menganalisis hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya melalui kegiatan menyusun kartu domino dalam kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. - Tes Tertulis benar! 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! 3. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 244

pok. b. Produk 4.1.3 Merangk um informas i tentang sifat bahan dengan bahan penyusu nnya dan jenis bahan penyusu n benda dengan sifatnya secara berkelo mpok. 3. Dapat merangkum informasi tentang sifat bahan dengan bahan penyusunnya dan jenis bahan penyusun benda dengan siftanya secara berkelompok. - Tes Tertulis 245

4.1.4 Menyus un seperang kat kartu domino yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan Teams Games Tournam ent di dalam kelompo k. 4. Dapat menyusun seperangkat kartu domino yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan Teams Games Tournament di dalam kelompok. - Tes Tertulis 246

2. Afektif: 4.1.5 Tanggu ngjawab dalam bekerja secara berkelo mpok. 4.1.6 Percaya diri saat mempres entasika n hasil diskusi kelompo k di depan kelas. 3. Psikomotor 4.1.7Mendem onstrasik an kartu - Non Tes - Non Tes - Non Tes - Penga matan guru - Penga matan guru - Penga matan guru 247

4.2Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. domino yang sudah disusun secara urut melalui kegiatan Teams Games Tournam ent di dalam kelompo k. 1.Kognitif a. Proses 4.2.1 Menganal isis perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap 1. Dapat menganalisis perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. 2 jp x 35 menit - Tes Tertulis 1.Penugasa n 2.Uraian 1. Susunlah kartu domino sehingga menjadi susunan yang benar! Tulislah soal dan jawaban pada kolom di bawah 248

secara berkelom pok. 4.2.2 Menyimp ulkan tentang perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelom pok. b. Produk 4.2.3 Merangkum informasi tentang 2. Dapat menyimpulkan tentang perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. 3. Dapat merangkum informasi tentang - Tes Tertulis -Tes Tertulis ini dengan benar! 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! 3. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 249

perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap secara berkelompok. 4.2.4 Menyusun seperangkat kartu domino yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan diskusi di dalam kelompok. 2. Afektif 4.2.5 Tanggung jawab dalam bekerja secara berkelompok. perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap secara berkelompok. 4. Dapat menyusun seperangkat kartu domino yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan diskusi di dalam kelompok. -Tes Tertulis - Non tes - Pengam atan guru 250

4.2.6 Percaya diri saat mempresentasi kan hasil diskusi kelompok di depan kelas. - Non tes - Pengam atan guru 3.Psikomotor 4.2.7 Mendemonstra sikan kartu domino yang sudah disusun secara urut melalui kegiatan diskusi dalam kelompok. - Non tes - Pengam atan guru 251

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SD Negeri Deresan : V/ 1 (satu) : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : 3 jp (3 x 35 menit) A. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. B. KOMPETENSI DASAR 4.1. Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas. C. INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Kognitif Indikator a. Proses 4.1.1. Menjabarkan sifat bahan dengan bahan penyusunnya melalui kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. (C2) 4.1.2. Menganalisis hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya melalui kegiatan menyusun kartu domino modifikasi dalam kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. (C4) Tujuan Pembelajaran a. Proses 4.1.1.1. Siswa mampu menjabarkan sifat bahan dengan bahan penyusunnya melalui kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok dengan benar. 4.1.1.2. Siswa mampu menganalisis hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya melalui kegiatan menyusun kartu domino modifikasi dalam kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. 252

b. Produk 4.1.3. Merangkum informasi tentang sifat bahan dengan bahan penyusunnya dan jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya secara berkelompok. (C2) 4.1.4. Menyusun seperangkat kartu domino modifikasi yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan Teams Games Tournament di dalam kelompok. (C3) b. Produk 4.1.1.3. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu merangkum informasi tentang sifat bahan dengan bahan penyusunnya dan jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya secara berkelompok dengan benar. 4.1.1.4. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menyusun seperangkat kartu domino modifikasi yang berisi soal beserta jawaban secara urut melalui kegiatan Teams Games Tournament di dalam kelompok dengan benar. 2. Afektif Indikator 4.1.5. Tanggungjawab dalam bekerja secara berkelompok. 4.1.6 Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Tujuan Pembelajaran 4.1.1.5. Melalui kegiatan Team Game Tournament siswa mampu menunjukkan suatu sikap tanggungjawab dalam kegiatan kelompok dengan benar. 4.1.1.6. Melalui kegiatan Team Game Tournament siswa mampu menunjukkan sikap percaya diri saat menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas dengan benar. 3. Psikomotor Indikator 4.1.7. Mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang sudah disusun secara urut melalui kegiatan Teams Games Tournament di dalam kelompok. (C2) Tujuan Pembelajaran 4.1.1.7.Siswa mampu mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang sudah disusun secara urut di dalam kelompok melalui kegiatan Teams Games Tournament di depan kelas dengan benar. 253

D. MATERI PEMBELAJARAN Hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya. Hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya. E. PENDEKATAN, MODEL, METODE DAN PEMBELAJARAN Pendekatan Model : Student Centered Learning. : Cooperative Learning tipe: Teams Games Tournament (TGT). Metode : Tanya jawab, pengamatan, ceramah, diskusi kelompok, dan penugasan. F. MEDIA, ALAT & SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media : - Kartu domino modifikasi. - Benda-benda yang terbuat dari bahan yang berbeda misalnya benang, kain, dan plastik. 2. Alat/Bahan : - Papan tulis. - Pensil. - Buku. - Penghapus. - Bolpoin. 3. Sumber Belajar : Azmiyawati, Choiril dkk.2008.ipa Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 254

S. Rositawaty dan Aris Muharam.2008.Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sulistyanto, Heri, dan Wiyono, Edy.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN No Komponen 1. Kegiatan Awal Kegiatan 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 2. Guru menanyakan kabar siswa. 3. Salah satu siswa maju untuk memimpin doa. 4. Guru melakukan presensi. 5. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. a. Apersepsi - Apakah kalian tahu sifat apa saja yang dimiliki oleh benang? - Apakah kalian tahu sifat apa saja yang dimiliki oleh kain? - Apakah kalian tahu sifat apa saja yang dimiliki oleh kertas? b. Motivasi - Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Belajar Gembira dengan nada lagu Menanam Jagung. Belajar Gembira ( Nada: Menanam Jagung) Ayo kawan kita belajar. Tentang sifat bahan dan penyusunnya. Lihat bahannnya, buka bukunya. Kita belajar dengan gembira. Lalalala lalalala. Ayolah kita semangat belajarnya. Alokasi Waktu 10 menit 255

2. Kegiatan Inti c. Orientasi - Guru mengaitkan lagu yang dinyanyikan siswa dengan materi yang akan diajarkan, yaitu tentang hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya dan hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya. Eksplorasi 1. Guru menunjukkan benda-benda yang terbuat dari bahan yang berbeda-beda. 2. Siswa mengamati benda-benda yang terbuat dari bahan yang berbeda-beda. (Mengamati) 3. Guru mengajukan beberapa pertanyaan : - Apa yang kalian ketahui dari benda-benda tersebut? (Menanya) - Apakah kalian tahu apa saja bahan yang digunakan untuk membuat benda-benda tersebut? (Menanya) 4. Siswa menyebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat benda-benda tersebut. (Menalar) Elaborasi 1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 orang. 2. Guru menjelaskan materi pembelajaran. 3. Guru membagikan kartu domino modifikasi yang berisi pertanyaan dan jawaban tentang materi pelajaran pada hari ini kepada setiap kelompok. 4. Guru memberikan pengarahan tentang aturan memainkan kartu domino modifikasi. 5. Guru membagikan lampiran materi kepada masing-masing kelompok. 6. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa dan aturan permainan media kartu domino modifikasi kepada setiap kelompok. 7. Guru memberikan pengarahan agar siswa mempelajari materi dengan kelompoknya masing-masing. 70 menit 256

3. Kegiatan Penutup (Belajar dalam kelompok/teams) 8. Siswa memainkan media kartu domino modifikasi dengan masing-masing kelompoknya. (Mencoba) (Permainan/games) 9. Siswa menyusun media kartu domino modifikasi dibatasi waktu yang sudah ditentukan oleh guru. Kelompok yang paling cepat menyusun kartu domino, mereka yang menjadi pemenangnya. (Pertandingan/tournament) 10. Siswa menuliskan pertanyaan dan jawaban dari media kartu domino IPA yang telah disusun pada Lembar Kerja Siswa. 11. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa pada setiap siswa untuk dikerjakan secara individu. Konfirmasi 1. Setiap kelompok maju untuk mendemonstrasikan hasil diskusi mereka di dalam kelompok di depan kelas. (Mengkomunikasikan) 2. Guru dan siswa secara bersama-sama mengkoreksi hasil pekerjaan siswa. 3. Guru memberikan penguatan kepada masing-masing kelompok. 4. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok. (Penghargaan kelompok/team regognnition) 1. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran melalui kegiatan tanya jawab dengan guru: - Apa yang sudah kalian pelajari dari kegiatan pembelajaran hari ini? 3. Siswa dan guru melakukan refleksi secara bersama-sama: - Apa saja yang sudah kalian pelajari hari ini? - Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini? 4. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. 5. Guru memberikan tindak lanjut. 25 menit 257

6. Guru mengucapkan salam penutup. H. PENILAIAN 1. Jenis teknik penilaian: a. Kognitif Kognitif Produk : Tes kinerja. Kognitif Proses : Tes kinerja. b. Afektif : Non tes (observasi) c. Psikomotor : Unjuk Kerja 2. Bentuk Instrumen Penilaian: a. Kognitif Kognitif Produk : Instrumen Kartu domino modifikasi Sifat Bahan dengan Penyusunnya Kognitif Proses : Instrumen Soal Pilihan Ganda dan Soal Essay b. Afektif : Lembar penilaian diri c. Psikomotor : Rubrik mempresentasikan hasil diskusi I. PEDOMAN PENSKORAN (terlampir) 258

LAMPIRAN PENILAIAN a. Penilaian Kognitif - Penilaian Kognitif Proses: Indikator Teknik Penilaian Instrumen Tugas 4.1.1. Menjabarkan sifat bahan dengan bahan penyusunnya melalui kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. 4.1.2. Menganalisis hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya melalui kegiatan menyusun kartu domino modifikasi dalam kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. Tes tertulis. Soal Pilihan Ganda Soal Essay Soal Pilihan Ganda: Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! Soal Essay: Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 1. Soal Pilihan Ganda: - Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda No. Indikator Item 4.1.1. Menjabarkan sifat bahan dengan bahan penyusunnya melalui kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. (C2) 4.1.2. Menganalisis hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya melalui kegiatan menyusun kartu domino modifikasi dalam kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. (C4) 1,3,5,6,7,9,10, 11,12,13,16,17 2,4,8,14, 15,18,19,20 - Rubrik Penilaian Soal Pilihan Ganda Nilai = Jumlah skor benar x 1 259

2. Soal Essay - Kisi-kisi Soal Essay No. Indikator Item 4.1.1. Menjabarkan sifat bahan dengan bahan penyusunnya melalui kegiatan Teams Games 1,2,4 Tournament secara berkelompok. (C2) 4.1.2. Menganalisis hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya melalui kegiatan menyusun kartu domino modifikasi 3,5 dalam kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. (C4) - Rubrik Penilaian Soal Essay No Soal 1. 2. 3. 4. 5. Soal 3 2 1 mampu Siswa mampu Siswa memberikan 3-4 contoh benda yang tersusun dari bahan Siswa memberikan 5 contoh benda yang tersusun dari bahan plastik dengan benar. Siswa menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya dengan tepat serta memberikan 2 contoh dengan benar. Siswa mampu memberikan 3 alasan penggunaan benang sebagai bahan dasar pembuatan dengan tepat. baju Siswa mampu memberikan 5 contoh benda yang tersusun dari bahan karet dengan benar. Siswa mampu memberikan alasan penggunaan kayu plastik dengan benar. Siswa menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya dengan tepat tetapi hanya memberikan 1 contoh dengan benar. Siswa mampu memberikan 2 alasan penggunaan benang sebagai bahan dasar pembuatan baju dengan tepat. Siswa mampu memberikan 3-4 contoh benda yang tersusun dari bahan karet dengan benar. Siswa mampu memberikan alasan penggunaan kayu mampu memberikan 1-2 contoh benda yang tersusun dari bahan plastik dengan benar. Siswa menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya dengan tepat tetapi tidak memberikan contoh dengan benar. Siswa mampu memberikan 1 alasan penggunaan benang sebagai bahan dasar pembuatan baju dengan tepat. Siswa mampu memberikan 1-2 contoh benda yang tersusun dari bahan karet dengan benar. Siswa mampu memberikan alasan penggunaan kayu 260

sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga dengan tepat serta dilengkapi dengan penjelasan dan memberikan contohnya. sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga dengan tepat serta dilengkapi dengan penjelasan tetapi memberikan contohnya. sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga tetapi tidak tepat dan tidak disertai penjelasan serta contohnya. 3. Nilai Total (Pilihan Ganda dan Essay) Nilai total = x 100 4. Pedoman Penskoran No. Nama Nilai 1. 2. 3. Dst. - Penilaian Kognitif Produk: 4.1.4. Menyusun seperangkat kartu domino modifikasi yang Indikator berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan Teams Games Tournament di dalam kelompok. Teknik Tes kinerja Penilaian Instrumen Kartu domino modifikasi Sifat Bahan dan Penyusunnya. Susunlah kartu domino modifikasi yang berisi soal beserta Tugas jawaban secara urut di dalam kelompok! Pasangan Kartu Rubrik Penilaian Menyusun Kartu Domino: Kartu domino sisi kanan Kartu domino sisi kiri Kartu domino modifikasi Sifat Bahan dan Penyusunnya. 1 1 2 1 Skor 261

3 1 Dst. Dst. Kriteria Penilaian Jika siswa benar dalam memasangkan 1 kartu domino dengan kartu domino lain. Jika siswa salah dalam memasangkan 1 kartu domino dengan kartu domino lain. Skor 1 0 Nilai: x 100 Pedoman Penskoran No. Nama Nilai 1. 2. Dst. b. Penilaian Afektif Indikator 4.1.5. Tanggungjawab dalam bekerja secara berkelompok. Teknik Penilaian diri Penilaian Instrumen Lembar skala sikap diri Rubrik penilaian sikap tanggungjawab Kriteria Tanggung jawab Baik sekali (4) Siswa mampu menunjukkan 4 sikap tanggungjawab yaitu ikut bekerja dengan kompak dalam kelompok, mengerjakan tugas sampai selesai, melaksanakan perintah guru dan berani mengambil resiko jika melakukan kesalahan. Baik (3) Siswa mampu menunju kkan 3 sikap tanggung jawab. Cukup (2) Siswa mampu menunju kkan 2 sikap tanggung jawab. Kurang (1) Siswa mampu menunju kkan 1 sikap tanggung jawab. 262

Pedoman Penskoran No. 1. 2. 3. Dst. Nama Baik sekali (4) Tanggungjawab Baik (3) Cukup (2) Kurang (1) Indikator 4.1.6. Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Teknik Penilaian diri Penilaian Instrumen Lembar skala sikap diri Rubrik penilaian sikap percaya diri Kriteria Percaya diri Baik sekali (4) Siswa mampu menunjukan 4 sikap percaya dirinya yaitu berani ketika mempresentasikan hasil diskusinya, mengemukakan pendapat, bertanya kepada guru dan mengerjakan tugas. Baik (3) Siswa dapat menunjukan 3 sikap percaya dirinya yaitu berani ketika mempresentasikan hasil diskusinya, mengemukakan pendapat, dan bertanya kepada guru. Cukup (2) Siswa dapat menunjukkan 2 sikap percaya dirinya yaitu berani ketika mempresentasikan hasil diskusinya dan mengemukakan pendapat. Kurang (1) Siswa dapat menunjukkan 1 sikap percaya dirinya yaitu berani ketika mempresentasikan hasil diskusinya. 263

Pedoman Penskoran No. 1. 2. 3. Dst. Nama Baik sekali (4) Baik (3) Percaya diri Cukup (2) Kurang (1) c. Penilaian Psikomotor Indikator Teknik Penilaian Instrumen 4.1.7. Mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang sudah disusun secara urut melalui kegiatan Teams Games Tournament di dalam kelompok. Tes kinerja Rubrik demonstrasi. Rubrik mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang telah disusun secara urut di depan kelas. Aspek Sangat Baik (3) Intonasi Siswa mampu mendemonstrasik an kartu domino modifikasi dengan suara yang dapat didengar pada jarak 3 meter oleh semua siswa. Artikulasi Siswa mampu membaca dengan kesalahan artikulasi 3. Materi demonstrasi Siswa menyampaikan materi demonstrasi sangat lengkap. mampu Kritreria Cukup (2) Siswa mampu mendemonstrasik an kartu domino modifikasi IPA dengan suara yang dapat didengar pada jarak 2 meter oleh semua siswa. Siswa mampu membaca dengan kesalahan artikulasi 2. Siswa mampu menyampaikan materi demonstrasi cukup lengkap. Kurang (1) Siswa mampu mendemonstrasik an kartu domino modifikasi dengan suara yang dapat didengar pada jarak 1 meter oleh semua siswa. Siswa mampu membaca dengan kesalahan artikulasi 1. Siswa mampu menyampaikan materi demonstrasi kurang lengkap. 264

Pedoman Penskoran No. 1. 2. 3. Dst. Nama Mendemontrasikan kartu domino modifikasi yang telah disusun secara urut di depan kelas. Intonasi Aspek yang dinilai Artikulasi Materi demonstrasi Jumlah Skor 265

LAMPIRAN 1 LEMBAR KERJA SISWA Nama: 1. 2. 3. I. Petunjuk 1. Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 3 anak. 2. Siswa menuliskan nama anggota kelompok pada kolom nama yang tersedia. 3. Setelah mendapatkan 1 set kartu domino modifikasi, siswa membaca soal pada media kartu domino modifikasi dan menyusun jawaban. 4. Siswa secara mandiri menyusun kartu domino modifikasi selama 20 menit, bergantian dengan teman kelompoknya. 5. Jika sudah selesai menyusun kartu domino modifikasi, tulislah pertanyaan (kartu domino modifikasi sisi kanan) dan jawaban (kartu domino modifikasi sisi kiri) di lembar jawab. II. Tuliskan soal dan jawaban pada kolom di bawah ini dengan benar! Pasangan Kartu 1. Kartu Domino Modifikasi Sisi Kanan Kartu Domino Modifikasi Sisi Kiri 266

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 267

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 268

18. 19. 20. 21. 22. 269

LAMPIRAN 2 LEMBAR EVALUASI A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! 1. Setiap hari kita memakai baju yang dibuat oleh bahan berupa... a. tali b. kertas c. plastik d. benang 2. Pada saat kita mengikuti kegiatan upacara di sekolah, kita sering menggunakan bahan berupa... untuk menaikkan bendera hingga ujung atas tiang bendera. a. tali b. kain c. kertas d. plastik 3. Tali, benang, kertas merupakan bahan yang dibuat dari... a. karet b. serat c. kapas d. plastik 4. Bahan yang memiliki sifat tahan terhadap air, warnanya bening, lentur, dan mudah dibentuk adalah... Nama: No: Kelas: 270

a. kaca b. kayu c. plastik d. benang 5. Salah satu contoh serat yang berasal dari hewan adalah... a. wol b. nilon c. selulosa d. polyester 6. Salah satu contoh serat yang berasal dari tumbuhan adalah... a. wol b. sutra c. kulit kayu d. serat optik 7. Benang yang memiliki ciri-ciri lentur, tebal, dan lembut yaitu... a. benang wol b. benang kasur c. benang kawat d. benang plastik 8. Jenis serat yang digunakan untuk membuat karung beras dan karung gula berasal dari... a. serat selulosa b. serat polyester c. kulit batang rami 271

d. bulu-bulu domba 9. Bahan yang memiliki sifat lentur dan tidak mudah putus yaitu... a. kayu b. kapas c. plastik d. benang 10. Kain sutra terbuat dari... ulat sutra. a. telur b. air liur c. kotoran d. kepompong 11. Sifat suatu benda dipengaruhi oleh... a. volume bahan penyusun benda b. warna bahan penyusun benda c. jenis bahan penyusun benda d. berat bahan peyusun benda 12. Berikut ini yang tidak termasuk sifat dari kertas adalah... a. tahan air b. mudah sobek c. mudah terbakar d. tidak mudah kusut 13. Nilon dan polyester termasuk jenis serat... a. sintesis b. alami 272

c. sutra d. wol 14. Serat kapuk cenderung lebih kuat jika dibandingkan dengan serat kapas karena memiliki sifat... a. tidak menyerap air b. mudah putus c. sangat halus d. lentur 15. Kayu dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas. Hal itu disebabkan karena kayu memiliki serat... a. selulosa b. sintesis c. nilon d. wol 16. Sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh karet yaitu... a. tidak menghantarkan listrik b. tidak mudah dibentuk c. kenyal d. lentur 17. Sifat-sifat yang dimiliki oleh plastik antara lain... a. berat b. tidak lentur c. mudah dibentuk d. menghantarkan listrik 273

18. Bahan yang memiliki sifat tembus pandang, mudah dibentuk, mudah pecah, dan warnanya bening adalah... a. benang b. kaca c. kayu d. batu 19. Karpet, korden, sajadah, baju, dan celana merupakan benda-benda yang disusun oleh kumpulan-kumpulan tali, yaitu... a. wol b. kain c. kaca d. benang 20. Kayu memiliki sifat tidak menghantarkan panas. Oleh karena itu, perabot dapur yang biasanya banyak menggunakan kayu sebagai gagangnya. Contohnya antara lain... a. pisau b. wajan c. garu plastik d. sendok plastik B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 1. Berikan 5 contoh benda yang tersusun dari bahan plastik! 2. Bagaimanakah hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya? Berikan 2 contohnya! 3. Mengapa benang banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan baju? 274

4. Berikan 5 contoh benda yang tersusun dari bahan karet! 5. Mengapa kayu banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga maupun perabot rumah tangga? Berikan contohnya! 275

LAMPIRAN 3 KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN No. Soal Skor A. Pilihan Ganda 1. Setiap hari kita memakai baju yang dibuat oleh bahan berupa... a. tali b. kertas 1 c. plastik d. benang 2. Pada saat kita mengikuti kegiatan upacara di sekolah, kita sering menggunakan bahan berupa... untuk menaikkan bendera hingga ujung atas tiang bendera. a. tali 1 b. kain c. kertas d. plastik 3. Tali, benang, kertas merupakan bahan yang dibuat dari... a. karet b. serat 1 c. kapas d. plastik 4. Bahan yang memiliki sifat tahan terhadap air, warnanya bening, lentur, dan mudah dibentuk adalah... a. kaca b. kayu 1 c. plastik d. benang 5. Salah satu contoh serat yang berasal dari hewan adalah... a. wol b. nilon 1 c. selulosa d. polyester 6. Salah satu contoh serat yang berasal dari tumbuhan adalah... a. wol b. sutra 1 c. kulit kayu d. serat optik 7. Benang yang memiliki ciri-ciri lentur, tebal, dan lembut yaitu... a. benang wol b. benang kasur c. benang kawat d. benang plastik 1 276

8. Jenis serat yang digunakan untuk membuat karung beras dan karung gula berasal dari... a. serat selulosa b. serat polyester c. kulit batang rami d. bulu-bulu domba 9. Bahan yang memiliki sifat lentur dan tidak mudah putus yaitu... a. kayu b. kapas c. plastik d. benang 10. Kain sutra terbuat dari... ulat sutra. a. telur b. air liur c. kotoran d. kepompong 11. Sifat suatu benda dipengaruhi oleh... a. volume bahan penyusun benda b. warna bahan penyusun benda c. jenis bahan penyusun benda d. berat bahan peyusun benda 12. Berikut ini yang tidak termasuk sifat dari kertas adalah... a. tahan air b. mudah sobek c. mudah terbakar d. tidak mudah kusut 13. Nilon dan polyester termasuk jenis serat... a. sintesis b. alami c. sutra d. wol 14. Serat kapuk cenderung lebih kuat jika dibandingkan dengan serat kapas karena memiliki sifat... a. tidak menyerap air b. mudah putus c. sangat halus d. lentur 15. Kayu dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas. Hal itu disebabkan karena kayu memiliki serat... a. selulosa b. sintesis c. nilon d. wol 1 1 1 1 1 1 277

16. Sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh karet yaitu... a. tidak menghantarkan listrik b. tidak mudah dibentuk c. kenyal d. lentur 17. Sifat-sifat yang dimiliki oleh plastik antara lain... a. berat b. tidak lentur c. mudah dibentuk d. menghantarkan listrik 18. Bahan yang memiliki sifat tembus pandang, mudah dibentuk, mudah pecah, dan warnanya bening adalah... a. benang b. kaca c. kayu d. batu 19. Karpet, korden, sajadah, baju, dan celana merupakan benda-benda yang disusun oleh kumpulan-kumpulan tali, yaitu... a. wol b. kain c. kaca d. benang 20. Kayu memiliki sifat tidak menghantarkan panas. Oleh karena itu, perabot dapur yang biasanya banyak menggunakan kayu sebagai gagangnya. Contohnya antara lain... a. pisau b. wajan c. garpu plastik d. sendok plastik B. Essay Berikan 5 contoh benda yang tersusun dari bahan plastik! Jawab: -Botol minuman. 1. -Tempat sampah. -Gelas plastik. -Tempat sabun. -Toples. Bagaimanakah hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya? Berikan 2 contohnya! Jawab: Sifat yang dimiliki suatu bahan dipengaruhi oleh bahan 2. penyusunnya. Contohnya: Tempat sampah yang terbuat dari plastik sehingga bersifat ringan dan tahan air. Alas sepatu yang terbuat dari karet sehingga bersifat kuat dan tahan lama. 1 1 1 1 1 3 3 278

3. 4. 5. Mengapa benang banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan baju? Jawab: -Mudah menyerap keringat. -Halus. -Kuat. Berikan 5 contoh benda yang tersusun dari bahan karet! Jawab: -Bola basket. -Bola volly. -Alas sepatu. -Ban sepeda motor. -Balon. Mengapa kayu banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga maupun perabot rumah tangga? Berikan contohnya! Jawab: Hal itu disebabkan karena kayu memiliki sifat yang kuat, menghantarkan panas atau listrik, dan mudah dibentuk sehingga banyak digunakan sebagai perabotan rumah tangga dan peralatan untuk memasak. Contohnya: -Sendok sayur. -Almari. -Kursi. -Pisau, dll. 3 3 3 279

Pasangan Kartu 1 Kartu domino sisi kanan Kartu domino sisi kiri Skor Sifat-sifat yang dimiliki suatu bahan yaitu... Kartu domino modifikasi Sifat Bahan dengan Penyusunnya. Kekuatan, kelenturan, ketahanan terhadap air atau api, hangat, halus atau kasar, dan juga kekakuan. Halus, licin, dan mampu menyerap keringat. 1 2 3 4 5 6 7 Benang yaitu salah satu bahan yang digunakan untuk membuat kain. Sifat yang dimiliki oleh benang adalah... Kekuatan benang ditentukan oleh... Jenis-jenis benang Benang juga dihasilkan dari gabungan berbagai serat. Sifat dari serat, yaitu... Jenis-jenis serat berdasarkan bahan baku pembuatannya Contoh benang yang pembuatannya dari serat yang berasal dari hewan Jenis bahan dan 1 penyusunnya. Benang jahit, benang plastik, benang nilon, dan benang 1 wol. Tidak kaku dan mudah terbakar. 1 Serat yang berasal dari hewan dan serat yang berasal dari tumbuhan. Wol 1 1 1 8 9 10 Contoh serat yang berasal dari tumbuhan Dua macam serat Batang pisang dan kulit kayu. Serat alami dan serat sintesis. Serat yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Serat alami. 1 1 1 11 Asal serat alami tumbuhan Kapas, kapuk, dan kulit rami. 1 280

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Sifat yang dimiliki oleh serat yang dibuat dari kapas adalah... Sifat yang dimiliki oleh serat yang dibuat dari kapuk adalah... Lentur, lembut, dan mudah menyerap keringat. 1 Kuat, lentur, dan mudah menyerap air. 1 Asal serat alami hewan Bulu binatang, misalnya kambing, unta, maupun biribiri. Serat yang diperoleh dari bulu-bulu hewan Sifat serat wol Serat juga ada yang diperoleh dari kepompong ulat sutra. Serat tersebut digunakan sebagai bahan untuk membuat... Sifat kain sutra Serat yang berasal melalui proses mengolah bahan plastik Sifat pakaian yang dibuat menggunakan bahan serat sintesis Sifat yang dimiliki dari gambar di samping adalah... Bahan dasar kertas. Serat wol. Mudah menyerap air, halus, dan terasa hangat apabila dipakai. Kain sutra. 1 Kuat dan sangat halus. 1 Serat sintesis. Tidak mudah kusut, kuat tetapi tidak menyerap keringat. Mudah menyerap air, mudah sobek, dan mudah terbakar. Kayu maupun serat tumbuhan yang digabungkan menjadi lembaran-lembaran. 1 1 1 1 1 1 1 281

LAMPIRAN 4 ATURAN PERMAINAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI a. Dalam permainan kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh 3 orang siswa. b. Setiap kelompok diberikan 23 kartu, dengan 23 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. c. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS. d. Konsep kartu pada ruas sebelah kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep kartu pada ruas kiri pada kartu berikutnya. e. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu pertama dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan. f. Setelah itu pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu berikutnya dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri pada kartu berikutnya dengan waktu yang telah ditentukan. g. Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok. h. Permainan modifikasi kartu domino modifikasi akan selesai dengan diakhiri kartu yang bertuliskan kata finish pada ruas kanan. 282

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SD Negeri Deresan : V/ 1 (satu) : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : 3 jp (3 x 35 menit) A. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. B. KOMPETENSI DASAR 4.2. Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. C. INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Kognitif Indikator c. Proses 4.2.1. Menganalisis perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. (C4) 4.2.2. Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. (C2) Tujuan Pembelajaran a. Proses 4.2.1.1. Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu menganalisis perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok melalui kegiatan menyusun kartu domino modifikasi dengan benar. 4.2.1.2. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menyimpulkan tentang perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok melalui kegiatan menyusun 283

d. Produk 4.2.3.Merangkum informasi tentang perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap secara berkelompok. (C2) 4.2.4. Menyusun seperangkat kartu domino modifikasi yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan diskusi di dalam kelompok. (C3) kartu domino modifikasi IPA dengan benar. b. Produk 4.2.1.3. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu merangkum informasi tentang perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap secara berkelompok dengan benar. 4.2.1.4. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu menyusun seperangkat kartu domino modifikasi yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan diskusi di dalam kelompok dengan benar. 2. Afektif Indikator 4.2.5. Tanggungjawab dalam bekerja secara berkelompok. 4.2.6. Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Tujuan Pembelajaran 4.2.1.5. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu menunjukkan suatu sikap tanggungjawab dalam kegiatan kelompok dengan benar. 4.2.1.6. Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan sikap percaya diri saat menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas dengan benar. 3. Psikomotor Indikator 4.2.7. Mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang sudah disusun secara urut melalui kegiatan diskusi dalam kelompok. (C2) Tujuan Pembelajaran 4.2.1.7. Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang sudah disusun secara urut di dalam kelompok di depan kelas dengan benar. 284

D. MATERI PEMBELAJARAN Perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap. Faktor-faktor penyebab perubahan sifat benda. E. PENDEKATAN, MODEL, METODE DAN PEMBELAJARAN Pendekatan Model Metode : Cooperative Learning. : Contextual Teaching and Learning. : Tanya jawab, pengamatan, ceramah, diskusi kelompok, dan penugasan. F. MEDIA, ALAT & SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media : - Kartu domino modifikasi Perubahan Sifat Benda. - Benda-benda yang mengalami perubahan sifat, misalnya lilin yang dibakar dan besi yang berkarat. 4. Alat/Bahan : - Papan tulis. - Pensil. - Buku. - Penghapus. - Bolpoin. 5. Sumber Belajar : Azmiyawati, Choiril dkk.2008.ipa Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. S. Rositawaty dan Aris Muharam.2008.Senang Belajar Ilmu Pengetahuan 285

Alam Untuk Kelas III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sulistyanto, Heri, dan Wiyono, Edy.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN No Komponen 1. Kegiatan Awal 2. Kegiatan Inti Kegiatan 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 2. Guru menanyakan kabar siswa. 3. Salah satu siswa maju untuk memimpin doa. 4. Guru melakukan presensi. 5. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. a. Apersepsi - Apakah kalian tahu apa saja yang dapat menyebabkan suatu benda dapat berubah? b. Motivasi - Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Ayo Belajar. Ayo Belajar ( Nada: Naik Becak) Kita akan belajar. Mata p lajaran IPA. P rubahan sifat benda. Dan juga penyebabnya. Ayo semua semangat. Agar kalian paham. Ayo semua belajar bersama. c. Orientasi - Guru mengaitkan lagu yang dinyanyikan siswa dengan materi yang akan diajarkan, yaitu tentang macam-macam perubahan sifat benda dan faktor penyebabnya. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang macam-macam perubahan sifat benda dan faktor penyebabnya. Eksplorasi 1. Guru menunjukkan benda-benda yang ada di Alokasi Waktu 10 menit 286

depan kelas. 2. Siswa mengamati benda-benda yang sudah dikenai tindakan. 3. Guru mengajukan beberapa pertanyaan : - Apa yang kalian ketahui dari perbedaan benda yang belum dikenai tindakan dengan benda yang sudah dikenai tindakan? (Menanya) - Apakah kalian tahu apa saja yang menyebabkan suatu benda dapat berubah? (Menanya) 4. Siswa menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan sifat benda dapat berubah. (Menalar) 5. Guru membagikan lampiran materi kepada siswa. 6. Siswa membaca materi tentang macam-macam perubahan sifat benda dan faktor-faktor penyebab perubahan benda yang sudah dibagikan oleh guru. (Constructivism/membangun pengetahuan) 7. Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa. Elaborasi 1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 orang. 2. Guru membagikan kartu domino modifikasi yang berisi soal dan pertanyaan tentang materi pelajaran pada hari ini kepada setiap kelompok. 3. Guru memberikan pengarahan tentang aturan memainkan kartu domino modifikasi. 4. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa dan aturan permainan media kartu domino modifikasi Perubahan Sifat Benda kepada setiap kelompok. 5. Guru memberikan pengarahan agar siswa mempelajari materi dengan kelompoknya masing-masing. 6. Siswa menyusun media kartu domino modifikasi dengan masing-masing kelompoknya. (Mencoba) (Inquiry) 7. Siswa menuliskan pertanyaan dan jawaban dari media kartu domino modifikasi Perubahan Sifat Benda yang telah disusun pada Lembar Kerja Siswa. 8. Guru dan siswa bertanya jawab mengenai hasil pekerjaan siswa. (Questioning) 70 menit 287

3. Kegiatan Penutup Konfirmasi 1. Setiap kelompok maju untuk mendemonstrasikan hasil diskusi mereka di dalam kelompok di depan kelas. (Mengkomunikasikan) (Modelling) 2. Guru dan siswa secara bersama-sama mengkoreksi hasil pekerjaan siswa. 3. Guru memberikan penguatan kepada masingmasing kelompok. 1. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan halhal yang belum jelas. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran melalui kegiatan tanya jawab dengan guru: - Apa yang sudah kalian pelajari dari kegiatan pembelajaran hari ini? 3. Siswa dan guru melakukan refleksi secara bersama-sama: - Apa saja yang sudah kalian pelajari hari ini? - Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini? (Reflection) 4. Guru memberikan tindak lanjut. 5. Guru membagikan lembar evaluasi kepada setiap siswa untuk dikerjakan secara individu. (Evaluation) 6. Guru berdoa bersama siswa. 25 menit H. PENILAIAN 1. Jenis teknik penilaian: a. Kognitif Kognitif Produk : Tes kinerja. Kognitif Proses : Tes tertulis. b. Afektif : Non tes (observasi). c. Psikomotor : Unjuk Kerja. 2. Bentuk Instrumen Penilaian: a. Kognitif 288

Kognitif Produk : Instrumen Kartu domino modifikasi Perubahan Sifat Benda. Kognitif Proses : Instrumen Soal Pilihan Ganda dan Soal Essay. b. Afektif : Lembar penilaian diri. c. Psikomotor : Rubrik mempresentasikan hasil diskusi. I. PEDOMAN PENSKORAN (terlampir) 289

LAMPIRAN PENILAIAN a. Penilaian Kognitif Penilaian Kognitif Proses: Indikator 4.2.1. Menganalisis perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. (C4) 4.2.2. Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. (C2) Teknik Tes tertulis Penilaian Instrumen Soal Pilihan Ganda Soal Essay Tugas Soal Pilihan Ganda: Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! Soal Essay: Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 1. Soal Pilihan Ganda: - Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda No. Indikator Item 4.2.1. Menganalisis perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. (C4) 4.2.2. Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. (C2) 1,2,3,4,6,9,14, 16,17,18,19,20 5,7,8,10, 11,12,13,15 -Rubrik Penilaian Soal Pilihan Ganda Nilai = Jumlah skor benar x 1 290

2. Soal Essay - Kisi-kisi Soal Essay No. Indikator Item 4.2.1. Menguraikan perubahan sifat benda yang bersifat 1,2,3 sementara maupun tetap secara berkelompok. (C2) 4.2.2. Menganalisis tentang perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. 4,5 (C4) - Rubrik Penilaian Soal Essay No Soal 1. 2. Soal 3 2 1 Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu memberikan 5 faktor memberikan 3-4 memberikan 1-2 perubahan sifat faktor perubahan sifat faktor perubahan sifat benda dengan benar. benda dengan benar. benda dengan benar. Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu memberikan 5 memberikan 3-4 memberikan 1-2 contoh perubahan contoh perubahan sifat contoh perubahan sifat sifat benda benda berdasarkan benda berdasarkan berdasarkan faktor faktor penyebab faktor penyebab penyebab perubahan perubahan sifat benda perubahan sifat benda sifat benda dengan dengan benar. dengan benar. benar. Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu menjelaskan menjelaskan menjelaskan perubahan margarin perubahan margarin perubahan margarin yang dipanaskan yang dipanaskan yang dipanaskan tidak 3. serta menyebutkan tetapi tidak tepat serta tidak perubahan yang menyebutkan menyebutkan terjadi pada perubahan yang perubahan yang margarin dengan terjadi pada margarin. terjadi pada margarin. benar. Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu menjelaskan apa menjelaskan apa yang menjelaskan apa yang yang dimaksud dimaksud dengan dimaksud dengan dengan perubahan perubahan sifat benda perubahan sifat benda 4. sifat benda yang yang bersifat yang bersifat bersifat sementara sementara dan mampu sementara tetapi tidak dan mampu memberikan 1-2 memberikan memberikan 3 contohnya dengan contohnya. contohnya dengan benar. benar. 5. Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu 291

menjelaskan apa yang dimaksud dengan perubahan sifat benda yang bersifat tetap dan mampu memberikan 3 contohnya dengan benar. menjelaskan apa yang dimaksud dengan perubahan sifat benda yang bersifat tetap dan mampu memberikan 1-2 contohnya dengan benar. menjelaskan apa yang dimaksud dengan perubahan sifat benda yang tetap tetapi tidak memberikan contohnya. 3. Nilai Total (Pilihan Ganda dan Essay) Nilai total = x 100 4. Pedoman Penskoran No. Nama Nilai 1. 2. 3. Dst. - Penilaian Kognitif Produk: 4.2.4. Menyusun seperangkat kartu domino modifikasi yang Indikator berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan diskusi di dalam kelompok. (C3) Teknik Tes kinerja Penilaian Instrumen Kartu domino modifikasi Perubahan Sifat Benda Susunlah kartu domino modifikasi yang berisi soal beserta Tugas jawaban secara urut di dalam kelompok! Rubrik Penilaian Menyusun Kartu Domino: Pasangan Kartu Kartu domino sisi kanan Kartu domino sisi kiri Skor Kartu domino modifikasi Perubahan Sifat Benda. 1 1 2 1 3 1 Dst. Dst. 292

Kriteria Penilaian Jika siswa benar dalam memasangkan 1 kartu domino modifikasi dengan kartu domino modifikasi lain. Jika siswa salah dalam memasangkan 1 kartu domino modifikasi dengan kartu domino modifikasi. Skor 1 0 Nilai: x 100 Pedoman Penskoran No. Nama Nilai 1. 2. Dst. b. Penilaian Afektif Indikator 4.2.5. Tanggungjawab dalam bekerja secara berkelompok. Teknik Penilaian Penilaian diri Instrumen Lembar skala sikap diri Rubrik penilaian sikap tanggungjawab Kriteria Tanggung jawab Baik sekali (4) Siswa mampu menunjukkan 4 sikap tanggungjawab yaitu ikut bekerja dengan kompak dalam kelompok, mengerjakan tugas sampai selesai, melaksanakan perintah guru dan berani mengambil resiko jika melakukan kesalahan. Baik (3) Siswa mampu menunjukkan 3 sikap tanggungjawab. Cukup (2) Siswa mampu menunjukkan 2 sikap tanggung jawab. Kurang (1) Siswa mampu menunjuk kan 1 sikap tanggung jawab. 293

Pedoman Penskoran No. 1. 2. 3. Dst. Nama Baik sekali (4) Tanggungjawab Baik Cukup (3) (2) Kurang (1) Indikator Teknik Penilaian Instrumen 4.2.6. Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Penilaian diri Lembar skala sikap diri Rubrik penilaian sikap percaya diri Kriteria Percaya diri Baik sekali (4) Siswa mampu menunjukkan 4 sikap percaya dirinya yaitu berani ketika mempresentasikan hasil diskusinya, mengemukakan pendapat, bertanya kepada guru dan mengerjakan tugas. Baik (3) Siswa dapat menunjukkan 3 sikap percaya dirinya yaitu berani ketika mempresentasikan hasil diskusinya, mengemukakan pendapat, dan bertanya kepada guru. Cukup (2) Siswa dapat menunjukkan 2 sikap percaya dirinya yaitu berani ketika mempresentasikan hasil diskusinya dan mengemukakan pendapat. Kurang (1) Siswa dapat menunjukkan 1 sikap percaya dirinya yaitu berani ketika mempresenta sikan hasil diskusinya. 294

Pedoman Penskoran No. 1. 2. 3. Dst. Nama Baik sekali (4) Baik (3) Percaya diri Cukup (2) Kurang (1) c. Penilaian Psikomotor Indikator 4.2.7 Mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang sudah disusun secara urut melalui kegiatan diskusi dalam kelompok. (C2) Teknik Tes kinerja Penilaian Instrumen Rubrik demonstrasi. Rubrik mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang telah disusun secara urut di depan kelas. Kritreria Aspek Sangat Baik (3) Cukup (2) Kurang (1) Intonasi Siswa mampu mendemonstrasikan kartu domino modifikasi dengan suara yang dapat didengar pada jarak 3 meter oleh semua siswa. Artikulasi Siswa mampu membaca dengan kesalahan artikulasi 3. Materi Siswa mampu demonstrasi menyampaikan materi demonstrasi sangat lengkap. Siswa mampu mendemonstrasikan kartu domino modifikasi dengan suara yang dapat didengar pada jarak 2 meter oleh semua siswa. Siswa mampu membaca dengan kesalahan artikulasi 2. Siswa mampu menyampaikan materi demonstrasi cukup lengkap. Siswa mampu mendemonstrasika n kartu domino modifikasi dengan suara yang dapat didengar pada jarak 1 meter oleh semua siswa. Siswa mampu membaca dengan kesalahan artikulasi 1. Siswa mampu menyampaikan materi demonstrasi kurang lengkap. 295

Pedoman Penskoran No. 1. 2. 3. Dst. Nama Mendemontrasikan kartu domino modifikasi yang telah disusun secara urut di depan kelas. Intonasi Aspek yang dinilai Artikulasi Materi demonstrasi Jumlah Skor 296

LAMPIRAN 1 LEMBAR KERJA SISWA Nama: 1. 2. 3. I. Petunjuk 1. Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 3 anak. 2. Siswa menuliskan nama anggota kelompok pada kolom nama yang tersedia. 3. Setelah mendapatkan 1 set kartu domino modifikasi, siswa membaca soal pada media kartu domino modifikasi dan menyusun jawaban. 4. Siswa secara mandiri menyusun kartu domino modifikasi selama 20 menit, bergantian dengan teman kelompoknya. 5. Jika sudah selesai menyusun kartu domino modifikasi, tulislah pertanyaan (kartu domino modifikasi sisi kanan) dan jawaban (kartu domino modifikasi sisi kiri) di lembar jawab. II. Tuliskan soal dan jawaban pada kolom di bawah ini dengan benar! Pasangan Kartu 1. Kartu Domino Modifikasi Sisi Kanan Kartu Domino Modifikasi Sisi Kiri 297

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 298

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 299

18. 19. 20. 21. 22. 300

LAMPIRAN 2 LEMBAR EVALUASI A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! 1. Dibawah ini yang tidak termasuk penyebab perubahan sifat suatu benda yaitu... a. pembakaran b. pemanasan c. pelapukan d. perkaratan 2. Sifat benda yang mengalami perubahan dapat dilihat dari... a. isinya b. besarnya c. tingginya d. bentuknya 3. Sayuran yang berubah menjadi layu dan busuk merupakan contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh... a. pembusukan b. pembakaran c. pemanasan d. pelapukan Nama: No: Kelas: 301

4. Gambar di atas merupakan contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh... a. pelapukan b. perkaratan c. pemanasan d. pembakaran 5. Berikut ini yang tidak termasuk contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh pemanasan adalah... a. mentega yang dimasak pada wajan di atas kompor b. air yang dimasak pada panci di atas kompor c. adonan kue yang dipanaskan pada oven d. kertas yang dibakar di atas nyala api 6. Besi yang dibiarkan terus-menerus terkena panas sinar matahari maupun air akan mengalami... a. pemuaian b. perkaratan c. pelapukan d. pembakaran 7. Dibawah ini yang termasuk perubahan benda yang bersifat sementara adalah... 302

a. kacang yang ditumbuk b. es batu yang mencair c. kayu yang dibakar d. telur yang direbus 8. Berikut ini yang termasuk contoh perubahan benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula adalah... a. minyak yang dipanaskan b. air yang didinginkan c. air yang dipanaskan d. kertas yang dibakar 9. Hal yang tidak akan terjadi apabila sampah dibakar adalah... a. warna sampah berubah b. bentuknya berubah c. terhirup bau busuk d. bentuknya tetap 10. Perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru disebut... a. perubahan sementara b. perbahan biologi c. perubahan kimia d. perubahan tetap 11. Dibawah ini yang tidak termasuk contoh perubahan benda yang bersifat tetap adalah... 303

a. kertas yang dibakar b. besi yang dijatuhkan c. cokelat yang dipanaskan d. daun yang dibiarkan berada di udara luar 12. Jenis perubahan sifat benda dibedakan menjadi 2, antara lain... a. perubahan sifat benda yang bersifat tetap dan perubahan sifat benda yang bersifat tidak tetap b. perubahan sifat benda yang bersifat sementara dan perubahan sifat benda yang bersifat tetap c. perubahan sifat benda yang bersifat fisika dan perubahan sifat benda yang bersifat biologi d. perubahan sifat benda yang bersifat biologi dan perubahan sifat benda yang bersifat kimia 13. Salah satu ciri-ciri perubahan benda yang bersifat tetap yaitu... a. tidak menghasilkan zat baru b. tidak terjadi perubahan bentuk c. dapat kembali ke bentuk semula d. tidak dapat kembali ke bentuk semula 14. Kayu yang sudah berubah menjadi arang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Hal itu merupakan salah satu contoh perubahan sifat benda yang bersifat... a. sementara b. biologi c. fisika 304

d. tetap 15. Berikut ini yang tidak temasuk contoh perubahan sifat benda yang bersifat tetap adalah... a. beras yang telah menjadi nasi b. kayu yang telah menjadi arang c. gula jawa yang telah mencair d. kertas yang telah menjadi abu 16. Jika kita memasukkan air dalam plastik ke dalam freezer, maka air tersebut akan berubah menjadi es batu. Hal tersebut merupakan salah satu contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh... a. pemuaian b. pelapukan c. pembekuan d. pendinginan 17. Batang lilin yang semula berbentuk padat akan berubah meleleh apabila dipanaskan. Hal itu merupakan contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh... a. pembakaran b. pemanasan c. pelapukan d. pemuaian 305

18. Gambar buah jeruk di atas merupakan salah satu contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh... a. pembusukan b. pembakaran c. pemanasan d. perkaratan 19. Gambar rantai yang berkarat di atas adalah salah satu contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh perkaratan. Berdasarkan gambar di atas, sifat rantai yang berubah yaitu... a. bau b. warna c. bentuk d. kelenturan 20. Jika air di dalam botol dimasukkan ke dalam kulkas, maka air es tersebut akan membeku. Hal itu merupakan contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh pendinginan. Berdasarkan pernyataan tersebut, sifat air yang berubah yaitu... a. kelenturan b. kekerasan 306

c. bentuk d. bau 3 Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 1. Sebutkan 5 faktor penyebab perubahan sifat benda! Jawab:.................. 2. Berikan contoh perubahan sifat benda dari masing-masing faktor penyebab perubahan sifat benda! Jawab:.................. 3. Apa yang akan terjadi apabila margarin dipanaskan kemudian didinginkan kembali? Disebut apakah perubahan tersebut? Berikan alasanmu! Jawab: 307

.................. 4. Apa yang dimaksud dengan perubahan yang bersifat sementara? Berikan masing-masing 3 contohnya! Jawab:.................. 5. Apa yang dimaksud dengan perubahan yang bersifat tetap? Berikan masing-masing contohnya! Jawab:.................. 308

LAMPIRAN 3 KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN No. Soal Skor A. Pilihan Ganda 1. Dibawah ini yang tidak termasuk penyebab perubahan sifat suatu benda yaitu... a. pembakaran b. pemanasan 1 c. pelapukan d. perkaratan 2. Sifat benda yang mengalami perubahan dapat dilihat dari... a. isinya b. besarnya 1 c. tingginya d. bentuknya 3. Sayuran yang berubah menjadi layu dan busuk merupakan contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh... a. pembusukan b. pembakaran 1 c. pemanasan d. pelapukan 4. Gambar di atas merupakan contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh... a. pelapukan b. perkaratan c. pemanasan d. pembakaran 5. Berikut ini yang tidak termasuk contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh pemanasan adalah... a. mentega yang dimasak pada wajan di atas kompor b. air yang dimasak pada panci di atas kompor c. adonan kue yang dipanaskan pada oven d. kertas yang dibakar di atas nyala api 6. Besi yang dibiarkan terus-menerus terkena panas sinar matahari maupun air akan mengalami... a. pemuaian b. perkaratan c. pelapukan d. pembakaran 1 1 1 309

7. Dibawah ini yang termasuk perubahan benda yang bersifat sementara adalah... a. kacang yang ditumbuk b. es batu yang mencair c. kayu yang dibakar d. telur yang direbus 8. Berikut ini yang termasuk contoh perubahan benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula adalah... a. minyak yang dipanaskan b. air yang didinginkan c. air yang dipanaskan d. kertas yang dibakar 9. Hal yang tidak akan terjadi apabila sampah dibakar adalah... a. warna sampah berubah b. bentuknya berubah c. terhirup bau busuk d. bentuknya tetap 10. Perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru disebut... a. perubahan sementara b. perbahan biologi c. perubahan kimia d. perubahan tetap 11. Dibawah ini yang tidak termasuk contoh perubahan benda yang bersifat tetap adalah... a. kertas yang dibakar b. besi yang dijatuhkan c. cokelat yang dipanaskan d. daun yang dibiarkan berada di udara luar 12. Jenis perubahan sifat benda dibedakan menjadi 2, antara lain... a. perubahan sifat benda yang bersifat tetap dan perubahan sifat benda yang bersifat tidak tetap b. perubahan sifat benda yang bersifat sementara dan perubahan sifat benda yang bersifat tetap c. perubahan sifat benda yang bersifat fisika dan perubahan sifat benda yang bersifat biologi d. perubahan sifat benda yang bersifat biologi dan perubahan sifat benda yang bersifat kimia 13. Salah satu ciri-ciri perubahan benda yang bersifat tetap yaitu... a. tidak menghasilkan zat baru b. tidak terjadi perubahan bentuk c. dapat kembali ke bentuk semula d. tidak dapat kembali ke bentuk semula 1 1 1 1 1 1 1 310

14. Kayu yang sudah berubah menjadi arang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Hal itu merupakan salah satu contoh perubahan sifat benda yang bersifat... a. sementara b. biologi c. fisika d. tetap 15. Berikut ini yang tidak temasuk contoh perubahan sifat benda yang bersifat tetap adalah... a. beras yang telah menjadi nasi b. kayu yang telah menjadi arang c. gula jawa yang telah mencair d. kertas yang telah menjadi abu 16. Jika kita memasukkan air dalam plastik ke dalam freezer, maka air tersebut akan berubah menjadi es batu. Hal tersebut merupakan salah satu contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh... a. pemuaian b. pelapukan c. pembekuan d. pendinginan 17. Batang lilin yang semula berbentuk padat akan berubah meleleh apabila dipanaskan. Hal itu merupakan contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh... a. pembakaran b. pemanasan c. pelapukan d. pemuaian 18. 1 1 1 1 Gambar buah jeruk di atas merupakan salah satu contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh... a. pembusukan b. pembakaran c. pemanasan d. perkaratan 1 311

19. Gambar rantai yang berkarat di atas adalah salah satu contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh perkaratan. Berdasarkan gambar di atas, sifat rantai yang berubah yaitu... a. bau b. warna c. bentuk d. kelenturan 20. Jika air di dalam botol dimasukkan ke dalam kulkas, maka air es tersebut akan membeku. Hal itu merupakan contoh perubahan sifat benda yang disebabkan oleh pendinginan. Berdasarkan pernyataan tersebut, sifat air yang berubah yaitu... a. kelenturan b. kekerasan c. bentuk d. bau 1 1 B. Essay 1. Sebutkan 5 faktor penyebab perubahan sifat benda! Jawab: -Pemanasan -Pendinginan -Pembakaran -Pembusukan -Perkaratan 2. Berikan contoh perubahan sifat benda dari masing-masing faktor penyebab perubahan sifat benda! Jawab: Pemanasan: Air dalam panci yang dipanaskan di atas kompor akan berubah menjadi panas. Pendinginan: Air es yang dimasukkan ke dalam kulkas berubah menjadi es batu. Pembakaran: Kertas yang dibakar akan berubah menjadi abu. Pembusukan: Tomat yang busuk akan berubah warna dan bentuknya. Perkaratan: Paku yang berkarat. 3 3 312

3. Apa yang akan terjadi apabila margarin dipanaskan kemudian didinginkan kembali? Disebut apakah perubahan tersebut? Berikan alasanmu! Jawab: Margarin akan meleleh ketika dipanaskan dan dapat kembali lagi ke bentuk margarin sebelumnya. Perubahan tersebut disebut perubahan yang bersifat sementara. Hal itu disebabkan karena margarin yang meleleh bisa kembali ke bentuk semula. 4. Apa yang dimaksud dengan perubahan yang bersifat sementara? Berikan masing-masing 3 contohnya! Jawab: Perubahan yang bersifat sementara adalah perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. Contohnya: -Lilin yang meleleh. -Es batu yang mencair. -Air panas yang lama-kelamaan kembali dingin. 5. Apa yang dimaksud dengan perubahan yang bersifat tetap? Berikan masing-masing 3 contohnya! Jawab: Perubahan yang bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula. Contohnya: -Kertas yang dibakar. -Beras yang menjadi nasi. -Telur yang direbus. 3 3 3 313

Pasangan Kartu 1 2 3 4 5 6 7 Kartu domino sisi kanan Kartu domino sisi kiri Skor Sifat benda yang mengalami perubahan dapat dilihat dari... Perubahan sifat suatu benda disebabkan karena adanya Contoh perubahan sifat suatu benda karena adanya pemanasan. Jika air direbus di atas kompor, kemudian air itu akan berubah menjadi uap air. Hal itu ialah salah satu contoh perubahan sifat suatu benda karena adanya... Contoh perubahan sifat suatu benda karena adanya pendinginan Air di dalam plastik yang di masukkan ke dalam kulkas akan berubah menjadi es batu. Hal itu ialah contoh perubahan sifat suatu benda karena adanya... Gambar di samping merupakan contoh perubahan sifat suatu benda karena adanya... Kartu domino modifikasi Perubahan Sifat Benda. Bentuk, warna, kelenturan, kekuatan, dan bau. 1 Pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan. Es krim yang lamakelamaan akan mencair karena suhu di luar lebih tinggi (panas). Pemanasan. Mentega yang cair setelah dipanaskan akan kembali padat setelah dimasukkan ke dalam kulkas. Pendinginan Pembakaran. 1 1 1 1 1 1 8 Perubahan sifat suatu benda karena adanya pembakaran menyebabkan benda mengalami perubahan... Wujud, warna, kelenturan, dan kekuatan. 1 9 Contoh lain dari perubahan sifat suatu benda karena adanya pembakaran, yaitu... Kertas yang dibakar, bentuk dan warnanya akan berubah. Bentuknya dari lembaran akan berubah menjadi abu, lalu warnanya dari putih 1 314

akan berubah menjadi abu. Gambar di samping merupakan 10 contoh perubahan Pembusukan. 1 sifat suatu benda karena adanya 11 Perubahan sifat suatu benda karena adanya pembusukan menyebabkan benda mengalami perubahan... Wujud, kekuatan, dan bau. 1 12 13 14 Cabai di samping ialah contoh perubahan sifat suatu benda karena adanya pembusukan. Pembusukan pada cabai itu mengakibatkan perubahan... Gambar di samping ialah contoh perubahan sifat suatu benda karena adanya... Perubahan sifat suatu benda karena adanya perkaratan menyebabkan benda mengalami perubahan... Bentuk, warna, dan bau. 1 Perkaratan 1 Warna dan kekuatan 1 15 Perubahan sifat benda dapat dbedakan menjadi dua, yaitu... Perubahan sifat benda yang bersifat sementara dan perubahan sifat benda yang bersifat tetap. 1 315

16 Perubahan sifat benda yang bersifat sementara Perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. 1 17 18 19 20 21 Contoh perubahan sifat benda yang bersifat sementara Istilah lain perubahan sifat benda yang bersifat sementara Perubahan sifat benda yang bersifat tetap Contoh perubahan sifat benda yang bersifat tetap... Istilah lain perubahan sifat benda yang bersifat tetap Perubahan wujud air menjadi es. Air yang berwujud cair dapat berubah menjadi es yang berwujud padat. Perubahan fisika. 1 Perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula sehingga menghasilkan zat baru. Perubahan wujud kertas yang dibakar menjadi abu. 1 Perubahan kimia 1 1 1 22 Contoh lain perubahan sifat benda yang bersifat tetap Perubahan wujud kayu yang dibakar menjadi arang. 1 Total Skor 22 316

LAMPIRAN 4 ATURAN PERMAINAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI 1. Dalam permainan kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh 3 orang siswa. 2. Setiap kelompok diberikan 23 kartu, dengan 23 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. 3. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS. 4. Konsep kartu pada ruas sebelah kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep kartu pada ruas kiri pada kartu berikutnya. 5. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu pertama dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan. 6. Setelah itu pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu berikutnya dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri pada kartu berikutnya dengan waktu yang telah ditentukan. 7. Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok. 8. PerMainan modifikasi kartu domino modifikasi akan selesai dengan diakhiri kartu yang bertuliskan kata finish pada ruas kanan. 317

LAMPIRAN 19 MATERI PEMBELAJARAN SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA A. Sifat-Sifat Bahan dan Penyusunnya 1. Jenis Bahan Berdasarkan Struktur Penyusunnya Dalam kegitan pramuka, tali juga dapat dimanfaatkan untuk membuat tandu dengan bantuan dua buah tongkat. Selain itu, tali juga banyak digunakan untuk orang yang memanjat atau turun dari tebing. Bahan-bahan yang menyusun tali adalah serat. Serat merupakan bagian dasar dari tali dan bentuknya berupa untaian yang tidak dapat dipisah lagi. Contohnya adalah senar, nilon, dan ijuk. Senar merupakan serat yang berasal dari plastik, contohnya senar untuk bermain layanglayang dan senar untuk memancing. Nilon merupakan serat buatan sedangkan ijuk adalah serat yang berasal dari pangkal pelepah pohon enau. Gabungan dari beberapa serat akan membentuk benang. Contohnya benang jahit dan benang kasur. Benang jahit dan benang kasur tersusun dari serat kapas. Tali merupakan gabungan dari beberpa benang yang menjadi satu. Contohnya tali tambang dan tambang plastik. Tali yang tersusun dari serat dan benang memiliki sifat lentur dan kuat. Karena sifatnya itu, tali mudah dililitkan dan dibuat menjadi simpul. Selain bersifat lentur tali juga sangat kuat sehingga dapat digunakan untuk menarik benda, seperti pada saat mobil atau truk mogok. Karpet, korden, 318

sajadah, baju, dan celana merupakan benda-benda yang disusun oleh kumpulan-kumpulan tali, yaitu benang. Baju dan celana yang kita Pakai berasal dari kain yang juga tersusun dari kumpulan benang. Benda-benda lain, seperti kursi, meja, jendela, lemari, dan lain-lain juga tersusun atas benda yang berbeda-beda jenisnya. 2. Penggunaan Bahan Berdasarkan Struktur Penyusunnya Bahan yang menyusun suatu benda mempengaruhi kegunaan benda tersebut. Bambu dapat digunakan untuk membuat pagar dan kursi atau jika dianyam dapat dibuat bilik. Rotan dapat digunakan untuk bahan pembuatan kursi. Namun demikian tidak semua kursi terbuat dari kayu, bambu, ataupun rotan. Plastik juga dapat digunakan untuk membuat kursi dan benda-benda lainnya. Bahan penyusun benda ini tentu mempengaruhi kegunaannya. Kursi yang terbuat dari kayu atau rotan memiliki sifat yang berbeda dengan kursi yang terbuat dari plastik. B. Hubungan Antara Jenis Bahan dan Kekuatannya 1. Berbagai bahan dengan kekuatan yang dimilikinya Benda-benda yang ada di sekeliling kita biasanya tersusun atas bahanbahan yang berupa kayu, plastik, karet, bambu, kaca, batu, kain, dan benang. Susunan bahan-bahan tersebut akan memengaruhi kekuatan dari benda. Benda yang tersusun dari plastik tentu memiliki kekuatan yang berbeda dengan benda yang tersusun dari kayu atau batu. Masing-masing bahan penyusun benda tersebut memiliki sifat dan ciri tersendiri. Penggunaan bahan-bahan tersebut juga akan disesuaikan dengan kegunaan bendanya. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai 319

bahan-bahan penyusun benda beserta sifatnya, perhatikan uraian berikut ini. a. Kayu Kayu memiliki sifat tidak menghantarkan panas. Oleh karena itu perabot dapur yang biasanya digunakan oleh ibu di rumah banyak menggunakan kayu sebagai gagangnya. Pisau, sendok sayur, dan masih banyak perabot dapur lainnya yang menggunakan kayu. Sifat kayu lainnya adalah mudah dibentuk dan dihaluskan. Hal inilah yang menjadikan kayu banyak digunakan untuk membuat perabot rumah tangga lainnya seperti kursi, meja, lemari, dan pintu. Kekuatan kayu dipengaruhi oleh jenis dan umur pohon. Pohon yang umurnya lebih tua tentunya memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan pohon yang umurnya lebih muda. b. Plastik Pulpen, tempat pensil, tempat sampah, dan botol minuman merupakan benda-benda yang tersusun atas plastik. Bahan baku plastik berasal dari hasil olahan minyak bumi. Plastik memiliki sifat ringan, tahan air, lentur, tidak menghantarkan listrik, dan mudah dibentuk. Walaupun kekuatannya tidak sebaik kayu, plastik memiliki kelebihan dapat diproduksi dalam jumlah banyak dan harganya pun murah. c. Karet Karet merupakan bahan yang banyak digunkan untuk pembuatan ban kendaraan bermotor. Selain itu, sendal, alas sepatu, bola basket, dan bola voly juga menggunakan karet sebagai bahan penyusunnya. Karet 320

berasal dari olahan getah pohon karet yang diambil dengan cara disadap bagian batangnya. Karet memiliki sifat lentur, kenyal, tidak menghantarkan listrik dan panas, kuat, dan mudah dibentuk. Sifat lentur, kuat atau tahan lama, serta mudah dibentuk menjadi bahanbahan lain membuat karet banyak digunakan untuk berbagai benda. d. Benang Baju yang kita gunakan sehari-hari merupakan salah satu benda yang dibuat dari anyaman benang menjadi kain. Kain yang dihasilkan nantinya digunakan untuk membuat pakaian seperti yang kita kenakan sehari-hari. Benang diperoleh dari kapas, wol, ataupun sutra. Bahanbahan tersebut kemudian diolah menggunakan mesin pemintal hingga dihasilkan benang. Masing-masing kain yang dihasilkan dari benang tentunya berbeda satu dan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan serat yang digunakan oleh benang tersebut apakah terbuat dari wol, nilon, ataupun kapas. Benang memiliki sifat halus, licin, dan mampu menyerap keringat. C. Hubungan Antara Jenis Bahan Penyusun Benda dengan Sifatnya Benda yang memiliki bahan penyusun yang berbeda tentu akan memiliki sifat yang berbeda pula. Sifat benda tersebut meliputi kekuatan, kelenturan, tahan panas, penghantar listrik, dan lain-lain. Pada kegiatan sebelumnya kamu telah menunjukkan adanya perbedaan kekuatan antara benang yang terbuat dari bahan nilon, wol, dan kapas. Benang yang terbuat dari serat nilon memiliki kekuatan yang lebih baik dibandingkan benang yang terbuat dari serat wol ataupun kapas. Hal ini 321

menunjukkan bahwa sifat suatu benda sangat dipengaruhi oleh jenis bahan yang menyusun benda tersebut. A. Hubungan Antara Sifat Bahan dengan Bahan Penyusunnya 1. Benang Benang adalah tali halus yang dipintal dari kapas atau bahan sintetis (buatan). Benang jahit biasanya dibuat dari bahan kapas. Benang nilon dibuat dari bahan sintetis. Sifat benang tergantung dari bahan penyusunnya. Benang yang dibuat dari kapas umumnya lebih kuat daripada benang nilon. Oleh karena itu, benang dari kapas digunakan sebagai benang jahit. Fungsi benang jahit untuk menyambung potonganpotongan kain menjadi pakaian. Jahitan pakaian akan kuat dan tahan lama jika menggunakan benang jahit yang kuat pula. 2. Kain Kain terbuat dari serat. Serat-serat ini dipintal membentuk benang. Benang kemudian ditenun untuk dijadikan kain. Serat ada dua macam, yaitu serat alami dan serat sintetis. Serat alami berasal dari tumbuhan maupun hewan. Serat tumbuhan diperoleh dari kapas, kapuk, dan kulit batang rami. Serat kapas memiliki sifat yang lentur, lembut, serta mudah menyerap air. Oleh karena itu, serat dari bahan kapas banyak digunakan untuk membuat pakaian. Pakaian dari bahan kapas relatif nyaman dikenakan karena mudah menyerap keringat. Kain dari bahan kapas disebut kain katun. Serat kapuk memiliki sifat yang kuat, lentur, dan mudah menyerap air. Serat kapuk cenderung lebih kuat jika dibanding serat kapas. Akan tetapi, serat kapuk kurang halus sehingga jarang 322

digunakan untuk membuat pakaian. Serat kapuk dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah tangga misalnya kaos kaki, kasur, dan sumbu kompor. Serat sintetis diperoleh dengan mengolah bahan plastik. Bahan pakaian yang terbuat dari bahan serat sintetis diantaranya nilon dan poliester. Pakaian yang terbuat dari serat sintetis memiliki sifat, antara lain tidak mudah kusut, kuat, tetapi tidak nyaman dipakai dan tidak menyerap keringat. Selain itu, terdapat pula beberapa kain yang dilapisi damar sehingga kedap air. Kain-kain seperti ini digunakan sebagai bahan untuk membuat jas hujan, parasut, karpet, serta tenda. 3. Kertas Kayu merupakan bahan dasar pembuatan kertas. Kayu dapat dibuat kertas karena memiliki serat selulosa yang kuat. Berbagai jenis kertas memiliki sifat dan kekuatan yang berbeda. Pada umumnya, kertas memiliki sifat mudah menyerap air dan cenderung mudah sobek. B. Jenis Bahan dan Sifatnya 1. Serat Serat ialah jaringan serupa benang atau pita panjang berasal dari hewan atau tumbuhan. Serat digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan tali. Sifat serat, yaitu tidak kaku dan mudah terbakar. a. Serat yang Berasal dari Hewan Contoh serat yang berasal dari hewan adalah wol. Wol dibuat dari bulu domba. Serat lain yang banyak dibuat kain adalah sutra. Sutra dihasilkan oleh ulat ngengat. 323

b. Serat yang Berasal dari Tumbuhan Contoh serat yang berasal dari tumbuhan, misalnya dari batang pisang dan kulit kayu. Adapun benang rayon terbuat dari serat selulosa. Nilon dan polyester adalah serat yang terbuat dari minyak. 2. Kertas Kertas terbuat dari serat tumbuhan yang digabungkan menjadi lembaran-lembaran. Ratusan tahun yang lalu, kertas terbuat dari kapas. Saat ini kertas dapat dibuat dari kulit kayu. Sifat kertas, diantaranya permukaannya halus dan mudah terbakar. 3. Benang Benang adalah gabungan dari berbagai serat. Contoh nya benang yang digunakan untuk menjahit, benang kasur, dan benang plastik. Sifat benang di antaranya adalah lentur dan tidak mudah putus. 4. Kain Kain dapat dibuat dari benang. Benang tersebut dapat berasal dari sumber yang berbeda. Ada yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Contohnya, wol, sutra, dan katun, yang merupakan serat alami. Wol memiliki sifat tidak kaku, tahan panas, dan lembut. Namun, ada juga kain yang terbuat dari serat sintetis, seperti tetoron. 5. Tali Tali terbuat dari benang yang dipilin. Benang-benang dicampur dengan perekat sehingga membentuk helaian-helaian panjang. Helaian panjang tersebut, kemudian dipilin menjadi tali. 324

A. Perubahan Sifat Benda 1. Sifat Benda Setiap benda mempunyai sifat tertentu yang membedakannya dengan benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau. a. Bentuk Bentuk benda bermacam-macam. Benda yang berupa bangun datar mempunyai bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran. Benda yang berupa bangun ruang mempunyai bentuk bola, kubus, balok, kerucut, dan tabung. b. Warna Warna benda juga bermacam-macam. Misalnya batu berwarna hitam, mangga mentah berwarna hijau, dan jeruk matang berwarna kuning atau jingga. c. Kelenturan Kelenturan adalah sifat benda yang mudah dilengkungkan. Benda yang bersifat lentur dapat dibengkokkan dan tidak mudah patah. d. Kekerasan Kekerasan adalah kemampuan suatu benda untuk menahan goresan. Suatu benda bersifat lebih keras daripada benda lain jika dapat menggores benda tersebut. B. Perubahan Sifat Benda dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya 1. Berbagai Penyebab Perubahan Sifat Benda a. Pemanasan 325

Misalya pada pemanasan lilin yang tidak terjadi secara langsung. Lilin ditempatkan pada sebuah wadah. Selanjutnya wadah dipanaskan. Batang lilin yang semula berbentuk padat akan mencair karena meleleh. Selanjutnya, cairan dari batang lilin akan berubah bentuk menjadi padat lagi setelah dingin. Sumbu lilin tidak akan mengalami perubahan. Selain itu, pada saat memasak air. Air tersebut mengalami peningkatan suhu. Air yang asalnya dingin berubah menjadi panas. Setelah itu, air mendidih. Ketika mendidih, uap air akan keluar dari panci. Salah satu sifat air adalah jika air dipanaskan, suhunya akan meningkat atau panas. Jadi, benda jika dipanaskan akan berubah sifatnya. b. Pembakaran Misalnya, pada api unggun dibuat dengan mengumpulkan kayukayu, kemudian dibakar. Akibat peristiwa pembakaran ini, kayu yang semula bersifat padat dan keras berubah bentuk menjadi arang dan abu. Arang mempunyai sifat rapuh, sementara abu berbentuk serbuk. Pembakaran dapat mengubah sifat benda. Selain itu, kertas yang dibakar menjadi hancur dan berubah warna menjadi hitam. Sampah plastik yang dibakar juga akan berubah sifatnya. Semua benda yang dibakar akan mengeluarkan bau kurang enak. Jadi, benda yang dibakar akan mengalami perubahan sifat benda, yaitu hancur dan warnanya berubah, serta mengeluarkan bau. 326

c. Pembusukan Buah pisang yang telah matang akan membusuk bila dibiarkan selama beberapa hari. Proses pembusukan ini akan mengubah sifatsifat buah tersebut. Perubahan yang terjadi meliputi kekerasan, bau, dan warnanya. Buah pisang yang busuk baunya tidak sedap. Kulit buah yang semula berwarna kuning akan berubah menjadi cokelat kehitaman. Apabila dipegang, daging buahnya terasa lunak. d. Pendinginan Air yang dimasukkan ke dalam ruang pembeku (freezer) dalam lemari es, akan membeku. Salah satu sifat air jika didinginkan sampai suhu nol derajat celsius lama-kelamaan suhunya akan menurun. Air tersebut berubah men jadi es batu. e. Perkaratan Logam seperti besi, dapat mengalami perkaratan apabila terkena air atau uap air dan dibiarkan dalam waktu yang lama. Perkaratan ini menyebabkan warna besi berubah dan besi menjadi rapuh. Perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekuatan. 2. Macam-Macam Perubahan Sifat Benda a. Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Sementara Perubahan bersifat sementara adalah perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat sementara disebut juga perubahan fisika. Contoh perubahan yang bersifat sementara yaitu perubahan wujud air menjadi es. Air berwujud cair, dapat berubah menjadi es yang berwujud padat. 327

Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut membeku. Es dapat berubah wujud menjadi air kembali jika dipanaskan. Perubahan wujud ini disebut mencair. Perubahan sifat pada benda tersebut bersifat sementara, karena benda dapat kembali ke wujud semula. b. Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Tetap Perubahan bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula. Perubahan ini menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat tetap disebut juga perubahan kimia. Contoh perubahan yang bersifat tetap, yaitu perubahan wujud kertas yang dibakar menjadi abu. 328

LAMPIRAN 20a MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA 329

330

331

332

LAMPIRAN 20b MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PERUBAHAN SIFAT BENDA 333

334

335

336

LAMPIRAN 21 DOKUMENTASI PENELITIAN 1. Peneliti sedang menjelaskan cara bermain kartu domino modifikasi di kelas. 2. Guru menjelaskan kembali cara bermain kartu domino modifikasi di kelas & membimbing peserta didik agar mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tenang. 337

3. Peserta didik menyusun kartu domino modifikasi. 4. Peneliti memeriksa pekerjaan peserta didik. 338

5. Peneliti menjelaskan cara mengisi Lembar Kerja Siswa. 6. Peserta didik mengerjakan Lembar Kerja Siswa. 339

7. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan kelompok. 8. Pesera didik mengerjakan Lembar Evaluasi secara individu. 340

BIODATA PENULIS Dhonayanti Puji Mahanani lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada tanggal 27 Februari 1995. Pendidikan taman kanak-kanak diperoleh di TK ABA Aisiyah 1 Gombong lulus pada tahun 2001. Pendidikan sekolah dasar diperoleh di SD Negeri 2 Gombong lulus pada tahun 2007. Pendidikan sekolah menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 1 Gombong lulus pada tahun 2010. Pendidikan sekolah menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Karanganyar lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 341