PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG SKRIPSI"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : TRI WAHYUNINGSIH NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

2 ii

3 iii

4 HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk : Allah S.W.T Sembah sujud serta syukur kepada Allah S.W.T atas karunia dan kemudahan yang Engkau berikan sehingga skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Ibu dan bapak tercinta Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karyaku ini kepada Bapak Sutardjo dan Ibu Theresia Sumilah yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dan dukungan Kakak-kakakku tersayang Jeki Sri Astuti dan Nur Sigit Setiawan yang selalu memberikan semangat dan dukungan Ibu Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. dan Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. yang selalu sabar membimbingku dalam mengerjakan skripsi ini Seluruh dosen PGSD USD yang telah membagikan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga Sahabat-sahabat tersayang yang selalu mendukung, memberikan bantuan, memberikan semangat, dan selalu ada dalam suka dan duka. Teman-teman payung Pengembangan Media Konvensional yang setia berjuang bersama. Kupersembahkan karya ini untuk Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. iv

5 MOTTO Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. (Ernest Newman) Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu. (Q.S. Al Insyirah : 6-8) v

6 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 16 Februari 2017 Penulis, Tri Wahyuningsih vi

7 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Tri Wahyuningsih Nomor Mahasiswa : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannyadi internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan hak royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 Februari 2017 Yang menyatakan Tri Wahyuningsih vii

8 ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG Tri Wahyuningsih Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini dilakukan karena masih banyaknya guru yang membutuhkan media pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah produk media pembelajaran berupa kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA, materi indra pendengar dan indra peraba yang mengacu pada Kurikulum KTSP Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan.prosedur dalam pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian Borg & Gall. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari sembilan langkah yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk hingga menghasilkan produk berupa Kartu Domino Modifikasi materi indra pendengar dan indra peraba untuk siswa kelas IV. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng.Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu pedoman wawancara dan kuesioner.wawancara dilakukan untuk menggali potensi dan masalah pada saat analisis kebutuhan.kuesioner dilakukan untuk melakukan validasi media pembelajaran, dan perangkat pembelajaran oleh dua pakar media dan dua guru sekolah dasar. Hasil penelitian pengembangan yang melalui tahap validasi oleh pakar media pembelajaran, dua guru sekolah dasar menunjukkan rerata 3,37. Sehingga kualitas media kartu domino modifikasi menurut pakar media pembelajaran dan guru sekolah dasar termasuk ke dalam kategori sangat baik. Berdasarkan uji coba terbatas di SD Kanisius Klepu, dapat disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut siswa kelas IV SD Kanisius Klepu adalah baik sekali dengan rerata nilai yaitu 86. Sedangkan hasil uji coba pemakaian di SD Kanisius Kenteng, menunjukkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng adalah baik sekali dengan rerata nilai yaitu 85. Skor tersebut menunjukkan bahwa media Kartu Domino Modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan indra peraba memiliki kualitas sangat baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Kata kunci : Pengembangan media kartu domino modifikasi, indra pendengar dan peraba viii

9 ABSTRACT DEVELOPMENT OF MEDIA MODIFICATION DOMINOES CARD ON LEARNING NATURAL SCIENCE MATERIAL AUDITORY AND SENSES OF TOUCH FOR FOURTH GRADE OF KANISIUS KENTENG ELEMENTARY SCHOOL Tri Wahyuningsih Sanata Dharma University 2017 This research because there are many teacher who needed learning media to support the process of learning in the class. The main aims of the research is to produce learning media modification dominoes card on learning natural science material auditory and senses of touch referring to curriculum KTSP The type of this research is research and development. The procedure of the researh used research and development procedure by Borg and Gall. The develompent procedure used in this research consists of nine steps 1) potential and problem, 2) data collection, 3) product design, 4) design validation, 5) design revision, 6) trial of the product, 7) product revison, 8) the main testing, 9) product revision, wich will become final product of learning media modification dominoes card on natural science material auditory and senses of touch for fourth grade of Kanisius Kenteng Elementary School. The result of the research development which through validation by media experts learning and two primary school teachers shows the average 3,37. So the quality of media modification dominoes card including into categories excellent. Based on trial of the product at Kanisius Klepu Elementary School, can conclude that the quality of media modification dominoes card according to students fourth grade Kanisius Klepu is excellent with the average value is 86. The result of main testing at Kanisius Kenteng Elementary School shows that quality of media modification dominoes card according to students fourth grade Kanisius Kenteng is excellent with the average value is 85. These score is indicated that media modification dominoes card on learning natural science material auditory and senses of touch have excellent quality and should be used in learning. Keywords : the development of media modification dominoes card, auditory and the senses of touch. ix

10 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T atas limpahan rahmatnya sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pembelajaran IPA Materi Indra Pendengar dan Indra Peraba untuk Siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng ini dapat selesai dengan baik.skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya doa, bimbingan, bantuan dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah peneliti untuk mengucapkan terimakasih kepada : 1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD. 4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan sejak awal hingga skripsi ini selesai dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan. 5. Agnes Herlina Dwi H, S.Si, MT, M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan sejak awal hinga skripsi ini selesai dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan. 6. Ika Yuli L., M.Pd., selaku dosen validator media dan perangkat pembelajaran. 7. Puspita Ratna S., M.Sc., selaku dosen validator media dan perangkat pembelajaran. 8. Christina Sugirah, guru kelas IV SD K Minggir selaku validator media dan perangkat pembelajaran. 9. Agustinus Ari Fajar Krisnawan, S.Pd., selaku validator media dan perangkat pembelajaran. x

11 10. Emanuel Sulistya Asmara, S.Pd. selaku Kepala SD Kanisius Kenteng yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian. 11. Christina Kusumastuti, S.Pd.SD, selaku Kepala SD Kanisius Minggir yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 12. Andrias Yance Eko Sutopo, S.Pd., selaku Kepala SD Kanisius Klepu yang telah memberikan ijin untuk melakukan uji terbatas. 13. Kedua orang tua, Sutardjo dan Theresia Sumilah yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan dukungan kepada peneliti. 14. Kedua kakak, Jeki Sri Astuti dan Nur Sigit Setiawan yang selalu memberikan dukungan dan motivasi. 15. Bapak Agustinus Ari Fajar yang selalu memberikan dukungan, masukanmasukan dan selalu membantu peneliti selama penelitian. 16. Teman-teman seperjuangan skripsi yang telah bekerjasama dengan baik dan selalu saling mendukung untuk menyelesaikan skripsi ini. 17. Sahabat-sahabat tersayang, Dona, Retno, Estu, Alfa, Mariyah, Vany, Agnes, dan Rani yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada peneliti. 18. Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima kasih untuk dukungan dan bantuannya kepada peneliti, sehingga skripsi inidapat selesai dengan baik. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran, masukan, dan kritik yang membangun agar skripsi ini lebih sempurna. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama dalam dunia pendidikan. Terima kasih. Yogyakarta, 16 Februari 2017 Peneliti Tri Wahyuningsih xi

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR BAGAN... xvii DAFTAR RUMUS... xviii DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Pengembangan... 6 E. Definisi Operasional... 7 F. Spesifikasi Produk... 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori Teori Perkembangan Anak Media Pembelajaran xii

13 a. Pengertian media pembelajaran b. Landasan teoritis penggunaan media c. Ciri-ciri media pembelajaran d. Tujuan dan manfaat media pembelajaran e. Fungsi media pembelajaran f. Pemilihan media pembelajaran g. Klasifikasi media pembelajaran Kartu domino modifikasi Pembelajaran Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar a. Hakikat IPA b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD Materi panca indra a. Telinga b. Kulit B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Setting Penelitian C. Prosedur Pengembangan D. Validasi Produk E. Teknik Pengumpulan Data Wawancara Kuesioner F. Instrumen Penelitian Pedoman wawancara Kuesioner G. Teknik Analisis Data Data Kualitatif xiii

14 2. Data Kuantitatif BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Analisis Kebutuhan Deskripsi Produk Awal a. Perangkat pembelajaran b. Media Kartu Domino Modifikasi Hasil Validasi dan Revisi Produk a. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran b. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas IV c. Data Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Kajian dari Uji Coba Produk (uji terbatas) Kajian Hasil Uji Coba Pemakaian Kajian Produk Akhir B. Pembahasan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS xiv

15 DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuesioner Tabel 3.4. Pedoman Wawancara Tabel 3.5. Instrumen Validasi Media Pembelajaran Tabel 3.6. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Tabel 3.7. Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Tabel 3.8. Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa Tabel 4.1. Rekapitulasi Validasi Media Pembelajaran oleh Pakar Media Pembelajaran Tabel 4.2. Rekapitulasi Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kelas IV Tabel 4.3. Tabel Komentar dan Revisi Empat Validator Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Evaluasi I Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Validitas Soal Essay Evaluasi I Tabel 4.7. Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda pada Evaluasi I Tabel 4.8 Hasil Reliabilitas Soal Essay pada Evaluasi I Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Evaluasi II Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Validitas Soal Essay pada Evaluasi II Tabel 4.11 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda pada Evaluasi II Tabel Hasil Reliabilitas Soal Essay pada Evaluasi II Tabel Rekapitulasi Hasil Kuesioner Respon Siswa saat Uji Terbatas Tabel Hasil Kuesioner Respon Siswa saat Uji Pemakaian Produk xv

16 Tabel Rekapitulasi Pakar Media Pembelajaran dan Guru Sekolah Dasar Tabel Desain Media Kartu Domino Modifikasi Pada Materi Indra Pendengar xvi

17 DAFTAR BAGAN Bagan 2.1. Literature Map dari Peneliti Terdahulu Bagan 2.2. Kerangka Berpikir Bagan 3.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D. 54 Bagan 3.2. Prosedur Pengembangan Media Domino Modifikasi. 56 xvii

18 DAFTAR RUMUS Rumus 3.1. Perhitungan Rerata Hasil dengan Skala Likert Rumus 3.2. Penentuan Jarak Interval xviii

19 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kartu Domino 28 Gambar 2.2. Kartu Domino Modifikasi. 30 Gambar 2.3. Bagian-bagian Telinga.. 39 Gambar 2.4. Struktur Kulit. 44 xix

20 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 3. Surat Ijin Validasi Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan Lampiran 5a. Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Pakar Media (A) 126 Lampiran 5b. Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Pakar Media (B). 130 Lampiran 5c. Lampiran 5d. Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kanisius Minggir Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kanisius Kenteng Lampiran 6. Rekapitulasi Hasil Validasi Media Pembelajaran Lampiran 7a. Lampiran 7b. Lampiran 7c. Lampiran 7d. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Pakar Media (A). 145 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Pakar Media (B) Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kanisius Minggir Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kanisius Kenteng Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Lampiran 9. Lampiran 10. Kuesioner Respon Siswa Terhadap Media Kartu Domino Modifikasi Hasil Kuesioner Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran (Uji Coba Terbatas) xx

21 Lampiran 11. Hasil Kuesioner Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran (Uji Pemakaian) Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa Lampiran 13a. Soal Evaluasi I Lampiran 13b. Soal Evaluasi II Lampiran 14a. Lampiran 14b. Rekapitulasi Nilai Evaluasi I Uji Coba Produk (Uji Coba Terbatas) Rekapitulasi Nilai Evaluasi II Uji Coba Produk (Uji Coba Terbatas) Lampiran 14c. Rekapitulasi Nilai Evaluasi I Uji Pemakaian Lampiran 14d. Rekapitulasi Nilai Evaluasi II Uji Pemakaian Lampiran 15. Perangkat Pembelajaran Lampiran 16. Kartu Domino Modifikasi Materi Indra Peraba (Pertemuan 2) Lampiran 17. Aturan Permainan Kartu Domino Modifikasi Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian xxi

22 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I akan diuraikan (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat pengembangan, (5) definisi operasional, (6) spesifikasi produk. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik (Susanto, 2013 : 19). Dalam proses pembelajaran siswa merupakan subjek yang belajar dan guru merupakan subjek yang mengajar. Dengan demikian, tujuan pembelajaran adalah siswa mampu mencapai perkembangan optimal yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pencapaian tujuan pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa di dalam kelas dan fasilitas yang diberikan guru sebagai sarana dalam pembelajaran. Salah satunya adalah pentingnya penggunaan media pembelajaran. Menurut Raharjo (dalam Kustandi, dkk., 2011: 7) media adalah wadah dari 1

23 pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Menurut Gerlach dan Ely (dalam Kustandi, dkk., 2011 : 7) secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian tersebut guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Pentingnya peran media pembelajaran dalam proses pembelajaran, menuntut seorang guru untuk mampu menggunakan media yang menarik dan menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat mempermudah siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sering kali siswa tidak tertarik mempelajari suatu materi karena materi pelajaran tersebut membosankan dan menjemukan. Hal ini sesuai dengan kondisi yang terjadi di SD Kanisius Kenteng. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV yaitu Bapak A.A.F, S.Pd. pada tanggal 25 Juli 2016 pukul di ruang kelas IV SD Kanisius Kenteng, beliau mengatakan bahwa siswa banyak mengalami kesulitan pada beberapa materi. Salah satunya adalah materi Panca Indra, karena materi pada bab ini cukup banyak dan terdapat beberapa istilah yang sulit dipahami oleh siswa. Beliau juga mengatakan bahwa penggunaan media pembelajaran masih minim. Tidak semua materi pembelajaran didukung oleh media khusus. Sehingga beliau sering menggunakan media berupa gambar dalam proses pembelajaran. Menurut beliau, siswa terlihat pasif jika proses pembelajaran yang dilakukan monoton dan tidak 2

24 menggunakan media pembelajaran. Beliau mengatakan bahwa belum ada media untuk menunjang pembelajaran IPA pada materi Panca Indra. Menurut beliau peran media menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa dalam materi yang diajarkan. Berdasarkan analisis kebutuhan tersebut dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan sebuah media yang inovatif untuk menunjang proses pembelajaran terlebih pada materi yang sulit bagi siswa. Melihat masalah tersebut, maka peneliti mencoba mencari inovasi dalam menyampaikan materi panca indra dengan mengembangkan media pembelajaran. Sanjaya, (2012 : 118) mengatakan bahwa menurut sifatnya media pembelajaran dibedakan menjadi tiga macam yaitu media auditif, visual, dan audio visual. Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat dan tidak mengandung unsur suara. Beberapa contoh media visual adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. Media pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti termasuk jenis media visual, yaitu kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan indra peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng. Banyak penelitian sebelumnya yang meneliti tentang media kartu domino sebagai sarana belajar siswa. Salah satunya adalah penelitian pengembangan media pembelajaran yang dilakukan oleh Nengsih dan 3

25 Rochmawati (2014) dengan judul Pengembangan Kartu Domino Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian. Penelitian tersebut bertujuan mengetahui respon siswa dan kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan. Kajian ini menunjukan bahwa media kartu domino mendapat respon yang baik oleh siswa dan media kartu domino layak digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian yang lain dilakukan oleh Arrahmah (2015) dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Modifikasi Kartu Domino Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Sirkulasi Darah. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah. Kajian ini menunjukkan bahawa terdapat pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa. Hasil studi pustaka tersebut adalah salah satu alasan peneliti yang kuat untuk mengembangkan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng. Media pembelajaran yang dikembangkan terbatas pada materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng. 4

26 B. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng? 2. Bagaimana kualitas media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui prosedur pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng. 2. Mengetahui kualitas media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng. 5

27 D. Manfaat Pengembangan Penelitian Pengembangan Media Pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti memliliki manfaat sebagai berikut : 1. Bagi peneliti a. Memiliki pengetahuan tentang penelitian jenis Research and Development (R&D). b. Memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian Research and Development (R&D) dalam mengembangkan media pembelajaran Kartu Domino Modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. c. Memiliki produk berupa media pembelajaran Kartu Domino Modifikasi. 2. Bagi guru a. Memberikan pengalaman bagi guru-guru Sekolah Dasar untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. b. Sebagai referensi penggunaan media dalam pembelajaran. 3. Bagi sekolah Menambah media pembelajaran konvensional sebagai sarana pendukung pembelajaran untuk kelas IV SD. 4. Bagi Prodi PGSD Memiliki bahan bacaan tambahan perpustakaan terkait dengan penelitian Research and Development khususnya dalam upaya untuk 6

28 mengembangkan media pembelajaran Kartu Domino Modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. E. Definisi Operasional 1. Teori perkembangan anak Tahap perkembangan anak menurut Piaget, anak pada usia 7 11 tahun berada dalam tahap operasi konkret yaitu anak sudah bisa memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi. 2. Media pembelajaran Media pembelajaran adalah alat atau sarana pengiriman pesan dari pengirim ke penerima untuk menunjang ketercapaian tujuan dari proses pembelajaran. 3. Kartu domino modifikasi Kartu domino modifikasi merupakan salah satu permainan yang dapat merangsang aktivitas otak, berpikir kritis, dan melatih kerja sama dalam memainkannya. 4. Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan guru untuk membantu siswanya dalam belajar. 5. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Pembelajaran IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu, produk, proses dan sikap. 7

29 6. Materi Indra Pendengar dan Peraba Materi indra pendengar dan peraba merupakan salah satu materi dalam bab panca indra pada Standar Kompetensi 1. memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya serta pemeliharaannya sesuai dengan kurikulum KTSP F. Spesifikasi Produk Spesifikasi media kartu domino modifikasi meliputi aspek tampilan, isi, bahasa dan cara penggunaan. 1. Aspek tampilan a. Kartu domino terbuat dari kertas jenis Certificate Paper 200gsm, dengan tebal 1 milimeter. b. Ukuran kartu domino modifikasi yaitu panjang 12,5 cm dan lebar 5,5 cm. c. Setiap satu set terdiri dari 21 kartu. Kartu pertama adalah kartu start yang digunakan sebagai kartu pembuka. Kartu terakhir adalah kartu finish sebagai kartu penutup. d. Setiap kartu memiliki dua bagian, ruas kanan berisi pernyataan sedangkan ruas kiri berisi jawaban dari pernyataan pada kartu sebelumnya. e. Background pada media kartu domino modifikasi untuk materi indra pendengar adalah colorful dan dilapisi dengan kotak berwarna abu-abu pada ruas kiri dan warna putih pada ruas kanan. Jenis huruf yang digunakan pada judul kartu adalah Gloucester MT 8

30 Extra Condensed dengan ukuran 20pt. Sedangkan pada kartu soal dan jawaban menggunakan font standar yaitu Calibri. Ukuran huruf beragam mulai dari 12-20pt. f. Background pada media kartu domino modifikasi untuk materi indra peraba yaitu gambar tangan yang berwarna warni dan dilapisi dengan kotak berwarna kuning pada ruas kiri dan biru pada ruas kanan. Jenis huruf yang digunakan pada judul kartu adalah Gloucester MT Extra Condensed dengan ukuran 20pt. Sedangkan pada kartu soal dan jawaban menggunakan font standar yaitu Calibri. Ukuran huruf beragam mulai dari 12-20pt. 2. Aspek Isi Kartu domino modifikasi berisi materi pada: a. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. b. Kompetensi Dasar 1.3 Mendiskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya. c. Indikator Menyebutkan bagian-bagian telinga Menyebutkan berbagai macam penyakit pada telinga Menjelaskan cara merawat kesehatan telinga Menyebutkan bagian-bagian kulit dan fungsinya 9

31 Menyebutkan berbagai penyakit kulit Menjelaskan cara merawat kesehatan kulit. 3. Aspek Bahasa Kalimat dalam kartu domino modifikasi ditulis dengan kalimat baku sesuai dengan EYD. Kalimat dibuat dengan sederhana agar mudah dihami oleh siswa. 4. Aspek penggunaan Media pembelajaran kartu domino modifikasi sangat praktis, mudah dibawa, dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Dalam penggunaannya dapat dilihat pada aturan permainan kartu domino modifikasi di bawah ini : a) Permainan kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA ini dimainkan oleh 4-5 orang siswa. b) Setiap kelompok diberikan 21 kartu. 20 kartu domino dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu digunakan sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. c) Sambil mengisi LKS, siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu d) Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain. e) Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu pertama sebelah kanan dengan kartu konsep yang sebelah kiri pada kartu lain. 10

32 f) Setelah itu pemain kedua juga bermain dengan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu kedua sebelah kanan dengan konsep pada kartu sebelah kiri pada kartu yang lain. g) Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS. 11

33 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab II ini akan membahas mengenai (1) kajian pustaka, (2) kajian penelitian yang relevan, (3) kerangka berpikir, dan (4) pertanyaan penelitian. A. Kajian Teori 1. Teori Perkembangan Anak Syah (2008 : 11) mengatakan bahwa sebagian ahli menganggap perkembangan sebagai proses yang berbeda dengan pertumbuhan. Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah. Penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologi yang disandang oleh organ-organ fisik. Perkembangan akan berlanjut terus hingga akhir hayat. Menurut Piaget (dalam Sapriati, 2011 : ) secara garis besar, Piaget membedakan empat tahap dalam perkembangan kognitif seorang anak yaitu : 1) Tahap sensori motor (lahir 2 tahun) Ada tiga kemampuan penting yang dicapai anak pada masa sensori motor, yaitu : a. Kemampuan mengontrol secara internal, yaitu terbentuknya kontrol dari dalam pikirannya terhadap dunia nyata. Sampai dengan usia dua tahun, anak mengalami pergantian persepsi 12

34 dari motor murni ke arah gambaran berupa simbol (lambang). b. Perkembangan konsep kenyataan. Pada akhir tahap ini anak akan menyadari bahwa dunia ini ada dan tetap ada, sehingga anak akan mengetahui bahwa suatu benda itu ada. c. Perkembangan pengertian beberapa sebab dan akibat. 2) Tahap pra-operasional (usia 2 7 tahun) Pada tahap ini anak dapat mengucapkan satu dua patah kata hingga anak dapat menyusun suatu kalimat. Tahap ini disebut tahap pre-operasional karena anak tidak akan memiliki kemampuan berpikir yang operasional sampai anak mencapai usia tujuh tahun dan kadang-kadang disebut sebagai tahapan intuisi. Dikatakan demikian karena pada tahapan ini intuisi yang dipengaruhi oleh egosentrisme berperan sangat penting dalam cara berpikir anak. Yang dimaksud dengan egosentrisme adalah bahwa anak memandang sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. 3) Operasi konkret (usia 7 11 tahun) Tahap operasi konkret dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Anak sudah memperkembangkan operasi-operasi logis. Operasi itu bersifat reversible, artinya dapat dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu pemikiran yang dapat dikembalikan pada awalnya lagi. Dengan operasi itu anak telah mengembangkan 13

35 sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi. 4) Operasi formal (usia 11 tahun ke atas) Anak usia 11 tahun ke atas memasuki tahap formal operasional. Tahap ini adalah tahap akhir dari perkembangan struktur berpikir. Anak pada tahap ini telah dapat melakukan operasi secara logis tetapi masih mengalami kemampuan yang terbatas. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan perkembangan anak menurut Piaget adalah (1) tahap sensori motor pada bayi yang baru lahir sampai usia 2 tahun, (2) tahap pra operasional pada anak usia 2 sampai 7 tahun, (3) tahap operasi konkret pada anak usia 7 sampai 11 tahun, dan (4) tahap operasi formal pada anak usia 11 tahun ke atas. Anak pada usia 7 sampai 11 tahun berada pada tahap operasi konkret, anak sudah bisa memecahkan persoalanpersoalan konkret yang dihadapi. 2. Media Pembelajaran a. Pengertian media pembelajaran Media secara garis besar berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2014 : 3) menyatakan bahwa secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam 14

36 pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2012 : 58) juga mengatakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Sedangkan menurut Kustandi (2011 : 8) media pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Secara khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memroses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Association of Education and Comunication Technology (dalam Kustandi, 2011 : 8) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Adapun Hamidjojo (dalam Kustandi, 2011 : 8) memberi batasan media sebagai semua bentuk 15

37 perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau sarana pengiriman pesan dari pengirim ke penerima untuk menunjang ketercapaian tujuan dari proses pembelajaran. b. Landasan teoritis penggunaan media Menurut Bruner (dalam Arsyad, 2014 : 10-11), ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu : 1) Pengalaman langsung (enactive). Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata kolase. Maka siswa akan langsung membuat sebuah kolase. 2) Pengalaman pictorial/gambar (iconic). Pengalaman pictorial/gambar adalah tahap pengilustrasian benda dengan menggunakan gambar, foto, ataupun video. Siswa dapat memahami kolase melalui gambar, foto ataupun video tersebut. 3) Pengalaman abstrak (symbolic). Pengalaman abstrak adalah siswa mencocokkan mengenai apa yang didengar atau dilihat dengan gambar atau melalui pengalaman langsung. Apabila siswa mendengar kata 16

38 kolase maka secara abstrak siswa akan memiliki gambaran mengenai kolase dengan menggunakan pengalaman langsung dan gambar ilustrasi. Ketiga pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang baru. Salah satu yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teoritis penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah kerucut pengalaman Dale. Kerucut pengalaman Dale merupakan elaborasi dari konsep tiga tingkatan yang sebagaimana telah dikemukakan oleh Bruner sebelumnya. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajaran melalui pengalaman langsung, maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh siswa. Begitu juga sebaliknya, semakin abstrak siswa mempelajari bahan pengajaran misalnya hanya mengandalkan verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang diperoleh siswa. c. Ciri-ciri media pembelajaran Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2014 : 15-17) mengungkapkan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya. 1) Ciri fiksatif (Fixative Property) Menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. 17

39 Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan video atau video kemera dengan mudah dapat diproduksi, bisa kapan saja diperlukan. 2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar timelapse recording. Misalnya, metamorfosis katak, bagaimana proses berudu menjadi katak dewasa dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Di samping dapat dipercepat suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya, reaksi kimia atau kejadian tsunami dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari media. 3) Ciri distributif (Distributive Property) Ciri distibutif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. 18

40 d. Tujuan dan manfaat media pembelajaran Berikut merupakan tujuan dan manfaat media pembelajaran yang dikutip dari Sanaky (2013 : 5). 1) Tujuan media pembelajaran a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas. b) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. c) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar. d) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. 2) Manfaat media pembelajaran a) Manfaat media pembelajaran bagi pengajar : (1) Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan pembelajaran. (2) Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik. (3) Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik. (4) Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran. (5) Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran. (6) Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar. 19

41 (7) Meningkatkan kualitas pengajaran. (8) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar. (9) Menyajikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematik, sehingga memudahkan penyampaian. (10) Menciptakan kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan. b) Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar (1) Meningkatkan motivasi belajar pembelajar. (2) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi pembelajar. (3) Memudahkan pembelajar untuk belajar. (4) Merangsang pembelajar untuk belajar. (5) Pembelajaran dalam kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan. (6) Pembelajar dapat memahami materi pelajaran secara sistematis yang disajikan. Sedangkan Sanjaya (2012 : 70-71) memaparkan manfaat media pembelajaran secara khusus yaitu : 1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman video, bagaimana proses perkembangan ulat menjadi kupu- 20

42 kupu, proses perkembangan bayi dalam rahim dari mulai sel telur dibuahi oleh sperma hingga menjadi embrio dan berkembang menjadi bayi. 2) Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu. Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkret sehingga mudah dipahami siswa. Media pembelajaran dapat membantu menampilkan objek yang terlalu besar misalnya alat-alat perang, binatang buas, benda-benda langit, guru dapat memanfaatkan media film slide, gambar atau fotofoto. 3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran lebih meningkat. Berdasarkan beberapa paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai berbagai tujuan dan manfaat. Secara umum tujuan media adalah untuk memudahkan proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan manfaat media secara umum adalah 21

43 memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar siswa. e. Fungsi media pembelajaran Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Fungsi-fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan pada kajian ciri-ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai menyampaikan pesan dan dampak atau efek yang ditimbulkannya. Media memiliki posisi yang sangat integral dari pembelajaran. Menurut Sanaky (2013 : 7) fungsi media pembelajaran adalah : 1) Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langka, 2) Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya, 3) Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret, 4) Memberi kesamaan persepsi, 5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak, 6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten, 7) Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai, dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Levie & Lentz (dalam Arsyad, 2014 : 20 21) fungsi media pembelajaran dibedakan menjadi empat yaitu: 22

44 1) Fungsi atensi Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pembelajaran. 2) Fungsi afektif Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar. Gambar dan lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. 3) Fungsi kognitif Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi kompensatoris Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. 23

45 Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi media secara umum adalah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran. f. Pemilihan media pembelajaran Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan hendaknya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran agar media yang dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran. Terdapat enam prinsip dalam pemilihan media pembelajaran yang dipaparkan oleh Sanjaya (2012 : 75 76). Ke enam prinsip tersebut yaitu : 1) Penggunaan media harus dilihat dari sudut kepentingan siswa, bukan dari kepentingan guru. 2) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan kompleksitas materi pelajaran. 4) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa. 5) Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi. Media yang membutuhkan peralatan mahal 24

46 belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai. 6) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. g. Klasifikasi media pembelajaran Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu menurut sifatnya, kemampuan jangkauan, teknik pemakaian, bentuk dan penyajian. Berikut ini adalah klasifikasi media pembelajaran menurut Sanjaya (2012 : ). 1) Berdasarkan sifatnya a) Media auditif Media yang mempunyai unsur suara dan hanya dapat didengar saja. Seperti tape recorder, radio, kaset, dan piringan hitam. b) Media Visual Media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak mengandung unsur suara. Contoh media visual adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis. 25

47 c) Media audio visual Jenis media yang mengandung unsur suara dan gambar. Contoh media audio visual adalah video, film, slide suara dan sebagainya. 2) Berdasarkan kemampuan jangkaunya. a) Media yang mempunyai daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruang khusus. b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film, video, dan lain sebagainya. 3) Berdasarkan cara atau teknik pemakaiannya. a) Media yang diproyeksikan seperti film slide, film stripe, transparansi, komputer dan lain sebagainya. Jenis media ini membutuhkan proyektor untuk memproyeksikan media tersebut. Tanpa dukungan alat proyeksi maka penggunaan media semacam ini tidak akan optimal. b) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan berbagai bentuk media grafis lainnya. 4) Berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya Berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya, media dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu : 26

48 a) Kelompok satu meliputi media grafis, media bahan cetak dan gambar diam. b) Kelompok kedua (kelompok media proyeksi diam) meliputi OHP/OHT, Oppaque Projector, media Slide, media film stripe. c) Kelompok ketiga adalah media audio. Penyampaian pesan media audio berupa kata-kata dan sound effect. d) Kelompok ke empat adalah media audio visual diam. Media yang penyampaian pesannya diterima oleh pendengaran dan penglihatan. Misalnya sound slide, film stripe bersuara. e) Kelompok ke lima adalah film (motion picture). Film merupakan serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga memberi kesan hidup dan bergerak. f) Kelompok ke enam adalah media televisi. Televisi merupakan media yang menyampaikan pesan audiovisual dan gerak. g) Kelompok ke tujuh adalah multimedia. Multimedia adalah sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit. Misalnya modul yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. 27

49 Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa menurut karakteristiknya media dibedakan menjadi empat kelompok besar yaitu (1) berdasarkan sifatnya (2) berdasarkan kemampuan jangkauan (3) berdasarkan teknik pemakaiannya (4) berdasarkan bentuk dan cara penyampaiannya. 3. Kartu Domino Modifikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 339) kartu domino adalah sebuah kartu permainan dengan 28 kartu yang bermata atau bertitik besar. Tiap kartu dibagi menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik. Permainan domino umumnya dimainkan oleh 4 orang, namun dapat juga kurang atau lebih. Cara bermain kartu domino adalah dengan meletakkan kartu yang bernilai paling kecil terlebih dahulu yaitu kartu kosong, kemudian diikuti oleh pemain lain, dengan menyambungkan kartu dengan nilai yang bersesuaian sehingga membentuk suatu pola yang tidak terputus. Berikut adalah bentuk kartu domino pada umumnya. Gambar 2.1. Kartu Domino (sumber : ect.usf.edu) 28

50 Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan sebuah media pembelajaran yaitu kartu domino yang sudah dimodifikasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, modifikasi berarti pengubahan atau perubahan. Sehingga kartu domino modifikasi dapat diartikan sebagai media pembelajaran berupa kartu domino yang telah mengalami perubahan baik dalam segi fisik maupun isi. Permainan kartu domino sangat bagus untuk membantu merangsang aktivitas otak. Karena dalam permainan kartu domino pemain harus benar-benar berkonsentrasi. Menurut Sanjaya (2012 : ) media kartu domino modifikasi adalah media cetak yang termasuk dalam media visual. Media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba yang dikembangkan memuat salah satu ciri media yaitu ciri manipulatif. Media dapat memunculkan objek yang tidak mungkin didatangkan atau dilihat langsung oleh manusia. Dalam media kartu domino modifikasi ini ciri manipulatif terdapat pada beberapa gambar bagian-bagian telinga dalam. Kelebihan dari media kartu domino modifikasi adalah praktis bisa digunakan setiap waktu dan tempat, serta tidak membutuhkan keterampilan khusus dalam penggunaannya. Kekurangan dari media kartu domino modifikasi adalah tidak tahan lama karena hanya terbuat dari kertas yang dilaminating. Berikut adalah contoh media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA. 29

51 Ruas kiri (jawaban dari pernyataan pada kartu sebelumnya) Ruas kanan (pernyataan) Ruas kiri (jawaban dari pernyataan pada kartu sebelumnya) Ruas kanan (pernyataan) Gambar 2.2. Kartu domino modifikasi Adapun aturan dalam permainan kartu domino modifikasi berbeda dengan permainan kartu pada umumnya. Aturan-aturan dalam permainan kartu domino modifikasi tersebut adalah permainan dapat dimainkan oleh 4-5 orang siswa. Setiap kelompok diberikan 21 kartu. 20 kartu domino dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu digunakan sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. Sambil mengisi LKS, siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan cara mencari pasangan kartu. Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS. 30

52 Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kartu domino modifikasi merupakan salah satu permainan yang mampu merangsang aktivitas otak dalam memainkannya, berpikir kritis, dan melatih kerja sama. Sehingga permainan kartu domino modifikasi dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. 4. Pembelajaran Menurut Sadiman (dalam Kustandi, dkk., 2011 : 5), Pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru/pengajar untuk membantu siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Dalam proses pembelajaran siswa merupakan subjek yang belajar dan guru merupakan subjek yang mengajar. Dengan demikian, tujuan pembelajaran adalah siswa mampu mencapai perkembangan optimal yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pencapaian tujuan pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa di dalam kelas dan fasilitas yang diberikan guru sebagai sarana dalam pembelajaran. Menurut Kustandi (2011 : 5) ada lima ciri-ciri pembelajaran yaitu : a. Pada proses pembelajaran, guru harus menganggap siswa sebagai individu yang mempunyai unsur-unsur dinamis yang dapat berkembang apabila disediakan kondisi yang menunjang. b. Pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa karena yang belajar adalah siswa, bukan guru. 31

53 c. Pembelajaran merupakan upaya sadar dan sengaja. d. Pembelajaran bukan kegiatan insidental, tanpa persiapan. e. Pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang memungkinkan siswa dapat belajar. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan guru untuk membantu siswanya dalam belajar. 5. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar a. Hakikat IPA Menurut Darmojo (dalam Samatowa, 2011 : 2) Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, yang artinya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Menurut Samatowa (2011 : 3) ilmu pengetahuan alam dapat disebut sebagai ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler yang dikutip oleh (Samatowa, 2011 : 3) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis, tersusun secara teratur, berlaku umum berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen yang sistematis. Artinya pengetahuan tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan 32

54 lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan kesatuan yang utuh. Sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan tidak hanya berlaku untuk seseorang atau beberapa orang saja. Dengan melakukan eksperimen yang sama maka akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Sapriati, 2011 : 2.3). Dijelaskan pula oleh Susanto (2013 : 167) bahwa hakikat pembelajaran sains yang didefiniskan sebagai ilmu pengetahuan alam diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap. Pertama, ilmu pengetahuan alam sebagai produk merupakan hasil penelitian dari ilmuwan yang sudah membentuk konsep dan dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis, seperti fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori IPA. Kedua, ilmu pengetahuan alam sebagai proses yaitu dalam IPA untuk menemukan fakta atau konsep membutuhkan proses. Proses dalam memahami IPA disebut dengan keterampilan proses sains yang meliputi mengamati, mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan. Ketiga, ilmu pengetahuan sebagai sikap. Ada sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA menurut Sulistyorini (dalam Susanto, 2013 : 169) yaitu sikap 33

55 ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, dan disiplin. Sikap-sikap ilmiah tersebut dikembangkan melalui kegiatan siswa dalam pembelajaran IPA misalnya saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi dan kegiatan proyek di lapangan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan seluruh isinya dan bersifat objektif. Pembelajaran IPA diklasifikasikan menjadi tiga yaitu (1) ilmu pengetahuan alam sebagai produk berupa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh ilmuwan, (2) ilmu pengetahuan alam sebagai proses yang meliputi mengamati, mengukur, mengklasifikasi dan menyimpulkan, (3) ilmu pengetahuan alam sebagai sikap. b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Samatowa (2011:6) diantaranya adalah sebagai berikut : 1) IPA berfaedah bagi suatu bangsa, artinya IPA merupakan dasar teknologi yang penting bagi suatu bangsa. 2) Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan mata pelajaran yang melatih/mengembangkan kemampuan berpikir kritis. 34

56 3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan sendiri oleh siswa, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka. 4) Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu dapat membentuk kepribadian siswa secara keseluruhan. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu, produk, proses, dan sikap. 6. Materi Indra Pendengar dan Peraba a. Telinga Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar sehingga manusia dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitarnya. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga adalah tempat beradanya indra pendengaran yang memiliki saraf pendengaran. Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah. 35

57 1. Susunan Telinga Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. a) Telinga luar Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk. Kelenjar lilin pada telinga menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering. b) Telinga tengah Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui 36

58 jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan. Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas. Fungsi rangkaian tulang pendengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval. c) Telinga dalam Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut: (1) Tiga saluran setengah lingkaran (2) Ampula (3) Utrikulus (4) Sakulus 37

59 (5) Koklea atau rumah siput Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang ssberhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membrane tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap 38

60 rangsang bunyi ini disebut organ Korti. Berikut ini adalah gambar bagian-bagian telinga. Gambar 2.3 Bagian-bagian telinga(sumber : 2. Kelainan Pada Telinga Penyakit atau kelainan yang dapat menyerang telinga adalah sebagai berikut. a) Radang Telinga Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena bakteri, jamur, atau virus yang masuk melalui berbagai cara misalnya masuk bersama air ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi karena bakteri atau virus misalnya virus influenze yang masuk dari rongga mulut melalui saluran Eustachius. 39

61 b) Otosklerosis Penyakit ini merupakan tuli yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak secara leluasa. Penyakit ini harus ditangani oleh dokter THT. Otosklerosis adalah penyakit primer dari tulang-tulang pendengaran dan otic capsule. Proses ini menghasilkan tulang yang lebih lunak dan berkurang densitasnya (otospongiosis). Gangguan pendengaran disebabkan oleh pertumbuhan abnormal dari spongy bone-like tissue yang menghambat tulang- tulang di telinga tengah, terutama stapes untuk bergerak dengan baik. Pertumbuhan tulang yang abnormal ini sering terjadi di depan dari jendela oval, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Normalnya, stapes yang merupakan tulang terkecil pada tubuh bergetar secara bebas mengikuti transmissi suara ke telinga dalam. Ketika tulang ini menjadi terfiksasi pada tulang sekitarnya, getaran suara akan dihambat menuju ke telinga dalam sehingga fungsi pendengaran terganggu. c) Tuli Mendadak Tuli mendadak (istilah medis : sudden deafness) merupakan keadaan emergensi di telinga, dimana telinga mengalami ketulian secara mendadak, kadang tanpa disertai keluhan, umumnya mengenai satu telinga. 40

62 Dikatakan emergensi karena keadaan ini sering kali menetap, jika tidak diketahui cepat penyebabnya. Keluhan yang timbul biasanya terjadi penurunan pendengaran yang berat secara tiba-tiba, dapat disertai telinga berdengung (tinitus) dan rasa berputar (vertigo). Penyebab pasti kadang sulit untuk diketahui, umumnya diakibatkan gangguan pada saraf telinga (pada rumah siput / koklea) oleh berbagai hal seperti trauma kepala, trauma bising yang keras, infeksi virus, perubahan tekanan atmosfir dan adanya kelainan darah. 3. Cara Merawat Kesehatan Telinga Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat kesehatan telinga. a) Membersihkan telinga dengan menggunakan kapas. b) Tidak mengorek telinga dengan menggunakan jari. c) Tidak membersihkan telinga dengan menggunakan benda keras. d) Jangan mendengarkan musik terlalu keras. e) Rajin memeriksakan ke dokter THT. 41

63 b. Kulit Kulit, yang dikenal sebagai sistem integumentari, adalah organ terbesar tubuh. Kulit berfungsi sebagai penahan dua arah yaitu membantu menyimpan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi komponen-komponen tubuh bagian dalam, dan sekaligus mencegah masuknya organisme-organisme infeksius dan zat-zat beracun ke dalam tubuh. Kulit juga melindungi struktur-struktur internal dari kerusakan mekanis, seperti trauma eksternal (misalnya: radiasi ultraviolet). Kulit berfungsi sebagai medium untuk aliran darah dan ekskresi sampah melalui kelenjar keringat. Kedua fungsi tersebut berkaitan dalam pengaturan suhu tubuh dan hidrasi. Selain fungsifungsi tersebut terdapat persarafan/inervasi sensori yang masif pada kulit yang memungkinkan seseorang merasakan tekstur, suhu, dan kelembaban lingkungan. Kulit juga mempunyai peran berharga dalam mengekspresikan emosi oleh otak, melalui pergerakan perototan di bawahnya dan dilatasi atau konstruksi pembuluhpembuluh darah di bawahnya untuk menimbulkan perasaan malu, takut, marah, kaget, dan sebagainya. 1. Susunan Kulit Kulit terbagi menjadi tiga lapisan utama: (i) epidermis, (ii) dermis, dan (iii) hypodermis. Epidermis terbentuk dari lima lapisan sel epithelial squamosa, diantaranya yang paling umum adalah keratinosit. Keratinosit adalah sel-sel yang bertanggung- 42

64 jawab untuk pembentukan keratin, protein struktural dari kulit, rambut, dan kuku. Sel-sel ini diyakini terlibat dalam proses imun dengan pertama kali melepaskan immunoglobulin A dan kemudian interleukin-1, yang memicu pengaktifan sel-sel T. Lapisan yang paling dalam, stratum germinativum, juga dikenal sebagai lapisan sel basal. Kurang lebih setengah dari keratinosit bergerak dari lapisan sel basal ke atas melalui semua lapisanlapisan epidermis yang lain. Sambil bergerak melalui lapisanlapisan, strukturnya berubah dan sel-sel mulai memipih, kehilangan inti, dan akhirnya kering. Ketika sel-sel ini mencapai lapisan yang paling luar, stratum corneum, mereka kemudian dikenal sebagai sel tanduk. Inilah sebabnya stratum corneum juga disebut lapisan tanduk. Sel-sel tanduk yang mati kemudian luruh. Siklus regenerasi ini memerlukan waktu kurang lebih satu bulan. Umumnya, kandungan kelembaban epidermis berkisar dari 10% hingga 20%. Jika kelembaban terlalu rendah, maka dapat terbentuk kulit kering, retak, dan pecah-pecah. Berikut adalah gambar struktur kulit manusia. 43

65 Gambar 2.4. Struktur Kulit ( 2. Penyakit pada kulit Beberapa penyakit kulit yang sering dialami oleh manusia adalah eksem, kudis, panu, jerawat dan kusta. a) Eksem Eksem merupakan peradangan pada kulit, yaitu berupa kelainan pada kulit misalnya kulit merah, bengkak, dan terasa gatal. Jika kulit yang gatal digaruk maka akan menyebabkan penebalan pada kulit yang digaruk. Penyakit ini dapat disebabkan karena alergi atau penggunaan benda yang menyebabkan iritasi pada kulit. b) Kudis Kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman Sarcoptes. Kudis mudah menular melalui sentuhan terhadap bagian kulit yang terkenal kuman kudis. 44

66 c) Panu Panu merupakan penyakit kulit yang tampak seperti bercak berbentuk bulatan putih dan gatal. Panu disebabkan oleh jamur yang menempel pada permukaan kulit. d) Jerawat Jerawat mudah tumbuh pada kulit wajah yang kotor dan berminyak. Kotoran yang menyumbat pori-pori kulit menimbulkan jerawat. Jerawat biasa tumbuh pada usia remaja dan masa pubertas. e) Kusta Kusta atau lepra termasuk salah satu penyakit infeksi manhun yang menyerang saraf dan kulit manusia. Penyakit kusta disebabkan oleh kuman Mycrobacterium leprae. Penularan penyakit kusta dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita kusta dalam waktu lama. 3. Cara merawat kulit Perawatan kulit dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya mandi sedikitnya dua kali sehari dengan air bersih dan memakai sabun mandi, membiasakan untuk berganti pakaian yang bersih setiap hari khususnya pakaian dalam dan makan makanan yang mengandung vitamin, misalnya sayuran sehingga kulit menjadi halus dan segar. Jika ada kegiatan di bawah panas 45

67 matahari atau berenang, sebaiknya kulit diolesi dengan pelembap atau sun block (penahan sinar matahari). B. Penelitian yang Relevan Pada penelitian relevan akan dibahas beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini. Berikut adalah beberapa penelitian yang relevan: 1. Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Nengsih dan Rochmawati (2014) dengan judul Pengembangan Kartu Domino Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pengembangan kartu domino akuntansi dengan materi ayat jurnal penyesuaian, kelayakan kartu domino akuntansi dan respon siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan 20 siswa kelas XI IPS 2 sebagai subjek uji coba terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kartu domino akuntansi sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan presentase kelayakan (82,46%). Hasil angket diketahui bahwa respon siswa terhadap kartu domino akuntansi sangat baik dengan presentase sebesar (95,4%). 2. Penelitian yang dilakukan oleh Arrahmah (2015) dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Modifikasi Kartu Domino Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Sirkulasi Darah. Penelitian 46

68 tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah. Penelitian dilakukan di MTS Nurul Huda Jakarta. Jenis penelitian tersebut adalah kuasi eksperimen. Hasil analisis data menggunakan uji-t diperoleh hasil thitung 9,08 dan ttabel 2,00, pada taraf signifikan 5% maka thitung > ttabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media modofikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuli (2009) dengan judul Pengembangan Strategi Domino dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Islam Malang Tahun Pelajaran 2008/2009. Hasil penelitian pengembangan model strategi Domino dalam pembelajaran menulis cerpen peserta didik SMA kelas X menunjukkan bahwa (1) strategi domino sangat efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen, terbukti peserta didik mampu menulis cerpen dengan baik. Dalam hal ini, peserta didik mampu menulis cerpen dengan memilih dan mengembangkan tema berdasarkan ruang lingkup persoalan dalam kehidupan yang berbeda, sehingga hasil cerpen peserta didik sangat bervariasi, (2) strategi domino sangat membantu peserta didik pada tahap pemilihan dan pengembangan tema, tokoh, alur, latar, dan sudut pandang, (3) dilihat dari pelaksanaannya, strategi domino ini sangat praktis, dan (4) 47

69 strategi domino ini mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi peserta didik dan dapat memotivasi peserta didik untuk belajar menulis cerpen. Relevansi dari ketiga penelitian tersebut adalah peneliti sama-sama melakukan penelitian tentang media pembelajaran kartu domino. Sedangkan perbedaannya, peneliti ingin mengembangkan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA untuk materi indra pendengar dan indra peraba di SD Kanisius Kenteng. Nengsih dan Rochmawati (2014) Pengembangan Kartu Domino Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Arrahmah (2015) Pengaruh Penggunaan Media Modifikasi Kartu Domino Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Sirkulasi Darah Yuli (2009) Pengembangan Strategi Domino dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Islam Malang Tahun Pelajaran 2008/2009 Wahyuningsih (2017) Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pada Pembelajaran IPA Materi Indra Pendengar dan Indra Peraba Untuk Siswa Kelas IV SD Kanisius Kenteng Bagan 2.1. Literature Map dari Penelitian Terdahulu 48

70 C. Kerangka Berpikir Pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru untuk membantu siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Dalam proses pembelajaran siswa merupakan subjek yang belajar dan guru merupakan subjek yang mengajar. Pencapaian tujuan pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa di dalam kelas dan fasilitas yang diberikan guru sebagai sarana dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi untuk membuat suasana pembelajaran di kelas semakin aktif, efektif dan menyenangkan. Untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan guru tentunya membutuhkan media yang sesuai dengan kondisi siswa. Sedangkan pada kondisi nyata, penggunaan media pembelajaran oleh guru masih minim. Berdasarkan analisis kebutuhan di SD Kanisius Kenteng, peneliti ingin mengembangkan sebuah media pembelajaran. Media Kartu Domino Modifikasi pada pembelajaran IPA diharapkan mampu mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Dengan media kartu domino modifikasi siswa dapat belajar sekaligus bermain. Sehingga proses pembelajaran di kelas menjadi semakin aktif, efektif, dan menyenangkan. Media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA dikembangkan berdasarkan kajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai kurikulum KTSP Materi dalam media kartu domino modifikasi sesuai dengan SK 1. yaitu memahami hubungan antara struktur organ 49

71 tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. KD 1.3 yaitu Mendiskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya. Serta indikator Menyebutkan bagian-bagian telinga dan fungsinya, Menyebutkan berbagai macam penyakit pada telinga, Menjelaskan cara merawat kesehatan telinga, Menyebutkan bagianbagian kulit dan fungsinya, Menyebutkan berbagai penyakit kulit dan Menjelaskan cara merawat kesehatan kulit. Media kartu domino modifikasi dikembangkan sesuai dengan langkah-langkah pengembangan menurut para ahli. Berikut ini adalah bagan kerangka berpikir. 50

72 Media Kartu Domino Modifikasi Analisis Kebutuhan Guru sangat membutuhkan media sebagai sarana pembelajaran berupa media konvensional yang mengacu pada kurikulum KTSP Macam-macam media visual 2. Pengertian media kartu domino modifikasi 3. Fungsi media kartu domino modifikasi 4. Kelebihan dan kekurangan media kartu domino modifikasi 5. Media kartu domino modifikasi mengacu pada kurikulum KTSP Indikator kualitas media kartu domino modifikasi Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1. Perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS dan Soal evaluasi. 2. Media kartu domino modifikasi didesain dengan tampilan yang menarik. 3. Media kartu domino modifikasi dibuat dengan kalimat sederhana yang mudah dipahami siswa. 4. Media kartu domino modifikasi mengacu pada kurikulum KTSP Media kartu domino modifikasi dirancang untuk menumbuhkan partisipasi aktif siswa. 6. Media kartu domino modifikasi dirancang sesuai dengan langkah pengembangan media oleh para ahli. Bagan 2.2. Kerangka Berpikir 51

73 D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana prosedur pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng? 2. Bagaimana kualitas media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng menurut pakar media? 3. Bagaimana kualitas media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng menurut guru sekolah dasar? 4. Bagaimana kualitas media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng menurut hasil uji coba produk (uji terbatas)? 5. Bagaimana kualitas media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng menurut hasil uji pemakaian produk? 52

74 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III akan dibahas mengenai metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian mencakup (1) jenis penelitian, (2) Seting penelitian, (3) prosedur pengembangan, (4) teknik pengumpulan data, (5) Instrumen penelitian, (6) teknik analisis data. A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development / R&D). Penelitian pengembangan dapat menghasilkan produk berupa berbagai macam media pembelajaran baik media cetak seperti buku dan bahan ajar cetak lainnya, maupun media noncetak seperti pembelajaran melalui audio, visual ataupun audiovisual. Pada penelitian ini produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran yaitu Kartu Domino Modifikasi. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model Borg & Gall yang dikutip dalam (Sugiyono, 2015 : ) yang terdiri dari 10 langkah pengembangan. Langkah utama dalam metode pengembangan adalah melihat potensi dan permasalahan di lapangan. Dari potensi dan masalah yang ada kemudian dilakukan pengumpulan data atau informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Langkah selanjutnya adalah mendesain produk yang kemudian divalidasi oleh 53

75 beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain produk sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan produk. Desain produk kemudian direvisi sesuai dengan hasil validasi dan dilanjutkan dengan uji coba produk. Setelah uji coba produk dilanjutkan dengan revisi produk berdasarkan hasil uji coba produk. Setelah revisi produk, langkah selanjutnya adalah uji coba pemakaian. Setelah uji coba pemakaian dilakukan revisi lagi berdasarkan hasil uji coba produk. Apabila produk telah dinyatakan layak dan efektif maka akan dilakukan produksi masal. 10 Langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut ini. Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi Desain Revisi Produk Produksi Masal Bagan 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode R&D 54

76 B. Setting penelitian 1. Peneliti melaksanakan penelitian pada dua sekolah dasar yaitu (1) SD Kanisius Kenteng, (2) SD Kanisius Klepu. Alasan pemilihan kedua SD tersebut adalah kedua SD adalah SD yang setara, menggunakan kurikulum KTSP 2006 dan perijinan sekolah yang mudah. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian terhitung selama delapan bulan yaitu dari bulan Juli 2016 hingga bulan Maret Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian No. Kegiatan Bulan 1. Analisis Kebutuhan 2. Pengumpulan Data 3. Desain Produk Jul 2016 Ags 2016 Sep 2016 Okt 2016 Nov 2016 Des 2016 Jan 2017 Feb 2017 Mar Validasi Produk 5. Revisi Produk 6. Uji coba produk 7. Revisi produk 8. Uji Coba Pemakaian 9. Revisi produk 10. Penyusunan Skripsi 11. Sidang Skripsi C. Prosedur Pengembangan Dalam penelitian ini, peneliti hanya sampai tahap ke sembilan yaitu revisi produk karena keterbatasan waktu. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada bagan 3.2 berikut. 55

77 LANGKAH 1 Analisis potensi dan masalah dengan mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kurikulum KTSP 2006 LANGKAH 2 Pengumpulan Data Studi pustaka Pembuatan kisikisi wawancara Validasi dosen Wawancara analisis kebutuhan Perangkat Pembelajaran LANGKAH 3 Desain media Kartu Domino Modifikasi Desain Media Pengumpulan Bahan Pembuatan Media LANGKAH 4 Validasi media dan perangkat pembelajaran Pembuatan instrumen validasi Konsultasi dosen Revisi Instrumen siap digunakan Validasi Media dan Perangkat Pembelajaran LANGKAH 5 Revisi desain produk LANGKAH 6 Uji coba produk (uji terbatas) di SD Kanisius Klepu LANGKAH 7 Revisi produk dengan melihat kelemahan dan kekuatan produk berdasarkan hasil uji coba produk LANGKAH 8 Uji coba pemakaian di SD Kanisius Kenteng LANGKAH 9 Revisi produk sehingga menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi 56

78 Langkah pertama : penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka dan melihat potensi serta masalah yang ada di kelas IV SD Kanisius Kenteng pada saat pembelajaran IPA. Dalam tahap ini peneliti melakukan studi pustaka tentang penelitian-penelitian yang berkaitan dan mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang mengacu pada Kurikulum KTSP Untuk mengetahui potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap guru kelas IV SD Kanisius Kenteng yaitu Bapak A.A.F. Wawancara ini bertujuan untuk menggali permasalahanpermasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPA, dan persepsi guru terhadap penggunaan media pembelajaran. Langkah ke dua : peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara terhadap guru kelas. Dalam melakukan wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara yang dikembangkan dari kisi-kisi wawancara yang telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Hasil wawancara dan kajian standar kompetensi dan kompetensi dasar akan menjadi bahan untuk mulai mendesain produk. Langkah ke tiga : desain produk dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang diperoleh saat melakukan analisis kebutuhan. Setelah data terkumpul peneliti mulai membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKS, dan soal evaluasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta LKS dan soal evaluasi dibuat untuk dua pertemuan. Kemudian peneliti mulai merancang desain produk media pembelajaran yang sesuai 57

79 dengan indikator yang terdapat dalam RPP. Dalam merancang desain media, peneliti menggunakan software Corel Draw X6. Langkah ke empat : validasi desain produk. Perangkat pembelajaran dan desain produk kemudian divalidasi oleh dua pakar media, dan dua orang guru sekolah dasar. Validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan kualitas perangkat pembelajaran dan desain media yang akan dikembangkan. Hasil dari validasi produk juga digunakan sebagai bahan pertimbangan peneliti dalam melakukan revisi desain produk. Langkah ke lima : revisi desain produk. Revisi desain produk dilakukan berdasarkan hasil validasi oleh pakar media dan guru sekolah dasar. Pada saat validasi desain, pakar media dan guru sekolah dasar memberikan komentar dan saran. Komentar dan saran tersebut digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki desain produk. Langkah ke enam : uji coba produk. Produk beserta soal evaluasi yang telah direvisi kemudian diuji cobakan di kelas IV SD Kanisius Klepu dengan jumlah sampel 24 siswa. Uji coba produk dilakukan oleh peneliti sendiri karena guru memberi kebijakan peneliti untuk menguji media secara langsung. Uji coba produk dilakukan dengan memulai pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang tertera pada RPP. Untuk pertemuan terakhir, peneliti memberikan kuesioner tentang respon siswa terhadap penggunaan media kartu domino modifikasi. Penilaian kuesioner pada uji coba produk kemudian dianalisis untuk mengetahui penilaian, komentar dan saran dari siswa. Hasil penilaian kemudian digunakan sebagai bahan untuk 58

80 perbaikan media. Soal evaluasi kemudian dihitung validitas dan reliabilitasnya menggunakan SPSS 22 for Windows. Langkah ke tujuh : revisi produk. Produk direvisi sesuai dengan hasil kuesioner pada saat uji coba produk. Soal evaluasi direvisi berdasarkan hasil validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 22 for Windows. Langkah ke delapan : uji coba pemakaian. Produk beserta soal evaluasi yang sudah direvisi kembali diuji cobakan di SD penelitian. Peneliti mengambil sampel sejumlah 37 siswa kelas IV. Uji coba pemakaian dilakukan oleh guru kelas IV. Peneliti hanya mengamati dan membantu mempersiapkan perlengkapan untuk penelitian. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada uji pemakaian pemakaian sama pada saat uji coba produk. Hasil penilaian dari kuesioner menjadi bahan untuk melakukan revisi produk akhir. Langkah ke sembilan : revisi produk. pada penelitian ini, revisi produk akhir merupakan langkah terakhir dalam penelitian pengembangan ini. Peneliti melakukan revisi untuk menyempurnakan produk akhir. D. Validasi Produk Produk berupa media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan indra peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng akan melalui tahap validasi. Validasi produk digunakan untuk megetahui kelayakan, komentar, dan saran terhadap produk yang telah dikembangkan oleh peneliti. Validator produk dalam penelitian ini adalah dua pakar media pembelajaran yaitu Ibu P.R.S, M.Sc. dan Ibu I.Y.L, M.Pd., 59

81 serta dua orang guru kelas IV yaitu Bapak A.A.F, S.Pd. dan Ibu C.S. Beberapa aspek yang menjadi panduan dalam melakukan validasi yaitu aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek bahasa, aspek penggunaan dan penyajian. Hasil validasi digunakan untuk menilai kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti sehingga dapat diketahui kelemahan dan kelebihan produk sebagai bahan untuk revisi produk. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan kuesioner. 1. Wawancara Menurut Widoyoko (2012 : 40) wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diinterviw (interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang langsung dari sumbernya tentang berbagai gejala sosial, baik yang terpendam maupun yang tampak. Wawancara dilakukan untuk analisis kebutuhan. Dalam melakukan wawancara, diperlukan pedoman wawancara yang berisi tentang uraian data yang akan diungkap yang biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan agar proses wawancara berjalan dengan baik. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mencari tahu permasalahan dalam pembelajaran IPA, ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran IPA di SD yang bersangkutan, serta persepsi guru 60

82 terhadap media pembelajaran. Hasil wawancara digunakan peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan produk. Berikut adalah tabel kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan. Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Indikator 1. Membahas masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA di SD 2. Penggunaan media dan strategi pembelajaran 3. Persepsi guru tentang media konvensional Nomor butir soal 1, 2, 3 3 4, 5, 6, 8, 9, , 11 2 Jumlah soal Tabel tersebut menjelaskan tentang indikator yang akan dikembangkan menjadi pertanyaan wawancara. Secara garis besar pertanyaan wawancara terdiri dari permasalahan yang terjadi ketika pembelajaran IPA, penggunaan media dan strategi guru dalam mengajar, dan persepsi guru tentang media pembelajaran. 2. Kuesioner Menurut Widoyoko (2012 : 33) Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Lembar kuesioner berisi tentang pernyataan-pernyataan yang disusun untuk melakukan validasi media pembelajaran oleh tim ahli. Kuesioner 61

83 tersebut diisi oleh dua orang pakar media dan dua orang guru kelas IV. Hasil validasi dari kedua pakar media dan kedua guru kelas digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi produk. Kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.3. Kisi-kisi kuesioner Variabel Aspek Indikator Nomor Butir Kualitas media pembelajaran Konten atau isi a. Isi media pembelajaran yang dikembangkan. b. Kemampuan media pembelajaran yang dikembangkan 1, 2. 3, 4, 5, 6, 7 Tampilan Bahasa Penggunaan dan Penyajian a. Kejelasan tampilan media pembelajaran b. Kemenarikan media pembelajaran c. Kesesuaian media pembelajaran dengan materi pembelajaran d. Penggunaan huruf e. Tata letak 1, 9, 11 5, 6 8, 12 3, 2 4, 7, 10 Ketepatan penggunaan 1, 2, 3, 4, 5 bahasa Penggunaan petunjuk 1, 5 Keawetan media 2 Media di susun secara sistematis sesuai dengan materi pembelajaran Media di rancang secara praktis 3, 4 6, 7 Tabel tersebut menunjukkan kisi-kisi kuesioner yang digunakan untuk validasi media pembelajaran oleh pakar media dan guru sekolah dasar 62

84 berdasarkan aspek konten atau isi, tampilan, bahasa, penggunaan dan penyajian. F. Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian ini adalah pedoman wawancara dan kuesioner. 1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara dibuat untuk melakukan analisis kebutuhan tentang ketersediaan dan penggunaan media konvensional dalam pembelajaran IPA. Adapun daftar pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.4. Pedoman Wawancara No. Pertanyaan Jawaban 1. Apa sajakah permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPA? 2. Bagaimana dengan kondisi siswa di kelas? 3. Materi apa yang dirasa sulit oleh kelas IV semester 1? 4. Strategi atau metode apa yang sering bapak gunakan dalam proses pembelajaran? 5. Media apa saja yang pernah bapak pakai dalam proses pembelajaran? 6. Apakah dalam mengajar bapak selalu menggunakan media? 7. Bagaimana peran media pembelajaran menurut Bapak? 8. Apakah Bapak pernah membuat atau mengembangkan media pembelajaran? 9. Materi apakah yang membutuhkan media pembelajaran? 10. Apakah belum ada media khusus untuk materi panca indra? 11. Apakah bapak pernah mendengar media kartu domino? 63

85 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa peneliti ingin menggali permasalahan yang terjadi di kelas dan penggunaan media pembelajaran oleh guru di sekolah. 2. Kuesioner Kuesioner digunakan sebagai pedoman validator untuk menilai kelayakan media dan perangkat pembelajaran. Lembar kuesioner berisi pernyataan yang dikembangkan dari kisi-kisi kuesioner yang telah dibuat. Lembar validasi diisi oleh dua pakar media dan dua guru sekolah dasar. hasil validasi melalui kuesioner digunakan sebagai bahan untuk melakukan revisi media pembelajaran serta perangkat pembelajaran. Adapun instrumen validasi produk dapat dilihat pada tabel 3.5. berikut. Tabel 3.5. Instrumen Validasi Media Pembelajaran No Aspek yang dinilai A. Aspek konten atau isi 1. Media berisi materi pelajaran yang mampu memperdalam pengetahuan siswa. 2. Media berisi materi yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai. 3. Media mendorong siswa untuk saling bekerja sama. 4. Media menimbulkan minat siswa. 5. Media menumbuhkan antusias siswa. 6. Media memfasilitasi siswa untuk melakukan evaluasi. 7. Media memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi. Skor Total Skor Hasil penelaahan dan skor Komentar 64

86 No Aspek yang dinilai B. Aspek Tampilan 1. Kesesuaian warna pada background dengan warna tulisan. 2. Ketepatan pemilihan jenis huruf. 3. Ketepatan pemilihan ukuran huruf. 4. Ketepatan penempatan teks. 5. Kemenarikan penggunaan shapes. 6. Kemenarikan penggunaan gambar. 7. Ketepatan ukuran gambar. 8. Kesesuaian gambar dengan materi pembelajaran. 9. Kejelasan gambar. 10. Ketepatan penempatan gambar. 11. Keterbacaan teks. 12. Kesesuaian pemilihan gambar dengan konteks materi. Skor Total Skor C. Aspek Bahasa 1. Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD. 2. Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. 3. Penggunaan kata pada kalimat mudah dimengerti oleh siswa. 4. Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal. 5. Penggunaan kalimat efektif. Skor Total Skor No Aspek yang dinilai D. Aspek penggunaan dan penyajian 1. Petunjuk penggunaan disajikan dengan jelas. 2. Media dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama (awet). 3. Materi yang disajikan sistematis dan jelas. 4. Materi disajikan secara berurutan. 5. Media menyajikan petunjuk kegiatan yang akan dilakukan guru dan siswa. 6. Media tidak membutuhkan ruang yang luas dan lebar. Hasil penelaahan dan skor Hasil Penelaahan dan Skor Komentar Komentar 65

87 7. Media mudah dibawa kemana saja. Skor Total skor Jumlah skor yang didapat = Total A + Total B + Total C + Total D Jumlah skor yang didapat Rata-rata = Jumlah seluruh item Jumlah seluruh item = 31 Berdasarkan tabel di atas, panduan penilaian kualitas media didasarkan pada empat aspek yaitu aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek bahasa, aspek penggunaan dan penyajian. Hasil perolehan skor dari setiap aspek kemudian dicari rata-rata sebagai hasil akhir. Validasi juga dilakukan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Instrumen validasi perangkat pembelajaran didasarkan pada sebelas aspek diantaranya (1) Identitas RPP, (2) Perumusan indikator, (3) Perumusan tujuan pembelajaran, (4) Pemilihan materi ajar, (5) Pemilihan sumber belajar, (6) Pemilihan media pembelajaran, (7) Metode pembelajaran, (8) Skenario pembelajaran, (9) Penilaian, (10) Lembar kerja siswa, (11) Bahasa. Sebelas aspek tersebut dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan. Berikut adalah instrumen validasi perangkat pembelajaran. Tabel 3.6. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran No KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KTSP 2006 A. IDENTITAS RPP 1. Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, alokasi waktu) B. PERUMUSAN INDIKATOR 1. Kesesuaian rumusan indikator dengan SK dan KD 2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional HASIL PENELAAHA N DAN SKOR CATATAN 66

88 dengan kompetensi yang diukur 3. Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan 4. Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi C. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator 2. Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran D. PEMILIHAN MATERI AJAR 1. Kesesuaian materi ajar dengan indikator dan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik siswa 3. Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu E. PEMILIHAN SUMBER BELAJAR 1. Kesesuaian sumber belajar dengan SK dan KD 2. Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran dan pembelajaran EEK (Ekspolarasi, Elaborasi, Konfirmasi) 3. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa 4. Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku F. PEMLIHAN MEDIA BELAJAR 1. Kesesuaian media belajar dengan indikator/tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian media belajar dengan materi pembelajaran dan pendekatan EEK (Ekspolarasi, Elaborasi, Konfirmasi) 3. Kesesuaian media belajar dengan karakteristik siswa G. METODE PEMBELAJARAN 1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator atau tujan pembelajaran 2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan EEK (Ekspolarasi, Elaborasi, Konfirmasi) H. SKENARIO PEMBELAJARAN 1. Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, dan orientasi) 2. Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan 3. Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi, dan tindak 67

89 lanjut) 4. Kesesuaian penyajian dengan materi pembelajaran 5. Setiap pembelajaran tertata dengan baik sehingga pembelajaran berjalan dengan sistematis I. PENILAIAN 1. Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik penilaian) meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan 2. Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrument penilaian dengan indikator yang akan dicapai 3. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal 4. Kesuaian tugas dengan rubrik penilaian 5. Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian J. LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1. Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi) 2. Rumusan petunjuk LKS sederhana dan mudah dipahami siswa 3. Rumusan kegiatan pembelajaran dengan LKS singkat, sederhana, dan mudah dipahami siswa 4. Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan EEK(Ekspolarasi, Elaborasi, Konfirmasi) 5. Tersedia beberapa pertanyaan refleksi 6. Tampilan LKS indah dan menarik K. BAHASA 1. RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar JUMLAH Berdasarkan tabel 3.6. panduan penilaian perangkat pembelajaran didasarkan pada sebelas aspek yaitu (1) Identitas RPP, (2) Perumusan indikator, (3) Perumusan tujuan pembelajaran, (4) Pemilihan materi ajar, (5) Pemilihan sumber belajar, (6) Pemilihan media pembelajaran, (7) Metode pembelajaran, (8) Skenario pembelajaran, (9) Penilaian, (10) Lembar kerja siswa, (11) Bahasa. Hasil perolehan skor dari setiap aspek kemudian dicari rata-rata sebagai hasil akhir. 68

90 G. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. 1. Data kualitatif Data kualitatif berupa hasil wawancara komentar dan saran yang diperoleh dari hasil validasi oleh dua pakar media pembelajaran, dan dua orang guru sekolah dasar. Data kemudian dianalisis sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dan mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif berupa skor yang diperoleh dari hasil penilaian validator yaitu dua orang pakar media pembelajaran, dan dua orang guru sekolah dasar. Data hasil penilaian validator diubah menjadi data interval. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung rata-rata dari hasil instrumen yang dinilai. Dengan rumus sebagai berikut : Nilai akhir = skor yang didapat item Rumus 3.1. Perhitungan Rerata Hasil dengan Skala Likert Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh rerata nilai. Rerata nilai kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif berdasarkan acuan 69

91 dari Widoyoko (2014 : 144). Konversi nilai skala empat didapat dengan mencari jarak interval dengan rumus sebagai berikut. Ji = (t r) Jk Rumus 3.2. Penentuan Jarak Interval Keterangan : t = skor tertinggi ideal dalam skala = 4 r = skor terendah ideal dalam skala = 1 Jk = Jumlah kelas interval = 4 Ji = = 0,75 Berdasarkan rumus tersebut maka didapatkan jarak interval yaitu 0,75. Tabel 3.7. adalah tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif menurut Widoyoko. Tabel 3.7. Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Interval skor Kategori 3,26 4,00 Sangat Baik (SB) 2,51 3,25 Baik (B) 1,76 2,50 Cukup (C) 1,00 1,75 Kurang (K) Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif di atas. 70

92 Sedangkan perhitungan pada kuesioner respon siswa terhadapa media pembelajaran kartu domino modifikasi dihitung dengan cara sebagai berikut. 1. Menjumlahkan skor kuesioner secara keseluruhan. 2. Menghitung skor maksimal dengan rumus. 3. Skor maksimal = jumlah item x skor jawaban tertinggi x jumlah siswa 4. Menghitung skor respon secara keseluruhan dengan rumus 5. Jumlah skor respon = Jumlah skor respon Skor Maksimal x 100 Menurut Arikunto (2004 : 18) kriteria penyusunan instrumen hanya dengan memperhatikan rentangan bilangan tanpa mempertimbangkan apa yang dilakukan dengan membagi rentangan bilangan. Untuk menganalisis data respon siswa maka dilakukan dengan kuesioner yang terdiri dari alternatif jawaban berupa sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Siswa harus memilih salah satu jawaban dengan memberi tanda cek ( ). Peneliti dapat mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran kartu domino modifikasi dengan mengambil rata-rata respon siswa dari hasil kuesioner. Untuk mengetahui kategori rata-rata respon siswa berdasarkan kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan menurut Arikunto (2004 : 18) dapat melihat pada tabel berikut. 71

93 Tabel 3.8. Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa Rentang Persentase Interval Skor Kategori Skor 81% - 100% Baik sekali 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup 21% - 40% Kurang < 21% <21 Kurang sekali Berdasarkan tabel 3.8. di atas menunjukkan bahwa kategori untuk penilaian respon siswa dapat dibedakan menjadi lima, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali. 72

94 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV akan dibahas mengenai (1) hasil penelitian dan (2) pembahasan. a. Hasil Penelitian 1. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian pengembangan produk berupa media pembelajaran. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap guru kelas IV SD Kanisius Kenteng yaitu Bapak A.A.F. pada hari senin tanggal 25 Juli 2016 pukul di ruang kelas IV SD Kanisius Kenteng. Wawancara ini bertujuan untuk menggali permasalahanpermasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPA, dan persepsi guru terhadap penggunaan media pembelajaran. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan dalam pengembangan produk media pembelajaran. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Pedoman waancara terdiri dari 11 butir pertanyaan. Berikut ini paparan mengenai hasil wawancara dengan guru kelas IV. Pertanyaan pertama yaitu tentang permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPA. Beliau mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPA adalah kurangnya media pembelajaran dan alat peraga untuk menunjang proses pembelajaran. Sehingga guru 73

95 hanya menggunakan media seadanya seperti gambar jikalau memang tidak ada media yang mendukung tetapi materi sangat memerlukan media. Pertanyaan ke dua yaitu bagaimana dengan kondisi siswa di kelas? Beliau mengatakan bahwa siswa cenderung lebih pasif ketika pembelajaran hanya dilakukan dengan metode ceramah saja tanpa adanya media atau sarana pendukung. Sebaliknya jika dalam pembelajaran guru menggunakan media, siswa menjadi semakin aktif di kelas. Pertanyaan ke tiga yaitu materi apa yang dirasa sulit oleh siswa kelas IV pada semester 1? Beliau mengatakan bahwa siswa banyak mengalami kesulitan pada materi panca indra. Terlebih untuk indra pendengar dan indra peraba. Karena materi tersebut sangat banyak. Siswa kesulitan dalam mengingat bagian-bagian pada indra tersebut misalnya indra pendengar. Banyak sekali istilah-istilah yang masih asing bagi siswa sehingga siswa kesulitan menghafal bagian-bagian indra. Ketika ada soal tentang panca indra nilai siswa cenderung kurang baik. Pertanyaan ke empat yaitu strategi atau metode apa yang sering bapak gunakan dalam proses pembelajaran? Beliau mengatakan bahwa dalam pembelajaran beliau biasa menggunakan metode eksperimen atau percobaan, praktik di lapangan dan diskusi. 74

96 Pertanyaan ke lima yaitu media apa saja yang pernah bapak gunakan dalam proses pembelajaran? Beliau mengatakan bahwa ada beberapa media yang pernah beliau gunakan dalam proses pembelajaran. Misalnya gambar, dan bola mainan. Pertanyaan ke enam yaitu apakah dalam mengajar bapak selalu menggunakan media? Beliau mengatakan bahwa dalam mengajar beliau tidak selalu menggunakan media. Ada beberapa materi yang tidak menggunakan media karena keterbatasan media di sekolah. Pertanyaan ke tujuh yaitu bagaiman peran media pembelajaran menurut bapak? Beliau mengatakan bahwa peran media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat penting, karena media dapat membuat siswa menjadi aktif dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Selain itu untuk membantu pemaham siswa tentang suatu materi sehingga mudah di pahami. Pertanyaan ke delapan yaitu apakah bapak pernah membuat atau mengembangkan media pembelajaran? Beliau mengatakan bahwa beliau pernah membuat media sendiri seperti gambar dan rekaman video untuk pembelajaran. Pertanyaan ke sembilan yaitu materi apakah yang membutuhkan media pembelajaran? Beliau mengatakan bahwa sebenarnya semua materi membutuhkan media sebagai sarana penunjang pembelajaran. Terlebih untuk materi yang dirasa sulit oleh siswa. Seperti materi rangka dan panca indra. 75

97 Pertanyaan ke sepuluh yaitu apakah belum ada media khusus untuk materi panca indra? Beliau mengatakan bahwa belum ada media khusus untuk materi panca indra. Guru biasanya hanya menjelaskan dengan bantuan media berupa gambar saja. Pertanyaan terakhir yaitu apakah bapak pernah mendengar media kartu domino? Beliau mengatakan bahwa beliau pernah mendengar tentang media kartu domino, tetapi sekedar mendengar saja. Untuk melihat dan mencoba memakai media tersebut belum pernah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Kanisius Kenteng dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran di sekolah masih minim sehingga sekolah membutuhkan media pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif sebagai penunjang proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPA. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan beliau bahwa tidak semua materi pembelajaran menggunakan media pembelajaran karena keterbatasan media di sekolah. 2. Deskripsi produk awal Peneliti melakukan beberapa langkah dalam mengembangkan produk. langkah pertama adalah menentukan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator. Selanjutnya, peneliti membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, lembar kerja siswa (LKS) dan soal evaluasi. RPP dibuat untuk dua kali pertemuan. Pada setiap RPP dilengkapi dengan LKS dan soal evaluasi. Pembuatan RPP 76

98 berdasarkan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah merancang media pembelajaran kartu domino modifikasi sesuai dengan SK, KD dan indikator yang telah dibuat. a. Perangkat Pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebuah rancangan kegiatan yang menggambarkan langkah-langkah pembelajaran secara detail dan sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. RPP disusun dengan menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif. Komponen dalam RPP tersebut adalah (1) Satuan pendidikan/identitas sekolah, (2) Kelas/semester, (3) Materi pokok, (4) Alokasi waktu, (5) Standar kompetensi, (6) Kompetensi dasar, (7) Indikator, (8) Tujuan pembelajaran, (9) Materi pembelajaran, (10) Pendekatan/metode pembelajaran, (11) Media belajar, (12) Sumber belajar, (13) Langkah-langkah pembelajaran, (14) Refleksi, (15) Aksi, (16) Penilaian, (17) Lampiran-lampiran berupa lembar penilaian, lembar kerja siswa, soal evaluasi dan materi pembelajaran. RPP dirancang untuk dua kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 40 menit. Setiap pembelajaran mencakup satu sub bab panca indra yaitu indra pendengar untuk pertemuan pertama dan indra peraba untuk pertemuan kedua. RPP 77

99 dirancang secara sistematis dan detail agar guru mudah dalam mengaplikasikannya. b. Media kartu domino modifikasi Peneliti membuat desain produk berdasarkan kajian SK, KD, dan indikator yang tertuang dalam RPP. Selanjutnya peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam membuat produk. Produk yang dibuat oleh peneliti merupakan salah satu media visual yaitu Kartu Domino Modifikasi. 1) Desain Media Kartu Domino Modifikasi Media kartu domino modifikasi untuk kelas IV didesain dengan menarik. Peneliti membuat desain yang berbeda antara materi satu dengan yang lainnya. Langkah pertama adalah mencari background dari internet yang akan digunakan sebagai background kartu domino modifikasi dan gambar-gambar yang berkaitan dengan telinga dan kulit. Dalam mendesain kartu domino modifikasi ini, peneliti menggunakan software Corel Draw X6. Dalam mendesain kartu domino modifikasi peneliti memasukkan salah satu ciri media yaitu ciri manipulatif yang terdapat pada gambar telinga bagian dalam dan lapisan kulit dalam. 2) Pembuatan Media Kartu Domino Modifikasi (a) Kartu Domino Modifikasi untuk Indra Pendengar Kartu domino modifikasi indra pendengar berukuran panjang 12,5 cm dan lebar 5,5 cm. Setiap satu paket kartu 78

100 domino berisi 21 kartu. Desain yang sudah siap kemudian dicetak pada certificate paper 200gsm dengan ketebalan 1 milimeter menggunakan printer canon ip1880. Hasil cetakan kemudian dipotong sesuai dengan ukuran dan bentuk desain kartu. Kartu yang sudah dipotong kemudian dilaminating agar lebih awet. Untuk kartu domino modifikasi pada materi indra pendengar, diberikan background colorful yang kemudian ditumpangi dengan dua buah kotak berwarna abu-abu dan putih. Kotak berwarna abu-abu diletakkan di ruas kiri sedangkan kotak berwarna putih diletakkan di ruas kanan. Warna pada kedua ruas sengaja dibedakan untuk memudahkan siswa dalam membedakan ruas kanan dan kiri. Ukuran huruf beragam yaitu mulai dari 12-20pt tergantung dengan panjang pendeknya kalimat. Jenis huruf yang digunakan pada judul kartu adalah Gloucester MT Extra Condensed. Sedangkan pada kartu soal dan jawaban menggunakan font standar yaitu calibri. Kartu pertama merupakan kartu pembuka yang ditandai dengan tanda start pada ruas kiri kartu. Pada kartu pertama juga diberi gambar panca indra agar lebih menarik. Ruas kanan pada kartu pertama merupakan soal (pernyataan) pertama. Kartu terakhir (kartu ke-21) merupakan kartu penutup yang ditandai dengan tulisan finish pada ruas kanan kartu domino 79

101 modifikasi. Kartu domino modifikasi untuk indra pendengar berisi materi-materi seputar indra pendengar yang meliputi bagian-bagian telinga, fungsi bagian telinga, penyakit pada telinga, dan cara merawat kesehatan telinga. (b) Kartu Domino Modifikasi untuk Indra Peraba Ukuran kartu serta bahan pembuatan kartu domino modifikasi pada materi indra peraba sama dengan kartu domino indra pendengar yaitu dengan panjang 12,5 cm dan lebar 5,5 cm. Setiap satu paket kartu domino berisi 21 kartu. Kartu domino modifikasi pada materi indra peraba atau kulit diberikan background berupa gambar tangan yang berwarna warni, lalu dilapisi dengan dua kotak berwarna biru pada ruas kanan dan kuning pada ruas kiri. Ukuran huruf beragam yaitu mulai dari 12-20pt tergantung dengan panjang pendeknya kalimat. Jenis huruf yang digunakan pada judul kartu adalah Gloucester MT Extra Condensed. Sedangkan pada kartu soal dan jawaban menggunakan font standar yaitu calibri. Kartu pertama merupakan kartu pembuka yang ditandai dengan tanda start pada ruas kiri kartu. Pada kartu pertama juga diberi gambar panca indra agar lebih menarik. Ruas kanan pada kartu pertama merupakan soal (pernyataan) pertama. Kartu terakhir (kartu ke-21) merupakan kartu penutup yang ditandai dengan tulisan finish pada ruas kanan kartu. Kartu 80

102 domino modifikasi untuk indra pendengar berisi materi-materi seputar indra peraba yang meliputi bagian-bagian kulit, fungsi bagian kulit, penyakit pada kulit, dan cara merawat kesehatan kulit. Desain yang sudah siap kemudian dicetak pada certificate paper 200gsm dengan ketebalan 1 milimeter dan dicetak menggunakan printer canon ip1880. Hasil cetakan kemudian dipotong sesuai dengan ukuran dan bentuk desain kartu. Kartu yang sudah dipotong kemudian dilaminating agar lebih awet. 3. Hasil Validasi dan Revisi Produk Produk media pembelajaran yang dikembangkan akan melalui tahap validasi oleh dua pakar media pembelajaran, dua orang guru sekolah dasar dan lima siswa. Validasi produk dilakukan untuk menilai kelayakan produk yang dikembangkan. a. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Pakar media pembelajaran yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah Ibu P.R.S, M.Sc. dan Ibu I.Y.L, M.Pd. Aspek yang dinilai dari media pembelajaran ini yaitu (1) aspek konten atau isi, yang terdiri dari 7 item pernyataan, (2) aspek Tampilan yang terdiri dari 12 pernyataan, (3) aspek bahasa yang terdiri dari 5 item pernyataan, (4) aspek penggunaan dan penyajian yang terdiri dari 7 item pernyataan. 81

103 Hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran Ibu P.R.S, M.Sc. menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran yaitu 3,48 dengan kategori Sangat Baik. Adapun hasil perhitungan untuk setiap aspek yaitu sebagai berikut. (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 25, (2) total skor aspek tampilan yaitu 44, (3) total skor aspek bahasa yaitu 14, (4) total skor aspek penggunaan dan penyajian 25. Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh aspek adalah 108. Untuk memperoleh skor rata-rata digunakan rumus rata-rata yang terdapat pada bab III. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dengan acuan tabel skor skala empat pada bab III. Sehingga media dinyatakan layak diujicoba dengan revisi sesuai saran. Ibu P.R.S, M.Sc. memberi komentar dan saran pada beberapa aspek. Pada aspek tampilan poin ke tujuh dan sembilan, Ibu P.R.S, M.Sc memberikan komentar agar gambar pada kartu diperbesar. Pada aspek bahasa poin ke tiga, beliau memberi saran untuk mengganti beberapa kata yang multitafsir. Pada aspek penggunaan dan penyajian, poin dua beliau memberi komentar bahwa kalimat yang kurang efektif membuat petunjuk tidak jelas. Pada aspek penggunaan dan penyajian poin ke tiga memberi saran untuk melapisi kartu dengan lapisan tahan air agar media semakin awet. 82

104 Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran Ibu I.Y.L, M.Pd. menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran yaitu 3,06 dengan kategori Baik. Adapun hasil perhitungan untuk setiap aspek adalah sebagai berikut (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 24, (2) total skor aspek tampilan yaitu 35, (3) total skor aspek bahasa yaitu 15, (4) total skor aspek penggunaan dan penyajian 21. Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh aspek adalah 95. Sehingga dapat diperoleh rata-rata skor adalah 3,06 dengan kategori Baik. Untuk memperoleh skor rata-rata digunakan rumus rata-rata yang terdapat pada bab III. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dengan acuan tabel skor skala empat pada bab III. Sehingga media dinyatakan layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran. Ibu I.Y.L, M.Pd. memberikan komentar pada beberapa aspek. Pada aspek tampilan poin ke dua beliau memberi komentar dan saran agar mengganti jenis huruf yang standar agar lebih mudah dibaca. Pada poin ke delapan beliau memberi komentar bahwa gambar masih terlalu sedikit. Pada aspek penggunaan dan penyajian poin ke dua, beliau memberi saran agar media dilapisi karton dan plastik agar lebih awet. Hasil rekapitulasi validasi oleh pakar media pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut. 83

105 Tabel 4.1 Rekapitulasi Validasi Media Pembelajaran oleh Pakar Media Pembelajaran Hasil perolehan skor Aspek yang dinilai Validator (P.R.S) Validator (I.Y.L) Konten atau isi Tampilan Bahasa Penggunaan dan penyajian Total keseluruhan Rata-rata 3,48 3,06 Rata-rata keseluruhan 3,27 Kategori Sangat Baik Tabel 4.1. menunjukkan rata-rata skor hasil validasi media pembelajaran oleh pakar media pembelajaran. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas media pembelajaran mendapat kategori Sangat Baik. b. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas IV Guru yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah Bapak A.A.F, S.Pd. dan Ibu C.S. Validasi dilakukan pada tanggal 7 November Aspek yang dinilai dari media pembelajaran yaitu (1) aspek konten atau isi, yang terdiri dari 7 item pernyataan, (2) aspek Tampilan yang terdiri dari 12 pernyataan, (3) aspek bahasa yang terdiri dari 5 item pernyataan, (4) aspek penggunaan dan penyajian yang terdiri dari 7 item pernyataan. Hasil validasi yang diperoleh dari Bapak A.A.F, S.Pd. menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran yaitu 3,45 dengan kategori Sangat Baik. Media pembelajaran dinyatakan layak diuji cobakan dengan revisi. Adapun perhitungan untuk 84

106 setiap aspek adalah sebagai berikut. (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 23, (2) total skor aspek tampilan yaitu 40, (3) total skor aspek bahasa yaitu 18, (4) total skor aspek penggunaan dan penyajian 26. Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh aspek adalah 107. Bapak A.A.F. S.Pd. memberikan komentar secara umum yaitu media pembelajaran sudah dibuat dengan baik, ukuran kartu sudah tepat. Revisi untuk ukuran huruf dan peraturan permainan agar lebih dilengkapi lagi. Sedangkan hasil validasi yang diperoleh dari Ibu C.S diperoleh skor rata-rata media pembelajaran yaitu 3,51 dengan kategori Sangat Baik. Media pembelajaran dinyatakan layak diuji cobakan dengan revisi. Adapun perhitungan untuk setiap aspek adalah sebagai berikut. (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 25, (2) total skor aspek tampilan yaitu 47, (3) total skor aspek bahasa yaitu 16, (4) total skor aspek penggunaan dan penyajian 21. Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh aspek adalah 109. Rekapitulasi keseluruhan data validasi guru kelas IV dapat dilihat pada tabel berikut ini. 85

107 Tabel 4.2 Rekapitulasi Validasi Media Pembelajaran oleh Guru Kelas IV Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator (A.A.F) Validator (C.S) Konten atau isi Tampilan Bahasa Penggunaan dan penyajian Total keseluruhan Rata-rata 3,45 3,51 Rata-rata keseluruhan 3,48 Kategori Sangat Baik Tabel tersebut menunjukkan rata-rata skor keseluruhan hasil validasi media pembelajaran dari guru sekolah dasar. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas media pembelajaran menurut guru sekolah dasar memiliki kategori Sangat Baik. Produk yang telah divalidasi oleh pakar media pembelajaran dan guru sekolah dasar selanjutnya direvisi sesuai dengan komentar dan saran. Komentar dan saran dari validator serta revisi akan dijabarkan pada tabel berikut. Tabel 4.3. Tabel komentar dan Revisi Empat Validator No. Komentar Revisi Aspek Tampilan 1. Bedakan kartu domino antara ruas kanan dan kiri Membedakan kartu domino antara ruas kanan dan kiri dengan membedakan warna. Mengubah font huruf dengan huruf standar. 2. Gunakan arial Huruf yang standar saja agar lebih jelas dan mudah dibaca 6. Bentuk domino kurang sama dengan Merubah ukuran domino dengan domino aslinya. l =, dan p = 2 7. Beberapa gambar terlalu kecil. Gambar dibuat lebih besar lagi agar lebih jelas. 86

108 12. Tanda panah diletakkan lebih dekat dengan bagian yang ditunjuk. Menggeser tanda panah ke bagian yang ditunjuk. Aspek Bahasa 3. Beberapa kata perlu diperbaiki agar Mengganti kata-kata yang tidak multitafsir. multitafsir. 5. Beberapa kalimat pada aturan permainan kurang jelas dan tidak efektif. Aspek Penggunaan dan Penyajian 1. Kalimat yang kurang efektif dan pemilihan kata yang kurang pas membuat petunjuk tidak jelas. 2. Sebaiknya dicetak pada kertas dan lapisan tahan air. Media sebaiknya diberi karton supaya agak tebal dan diberi plastik agar lebih awet. Menyederhanakan kalimat pada aturan permainan. Mengedit dan menyederhanakan kalimat pada petunjuk penggunaan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. Kartu dicetak dengan menggunakan kertas sertifikat 200gsm, kemudian dilaminating agar lebih awet. Tabel tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran perlu direvisi sesuai dengan komentar dan saran dari validator. Sesuai dengan saran dari ke empat validator, peneliti melakukan perbaikan terhadap beberapa kartu domino modifikasi sesuai dengan acuan revisi yang tertera pada tabel komentar dan revisi dari empat validator. c. Data hasil validasi perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh dua dosen yaitu Ibu P.R.S, M.Sc. dan Ibu I.L.Y, M.Pd. serta dua guru yaitu Bapak A.A.F, S.Pd. dan Ibu C.S. Validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari perangkat pembelajaran tersebut. Hasil validasi digunakan sebagai bahan untuk perbaikan. Aspek yang dinilai dari perangkat pembelajaran yaitu (1) identitas RPP terdiri dari 1 item, (2) perumusan indikator 87

109 terdiri dari 4 item, (3) perumusan tujuan pembelajaran terdiri dari 2 item, (4) pemilihan materi ajar terdiri dari 3 item, (5) pemilihan sumber belajar terdiri dari 4 item, (6) pemilihan media belajar terdiri dari 3 item, (7) metode pembelajaran terdiri dari 2 item, (8) skenario pembelajaran terdiri dari 5 item, (9) penilaian terdiri dari 5 item, (10) lembar kerja siswa terdiri dari 6 item, (11) bahasa terdiri dari 1 item. Hasil validasi yang dilakukan oleh Ibu P.R.S, M.Sc. diperoleh hasil rata-rata 3,30 dengan kategori Sangat Baik. Adapun perhitungan skor pada setiap aspek yaitu (1) total skor pada aspek identitas RPP yaitu 4, (2) total skor pada aspek perumusan indikator yaitu 12, (3) total skor pada aspek perumusan tujuan pembelajaran yaitu 8, (4) total skor pada aspek pemilihan materi ajar yaitu 10 (5) total skor pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 11, (6) total skor pada aspek pemilihan media belajar yaitu 11, (7) total skor pada aspek metode pembelajaran yaitu 6, (8) total skor pada aspek skenario pembelajaran yaitu 18, (9) total skor pada aspek penilaian yaitu 16, (10) total skor pada aspek lembar kerja siswa yaitu 19, (11) total skor pada aspek bahasa yaitu 4. Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh aspek adalah 119. Untuk memperoleh skor rata-rata digunakan rumus rata-rata yang terdapat pada bab III. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dikonversikan dari data kuantitatif 88

110 ke data kualitatif dengan acuan tabel skor skala empat pada bab III. Sehingga perangkat pembelajaran dinyatakan layak diujicoba dengan revisi sesuai saran. Hasil validasi yang dilakukan oleh Ibu I.Y.L, M.Pd. diperoleh hasil rata-rata 2,97 dengan kategori Baik. Adapun perhitungan skor pada setiap aspek yaitu (1) total skor pada aspek identitas RPP yaitu 4, (2) total skor pada aspek perumusan indikator yaitu 11, (3) total skor pada aspek perumusan tujuan pembelajaran yaitu 5, (4) total skor pada aspek pemilihan materi ajar yaitu 10 (5) total skor pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 12, (6) total skor pada aspek pemilihan media belajar yaitu 9, (7) total skor pada aspek metode pembelajaran yaitu 5, (8) total skor pada aspek skenario pembelajaran yaitu 16, (9) total skor pada aspek penilaian yaitu 16, (10) total skor pada aspek lembar kerja siswa yaitu 16, (11) total skor pada aspek bahasa yaitu 3. Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh aspek adalah 107. Untuk memperoleh skor rata-rata digunakan rumus rata-rata yang terdapat pada bab III. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dengan acuan tabel skor skala empat pada bab III. Sehingga perangkat pembelajaran dinyatakan layak diujicoba dengan revisi sesuai saran. Ibu I.Y.L, M.Pd. memberikan komentar secara umum bahwa perangkat pembelajaran sudah sesuai dengan 89

111 indikator, namun dalam tujuan pembelajaran perlu diperbaiki karena belum ada unsur condition. Belum terlihat jelas tahapan yang menggambarkan EEK (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi). Hasil validasi yang dilakukan oleh Ibu C.S diperoleh hasil rata-rata 3,47 dengan kategori Sangat Baik. Adapun perhitungan skor pada setiap aspek yaitu (1) total skor pada aspek identitas RPP yaitu 3, (2) total skor pada aspek perumusan indikator yaitu 14, (3) total skor pada aspek perumusan tujuan pembelajaran yaitu 7, (4) total skor pada aspek pemilihan materi ajar yaitu 11, (5) total skor pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 15, (6) total skor pada aspek pemilihan media belajar yaitu 11, (7) total skor pada aspek metode pembelajaran yaitu 8, (8) total skor pada aspek skenario pembelajaran yaitu 17, (9) total skor pada aspek penilaian yaitu 16, (10) total skor pada aspek lembar kerja siswa yaitu 19, (11) total skor pada aspek bahasa yaitu 4. Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh aspek adalah 125. Untuk memperoleh skor rata-rata digunakan rumus rata-rata yang terdapat pada bab III. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dengan acuan tabel skor skala empat pada bab III. Sehingga perangkat pembelajaran dinyatakan layak diujicoba tanpa revisi. 90

112 Hasil validasi yang dilakukan oleh Bapak A.A.F, S.Pd. diperoleh hasil rata-rata 3,52 dengan kategori Sangat Baik. Adapun perhitungan skor pada setiap aspek yaitu (1) total skor pada aspek identitas RPP yaitu 3, (2) total skor pada aspek perumusan indikator yaitu 15, (3) total skor pada aspek perumusan tujuan pembelajaran yaitu 7, (4) total skor pada aspek pemilihan materi ajar yaitu 12 (5) total skor pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 12, (6) total skor pada aspek pemilihan media belajar yaitu 12, (7) total skor pada aspek metode pembelajaran yaitu 6, (8) total skor pada aspek skenario pembelajaran yaitu 20, (9) total skor pada aspek penilaian yaitu 15, (10) total skor pada aspek lembar kerja siswa yaitu 21, (11) total skor pada aspek bahasa yaitu 4. Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh aspek adalah 127. Untuk memperoleh skor rata-rata digunakan rumus rata-rata yang terdapat pada bab III. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dengan acuan tabel skor skala empat pada bab III. Sehingga perangkat pembelajaran dinyatakan layak diujicoba tanpa revisi. Rekapitulasi hasil validasi perangkat pembelajaran oleh empat validator dapat dilihat pada tabel berikut. 91

113 Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran No. Validator Rata-rata Kategori 1. Ibu P.R.S, M.Sc. 3,30 Sangat Baik 2. Ibu I.Y.L, M.Pd. 2,97 Baik 3. Ibu C.S 3,47 Sangat Baik 4. Bapak A.A.F, S.Pd. 3,52 Sangat Baik Jumlah 13,26 Rerata 3,30 Kategori Sangat Baik Tabel tersebut menunjukkan rerata hasil validasi perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh empat validator. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas perangkat pembelajaran memiliki kategori sangat baik. Sehingga perangkat pembelajaran dapat diujicobakan atau digunakan dengan revisi sesuai saran. 4. Kajian dari uji coba produk (uji terbatas) Uji coba produk dilakukan pada siswa kelas IV SD Kanisius Klepu yang beralamat di Klepu, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran Kartu Domino Modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan indra peraba. Uji coba produk dilakukan oleh peneliti, karena guru sudah memberikan kewenangan untuk peneliti terjun langsung ke lapangan. Langkah pertama dalam uji coba produk adalah mengulang materi secara singkat dan mencoba memakai media kartu domino modifikasi sambil mengisi LKS. Soal evaluasi dibagikan setiap akhir kegiatan pembelajaran. Soal evaluasi untuk satu pertemuan berjumlah 20 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal essay. 92

114 Nilai rata-rata evaluasi siswa pada pertemuan pertama adalah 64. Untuk nilai rata-rata evaluasi siswa pada pertemuan ke dua adalah 61. Data yang diperoleh kemudian diuji korelasi dengan menggunakan SPSS 22 for windows untuk menganalisis item soal valid. Item soal yang valid dapat dilihat dari nilai sig yaitu 0,05 (Widoyoko, 2012 : 189). Hasil rekapitulasi validitas soal pilihan ganda pada evaluasi I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Evaluasi I No. Item (sig-2 tailed) Keputusan 1. 0,406 Tidak valid 2. 0,000 Valid 3. 0,406 Tidak valid 4. 0,096 Tidak valid 5. 0,000 Valid 6. 0,386 Tidak valid 7. 0,096 Tidak valid 8. 0,499 Tidak valid 9. 0,569 Tidak valid 10. 0,569 Tidak valid 11. 0,096 Tidak valid 12. 0,961 Tidak valid 13. 0,783 Tidak valid 14. 0,044 Valid 15. 0,783 Tidak valid 16. 0,000 Valid 17. 0,569 Tidak valid 18. 0,961 Tidak valid 19. 0,044 Valid 20 0,000 Valid Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 soal pilihan ganda terdapat 6 soal yang valid. Sedangkan untuk 5 item soal essay yang telah diuji 93

115 validitas dengan menggunakan SPSS 22 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Validitas Soal Essay Evaluasi I No. Item (sig-2 tailed) Keputusan 1 0,013 Valid 2 0,325 Tidak valid 3 0,312 Tidak valid 4 0,296 Tidak valid 5. 0,001 Valid Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 item soal essay pada evaluasi I terdapat 2 soal yang valid. Setelah menghitung validitasnya selanjutnya diuji reliabilitasnya dengan menghitung Cronbach Alpha dengan SPSS 22 for Windows. Menurut Uma Sekaran (dalam Priyatno, 2013 : 30) pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut : 1. Cronbach s Alpha < 0,6 = reliabilitas buruk. 2. Cronbach s Alpha 0,6 0,79 = reliabilitas dapat diterima 3. Cronbach s Alpha 0,8 = reliabilitas baik. Hasil uji reliabilitas terhadap 20 item soal dengan menggunakan SPSS 22 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7. Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda pada Evaluasi I Reliability Statistic Cronbach s Aplha N of Items 0,

116 Berdasarkan tabel 4.7. diperoleh hasil perhitungan Cronbach s Alpha sebesar 0,589. Maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas pada soal pilihan ganda evaluasi I adalah buruk. Sedangkan hasil uji reliabilitas terhadap 5 item soal essay dengan menggunakan SPSS 22 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8. Hasil Reliabilitas Soal Essay pada Evaluasi I Reliability Statistic Cronbach s Aplha N of Items 0,541 2 Berdasarkan tabel 4.8. diperoleh hasil perhitungan Cronbach s Alpha sebesar 0,541. Maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas soal essay pada evaluasi II adalah buruk. Data hasil evaluasi pada pertemuan ke dua juga diolah dengan menggunakan SPSS 22 for Windows. Hasil rekapitulasi validitas soal evaluasi II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Evaluasi II No. Item (sig-2 tailed) Keputusan 1. 0,605 Tidak valid 2. 0,000 Valid 3. 0,211 Tidak valid 4. 0,211 Tidak valid 5. 0,000 Valid 6. 0,242 Tidak valid 7. 0,211 Tidak valid 8. 0,339 Tidak valid 9. 0,605 Tidak valid 10. 0,242 Tidak valid 11. 0,211 Tidak valid 12. 0,605 Tidak valid 13. 0,605 Tidak valid 14. 0,211 Tidak valid 95

117 15. 1,000 Tidak valid 16. 0,000 Valid 17. 0,605 Tidak valid 18. 0,605 Tidak valid 19. 0,339 Tidak valid 20. 0,002 Valid Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 soal pilihan ganda terdapat 4 soal yang valid. Sedangkan untuk 5 item soal essay yang telah diuji validitas dengan menggunakan SPSS 22 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Rekapitulasi Hasil Validitas Soal Essay pada Evaluasi II No. Item (sig-2 tailed) Keputusan 1 0,736 Tidak valid 2 0,000 Valid 3 0,293 Tidak valid 4 0,325 Tidak valid 5 0,000 Valid Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 item soal essay pada evaluasi I terdapat 2 soal yang valid. Setelah soal di uji validitasnya selanjutnya diuji reliabilitasnya dengan menghitung Cronbach Alpha dengan SPSS 22 for Windows. Berikut adalah tabel hasil reliabilitas soal evaluasi II. Tabel Hasil Reliabilitas soal pilihan ganda pada evaluasi II Reliability Statistic Cronbach s Aplha N of Items 0,

118 Berdasarkan tabel diperoleh hasil perhitungan Cronbach s Alpha sebesar 0,523. Maka dapat dikatakan bahwa soal pilihan ganda pada evaluasi II memiliki reliabilitas buruk. Sedangkan hasil reliabilitas untuk soal essay pada evaluasi II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Hasil Reliabilitas soal essay pada evaluasi II Reliability Statistic Cronbach s Aplha N of Items 0,654 2 Berdasarkan tabel diperoleh hasil perhitungan Cronbach s Alpha sebesar 0,654. Maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas pada soal essay evaluasi II dapat diterima. Untuk kuesioner dibagikan pada akhir pembelajaran. Saat pembelajaran siswa mengalami kesulitan mengisi LKS. Sedangkan untuk perhitungan hasil uji coba produk yang dilakukan kepada 24 siswa SD Kanisius Klepu diperoleh total skor 2065 sehingga didapatkan rata-rata skor 86 dengan kategori Baik sekali. Hasil rata-rata respon siswa tersebut telah dikonversikan menjadi data kualitatif dengan acuan tabel klasifikasi ratarata respon siswa sebagaimana dituliskan pada bab III. Hasil respon siswa dapat dilihat pada tabel berikut. 97

119 Tabel Rekapitulasi Hasil Kuesioner Respon Siswa saat Uji Terbatas Siswa Jumlah Skor Nilai Komentar Jumlah nilai 2065 Rata-rata 86 Kategori Baik sekali Berdasarkan tabel dapat diketahui rata-rata nilai respon siswa pada uji coba produk adalah 86 dengan kategori baik sekali. Sehingga dapat disimpukan bahwa kualitas media pembelajaran kartu domino modifikasi pada uji coba produk adalah baik sekali. 5. Kajian hasil uji coba pemakaian Uji coba pemakaian dilakukan di SD Kanisius Kenteng dengan jumlah 37 siswa kelas IV. Uji coba pemakaian dilakukan oleh guru kelas yaitu Bapak A.A.F, S.Pd. sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh peneliti. Uji coba pemakaian dilakukan pada tanggal 21 98

120 November Waktu pelaksanaan dilakukan pada jam pelajaran IPA selama 4 x 40 menit. Kuesioner respon siswa terhadap media pembelajaran kartu domino modifikasi dilakukan pada akhir pembelajaran. Hasil kuesioner respon siswa serta komentar siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Hasil Kuesioner Respon Siswa Saat Uji Pemakaian Produk Siswa Jumlah Skor Nilai Komentar Saya senang ketika belajar dengan media kartu domino sangat menantang Saya senang belajar menggunakan kartu domino karena lebih memahami materi Saya senang belajar menggunakan kartu domino Saya senang dengan kartu domino karena aku semakin mudah belajar IPA dan semakin suka belajar IPA Saya sangat senang belajar menggunakan kartu domino Saya suka pembelajaran IPA walaupun masih ada kekurangan tetapi saya lebih berusaha lagi untuk mendapat nilai bagus Saya senang bermain kartu domino karena bisa memahaminya Saya sangat senang bermain kartu domino Saya sangat senang bermain kartu domino Saya senang belajar dengan kartu domino modifikasi karena menambah ilmu pengetahuan alam Saya sangat senang bermain kartu domino Saya sangat senang bermain kartu domino karena menambah pengetahuan saya Belajar IPA menggunakan kartu domino sangat menyenangkan Saya lebih senang belajar karena menggunakan media kartu domino Saya senang menggunakan kartu ini karena mudah dimengerti Saya senang dan saya sangat tertantang saat 99

121 mengerjakan soal dengan menggunakan kartu domino Saya sangat senang bealajar IPA dengan kartu domino Saya senang belajar IPA bersama mbak-mbak yang baik Saya jadi senang pelajaran IPA Saya senang belajar kartu domino modifikasi IPA Saya merasa senang saat bermain kartu domino pelajaran IPA karena itu membantu saya mengingat kembali materi IPA tentang panca indra Saya lebih memahami materi IPA Saya senang belajar IPA dengan kartu domino modifiksi IPA Saya senang belajar IPA Saya senang dengan pelajaran IPA Saya lebih mudah memahami IPA dengan memakai kartu domino Saya senang belajar IPA dengan menggunakan kartu domino modifikasi IPA Saya senang saat belajar menggunakan kartu domino IPA dan saya semakin memahami pelajaran IPA Media kartu domino modifikasi membuat saya lebih mudah mengingat materi Saya dapat mengisi kartu domino dengan senang dan seru Saya menjadi lebih ringan dalam mengerjakan soalsoal dan saya juga menjadi lebih ingat dalam materi-materi yang ada dalam kartu domino Saya tertarik dengan kartu domino modifikasi Saya menjadi tidak bosan belajar IPA Bagus Saya senang belajar IPA Saya suka belajar IPA. Jumlah skor 3130 Rerata 85 Kategori Baik sekali Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat rata-rata respon siswa pada uji coba pemakaian adalah 85 dengan kategori baik sekali. 100

122 6. Kajian produk akhir Produk akhir berupa media pembelajaran kartu domino modifikasi pada materi indra pendengar dan indra peraba yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi pakar media dan guru sekolah dasar. Desain produk awal yang telah divalidasi kemudian direvisi sesuai dengan komentar dan saran dari validator. Setelah melalui uji coba produk, peneliti melakukan revisi lagi untuk media kartu domino modifikasi dan soal evaluasi sesuai dengan komentar siswa pada saat uji coba produk dan hasil evaluasi siswa. Produk yang telah direvisi kemudian diujicobakan pada SD peneliti an. Produk akhir yang dikembangkan dibuat dalam bentuk media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan indra peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng. Peneliti membuat media kartu domino modifikasi menggunakan Corel Draw X6. Produk kemudian dicetak dalam bentuk hard copy menggunakan certificate paper 200gsm dengan menggunakan printer canon ip1880. Produk akhir berupa media pembelajaran kartu domino modifikasi yang mengacu pada Kurikulum KTSP 2006 akan dibahas sebagai berikut. a. Perangkat pembelajaran Produk akhir berupa perangkat pembelajaran meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS) dan 101

123 soal evaluasi disesuaikan dengan hasil validasi serta komentar dan saran oleh pakar media dan guru sekolah dasar. RPP disusun dengan menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif. Komponen dalam RPP sama dengan produk awal. Komponen dalam RPP tersebut meliputi (1) Satuan pendidikan/identitas sekolah, (2) Kelas/semester, (3) Materi pokok, (4) Alokasi waktu, (5) Standar kompetensi, (6) Kompetensi dasar, (7) Indikator, (8) Tujuan pembelajaran, (9) Materi pembelajaran, (10) Pendekatan/metode pembelajaran, (11) Media belajar, (12) Sumber belajar, (13) Langkah-langkah pembelajaran, (14) Refleksi, (15) Aksi, (16) Penilaian, (17) Lampiran-lampiran berupa lembar penilaian, lembar kerja siswa, soal evaluasi dan materi pembelajaran. b. Media pembelajaran kartu domino modifikasi Media pembelajaran kartu domino modifikasi setelah direvisi terdapat beberapa perubahan berdasarkan komentar dan saran dari pakar media pembelajaran dan guru sekolah dasar. Kartu domino modifikasi pada materi indra peraba dan indra pendengar mengalami perubahan pada aspek tampilan, dengan membedakan warna antara ruas kanan dan kiri, memperbesar ukuran gambar, dan merubah jenis huruf menjadi yang standar. Dari aspek bahasa, kartu domino modifikasi mengalami perubahan pada kata-kata yang multitafsir dan kurang efektif. Selain itu kalimat pada aturan 102

124 permainan dibuat lebih sederhana. Katu domino modifikasi juga mengalami perubahan pada isi materi. Soal yang terlalu sulit diganti dengan soal yang lebih mudah. Peneliti juga memperbaiki penggunaan kalimat yang tidak baku. B. Pembahasan Media pembelajaran kartu domino modifikasi yang mengacu pada kurikulum KTSP 2006 dikembangkan berdasarkan langkah-langkah pengembangan Borg & Gall yang dikutip dalam (Sugiyono, 2015 : ). Terdapat 10 langkah pengembangan dari Borg & Gall, namun pada penelitian ini hanya sampai pada langkah ke sembilan karena keterbatasan waktu. Adapun ke sembilan langkah tersebut adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain (6) uji coba produk (uji terbatas), (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk. Sesuai dengan langkah-langkah tersebut, langkah pertama yang dilakukan adalah mencari permasalahan yang terjadi di kelas serta mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Langkah ke dua adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap guru kelas IV. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa banyak mengalami kesulitan pada materi indra pendengar dan indra peraba. Menurut beliau peran media sangatlah penting dalam pembelajaran. Media dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dan dapat meningkatkan keaktifan siswa. Permasalahan yang terjadi adalah keterbatasan media pembelajaran yang dimiliki sekolah. Langkah ke 103

125 tiga adalah desain produk. Setelah data terkumpul, peneliti mulai merancang desain produk media sesuai dengan SK dan KD yang dipilih. Langkah ke empat adalah validasi desain produk. Pengembangan media pembelajaran berbasis konvensional Kartu Domino Modifikasi telah melalui tahap validasi oleh dua orang pakar media, guru sekolah dasar. Dalam melakukan validasi, peneliti berpedoman pada empat aspek penilaian yaitu aspek konten dan isi, aspek tampilan, aspek bahasa dan aspek penggunaan dan penyajian. Hasil validasi menunjukkan bahwa media pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik dengan rincian skor yang dijabarkan pada tabel berikut. Tabel 4.15 Rekapitulasi Pakar Media Pembelajaran dan Guru Sekolah Dasar No. Validator Hasil Validasi Media Pembelajaran Skor Kategori 1. Pakar media pembelajaran (A) 3,48 Sangat Baik 2. Pakar media pembelajaran (B) 3,06 Baik 3. Guru SD Kanisius Kenteng 3,45 Sangat Baik 4. Guru SD Kanisius Minggir 3,51 Sangat baik Jumlah 13,5 Rata-rata 3,37 Kriteria Sangat Baik Tabel di atas menunjukkan rekapitulasi skor keseluruhan hasil validasi dari dua pakar media pembelajaran dan dua guru sekolah dasar. berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pakar media A memberikan skor 3,48 dengan kategori Sangat Baik. Pakar media B memberikan skor 3,06 dengan kategori Baik. Guru SD K Kenteng memberikan skor 3,45 dengan kategori Sangat Baik. Guru SD K Minggir memberikan skor 3,51 104

126 dengan kategori Sangat Baik. Dari keseluruhan skor yang didapat dari ke empat validator dapat dihitung rata-rata perolehan skor yaitu 3,37 dengan kategori Sangat Baik. Hasil validitas dan reliabilitas soal evaluasi pada pertemuan I dan II pada saat uji coba produk (uji coba terbatas) menunjukkan hasil bahwa dari 20 soal pilihan ganda terdapat 6 soal yang valid pada soal evaluasi I, dan nilai cronbach s alpha sebesar 0,589 yaitu reliabilitas buruk. Dari 5 soal essay pada evaluasi I terdapat 2 soal yang valid. Nilai cronbach s alpha sebesar 0,541 yaitu reliabilitas buruk. Sedangkan untuk soal evaluasi ke II setelah dilakukan uji validitas terdapat 4 soal pilihan ganda yang valid dari 20 soal pilihan ganda. Nilai cronbach s Alpha pada soal pilihan ganda evaluasi II sebesar 0,523 yang berarti reliabilitas soal buruk. Hasil validitas soal essay pada evaluasi II menunjukkan bahwa terdapat 2 soal valid dari total 5 item soal. Nilai cronbach s Alpha pada soal essay adalah 0,654 yang berarti reliabilitas pada soal dapat diterima. Hasil perhitungan rata-rata kuesioner respon siswa pada saat uji coba produk adalah 86, dengan kategori baik sekali. Sedangkan hasil perhitungan rata-rata kuesioner respon siswa saat uji coba pemakaian adalah 85, dengan kategori baik sekali. Dengan demikian, produk media pembelajaran kartu domino modifikasi yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran. 105

127 Produk akhir dalam penelitian ini berpedoman pada spesifikasi produk yang dikembangkan. Spesifikasi produk yang dikembangkan tersebut terdiri dari : 1. Aspek tampilan a. Kartu domino terbuat dari kertas jenis Certificate Paper 200gsm, dengan tebal 1 milimeter. b. Ukuran kartu domino modifikasi yaitu panjang 12,5 cm dan lebar 5,5 cm. c. Setiap satu set terdiri dari 21 kartu. Kartu pertama adalah kartu start yang digunakan sebagai kartu pembuka. Kartu terakhir adalah kartu finish sebagai kartu penutup. d. Setiap kartu memiliki dua bagian, ruas kanan berisi pernyataan sedangkan ruas kiri berisi jawaban dari pernyataan pada kartu sebelumnya. e. Background pada media kartu domino modifikasi untuk materi indra pendengar adalah colorful dan dilapisi dengan kotak berwarna abu-abu pada ruas kiri dan warna putih pada ruas kanan. Jenis huruf yang digunakan pada judul kartu adalah Gloucester MT Extra Condensed dengan ukuran 20pt. Sedangkan pada kartu soal dan jawaban menggunakan font standar yaitu calibri. ukuran huruf beragam mulai dari 12-20pt. f. Background pada media kartu domino modifikasi untuk materi indra peraba yaitu gambar tangan yang berwarna warni dan dilapisi 106

128 dengan kotak berwarna kuning pada ruas kiri dan biru pada ruas kanan. Jenis huruf yang digunakan pada judul kartu adalah Gloucester MT Extra Condensed dengan ukuran 20pt. Sedangkan pada kartu soal dan jawaban menggunakan font standar yaitu calibri. ukuran huruf beragam mulai dari 12-20pt. 2. Aspek Isi Kartu domino modifikasi berisi materi pada: a. Standar Kompetensi 1.Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. b. Kompetensi Dasar 1.3 Mendiskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya. c. Indikator Menyebutkan bagian-bagian telinga Menyebutkan berbagai macam penyakit pada telinga Menjelaskan cara merawat kesehatan telinga Menyebutkan bagian-bagian kulit dan fungsinya Menyebutkan berbagai penyakit kulit Menjelaskan cara merawat kesehatan kulit. 107

129 3. Aspek Bahasa Kalimat dalam kartu domino modifikasi ditulis dengan kalimat baku sesuai dengan EYD. Kalimat dibuat dengan sederhana agar mudah dihami oleh siswa. 4. Aspek penggunaan Media pembelajaran kartu domino modifikasi sangat praktis, mudah dibawa, dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Dalam penggunaannya dapat dilihat pada aturan permainan kartu domino modifikasi yang meliputi : 1) Permainan kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh 4-5 orang siswa. 2) Setiap kelompok diberikan 21 kartu. 20 kartu domino dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu digunakan sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. 3) Sambil mengisi LKS, siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu 4) Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain. 5) Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu pertama sebelah kanan dengan kartu konsep yang sebelah kiri pada kartu lain. 108

130 6) Setelah itu pemain kedua juga bermain dengan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu kedua sebelah kanan dengan konsep pada kartu sebelah kiri pada kartu yang lain. 7) Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS. Berikut ini adalah contoh desain kartu domino modifikasi materi indra pendengar untuk pertemuan pertama. Kartu domino untuk indra peraba (pertemuan ke dua) dapat dilihat pada lampiran. Tabel Desain Media Kartu Domino Modifikasi Pada Materi Indra Pendengar Kartu Domino Modifikasi Indra Pendengar Keterangan Kartu pertama (kartu pembuka) Kartu ke-2 Kartu ke-3 109

131 Kartu ke-4 Kartu ke-5 Kartu ke-6 Kartu ke-7 Kartu ke-8 Kartu ke-9 110

132 Kartu ke-11 Kartu ke-12 Kartu ke-13 Kartu ke-14 Kartu ke-15 Kartu ke

133 Kartu ke-17 Kartu ke-18 Kartu ke-19 Kartu ke-20 Kartu ke-21 (Kartu penutup) 112

134 BAB V PENUTUP Bab V ini akan diuraikan mengenai (1) kesimpulan, (2) keterbatasan pengembangan, (3) saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pengembangan Media Pembelajaran Kartu Domino Modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng dikembangkan dengan prosedur penelitian pengembangan oleh Borg & Gall yang dikutip dalam Sugiyono. Prosedur penelitian mempunyai 10 langkah pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi maksimal. Namun, pada penelitian ini hanya sampai pada langkah kesembilan karena keterbatasan waktu. Pengembangan media telah melalui tahap validasi desain yang dilakukan oleh dua pakar media pembelajaran, dua guru sekolah dasar, dan lima siswa sekolah dasar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV sekolah dasar yang berjumlah 37 siswa. Sembilan langkah pengembangan yang digunakan yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain 113

135 produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk (uji terbatas), (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk hingga menghasilkan produk berupa Kartu Domino Modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV. 2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang melalui tahap validasi oleh pakar media pembelajaran, menunjukkan rerata skor dari kedua pakar media adalah 3,27 dengan kategori Sangat Baik. Berdasarkan hasil validasi oleh dua guru sekolah dasar, menunjukkan rerata skor sebesar 3,48 dengan kategori Sangat baik. Skor tersebut menunjukkan bahwa Media Kartu Domino Modifikasi Indra Pendengar dan Indra Peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng memiliki kualitas Sangat Baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran ditinjau dari aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek bahasa, serta aspek penggunaan dan penyajian. Sedangkan berdasarkan hasil uji coba produk (uji terbatas) di SD Kanisius Klepu, dapat disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut siswa kelas IV SD Kanisius Klepu adalah baik sekali dengan jumlah nilai 2065 sehingga didapatkan rerata nilai yaitu 86. Berdasarkan uji coba pemakaian di SD Kanisius Kenteng, dapat disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng adalah baik sekali dengan jumlah nilai 3130 sehingga didapatkan rerata nilai yaitu

136 B. Keterbatasan Penelitian Produk media kartu domino modifikasi yang dikembangkan mempunyai beberapa keterbatasan yaitu : 1. Wawancara yang dilakukan saat analisis kebutuhan hanya membahas tentang materi yang dirasa sulit oleh siswa, penggunaan media pembelajaran di sekolah, dan persepsi guru terhadap media pembelajaran. 2. Minimnya referensi tentang penelitian pengembangan yang menempuh metode Borg & Gall sampai dengan langkah Pengembangan media kartu domino modifikasi hanya memuat satu ciri media yaitu ciri manipulatif. 4. Uji coba terbatas atau uji coba produk dilakukan dengan mengambil sampel terlalu banyak, sehingga saran dan komentar siswa tidak bisa digali lebih lanjut. 5. Prosedur pengembangan media kartu domino modifikasi hanya sampai pada langkah ke sembilan karena keterbatasan waktu. 6. Produk media kartu domino modifikasi yang dikembangkan hanya terbatas pada materi indra pendengar dan indra peraba. C. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka saran bagi peneliti lain yang akan mengembangkan media kartu domino modifikasi adalah sebagai berikut. 115

137 1. Wawancara terhadap siswa sebaiknya juga dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media. 2. Sebaiknya mencari referensi sebanyak mungkin yang mencapai langkah 9 penelitian pengembangan. 3. Sebaiknya pengembangan media pembelajaran memuat tiga ciri media pembelajaran. 4. Uji coba terbatas atau uji coba produk lebih baik dilakukan dengan mengambil sampel 5-10 siswa, agar saran dan komentar siswa dapat digali lebih dalam lagi. 5. Sebaiknya prosedur pengembangan dilakukan sampai langkah sepuluh. 6. Produk media kartu domino modifikasi diusahakan mencakup materi yang lebih luas. 116

138 DAFTAR PUSTAKA Aprianingsih, V. (2013). Keefektifan penggunaan media pembelajaran kartu domino dalam pembelajaran kosa kata bahasa jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Arrahmah, N. (2015). Pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Arikunto, S. (2004). Evaluasi program pendidikan pengembangan praktis bagi praktisi pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Akasara. Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Campbell, Recee, Mitchell. (2004). Biologi. Jakarta : Erlangga. Darmasari, M. W. (2014). Penggunan media pembelajaran kartu domino unutk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar pada mata pelajaran ips siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Depdiknas. (2008). Kamus besar bahasa indonesia pusat bahasa. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Dewi, S. (2008). Keterampilan proses sains. Bandung : Tinta Emas Publishing. Kustandi, C & Bambang S. (2011). Media pembelajaran manual dan digital. Bogor : Ghalia Indonesia. Mere, S.Y. (2016). Pengembangan media pembelajaran berbasis ict mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema kebersamaan dalam keberagaman untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Nasution, N. (2007). Pendidikan IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Nengsih, R.F. & Rochmawati. (2014). Pengembangan kartu domino sebagai media pembelajaran akuntansi pada materi ayat jurnal penyesuaian. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. 117

139 Perdani, R. V. (2014). Pengembangan media konvensional tematik kelas IV berbasis multiple Intellegence. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Priyatno, D. (2013). Analisis korelasi, regresi, dan multivariate dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Media. Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta : Permata Puri Media. Sanaky, H. (2013). Media pembelajaan interaktif-inovatif. Yogyakarta : Kaukaba Dipantara. Sanjaya, W. (2012). Media komunikasi pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sapriati, A. & Hartinawati (2011). Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Univeritas Terbuka. Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sumantoro. (2009). Ayo belajar ilmu pengetahuan alam kelas 4 SD. Yogyakarta : Kanisius. Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Syah, M. (2008). Psikologi belajar. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Theodora, A. (2013). Memahami perkembangan anak. Jakarta Barat : PT. Indeks. Widoyoko, E. P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Wulandari, Y. (2008). Pengembangan permainan domino sebagai media pembelajaran kosakata dan tata bahasa jerman di SMA Negeri 7 Malang. Skripsi pada Jurusan Sastra Jerman-Fakultas Sastra UM: tidak diterbitkan. 118

140 Yantias, Y. (2009). Pengembangan strategi domino dalam pembelajaran menulis cerpen kelas X SMA Islam Malang. Skripsi pada Jurusan Sastra Indonesia-Fakultas Sastra UM: tidak diterbitkan. Zuneldi. (2011). Ilmu pengetahuan alam SD kelas IV. Yogyakarta : Yudhistira. 119

141 LAMPIRAN 120

142 Lampiran 1. SURAT IJIN PENELITIAN 121

143 Lampiran 2. SURAT KETERANGAN PENELITIAN 122

144 Lampiran 3 SURAT IJIN VALIDASI 123

145 Lampiran 4. DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN No. Pertanyaan Jawaban 1. Apa sajakah permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPA? 2. Bagaimana dengan kondisi siswa di kelas? 3. Materi apa yang dirasa sulit oleh kelas IV semester 1? 4. Strategi atau metode apa yang sering bapak gunakan dalam proses pembelajaran? 5. Media apa saja yang pernah bapak pakai dalam proses pembelajaran? 6. Apakah dalam mengajar bapak selalu menggunakan media? 7. Bagaimana peran media pembelajaran menurut Bapak? Masalah yang dihadapi adalah kurangnya media dan alat peraga untuk menunjang proses pembelajaran. Jika pembelajarannya manual, siswa cenderung pasif. Tetapi jika pembelajaran menggunakan media siswa menjadi lebih aktif. Materi Panca indra. Siswa banyak mengalami kesulitan pada materi kulit dan telinga, karena banyak bagian-bagian dalam indra tersebut. Namanama bagian atau istilah pada telinga dan kulit juga susah dihafalkan. Ketika ada soal tentang panca indra nilai anak kurang baik. Eksperimen, praktek di lapangan dan diskusi. Ada beberapa media yang pernah saya gunakan. Contohnya gambar dan menggunakan mainan seperti bola. Tidak semua materi menggunakan media pembelajaran. Karena keterbatasan media di sekolah. Peran media pembelajaran sangat penting, karena media dapat membuat siswa menjadi aktif dan membuat pembelajaran menjadi 124

146 menyenangkan. Selain itu untuk membantu pemaham siswa tentang suatu materi sehingga mudah di pahami. 8. Apakah Bapak pernah membuat atau mengembangkan media pembelajaran? 9. Materi apakah yang membutuhkan media pembelajaran? 10. Apakah belum ada media khusus untuk materi panca indra? 11. Apakah bapak pernah mendengar media kartu domino? Pernah. Saya membuat gambar dan rekaman video. Sebenarnya semua materi membutuhkan media sebagai sarana penunjang pembelajaran. Terlebih untuk materi yang dirasa sulit oleh siswa. Seperti materi rangka dan panca indra. Belum ada. Saya biasanya hanya menjelaskan materi saja dengan menggunakan bantuan gambar. Pernah, tetapi hanya sekedar mendengar. Namun belum pernah melihat dan mencoba memakai media tersebut. 125

147 Lampiran 5a. INSTRUMEN VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN OLEH PAKAR MEDIA (A) 126

148 127

149 128

150 129

151 Lampiran 5b. INSTRUMEN VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN OLEH PAKAR MEDIA (B) 130

152 131

153 132

154 133

155 Lampiran 5c. INSTRUMEN VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU KANISIUS MINGGIR 134

156 135

157 136

158 137

159 Lampiran 5d. INSTRUMEN VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU KANISIUS KENTENG 138

160 139

161 140

162 141

163 Lampiran 6. REKAPITULASI HASIL VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN No A. Aspek konten atau isi Aspek yang dinilai Validator Media berisi materi pelajaran yang mampu memperdalam pengetahuan siswa. 2 Media berisi materi yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai Media mendorong siswa untuk saling bekerja sama Media menimbulkan minat siswa. 5 Media menumbuhkan antusias siswa Media memfasilitasi siswa untuk melakukan evaluasi Media memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi Jumlah Skor Secara Keseluruhan Total Skor 97 No Aspek yang dinilai Validator B. Aspek Tampilan 1 Kesesuaian warna pada background dengan warna tulisan. 2 Ketepatan pemilihan jenis huruf Ketepatan pemilihan ukuran huruf. 4 Ketepatan penempatan teks Kemenarikan penggunaan shapes

164 6 Kemenarikan penggunaan gambar. 7 Ketepatan ukuran gambar Kesesuaian gambar dengan materi pembelajaran Kejelasan gambar Ketepatan penempatan gambar Keterbacaan teks Kesesuaian pemilihan gambar dengan konteks materi No. Jumlah Skor Secara Keseluruhan Total Skor 166 C. Aspek Bahasa Aspek yang dinilai Validator Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa Penggunaan kata pada kalimat mudah dimengerti oleh siswa Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal Penggunaan kalimat efektif No Jumlah Skor Secara Keseluruhan Total Skor 63 Aspek yang dinilai A. Aspek penggunaan dan penyajian Validator Petunjuk penggunaan disajikan dengan jelas

165 2 Media dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama (awet) Materi yang disajikan sistematis dan jelas Materi disajikan secara berurutan Media menyajikan petunjuk kegiatan yang akan dilakukan guru dan siswa. 6 Media tidak membutuhkan ruang yang luas dan lebar Media mudah dibawa kemana saja Jumlah Skor Secara Keseluruhan Total skor 93 Total skor semua aspek 419 Rerata 3,37 Kategori Sangat Baik 144

166 Lampiran 7a. INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH PAKAR MEDIA (A) 145

167 146

168 147

169 148

170 149

171 Lampiran 7b. INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH PAKAR MEDIA (B) 150

172 151

173 152

174 153

175 154

176 Lampiran 7c. INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH GURU KANISIUS MINGGIR 155

177 156

178 157

179 158

180 159

181 Lampiran 7d. INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH GURU KANISIUS KENTENG 160

182 161

183 162

184 163

185 164

186 Lampiran 8. REKAPITULASI HASIL VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN No. komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2006 A. IDENTITAS RPP 1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, alokasi waktu) Validator Jumlah Skor Secara Keseluruhan Skor total 14 B. PERUMUSAN INDIKATOR Rata-rata Kesesuaian rumusan indikator dengan SK dan KD 2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 3 Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi Jumlah Skor Secara Keseluruhan Skor total 52 Rata-rata 3.25 C. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran Jumlah Skor Secara Keseluruhan Skor total 27 Rata-rata

187 D. PEMILIHAN MATERI AJAR 1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator dan tujuan pembelajaran Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik peserta didik 3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu Jumlah Skor Secara Keseluruhan Skor total 44 Rata-rata 3.66 E. PEMILIHAN SUMBER BELAJAR 1 Kesesuaian sumber belajar dengan SK dan KD 2 Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran dan pembelajaran EEK 3 Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik peserta didik 4 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku Jumlah Skor Secara Keseluruhan Skor total 49 Rata-rata 3.06 F. PEMLIHAN MEDIA BELAJAR 1 Kesesuaian media belajar dengan indikator/tujuan pembelajaran 2 Kesesuaian media belajar dengan materi pembelajaran dan pendekatan EEK 3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik Jumlah Skor Secara Keseluruhan Skor total 43 Rata-rata 3.58 G. METODE PEMBELAJARAN 1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator atau tujan pembelajaran

188 2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan EEK Jumlah Skor Secara Keseluruhan Skor total 25 Rata-rata 3.12 H. SKENARIO PEMBELAJARAN 1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, dan orientasi) 2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan 3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi, dan tindak lanjut) 4 Kesesuaian penyajian dengan materi pembelajaran 5 Setiap pembelajaran tertata dengan baik sehingga pembelajaran berjalan dengan sistematis Jumlah Skor Secara Keseluruhan I. PENILAIAN Skor total 71 Rata-rata Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik penilaian) meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan 2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrument penilaian dengan indikator yang akan dicapai 3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal Kesuaian tugas dengan rubrik penilaian Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian Jumlah Skor Secara Keseluruhan Skor total 63 Rata-rata

189 J. LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi) 2 Rumusan petunjuk LKS sederhana dan mudah dipahami siswa 3 Rumusan kegiatan pembelajaran dengan LKS singkat, sederhana, dan mudah dipahami siswa 4 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan EEK Tersedia beberapa pertanyaan refleksi Tampilan LKS indah dan menarik Jumlah Skor Secara Keseluruhan K. BAHASA Skor total 74 Rata-rata RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Jumlah Skor Secara Keseluruhan 15 Rata-rata 3.75 Jumlah Skor Seluruh Aspek 477 Rerata 3,30 Kriteria Sangat Baik 168

190 Lampiran 9. KUESIONER RESPON SISWA TERHADAP MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI 169

191 170

192 Lampiran 10. HASIL KUESIONER RESPON SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN (UJI COBA PRODUK/TERBATAS) Siswa Skor Jumlah Nilai Skor 1. 1,3,4,5,7, 2,6, ,11, ,10,13,1 12,19 5,16, ,2,3,4,6, 7,10,13,1 4,15,16,1 7, 18, ,3,5,7,1 1,13,15, ,2,3,4,5, 6,7,8,9,1 0,11,12,1 3,14,151 6, ,2,4,5,6, 7,8,9,10, 1113,15, 16,17,18, ,3,4,5,6, 7,10,11,1 4,16,17,1 8, ,2,3,7,8, 9,13,15,1 6,17, ,3,4,7,9, 10,11,12, 15,16,17, 18,20 5,8,9,1 1,12,19 2,4,69, 10,16,2 0 8,12, , ,12, 14 2,9,13, 19 4,5,6,1 0,12,14,18,19 2,5,6,8, 14, , Komentar ,2,3,5,7, 8,9,10,12,13,14,15,18,20 4,6,11, 16,

193 10. 2,3,5,6,7, 8,9,10,12,16,17, ,2,4,5,6, 7,10,12,1 3,14,15,1 7,18, ,5,7,14, ,2,3,4,5, 6,7,10,11,13,15,16,17,18, ,2,5,8,9, 12,13,15, 7, ,5,6,8,9, 12,13,14, 17, ,2,3,4,5, 6,7,9,11, 12,3,15,1 6,17,18, ,4,7,8,1 3,15,17, ,2,3,5,6, 7,13,14,1 5,16,19,2 0 1,4,11, 13,15,1 8 14, ,9, , ,6,8,9, 10, 11,12,1 3,16,17,19 8,9,12, 14,19 3,4,6,8, 10, 11,14,1 6,18,19 1,2,4,7, 10, 11,15,1 6,18, ,14, 19 2,3,5,6, 9,10,11,12,14, 16,18,1 9 4,8,9,1 0,12,17, ,4,16,20 1,3,6,7 10, 11,12, ,2,3,4,8, 9,10,12,1 4,15,17,2 0 5,6,7,1 1,13,16,18,19 4 3, ,8,9, 13,14, 18,

194 21. 1,4,16,20 2,3,5,6, 7,10,11,12,15, ,4,6,7,8, 9,15,17, ,5,9,10, 13,15, ,3,6,7,8, 10,12,13, 14,17,18, 20 2,3,10, 12,13,1 6,18,19 1,2,6,7, 8,11,14,17,18, 19 8,9,13,14,18, ,12, 20 2,3,9 4,11,1 5 5,16, Jumlah nilai 2065 Rata-rata 86 Kategori Baik sekali

195 Lampiran 11. HASIL KUESIONER RESPON SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN (UJI PEMAKAIAN) Siswa Skor Jumlah Nilai Komentar Skor 1. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, Saya senang 9, 10,12, ketika 13, 14, belajar 15,16, 18, 20 dengan media kartu domino sangat menantang. 2. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11,13, 14, 15,16, 18, , 2, 3, 4, 7, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18, , 2, 3, 4, 5, 6, 7,8, 10, 12, 13, 15, 17, 18 8, 12, 19 5, 6, 8, 9, 11, 13 9, 11, 14, 16, Saya senang belajar menggunak an kartu domino karena lebih memahami materi Saya senang belajar menggunak an kartu domino Saya senang dengan kartu domino karena aku 174

196 5. 1, 6,15,16, 17, 18, , 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13,14, 15, 16, 17, 18, , 3, 4, 5, 6, 10, 13, 15, 16, , 4, 7, 9, 10, 13, 15, 18 2, 3, 4, 5,7, 8,9,10,11,12,13,14, 19 semakin mudah belajar IPA dan semakin suka belajar IPA Saya sangat senang belajar menggunak an kartu domino. 9, 11, Saya suka pembelajar an IPA walaupun masih ada kekurangan tetapi saya lebih berusaha lagi untuk mendapat nilai bagus. 2, 7, 9, Saya 8, 11, senang 12, bermain 14, kartu 17, 20 domino karena bisa memahami nya. 1, 2, 5, 6, 8, 11, 12,14, 16, Saya sangat senang bermain kartu 175

197 9. 1, 5, 7, 8, 10, 13,14, ,2,4,5,6,7,8,9,10,11, 12, 14,15,16,1 7, ,4,6,8,9,1 0, 13, 14, , 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, , 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14,15, 17,18 17, 19 domino. 2, 3, Saya 4, 6, sangat 9, 11, senang 12,15, bermain 16,17, kartu 18, 19 domino. 3,13, 18,20 2,3,5, 7, 11, 12, 15, 16,17, 18,20 11, 17,18 13, 16, Saya senang belajar dengan kartu domino modifikasi karena menambah ilmu pengetahua n alam Saya sangat senang bermain kartu domino Saya sangat senang bermain kartu domino karena menambah pengetahua n saya Belajar IPA menggunak an kartu domino 176

198 14 1,2,4,6,7, 8, 11, 15, 16, 18, 15 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, ,7, 10, 15, ,2,6,7, 10,13, 15,17, , 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10,11, 3, 5, 9, 10, 12,13, 14,17, 19, 20 sangat menyenang kan Saya lebih senang belajar karena menggunak an media kartu domino. 9, Saya senang menggunak an kartu ini karena mudah dimengerti. 4,5,8, 9,12, 14,16, 19, 20 4,8,9, 14,16, 19, 20 12,19, 20 2,3,6,11,1 3,18 3,5,1 1,12, Saya senang dan saya sangat tertantang saat mengerjaka n soal dengan menggunak an kartu domino Saya sangat senang bealajar IPA dengan kartu domino Saya senang belajar IPA 177

199 13,14,15,1 6,17, ,3,5,6, 13,15,17, 18, ,11,13,1 4,15,16,17, ,11,13,17, ,2,3,4,7,9,10,11, 12,15,16,1 9,20 2,4,7, 8,10,16,19 1,2,3, 4,5,6, 7,8,9, 18 2,4,5, 7,8,9, 10,12, 14,15, 16,19 5,6,13,14,17, , 4, 5, 6, 7, 8,9,10 9,11, 14 bersama mbakmbak yang baik Saya jadi senang pelajaran IPA Saya senang belajar kartu domino modifikasi IPA. 3,6, Saya merasa senang saat bermain kartu domino pelajaran IPA karena itu membantu saya mengingat kembali materi IPA tentang panca indra Saya lebih memahami materi IPA Saya senang belajar IPA dengan 178

200 24. 1,5,9,14,1 7, ,4,7,9, 10, 16, ,4,5,7, 10,15,17,1 8, ,2,3,5,8,9,11,14, ,2,4,5,7,9,10,11,13, 15,16,17,1 8,19,11,12,13,14,15,16,17,18,19 2,4,7, 10,11, 13,15, 16,18, 19 5,13, 14, 18 2,3,6, 8,9,11,12,13,14,16 4,6,7, 10,12, 13,15, 16,18, 20 3,6,12, ,7,20 1,2,3, 4,6,8, 10,11, kartu domino modifiksi IPA. 3, Saya senang belajar IPA. 2,11, 12,1 5,19, 20 3,6, Saya senang dengan pelajaran IPA Saya lebih mudah memahami IPA dengan memakai kartu domino , Saya senang belajar IPA dengan menggunak an kartu domino modifikasi IPA. 9, Saya senang saat belajar 179

201 30. 1,2,7,9, 10,15,17, ,2,3,5,6,7,1015,16, ,2,7,9, 10,15,17,1 8 12,13, 14,15, 17,18, 19 3,4,5, 6,8,11,12,13,14,16,19 4,8,9, 13,19 3,4,5, 6,8,11,12,13,14,16,19 menggunak an kartu domino IPA dan saya semakin memahami pelajaran IPA Media kartu domino modifikasi membuat saya lebih mudah mengingat materi. 12,1 11, Saya dapat 4,18 mengisi kartu domino dengan senang dan seru Saya menjadi lebih ringan dalam mengerjaka n soal-soal dan saya juga menjadi lebih ingat dalam materimateri yang ada 180

202 33. 1,2,7,13, ,2,3,4,5,7,9,13,15,1 6,17 3,4,5, 6,7,8, 9,10, 11,12, 14,15, 16,17, 19 6, 10,11, 14,18, , 12,19 8,10, 1,2,4,5,6, 7,9,1 1, 13,1 4,15, 16,1 7, ,7,20 1,2,3, 4,6,8, 9,10, 11,12, 13,14, 15,17, 18, ,2,3,4,5,6,7,8,10,11, 12,15,16,1 7,18,19,20 9,13,1 4 dalam kartu domino Saya tertarik dengan kartu domino modifikasi. 8, Saya menjadi tidak bosan belajar IPA Bagus Saya senang belajar IPA Saya suka belajar IPA. Jumlah skor 3130 Rerata 85 Kategori Baik sekali 181

203 Lampiran

204 183

205 Lampiran 13a. SOAL EVALUASI I 184

206 185

207 186

208 187

209 Lampiran 13b. SOAL EVALUASI II 188

210 189

211 190

212 191

213 192

214 Lampiran 14a. REKAPITULASI NILAI EVALUASI I UJI COBA PRODUK (UJI COBA TERBATAS) NO. NAMA Skor I Skor II Nilai Akhir 1 Michael Dinsa Diko Vian Tutik Ririn Cello Dinda Kalisa Lia Ferdi Melinda Felis Galang Dylan Krisna Melani Milton Risky Bimo Ndari Brian Alvin Braga

215 Lampiran 14b. REKAPITULASI NILAI EVALUASI II UJI COBA PRODUK (UJI COBA TERBATAS) NO. NAMA Skor I Skor II Nilai Akhir 1 Michael Dinsa Diko Vian Tutik Ririn Cello Dinda Kalisa Lia Ferdi Melinda Felis Galang Dylan Krisna Melani Milton Risky Bimo Ndari Brian Alvin Braga

216 Lampiran 14c. REKAPITULASI NILAI EVALUASI I UJI PEMAKAIAN No. Nama Skor I Skor II Nilai Akhir 1 Alexander Fidelis Arya Angelica Fidel W.P Bernadina Nugraheni Blasius Bagus Arianto Cantika Oktania R Clara Ivana Widya Darius Bibit Aji Saputra Dea Marta carissa Fabianus Andra Rizkyardi Gabriella Putri Kanaka Gregorius Dewa Gaudete Ignatius Bayu Keyza Davino Youstine Raffael Deffin Ossa K.A Yosafat Surya Dharma Wistara Jati Pamungkas Andreas Dimas Sandi Alexander Dimas Anastasia Fitri Wulandari Christianus Damar Wiji Clara Oktavensa Rossari Sakti Lucky Flaviana Kalis Franciscus Dian P Leonardus Agung Surya Marcella Jenny Mustika Martinus Dani Pungky Ardian Crysty Rehan Candra Silvestra Stefani Vika Rahmantya Theresia Karitin V Veronica Rena Y Yolanda Priscilla Maria Ratih H Yohanes Bretian Fransiskus Xaverius Andri Willian Galih W

217 Lampiran 14d. REKAPITULASI NILAI EVALUASI II UJI PEMAKAIAN No. Nama Skor I Skor II Nilai Akhir 1 Alexander Fidelis Arya Angelica Fidel W.P Bernadina Nugraheni Blasius Bagus Arianto Cantika Oktania R Clara Ivana Widya Darius Bibit Aji Saputra Dea Marta carissa Fabianus Andra Rizkyardi Gabriella Putri Kanaka Gregorius Dewa Gaudete Ignatius Bayu Keyza Davino Youstine Raffael Deffin Ossa K.A Yosafat Surya Dharma Wistara Jati Pamungkas Andreas Dimas Sandi Alexander Dimas Anastasia Fitri Wulandari Christianus Damar Wiji Clara Oktavensa Rossari Sakti Lucky Flaviana Kalis Franciscus Dian P Leonardus Agung Surya Marcella Jenny Mustika Martinus Dani Pungky Ardian Crysty Rehan Candra Silvestra Stefani Vika Rahmantya Theresia Karitin V Veronica Rena Y Yolanda Priscilla Maria Ratih H Yohanes Bretian Fransiskus Xaverius Andri Willian Galih W

218 LAMPIRAN 15 (PERANGKAT PEMBELAJARAN) 197

219 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Kanisius Kenteng Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester Materi Pokok waktu : IV/1 : Panca Indra (telinga) : 2 x 40 menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. B. Kompetensi Dasar 1.3 Mendiskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya C. Indikator 1. Competence Menyebutkan bagian-bagian telinga dan fungsiya Menyebutkan berbagai macam penyakit pada telinga Menjelaskan cara merawat kesehatan telinga. 2. Consience Menumbuhkan sikap bekerjasama dalam kelompok saat berdiskusi dalam kelompok. 198

220 1.3.9 Teliti dalam menyusun kartu domino modifikasi tentang indra pendengar. 3. Compassion Menyusun kartu domino tentang telinga sesuai dengan peraturan D. Tujuan Pembelajaran : 1. Competence Setelah bermain kartu domino modifikasi siswa mampu menyebutkan minimal tiga bagian-bagian telinga dan fungsinya dengan tepat Setelah bermain kartu domino modifikasi siswa dapat menyebutkan minimal tiga macam penyakit pada telinga dengan tepat Setelah bermain kartu domino modifikasi siswa mampu menjelaskan cara merawat kesehatan telinga. 2. Consience Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok saat berdiskusi dan menyusun kartu domino modifikasi bersama kelompok Siswa mampu bersikap teliti dalam menyusun kartu domino modifikasi. 3. Compassion Siswa mampu menyusun kartu domino tentang telinga sesuai dengan peraturan bersama kelompoknya. E. Materi Indra Pendengar (Telinga) 199

221 F. Media Belajar - Kartu Domino Modifikasi tentang indra pendengaran Telinga G. Sumber belajar Haryanto Sains Jilid 4 untuk Kelas IV. Jakarta : Erlangga. Sulistyanto, dkk Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. H. Metode Pembelajaran - Ceramah - Kerja kelompok - Permainan I. Langkah-langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu 1. Kegiatan Awal 5 menit Apersepsi dan Motivasi : - Guru mengucapkan salam - Guru meminta siswa untuk memimpin doa - Guru melakukan presensi - Guru menyampaikan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan hari ini. - Siswa bersama-sama menyanyikan lagu tentang panca indra. 200

222 PANCA INDRA (YAMKO RAMBE YAMKO) diaransmen oleh : Kyoto Uchiha Hey.. apa engkau tahu, panca indra kita.. Hey kalau memang tahu, coba sebutkanlah.. Mata penglihat, hidung indra pencium Telinga indra pendengaran Lidah pengecap, kulit indra peraba Itulah panca indra kita Hore-hore aku tahu, aku memang nomor satu... Oke..oke... kalau gitu, kamu memang paling jitu Kegiatan Inti - Guru mereview materi panca indra (pengertian panca indra, macam-macam panca indra). (Eksplorasi) (45 menit) - Guru dan siswa melakukan tanya jawab. (Eksplorasi) - Guru menjelaskan bagian-bagian telinga beserta fungsinya (metode ceramah). (Elaborasi) - Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (konfirmasi) - Siswa dibagi menjadi 4 kelompok - Guru membagikan satu paket media kartu domino modifikasi beserta LKS kepada setiap kelompok - Guru menjelaskan cara penggunaan media kartu domino 201

223 telinga (terlampir) - Siswa bekerja dalam kelompok (elaborasi) - Guru berkeliling mengamati kerja siswa - Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok dengan membacakan soal serta jawaban (Konfirmasi) - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (konfirmasi) - Guru memberikan penguatan dan penyimpulan (konfirmasi) 3.Kegiatan Penutup (merangkum dan refleksi) 25 Menit - Guru merangkum materi pembelajaran - Guru memberikan posttes berupa soal evaluasi kepada setiap siswa - Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu - Guru membagikan kertas refleksi kepada setiap siswa - Siswa menulis refleksi pada kertas yang sudah disediakan - Guru memberikan PR - Berdoa 202

224 J. Refleksi 1. Apakah siswa sudah memahami panca indra beserta fungsinya? (competence) 2. Apakah siswa sudah memahami bagian-bagian indra pendengar? (competence) 3. Apakah siswa sudah memahami macam-macam penyakit yang menyerang telinga? (competence) 4. Apakah siswa sudah menjadi pribadi yang teliti? (conscience) 5. Apakah siswa sudah mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok? (compassion) 6. Apabila belum bisa, mengapa? (compassion) 7. Apakah siswa sudah dapat membiasakan diri merawat kesehatan telinga? (competence, conscience) K. Aksi Siswa menjaga kesehatan telinga sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah kesempurnaan tubuh kita. 203

225 L. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi menyebutkan bagian-baian telinga dan fungsiya Teknik Penilaian Tugas Individu Bentuk Instrumen Soal evaluasi Contoh instrumen/ Soal Pilihan Ganda 1. Bunyi ledakan dapat kita ketahui dengan indra. a. Kulit b. Mata c. Telinga d. Hidung 2. Yang termasuk dalam bagian telinga luar adalah. a. Rumah siput b. Daun telinga c. Gendang telinga d. Saraf pendengaran Menyebutkan berbagai macam penyakit pada telinga. Essay 1. Sebut dan jelaskan tiga contoh penyakit yang menyerang telinga! Menjelaskan cara merawat kesehatan telinga. 2. Sebutkan 3 cara merawat kesehatan telinga! 204

226 M. Lembar Penilaian 1) Penilaian Kognitif Indikator Teknik penilaian instrument menyebutkan bagian-baian telinga dan fungsiya Menyebutkan berbagai macam penyakit pada telinga Menjelaskan cara merawat kesehatan telinga. Tes tertulis Soal Evaluasi a) RUBRIK PENILAIAN Pilihan Ganda Keterangan : jawaban bersifat mutlak, skor benar = C 2. B 3. A 4. D 5. A 6. B 7. D 8. D 9. D 10. A Kunci Jawaban 11. A 12. B 13. D 14. D 15. B 16. C 17. A 18. B 19. A 20. B Total Skor

227 Essay Kunci Jawaban 1. Daun telinga, lubang telinga, selaput telinga. 2. Alat keseimbangan, rumah siput, saraf pendengaran. 3. Saluran eustachius : untuk menjaga tekanan udara dalam telinga agar selalu normal. Tulang pendengaran : meneruskan getaran suara ke rumah siput. 4. Tuli : Rusaknya gendang telinga dan saraf pendengaran. Radang telinga : terjadi peradangan di dalam telinga. Otitis media : infeksi pada bagian tengah telinga yang disebabkan oleh kuman sehingga terbentuk nanah di dalam rongga tersebut. 5. Bersihkan telinga dengan benda yang halus, jangan mengorek telinga dengan benda keras dan jari, jika telinga terasa sakit segera pergi ke dokter THT. Skor

228 b) PEDOMAN PENSKORAN Soal Essay No. 1. Kriteria Skor Jika dapat menyebutkan 3 bagian telinga luar dengan benar 3 Jika dapat menyebutkan 2 bagian telinga luar dengan benar 2 Jika dapat menyebutkan 1 bagian telinga luar dengan benar Jika dapat menyebutkan 3 bagian telinga dalam dengan benar Jika dapat menyebutkan 2 bagian telinga dalam dengan benar Jika dapat menyebutkan 1 bagian telinga dalam dengan benar Jika dapat menjelaskan kedua fungsi bagian telinga dengan lengkap dan benar Jika dapat menjelaskan 1 fungsi bagian telinga dengan benar Jika dapat menjelaskan 1 fungsi bagian telinga namun kurang tepat Jika dapat menyebutkan 3 macam penyakit pada telinga beserta penjelasannya Jika dapat menyebutkan 2 macam penyakit pada telinga beserta penjelasannya Jika dapat menyebutkan 1 macam penyakit pada telinga beserta penjelasannya Jika dapat menyebutkan 3 cara merawat telinga dengan benar Jika dapat menyebutkan 2 cara merawat telinga dengan benar Jika dapat menyebutkan 1 cara merawat telinga dengan benar Nilai = 35 x 100 =

229 2) Penilaian Afektif Indikator Teknik penilaian instrument Siswa mampu menumbuhkan sikap bekerjasama dalam kelompok saat berdiskusi dalam kelompok Siswa mampu bersikap teliti dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra Pengamatan Lembar pengamatan a) Lembar penilaian afektif Sangat baik (4) Baik (3) Cukup baik (2) Kurang baik (1) Sangat aktif dan dapat bekerjasama dengan kelompok Cukup aktif dapat bekerjasama dengan kelompok cukup aktif namun tidak mau bekerjasama dengan kelompok Pasif dan tidak mau bekerjasama dalam kelompok Sangat teliti dalam menyusun domino dan mengerjakan LKS Teliti dalam menyusun kartu domino dan mengerjakan LKS Cukup teliti dalam menyusun kartu domino dan mengerjakan LKS Kurang teliti dalam menyusun kartu domino dan mengerjakan LKS 3) Penilaian Psikomotor Indikator Teknik penilaian Instrument Menyusun kartu domino tentang telinga sesuai dengan peraturan Kinerja dan tes praktik Tugas 208

230 a) Lembar penilaian pengamatan No. Nama siswa Kriteria SB B C PB Mengisi LKS dengan lengkap Sikap bekerjasama dalam kelompok b) Lembar Penilaian Proyek Sangat Baik (3) Baik (2) Cukup (1) Dapat menyusun kartu domino sesuai dengan kunci jawaban dan dalam waktu kurang dari 15 Menit Dapat menyusun kartu domino sesuai dengan kunci jawaban dalam waktu lebih dari 15 menit Dapat menyusun kartu domino namun kurang sesuai dengan kunci jawaban dalam waktu lebih dari 15 menit 209

231 LAMPIRAN 1 LEMBAR KERJA SISWA Nama : Tujuan : memahami bagian-bagian telinga dan fungsinya serta penyakit pada telinga. 2. Petunjuk : - Susunlah kartu domino modifikasi bersama kelompokmu sambil mengisi LKS! - Tulislah pertanyaan dan jawaban sesuai dengan kolom yang sudah disediakan! Pasangan Kartu Kartu Domino Modifikasi Sisi Kanan Kartu Domino Modifikasi Sisi Kiri Skor

232

233 Total Skor : Ayo berefleksi! 1. Apakah kamu bisa menyusun kartu domino dengan mudah? 2. Apakah kamu membantu teman kamu yang kesulitan dalam menyusun kartu? 3. Apakah kamu sudah memahami bagian-bagian telinga dan fungsinya? 4. Apakah kamu sudah mengetahui macam-macam penyakit yang menyerang telinga? Nilai = Jumlah Skor 20 =

234 LAMPIRAN 2 Indikator Teknik penilaian Menyebutkan bagian-bagian telinga dan fungsiya Menyebutkan berbagai macam penyakit pada telinga Menjelaskan cara merawat kesehatan telinga. Tes tertulis EVALUASI I ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI PANCA INDRA TELINGA I. Pilihlah jawaban yang tepat dengan menyilang huruf a,b, c, atau d! 1. Bunyi ledakan dapat kita ketahui dengan indra. a. Kulit b. Mata c. Telinga d. Hidung 2. Yang termasuk bagian telinga luar adalah. a. Rumah siput b. Daun telinga c. Saraf pendengaran d. Saluran setengah lingkaran 213

235 3. Gambar yang ditunjukkan oleh anak panah disebut. a. Rumah siput b. Lubang telinga c. Gendang telinga d. Tulang pendengaran 4. Fungsi rumah siput adalah. a. Memfokuskan suara b. Menerima getaran suara c. Menjaga tekanan udara agar tetap normal d. Sebagai reseptor penerima gelombang suara untuk diteruskan ke otak 5. Berikut ini yang termasuk telinga bagian tengah yaitu. a. Saluran eustachius b. Rumah siput c. Lubang telinga d. Saraf pendengaran 6. Saluran eustachius adalah. a. Saluran yang menghubungkan telinga dengan otak b. Saluran yang menghubungkan telinga dengan tenggorokan c. Saluran yang menghubungkan telinga dengan kerongkongan d. Saluran yang menghubungkan telinga dengan mulut 214

236 7. Berikut ini yang merupakan fungsi saluran eustachius adalah. a. Menghubungkan telinga dengan otak b. Menghubungkan telinga dengan tenggorokan c. Meneruskan getaran ke tiga tulang pendengaran d. Menjaga tekanan udara dalam telinga agar selalu normal 8. Bagian telinga yang letaknya membatasi telinga luar dan telinga dalam yaitu. a. Rumah siput b. Daun telinga c. Lubang telinga d. Gendang telinga 9. Berikut ini yang merupakan fungsi gendang telinga adalah. a. Meneruskan getaran suara ke rumah siput b. Menghubungkan telinga dengan kerongkongan c. Menjaga tekanan udara dalam telinga agar selalu normal d. Menerima getaran suara dan meneruskannya ke tiga tulang pendengaran 10. Fungsi tulang pendengaran adalah. a. Meneruskan getaran suara ke rumah siput b. Menghubungkan telinga dengan kerongkongan c. Menjaga tekanan udara dalam telinga agar selalu normal d. Menerima getaran suara dan meneruskannya ke tiga tulang pendengaran 215

237 11. Frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah. a getaran per detik (Hertz/Hz) b getaran per detik (Hertz/Hz) c getaran per detik (Hertz/Hz) d getaran per detik (Hertz/Hz) 12. Berikut ini yang termasuk penyakit / kelainan pada telinga adalah. a. Maag b. Congek c. Rakhitis d. Rabun jauh 13. Berikut ini penyebab ketulian yang benar adalah. a. Jamur pada telinga b. Infeksi pada telinga c. Adanya peradangan pada telinga dalam d. Rusaknya gendang telinga dan saraf pendengaran 14. Keluarnya cairan yang berbau busuk akibat adanya peradangan pada telinga disebut. a. Tuli b. Bisul c. Rakhitis d. Radang telinga 216

238 15. Perhatikan gambar di bawah ini untuk nomor 15-17! Gendang telinga ditunjukan oleh huruf. a. P b. R c. S d. T 16. Saluran eustachius ditunjukkan oleh huruf. a. P b. R c. S d. T 17. Lubang telinga ditunjukkan oleh huruf. a. P b. R c. S d. T 217

239 18. Cara membersihkan telinga dengan benar adalah menggunakan. a. Lidi b. Kapas c. Peniti d. Jari tangan 19. Jika mengalami sakit telinga, hendaklah pergi ke dokter. a. THT b. Mata c. Kulit d. Jantung 20. Kebiasaan buruk yang dapat mengakibatkan rusaknya telinga adalah.. a. Menjaga kebersihan telinga b. Mendengarkan musik dengan keras c. Membersihkan telinga dengan kapas d. Memeriksakan telinga secara rutin ke dokter THT II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan 3 bagian telinga luar! 2. Sebutkan 3 bagian telinga dalam! 3. Jelaskan fungsi dari bagian telinga di bawah ini : - Saluran eustachius : - Tulang pendengaran : 4. Sebut dan jelaskan 3 contoh penyakit yang menyerang telinga! 5. Sebutkan 3 cara merawat kesehatan telinga! 218

240 LAMPIRAN 3 I. PILIHAN GANDA KUNCI JAWABAN EVALUASI I 1. C 2. B 3. A 4. D 5. A 6. B 7. D 8. D 9. D 10. A Kunci Jawaban 11. A 12. B 13. D 14. D 15. B 16. C 17. A 18. B 19. A 20. B II. ESSAY Kunci Jawaban 1. Daun telinga, lubang telinga, selaput telinga. 2. Alat keseimbangan, rumah siput, saraf pendengaran. 3. Saluran eustachius : untuk menjaga tekanan udara dalam telinga agar selalu normal. Tulang pendengaran : meneruskan getaran suara ke rumah siput. 4. Tuli : Rusaknya gendang telinga dan saraf pendengaran. Radang telinga : terjadi peradangan di dalam telinga. Otitis media : infeksi pada bagian tengah telinga yang disebabkan oleh kuman sehingga terbentuk nanah di dalam rongga tersebut. 5. Bersihkan telinga dengan benda yang halus, jangan mengorek telinga dengan benda keras dan jari, jika telinga terasa sakit segera pergi ke dokter THT. Skor

241 Lampiran 4 AYO BEREFLEKSI! Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari indra peraba? Saya merasa. Apakah sulit untuk menghafal bagian-bagian kulit? Ya/Tidak Gambarkan sebuah emoticon/ekspresi wajah yang mewakili perasaan kalian saat pembelajaran IPA pada lingkaran kuning di bawah ini! 220

242 Lampiran 5 MATERI PEMBELAJARAN TELINGA Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar sehingga manusia dapat mengetahui/mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitarnya. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga adalah tempat beradanya indra pendengaran yang memiliki saraf pendengaran. Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah. 1. Susunan Telinga Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. a. Telinga luar Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan 221

243 membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk. Kelenjar lilin pada telinga menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering. b. Telinga tengah Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan. Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas. Fungsi rangkaian tulang pendengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari 222

244 gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval. c. Telinga dalam Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut: c. Tiga saluran setengah lingkaran d. Ampula e. Utrikulus f. Sakulus g. Koklea atau rumah siput Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membrane tektorial yang paralel dengan membran 223

245 basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti. Gambar Bagian-bagian telinga (sumber : 2. Kelainan pada telinga Penyakit atau kelainan yang dapat menyerang telinga adalah sebagai berikut. a. Radang Telinga Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena bakteri, jamur, atau virus yang masuk melalui berbagai cara misalnya masuk bersama air ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi karena 224

246 bakteri atau virus misalnya virus influenze yang masuk dari rongga mulut melalui saluran Eustachius. b. Otosklerosis Penyakit ini merupakan tuli yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak secara leluasa. Penyakit ini harus ditangani oleh dokter THT. Otosklerosis adalah penyakit primer dari tulang-tulang pendengaran dan otic capsule. Proses ini menghasilkan tulang yang lebih lunak dan berkurang densitasnya (otospongiosis). Gangguan pendengaran disebabkan oleh pertumbuhan abnormal dari spongy bone-like tissue yang menghambat tulang- tulang di telinga tengah, terutama stapes untuk bergerak dengan baik. Pertumbuhan tulang yang abnormal ini sering terjadi di depan dari jendela oval, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Normalnya, stapes yang merupakan tulang terkecil pada tubuh bergetar secara bebas mengikuti transmissi suara ke telinga dalam. Ketika tulang ini menjadi terfiksasi pada tulang sekitarnya, getaran suara akan dihambat menuju ke telinga dalam sehingga fungsi pendengaran terganggu. c. Tuli Mendadak Tuli mendadak (istilah medis : sudden deafness) merupakan keadaan emergensi di telinga, dimana telinga mengalami ketulian secara mendadak, kadang tanpa disertai keluhan, umumnya mengenai satu telinga. Dikatakan emergensi karena keadaan ini sering kali menetap, jika tidak diketahui cepat penyebabnya. Keluhan yang timbul biasanya 225

247 terjadi penurunan pendengaran yang berat secara tiba-tiba, dapat disertai telinga berdengung (tinitus) dan rasa berputar (vertigo). Penyebab pasti kadang sulit untuk diketahui, umumnya diakibatkan gangguan pada saraf telinga (pada rumah siput / koklea) oleh berbagai hal seperti trauma kepala, trauma bising yang keras, infeksi virus, perubahan tekanan atmosfir dan adanya kelainan darah. 226

248 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Kanisius Kenteng Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : IV/1 : Panca Indra (kulit) : 2 x 40 menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. B. Kompetensi Dasar 1.3 Mendiskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya C. Indikator a. Competence Menyebutkan bagian-bagian kulit dan fungsinya Menyebutkan contoh penyakit kulit Menjelaskan cara merawat kesehatan kulit. b. Consience Menumbuhkan sikap bekerjasama dalam kelompok saat berdiskusi dalam kelompok. 227

249 Teliti dalam menyusun kartu domino modifikasi tentang indra peraba. c. Compassion Menyusun kartu domino modifikasi tentang kulit sesuai dengan peraturan bersama kelompok. D. Tujuan Pembelajaran : a. Competence Setelah bermain kartu domino modifikasi, siswa mampu menyebutkan bagian-bagian kulit dan fungsinya dengan tepat Setelah bermain kartu domino modifikasi, siswa mampu menyebutkan 3 contoh penyakit kulit dengan benar Setelah bermain kartu domino modifikasi IPA, siswa mampu menjelaskan cara menjaga kesehatan kulit dengan tepat. b. Consience Siswa mampu menumbuhkan sikap bekerjasama dalam kelompok saat berdiskusi dalam kelompok Siswa mampu bersikap teliti dalam menyusun kartu domino modifikasi tentang kulit bersama dengan kelompoknya. c. Compassion Siswa mampu menyusun kartu domino modifikasi tentang kulit sesuai dengan peraturan bersama kelompoknya. E. Materi Indra Peraba (kulit) 228

250 F. Media Belajar - Kartu Domino Modifikasi tentang indra peraba Kulit G. Sumber belajar Haryanto. (2004). Sains Jilid 4 untuk Kelas IV. Jakarta : Erlangga. Sulistyanto, dkk. (2004). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. H. Metode - Ceramah - kerja kelompok - Permainan I. Langkah-langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu a. Kegiatan Awal 5 menit Apersepsi dan Motivasi : - Berdoa - Guru mengucapkan salam - Guru melakukan presensi - Guru menyampaikan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan hari ini. - Guru mengajak siswa untuk menyanyikan sebuah lagu tentang panca indra 229

251 PANCA INDRA (YAMKO RAMBE YAMKO) diaransmen oleh : Kyoto Uchiha - Hey.. apa engkau tahu, panca indra kita.. Hey kalau memang tahu, coba sebutkanlah.. Mata penglihat, hidung indra pencium Telinga indra pendengaran Lidah pengecap, kulit indra peraba Itulah panca indra kita Hore-hore aku tahu, aku memang nomor satu... Oke..oke... kalau gitu, kamu memang paling jitu Kegiatan Inti - Guru mereview materi panca indra (pengertian panca indra, macam-macam panca indra). (Eksplorasi) (45 menit) - Guru dan siswa melakukan tanya jawab. (Eksplorasi) - Guru menjelaskan bagian-bagian kulit beserta fungsinya, penyakit pada kulit dan cara merawat kulit (metode ceramah). (Elaborasi) - Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (konfirmasi) - Siswa dibagi menjadi 4 kelompok - Guru membagikan satu paket media kartu domino modifikasi kepada setiap kelompok beserta LKS untuk 230

252 masing-masing siswa - Guru menjelaskan cara penggunaan media kartu domino modifikasi kulit (terlampir) - Siswa bekerja dalam kelompok (elaborasi) - Guru berkeliling mengamati kerja siswa - Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok dengan membacakan soal dan jawaban (Konfirmasi) - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (konfirmasi) - Guru memberikan penguatan dan penyimpulan (konfirmasi) 3.Kegiatan Penutup (merangkum dan refleksi) 25 menit - Guru merangkum materi pembelajaran - Guru memberikan posttest berupa soal evaluasi kepada setiap siswa - Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu - Guru membagikan kertas refleksi kepada setiap siswa - Siswa menulis refleksi pada kertas yang sudah disediakan - Guru memberikan PR - Berdoa 231

253 J. Refleksi a. Apakah siswa sudah memahami tentang organ kulit beserta fungsinya? (competence) b. Apakah siswa sudah memahami tentang macam-macam penyakit kulit beserta penyebabnya? (competence) c. Apakah siswa sudah menjadi pribadi yang disiplin dan teliti? (conscience) d. Apakah siswa sudah mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok? (compassion) e. Apabila belum bisa, mengapa? (compassion) f. Apakah siswa sudah dapat membiasakan diri merawat kesehatan kulit? (competence, conscience) K. Aksi Siswa menjaga kesehatan kulit sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah kesempurnaan tubuh kita. 232

254 L. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh intrumen Tugas Tes tertulis Pilihan ganda Menyebutkan Individu 1. Alat indra yang paling bagian- peka untuk membedakan bagian kulit panas dan dingin adalah dan. fungsinya a. Kulit b. Mata Menyebutkan c. Telinga d. Hidung berbagai penyakit kulit. Essay 1. Sebutkan 3 contoh penyakit kulit beserta Menjelaskan cara merawat kesehatan penyebabnya! 2. Sebutkan 3 cara untuk memelihara kesehatan kulit! kulit. 233

255 M. Lembar Penilaian 1) Penilaian Kognitif Indikator Menyebutkan bagian-bagian kulit dan fungsinya Menyebutkan contoh penyakit kulit Menjelaskan cara merawat kesehatan kulit. Teknik penilaian instrument Tes tertulis Soal Evaluasi a) RUBRIK PENILAIAN PILIHAN GANDA Kunci Jawaban Total Skor 1. A 1. B 2. B 3. B 4. D 5. D 6. B 7. A 8. D 9. C 10. A 11. B 12. B 13. D 14. B 15. C 16. D 17. A 18. B 19. C

256 ESSAY No. Kunci Jawaban Skor 1. Penyusun lapisan kulit dalam : - Pembuluh darah - Sensori neuron - Otot polos - Kelenjar keringat 3 - Kelenjar lemak - Lapisan lemak 2. Lapisan malphigi adalah lapisan yang tersusun atas sel-sel yang aktif membelah diri yang akan menggantikan sel kulit ari yang mengelupas 3. Fungsi kelenjar keringat adalah untuk menghasilkan keringat Penyakit kulit : - Jerawat diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon dan kulit yang kotor. - Panu disebabkan oleh timbulnya jamur pada kulit - Kadas disebabkan oleh timbulnya jamur pada 3 kulit 5. Cara memelihara kesehatan kulit : - Mandi minimal 2 kali sehari. - Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari saat mandi. - Memperbanyak makan buah dan sayur. 3 - Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin E dan berolah raga. 235

257 b) Pedoman Penskoran No. Kriteria Skor Jika dapat menyebutkan 3 lapisan kulit dalam dengan benar 3 1. Jika dapat menyebutkan 2 lapisan kulit dalam dengan benar 2 Jika dapat menyebutkan 1 lapisan kulit dalam dengan benar 1 Jika dapat menjawab pertanyaan dengan benar 3 2. Jika dapat menjawab pertanyaan dengan cukup benar 2 Jika dapat menjawab pertanyaan namun salah 1 3. Jika dapat menjawab pertanyaan dengan benar 3 Jika dapat menjawab pertanyaan dengan cukup benar 2 Jika dapat menjawab pertanyaan namun salah Jika dapat menyebutkan 3 penyakit kulit beserta penyebabnya dengan tepat Jika dapat menyebabkan 2 penyakit kulit dan penyebabnya dengan tepat Jika hanya dapat menyebabkan 1 penyakit kulit dan penyebabnya dengan tepat Jika dapat menyebutkan 3 cara memelihara kulit dengan tepat Jika dapat menyebutkan 2 cara memelihara kulit dengan tepat Jika dapat menyebutkan 1 cara memelihara kulit dengan tepat Nilai = 35 x 100 =

258 2) Penilaian Afektif Indikator Menumbuhkan sikap bekerjasama dalam kelompok saat berdiskusi dalam kelompok Teliti dalam menyusun kartu domino modifikasi tentang indra peraba. Teknik penilaian instrument Pengamatan Lembar pengamatan a. Lembar penilaian afektif Sangat baik (4) Baik (3) Cukup baik (2) Kurang baik (1) Sangat aktif dan Cukup aktif dan cukup aktif namun Pasif dan tidak dapat bekerjasama dapat bekerjasama tidak mau mau dengan kelompok dengan kelompok bekerjasama bekerjasama dengan kelompok dalam kelompok Sangat teliti dalam Teliti dalam Cukup teliti dalam Kurang teliti menyusun domino menyusun kartu menyusun kartu dalam modifikasi dan domino modifikasi domino modifikasi menyusun mengerjakan LKS dan mengerjakan dan mengerjakan kartu domino LKS LKS dan mengerjakan LKS 237

259 3) Penilaian Psikomotor Indikator Teknik penilaian Instrument Menyusun kartu domino tentang kulit sesuai dengan peraturan Kinerja dan tes praktik Tugas a) Lembar penilaian pengamatan No. Nama siswa Kriteria SB B C PB Menyampaikan hasil kerja kelompok dengan volume keras Sikap bekerjasama dalam kelompok b) Lembar Penilaian Proyek Sangat Baik (3) Baik (2) Cukup (1) Dapat menyusun kartu domino sesuai dengan kunci jawaban dan dalam waktu kurang dari 10 Menit Dapat menyusun kartu domino sesuai dengan kunci jawaban dalam waktu lebih dari 10 menit Dapat menyusun kartu domino namun kurang sesuai dengan kunci jawaban dalam waktu lebih dari 10 menit 238

260 Lampiran 1 LEMBAR KERJA SISWA Nama : Tujuan : memahami bagian-bagian telinga dan fungsinya serta penyakit pada kulit. 2. Petunjuk : - Susunlah kartu domino modifikasi bersama kelompokmu sambil mengisi LKS! - Tulislah pertanyaan dan jawaban sesuai dengan kolom yang sudah disediakan! Pasangan Kartu Kartu Domino Modifikasi Sisi Kanan Kartu Domino Modifikasi Sisi Kiri Skor

261

262 Total Skor : Ayo berefleksi! 1. Apakah kamu bisa menyusun kartu domino dengan mudah? 2. Apakah kamu membantu teman kamu yang kesulitan dalam menyusun kartu? 3. Apakah kamu sudah memahami bagian-bagian kulit dan fungsinya? 4. Apakah kamu sudah mengetahui macam-macam penyakit yang menyerang kulit? Nilai = Jumlah Skor 20 =

263 Lampiran 2 Indikator Menyebutkan bagian-bagian kulit dan fungsinya Menyebutkan contoh penyakit kulit Menjelaskan cara merawat kesehatan kulit. Teknik penilaian instrument Tes tertulis Soal Evaluasi EVALUASI II ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI PANCA INDRA KULIT I. Pilihlah jawaban yang tepat dengan menyilang huruf a,b, c, atau d! 1. Alat indra yang paling peka untuk membedakan panas dan dingin adalah. a. Kulit b. Mata c. Telinga d. Hidung 2. Lapisan kulit terluar disebut. a. Dermis b. Epidermis c. Endodermis d. Lapisan malphigi 242

264 3. Bagian kulit yang mengelupas ketika menggosok badan saat mandi adalah. a. Dermis b. Kulit ari c. Pori-pori d. Kulit jangat 4. Bagian kulit yang tersusun atas sel-sel mati yang selalu mengelupas dan diganti oleh sel-sel di bawahnya disebut. a. Rambut b. Kulit ari c. Pori-pori d. Lapisan malphigi 5. Fungsi kulit ari adalah. a. Menghangatkan badan b. Menjaga kelembaban kulit c. Menghasilkan kelenjar minyak d. Mencegah masuknya bakteri dan mengatur penguapan air dari tubuh 6. Untuk menjaga kesehatan kulit kita harus perbanyak makan makanan yang mengandung. a. Kalsium b. Zat besi c. Vitamin A 243

265 d. Vitamin E 7. Berikut ini yang termasuk penyakit kulit adalah. a. Flu b. Jerawat c. Katarak d. Anemia 8. Penyakit kulit yang mempunyai ciri-ciri bercak berbentuk bulatan putih dan gatal disebut. a. Panu b. Bisul c. Cacar d. Jerawat 9. Penyebab panu adalah. a. Bakteri dalam kulit b. Minyak berlebihan pada kulit c. Ketidakseimbangan hormon dan kulit kotor d. Jamur yang menempel pada permukaan kulit 10. Bagian kulit yang paling peka terhadap rangsangan adalah. a. kaki b. badan c. ujung jari d. pangkal lengan 244

266 11. Fungsi kelenjar keringat adalah. a. Menghasilkan keringat b. Menghangatkan tubuh c. Mengatur gerakan rambut d. Mengalirkan darah yang berisi oksigen dan karbon dioksida serta sari makanan 12. Perhatikan gambar di bawah ini! Bagian yang paling peka terhadap rangsang ditunjukkan oleh nomor. a. 1 b. 2 c. 3 d Ketika cuaca sangat panas kita sering mengeluarkan keringat. Keringat dihasilkan oleh lapisan kulit bagian. a. Luar b. Dermis c. Epidermis d. Permukaan 245

267 14. Saraf penerima rangsang pada kulit terdapat di bagian. a. Kulit ari b. Epidermis c. Lapisan luar d. Lapisan dalam 15. Berikut ini yang termasuk cara memelihara kesehatan kulit adalah. a. Makan makanan pedas b. Mandi minimal 2 kali dalam sehari c. Tidak mengganti pakaian dalam sehari d. Makan makanan yang mengandung minyak 16. Berikut ini yang bukan merupakan penyusun lapisan kulit dermis adalah. a. Jaringan lemak b. Pembuluh darah c. Lapisan malphigi d. Kelenjar keringat Perhatikan gambar dibawah ini untuk menjawab soal nomor 17-20! 246

268 17. Bagian kulit yang ditunjukkan oleh nomor 7 disebut. a. Rambut b. Pori-pori c. Kelenjar minyak d. Kelenjar keringat 18. Bagian kulit yang di tunjukkan oleh nomor 1 adalah. a. Rambut b. Kulit ari c. Epidermis d. Endodermis 19. Bagian kulit yang ditunjukkan oleh nomor 8 adalah. a. Dermis b. Pori-pori c. Epidermis d. Endodermis 20. Bagian kulit yang ditunjukkan oleh nomor 2 adalah. a. Dermis b. Pori-pori c. Epidermis d. Kelenjar keringat 247

269 II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Sebutkan minimal 3 penyusun lapisan kulit dalam! 2. Jelaskan yang dimaksud dengan lapisan malphigi! 3. Jelaskan fungsi kelenjar keringat! 4. Sebutkan 3 contoh penyakit kulit beserta penyebabnya! 5. Sebutkan 3 cara untuk memelihara kesehatan kulit! 248

270 Lampiran 3 KUNCI JAWABAN EVALUASI II ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI PANCA INDRA KULIT PILIHAN GANDA 1. A 2. B 3. B 4. B 5. D 6. D 7. B 8. A 9. D 10. C 11. A 12. B 13. B 14. D 15. B 16. C 17. D 18. A 19. B 20. C ESSAY 1. Penyusun lapisan kulit dalam : jaringan lemak, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, saraf penerima rangsang. 2. Lapisan malphigi adalah lapisan yang tersusun atas sel-sel yang aktif membelah diri yang akan menggantikan sel kulit ari yang mengelupas. 3. Fungsi kelenjar keringat adalah untuk menghasilkan keringat. 4. Penyakit kulit : - Jerawat diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon dan kulit yang kotor. - Panu disebabkan oleh timbulnya jamur pada kulit - Kadas disebabkan oleh timbulnya jamur pada kulit 5. Cara memelihara kesehatan kulit : - Mandi minimal 2 kali sehari. - Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari saat mandi. - Memperbanyak makan buah dan sayur. 249

271 Lampiran 4 AYO BEREFLEKSI! Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari indra peraba? Saya merasa. Apakah sulit untuk menghafal bagian-bagian kulit? Ya/Tidak Gambarkan sebuah emoticon/ekspresi wajah yang mewakili perasaan kalian saat pembelajaran IPA pada lingkaran kuning di bawah ini! 250

272 Lampiran 5 MATERI PEMBELAJARAN Kulit, yang dikenal sebagai sistem integumentari, adalah organ terbesar tubuh. Kuku dan rambut lebih dianggap sebagai bagian tambahan dari kulit daripada sebagai kesatuan anatomi yang independen. Kulit berfungsi sebagai penahan dua arah yaitu membantu menyimpan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi komponen-komponen tubuh bagian dalam, dan sekaligus mencegah masuknya organisme organisme infeksius dan zat-zat beracun ke dalam tubuh. Kulit juga melindungi struktur-struktur internal dari kerusakan mekanis, seperti trauma eksternal dan kerusakan yang diakibatkan sumber-sumber yang kurang (misalnya: radiasi ultraviolet). Kulit berfungsi sebagai medium untuk aliran darah dan ekskresi sampah melalui kelenjar keringat. Kedua fungsi tersebut berkaitan dalam pengaturan suhu tubuh dan hidrasi. Selain fungsi-fungsi yang lebih umum dimengerti tadi, terdapat persarafan/inervasi sensori yang masif pada kulit yang memungkinkan seseorang merasakan tekstur, suhu, dan kelembaban lingkungan. Kulit juga mempunyai peran berharga dalam mengekspresikan emosi oleh otak, melalui pergerakan perototan di bawahnya dan dilatasi atau konstruksi pembuluh-pembuluh darah di bawahnya untuk menimbulkan perasaan malu, takut, marah, kaget, dan banyak lainnya. 1. Susunan Kulit Kulit terbagi menjadi tiga lapisan utama: (i) epidermis, (ii) dermis, dan (iii) hypodermis. Epidermis terbentuk dari lima lapisan sel epithelial squamosa, diantaranya yang paling umum adalah keratinosit. Keratinosit 251

273 adalah sel-sel yang bertanggung-jawab untuk pembentukan keratin, protein struktural dari kulit, rambut, dan kuku. Sel-sel ini diyakini terlibat dalam proses imun dengan pertama kali melepaskan immunoglobulin A dan kemudian interleukin-1, yang memicu pengaktifan sel-sel T. Lapisan yang paling dalam, stratum germinativum, juga dikenal sebagai lapisan sel basal. Kurang lebih setengah dari keratinosit bergerak dari lapisan sel basal ke atas melalui semua lapisan-lapisan epidermis yang lain. Sambil bergerak melalui lapisan-lapisan, strukturnya berubah dan sel-sel mulai memipih, kehilangan inti, dan akhirnya kering. Ketika sel-sel ini mencapai lapisan yang paling luar, stratum corneum, mereka kemudian dikenal sebagai sel tanduk. Inilah sebabnya stratum corneum juga disebut lapisan tanduk. Sel-sel tanduk yang mati kemudian luruh. Siklus regenerasi ini memerlukan waktu kurang lebih satu bulan. Umumnya, kandungan kelembaban epidermis berkisar dari 10% hingga 20%. Jika kelembaban terlalu rendah, maka dapat terbentuk kulit kering, retak, dan pecah-pecah. Gambar Struktur Kulit ( 252

274 2. Penyakit pada kulit Beberapa penyakit kulit yang sering dialami oleh manusia adalah eksem, kudis, panu, jerawat dan kusta. a. Eksem Eksem merupakan peradangan pada kuli, yaitu berupa kelainan pada kulit misalnya kulit merah, bengkak, dan terasa gatal. Jika kulit yang gatal digaruk maka akan menyebabkan penebalan pada kulit yang digaruk. Penyakit ini dapat disebabkan karena alergi atau penggunaan benda yang menyebabkan iritasi pada kulit. b. Kudis Kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman Sarcoptes. Kudis mudah menular melalui sentuhan terhadap bagian kulit yang terkenal kuman kudis. c. Panu Panu merupakan penyakit kulit yang tampak seperti bercak berbentuk bulatan putih dan gatal. Panu disebabkan oleh jamur yang menempel pada permukaan kulit. d. Jerawat Jerawat mudah tumbuh pada kulit wajah yang kotor dan berminyak. Kotoran yang menyumbat pori-pori kulit menimbulkan jerawat. Jerawat biasa tumbuh pada usia remaja dan masa pubertas. 253

275 e. Kusta Kusta atau lepra termasuk salah satu penyakit infeksi manahun yang menyerang saraf dan kulit manusia. Penyakit kusta disebabkan oleh kuman Mycrobacterium leprae. Penularan penyakit kusta dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita kusta dalam waktu lama. 3. Cara merawat kulit Perawatan kulit dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya mandi sedikitnya dua kali sehari dengan air bersih dan memakai sabun mandi. Biasakan pula untuk berganti pakaian yang bersih setiap hari, khususnya pakaian dalam. Selain itu, biasakanlah untuk memakan makanan yang mengandung vitamin, misalnya sayuran sehingga kulit halus dan segar. Jika akan ada kegiatan di bawah panas matahari atau berenang, sebaiknya kulit diolesi dengan pelembap atau sun block (penahan sinar matahari). 254

276 Lampiran 16. KARTU DOMINO MODIFIKASI MATERI INDRA PERABA (PERTEMUAN 2) KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATERI KETERANGAN INDRA PERABA Kartu 1 (Kartu Pembuka) Kartu ke -2 Kartu ke 3 Kartu ke 4 255

277 Kartu ke- 5 Kartu ke- 6 Kartu ke- 7 Kartu ke- 8 Kartu ke

278 Kartu ke- 10 Kartu ke- 11 Kartu ke- 12 Kartu ke- 13 Kartu ke

279 Kartu ke- 15 Kartu ke- 16 Kartu ke- 17 Kartu ke- 18 Kartu ke

280 Kartu ke-20 Kartu ke- 21 (Kartu penutup) 259

281 Lampiran 17. ATURAN PERMAINAN KARTU DOMINO MODIFIKASI 1. Permainan kartu domino modifikasi IPA ini dimainkan oleh 4-5 orang siswa. 2. Setiap kelompok diberikan 21 kartu. 20 kartu domino dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu digunakan sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. 3. Sambil mengisi LKS, siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu 4. Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain. 5. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu pertama sebelah kanan dengan kartu konsep yang sebelah kiri pada kartu lain. 6. Setelah itu pemain kedua juga bermain dengan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu kedua sebelah kanan dengan konsep pada kartu sebelah kiri pada kartu yang lain. 7. Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS. 260

282 Lampiran 18. DOKUMENTASI PENELITIAN Peneliti sedang menjelaskan cara bermain kartu domino modifikasi pada saat Uji Coba Terbatas. Antusias siswa ketika bermain kartu domino modifikasi pembelajaran IPA. 261

283 Peneliti meneliti pekerjaan siswa Siswa mengerjakan soal evaluasi 262

284 Guru menjelaskan cara bermain kartu domino modifikasi pembelajaran IPA Guru meneliti pekerjaan siswa 263

285 Antusias siswa ketika bermain kartu domino modifikasi pembelajaran IPA Siswa mengisi LKS 264

286 BIODATA PENULIS Tri Wahyuningsih lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, pada tanggal 13 Desember Memulai pendidikan taman kanak-kanak di TK Gotong Royong, Kabupaten Wonosobo. Kemudian melanjutkan pendidikan di SD 2 Karangluhur yang terletak di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP 1 Muhammadiyah Wonosobo. Setelah lulus, melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 1 Wonosobo dan mengambil jurusan Multimedia. Pada tahun 2013, melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma sebagai mahasiswa PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 265

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP SKRIPSI Oleh: DAVID PRATAMA (K1311020) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi yang sudah direncanakan. Jenis metode pembelajaran : Ceramah : penyajian melalui penuturan secara lisan/penjelasan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

GALIH PRIAMBADA NIM K

GALIH PRIAMBADA NIM K PENGARUH PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI PANCA INDERA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SLB C YPSLB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun oleh : GALIH PRIAMBADA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Luar Biasa Oleh : Dieni Laylatul

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 3 TIPARKIDUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA SDN NGADIROYO 2012/2013 SKRIPSI Oleh: HARYANI K7109090 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI MEMBILANG BENDA 1-10 MELALUI MEDIA GRAFIS PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS DASAR II SEMESTER I DI SLB BC BINADSIH KARANGANOM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MELALUI MACROMEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN ORGAN PENCERNAAN MANUSIA KELAS V A SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Mawarni, Huber Yaspin Tandi, Dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Astri Risdiana NIM

SKRIPSI. Oleh Astri Risdiana NIM PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 1 MIRENG TRUCUK KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto (Studi Eksperimen) Resume Tesis Oleh : M.Saiful Bahri

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH PADA MALAM HARI DI SMK NEGERI 1 PEKALONGAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH PADA MALAM HARI DI SMK NEGERI 1 PEKALONGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH PADA MALAM HARI DI SMK NEGERI 1 PEKALONGAN Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED

EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED PENGEMBANGAN E-MODUL EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA SUB POKOK BAHASAN ALIRAN ENERGI UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ISMA AZIZ FAKHRUDIN K4310044 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MANGKUYUDAN NO.2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan psikologis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Uji Coba Pengembangan Produk di SMK N 2 Sukoharjo) SKRIPSI Oleh: INAYAH

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN STRATEGI TANDUR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN STRATEGI TANDUR PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN STRATEGI TANDUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA EFEKTIVITAS METODE PICTURE EXCHANGE COMMUNICATION SYSTEM (PECS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT BERBASIS EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIb SLB-B YRTRW SURAKARTA

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN SKRIPSI Oleh: DWI HASTUTI K7412060 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA PENDEK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 3, MASARAN, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SODRI X7111527 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERDASAR TEORI DIENES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD

PENGEMBANGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERDASAR TEORI DIENES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD PENGEMBANGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERDASAR TEORI DIENES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MIND MAPPING BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD N Setono No. 95 Kecamatan Laweyan Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN Oleh : Annisa Ratna Sari, M.S.Ed FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 DAFTAR ISI Kata Pengantar...2

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH CARD PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH CARD PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA FLASH CARD PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENTING SAMBI BOYOLALI TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS DI SMK N 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: DWI SAFRUDIN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: WAHYU DWIANA SAFITRI X

SKRIPSI. Oleh: WAHYU DWIANA SAFITRI X PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA LAMBAN BELAJAR KELAS IV SD PURBA ADHI SUTA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI CERITA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PESANTREN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: RIAS ANJANI K7110138 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 2 PIYUNGAN TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

RATNA DWI WULANDARI NIM

RATNA DWI WULANDARI NIM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN SMART

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN SMART SKRIPSI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN SMART MONOPOLI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS V SD NEGERI TUMENGGUNGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: AHMAD JAWANDI NIM K3109006 FAKULTAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perantara atau pengantar ini, menurut Bovee dalam Asyhar (2011: 4),

II. TINJAUAN PUSTAKA. perantara atau pengantar ini, menurut Bovee dalam Asyhar (2011: 4), 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Alat Peraga sebagai Media Pembelajaran Secara etimologis, media berasal dari Bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang berarti "tengah, perantara, atau pengantar".

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 TEGALGEDE TAHUN 2015/2016

PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 TEGALGEDE TAHUN 2015/2016 PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 TEGALGEDE TAHUN 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI SERANG KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI SERANG KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI SERANG KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Sidokarto Kecamatan Girimarto

Lebih terperinci

: AYU PERDANASARI K

: AYU PERDANASARI K UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh : AYU PERDANASARI K7413024

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMA NEGERI 6 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: LIA MAWARNI K8412040 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI LUAR KELAS (OUTDOOR MATHEMATICS)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI LUAR KELAS (OUTDOOR MATHEMATICS) PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI LUAR KELAS (OUTDOOR MATHEMATICS) PADA SISWA KELAS III B SD NEGERI GAMOL SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

ERI SETYANINGSIH K

ERI SETYANINGSIH K PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI PENGALAMAN MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: ERI SETYANINGSIH K1212024

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: Fitri Lestari A

Diajukan Oleh: Fitri Lestari A PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENDEKATAN COMMUNICATION LANGUAGE TEACHING (CLT) DAN STRATEGI NHT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SDN NGABEYAN 3 TAHUN 2016/2017 Skripsi Diajukan untuk

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL KONTEKSTUAL INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE OFFLINE DENGAN PENGGUNAAN PROGRAM EXE LEARNING V-1.04.0 UNTUK SMA KELAS XI POKOK MATERI FLUIDA Skripsi Oleh : Utik Rahayu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan Ely (dalam Arsyad, 2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami

TINJAUAN PUSTAKA. dan Ely (dalam Arsyad, 2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar (Arsyad, 2000:3). Secara lebih jelas Gerald dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Pembelajaran Kanji Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji berarti mempelajari bentuk, arti dan cara baca dari sebuah kanji. Kanji

Lebih terperinci

Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015

Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015 Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015 Nur Rizki Putri, Eko Setyadi Kurniawan, Siska Desy Fatmaryanti

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

IMANUEL DALAPANG K

IMANUEL DALAPANG K HALAMAN JUDUL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGELASAN LAS LISTRIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAIKEM PADA SISWA KELAS X TPM II SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

NADIA DEVINA ARYA PUTRI K

NADIA DEVINA ARYA PUTRI K EFEKTIVITAS METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PEMBAGIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV DI SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: NADIA

Lebih terperinci

: ARNIKA ANDRIANI K

: ARNIKA ANDRIANI K PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MAJASTO 02 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : ARNIKA ANDRIANI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA KELAS III SDN MOJOREJO 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENDEKATAN VERIFICATION LABORATORY DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI I KEBON GEMBONG, KENDAL

MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENDEKATAN VERIFICATION LABORATORY DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI I KEBON GEMBONG, KENDAL MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENDEKATAN VERIFICATION LABORATORY DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI I KEBON GEMBONG, KENDAL Oleh Musyiatun NIM 08108241004 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN NILAI ISLAM PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI MTs NEGERI MLINJON KLATEN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN NILAI ISLAM PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI MTs NEGERI MLINJON KLATEN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN NILAI ISLAM PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI MTs NEGERI MLINJON KLATEN Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Ferlianus Telaumbanua Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

Lebih terperinci

sarana yang disebut pula channel, karena pada hakikatnya media telah memperluas atau

sarana yang disebut pula channel, karena pada hakikatnya media telah memperluas atau Pengertian Media Pembelajaran Menurut Santoso S. Hamidjojo, media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar idea, sehingga gagasannya sampai pada penerima. Menurut Mc Luhan, media adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP HALAMAN JUDUL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP HALAMAN JUDUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar Pengertian matematika pada dasarnya tidak dapat ditentukan secara pasti, hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBIDUWUR 2 TANON SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUPRAPTO X7111543 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP SKRIPSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP SKRIPSI PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI Oleh DWI PUJIASTUTI 12321570 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP CRITICAL THINKING PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS 2 DI SMA NEGERI 1 BANYUDONO SKRIPSI Oleh: YASYFA NAFI ROSYIDA K5410065

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY i PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 KLODRAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ISNANI AF IDATUNNISA

Lebih terperinci

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENERAPAN READING WORKSHOP PENERAPAN READING WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SDN TUNGGULSARI I NO. 72 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : FAIQOH DAMAYANTI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci