PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Ririn Indriyanti NIM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

2 ii

3 iii

4 PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk: 1. Tuhan Yang Maha Esa serta Nabi Muhammad SAW yang selalu memberikan kekuatan dalam mengerjakan penelitian ini. 2. Bapak Sadat Salami dan Ibu Suryati yang selalu memberikan dukungan, memberikan motivasi serta selalu mendoakan. 3. Adiku Yogi Dwi Saputra yang selalu memberikan semangat 4. Keluarga besar yang telah memberi dukungan serta doa dalam menyelesaikan skripsi. 5. Sahabat-sahabat Nata, Fika, Lilis, Ayu, Tita yang selalu memberikan semangat selama kuliah. 6. Sahabat yang selalu memberikan dukungan Sandika dan Areka. 7. Teman-teman payung TIK dan Konvensional yang selalu setia untuk berjuang bersama. 8. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang selalu ada dan setia untuk berjuang bersama. iv

5 MOTTO Bermimpi tanpa mau melakukan sesuatu untuk membuat mimpi menjadi kenyataan menggiring kita kepada kehidupan yang tidak pernah menghasilkan buah. (H. Bukhori Muslim) v

6 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesuangguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah Yogyakarta, 30 Mei 2017 Peneliti (Ririn Indriyanti) vi

7 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ririn Indriyanti Nomor Mahasiswa : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Penyesuaian Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan untuk Siswa Kelas V SD Negeri Depok 1 beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 30 Mei 2017 Yang menyatakan (Ririn Indriyanti) vii

8 ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 Ririn Indriyanti Universitas Sanata Dharma 2017 Berdasarkan analisis kebutuhan, didapatkan bahwa guru membutuhkan contoh media pembelajaran berbasis TIK dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui prosedur penelitian dan mengetahui kualitas media yang dikembangkan. Jenis penelitian yaitu penelitian Research and Development (R&D). Prosedur penelitian pengembangan ini terdapat 9 langkah yaitu: 1) Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain produk, 4) Validasi desain, 5) Revisi desain, 6) Uji coba produk, 7) Revisi produk, 8) Uji coba pemakaian, 9) Revisi produk sampai menghasilkan produk uji pemakaian yang berupa media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Subjek dalam penelitian ini peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran berbasis TIK, sedangkan kuesioner digunakan sebagai kebutuhan validasi media yang dilakukan oleh dua pakar ahli media pembelajaran TIK dan dua guru kelas V SD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media layak digunakan. Hal ini ditunjukan dari hasil validasi 4 pakar ahli menunjukan skor rata-rata 3,75 dengan kategori Sangat baik. Berdasarkan skor tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran Powerpoint Interaktif mempunyai kualitas Sangat baik dan layak untuk digunakan. Kata Kunci : Media Pembelajaran berbasis TIK, Powerpoint Interaktif, Research and Development viii

9 ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE POWERPOINT LEARNING MEDIA ON THE TOPIC OF LIVING ORGANISMS ADAPTATION TO THE ENVIRONMENT FOR FIFTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI DEPOK 1 Ririn Indriyanti Sanata Dharma University 2017 Based on the necessary with the teachers, it is concluded that teachers need Information Technology (IT)-based learning media in the teaching and learning process in the classroom. The main purpose of this study is to know about the research procedure and to know about the quality of the media that developed. This study is a Research and Developmental (R&D) study. The develop procedure of the study uses 9 steps, including: 1) Potentials and problems, 2) Data collection, 3) Product design, 4) Design validation, 5) Design revision, 6) Product try-out, 7) Product revision, 8) Application try-out, 9) Product revision until the desired products, i. e. interactive Powerpoint learning media, are complete. The subjects of the study were fifth grade students of SD Negeri Depok 1. The instruments used in this study were a list of questions for the interview and questionnaires. The interview was used to analyse the needs of IT-based learning media. On the other hand, the questionnaire was used to validate the media which was done by two IT media experts and two fifth grade teachers. The results of the study showed that the media were appropriate to be implemented. This showed from the four expert of the validation result that average score 3,75 with very good category. Based of the score showed that the interactive power point learning has the very good quality and proper to uses. Keywords: IT-based learning media, Interactive Powerpoint, Research and Development ix

10 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat serta karunia-nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1 dengan baik. Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi banyak mendapat bantuan, dukungan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., dosen pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dan memberikan dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc., dosen pembimbing 2 yang telah memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi. 6. I Nyoman Arcana, M.Si., Theresia Yunia, M.Hum., Hidayat, S.Pd., dan Ika Wulan, S.Pd., validator pakar ahli media pembelajaran berbasis TIK. 7. Sri Haryani Wahyu Lestari, S.Pd,. M.Pd, Kepala SD Negeri Depok 1 yang telah memberi ijin dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian di SD Negeri Depok 1. x

11 8. Bapak Sadat Salami dan Ibu Suryati yang selalu memberikan semangat, motivasi serta doa bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Adikku Yogi Dwi Saputra yang selalu menghibur dikala sedang bersama dan selalu memberikan dukungan. 10. Sahabat-sahabat yang selalu ada Nata, Fika, Tita yang telah memberikan waktu serta pikirannya, semangat bantuan bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi. 11. Teman-teman satu payung TIK dan Konvensional yang telah bekerjasama dan saling memberikan dukungan, serta membantu saat peneliti mengalami kesulitan. 12. Teman-teman kos Mawarsari Lilis, Ayu, Indi, Intan, Shahnas, Alpin, Ruri yang selalu menghibur dan memberikan semangat. 13. Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terimakasih untuk dukungan yang telah diberikan serta bantuannya kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Peneliti menyadari bahwa skripsi yang dibuat masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari para pembaca. Akhir kata, selamat membaca skripsi yang telah dibuat oleh peneliti semoga bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 30 Mei 2017 Peneliti (Ririn Indriyanti) xi

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR BAGAN... xvi DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Manfaat Penelitian... 7 E. Definisi Operasional... 8 F. Spesifikasi Produk BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Teori Perkembangan Anak Media Pembelajaran xii

13 a. Pengertian Media Pembelajaran b. Fungsi Media Pembelajaran c. Jenis-jenis Media Pembelajaran d. Manfaat Media Pembelajaran e. Prinsip Pengembangan Media Media Pembelajaran Berbais Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis TIK b. Manfaat Media Pembelajaran Berbasis TIK c. Kelebihan Media Pembelajaran Berbasis TIK d. Kelemahan Media Pembelajaran Berbasis TIK e. Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif f. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint Interaktif g. Kelebihan dan kelemahan media Powerpoint Pembelajaran Pembelajaran IPA SD Hakikat IPA Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan.. 43 a. Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan b. Cara Penyesuaian Diri Hewan Dengan Lingkungan c. Penyesuaian Tingkah laku Terhadap Lingkungan d. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan B. Hasil Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Setting Penelitian C. Prosedur Pengembangan D. Teknik Pengumpulan Data xiii

14 E. Instrumen Penelitian F. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Analisis Kebutuhan Deskripsi Produk Awal a. Perangkat Pembelajaran b. Media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK dan Perangkat Pembelajaran dan Revisi Produk Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V dan Revisi Produk Kajian dari Hasil Uji Coba Terbatas a. Hasil Evaluasi Pembelajaran b. Hasil angket kuesioner Kajian Uji Coba Pemakaian B. Pembahasan BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Keterbatasan Pengembangan C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS xiv

15 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Kuesioner Validasi Media Pembelajaran Berbasis TIK Tabel 3.5 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Berbasis TIK Tabel 3.6 Klasifikasi Hasil Penilaian Tabel 3.7 Klasifikasi Rata-rata Respon Peserta didik Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Data Validasi dari Pakar Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK Tabel 4.3 Komentar Pakar Ahli Media Pembelajaran Berbasis TIK Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Data Validasi Media Pembelajaran berbasis TIK oleh Guru SD kelas V Tabel 4.5 Komentar Guru SD dan Revisi Produk Tabel 4.6 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Tabel 4.7 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pilihan Ganda Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Soal Uraian Tabel 4.10 Hasil Angket Respon Peserta Didik Kelas V Uji Coba terbatas Tabel 4.11 Hasil Angket Kuesioner Peserta Didik Kelas V Uji Coba Produk Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK dan Guru SD kelas V xv

16 DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode R&D Menurut Borg & Gall Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran TIK xvi

17 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Contoh Slide Identitas Media Gambar 4.2 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Gambar 4.3 Contoh Slide Menu Home Media Gambar 4.4 Contoh Slide Kompetensi Dasar Gambar 4.5 Contoh Slide Tujuan Pembelajaran Gambar 4.6 Contoh Slide Materi Pembelajaran Gambar 4.7 Contoh Slide Gambar Pembelajaran Gambar 4.8 Contoh Slide Video Pembelajaran Gambar 4.9 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Gambar 4.10 Contoh Slide Soal Evaluasi Gambar 4.11 Contoh Slide Kunci Jawaban Benar Gambar 4.12 Contoh Slide Kunci Jawaban Salah Gambar 4.13 Contoh Slide Profil Penyusun Gambar 4.14 Contoh Slide Aspek Kognitif Gambar 4.15 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Peserta Didik xvii

18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian Lampiran 1.2 Surat Izin Validasi Media Pembelajaran Dan Perangkat Pembelajaran Lampiran 1.3 Surat Keterangan Telah Melakukakan Penelitian Lampiran 2.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Lampiran 2.2 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (T) Lampiran 2.3 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (N) Lampiran 2.4 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD (I) Lampiran 2.5 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD (H) Lampiran 2.6 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (T) Lampiran 2.7 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (N) Lampiran 2.8 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD (I) Lampiran 2.9 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD (H) Lampiran 2.10 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba Produk) Lampiran 2.11 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba Pemakaian) Lampiran 3.1 Hasil Evaluasi Pembelajaran Lampiran 4.1 Silabus Lampiran 4.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pertemuan 1) Lampiran 4.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pertemuan 2) Lampiran 5.1 Petunjuk Pengoperasian Media xviii

19 Lampiran 5.2 Tampilan Media Lampiran 5.3 Tampilan Media Lampiran 6.1 Dokumentasi Penelitian xix

20 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti akan membahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan dan definisi istilah. A. Latar Belakang Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 (dalam Susanto 2014: 19) menjelaskan bahwa pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses mendapatkan ilmu pengetahuan, penguasaan terhadap apa yang disampaikan pendidik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Lewis (2008: 6) menuliskan bahwa pembelajaran yang ideal merupakan pembelajaran yang efektif. Interaksi yang baik antara guru dan peserta didik sesuatu yang harus terjadi, interaksi yang dimaksud adalah hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan peserta didik lainnya. Arsyad (2007: 15) mengatakan bahwa pemilihan metode mengajar dan media pembelajaran yang tepat adalah hal penting yang harus ada dalam suatu proses belajar mengajar. Peserta didik dapat belajar menggunakan berbagai media yang tepat. Media pembelajaran pada saat ini sangat beragam, ini menguji 1

21 2 ketepatan guru dan inovasi dari guru dalam menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Namun Susanto (2013: 166) mengatakan bahwa para guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif dalam melibatkan peserta didik. Peserta didik akan termotivasi belajar jika guru melibatkan mereka dan menyampaikan materi dengan menarik. Guru harus mampu belajar dari berbagai macam sumber bacaan, belajar dari sumber yang terbaru pada masa sekarang, karena sudah banyak inovasi yang ada dalam pembelajaran di dunia pendidikan. Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan sudah sangat maju. Di sekolah dasar biasanya disediakan alat bantu mengajar berupa media pembelajaran, baik media konvensional maupun media berbasis teknologi. Pengajar atau guru diharapkan dapat menggunakan teknologi-teknologi yang ada sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya alat bantu mengajar akan terjadi pembaharuan saat proses belajar dan pesan yang akan di sampaikan kepada peserta didik akan sampai, serta peserta didik merasa tertarik dengan adanya media yang digunakan. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi ini telah membawa pengaruh yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Akibat dari pengaruh-pengaruh itu, pendidikan semakin lama semakin mengalami kemajuan, sehingga mendorong berbagai usaha pembaharuan. Hamalik (1994: 2) mengatakan bahwa perubahan merupakan

22 3 pembaharuan dalam sistem pendidikan yang mencangkup keseluruhan komponen. Sanjaya (2012: 57) menuliskan bahwa alat bantu pendidikan atau media merupakan perantara dari sumber informasi kepenerima informasi. dengan demikian media pembelajaran merupakan alat yang mengandung pesan pendidikan. Sanjaya (2012: 70) memaparkan perolehan pengetahuan peserta didik menunjukkan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan secara lisan, ini dikarenakan bahasa lisan biasanya dapat menimbulkan kesalahan presepsi peserta didik. Jenis mata pelajaran seperti ilmu pengetahuan alam (IPA) sangat baik jika menggunakan media dalam mengajar karena mata pelajaran IPA bersifat abstrak. Iskandar (2001: 2) mengatakan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan alam dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Samatowa (2011: 1) mengatakan bahwa IPA berupaya meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak ada habisnya, peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengembangkan sikap ingin tahu dan memahami berbagai penjelasan yang logis. Pembelajaran IPA yang ideal perlu memahami aspek dari IPA yang perlu diajarkan dengan menggunakan cara yang tepat supaya peserta didik mampu memahami konsep pada pengalaman kesehariannya dengan memahami alam sekitar secara ilmiah.

23 4 Konsep pada pembelajaran IPA akan mudah dipahami jika seorang guru mampu menggunakan metode dan media yang tepat dalam pembelajarannya. Guru harus memperhatikan peserta didik dalam usia sekolah dasar memiliki kemampuan yang terbatas dalam memahami materi yang abstrak. Padahal, menurut Piaget (dalam Susanto, 2013: 77-79) di dalam teori perkembangan anak, peserta didik pada usia 7-11 tahun masuk ke dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini, peserta didik sudah mampu mulai memahami aspek kumulatif materi, mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya dan mampu berpikir sistematis mengenai benda dan peristiwa yang konkret. Jadi, untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan peserta didik baik fisik maupun psikis. Berpijak pada usia anak sekolah dasar kelas V di Indonesia yaitu antara 7-11 tahun adanya media penting dalam memahami konsep IPA yang bersifat abstrak dalam pembelajarannya. Melihat dari pemaparan di atas peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V B di SD Negeri Depok 1 pada tanggal 20 Juni Guru menjelaskan bahwa sulitnya dalam mengajarkan materi yang bersifat abstrak atau hanya sekedar teori. Contohnya guru akan menjelaskan materi penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungan. Guru menjelaskan bahwa tidak bisa mendatangkan semua jenis hewan maupun tumbuhan yang terdapat dalam materi yang dijelaskan, perlu adanya media yang mendukung untuk menjelaskan materi tersebut. Beliau menyatakan bahwa

24 5 materi tentang penyesuaian ini sulit dipahami peserta didik jika tidak menggunakan media yang tepat. Peserta didik hanya membayangbayangkan hewan maupun tumbuhan dan tidak melihat secara langsung apa yang dijelaskan, sehingga memerlukan media yang tepat untuk mengajarkan materi tersebut. Fasilitas di sekolah ini terbilang baik, karena tersedianya perpustakaan, tetapi tidak tersedia laboratorium IPA. Semua alat bantu seperti kerangka manusia dan yang lainya hanya diletakkan di perpustakaan. Dalam penyampaian materi di kelas, guru hanya menjelaskan dengan menggunakan sumber buku pelajaran dan terkadang menggunakan media konvensional. Guru mengatakan jika tidak menggunakan media yang tepat selama proses pembelajaran berlangsung beberapa peserta didik hanya tidur di atas meja tidak memperhatikan penjelasan guru. Selain itu peserta didik cepat bosan dan tidak dapat menangkap pembelajaran yang disampaikan guru. Berdasarkan pemaparan di atas peneliti akan mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK yaitu Powerpoint Interaktif sebagai alat bantu guru dalam mengajarkan materi penyesuaian mahluk hidup terhadap lingkungan. Penggunaan media Powerpoint Interaktif memberikan gambaran konkrit mengenai pembelajaran IPA yang bersifat abstrak. Media Powerpoint Interaktif dapat menampilkan berbagai menu yang berisi materi, kuis, video gambar yang berifat interaktif. Interaktif merupakan hubungan timbal balik dari pengirim pesan ke penerima pesan. Sehingga media Powerpoint Interaktif ini diharapkan dapat lebih menarik

25 6 perhatian peserta didik dan mengatasi kebosanan. Peneliti mengaplikasikan program Powerpoint Interaktif pada pembelajaran IPA di kelas V B SD Negeri Depok 1. Dengan demikian, peneliti akan mengangkat permasalahan itu dalam bentuk skripsi dengan judul : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 B. Rumusan Masalah Berdasarkan gambaran latar belakang di atas, rumusan masalah yang dibahas dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah: 1. Bagaimana prosedur pengembangan produk berupa media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1? 2. Bagaimana kualitas produk pengembangan produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang dicapai melalui penelitian ini yaitu :

26 7 1. Untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan produk berupa media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok Untuk mendeskripsikan kualitas produk pengembangan produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi guru Bagi guru dapat memberikan solusi untuk mengajarkan materi pembelajaran penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan dengan menggunakan media Powerpoint Interaktif. 2. Bagi peneliti a. Peneliti dapat mengetahui tentang jenis penelitian Research And Development (R&D) b. Peneliti dapat mengembangkan kreatifitas dalam membuat media pembelajaranpowerpoint Interaktif untuk mengajarkan materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan kelas V SD Negeri Depok Bagi Peserta didik a. Peserta didik memiliki pengalaman baru dalam kegiatan belajar.

27 8 b. Peserta didik dapat memiliki keperdulian untuk menjaga lingkungan alam agar seimbang antar makhluk hidupnya dalam proses pembelajaran. 4. Bagi Sekolah a. Bagi sekolah dapat memiliki contoh media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1. b. Bagi sekolah dapat mempunyai bahan bacaan baru pada perpustakaan terkait dengan penelitian Research And Development (R&D) khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk kelas V SD Negeri Depok Bagi prodi PGSD Bagi prodi PGSD dapat memperolehi bahan bacaan baru pada perpustakaan terkait dengan penelitian Research And Development (R&D) khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1. E. Definisi Operasional 1. Media adalah alat bantu pendidikan, alat penyalur pesan, perantara dari pengirim pesan, ke penerima pesan yang merangsang pikiran, perasaan, perhatian, sera minat dari peserta didik dalam proses

28 9 pembelajaran agar tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. 2. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan berbagai macam aplikasi yang terdapat di dalamnya seperti video, gambar, animasi dan yang lainnya. 3. Pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif adalah pengembangan media Powerpoint dapat mengintegrasi dua fungsi dalam satu medium yang disebut dengan perangkat komputer. Komputer dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi menjadi sebuah media yang menarik seperti Powerpoint Interaktif. 4. Pembelajaran adalah proses kegiatan guru mengajar kepada peserta didik dengan terjadinya interaksi antara guru, peserta didik, dan sumber belajar pada lingkungan belajar agar terjadi proses mendapatkan ilmu pengetahuan. 5. Hakikat IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi di alam, yang dapat dicari tahu dengan sistematis untuk menguasai pengetahuan. 6. Materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan merupakan materi yang mempelajari mengenai cara adaptasi makhluk hidup, cara makhluk hidup mempertahankan diri, dan cara mendapatkan makan.

29 10 F. Spesifikasi Produk Adapun produk yang diharapkan oleh peneliti dalam pengembangan media adalah sebagai berikut : 1. Powerpoint Interaktif merupakan media dalam pembelajaran yang berisi materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan. 2. Media pembelajaran memuat beberapa komponen: a. Teks b. Image c. Video pembelajaran 3. Media pembelajaran yang dibuat terdapat beberapa menu yaitu: a. Pembukaan: 1) Judul media 2) Kompetensi dasar b. Kompetensi yang berisi: 1) Standar kompetensi 2) Kompetensi dasar 3) Indikator pembelajaran 4) Tujuan pembelajaran c. Materi pembelajaran yaitu berisi tentang materi yang disajikan dengan teks, image, dan video yang akan diajarkan. d. Diskusi kelompok berisi tentang tugas diskusi yang harus dilakukan peserta didik.

30 11 e. Kuis berisi tentang soal-soal yang berhubungan dengan materi yang telah disampaikan. 4. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif menggunakan tombol navigasi untuk mempermudah pengguna. 5. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif didesain menarik dan dapat merangkum materi pembelajaran. 6. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik. 7. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif memperhatikan perkembangan peserta didik dapat dilihat dari indikator yang telah disusun. 8. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dilengkapi dengan gambar menarik, teks yang tidak monoton, animasi-animasi yang beragam, gambar-gambar yang sesuai dengan materi, adanya video yang dapat menarik perhatian peserta didik, serta adanya kuis-kuis yang menarik. 9. Pada media pembelajaran Powerpoint Interaktif menggunakan Microsoft Powerpoint Pengguna dapat membuka file Powerpoint Interaktif jika mempunyai Microsoft Powerpoint pada komputer. 10. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif ini dimasukkan pada CD dan dapat dibuka jika mempunyai Microsoft Powerpoint. 11. Media Powerpoint Interaktif yang dikembangkan hanya untuk pegangan guru.

31 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab 2 yang berupa landasan teori ini akan membahas empat bahasan yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. A. Kajian Pustaka Pada kajian pustaka memuat sembilan bahasan, yaitu teori perkembangan anak, media pembelajaran, media pembelajaran berbasis TIK, Media pembelajaran Powerpoint, model pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif, pembelajaran, pembelajaran IPA di SD, Ilmu Pengetahuan Alam. 1. Teori Perkembangan Anak Piaget (dalam Susanto, 2013: 77-79) menyatakan bahwa setiap tahap perkembangan kognitif memiliki karakteristik yang berbeda secara garis besarnya dikelompokkan ke dalam 4 tahap yaitu tahap sensori motor, tahap pra operasional, operasional konkrit, dan tahap operasional formal. Empat tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap sensori motor (usia 0-2 tahun) Pada tahap sensori motor terdapat pada anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini belum memasuki usia sekolah. 12

32 13 b. Tahap pra-operasional Pada tahap pra-operasional terdapat pada anak usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Peserta didik suka meniru perilaku orang lain (khususnya orangtua dan guru) yang pernah dilihat ketika orang lain itu merespon terhadap perilaku orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi pada masa lampau. Peserta didik mulai menggunakan kata-kata yang benar dan mampu pula mengekspresikan kalimat pendek secara efektif. c. Tahap operasional konkret Anak pada tahap ini terdapat pada usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, peserta didik sudah mampu mulai memahami aspek kumulatif materi, mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya dan mampu berpikir sistematis mengenai benda dan peristiwa yang konkret. d. Tahap operasional formal Anak pada tahap ini terdapat pada usia tahun. Pada tahap ini, peserta didik sudah menginjak usia remaja, perkembangan kognitif peserta didik pada tahap ini memiliki kemampuan mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif baik secara simultan (serentak) maupun berurutan.

33 14 Dengan mengacu pada teori perkembangan kognitif Piaget tersebut, anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun). Peserta didik pada rentang usia ini mulai menunjukkan perilaku belajar yang berkembang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1) Anak mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak. 2) Anak mulai berpikir secara operasional, yakni anak mampu memahami aspek kumulatif materi. 3) Anak dapat menggunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasi benda-benda yang bervariasi beserta tingkatannya. 4) Anak mampu membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan menggunakan hubungan sebab akibat. 5) Anak mampu memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, pendek dan berat. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan diperoleh dari kegiatan belajar yang dilakukan langsung oleh anak atau peserta didik, yang sebenarnya bukan sesuatu yang diturunkan dari guru, melainkan sesuatu yang berasal dari anak itu sendiri. Belajar merupakan sebuah penemuan secara spontan oleh peserta

34 15 didik. Pada usia SD anak masuk dalam tahap operasional konkrit yaitu peserta didik sudah mampu mulai memahami aspek kumulatif materi, mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya dan mampu berpikir sistematis mengenai benda dan peristiwa yang konkret. 2. Media pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Sanaky (2013: 4) menjelaskan bahwa media adalah sebuah alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran dalam proses mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Smaldino, dkk (2008: 7) berpendapat bahwa media merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Sukiman (2012: 28) memaparkan bahwa media pembelajaran memiliki pengertian yaitu media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Sanjaya (2013: 57) mendeskripsikan bahwa media merupakan perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer dan lain sebagainya. Alat bantu tersebut meupakan media manakala

35 16 digunakan untuk menyalurkan informasi yang akan disampaikan. Sadiman (2009: 7) berpendapat bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasilhasil teknologi dalam proses belajar. Hal tersebut menuntut agar guru atau pengajar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah. Guru seharusnya dapat menggunkan media-media yang murah dan efisien untuk tujuan pembelajaran yang diharapkan, untuk itu pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi Hamalik (dalam Kustandi, 2011: 7) berikut ini : 1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. 2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. 3) Seluk beluk proses belajar 4) Hubungan antara metode mengajar dan media pembelajaran. 5) Nilai atau manfaat metode pendidikan dalam pembelajaran. 6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan. 7) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran.

36 17 8) Berbagai alat dan teknik media pendidikan. 9) Usaha inovasi dalam media pendidikan Berbagai macam definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu pendidikan, alat penyalur pesan, perantara dari pengirim pesan, ke penerima pesan yang merangsang pikiran, perasaan, perhatian, sera minat dari peserta didik dalam proses pembelajaran agar tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. b. Fungsi Media Pembelajaran Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2010: 19) mengemukakan bahwa terdapat empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif dan kompensatoris. Berikut akan dijelaskan satu persatu secara rinci. 1) Fungsi Atensi. Fungsi atensi media merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.

37 18 2) Fungsi Afektif Fungsi afektif media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap peserta didik, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. 3) Fungsi Kognitif Fungsi kognitif media terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi Kompensantoris Fungsi kompensantoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu peserta didik yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Kemp dan Dayton (dalam Kustandi, 2010: 20) mengungkapkan bahwa fungsi media pembelajaran ada 3 yaitu

38 19 memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekolompok peserta didik. Isi dan bentuk penyajian bersifat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Fungsi dari media menurut Hamalik (1994: 12) meliputi sebagai berikut : 1) Fungsi Edukatif Media Fungsi utama dari setiap kegiatan media ialah mendidik, karena memberikan pengaruh pendidikan. Itu terlihat dari anak yang dapat mendapatkan informasi tidak hanya dari guru tetapi juga dari media apapun seperti poster, televisi dan yang lainnya. 2) Fungsi Sosial Media Media bukan hanya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan, akan tetapi akan memberikan konsep yang sama pada setiap orang. Ini akan berpengaruh kepada kehidupan sosial peserta didik.

39 20 3) Fungsi Ekonomis Media Media akan memberikan fungsi ekonomis, guru ataupun pengajar dapat menghemat biaya jika menggunakan media yang sederhana dan tepat. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, peneliti menyimpulkan bahwa media berfungsi sebagai daya tarik bagi peserta didik untuk berkonsentrasi mengikuti pembelajaran, memberikan lambang visual agar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi tidak hanya dari guru tetapi dari media apapun, mengakomodasi peserta didik yang lambat memahami pelajaran yang disajikan dengan teks, dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang. c. Jenis-jenis Media Pembelajaran Arsyad (2014: 31) mengatakan bahwa berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan sebagai berikut ini: 1) Media hasil teknologi cetak Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto, atau representasi fotografik dan reproduksi. Materi cetak

40 21 dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kelayakan materi pembelajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak. Dua komponen pokok teknologi ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual, membaca, memproses informasi, dan teori belajar. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berikut: teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang, baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif, teks dan visual ditampilkan statis (diam), pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual, baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada peserta didik dan informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai. 2) Media hasil teknologi audio-visual Media audio-visual merupakan seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Perpaduan yang dihasilkan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk alam kategori media audio-visual adalah televisi, video-vcd, sound slide dan film.

41 22 3) Media hasil teknologi yang berdasarkan Komputer Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus sehingga pembelajatan lebih optimal. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan pengajar untuk merealisasikan pembelajaran dengan menggunakan komputer dan projector. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer cenderung bersifat integratife (terpadu) dengan memberikan penekanan pada berbagai kompetensi yang ingin dicapai dengan pengalaman belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan gerakan (animasi) dan mengintegrasikan teknologi secara lebih penuh pada pembelajaran. Rusman (2011:62) menyatakan bahwa jenis-jenis media pembelajaran ada 5 yaitu : 1) Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak dapat diproyeksikan yang biasanya berupa gambar diam atau gambar bergerak. 2) Media audio, yaitu media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para peserta didik untuk mempelajari bahan ajar.

42 23 3) Media audio-visual, yaitu media yang merupakan kombinasi antara audio dan visual atau media pandang-dengar. 4) Kelompok media penyaji ini diungkapkan ke dalam 7 jenis yaitu: (a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b) kelompok kedua; media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga; media audio, (d) kelompok keempat; media audio, (e) kelompok kelima; media gambar hidup atau film, (f) kelompok keenam; media televisi, dan (g) kelompok ketujuh; multimedia. 5) Media objek dan media interaktif berbasis komputer. Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukuran, bentuk, berat, susunan, warna, fungsi dan sebagainya. Berdasarkan pemaparan di atas peneliti menyimpulkan bahwa jenis media sangat banyak yaitu media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media penyaji. d. Manfaat Media Pembelajaran Sanjaya (2012: 70) mengungkapkan bahwa media memiliki banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya pembelajaran. berikut ini merupakan manfaat media antara lain :

43 24 1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video, audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan. Contohnya ketika guru akan menjelaskan materi penyesuaian diri pinguin terhadap tempat hidupnya guru dapat menayangkan video. 2) Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu. Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkrit sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. 3) Menambah gairah dan motivasi belajar peserta didik. Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar peserta didik sehingga perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Misalnya guru akan menjelaskan materi mengenai penyesuaian burung terhadap bentuk paruh ataupun jenis kaki terhadap jenis makanannya. Sanaky (2013: 5) menyatakan bahwa manfaat media pembelajaran secara umum maupun khusus merupakan alat bantu bagi pengajar dan pembelajar. Jadi manfaat media pembelajaran adalah: 1) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

44 25 2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik. 3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak dan pengajar tidak kehabisan tenaga. 4) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Berdasarkan pemaparan di atas mengenai manfaat media peneliti dapat menyimpulkan bahwa media memiliki manfaat yang banyak baik bagi pengajar maupun bagi pembelajar. Pembelajar dapat termotivasi lebih lagi karena adanya media, materi akan lebih jelas jika diajarkan menggunakan media, pembelajar juga akan memiliki aktivitas sehingga tidak cepat bosan dalam belajar. e. Prinsip Pengembangan Media Kethut dan Aristo (2008: 4) menyatakan bahwa adapun prinsip dalam pengembangan media meliputi: pertama, media harus dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional. Kedua, harus diingat bahwa media presentasi berfungsi sebagai alat bantu mengajar, bukan merupakan media pembelajaran yang akan dipelajari secara mandiri oleh sasaran.

45 26 Ketiga, pengembangan media presentasi seyogyanya mempertimbangkan atau menggunakan secara maksimal segala potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh jenis media ini. Unsur yang perlu didayagunakan pada pembuatan media presentasi ini antara lain memiliki kemampuan untuk menampilkan teks, gambar, animasi dan unsur audio visual. Sedapat mungkin unsur-unsur tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pembuatan media presentasi yang akan dibuat. Keempat, prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian. Materi yang disajikan harus benar substansinya dan disajikan secara menarik pula. Sanjaya (2012: 74) memaparkan bahwa berikut ini merupakan prinsip pengembangan media yaitu sebagai berikut : 1) Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah peserta didik belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan peserta didik, bukan dipandang dari sudut kepentingan guru. 2) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar untuk membantu peserta didik belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

46 27 3) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. setiap materi pembelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksitas. Materi yang akan digunakan harus sesuai dengan kompleksitas materi pelajaran. 4) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Peserta didik yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian pula sebaliknya, peserta didik yang memiliki kemampuan penglihatan yang kurang, akan sulit menangkap bahan pembelajaran yang disajikan melalui media visual. 5) Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memperhatikan efektifitas penggunaanya. 6) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. Sering media yang kompleks terutama media-media mutakhir seperti media komputer, LCD, dan media elektronis lainnya memerlukan kemampuan khusus dalam mengoperasikannya.

47 28 Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti dapat menyiimpulkan bahwa prinsip pembuatan media harus dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional, media harus digunakan untuk mempermudah peserta didik belajar dalam upaya memahami materi, media harus digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, media harus sesuai dengan materi pembelajaran, media harus sesuai minat, kebutuhan, kondisi peserta didik, media harus memperhatikan efektifitas dan efisiensi, dan media harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. 3. Media Pembelajaran Berbais Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis TIK Sanjaya (dalam Tatang, 2012: 99) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto gambar, grafik, televisi, dan komputer. Rusman (2011: 60) mengungkapkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambarbergerak, (video dan animasi) dengan

48 29 menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Sanaky (2013: 207) menjelaskan bahwa media pembelajaran TIK merupakan suatu hal baru bagi sekolah-sekolah di Indonesia. Penggunaan media berbasis TIK sebagai media pembelajaran harus mempunyai kemampuan untuk meningkatkan motivasi belajar dari pembelajar selain itu juga harus mampu merangsang pembelajar untuk apa yang telah dipelajari dan memberikan rangsangan baru bagi pembelajar. Dengan demikian media TIK yang baik akan memiliki kemampuan untuk mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan mendorong pembelajar. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan berbagai macam aplikasi yang terdapat di dalamnya seperti video, gambar, animasi dan yang lainnya. Media pembelajaran berbasis TIK diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan mendorong pembelajar. b. Manfaat Media Pembelajaran Berbasis TIK Sanaky (2013: 5) menyatakan bahwa manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut :

49 30 1) Pengajaran lebih menarik perhatian sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik. 2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran dengan baik. 3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan guru, peserta didik tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga. 4) Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya menengarkan penjelasan dari guru saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti : mengamati, melakukan, dan lain-lain. Arsyad (2013: 29) memaparkan beberapa manfaat media pembelajaran berbaiss TIK yaitu: 1) Media pembelajaran berbasis TIK dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa. 3) Media pembelajaran berbasis TIK dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, da waktu;

50 31 a) Objek atau benda yang terlalu besar dapat ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide atau film. b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan film, slide, atau gambar. c) Kejadian yang terjadi dimasa lalu dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide di samping secara verbal. d) Kejadian yang membahayakan dapat disimulasikan mealalui media komputer, film, dan video. 4) Media pembelajaran berbasis TIK dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran berbasis TIK adalah dapat menarik perhatian, memudahkan memahami materi, mengatasi keterbatasan indera, memberikan kesamaan pengalaman peserta didik dalam melakukan pembelajaran. c. Kelebihan Media Pembelajaran Berbasis TIK Prawiradilaga (2013: 19) mengungkapkan bahwa kelebihan pembelajaran berbasis TIK adalah sebagai berikut: 1) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat siswa untuk belajar.

51 32 2) Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan cepat atau sangat lambat menjadi lebih lebih sistematis dan sederhana. 3) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh kehadapan siswa melalui ilustrasi-ilustrasi atau program video. 4) Memperbesar objek jutaan kali dengan menggunakan mikroskop kamera, sehingga hasil dapat dilihat dengan jelas. 5) Menampung sejumlah besar siswa untuk mempelajari materi dalam waktu yang sama. 6) Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya kehadapan siswa tanpa resiko. d. Kelemahan Media Pembelajaran Berbasis TIK `Sutopo (2012: 2) menjelaskan bahwa kelemahan media pembelajaran berbasis TIK adalah sebagai berikut: 1) Tenaga pendidik dan profesional kurang bisa memanfaatkan kebijakan standarisasi dalam pembelajaran menggunakan TIK. 2) Kurang bisa memanfaatkan infrastruktur jaringan dan konten. 3) Belum mempersiapkan sumber daya manusia di lingkungan pendidikan. e. Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Arsyad (2013: 164) mengungkapkan bahwa Microsoft Powerpoint merupakan program aplikasi presentasi yang banyak digunakan orang untuk mempresentasikan slidenya. Microsoft Powerpoint juga

52 33 digunakan untuk membantu merancang dan membuat presentasi yang baik, menampilkan slide secara menarik dan professional, menambah berbagai macam efek khusus pada slide, mencetak slide ke kertas, mengemas presentasi ke dalam sebuah CD yang siap digunakan di mana saja, serta bila perlu menempatkannya sebagai halaman Web di server internet atau intranet. Darmawan (2011: 162) juga menambahkan bahwa Microsoft Powerpoint merupakan programer pembelajaran komputer yang sangat menguntungkan, hal ini dapat dilihat pada beberapa versi Microsoft Powerpoint yang semakin maju dengan kelengkapan fitur-fitur yang semakin lengkap. Fasilitas Microsoft Powerpoint dapat digunakan untuk memprogram model pembelajaran interaktif. Adapun peranan media Powerpoint: 1) Penggunaan media ini akan lebih efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2) Dapat digunakan sebagai penyaji dan penyalur pesan, dapat mewakili pengajar untuk menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan menarik. 3) Merangsang proses belajar. Desain yang menarik dan menyenangkan akan mendorong motivasi pembelajar untuk belajar. 4) Menciptakan lingkungan belajar yang tidak monoton. 5) Menyajikan materi pelajaran yang sistematis dan logis

53 34 6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten Berdasarkan pemaparan di atas, media Powerpoint merupakan program aplikasi presentasi yang banyak digunakan orang untuk mempresentasikan slidenya, programer pembelajaran komputer yang sangat menguntungkan, fasilitas Microsoft Powerpoint dapat digunakan untuk memprogram model pembelajaran interaktif yang dapat diterapkan pada sekolah dasar. f. Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif. Darmawan (2011: 161) memaparkan bahwa dalam membangun sebuah program pembelajaran interaktif berbasis komputer atau dalam konteks multimedia, sebenarnya banyak software yang dapat dimanfaatkan. Sebagaimana yang akan dipaparkan oleh peneliti pada bagian ini yaitu, Microsoft Powerpoint. Sanjaya (2010: 219) menyatakan bahwa teknologi saat ini pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya seperti slide, OHT dan lain sebagainya. Berbagai perangkat lunak yang di dalam komputer dikembangkan sehingga penampilan presentasi lebih menarik, misalnya pada Microsoft Powerpoint yang dikembangkan oleh Microsoft inc. Rusman (2015: 300) menyatakan Microsoft Powerpoint merupakan program komputer untuk presentasi yang sikembangkan oleh Microsoft. Program Powerpoint merupakan salah satu software yang dirancang untuk menampilkan multimedia yang menarik, mudah

54 35 dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data. Informasi yang disampaikan dalam Powerpoint akan dimuat dan diprogram sedemikian rupa sehingga anak akan lebih tertarik untuk belajar. Penyajian informasi dapat dilakukan dengan cara: a) Menyisipkan objek pada Powerpoint Objek yang dapat disisipkan pada Powerpoint dapat berupa teks gambar, suara dan video. b) Membuat tampilan menarik Ada beberapa fasilitas yang disediakan untuk membuat tampilan menarik seperti fasilitas design untuk background dan animation untuk pergerakan teks dan gambar. c) Membuat Hyperlink Fasilitas ini sangat penting dan sangat mendukung pembuatan media interaktif. Dengan hyperlink suatu slide dapat terhubung ke slide lain, aplikasi lain atau ke jaringan internet. Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan pemberian umpan balik secara langsung terhadap proses pembelajaran. Hubungan dengan slide atau aplikasi lain akan memperkaya fasilitas yang mendukung pembelajaran. Berdasarkan pernyataan dari para ahli pengembangan media dapat disimpulkan bahwa Powerpoint dapat mengintegrasi dua fungsi dalam satu medium yang disebut dengan perangkat komputer. Komputer

55 36 dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi menjadi sebuah media yang menarik seperti Powerpoint Interaktif. Powerpoint yang sederhana dapat dikembangkan menjadi media Powerpoint Interaktif yang menarik dengan adanya banyak menu yang dapat digunakan secara tidak berurutan. g. Kelebihan dan Kelemahan Media Powerpoint Interaktif Murti (2013: 4) mengungkapkan kelebihan serta kelemahan dari media Powerpoint adalah sebagai berikut: 1) Kelebihan media Powerpoint yaitu (a) guru atau pengajar bebas menulis apa saja, (b) menampilkan gambar apa saja, (c) menampilkan animasi (gambar bergerak) dan video (film) sesuai kebutuhan, (d) bisa disimpan dan digunakan kembali kapan saja, sedangkan papan tulis hanya sekali pakai karena apa yang ditulis pada papan tulis hari ini tidak bisa digunakan lagi saat mengajar berikutnya, (e) media powerpoint juga mampu menyajikan teks, gambar, animasi, dan video yang tidak mungkin dibuat di papan tulis. Itulah beberapa keunggulan media digital dibandingkan media papan tulis. 2) Kelemahan ini dapat teratasi, yaitu bagi sekolah-sekolah yang mampu mengadakan alat-alat tersebut dengan pengajarpengajarnya yang telah mahir menggunakan dan mampu mendesain pesan melalui program komputer Microsoft

56 37 Powerpoint. Tidak memerlukan bantuan operator, dan dapat mengoperasikan sendiri. Sanaky (2013: 155) menjelaskan bahwa dalam penggunaan media Powerpoint memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dari penggunaan media yaitu meliputi : 1) Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas. 2) Memberikan kemungkinan tatap muka dan pemberi pesan dapat mengamati respons dari penerima pesan atau pembelajar. 3) Memberikan kemungkinan pada penerima pesan mencatat. 4) Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan. 5) Memungkinkan penyajian dengan berbagai kombinasi warna. 6) Dapat disusun kembali berdasarkan urutan materi atau sekuens belajar dan dapat dipergunakan berulang-ulang. 7) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena Kontron sepenuhnya pada komunikator. 8) Lebih sehat bila dibandingkan dengan papan tulis. 9) Tidak memerlukan penggelapan ruangan. 10) Mendorong motivasi pembelajar untuk belajar. Sanaky (2013: 21) menguraikan bahwa kelemahan dari penggunakan media Powerpoint interaktif, meliputi: 1) Pengadaannya mahal dan tidak semua sekolah dapat memiliki.

57 38 2) Media ini memerlukan perangkat keras (hardware) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yaitu komputer dan LCD. 3) Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila menggunakan teknik-teknik penyajian (animasi) yang kompleks. 4) Diperlukan keterampilan khusus dan kerja yang sistematis untuk menggunakannya. 5) Menuntut keterampilan khusus dan kerja yang sistematis untuk menggunakannya. 6) Menuntut keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada disain program komputer Powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan. 7) Bagi pemberi pesan yang tidak memiliki keterampilan menggunakan, dapat memerlukan operator atau pembantu khusus. 8) Selalu saja terjadi kerusakan hardisk, padat dan diserang virus. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kelebihan dan kelemahan Powerpoint yaitu praktis karena dapat memuat materi dalam bentuk tulisan, gambar, video, bahkan animasi serta dapat disimpan dengan mudah serta dapat menarik minat dari peserta didik untuk belajar. Kelemahan dari Powerpoint yaitu alat-alat tidak tersedia disemua sekolah, memerlukan pengajar yang bisa dalam menggunakan media TIK.

58 39 4. Pembelajaran Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 (dalam Susanto 2014: 19) pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses mendapatkan ilmu pengetahuan, penguasaan terhadap apa yang disampaikan pendidik. Menurut Sugiyono dan Hariyanto (dalam Muhamad, 2013: 131) mengatakan bahwa pembelajaran sebagai sebuah kegiatan guru mengajar atau membimbing siswa menuju proses pendewasaan diri. Sedangkan Saefuddin (2014: 3) menjelaskan pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkunganya. Berdasarkan paparan di atas, pembelajaran dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan guru mengajar kepada peserta didik dengan terjadinya interaksi antara guru, peserta didik, dan sumber belajar pada lingkungan belajar agar terjadi proses mendapatkan ilmu pengetahuan. 5. Pembelajaran IPA SD Samatowa (2011: 5) menjelaskan bahwa IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting, struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuan. Oleh karena itu, anak-anak perlu

59 40 diberikan kesempatan untuk berlatih ketrampilan-ketrampilan proses IPA dan perlu dimodifikasikan sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah anak dapat menyadari keterbatasan pengetahuan, memliki rasa ingin tahu menggali berbagai pengetahuan baru dan akhirnya dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Susanto (2013: 171) menyatakan pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia biolagi dan fisika. Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan 2006 (dalam Susanto, 2013: 171) dimaksudkan untuk: 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan- Nya. 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

60 41 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memlihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkkan pendidikan ke SMP. Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 7) mengatakan bahwa anakanak sebelum masuk ke sekolah dasar biasanya sudah membawa ide dasar sains berdasarkan fenomena-fenomena alam yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari. anak-anak belajar sains melalui konsep yang mereka ciptakan sendiri. Dengan demikian, IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalahmasalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Melalui pembelajaran dan pengembangan potensi diri pada pembelajaran IPA, peserta didik akan memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena dan perubahan-perubahan di lingkungan sekitar dirinya. Guru sebagai fasilitator harus mampu menyajikan pengetahuan yang mendukung kebutuhan peserta didik.

61 42 Pembelajaran dan pengembangan potensi ini merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam memasuki dunia teknologi, termasuk teknologi informasi pada era globalisasi h. Hakikat IPA Iskandar (2001: 2) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan alam dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Sedangkan Rizema (2013: 40) mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Samatowa (2011: 2) menjelaskan pengertian IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi di alam, yang dapat dicari tahu dengan sistematis untuk menguasai pengetahuan. Pendidikan ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar bermanfaat bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pembelajaran ilmu pengetahuan alam menekankan pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

62 43 i. Materi Penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan Haryanto (2012: 34) memaparkan bahwa penyesuaian diri makhluk hidup adalah sebagai berikut: a. Penyesuaian diri makhuk hidup terhadap lingkungan Salah satu ciri makhluk hidup adalah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut adaptasi. Adaptasi bertujuan untuk mempertahankan hidupnya. Tiap jenis makhluk hidup memiliki cara-cara adaptasi yang berbeda terhadap lingkungannya. Pinguin merupakan hewan yang hidup di daerah kutub yang bersuhu dingin. Sejak lahir pinguin memiliki bulu yang tebal. Bulu yang tebal ini membuatnya merasa hangat walaupun berada di daerah yang dingin. Hal ini merupakan bentuk penyesuaian diri pinguin terhadap lingkungannya. Selain itu tiap jenis tumbuhan juga punya cara-cara beradaptasi yang berbeda terhadap lingkungannya. Perbandingan tanaman kaktus dengan tanaman talas yaitu kedua tanaman ini memiliki banyak perbedaan yang disebabkan oleh tempat hidup yang berbeda. Namun pada dasarnya kedua tanaman ini menyesuaikan diri dengan dengan tujuan untuk mempertahankan hidup.

63 44 b. Cara Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan 1) Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan fungsinya. Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya. a) Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya. Perhatikan keanekaragaman bentuk paruh burung pada : serangga memiliki cara tersendiri untuk memperoleh makanannya. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebeda-beda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap. (1) Mulut pengisap Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang

64 45 memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga. (2) Mulut penusuk dan penghisap Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap. (3) Mulut penjilat Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah. (4) Mulut penyerap Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.

65 46 b) Unta Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama. c. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa. Contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini: 1) Bunglon Bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya.

66 47 2) Kalajengking Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah kelabang, lebah, dan ular. 3) Cumi-cumi Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerang tidak dapat melihatnya dan cumi-cumi dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut. 4) Siput Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya ke dalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya. 5) Cicak Cicak melindungi diri dari serangan musuh dengan memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus ini dapat

67 48 bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri. 6) Ikan paus Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara. d. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan Selain hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan, tumbuhan juga memiliki cara yang unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di tempat yang berbedabeda. Ada yang hidup di daerah kering ada pula yang hidupnya di air. Oleh karena itu, bentuk penyesuaian dirinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya. Berikut ini merupakan cara-cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

68 49 Berikut ini merupakan contoh tumbuhan yang hidup di darat. 1) Bambu Saat menyentuh bambu tangan akan terasa gatal. Hal ini karena bambu mempunyai rambut-rambut halus. Rambut-rambut halus tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal di kulit. 2) Salak, Bunga Mawar, dan Putri Malu Tanaman salak, bunga mawar, dan putri malu mempunyai duri. Duri ini untuk melindungi diri dari musuhnya. Duri tersebut dapat melukai hewan yang mencoba mengganggunya. 3) Pohon Nangka, Pohon Karet, dan Bunga Kamboja Jenis-jenis tumbuhan tersebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya. Getah yang menempel menyebabkan hewan sulit bergerak. Dengan demikian, tumbuhan tersebut terhindar dari gangguan hewan. 4) Pohon Jati Pohon jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kemarau. Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berle- bihan yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran daun pada musim kemarau juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan kedondong walaupun tidak sebanyak pada pohon jati.

69 50 5) Kaktus Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air. Berikut ini merupakan contoh tumbuhan yang hidup di air. 1) Teratai Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air. 2) Eceng Gondok Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons.

70 51 B. Penelitian yang Relevan Penelitian mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis TIK mengenai materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan merupakan suatu hal yang belum banyak dilakukan oleh para peneliti, sehingga masih sangat kurang sumber yang relevan dengan penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti mencoba menggunakan sumber lain yang hampir sama dengan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berikut ini adalah tiga penelitian relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) antara lain: Pertama, skripsi oleh Parida (2016) dengan judul Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016, penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar melalui penerapan media pembelajaran berbasis media berbasis IT pada kelas IV SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis dari penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media berbasis IT berupa Microsoft Powerpoint Interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata motivasi siswa dari kondisi awal 58,75 (sedang)

71 52 meningkat menjadi 77,65 (tinggi) pada siklus I dan menjadi 92,33 (tinggi) pada siklus II. Penggunaan media berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan 1. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dari presentase ketuntasan pada kondisi awal sebesar 35,71% meningkat menjadi 73,68% pada siklus I dan pada siklus ke II menjadi 100%. Ratarata nilai ulangan juga meningkat, dari kondisi awal 61,26% menjadi 81,26 pada siklus 1 dan menjadi 87,16 pada siklus II. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terletak pada jenis media berupa Microsoft Powerpoint Interaktif. Perbedaannya terletak pada jenis penelitian, pada penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kedua, skripsi oleh Nelci (2016) dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Makhluk Hidup Di Lingkunganku Unttuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1 penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk yang layak untuk digunakan. Penelitian pengembangan ini dikembangkan berdasarkan langkah-langkah pengembangan dari Borg & Gall. Selain itu dapat dilihat dari hasil penelitian pengembangan yang telah melalui tahap-tahap pengembangan, antara lain, validasi oleh pakar media pembelajaran berbasis TIK dan dua guru kelas IV SD, diperoleh skor rerata produk 3,4. Skor menunjukkan bahwa kualitas media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint

72 53 Interaktif yang mengacu kurikulum 2013 memiliki kualitas baik. Maka media pembelajaran berbasis TIK layak digunakan dalam pembelajaran. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terletak pada jenis media berupa Microsoft Powerpoint Interaktif dan menggunakan jenis penelitian R&D. Perbedaannya terletak pada kurikulum yang digunakan dan materi pemeblajaran. Ketiga, Kusprimanto (2014) melakukan penelitian mengenai pengembangan media Powerpoint dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif IPA Materi Pencernaan Pada Manusia untuk Siswa Kelas V Di SD N Pundung, Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Penelitian pengembangan ini dikembangkan berdasarkan langkah-langkah pengembangan dari Dick and Carey. Penelitian pengembangan ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk alternatif bagi guru dan siswa dalam pembelajaran berupa media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif. Setelah dilakukan pengujian di SD Negeri Pundung dapat diketahui bahwa media memiliki kriteria kelayakan baik, kriteria tersebut dapat dilihat dari hasil uji kelayakan media oleh ahli dan materi dengan rata-rata skor 4,0 dan 4,1. Sehingga berdasarkan hasil validasi ahli tersebut menunjukkan bahwa media yang dikembangkan memiliki kelayakan dari segi tampilan dan content. Kemudian pada uji coba dengan melibatkan peserta didik kelas V Sekolah Dasar, responden memberikan penilaian dengan rata-rata skor 4,25. Bardasarkan kriteria kelayakan maka media Powerpoint Materi Pencernaan pada Manusia memiliki kriteria kelayakan Sangat Baik. Pemberian penilaian Sangat Baik yang diberikan oleh

73 54 responden mengandung arti bahwa media yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan didukung tampilan dan content yang sangat baik sehingga dapat menarik perhatian siswa, mudah dalam penggunaan dan dapat menyampaikan pesan dengan baik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terletak pada jenis media berupa Powerpoint Interaktif. Perbedaannya terletak pada langkah pengembangan. Berdasarkan pemaparan dari tiga hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa media pembelajaran berbasis TIK membantu proses pembelajaran. Pembaharuan penelitian yang dilakukan peneliti sekarang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Penyesuaian Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan Untuk Siswa Kelas V SD Negeri Depok 1. Parida (2016) dengan judul Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Pembelajaran Berbsis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Nelci (2016) dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Makhluk Hidup Di Lingkunganku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1 Kusprimanto (2014) melakukan penelitian mengenai pengembangan media Powerpoint dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif IPA Materi Pencernaan Pada Manusia untuk Siswa Kelas V Di SD Negeri Pundung, Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Indriyanti (2017) yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup Terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1. Bagan 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan

74 55 Literatur di atas menggambarkan tentang judul penelitian yang pernah dilakukan oleh 3 peneliti sebelumnya, penelitian tersebut memiliki persamaan media yang dikembangkan. C. Kerangka Berpikir Pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) yang baik adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai, sehingga guru dituntut untuk memiliki pengetahuan terhadap materi yang akan diajarkan, tetapi juga memiliki keterampilan yang cukup untuk menjalankan proses pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan perkembangan anak yang sudah tertera sesuai dengan teori perkembangan piaget. Hasil analisis kebutuhan di SD Negeri Depok 1 diketahuai bahwa guru belum menggunakan media pembelajaran ataupun fasilitas yang disediakan oleh sekolah dengan maksimal. Guru menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran dan peserta didik hanya mendengarkan. Peserta didik kurang aktif saat pembelajaran dilakukan. Peserta didik mudah bosan saat pembelajaran dilakukan, mereka seringkali ramai dan sulit menangkap materi yang diajarkan oleh guru. Pengaruh yang terjadi saat peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru yaitu tidak menangkap materi yang diajarkan dan dampaknya peserta didik sulit untuk memahami materi yang diajarkan. Proses belajar mengajar yang menarik dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, dapat menarik perhatian peserta didik,

75 56 menghilangkan kebosanan dalam belajar kepada peserta didik, dan dapat membuat peserta didik paham dengan materi yang telah diajarkan, ini akan berefek baik untuk peserta didik. Pembelajaran yang menarik dapat dilihat dari penggunaan media. Peneliti menggunakan media berbasis Powerpoint Interaktif pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan untuk kelas V SD Negeri Depok 1 untuk membantu peserta didik dalam memahami materi tersebut. Tidak hanya itu fasilitas yang disediakan oleh sekolah akan terpakai secara maksimal, seperti LCD dan proyektor. Media pembelajaran berbasis TIK yang dikembangakan peneliti sesuai dengan langkah-langkah pengembangan menurut para ahlu. Langkah pengembangan menjadi acuan untuk mengembangkan media. D. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 3. Bagaimana prosedur pengembangan produk berupa media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1? 4. Bagaimana kualitas produk pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1 menurut para dosen ahli TIK? 5. Bagaimana kualitas produk pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap

76 57 lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1 menurut guru kelas V? 6. Bagaimana kualitas produk pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1 menurut hasil uji coba terbatas? 7. Bagaimana kualitas produk pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1 menurut hasil uji coba pemakaian?

77 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, peneliti membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sugiyono (2015: 297) menjelaskan bahwa metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, menguji keefktifan produk tersebut. Sependapat dengan pernyataan tersebut, Sanjaya (2013:129) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan atau (R&D) adalah proses pengembangan dan validasi produk pendidikan. Sugiyono juga berpendapat penelitian dan pengembangan atau (R&D) dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan. Berdasarkan pengertian di atas, penelitian dan pengembangan atau (R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan cara ilmiah yaitu meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validitas produk. Mengembangkan merupakan menyempurnakan atau memperbaiki produk yang telah ada supaya menjadi produk yang lebih efektif dan produktif. Menguji produk yang telah ada untuk mengetahui kualitasnya melalui ahli sesuai dengan bidangnya. Jadi penelitian 58

78 59 dan pengembangan atau (R&D) merupakan produk yang telah dikembangkan dan di validasi oleh para ahli di dalam bidangnya. Dengan demikian, peneliti memilih jenis penelitian ini untuk mengembangankan sebuah alat peraga dari salah satu material dalam pembelajaran Powerpoint Interaktif pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan untuk kelas V SD. Desain media pembelajaran berbasis TIK yang berupa Powerpoint Interaktif dikembangkan berdasarkan langkah pengembangan Borg dan Gall. Langkah-langkah tersebut seperti Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015: 298) dapat dilihat pada bagian berikut ini. Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Uji coba Pemakaian Revisi Desain Uji coba Produk Revisi Desain Revisi Produk Produksi Masal Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode R&D Borg And Gall Untuk lebih memahami bagan langkah-langkah pengembangan Borg dan Gall, peneliti akan menjelaskan sebagai berikut. 1. Potensi dan Masalah Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang sesuai yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah merupakan penyeimbangan antara yang diharapkan. Potensi dan masalah yang

79 60 dikemukakan dalam penelitian harus empiris (sesuai kenyataan yang ada). Data dan potensi masalah dapat diperoleh dari pengalaman sendiri, laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan perorangan atau instansi yang masih terkini sesuai perkembangan zaman. 2. Pengumpulan Data Data potensi dan masalah yang sudah ditemukan selanjutnya dikumpulkan dari berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian. 3. Desain Produk Desain produk yang dihasilkan pada langkah ini adalah desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Dalam penelitian produk yang dihasilkan yaitu media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif. Produk ini diharapkan lebih praktis, plebih produktif dan lebih efisien. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk baru yang dihasilkan. Validasi dilakukan dengan cara menghadirkan pakar ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar ahli diminta untuk menilai desain produk yang selanjutnya peneliti dapat mengetahui kelebihan dan kelemahannya.

80 61 5. Revisi Desain Revisi desain dilakukan setelah produk baru divalidasi. Revisi desain merupakan kegiatan memperbaiki desain produk yang didasarkan pada saran-saran ditahap validasi ahli. 6. Uji Coba Produk Tahap ini dilakukan secara terbatas, tujuan dilakukan pengujian ini adalah untuk mendapatkan informasi apakah desain produk baru yang dihasilkan lebih efektif dan efesien atau tidak. 7. Revisi Produk Revisi produk dilakukan setelah melakukan uji coba produk secara terbatas. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu merevisi desain produk berdasarkan hasil dari uji caba secara terbatas. 8. Uji Coba Pemakaian Pada tahap ini dilakukan uji coba produk secara nyata. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan terhadap produk yang telah dibuat. 9. Revisi Produk Revisi produk pada tahap ini dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian terdapat kekurangan. 10. Produksi Masal Produksi masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan dinyatakan efektif dan layak diproduksi masal.

81 62 Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti membatasi pada 9 langkah prosedur pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian dan media pembelajaran berbasis TIK yang akan dibuat hanya khusus untuk pegangan guru, sehingga hanya dibutuhkan dua orang pakar ahli untuk melakukan validasi. Selain itu, subjek dalam penelitian ini yaitu siswa SD kelas V yang cangkupannya sedikit. B. Setting Penelitian Setting penelitian dalam pengembangan media Powerpoint Interaktif akan membahas tentang objek penelitian, subjek penelitian, dan lokasi penelitian. 1. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis TIK Powerpoint Interaktif pada mata pelajaran IPA materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas V SD Negeri Depok 1 dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 anak, dengan peserta didik perempuan 10 orang dan peserta didik laki-laki 20 orang.

82 63 3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Depok 1 pada bulan Juli 2016 sampai dengan bulan Oktober SD Negeri Depok 1 terletak di Jalan Raya Tajem, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini terletak di dalam gang, tidak jauh dari jalan raya Tajem. Gedung sekolah ini memiliki 22 ruang, diantaranya: satu ruang kepala sekolah, 12 ruang kelas dari kelas I VI, satu ruang perpustakaan, satu ruang dapur, empat ruang kamar mandi, satu mushola dan satu ruang UKS. Pemilihan SD Negeri Depok 1 sebagai tempat penelitian karena berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan di SD Negeri Depok 1 melalui wawancara dengan guru terdapat permasalahan terkait pembelajaran khususnya dalam media pembelajaran. 4. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan pada tahun ajaran 2016/2017, yaitu mulai dari bulan Juni sampai bulan Januari. Penelitian ini diawali dengan analisis kebutuhan di SD dan berakhir pada pembuatan produk akhir berupa Powerpoint Interaktif Jadwal penelitian yang dilakukan seperti pada tabel berikut ini : Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan Bulan Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb Mrt Apr Mei 1 Analisis kebutuhan 2 Pengumpulan data 3 Desain Produk 4 Validasi Desain 5 Revisi Desain

83 64 6 Uji coba Produk terbatas 7 Revisi produk 8 Uji coba pemakaian produk 9 Revisi produk 10 Penyusunan skripsi 11 Sidang skripsi Berdasarkan tabel di atas merupakan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis kebutuhan pada bulan Juni, pengumpulan data pada bulan Juli sampai dengan Agustus, desain produk pada bulan Agustus, validasi desain pada bulan September sampai bulan Oktober, revisi desain pada bulan September sampai bulan Oktober, uji coba produk terbatas pada bulan Oktober, revisi produk pada bulan November, uji coba pemakaian pada bulan November, revisi produk pada bulan Desember, penyusunan skripsi pada bulan Januari sampai bulan April, sidang skripsi pada bulan Mei. C. Prosedur Pengembangan Peneliti dalam penelitian ini menggunakan research and development (R&D). Penelitian R&D terdapat beberapa langkah yang setiap langkahnya merupakan proses kegiatan untuk mencapai hasil dari sebuah produk pembelajaran. Setiap langkah dikerjakan dengan teliti karena akan berdampak pada langkah berikutnya. Media pembelajaran berbasis TIK dikembangkan berdasarkan prosedur pengembangan R&D Borg and Gall. Peneliti hanya menerapkan 9 langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk akhir berupa media

84 65 pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan kelas V SD Negeri Depok 1. Adapun langkah-langkah pengembangan yaitu sebagai berikut ini. Analisis kebutuhan Hasil wawancara analisis kebutuhan Langkah 1 Potensi dan Masalah Langkah 2 Pengumpulan data Wawancara Kajian dokumen Penyusunan bahan-bahan pembelajaran Langkah 3 Desain Produk Mengumpulkan gambar, video, animasi Membuat program dalam aplikasi Powerpoint Interaktif Langkah 4 Validasi Desain Validasi media pembelajaran oleh ahli pakar media pembelajaran TIK dan guru SD Langkah 5 Revisi Desain Revisi media pembelajaran berdasarkan saran ahli media TIK Angket respon siswa Validitas dan reliabilitas Langkah 6 Uji Coba Produk Validasi siswa Uji coba terbatas Evaluasi Formatif Langkah 7 Revisi Produk Revisi produk dari uji coba terbatas Langkah 8 Uji coba pemakaian Langkah 9 Revisi Produk akhir Prototipe produk akhir media pembelajaran berbasis TIK Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK

85 66 Langkah-langkah dalam tabel ini akan dijelaskan secara terperinci pada bagian berikut ini. Langkah 1 : Potensi Dan Masalah Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah diperoleh dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara mewawancarai guru yaitu Bapak H pada tanggal 20 Juni 2016 pukul WIB di ruang kelas V. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan potensi dan masalah tentang pemahaman guru terhadap penggunaan atau penerapan media pembelajaran berbasis TIK. Langkah 2 : Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara. Hasil dari wawancara akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan produk berupa media pembelajaran berbasis TIK. Selain melalui wawancara, peneliti juga mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan pengembangan produk dengan cara studi pustaka mencari bahan dari internet, dan mencari dari sumber lainnya. Langkah 3 : Desain Produk Desain produk dilakukan berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan. Desain awal dilakukan dengan menentukan materi pembelajaran IPA, selanjutnya memilih standar kompetensi dan dan kompetensi dasar yang sesuai dengan materi, kemudian peneliti melakukan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang ingin dicapai. Pada tahap selanjutnya peneliti merancang

86 67 RPP. Barulah peneliti merancang media pembelajaran berbasis TIK sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Media pembelajaran berbasis TIK yang dikembangkan yaitu berupa media Powerpoint Interaktif. Langkah 4 : Validasi Desain Produk yang telah dibuat, selanjutnya divalidasi oleh pakar ahli. Peneliti menggunakan validator pakar untuk mengevaluasi desain produk media pembelajaran berbasis TIK. Validasi dilakukan oleh empat orang pakar ahli yaitu dua dosen dan dua guru kelas V. Kegiatan validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan serta kelemahan dari desain produk yang telah dibuat dan dikembangkan, selain itu juga digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan produk akhir. Langkah 5 : Revisi Desain Revisi desain dilakukan setelah desain divalidasi atau dievaluasi oleh para pakar ahli. Revisi desain dilakukan untuk memperbaiki kelemahan desain berdasarkan penilaian oleh validator. Hasil revisi ini akan menjadi prototipe atau produk akhir berupa media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif. Langkah 6 : Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan secara terbatas pada peserta didik. Uji coba terbatas ini dilakukan di SD Negeri Adisucipto 1 pada peserta didik kelas 5 dengan jumlah peserta didik 20. Uji coba terbatas ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelebihan dan kelemahan dari produk yang

87 68 akan dikembangkan. Peneliti juga melakukan validasi produk yang dilakukan oleh peserta didik serta pemberian angket kuesioner untuk merevisi produk. Langkah 7: Revisi Produk Revisi produk dilakukan setelah memperoleh hasil dari uji coba terbatas. Revisi dilakukan berdasarkan validasi produk dari para peserta didik. Hasil revisi ini akan digunakan sebagai produk media yang diuji cobakan pada tahap selanjutnya. Langkah 8 : Uji Coba Pemakaian Uji coba pemakaian dilakukan secara nyata menggunakan produk yang sudah direvisi. Uji coba dilakukan terhadap peserta didik di SD Negeri Depok 1 Yogyakarta dengan jumlah 30 peserta didik. Setelah selesai mengoperasikan media, peneliti meminta peserta didik untuk mengisi kuesioner yang dibagikan peneliti. Pada tahap ini produk tetap dinilai kekurangannya, tujuannya untuk perbaikan pada tahap selanjutnya. Langkah 9 : Revisi Produk Akhir Langkah ini dilakukan berdasarkan uji coba pemakaian. Apabila masih terdapat kelebihan dan kekuranagan yang masih perlu diperbaiki. D. Teknik Pengumpulan Data Salah satu komponen dalam penelitian adalah pengumpulan data oleh peneliti. Tujuan diadakannya pengumpulan data yaitu untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner.

88 69 1. Wawancara. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai media pembelajaran berbasis TIK. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur. Peneliti melakukan wawancara pra penelitian terhadap guru mengenai analisis kebutuhan. Wawancara analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam pengembangan sistem pembelajaran. Wawancara ini dilakukan untuk menemukan permasalahan yang terkait dengan media pembelajaran berbasis TIK pada kelas V SD Negeri Depok 1. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa guru, yaitu dengan guru Bapak H dari SD Negeri Depok Kuesioner Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang bertujuan untuk membantu peneliti dalam melakukan revisi atas media pembelajaran berbasis TIK melalui validasi. Validasi dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan terhadap produk yang dikembangkan oleh peneliti. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dalam pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut ini :

89 70 1. Wawancara Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap kebutuhan media yang perlukan di sekolah dasar. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur. Media yang diperlukan di sekolah dasar adalah media pembelajaran Powerpoint Interaktif untuk peserta didik kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Depok 1. Peneliti menyiapkan kisi-kisi serta daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam wawancara dengan narasumber mengenai pemahaman guru terhadap media pembelajaran berbasis TIK. Adapun kisi-kisi wawancara dalam melakukan analisis kebutuhan adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan. Aspek yang dinilai Materi Pelajaran IPA Media Pembelajaran Media Pembelajaran berbasis TIK Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Indikator Nomor aitem Materi IPA yang sulit dipahami di kelas 1 Alasan materi sulit dipahami siswa 2 Pemahaman terhadap penggunaan media 3 pembelajaran Penggunaan atau penerapan media 4,5,6 pembelajaran di kelas Pemahaman terhadap Media Pembelajaran berbasis TIK Jenis media pembelajaran berbasis TIK yang pernah digunakan Fasilitas yang mendukung penggunaan media pembelajaran berbasis TIK Kendala dalam membuat dan menerapkan media pembelajaran berbasis TIK Pemahaman terhadap Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Kesesuaian Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif dengan materi pelajaran IPA Saran dalam pengembangan media pembelajaran berbasis TIK berupa Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif 7,8 9, ,

90 71 Tabel di atas menjelaskan tentang bentuk pertanyaan wawancara yang digunakan dalam analisis kebutuhan. Pertanyaan yang menjadi acuan dalam melakukan analisis kebutuhan yaitu terkait materi pelajaran IPA yang sulit untuk dipahami peserta didik, peran media dalam proses pembelajaran, pemahaman guru tentang media pembelajaran berbasis TIK serta pemahaman guru terhadap media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Berawal dari adanya potensi masalah tersebut, peneliti dapat merancang sebuah produk pembelajaran berbasis TIK. Harapannya adalah media pembelajaran yang dikembangkan disesuaikan dengan potensi dan masalah dilapangan. Berikut ini merupakan daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dapat dilihat pada tabel ini. Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan 1. Berkaitan dengan mata pelajaran IPA, materi apa yang dirasa sulit untuk di ajarkan kepada siswa? 2. Apa alasan materi tersebut sulit diajarkan? 3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terkait dengan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas? 4. Pernahkah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas? 5. Seberapa seringkah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas? 6. Apa sajakah media pembelajaran yang sering Bapak/Ibu gunakan? 7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terkait media pembelajaran berbasis TIK? 8. Apa sajakah media pembelajaran berbasis TIK yang Bapak/Ibu ketahui? 9. Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan media berbasis TIK dalam proses belajar mengajar di

91 72 kelas? 10. Apakah jenis media pembelajaran berbasis TIK yang pernah Bapak/Ibu gunakan? 11. Apakah sekolah memiliki fasilitas yang mendukung penggunaan media pembelajaran berbasis TIK? 12. Apakah Bapak/Ibu pernah membuat media pembelajaran berbasis TIK? 13. Kendala apa yang Bapak/Ibu dapatkan dalam membuat media pembelajaran berbasis TIK? 14. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terkait media pembelajaran berbasis TIK menggunakan powerpoint Interaktif? 15. Menurut Bapak/Ibu, apakah penggunaan media TIK berupa powerpoint dapat membantu dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya dalam mata pelajaran IPA? 16. Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK? Instrumen wawancara membantu peneliti untuk mengetahui tentang materi pembelajaran IPA yang sulit dipahami peserta didik di kelas, pemahaman guru terkait media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas, pemahaman guru terkait penggunaan media pembelajaran berbasis TIK, serta pemahaman guru terkait media pembelajaran Powerpoint Interaktif pada mata pelajaran IPA dalam proses belajar mengajar di kelas. 2. Kuesioner Kuesioner digunakan sebagai pedoman bagi validator dalam menilai produk yang akan dikembangkan. Penyusunan kuesioner digunakan untuk menilai media pembelajaran dan perangkat pembelajaran. Penilaian produk dilakukan oleh pakar ahli yaitu dari dua ahli media Universitas Sanata Dharma serta dari dua guru kelas V sekolah dasar sebagai validator. Hasil dari validasi yang dilakukan untuk

92 73 menyempurnakan media yang akan dikembangkan agar menjadi lebih layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Adapun kuesioner instrumen validasi produk media pembelajaran berbasis TIK yaitu sebagai berikut. Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Validasi Media Pembelajaran Berbasis TIK No Aspek Indikator No Item 1. Aspek Audio Media bersifat sederhana dan menarik. 1 Visual Media dapat memikat perhatian siswa. 2 Media dapat mudah diterima oleh sasaran 3 berdasarkan tujuan yang akan dicapai (komunikatif). Tampilan media dibuat kreatif sesuai dengan ide dan 4 gagasan. Animasi gambar menarik. 5 Gambar jelas dan mudah dipahami. 6 Audio (efekmusik) yang digunakan tidak 7 mengganggu. Desain background jelas (tidak blur). 8 Ketepatan pemilihan jenis huruf. 9 Warna background dan tulisan memiliki kombinasi 10 yang tepat. Ketepatan ukuran huruf. 11 Ketepatan dalam penempatan teks. 12 Penempatan gambar 13 Ketepatan pemilihan gambar. 14 Pergantian slide menarik serta tidak monoton. 15 Kejelasan teks. 16 Desain efektif tidak mengganggu tulisan. 17 Tombol navigasi. 18 Mudah untuk dibaca Aspek Isi Media berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, 1 indikator serta tujuan pembelajaran. Media dapat mencakup materi pelajaran yang akan 2 dicapai siswa sesuai dengan indikator. Media berisi seluruh kegiatan belajar mengajar yang 3 akan dilaksanakan. Kebenaran dan ketepatan isi materi (teori). 4 Materi yang terdapat dalam media memiliki cakupan 5 yang luas dan memadai. Materi ajar runtut dan sistematis. 6 Media dapat mendorong siswa untuk bekerjasama. 7 Media terdapat soal evaluasi pembelajaran. 8 Media mempermudah siswa dalam memperdalam materi. 9

93 74 3. Aspek Lainnya Terdapat petunjuk penggunaan media. 1 Pengoperasian media mudah digunakan. 2 Bahasa yang digunakan dalam media sangat 3 sederhana dan mudah dipahami. Media yang dikembangkan sesuai dengan tujuan 4 pembelajaran. Media yang dikembangkan sesuai dengan durasi 5 waktu Kesesuaian isi dengan tombol navigasi 6 Berdasarkan tabel 3.4 kisi-kisi angket kuesioner validasi media pembelajaran berbasis TIK di atas, validasi produk yang telah dikembangkan oleh peneliti mencangkup beberapa aspek penelitian, yaitu (1) aspek audio visual, (2) aspek isi, (3) aspek lainnya. Hasil validasi yang diperoleh akan direvisi sesuai dengan saran atau komentar yang diberikan oleh validator. Berikut ini merupakan instrumen validasi media pembelajaran berbasis TIK dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut. Tabel 3.5 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Berbasis TIK No. Aspek yang dinilai Skor Komentar A. Aspek Audio Visual 1. Media bersifat sederhana dan menarik 2. Media dapat memikat perhatian siswa 3. Media dapat mudah diterima oleh sasaran berdasarkan tujuan yang akan dicapai (komunikatif) 4. Tampilan media dibuat kreatif sesuai dengan ide dan gagasan 5. Animasi gambar menarik 6. Gambar jelas dan mudah dipahami 7. Audio (efek musik) yang digunakan tidak mengganggu 8. Desain background jelas (tidak blur) 9. Ketepatan pemilihan jenis huruf 10. Warna background dan tulisan memiliki kombinasi yang tepat 11. Ketepatan ukuran huruf 12. Ketepatan dalam penempatan teks 13. Penempatan gambar 14. Ketepatan pemilihan gambar 15. Pergantian slide menarik serta tidak monoton

94 Kejelasan teks 17. Desain efek tidak mengganggu tulisan 18. Tombol navigasi 19. Mudah untuk dibaca B. Aspek Isi 1. Media berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran 2. Media dapat mencakup materi pelajaran yang akan dicapai siswa sesuai dengan indikator 3. Media berisi seluruh kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan 4. Kebenaran dan ketepatan isi materi (teori) 5. Materi yang terdapat dalam media memiliki cakupan yang luas dan memadai 6. Materi ajar runtut dan sistematis 7. Media dapat mendorong siswa untuk bekerjasama 8. Media terdapat soal evaluasi pembelajaran 9. Media mempermudah siswa dalam memperdalam materi C. Aspek Lainnya 1. Terdapat petunjuk penggunaan media 2. Pengoperasian media mudah digunakan 3. Bahasa yang digunakan dalam media sangat sederhana dan mudah dipahami 4. Media yang dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran 5. Media yang dikembangkan sesuai dengan durasi waktu 6. Kesesuaian isi dengan tombol navigasi Total Skor Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa panduan penilaian media pembelajaran berbasis TIK didasarkan pada tiga aspek, yaitu aspek audio visual, aspek isi, dan aspek lainnya. Hasil dari perolehan skor kemudian mencari rata-rata untuk mendapatkan skor akhir. F. Teknik Analisis Data Penelitian pengembangan media berbasis TIK menggunakan teknik analisis data berupa data kualitatif dan kuantitatif. Berikut ini akan dibahas mengenai data kualitatif dan kuantitatif.

95 76 1. Data Kualitatif Pada teknik analisis data kualitatif penelitian ini berupa komentar yang dikemukakan oleh dua pakar media pembelajaran berbasis TIK dan dua guru kelas V di sekolah dasar. Data tersebut kemudian dianalisis dan digunakan sebagai dasar perbaikan dan kelayakan dari produk pengembangan yang dibuat. 2. Data Kuantitatif Data kuantitaf ini berupa skor dari penilaian oleh pakar media pembelajaran berbasis TIK serta guru kelas V sekolah dasar, kuesioner uji coba produk dan kuesioner hasil uji coba pemakaian. Hasil skor data validasi media dan kuesioner dihitung berdasarkan skala Likert (kriteria 1 sampai 4). Skala Likert dihitung dengan skor rata-rata pada butir pernyataan Rata-rata dari hasil validasi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Dari nilai rata-rata yang diperoleh kemudian dikonversikan ke skala empat. Widoyoko (2014: 144) menyatakan bahwa penentuan jarak interval (Ji) dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Ji = (t r)/jk

96 77 Keterangan: t = skor tertinggi ideal dalam skala ; 4 r = skor terendah ideal dalam skala ; 1 Ji = jumlah kelas interval ; (4 1)/4 = 0,75 Kriteria klasifikasi penilaian media pembelajaran TIK yang dikembangkan adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Klasifikasi Hasil Penilaian Skor Akhir Klasifikasi 3,25 4,00 Sangat Baik (SB) 2,50 3,25 Baik (B) 1,75 2,50 Cukup (C) 1,00 1,75 Kurang (K) Hasil dari perhitungan masing-masing skor masing-masing validasi yang dilakukan dicari rata-rata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data kualitatif dalam kategori tertentu seperti tertera pada tabel kriteria skor skala empat di atas. Sedangkan, perhitungan pada kuesioner respon peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis TIK dihitung dengan cara sebagai berikut. 1. Menjumlahkan skor kuesioner secara keseluruhan 2. Menghitung skor maksimal dengan rumus 3. Skor maksimal = jumlah item x skor jawaban tertinggi 4. Menghitung skor respon secara keseluruhan dengan rumus 5. Jumlah skor respon =

97 78 Arikunto (2004: 18) memaparkan kriteria penyusunan instrumen hanya dengan memperhatikan rentangan bilangan tanpa mempertimbangkan apa-apa yang dilakukan dengan membagi rentangan bilangan. Untuk menganalisis data respon peserta didik maka dilakukan dengan kuesioner, yang terdiri dari alternatif jawaban berupa sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Peserta didik harus memilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda centang ( ). Peneliti dapat mengetahui respon peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis TIK dengan mengambil rata-rata respon peserta didik dari hasil kuesioner. Arikunto (2004: 18) memaparkan untuk mengetahui kategori rata-rata respon peserta didik berdasarkan kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan dapat melihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.7 Klasifikasi Rata-rata Respon Peserta didik Rentang Persentase Interval Skor Kategori Skor 81%-100% Baik sekali 61%-80% Baik 41%-60% Cukup 21%-40% Kurang 0-21% 0-21 Kurang sekali Kriteria keberhasilan dapat dinyatakan jika hasil yang diperoleh mencapai klasifikasi rata-rata yaitu 100 dengan kategori baik sekali. Respon peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis TIK dapat diperoleh melalui kuesioner atau angket peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran berbasis TIK.

98 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini membahas mengenai hasil penellitian dan pembahasan yang meliputi analisis kebutuhan, deskripsi produksi awal, data hasil validasi pakar media dan guru sekolah dasar, uji coba produk, serta uji coba pemakaian dan pembahasan. A. Hasil Penelitian 1. Analisis Kebutuhan Berdasarkan langkah pengembangan media yang pertama yaitu potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan produk berupa media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Tujuan diadakannya analisis kebutuhan yaitu untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan potensi dan masalah yang ada atau terjadi di lapangan. Analisis kebutuhan dilakukan peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan pada bab III. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara pada guru kelas V. Wawancara yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui potensi atau masalah yang terjadi di lapangan, masalah tentang pemahaman guru terhadap penggunaan atau penerapan media pembelajaran berbasis TIK. Wawancara dilakukan dengan guru kelas V 79

99 80 yaitu Bapak H di SD Negeri Depok 1 pada hari senin tanggal 20 Juni 2016 pukul WIB, wawancara dilakukan di ruang kelas V SD Negeri Depok 1. Hasil dari wawancara tersebut dijadikan acuan dalam pengembangan media berbasis TIK yang nantinya akan diujicobakan di SD Negeri Depok 1. a. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada daftar pertanyaan wawancara yang terdiri atas 16 butir pertanyaan. Berikut ini merupakan data hasil wawancara dengan guru kelas. Pertanyaan pertama yaitu tentang materi yang dirasa sulit untuk diajarkan kepada peserta didik yang berkaitan dengan mata pelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa beberapa materi yang dirasa sulit dipahami peserta didik yaitu materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan. Peserta didik sering merasa kesulitan pada materi tersebut. Pertanyaan kedua yaitu tentang alasan mengapa materi IPA tersebut dianggap sulit dari pendapat Bapak/Ibu. Guru menjelaskan bahwa materi tersebut dianggap sulit karena hanya teori, dan saat penyampaian materi kepada peserta didik guru memerlukan media yang tepat agar peserta didik mampu memahami materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan.

100 81 Pertanyaan ketiga yaitu tentang bagaimana pendapat Bapak/ Ibu terkait dengan penggunaaan media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru mengungkapkan bahwa penggunaan media pembelajaran di kelas sebenarnya sangat baik karena dapat membantu peserta didik dalam memahami materi yang guru sampaikan. Guru juga mengungkapkan peserta didik juga cepat bosan jika tidak menggunakan media pembelajaran atau hanya ceramah untuk menyampaikan materi di kelas. Pertanyaan keempat yaitu tentang apakah pernah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru mengemukakan bahwa pernah menggunakan media pembelajaran di kelas untuk membantu peserta didik memahami materi. Pertanyaan kelima yaitu tentang sering atau tidaknya Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru mengemukakan bahwa tidak terlalu sering, karena membutuhkan waktu dalam pembuatan media, dan biasanya hanya menggunakan media pada mata pelajaran serta materi tertentu. Pertanyaan keenam yaitu mengenai media apa saja yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru mengemukakan bahwa biasanya hanya menggunakan media-media

101 82 konvensional, dan hanya sesekali menggunakan media berbasis TIK yaitu media Powerpoint sederhana. Pertanyaan ketujuh yaitu tentang pendapat Bapak/Ibu terkait media pembelajaran berbasis TIK yang mereka pahami. Guru mengungkapkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK sangat menarik dan membantu dalam proses pembelajaran. Pertanyaan kedelapan yaitu mengenai media pembelajaran berbasis TIK yang Bapak/Ibu ketahui. Guru mengungkapkan Powerpoint, flash, dan videomaker. Pertanyaan kesembilan yaitu mengenai apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan media berbasis TIK dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru menjelaskan bahwa pernah menggunakan tetapi karena terbatasnya waktu dalam pembuatan media berbasis TIK jadi guru tidak terlalu sering menggunakannya. Pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai jenis media pembelajaran berbasis TIK yang pernah Bapak/Ibu gunakan. Guru menjelaskan bahwa pernah menggunakan Powerpoint, tetapi hanya Powerpoint sederhana. Pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah sekolah mempunyai fasilitas yang mendukung dalam penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. Guru mengungkapkan bahwa fasilitas yang ada di SD Negeri Depok 1 ini kurang lengkap, sebenarnya tersedia tetapi hanya dibeberapa kelas tertentu untuk proyektor dan

102 83 sound yang permanen, jadi belum merata di setiap kelas. Jika ingin menggunakan proyektor dan sound maka harus mengambil dahulu dari kantor. Pertanyaan kedua belas yaitu mengenai apakah Bapak/Ibu pernah dalam membuat media pembelajaran berbasis TIK. Guru mengungkapkan bahwa pernah dalam membuat media pembelajaran berbasis TIK. Pertanyaan ketiga belas yaitu mengenai kendala yang dapatkan Bapak/Ibu dalam membuat media pembelajaran berbasis TIK. Guru menjelaskan bahwa terkendala oleh waktu dalam pembuatannya. Biasanya juga sulit dalam mencari materi seperti gambar, video yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Pertanyaan keempat belas yaitu mengenai bagaimana pendapat Bapak/Ibu terkait media pembelajaran berbasis TIK menggunakan Powerpoint Interaktif. Guru menjelaskan bahwa media pembelajaran Powerpoint Interaktif sangat bagus, apalagi jika ditambah dengan menggunakan video, gambar, serta animasi yang menarik, peserta didik pasti akan merasa tertarik jika dibuat dengan desain yang menarik juga. Pertanyaan kelima belas yaitu mengenai pendapat Bapak/Ibu, apakah penggunaan media TIK berupa Powerpoint dapat membantu dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya dalam mata pelajaran IPA. Guru menjelaskan bahwa penggunaan media

103 84 Powerpoint Interaktif sangat membantu dalam proses pembelajaran jika dilengkapi dengan gambar, video yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Pertanyaan keenam belas yaitu mengenai saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK. Guru menjelaskan bahwa pengembangan media Powerpoint Interaktif harus bersifat komunikatif dan harus mampu mengajak peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran serta peserta didik harus mampu memahami materi yang disampaikan menggunakan media tersebut. b. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa media pembelajaran perlu digunakan seperti yang diungkapkan oleh narasumber yang diwawancarai yaitu untuk membantu proses pembelajaran di kelas. Mata pelajaran IPA terdapat banyak istilah dan materi yang tidak mudah dipahami hanya dengan mendengarkan, peserta didik juga perlu melihat melalui gambar-gambar ataupun video agar mereka mendapat pengalaman secara visual. Ini dapat membantu peserta didik dalam memahami lebih cepat materi yang disampaikan. Penggunaan media berbasis TIK dalam pembelajaran juga pernah dilakukan oleh guru, tetapi hanya sesekali karena terbatasnya fasilitas yang tersedia di sekolah serta terbatasnya

104 85 waktu dalam pembuatan media berbasis TIK. Pengguanaan media berbasis TIK mampu menarik perhatian membuat peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran, ini juga akan membuat anak banyak bertanya terhadap hal-hal baru yang ia lihat saat menayangkan gambar-gambar ataupun video. Media pembelajaran berbasis TIK yang pernah digunakan oleh guru diantaranya yaitu Powerpoint sederhana, video pembelajaran dan flash. Tetapi pengetahuan mengenai media Powerpoint hanya sebatas tulisan dan video-video dan kurangnya penggunaan animasi dalam media yang pernah dibuat oleh guru. Guru mengharapkan adanya media pembelajaran berbasis TIK yang menarik dan mampu dalam membuat peserta didik paham mengenai materi yang dirasa sulit peserta didik pahami. 2. Deskripsi Produk Awal Peneliti melakukakan beberapa langkah awal yang dilakukakn untuk mengembangkan produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif ini. Tampilan yang digunakan dalam pembelajaran IPA menggunakan media Powerpoint Interaktif ini dibuat menarik. Sama halnya yang diungkapkan oleh Sanjaya (2010: 222) bahwa media interaktif menuntun peserta didik untuk memahami materi secara cepat dan menarik. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu menentukan materi yang sulit diajarkan menurut analisis kebutuhan yang telah dilakukan dengan wawancara kepada guru kelas V, Standar

105 86 Kompetensi dan Kompetensi Dasar terkait mata pelajaran IPA. Berdasarkan Kompetensi dasar tersebut, selanjutnya peneliti menentukan indikator serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. RPP juga dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar dan juga instrumen penilaian. Peneliti juga merancang media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif yang mengacu pada RPP yang telah dibuat. Powerpoint Interaktif ini memuat tiga aspek Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi EEK sesuai dengan RPP. Powerpoint Interaktif ini berisi petunjuk penggunaan media, motivasi siswa, materi, video dan gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran IPA. Powerpoint Interaktif juga dilengkapi dengan pemetaan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran serta latihan soal. a. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu silabus, RPP dan soal evaluasi. Berikut penjelasan mengenai perangkat pembelajaran yang digunakan: 1) Silabus Silabus merupakan perangkat pembelajaran yang membahas mengenai rencana dan pengaturan yang berisi mengenai kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar, dalam silabus berisi pemaparan dari

106 87 standar kompetensi, dan kompetensi dasar. Silabus dibuat sebelum membuat RPP. Komponen dalam silabus yaitu (1) Satuan Pendidikan, (2) Mata pelajaran, (3) kelas/semester, (4) Alokasi Waktu, (5) Standar Kompetensi, (6) Kompetensi Dasar, (7) Materi Pokok/Pembelajaran, (8) Indikator, (9) Kegiatan Pembelajaran, (10) Alokasi Waktu, (11) Penilaian, (12) Sumber Belajar. Silabus dikembangkan untuk 2 kali pertemuan, untuk setiap satu kali pertemuan yaitu 2x 35 menit. 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rencana atau rancangan kegiatan yang digunakan dalam menggambarkan prosedur atau langkah-langkah pembelajaran secara detail agar dapat mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah dirumuskan. RPP dibuat secara sistematis terdiri dari beberapa komponen yaitu: (1) Satuan Pendidikan/ Identitas sekolah, (2) Mata Pelajaran, (3) Kelas, (4) Semester, (5) Alokasi waktu, (6) Standar Kompetensi, (7) Kompetensi Dasar, (8) Indikator Pembelajaran, (9) Tujuan Pembelajaran, (10) Karakter siswa yang diharapkan, (11) Materi Ajar, (12) Pendekatan, Model dan metode pembelajaran, (13) Sumber, media alat dan bahan, (14) Langkah-langkah kegiatan, (15) Penilaian, (16) Lampiran-lampiran.

107 88 RPP dirancang untuk 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuan. RPP ini disusun dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematis dan terperinci sehingga tidak menyulitkan guru dalam menggunakannya. Langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran ini untuk membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan bersifat student centered bukan teacher centered. b. Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Media pembelajaran Powerpoint Interaktif yang dikembangkan oleh peneliti yaitu media pembelajaran Powerpoint Interaktif untuk peserta didik kelas V Sekolah Dasar. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif yang dikembangkan mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Powerpoint Interaktif yang dikembangkan memuat seluruh kegiatan dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah tercantum di RPP. Powerpoint Interaktif yang dikembangkan tersebut memperhatikan kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai. Powerpoint Interaktif mencankup petunjuk penggunaan media, pemetaan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran. Powerpoint Interaktif ini juga berisi materi ajar yang dibuat secara menarik, sehingga peserta didik mudah dalam memahami materi yang diajarkan guru. Kegiatan pembelajaran dalam Powerpoint

108 89 Interaktif ini disertai adanya petunjuk yang harus dilakukan oleh peserta didik dan guru. Powerpoint Interaktif ini juga dilengkapi dengan video dan gambar yang berkaitan dengan materi ajar, agar pembelajaran yang dilakukan lebih menarik dan mudah dipahami peserta didik sesui saran yang diberikan oleh guru yang telah diwawancarai. Powerpoint Interaktif dilengkapi dengan adanya soal evaluasi atau kuis. Pada bagian ini, peserta didik dapat menyelesaikan soalsoal pilihan ganda. Soal evaluasi atau kuis yang ditampilkan dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman peserta didik terhadap materi yang peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan. Pertemuan pertama saat akhir pembelajaran terdapat soal evaluasi. Tujuannya yaitu untuk melihat seberapa jauh peserta didik memahami mengenai materi yang diajarkan. Pada pertemuan kedua saat akhir pembelajaran juga terdapat soal evaluasi. Tujuannya yaitu untuk melihat seberapa jauh peserta didik memahami mengenai materi yang diajarkan. Di dalam Powerpoint Interaktif yang dibuat juga memuat permainan yang dapat membuat peserta didik aktif dan membantu peserta didik memahami materi yang disampaikan. Dalam Powerpoint Interaktif juga disertakan daftar pustaka. Daftar pustaka berisi tentang sumber-sumber yang digunakan oleh peneliti antara lain buku,

109 90 artikel dan sumber lain yang mendukung penelitian seperti dari internet. 3. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK dan Revisi Produk Perangkat pembelajaran dan produk media pembelajaran berbasis TIK yang dikembangkan oleh peneliti melalui tahap validasi oleh dua pakar media pembelajaran berbasis TIK yaitu dosen dan dua guru Sekolah Dasar. Validasi yang dilakukan yaitu untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan. Pakar media pembelajaran berbasis TIK yang menjadi validator yaitu Bapak N dan Ibu T. Produk media pembelajaran berbasis TIK divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 1 November Perangkat pembelajaran dan produk juga divalidasi oleh dua guru Sekolah Dasar. Validator Bapak H melakukan validasi pada tanggal 7 November 2016, sedangkan validator Ibu I melakukan validasi pada tanggal 28 Oktober Aspek yang dinilai dari validasi perangkat pembelajaran adalah (1) Identitas RPP, (2) Perumusan Indikator, (3) Perumusan tujuan pembelajaran, (4) Pemilihan materi ajar, (5) Pemilihan sumber belajar, (6) Pemilihan media belajar, (7) Metode pembelajaran, (8) Skenario pembelajaran, (9) Penilaian, (10) Lembar kerja siswa (LKS), (11) Bahasa. Aspek yang dinilai dari media pembelajaran berbasis TIK yang akan dikembangkan yaitu (1) aspek audio visual, (2) aspek isi, dan (3) aspek liannya. Keseluruhan data validasi perangkat pembelajaran oleh

110 91 pakar media pembelajaran berbasis TIK dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data validasi perangkat pembelajaran sebagai berikut. Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK Hasil perolehan skor Aspek yang dinilai Validator Bapak N Validator Ibu T Identitas RPP 8 7 Perumusan Indikator Perumusan tujuan pembelajaran 8 8 Pemilihan materi ajar Pemilihan sumber belajar Pemilihan media belajar Metode pembelajaran 7 5 Skenario pembelajaran Penilaian Lembar kerja siswa (LKS) Bahasa 4 3 Total skor keseluruhan Rata-rata 3.8 3,7 Kategori Sangat baik Sangat baik Jadi berdasarkan tabel 4.1 mengenai rekapitulasi data validasi perangkat pembelajaran oleh pakar media pembelajaran berbasis TIK mendapatkan rata-rata dari validator 1 yaitu Bapak N adalah 3,8 dan dari validator 2 yaitu Ibu T adalah 3,7 dengan kategori sangat baik. Selanjutnya berdasarkan hasil validasi media pembelajaran berbasis TIK yang diperoleh dari pakar media pembelajaran berbasis TIK Bapak N menunjukan skor rata-rata media pembelajaran berbasis TIK yaitu 3,73 dengan kategori Sangat baik. Media pembelajaran berbasis TIK mengacu pada kurikulum 2006 (KTSP) dinyatakan layak digunakan/ diuji coba dengan revisi sesuai saran.

111 92 Hasil penghitungan dari setiap aspek antara lain sebagai berikut. (1) total skor aspek audio visual yaitu 69, (2) total skor aspek isi yaitu 36, dan (3) total skor aspek liannya yaitu 22. Jumlah skor yang didapatkan dari keseluruhan aspek yang dinilai yaitu 127. Untuk mendapatkan skor rata-rata dihitung berdasarkan rumus yang tertulis dalam bab III. Hasil penghitungan menggunakan diperoleh skor rata-rata yaitu 3,73. Skor rata-rata yang telah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam ktegori Sangat baik berdasarkan acuan yang tertera dalam tabel kriteria skor skala empat pada bab III. Hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran berbasis TIK yaitu Ibu T menunjukan skor rata-rata 3,85 dengan kategori Sangat baik. Media pembelajaran berbasis TIK mengacu pada kurikulum KTSP dinyatakan layak digunakan atau diuji coba dengan revisi sesuai saran. Adapun hasil penghitungan dari setiap aspek antara lain sebagai berikut. (1) total skor aspek audio visual yaitu 72, (2) total skor aspek isi yaitu 35, dan (3) total skor aspek liannya yaitu 24. Jumlah skor yang didapatkan dari keseluruhan aspek yang dinilai yaitu 131. Untuk mendapatkan skor rata-rata dihitung berdasarkan rumus yang tertulis dalam bab III. Hasil penghitungan diperoleh skor rata-rata yaitu 3,85. Skor rata-rata yang telah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam ktegori Sangat baik berdasarkan acuan yang tertera dalam tabel kriteria skor skala empat pada bab III.

112 93 Kedua Pakar ahli media berbasis TIK memberikan komentar untuk melakukan perbaikan pada media pembelajaran TIK yaitu memperbaiki penyesuaian tombol navigasi, penyesuaian efek suara pada setiap pergantian slide, dan kurang video. Peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan saran dan komentar yang diberikan oleh pakar ahli media berbasis TIK. Rekapitulasi keseluruhan data validasi pakar media pembelajaran berbasis TIK dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini. Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator Bapak N Validator Ibu T Aspek audio visual Aspek isi Aspek lainnya Total keseluruhan Rerata 3,73 3,85 Kriteria Sangat baik Sangat baik Tabel di atas menunjukan rerata skor keseluruhan hasil validasi pakar media pembelajaran berbasis TIK. Berdasarkan tabel tersebut, rerata skor menunjukan 3,73 dan 3,85 dan kualitas dari media pembelajaran berbasis TIK menurut pakar media pembelajaran berbasis TIK memiliki kriteria Sangat baik. Jadi dapat disimpulkan berdasarkan hasil validasi dosen, media pembelajaran layak untuk diujicoba dengan revisi. Revisi produk digunakan sebagai perbaikan dalam pengembangan produk media agar layak untuk digunakan. Revisi ini dilakukan dengan

113 94 penilaian dari dosen maupaun guru, saran serta komentar yang diberikan saat mengisi kuesioner. Berdasarkan saran serta komentar dari pakar ahli yang perlu direvisi yaitu : Tabel 4.3 Komentar Pakar Ahli Media Pembelajaran Berbasis TIK No Komentar Revisi produk Aspek audio visual 1. Tidak ada musik hanya efek suara slide saja Menambahkan instrumen suara pada slide bernyanyi 2. Pergantian slide terlalu banyak variasi dan durasi terlalu lama Memperbaiki beberapa pergantian slide yang terlalu banyak, dan durasi yang telalu lama dipersingkat 3. Tidak perlu ada tombol home disetiap slide Meletakkan tombol home pada bagian-bagain tertentu

114 95 Aspek isi 1. Tidak terdapat tujuan pembelajaran Menambahkan tujuan pembelajaran setelah slide indikator. 4. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V dan Revisi Produk Validator dalam penelitian ini adalah guru kelas V yaitu Bapak H selaku guru IPA kelas V di SD Negeri Depok 1 dan Ibu I selaku guru IPA kelas V di SD Negeri Adisucipto 2. Validasi dilakukan pada tanggal 7 November 2016, sedangkan validasi oleh Ibu I dilakukan pada tanggal 28 Oktober Aspek yang dinilai dari media pembelajaran berbasis TIK ini yaitu (1) aspek audio visual, (2) aspek isi, dan (3) aspek liannya. Validasi dilakukan yaitu oleh Ibu I menunjukan skor rata-rata 3,71 dengan kategori Sangat baik. Media pembelajaran berbasis TIK mengacu pada kurikulum KTSP dinyatakan layak digunakanatau diuji coba revisi sesuai saran. Adapun hasil penghitungan dari setiap aspek

115 96 antara lain sebagai berikut. (1) total skor aspek audio visual yaitu 68, (2) total skor aspek isi yaitu 39, dan (3) total skor aspek lainnya yaitu 22. Jumlah skor yang didapatkan dari keseluruhan aspek yang dinilai yaitu 125. Untuk mendapatkan skor rata-rata, dihitung seperti yang tertulis dalam bab III. Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan rumus ratarata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,71. Skor rata-rata yang telah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam ktegori Sangat baik berdasarkan acuan yang tertera dalam tabel kriteria skor skala empat pada bab III. Hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran berbasis TIK Bapak H menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran berbasis TIK yaitu 3,8 dengan kategori Sangat baik. Media pembelajaran berbasis TIK mengacu pada kurikulum KTSP dinyatakan layak digunakan/ diuji coba tanpa revisi. Hasil penghitungan dari setiap aspek antara lain sebagai berikut. (1) total skor aspek audio visual yaitu 71, (2) total skor aspek isi yaitu 35, dan (3) total skor aspek lainnya yaitu 23. Jumlah skor yang didapatkan dari keseluruhan aspek yang dinilai yaitu 129. Untuk mendapatkan skor rata-rata dihitung sesuai yang tertulis dalam bab III. Hasil penghitungan menggunakan rumus rata-rata yaitu 3,8. Skor rata-rata yang telah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori Sangat baik berdasarkan acuan yang tertera dalam tabel kriteria skor skala empat pada bab III.

116 97 Kedua guru SD kelas V media berbasis TIK sebagai validator memberikan komentar serta saran untuk perbaikan media pembelajaran berbasis TIK yaitu untuk menambahkan gambar-gambar pada slide-slide tertentu, memperbesar font sehingga bisa jelas saat ditampilkan. Peneliti melakukan perbaikan dari komentar serta saran yang dibelikan oleh kedua validator tersebut. Rekapitulasi data validasi media pembelajaran berbasis TIK oleh guru SD kelas V dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Data Validasi Media Pembelajaran Berbasis TIK Oleh Guru SD Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator Bapak H Validator Ibu I Aspek audio visual Aspek isi Aspek lainnya Total keseluruhan Rerata 3,71 3,8 Kriteria Sangat baik Sangat baik Tabel di atas menunjukan rerata skor keseluruhan hasil validasi pakar media pembelajaran berbasis TIK. Rerata skor menunjukan 3,71 dan 3,8 menunjukan kualitas dari media pembelajaran berbasis TIK menurut guru SD kelas V sebagai validator media pembelajaran berbasis TIK memiliki kriteria Sangat baik.

117 98 Tabel 4.5 Komentar Guru SD dan Revisi No Komentar Revisi Aspek Audio Visual 1. Ukuran huruf kurang besar Memperbaiki ukuran huruf agar dapat terbaca dengan jelas oleh peserta didik. 2 Perlu menambahkan gambar Menambahkan gambar-gambar yang sesuai dengan pembelajaran yang akan dilakuakan Tabel tersebut menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis TIK memerlukan revisi sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan oleh validator. Berdasarkan saran serta komentar yang diberikan oleh validator, peneliti melakukan revisi. Media kembali dengan acuan saran dan komentar yang tertera pada tabel 4.5 di atas. 5. Kajian Dari Hasil Uji Coba Terbatas Uji coba produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif dilaksanakan pada peserta didik kelas V di SD Negeri Adisucipto 2 Depok. Uji coba produk dilaksanakan untuk mengetahui kualitas produk

118 99 yang akan dikembangkan yaitu media pembelajaran Powerpoint Interaktif, untuk mengetahui kualitas pembelajaran, serta untuk mengetahui respon dari peserta didik. Jumlah peserta didik yang mengikuti uji coba produk 20 anak. Uji coba produk dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Uji coba produk dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, pertemuan pertama saat tanggal 28 Oktober 2016 dan pertemuan yang kedua pada tanggal 31 Oktober 2016 dengan waktu pelaksanaan 2x35 menit setiap pertemuan. Uji coba produk dilaksanakan di ruang kelas V SD Negeri Adisucipto 2. Sebelum melakukan uji coba produk, peneliti melakukan izin dahulu kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian di SD Negeri Adisucipto 2. Pada uji coba produk pertama, guru yang mengajarkan materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan dengan media Powerpoint Interaktif. Sebelum uji coba produk peneliti mempersiapkan laptop, LCD, proyektor, speaker serta CD room media pembelajaran berbasis TIK. Setelah semua dipersiapkan dengan baik dan laptop siap digunakan, guru memulai pembelajaran dan menjelaskan materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan dengan menggunakan media Powerpoint Interaktif. Selanjutnya guru memberikan soal tes, dan peserta didik diminta mengisi angket kuesioner yang berisi mengenai pendapat peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Pada saat pertemuan yang kedua yang mengajarkan materi adalah peneliti. Ini dikarenakan guru kelas V

119 100 berhalangan hadir, jadi peneliti menggantikan guru kelas V untuk mengajarkan materi pembelajaran Powerpoint Interaktif. Langkah dalam uji coba produk media hampir sama seperti pemaparan dalam pertemuan pertama. Setelah semua data terkumpul, selanjutnya peneliti mekakukan revisi media pembelajaran Powerpoint Interaktif tahap akhir berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran, lembar validasi dan lembar angket kuesioner oleh peserta didik. Berikut merupakan data yang diperoleh dari hasil uji coba produk. a. Hasil Evaluasi Pembelajaran 1) Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda Dan Soal Uraian Setelah melakukan pembelajaran menggunakan media Powerpoint Interaktif kemudian peneliti membagikan soal evaluasi kepada peserta didik. Tujuan dibagikannya soal evaluasi yaitu untuk mengetahui pemahaman peserta didik mengenai materi yang telah diajarkan. Hasil dari soal yang sudah dikerjakan kemudian dikoreksi oleh peneliti dan melaui penghitungan uji validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas digunakan untuk dijadikan acuan revisi soal evaluasi agar dapat digunakan pada uji coba pemakaian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik setelah belajar mengenai materi tersebut. Jumlah soal yang dibagikan yaitu 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Hasil dari soal yang sudah dikerjakan sudah melalui

120 101 tahap penghitungan uji validitas dan reliabilitas. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Studies) 16 for Windows. Tujuannya yaitu untuk dijadikan acuan revisi soal evaluasi agar dapat digunakan pada uji coba pemakaian. Dalam perhitungan dengan SPSS, item dinyatakan valid jika sig 0, 05 valid. Hasil validasi dengan SPSS tes pilihan Ganda dan soal uraian adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda No Sig. Keputusan Item (2 tailed) 1 1 Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid TidakValid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Hasil uji validitas dengan SPSS tes pilihan ganda pada tabel 4.6 dari 20 soal terdapat 7 soal valid yaitu item soal nomor 7, 9, 10, 16, 18, 19, dan 20. Terdapat 13 soal yang tidak valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 17, dan 20.

121 102 Butir soal yang tidak valid kemuadian dilakukan revisi soal agar dapat digunakan pada uji coba pemakaian. Instrumen berikutnya yang dihitung dengan SPSS adalah instrumen soal uraian terdiri dari 5 soal. Hasil validitas intrumen soal uraian dengan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian No Sig. Keputusan Item (2 tailed) 1 1 Tidak valid Valid Tidak Valid Valid Valid Berdasarkan hasil uji validasi dengan SPSS tes soal uraian perhitungan pada tabel 4.7 dari 5 soal terdapat 3 soal valid yaitu nomor 2, 4, dan 5, sedangkan terdapat 2 soal yang tidak valid yaitu nomor 1 dan 3. Butir soal yang tidak valid kemuadian dilakukan revisi soal agar dapat digunakan pada uji coba pemakaian. Data hasil evaluasi pada pertemuan kedua juga diolah dengan menggunakan SPSS 16. 2) Hasil Reliabilitas Pilihan Ganda Dan Uraian Uji Reliabilitas dilakukan untuk intrumen tes pilihan ganda dihitung dengan SPSS disajikan dalam tabel 4.8.

122 103 Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda Reliability Statistics Cronbach's Alpha a N of Items Perhitungan koefisian sebesar 0,392 dapat dilihat pada tbel di atas. Uji reliabilitas dapat dikatakan tidak reliabel karena Cronbach's Alpha kurang dari 0.6. Uji reliabilitas selanjutnya dilakukan untuk intrumen tes soal uraian dihitung dengan SPSS 16 disajikan dalam tabel 4.9 Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Soal Uraian Reliability Statistics Cronbach's Alpha a N of Items Perhitungan koefisien sebesar 0,556 dari didapatkan dari tabel di atas. Uji reliabilitas dapat dikatakan reliabel karena Cronbach's Alpha kurang dari 0.6. b. Hasil Angket Kuesioner Setelah melakukan pembelajaran Powerpoint Interaktif, selanjutnya peserta didik diminta untuk mengisi angket kuesioner yang beisi respon peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan menggunakan media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Jumlah peserta didik yang mengisi angket yaitu 20 anak. Tujuan dilakukan pengisian angket oleh peserta didik yaitu untuk

123 104 melihat respon. Aspek yang dinilai dari angket kuesioner meliputi: 1) aspek minat peserta didik, 2) aspek tampilan, 3) aspek bahasa. Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi dari angket kuesioner peserta didik yang tertera dalam tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10 Hasil Angket Respon Peserta Didik Kelas V Uji Coba Produk No Jumlah Skor Nilai Klasifikasi Komentar Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali - Jumlah 1759 Rata-rata 87 Baik Sekali Tabel 4.10 di atas merupakan hasil hasil angket respon peserta didik kelas V. Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil total rata-rata skor 87 termasuk dalam kategori sangat baik dan terdapat 2 peserta didik yang masuk dalam kategori baik ini dikarenakan skor peserta didik hanya mencapai interval skor dan masuk ke dalam kategori baik.

124 Kajian Produk Akhir Produk akhir berupa media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif diperoleh dari hasil validasi, komentar dan saran yang diberikan dari dua pakar media pembelajaran berbasis TIK dan juga dari dua guru kelas V sekolah dasar. Peneliti melakukan revisi terhadap produk awal, sehingga dapat menghasilkan produk media akhir yang lebih baik dan layak dalam pembelajaran. Produk akhir yang dikembangkan berbentuk media pembelajaran berbasis TIK materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1. Media pembelajaran ini dapat memuat teks, gambar, video, animasi dan desain background yang menarik. Media pembelajaran berbasis TIK ini dikembangkan dengan program aplikasi Powerpoint Interaktif. Produk akhir yang dihasilkan kemudian dicetak dalam bentuk soft copy menggunakan CD-R dan dicetak dalam bentuk hard copy menggunakan kertas hvs 80gr ukuran A4. Semua file yang berkaitan dengan materi dan terdapat dalam media yang dihasilkan diletakan dalam satu folder yang tidak bisa dipisahkan. Jika terdapat file yang tidak dijadikan satu folder maka media pembelajaran tidak dapat dijalankan. a. Kajian Uji Coba Pemakaian Produk akhir yang dihasilkan yaitu media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif akan dibahas sebagai berikut.

125 106 1) Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam uji coba pemakaian yaitu silabus, RPP, serta soal evaluasi. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai silabus, RPP, serta soal evaluasi. a) Silabus Produk akhir berupa silabus yang telah divalidasi oleh pakar ahli media pembelajaran berbasis TIK disesuaikan dengan saran serta perbaikan dari validator. Muatan komponen silabus produk akhir sama dengan silabus produk awal. Komponen dalam silabus yaitu (1) Satuan Pendidikan, (2) Mata pelajaran, (3) Kelas/semester, (4) Alokasi Waktu, (5) Standar Kompetensi, (6) Kompetensi dasar, (7) Materi Pokok/Pembelajaran, (8) Indikator, (9) Kegiatan Pembelajaran, (10) Alokasi waktu, (11) Penilaian, (12) Sumber belajar. Silabus dikembangkan untuk 2 kali pertemuan, untuk setiap satu kali pertemuan yaitu 2x 35 menit. b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan hasil validasi, komentar, dan saran oleh pakar ahli media pembelajaran TIK dan dua orang guru kelas V SD. Muatan RPP sama dengan RPP produk

126 107 awal yang dibuat. Komponen yang termasuk dalam RPP yaitu : (1) Satuan Pendidikan/ Identitas sekolah, (2) Mata Pelajaran, (3) Kelas, (4) Semester, (5) Alokasi waktu, (6) Standar Kompetensi, (7) Kompetensi Dasar, (8) Indikator Pembelajaran, (9) Tujuan Pembelajaran, (10) Karakter siswa yang diharapkan, (11) Materi Ajar, (12) Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran, (13) Sumber, media alat dan bahan, (14) Langkah-langkah kegiatan, (15) Penilaian, (16) Lampiran-lampiran. c) Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Setelah dilakukan revisi media pembelajaran Powerpoint Interaktif terdapat beberapa perubahan setelah dilakukan perbaikan berdasarkan komentar dari pakar media pembelajaran TIK dan juga dua guru kelas V sekolah dasar. Komponen yang direvisi atau dilakukan perubahan yaitu aspek audio visual peneliti mengurangi tombol home disetiap slide agar memudahkan saat media pembelajaran digunakan. Peneliti juga melakukan penyesuaian efek suara pada pergantian slide tertentu. Peneliti juga melakukan revisi memperbesar ukuran huruf sesuai yang disarankan oleh pakar ahli. Peneliti juga menambahkan gambar-gambar yang sesuai pada slide-slide

127 108 tertentu agar siswa lebih tertarik terhadap isi dari Powerpoint Interaktif yang digunakan. d) Hasil Angket Kuesioner Uji pemakaian produk dilaksanakan di SD Negeri depok 1 kelas V B. Uji coba pemakaian produk dilaksanakan kepada peserta didik sejumlah 30 anak. Uji coba pemakaian produk dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang terdapat dalam RPP. Uji coba pemakaian dilaksanakan dengan dua kali pertemuan pada tanggal 10 November 2016 waktu yang digunakan dalam melaksanakan uji coba pemakaian yaitu 2x35 menit setiap satu kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas V SD Negeri Depok 1. Persiapan yang dilakukan dalam uji coba pemakaian sama dengan uji coba produk terbatas yaitu Sebelum uji coba pemakaian peneliti mempersiapkan laptop, projektor, speaker serta CD room media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Setelah semua dipersiapkan dengan baik dan laptop siap digunakan, guru memulai pembelajaran dan menjelaskan materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan dengan menggunkan media Powerpoint Interaktif, selanjutnya guru memberikan soal tes, dan peserta didik diminta mengisi angket kuesioner

128 109 yang berisi mengenai pendapat peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Aspek yang dinilai dari angket kuesioner meliputi: 1) aspek minat peserta didik, 2) aspek tampilan, 3) aspek bahasa. Berikut ini akan diuraikan rekapitulasi dari angket kuesioner peserta didik yang tertera dalam tabel 4.11 di bawah ini. Tabel 4.11 Hasil Angket Respon Peserta Didik Kelas V Uji Coba Produk Peserta Jumlah Didik Skor Nilai Klasifikasi Komentar Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali -

129 110 Pada tabel 4.11 di atas merupakan hasil hasil angket respon peserta didik kelas V. Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil total rata-rata skor 91 termasuk dalam kategori sangat baik. B. Pembahasan Baik Sekali - Jumlah 2735 Rata-rata 91 Baik Sekali Media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1 dikembangkan berdasarkan langkah-langkah desain pembelajaran Borg and Gall. Langkah-langkah dimulai dengan potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, dan revisi akhir. Dalam pengembangan media Powerpoint Interaktif juga memperhatikan kriteria media pembelajaran Powerpoint Interaktif yang dikembangkan oleh para ahli, seperti yang dibahas dalam bab II. Pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1 telah melaui tahap validasi oleh pakar ahli media pembelajaran TIK dan dua orang guru kelas V SD. Pedoman dalam melakukan validasi didasarkan pada tiga aspek yaitu: (1) Aspek audio visual, (2) aspek isi, dan (3) aspek lainnya. Setelah validator melakukan validasi mendapatkan hasil bahwa media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan

130 111 untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1 masuk dalam kategori sangat baik dengan rician skor perolehan seperti pada tabel berikut ini. Tabel 4.12 Rekapitulasi Pakar Media pembelajaran TIK dan Guru Sekolah Dasar No Validator Hasil validasi media pembelajaran berbasis TIK Skor Kategori 1. Pakar media pembelajaran 3,73 Sangat baik berbasis TIK (N) 2. Pakar media pembelajaran 3,85 Sangat baik TIK (T) 3. Guru SDN Adisucipto 2 3,8 Sangat baik 4. Guru SDN Depok 1 3,7 Sangat baik Jumlah 15 Rerata (jumlah total validator) 3,7 Kategori Sangat baik Tabel rekapitulasi pakar media pembelajaran TIK dan guru sekolah dasar menunjukan skor dari keseluruhan menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif yaitu hasil validasi pakar N termasuk kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,73. (2) hasil validasi pakar T media pembelajaran Powerpoint Interaktif masuk ke dalam kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,85. (3) hasil validasi oleh guru SD Negeri Adisucipto 2 termasuk kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,8. (4) hasil validasi guru SD Negeri Depok 1 termasuk dalam kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,7. Peneliti mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif memiliki skor rata-rata 3,75 dengan kategori Sangat baik. Skor tersebut menunjukan bahwa media pembelajaran Powerpoint Interaktif Mata Pelajaran IPA Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan untuk Siswa Kelas V SD Negeri Depok 1 mempunyai kualitas Sangat baik dan

131 112 layak digunakan dilihat dari aspek audio visual, aspek isi, dan aspek lainnya dalam proses pembelajaran. Pedoman pada spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini antara lain: a. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif yang dipadukan dengan video memuat komponen slide pembukaan, slide isi, dan slide penutup. 1) Slide pembukaan dalam Powerpoint Interaktif ini terdiri atas: a) Slide identitas media b) Slide identitas pembelajaran terkait dengan (judul materi, dan KD c) Slide petunjuk penggunaan Powerpoint Interaktif pemetaan indikator dan tujuan pembelajaran d) Slide pemetaan indikator dan tujuan pembelajaran e) Slide komponen menu pada media pembelajaran Powerpoint Interaktif Berikut ini disajikan gambar untuk slide pembukaan media pembelajaran Powerpoint Interaktif.

132 113 Gambar 4.1 Contoh Slide Identitas Media Pada gambar 4.1 merupakan contoh slide identitas media yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Berikut ini merupakan contoh slide petunjuk yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif: Gambar 4.2 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Media

133 114 Pada gambar 4.2 merupakan contoh slide petunjuk penggunaan yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Berikut ini merupakan contoh slide menu home yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif: Gambar 4.3 Contoh Slide Menu Home Media Pada gambar 4.3 merupakan contoh slide menu home yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Berikut ini merupakan contoh slide pemetaan kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif:

134 115 Gambar 4.4 Contoh Slide Pemetaan Kompetensi Dasar Dan Indikator Pada gambar 4.4 merupakan contoh slide pemetaan kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Berikut ini merupakan contoh slide pemetaan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif: Gambar 4.5 Contoh Slide Pemetaan Tujuan Pembelajaran

135 116 Pada gambar 4.5 merupakan contoh slide pemetaan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. 2) Slide isi berisi seluruh materi yang akan diajarkan bersama oleh guru dan siswa. Pada slide ini berisi atas: a) Slide materi pembelajaran Berikut ini merupakan contoh slide materi yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif: Gambar 4.6 Contoh Slide Materi Pemebelajaran Pada gambar 4.5 merupakan contoh slide materi yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. b) Slide berisi gambar gambar terkait pembelajaran Berikut ini merupakan contoh slide gambar yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif:

136 117 Gambar 4.7 Contoh Slide Gambar Pada gambar 4.7 merupakan contoh slide gambar yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. c) Slide video yang digunakan dalam pembelajaran Berikut ini merupakan contoh slide video yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif: Gambar 4.8 Contoh Slide Video

137 118 Pada gambar 4.7 merupakan contoh slide video pembelajaran yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. d) Slide petunjuk dari guru untuk meminta pesrta didik melakukan diskusi Berikut ini merupakan contoh slide petunjuk dari guru untuk meminta peserta didik untuk melakukan diskusi kelompok media pembelajaran Powerpoint Interaktif: Gambar 4.9 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Pada gambar 4.9 merupakan contoh slide petunjuk kegiatan pada tugas kelompok yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. e) Slide Soal-Soal Evaluasi Berikut ini contoh soal evaluasi pada slide media pembelajaran Powerpoint Interaktif:

138 119 Gambar 4.10 Contoh Slide Soal Evaluasi Pada gambar 4.10 merupakan contoh slide soal evaluasi yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. f) Slide Kuci Jawaban Soal Evaluasi Berikut ini merupakan kunci jawaban benar pada slide media pembelajaran Powerpoint Interaktif: Gambar 4.11 Contoh Slide Kunci Jawaban Benar Pada gambar 4.11 merupakan contoh slide kunci jawaban benar yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif.

139 120 Berikut ini merupakan kunci jawaban salah pada slide media pembelajaran Powerpoint Interaktif: Gambar 4.12 Contoh Slide Kunci Jawaban Salah Pada gambar 4.12 merupakan contoh slide kunci jawaban salah yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. 3) Slide pada penutup Powerpoint Interaktif yaitu terdiri atas: a) Profil dari penyusun Berikut ini merupakan contoh slide profil penyusun yang terdapat dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif:

140 121 Gambar 4.13 Contoh Slide Profil Penyusun Gambar 4.13 merupakan profil penyusun media pembelajaran Powerpoint Interaktif b. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat dengan tampilan yang menarik serta interaktif dan mendukung konten yang ada di dalamnya. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif ini didesain dengan menarik dan tidak monoton, ini dapat dilihat dari tampilan background yang memiliki banyak jenis warna atau tidak monoton, penggunaan gambar-gambar yang sesuai dapat menarik perhatian anak untuk mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran Powerpoint Interaktif dan menggunakan video-video agar anak lebih paham dengan materi yang dijelaskan. c. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat menggunakan simbol tombol Media pembelajaran Powerpoint Interaktif ini

141 122 memiliki simbol tombol yang digunakan dalam mengoperasikan media. Simbol tombol yang digunakan antara lain : = Tombol home N = Tombol next B = Tombol back = Tombol exit d. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat menggunakan bahasa komunikatif dan mudah dipahami oleh peserta didik. Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat menggunakan bahasa komunikatif dan mudah dipahami oleh peserta didik. Contoh kalimat yang mudah dipahami peserta didik dalam media pembelajaran ini yaitu apakah isi dari video yang anak-anak lihat? dengan menggunakan bahasa sederhana tetapi komunikatif lebih bisa dipamani oleh peserta didik. e. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat menggunakan perkembangan peserta didik yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Hal ini dikarenakan sudah terdapat diketahui pemetaan indikator pada penyusunan indikator pembelajaran. selain itu juga terdapat indikator pada media pembelajaran Powerpoint Interaktif.

142 123 1) Aspek kognitif Pada aspek kognitif dapat kita lihat pada slide evaluasi. Contohnya seperti pada gambar berikut ini: Gambar 4.14 Contoh Slide Aspek Kognitif Pada gambar 4.14 merupakan contoh dari soal evaluasi yang terdapat dalam Powerpoint Interaktif. 2) Aspek Psikomotorik Aspek psikomotorik dapat dilihat pada aktifitas peserta didik untuk melakukan kerjasama menempelkan gambargambar. Contohnya seperti pada gambar berikut ini.

143 124 Gambar 4.15 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Peserta Didik Gambar 4.15 menjelaskan tentang petunjuk kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk mengerjakan tugas kelompok. Petunjuk tersebut terdapat dalam Powerpoint Interaktif. 3) Aspek afektif Aspek afektif dapat dilihat pada gambar nomer 4.9 karena mengembangkan prisnsip sosial. Peserta didik diminta untuk bekerja sama dalam melakukan tugas kelompok. f. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat sesuai dengan prinsip pengembangan yang dikembangkan oleh para ahli. Prinsip pengembangan yang dikembangkan dibuktikan dengan pemilihan jenis huruf dan ukuran huruf yang sesuai dengan bab II dan beberapa prinsip lainnya yang tertera pada bab II.

144 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut ini: 1. Pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif dikembangkan dengan prosedur penelitian pengembangan oleh Borg & Gall yang dikutip dalam Sugiyono. Prosedur penelitian pengembangan mempunyai 10 langkah pengembangan namun, peneliti hanya sampai pada langkah 9 hal ini dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian dan media pembelajaran Powerpoint Interaktif yang akan dibuat hanya khusus untuk pegangan guru, sehingga hanya dibutuhkan dua orang ahli atau pakar untuk melakukan validasi. Selain itu, subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik SD kelas V yang cangkupannya sedikit. Sembilan langkah yang digunakan adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian dan (9) revisi produk hingga menghasilkan produk akhir berupa Media 125

145 126 Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan untuk Siswa Kelas V. 2. Hasil yang diperoleh dalam penelitian pengembangan melalui tahap validasi oleh dua pakar media pembelajaran Powerpoint Interaktif dan dua guru kelas V Sekolah Dasar menunjukan hasil sebagai berikut (1) hasil validasi oleh pakar N menunjukan bahwa media pembelajaran Powerpoint Interaktif termasuk kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,73. (2) hasil validasi pakar T media pembelajaran Powerpoint masuk ke dalam kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,85. (3) hasil validasi oleh guru I termasuk kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,8. (4) hasil validasi guru H termasuk dalam kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,7. Peneliti mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif memiliki skor rata-rata 3,75 dengan kategori Sangat baik. Berdasarkan skor tersebut menunjukan bahwa media pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan untuk Siswa Kelas V SD Negeri Depok 1 mempunyai kualitas Sangat baik dan layak digunakan dilihat dari aspek audio visual, aspek isi, dan aspek lainnya. B. Keterbatasan Pengembangan Produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif yang dikembangkan memiliki keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan yang ada akan dipaparkan antara lain sebagai berikut :

146 Proyektor, dan speaker yang digunakan di SD dalam melakukan pembelajaran kepada peserta didik tidak terpasang secara permanen dan membutuhkan waktu untuk membawanya dari kantor dan memasangnya, sehingga banyak waktu yang terbuang. C. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian yang ditemukan oleh peneliti, saran bagi peneliti lain yang akan mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif sebagai berikut: 1. Mencari SD yang memiliki proyektor, LCD, dan speaker permanen, sehingga tidak membuang waktu dalam memasangkan berbagai macam yang diperlukan.

147 DAFTAR PUSTAKA Anitah, S. (2009). Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka bekerjasama dengan FKIP UNS. Arikunto, S. (2004). Evaluasi program pendidikan pengembangan praktis bagi praktisi pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Arsyad, A. (2007). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Arief, S. (2009). Media pendidikan, pengertian, pengembangan, dan pemanfaatnanya. Jakarta: Rajawali Press. Arsyad, A. (2010). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo. Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo. Bungin, B. (2010). Penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan publik dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenama Media Group. Darmawan, D. (2011). Teknologi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hamalik, O. (1994). Media pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Haryanto Sains untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga. Iskandar, S. (2001). Pendidikan ilmu pengetahuan alam. Bandung: CV. Maulana. Jasmadi. (2010). Menyusun presentasi pembalajaran berbasis tik dengan ms office Jakarta: PT Elek Media Komputindo. Kustandi, C dan Bambang Sutjipto. (2011). Media pembelajaran manual dan digital. Bogor: Ghalia Indonesia. Kusprimanto. (2014). Pengembangan media pembelajaran interaktif ipa materi pencernaan pada manusia untuk siswa kelas v di sd n pundung, Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. (skripsi tidak diterbitkan). Lewis, G. (2008). Pembelajaran aktif meningkatkan keasyikan kegiatan di kelas. Jakarta: PT Indeks. Muhamad, I & Novan, A. W. (2013). Psikologi pendidikan: teori dan aplikasi dalam proses pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz media. Murti, I. (2013). Membuat media mengajar visual. Jakarta: Erlangga. Parida, P.R. (2016). Peningkatan motivasi dan prestasi belajar menggunakan media pembelajaran berbsis it pada mata pelajaran ipa kelas iv sd 128

148 129 kanisius kintelan 1 yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. (skripsi tidak titerbitkan). Permana. (2010). Budi dan kurweni ukar. 36 jam belajar komputer : microsoft office. Jakarta: PT Elek Media Komputindo. Prawiradilaga, D.S. (2013). Mozaik teknologi pendidikan e-learning. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. Rahardi, A. (2008). Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan. Rusman. (2015). Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Saefuddin. (2014). Pengelolaan pembelajarann teoritis dan praktis. Yogyakarta: CV. Budi Utama. Samatowa, U. (2011). Pembelajaran ipa di sekolah dasar. Jakarta: PT Indeks. Sanaky, H. (2013). Media pembelajaran interaktif-inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Sanjaya, W. (2012). Media komunikasi pembelajaran.jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. Sanjaya, W. (2013). Penelitian pendidikan.: jenis, metode dan prosedur edisi pertama. Jakarta: Kencana. Semiawan, C.R. (2002). Belajar dan pembelajaran prasekolah dan sekolah dasar. Jakarta: PT INDEKS. Sitiatava, R. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis SAINS Berbasis Kinerja. Yogyakarta: Diva. Smaldino, E. (2011). Instructional Tecnology & Media For Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar. Jakarta: Kencana. Soekidjo, N. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sukmadinata, N.S. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suparlan. (2011). Tanya jawab pengembangan kurikulum dan materi pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

149 130 Sutopo, A.H. (2012) Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sukiman. (2012). Pengembangan media pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia PT Pustaka Insan Madani. Sugiyono. (2015). Metode penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r & d.bandung: Alfabeta. Tatang. (2012). Ilmu pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif progresif. Jakarta: Prenanda Media. Veriana, N. (2016). Pengembangan media pembelajaran berbasis ict mengacu kurikulum sd 2013 subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku unttuk siswa kelas iv sekolah dasar negeri kalasan 1. (skrisi tidak diterbitkan). Widoyoko, E.P. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

150 131 DAFTAR LAMPIRAN

151 132 Lampiran Surat izin penelitian uji terbatas

152 Surat izin penelitian uji coba pemakaian

153 134 Lampiran Surat Izin Validasi Media Pembelajaran Dan Perangat Pembelajaran Pakar Ahli Media TIK

154 Surat Izin Validasi Media Pembelajaran Dan Perangat Pembelajaran Pakar Ahli Media TIK

155 136 Lampiran 1.3

156 137 Surat Keterangan Telah Melakukakan Penelitian Lampiran 2.1

157 138 HASIL WAWANCARA UNTUK ANALISIS KEBUTUHAN TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DI SD NEGERI DEPOK 1 Nama Guru : Hidayat, S.Pd Kelas/Jumlah siswa : V B / 30 No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan 1. Berkaitan dengan Materi yang diberikan kepada peserta didik mata pelajaran IPA, kelas V di semester ganjil sebagian peserta materi apa yang dirasa didik merasa kesulitan pada materi sulit untuk di ajarkan penyesuaian makhluk hidup terhadap kepada siswa? lingkungan. 2. Apa alasan materi Materi tersebut dianggap sulit karena hanya tersebut sulit teori, dan saat penyampaian materi kepada diajarkan? peserta didik guru memerlukan media yang tepat agar peserta didik mampu memahami materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan. 3. Bagaimana pendapat Penggunaan media pembelajaran di kelas Bapak/Ibu terkait sebenarnya sangat baik karena dapat dengan penggunaan membantu peserta didik dalam memahami media pembelajaran materi yang guru sampaikan. Guru juga dalam proses belajar mengungkapkan peserta didik juga cepat mengajar di kelas? bosan jika tidak menggunakan media pembelajaran atau hanya ceramah untuk menyampaikan materi di kelas. 4. Pernahkah Bapak/Ibu Pernah menggunakan media pembelajaran di menggunakan media kelas untuk membantu peserta didik pembelajaran dalam proses belajar memahami materi.

158 139 mengajar di kelas? 5. Seberapa seringkah Guru menjawab tidak terlalu sering, karena Bapak/Ibu membutuhkan waktu dalam pembuatan media, menggunakan media dan biasanya hanya menggunakan media pada pembelajaran dalam mata pelajaran serta materi tertentu. proses belajar mengajar di kelas? 6. Apa sajakah media Guru mengemukakan bahwa biasanya hanya pembelajaran yang menggunakan media-media konvensional, dan sering Bapak/Ibu hanya sesekali menggunakan media TIK dan gunakan? hanya media Powerpoint sederhana 7. Bagaimana pendapat Guru mengungkapkan bahwa media Bapak/Ibu terkait pembelajaran TIK sangat menarik dan media pembelajaran membantu dalam proses pembelajaran.. berbasis TIK? 8. Apa sajakah media Media TIK yang diketahui yaitu Powerpoint, pembelajaran berbasis Flash, videomaker. TIK yang Bapak/Ibu ketahui? 9. Apakah Bapak/Ibu Beliau mengatakan bahwa pernah pernah menggunakan menggunakan tetapi karena terbatasnya media berbasis TIK fasilitas yang ada dan tidak mempunyai dalam proses belajar banyak waktu dalam pembuatan media mengajar di kelas? berbasis TIK jadi guru tidak terlalu sering menggunakannya. 10. Apakah jenis media Guru menjelaskan bahwa pernah pembelajaran berbasis menggunakan Microsoft Powerpoint, tetapi TIK yang pernah hanya Microsoft Powerpoint sederhana. Bapak/Ibu gunakan? 11. Apakah sekolah Guru mengatakan fasilitas yang ada di SD

159 140 memiliki fasilitas yang mendukung penggunaan media pembelajaran berbasis TIK? 12. Apakah Bapak/Ibu pernah membuat media pembelajaran berbasis TIK? 13. Kendala apa yang Bapak/Ibu dapatkan dalam membuat media pembelajaran berbasis TIK? 14. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terkait media pembelajaran berbasis TIK menggunakan Macromedia Flash 8 Interaktif? 15. Menurut Bapak/Ibu, apakah penggunaan media TIK berupa Macromedia Flash 8 dapat membantu dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya dalam mata Negeri Depok 1 ini kurang lengkap, sebenarnya tersedia tetapi hanya dibeberapa kelas tertentu untuk proyektor dan sound yang paten. Jadi belum merata di setiap kelas. Jika ingin menggunakan proyektor dan sound maka harus mengambil dulu dari kantor. Beliau mengungkapkan bahwa pernah dalam membuat media pembelajaran berbasis TIK. Beliau menjelaskan bahwa terkendala oleh waktu dalam pembuatannya. Biasanya juga sulit dalam mencari materi seperti gambar, video yang sesuai dengan materi yag akan diajarkan. Beliau menjelaskan bahwa media pembelajaran Powerpoint Interaktif sangat bagus, apalagi jika ditambah dengan menggunakan video, gambar, serta animasi yang menarik, peserta didik pasti akan merasa tertarik jika dibuat dengan desain yang menarik juga. Beliau mengatakan bahwa penggunaan media Powerpoint Interaktif sangat membantu dalam proses pembelajaran jika dilengkapi dengan gambar, video yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

160 141 pelajaran IPA? 16. Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK? Beliau menjelaskan bahwa pengembangan media Powerpoint Interaktif harus bersifat komunikatif dan harus mampu mengajak peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran serta peserta didik harus mampu memahami materi yang disampaikan menggunakan media tersebut. Lampiran 2.2

161 142 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (T)

162 143

163 144

164 145

165 146 Lampiran 2.3 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (N)

166 147

167 148

168 149

169 150 Lampiran 2.4 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (I)

170 151

171 152

172 153

173 154 Lampiran 2.5 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (H)

174 155

175 156

176 157

177 158 Lampiran 2. 6 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (T)

178 159

179 160

180 161

181 162 Lampiran 2.7 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (N)

182 163

183 164

184 165

185 166 Lampiran 2.8 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD (I)

186 167

187 168

188 169

189 170 Lampiran 2.9 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD (H)

190 171

191 172

192 173

193 174 Lampiran 2.10 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba Produk)

194 175

195 176

196 Peserta didik Aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Skor Nilai Komentar 177 HASIL REKAPITULASI KUESIONER RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN ( UJI COBA PRODUK) Skor Minat 2,4,5,6,8,9,11 1,3,7, Tampilan 1,3,5,6,9 2,4,7,8,10 Bahasa 2,5 1,3,4 2 Minat 1,2,4,6,7,8,9,11 3,5, Tampilan 1,2,3,4,6,7,10 5,8,9 Bahasa 1,3,5 2,4 3 Minat 1,2,3,4,5,8,9,11 6,7, Tampilan 1,2,3,5,6,7,8,9,1 4 0 Bahasa 1,4,5 2,3 4 Minat 1,4,6,9,10,11 2,3,5, Tampilan 1,2,3,4,6,9,10 5,7 8 Bahasa 1,3,5 2,4 5 Minat 2,3,5,11 1,9 4,8 6, Tampilan 1,2,3,4,5,9 7 8,1 6 0 Bahasa 4 2,5 1,3 6 Minat 1,2,3,4,5,6,8,10, 7, Tampilan 1,2,4,6,7,9,10 3,5,8 Bahasa 1,2,4,5 3 7 Minat 1,2,3,4,5,6,8,10, 7, Tampilan 1,2,3,4,6,7,9,10 5,8 Bahasa 1,2,4,5 3 8 Minat 3,6,7 1,4,5,8,9, ,11 Tampilan 9 1,2,3,4,5,6, 7 8,10 Bahasa 1,2,3,4,5 9 Minat 3,6,8,10,11 1,4,5,7 2, Tampilan 1,3,5,6,8 3,4, Bahasa 1,4 2, Minat 1,2,3,4,5,6,10,11 7,8, Tampilan 9 1,2,3,4,5,6, 7,8,10 Bahasa 1,2, Minat 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11 Tampilan 1,3,4,5,6,7,8,9,

197 178 0 Bahasa 2,3,4,5, 1 12 Minat 1,2,3,4,5,8,9,10, 6, Tampilan 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10 Bahasa 1,2,3,4,5 13 Minat 2,9,11 1,3,4,5 7,8, Tampilan 2,3,4,5 1,6,7,8,9 10 Bahasa 1 2,3,4,5 14 Minat 1,2,3,4,5,6,7,8,9, ,11 Tampilan 1,4,5,7,8,9 2,3,6,10 Bahasa 1,2,3, Minat 1,2,3,4,7 5,6,8,9,10, Tampilan 1,3,5,6,7,8, 2,4 9,10 Bahasa 1,2,3,4,5 16 Minat 1,3,5,6,7,8,9 2,4,10, Tampilan 1,5,6,8,9,10 2,3,4,7 Bahasa 1,2,3,4,5 17 Minat 1,2,3,4,5,6,7,8,9, ,11 Tampilan 1,2,3,4,5,6,10 2,7,8,9 Bahasa 1,2,3,4,5 18 Minat 1,2,3,4,5,6,10,11 7,8, Tampilan 9 1,2,3,4,5,6, 7,8,10 Bahasa 1,2, Minat 1,2,3,4,5,8,9,11 6,7, Tampilan 1,2,3,5,6,7,8,9,1 4 0 Bahasa 1,4,5 2,3 20 Minat 1,2,3,4,5,6,7,8,9, ,11 Tampilan 1,3,4,5,6,7,8,9,1 2 0 Bahasa 2,3,4,5, 1 Jumlah 1759 Rata-rata 87 Kategori Baik sekali

198 179 Lampiran 2.11 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba Pemakaian)

199 180

200 181

201 Peserta didik Aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jumlah skor Nilai Komentar 182 HASIL REKAPITULASI KUESIONER RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN ( UJI COBA PEMAKAIAN) Skor Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan ,3,4,5,7,8,9,10,11 2, ,2,3,4,5,6,7,9,10 8 1,3, ,2,3,4,5,6,7,8,9, ,2,3,4,7,9,10 6,5,8 1,2,3,4,5 3,4,6,7,8,10,11 1,2, 5, ,4,5,6,7,8 2,3,9,10 1,4, ,2,4,6,7,9,10,11 3, ,2, 3,5,7,8,9,10 4,6 1, 2,3 4,5 1,2,3,4,6,7,8,9,10,1 1 2,3,4,6,8,9,10 1,5,7 2,3, ,2,3,4,5,6,7,8,9,10, ,3,5,6,7,8,9 2,4,10 1,2,3,4,5 1,2,4,6,7,9,10,11 3, ,2, 3,5,4,6,7,8, 9,10

202 Bahasa 1, 2,3 4,5 Minat 1,2,3,4,6,8,9,10,11 5, Tampilan 2,3,4,5,6,8,9 1,6,7 10 Bahasa 4,5 1,2,3 Minat 1,2,4,5,6,7,8,9,10, Tampilan 2,3,4,5,6,7,8,9,10 1 Bahasa 1,2,4,5 3 Minat 1,2,3,4,6,9,10,11 5,7, Tampilan 3,4,5 1,2,6,7,8,9,10 Bahasa 1,2 3, 5 4 Minat 1,2,3,4,8,9,10,11 6, Tampilan 1,2,4,5,6,8,10 3,7 9 Bahasa 2,3,5 1,4 Minat 1,3,4,5,7,8,9,10,11 2, Tampilan 1, 2,3,4,8,9,10 5,6 7 Bahasa 2,3 1,5 4 Minat 1,2,3,4,5,6,10,11 7,8, Tampilan 9 1,2,3,4,5, 6,7,8,10 Bahasa 1,2,3 5 4 Minat 1,2,3,4,5,8,9,11 6,7, Tampilan Bahasa Minat Tampilan 1,2,3,5,6,7,8,9,10 4 1,4,5 2,3 3,4,6,7,8,10,11 1,2, 5, ,4,5,6,7,8 2,3,9,10

203 Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan 1,4, ,3,4,5,7,8,9,10,11 2, ,2,3,4,5,6,7,9,10 8 2,4, ,2,3,5,6,8,9,10 4,7, ,2,4,5,7,8,9,10 3,6 1,3, ,2,4,5,6,8,9 3,7, ,6,7,8,9,10 1,2,5 4 2,3, ,2,3,4,8,9,10,11 6, ,2,4,5,6,8,10 3,7 9 2,3,5 1,4 1,2,3,4,5,6,7,8,9, ,3,4,6,8,9,10 1,5, Bahasa 1,4,5 2 3 Minat 2,4,6,7,8,9,10,11 1, Tampilan 2,3,4,5,7,9,10 1,6,8 Bahasa 1,3,4,5 2 Minat 4,5,6,7,8,9,10,11 1,2, Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa 2 1,3,4,5,6, 7,8,9,10 1,2, ,2,3,6,7,8,9,10, ,5,7,8,10 1,3,4,6,9 2,3,4 1 5

204 Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa Minat Tampilan Bahasa 1,2,4,6,8,10,11 7 3,5, 9 2,3,5,6,7,8,9,10 1,4 1,3,4 2, ,2,3,4,7,8,9,10, ,3,4,7,8,9,10 1,5,6 2,3,4,5 1 1,2,3,4,5,9,11 7 6,8, 10 1,2,4,6,7,8,9,10 3,5 1,2,4 3, ,2,3,6,7,8,9 4,5,10, ,3,4,5,6,7,9,10 2,8 1,3,4,5 2 1,2, 5,6,8,9,10,11 3,4, ,2,4,5,6,7,8, ,2,4,5 3 2,3,4,5,6,7,8,9,10 1, ,3,5,7,8,9,10 1,6 4 1,5 2,4 3 1,2,3,45,6,7,8,10 9, ,2,3,4,5,6,7,8,9, ,2,3,4 5 Jumlah 2735 Rata-rata 91 Kategori Sangat baik

205 186 Lampiran 3.1 Hasil Evaluasi Pembelajaran

206 187

207 188

208 189

209 190

210 191

211 192

212 193

213 192 Lampiran 3.2 Hasil Validitas PG dan Essay dengan Menggunakan SPSS soal1 soal2 soal3 soal4 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) soal 1 soal 2 soal soal soal 5 soal 6 soal 7 soal soal 9 Correlations soal1 0 soal1 1 soal1 2 soal1 3 soal1 4 soal1 5 soal1 6 soal1 7 soal1 8 soal1 9 soal2 0 Skor_tot al N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) ** N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) * N

214 193 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) ** * N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) * N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) * N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) ** N

215 194 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) * * * N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) * * N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N

216 195 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) *.450 * N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) * * * N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N

217 196 soal20 Skor_tot al Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) * * * * N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

218 197 Correlations soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 skor_total soal1 Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed) N soal2 Pearson Correlation * Sig. (2-tailed) N soal3 Pearson Correlation * Sig. (2-tailed) N soal4 Pearson Correlation * Sig. (2-tailed) N soal5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N skor_total Pearson Correlation.604 **.399 * Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

219 198

220 199 Hasil Reliabilitas PG dan Essay dengan Menggunakan SPSS Reabilitas PG Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total Reliability Statistics Cronbach's Alpha a N of Items Item-Total Statistics Scale Scale Mean Variance if if Item Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Deleted Deleted Correlation Item Deleted Item_ a Item_ a Item_ a Item_ a Item_ a Item_ a Item_ a

221 200 Reliabilitas essay Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total Reliability Statistics Cronbach's Alpha a N of Items Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted Item_ a Item_ a Item_ a

222 201 Lampiran 4.1 SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran : SD Negeri 1 Depok : IPA Kelas/Semester : V B/ 1 Alokasi Waktu Standar Kompetensi : 2 pertemuan ( 4 JP x 35 menit) : 3. Mengidentifikasi cara mahluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan Kompetensi Materi Pokok/ Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Penilaian Sumber Dasar Pembelajaran Waktu Belajar 3. Penyesuaian Kognitif Eksplorasi 1 Tes Haryanto. Mengidentifika Diri Hewan Menyebutkan - Peserta didik pertemuan tertulis Sains si cara mahluk Terhadap cara hewan menjawab pertanyaan guru (2x 35 (pilihan untuk hidup Lingkungan menyesuaikan dengan pengetahuan menit) ganda SD/MI menyesuaikan diri dengan tentang penyesuaian dan Kelas V. diri dengan lingkungan untuk makhluk hidup dengan esai) Jakarta: lingkungan memperoleh lingkunganya Observa Erlangga

223 202 makanan - Guru bertanya contoh si Menjelaskan mengenai penyesuaian Unjuk penyesuaian diri makhluk hidup dengan kerja hewan dengan lingkunganya yang pernah Kemala, lingkungan untuk siswa dengar Rosa melindungi diri dari musuh Afektif Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : kerjasama, peduli, tanggung - Guru menjelaskan tentang materi penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungan dalam memperoleh makanannya dan melindungi diri dari musuhnya dengan media Microsoft power point Jelajah IPA Untuk Kelas 5 SD. Jakarta: Yudhistira Sulistiyanto jawab - Setelah memperhatikan Hery dan Mengembangkan penjelasan guru dan peserta Edy keterampilan didik dirasa paham maka Wiyono. sosial, meliputi : guru memberikan soal Ilmu bertanya, menjadi evaluasi yang terdapat Pengetahua

224 203 pendengar yang baik, komunikasi dengan teman Psikomotorik Menuliskan dan mewarnai bentuk hewan yang dapat menyesuaikan diri dalam memperoleh makanan dan cara melindungi musihnya dalam Microsoft power point - Guru memberikan permainan siapa saya - Siswa diminta untuk menjawab dengan cepat dan tepat Elaborasi - Guru membagi peserta didik ke dalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 anak - Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada peserta didik dan menjelaskan perintahnya n Alam untuk SD dan MI Kelas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

225 204 - Peserta didik diminta bekerja dan mendiskusikan dalam kelompok - Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas - Kelompok yang lain diminta untuk memperhatikan dan memberi kritik tentang hasil diskusi temannya Konfirmasi - Guru bertanya tentang kesulitan yang dialami saat pembelajaran berlangsung - Guru memberikan soal

226 205 evaluasi kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari Penyesuaian Kognitif Eksplorasi Pertemuan Tes Haryanto. diri tumbuhan Menjelaskan - Peserta didik menjawab ke 2 tertulis Sains terhadap penyesuaian diri pertanyaan guru dengan (2 x 35 (pilihan untuk lingkuangan tumbuhan dengan pengetahuan tentang menit) ganda SD/MI lingkungan penyesuaian mahluk hidup dan Kelas V. tertentu untuk dengan lingkunganya esai) Jakarta: mempertahankan hidup Mengidentifikasi tumbuhan yang dapat menyesuaikan - Guru bertanya contoh mengenai penyesuaian mahluk hidup dengan lingkunganya yang pernah siswa dengar Observa si Unjuk kerja Erlangga Kemala, Rosa diri dengan - Guru menjelaskan tentang Jelajah IPA lingkungan untuk materi penyesuaian mahluk Untuk Kelas mempertahankan hidup dengan lingkungan 5 SD. hidup dalam memperoleh Jakarta:

227 206 Afektif Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : kerjasama, peduli, tanggung jawab Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, komunikasi dengan teman Psikomotorik Menulis penyesuain diri tumbuhan, ciri makanannya dan melindungi diri dari musuhya dengan media microsoft power point - Setelah memperhatikan penjelasan guru dan peserta didik dirasa paham maka guru memberikan soal evaluasi yang terdapat dalam microsoft power point Elaborasi - Guru meminta peserta didik untuk membagi kedalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 anak Yudhistira Sulistiyanto Hery dan Edy Wiyono Ilmu Pengetahua n Alam untuk SD dan MI Kelas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

228 207 khusus dan nama tumbuhan - Guru membagikan lembar kerja kelompok - Peserta didik diminta untuk menulis nama tumbuhan,ciri khusus, bentuk penyesuaian pada tumbuhan yang ternah ditemuinya - Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi - Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Konfirmasi - Guru bertanya tentang Nasional

229 208 kesulitan yang dialami saat pembelajaran berlangsung - Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari Guru Kelas, Yogyakarta, September 2016 Praktikan, Hidayat, A.Ma Ririn Indriyanti NIP NIM

230 209 Lampiran 4.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (PERTEMUAN 1) Satuan Pendidikan : SD Negeri Depok 1 Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : V (Lima)/I (Ganjil) : 2 x 35 menit A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mengidentifikasi cara mahluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan B. KOMPETENSI DASAR : 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup C. INDIKATOR : Kognitif Menyebutkan cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan Menjelaskan penyesuaian diri hewan dengan lingkungan untuk melindungi diri dari musuh Afektif Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : kerjasama, peduli, tanggung jawab Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, komunikasi dengan teman

231 210 Psikomotorik Menuliskan dan mewarnai bentuk hewan yang dapat menyesuaikan diri dalam memperoleh makanan dan cara melindungi musihnya D. TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif Siswa mampu menyebutkan cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan melalui media power point minimal 3 dengan tepat Siswa mampu menjelaskan penyesuaian diri hewan dengan lingkungan untuk melindungi diri dari musuh melalui media power point minimal 3 hewan dengan tepat Afektif Siswa mampu mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : kerjasama, peduli, tanggung jawab selama proses pembelajaran Siswa mampu mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, komunikasi dengan teman selama proses pembelajaran Psikomotorik Siswa mampu menuliskan dan mewarnai bentuk hewan yang dapat menyesuaikan diri dalam memperoleh makanan dan cara melindungi musihnya E. MATERI PEMBELAJARAN IPA : Penyesuaian Diri Hewan Terhadap Lingkungan F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Model : Cooperative Learning 2. Metode - Tanya Jawab

232 211 - Diskusi - Presentasi G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media : Microsoft Power Point, Video yang terdapat dalam Microsoft Power Point 2. Alat : LCD, Proyektor, Laptop, Speaker 3. Sumber Pembelajaran : Haryanto Sains untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga Kemala, Rosa Jelajah IPA Untuk Kelas 5 SD. Jakarta: Yudhistira Sulistiyanto Hery dan Edy Wiyono Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pembuka Apersepsi 10 - Guru memberi menit salam kepada peserta didik. - Guru menyapa dan melakukan presensi peserta didik. - Peserta didik mengawali pelajaran dengan doa. - Guru mengkondisikan siswa agar tenang untuk menerima pelajaran Motivasi

233 212 Kegiatan Inti - Guru menyanyikan lagu bersama peserta didik yang terdapat dalam Microsoft Power Point Orientasi - Guru menanyakan isi lagu yang telah dinyanyikan yang terdapat dalam Microsoft Power Point - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Eksplorasi - Peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan pengetahuan tentang penyesuaian makhluk hidup dengan lingkunganya - Guru bertanya contoh mengenai penyesuaian makhluk hidup dengan lingkunganya yang pernah siswa dengar - Guru menjelaskan tentang materi penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungan dalam memperoleh makanannya dan melindungi diri dari musuhnya dengan media Microsoft power point - Setelah memperhatikan penjelasan guru dan peserta didik dirasa paham maka guru memberikan soal evaluasi yang terdapat 50 menit

234 213 dalam Microsoft power point - Guru memberikan permainan siapa saya - Siswa diminta untuk menjawab dengan cepat dan tepat Elaborasi - Guru membagi peserta didik ke dalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 anak - Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada peserta didik dan menjelaskan perintahnya - Peserta didik diminta bekerja dan mendiskusikan dalam kelompok - Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas - Kelompok yang lain diminta untuk memperhatikan dan memberi kritik tentang hasil diskusi temannya Konfirmasi - Guru bertanya tentang kesulitan yang dialami saat pembelajaran berlangsung - Guru memberikan soal evaluasi kepada

235 214 siswa tentang materi yang telah dipelajari Penutup - Siswa dan guru secara bersama-sama membuat rangkuman pembelajaran yang telah dilakukan - Siswa melakukan refleksi dengan dengan menyampaikan hal-hal yang telah diperoleh dan dipahami pembelajaran pada hari ini - Guru menyampaikan materi pelajaran selanjutnya - Siswa mengakhiri kegiatan belajar dengan berdoa - Siswa menjawab salam guru 10 menit I. TEKNIK PENILAIAN Ranah Indikator Teknik Penilaian Kognitif 3.1.1Menyebutkan cara hewan Tes tertulis menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan Menjelaskan penyesuaian diri hewan dengan lingkungan untuk melindungi diri dari musuh Bentuk Penilaian Pilihan ganda dan esai Instrumen soal

236 215 Afektif Psikomo torik Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : kerjasama, peduli, tanggung jawab Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, komunikasi dengan teman Menggambar bentuk hewan yang dapat menyesuaikan diri dalam memperoleh makanan dan cara melindungi musuhnya Observasi Contreng Lembar pengamata n Unjuk kerja Skor Lembar Kerja siswa Yogyakarta, September 2016 Guru Kelas, Praktikan, Hidayat, A.Ma Ririn Indriyanti NIP NIM

237 216 LAMPIRAN PENILAIAN Kognitif Menyebutkan cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan Menjelaskan penyesuaian diri hewan dengan lingkungan untuk melindungi diri dari musuh Kriteria Penilaian Kriteria Skor Pilihan ganda 1 / soal Esay Berdasarkan bentuk kakinya, elang digolongkan ke dalam jenis 2 burung? Jawab : Burung pemangsa Berdasarkan bentuk kakinya burung pelatuk digolongkan ke dalam jenis burung pemanjat. Sebutkan ciri-ciri bentuk kakinya! Jawab : Ciri-cirinya yaitu jari terdiri atas empat, dengan 2 jari berada di depan dan 2 jari dibelakang 5 Sebutkan ciri paruh pada burung pipit! Jawab : Paruh pendek, tebal, rucing, untuk memecah biji-bijian, seperti padi. 3

238 217 Jelaskan cara penyesuaian diri unta yang hidup di daerah padang pasir! Jawab : Cara penyesuain diri unta adalah sebagai berikut: - Terdapat tempat penyimpanan air di dalam tubuh - Memiliki punuk sebagai penyimpanan lemak Sebutkan hewan yang beradaptasi dengan cara mimikri! Jawab : Bunglon, lalat bunga Nilai = (25 x total skor jawaban benar ) : Rubrik Penilaian: No. Nama Siswa Nilai Predikat Dst. Pedoman penskoran: Skala 100 Predikat A A B B B- Afektif Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : kerjasama, peduli, tanggung jawab

239 Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, komunikasi dengan teman Kriteria penilaian sikap individu No. Aspek Yang Dinilai 1. Tanggung jawab siswa dalam melakukan tugas kelompok 2. Sikap siswa saat berkomunikasi dalam kelompok 3. Kerjasama dalam melakukan tugas Keterangan dan Skor Skor Total 4. Memiliki sikap peduli dengan teman 5. Mampu bertanya saat proses pembelajaran 6. Menjadi pendengar yang baik 7. Peduli terhadap kesehatan diri sendiri 8. Bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan Keterangan = nilai afektif diambil dari keaktifan sisw Skor = 5 : baik Sekali 4 : baik 3 : sedang 2 : kurang baik 1 : sangat kurang baik

240 219 Psikomotorik Menuliskan dan mewarnai bentuk hewan yang dapat menyesuaikan diri dalam memperoleh makanan dan cara melindungi musihnya No. Aspek Yang Dinilai Keterangan dan Skor Skor Total 1. Ketepatan penamaan jenis burung, jenis makanan, kebiasaan yang dilakukan dengan kaki 2. Kerapian dalam mewarnai 3. Kombinasi warna Keterangan = nilai psikomotor diambil keteampilannya Skor : 5 : baik Sekali 4 : baik 3 : sedang 2 : kurang baik 1 : sangat kurang baik NilaiAkhir = = 10

241 220 LAMPIRAN MATERI Penyesuaian diri makhuk hidup terhadap lingkungan Peta konsep Salah satu ciri makhluk hidup adalah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut adaptasi. Adaptasi ini bertujuan untuk mempertahankan hidupnya. Tiap jenis makhluk hidup memiliki cara-cara adaptasi yang berbeda terhadap lingkungannya. Pinguin merupakan hewan yang hidup di daerah kutub yang bersuhu dingin. Mengapa pinguin dapat bertahan hidup di kutub yang dingin? Sejak lahir pinguin memiliki bulu yang tebal. Bulu yang tebal ini membuatnya merasa hangat walaupun berada di daerah yang dingin. Hal ini merupakan bentuk penyesuaian diri pinguin terhadap lingkungannya. Bagaimana dengan tumbuhan?

242 221 Tiap jenis tumbuhan juga punya cara-cara beradaptasi yang berbeda terhadap lingkungannya. Coba bandingkan tanaman kaktus dengan tanaman talas! Kedua tanaman ini memiliki banyak perbedaan yang disebabkan oleh tempat hidup yang berbeda. Namun pada dasarnya kedua tanaman ini menyesuaikan diri dengan dengan tujuan untuk mempertahankan hidup. A. Cara Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan 1. Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan fungsinya. Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya. a. Burung Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima, seperti pada tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Berbagai Bentuk Kaki Burung

243 222 Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya. Perhatikan keaneka- ragaman bentuk paruh burung pada : b. Serangga Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebeda- beda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap. 1) Mulut pengisap Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki

244 223 mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga. 2) Mulut penusuk dan penghisap Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap. 3) Mulut penjilat Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah. 4) Mulut penyerap Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat. c. Unta

245 224 Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama. 2. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa. Perhatikan beberapa contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini! a. Bunglon Kalian tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya.

246 225 b. Kalajengking Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular. c. Cumi-Cumi Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut. d. Siput Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya ke dalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.

247 226 e. Cicak Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri. f. Ikan paus Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paruparu tidak dapat mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara.

248 227 Lampiran TES ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 5 B SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2016/2017 Penyesuain Diri Hewan Terhadap Lingkungan Nama Siswa : Hari/Tanggal : No. Absen : Waktu : 35 menit Petunjuk. I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban a, b, c, atau d! 1. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut... a. Adaptasi c. Populasi b. Seleksi d. Refleksi 2. Bentuk paruh burung yang berbeda-beda antara yang satu dan yang lainnya merupakan bentuk penyesuaian diri burung untuk memperoleh... a. Air b. Makanan c. Udara d. Keturun 3. Mengapa pinguin dapat bertahan hidup di kutub yang dingin... a. Memiliki bulu tebal c. Memiliki paru-paru

249 228 b. Memiliki makanan yang sesuai d. Memiliki ingsang 4. Berikut ini manakah yang bukan tujuan dari hewan menyesuaikan bentuk tubuhnya... a. Melindungi diri dari musuh b. Menyamarkan warnanya c. Memperoleh makanan d. Memperoleh rumah 5. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima yaitu... a. pejalan kaki, perenang, pemangsa, pemanjat, dan pendakian b. pejalan kaki, perenang, pemangsa, pemanjat, dan petengger c. pejalan kaki, perenang, pemangsa, pemanjat, dan pembrontak d. pejalan kaki, perenang, pemangsa, pemanjat, dan pelompat 6. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari bentuk kaki burung pemangsa adalah... a. Memiliki 3 jari menghadap ke depan dan satu jari bagian belakang tidak tumbuh sempurna b. Jari terdiri atas empat, dengan 2 jari berada di depan dan 2 jari dibelakang c. Jari kaki pendek, kuku melengkung tajam, dan kuat untuk mencengkeram d. Jari kaki berselaput 7. Jenis burung pemanjat memiliki ciri-ciri jari terdiri atas empat, dengan dua jari berada di depan dan 2 jari dibelakang, dari ciri-ciri tersebut manakah contoh dari burung pemanjat... a. Burung kutilang c. Burung elang b. Burung unta d. Burung pelatuk 8. Berikut ini burung apakah yang memiliki memiliki 3 jari memnghadap ke depan dan satu jari bagian belakang tidak tumbuh sempurna... a. Burung unta c. Burung elang b. Burung rajawali d. Burung pelatuk 9. Apakah ciri-ciri dari bentuk kaki burung kutilang...

250 229 a. Memiliki 3 jari menghadap ke depan dan satu jari bagian belakang tidak tumbuh sempurna b. Jari kaki panjang dan telapak kakinya datar untuk bertengger di ranting-ranting pohon c. Jari terdiri atas empat, dengan dua jari berada di depan dan 2 jari dibelakang d. Jari kaki pendek, kuku melengkung tajam, dan kuat untuk mencengkeram 10. Apakah jenis makanan dari burung pelatuk... a. Ikan c. Serangga b. Biji-bijian d. Daging 11. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri paruh pada burung elang adalah... a. Paruh pendek, tebal, dan runcing b. Paruh rucing lumayan panjang untuk memahat kayu pohon dan menangkap serangga c. Paruh paruh panjang dan berkantong besar pada bagian bawah untuk menyimpan ikan d. Paruh tajam, kuat runcing, dan membengkok untuk mengoyak makanan yang berupa daging 12. Apakah jenis makanan dari burung pelikan... a. Serangga c. ayam b. Ikan d. biji-bijian 13. Berikut ini jenis burung yang jenis makanannya adalah biji-bijian adalah... a. Pipit c. Elang b. Pelatuk d. Pelikan 14. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu : a. mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut pembrontak b. mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap c. mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut lancip d. mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut TUMPUL 15. Warna tubuh bunglon berubah sesuai dengan lingkungan, ini bertujuan untuk... a. Melindungi diri dari musuh c. Menakuti musuh b. Memikat pasangan d. Perhiasan

251 Kelabang, lebah, ulat, kalajengking melindungi dari musuh dengan menggunakan... a. Mengeluarkan tinta c. Mengubah warna b. Cangkang d. Mengeluarkan sengat 17. Bagaimanakah cara cicak melindungi dirinya... a. Mimikri c. Autotomi b. Mengeluarkan tinta d. Memutuskan kakinya 18. Ikan paus bernafas menggunakan... a. Ingsang c. Trakhea b. Paru-paru d. Kulit 19. Bagaimanakah cara ikan paus bernafas dia air... a. Muncul ke purmukaan air untuk menghirup oksigen dan keluar kembali untuk mengeluarkan karbondioksida b. Bernafas menggunakan ingsang kemudian dikeluarkan ke permukaan c. Berenang terus menerus untuk mendapat oksigen d. Berdiam di laut dasar laut untuk bernafas 20. Cumi-cumi melindungi dirinya menggunakan... a. Menggunakan sengat c. Mengubah warnanya b. Menggunakan tinta d. Memutuskan tubuhnya II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar! 1. Berdasarkan bentuk kakinya, elang digolongkan ke dalam jenis burung? 2. Berdasarkan bentuk kakinya burung pelatuk digolongkan ke dalam jenis burung pemanjat. Sebutkan ciri-ciri bentuk kakinya! 3. Sebutkan ciri paruh pada burung pipit! 4. Jelaskan cara penyesuaian diri unta yang hidup di daerah padang pasir! 5. Sebutkan hewan yang beradaptasi dengan cara mimikri!

252 231 LEMBAR KUNCI JAWAB I. 1. A 2. B 3. A 4. D 5. B 6. C 7. D 8. A 9. B 10. C 11. D 12. B 13. A 14. B 15. A 16. D 17. C 18. B 19. A 20. B II. 1. Burung pemangsa 2. Ciri-cirinya yaitu jari terdiri atas empat, dengan 2 jari berada di depan dan 2 jari dibelakang 3. Paruh pendek, tebal, rucing, untuk memecah biji-bijian, seperti padi. 4. Cara penyesuain diri unta adalah sebagai berikut: - Terdapat tempat penyimpanan air di dalam tubuh - Memiliki punuk sebagai penyimpanan lemak 5. Bunglon, lalat bunga

253 232

254 233 LEMBAR KERJA SISWA NAMA KELOMPOK : KELAS : Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini! a. Tempelkan gambar pada lembar kerja siswa! b. Warnailah gambar yang telah diberikan guru! c. Tulislah nama burung, jenis makann, dan ciri-ciri bentuk parunya! Gambar Nama burung Jenis makanan Ciri-ciri bentuk paruhnya

255 234 Lampiran Permainan SIAPAKAH SAYA? No Ciri-Ciri 1. Saya bisa merubah warna kulit sesuai dengan tempat dimana saya berada. Ketika saya berada di pohon coklat maka tubuh saya akan berwarna coklat. Siapakah saya? 2. Saya melindungi diri dari musuh dengan cara menyemburkan cairan tinta ke dalam air. Siapakah saya? 3. Saya melindungi diri dengan cara memutuskan ekor saya. Siapakah saya? 4. Saya melindungi diri dengan cara memasukkan tubuh saya ke dalam cangkang. Siapakah saya?

256 235 Lampiran 4.3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (PERTEMUAN 2) Satuan Pendidikan : SD Negeri Depok 1 Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : V (Lima)/I (Ganjil) : 2 x 35 menit A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mengidentifikasi cara mahluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan B. KOMPETENSI DASAR : 3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup C. INDIKATOR : Kognitif Menjelaskan penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup Mengidentifikasi tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mempertahankan hidup Afektif Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : kerjasama, peduli, tanggung jawab Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, komunikasi dengan teman

257 236 Psikomotorik Menulis penyesuain diri tumbuhan, ciri khusus dan nama tumbuhan D. TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif Siswa mampu menjelaskan penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan untuk mempertahankan hidup melalui media power point minimal 3 dengan tepat Siswa mampu mengidentifikasi tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mempertahankan hidup melalui media power point minimal 3 tumbuhan dengan tepat Afektif Siswa mampu mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : kerjasama, peduli, tanggung jawab selama proses pembelajaran Siswa mampu mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, komunikasi dengan teman selama proses pembelajaran Psikomotorik Menulis penyesuain diri tumbuhan, ciri khusus dan nama tumbuhan. E. MATERI PEMBELAJARAN IPA : Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Model : Cooperative Learning 2. Metode - Tanya Jawab - Diskusi - Presentasi

258 237 G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media : Microsoft Power Point, Video yang terdapat dalam Microsoft Power Point 2. Alat : LCD, Proyektor, Laptop, Speaker 3. Sumber Pembelajaran : Haryanto Sains untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga Kemala, Rosa Jelajah IPA Untuk Kelas 5 SD. Jakarta: Yudhistira Sulistiyanto Hery dan Edy Wiyono Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pembuka Apersepsi 10 - Guru memberi menit salam kepada peserta didik. - Guru menyapa dan melakukan presensi peserta didik. - Peserta didik mengawali pelajaran dengan doa. - Guru mengkondisikan siswa agar tenang untuk menerima pelajaran Motivasi - Guru menyanyikan lagu bersama peserta didik yang terdapat

259 238 dalam Microsoft Power Point Kegiatan Inti Orientasi - Guru menanyakan isi lagu yang telah dinyanyikan yang terdapat dalam Microsoft Power Point - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Eksplorasi - Peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan pengetahuan tentang penyesuaian mahluk hidup dengan lingkunganya - Guru bertanya contoh mengenai penyesuaian mahluk hidup dengan lingkunganya yang pernah siswa dengar - Guru menjelaskan tentang materi penyesuaian mahluk hidup dengan lingkungan dalam memperoleh makanannya dan melindungi diri dari musuhya dengan media microsoft power point - Setelah memperhatikan penjelasan guru dan peserta didik dirasa paham maka guru memberikan soal evaluasi yang terdapat dalam microsoft power point 50 menit

260 239 Elaborasi - Guru meminta peserta didik untuk membagi kedalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 anak - Guru membagikan lembar kerja kelompok - Peserta didik diminta untuk menulis nama tumbuhan,ciri khusus, bentuk penyesuaian pada tumbuhan yang ternah ditemuinya - Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi - Guru meminta perwakilan dari masingmasing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Konfirmasi - Guru bertanya tentang kesulitan yang dialami saat pembelajaran berlangsung - Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari Penutup - Siswa dan guru secara bersama-sama membuat rangkuman pembelajaran yang telah dilakukan - Siswa melakukan refleksi dengan dengan menyampaikan hal-hal yang telah diperoleh dan dipahami pembelajaran pada hari ini 10 menit

261 240 - Guru menyampaikan materi pelajaran selanjutnya - Siswa mengakhiri kegiatan belajar dengan berdoa - Siswa menjawab salam guru I. TEKNIK PENILAIAN Ranah Indikator Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrum en Kognitif Menjelaskan penyesuaian diri Tes tertulis Pilihan soal tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup Mengidentifikasi tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mempertahankan hidup ganda dan esai Afektif Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : kerjasama, peduli, tanggung jawab Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, komunikasi dengan teman Observasi Contreng Lembar pengam atan Psikomo torik Menulis penyesuain diri tumbuhan, ciri khusus dan nama tumbuhan Unjuk kerja Skor Lembar Kerja siswa

262 241 Guru Kelas, Yogyakarta, September 2016 Praktikan, Hidayat, A.Ma Ririn Indriyanti

263 242 LAMPIRAN PENILAIAN Kognitif Menjelaskan penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup Mengidentifikasi tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mempertahankan hidup Kriteria Penilaian Kriteria Pilihan ganda Esay Mengapa makhluk hidup melakukan adaptasi? Jawab : Karena untuk mempertahankan hidupnya Tuliskan 5 macam tumbuhan beserta bentuk penyesuaian dirinya terhadap llingkungan? Jawab : - Salak peyesuaian dirinya dengan memiliki duri pada tubuhnya - Pohon jati penyesuaian diri dengan cara menggugurkan daunnya - Belimbing muda penyesuaian diri dengan memiliki rasa yang sepat Sebutkan contoh tumbuhan yang melindungi diri dari musuh dengan mengeluakan getah (minimal 3)? Jawab : Nangka, bunga kamboja, dan pohon karet Skor 1 / soal 2 5 5

264 243 Bagaimana cara kantong semar melindungi diri dari musuh? Jawab : Dengan cara mengeluarkan bau untuk menarik serangga untuk mendekat, setelah hinggap ditepi kantong, serangka akan jatuh dan terperangkap oleh cairan di dalam kantong. Dimanakah tempat hidup dari enceng gondok? Jawab : Di air, dengan cara mengapung Nilai = (25 x total skor jawaban benar ) : Rubrik Penilaian: No. Nama Siswa Nilai Predikat Dst. Pedoman penskoran: Skala 100 Predikat A A B B B- Afektif Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : kerjasama, peduli, tanggung jawab

265 Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, komunikasi dengan teman Kriteria penilaian sikap individu No. Aspek Yang Dinilai 1. Tanggung jawab siswa dalam melakukan tugas kelompok 2. Sikap siswa saat berkomunikasi dalam kelompok 3. Kerjasama dalam melakukan tugas Keterangan dan Skor Skor Total 4. Memiliki sikap peduli dengan teman 5. Mampu bertanya saat proses pembelajaran 6. Menjadi pendengar yang baik 7. Peduli terhadap kesehatan diri sendiri 8. Bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan Keterangan = nilai afektif diambil dari keaktifan siswa Skor = 5 : baik Sekali 4 : baik 3 : sedang

266 245 2 : kurang baik 1 : sangat kurang baik Psikomotorik Menulis penyesuain diri tumbuhan, ciri khusus dan nama tumbuhan Keterangan dan No. Aspek Yang Dinilai Skor Skor Total Ketepatan penamaan jenis burung, jenis makanan, kebiasaan yang dilakukan dengan kaki 2. Kerapian dalam mewarnai 3. Kombinasi warna Keterangan = nilai psikomotor diambil keteampilannya Skor : 5 : baik Sekali 4 : baik 3 : sedang 2 : kurang baik 1 : sangat kurang baik

267 246 NilaiAkhir = = 10

268 247 LAMPIRAN MATERI B. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan Selain hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan, tumbuhan juga memiliki cara yang unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di tempat yang berbeda-beda. Ada yang hidup di daerah kering ada pula yang hidupnya di air. Oleh karena itu, bentuk penyesuaian dirinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya. Perhatikan uraian berikut tentang cara-cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Tumbuhan yang hidup di darat 1. Bambu Pernahkah kamu menyentuh bambu? Saat menyentuhnya, tanganmu akan terasa gatal. Hal ini karena bambu mempunyai rambut-rambut halus. Rambut-rambut halus tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal di kulit. Sumber: Dokumen Penerbit 2. Salak, Bunga Mawar, dan Putri Malu Tanaman salak, bunga mawar, dan putri malu mempunyai duri. Duri ini untuk melindungi diri dari musuhnya. Duri tersebut dapat melukai hewan yang mencoba mengganggunya.

269 Pohon Nangka, Pohon Karet, dan Bunga Kamboja Jenis-jenis tumbuhan tersebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya. Getah yang menempel menyebabkan hewan sulit bergerak. Dengan demikian, tumbuhan tersebut terhindar dari gangguan hewan. 4. Pohon Jati Pohon jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kemarau. Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran daun pada musim kemarau juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan kedondong walaupun tidak sebanyak pada pohon jati. 5. Kaktus Kalau di rumahmu atau di sekolahmu ada tanaman kaktus, coba perhatikan tanaman tersebut! Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.

270 249 Tanaman Yang Hidup Di Air 1. Teratai Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air. 2. Eceng gondok Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons.

271 250 Lampiran TES ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 5 B SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2016/2017 Penyesuain Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan Nama Siswa : Hari/Tanggal : No. Absen : Waktu : 35 menit Petunjuk. I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban a, b, c, atau d! 1. Pada tumbuhan mawar memiliki duri, duri ini berfungsi untuk? a. Menyesuaikan diri tumbuhan terhadap lingkungan b. Mengurangi adanya penguapan air c. Mengelabuhi musuh yang datang d. Melindungi diri dari musuhnya 2. Buah nangka muda melindungi diri dari gangguan dengan cara... a. Mengeluarkan getah c. Menghasilkan gas beracun b. Menimbulkan bau tidak enak d. Mempunyai duri beracun 3. Buah nangka muda rasanya... a. Pahit c. Sepat b. Manis d. Masam 4. Bentuk perlindungan berupa getah terdapat pada batang tumbuhan... a. Jati c. Belimbing b. Kamboja d. Melati

272 Salah satu jenis tumbuhan yang buahnya bergetah yaitu pohon... a. Nangka c. Rambutan b. Kelapa d. Salak 6. Pohon yang menggugurkan daunya ketika musim kemarau yaitu... a. Kelapa c. Mahoni b. Mangga d. Pepaya 7. Perhatikan jenis-jenis tumbuhan di bawah ini. I. Salak IV. Putri malu II. Bunga mawar V. Kelapa III. Mangga Kelompok tumbuhan yang melindungi diri dengan duri yaitu... a. I, II, dan III c. II, III, dan IV b. I, II, dan IV d. III, IV, dan V 8. Contoh tumbuhan pemakan serangga yaitu... a. Kantong semar c. Enceng gondok b. Anggrek d. Putri malu 9. Dimanakah tumbuhan kaktus dapat menyimpan cadangan makanannya? a. Di Akar c. Di daun b. Di bunga d. Di batang 10. Buah durian melindungi diri dengan? a. Dengan baunya c. Dengan getahnya b. Dengan durinya d. Dengan rasa sepatnya 11. Duri yang terdapat pada tanaman kaktus berfungsi untuk? a. Melindungi dari hewan pemangsa b. Mengurangi penguapan air c. Pelengkap bagian batang d. Tempat tumbuhnya daun

273 Daun yang harus dimasak jika akan dikonsumsi, karena mengandung racun adalah... a. Daun selada c. Daun singkong b. Daun kemangi d. Kubis 13. Contoh tumbuhan yang melakukan adaptasi untuk memperoleh makanan adalah... a. Kaktus c. Mawar b. Teratai d. Kantung semar 14. Tumbuhan bambu melindungi diri dari musuhnya dengan cara... a. Mengapung di air c. Menggugurkan daunnya b. Durinya d. Rambut-rambut halus 15. Tumbuhan yang menyesuaiikan diri dengan lingkungan yang basah adalah... a. Enceng gondok c. Pohon jati b. Kaktus d. rambutan 16. Tumbuhan yang menghasilkan buah yang bergetaah adalah... a. Tomat c. Kelapa b. Sawo d. Jambu air 17. Pohon karet melindungi diri dengan cara... a. Mengapung di air c. Getahnya b. Durinya d. Rambut-rambut halus 18. Tujuan dari adapatasi adalah untuk... a. Menakut-nakuti mangsa c. Mempertahankan hidup b. Berkemabng biak d. Mendapatkan makanan 19. Tumbuhan yang tidak menggugurkan daunya ketika musim kemarau adalah... a. Jati c. Kedondong b. Mahoni d. Pinus 20. Tanaman apakah yang dapat mengeluarkan bau untuk menarik serangga untuk mendekat adalah... a. Kantong semar c. Durian

274 253 b. Enceng gondok d. salak II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar! 1. Mengapa makhluk hidup melakukan adaptasi? 2. Tuliskan 5 macam tumbuhan beserta bentuk penyesuaian dirinya terhadap llingkungan? 3. Sebutkan contoh tumbuhan yang melindungi diri dari musuh dengan mengeluakan getah (minimal 3)? 4. Bagaimana cara kantong semar melindungi diri dari musuh? 5. Dimanakah tempat hidup dari enceng gondok?

275 254 LEMBAR KUNCI JAWAB I 1. D 2. A 3. C 4. B 5. A 6. C 7. B 8. A 9. D 10. B 11. B 12. C 13. D 14. D 15. A 16. B 17. C 18. C 19. D 20. A II 1. Karena untuk mempertahankan hidupnya 2. - Salak peyesuaian dirinya dengan memiliki duri pada tubuhnya - Pohon jati penyesuaian diri dengan cara menggugurkan daunnya - Belimbing muda penyesuaian diri dengan memiliki rasa yang sepat 3. Nangka, bunga kamboja, dan pohon karet 4. Dengan cara mengeluarkan bau untuk menarik serangga untuk mendekat, setelah hinggap ditepi kantong, serangka akan jatuh dan terperangkap oleh cairan di dalam kantong. 5. Di air, dengan cara mengapung

276 255 LEMBAR KERJA SISWA NAMA KELOMPOK : KELAS : Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini! a. Amatilah tumbuhan di sekitarmu! b. Tentukan ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan tersebut! c. Hal-hal yang perlu diamati meliputi batang, daun dan buah! d. Masukan hasil yang kamu peroleh dalam tabel sseperti berikut! e. Tulislah hasil pengamatan di LKS f. Presentasikan setelah selesai mengerjakan! No Nama Tumbuhan Ciri Khusus Bentuk Penyesuaian dst Salak Pohon berduri Melindungi diri dari musuh

277 256 Lampiran 5.1 CARA PENGOPERASIAN MEDIA PEMBELARAN BERBASIS POWERPOINT INTERAKTIF 1. Hidupkan komputer anda tunggu sampai komputer siap untuk dioperasikan. 2. Masukkan CD pembelajaran penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan ke dalam DVD player, buka CD dengan cara klik kanan Start > buka Eksplore > CD Drive > double klik pada file dengan Powerpoint Interaktif maka Anda akan masuk pada media pembelajaran penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan. 3. Silahkan klik pada lambang Slide Show yang berada di sebelah kanan bawah. 4. Disarankan untuk klik pada tulisan petunjuk terlebih dahulu, tulisan ini berisi panduan untuk mengetahui petunjuk pengoperasian media tersebut. 5. Masuklah ke menu materi pembelajaran, Anda dapat memilih materi yang dikehendaki tetapi disarankan agar memulainya dengan urut. Ikuti setiap petunjuk yang Anda temui dalam layar monitor misalnya ada tombol materi maka klik lah agar Anda dapat lebih memahami materinya. 6. Masuklah ke menu evaluasi jika anda sudah benar-benar menguasai materi. Kerjakan soal evaluasi dengan meng-klik pada huruf jawaban yang Anda dianggap benar, setelah selesai maka akan muncul jawaban. Jika anda ingin melanjutkan soal evaluasi tersebut, kliklah tulisan next yang berada di sebelah kiri atas. Jika jawaban Anda salah maka akan muncul tulisan salah dan jika ingin mengulangi soal tersebut maka Anda harus klik simbol yang berada pada bagian kiri atas. 7. Jika Anda ingin keluar maka klik tombol pada bagian kiri bawah layar monitor Anda.

278 257 Lampiran 5.2 TAMPILAN MEDIA I

279 258

280 259

281 260

282 261

283 262 Lampiran 5.3 TAMPILAN MEDIA 2

284 263

285 264

286 265

287 266 Lampiran 6.1 DOKUMENTASI PENELITIAN Peserta didik mempersiapkan diri untuk belajar Peserta didik memperhatikan penjelasan guru Peserta didik memperhatikan gambar yang ada dalam ppt Guru bertanya jawab dengan peserta didik

288 267 Guru menjelaskan materi Peserta didik mempertatikan penjelasan guru Peserta didik bekerja kelompok Peserta didik mengisi kuesioner dan mengisi evaluasi Guru menjelaskan materi Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik Peserta didik melakukan diskusi kelompok Peserta didik mengerjakan soal evaluasi

289 268 BIODATA PENELITI Ririn Indriyanti lahir di Banjarnegara, 10 Januari Pendidikan dasar di SD Negeri 1 Masaran, Bawang, Banjarnegara, selesai pada tahun Pendidikan menengah pertama ditempuh di MTS Negeri 1 Banjarnegara, selesai pada tahun Pendidikan menengah atas ditempuh di MAN 2 Banjarnegara, selesai pada tahun Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta peneliti pilih untuk melanjutkan studinya dengan mengambil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Pendidikan di perguruan tinggi peneliti akhir dengan menulis skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Penyesuaian Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan Kelas V SD Negeri Depok 1.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR Arrofa Acesta *Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kuningan arrofa.acesta@uniku.ac.id Abstrak Media pembelajaran yang dikemas dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI Oleh: Sri Kurniawati NIM 090210102048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan psikologis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Uji Coba Pengembangan Produk di SMK N 2 Sukoharjo) SKRIPSI Oleh: INAYAH

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Octario Sakti Susilo 1, I Nyoman Sudana Degeng 2, Susilaningsih 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS Yoshe Larissa Ulfa 1, Putri Yuanita 2, Yenita Roza 3 yoshelarissa@gmail.com, put_yuanita@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 OLEH MUHAMMAD ANSHORI HASIBUAN NIM A1C108019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL KONTEKSTUAL INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE OFFLINE DENGAN PENGGUNAAN PROGRAM EXE LEARNING V-1.04.0 UNTUK SMA KELAS XI POKOK MATERI FLUIDA Skripsi Oleh : Utik Rahayu

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BERBASIS VIDEO MENGGUNAKAN APLIKASI VIDEO SCRIBE UNTUK ANAK KELAS 2 SEKOLAH DASAR

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BERBASIS VIDEO MENGGUNAKAN APLIKASI VIDEO SCRIBE UNTUK ANAK KELAS 2 SEKOLAH DASAR PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BERBASIS VIDEO MENGGUNAKAN APLIKASI VIDEO SCRIBE UNTUK ANAK KELAS 2 SEKOLAH DASAR Minarni, S.Kom.,MM Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Sistem

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif BAB II LANDASAN TEORI Interaksi berkaitan erat dengan istilah komunikasi. Komunikasi terdiri dari beberapa unsur yang terlibat di dalamnya, yaitu komunikator, komunikan, pesan dan saluran atau media (Sardiman

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Skripsi Oleh: Dwi Prasetyo K2310030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun oleh: INDAH WAHYU NINGRUM K7109103 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP SKRIPSI Oleh: DAVID PRATAMA (K1311020) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED

EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED PENGEMBANGAN E-MODUL EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA SUB POKOK BAHASAN ALIRAN ENERGI UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ISMA AZIZ FAKHRUDIN K4310044 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA

Lebih terperinci

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan Salah satu fungsi utama media pendidikan adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, danlingkungan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Luar Biasa Oleh : Dieni Laylatul

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI Titi Wijayanti & Tejo Nurseto Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: titiestukara@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Hasruddin Abstrak Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya inovasi pemanfaatan hasil-hasil

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MELALUI MACROMEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN ORGAN PENCERNAAN MANUSIA KELAS V A SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 TEGALGEDE TAHUN 2015/2016

PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 TEGALGEDE TAHUN 2015/2016 PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 TEGALGEDE TAHUN 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah sekolah dimana

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA SDN NGADIROYO 2012/2013 SKRIPSI Oleh: HARYANI K7109090 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Oleh: Ayurada Bhetari

Oleh: Ayurada Bhetari PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN MEDIA MISTAR BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD 3 PAPRINGAN KUDUS Oleh: Ayurada Bhetari 2012

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai dengan model pengembangan ADDIE, prosedur yang dilakukan dalam penelitian pengembangan multimedia interaktif ini meliputi lima tahap, yaitu analysis, design,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) Silvia Anggraeni, Khairudin, Ashabul Khairi Jurusan Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K2309072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 i PERNYATAAN

Lebih terperinci

ACHMAD NURUL MUBIN NIM

ACHMAD NURUL MUBIN NIM PENGEMBANGAN MEDIA AJAR BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MEMANFAATKAN MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS V SD PADA MATA PELAJARAN IPA TOPIK PESAWAT SEDERHANA SKRIPSI sebagai syarat memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI Oleh DWI PUJIASTUTI 12321570 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN APA YANG PERLU DIKETAHUI & DIPAHAMI GURU TENTANG MEDIA? Media sebagai alat komunikasi efektivitas PBM Fungsi media mencapai tujuan pendidikan & pembelajaran Seluk-beluk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG Pengembangan Media Pembelajaran... (Drajat Nugroho) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG MEDIA

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : Rendy Nichoyosep Rusade K

Skripsi. Oleh : Rendy Nichoyosep Rusade K IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA ALAT PERAGA MURAH BERBASIS TEKNOLOGI SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Skripsi Oleh : Rendy Nichoyosep

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer sebagai hasil teknologi modern sangat membuka kemungkinankemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam pembelajaran. Teknologi

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI SKRIPSI Oleh: Imam Mustofa K2308038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2015

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MEMERANKAN TOKOH DRAMA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELAS V SD NEGERI 1 KEJAWAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research & Information Collecting) Langkah pertama yang dilakukan adalah analisis kebutuhan, studi literatur dan riset kecil. Adapun hasil

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang 11 TINJAUAN PUSTAKA A. Media maket Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MANGKUYUDAN NO.2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI (PTK pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Gumpang 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Milla Anggamala Supriatna 1 ABSTRAK Alat permainan yang edukatif dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

RATNA DWI WULANDARI NIM

RATNA DWI WULANDARI NIM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK, TALK, WRITE) PADA MATERI OPTIK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI MB SMK NEGERI 2 KARANGANYAR Skripsi Oleh: Uly Azmi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN MATERI MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA BAGI SISWA KELAS X SMK

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN MATERI MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA BAGI SISWA KELAS X SMK PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN MATERI MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA BAGI SISWA KELAS X SMK Destri Sambara Sitorus Universitas Sebelas Maret Destri.sambara@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI JENIS-JENIS KELEMBAGAAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI JENIS-JENIS KELEMBAGAAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS KELAS VII JURNAL PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI JENIS-JENIS KELEMBAGAAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS KELAS VII JURNAL Disusun oleh: Rakhmad Ardiansyah 10416241019 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

GALIH PRIAMBADA NIM K

GALIH PRIAMBADA NIM K PENGARUH PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI PANCA INDERA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SLB C YPSLB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun oleh : GALIH PRIAMBADA

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA PRESENTASI POWER POINT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB BINA PUTRA SALATIGA SEMESTER II TAHUN

Lebih terperinci

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Walid Ibadil Umam (172071000017), Anas (172071000003) Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo A. PENGERTIAN

Lebih terperinci

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) NON EKSPERIMEN UNTUK MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI IPA SMA N 8 MUARO JAMBI Syamsurizal *, Epinur * dan Devi Marzelina * * Program Studi Pendidikan Kimia,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Prezi Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Kognitif Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 1 Cawas Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015 SKRIPSI Oleh: Rian Ari

Lebih terperinci

PENERAPAN ALAT EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SEL (Studi Kasus SMAN 1 Demak)

PENERAPAN ALAT EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SEL (Studi Kasus SMAN 1 Demak) PENERAPAN ALAT EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SEL (Studi Kasus SMAN 1 Demak) Laporan Penelitian Peneliti : Farid Wahyu Setya Adhy (702011125) Elizabeth Sri Lestari, S.Pd,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY i PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 KLODRAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ISNANI AF IDATUNNISA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya. Menurut Slameto (2010:2), belajar adalah suatu proses

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII Pengembangan Komik Sebagai (Cahya Yanuar Hutama) 1 PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII DEVELOPING A COMIC AS A SOCIAL STUDIES LEARNING RESOURCE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:51 62 PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH Suwasono Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA Rafiqah Sari Neli 1, Erman Har 1, Azrita 2 Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 DI SDN SIDOREJO LOR 06 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI 1 ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI Skripsi Oleh : Anggesta Yulita Ristaniva Putri X 2306017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K2309016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP SKRIPSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP SKRIPSI PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci