PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Estu Prihanti Wijayani NIM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

2 ii

3 iii

4 PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk: 1. Allah SWT, maha pengasih dan maha penyayang. 2. Kedua orang tua tercinta, Almh. Ibu Sri Tumandang dan Bapak Sukardi yang telah memberikan kasih sayang tiada henti. 3. Kakak pertamaku Very Ardika Wijayanti yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 4. Kakak keduaku Wahyu Budi Wijayanto yang telah rela berkorban, serta memberikan dukungan dan semangat 5. Teman satu payung media konvensional IPA yang selalu memotivasi dan berjuang bersama dalam proses penyusunan skripsi ini. 6. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk kebersamaan selama ini. 7. Dedi. 8. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 9. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. iv

5 MOTTO Man Jadda Wajada Barang siapa bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil Jangan menunggu termotivasi lalu bergerak, tapi bergeraklah maka kamu akan termotivasi (Anonim) Berhentilah membuat semua menjadi rumit (Dedi) v

6 vi

7 vii

8 ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN Estu Prihanti Wijayani Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media dalam kegiatan pembelajaran IPA pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda, serta guru masih membutuhkan variasi media pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan produk berupa kartu domino modifikasi IPA, dan untuk mendeskripsikan kualitas produk berupa kartu domino modifikasi IPA yang layak digunakan untuk siswa kelas VB di SDN Deresan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan yang digunakan adalah prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015: 407). Prosedur pengembangan dalam penelitian ini terdiri dari sembilan langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, dan (9) revisi produk hingga menghasilkan produk akhir berupa kartu domino modifikasi IPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan. Kuesioner terdiri dari dua macam yaitu kuesioner yang digunakan sebagai acuan validator untuk memvalidasi produk dan kuesioner yang digunakan siswa untuk menilai penggunan produk dalam kegiatan pembelajaran. Kesimpulan hasil validasi oleh dua dosen ahli pembelajaran IPA dan guru sekolah dasar menunjukkan rata-rata 3,8 dengan kategori sangat baik. Hasil uji coba produk menunjukkan rerata keseluruhan kelas uji coba produk adalah 3,44 yang termasuk kategori sangat baik. Hasil uji coba pemakaian menunjukkan rerata keseluruhan kelas uji coba pemakaian adalah 3,42 yang termasuk kategori sangat baik. Dengan demikian media kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan siap untuk diproduksi secara massal. Kata kunci: media pembelajaran, kartu domino modifikasi IPA, materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda viii

9 ABSTRACT DEVELOPMENT OF MEDIA DOMINO SCIENCE CARDS MODIFICATION TO MATERIAL ARRANGE INGREDIENT AND CHANGE CHARACTERISTIC OBJECT FOR VB GRADE OF DERESAN ELEMENTARY SCHOOL Estu Prihanti Wijayani Sanata Dharma University 2017 This research because the teacher needed to used media in the learning process. The main aim of this research is to described procedure development of domino science cards modification, and to described the quality of domino science cards modification. The type of this research is research and development. The procedure of the research used research and development procedure which proposed by Sugiyono. The development procedure used in this research consist of nine steps, (1) potention & problem,(2) data collected, (3) product design, (4) expert validation,(5) revition design, (6)trial of product, (7) product revition, (8) trial of usage, (9) product revition until result final product domino science cards modification. The technic data collected are interview and quesioner. Intervew used to analyzed needed. Quesioner consist of 2 kinds, validation quesioner used to gave reference validator to gave rate for the product, and quesioner used to gave rate media in the learning process by students. The conclusion validation score by 2 expeert lecturer and elementary school teachers showed the range score 3,8 which categorized excellent. The result trial of product showed the total range score is 3,44 which categorized excellent. The result trial of usage showed the total range score is 3,42 which categorized excellent. So the domino science cards modification is worthy to be use in learning process and ready to product. Key word: learning media, modification of domino card for exact learning, arrange ingredient and change characteristic object ix

10 KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan serta rahmat-nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi IPA Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk Siswa Kelas VB di SDN Deresan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyati Aprinastuti, S.Si., M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini. 4. Agnes Herlina Dwi H., S.Si, M.T., M.Sc selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini. 5. Validator I, validator II, dan validator III yang telah memberikan penilaian terhadap produk kartu domino modifikasi IPA. 6. Nur Udin, S.Pd selaku Kepala SDN Deresan yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian. x

11 xi

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii ABSTRAK... viii ABSTRACK... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR BAGAN... xvi DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan penelitian... 6 D. Manfaat Penelitian... 7 E. Definisi Operasional... 9 F. Spesifikasi Produk... 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian xii

13 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Setting Penelitian C. Prosedur Pengembangan D. Teknik Pengumpulan Data E. Instrumen Penelitian F. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan Pengembangan C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENELITI xiii

14 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 SK dan KD Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Tabel 3.1 Kisi-kisi Daftar Pertanyaan Wawancara Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Perangkat 55 Pembelajaran... Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi Pembelajaran IPA Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa Tabel 3.5 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Penilaian 60 Perangkat Pembelajaran... Tabel 3.7 Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi Pembelajaran IPA Tabel 3.8 Lembar Kuesioner Respon Siswa Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Kuesioner Respon Siswa Tabel 3.10 Tabel Klasifikasi Kelayakan Skor Skala Empat Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media Konvensional IPA Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi Kartu domino modifikasi IPA oleh Pakar Media Konvensional IPA Tabel 4.3 Saran Pakar Media Konvensional IPA dan Revisi Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Sekolah Dasar Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Validasi Kartu domino modifikasi IPA oleh Guru Sekolah Dasar Tabel 4.6 Saran Guru Kelas V Sekolah Dasar dan Revisi Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Produk xiv

15 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian Rekapitulasi Pakar Media Konvensional IPA dan Guru Sekolah Dasar xv

16 DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 2.1 Hubungan Penelitian yang Relevan dengan Penelitian Bagan 2.2 Kerangka Berpikir Bagan 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang digunakan Oleh Peneliti xvi

17 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya Gambar 2.2 Kartu domino modifikasi IPA Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research dan Development (R&D) Gambar 4.1 Contoh Kartu domino modifikasi IPA Gambar 4.2 Gambar Kartu domino modifikasi IPA xvii

18 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 3 Surat Izin Uji Coba Produk Lampiran 4 Daftar Pertanyaan Wawancara Lampiran 5 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Lampiran 6 Instrumen Validasi Lampiran 7 Kuesioner Siswa Lampiran 8 Rekapitulasi Kuesioner Siswa Lampiran 9 Soal Evaluasi Lampiran 10 Nilai Soal Evaluasi Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa (LKS) Lampiran 12 Nilai Lembar Kerja Siswa (LKS) Lampiran 13 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi Lampiran 14 Perangkat Pembelajaran Lampiran 15 Foto Kegiatan xviii

19 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk yang diharapkan. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan dalam lingkungan sekolah. Sadiman (dalam Kustandi, 2011: 5) mengatakan bahwa pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Menurut Putra (2013: 17) pembelajaran merupakan interaksi yang berlangsung dua arah antara guru dan siswa. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Rusman (2013: 392) mengatakan bahwa pembelajaran hendaknya menitikberatkan pada aktivitas siswa dengan memberikan kesempatan untuk beraktivitas dan berkreativitas dalam mengembangkan potensi dan kepribadian secara menyeluruh sehingga membuat siswa mendapatkan pengalaman langsung secara kontekstual. Rusman (2013: 393) juga mengatakan bahwa aktivitas siswa merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Aktivitas tersebut meliputi aktivitas fisik maupun mental yang menghasilkan perubahan positif dalam diri siswa. Mudlofir (2016: 124) mengatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan oleh guru kepada siswa melalui media tertentu. Mudlofir (2016: 107) juga mengatakan bahwa apabila pesan tersebut disampaikan hanya menggunakan metode 1

20 ceramah memiliki kelemahan yaitu membuat siswa pasif, pengetahuan yang didapatkan hanya sebatas pada pengetahuan yang dikuasai guru, sukar mengontrol sejauh mana perolehan belajar siswa, kegiatan pembelajaran bersifat verbalisme, terasa membosankan apabila guru tidak memiliki kemampuan dalam bertutur yang baik. Oleh karena itu diperlukan adanya media pembelajaran sebagai perantara pesan dari guru sebagai pengirim pesan kepada siswa sebagai penerima pesan agar penerima pesan memiliki motivasi untuk belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Di dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk dapat menggunakan media pembelajaran yang efisien dan sederhana demi mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Piaget (dalam Salkind 2009: 326) mengatakan bahwa usia siswa sekolah dasar termasuk dalam tahap perkembangan operasional konkret. Pada tahap ini anak dapat memecahkan masalah yang tergolong sedikit abstrak namun tetap bergantung pada informasi perseptual. Penggunaan media berperan sebagai pendukung informasi untuk menjembatani siswa dalam memahami konsep yang abstrak dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu guru perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran sehingga guru dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang dapat digunakan apabila belum tersedia media yang ingin digunakan. Munandi (2010: 7-8) mendefinisikan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang 2

21 kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat diantaranya adalah membuat pembelajaran lebih menarik dan bervariasi sehingga dapat menarik perhatian dan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Bahan pembelajaranpun akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa. Melalui penggunaan media pembelajaran siswa dapat lebih banyak terlibat dalam kegiatan belajar dan tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja tetapi siswa dapat terlibat dalam aktivitas lain seperti mengamati, mendemontrasikan, maupun melakukan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di SDN Deresan pada hari Kamis, 23 Juni 2016 pukul WIB dengan guru kelas V sekolah dasar selaku guru yang mengampu mata pelajaran IPA di kelas V. Guru mengatakan bahwa dalam pembelajaran guru menerapkan metode diskusi kelompok dengan membuat kelompok yang memiliki karakteristik siswa yang heterogen dengan harapan agar siswa yang berkemampuan tinggi dapat bekerja sama dan membantu siswa lain yang berkemampuan kurang. Selain itu pada beberapa materi tertentu dalam pembelajaran IPA guru menggunakan media seperti gambar, dan contoh-contoh benda yang berkaitan dengan materi. Menurut guru kelas V penggunaan media sangatlah penting dalam mendukung meteri apapun dalam mata pelajaran IPA. Darmojo (dalam Samatowa, 2011: 2) mengatakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Menurut 3

22 Samatowa (2011: 4) metode pembelajaran yang tepat digunakan dalam pembelajara IPA adalah metode belajar melalui pengalaman langsung menggunakan media sehingga dapat memperkuat daya ingat siswa. Namun pada praktiknya seringkali guru belum memaksimalkan penggunaan media di kelas sehingga terdapat beberapa materi yang belum memanfaatkan penggunaan media. Media sangat berperan dalam menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih antusias. Media juga merupakan jembatan untuk membantu siswa dalam memahami materi. Guru kelas V juga mengatakan bahwa penggunaan media masih memegang peran penting dalam kegiatan pembelajaran. Melalui penggunaan media siswa dapat merasakan menyentuh secara langsung dan beraktivitas memanfaatkan media yang digunakan. Adapun penggunaan kartu domino modifikasi IPA merupakan salah satu hal baru bagi guru dan belum pernah menemui penggunaannya dalam kegiatan pembelajaran IPA. Menurut guru penggunaan kartu domino modifikasi IPA merupakan hal baru pula bagi siswa kelas V dan perlu diajarkan pada saat kegiatan pembelajaran sehingga dapat menarik perhatian siswa agar lebih memahami materi pelajaran serta membuat siswa memiliki pengalaman belajar yang barvariasi. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan diketahui bahwa penggunaan media masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran IPA di SDN Deresan. Kondisi sekolah belum memiliki perangkat information and communication technology (ICT) yang memadai, oleh karena itu penggunaan media yang tergolong jenis media konvensional atau tradisional masih memiliki peran 4

23 penting dalam kegiatan pembelajaran. Adanya media tradisional atau konvensional dalam kegiatan pembelajaran akan menuntut siswa untuk beraktivitas menggunakan media tersebut sehingga membuat siswa lebih interaktif selama kegiatan pembelajaran. Piaget (dalam Salkind: 326) mengatakan bahwa anak usia 7-12 tahun termasuk dalam tahap perkembangan operasional konkret. Usia siswa sekolah dasar termasuk dalam tahap perkembangan tersebut, pada tahap ini anak masih membutuhkan informasi perseptual sebagai media yang mendukung pemahaman konsep dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu peran media dalam kegiatan pembelajaran masih sangat penting. Melihat adanya kebutuhan tersebut maka peneliti memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan media dalam kegiatan pembelajaran dengan mengembangkan media Kartu Domino Modifikasi IPA untuk siswa kelas V sekolah dasar. Berdasarkan penggolongan menurut segi perkembangan teknologi yang dijelaskan oleh Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2013: 35), kartu domino modifikasi IPA termasuk ke dalam jenis media tradisional. Kartu domino modifikasi IPA ini dikembangkan pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. Kartu domino modifikasi IPA diterapkan pada materi ini karena sekolah belum memiliki media untuk mendukung kegiatan pembelajaran pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda, selain itu guru mengatakan bahwa pada materi tersebut masih nilai rerata kelas masih di bawah kriteria ketuntasan minimal. Nilai rerata kelas yaitu sebesar 73 sedangkan nilai 5

24 kriteria ketuntasan minimal adalah 75. Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda merupakan salah satu kompetensi dasar kelas V pada semester 1 di bawah standar kompetensi 4 yaitu Memahami Hubungan Antara Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. B. Rumusan Masalah Berdasarkan gambaran latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah prosedur pengembangan produk berupa kartu domino modifikasi IPA pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan? 2. Bagaimana kualitas produk kartu domino modifikasi IPA yang layak pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan produk berupa kartu domino modifikasi IPA pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan. 6

25 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk berupa kartu domino modifikasi IPA yang layak pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas V sekolah dasar. Media yang digunakan berupa kartu domino modifikasi IPA pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda dalam kegiatan pembelajaran 2. Secara Praktis a. Bagi Siswa 1. Siswa memiliki pengalaman belajar menggunakan kartu domino modifikasi IPA. 2. Mendapatkan variasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran. 7

26 b. Bagi Guru 1. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi guru dalam memanfaatan media dalam pembelajaran di kelas agar guru dapat memberikan pembelajaran yang bervariasi ketika mengajar. 2. Memiliki salah satu jenis media yaitu kartu domino modifikasi IPA yang dapat digunakan maupun dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. c. Bagi Sekolah 1. Memberikan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dengan memanfaatkan penggunaan media secara optimal. 2. Memiliki salah satu variasi media yaitu kartu domino modifikasi IPA khususnya pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. d. Bagi Mahasiswa 1. Menambah pengetahuan tentang jenis penelitian Research and Development (R&D). 2. Memiliki pengalaman dalam mengembangkan kartu domino modifikasi IPA serta penerapannya pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. 3. Memiliki produk berupa kartu domino modifikasi IPA yang dapat digunakan pada masa mendatang. 8

27 E. Definisi Operasional Dalam penelitian ini batasan istilah dibatasi pada : 1. Pembelajaran adalah proses interaksi dua arah antara guru dan siswa untuk menyampaikan pesan melalui saluran tertentu kepada penerima pesan. 2. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau isi materi dari pengirim ke penerima agar siswa dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif serta siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan maupun sikap. 3. IPA merupakan ilmu tentang alam, atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. 4. Kartu domino modifikasi IPA adalah kartu domino yang telah mengalami modifikasi atau perubahan pada isi di dalam kartu domino yang awalnya berisi titik besar dengan jumlah tertentu diubah menjadi berisi pernyataan dan jawaban yang akan dipasangkan dengan kartu lain yang sesuai. 5. Materi bahan penyusun benda dan sifatnya merupakan materi yang mempelajari tentang sifat-sifat benda yang ada di lingkungan sekitar dan perubahan sifat benda yang terjadi. Materi ini berada di bawah Standar Kompetensi 4 kelas V sekolah dasar semester 1. F. Spesifikasi Produk Spesifikasi produk kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 9

28 a. Kartu domino modifikasi IPA dicetak pada kertas jenis ivory 210 dengan ketebalan kertas sekitar 0,5 mm. b. Kartu domino modifikasi pembelajaran IPA dicetak dengan ukuran panjang 12 cm dan lebar 4 cm. c. Warna latar belakang kartu domino modifikasi IPA untuk pertemuan pertama adalah warna hijau muda dan warna latar belakang kartu domino modifikasi IPA untuk pertemuan kedua adalah warna biru muda. Warna ini dipilih karena terlihat lebih cerah agar lebih menarik perhatian siswa. d. Penulisan kalimat dalam kartu domino modifikasi IPA ditulis menggunakan jenis huruf comic sans dengan ukuran 12. Warna huruf dalam kartu domino modifikasi IPA untuk pertemuan pertama berwarna biru sedangkan warna huruf dalam kartu domino modifikasi IPA untuk pertemuan kedua berwarna merah. e. Kartu domino modifikasi IPA berisi pernyataan dan jawaban tentang materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. 10

29 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. A. Kajian Pustaka 1. Teori Perkembangan Anak Salkind (2009: 311) menjelaskan bahwa perkembangan adalah proses spontan dengan cakupan luas yang berakibat pada gejala pertambahan secara terus menerus, modifikasi, dan penyusunan ulang (reorganisasi) struktur-struktur psikolog. Menurut Piaget (dalam Salkind, 2009: 312) proses perkembangan terdiri atas empat faktor yaitu maturasi, pengalaman, transmisi sosial, dan ekuilibrasi. Maturasi adalah proses terjadinya perubahan biologis yang dikendalikan oleh mekanisme bawaan. Pengalaman merupakan interaksi dengan lingkungan agar anak bisa beradaptasi dengan lingkungan. Transmisi sosial merupakan sikap dan kebiasaan-kebiasaan yang ditransmisikan dari kelompok yang satu ke kelompok yang lainnya. Sedangkan ekuilibrasi adalah upaya untuk mengusahakan keseimbangan atau keteraturan untuk menjaga agar individu berada pada jalur yang benar. Salkind (2009: 326) juga mengatakan bahwa Piaget membagi tahapan perkembangan menjadi empat tahap perkembangan yang disederhanakan dalam kelompok usia tertentu. Tahap perkembangan menurut Piaget adalah sebagai berikut : 11

30 1. Tahap sensorimotor (berlangsung sejak lahir sampai usia 2 tahun) 2. Tahap praoperasional (berlangsung dari usia 2 sampai 7 tahun) 3. Tahap operasional konkret (berlangsung dari usia 7 sampai 12 tahun) 4. Tahap operasional formal (berlangsung dari usia 12 tahun sampai masa dewasa). Dilihat dari pengelompokan tahapan tersebut, maka siswa kelas V sekolah dasar termasuk dalam tahap operasional konkret dengan rerata usia siswa kelas V adalah tahun. Dalam tahapan ini menggambarkan peralihan dramatis dari pemikiran yang basisnya tidak logis menuju pemikiran yang basisnya logis. Anak pada tahap operasional konkret mampu melaksanakan konservasi, menjalankan operasi, dan menguasai berbagai tugas kognitif. Pada tahap ini anak menjadi makhluk sosiosentris yang menyadari bahwa setiap orang memiliki sudut pandang sendirisendiri. Anak pada tahap operasional konkret dapat memecahkan masalah yang tergolong sedikit abstrak, namun mereka tetap bergantung pada informasi perseptual untuk merumuskan dan menguji hipotesis. Pada tahap operasional konkret anak bisa menciptakan hierarki dari berbagai kelompok (kelas) yang berbeda dan memahami hubungan yang ada diantara anggota kelompok (klasifikasi). Anak mampu melakukan operasi secara terbalik. Anak juga mampu menderetkan atau menempatkan kejadian atau objek-objek dalam satu rangkaian yang teratur menurut karakteristik tertentu (penderetan). Dalam segi egosentrisme anak tidak 12

31 lagi terlalu berpusat pada dirinya, namun ia masih tetap lebih asyik dengan kebenaran asumsinya sendiri daripada dengan tuntutan dunia nyata. Berdasarkan paparan sebelumnya peneliti menyimpulkan bahwa perkembangan merupakan proses spontan dengan cakupan luas yang mengakibatkan pertambahan, modifikasi, dan penyusunan ulang struktur psikolog. Proses perkembangan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu maturasi, pengalaman, transmisi sosial, dan ekuilibrasi. Tahap perkembangan dikelompokkan menjadi empat tahap yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap praoperasional konkret, dan tahap operasional formal. Adapun siswa kelas V sekolah dasar termasuk dalam tahap perkembangan operasional konkret. 2. Pembelajaran a. Pengertian Pembelajaran Putra (2013: 17) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah interaksi dua arah antara guru dan siswa serta teori dan praktik. Sanjaya (2014: 61) berpendapat bahwa proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal sebagai salah satu sarana penyampaian materi pelajaran. Sedangkan Sadiman (2008: 11) mengatakan bahwa proses belajar mengajar adalah proses komunikasi penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media atau saluran tertentu ke penerima pesan. Dari ketiga pendapat tersebut pembelajaran adalah proses interaksi dua arah antara guru dan 13

32 siswa untuk menyampaikan pesan melalui saluran tertentu ke penerima pesan. b. Ciri-ciri Pembelajaran Terdapat beberapa ciri-ciri pembelajaran menurut Gino (dalam Putra, 2013: 26) yaitu adanya unsur dinamis dalam proses pembelajaran meliputi motivasi belajar, bahan ajar, alat bantu atau media belajar, suasana belajar, dan kondisi siswa yang belajar. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendakinya dapat tercapai. Bahan ajar merupakan segala informasi yang berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat bantu atau media belajar adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa agar materi yang disampaikan mudah diserap oleh siswa. Suasana belajar juga memberikan pengaruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran, dengan suasana belajar yang berjalan dua arah serta adanya kegembiraan akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Kondisi siswa yang belajar juga akan berpengaruh terhadap partisipasinya dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada peran dan partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan. Jadi ciri-ciri pembelajaran menurut uraian Gino (dalam Putra, 2013: 26) di atas, ciri-ciri pembelajaran meliputi motivasi yang 14

33 menimbulkan kegiatan belajar, bahan ajar yang merupakan segala informasi yang akan disampaikan, alat bantu atau media belajar untuk menyampaikan informasi, suasana belajar yang menyenangkan, dan kondisi siswa. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya peneliti mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi dua arah antara guru dan siswa. Interaksi tersebut dilakukan untuk menyampaikan pesan melalui saluran tertentu. Pembelajaran memiliki ciri yaitu adanya unsur dinamis yang meliputi motivasi belajar, bahan ajar, alat bantu atau media belajar, suasana belajar, dan kondisi siswa. 3. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Munandi (2013:7-8) mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Geralch dan Ely (dalam Arsyad, 2007: 3) mengatakan bahwa secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Sedangkan Sadiman (2008: 7) mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari 15

34 pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga proses belajar dapat terjadi. Berdasarkan ketiga pendapat tersebut media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau isi materi dari pengirim ke penerima agar siswa dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif serta siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan maupun sikap. b. Ciri-ciri Media Pembelajaran Arsyad (2010: 12) menjelaskan tiga ciri media pembelajaran yang dikemukakan oleh Geralch dan Ely, yaitu : 1. Ciri Fiksatif (Fixative Property) yaitu menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. 2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property) yaitu kemampuan untuk mengubah suatu kejadian atau objek ke dalam bentuk lain agar dapat disajikan kepada siswa. 3. Ciri Distributif (Distributive Property) yaitu memungkinkan suatu objek atau kejadian diangkut atau dipindahkan dan dapat tersaji di depan siswa. Sependapat dengan yang dikemukakan oleh Arsyad (2010: 12), Kustandi (2013: 12-13) juga menjelaskan tiga ciri-ciri media pembelajaran menurut Geralch dan Ely yaitu: 16

35 1. Ciri Fiksatif (Fixative Property) merupakan ciri yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek sehingga dapat disusun kembali dengan media. 2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property) merupakan kemampuan media untuk memanipulasi suatu kejadian agar dapat disajikan kepada siswa dalam waktu yang lebih singkat. 3. Ciri Distributif (Distributive Property) merupakan ciri media yang memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan dapat disajikan kepada siswa. Dari kedua pendapat tersebut maka ciri-ciri media pembelajaran antara lain (a) Ciri Fiksatif (Fixative Property) yaitu kemampuan media untuk merekan, menyimpan dan merekonstruksi peristiwa atau objek, (b) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) yaitu kemampuan media untuk memanipulasi atau mengubah kejadian atau objek ke dalam bentuk lain, (c) Ciri Distributif (Distributive Property) yaitu kemampuan media untuk memindahkan kejadian atau peristiwa agar dapat disajikan kepada siswa. c. Fungsi Media Pembelajaran Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2007: 16) menyampaikan empat fungsi media pembelajaran yaitu : 1. Fungsi atensi, yaitu menarik sehingga mampu mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran. 17

36 2. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa dalam pembelajaran. 3. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi dalam pembelajaran. 4. Fungsi kompensatoris, yaitu membantu siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran. Sanjaya (2014: 73-74) menjelaskan bahwa penggunaan media pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu : 1. Fungsi komunikatif, yaitu media pembelajaran dapat digunakan untuk mempermudah komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan. 2. Fungsi motivasi, merupakan fungsi media untuk membuat siswa agar lebih termotivasi dalam belajar sehingga memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. 3. Fungsi kebermaknaan, yaitu bahwa media dapat berfungsi untuk meningkatkan aspek sikap dan keterampilan tidak hanya aspek kognitif saja. 4. Fungsi penyamaan persepsi, merupakan fungsi media yang dapat menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan. 5. Fungsi individualitas, yaitu fungsi media untuk melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda. 18

37 Dari kedua pendapat tersebut fungsi media pembelajaran meliputi (a) fungsi atensi merupakan kemampuan media untuk mengarahkan perhatian siswa, (b) fungsi afektif merupakan kemampuan menggugah emosi dan sikap siswa, (c) fungsi kognitif yaitu pencapaian tujuan pembelajaran, (d) fungsi kompensatoris yaitu membantu siswa yang berkemampuan lemah, (e) fungsi komunikatif yaitu mempermudah komunikasi, (f) fungsi motivasi merupakan fungsi media membuat siswa lebih termotivasi, (g) fungsi kebermaknaan merupakan fungsi meningkatkan aspek sikap dan keterampilan, (h) fungsi pernyamaan persepsi merupakan fungsi menyamakan persepsi setiap siswa, dan (i) fungsi individualitas yaitu fungsi untuk melayani kebutuhan setiap individu. d. Manfaat Media Pembelajaran Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran mempunyai berbagai manfaat. Sanaky (2013: 5) menjelaskan manfaat media pembelajaran antara lain : 1. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami pembelajar serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pembelajaran dengan baik. 3. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan dari pengajar. 19

38 4. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, dan mendemonstrasikan. Arsyad (2010: 29) mengatakan bahwa manfaat dari media pembelajaran antara lain : 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. 4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka. Sukiman (2012: 44) menjelaskan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran memiliki manfaat praktis sebagai berikut : 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, 20

39 interaksi yang lebih langsung dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Kesimpulan dari ketiga pendapat tersebut bahwa manfaat media pembelajaran yaitu memperjelas penyajian pesan, meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa, mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, menimbulkan motivasi belajar. e. Jenis-jenis Media Pembelajaran Seel & Glasglow (dalam Arsyad 2013 :35) apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi, media dibagi kedalam dua kategori yaitu media tradisional dan media teknologi mutakhir. Adapun media tradisonal terdiri dari : (1) visual diam yang diproyeksikan antara lain kepingan film, (2) visual yang tidak diproyeksikan antara lain: gambar, poster, foto, charts, grafik, diagaram, pameran, papan info, papan bulu, (3) audio antara lain: rekaman dan pita kaset, (4) penyajian multimedia: slide beserta suara/tape, (5) cetak: buku teks, modul, teks terprogram,lembaran lepas, (6) permainan : teka-teki, simulasi, permainan papan, (7) realia: model, specimen/contoh, manipulatif peta, dan boneka. Kartu domino modifikasi IPA termasuk dalam jenis media tradisional atau media konvensional berbentuk cetakan. Adapun 21

40 kelebihan dari media tradisonal atau media konvensional jenis cetakan menurut Arsyad (2013: 40) adalah sebagai berikut: 1. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa. 2. Dapat mengulangi materi dalam media cetakan, serta siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis. 3. Perpaduan teks dan gambar dalam media cetak dapat menambah daya tarik dan memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam format verbal dan visual. 4. Materi dalam media teks dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah. Mudlofir (2016: 139) mengklasifikasikan jenis media berdasarkan kelompok tertentu yaitu : 1. Klasifikasi media berdasarkan bentuk dan ciri fisik, media dibagi menjadi dua yaitu media dua dimensi dan media tiga dimensi. Media dua dimensi adalah media yang penampilannya memiliki ukuran panjang dan lebar serta hanya dapat diamati dari satu arah pandang. Sedangkan media tiga dimensi adalah media yang penampilannya memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi serta dapat diamati dari berbagai arah pandang. 2. Klasifikasi media berdasarkan pengalaman sederhana, digolongkan menjadi tiga jenis pengalaman yaitu pengalaman langsung, pengalaman tiruan, dan pengalaman dari kata-kata. Pengalaman 22

41 langsung yaitu pengalaman melalui keterlibatan langsung dalam suatu peristiwa atau mengamati objek yang sebenarnya. Pengalaman tiruan yaitu pengalaman yang didasarkan pada model, dramatisasi atau rekaman. Sedangkan pengalaman dari kata-kata yaitu pengalaman yang berasal dari perkataan, rekaman kata maupun kata-kata tulis atau cetak. 3. Klasifikasi berdasarkan persepsi indera, digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu media visual (dapat dilihat oleh indera), media audio (dapat didengar), dan media audio visual (dapat dilihat dan didengar). 4. Klasifikasi berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya, media digolongkan menjadi tujuh kelompok yaitu (a) kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b) kelompok kedua: media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga: media audio, (d) kelompok keempat: media audio-visual, (e) kelompok kelima: media gambar hidup/film, (f) kelompok keenam: media televisi, (g) kelompok ketujuh: multimedia. Jadi klasifikasi jenis media pembelajaran menurut Seel & Glasglow (dalam Arsyad 2013 :35) dilihat dari segi perkembangan teknologi media dibagi menjadi media tradisional dan media mutakhir. Jenis media pembelajaran menurut Mudlofir (2016: 139) dibagi menjadi empat jenis yaitu (1) berdasarkan bentuk dan ciri fisik media pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu media dua dimensi dan 23

42 media tiga dimensi, (2) berdasarkan pengalaman sederhana dibagi menjadi tiga yaitu pengalaman langsung, pengalaman tiruan, dan pengalaman dari kata-kata, (3) berdasarkan persepsi indera dibagi menjadi tiga yaitu media visual, media audio, dan media audio visual, (4) berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya dibagi menjadi tujuh kelompok. Berdasarkan paparan sebelumnya peneliti mengambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan secara efisien dan efektif agar memperoleh pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Media dapat diklasifikasian berdasarkan perkembangan teknologi, bentuk dan ciri fisik, pengalaman sederhana, persepsi indera, dan penyajian. Media tradisional bentuk cetak memiliki kelebihan antara lain materi dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa, siswa akan berpikir secara logis, menambah daya tarik dan memperlancar pemahaman informasi, ekonomis dan praktis. Ciri-ciri media terdiri dari ciri fiksatif, ciri manipulatif, dan ciri distributif. Media pembelajaran memiliki fungsi yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi kompensatoris, fungsi komunikatif, fungsi motivasi, fungsi kebermaknaan, fungsi penyamaan persepsi, dan fungsi individualitas. Media pembelajaran memiliki manfaat untuk memperjelas penyajian pesan, meningkatkan dan mengarahkan perhatian, mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, serta menimbulkan motivasi belajar. 24

43 4. Kartu domino modifikasi IPA a. Pengertian Kartu Domino Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 628) kartu adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan karcis). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 339) pengertian domino adalah sebuah permainan dengan 28 kartu (kayu, tulang, dsb) yang bermata (bertitik besar), setiap kartu dibagi menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik. Berikut ini merupakan gambar kartu domino pada umumnya. Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya Adapun dalam penelitian ini kartu domino telah mengalami modifikasi sehingga tidak lagi sama persis dengan bentuk aslinya. Kartu domino modifikasi IPA adalah kartu domino yang telah mengalami modifikasi atau perubahan pada isi di dalam kartu domino yang awalnya berisi titik besar dengan jumlah tertentu diubah menjadi berisi pertanyaan dan jawaban yang akan dipasangkan dengan kartu lain yang sesuai. Cara bermain kartu domino modifikasi IPA adalah sebagai berikut: 25

44 a. Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 2-3 anak dan mengisi identitas pada lembar kerja. b. Setelah mendapatkan satu set kartu domino, siswa mengambil satu kartu pertama yang bertanda Mulai. c. Setelah kartu pertama dikeluarkan, siswa mencari pasangan kartu pertama dengan mencari jawaban yang terdapat pada kartu berikutnya. d. Konsep pada sisi kartu bagian kanan merupakan pernyataan yang hanya dapat dipasangkan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kartu bagian kiri pada kartu berikutnya. e. Siswa mengurutkan semua kartu domino modifikasi dengan mencocokkan konsep pernyataan yang terdapat pada sisi kartu bagian kanan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kartu bagian kiri pada kartu berikutnya. f. Siswa menyusun urutan kartu domino modifikasi secara menyamping dari arah kiri ke arah kanan hingga menjadi susunan yang benar. g. Permainan kartu domino modifikasi diakhiri dengan kartu terakhir yang bertanda Selesai. h. Siswa menuliskan pernyataan beserta pasangan jawaban yang benar pada lembar kerja siswa. Berikut ini merupakan contoh kartu domino modifikasi IPA yang digunakan dalam penelitian ini. 26

45 Gambar 2.2 Kartu domino modifikasi IPA Berdasarkan klasifikasi menurut Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2013: 35), kartu domino modifikasi IPA termasuk dalam jenis media tradisional bentuk cetak. Sedangkan berdasarkan klasifikasi menurut Mudlofir (2016: 139), dari segi klasifikasi media berdasarkan bentuk dan ciri fisik maka kartu domino modifikasi IPA termasuk dalam bentuk dua dimensi. Dari segi klasifikasi media berdasarkan pengalaman sederhana, kartu domino modifikasi IPA termasuk dalam kelompok pengalaman dari kata-kata. Dari segi klasifikasi berdasarkan persepsi indera, kartu domino modifikasi IPA termasuk dalam kelompok media visual (dapat dilihat oleh indera). Sedangkan klasifikasi berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kartu 27

46 domino modifikasi IPA termasuk dalam kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam. Adapun kelebihan dari kartu domino modifikasi IPA antara lain: (a) tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mempersiapkan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, (b) praktis, ringkas, dan mudah dibawa, (c) tidak membutuhkan ruang yang terlalu luas, (d) memuat materi yang dikemas dalam bentuk permainan sehingga membuat siswa lebih aktif serta mendominasi kegiatan pembelajaran, (e) menarik perhatian siswa dan sesuai dengan karakeristik siswa usia sekolah dasar. Berdasarkan paparan di atas, kartu domino modifikasi IPA adalah kartu domino yang telah mengalami modifikasi. Modifikasi dilakukan dengan mengubah titik bulat pada bagian tengah kartu menjadi pernyataan dan jawaban yang berkaitan dengan materi IPA. Kartu domino modifikasi IPA dimainkan secara berkelompok dengan cara menyusun urutan kartu hingga menjadi urutan yang benar. 5. Materi IPA a. Hakikat IPA IPA merupakan singkatan dari kata Ilmu Pengetahuan Alam. Menurut Srini (2001: 2), IPA merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Natural Science. Natural memiliki arti alamiah, berhubungan dengan alam. Sedangkan science berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara harfiah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat diartikan sebagai ilmu 28

47 tentang alam, atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Srini (2001: 2-14) menjelaskan bahwa pada dasarnya IPA terbagi menjadi IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses. 1. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Produk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk merupakan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin atau disebut juga sebagai produk IPA. Bentuk IPA sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Adapun yang disebut fakta dalam IPA adalah pernyataanpernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau berbagai peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Konsep dalam IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada hubungannya. Sedangkan prinsip dalam IPA adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip IPA bersifat analitik sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh. 2. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Proses IPA tidak hanya kumpulan merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda-benda atau makhluk-makhluk, tetapi IPA juga merupakan cara kerja atau cara berpikir dan memecahkan 29

48 masalah. Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan, diantaranya adalah mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksperimen. Mengamati di dalam IPA adalah proses mengumpulkan informasi dengan menggunakan semua alat indera atau menggunakan instrumen untuk membantu alat indera. Penarikan kesimpulan dalam IPA merupakan proses penarikan kesimpulan setelah melakukan observasi dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Merumuskan hipotesis dalam IPA adalah menyusun suatu pernyataan berdasarkan alasan-alasan atau pengetahuan yang merupakan jawaban sementara untuk masalah. Menginterprestasikan data adalah menganalisis data yang diperoleh dan menyusunnya dengan cara menentukan pola hubungannya pada data secara keseluruhan. b. Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda merupakan materi yang mempelajari tentang sifat-sifat benda yang ada di lingkungan sekitar dan perubahan sifat benda yang terjadi. Materi ini berada di bawah Standar Kompetensi 4 kelas V sekolah dasar semester 1. Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar materi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. 30

49 Standar Kompetensi Benda dan Sifatnya 4.Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Tabel 2.1 SK dan KD Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya,misalnya benang, kain, dan kertas. 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Benda-benda yang ada di lingkungan sekitar tersusun dari berbagai bahan penyusun benda yang berbeda sehingga memiliki sifat yang berbeda pula. Berbagai bahan penyusun benda antara lain: 1. Serat Serat adalah jaringan serupa benang atau pita panjang yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Serat dibagi menjadi 2 yaitu serat alami dan serat buatan. 2. Kertas Kertas merupakan bahan yang terbuat dari serat tumbuhan yang digabungkan menjadi lembaran-lembaran. 3. Benang Benang merupakan gabungan gabungan dari berbagai serat. Benang mempunyai sifat lentur dan tidak mudah putus. 4. Kain Kain merupakan bahan yang tersusun dari benang yang ditenun sehingga menjadi bahan kain. 31

50 5. Tali Tali tersusun dari banyak benang yang dipilin dan diberi perekat sehingga menjadi tali. 6. Kayu Kayu merupakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat perabotan rumah. Kayu memiliki sifat tidak menghantarkan panas dan mudah dibentuk. 7. Plastik Plastik merupakan bahan olahan dari biji plastik. Palstik memiliki sifat tahan air, tidak menghantarkan listrik, lentur dan mudah dibentuk. 8. Karet Karet merupakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat benda-benda seperti sendal, alas sepatu, bola basket dan ban kendaraan bermotor. Karet memiliki sifat lentur, kenyal, tidak menghantarkan panas, dan kuat. Benda-benda dapat mengalami perubahan sifat benda. Beberapa faktor penyebab perubahan sifat benda antara lain pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan. Perubahan sifat benda dibagi menjadi dua yaitu perubahan benda yang dapat balik dan perubahan benda yang tidak dapat balik. 32

51 B. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang relevan menjelaskan tentang penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya yang dapat mendukung penelitian ini. Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Ruseno (2011) dengan judul Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN 2 Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatakn keterampilan berhitung pada materi pecahan dengan media kartu domino yang dilakukan pada kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang meliputi tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Proses penelitian dilaksanakan sebanyak tiga siklus, pada setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan kartu domino dapat meningkatkan keterampilan berhitung pecahan pada siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan keterampilan berhitung pecahan yang diperoleh dari nilai 33

52 rerata hasil tes awal kondisi awal yaitu 46,62 dengan ketuntasan klasikal 23,53%. Pada siklus I nilai rerata kelas meningkat mencapai 55,74 dengan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 52,94%. Pada siklus II nilai rerata kelas meningkat menjadi 63,53 dengan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 70,59%. Pada siklus III nilai rerata kelas meningkat menjadi 72,94 dengan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 82,35%. Penelitian yang relevan kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Istinganah (2015) dengan judul Perbedaan Keterampilan Operasi Hitung Perkalian Antara Kelas yang Menggunakan kartu Domino Perkalian dan Permainan Tali Pas Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Gedongkiwo Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan keterampilan operasi hitung perkalian antara kelas yang menggunakan kartu domino perkalian dan permainan tali pas dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas II SDN Gedongkiwo Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dengan metode eksperimen quasi dan bentuk desain nonequivalent control group design. Subjek penelitian terdiri dari 27 siswa kelas II A dan 27 siswa kelas II B SDN Gedongkiwo Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah tes isian singkat dan pedoman observasi. Teknik analisi data yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan cara membandingkan rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan operasi hitung perkalian antara kelas 34

53 yang menggunakan kartu domino dan tali pas. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rerata akhir kelompok eksperimen yaitu sebesar 17,44 sedangkan nilai rerata akhir kelompok kontrol yaitu sebesar 15,37. Penelitian yang relevan ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Darmaswari (2014) dengan judul Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Pada Mata pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar menggunakan media pembelajaran kartu domino, untuk mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian, serta untuk mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model siklus Kemmis dan Taggart. Penelitian ini menggunakan dua siklus, pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian berjumlah 24 siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, kuesioner, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya meningkatkan kemandirian dan hasil mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu menggunakan media pembelajaran kartu domino dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: (a) guru menjelaskan materi 35

54 menggunakan kartu domino, (b) siswa dan guru melakukan tanya jawab, (c) siswa mencoba menyelesaikan susunan kartu domino secara bergantian, (d) guru mengoreksi hasil jawaban siswa, (e) guru menjelaskan cara bermain kartu domino secara berkelompok, (f) siswa mengerjakan LKS sambil bermain kartu domino dalam kelompok. (2) penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan rerata kemandirian belajar siswa kondisi awal yaitu sebesar 25 (kurang), pada siklus I sebesar 65 (baik), pada siklus II sebesar 76 (baik). (3) penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan kondisi awal nilai rerata ulangan siswa sebesar 64, pada siklus I sebesar 80, dan pada siklus II sebesar 82. Persentase yang mencapai KKM pada kondisi awal sebanyak 63%, pada siklus II sebanyak 92%, dan pada siklus III sebanyak 100%. Berikut bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan peneliti. 36

55 Ruseno. (2011). Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN 2 Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Istinganah. (2015). Perbedaan Keterampilan Operasi Hitung Perkalian Antara Kelas yang Menggunakan kartu Domino Perkalian dan Permainan Tali Pas Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Gedongkiwo Yogyakarta Darmaswari. (2014). Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Pada Mata pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu. Yang Diteliti: Wijayani. (2017). Pengembangan Kartu domino modifikasi IPA Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan Bagan 2.1 Hubungan Penelitian yang Relevan dengan Penelitian Hasil penelitian yang relevan pertama membahas tentang peningkatan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011 menggunakan media kartu domino. Penelitian ini relevan karena memiliki persamaan yaitu dalam pengembangan media kartu domino yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian yang relevan kedua membahas tentang perbedaan keterampilan operasi hitung perkalian antara kelas yang menggunakan kartu domino perkalian dan permainan tali pas pada siswa kelas IIA dan kelas IIB di Sekolah Dasar Negeri Gedongkiwo Yogyakarta. Penelitian ini relevan karena memiliki persamaan yaitu dalam 37

56 pengembangan media kartu domino yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian yang relevan ketiga membahas tentang peningkatan kemandirian dan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS menggunakan media kartu domino di SD Kanisius Klepu. Penelitian ini relevan karena memiliki persamaan yaitu dalam pengembangan media kartu domino yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. C. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada bagan sebagai berikut. Menganalisis potensi dan masalah. - Terdapat materi yang belum memiliki media pendukung. - Media diperlukan untuk mendukung agar siswa lebih interaktif dalam kegiatan pembelajaran. - Media dibutuhkan anak usia sekolah dasar yang berada pada tahap perkembangan operasional konkret untuk mendukung pemahaman konsep dalam pembelajaran. Menganalisis dan menentukan SK, KD dan materi kelas V semester I yang belum memiliki media dan masih terdapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal, yaitu pada SK 4, KD 4.1 dan 4.2, materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda. Menganalisis penelitian yang relevan Merancang desain kartu domino modifikasi IPA Bagan 2.2 Kerangka Berpikir 38

57 Kegiatan pembelajaran merupakan interaksi dua arah antara guru dan siswa untuk menyampaikan pesan melalui saluran tertentu ke penerima pesan. Media diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sebagai sarana penyampai pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan agar kegiatan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Namun berdasarkan analisis kebutuhan ditemukan permasalahan belum terdapat media yang mendukung untuk beberapa materi tertentu dan guru hanya menggunakan metode ceramah. Penggunaan media pembelajaran dibutuhkan untuk mendukung aktivitas siswa agar lebih interaktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu penggunaan media konvensional dibutuhkan untuk siswa usia sekolah dasar yang masih berada pada tahap perkembangan operasional konkret yang masih membutuhkan media sebagai jembatan penyalur pesan untuk memahami konsep pembelajaran. Adapun salah satu materi yang belum memiliki media pendukung salah satunya adalah pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. Pada materi tersebut juga masih terdapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti mengembangkan produk berupa Kartu Domino Modifikasi IPA untuk menjawab kebutuhan di lapangan. Kartu domino modifikasi IPA merupakan modifikasi dari kartu domino dengan mengubah gambar titik bulat yang ada pada bagian tengah kartu domino. Gambar titik bulat yang terdapat pada tengah kartu diubah menjadi pernyataan dan jawaban yang sesuai dengan materi IPA. Hal tersebut menjadi ciri khas kartu domino modifikasi IPA dalam penelitian ini, kartu 39

58 domino modifikasi bukan lagi berisi titik bulat melainkan berisi materi mata pelajaran IPA sehingga dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk siswa kelas V sekolah dasar. D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori di atas maka peneliti merumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah prosedur pengembangan produk berupa kartu domino modifikasi IPA pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan? 2. Bagaimana kualitas produk kartu domino modifikasi IPA yang layak pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan menurut dosen ahli pembelajaran IPA dan menurut guru kelas V sekolah dasar? 3. Bagaimana kualitas produk kartu domino modifikasi IPA pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda menurut hasil uji coba produk dan hasil uji coba pemakaian? 40

59 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Research dan Development (R & D). Sugiyono (2015: 407) mengatakan bahwa jenis penelitian R & D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektivan produk tersebut. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah kartu domino modifikasi IPA untuk materi sifat bahan dengan bahan bahan penyusunnya dan perubahan sifat benda pada kelas V semester I. Sugiyono (2015: 409) menjelaskan prosedur pengembangan dalam penelitian jenis R & D terdapat 10 langkah pelaksanaan yang meliputi: tahap (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi massal. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut. 41

60 Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi Desain Revisi Produk Produksi Massal Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research dan Development (R&D) Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang terdiri dari 10 langkah menurut Sugiyono (2015: ) dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Potensi dan Masalah Suatu penelitian dilaksanakan karena adanya suatu masalah atau potensi tertentu. Potensi merupakan segala sesuatu yang dapat memiliki nilai tambah apabila didayagunakan. Sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. 2. Pengumpulan Data Setelah potensi atau masalah dapat ditunjukkan secara faktual maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai data atau informasi. Data atau informasi yang dikumpulkan dapat digunakan sebagai bahan untuk merencanakan produk untuk mengatasi permasalahan tersebut. 42

61 3. Desain Produk Data atau informasi yang telah didapatkan kemudian diwujudkan dalam sebuah desain produk. Desain produk harus digambarkan dengan jelas dan rinci agar memudahkan dalam menilainya. Desain produk yang dirancang ini masih bersifat hipotetik, sehingga efektivitasnya perlu dibuktikan melalui pengujian-pengujian terlebih dahulu. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan langkah atau kegiatan untuk menilai apakah penerapan desain produk lebih efektif atau tidak. Validasi desain masih bersifat rasional karena merupakan penilaian berdasarkan pemikiran rasional dan belum berdasarkan fakta lapangan. Validasi desain dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli untuk menilai kelebihan dan kekurangan desain produk yang dirancang. 5. Revisi Desain Berdasarkan penilaian dari pakar atau tenaga ahli pada langkah validasi desain, maka langkah selanjutnya adalah revisi desain. Revisi desain merupakan langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada produk yang telah dirancang. 6. Uji Coba Produk Setelah desain produk divalidasi dan direvisi maka langkah selanjutnya adalah desain produk dalam bentuk model awal diuji cobakan. Uji coba produk dilakukan untuk memperoleh data berdasarkan fakta 43

62 lapangan sebagai bahan pertimbangan dalam menyempurnakan produk yang akan digunakan dalam langkah uji coba pemakaian. 7. Revisi Produk Data yang didapatkan dari uji coba produk menjadi bahan pertimbangan apabila masih terdapat kelemahan maka produk perlu diperbaiki terlebih dahulu. Setelah diperbaiki maka perlu diuji cobakan kembali pada langkah uji coba pemakaian. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah berhasil melaksanakan uji coba produk dan melakukan perbaikan sesuai yang dibutuhkan maka langkah selanjutnya adalah uji coba pemakaian. Uji coba pemakaian merupakan langkah mengujikan kembali produk yang telah dibuat untuk diterapkan pada kelas lainnya yang lebih luas. Pada langkah ini peneliti melihat efektivitas penggunaan media yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. 9. Revisi Produk Langkah revisi produk dilakukan apabila dalam langkah uji coba pemakaian masih terdapat kekurangan. Langkah ini juga merupakan evaluasi terhadap produk untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan penyempurnaan produk agar memiliki kualitas yang lebih baik lagi. 44

63 10. Produksi Massal Apabila produk telah dinyatakan efektif dan layak digunakan setelah melalui beberapa pengujian, maka produk dapat dibuat secara massal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sembilan langkah pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, dan (9) revisi produk. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki sehingga peneliti membatasi hanya sampai pada langkah ke sembilan. B. Setting Penelitian 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kartu domino yang telah dimodifikasi untuk mata pelajaran IPA pada materi sifat bahan dengan bahan bahan penyusunnya dan perubahan sifat benda sehingga dapat digunakan oleh siswa kelas V di semester ganjil. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB di SDN Deresan pada tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 30 siswa. 45

64 3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Deresan yang beralamat di Jl. Cempaka CT X, Deresan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan pada bulan Juni tahun 2016 hingga pembuatan artikel penelitian pada bulan April tahun Kegiatan yang dilakukan dalam tahun 2016 antara lain analisis kebutuhan dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni-Juli, desain produk dilakukan pada bulan Juli-Agustus, validasi desain dilakukan pada bulan September-Oktober, revisi desain dilakukan pada bulan Oktober, uji coba produk dilakukan pada bulan November, revisi produk dilakukan pada bulan November, uji coba pemakaian dilakukan pada bulan November. Sedangkan penyusunan laporan dan revisi produk akhir dilakukan dari bulan Desember tahun 2016 hingga bulan Maret tahun Sidang skripsi dan pembuatan artukel dilakukan pada bulan April tahun C. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan kartu domino modifikasi IPA dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah penelitian dan pengembangan model Borg dan Gall yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015: 409). Dalam penelitian ini peneliti membatasi langkah pengembangan kartu domino modifikasi IPA 46

65 sampai pada langkah ke sembilan yaitu pada langkah revisi produk. Hal ini dilakukan karena alasan keterbatasan waktu yang dibutuhkan. Sembilan langkah pengembangan yang digunakan oleh peneliti yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, dan (9) revisi produk. Berikut ini bagan prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan oleh peneliti. 47

66 LANGKAH 1 Potensi dan Masalah Analisis kebutuhan Wawancara LANGKAH 2 Pengumpulan Data Hasil wawancara LANGKAH 3 Desain Produk Menentukan SK, KD dan materi Menyusun perangkat pembelajaran Merancang desain produk kartu domino modifikasi IPA berdasarkan kebutuhan LANGKAH 4 Validasi Desain Dosen ahli pembelajaran IPA Guru kelas V SD LANGKAH 5 Revisi Desain Mengevaluasi dan merevisi LANGKAH 6 Uji Coba Produk Terbatas Uji coba produk dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Catur Tunggal 4 LANGKAH 7 Revisi Produk Mengevaluasi dan merevisi produk LANGKAH 8 Uji Coba Pemakaian Uji coba pemakaian dilaksanakan pada 30 siswa kelas V SDN Deresan LANGKAH 9 Revisi Produk Revisi akhir untuk produk akhir Bagan 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang digunakan Oleh Peneliti 48

67 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Potensi dan Masalah Penelitian ini berangkat dari adanya potensi maupun masalah. Pada langkah ini peneliti melakukan kajian di sekolah dasar tempat uji coba pemakaian yaitu di SDN Deresan. Potensi maupun masalah dapat diketahui setelah melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V selaku guru yang mengampu mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa terdapat permasalah yaitu belum tersedia media untuk beberapa materi tertentu. Peran media masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran untuk menarik perhatian siswa agar siswa lebih fokus dan lebih interaktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Berangkat dari permasalahan tersebut peneliti merancang sebuah produk berupa kartu domino modifikasi IPA yang disesuaikan dengan potensi dan permasalahan yang ada di sekolah. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan desain produk kartu domino modifikasi IPA. Selain itu pengumpulan data untuk merencanakan desain produk kartu domino modifikasi IPA peneliti 49

68 juga melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber lainnya. 3. Desain Produk Langkah awal dalam merancang desain produk yaitu peneliti menentukan salah satu Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan salah satu materi terlebih dahulu sesuai dengan analisis kebutuhan. Setelah menentukan salah satu SK, KD dan materi kemudian peneliti merancang desain produk berupa kartu domino modifikasi IPA untuk materi yang telah ditentukan. 4. Validasi Desain Peneliti melakukan validasi desain dengan dua orang dosen ahli yang berkecimpung dalam bidang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), seorang guru kelas V sekolah dasar. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan penilaian, kritik dan saran dari validator terhadap desain yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil validasi dari para validator tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan. 5. Revisi Desain Revisi desain merupakan langkah untuk memperbaiki kekurangan yang masih terdapat pada desain produk. Revisi desain dilakukan berdasarkan saran atau kritik yang diberikan oleh para validator yaitu dosen ahli dalam bidang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan seorang guru kelas V sekolah dasar. 50

69 6. Uji Coba Produk Langkah selanjutnya setelah revisi desain adalah langkah uji coba produk. Langkah uji coba produk dilakukan untuk memperoleh data dari lapangan sebagai bahan pertimbangan penyempurnaan produk. Peneliti melakukan uji coba produk kepada kelompok terbatas yang terdiri dari 30 siswa kelas V di SDN Catur Tunggal Revisi Produk Dalam langkah ini peneliti menggunakan data hasil dari uji coba produk untuk melakukan revisi produk. Peneliti mempertimbangkan kekurangan yang masih terdapat selama uji coba produk untuk memperbaiki produk sebelum diuji cobakan kembali pada kelas yang lebih luas. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah melaksanakan uji coba produk dan melakukan perbaikan sesuai yang dibutuhkan maka langkah selanjutnya peneliti melaksanakan uji coba pemakaian untuk menguji keefektivan penggunaan kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti melakukan uji coba pemakaian terhadap 30 siswa kelas VB di SDN Deresan. 9. Revisi Produk Dalam langkah ini peneliti melakukan perbaikan terhadap beberapa kelemahan yang masih terdapat pada produk. Peneliti menggunakan data atau saran yang didapatkan sebelumnya baik pada langkah validasi desain, uji coba produk, dan uji coba pemakaian sebagai bahan 51

70 pertimbangan dalam memperbaiki produk akhir. Langkah ini bertujuan untuk menyempurnakan produk agar memiliki kualitas yang lebih baik lagi sebelum diproduksi massal. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. 1. Wawancara Sutoyo (2012: 152) mengatakan bahwa wawancara atau inteviu merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan penelitian. Esterberg (dalam Sugiyono, 2014: 73-74) mengemukakan bahwa ada tiga macam wawancara yaitu : a. Wawancara terstruktur (Structured interview), merupakan teknik wawancara dimana pewawancara telah memiliki pedoman wawancara serta telah mempersiapkan daftar pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang telah disiapkan. b. Wawancara semiterstruktur (Semistructure interview), merupakan teknik wawancara yang pelaksanaannya lebih bebas daripada wawancara terstruktur. Tujuan dari teknik wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancara dimintai pendapat atau ide-idenya. 52

71 c. Wawancara tak berstruktur (Unstructured interview), merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun lengkap dan sistematis melainkan hanya memuat garis besar tentang permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semistructure interview. Peneliti menanyakan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian peneliti memperdalam informasi dengan mengajukan pertanyaan tambahan yang tidak terstruktur untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Adapun kisi-kisi daftar pertanyaan yang digunakan dalam wawancara yaitu sebagai berikut. Tabel 3.1 Kisi-kisi Daftar Pertanyaan Wawancara Aspek Indikator Nomor item Pembelajaran IPA Kendala yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran IPA 1,13 Metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran IPA 2 Media Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas 3,10 Peran media 7,8, 12 Intensitas penggunaan media 4 Pemahaman guru terhadap media pembelajaran/media konvensional 9,11 Media konvensional yang dimiliki sekolah 5,6 Tabel 3.1 di atas menjelaskan mengenai bentuk pertanyaan wawancara yang akan digunakan dalam analisis kebutuhan sebagai bahan pertimbangan untuk merancang desain produk. 53

72 2. Kuesioner Narbuko (2007: 76-77) menjelaskan bahwa kuesioner merupakan suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan mengenai suatu permasalahan atau bidang yang akan diteliti. Kuesioner disebarkan kepada responden dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian serta untuk memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga kuesioner. Ketiga kuesioner tersebut yaitu kuesioner penilaian perangkat pembelajaran, kuesioner penilaian produk kartu domino modifikasi IPA, dan kuesioner respon siswa kelas V sekolah dasar. Kuesioner penilaian perangkat pembelajaran dan kuesioner penilaian kartu domino modifikasi IPA digunakan sebagai acuan bagi validator untuk menilai produk yang dikembangkan. Penilaian terhadap perangkat pembelajaran perlu dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dan ketepatan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menggunakan kartu domino modifikasi IPA. Sedangkan kuesioner respon siswa kelas V sekolah dasar merupakan kuesioner bagi siswa untuk memberikan penilaian terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran. Adapun gambaran kuesioner penilain perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan dalam kisi-kisi sebagai berikut. 54

73 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Perangkat Pembelajaran Variabel Aspek Indikator Nomor Butir Kualitas 1. Silabus a. Komponen Silabus 1,2,3,4,5 perangkat 2. Identitas RPP a. Mencakup unsur pembelajaran kelengkapan RPP 1 3. Indikator a. Kelengkapan SK dan KD 1 a. Penggunaan kata kerja operasional 2 b. Kelengkapan aspek pengetahuan, sikap, dan 3 keterampilan 4. Tujuan Pembelajaran a. Tujuan pembelajaran sesuai dengan KD dan 1 indikator b. Komponen ABCD dalam 2 5. Materi Pembelajaran tujuan pembelajaran a. Materi pembelajaran sesuai dengan indikator b. Materi pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa c. Materi pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu 6. Sumber Belajar a. Sumber belajar sesuai dengan SK dan KD, materi pembelajaran, dan karakteristik siswa 7. Media Belajar a. Media pembelajaran sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, materi, dan karakteristik siswa 8. Kegiatan Pembelajaran a. Metode pembelajaran sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, dan karakteristik siswa b. Mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup , 2, 3 1, 2, 3 1, 2,3 4,5,6 c. Pembelajaran secara sistematis 7 d. Kesesuaian alokasi 8 55

74 waktu 9. Penilaian a. Kesesuaian dengan indikator yang dicapai b. Kelengkapan instrumen 10. Penggunaan Bahasa Tulis penilaian a. Kesesuaian penggunaan Bahasa Indonesia sesuai Ejaan Yang Disempuranakan 1 2 1,2,3,4 Tabel di atas menggambarkan garis besar kuesioner penilaian perangkat pembelajaran yang digunakan oleh peneliti yang terdiri aspek penilaian silabus, aspek identitas RPP, aspek indikator, aspek tujuan pembelajaran, aspek materi pembelajaran, aspek sumber belajar, aspek media belajar, aspek kegiatan pembelajaran, aspek penilaian, dan aspek penggunaan bahasa tulis. Kisi-kisi kuesioner penilaian kartu domino modifikasi IPA dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi Pembelajaran IPA Variabel Aspek Indikator Kualitas media pembelajaran 1. Konten atau a. Isi media pembelajaran isi yang dikembangkan. b. Kemampuan media pembelajaran yang dikembangkan 2. Tampilan a. Kejelasan tampilan media pembelajaran b. Kemenarikan media pembelajaran c. Kesesuaian media pembelajaran dengan materi pembelajaran Nomor Butir 1, 2 3, 4, 5, 6, 7 1, 9, 11 5, 6 8, 12 d. Penggunaan huruf 3, 2 e. Tata letak 4, 7, 10 56

75 3. Bahasa 4. Penggunaan dan Penyajian a. Ketepatan penggunaan bahasa a. Penggunaan petunjuk 1, 5 b. Keawetan media 2 c. Media di susun secara sistematis sesuai dengan materi pembelajaran d. Media di rancang secara praktis 1, 2, 3, 4, 5 3, 4 6, 7 Tabel 3.3 di atas menggambarkan kuesioner penilaian kartu domino modifikasi IPA yang digunakan oleh peneliti yang terdiri dari aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek bahasa, dan aspek penggunaan dan penyajian. Kisi-kisi kuesioner respon siswa terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa Variabel Aspek Indikator Nomor Butir Respon Siswa 1. Ketertarikan 1, 2, a. Perasaan siswa 3,7,8, Kemampuan a. Keberanian siswa 4 reaksi b. Keaktifan siswa 5, 13 c. Kemampuan berpikir 6, 15 d. Penguasaan tugas 9, 11 e. Kemampuan mendengarkan Kompeten a. Kemampuan menjalankan tugas 12, Keandalan a. Kecepatan proses menjalankan tugas 14, 19 57

76 Tabel 3.4 di atas menggambarkan kuesioner yang digunakan oleh peneliti untuk melihat respon siswa terhadap kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran. Kuesioner tersebut terdiri dari aspek ketertarikan, aspek kemampuan reaksi, aspek kompeten, dan aspek keandalan. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar kuesioner. 1. Lembar Wawancara Peneliti melakukan wawancara untuk menganalisis kebutuhan guru terhadap perlunya penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA di kelas V. Hasil dari wawancara merupakan data kualitatif dalam penelitian ini. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V di SDN Deresan. Wawancara dilaksanakan di ruang kantor guru pada hari Kamis tanggal 23 Juni 2016 pukul WIB Berikut ini merupakan daftar pertanyaan yang digunakan peneliti dalam melakukan wawancara. Tabel 3.5 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan 1 Permasalahan/kendala apa saja yang Ibu hadapi selama mengajar materi IPA di kelas V? 2 Metode apa saja yang Ibu gunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA? 3 Media apa saja yang Ibu gunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA? 58

77 4 Seberapa sering Ibu menggunakan media dalam kegaitan pembelajaran IPA? 5 Apakah sekolah memiliki media konvensional untuk menunjang materi IPA di kelas V? 6 Seperti apakah media konvensional yang dimiliki oleh sekolah? 7 Menurut Ibu bagaimanakah peran media konvensional dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada materi IPA? 8 Bagaimanakah antusisas siswa ketika menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran IPA? 9 Seperti apakah pemahaman Ibu tentang media konvensional 10 Apakah Ibu pernah membuat atau mengembangkan media pembelajaran pada materi IPA? 11 Apakah Ibu sudah mengenal atau sudah pernah menggunakan kartu domino modifikasi untuk kegiatan pembelajaran materi IPA? 12 Menurut Ibu bagaimanakah kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan media konvensional? 13 Menurut Ibu materi apa yang dirasa sulit untuk dipahami siswa dan masih membutuhkan media dalam kegiatan pembelajarannya? Tabel 3.5 di atas menggambarkan daftar pertanyaan yang digunakan oleh peneliti dalam wawancara yang terdiri dari 13 butir pertanyaan 2. Lembar Kuesioner Lembar kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga macam lembar kuesioner untuk mendapatkan data kuantitatif. Lembar kuesioner penilaian perangkat pembelajaran dan lembar kuesioner 59

78 penilaian kartu domino modifikasi IPA digunakan oleh validator sebagai panduan dalam menilai produk yang dikembangkan. Lembar kuesioner untuk siswa kelas V sekolah dasar digunakan oleh siswa kelas V di sekolah dasar tempat uji coba produk dan di sekolah dasar tempat uji coba pemakaian untuk memberikan penilaian terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran. Kuesioner yang digunakan sebagai acuan untuk menilai perangkat pembelajaran dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Penilaian Perangkat Pembelajaran No Aspek yang dinilai A Silabus 1. Kelengkapan komponen silabus. 2. Kesesuaian antara SK, KD, indikator. 3. Kesesuaian pemilihan media belajar. 4. Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. 5. Kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan. Skor Total skor A. Identitas RPP 1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan tingkat pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu). Skor Total skor B. Perumusan Indikator 1 Kesesuaian indikator dengan SK dan KD. 2 Kesesuaian penggunaan kata kerja Hasil Penelaahan dan Skor Komentar 60

79 operasional dengan kompetensi yang diukur. 3 Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Skor Total skor C. Perumusan Tujuan Pembelajaran 1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator. 2 Kelengkapan komponen auidience, behaviour, condition, dan degree dalam tujuan pembelajaran. Skor Total skor D. Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran 1 Kesesuaian materi dengan kompetensi yang akan dicapai. 2 Kesesuaian dengan karakteristik siswa. 3 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu. Skor Total skor E. Pemilihan sumber belajar 1 Kesesuaian sumber belajar dengan SK, KD dan indikator. 2 Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran. 3 Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa. Skor Total skor F. Pemilihan media belajar 1 Kesesuaian media belajar dengan tujuan yang ingin dicapai. 2 Kesesuaian media belajar dengan materi pembelajaran. 3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik siswa. Skor Total skor G. Kegiatan pembelajaran 61

80 1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan dengan indikator dan tujuan yang ingin dicapai. 2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran. 3 Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik siswa. 4 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, dan orientasi). 5 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan EEK (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) atau sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan). 6 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, refleksi, dan tindak lanjut). 7 Setiap langkah dalam pembelajaran tersusun sistematis. 8 Kesesuaian dengan alokasi waktu. Skor Total skor H. Penilaian hasil belajar 1 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan dicapai. 2 Kelengkapan instrumen penilaian (soal, rubrik penilaian, pedoman penskoran, kunci jawaban). Skor Total skor I. Penggunaan Bahasa Tulis 1 Ketepatan ejaan 2 Ketepatan pemilihan kata 3 Kebakuan struktur kalimat 4 Kebakuan bentuk huruf dan angka Skor Total skor 62

81 Tabel 3.6 di atas menjelaskan kuesioner yang digunakan oleh validator untuk memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran. kuesioner tersebut terdiri dari komponen silabus, identitas RPP, perumusan indikator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pegorganisasian materi belajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Adapun lembar kuesioner penilaian kartu domino modifikasi IPA dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 3.7 Lembar Kuesioner Penilaian Kartu domino modifikasi IPA No Aspek yang dinilai A. Aspek konten atau isi 1. Media berisi materi pelajaran yang mampu memperdalam pengetahuan siswa. 2. Media berisi materi yang sesuai dengan SK, KD, dan indikator yang akan dicapai. 3. Media mendorong siswa untuk saling bekerja sama. 4. Media menimbulkan minat siswa. 5. Media menumbuhkan antusias siswa. 6. Media memfasilitasi siswa untuk melakukan evaluasi. 7. Media memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi. Skor Total Skor B. Aspek Tampilan 1. Kesesuaian warna pada background dengan warna tulisan. 2. Ketepatan pemilihan jenis huruf. 3. Ketepatan pemilihan ukuran Hasil penelaahan dan skor Komentar 63

82 huruf. 4. Ketepatan penempatan teks. 5. Kemenarikan penggunaan shapes. 6. Kemenarikan penggunaan gambar. 7. Ketepatan ukuran gambar. 8. Kesesuaian gambar dengan materi pembelajaran. 9. Kejelasan gambar. 10. Ketepatan penempatan gambar. 11. Keterbacaan teks. 12. Kesesuaian pemilihan gambar dengan konteks materi. Skor Total Skor C. Aspek Bahasa 1. Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD. 2. Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. 3. Penggunaan kata pada kalimat mudah dimengerti oleh siswa. 4. Penggunaan kata pada kalimat mengdanung makna tunggal. 5. Penggunaan kalimat efektif. Skor Total Skor D. Aspek penggunaan dan penyajian 1. Petunjuk penggunaan disajikan dengan jelas. 2. Media dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama (awet). 3. Materi yang disajikan sistematis dan jelas. 4. Materi disajikan secara berurutan. 5. Media menyajikan petunjuk kegiatan yang akan dilakukan guru dan siswa. 6. Media tidak membutuhkan ruang yang luas dan lebar. 7. Media mudah dibawa kemana saja. Skor Total skor 64

83 Tabel 3.7 di atas menggambarkan kuesioner yang digunakan oleh validator untuk menilai produk kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan. Kuesioner tersebut terdiri dari aspek konten atau isi, aspek bahasa, aspek tampilan, dan aspek penggunaan dan penyajian. Sedangkan lembar kuesioner penilaian kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 3.8 Lembar Kuesioner Respon Siswa No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya senang belajar IPA menggunakan media kartu domino modifikasi IPA. 2. Saya tertarik belajar IPA setelah menggunakan media kartu domino modifikasi IPA. 3. Saya merasa bosan belajar IPA saat menggunakan kartu domino modifikasi IPA.* 4. Saya berani bertanya apabila ada materi yang kurang jelas. 5. Saya lebih aktif berdiskusi dengan teman saat belajar IPA menggunakan kartu domino modifikasi IPA. 6. Saya lebih berkonsentrasi saat belajar IPA menggunakan kartu domino modifikasi IPA. 7. Saya lebih bersemangat saat belajar menggunakan kartu domino modifikasi IPA. 8. Saya sering bercanda dengan teman lain ketika belajar materi pelajaran IPA.* 9. Saya dapat menyelesaikan permainan kartu domino modifikasi IPA dengan waktu yang singkat. 10. Saya mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh. 11. Saya dapat menyusun kartu domino modifikasi IPA dengan mudah. 12. Saya merasa kesulitan belajar IPA ketika menggunakan kartu domino modifikasi IPA.* 65

84 13. Saya berpartisipasi ketika menyusun kartu domino modifikasi IPA dalam kelompok. 14. Saya mengerjakan soal dalam LKS kartu domino modifikasi IPA dengan cepat dan teliti. 15. Saya lebih memahami materi pembelajaran setelah belajar menggunakan kartu domino modifikasi IPA. 16. Saya dapat mengisi soal setelah belajar menggunakan kartu domino modifikasi IPA. 17. Kartu domino modifikasi IPA dapat membantu saya belajar IPA dengan mudah. 18. Mata pelajaran IPA menjadi lebih menarik ketika menggunakan kartu domino modifikasi IPA. 19. Saya merasa tergesa-gesa ketika menyusun kartu domino modifikasi IPA.* 20. Saya merasa tertantang untuk belajar menggunakan kartu domino modifikasi IPA pada materi selanjutnya. *Pernyataan negatif Tabel 3.8 di atas menggambarkan kuesioner yang digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA yang terdiri dari 20 butir pernyataan. Adapun pedoman penskoran kuesioner adalah sebagai berikut. Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Kuesioner Respon Siswa Pernyataan Skor SS S TS STS Positif Negatif

85 Penskoran butir pernyataan positif dimulai dari skor 4 untuk SS, skor 3 untuk S, skor 2 untuk TS, dan skor 1 untuk STS. Sedangkan penskoran butir pernyataan negatif dimulai dari skor 1 untuk pilihan jawaban SS, skor 2 untuk S, skor 3 untuk TS, dan skor 4 untuk STS. F. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitaif, dengan penjelasan sebagai berikut. 1. Data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini berupa data hasil wawancara dan komentar maupun saran yang dikemukakan oleh validator. Data berupa hasil wawancara peneliti dapatkan setelah melaksanakan wawancara terhadap guru kelas V sekolah dasar. Data berupa komentar maupun saran yang dikemukakan oleh validator peneliti dapatkan setelah melaksanakan validasi terhadap dua dosen ahli dalam bidang pembelajaran IPA dan seorang guru kelas V sekolah dasar. Data hasil wawancara digunakan sebagai analisis kebutuhan siswa. Data berupa komentar yang dikemukakan oleh validator dan siswa kelas V sekolah dasar dianalisis sebagai dasar pertimbangan dan perbaikan dalam membuat desain produk kartu domino modifikasi pembelajaran IPA. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian ini terdiri dari data skor hasil validasi dan skor hasil kuesioner penggunaan kartu domino modifikasi 67

86 IPA dalam kegiatan pembelajaran. Skor dari hasil validasi didapatkan setelah melakukan validasi oleh dua dosen ahli dalam bidang penbelajaran IPA dan seorang guru kelas V sekolah dasar. Skor hasil kuesioner diperoleh dari jawaban responden pada saat langkah uji coba produk dan langkah uji coba pemakaian. Skala penilaian yang digunakan dalam instrumen penelitian ini menggunakan skala empat dengan klasifikasi yaitu sangat baik (4), baik (3), cukup (2), dan kurang (1). Adapun aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian menurut Widoyoko (2014: 144) adalah sebagai berikut: 1. Skor pernyataan negatif merupakan kebalikan dari pernyataan positif. 2. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek penilaian x jumlah pilihan. 3. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah kelas interval. 4. Jumlah kelas interval = skala penilaian. Hal ini berarti bahwa apabila skala penilaian menggunakan skala 4 maka hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 4 kelas interval. 5. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus sebagai berikut. Ji = (t r)/jk Keterangan : Ji : jarak interval t : skor tertinggi ideal dalam skala 68

87 r : skor terendah ideal dalam skala Jk : jumlah kelas interval Berdasarkan acuan tersebut maka untuk menentukan jarak interval dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Skor tertinggi ideal = 4 Skor terendah ideal = 1 Jarak kelas interval = 4 Ji = (4-1)/4 = 0,75 Jarak interval tersebut kemudian digunakan sebagai acuan pembagian klasifikasi skor skala empat. Klasifikasi kelayakan skor skala empat menurut Widoyoko (2014: 144) dapat digambarkan pada tabel 3.10 sebagai berikut. Tabel 3.10 Tabel Klasifikasi Kelayakan Skor Skala Empat Skor Akhir Klasifikasi >3,25 4,00 Sangat Baik (SB) >2,50 3,25 Baik (B) >1,75 2,50 Cukup (C) 1,00 1,75 Kurang (K) Hasil dari penghitungan skor akhir yang didapatkan kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitaif ke data kualitatif beradasarkan klasifikasi tertentu sesuai dengan klasifikasi kriteria kelayakan skor skala empat yang tertera pada tabel 3.10 di atas. 69

88 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan. A. Hasil Penelitian 1. Analisis Kebutuhan Langkah awal yang peneliti lakukan dalam mengembangkan produk kartu domino modifikasi IPA adalah melakukan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan berdasarkan langkahlangkah pengembangan yang telah diuraikan pada bab III. Tujuan analisis kebutuhan adalah untuk mengidentifikasi potensi maupun masalah yang terjadi di lapangan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap guru kelas V yang mengampu mata pelajaran IPA di SDN Deresan. Wawancara dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 23 Juni 2016 pukul WIB di ruang kantor guru SDN Deresan. Permasalahan tersebut terkait dengan sejauh mana guru mengenal media dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar. Hasil dari kegiatan wawancara dijadikan acuan dalam pengembangan produk kartu domino modifikasi IPA. a. Hasil wawancara analisis kebutuhan Peneliti melakukan wawancara dengan berpedoman pada 13 butir pertanyaan. Adapun hasil dari wawancara tersebut akan dijelaskan dalam setiap butir sebagai berikut. 70

89 Pertanyaan pertama yaitu tentang permasalahan apa saja yang dihadapi selama mengajar materi IPA di kelas V. Guru mengatakan bahwa dalam mengajar IPA di kelas ada bebarapa kendala yang dihadapi, baik kendala yang berasal dari siswa maupun dari segi ketersediaan media. Guru menjelaskan bahwa kendala yang berasal dari siswa yaitu adanya perbedaan kemampuan siswa. Tidak semua siswa dalam kelas memiliki kemampuan yang sama, ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan ada pula siswa yang memiliki kemampuan rendah. Seringkali terdapat siswa yang tertinggal dalam menangkap isi pelajaran dan memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal sehingga guru harus mencari strategi untuk mengejar ketertinggalan siswa. Salah satu strategi yang digunakan guru untuk membantu siswa yang nilainya masih tertinggal adalah dengan memberikan bimbingan belajar diluar jam pelajaran. Sedangkan dari segi ketersediaan media, jumlah media yang dimilki sekolah jumlahnya terbatas hal tersebut membuat siswa harus membentuk kelompok dan bergantian ketika menggunakan media sehingga membutuhkan waktu yang lama dan kurang efektif. Selain itu seringkali guru membutuhkan waktu yang lebih untuk mempersiapkan kelengkapan media sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pertanyaan kedua tentang metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA guru menggunakan berbagai macam 71

90 metode pembelajaran. Guru menyesuaikan antara metode pembelajaran yang akan digunakan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain metode kerja kelompok, diskusi, percobaan, demonstrasi, pengamatan, dan ceramah. Pertanyaan ketiga yaitu tentang media yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran IPA beliau menggunakan berbagai macam media. Media yang digunakan antara lain gambar, model, hingga benda-benda asli yang ada di lingkungan sekitar siswa. Adapun media yang paling sering digunakan adalah media gambar karena lebih praktis. Pertanyaan keempat yaitu tentang intensitas penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran IPA. Guru menjawab bahwa guru tidak selalu menggunakan media dalam setiap kali kegiatan pembelajaran IPA. Guru hanya menggunakan media pada saat materi tertentu. Pertanyaan kelima yaitu tentang ketersediaan media yang dimiliki sekolah untuk materi mata pelajaran IPA. Guru menjelaskan bahwa sekolah memiliki media KIT IPA untuk beberapa materi tertentu. Media tersebut disimpan dalam almari penyimpanan namun seringkali ada beberapa media yang komponennya sudah tidak lengkap. Meskipun sekolah sudah memiliki media KIT IPA namun ada beberapa materi yang belum memiliki media sehingga guru seringkali memanfaatkan media lain seperti video maupun benda-benda yang ada 72

91 di sekitar siswa. Sedangkan media dalam bentuk lain seperti sarana berbasis ICT sekolah belum mempunyai sarana ICT yang memadai. Pertanyaan keenam yaitu tentang wujud media yang dimiliki oleh sekolah untuk materi mata pelajaran IPA. Guru menjelaskan beberapa contoh media yang dimiliki oleh sekolah antara lain berbentuk gambar, model atau peraga tiga dimensi, dan benda asli. Salah satu contoh media yang berbentuk gambar yaitu gambar organ pernapasan manusia dan hewan. Salah satu contoh media yang berbetuk model yaitu model susunan lapisan tanah. Sedangkan salah satu contoh media berupa benda asli seperti magnet, berbagai jenis lensa atau cermin, dan berbagai jenis batuan. Pertanyaan ketujuh yaitu tentang pandangan guru terhadap peran media dalam kegiatan pembelajaran IPA. Guru menjelaskan bahwa media memiliki peran yang penting dalam pembelajaran IPA. Media memiliki peran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Selain itu penggunaan media dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih antusias dalam kegiatan pembelajaran dibandingkan ketika guru hanya menggunakan metode ceramah. Pertanyaan kedelapan yaitu tentang antusias siswa ketika pembelajaran menggunakan media. Guru mengatakan bahwa sebagian besar siswa lebih tertarik dan lebih bersemangat ketika guru menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran. Guru mengatakan 73

92 pula bahwa meskipun siswa antusias dalam kegiatan pebelajaran namun terkadang ada siswa yang kurang menjaga pada saat pemakaian media sehingga menyebabkan media rusak. Pertanyaan kesembilan yaitu tentang pemahaman guru terhadap media. Guru menjelaskan bahwa menurut beliau media yaitu benda yang berwujud nyata, bisa dirasakan langsung oleh siswa. Guru juga mengatakan apabila tidak bisa menghadirkan media berupa wujud nyata maka bisa diganti dengan menghadirkan gambar atau model. Pertanyaan kesepuluh yaitu tentang media yang pernah dibuat atau dikembangkan oleh guru kelas V. Guru mengatakan bahawa beliau belum pernah mengembangkan atau membuat sendiri media untuk materi yang ada di kelas V. Pertanyaan kesebelas yaitu tentang media kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa beliau belum pernah mengenal penggunaan kartu domino yang dimodifikasi untuk pembelajaran IPA. Meskipun demikian beliau pernah mengenal penggunaan kartu domino untuk kegiatan pembelajaran Matematika. Pertanyaan kedua belas yaitu tentang pandangan terhadap kelebihan maupun kekurangan dalam penggunaan media. Guru memaparkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran memiliki banyak kelebihan antara lain dapat membantu guru menjelaskan materi agar mudah dipahami siswa, menarik perhatian 74

93 siswa dan membuat suasana lebih menyenangkan. Selain itu melalui adanya media membuat siswa berinteraksi langsung dengan wujud media sehingga membuat siswa lebih aktif tidak hanya sekedar duduk diam dan menyaksikan. Meskipun demikian penggunaan media juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama baik dalam persiapannya maupun dalam penggunaanya sedangkan jumlah jam pelajaran memiliki batas waktu tertentu. Pertanyaan ketiga belas yaitu tentang saran untuk materi di kelas V semester I yang masih sulit dipahami siswa atau masih membutuhkan media. Guru mengatakan bahwa sesungguhnya semua materi IPA membutuhkan media untuk mempermudah siswa dalam memahami materi dan menarik perhatian siswa. Materi dalam mata pelajaran IPA akan terasa lebih mudah apabila siswa sudah tertarik lebih dahulu pada kegiatan pembelajaran, karena dengan demikian perhatian siswa akan lebih terfokus sehingga materi yang disampaikan lebih mudah diterima dan dipahami. b. Pembahasan hasil wawancara analisis kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa guru menghadapi permasalahan di kelas antara lain perbedaan kemampuan siswa dan masih terdapat siswa dengan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal. Selain itu guru juga menghadapi kendala keterbatasan jumlah media yang dimiliki sekolah. Sekolah haya memiliki media untuk beberapa materi tertentu saja. 75

94 Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Metode yang digunakan oleh guru antara lain metode kerja kelompok, diskusi, percobaan, demonstrasi, pengamatan, dan ceramah. Selain itu guru juga sudah menggunakan media berupa gambar, model, dan benda nyata dalam kegiatan pembelajaran meskipun penggunaannya belum maksimal. Pihak sekolah juga sudah memiliki media berupa gambar, model atau peraga tiga dimensi, dan benda asli. Meskipun demikian banyak media yang keadaannya kurang terawat. Selain itu ada pula beberapa materi dalam mata pelajaran IPA di kelas V yang belum memiliki media. Guru menyadari pentingnya penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi serta untuk menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih terfokus pada kegiatan pembelajaran. Selain itu siswa lebih antusias ketika guru menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran. Guru sudah mampu menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran meskipun dalam pelaksanaannya belum maksimal. Guru menggunakan media hanya pada materi tertentu saja. Guru belum pernah mengembangkan atau membuat media untuk materi IPA di kelas V. Jenis media yang paling sering digunakan oleh guru masih tergolong sederhana dan kurang bervariatif yaitu berupa gambar. Hal tersebut 76

95 disebabkan karena pemahaman guru terhadap berbagai variasi media masih kurang. Oleh karena itu guru mengharapkan adanya media yang lebih bervariasi agar dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat lebih fokus dan aktif dalam kegiatan pembelajaran, memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimal, serta membuat siswa tidak merasa bosan. 2. Deskripsi Produk Awal Peneliti menggunakan beberapa langkah dalam mengembangkan produk kartu domino modifikasi IPA. Langkah awal yang peneliti lakukan yaitu menentukan salah satu standar kompetensi dan kompetensi dasar tertentu. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut selanjutnya peneliti menentukan indikator dan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian, peneliti menyusun perangkat pembelajaran berdasarkan indikator dan tujuan yang telah ditentukan. Dalam perangkat pembelajaran yang dikembangkan, peneliti membuat media pembelajaran yang digunakan selama kegaiatn pembelajaran. Peneliti mengembangkan media kartu domino modifikasi IPA. Kartu domino modifikasi IPA ini dikembangkan untuk materi pada kompetensi dasar yang telah ditentukan sebelumnya. Kartu domino modifikasi IPA berisi pernyataan yang harus dipasangkan dengan jawaban yang terdapat pada kartu lainnya. Penggunaan kartu domino modifikasi IPA ini disertai dengan petunjuk permainan dan lembar kerja siswa (LKS). 77

96 a. Perangkat Pembelajaran Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang di dalamnya memuat silabus, perangkat pembelajaran, lembar kerja siswa, dan lembar evaluasi. Perangkat pembelajaran merupakan rancangan kegiatan yang menggambarkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara rinci demi mencapai indikator dan tujuan dalam kompetensi dasar yang telah dirumuskan. Komponen dalam penyusunan RPP terdiri dari (1) Satuan pendidikan, (2) Mata pelajaran, (3) Kelas/Semester, (4) Alokasi waktu, (5) Standar kompetensi, (6) Kompetensi dasar, (7) Indikator dan tujuan, (8) Materi pembelajaran, (9) Model dan metode pembelajaran, (10) Media, alat dan sumber pembelajaran, (11) Langkah-langkah pembelajaran, (12) Penilaian dan (13) Lampiranlampiran. Perangkat pembelajaran disusun untuk dua kali pertemuan dengan alokasi waktu pada masing-masing pertemuan adalah 3 jam pelajaran x 35 menit. Perangkat pembelajaran disusun secara rinci agar mudah dipahami dan digunakan guru sebagai pedoman pembelajaran. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan prinsip eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi sehingga siswa menjadi lebih aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator. b. Kartu domino modifikasi IPA Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan kartu domino modifikasi IPA. Kartu domino modifikasi IPA dikembangkan untuk 78

97 kelas V sekolah dasar agar dapat digunakan pada materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda. Kartu domino modifikasi IPA merupakan modifikasi dari kartu domino yang digabungkan dengan materi IPA yang sesuai dengan kompetensi dasar, indikator dan tujuan yang ditentukan. Di dalam sebuah kartu terdapat dua kolom dimana kolom pada sisi kiri merupakan jawaban dan kolom pada sisi kanan merupakan soal dalam bentuk pernyataan. Pernyataan yang terdapat pada sisi kanan harus dipasangkan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kiri kartu lain. Kartu domino modifikasi IPA disajikan secara menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa kelas V sekolah dasar agar materi ajar yang ada di dalamnya mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Penggunaan kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran disertai dengan petunjuk permainan kartu dan lembar kerja siswa. Selain itu pada akhir kegiatan pembelajaran terdapat soal evaluasi. Soal evaluasi tersebut bertujuan untuk melihat atau mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran menggunakan kartu domino modifikasi IPA. 3. Data Hasil Validasi Pakar Media Konvensional IPA dan Revisi Produk Peneliti melakukan validasi produk kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan kepada dua dosen ahli dalam pembelajaran IPA dan seorang guru kelas V sekolah dasar. Validasi dilakukan dengan tujuan 79

98 untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Dosen ahli dalam bidang pembelajaran IPA merupakan validator I dan validator II dalam penelitian ini. Produk kartu domino modifikasi IPA divalidasi oleh validator I sebanyak satu kali pada tanggal 25 Oktober Produk juga divalidasi sebanyak satu kali oleh validator II pada tanggal 10 Oktober Kedua validator memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan produk kartu domino modifikasi IPA. Aspek yang dinilai pada perangkat pembelajaran antara lain (1) kelengkapan silabus, (2) identitas RPP, (3) perumusan indikator, (4) perumusan tujuan pembelajaran, (5) pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran, (6) pemilihan sumber belajar, (7) pemilihan media belajar, (8) kegiatan pembelajaran, (9) penilaian hasil belajar, dan (10) penggunaan bahasa tulis. Khusus untuk soal evaluasi yang terdapat di dalam aspek penilaian hasil belajar, peneliti melakukan perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 16. Perhitungan tersebut dilakukan berdasarkan hasil jawaban siswa pada langkah uji coba produk. Berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 16 didapatkan hasil bahwa pada pertemuan pertama terdapat 15 butir soal pilihan ganda valid yaitu butir nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 24, dan 25. Reliabilitas dari kelimabelas soal tersebut adalah sebesar 0,803. Pada soal uraian pertemuan pertama, kelima butir soal 80

99 uraian nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 valid dengan reliabilitas sebesar 0,617. Pada pertemuan kedua terdapat 8 butir soal pilihan ganda valid yaitu butir nomor 4, 11, 12, 17, 18, 19, 21, dan 22 dengan reliabilitas sebesar 0,701. Pada soal uraian pertemuan kedua, kelima butir soal uraian nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 valid dengan reliabilitas sebesar 0,720. Peneliti kemudian melakukan perbaikan terhadap beberapa butir soal yang tidak valid sebelum melakukan uji coba pemakaian. Sedangkan aspek yang dinilai pada kartu domino modifikasi IPA antara lain (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, (3) aspek bahasa, (4) aspek penggunaan dan penyajian. Validator I memberikan penilaian untuk setiap aspek dalam perangkat pembelajaran sebagai berikut: (1) total skor pada aspek silabus yaitu 20, (2) total skor pada aspek identitas RPP yaitu 4, (3) total skor pada aspek perumusan indikator yaitu 12, (4) total skor pada aspek perumusan tujuan pembelajaran yaitu 8, (5) total skor pada aspek pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran yaitu 12, (6) total skor pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 12, (7) total skor pada aspek pemilihan media belajar yaitu 12, (8) total skor pada aspek kegiatan pembelajaran yaitu 31, (9) total skor pada aspek penilaian hasil belajar yaitu 8, dan (10) total skor pada aspek penggunaan bahasa tulis yaitu 16. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang diperoleh dari validator I menunjukkan skor rerata yaitu 3,97 dengan kategori sangat baik. Selain itu validator I juga memberikan penilaian untuk setiap aspek pada kartu domino modifikasi IPA sebagai berikut: (1) total skor pada 81

100 aspek konten atau isi yaitu 28, (2) total skor pada aspek tampilan yaitu 48, (3) total skor pada aspek bahasa yaitu 20, (4) total skor pada aspek penggunaan dan penyajian yaitu 26. Hasil validasi kartu domino modifikasi IPA yang diperoleh dari validator I menunjukkan skor rerata yaitu 3,93 dengan kategori sangat baik. Validator II memberikan penilaian untuk setiap aspek dalam perangkat pembelajaran sebagai berikut: (1) total skor pada aspek silabus yaitu 20, (2) total skor pada aspek identitas RPP yaitu 4, (3) total skor pada aspek perumusan indikator yaitu 12, (4) total skor pada aspek perumusan tujuan pembelajaran yaitu 6, (5) total skor pada aspek pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran yaitu 12, (6) total skor pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 12, (7) total skor pada aspek pemilihan media belajar yaitu 12, (8) total skor pada aspek kegiatan pembelajaran yaitu 27, (9) total skor pada aspek penilaian hasil belajar yaitu 6, dan (10) total skor pada aspek penggunaan bahasa tulis yaitu 9. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang diperoleh dari validator II menunjukkan skor rerata perangkat pembelajaran yaitu 3,53 dengan kategori sangat baik. Selain itu validator II juga memberikan penilaian untuk setiap aspek pada kartu domino modifikasi IPA sebagai berikut: (1) total skor pada aspek konten atau isi yaitu 23, (2) total skor pada aspek tampilan yaitu 48, (3) total skor pada aspek bahasa yaitu 17, (4) total skor pada aspek penggunaan dan penyajian yaitu 26. Hasil validasi kartu domino 82

101 modifikasi IPA yang diperoleh dari Validator II menunjukkan skor rerata yaitu 3,67 dengan kategori sangat baik. Keseluruhan data validasi perangkat pembelajaran oleh pakar media konvensional IPA dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data validasi sebagai berikut. Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media Konvensional IPA Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator I Validator II Silabus Identitas RPP 4 4 Perumusan indikator Perumusan tujuan pembelajaran 8 6 Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran Pemilihan sumber belajar Pemilihan media belajar Kegiatan pembelajaran Penilaian hasil belajar 8 6 Penggunaan bahasa tulis 16 9 Total skor keseluruhan Rerata 3,97 3,53 Kategori Sangat baik Sangat baik Sedangkan keseluruhan data validasi kartu domino modifikasi IPA oleh pakar media konvensional IPA dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data validasi sebagai berikut. 83

102 Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi Kartu domino modifikasi IPA oleh Pakar Media Konvensional IPA Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator I Validator II Konten atau isi Tampilan Bahasa Penggunaan dan penyajian Total skor keseluruhan Rerata 3,93 3,67 Kategori Sangat baik Sangat Baik Selain memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran dan kartu domino domino modifikasi pembelajaran IPA, pakar media konvensional IPA juga memberikan saran terhadap produk yang divalidasi. Kedua pakar media konvensional IPA memberikan saran terhadap perangkat pembelajaran. Saran yang diberikan oleh validator menjadi bahan pertimbangan peneliti untuk merevisi produk demi memperbaiki kekurangankekurangan yang ada. Saran yang diberikan oleh validator serta revisi yang peneliti lakukan dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 4.3 Saran Pakar Media Konvensional IPA dan Revisi No. Saran Revisi Aspek penilaian hasil belajar 1 Pada rubrik penilaian LKS kartu domino modifikasi IPA sebaiknya dibuat lebih jelas. Tambahkan contoh penskoran. Pemberian skor dan teknik penilaian pada rubrik penilaian diperjelas. beserta kunci jawaban. 2 Rumus untuk menentukan nilai akhir pada LKS kartu domino modifikasi IPA sebaiknya Pada bagian rubrik penilaian LKS kartu domino modifikasi IPA, peneliti tidak hanya mencantumkan kriteria penilaian saja namun peneliti juga menambahkan contoh penskoran Peneliti mencantumkan rumus untuk menentukan nilai akhir pada LKS kartu domino 84

103 diperjelas. Sebelum revisi N = x 100 modifikasi IPA dengan lebih rinci. Sesudah direvisi: N = _ Pada aspek penilaian kognitif proses, teknik penilaian yang digunakan adalah tes tertulis bukan tes kinerja. Peneliti mengubah teknik penilaian pada aspek penilaian kognitif proses menjadi tes kinerja. Aspek pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran 4 Petunjuk kerja dan lembar kerja siswa pada kartu domino modifikasi IPA kurang jelas. Aspek penggunaan bahasa tulis 5 Terdapat bahasa yang sulit dipahami anak-anak. Contoh: serupa 6 Terdapat penggunaan kata yang tidak sesuai dengan EYD Contoh: nylon, polyster Peneliti mengubah petunjuk kerja dan lembar kerja siswa pada kartu domino modifikasi IPA dengan membuat perintah yang lebih rinci namun tetap dengan bahasa sederhana yang sesuai dengan siswa kelas V sekolah dasar. (terlampir pada lembar kerja siswa dalam RPP) Peneliti mengubah kata yang sulit dipahami oleh anak-anak dengan sinonim kata yang lebih sederhana. Contoh: serupa = menyerupai Peneliti mengubah kata yang tidak sesuai dengan EYD menjadi kata yang baku dan sesuai dengan EYD. Contoh: nylon nilon, polyster poliester Tabel di atas menunjukkan beberapa kekurangan yang masih terdapat pada produk yang dikembangkan. Oleh karena itu peneliti melakukan revisi seperti yang tertera pada tabel 4.3 di atas. 4. Data Hasil Validasi Guru Kelas V Sekolah Dasar dan Revisi Produk Peneliti juga melakukan validasi produk kepada guru sekolah dasar. Peneliti melakukan validasi produk kepada seorang guru kelas V 85

104 yang mengampu mata pelajaran IPA selaku validator III. Validasi kartu domino modifikasi IPA yang dilakukan oleh validator III sebanyak satu kali pada tanggal 30 September Validator III memberikan penilaian untuk setiap aspek dalam perangkat pembelajaran sebagai berikut: (1) total skor pada aspek silabus yaitu 20, (2) total skor pada aspek identitas RPP yaitu 4, (3) total skor pada aspek perumusan indikator yaitu 12, (4) total skor pada aspek perumusan tujuan pembelajaran yaitu 8, (5) total skor pada aspek pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran yaitu 12, (6) total skor pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 12, (7) total skor pada aspek pemilihan media belajar yaitu 12, (8) total skor pada aspek kegiatan pembelajaran yaitu 30, (9) total skor pada aspek penilaian hasil belajar yaitu 8, dan (10) total skor pada aspek penggunaan bahasa tulis yaitu 16. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang diperoleh dari validator III menunjukkan skor rerata perangkat pembelajaran yaitu 3,94 dengan kategori sangat baik. Adapun penilaian oleh validator III untuk setiap aspek pada kartu domino modifikasi IPA sebagai berikut: (1) total skor pada aspek konten atau isi yaitu 28, (2) total skor pada aspek tampilan yaitu 44, (3) total skor pada aspek bahasa yaitu 19, (4) total skor pada aspek penggunaan dan penyajian yaitu 27. Hasil validasi kartu domino modifikasi IPA yang diperoleh dari Validator II menunjukkan skor rerata yaitu 3,80 dengan kategori sangat baik. 86

105 Data validasi perangkat pembelajaran oleh guru sekolah dasar dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data validasi sebagai berikut. Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Sekolah Dasar Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator III Silabus 20 Identitas RPP 4 Perumusan indikator 12 Perumusan tujuan pembelajaran 8 Pemilihan dan pengorganisasian materi 12 pembelajaran Pemilihan sumber belajar 12 Pemilihan media belajar 12 Kegiatan pembelajaran 30 Penilaian hasil belajar 8 Penggunaan bahasa tulis 16 Total skor keseluruhan 134 Rerata 3,94 Kategori Sangat baik Sedangkan data validasi kartu domino modifikasi IPA oleh guru sekolah dasar dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data validasi sebagai berikut. Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Validasi Kartu domino modifikasi IPA oleh Guru Sekolah Dasar Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator III Konten atau isi 28 Tampilan 44 Bahasa 19 Penggunaan dan penyajian 27 Total skor keseluruhan 118 Rerata 3,80 Kategori Sangat baik 87

106 Validator juga memberikan saran terhadap produk yang divalidasi. Sama halnya dengan saran yang diberikan oleh akar media konvensional IPA, saran yang diberikan guru kelas V sekolah dasar juga menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti untuk merevisi produk demi memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Saran yang diberikan oleh validator serta revisi yang peneliti lakukan dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 4.6 Saran Guru Kelas V Sekolah Dasar dan Revisi No. Saran Revisi Perangkat pembelajaran Aspek kegiatan pembelajaran 1 Dalam kegiatan pembelajaran siswa merupakan subjek dan guru merupakan fasilitator, maka dalam kegiatan pembelajaran harus ditonjolkan bahwa siswa sebagai subjek. Contoh: Guru menjelaskan menjelaskan petunjuk dalam menggunakan kartu domino modifikasi IPA. 2 Pembentukan kelompok diskusi yang tercantum dalam petunjuk kerja kartu domino modifikasi IPA terdiri dari 4-5 siswa. sebaiknya jumlah kelompok maksimal 3 siswa agar lebih efektif dan semua anggota kelompok terlibat. Kartu domino modifikasi IPA Aspek tampilan 3 Warna dasar pada kartu domino modifikasi IPA dibuat lebih cerah agar sesuai dengan karakter siswa sekolah dasar. Peneliti mengganti kata yang masih menunjukkan guru mendominasi kegiatan pembelajaran. Peneliti menonjolkan keterlibatan siswa sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran. Contoh: Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang petunjuk penggunaan kartu domino modifikasi IPA. Peneliti mengganti ketentuan jumlah anggota kelompok yang tercantum daam petunjuk kerja kartu domino modifikasi IPA menjadi 2-3 siswa dalam satu kelompok. Peneliti mengganti warna dasar kartu domino modifikasi IPA dari warna biru pudar menjadi warna hijau muda dan biru yang lebih cerah. 88

107 Gambar warna dasar sebelum revisi: Gambar warna dasar setelah revisi: 4 Tulisan pada kartu domino sebaiknya dibuat lebih berwarna serta menyesuaikan dengan warna dasar. 5 Gambar perubahan sifat benda akibat perkaratan terlihat kurang jelas. Gambar sebelum revisi: Peneliti mengganti warna tulisan dari warna hitam menjadi warna biru tua untuk kartu domino modifikasi IPA dengan warna dasar hijau muda. Sedangkan untuk kartu domino modifikasi IPA dengan warna biru muda peneliti mengganti warna tulisan dari warna hitam menjadi warna merah. Peneliti mengganti gambar perubahan sifat benda akibat perkaratan dengan gambar yang lebih jelas. Gambar sesudah revisi: Aspek penggunaan dan penyajian 6 Ukuran kartu domino modifikasi IPA sebaiknya dibuat lebih pendek agar tidak membutuhkan ruang yang terlalu luas. Peneliti mengubah kartu domino dengan ukuran yang lebih pendek. Kartu domino modifikasi IPA awal berukuran panjang 18,5 cm dan lebar 4 cm diubah menjadi panjang 12 cm dan lebar 4 cm. Tabel di atas menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Berdasarkan 89

108 saran dari validator tersebut kemudian peneliti melakukan revisi terhadap kartu domino modifikasi IPA seperti yang tertera pada tabel 4.6 di atas. 5. Kajian Hasil Uji Coba Produk Peneliti melaksanakan langkah uji coba produk di SDN Catur Tunggal 4 pada kelas VA dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Guru mempercayakan kepada peneliti untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan berpedoman pada perangkat pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi, motivasi, dan orientasi. Kartu domino modifikasi IPA digunakan dalam kegiatan inti yang berbasis eksporasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan inti siswa digunakan pula lembar kerja siswa dan lembar evaluasi. Lembar kerja siswa digunakan untuk menuliskan jawaban dari kartu domino modifikasi IPA yang telah disusun. Sedangkan lembar evaluasi terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian yang dikerjakan siswa pada akhir kegiatan inti. Selain itu peneliti juga membagikan kuesioner pada akhir kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk melihat respon siswa terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran. Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi data kuesioner yang disajikan dalam bentuk tabel. 90

109 Tabel. 4.7 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Produk Responden Jumlah Skor Rerata Klasifikasi Komentar Siswa ,4 Sangat baik Siswa ,15 Baik Siswa ,05 Baik Siswa ,75 Sangat baik Siswa ,5 Sangat baik Siswa ,5 Sangat baik Siswa ,7 Sangat baik Siswa ,6 Sangat baik Siswa Baik Siswa ,35 Sangat baik Siswa ,75 Sangat baik Siswa ,75 Sangat baik Siswa ,2 Baik Siswa ,6 Sangat baik Siswa ,35 Sangat baik Siswa ,1 Baik Siswa ,55 Sangat baik Siswa ,7 Sangat baik Siswa ,4 Sangat baik Siswa ,3 Sangat baik Siswa ,75 Sangat baik Siswa ,05 Baik Siswa ,0 Baik Siswa ,75 Sangat baik Siswa ,95 Sangat baik Siswa ,35 Sangat baik Siswa ,2 Baik Siswa ,25 Baik Siswa ,7 Sangat baik Siswa ,55 Sangat baik Jumlah ,2 91

110 Uraian data pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 21 responden memberikan penilaian terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA yang termasuk dalam kategori sangat baik dan 9 responden memberikan terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA yang termasuk dalam kategori baik. Data pada tabel 4.7 di atas kemudian dihitung rerata keseluruhan kelas dengan cara menghitung jumlah total rerata keseluruhan dibagi banyaknya responden. Jumlah total rerata kelas adalah 103,2 dibagi banyaknya responden yaitu 30 anak maka diketahui bahwa rerata keseluruhan kelas uji coba produk adalah 3,44. Berdasarkan klasifikasi menurut Widoyoko (2014: 144) yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab III maka nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Maka kartu domino modifikasi IPA layak digunakan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Selama uji coba produk terdapat beberapa kendala maupun komentar yang berasal dari siswa yaitu terdapat beberapa kata dan kalimat yang sulit dipahami oleh siswa. Oleh karena itu produk kartu domino modifikasi IPA masih perlu direvisi sesuai saran. 6. Kajian Hasil Uji Coba Pemakaian Sebelum melakukan uji coba pemakaian, peneliti telah melakukan perbaikan berdasarkan komentar maupun saran yang didapatkan dari langkah sebelumnya. Peneliti melaksanakan langkah uji coba pemakaian di SDN Deresan pada kelas VB dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Pada langkah uji coba pemakaian, guru melaksanakan kegiatan 92

111 pembelajaran dengan berpedoman pada perangkat pembelajaran yang telah disusun oleh penelit. Garis besar kegiatan pembelajaran pada langkah uji coba pemakaian sama dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada langkah uji coba produk sebelumnya. Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi, motivasi, dan orientasi. Kartu domino modifikasi IPA digunakan dalam kegiatan inti yang berbasis eksporasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan inti digunakan pula lembar kerja siswa dan lembar evaluasi. Lembar kerja siswa digunakan untuk menuliskan jawaban dari kartu domino modifikasi IPA yang telah disusun. Butir soal pada lembar evaluasi terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian yang dikerjakan siswa pada akhir kegiatan inti. Pada langkah ini peneliti juga membagikan kuesioner pada akhir kegiatan pembelajaran untuk melihat respon siswa terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran. Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi data kuesioner yang disajikan dalam bentuk tabel. 93

112 Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian Responden Jumlah Klasifikasi Rerata Skor Siswa ,55 Sangat baik Siswa 2 Siswa 3 Siswa ,25 Baik 71 3,55 Sangat baik 62 3,1 Baik Siswa ,55 Sangat baik Siswa ,4 Sangat baik Siswa ,3 Sangat baik Siswa ,15 Baik Siswa ,3 Sangat baik Siswa ,15 Baik Siswa ,35 Sangat baik Siswa ,3 Sangat baik Siswa ,65 Sangat baik Siswa ,6 Sangat baik Siswa ,7 Sangat baik Siswa ,3 Sangat baik Siswa ,55 Sangat baik Siswa ,7 Sangat baik Siswa ,4 Sangat baik Komentar Saya senang bila IPA ada kartu domino karena saya dapat belajar dengan mudah. Saya sangat senang belajar IPA menggunakan kartu domino modifikasi IPA Sebaiknya saya belajar lebih giat. Semoga saya bisa mengerjakan soal lainnya lebih mudah. Sebaiknya lain kali bermain kartu domino modifikasi lagi. Semoga pelajaran yang lain bisa menggunakan kartu domino modifikasi Saya merasa senang karena ada rasa kerja sama sehingga saya lebih mudah memahami pelajaran. Saya tertarik belajar menggunakan kartu domino di rumah. Saya senang bisa belajar IPA menggunakan kartu domino modifikasi IPA Sebaiknya setiap hari saat pelajaran ada 94

113 Siswa 20 Siswa ,25 Baik 76 3,8 Sangat baik Siswa ,1 Baik Siswa ,4 Sangat baik Siswa ,35 Sangat baik Siswa ,05 Baik Siswa ,3 Sangat baik Siswa ,45 Sangat baik Siswa ,15 Baik Siswa ,9 Sangat baik Siswa ,9 Sangat baik Jumlah ,5 permainan kartu domino modifikasi IPA Lebih baik setiap ada pelajaran menggunakan kartu domino modifikasi Sebaiknya menggunakan kartu domino modifikasi lagi untuk pembelajaran lainnya Jika belajar menggunakan kartu domino modifikasi IPA saya mudah untuk memahami materi yang ada Saat belajar menggunakan kartu domino modifikasi IPA saya menjadi lebih giat belajar Saya senang belajar IPA menggunakan kartu domino modifikasi 95

114 Uraian data pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 22 responden memberikan penilaian terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA yang termasuk dalam kategori sangat baik dan 8 responden memberikan penilaian terhadap penggunaan kartu domino modifikasi IPA yang termasuk dalam kategori baik. Data tersebut kemudian dihitung rerata keseluruhan kelas dengan cara menghitung jumlah total rerata keseluruhan dibagi banyaknya responden. Jumlah total rerata kelas adalah 102,5 dibagi banyaknya responden yaitu 30 anak maka diketahui bahwa rerata keseluruhan kelas uji coba pemakaian adalah 3,42. Berdasarkan klasifikasi menurut Widoyoko (2014: 144) yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab III maka nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Maka kartu domino modifikasi IPA layak digunakan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. B. Pembahasan Produk akhir dalam penelitian ini diperoleh setelah melakukan beberapa perbaikan. Peneliti melakukan perbaikan berdasarkan saran yang diberikan oleh validator dan perbaikan setelah melakukan uji coba produk dan uji coba pemakaian. Revisi ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dan layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Produk akhir kartu domino modifikasi IPA dicetak pada kertas jenis ivory 210 kemudian dikemas dalam satu set kartu domino modifikasi IPA yang disertai dengan perangkat pembelajaran. 96

115 1. Kajian Produk Akhir Kajian produk akhir dalam penelitian ini akan dijelaskan oleh peneliti sebagai berikut. a. Perangkat Pembelajaran Produk akhir perangkat pembelajaran antara lain berisi silabus, perangkat pembelajaran lengkap disertai dengan lembar kerja siswa, lembar evaluasi dan kunci jawaban kartu domino modifikasi IPA. Komponen RPP dalam perangkat pembelajaran telah diperbaiki dan disesuaikan dengan hasil validasi serta saran dari dosen ahli pembelajaran IPA dan guru sekolah dasar. Muatan dalam RPP masih sama dengan produk awal, antara lain meliputi komponen (1) Satuan pendidikan/identitas sekolah, (2) Mata pelajaran, (3) Kelas/semester, (4) Alokasi waktu, (5) Standar kompetensi, (6) Kompetensi dasar, (7) Indikator dan tujuan, (8) Materi Pembelajaran, (9) Model dan metode pembelajaran, (10) Media, alat dan sumber belajar, (11) Langkahlangkah pembelajaran, (12) Penilaian, dan (13) Lampiran-lampiran. Meskipun demikian terdapat beberapa perbaikan dalam beberapa komponen tertentu. Pada bagian rubrik penilaian LKS kartu domino modifikasi IPA peneliti melakukan perbaikan dengan menambahkan contoh penskoran sesuai dengan kunci jawaban dan membuat petunjuk penilaian lebih rinci. Peneliti menambahkan petunjuk penggunaan kartu domino modifikasi IPA dengan membuat perintah yang lebih rinci agar lebih mudah dipahami anak-anak. Peneliti 97

116 juga mengubah jumlah anggota dalam kelompok sesuai dengan saran dari validator agar lebih efektif. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti lebih menonjolkan keterlibatan siswa sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu peneliti juga memperbaiki penggunaan EYD yang masih belum sesuai. b. Kartu domino modifikasi IPA Kartu domino modifikasi IPA telah melalui beberapa perbaikan berdasarkan saran maupun komentar yang diperoleh dari langkah validasi, uji coba produk, dan uji coba pemakaian yang telah dilaksanakan sebelumnya. Terdapat beberapa perubahan pada aspek tertentu, yaitu pada aspek tampilan dan pada aspek penggunaan dan penyajian. Pada aspek tampilan, peneliti mengubah warna dasar dari kartu domino modifikasi IPA menjadi warna yang lebih cerah dari warna sebelumnya. Peneliti juga mengubah warna tulisan dari warna hitam menjadi warna yang cerah dan sesuai dengan warna dasar agar telihat lebih menarik. Selain mengganti warna dasar dan warna tulisan, peneliti juga mengganti gambar yang terlihat kurang jelas dengan gambar lain yang lebih jelas. Sedangkan pada aspek penggunaan dan penyajian, peneliti mengubah ukuran kartu domino modifikasi IPA. Peneliti mengubah kartu domino modifikasi awal yang berukuran panjang 18,5 cm dan lebar 4 cm menjadi lebih pendek dengan ukuran panjang 12 cm dan lebar 4 cm agar tidak membutuhkan yang terlalu luas. 98

117 Produk akhir kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan meliputi aspek isi, aspek tampilan, aspek bahasa, dan aspek penggunaan. Spesifikasi produk kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Apek Isi Kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan berisi materi pada: a.kompetensi Dasar 4. Benda dan Sifatnya Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. b.standar Kompetensi 4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas. 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. c.indikator Menyusun kartu domino dengan urutan yang benar Menguraikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya Mengaitkan hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya Menyusun kartu domino dengan urutan yang benar. 99

118 4.2.2 Menganalisis tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. 2. Aspek Tampilan a. Kartu domino modifikasi IPA dicetak pada kertas jenis ivory 210 dengan ketebalan kertas sekitar 0,5 mm. b. Kartu domino modifikasi pembelajaran IPA dicetak dengan ukuran panjang 12 cm dan lebar 4 cm. c. Warna latar belakang kartu domino modifikasi IPA untuk pertemuan pertama adalah warna hijau muda dan warna latar belakang kartu domino modifikasi IPA untuk pertemuan kedua adalah warna biru muda. d. Penulisan kalimat dalam kartu domino modifikasi IPA ditulis menggunakan jenis huruf comic sans dengan ukuran 12. Warna huruf dalam kartu domino modifikasi IPA untuk pertemuan pertama berwarna biru sedangkan warna huruf dalam kartu domino modifikasi IPA untuk pertemuan kedua berwarna merah. 3. Aspek Bahasa a. Kalimat yang terdapat dalam kartu domino modifikasi IPA ditulis menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan serta disesuaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak usia sekolah dasar. 100

119 4. Aspek Penggunaan a. Kartu domino modifikasi IPA merupakan modifikasi dari kartu domino agar dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di kelas V semester 1 dalam kurikulum KTSP. b. Satu set kartu domino modifikasi IPA digunakan untuk satu kali pertemuan yang terdiri dari 21 buah kartu. Kartu pertama ditandai dengan kartu yang bertanda Mulai pada sisi bagian kiri dan kartu terakhir ditandai dengan kartu yang bertanda Selesai pada sisi bagian kanan. c. Masing-masing kartu domino modifikasi IPA terdiri dari dua sisi yaitu sisi bagian kiri dan sisi bagian kanan. Sisi bagian kiri pada kartu domino modifikasi IPA merupakan pasangan dari sisi bagian kanan pada kartu sebelumnya. Contoh kartu domino modifikasi IPA dapat dijelaskan pada gambar sebagai berikut. Gambar 4.1 Contoh Kartu domino modifikasi IPA 101

120 d. Cara bermain kartu domino modifikasi IPA adalah sebagai berikut. 1) Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 2-3 anak dan mengisi identitas pada lembar kerja. 2) Setelah mendapatkan satu set kartu domino, siswa mengambil satu kartu pertama yang bertanda Mulai. 3) Setelah kartu pertama dikeluarkan, siswa mencari pasangan kartu pertama dengan mencari jawaban yang terdapat pada kartu berikutnya. 4) Konsep pada sisi kartu bagian kanan merupakan pernyataan yang hanya dapat dipasangkan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kartu bagian kiri pada kartu berikutnya. 5) Siswa mengurutkan semua kartu domino modifikasi dengan mencocokkan konsep pernyataan yang terdapat pada sisi kartu bagian kanan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kartu bagian kiri pada kartu berikutnya. 6) Siswa menyusun urutan kartu domino modifikasi secara menyamping dari arah kiri ke arah kanan hingga menjadi susunan yang benar. 7) Permainan kartu domino modifikasi diakhiri dengan kartu terakhir yang bertanda Selesai. 8) Siswa menuliskan pernyataan beserta pasangan jawaban yang benar pada lembar kerja siswa. 102

121 Keseluruhan kartu domino modifikasi IPA dalam satu pertemuan dapat digambarkaan sebagai berikut. Kartu ke-1 Kartu ke-2 Kartu ke-3 Kartu ke-4 Kartu ke-5 Kartu ke-6 Kartu ke-7 Kartu ke-8 Kartu ke-9 Kartu ke-10 Kartu ke-11 Kartu ke

122 Kartu ke-13 Kartu ke-14 Kartu ke-15 Kartu ke-16 Kartu ke-17 Kartu ke-18 Kartu ke-19 Kartu ke-20 Kartu ke-21 Gambar 4.2 Gambar Kartu domino modifikasi IPA 104

123 2. Pembahasan Produk Akhir Kartu domino modifikasi IPA dikembangkan berdasarkan langkahlangkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2015: ) yang terdiri dari 10 langkah. Dalam penelitian ini peneliti membatasi hanya sampai pada langkah ke sembilan karena ketebatasan waktu yang diperlukan. Adapun kesembilan langkah yang digunakan penelit antara lain (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, dan (9) Revisi Produk. Sesuai dengan lagkah tersebut, langkah awal pengembangan produk dimulai dengan menganalisis potensi atau masalah yang ada, kemudian peneliti mengumpulkan data untuk yang mendukung untuk mengembangkan desain produk. Peneliti kemudian membuat desain produk dan melakukan validasi produk kepada pakar media konvensional dan guru kelas V sekolah dasar. Hal tersebut dilakukan untuk melihat kekurangan yang terdapat pada produk yang dikembangkan sebagai bahan untuk melakukan revisi desain. Setelah melakukan revisi produk kemudian peneliti melakukan uji coba produk kepada 30 siswa untuk memperoleh data dari lapangan sebagai bahan petimbangan dalam penyempurnaan produk. Berdasarkan hasil uji coba produk kemudian peneliti melakukan revisi produk untuk memperbaiki kekurangan yang masih terdapat pada produk. Produk yang telah direvisi kemudian diuji coba kembali pada kelas yang berbeda dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa untuk melihat 105

124 keefektivan pemakaian kartu domino modifikasi IPA. Langkah terakhir dalam penelitian ini yaitu peneliti kembali melakukan revisi produk apabila masih diperlukan agar produk lebih layak untuk diproduksi masal. Pengembangan kartu domino modifikasi IPA telah melalui tahap validasi, tahap uji coba produk dan uji coba pemakaian untuk melihat kualitas produk yang dikembangkan. Validasi dilakukan oleh dua orang dosen ahli pembelajaran IPA dan seorang guru sekolah dasar. Adapun rincian perolehan skor dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 4.9 Rekapitulasi Pakar Media Konvensional IPA dan Guru Sekolah Dasar No. Validator Hasil validasi kartu domino modifikasi IPA Skor Kategori 1 Validator I 3,93 Sangat baik 2 Validator II 3,67 Sangat baik 3 Validator III 3,80 Sangat baik Jumlah 11,4 Rerata 3,8 Kategori Sangat baik Tabel diatas menunjukkan bahwa validator Validator I memberikan skor 3,93 dengan kategori sangat baik. Validator II memberikan skor 3,67 dengan kategori sangat baik. Validator III memberikan skor 3,80 dengan kategori sangat baik. Dari keseluruhan skor yang diberikan oleh validator tersebut diperoleh rerata skor 3,8 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian kartu domino modifikasi IPA layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA. Peneliti juga membagikan kuesioner untuk melihat respon siswa terhadap kualitas kartu domino modifikasi IPA ketika digunakan dalam 106

125 kegiatan pembelajaran. Peneliti membagikan kuesioner pada langkah uji coba produk dan pada langkah uji coba pemakaian. Responden pada langkah uji coba produk adalah sebanyak 30 siswa. Jumlah total rerata keseluruhan kelas uji coba produk adalah 3,44. Berdasarkan klasifikasi menurut Widoyoko (2014: 144) maka nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Adapun responden pada langkah uji coba pemakaian adalah sebanyak 30 siswa. Jumlah rerata keseluruhan kelas uji coba pemakaian adalah 3,42. Berdasarkan klasifikasi menurut Widoyoko (2014: 144) maka nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi sangat baik. 107

126 BAB V PENUTUP Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan kartu domino modifikasi IPA, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Pengembangan kartu domino modifikasi IPA dikembangkan dengan mengacu pada prosedur penelitian dan pengembangan model Borg dan Gall yang dijelaskan Sugiyono (2015: 407). Prosedur pengembangan tersebut terdiri dari 10 langkah yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi masal. Dalam penelitian ini peneliti hanya mengadopsi sembilan langkah dari langkah tersebut, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti. Adapun sembilan langkah yang digunakan oleh peneliti yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk hingga menghasilkan produk berupa kartu domino modifikasi IPA. 2. Berdasarkan hasil tahap validasi oleh pakar media konvensional IPA dan guru sekolah dasar terhadap kartu domino modifikasi IPA diperoleh hasil 108

127 sebagai berikut. (1) Hasil validasi pakar media konvensional IPA oleh validator I memberikan skor rata-rata 3,93 dengan kategori sangat baik, (2) Hasil validasi pakar media konvensional IPA oleh validator II memberikan skor rata-rata 3,67 dengan kategori sangat baik. (3) Hasil validasi oleh validator III memberikan skor rata-rata 3,80 dengan kategori sangat baik. Adapun rerata dari hasil validasi ketiga validator tersebut adalah sebesar 3,8 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada 30 siswa kelas V sekolah dasar pada langkah uji coba produk dan uji coba pemakaian kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran diperoleh hasil sebagai berikut. (1) Jumlah total rerata keseluruhan kelas uji coba produk adalah 3,44, nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi sangat baik. (2) Jumlah rerata keseluruhan kelas uji coba pemakaian adalah 3,42, nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi sangat baik. B. Keterbatasan Pengembangan Berdasarkan penelitian dan pengembangan kartu domino modifikasi IPA yang dilakukan memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Pada langkah uji coba produk terdapat siswa sebanyak 30 siswa sehingga peneliti tidak dapat menggali saran lebih dalam. 109

128 C. Saran Berdasarkan keterbatasan yang terdapat dalam penelitian, maka saran untuk penelitian lain yang akan mengembangkan kartu domino modifikasi IPA yaitu sebagai berikut. 1. Sebaiknya uji coba terbatas dilakukan pada 5-10 siswa supaya dapat menggali lebih dalam saran atau komentar yang diberikan oleh siswa. 110

129 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, R. (2014). Pengantar pendidikan: asas & filsafat pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz media Anderso, L.W & Karthwohl, D.R. (2010). Kerangka landasan untuk pembelajaran pengajaran dan assesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arsyad, A. (2007). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. (2010). Media pembelajaran (Cetakan ke-13). Jakarta: Raja Grafindo Persada. (2013). Media pembelajaran (Cetakan ke-16). Jakarta: Rajawali Pers Azmiyawati, A & Omegawati W.H, Kusumawati R. (2008). IPA salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Darmaswari, M.W. (2014). Penggunaan media kartu domino untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. (Skripsi tidak diterbitkan). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Iskandar, S.M. (2001). Pendidikan ilmu pengetahuan alam. Bandung: CV. Maulana Istinganah, T. (2015). Perbedaan keterampilan operasi hitung perkalian antara kelas yang menggunakan kartu domino perkalian dan permainan tali pas pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Gedongkiwo Yogyakarta. (Skripsi tidak diterbitkan). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Negeri Yogyakarta Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Kustandi, C & Bambang S. (2013). Media pembelajaran manual dan digital. Bandung: Ghalia Indonesia 111

130 Mudlofir, A. (2016). Desain pembelajaran inovatif. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Munandi, Y. (2013). Media pembelajaran sebuah pendekatan baru. Jakarta: GP Press Group Narbuko, C & Abu, A. (2007). Metodologi penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Putra, S.R. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Jogjakarta: DIVA Press Ruseno, R. (2011). Penggunaan media kartu domino untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. (Skripsi tidak diterbitkan). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Sebelas Maret Rusman. (2013). Model-model pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Rositawaty, S & Aris, M. (2008). Senang belajar ilmu pengetahuan alam 5 untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Sadiman, A.S, Rahardjo R, Anung H, Rahardjito. (2008). Media pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Salkind, N.J. (2009). Teori-teori perkembangan manusia. Bandung: Nusa Media Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta: PT. Indeks Sanaky, H. (2013). Media pembelajaran interaktif-inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara Sanjaya, W. (2014). Media komunikasi pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group Sugiyono. (2014). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta 112

131 . (2015). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta kuantitatif, Sukiman. (2012). Pengembangan media pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Sulistyanto, H & Wiyono, E. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk SD dan kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Sutoyo, A. (2012). Pemahaman individu observasi, checklist, interview, kuesioner, sosiometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Widoyoko, E.P. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 113

132 LAMPIRAN 114

133 LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PENELITIAN 115

134 LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PENELITIAN 116

135 LAMPIRAN 3 SURAT IZIN UJI COBA PRODUK 117

136 LAMPIRAN 4 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan 1 Permasalahan/kendala apa saja yang dihadapi selama mengajar materi IPA di kelas V? 2 Metode apa saja yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA? 3 Media apa saja yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA? 4 Seberapa sering guru menggunakan media dalam kegaitan pembelajaran IPA? 5 Apakah sekolah memiliki media konvensional untuk menunjang materi IPA di kelas V? 6 Seperti apakah media yang dimiliki oleh sekolah? Permasalahan dari siswa yaitu adanya perbedaan kemampuan, sehingga masih terdapat nilai di bawah KKM. Sedangkan dari segi media jumlah media hanya terbatas bahkan ada beberapa yang keadaannya rusak sehingga tiap kelompok harus bergantian. Selain itu ada sebagian alat peraga yang belum mendukung materi tertentu. Terkadang ada juga media tapi tetapi memerlukan waktu lebih untuk mencari mempersiapkan media dahulu. Selama ini yg banyak digunakan dalah media gambar. Metode yang digunakan bermacam-macam tergantung dengan materi yang akan dipelajari. Terkadang hanya ceramah, terkadang percobaan, terkadang dengan benda asli seperti batuan, terkadang ada pula demonstrasi dan menemukan sendiri. Media yang digunakan seperti gambar, model, benda asli seperti berbagai jenis batuan, anakanak juga pernah ke laboratorium kedokteran hewan di UGM untuk melihat alat pencernaan hewan katak dan merpati. Media yang paling sering digunakan adalah media gambar karena lebih praktis. Guru nenggunakan media pada beberapa materi tertentu, tidak semua materi IPA selalu menggunakan media. Sekolah mempunyai media KIT IPA yang disimpan dalam almari, namun terkadang ada yang rusak atau komponennya tidak lengkap. Untuk materi tertentu yang belum memiliki media terkadang guru memanfaatkan media lain seperti gambar, video, atau lingkungan sekitar. Media yang dimiliki sekolah antara lain gambar misalnya gambar organ pernapasan, model atau peraga seperti model susunan tanah, dan benda asli seperti magnet, macam-macam lensa, cermin, dan batuan. Sedangkan media yang berbasis ICT sekolah belum memiliki media yang memadai. 7 Menurut guru Peran media konvensional sangat penting antara 118

137 bagaimanakah peran media dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada materi IPA? 8 Bagaimanakah antusisas siswa ketika menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran IPA? 9 Seperti apakah pemahaman guru tentang media? 10 Apakah guru pernah membuat atau mengembangkan media pembelajaran pada materi IPA? 11 Apakah guru sudah mengenal atau sudah pernah menggunakan kartu domino modifikasi untuk kegiatan pembelajaran materi IPA? 12 Menurut guru bagaimanakah kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan media? 13 Menurut guru materi apa yang dirasa sulit untuk dipahami siswa dan masih membutuhkan media dalam kegiatan pembelajarannya? lain untuk membantu menjelaskan kepada siswa agar lebih mudah dipahami serta menarik perhatian siswa agar siswa lebih senang. Siswa lebih tertarik dan antusias ketika menggunakan media konvensional dalam pembelajaran, namun seringkali anak bermainmain dengan media sehingga menyebabkan kerusakan. Media konvensional adalah media yang nyata, wujudnya dapat dipegang langsung oleh siswa, dan masih tradisional. Contohnya adalah berbagai jenis batuan asli, namun apabila tidak bisa mengadirkan langsung bisa digantikan dengan gambar. Guru belum pernah membuat atau mengembangkan media konvensional untuk kelas V. Namun guru pernah membuat media untuk materi di kelas IV yaitu telepon kaleng dan kincir angin. Guru belum pernah mengenal media dengan kartu domino yang dimodifikasi untuk materi IPA, namun guru pernah menjumpai media kartu domino yang digunakan untuk materi Matematika. Kelebihan penggunaan media konvensional adalah dapat menarik perhatian siswa, menyenangkan, siswa dapat merasakan langsung media yang digunakan sehingga siswa dapat lebih aktif tidak hanya diam menyaksikan. Sedangkan kekurangan penggunaan media konvensional adalah membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mempersiapkannya padahal waktu yang dimiliki terbatas. Alangkah lebih baiknya jika semua materi IPA menggunakan media tidak hanya pada materi tertentu saja. Karena penggunaan media akan mula-mula akan menarik perhatian siswa, lalu membuat siswa fokus sehingga ketika guru menyampaikan materi akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh siswa 119

138 LAMPIRAN 5 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN KELAS V Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas/semester: VB/ Genap 2016/2017 KKM : 75 Nama Nilai Siswa 1 68 Siswa 2 63 Siswa 3 61 Siswa 4 75 Siswa 5 70 Siswa 6 70 Siswa 7 75 Siswa 8 75 Siswa 9 80 Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Rerata 73,53 120

139 LAMPIRAN 6 INSTRUMEN VALIDASI Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran 121

140 122

141 123

142 124

143 125

144 126

145 127

146 128

147 129

148 130

149 131

150 132

151 133

152 134

153 135

154 Instrumen Validasi Kartu Domino Modifikasi 136

155 137

156 138

157 139

158 140

159 141

160 142

161 143

162 144

163 145

164 146

165 147

166 LAMPIRAN 7 KUESIONER SISWA Kuesioner Siswa Uji Coba Produk 148

167 149

168 Kuesioner Siswa Uji Coba Pemakaian 150

169 151

170 LAMPIRAN 8 REKAPITULASI KUESIONER SISWA Hasil Kuesioner Uji Coba Produk Responden Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Siswa 5 1, 4, 6, 7, 9, 12, 13, 16, 18, Siswa 6 1, 3, 4, 6, 7, 8, 13, 14, 16, 18, Siswa 7 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 17, 18, 20 Skor , 3, 5, 6, 8, 9, 1, 4, 7, 11, 13, 16, 10, 12, 14, 15, 17, 20 18, 19 3, 4, 6, 7, 8, 9, 1, 2, 5, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 1 18, 19, 20 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 3, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Jumlah Skor 68 3,4 Rerata Klasifikasi Komentar Sangat baik 63 3,15 Baik 61 3,05 Baik 1, 2, 6, 7, 8, 75 3,75 2, 3, 5, 8, 10, 11, 14, 15, 17, 19, ,45 2, 5, 9, 10, 11, 12, 15, 17, 19, ,5 4, 7, 14, 15, 16, 19, 74 3,7 Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik 152

171 Siswa 8 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18 Siswa 9 1, 2, Siswa 10 1, 3, 4, 5, 8, 12, 13, 18, 20 Siswa 11 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Siswa 12 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 18, 19, 20 Siswa 13 5, 6, 13, 18, Siswa 14 2, 3, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 Siswa 15 1, 5, 6, 7, 11, 13, 15, 17, 19 Siswa 16 1, 4, 8, 13, Siswa 17 1,2,3, 4, 6, 7, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 20 1, 2, 3, 5, 7, 14, 19, 20 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 2, 6, 7, 9, 10, 11, 15, 16, ,6 Sangat baik 10, 11, 60 3,0 Baik 14, ,35 1, 6, ,75 2, 3, 14, 16, 17, 75 3,75 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20 1, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 19 2, 3, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20 Sangat baik Sangat baik Sangat baik 64 3,2 Baik 72 3,6 4, ,35 Sangat baik Sangat baik 11, ,1 Baik 5, 9, 12, ,55 Sangat baik 153

172 Siswa 18 1, 2, 3, 6, 7, 8, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Siswa 19 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 12, 13 Siswa 20 3, 5, 11, 18, 19, 20 Siswa 21 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 17, 18, 19, 20 Siswa 22 Siswa , 5, 12, Siswa 24 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 Siswa 25 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,13,14,15, 16, 17, 18, 20 Siswa 26 1, 3, 5, 11, 12, 15, 17, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 74 3,7 Sangat baik 8, 9, 10, 14, 15, 16, 17, 18, 19, ,4 Sangat baik 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, Sangat 10, 12, 13, 14, 66 3,3 baik 15, 16, 17 3, 6, 14, 15, 16, 75 3,75 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 1, 4, 6, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Sangat baik 61 3,05 Baik 3, 7, 8, 60 3,0 Baik 2, 3, , ,95 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 18, ,35 Sangat baik Sangat baik Sangat baik 154

173 Siswa 27 1, 2, 3, 4, 12, 13, 18, 20 Siswa 28 1, 3, 8, 9, 20 Siswa 29 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Siswa 30 1, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 18, 20 6, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 17, 2, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 5, ,2 Baik 65 3,25 Baik 6, 10, ,7 2, 7, 14, 16, 17, ,55 Jumlah ,2 Sangat baik Sangat baik 155

174 Hasil Kuesioner Uji Coba Pemakaian Responden Siswa 1 Siswa 2 Skor , 11, 13, 14, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 15, 16, 17, 18, 7, 8, 9, 12, , 2, 4, 6, 7, 13, 15, 17, 18 3, 5, 10, 11, 14, 16, 19, 20 Jumlah Skor Rerata Klasifikasi Komentar 71 3,55 Sangat baik 8, ,25 Baik Saya senang bila IPA ada kartu domino karena saya dapat belajar dengan mudah. Siswa 3 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 11, 15, 16, 17, Siswa 4 10, 11, 15, 17, 18, 19 Siswa 5 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 15, 16, 18, 19 Siswa 6 Siswa 7 1, 2, 3, 4, 7, 10, 13, 19 4, 5, 10, 15, 16, 19 5, 6, 10, 12, 13, 14, 18, 19, ,55 Sangat baik 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 13, 14, 16, 20 1, 2, 5, 11, 14, 17, 20 5, 6, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 20 3, ,1 Baik ,55 Sangat baik 68 3,4 Sangat baik 66 3,3 Sangat baik Saya sangat senang belajar IPA menggunakan kartu domino IPA Sebaiknya saya belajar lebih giat. 156

175 Siswa 8 1, 6, 9, 11, 12, 15, 16, 17 Siswa 9 3, 4, 8, 10, 13, 16, 17, Siswa 10 Siswa 11 5, 10, 16, 17 5, 6, 9, 10, 14, 16, 17, 18, 20 Siswa 12 4, 5, 6, 10, 13, 14, 16, 17, 18 Siswa 13 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18 Siswa 14 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 13, 14, 16, 17, Siswa 15 1, 2, 3, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 20 Siswa 16 4, 6, 7, 10, 11, 13, 15, 16, 20 4, 7, 10, 13, 14, 18, 20 1, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 14, 15, 18, 19, 20 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20 1, 2, 3, 4, 7, 11, 12, 13, 15, 19 1, 2, 7, 8, 9, 11, 15, 20 2, 3, 5, 8, ,15 Baik ,3 Sangat baik ,15 Baik ,35 Sangat baik 3, 12, ,3 Sangat baik 4, 10, 12, 19, ,65 Sangat baik 6, 9, 11, 12, 15, 18, 19, ,6 Sangat baik 4, 8, 9, 14, 18, 19 1, 3, 5, 9, 12, 14, 17, 18, ,7 Sangat baik ,3 Sangat baik Semoga saya bisa mengerjakan soal lainnya lebih mudah. Sebaiknya lain kali bermain kertu domino modifikasi lagi. Semoga pelajaran yang lain bisa menggunakan kartu domino modifikasi Saya merasa senangnkarena ada rasa kerja sama sehingga saya lebih mudah memahami pelajaran. Saya tertarik belajar menggunakan kartu domino di rumah. 157

176 Siswa 17 1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 15, 17, 18, 19 Siswa 18 1, 4, 5, 6, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 Siswa 19 Siswa 20 1, 2, 6, 7, 14, 16, 17, 18, 20 1, 6, 8, 15, 17, 18, 20 Siswa 21 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 Siswa 22 Siswa 23 4, 8, 10, 1, 3, 7, 8, 10, 12, 14, 17, 18 Siswa 24 1, 2, 6, 7, 9, 14, 15, 17, 18 2, 5, 7, 11, 12, 13, 14, 16, ,55 Sangat baik 2, 3, 7, 8, 9, 12, 74 3,7 Sangat baik 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 19 2, 3, 4, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 16, ,4 Sangat baik 5, ,25 Baik 6, 8, 19, ,8 Sangat baik 1, 2, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 2, 4, 5, 9, 11, 13, 15, 16, 19, 20 3, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 16, ,1 Baik ,4 Sangat baik 12, ,35 Sangat baik Saya senang bisa belajar IPA menggunakan kartu domino modifikasi IPA Sebaiknya setiap hari saat pelajaran ada permainan kartu domino IPA Lebih baik setiap ada pelajaran menggunakan kartu domino modifikasi Sebaiknya menggunakan kartu domino modifikasi lagi untuk pembelajaran lainnya Jika belajar menggunakan kartu domino modifikasi IPA saya mudah untuk memahami materi yang ada 158

177 Siswa 25 4, 6, 7, 10, 13 1, 3, 8, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 5, ,05 Baik Saat belajar menggunakan kartu domino IPA saya menjadi lebih giat belajar Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 8, 9, 11, 12, 15, 17 3, 9, 10, 12, 14, 15, 17, 18, 19 1, 7, 9, 13, 15, 19 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 13, 14, 16, 18, 19, ,3 Sangat baik 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 16, ,45 Sangat baik 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 14, 16, 17, ,15 Baik 10, ,9 Sangat baik Siswa 30 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20 1, ,9 Sangat baik Jumlah ,5 Saya senang belajar IPA menggunakan kartu domino modifikasi 159

178 LAMPIRAN 9 SOAL EVALUASI Soal Evaluasi Uji Coba Produk Pertemuan 1 160

179 161

180 162

181 163

182 164

183 165

184 Soal Evaluasi Uji Coba Produk Pertemuan 2 166

185 167

186 168

187 169

188 170

189 171

190 Soal Evaluasi Uji Coba Pemakaian Pertemuan 1 172

191 173

192 174

193 175

194 176

195 177

196 Soal Evaluasi Uji Coba Pemakaian Pertemuan 2 178

197 179

198 180

199 181

200 182

201 183

202 LAMPIRAN 10 NILAI SOAL EVALUASI Nilai Soal Evaluasi Uji Coba Produk No. Responden Nilai Nilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa

203 Nilai Soal Evaluasi Uji Coba Pemakaian No. Nama Nilai Nilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa

204 LAMPIRAN 11 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) LKS Uji Coba Produk Pertemuan 1 186

205 187

206 188

207 189

208 LKS Uji Coba Produk Pertemuan 2 190

209 191

210 192

211 193

212 LKS Uji Coba Pemakaian Pertemeuan 1 194

213 195

214 196

215 197

216 LKS Uji Pemakaian Pertemuan 2 198

217 199

218 200

219 201

220 LAMPIRAN 12 NILAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Nilai LKS Uji Coba Produk No. Kelompok 1 Kelompok 1: 2 Kelompok 2: 3 Kelompok 3: 4 Kelompok 4: 5 Kelompok 5: 6 Kelompok 6: 7 Kelompok 7: 8 Kelompok 8: 9 Kelompok 9: 10 Kelompok 10: 11 Kelompok 11: 12 Kelompok 12: 13 Kelompok 13: 14 Kelompok 14: 15 Kelompok 15: Nilai Pertemuan 1 Nilai Pertemuan

221 Nilai LKS Uji Coba Pemakaian No. Kelompok 1 Kelompok 1: 2 Kelompok 2: 3 Kelompok 3: 4 Kelompok 4: 5 Kelompok 5: 6 Kelompok 6: 7 Kelompok 7: 8 Kelompok 8: 9 Kelompok 9: 10 Kelompok 10: Nilai Pertemuan 1 Nilai Pertemuan

222 LAMPIRAN 13 PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL EVALUASI Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan 1 204

223 205

224 206

225 207

226 208

227 Reliabilitas Pilihan Ganda Pertemuan 1 Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

228 Validitas Soal Uraian Pertemuan 1 Correlations no1 no2 no3 no4 no5 Total no1 Pearson Correlation ** ** Sig. (2-tailed) N no2 Pearson Correlation.499 ** ** Sig. (2-tailed) N no3 Pearson Correlation **.674 ** Sig. (2-tailed) N no4 Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed) N no5 Pearson Correlation ** ** Sig. (2-tailed) N total Pearson Correlation.699 **.576 **.674 **.495 **.682 ** 1 Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 210

229 Reliabilitas Soal Uraian Pertemuan 1 Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

230 Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan 2 212

231 213

232 214

233 215

234 216

235 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan 2 Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

236 Validitas Soal Uraian Pertemuan 2 Correlations nom1 nom2 nom3 nom4 nom5 total nom1 Pearson Correlation * *.676 ** Sig. (2-tailed) N nom2 Pearson Correlation **.529 ** ** Sig. (2-tailed) N nom3 Pearson Correlation.442 *.521 ** * ** Sig. (2-tailed) N nom4 Pearson Correlation **.424 * ** Sig. (2-tailed) N nom5 Pearson Correlation.383 * ** Sig. (2-tailed) N total Pearson Correlation.676 **.748 **.678 **.709 **.668 ** 1 Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 218

237 Reliabilitas Soal Uraian Pertemuan 2 Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

238 LAMPIRAN 14 PERANGKAT PEMBELAJARAN

239 PERANGKAT PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1 221

240 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Tingkat Pendidikan : SD Negeri Deresan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : V / 1 Alokasi Waktu : (3 jp x 35 menit) A. Standar Kompetensi 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas. C. Indikator dan Tujuan Indikator 1.Kognitif a. Produk Menyusun kartu domino dengan urutan yang benar. b. Proses Menguraikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya Mengaitkan hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya. Tujuan 1.Kognitif a. Produk Siswa mampu menyusun kartu domino dalam kegiatan Team Game Tournament dengan urutan yang benar. b. Proses Melalui kegiatan menyusun kartu domino dalam Team Game Tournament siswa mampu menguraikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya Mengaitkan hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya. 222

241 2. Afektif Memiliki sikap percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok Mematuhi peraturan dalam kegiatan Team Game Tournament. 3.Psikomotor Mendemonstrasikan hasil kerja kelompok menggunakan kartu domino dalam kegiatan Team Game Tournament. 2.Afektif Melalui kegiatan presentasi dalam Team Game Tournament siswa dapat memiliki sikap percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok Melalui kegiatan Team Game Tournament siswa dapat memiliki sikap mematuhi peraturan permainan dengan tepat. 3.Psikomotor Melalui kegiatan presentasi dalam kegiatan Team Game Tournament siswa dapat mendemonstrasikan hasil kerja kelompok menggunakan kartu domino dengan tepat. D. Materi Pembelajaran Hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya. E. Model dan MetodePembelajaran 1. Model Pembelajaran : Cooperative Learning tipe :Team Game Tournament. 2. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, pengamatan, diskusi kelompok, ceramah, dan penugasan. F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media a. Kartu Domino Modifikasi IPA Sifat Bahan dan Perubahan Sifat Benda. b. Benda-benda yang terbuat dari bahan yang berbeda misalnya kertas, tali dan serat 223

242 2. Alat a. Alat Tulis. b. Papan tulis. 3. Sumber Azmiyawati, A & Omegawati W.H, Kusumawati R. (2008). IPA salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Rositawaty, S & Aris, M. (2008). Senang belajar ilmu pengetahuan alam 5 untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Sulistyanto, H & Wiyono, E. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk SD dan kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional G. Langkah-langkah Pembelajaran Tahap Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan - Guru membuka pembelajaran dengan salam dan menanyakan kabar. 10 menit - Siswa diajak untuk berdoa bersama dipimpin oleh salah satu siswa. - Guru melakukan presensi. - Guru mengoordinasikan siswa untuk bersiap menerima pelajaran. Apersepsi : - Guru bertanya jawab dengan siswa a. Apakah kalian tahu sifat yang dimiliki oleh benang? b. Apakah kalian tahu sifat yang dimiliki oleh kain maupun kertas? Motivasi : - Guru mengajak siswa bernyanyi Sifat bahan dan Penyusunnya dengan nada lagu Halo-halo Bandung. Halo teman-teman Kita berjumpa kembali Ayo teman-teman Kita belajar IPA Tentang sifat bahan serta bahan penyusunnya 224

243 Inti Sekarang marilah kita bersiap diri Ayolah semangat pagi - Guru bertanya jawab dengan siswa terkait isi dari lagu yang dinyanyikan. Orientasi : - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini kepada siswa. Kegiatan Inti (berbasis EEK {eksploratif, elaborasi, dan konfirmasi) Eksplorasi : - Siswa diminta untuk mengamati berbagai macam benda yang terbuat dari bahan yang berbeda misalnya kain, kertas, tali dan serat. - Guru bertanya jawab dengan siswa berkaitan dengan gambar yang ditunjukkan. Elaborasi : - Guru membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari 2-3 siswa. - Guru menjelaskan materi pembelajaran. (presentasi guru). - Guru membagikan kartu domino beserta lampiran materi untuk kegiatan kelompok. - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang petunjuk penggunaan dan aturan bermain kartu domino modifikasi. - Siswa mempelajari materi dalam kelompok. (belajar dalam kelompok/teams) - Siswa bekerja sama dan berdiskusi untuk menyusun kartu domino modifikasi dengan benar dalam waktu yang ditentukan oleh guru. - Siswa berkerja dalam kelompok untuk menyusun kartu domino. (permainan/games) - Siswa menyusun kartu domino dalam batas waktu yang telah ditentukan guru, siapa yang paling cepat adalah yang menang. (pertandingan/tournament) - Siswa Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan dalam kelompok. Konfirmasi: - Setiap kelompok diminta maju ke depan untuk mepresentasikan hasil diskusi mereka. - Siswa menerima koreksi atau penguatan dari guru. - Guru memberikan penghargaan kepada kelompok. (penghargaan kelompok/team 50 menit 225

244 recognition) Penutup - Siswa merangkum materi pelajaran melalui tanya jawab dengan guru Apa yang sudah kalian pelajari dari kegiatan pembelajaran hari ini? Apakah ada materi yang belum dimengerti? Apakah ada yang ingin ditanyakan? - Siswa melakukan refleksi Apa yang sudah kalian pelajari hari ini? Bagaimanakah perasaan yang kalian rasakan? - Guru memberikan tindak lanjut. - Siswa mengakhiri kegiatan pembelajaran. - Guru memberikan salam penutup. 10 menit H. Penilaian 1. Kognitif a. Produk Indikator Menyusun kartu domino dengan urutan yang benar. Teknik Tes kinerja. Penilaian Instrumen tes Kartu Domino Modifikasi IPA Sifat Bahan Instrumen Penilaian Menyusun kartu domino IPA agar menjadi urutan yang benar. Rubrik Penilaian Kriteria Penilaian Jika siswa mampu memasangkan sepasang kartu domino dengan jawaban yang benar. Jika siswa mampu memasangkan sepasang kartu domino namun jawaban salah. Skor

245 Pasangan kartu domino Kartu Domino Sisi Kanan Kartu Domino Sisi Kiri Skor Serat alami Fungsi serat Sifat serat 4 Wol merupakan serat alami yang terbuat dari... 5 Serat sintesis - Kartu Domino Sifat Bahan Jaringan serupa benang atau pita panjang berasal dari hewan atau tumbuhan Membuat kertas, tekstil, dan tali Tidak kaku dan mudah terbakar Bulu-bulu domba, bulu biribiri Serat yang diperoleh dengan pengolahan bahan plastik dan seterusnya sesuai pada kunci jawaban Selesai - Skor total Nilai = h Pedoman penskoran NO Nama Nilai

246 b. Proses Indikator Teknik Penilaian Instrumen tes Instrumen Penilaian Menguraikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya Mengaitkan hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya. Tes tertulis. Lembar Evaluasi 1. Soal pilihan ganda : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! 2. Soal uraian : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 1. Soal Pilihan Ganda a. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda No. Indikator Item Menguraikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya. Pilihan ganda : 1,2,3,8,10,1 1,15,16,18, Mengaitkan hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya. 9,20,21 Pilihan ganda : 4,5,6,7,9,12, 13,14,17, 22,23,24,25 b. Rubrik Penilaian Soal Pilihan Ganda Skor pilihan ganda = Jumlah skor benar x 1 228

247 2. Soal Uraian a. Kisi-kisi Soal Uraian No. Indikator Aitem Menguraikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya. Uraian : 3, Mengaitkan hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya. Uraian : 1,2,4 b. Rubrik Penilaian Soal Pilihan Uraian No Skor Soal Siswa mampu menyebutkan bahan yang tepat untuk membuat baju hangat serta memberikan alasan dengan jelas dan benar. Siswa mampu menyebutkan bahan yang tepat untuk membuat baju hangat dengan benar namun tidak memberikan alasan dengan jelas. Siswa menyebutkan bahan untuk membuat baju hangat dan memberikan alasan namun tidak tepat. 2 Siswa mampu memberikan alasan penggunaan kayu sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga dengan tepat serta dilengkapi dengan penjelasan dan memberikan contoh. 3 Siswa mampu membedakan antara sifat bahan karet dan plastik dengan penjelasan yang tepat. 4 Siswa mampu memberikan 5 contoh benda yang tersusun dengan Siswa mampu memberikan alasan penggunaan kayu sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga dengan tepat serta dilengkapi dengan penjelasan namun tidak memberikan contoh. Siswa mampu membedakan antara sifat bahan karet dan plastik namun memberikan penjelasan yang kurang tepat. Siswa mampu memberikan 3-4 contoh benda yang tersusun dengan Siswa memberikan alasan penggunaan kayu sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga namun tidak tepat dan tidak disertai contoh. Siswa mampu membedakan antara sifat bahan karet dan plastik namun tidak menguraikan penjelasan. Siswa mampu memberikan 1-2 contoh benda yang tersusun 229

248 bahan karet dengan benar. 5 Siswa mampu menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya dengan tepat serta memberikan 2 contoh dengan benar. bahan karet dengan benar. Siswa mampu menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya dengan tepat namun hanya memberikan 1 contoh dengan benar. dengan bahan karet dengan benar. Siswa mampu menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya namun tidak memberikan contoh, atau sebaliknya siswa hanya memberikan contoh dengan benar namun tidak mampu memberikan penjelasan. 3. Nilai Total (pilihan ganda dan uraian) = h + x Pedoman penskoran No Nama Nilai

249 2. Afektif Indikator Memiliki sikap percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok. Teknik Penilaian Instrumen Non tes (penilaian guru) Percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok. Rubrik Penilaian Kriteria Sikap percaya diri Baik sekali (3) Sangat menonjol Baik (2) Menonjol Kurang (1) Tidak menonjol Pedoman Penskoran No Nama 1 2 Percaya diri SM BM BT Indikator Teknik Penilaian Instrumen Mematuhi peraturan dalam kegiatan Team Game Tournament. Non tes (penilaian guru) Mematuhi aturan permainan dalam kegiatan Team Game Tournament Rubrik Penilaian Kriteria Mematuhi peraturan Baik sekali (3) Sangat menonjol Baik (2) Menonjol Kurang (1) Tidak menonjol 231

250 Pedoman Penskoran No Nama 1 2 Mematuhi Peraturan SM BM BT 3. Psikomotor Indikator Teknik Penilaian Instrumen Mendemonstrasikan hasil kerja kelompok menggunakan kartu domino dalam kegiatan Team Game Tournament. Non tes (penilaian guru) Mendemonstrasikan hasil kerja kelompok Rubrik Penilaian Baik Cukup Kurang Siswa dapat mendemonstrasikan hasil kerja kelompok dengan kreatif, bersemangat, menggunakan bahasa Indonesia yang benar, mudah dipahami, dan menyampaikan materi demonstrasi yang lengkap. Siswa dapat mendemonstrasikan hasil kerja kelompok dengan cukup kreatif, bersemangat, menggunakan bahasa Indonesia yang benar, mudah dipahami, dan menyampaikan materi demonstrasi yang cukup lengkap. Siswa mendemonstrasikan hasil kerja kelompok dengan kurang kreatif, kurang bersemangat, menggunakan bahasa Indonesia yang belum benar, sulit dipahami, dan menyampaikan materi demonstrasi yang kurang lengkap. 232

251 Pedoman Penskoran No Nama Baik Cukup Kurang Mengetahui, Yogyakarta, 28 Agustus 2016 Guru Kelas V Mahasiswa Nur Fitriana, S.Pd.SD NIP Estu Prihanti Wijayani 233

252 LAMPIRAN 1 LEMBAR KERJA SISWA Nama anggota kelompok : Petunjuk Kerja : 1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 2-3 anak. 2. Tuliskan nama anggota kelompok pada kolom nama yang tersedia. 3. Setelah mendapatkan satu set kartu domino, ambillah satu kartu pertama yang bertanda Mulai. 4. Setelah kartu pertama dikeluarkan, carilah pasangan kartu pertama dengan mencari jawaban yang terdapat pada kartu berikutnya. 5. Konsep pada sisi kartu sebelah kanan merupakan pertanyaan yang hanya dapat dipasangkan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kartu sebelah kiri pada kartu berikutnya. 6. Urutkanlah semua kartu domino modifikasi dengan mencocokkan konsep pertanyaan pada sisi kartu sebelah kanan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kartu sebelah kiri pada kartu berikutnya. 7. Susunlah urutan kartu domino modifikasi secara menyamping dari arah kiri ke arah kanan hingga menjadi susunan yang benar! 8. Permainan kartu domino modifikasi diakhiri dengan kartu terakhir yang bertanda Selesai. 9. Tuliskan setiap pertanyaan beserta pasangan jawaban yang benar pada lembar kerja berikut ini! 234

253 Pasangan kartu domino 1 Kartu Domino Sisi Kanan - Kartu Domino Sisi Kiri Kartu Domino Sifat Bahan

254 Selesai Skor total 236

255 LAMPIRAN 2 LEMBAR EVALUASI Nama : No. Presensi : I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! 1. Sifat suatu bahan tergantung dari... a. bahan penyusunnya b. ukuran benda c. bentuk benda d. berat benda 2. Berikut ini yang tidak termasuk unsur penentu sifat bahan adalah... a. tekstur b. ukuran c. kekuatan d. kelenturan 3. Sifat benda yang berkaitan dengan tekstur adalah... a. lebar b. kasar c. kaku d. mengkilap 4. Serat alami merupakan jaringan seperti benang yang terbuat dari... a. hewan atau tumbuhan b. biji plastik 237

256 c. biji besi d. logam 5. Contoh serat yang berasal dari bulu hewan adalah... a. wol b. nilon c. poliester d. selulosa 6. Sutra merupakan serat yang berasal dari... a. telur ulat sutra b. sarang ulat sutra c. kotoran ulat sutra d. kepompong ulat sutra 7. Contoh serat yang terbuat dari tumbuhan adalah... a. wol b. ijuk c. senar d. nylon 8. Wol memiliki sifat... a. kuat, kasar dan kaku b. kasar, tidak menyerap air dan halus c. kaku, kasar dan mudah menyerap air d. mudah menyerap air, halus, terasa hangat 9. Gabungan dari berbagai serat disebut... a. tali b. kain 238

257 c. senar d. benang 10. Serat yang berasal dari plastik disebut... a. wol b. tali c. ijuk d. senar 11. Gabungan dari berbagai benang yang dipilin serta diberi perekat disebut... a. tali b. kain c. senar d. benang 12. Benang kasur merupakan contoh benang yang tersusun dari... a. serat kapas b. serat sutra c. plastik d. karet 13. Contoh benda yang terbuat dari susunan kumpulan tali adalah... a. kain b. senar c. benang d. karpet 14. Bahan penyusun kain adalah... a. wol b. tali 239

258 c. serat d. benang 15. Tali merupakan benda yang memiliki sifat... a. kenyal, kuat, mudah dibentuk b. ringan, halus, mudah terbakar c. lentur, tidak mudah putus, kuat d. halus, kenyal, tidak menghantarkan listrik 16. Kertas memiliki sifat... a. kenyal, kuat, mudah dibentuk b. ringan, halus, mudah terbakar c. lentur, tidak mudah putus, kuat d. halus, kenyal, tidak menghantarkan listrik 17. Bahan penyusun karet adalah... a. biji karet b. kulit pohon karet c. buah pohon karet d. getah pohon karet 18. Bahan karet memiliki sifat... a. ringan, halus, mudah terbakar b. lentur, kenyal, mudah dibentuk c. keras, tidak menghantarkan listrik d. lentur, tidak mudah putus dan kuat 19. Contoh penggunaan karet adalah untuk... a. alas sepatu, gayung, bola basket b. sendal, alas sepatu, bola basket 240

259 c. alas sepatu, sendok sayur, penggaris d. bola basket, penggaris, penghapus pensil 20. Berikut ini yang tidak termasuk sifat kayu adalah... a. kaku b. mudah dibentuk c. tidak mudah putus d. tidak menghantarkan panas 21. Berikut ini merupakan bahan yang memiliki sifat ringan, tahan air, lentur, mudah dibentuk dan tidak menghantarkan listrik adalah... a. plastik b. kapas c. karet d. kayu 22. Bahan yang paling tepat untuk membuat ban kendaraan adalah... a. plastik b. kapas c. karet d. kayu 23. Benang jahit tersusun dari serat... a. wol b. sutra c. nilon d. kapas 24. Contoh serat yang dibuat dari olahan minyak adalah... a. wol b. sutra 241

260 c. nilon d. kapas 25. Bahan yang lebih tepat digunakan untuk membuat kursi dan meja sekolah adalah... a. triplek b. bambu c. plastik d. kayu II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 1. Bahan apa yang tepat digunakan untuk membuat baju hangat? Berikan alasannya! Jawab: Mengapa kayu banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga maupun perabot rumah tangga?berikan contohnya! Jawab: Bagaimanakah perbedaan antara sifat karet dengan sifat plastik? Jawab: Berikanlah 5 contoh benda benda yang tersusun dari bahan karet! Jawab: Bagaimanakah hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya? Berikanlah 2 contohnya! Jawab:

261 LAMPIRAN 3 Pasangan kartu domino KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN LEMBAR KERJA KARTU DOMINO MODIFIKASI Kartu Domino Sisi Kanan Pengertian serat alami Fungsi serat Sifat serat 4 Wol merupakan serat alami yang terbuat dari... 5 Pengertian serat sintesis 6 Gabungan dari berbagai serat 7 Gabungan dari berbagai benang 8 Sifat benang 9 10 Sifat kertas - Kartu Domino Sisi Kiri Kartu Domino Sifat Bahan Jaringan menyerupai benang atau pita panjang berasal dari hewan atau tumbuhan Digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan tali Tidak kaku dan mudah terbakar Bulu-bulu domba, bulu biribiri Serat yang diperoleh dengan pengolahan bahan plastik Benang Tali Lantur, kuat, halus, licin, mampu menyerap keringan dan tidak mudah putus Memiliki permukaan halus, ringan, mudah terbakar, cenderung mudah sobek Skor Serat bulu domba atau wol Gambar kain di atas tersusun dari bahan Bahan penyusun kain Benang yang ditenun 1 12 Dua macam serat Serat alami dan serat buatan 1 13 Tidak kaku dan tidak mudah 1 Sifat tali senar plastik putus 14 Mudah dibentuk dan 1 Sifat kayu dihaluskan, tidak menghantarkan panas 243

262 Sifat plastik Sifat karet Kegunaan karet Ringan, tahan air, tidak menghantarkan listrik, tidak menghantarkan panas, mudah dibentuk Lentur, kenyal, tidak menghantarkan listrik, tidak menghantarkan panas, kuat, mudah dibentuk, tahan lama Pembuatan ban kendaraan bermotor, sendal, alas sepatu, bola voly, bola basket Serat tumbuhan atau kulit kayu 19 Bahan penyusun gambar di atas adalah... Beberapa unsur penentu sifat suatu benda 20 Perbedaan sifat benda sangat dipengaruhi oleh... Tekstur, kekuatan, kelenturan, tahan panas, penghantar listrik Jenis bahan yang menyusun benda tersebut Selesai - Skor total

263 LAMPIRAN 4 KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN SOAL EVALUASI No Soal Sko r A Pilihan Ganda 1 Sifat suatu bahan tergantung dari... 1 a. bahan penyusunnya b. ukuran benda c. bentuk benda d. berat benda 2 Berikut ini yang tidak termasuk unsur penentu sifat bahan adalah... a. tekstur b. ukuran c. kekuatan d. kelenturan 3 Sifat benda yang berkaitan dengan tekstur adalah... a. lebar b. kasar c. kaku d. mengkilap 4 Serat alami merupakan jaringan seperti benang yang terbuat dari... a. hewan atau tumbuhan a. biji plastik b. biji besi c. logam 5 Contoh serat yang berasal dari bulu hewan adalah... a. wol b. nilon c. poliester d. selulosa 6 Sutra merupakan serat yang berasal dari... a. telur ulat sutra b. sarang ulat sutra c. kotoran ulat sutra d. kepompong ulat sutra

264 7 Contoh serat yang terbuat dari tumbuhan adalah... a. wol b. ijuk c. senar d. nylon 8 Wol memiliki sifat... a. kuat, kasar dan kaku b. kasar, tidak menyerap air dan halus c. kaku, kasar dan mudah menyerap air d. mudah menyerap air, halus, terasa hangat 9 Serat yang berasal dari plastik disebut... a. wol b. tali c. ijuk d. senar 10 Gabungan dari berbagai serat disebut... a. tali b. kain c. senar d. benang 11 Gabungan dari berbagai benang yang dipilin serta diberi perekat disebut... a. tali b. kain c. senar d. benang 12 Benang kasur merupakan contoh benang yang tersusun dari... a. serat kapas b. serat sutra c. plastik d. karet 13 Contoh benda yang terbuat dari susunan kumpulan tali adalah... a. kain b. senar c. benang d. karpet 14 Bahan penyusun kain adalah... a. wol b. tali c. serat d. benang

265 15 Tali merupakan benda yang memiliki sifat... a. kenyal, kuat, mudah dibentuk b. ringan, halus, mudah terbakar c. lentur, tidak mudah putus, kuat d. halus, kenyal, tidak menghantarkan listrik 16 Kertas memiliki sifat... a. kenyal, kuat, mudah dibentuk b. ringan, halus, mudah terbakar c. lentur, tidak mudah putus, kuat d. halus, kenyal, tidak menghantarkan listrik 17 Bahan penyusun karet adalah... a. biji karet b. kulit pohon karet c. buah pohon karet d. getah pohon karet 18 Bahan karet memiliki sifat... a. ringan, halus, mudah terbakar b. lentur, kenyal, mudah dibentuk c. keras, tidak menghantarkan listrik d. lentur, tidak mudah putus dan kuat 19 Contoh penggunaan karet adalah untuk... a. alas sepatu, gayung, bola basket b. sendal, alas sepatu, bola basket c. alas sepatu, sendok sayur, penggaris d. bola basket, penggaris, penghapus pensil 20 Berikut ini yang tidak termasuk sifat kayu adalah... a. kaku b. mudah dibentuk c. tidak mudah putus d. tidak menghantarkan panas 21 Berikut ini merupakan bahan yang memiliki sifat ringan, tahan air, lentur, mudah dibentuk dan tidak menghantarkan listrik adalah... a. plastik b. kapas c. karet d. kayu

266 22 Bahan yang paling tepat untuk membuat ban kendaraan adalah... a. plastik b. kapas c. karet d. kayu 23 Benang jahit tersusun dari serat... a. wol b. sutra c. nilon d. kapas 24 Contoh serat yang dibuat dari olahan minyak adalah... a. wol b. sutra c. nilon d. kapas 25 Bahan yang lebih tepat digunakan untuk membuat kursi dan meja sekolah adalah... a. triplek b. bambu c. plastik d. kayu B Uraian 1 Bahan apa yang tepat digunakan untuk membuat baju hangat? Berikan alasanya! Jawab : bahan yang tepat untuk membuat baju hangat adalah wol. Karena wol terbuat dari serat hewan yang berasal dari bulu domba, bulu domba bersifat hangat sehingga cocok digunakan untuk membuat baju dingin. 2 Mengapa kayu banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga maupun perabot rumah tangga? Berikan contohnya! Jawab : karena kayu memiliki sifat kuat, mudah dibentuk serta tidak menghantarkan listrik atau panas sehingga banyak digunakan sebagai peralatan memasak serta perabot rumah tangga lain misalnya almari, kursi dll. 3 Bagaimanakah perbedaan antara sifat karet dengan sifat plastik? Jawab : karet memiliki sifat lentur, kenyal, mudah dibentuk, kuat, serta tidak menghantarkan listrik, banyak digunakan sebagai bahan pembuat benda misalnya bola, alas sepatu,

267 sendal jepit dan lain-lain, sedangkan plastik bersifat ringan, tahan air, lentur, mudah dicetak/dibentuk dan tidak menghantarkan listrik, plastik banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah tanggah seperti tempat sampah, gayung, toples, dan lain-lain. 4 Berikanlah 5 contoh benda benda yang tersusun dari bahan karet! Jawab : bola basket, ban kendaraan, penghapus pensil, balon, pembungkus kabel. 5 Bagaimanakah hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya? Berikanlah 2 contohnya! Jawab : sifat yang dimiliki suatu bahan dipengaruhi oleh bahan penyusunnya. Contohnya wol terbuat dari bahan serat bulu domba sehingga memiliki sifat hangat, gayung terbuat dari bahan plastik sehingga bersifat ringan, tidak menghantarkan panas

268 LAMPIRAN 5 DESAIN DAN KUNCI JAWABAN KARTU DOMINO 250

269 251

270 252

271 253

272 254

273 LAMPIRAN 6 MATERI A. Sifat-Sifat Bahan dan Penyusunnya Kursi, meja, televisi, dan barang-barang lain yang ada di rumah tersusun dari bahan-bahan yang berbeda. Kayu, plastik, kain, dan kaca merupakan beberap bahan penyusun perabot rumah tangga yang ada di rumah. Setiap bahan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu, berbeda antara yang satu dan yang lainnya. 1. Jenis Bahan Berdasarkan Struktur Penyusunnya Pada saat mendirikan tenda tentu diperlukan tali agar tenda tersebut dapat berdiri tegak. Dalam kegitan pramuka, tali juga dapat dimanfaatkan untuk membuat tandu dengan bantuan dua buah tongkat. Selain itu, tali juga banyak digunakan untuk orang yang memanjat atau turun dari tebing. Bahan-bahan yang menyusun tali adalah serat. Serat merupakan bagian dasar dari tali dan bentuknya berupa untaian yang tidak dapat dipisah lagi. Contohnya adalah senar, nilon, dan ijuk. Senar merupakan serat yang berasal dari plastik, contohnya senar untuk bermain layanglayang dan senar untuk memancing. Nilon merupakan serat buatan sedangkan ijuk adalah serat yang berasal dari pangkal pelepah pohon enau. Gabungan dari beberapa serat akan membentuk benang. Contohnya benang jahit dan benang kasur. Benang jahit dan benang kasur tersusun dari serat kapas. Tali merupakan gabungan dari beberpa benang yang menjadi satu. Contohnya tali tambang dan tambang plastik. Tali yang tersusun dari serat dan benang memiliki sifat lentur dan kuat. Karena sifatnya itu, tali mudah dililitkan dan dibuat menjadi simpul. Selain bersifat lentur tali juga sangat kuat sehingga dapat digunakan untuk menarik benda, seperti pada saat mobil atau truk mogok. Karpet, korden, sajadah, baju, dan celana merupakan benda-benda yang disusun oleh kumpulan-kumpulan tali, yaitu benang. Baju dan celana yang kita Pakai berasal dari kain yang juga tersusun dari kumpulan benang. Benda-benda 255

274 lain, seperti kursi, meja, jendela, lemari, dan lain-lain juga tersusun atas benda yang berbeda-beda jenisnya. 2. Penggunaan Bahan Berdasarkan Struktur Penyusunnya Bahan yang menyusun suatu benda mempengaruhi kegunaan benda tersebut. Bambu dapat digunakan untuk membuat pagar dan kursi atau jika dianyam dapat dibuat bilik. Rotan dapat digunakan untuk bahan pembuatan kursi. Namun demikian tidak semua kursi terbuat dari kayu, bambu, ataupun rotan. Plastik juga dapat digunakan untuk membuat kursi dan benda-benda lainnya. Bahan penyusun benda ini tentu mempengaruhi kegunaannya. Kursi yang terbuat dari kayu atau rotan memiliki sifat yang berbeda dengan kursi yang terbuat dari plastik. B. Hubungan Antara Jenis Bahan dan Kekuatannya 1. Berbagai bahan dengan kekuatan yang dimilikinya Benda-benda yang ada di sekitar biasanya tersusun atas bahanbahan yang berupa kayu, plastik, karet, bambu, kaca, batu, kain, dan benang. Susunan bahan-bahan tersebut akan memengaruhi kekuatan dari benda. Benda yang tersusun dari plastik tentu memiliki kekuatan yang berbeda dengan benda yang tersusun dari kayu atau batu. Masing-masing bahan penyusun benda tersebut memiliki sifat dan ciri tersendiri. Penggunaan bahan-bahan tersebut juga akan disesuaikan dengan kegunaan bendanya. a. Kayu Kayu memiliki sifat tidak menghantarkan panas. Oleh karena itu perabot dapur banyak menggunakan kayu sebagai gagangnya. Pisau, sendok sayur, dan masih banyak perabot dapur lainnya yang menggunakan kayu. Sifat kayu lainnya adalah mudah dibentuk dan dihaluskan. Hal inilah yang menjadikan kayu banyak digunakan untuk membuat perabot rumah tangga lainnya seperti kursi, meja, lemari, dan pintu. Kekuatan kayu dipengaruhi oleh jenis dan umur pohon. Pohon yang umurnya 256

275 lebih tua tentunya memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan pohon yang umurnya lebih muda. b. Plastik Pulpen, tempat pensil, tempat sampah, dan botol minuman merupakan benda-benda yang tersusun atas plastik. Bahan baku plastik berasal dari hasil olahan minyak bumi. Plastik memiliki sifat ringan, tahan air, lentur, tidak menghantarkan listrik, dan mudah dibentuk. Walaupun kekuatannya tidak sebaik kayu, plastik memiliki kelebihan dapat diproduksi dalam jumlah banyak dan harganya pun murah. c. Karet Karet merupakan bahan yang banyak digunkan untuk pembuatan ban kendaraan bermotor. Selain itu, sendal, alas sepatu, bola basket, dan bola voly juga menggunakan karet sebagai bahan penyusunnya. Karet berasal dari olahan getah pohon karet yang diambil dengan cara disadap bagian batangnya. Karet memiliki sifat lentur, kenyal, tidak menghantarkan listrik dan panas, kuat, dan mudah dibentuk. Sifat lentur, kuat atau tahan lama, serta mudah dibentuk menjadi bahanbahan lain membuat karet banyak digunakan untuk berbagai benda. d.benang Baju yang digunakan sehari-hari juga merupakan salah satu benda yang dibuat dari anyaman benang menjadi kain. Kain yang dihasilkan nantinya digunakan untuk membuat pakaian seperti yang dikenakan sehari-hari. Benang diperoleh dari kapas, wol, ataupun sutra. Bahanbahan tersebut kemudian diolah menggunakan mesin pemintal hingga dihasilkan benang. Masing-masing kain yang dihasilkan dari benang tentunya berbeda satu dan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan serat yang digunakan oleh benang tersebut apakah terbuat dari wol, nilon, ataupun kapas. Benang memiliki sifat halus, licin, dan mampu menyerap keringat. 257

276 C. Hubungan Antara Jenis Bahan Penyusun Benda dengan Sifatnya Benda yang memiliki bahan penyusun yang berbeda tentu akan memiliki sifat yang berbeda pula. Sifat benda tersebut meliputi kekuatan, kelenturan, tahan panas, penghantar listrik, dan lain-lain. Contohnya benang yang terbuat dari serat nilon memiliki kekuatan yang lebih baik dibandingkan benang yang terbuat dari serat wol ataupun kapas. Hal ini menunjukkan bahwa sifat suatu benda sangat dipengaruhi oleh jenis bahan yang menyusun benda tersebut. Sulistyanto, H & Wiyono, E. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk SD dan kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional MATERI A. Hubungan Antara Sifat Bahan dengan Bahan Penyusunnya 1. Benang Benang adalah tali halus yang dipintal dari kapas atau bahan sintetis (buatan). Benang jahit biasanya dibuat dari bahan kapas. Benang nilon dibuat dari bahan sintetis. Sifat benang tergantung dari bahan penyusunnya. Benang yang dibuat dari kapas umumnya lebih kuat daripada benang nilon. Oleh karena itu, benang dari kapas digunakan sebagai benang jahit. Fungsi benang jahit untuk menyambung potonganpotongan kain menjadi pakaian. Jahitan pakaian akan kuat dan tahan lama jika menggunakan benang jahit yang kuat pula. 2. Kain Kain terbuat dari serat. Serat-serat ini dipintal membentuk benang. Benang kemudian ditenun untuk dijadikan kain. Serat ada dua macam, yaitu serat alami dan serat sintetis. Serat alami berasal dari tumbuhan maupun hewan. Serat tumbuhan diperoleh dari kapas, kapuk, dan kulit batang rami. Serat kapas memiliki sifat yang lentur, lembut, serta mudah menyerap air. Oleh karena itu, serat dari bahan kapas banyak digunakan untuk membuat pakaian. Pakaian dari bahan kapas relatif nyaman 258

277 dikenakan karena mudah menyerap keringat. Kain dari bahan kapas disebut kain katun. Serat kapuk memiliki sifat yang kuat, lentur, dan mudah menyerap air. Serat kapuk cenderung lebih kuat jika dibanding serat kapas. Akan tetapi, serat kapuk kurang halus sehingga jarang digunakan untuk membuat pakaian. Serat kapuk dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah tangga misalnya kaos kaki, kasur, dan sumbu kompor. Serat sintetis diperoleh dengan mengolah bahan plastik. Bahan pakaian yang terbuat dari bahan serat sintetis diantaranya nilon dan poliester. Pakaian yang terbuat dari serat sintetis memiliki sifat, antara lain tidak mudah kusut, kuat, tetapi tidak nyaman dipakai dan tidak menyerap keringat. Selain itu, terdapat pula beberapa kain yang dilapisi damar sehingga kedap air. Kain-kain seperti ini digunakan sebagai bahan untuk membuat jas hujan, parasut, karpet, serta tenda. 3. Kertas Kayu merupakan bahan dasar pembuatan kertas. Kayu dapat dibuat kertas karena memiliki serat selulosa yang kuat. Berbagai jenis kertas memiliki sifat dan kekuatan yang berbeda. Pada umumnya, kertas memiliki sifat mudah menyerap air dan cenderung mudah sobek. Azmiyawati, A & Omegawati W.H, Kusumawati R. (2008). IPA salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional 259

278 MATERI A. Jenis Bahan dan Sifatnya 1. Serat Serat ialah jaringan serupa benang atau pita panjang berasal dari hewan atau tumbuhan. Serat digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan tali. Sifat serat, yaitu tidak kaku dan mudah terbakar. a. Serat yang Berasal dari Hewan Contoh serat yang berasal dari hewan adalah wol. Wol dibuat dari bulu domba. Serat lain yang banyak dibuat kain adalah sutra. Sutra dihasilkan oleh ulat ngengat. b. Serat yang Berasal dari Tumbuhan Contoh serat yang berasal dari tumbuhan, misalnya dari batang pisang dan kulit kayu. Adapun benang rayon terbuat dari serat selulosa. Nilon dan polyester adalah serat yang terbuat dari minyak. 2. Kertas Kamu tentunya sudah sering menggunakan kertas, baik di sekolah maupun di rumah. Kertas terbuat dari serat tumbuhan yang digabungkan menjadi lembaran-lembaran. Ratusan tahun yang lalu, kertas terbuat dari kapas. Saat ini kertas dapat dibuat dari kulit kayu. Sifat kertas, di antaranya permukaannya halus dan mudah terbakar. 3. Benang Benang adalah gabungan dari berbagai serat. Contoh nya benang yang digunakan untuk menjahit, benang kasur, dan benang plastik. Sifat benang di antaranya adalah lentur dan tidak mudah putus. 4. Kain Kain dapat dibuat dari benang. Benang tersebut dapat berasal dari sumber yang berbeda. Ada yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Contohnya, wol, sutra, dan katun, yang merupakan serat alami. Wol memiliki sifat tidak kaku, tahan panas, dan lembut. Namun, ada juga kain yang terbuat dari serat sintetis, seperti tetoron. 260

279 5. Tali Tali sepatu terbuat dari benang yang dipilin. Benang-benang dicampur dengan perekat sehingga membentuk helaian-helaian panjang. Helaian panjang tersebut, kemudian dipilin menjadi tali. Contoh lainnya adalah sifat tali senar plastik adalah tidak kaku dan tidak mudah putus. Rositawaty, S & Aris, M. (2008). Senang belajar ilmu pengetahuan alam 5 untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional 261

280 PERANGKAT PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2 262

281 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Tingkat Pendidikan : SD Negeri Deresan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : V / 1 Alokasi Waktu : (3 jp x 35 menit) A. Standar Kompetensi 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. B. Kompetensi Dasar 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. C. Indikator dan Tujuan Indikator 1.Kognitif a. Produk Menyusun kartu domino dengan urutan yang benar. b. Proses Menganalisis tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun Tujuan 1.Kognitif a. Produk Melalui kegiatan diskusi kelompok Siswa mampu menyusun kartu domino dengan urutan yang benar. b. Proses Melalui kegiatan menyusun kartu domino dalam kegiatan diskusi siswa mampu menganalisis tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap dengan tepat Melalui kegiatan menyusun kartu domino dalam kegiatan diskusi siswa mampu 263

282 tetap. 2. Afektif Memiliki sikap percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok Memiliki sikap tanggung jawab terhadap kelompok. 3.Psikomotor 4.2.6Mendemonstrasikan hasil kerja kelompok menggunakan kartu domino dalam kegiatan diskusi. menyimpulkan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap dengan tepat. 2. Afektif Melalui kegiatan presentasi siswa dapat memiliki sikap percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan tepat Melalui kegiatan diskusi siswa dapat memiliki sikap tanggung jawab terhadap kelompoknya dengan tepat. 3.Psikomotor Melalui kegiatan presentasi siswa dapat mendemonstrasikan hasil kerja kelompok menggunakan kartu domino dengan tepat. D. Materi Pembelajaran Perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap. E. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : pembelajaran PAIKEM 2. Metode Pembelajaran : tanya jawab, pengamatan, diskusi kelompok, ceramah, penugasan. F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media a. Kartu Domino Modifikasi IPA Perubahan Sifat Benda. b. Contoh benda yang telah mengalami perubahan sifat, misalnya buah yang membusuk. 264

283 2. Alat a. Alat Tulis. b. Papan tulis. 3. Sumber Azmiyawati, A & Omegawati W.H, Kusumawati R. (2008). IPA salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Rositawaty, S & Aris, M. (2008). Senang belajar ilmu pengetahuan alam 5 untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Sulistyanto, H & Wiyono, E. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk SD dan kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional G. Langkah-langkah Pembelajaran Tahap Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan (Pembelajaran efektif, menyenangkan) 10 menit - Guru membuka pembelajaran dengan salam dan menanyakan kabar. - Siswa berdoa bersama dipimpin oleh salah satu siswa. - Guru melakukan presensi. - Siswa bersiap menerima pelajaran. Apersepsi : - Guru bertanya jawab dengan siswa c. Apakah kalian pernah memperhatikan Ibu ketika memasak air sampai mendidih? Apakah ada perubahan ketika air dimasak sampai mendidih? Motivasi : - Guru mengajak siswa bernyanyi Perubahan Sifat Benda dengan nada lagu Sorak-sorak Bergembira. Ayo kawan kawan semua Bergembira bersama Kita mulai hari ini dengan belajar IPA Belajar perubahan sifat benda yang tetap Dan juga yang sementara 265

284 Ayo b lajar bersama - Guru bertanya jawab dengan siswa terkait isi dari lagu yang dinyanyikan. Orientasi : - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini kepada siswa. Inti Kegiatan Inti (berbasis EEK {eksploratif, elaborasi, dan konfirmasi) Eksplorasi : - Siswa mengamati gambar tentang proses air mendidih. - Guru bertanya jawab dengan siswa berkaitan dengan gambar yang ditunjukkan. Elaborasi : - Guru membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari 2-3 siswa. - Setiap perwakilan kelompok mengambil kartu domino serta Lembar Kerja Siswa (pembelajaran partisipatif) - Siswa memperhatikan petunjuk yang dijelaskan guru dalam menggunakan kartu domino serta aturan bermain. - Siswa memperhatikan instruksi guru untuk bekerja sama dan berdiskusi dalam menyusun kartu domino modifikasi dengan benar dalam waktu yang ditentukan oleh guru. - Siswa berkerja dalam kelompok untuk menyusun kartu domino. (pembelajaran aktif, kreatif) - Siswa menyusun kartu domino serta menyelesaikan Lembar Kerja Siswa. (pembelajaran aktif, kreatif) Konfirmasi: - Setiap kelompok maju ke depan untuk mepresentasikan hasil diskusi mereka. (pembelajaran aktif, kreatif) - Guru memberikan koreksi dan penguatan untuk kelompok. Penutup - Siswa merangkum materi pelajaran melalui tanya jawab dengan guru Apa yang sudah kalian pelajari dari pembelajaran hari ini? Apakah ada materi yang belum jelas? Apakah ada yang ingin ditanyakan? - Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individual 50 menit 10 menit 266

285 - Siswa melakukan refleksi Apa yang sudah kalian pelajari hari ini? Apakah masih ada materi yang belum dipahami? Bagaimanakah perasaan yang kalian rasakan? - Guru memberikan tindak lanjut. - Siswa mengakhiri kegiatan pembelajaran. - Guru memberikan salam penutup. H. Penilaian 1.Kognitif a. Produk Indikator Teknik Penilaian Instrumen tes Instrumen Penilaian Menyusun kartu domino dengan urutan yang benar. Tes kinerja. Kartu domino IPA Sifat Bahan dan Perubahan Sifat Benda. Menyusun kartu domino IPA agar menjadi urutan yang benar. Rubrik Penilaian Kriteria Penilaian Jika siswa mampu memasangkan sepasang kartu domino dengan jawaban yang benar. Jika siswa mampu memasangkan sepasang kartu domino namun jawaban salah. Skor 1 0 Pasangan kartu domino 1 2 Kartu Domino Sisi Kanan Kartu Domino Sisi Kiri - Perubahan Sifat Benda Unsur penentu sifat Bentuk, warna, kelenturan, benda kekerasan, dan bau Macam perubahan sifat Perubahan dapat balik dan benda perubahan tidak dapat balik Skor

286 3 Penyebab perubahan sifat benda 4 Perubahan sementara 5 Perubahan tetap dan seterusnya sesuai kunci jawaban Selesai Skor total Pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, perkaratan Perubahan benda yang dapat kembali ke bentuk semula dan tidak menghasilkan zat baru Perubahan sifat benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula Nilai = h Pedoman penskoran No Nama Skor b. Proses Indikator Teknik Penilaian Instrumen tes Instrumen Penilaian Menganalisis tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Tes tertulis Lembar evaluasi 1. Soal pilihan ganda : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! 2. Soal uraian : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 268

287 1. Soal Pilihan Ganda a. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda No. Indikator Aitem Menganalisis tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Pilihan ganda : 1,4,5,6,7,12,13,14,19,21,22,24 Pilihan ganda : 2,3,8,9,10,11,15,1 6,17,18,20,23,25 b. Rubrik Penilaian Soal Pilihan Ganda Nilai = Jumlah skor benar x 1 2. Soal Uraian a. Kisi-kisi Soal Uraian No. Indikator Aitem Menganalisis tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Uraian : 1,4, Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Uraian : 2,3 b. Rubrik Penilaian Soal Pilihan Uraian No Skor Soal Siswa mampu memberikan alasan bagaimana pembakaran dapat mengubah sifat benda dan memberikan 2 contoh dengan benar. Siswa mampu memberikan alasan bagaimana pembakaran dapat mengubah sifat benda namun hanya memberikan 1 contoh dengan benar. Siswa mampu memberikan alasan bagaimana pembakaran dapat mengubah sifat benda namun tidak memberikan contoh. 269

288 2 Siswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud perubahan dapat balik dan memberikan 3 contohnya dengan benar. 3 Siswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud perubahan tidak dapat balik dan memberikan 3 contohnya dengan benar. 4 Siswa mampu menjelaskan perubahan sifat benda akibat perkaratan dan memberikan contohnya dengan benar. 5 Siswa mampu menjelaskan perubahan beras yang dimasak menjadi nasi serta menyebutkan perubahan yang terjadi pada beras dengan benar. Siswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud perubahan dapat balik dan memberikan 1-2 contohnya dengan benar. Siswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud perubahan tidak dapat balik dan memberikan 1-2 contohnya dengan benar. Siswa mampu menjelaskan perubahan sifat benda akibat perkaratan dan memberikan contohnya namun kurang tepat. Siswa mampu menjelaskan perubahan beras yang dimasak menjadi nasi namun tidak menyebutkan perubahan yang terjadi pada beras. Siswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud perubahan dapat balik namun tidak memberikan contoh. Siswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud perubahan tidak dapat balik namun tidak memberikan contoh. Siswa menjelaskan perubahan sifat benda akibat perkaratan namun kurang tepat dan tidak memberikan contohnya dengan benar. Siswa menjelaskan perubahan beras yang dimasak menjadi nasi namun tidak tepat serta tidak menyebutkan perubahan yang terjadi pada beras. 270

289 3.Nilai Total (pilihan ganda dan uraian) = skor pilihan ganda + skor uraian x Pedoman penskoran No Nama Nilai Afektif Indikator Teknik Penilaian Instrumen Memiliki sikap percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok. Non tes (penilaian guru) Percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok. Rubrik Penilaian Kriteria Sikap percaya diri Baik sekali (3) Sangat menonjol Baik (2) Menonjol Kurang (1) Tidak menonjol Pedoman Penskoran No Nama Percaya diri SM BM BT 271

290 Indikator Teknik Penilaian Instrumen Memiliki sikap tanggung jawab terhadap kelompok. Non tes (penilaian guru) Memiliki sikap tanggung jawab terhadap kelompok. Rubrik Penilaian Kriteria Mematuhi peraturan Baik sekali (3) Sangat menonjol Baik (2) Menonjol Kurang (1) Tidak menonjol Pedoman Penskoran No Nama 1 2 Mematuhi Peraturan SM BM BT 3. Psikomotor Indikator Teknik Penilaian Instrumen Mendemonstrasikan hasil kerja kelompok menggunakan kartu domino dalam kegiatan diskusi. Non tes (penilaian guru) Mendemonstrasikan hasil kerja kelompok 272

291 Rubrik Penilaian Baik Cukup Kurang Siswa dapat mendemonstrasikan hasil kerja kelompok dengan kreatif, bersemangat, menggunakan bahasa Indonesia yang benar, mudah dipahami, dan menyampaikan materi demonstrasi yang lengkap. Siswa dapat mendemonstrasikan hasil kerja kelompok dengan cukup kreatif, bersemangat, menggunakan bahasa Indonesia yang benar, mudah dipahami, dan menyampaikan materi demonstrasi yang cukup lengkap. Siswa mendemonstrasikan hasil kerja kelompok dengan kurang kreatif, kurang bersemangat, menggunakan bahasa Indonesia yang belum benar, sulit dipahami, dan menyampaikan materi demonstrasi yang kurang lengkap. Pedoman Penskoran No Nama Baik Cukup Kurang Mengetahui, Yogyakarta, 28 Agustus 2016 Guru Kelas V Mahasiswa Nur Fitriana, S.Pd.SD NIP Estu Prihanti Wijayani 273

292 LAMPIRAN 1 LEMBAR KERJA SISWA Nama anggota kelompok : Petunjuk Kerja : 1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 2-3 anak. 2. Tuliskan nama anggota kelompok pada kolom nama yang tersedia. 3. Setelah mendapatkan satu set kartu domino, ambillah satu kartu pertama yang bertanda Mulai. 4. Setelah kartu pertama dikeluarkan, carilah pasangan kartu pertama dengan mencari jawaban yang terdapat pada kartu berikutnya. 5. Konsep pada sisi kartu sebelah kanan merupakan pertanyaan yang hanya dapat dipasangkan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kartu sebelah kiri pada kartu berikutnya. 6. Urutkanlah semua kartu domino modifikasi dengan mencocokkan konsep pertanyaan pada sisi kartu sebelah kanan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kartu sebelah kiri pada kartu berikutnya. 7. Susunlah urutan kartu domino modifikasi secara menyamping dari arah kiri ke arah kanan hingga menjadi susunan yang benar! 8. Permainan kartu domino modifikasi diakhiri dengan kartu terakhir yang bertanda Selesai. 9. Tuliskan setiap pertanyaan beserta pasangan jawaban yang benar pada lembar kerja berikut ini! 274

293 Pasangan kartu domino 1 Kartu Domino Sisi Kanan - Kartu Domino Sisi Kiri Kartu Domino Sifat Bahan

294 Selesai - Skor total 276

295 LAMPIRAN 2 LEMBAR EVALUASI Nama : No. Presensi : I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! 1. Berikut ini yang bukan faktor penyebab perubahan sifat benda adalah... a. Pencucian b. Pemanasan c. Pembakaran d. pendinginan 2. Salah satu contoh perubahan sifat benda akibat pemanasan adalah... a. es krim yang mencair b. tiang bendera yang berkarat c. kertas yang hangus menjadi abu d. kayu yang hangus menjadi arang 3. Berikut ini yang tidak termasuk perubahan sifat benda akibat pendinginan adalah... a. air yang mendidih b. air berubah menjadi es batu c. agar-agar yang menjadi padat d. minyak goreng yang menggumpal 4. Kayu yang berubah menjadi abu merupakan salah satu contoh perubahan sifat benda akibat... a. pembakaran b. pembusukan 277

296 c. pemanasan d. pelapukan 5. Gambar di atas merupakan peristiwa perubahan sifat benda yang diakibatkan oleh proses... a. pembusukan b. pendinginan c. perkaratan d. pelapukan 6. Peristiwa seperti pada gambar di atas merupakan salah satu perubahan sifat benda yang diakibatkan oleh proses... a. pembakaran b. perkaratan c. pemanasan d. pelapukan 7. Berikut ini yang tidak termasuk akibat dari pembusukan adalah... a. wujudnya tetap b. mengalami perubahan warna 278

297 c. menimbulkan bau tidak sedap d. teksturnya menjadi lunak/lembek 8. Benda-benda logam dapat mengalami perkaratan jika dibiarkan terkena... dan... dalam jangka waktu yang lama. a. api dan tanah b. uap air dan api c. udara dan tanah d. air dan uap air 9. Akibat dari peristiwa perkaratan akan menyebabkan benda logam mengalami perubahan... a. bentuk b. ukuran c. kekuatan d. kelenturan 10. Perubahan sifat benda yang mengakibatkan benda tidak dapat kembali ke bentuk semula disebut... a. perubahan dapat balik b. perubahan tidak dapat balik c. perubahan akibat pemanasan d. perubahan akibat pembakaran 11. Perubahan sifat benda yang dapat kembali ke bentuk semula disebut... a. perubahan dapat balik b. perubahan tidak dapat balik c. perubahan akibat pemanasan d. perubahan akibat pembakaran 279

298 12. Proses pemanasan air hingga mendidih akan menyebabkan air mengalami perubahan wujud menjadi... a. es b. embun c. uap air d. titik air 13. Perubahan sifat dari benda cair menjadi benda padat disebabkan karena proses... a. pendinginan b. pembakaran c. pemanasan d. perkaratan 14. Perubahan sifat dari benda padat menjadi benda cair disebabkan karena proses... a. pendinginan b. pembakaran c. pemanasan d. perkaratan 15. Berikut ini yang termasuk contoh perubahan dapat balik yaitu... a. arang b. telur direbus c. besi berkarat d. es batu mencair 16. Benda yang tidak dapat mengalami perkaratan meskipun tidak dirawat dalam waktu yang lama adalah... a. paku b. kawat besi 280

299 c. almari kayu d. rantai sepeda 17. Berikut ini yang bukan merupakan contoh perubahan tidak dapat balik adalah... a. arang b. es krim mencair c. timun dipotong d. korek api dibakar 18. Berikut ini yang bukan merupakan contoh perubahan dapat balik adalah... a. es krim mencair b. lilin dipanaskan c. es batu dicairkan d. daun pohon mengering 19. Pagar besi yang berkarat mengalami perubahan... dan... a. warna dan ukuran b. warna dan kekuatan c. bentuk dan kekuatan d. ukuran dan kekuatan 20. Proses memasak beras menjadi nasi termasuk salah satu contoh perubahan... a. perubahan dapat balik b. perubahan tidak dapat balik c. perubahan akibat pemanasan d. perubahan akibat pembakaran 21. Telur yang direbus akan mengalami perubahan sifat karena faktor... a. pemanasan b. pembakaran 281

300 c. pendinginan d. pemasakan 22. Benda yang mengalami perubahan dapat balik setelah mengalami proses pemanasan adalah... a. adonan kue b. telur c. lilin d. air 23. Berikut ini yang merupakan akibat dari proses pemanasan air adalah... a. mengalami perubahan bentuk b. mengalami perubahan warna c. berubah menjadi uap air d. menimbulkan bau 24. Kertas dapat mengalami perubahan tidak dapat balik apabila di... a. potong b. jemur c. bakar d. lipat 25. Perubahan yang terjadi pada proses pembuatan tape termasuk jenis perubahan... a. tidak dapat balik b. dapat balik c. sementara d. tidak tetap 282

301 II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 1. Mengapa proses pembakaran dapat mengubah sifat benda? Berikan contoh benda sebelum mengalami pembakaran dan sesudah benda mengalami pembakaran! Jawab: Apa yang dimaksud dengan perubahan dapat balik? Berikan 3 contohnya! Jawab: Apa yang dimaksud dengan perubahan tidak dapat balik? Berikan 3 contohnya! Jawab: Bagaiamanakah perubahan sifat benda yang terjadi akibat perkaratan? Berikan contohnya sebelum benda mengalami perkaratan dan sesudah benda mengalami perkaratan! Jawab: Apa yang akan terjadi apabila beras dimasak menjadi nasi kemudian didinginkan kembali? Disebut apakah perubahan tersebut dan berikan alasanmu! Jawab:

302 LAMPIRAN 3 KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN LEMBAR KERJA KARTU DOMINO MODIFIKASI Pasangan kartu Kartu Domino Sisi Kanan Kartu Domino Sisi Kiri Skor domino - Perubahan Sifat Benda 1 Unsur penentu sifat benda Bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau 1 2 Perubahan dapat balik dan Dua macam perubahan sifat perubahan tidak dapat benda balik Penyebab perubahan sifat benda Pengertian perubahan sementara 5 Pengertian perubahan tetap Istilah lain dari perubahan sementara Istilah lain dari perubahan tetap Salah satu contoh perubahan tetap Salah satu contoh perubahan sementara Proses perubahan yang terjadi pada saat lilin meleleh merupakan proses perubahan akibat... Kayu sering digunakan sebagai alat dapur karena kayu memiliki sifat... Pembusukan akan mengakibatkan benda mengalami... Pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, perkaratan Perubahan benda yang dapat kembali ke bentuk semula dan tidak menghasilkan zat baru Perubahan sifat benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula Perubahan fisika 1 Perubahan kimia 1 Kertas yang dibakar 1 Air yang membeku 1 Pemanasan 1 Tidak menghantarkan panas, mudah dibentuk Perubahan bentuk, perubahan warna, dan berbau tidak sedap

303 13 14 Gambar di atas menunjukkan perubahan sifat benda akibat... Es krim yang meleleh pada suhu panas merupakan salah satu contoh perubahan... Pembakaran 1 Sementara 1 15 Gambar di atas merupakan contoh perubahan... Tetap 1 16 Gambar di atas merupakan contoh perubahan sifat benda akibat... Pembusukan 1 17 Perubahan sifat benda pada gambar di atas mengalami perubahan... Bentuk buah, warna buah dan bau 1 18 Gambar di atas merupakan contoh perubahan sifat benda akibat... Perkaratan 1 285

304 19 20 Benda-benda logam dapat mengalami perkaratan karena... Terkena air atau uap air dan dibiarkan dalam waktu yang lama 1 Perkaratan pada logam dapat menyebabkan benda Warna dan kekuatan 1 mengalami perubahan... Selesai - Skor total

305 LAMPIRAN 4 KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN LEMBAR EVALUASI No Soal Skor A Pilihan Ganda 1 Berikut ini yang bukan faktor penyebab perubahan sifat benda adalah... 1 a. pencucian b. pemanasan c. pembakaran d. pendinginan 2 Salah satu contoh perubahan sifat benda akibat pemanasan adalah... a. es krim yang mencair b. tiang bendera yang berkarat c. kertas yang hangus menjadi abu d. kayu yang hangus menjadi arang 3 Berikut ini yang tidak termasuk perubahan sifat benda akibat pendinginan adalah... a. air yang mendidih b. air berubah menjadi es batu c. agar-agar yang menjadi padat d. minyak goreng yang menggumpal 4 Kayu yang berubah menjadi abu merupakan salah satu contoh perubahan sifat benda akibat... a.pembakaran b.pembusukan c.pemanasan d.pelapukan Gambar di atas merupakan peristiwa perubahan sifat benda yang diakibatkan oleh proses... a. pembusukan b. pendinginan c. perkaratan d. pelapukan 287

306 6 1 Peristiwa seperti pada gambar di atas merupakan salah satu perubahan sifat benda yang diakibatkan oleh proses... a.pembakaran b.perkaratan c. pemanasan d.pelapukan 7 Berikut ini yang tidak termasuk akibat dari pembusukan adalah... a. wujudnya tetap b. mengalami perubahan warna c. menimbulkan bau tidak sedap d. teksturnya menjadi lunak/lembek 8 Benda-benda logam dapat mengalami perkaratan jika dibiarkan terkena... dan... dalam jangka waktu yang lama. a. api dan tanah b. uap air dan api c. udara dan tanah d. air dan uap air 9 Akibat dari peristiwa perkaratan akan menyebabkan benda logam mengalami perubahan... a. bentuk b. ukuran c. kekuatan d. kelenturan 10 Perubahan sifat benda yang mengakibatkan benda tidak dapat kembali ke bentuk semula disebut... a.perubahan dapat balik b.perubahan tidak dapat balik c.perubahan akibat pemanasan d.perubahan akibat pembakaran

307 11 Perubahan sifat benda yang dapat kembali ke bentuk semula disebut... a. perubahan dapat balik b. perubahan tidak dapat balik c. perubahan akibat pemanasan d. perubahan akibat pembakaran 12 Proses pemanasan air hingga mendidih akan menyebabkan air mengalami perubahan wujud menjadi... a. es b. embun c. uap air d. titik air 13 Perubahan sifat dari benda cair menjadi benda padat disebabkan karena proses... a. pendinginan b. pembakaran c. pemanasan d. perkaratan 14 Perubahan sifat dari benda padat menjadi benda cair disebabkan karena proses... a. pendinginan b. pembakaran c. pemanasan d. perkaratan 15 Berikut ini yang termasuk contoh perubahan dapat balik yaitu... a. arang b. telur direbus c. besi berkarat d. es batu mencair 16 Benda yang tidak dapat mengalami perkaratan meskipun tidak dirawat dalam waktu yang lama adalah... a. paku b. kawat besi c. almari kayu d. rantai sepeda

308 17 Berikut ini yang bukan merupakan contoh perubahan tidak dapat balik adalah... a. arang b. es krim mencair c. timun dipotong d. korek api dibakar 18 Berikut ini yang bukan merupakan contoh perubahan dapat balik adalah... a. es krim mencair b. lilin dipanaskan c. es batu dicairkan d. daun pohon mengering 19 Pagar besi yang berkarat mengalami perubahan... dan... a. warna dan ukuran b. warna dan kekuatan c. bentuk dan kekuatan d. ukuran dan kekuatan 20 Proses memasak beras menjadi nasi termasuk salah satu contoh perubahan... a. perubahan dapat balik b. perubahan tidak dapat balik c. perubahan akibat pemanasan d. perubahan akibat pembakaran 21 Telur yang direbus akan mengalami perubahan sifat karena faktor... a. pemanasan b. pembakaran c. pendinginan d. pemasakan 22 Benda yang mengalami perubahan dapat balik setelah mengalami proses pemanasan adalah... a. adonan kue b. telur c. lilin d. air

309 23 Berikut ini yang merupakan akibat dari proses pemanasan air adalah... a. mengalami perubahan bentuk b. mengalami perubahan warna c. berubah menjadi uap air d. menimbulkan bau 24 Kertas dapat mengalami perubahan tidak dapat balik apabila di... a. potong b. jemur c. bakar d. lipat 25 Perubahan yang terjadi pada proses pembuatan tape termasuk jenis perubahan... a. tidak dapat balik b. dapat balik c. sementara d. tidak tetap B Essay 1 Mengapa proses pembakaran dapat mengubah sifat benda? Berikan contoh benda sebelum mengalami pembakaran dan sesudah benda mengalami pembakaran! Jawab : karena melalui proses pembakaran benda dapat mengalami perubahan sifat dari sifat semula. Contoh : kayu sebelum mengalami proses pembakaran bersifat keras, mudah dibentuk, dan tidak menghantarkan panas, setelah mengalami pembakaran kayu berubah bentuk menjadi arang atau abu dan serta berubah warna. 2 Apa yang dimaksud dengan perubahan dapat balik? Berikan 3 contohnya! Jawab : perubahan dapat balik yaitu perubahan benda yang dapat kembali ke bentuk semula. Contoh : es batu yang mencair, es krim yang mencair, lilin yang meleleh

310 3 Apa yang dimaksud dengan perubahan tidak dapat balik? Berikan 3 contohnya! Jawab : perubahan tidak dapat balik yaitu perubahan benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Contoh : telur yang direbus, adonan kue yang dioven, sampah yang dibakar. 4 Bagaiamanakah perubahan sifat benda yang terjadi akibat perkaratan? Berikan contohnya sebelum benda mengalami perkaratan dan sesudah benda mengalami perkaratan! Perubahan sifat benda yang terjadi akibat perkaratan mengakibatkan benda mengalami perubahan warna dan kekuatan, contohnya rantai sepeda yang dibiarkan diluar ruangn dan tidak dirawat maka lamakelamaan akan berkarat dan rusak. 5 Apa yang akan terjadi apabila beras dimasak menjadi nasi kemudian didinginkan kembali? Disebut apakah perubahan tersebut dan berikan alasanmu! Beras yang sudah dimasak menjadi nasi apabila di dinginkan lagi tidak akan dapat kembali ke wujud semula berupa beras. Hal tersebut termasuk contoh perubahan tidak dapat balik

311 LAMPIRAN 5 DESAIN DAN KUNCI JAWABAN KARTU DOMINO 293

312 294

313 295

314 296

315 297

316 LAMPIRAN 6 LAMPIRAN MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA DAN FAKTOR PENYEBABNYA A. Perubahan Sifat Benda Perubahan-perubahan yang terjadi pada benda dapat diamati dengan melihat perubahan sifat benda tersebut. Perubahan sifat benda tentunya berbeda antara benda yang satu dengan benda yang lain. Ada benda yang mengalami perubahan warna dan ada pula yang mengalami perubahan bentuk. Selain perubahan bentuk dan warna, benda juga dapat mengalami perubahan kelenturan dan bau. Benda dapat mengalami perubahan sifat karena beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut diantaranya adalah pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan. 1. Pemanasan Pada saat makan es krim, lama-kelamaan es krim tersebut akan mencair. Mencairnya es krim disebabkan karena suhu di luar lebih tinggi (panas) dari pada suhu es krim tersebut. Selain es krim, mentega juga mengalami hal yang sama ketika dipanaskan. Pemanasan air juga akan mengakibatkan air berubah wujud menjadi uap air (gas). Jadi pemanasan mengakibatkan benda mengalami perubahan wujud. Benda padat apabila dipanaskan akan berubah menjadi cair dan benda cair apabila dipanaskan akan berubah menjadi uap air. 2. Pendinginan Es krim atau es yang biasa dibeli sebenarnya berasal dari bahan-bahan yang berbentuk cairan. Apabila cairan tersebut didinginkan maka akan berubah wujud menjadi padat, yaitu es. Mentega yang dicairkan setelah dipanaskan akan kembali menjadi padat setelah didinginkan. Jadi, pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Benda cair akan berubah wujudnya menjadi benda padat. 298

317 3. Pembakaran Pada saat kertas dibakar, kertas tersebut mengalami perubahan warna dan bentuk. Sebelum dibakar kertas tersebut berwarna putih, namun setelah dibakar warna kertas berubah menjadi hitam. Selain perubahan warna, kertas juga mengalami perubahan bentuk dari berupa lembaran menjadi abu. Jika karet dibakar maka selain bentuk dan warnanya akan berubah, kelenturan dan baunya pun menjadi berubah. Oleh karena itu, pembakaran dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kelenturan, dan bau. 4. Pembusukan Buah dan sayuran yang disimpan terlalu lama akan menjadi lembek, layu, dan warnanya pun berubah. Hal ini terjadi karena buah yang dibiarkan di udara terbuka akan mengalami pembusukan. Jadi, pembusukan juga mengakibatkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, dan bau. 5. Perkaratan Logam seperti besi, dapat mengalami perkaratan apabila terkena air atau uap air dan dibiarkan dalam waktu yang lama. Perkaratan ini menyebabkan warna besi berubah dan besi menjadi rapuh. Perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekuatan. B. Perubahan Wujud Benda yang Dapat Balik dan Tidak Dapat Balik Perubahan wujud pada benda dikelompokkan menjadi dua, yaitu perubahan wujud yang dapat dibalik dan perubahan wujud yang tidak dapat dibalik. 1. Perubahan Wujud Benda yang Dapat Balik Pada perubahan wujud yang dapat balik, benda yang mengalami perubahan dapat kembali ke bentuk semula. Salah satu contohnya adalah perubahan pada air. Air jika didinginkan akan menjadi es. Es ini apabila dipanaskan akan kembali menjadi air. Dalam hal ini perubahan air merupakan perubahan wujud yang dapat balik. 299

318 2. Perubahan Wujud Benda yang Tidak Dapat Balik Sebagian besar benda yang mengalami perubahan wujud tidak dapat kembali ke bentuk atau wujud semula. Apabila kertas dibakar maka kertas menjadi serpihan abu yang berwarna hitam. Serpihan abu yang berwarna hitam ini tidak dapat kembali menjadi kertas. Perubahan wujud kertas merupkan contoh perubahan wujud benda yang tidak dapat balik. Selain itu, perubahan beras menjadi nasi juga merupakan peubahan wujud benda yang tidak dapat dibalik. Hal ini disebabkan karena setelah beras di masak menjadi nasi, nasi tersebut tidak dapat kembali menjadi beras dengan cara apapun juga. Sulistyanto, H & Wiyono, E. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk SD dan kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional PERUBAHAN SIFAT BENDA A. Sifat Benda Setiap benda mempunyai sifat tertentu yang membedakannya dengan benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau. 1. Bentuk Bentuk benda bermacam-macam. Benda yang berupa bangun datar mempunyai bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran. Benda yang berupa bangun ruang mempunyai bentuk bola, kubus, balok, kerucut, dan tabung. 2. Warna Pelangi mempunyai warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Sebagaimana pelangi, setiap benda mempunyai warna. Warna benda juga bermacam-macam. Misalnya batu berwarna hitam, mangga mentah berwarna hijau, dan jeruk matang berwarna kuning atau jingga. 300

319 3. Kelenturan Kelenturan adalah sifat benda yang mudah dilengkungkan. Benda yang bersifat lentur dapat dibengkokkan dan tidak mudah patah. 4. Kekerasan Kekerasan adalah kemampuan suatu benda untuk menahan goresan. Suatu benda bersifat lebih keras daripada benda lain jika dapat menggores benda tersebut. 5. Bau Benda ada yang berbau dan ada yang tidak berbau. Bau benda meliputi harum, busuk, dan amis. B. Perubahan Sifat Benda dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya 1. Berbagai Penyebab Perubahan Sifat Benda a. Pemanasan Pemanasan lilin berbeda dengan pembakaran lilin. Pemanasan lilin tidak terjadi secara langsung. Lilin ditempatkan pada sebuah wadah. Selanjutnya wadah dipanaskan. Batang lilin yang semula berbentuk padat akan mencair karena meleleh. Selanjutnya, cairan dari batang lilin akan berubah bentuk menjadi padat lagi setelah dingin. b. Pembakaran Api unggun yang biasanaya terdapat pada saat acara perkemahan dibuat dengan mengumpulkan kayu-kayu, kemudian dibakar. Akibat peristiwa pembakaran ini, kayu yang semula bersifat padat dan keras berubah bentuk menjadi arang dan abu. Arang mempunyai sifat rapuh, sementara abu berbentuk serbuk. Hal ini menunjukkan bahwa pembakaran dapat mengubah sifat benda. c. Pembusukan Buah pisang yang telah matang akan membusuk bila dibiarkan selama beberapa hari. Proses pembusukan ini akan mengubah sifat-sifat buah tersebut. Perubahan yang terjadi meliputi kekerasan, bau, dan warnanya. Buah pisang yang busuk baunya tidak sedap. Kulit buah 301

320 yang semula berwarna kuning akan berubah menjadi cokelat kehitaman. Apabila dipegang, daging buahnya terasa lunak. 2. Macam-Macam Perubahan Sifat Benda a. Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Sementara Perubahan bersifat sementara adalah perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat sementara disebut juga perubahan fisika. Contoh perubahan yang bersifat sementara yaitu perubahan wujud air menjadi es. Air berwujud cair, dapat berubah menjadi es yang berwujud padat. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut membeku. Es dapat berubah wujud menjadi air kembali jika dipanaskan. Perubahan wujud ini disebut mencair. Perubahan sifat pada benda tersebut bersifat sementara, karena benda dapat kembali ke wujud semula. b. Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Tetap Perubahan bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula. Perubahan ini menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat tetap disebut juga perubahan kimia. Contoh perubahan yang bersifat tetap, yaitu perubahan wujud kertas yang dibakar menjadi abu. Azmiyawati, A & Omegawati W.H, Kusumawati R. (2008). IPA salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional 302

321 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SIFAT BENDA 1. Pemanasan Ketika memasak air, air tersebut mengalami peningkatan suhu. Air yang asalnya dingin berubah menjadi panas. Setelah itu, air mendidih. Ketika mendidih, uap air akan keluar dari panci. Salah satu sifat air adalah jika air dipanaskan, suhunya akan meningkat atau panas. Jadi, benda jika dipanaskan akan berubah sifatnya. 2. Pendinginan Air yang dimasukkan ke dalam ruang pembeku (freezer) dalam lemari es, akan membeku. Salah satu sifat air jika didinginkan sampai suhu nol derajat celsius lama-kelamaan suhunya akan menurun. Air tersebut berubah menjadi es batu. 3. Pembakaran Kertas yang dibakar menjadi hancur dan berubah warna menjadi hitam. Sampah plastik yang dibakar juga akan berubah sifatnya. Semua benda yang dibakar akan mengalami perubahan bentuk selain itu juga mengeluarkan bau kurang enak. Jadi, benda yang dibakar akan mengalami perubahan sifat benda, yaitu hancur, warnanya berubah, serta mengeluarkan bau. Rositawaty, S & Aris, M. (2008). Senang belajar ilmu pengetahuan alam 5 untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional 303

322 SILABUS IPA SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN : SD NEGERI DERESAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) KELAS/SEMESTER : V/1 TOPIK : SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA SEBAGAI HASIL SUATU PROSES STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. KOMPETENSI DASAR 4.1Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas. INDIKATOR 1. Kognitif: a. Produk Menyusun kartu domino dengan urutan yang benar. b. Proses Menguraikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya Mengaitkan hubungan antara jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya. PENGALAMAN BELAJAR 1. Dapat menyusun kartu domino tentang sifat bahan dengan bahan penyusunnya 2. Dapat menguraikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya. 3. Dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan sifat bahan ALOKASI WAKTU 2 jp x 35 menit Jenis Tagihan - Tes - Tes - Tes - Non Tes - Non Tes - Non Tes PENILAIAN Teknik Instrumen Contoh Soal - Tertulis - Tertulis - Tertulis - Pengamatan guru - Pengamatan guru - Pengamatan guru 1.Penugasan 2.Isian singkat 3.Uraian 1. Susunlah kartu domino sehingga menjadi susunan yang benar! Tuliskan setiap pertanyaan maupun pernyataan beserta pasangan jawaban yang benar pada

323 2. Afektif: Memiliki sikap percaya diri dalam mempresentasik an hasil kerja kelompok Mematuhi peraturan dalam kegiatan Team Game Tournament. 3.Psikomotor 4.1.6Mendemonstrasi kan hasil kerja kelompok menggunakan kartu domino dalam kegiatan Team Game Tournament dengan bahan penyusunnya. lembar kerja berikut ini! 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar! 3. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! 305

324 4.2Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. 1.Kognitif a. Produk Menyusun kartu domino dengan urutan yang benar. b. Proses Menganalisis tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. 2. Afektif 4.2.4Memiliki sikap percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok Memiliki sikap tanggung jawab terhadap kelompok. 1. Dapat menyusun kartu domino tentang perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. 2. Dapat menganalisis dan menyimpulkan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. 3. Dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. 2 jp x 35 menit - Tes - Tes - Tes - Non Tes - Non Tes - Non Tes - Tertulis - Tertulis - Tertulis - Pengamatan guru - Pengamatan guru - Pengamatan guru 1.Penugasan 2.Isian singkat 3.Uraian 1. Susunlah kartu domino sehingga menjadi susunan yang benar! Tuliskan setiap pertanyaan maupun pernyataan beserta pasangan jawaban yang benar pada lembar kerja berikut ini! 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban 306

325 3.Psikomotor 4.2.6Mendemonstrasi kan hasil kerja kelompok menggunakan kartu domino dalam kegiatan diskusi. yang benar! 3. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas! Mengetahui Yogyakarta, 28 Agustus 2016 Guru kelas V Mahasiswa Nur Fitriana, S.Pd.SD NIP Estu Prihanti Wijayani 307

326 LAMPIRAN 14 FOTO KEGIATAN Foto Uji Coba Produk Foto Uji Coba Pemakaian

327 309

328 310

329 BIODATA PENELITI Estu Prihanti Wijayani lahir di Kabupaten Batang, pada tanggal 25 Agustsus Memulai pendidikan kanak-kanaknya di TK Mardi Siwi Blado tamat pada tahun Pendidikan dasar diperoleh di SDN Blado 03, tamat pada tahun Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 1 Blado, tamat pada tahun Pendidikan menengah atas diperoleh di SMK Negeri 1 Batang, tamat pada tahun Pada tahun 2013 peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti telah mengikuti berbagai macam kegiatan kepanitiaan. Kegiatan kepanitiaan yang pernah diikuti oleh peneliti antara lain sebagai divisi dekorasi pada kegiatan Malam Kreativitas Mahasiswa 2013, koordinator divisi dekorasi pada kegiatan Pekan Kreativitas dan Malam Kreativitas Mahasiswa tahun 2014, koordinator divisi acara pada kegiatan Malam Kreativitas tahun 2015, koordinator divisi dekorasi pada kegiatan Parade Gamelan Anak Se-Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun 2014, dan divisi P3K pada kegiatan Inisiasi Program Studi PGSD tahun Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi IPA Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk Siswa Kelas VB di SDN Deresan. 311

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN APA YANG PERLU DIKETAHUI & DIPAHAMI GURU TENTANG MEDIA? Media sebagai alat komunikasi efektivitas PBM Fungsi media mencapai tujuan pendidikan & pembelajaran Seluk-beluk

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR JURNAL JPSD Vol. 4 No. 1 Tahun 2017 ISSN 2356-3869 (Print), 2614-0136 (Online) PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Erika Nuril Izza 1, Arfilia Wijayanti 2 1,2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang peranan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia berkualitas saja yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia berkualitas saja yang A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan pendidikan akan berdampak luas terhadap pembangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar Pengertian matematika pada dasarnya tidak dapat ditentukan secara pasti, hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran

Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran [Artikel: Media Pembelajaran STKIP Nurul Huda 2018] Thoha Firdaus (Kandidat Doktor UPI) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar Menurut Witherington dalam Hanafiah dan Suhana (2009:7) belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons baru yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Peraga Gambar Alat peraga adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pemebelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari Bahasa Inggris, yaitu natural science. Nature artinya berhubungan dengan alam atau yang bersangkut paut dengan

Lebih terperinci

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENDEKATAN VERIFICATION LABORATORY DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI I KEBON GEMBONG, KENDAL

MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENDEKATAN VERIFICATION LABORATORY DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI I KEBON GEMBONG, KENDAL MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENDEKATAN VERIFICATION LABORATORY DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI I KEBON GEMBONG, KENDAL Oleh Musyiatun NIM 08108241004 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN STRATEGI TANDUR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN STRATEGI TANDUR PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN STRATEGI TANDUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Mawarni, Huber Yaspin Tandi, Dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. mendorong siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. mendorong siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuannya dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mendorong siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA A. Definisi Belajar dan Pembelajaran Menurut Arsyad (2007: 1) belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa inggris Natural Sains secara singkat sering disebut Science. Natural

BAB I PENDAHULUAN. bahasa inggris Natural Sains secara singkat sering disebut Science. Natural BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam atau IPA merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa inggris Natural Sains secara singkat sering disebut Science. Natural artinya alamiah,berhubungan

Lebih terperinci

Hakikat Media Pembelajaran

Hakikat Media Pembelajaran Hakikat Media Pembelajaran Pembelajaran sebagai proses komunikasi Gangguan hambatan (noise) Komunikator Pesan (message) Saluran (cannel) Komunikan (Penerima) Feed back Faktor yang berpengaruh komunikasi:

Lebih terperinci

GALIH PRIAMBADA NIM K

GALIH PRIAMBADA NIM K PENGARUH PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI PANCA INDERA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SLB C YPSLB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun oleh : GALIH PRIAMBADA

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 OLEH MUHAMMAD ANSHORI HASIBUAN NIM A1C108019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang diperlukan oleh semua orang. Dapat dikatakan bahwa pendidikan dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPA merupakan salah satu mata pelajaran bagian dari kurikulum yang harus dikuasai siswa sesuai tingkat sekolah dari jenjang dasar sampai tingkat lanjutan. Semakin

Lebih terperinci

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Dian Fitriani *, Edrizon, Yusri Wahyuni, Rita Desfitri Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dimulai dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IIIA SDN JAGERAN SEWON DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IIIA SDN JAGERAN SEWON DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Peningkatan Motivasi Belajar (Dedi Irmansyah Putra) 267 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IIIA SDN JAGERAN SEWON DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR IMPROVING THE LEARNING MOTIVATION

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Luar Biasa Oleh : Dieni Laylatul

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD NEGERI AMPEL 03 KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL RANGKA MANUSIA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD BAKULAN

PENGEMBANGAN MODEL RANGKA MANUSIA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD BAKULAN Pengembangan Model Rangka... (Lia Pawestri) 237 PENGEMBANGAN MODEL RANGKA MANUSIA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD BAKULAN THE DEVELOPMENT OF HUMAN SKELETON MODEL IN SCIENCE LEARNING FOR 4 th GRADE Oleh:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan psikologis

Lebih terperinci

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA 10 BAB II 10 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kalangan masyarakat berlaku pendapat bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik status sosialnya dan penghormatan masyarakat juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil. Pada tataran proses, pendidikan merupakan serangkaian interaksi manusia dengan lingkungan yang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MELALUI MACROMEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN ORGAN PENCERNAAN MANUSIA KELAS V A SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam dari segi istilah dapat diartikan sebagai ilmu yang berisi pengetahuan alam. Ilmu artinya pengetahuan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP SKRIPSI Oleh: DAVID PRATAMA (K1311020) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi yang sudah direncanakan. Jenis metode pembelajaran : Ceramah : penyajian melalui penuturan secara lisan/penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural 53 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika Penelitian ini mengembangkan buku teks. Dalam penelitian ini model pengembangan pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari ilmu pengetahuan alam. Ruang lingkup IPA berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD KECANDRAN 01 SALATIGA 2015/2016 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar, terutama berkaitan dengan undang-undang sistem pendidikan nasional (Undangundang sisdiknas),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pembelajaran IPA. menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pembelajaran IPA. menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pembelajaran IPA Model Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis

Lebih terperinci

2.2 Aktivitas Belajar dengan Menggunakan Media Gambar. Aktivitas belajar menggunakan media gambar merupakan kegiatan, kesibukan,

2.2 Aktivitas Belajar dengan Menggunakan Media Gambar. Aktivitas belajar menggunakan media gambar merupakan kegiatan, kesibukan, 6 2.2 Aktivitas Belajar dengan Menggunakan Media Gambar Aktivitas belajar menggunakan media gambar merupakan kegiatan, kesibukan, keaktifan atau suatu kegiatan belajar yang dilaksanakan di tiap bagian

Lebih terperinci

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN 1 UNIT 8 MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN Saudara-saudara mahasiswa saat ini terjadi pergeseran paradigma pengajaran menjadi paradigma pembelajaran yang mempunyai implikasi terhadap

Lebih terperinci

ACHMAD NURUL MUBIN NIM

ACHMAD NURUL MUBIN NIM PENGEMBANGAN MEDIA AJAR BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MEMANFAATKAN MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS V SD PADA MATA PELAJARAN IPA TOPIK PESAWAT SEDERHANA SKRIPSI sebagai syarat memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PERMAINAN BALOK PECAHAN DI KELAS V B SD NEGERI PANAMBANGAN SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan sikap dan keterampilan yang merupakan hasil aktivitas belajar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI Oleh DWI PUJIASTUTI 12321570 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Teknologi & Media Pembelajaran

Teknologi & Media Pembelajaran Teknologi & Media Pembelajaran Oleh: Khairul Umam dkk 1.1 Pengertian Secara etimologi, kata "media" merupakan bentuk jamak dari "medium", yang berasal dan Bahasa Latin "medius" yang berarti tengah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 26 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang digunakan dalam melakukan pengembangan ini adalah model prosedural. Model prosedural

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA Fetro Dola Syamsu STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iva Sucianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iva Sucianti, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seperti kita ketahui bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN SKRIPSI Oleh: DWI HASTUTI K7412060 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Arsyad (2011:2-3) mengatakan bahwa media adalah bagian yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang tersebut, tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang tersebut, tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa guru merupakan pendidik profesional. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, tugas utama

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99). BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat,

Lebih terperinci

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL DI SMK PELITA BUANA SEWON Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI CERITA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PESANTREN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: RIAS ANJANI K7110138 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA 2.1.1.1 Pembelajaran IPA. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci