4.7 TRANSFORMASI UNTUK MENDEKATI KENORMALAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TAKSIRAN KOEFISIEN KORELASI POLYCHORIC DUA TAHAP. Permasalahan dalam tugas akhir ini dibatasi hanya pada penaksiran

BAB 2 LANDASAN TEORI

Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

TRANSFORMASI BOX-COX PADA ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Statistika dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Statistika Deskriftif 2. Statistik Inferensial Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Materi 5 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI

BAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

Pengendalian Proses Menggunakan Diagram Kendali Median Absolute Deviation (MAD)

Bab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial

Penyelesaian Persamaan Non Linier

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Bab 3 Metode Interpolasi

LIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Sistem dalam Persamaan Keadaan

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

2 BARISAN BILANGAN REAL

Definisi Integral Tentu

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. Barisan dan Deret

Selang Kepercayaan (Confidence Interval) Pengantar Penduga titik (point estimator) telah dibahas pada kuliah-kuliah sebelumnya. Walau statistikawan

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

Hendra Gunawan. 12 Februari 2014

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, , Agustus 2003, ISSN : METODE PENENTUAN BENTUK PERSAMAAN RUANG KEADAAN WAKTU DISKRIT

PENGGGUNAAN ALGORITMA GAUSS-NEWTON UNTUK MENENTUKAN SIFAT-SIFAT PENAKSIR PARAMETER DAN

Bab IV. Penderetan Fungsi Kompleks

PENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT

BARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT)

BAB II LANDASAN TEORI

Perbandingan Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesian, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-von Mises, dan Uji Anderson-Darling

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN SUATU BARISAN SEBAGAI SUATU GRAFIK DENGAN DASAR TEOREMA HAVEL-HAKIMI. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

BAB II TINJAUAN TEORITIS

ISIAN SINGKAT! 1. Diberikan hasil kali digit digit dari n harus sama dengan 25

B a b 1 I s y a r a t

STUDI TENTANG BEBERAPA MODIFIKASI METODE ITERASI BEBAS TURUNAN

Persamaan Non-Linear

BAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT Deret Taylor

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

1 n MODUL 5. Peubah Acak Diskret Khusus

Solusi Numerik Persamaan Transport

DISTRIBUSI SAMPEL PENAKSIRAN UJI HIPOTESIS MA5182 Topik dalam Statistika I: Statistika Spasial 6 September 2012 Utriweni Mukhaiyar

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 1, 31-41, April 2004, ISSN :

DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Dewi Rachmatin

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc.

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat: a. memeriksa apakah suatu pemetaan merupakan operasi;

II. LANDASAN TEORI. Sampling adalah proses pengambilan atau memilih n buah elemen dari populasi yang

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

STATISTIKA NON PARAMETRIK

KALKULUS 4. Dra. D. L. Crispina Pardede, DEA. SARMAG TEKNIK MESIN

,n N. Jelas barisan ini terbatas pada dengan batas M =: 1, dan. barisan ini kovergen ke 0.

PENGARUH VARIASI PELUANG CROSSOVER DAN MUTASI DALAM ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH KNAPSACK. Sutikno

Pendiferensialan. Modul 1 PENDAHULUAN

mempunyai sebaran yang mendekati sebaran normal. Dalam hal ini adalah PKM (penduga kemungkinan maksimum) bagi, ˆ ˆ adalah simpangan baku dari.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

LANDASAN TEORI. Secara umum, himpunan kejadian A i ; i I dikatakan saling bebas jika: Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

PENAKSIRAN. Penaksiran Titik. Selang Kepercayaan untuk VARIANSI. MA2181 ANALISIS DATA Utriweni Mukhaiyar 17 Oktober 2011

Uji apakah ada perbedaan signifikan antara mean masing-masing laboratorium. Gunakan α=0.05.

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET

Makalah ANALISIS REGRESI DAN REGRESI GANDA

Transkripsi:

4.7 TRANSFORMASI UNTUK MENDEKATI KENORMALAN Saat asumsi keormala tidak dipuhi maka kesimpula yag kita buat berdasarka suatu metod statistik yag mesyaratka asumsi keormala meadi tidak baik, sehigga mucul upaya utuk membuat kesimpula meadi lebih baik yaitu dega metrasformasika data shigga medekati keormala. Trasformasi data ii disaraka berdasrka pertimbaag teori atau betuk dta itu sediri ( dapat uga karea kedeaya). Secara teori, suatu data dapat dihitug sehigga medekati distribusi ormal dega trasformasi berikut: Skala asli Perhituga, y Proporsi, pˆ Korelasi, r Skala hasil trassformasi y Logit ( pˆ ) = Fisher s z(r) = pˆ log p + log r r Dalam bayak kasus, pemiliha trasormasi yag tepat tidaklah mudah sehigga ada beberapa tekik utuk meetukaya, diataraya adalah sebagai berikut: A. Peetua Trasformasi Haya Berdasarka Betuk Data Himpua trasformasi yag sagat bergua dalam kasus ii iebut himpua kekuata trasormasi. Kekuata trasformasi ii didiefiisika haya utuk variabel berilai positif, meskipu demikia kita dapat meambahka kostata tuggal terhadap kasus yag memuat variabel egatif, sehigga kekuata trasformasi tetap dapat diguaka. Misalka x merupaka observasi acak. Himpua kekuata trasformasi dituukka oleh parameter. Nilai yag diberika utuk meyataka sebuah trasformasi utama. Sebagai cotoh, perhatika x dega = -. Karea x - = /x, pemiliha dari ii berkorespodebsi

secara timbal balik dega trasformasi. Kita dapat mecari himpua trasformasi dega meerapka retag utuk kekuata x dari yag egatif sampai yag positif. Utuk = 0, kita defiisika x 0 = l x. barisa traformasi yag mugki adalah:, x - = /x, x 0 = l x, x /4 = x, x / = x, x, x 3, Saat data dalam betuk diagram titik marial atau histogram ilaiya terlalu lebar, maka kita harus meyusutkaya (aaog utuk keadaa sebalikya ). Hal ii aka dapat memperbaiki tigkat kesimetrisa data. Setelah kita mecoba betuk trasformasi yag sesuai, maka hasil trasformasiya tetap harus diui keormalaya dega membuatya dalam Q-Q plot, ika masih belum ormal kita dapat mecoba betuk trasformasi yag lai higga ditemuka yag palig sesuai. B. Peetua Trasformasi Berdasarka Iformasi dari Data da Faktor- Faktor di Luar Data (seperti peyederhaaa atau iterpretasi yag dimudahka) Metode aalisis sederhaa tersedia utuk memilih kkuata trasformasi. Kita awali dega memfokuska perhatia kita pada kasus uivariat. Box da Cox memperhatika himpua kekuata trasformasi yag sedikit dimodifikasi berikut: (5) Dega ilai kotiu utuk x > 0. Diberika observasi X,X,,X, peyelesaia Box-Cox memilih pedekata kekuata trasformasi dega mecari ilai yag memaksimumka fugsi ( ) ( ) l ( ) = l ( x x ) + ( ) l x (6)

Catat bahwa x () adalah seperti yag didefiisika pada (5) da (7) Adalah rata-rata observasi yag ditrasformasi. Setelah kita memakimumka (6) dega memperhatika parameter rata-rata da variasi populasi, maka suku pertama dari (6) merupaka kostata, yaitu logaritma atural dari fugsi likelihood ormal. Perhituga l() utuk ilai yag bayak lebih baik dikeraka dega megguaka komputer. Dega meggguaka komputer kita dapat membuat grafik l() vs sebaik peampila tabel pasaga (, l()), utuk mempelaari tigkah laku (sifat-sifat) yag dekat dega ilai maksimum ˆ. Sigkatya, ika = 0 (logaritma ormal) atau = ½ (akar kuadrat) medekati ˆ, maka salah satuya harus dipilih karea kesederhaaa betuk trasformasiya. Selai megguaka metode perhituga (6), beberapa statikawa meyaraka prosedur yag serupa dega meetuka ilai ˆ, dega membuat variabel yag baru Da kemudia meghitug varias sampel saat teradi variasi yag miimum, maka uga aka maksimum. Kometar: Kii telah diketahui bahwa trasformasi yag dihasilka dega memaksimumka l() dapat memperbaiki (medekati) keormala. Bagaimaapu uga tidak ada amia bahwa pmiliha yag terbaik 3

aka meghasilka himpua yag ditrasformasi yag cukup sesuai dega istribusi ormal. Hasil yag diperoleh dari trasformasi berdasarka (6) harus tetap diui utuk megetahui ada atau tidakya pelaggara asumsi keormala semetara. Hal ii megimplikasika bahwa ada tekik trasformasi lai dega kekuata yag sama yag bisa diguaka utuk medekati keormala. Setelah memahami kasus utuk uivariat, sekarag kita aka megembagkaya utuk kasus multivariat, kekuata trasormasi,, 3 haruslah dipilih utuk masig-masig variabel.,..., Misalka adalah kekuata trasformasi dari p karakteristik yag diukur. Masigmasig k dapat dipilih dega memaksimumka l k ( k ) ( k ) ( ) = l ( xk xk ) + ( k ) l x k (9) Dega x k, x k,, x k merupaka observasi pada variabel ke k, k =,,,p. Disii (0) Merupaka rata-rata aritmatik dari observasi yag telah ditrasformasi. Observasi multivariat ke- yag telah ditrasformasi adalah x ( ˆ) k ˆ x ˆ ˆ x = ˆ M ˆ x ˆ 4

Dimaa ˆ ˆ secara idividu. ˆ,,..., p adalah ilai yag memaksimumka persamaa (9) Prosedur trasformasi utuk medekati keormala pada observasi multivariat adalah sepada dega prosedur traformasi utuk medekati keormala pada tiap distribusi marialya. Meskipu keormala marial tidaklah cukup meami keormala dari diatribusi gabugaya, amu dalam peerapa praktisya hal ii sudah cukup baik. Jika tidak, kita harus memulaiya dega ilai ˆ ˆ ˆ,..., p yag diperoleh dega megguaka prosedur di atas da melakuka iterasi higga ditemuka himpua dari ilai = [ ˆ ˆ,..., ˆ p ], yag secara bersama-sama l( ˆ ˆ,..., ˆ p )= l S( ) + ( ) l xi + ( ) l x +... + ( p memaksimumka ) l x () p Dimaa S() adalah matriks kovaria yag dihitug dari x ( ˆ) k ˆ x ˆ ˆ x = ˆ M ˆ x ˆ J=,,, Memakimumka persamaa () pada hakikatya tidaklah lebih sulit dari memaksimumka persamaa tersebut secara iividu yag dapat dilihat pada persamaa (9), hal ii uga tidak memberika hasil yag 5

bear-bear lebih baik. Terdapat metode piliha yag berdasarka pada persamaa () da sepada dega memaksimumka fugsi likelihood multivariat atas µ,, da, igat kembali bahwa metode yag berdasarka persamaa (9) berkorespodesi dega memaksimumka fugsi likelihood uivariat ke-k atas µ k, σ kk, da k. fugsi likelihood dibagu atas dasar aggapa bahwa terdapat beberapa k. yag dapat membuat observasi k xk x =, =,,..., k berdistribusi ormal Cotoh : Perhatika kembali kasus pada cotoh soal omer, telah kita simpulka bahwa observasi tersbut tidak berdistribusi ormal, sehigga kita dapat mecoba metrasformasikaya supaya medekati ormal. Ita aka meetuka kekuata trasformasi () dari = -,0 sampai dega =,5, da megguaka ilai yag memakimumka fugsi l k Dega ( k ) ( k ) ( ) = l ( xk xk ) + ( k ) l x k Da Utuk itu kita aka mecari ilai l() utuk = -,0 sampai dega =,5. Kita haya aka meampilka perhituga utuk = -,0, sedagka 6

utuk ilai yag lai dikeraka dega cara yag serupa da hasilya aka itampilka dalam tabel. Utuk = -,0 dega batua program excell diperoleh Sehigga 4 4 (,0) (,0) l(,0) = l xk xk +,0 4 = - l[/4 (049,30)] + (-)(-00,3) = - l (48,3) + 00,6 = - (6, 78) + 00,6 = 70,5 4 ( ) ( ) Berikut disaika ilai l() utuk = -,0 sampai dega =,5 l() l() l() l x -.0 70.5-0.9 75.65-0.8 80.46-0.7 84.94-0.6 89.06-0.5 9.79-0.4 96.0-0.3 98.97-0. 0.39-0. 03.35 0.0 04.83 0. 05.84 0. 06.39 0.3 06.5 0.4 06.0 0.5 05.50 0.6 04.43 0.7 03.03 0.8 0.33 0.9 99.34.0 97.0. 94.64. 9.96.3 89.0.4 86.07.5 8.88 7

Berdasarka hasil di atas, dapat kita lihat bahwa pada saat ekitar 0.3 ilai l() meadi maksimum. Kita aka memilih megguaka = 0.5 utuk metrasformasika data pada soal. Sehigga data observasi x,,,, 4 aka kita ubah meadi x da diharapka aka berdistribusi ormal. Berikut isaika ilai dari x da x, =,,, 4 ; = 0.5 No. ove Radiasi (x ) 0.5 x N0. Ove Radiasi x = (x ) 0.5 x 0.5 x = 0.5 0.5 -.5 0.05 -. 0.09 -.8 3 0.03 -.34 3 0.8 -.39 4 0.05 -. 4 0.0 -.75 5 0.5 -.5 5 0.05 -. 6 0.0 -.75 6 0. -.65 7 0.5 -.5 7 0.08 -.87 8 0.09 -.8 8 0.05 -. 9 0.08 -.87 9 0.08 -.87 30 0.8 -.39 0 0.0 -.75 3 0.0 -.75 0.07 -.94 3 0.0 -.33 0.0 -.50 33 0. -.70 8

3 0.0 -.74 34 0.30 -.04 4 0.0 -.75 35 0.0 -.50 5 0.0 -.75 36 0.0 -.33 6 0.0 -.75 37 0.0 -.33 7 0.0 -.50 38 0.30 -.04 8 0.0 -.75 39 0.30 -.04 9 0.0 -.74 40 0.40-0.8 0 0.40-0.8 4 0.30 -.04 0.0 -.75 4 0.05 -. IV. kesimpula Pada pembahasa tekik-tekik statistik multivariat, aka bayak diasumsika bahwa stiap vektor observasi X berdistribusi ormal multivariat. Kesimpula yag diambil berdasarka tekik multivariat yag megasumsika keormala pada dataya aka meadi tidak kokoh (diraguka keberlakuaya) saat asumsi keormala multivariat pada data tidak terpeuhi. Oleh karea itu, meadi petig bagi kita utuk memplaari tetag distribusi ormal multivariat ii, yaitu megeai sifat-sifat yag dimilikiya agar kita dapat megetahui data yag kita olah memeuhi distribusi ormal atau tidak. Meaksir asumsi-asumsi keormala multivariat dapat dilakuka melalui peguia pada distribusi marial uivariat da bivariatya, karea pada umumya data yag memeuhi asumsi keormala pada distribusi marial uivariat atau bivariatya aka berbetuk ormal pada multivariatya. Adapu peguia keormala pada data uivariat diataraya dapat dilakuka dega megguaka pedekata keormala utuk distribusi samplig proporsi, Q-Q plot da megguaka batua program komputer melalui ui Shapiro-Wilks, sedagka peguia keormala pada data bivariat diataraya dapat dilakuka 9

dega meghitug titik-titik dalam kotur da membadigkaya dega teori peluag da megguaka Chi-square plot. Saat asumsi keormala tidak dipeuhi maka kesimpula yag kita buat berdasarka sesuatu metode statistika yag mesyaratka asumsi keormala meadi tidak baik, sehigga mucul upaya utuk membuat keimpula meadi lebih baik yaitu dega metrasformasika data sehigga medekati keormala. Trasformasi data utuk medekati keormala ii dapat ditetuka berdasarka betuk data serta faktor-faktor di luar data. 0