BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Bahan Ajar Matematika untuk Siswa SMP Berdasarkan Teori Belajar Ausubel

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL RISET PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MAZE ALFABET UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI KELAS 1 SD

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

Ida Mariati Hutabarat Jurusan Matematika FMIPA Universitas Cenderawasih. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng both quanttatve and qualtatve research and methods n a sngle study to understand research problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan menggunakan peneltan kombnas akan membuat pemahaman yang bak dalam suatu masalah peneltan apabla dbandngkan dengan peneltan tunggal. Peneltan kombnas dplh karena d dalamnya terdapat dua jens peneltan, yakn kualtatf dan kuanttatf. Jens kualtatf dgunakan untuk memperoleh hasl valdas dan mplementas produk. Sedangkan jens kuanttatf dgunakan untuk memaham proses valdas dan mplementas. B. Desan Peneltan Terdapat enam jens desan metode campuran yang dgunakan dalam mendapatkan nformas hasl uj coba, salah satunya embeded desgn (Cresswell, 2008: 557). Pemlhan embeded desgn ddasarkan pada pendapat Cresswell (2008: 557) adalah mengumpulkan data kuanttatf dan kualtatf secara smultan namun satu data merupakan data pendukung dar jens data yang lan. Peneltan n bertujuan untuk menghaslkan suatu bahan ajar berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbass masalah dan 54

lembar kerja sswa (LKS) berbass masalah pada mater lngkaran untuk sswa kelas VIII SMP. Desan peneltan yang dgunakan dalam peneltan n mengacu pada model ADDIE yang terdr dar lma tahap, yatu analyss (analss), desgn (desan), development (pengembangan), mplementaton (mplementas), dan evaluaton (evaluas). 1. Analyss (Analss) Pada tahap n dlakukan analss kebutuhan perangkat pembelajaran, analss kurkulum, dan analss karakterstk sswa. Adapun rncan tahap analss adalah sebaga berkut: a. Analss kebutuhan perangkat pembelajaran Analss n dlakukan dengan cara observas dan wawancara dengan guru matematka kelas VIII d SMP N 1 Kashan yang djadkan tempat peneltan terkat ketersedaan perangkat pembelajaran yang ada untuk mater lngkaran. Pemlhan kelas observas dlakukan menggunakan teknk sampel random melalu cara undan. b. Analss kurkulum Analss kurkulum dlakukan dengan cara mencermat mater pokok, kompetens nt (KI) dan kompetens dasar (KD) sesua dengan kurkulum 2013 yang berkatan dengan meter lngkaran kemudan menjabarkan menjad beberapa ndkator yang dgunakan sebaga dasar dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang akan dsusun. 55

c. Analss karakterstk sswa Analss n dlakukan dengan mengkaj teor tentang perkembangan kemampuan berpkr anak kelas VIII SMP serta observas dan wawancara secara terbuka dengan guru matematka kelas VIII d SMP N 1 Kashan sebaga acuan penyusunan perangkat pembelajaran mater lngkaran dengan pembelajaran berbass masalah yang dkembangkan. 2. Desan (Desgn) Tahap selanjutnya yang dlakukan penelt melput : a. Merancang perangkat pembelajaran Rancangan perangkat pembelajaran melput: 1) Rancangan RPP dengan pendekatan problem based learnng Penelt menyusun rancangan RPP dengan pendekatan problem based learnng berdasarkan urutan pembelajaran pada kajan teor tentang komponen RPP pada bab sebelumnya. 2) Rancangan LKS dengan pendekatan problem based learnng Penelt menyusun langkah-langkah menyapkan LKS dengan pendekatan problem based learnng pada mater lngkaran, selanjutnya penelt akan menerapkan langkah-langkah penulsan LKS dengan pendekatan problem based learnng yang memenuh kesesuaan mater, kesesuaan pendekatan dan model pembelajaran, kesesuaan dengan syarat: ddakts, konstruks, dan tekns. Rancangan LKS n dsesuakan dengan 56

struktur LKS yang telah dpaparkan dalam kajan teor pada bab sebelumnya. b. Mengumpulkan referens dan gambar-gambar yang relevan Pada langkah n, penelt mengumpulkan buku referens dan gambar-gambar atau lustras dalam menyusun perangkat pembelajaran. Buku referens dgunakan agar perangkat pembelajaran yang akan dhaslkan berpedoman, sedangkan gambar-gambar dgunakan untuk memvsualkan kejadan, permasalahan dan membuat tamplan perangkat pembelajaran terlhat lebh menark. c. Menyusun nstrumen penlaan perangkat pembelajaran Instrumen penlaan perangkat pembelajaran yang akan dsusun yatu lembar penlaan RPP untuk dosen ahl, lembar penlaan LKS untuk dosen ahl dan guru matematka, lembar observas (keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan problem based learnng) dan tes hasl belajar. Instrumen penlaan berbentuk angket berstruktur dan angket tdak berstruktur. Rncan nstrumen perangkat pembelajaran adalah sebaga berkut: 1) Penyusunan nstrumen penlaan RPP Sebelum proses penyusunan RPP, penelt terlebh dahulu menyusun nstrumen perangkat pembelajaran berupa lembar penlaan RPP berdasarkan kajan teor tentang komponen dan prnsp penyusunan RPP untuk dosen ahl yang akan dgunakan dalam penlaan RPP. Tujuan nstrumen n dbuat adalah untuk 57

mengukur tngkat kevaldan RPP sebelum dujcobakan kepada sswa SMP kelas VIII. 2) Penyusunan nstrumen penlaan LKS (a) Instrumen penlaan kevaldan LKS Sebelum proses penyusunan LKS, penelt terlebh dahulu menyusun nstrumen yang akan dgunakan dalam penlaan LKS berdasarkan kajan toer tentang komponen dan prnsp penyusunan dengan pendekatan berbass masalah untuk dosen ahl untuk mengukur tngkat kevaldan LKS dar aspek mater dan meda. (b) Instrumen penlaan kepraktsan LKS Penlaan kepraktsan LKS akan dlakukan dengan cara mewawancara sswa saat dan setelah perangkat pembelajaran dujcobakan terhadap sswa. Hasl wawancara akan dcatat dan danalss untuk perbakan perangkat pembelajaran. Dalam pewawancaraan kepada sswa menggunakan beberapa pertanyaan sebaga pedoman wawancara. (c) Instrumen penlaan keefektfan LKS Instrumen perangkat pembelajaran berupa penlaan tes hasl belajar dgunakan untuk menla keefektfan LKS setelah proses kegatan belajar mengajar mater lngkaran telah selesa Sebelum dgunakan, nstrumen-nstrumen n dvaldas terlebh dahulu oleh dosen ahl agar dperoleh nstrumen yang dapat untuk menla perangkat pembelajaran yang dsusun. 58

Instrumen penlaan n berbentuk angket berstruktur dan angket tdak berstruktur. 3. Pengembangan (Development) Pada tahap n kegatan yang akan dlakukan penelt dalam mengembangkan LKS adalah sebaga berkut : a. Pengembangan rancangan perangkat pembelajaran 1) RPP Pengembangan RPP dlakukan dengan menyesuakan urutan pembelajaran pada kajan teor tentang komponen RPP pada bab sebelumnya. Setelah RPP selesa dsusun, RPP dkonsultaskan kepada dosen pembmbng untuk mendapatkan masukan tentang kekurangan-kekurangan yang ada dalam RPP. 2) LKS Pengembangan LKS dlakukan dengan cara menyesuakan LKS dengan desan/struktur yang telah dpaparkan pada bab sebelumnya. Selanjutnya LKS yang telah selesa dsusun dkonsultaskan kepada dosen pembmbng untuk mendapatkan masukan tentang kekurangan-kekurangan yang ada dalam LKS. b. Penyuntngan perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang telah drancang pada tahap sebelumnya akan dsuntng dengan mengkaj ulang kajan teor agar perangkat pembelajaran dapat sesua dengan dasar tersebut dan kedua perangkat pembelajaran n menjad sngkron dengan bab sebelumnya. 59

c. Valdas Setelah penyusunan RPP dan LKS selesa tahap selanjutnya adalah valds/penlaan RPP dan LKS oleh valdator. Valdas dlakukan oleh dosen jurusan Penddkan Matematka Unverstas Neger Yogyakarta, yatu satu dosen ahl mater dan satu dosen ahl meda. Pada langkah n akan dperoleh nla dan kategor RPP dan LKS dar hasl penlaan RPP dan LKS oleh ahl mater dan ahl meda. Tujuan dar valdas adalah untuk memperoleh penlaan, masukan dan saran untuk perbakan dan penyempurnaan RPP dan LKS sehngga akan dperoleh produk RPP dan LKS yang terhndar dar kesalahan agar RPP dan LKS layak dujcobakan. d. Revs Setelah RPP dan LKS dvaldas dan dnla kevaldannya oleh ahl mater dan ahl meda, tahap selanjutnya dlakukan revs atau perbakan seperlunya terhadap RPP dan LKS sesua masukan dan saran para ahl. Setelah RPP dan LKS dperbak maka RPP layak dgunakan dan LKS layak untuk dujcobakan. 4. Implementas (Implementaton) Setelah RPP dan LKS dnyatakan layak oleh ahl mater dan ahl meda, penelt melakukan mplementas dalam pembelajaran yatu melaksanakan RPP dan mengujcobakan LKS kepada sswa kelas VIII SMP N 1 Kashan. Pada tahap mplementas akan dperoleh data keefektfan LKS. Data keefektfan LKS dperoleh dar hasl tes hasl belajar. 60

5. Evaluas (Evaluaton) Evaluas yang dlakukan adalah dengan mengalss data hasl penlaan RPP oleh dosen ahl, penlaan LKS oleh dosen ahl dan guru, penlaan observas keterlaksanaan pembelajaran dan hasl tes tertuls yang dlakukan oleh sswa. Selanjutnya RPP dan LKS drevs kembal sesua tanggapan guru, sehngga LKS dapat dgunakan kembal dalam proses pembelajaran. C. Subjek Peneltan Subjek peneltan n adalah sswa kelas VIII SMP N 1 Kashan sebanyak 32 sswa. Sswa akan d wawancara pada saat menggunakan LKS dan sswa akan mengerjakan tes tertuls setelah mengkut pembelajaran menggunakan LKS. D. Waktu dan Tempat Peneltan Implementas RPP dan LKS dlakukan pada 29 Maret hngga 8 Aprl 2016 d SMP N 1 Kashan. RPP yang akan dterapkan sebanyak 3 RPP dtambah 1 RPP untuk tes hasl belajar. Sedangkan LKS terdr dar 3 lembar kegatan yang dsesuakan pada kompetens dasar, sehngga setap lembar kegatan menyelesakan satu kompetens dasar. E. Instrumen Peneltan Dalam peneltan n, nstrumen yang dgunakan penelt adalah sebaga berkut : 1. Instrumen untuk mengukur kevaldan RPP Lembar penlaan ahl mater n dberkan kepada 1 dosen ahl mater untuk menla RPP, yang selanjutnya djadkan dasar dalam 61

menentukan kevaldan RPP. Penlaan ahl mater n bertujuan untuk mengetahu komentar dan saran perbakan dar ahl mater yang selanjutnya dgunakan sebaga bahan pertmbangan dalam perbakan RPP. Lembar penlaan untuk ahl mater n dsusun dalam 41 butr penlaan berbentuk dengan 5 alternatf jawaban yatu sangat bak (5), bak (4), cukup (3), kurang (2) dan sangat kurang (1). RPP dkatakan layak apabla memperoleh skor mnmal 140 dar total skor 205 atau berada dalam krtera mnmal bak. 2. Instrumen untuk mengukur kevaldan LKS a. Lembar penlaan LKS untuk ahl mater Lembar penlaan ahl mater n dberkan kepada 1 dosen ahl mater untuk menla LKS, yang selanjutnya djadkan dasar dalam menentukan kevaldan LKS. Penlaan ahl mater n bertujuan untuk mengetahu komentar dan saran perbakan dar ahl mater yang selanjutnya dgunakan sebaga bahan pertmbangan dalam perbakan LKS dan mengetahu layak tdaknya LKS dujcobakan d sekolah. Penlaan ahl mater terdr dar beberapa aspek yatu aspek kualatas meter LKS, aspek kesesuaan LKS dengan syarat ddaktk, aspek kesesuaan LKS dengan syarat konstruks, dan kesesuaan LKS dengan pendekatan pembelajran berbass masalah. Lembar penlaan untuk ahl mater n dsusun dalam 20 butr penlaan berbentuk dengan 5 alternatf jawaban yatu sangat bak 62

(5), bak (4), cukup (3), kurang (2) dan sangat kurang (1). LKS dkatakan vald apabla memperoleh skor mnmal 69 dar total skor 100 atau berada dalam krtera mnmal bak. b. Lembar penlaan LKS untuk ahl meda Lembar penlaan ahl meda n dberkan kepada 1 dosen ahl meda untuk menla LKS. Penlaan ahl meda n bertujuan untuk mengetahu komentar dan saran perbakan dar ahl meda yang selanjutnya dgunakan sebaga bahan pertmbangan dalam perbaakan LKS dan mengetahu layak tdaknya RPP dgunakan dan LKS dujcobakan d sekolah. Penlaan ahl meda dlhat dar aspek kesesuaan LKS dengan syarat tekns. Lembar penlaan ahl meda n dsusun dalam 12 butr penlaan dengan 4 alternatf jawaban yatu sangat bak (5), bak (4), cukup (3), kurang (2) dan sangat kurang (1). LKS dkatakan vald apabla memperoleh skor mnmal 109 dar total skor 160 atau berada dalam krtera mnmal bak. 3. Instrumen untuk mengukur kepraktsan LKS Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dkatakan prakts dlhat dar beberapa aspek, antara lan: kejelasan kata/stlah/kalmat, kejelasan tulsan yang tercetak, kejelasan gambar, kejelasan soal, kejelasan smbol dan lambang, dan kejelasan langkah-langkah. Hasl pengamatan observer terhadap LKS yang dgunakan sswa menunjukkan bahwa LKS tersebut dapat dgunakan dengan revs atau tanpa revs berdasarkan fakta yang dperoleh dar wawancara dengan menggunakan 63

beberapa pertanyaan yang dajukan kepada sswa terkat aspek-aspek tersebut. 4. Instrumen untuk mengukur keefektfan LKS Untuk menyatakan suatu produk efektf dapat dlhat dar beberapa komponen, msalnya hasl belajar sswa, aktvtas sswa dan kemampuan sswa dalam matematkam msalkan berpkr kreatf (Rochmad, 2012: 71). Pada hal n penuls mengangkat nstrumen berupa soal tes tertuls tes tertuls dlakukan pada akhr pembelajaran menggunakan LKS kepada 32 sswa kelas VIII B SMP untuk mengetahu hasl belajar sswa setelah menggunakan LKS yang telah dkembangkan. Soal tes tertuls n terdr dar 10 soal plhan ganda dan 2 soal uraan. Dar soal tes tertuls n dketahu persentase ketuntasan belajar klaskal untuk menentukan krtera keefektfan LKS. LKS dkatakan efektf apabla ketuntasan klaskal sswa melebh 60% atau berada dalam krtera mnmal bak. F. Jens Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n terdr dar : 1. Data kualtatf mengena: a. Kepraktsan RPP dan LKS yang dkembangkan. b. Bagamana penerapan pendekatan berbass masalah dalam mengembangkan RPP dan LKS berupa catatan pembmbng, dosen ahl dan observer. 64

2. Data kuanttatf mengena: a. Kevaldan RPP yang dkembangkan yatu skor hasl penlaan RPP oleh ahl mater. b. Kevaldan LKS yang dkembangkan yatu skor hasl penlaan LKS oleh ahl mater dan ahl meda. c. Keefektfan LKS yang dkembangkan yatu : persentase hasl tes hasl belajar yang dkerjakan oleh sswa. G. Teknk Analss Data Langkah-langkah dalam menganalss krtera kualtas LKS yang dkembangkan yatu terdr dar aspek kevaldan, kepraktsan, dan keefektfan adalah sebaga berkut: 1. Analss kevaldan RPP Kevaldan RPP danalss dengan dua teknk analss, yatu kualtatf dan kuanttatf. a. Analss kevaldan RPP secara kualtatf Analss data ddasarkan pada catatan, saran dan revs dar penelt, pembmbng, ahl mater, ahl meda, guru dan observer. Data n dkumpulkan, ddaftar dalam tabel, dkelompokkan sesua kategor. Adapun kategor yang dmaksud adalah gambar, s, soal, tngkat kesultan, redaks, penataan/format. Setelah dkategorkan, catatan revs drngkas dan dmplementaskan dalam pengembangan 65

b. Analss kevaldan RPP secara kuanttatf Data kevaldan RPP dperoleh dar hasl penlaan RPP oleh ahl mater, data yang dperoleh akan danalss secara kuanttatf untuk mengetahu knerja kevaldan RPP. Langkah-langkahnya adalah sebaga berkut: a. Tabulas data hasl penlaan RPP oleh ahl dengan mengubah data kuanttatf menjad data kuantlatf dengan pedoman sebaga berkut: Tabel 5 Pedoman Penskoran Lembar Penlaan RPP untuk Ahl Kategor Sangat bak 5 Bak 4 Cukup 3 Kurang 2 Sangat kurang 1 Skor X b. Menghtung skor total,, dan Sb berdasarkan tabulas data c. Mengkonvers skor total menjad data kualtatf berdasarkan krtera penlaan berkut : Tabel 6 Konvers Skor Data Kuanttatf menjad Data Kualtatf Rentang Skor Nla Kategor X X 1, 80Sb A Sangat bak X 0,60Sb X X 1, 80Sb B Bak X 0,60Sb X X 0, 60Sb C Cukup bak X 1,80Sb X X 0, 60Sb D Kurang bak X X 1, 80Sb E Sangat kurang bak (Eko Putro Wdoyoko, 2009:242) 66

Keterangan : X : skor total X : rata-rata deal X 1 (skor maksmum deal + skor mnmum deal) 2 Sb : smpangan baku deal Sb 1 (skor maksmum total skor mnmum deal) 6 RPP yang dkembangkan dkatakan memlk kevaldan yang bak jka mnmal tngkat kevaldan yang dcapa masuk dalam kategor cukup bak. Selan tu jka kevaldan mnmal mencapa kategor cukup bak maka RPP layak untuk dujcobakan. 2. Analss kevaldan LKS Kevaldan LKS danalss dengan dua teknk analss, yatu kualtatf dan kuanttatf. a. Analss kevaldan LKS secara kualtatf Analss data dlakukan sama dengan langkah-langkah analss kevaldan LKS secara kualtatf. b. Analss kevaldan LKS secara kuanttatf Data kevaldan LKS dperoleh dar hasl penlaan LKS oleh ahl mater dan hasl penlaan oleh ahl meda, data yang dperoleh akan danalss secara kuanttatf untuk mengetahu knerja kevaldan LKS dengan langkah-langkah sepert menganals kevaldan RPP. Semakn kategor mendekat sangat bak, hal tu berart perangkat pembelajaran semakn sesua dengan ketentuan yang 67

seharusnya. Sealnjutnya, LKS yang dkembangkan dkatakan memlk kevaldan yang bak jka mnmal tngkat kevaldan yang dcapa masuk dalam kategor cukup bak. Selan tu jka kevaldan mnmal mencapa kategor cukup bak maka LKS layak untuk dujcobakan. 3. Analss Kepraktsan LKS Data kepraktsan LKS yang dperoleh dar data hasl pelaksanan pembelajaran oleh penelt dan observer akan danalss secara kualtatf untuk mengetahu krtera kepraktsan LKS. Data kualtatf tersebut danalss secara deskrptf kualtatf menggunakan metode perbandngan tetap, yatu membandngkan suatu wawancara, catatan atau dokumen pada suatu pertemuan dengan pertemuan yang lan. 4. Analss keefektfan LKS Data keefektfan LKS yang dperoleh dar hasl penlaan keterlaksanan pembelajaran oleh observer akan danalss secara kuanttatf untuk mengetahu krtera keefektfan LKS. Langkahlangkah yang dlakukan adalah sebaga berkut: a. Analss hasl tes tertuls Data kepraktsan LKS yang dperoleh dar hasl tes tertuls. Hasl tes tertuls dkoreks dan dnla berdasarkan pedoman penskoran yang telah dtentukan. Langkah-langkah yang dlakukan adalah sebaga berkut. 1) Menghtung nla yang dperoleh masng-masng sswa sesua dengan pedoman penskoran untuk menentukan ketuntasan 68

belajar ndvdu. Ketuntasan belajr ndvdu untuk SMP N 1 Kashan mnmal 75. 2) Nla dar hasl tes tertuls dhtung rata-ratanya dengan cara yatu : x x n Keterangan : x x n : rata-rata nla tes tertuls : jumlah nla tes tertuls seluruh sswa : banyak sswa 3) Mengubah nla rata-rata menjad nla kualtatf kemudan dklasfkaskan berdasarkan krtera dengan menggunakan acuan pada tabel berkut. Tabel 7 Krtera Hasl Belajar sswa Nla kuanttatf Nla huruf Krtera (angka) x 85 A Sangat bak 75 x 85 B Bak 65 x 75 C Cukup 45 x 65 D Kurang x 45 E Sangat kurang Berdasarkan hasl belajar sswa, LKS dkatakan efektf dalam pembelajaran jka mnmal hasl belajar sswa mnmal memperoleh nla 75 atau berada dalam kategor bak. Setelah dlakukan analss untuk menentukan krtera kuanttatf hasl belajar sswa selanjutnya dlakukan analsss ketuntasan belajar dengan langkah-langkah seabga berkut: 69

(a) Menghtung persentase ketuntasan belajar secara klaskal dengan cara: p (b) Selanjutnya krtera ketuntasan belajar secara klaskal mengacu pada tabel berkut : Tabel 8 Krtera Ketuntasan Belajar Klaskal Nla Krtera Persentase Ketuntasan huruf p 80 A Sangat bak 60 p 80 B Bak 40 p 60 C Cukup 20 p 40 D Kurang p 20 E Sangat kurang (Eko Putro Wdoyoko, 2009:242) Keterangan : p : persentase ketuntasan belajar klaskal Dalam peneltan n, LKS yang dkembangkan dkatakan efektf jka mnmal persentase ketuntasan belajar klaskal tes tertuls mencapa krtera bak. 70