Matematika Eigenface Menggunakan Metrik Euclidean

dokumen-dokumen yang mirip
Dekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB I PENDAHULUAN. suatu komputer digital [12]. Citra digital tersusun atas sejumlah elemen.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

PENGENALAN JENIS-JENIS IKAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN MODEL DATA RESPON BERGANDA BERULANG DARI SEBARAN NORMAL BAKU, LOGNORMAL, DAN GAMMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 DAFTAR REVIEWER

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 2 LANDASAN TEORI. fungsi f(x,y), dimana x dan y merupakan spatial koordinat, dan tingkatan aplitude

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

PENGARUH EKSPRESI WAJAH TERHADAP KEBERHASILAN KLASIFIKASI GENDER BERBASIS PCA-LDA

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

ANALISIS KEMIRIPAN POLA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

BAB 2 LANDASAN TEORI

FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA VIOLA JONES DALAM PENERAPAN COMPUTER VISION

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

Pengenalan Tanda Tangan Dengan Metode Principal Component Analysis (PCA) Dan Jaringan Syaraf Tiruan (JST)

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

STUDI PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN ALAT TEODOLIT DIGITAL DAN MANUAL: STUDI KASUS PEMETAAN SITUASI KAMPUS KIJANG

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/

BAB 2 ANALISIS ARUS FASA PADA KONEKSI BEBAN BINTANG DAN POLIGON UNTUK SISTEM MULTIFASA

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

Transkripsi:

Matematka Egenface Menggunakan Metrk Eucldean 6 Ben Utomo Sekolah ngg eknolog Bontang, Indonesa Abstract Salah satu sstem pengenalan wajah (face recognton) adalah metode egenface. Metode n bekerja dengan cara memberkan bobot pada selsh suatu ctra wajah dengan rata-rata ctra wajah, rata-rata ctra dperoleh dengan cara mengambl rata-rata dar suatu hmpunan ctra wajah. Hmpunan tranng adalah hmpunan ctra dmana rata-rata ctra dhtung. Pengenalan wajah bekerja dengan cara proyeks lnear ctra wajah menjad ctra wajah berdmens rendah dan pembobotan selsh ctra wajah yang berkatan dengan suatu hmpunan egenvector. Jka selsh (bobot) ctra dbawah ambang batas yang dberkan maka ctra dkenal sebaga wajah yang dkenal, sebalknya jka bobot tdak dbawah ambang batas maka ctra wajah dklasfkaskan sebaga wajah tdak dkenal atau bukan wajah. Untuk membandngkan ctra dplh metrk Eucldean. Keywords: egenface, egenvector, metrk Eucldean, face recognton PENDAHULUAN Latar Belakang Sebuah ctra jka dnyatakan secara vsual menggunakan montor atau alat elektronk lan merupakan kumpulan dar elemen-elemen yang dsebut pxel (pcture element). Nla setap pxel yang menentukan warna pxel merupakan komponen pentng dalam memvsualsas setap ctra dgtal. Selanjutnya bsa juga dpandang bahwa nla setap pxel tersebut sebaga elemen pada suatu matrks, sehngga setap ctra dgtal merupakan sebuah matrks besar dengan ukuran matrks bergantung pada ukuran ctra dgtal tersebut. Sebuah ctra wajah mempunya karakterstk khusus dbandngkan dengan ctra lan. Pada suatu proses pengenalan ctra wajah ada beberapa metode yang dkembangkan. Metode yang palng sederhana mengena pengenalan wajah adalah mengubah ctra wajah dalam hal n ctra abu-abu (greyscale) menjad vektor matrks. Ctra sebaga matrks berukuran N N Ctra matrks berukuran N 2 Makalah dpresentaskan dalam Semnar Nasonal Matematka dan Penddkan Matematka dengan tema Matematka dan Penddkan Karakter dalam Pembelajaran pada tanggal 3 Desember 20 d Jurusan Penddkan Matematka FMIPA UNY

Akbatnya teor-teor yang berlandaskan matrks bsa dlakukan pada pendekatan n. Selanjutnya ctra adalah matrks. Rumusan Masalah Masalah akan muncul karena matrks yang dhaslkan mempunya dmens yang sangat tngg. Gambaran ukuran atau dmens matrksnya adalah sebaga berkut. Msalkan ctra wajah yang akan dproses mempunya ukuran 28 28 pxel. Ketka ctra tersebut djadkan dalam bentuk matrks maka dperoleh sebuah matrks dengan ukuran 28 28. Berdasarkan pendekatan yang dlakukan maka dperoleh vektor (matrks kolom) berukuran (28) 2 yatu 6384. Untuk menghndar penggunaan matrks dengan dmens yang tngg dlakukan pemetaan data matrks tersebut menjad matrks dengan dmens yang rendah. Selanjutnya adalah mencar cara bagamana membuat pemetaan dar matrks berdmens tngg menjad matrks berdmens rendah sehngga menghndar kerja dengan beban data yang sangat tngg tersebut. ujuan dan Manfaat Peneltan Peneltan yang dlakukan secara umum bsa bermanfaat pada proses dentfkas wajah pada kamera dgtal serta perangkat lunak yang bekerja dengan menggunakan wajah, bsa berguna pada masalah keamanan komputer atau peralatan sejens msalkan sstem sbsens dgtal berdasarkan wajah serta kegunaan lan. Namun pada tulsan n tujuan yang ngn dcapa adalah menemukan dasar matematka yang bak serta teor-teor yang mendukungnya sehngga mempunya penjelasan yang bak pada penggunaan matematka dalam perkembangan teknolog terkn dengan kajan yang sederhana. Harapan supaya peneltan n bsa bermanfaat bag pembelajaran matematka secara umum khususnya tentang matrks dan penggunaan perangkat lunak untuk belajar matematka dengan berbekal pengetahuan matematka yang mungkn tdak terlalu kompleks bsa terwujud. MEODE PENELIIAN Peneltan n menggunakan subjek utama ctra wajah terbatas pada ctra abu-abu dengan beberapa konds yang harus dpenuh yatu ukuran semua ctra wajah harus sama serta poss wajah pada ctra harus dtengah (center), terdapat tepat satu wajah pada ctra masukan (nput), ctra wajah tampak muka dar depan (frontal vew), serta wajah tdak dalam poss mrng atau berotas ketka dambl ctranya. Semnar Nasonal Matematka dan Penddkan Matematka M 45

Dberkan Γ yatu suatu vektor berukuran N 2 yang berkorespondens dengan ctra wajah berukuran N N. Idenya adalah menyatakan Γ ( = Γ mean face) menjad suatu ruang berdmens rendah berkut: ˆ mean = w u + w u +... + w u 2 2 k k dengan Komputas Egenface 2 k << N Metode yang dplh adalah metode egenface atau Prcpal Component Analyss (PCA). Berkut adalah langkah-langkah yang dperlukan dalam menghtung egenface secara komputas. Langkah Bentuk tranng sets : I,...,, I I 2 M yatu hmpunan ctra wajah (sangat pentng bahwa ctra wajah harus pada poss terpusat dan ukurannya harus sama). Langkah 2 Nyatakan setap ctra wajah I sebaga vektor Γ Langkah 3 Htung rata-rata vektor ctra wajah Ψ : dengan Langkah 4 Ψ = M M = Γ Kurangkan ctra wajah Γ dengan rata-rata Ψ atau Langkah 5 Htung matrks kovarans C dengan: C = M M n= n n = AA 2 2 ( N N matrks) = Γ Ψ Langkah 6 Dengan A =... ] (matrks N M [ 2 M Htung egenvector u dar matrks AA 2 ) Matrks AA ukurannya sangat besar sehngga membuat keadaan menjad tdak prakts. Langkah6. Dberkan matrks Langkah6.2 A A (matrks M M ) Semnar Nasonal Matematka dan Penddkan Matematka M 46

Htung egenvektor v dar Berkut n hubungan antara A A dengan cara menyelesakan A Av = μv us dan v A Av = μ v AA Av = μ Av CAv Av = μ atau μ Cu = u dengan u = Av Demkan, A A dan Egenvektor yang berkatan sepert: Dperhatkan bahwa. AA bsa palng banyak hngga 2. A A AA mempunya egenvalue yang sama serta u = Av. 2 N egenvalue dan egenvektor bsa palng banyak hngga M egenvalue dan egenvektor 3. nla M egenvalue dar A A (sepanjang dengan egenvektor yang berkatan) berkatan dengan M egenvalue terbesar dar berkatan dengan nla egenvektornya). Langkah 6.3 Htung M egenvektor terbak dar AA : u = Av (pentng: normalsas u sehngga u = ) Langkah 7: Jaga hanya K egenvektor (berkatan dengan K egenvalue terbesar). AA (sepanjang HASIL PENELIIAN DAN PEMBAHASAN(5 halaman) Berkut adalah hasl peneltan dan pembahasan Langkah Ctra wajah yang akan dpaka untuk membentuk tranng set. Semnar Nasonal Matematka dan Penddkan Matematka M 47

ranng Set Setap ctra wajah tersebut berukuran sama yatu 2 92. Pada tulsan n, dbentuk.tranng set sejumlah 2 ctra wajah. Dperoleh tranng set { I, I I } 2 3,..., 0. Dengan menggunakan Matlab maka dperoleh tranng set berupa hmpunan matrks ctra wajah tersebut. ranng Set ernornalsas Langkah 2 Selanjutnya menyusun matrks kolom atau vektor Γ berdasarkan ctra wajah I, yatu dengan membentuk hmpunan { Γ, =,2,...,0}. Hal tersebut bsa dlakukan dengan cara Semnar Nasonal Matematka dan Penddkan Matematka M 48

sebaga berkut. Bentuk matrks I yatu transpose matrks I. Selanjutnya bentuk matrks Γ dengan menggunakan Matlab dengan cara membentuk matrks B () untuk =,2,3,...,0304 dar matrks I sehngga dperoleh: ( )] Langkah 3 Selanjutnya dhtung rata-rata vektor ctra wajah Ψ : dengan Ψ = 2 2 = Γ Γ = [ B. Ctra Rata-Rata Langkah 4 Kurangkan ctra wajah Γ dengan rata-rata Ψ atau n dperoleh matrks untuk =,2,..., 2 Langkah 5 Htung matrks kovarans C dengan: C = 2 2 n= n n = AA Dengan A =... ] [ 2 2 = Γ Ψ sehngga pada langkah Dengan mengkut prosedur dar metode yang dgunakan dperoleh egenface berkut n. Semnar Nasonal Matematka dan Penddkan Matematka M 49

Egenfaces Karena setap ctra wajah merupakan vektor data maka egenface sebenarnya merupakan egenvektor untuk setap egenvalue yang bersesuaan. Selanjutnya desan tersebut dcoba dengan menggunakan masukan menggunakan wajah asl dar orang yang ctra wajahnya merupakan salah satu yang berada pada tranng set. Berkut adalah contohnya: Ctra Rekonstruks Ctra Masukan 0 20 30 40 50 60 70 80 90 00 0 20 40 60 80 Dengan menggunakan metrk Eucldean dperoleh perbandngan ctra masukan dengan ctra yang dkonstruks melalu egenface sebaga berkut: Semnar Nasonal Matematka dan Penddkan Matematka M 50

2000 Bobot Ctra Wajah Masukan 5000 Jarak Eucldean Ctra 000 0 0000-000 -2000 5000-3000 -4000 0 2 4 6 8 0 2 0 0 2 4 6 8 0 2 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan paparan tersebut maka bsa dambl beberapa kesmpulan dan saran yang bsa dgunakan untuk kegatan peneltan lebh lanjut. Kesmpulan Pendekatan analss ctra menggunakan matrks dalam hal n menggunakan Matlab bsa mengeksploras sfat matrks lebh banyak yang sebenarnya adalah analss ctra dgtal. Sehngga pembelajaran matrks yang selalu terkat dengan susunan angka bsa lebh berkembang dengan bahasan menggunakan ctra dgtal. Beberapa teor mash memerlukan pengembangan lebh lanjut sehngga aspek matemats dar pengolahan ctra dgtal bsa lebh terlhat dengan menggunakan bahasa yang sederhana. Saran Hasl yang dperoleh tersebut mash sangat sederhana dengan banyak asums yang dpaka sehngga memerlukan beberapa penyempurnaan dantaranya:. untuk membandngkan dua ctra wajah bsa menggunakan metrk yang lan dan haslnya bsa dbandngkan, msalkan metrk Hausdorff dan metrk Mahalanobs. 2. cara pengamblan ctra wajah juga bsa dbuat beberapa jens, termasuk ekspres dan tdak perlu frontal vew. 3. kajan datas baru sebatas pada ctra secara umum, perlu kajan lebh lanjut msalkan anatom atau geometr wajah termasuk poss mata, mulut, hdung dan sebaganya sehngga harapannya bsa berhasl lebh maksmal. Semnar Nasonal Matematka dan Penddkan Matematka M 5

DAFAR PUSAKA [] L.F. Chen, HY Lao, JC Len, dan CC Han,(2000), Why Recognton n a Statstcs Base-Face Recognton System Should be Based on he Pure Face Porton: a Probablstc Decson Based Proof, Unverstas Chao ung, awan. [2] Gonzales,R.C., Dgtal Image Processng Usng Matlab, Prentce Hall, Upper Saddle Rver, New Jersey,2005 [3] Maro I. Chachon, (2009), State he Art Of Face Recognton, I ech Educaton and Publshng, Venna, Austra [4] M. urk dan A. Pentland, Egenface for Recognton, Journal of Cogntve Neuroscence, vol. 3, No., pp. 7-86, 99 [5] R.Gross, Janbo Sh, J.Cohn, (200), Qua Vads Face Recognton, Carnege Mellon Unversty, Pennsylvana [6] S. Nanavat, M.heme, R. Nanavat, (2002), Bometrcs: Identty Verfcaton n a Networked World, John Wley and Sons, Canada [7]SOBERANO,L,A.,he Mathematcal Foundaton of Image Compresson, Unversty of North Carolna at Wlmngton, North Carolna,2000 [8] Weny Zhao, (2006), Face Processng : Advanced Modellng and Methods, Elsever Inc [9] http://www.cl.cam.ac.uk Semnar Nasonal Matematka dan Penddkan Matematka M 52