PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

dokumen-dokumen yang mirip
Solusi Treefy Tryout OSK 2018

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

= mv Momentum akhir setelah tumbukan pertama:

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

BAHAN KUIS PRA-UTS MEKANIKA, Oktober 2011

BAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8.

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

TERMODINAMIKA TEKNIK II

Persamaan Schrödinger dalam Matriks dan Uraian Fungsi Basis

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Diberikan sebarang relasi R dari himpunan A ke B. Invers dari R yang dinotasikan dengan R adalah relasi dari B ke A sedemikian sehingga

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam

INSTANTON. Casmika Saputra Institut Teknologi Bandung

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

Kecepatan atom gas dengan distribusi Maxwell-Boltzmann (1) Oleh: Purwadi Raharjo

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

BAB V MOMENTUM ANGULAR Pengukuran Simultan Beberapa Properti Dalam keadaan stasioner, momentum angular untuk elektron hidrogen adalah konstan.

Soal Latihan Mekanika I. (3-11 November 2011)

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

Bab 2 Tinjauan Pustaka

USAHA DAN ENERGI DALAM ELEKTROSTATIKA

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )

Soal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 jam

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP

BAB II LANDASAN TEORI

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR

B C D E... 2h g. =v 2h g T AB. B, y. = 2 v' =2e v 2h T BC

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

Oleh: Sudaryatno Sudirham

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

PEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

DINAMIKA LINEAR Teori Singkat Hukum-hukum Newton tentang Gerak Gaya-gaya yang sering dijumpai dalam persoalan mekanika: maksimum

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN KABUR (Fuzzy Number Max-Plus Algebra) INTISARI ABSTRACT

TEOREMA ELIMINASI CUT PADA SISTEM LOGIKA FL gc DAN FL w,gc

CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB II LANDASAN TEORI

METHODIST-2 EDUCATION EXPO 2016

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

KONSTRUKSI KODE CROSS BIFIX BEBAS TERNAIR BERPANJANG GENAP UNTUK MENGATASI MASALAH SINKRONISASI FRAME

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pembatas Common Due-Date

BAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK 2-LEVEL. Model hirarki 2-level merupakan model statistik yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

Lampiran 1. Rancangan Pintu Air dari Bahan Fiberglass

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan

Bilangan Kromatik Lokasi n Amalgamasi Bintang yang dihubungkan oleh suatu Lintasan

Model Produksi dan Distribusi Energi

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN

KARAKTERISTIK VARIASI HARIAN KOMPONEN H GEOMAGNET STASIUN PENGAMAT GEOMAGNET BIAK

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

Impuls dan Momentum By. Aan S. Arcadie

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Kompresor Pada Sistem Pengkondisian Udara Dengan Pre-Cooling

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Transkripsi:

PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan oentu angular elektron kedua adalah, besar oentu angular total dari siste gabungan dua elektron adalah : (9.) (9.) Koponen dala arah z dari oentu angular total dari siste gabungan dua elektron adalah : Pada kasus bahwa hitung koutatornya. z z z (9.3) tidak kout dengan isalnya. Untuk lebih jelasnya ari kita z, z, z, z, z, 39

, z i yx x y (9.4) Dala rangka untuk enetapkan bahwa seperangkat nilai eigen,,, adalah bilangan-bilangan kuantu yang baik (good quantu nubers), aka harus kita tunjukkan bahwa epat operator z, z,, adalah operatoroperator yang satu sana lain saling kout atau berupa Coplete Set of Couting Operators ( CSCO ).,,,,,, z z z z z z (9.5) koutator, dan, sudah kita buktikan sebelunya karena z z z siste koordinat tidak bergantung pada siste koordinat., Z Contoh : Z Dengan alasan yang saa seluruh koutator pada persaaan diatas saa dengan nol atau operator z, z,, adalah kout. Bilaana kita engukur dan yang sebelu pengukuran keadaannya dinyatakan oleh, setelah pengukuran keadaannya akan berubah yaitu siste berada di sebelah kiri keadaan seula. Untuk enunjukkan bahwa,,, adalah bilangan-bilangan kuantu yang baik, kita harus ebuktikan bahwa siste,,, adalah seperangkat operator-operator kout yaitu : dan, (9.6), (9.7) Mari kita buktikan koutator tersebut!,,,,, 4

,,, z z, z, z B. Representasi Gandeng dan Tak Gandeng (Coupled and Uncoupled) (9.8) : Gabar 9. Representasi Gandeng dengan... = (9.9) atau equivalen dengan : Y,, Y, (9.) dengan, adalah koordinat untuk elektron pertaa dan, adalah koordinat untuk elektron kedua dan digabarkan sebagai berikut : 4

z Θ Θ β y Φ x Φ Gabar 9.3 Koordinat angular untuk partikel dan : z z z (9.) (9.) (9.3) (9.4) Penjulahan hanya dapat berjalan eliputi bilangan kuantu dan. Pebatasan + = berasal dari persaaan dan orthogonalitas dari keadaan. Persaaan dapat dituliskan kebali sebagai berikut : (9.5) C dengan C adalah koefisien dan dinaakan koefisien clebsch Gordan. C. Representasi Koordinat Kita telah enuliskan untuk enyatakan vektor dari operator dan. Representasi koordinat keadaan diberikan oleh proyeksinya 4

, Y,. (9.6) Dengan cara yang saa representasi koordinat dari keadaan capuran diberikan oleh proyeksinya: Y Y (9.7) dengan cara ini representasi koordinat dari pers (9.4) adalah (9.8) C Y, Y, D. Harga Moentu Sudut Siste Dua Elektron : z = z + z (9.9) Harga aksiu yang dapat diiliki oleh siste itu adalah : atau equivalen dengan ax = ax + ax (9.) (9.) ax jelas bahwa dari variasi harga bilangan kuantu oentu angular total dapat diasusikan harga aksiunya ( ax ) saa dengan ax (9.) harga harga oentu angular total berurutan dari ax ax enurun hingga harga iniunya. Mungkin anda bertanya berapa harga iniunya? : in (9.3) 43

Relasi tersebut dipenuhi bila kita abil in. Dengan cara ini kita teukan harga dari yang berkaitan dengan siste dua elektron dengan asing asing harga adalah, dan yaitu : (9.4) in,..., Pada kasus yang kita bahas yaitu siste dua elektron dengan satu elektron p ( =) dan satu lagi elektron d ( = ). Siste tersebut epunyai harga-harga oentu angular total salah satu dari harga =,, 3. Harga-harga itu berasal dari pers.(9.4) dengan easukkan Harga dan. Harga dapat ditentukan dengan enggunakan forulasi (9.5) untuk = aka = aka 6 = 3 aka Julah total keadaan eigen yang berkaitan dengan ketiga harga dari tersebut adalah ditentukan dengan enggunakan pers (9.3) dan diperoleh : N = (x + ) + (x + ) + (x3 + ) = 5 keadaan harga harga -nya ialah : = = -,,, = = -, -,,,, = 3 = -3, -, -,,,, 3, dan keadaan-keadaan eigennya ialah yaitu : 3 3, 3, 3, 3, 3 3, 3 3,,,,,,, Seuanya ada 5 keadaan eigen yang berkaitan dengan tiga yaitu,, dan 3. 44

45 Bila kedua elektron dala siste itu berupa elektron ( = = ) yang diiliki oleh siste berdasarkan pers.(9.4) adalah salah satu dari harga-harga: =,, Harga-harga yang diiliki untuk asing-asing ialah =, = =, = -,, =, =, -,,, Julah keadaan eigen yang berkaitan dengan ketiga tersebut ialah pers.(9.3) 9 5 3 in N atau N = ( + ) ( + ) = (. + ) (. + ) = 9 keadaan. Dala representasi tak gandeng (uncoupled) ke sebilan keadaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : C 3 3 - - - 6 3 6

46 Perbandingan antara representasi gandeng dan representasi tak gandeng diungkapkan oleh dua set persaaan keadaan berikut : / / tak gandeng Representasi / z z E. Moentu Angular Total untuk Siste ebih dari Dua Elektron Anda sudah epelajari penjulahan oentu angular untuk siste yang terdiri dari dua elektron. Bagaiana penjulahan oentu angular untuk siste yang lebih dari dua elektron?. Sekarang kita tinjau suatu siste yang terdiri dari n elektron yang asingasing harga oentu angularnya,,, n. Dala representasi gandeng julah total keadaan eigen dari siste tersebut adalah ( + ) ( + ) ( 3 + ) ( n + ) (9.6) Harga harga yang ungkin dari dapat ditentukan dengan dua cara. Cara pertaa saa seperti aturan dua elektron seperti yang sudah anda pelajari, asing-asing harga nya adalah dan, dari kasus ini oentu angular gabungan ialah dan epunyai nilai eigen dengan oentu angular total yang harga harganya dari : = +,, -

Tinjau siste yang terdiri dari 3 elektron yang asing-asing oentu angularnya, dan 3. Moentu angular total dari siste tersebut diungkapkan oleh 3 isalkan aka persaaan dapat dituliskan sebagaiberikut : 3 dengan deikian salah satu harga yang berkaitan dengan adalah Jadi harga harga yang berkaitan dengan oentu angular total ialah: = + 3,, - 3 (9.7) Contoh : Tinjau kasus siste yang terdiri dari 3 elektron p ( = = 3 = ). Untuk dua elektron pertaa kita epunyai harga harga adalah = +,, - =,, harga harga nya adalah = + 3,, - 3 Untuk = aka = = aka =,, = aka =,, 3 Dengan deikian untuk siste yang epunyai atau terdiri dari 3 elektron P, harga harga nya adalah salah satu dari harga harga =,,, 3 Julah total keadaan eigen yang bisa dibentuk berkaitan dengan harga harga diatas adalah N = ( + ) ( + ) ( 3 + ) = 3 x 3 x 3 = 7 ( eigen bersaa). Bagaiana aturan tersebut bisa diterapkan pada siste yang terdiri dari n elektron?. Misalkan asing asing berharga,,, n. Mula ula kita julahkan oentu angular dari dua elektron pertaa = +,, - selanjutnya kita julahkan oentu angular dengan elektron ke tiga 47

= + 3,, - 3 keudian dijulahkan dengan oentu angular elektron ke epat = + 4,, - 4 deikian seterusnya. F. Aturan Penjulahan Cara penentuan harga di atas berkesan agak ruit. Ada cara lain yang lebih sederhana yaitu dengan enggunakan aturan penjulahan. Tinjau suatu siste yang terdiri dari n elektron dan asing asing oentu angularnya,, 3,, n. Harga harga tersebut selalu dapat kita urutkan sedeikian hingga 3 n Misalkan n i aka: i a. jika n - aka in = n - b. jika n - aka in = c. dala keseluruhan kasus ax d. harga harga yang ungkin dari eberikan harga total : n i i... n dengan = ax, ax -,, in Contoh : Tinjau suatu siste terdiri dari elektron P dan satu elektron f ( = =, 3 = 3 ) n jadi 3 i i i i n 3 in n 3 ax i i i 3 5 3 i 3 48

Jadi untuk siste yang terdiri dari dua elektron P dan satu elektron f harga harga nya adalah =,, 3, 4, 5. Keadaan eigen yang bisa dibentuk dengan harga tersebut sebanyak: N = ( + )( + )( + ) = (. + )(. + )(.3 + ) = 3 x 3 x 7 = 63 keadaan eigen bersaa Catatan Kaitan notasi oentu angular orbital elektron dengan asing asing harga elektron ialah Huruf s p d f g h Harga 3 4 5 49