BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

Indah Nursuprianah, Darsono

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

Unnes Science Education Journal

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Volume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

Muhammad Firdaus, Ph.D

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN

4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EVALUASI

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM BERBANTUAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS V

Analisis Model dan Contoh Numerik

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

IV. METODE PENELITIAN

*Corresponding Author:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 7-11

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

III METODE PENELITIAN

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

Metode Regresi Linier

III KERANGKA PEMIKIRAN

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Proyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

Ahmad Riyadi Sampurno 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol. Pendekaan eksperimen digunakan unuk meliha sejauh mana ingka pengaruh model cooperaive scrip erhadap hasil belajar siswa maeri sifa dan perubahan wujud benda. Dalam peneliian ini, penelii memberi pos es unuk mendapakan hasil belajar maeri sifa dan perubahan wujud benda dari kedua kelompok. Selanjunya hasil belajar dianalisis dengan perhiungan saisik, sehingga dapa dikeahui apakah model cooperaive scrip berpengaruh erhadap hasil belajar siswa maeri sifa dan perubahan wujud benda. B. Tempa dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan berempa di MI Mifakhul Akhlaqiyah Semarang. Berdasarkan kurikulum yang elah dieapkan, maeri sifa dan perubahan wujud benda yang diajarkan pada siswa kelas IV dilaksanakan pada waku semeser gasal ahun pelajaran 015. Peneliian dilaksanakan selama 30 hari epanya pada anggal 30 Okober - 30 November 015. 40

C. Populasi/Sampel Peneliian 1. Populasi Populasi menjadi sumber asal sampel diambil. Menuru Purwano, populasi adalah oalias semua nilai yang mungkin baik hasil menghiung maupun mengukur secara kuaniaif maupun kualiaif dari karakerisik sekumpulan objek. 1 Sedangkan menuru Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang erdiri aas: obyek/subyek yang mempunyai kualias dan karakerisik erenu yang dieapkan oleh penelii unuk dipelajari dan kemudian diarik kesimpulan. Populasi di sini dapa dikaakan sebagai sumber daa dalam peneliian. Berapa banyak (populasi) dan siapa saja yang menjadi responden. Populasi dari peneliian ini adalah pesera didik kelas IV MI Mifakhul Akhlaqiyah Semarang ahun ajaran 015/016 yang erdiri dari dua kelas yaiu kelas IV A dan IV B. Dimana kelas IV A berjumlah 9 siswa, kelas IV B berjumlah 8 siswa. Toal keseluruhan populasi adalah 57 siswa. 1 Purwano, Insrumen Peneliian Sosial dan Pendidikan, (Yogyakara: Pusaka Belajar, 010), hlm. 19 Sugiyono, Meode Peneliian pendidikan Pendekaan Kuaniaif, Kualiaif, dan R&D, (Bandung: Alfabea, 013), hlm. 80 41

. Sampel Sampel adalah sebagian aau wakil populasi yang dielii. Dinamakan peneliian sampel apabila kia bermaksud unuk menggeneralisasikan hasil peneliian sampel yaiu mengangka kesimpulan peneliian sebagai suau yang berlaku bagi populasi. 3 Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaiu eknik penenuan sampel bila semua anggoa sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relaif kecil. Isilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggoa populasi dijadikan sampel. 4 Sampel dalam peneliian ini adalah kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas konrol. Jumlah keseluruhan sampel adalah 57 siswa. D. Variabel Peneliian Variabel dapa diarikan seseorang aau obyek, aau sifa yang akan diukur. 5 Dinamakan variabel karena ada variasinya. Jadi dapa diarik kesimpulan bahwa variabel adalah obyek yang mempunyai variasi erenu unuk dipelajari dan diarik kesimpulannya oleh penelii. 3 Suharsimi Arikuno, Prosedur Peneliian suau Pendekaan & Praik. Ed. Rev, (Jakara: Rienika Cipa, 010), hlm. 174 4 Sugiyono, Meode Peneliian pendidikan Pendekaan Kuaniaif, Kualiaif, dan R&D, hlm. 14 5 Purwano, Insrumen Peneliian Sosial dan Pendidikan, hlm. 43 4

Variabel dalam peneliian ini adalah sebagai beriku : 1. Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi aau yang menjadi sebab perubahannya aau imbulnya variabel erkai. 6 Variabel bebas dalam peneliian ini adalah penggunaan model cooperaive scrip pada pembelajaran IPA kelas IV MI Mifahul Akhlaqiyah.. Variabel Terika (dependen) Variabel erika merupakan variabel yang dipengaruhi aau yang menjadi akiba, karena adanya variabel bebas. 7 Indikaor dalam peneliian ini adalah adanya peningkaan nilai hasil belajar seelah dikenai model cooperaive scrip dimana nilai kelompok eksperimen lebih besar dari pada nilai kelas konrol yang mencapai krieria keunasan minimal (KKM). E. Teknik Pengumpulan Daa Pengumpulan daa adalah proses uama dalam peneliian, karena ujuan dari peneliian ini adalah mengumpulkan daa dan mendapakan daa. 8 Tanpa mengeahui eknik pengumpulan daa 6 Sugiyono, Meode Peneliian pendidikan Pendekaan Kuaniaif, Kualiaif, dan R&D, hlm. 39 7 Sugiyono, Meode Peneliian pendidikan Pendekaan Kuaniaif, Kualiaif, dan R&D, hlm. 39 8 Sugiyono, Meode Peneliian pendidikan Pendekaan Kuaniaif, Kualiaif, dan R&D, hlm. 308 43

penelii idak akan mendapakan daa unuk mengeahui memenuhi sandar daa yang dieapkan. Teknik pengumpulan daa yang digunakan pada peneliian berjudul Pengaruh Model Cooperaive Scrip erhadap Hasil Belajar Siswa maeri Sifa dan Perubahan Wujud Benda kelas IV MI Mifahul Akhlaqiyah Semarang Tahun Ajaran 015/016 adalah meode es. Tes adalah ala aau prosedur yang digunakan unuk mengeahui aau mengukur sesuau dalam suasana, dengan cara dan auran-auran yang sudah dienukan. 9 Meode es ini digunakan unuk pengambilan daa enang hasil belajar siswa pada maeri sifa dan perubahan wujud benda. Meode es oleh penelii digunakan unuk mendapakan daa yang erkai dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA, benuk es berupa es pilihan ganda. F. Teknik Analisis Daa Analisis daa dalam peneliian merupakan bagian yang sanga pening karena dengan analisis inilah daa yang akan nampak manfaanya eruama dalam memecahkan masalah peneliian dan mencapai ujuan akhir dalam peneliian. 9 Suharsimi Arikuno, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakara: Bumi Aksara, 008), hlm 30 44

1. Analisis Perangka Tes Uji Coba Unuk mengeahui apakah buir soal memenuhi kualifikasi sebagai buir soal yang baik sebelum digunakan unuk mengukur kemampuan pemecahan masalah pesera didik erlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan unuk mengeahui validias, reliabilias, ingka kesukaran, dan daya beda buir soal. Seelah dikeahui validias, reliabilias, ingka kesukaran, dan daya beda kemudian dipilih buir soal yang memenuhi kualifikasi unuk digunakan dalam pengukuran kemampuan berpikir kreaif maemais pesera didik. Adapun langkah-langkahnya sebagai beriku: a. Validias Validias adalah suau ukuran yang menunjukkan ingka validias suau insrumen. Suau insrumen yang valid mempunyai validias yang inggi, sebaliknya insrumen yang kurang valid berari mempunyai validias rendah. Validias berkenaan dengan keepaan ala penilai (insrumen) erhadap aspek yang dinilai sehingga benarbenar menilai apa yang seharusnya dinilai. Validias empiris dari es ini dicari validiasnya buir soal dengan menggunakan korelasi anara skor buir soal ersebu dengan skor oal. Unuk menghiung 45

validias buir soal digunakan rumus korelasi produc momen angka kasar, yaiu: 10 Keerangan: pbis = Koefisien korelasi biserial M p = Raa-raa skor oal yang menjawab benar pada buir soal M q S p = Raa-raa skor oal = Sandar deviasi skor oal = Proporsi siswa yang menjawab benar pada seiap soal q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada seiap soal ( q 1 p) Selanjunya nilai rhiung dikonsulasikan dengan harga kriik r produc momen, dengan araf signifikansi rhiung rabel 5%. Bila harga maka iem soal ersebu 10 Suharsimi, Dasar-dasar, hlm. 7 46

dikaakan valid. Sebaliknya bila harga iem soal ersebu idak valid. r hiung r abel Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai beriku: maka 1) Menyiapkan abel perhiungan unuk mencari nilai p, q, X, X ) Mencari raa-raa skor oal, dengan rumus M N X 3) Mencari sandar deviasi oal, dengan rumus SD X N V X 4) Mencari raa-raa iap iem yang dijawab dengan benar. 5) Mencari keofisien korelasi biserial dengan rumus : M pbi M p M SD p q 6) Menyimpulkan dengan nilai r pbi selanjunya dibandingkan dengan hasil r abel dengan araf signifikan 5%. Buir soal dikaakan valid jika r pbi >r abel. b. Reliabilias Reliabilias arinya dapa dipercaya aau diandalkan. Menuru Suharsimi, suau es dapa dikaakan 47

mempunyai araf kepercayaan yang inggi jika es ersebu dapa memberikan hasil yang eap. Unuk keperluan mencari reliabilias buir soal uraian, maka rumus yang digunakan adalah rumus alpha, rumus ersebu sebagai beriku : 11 Keerangan : r 11 = reliabel insrumen k = banyaknya iem p i = proporsi banyaknya pesera didik yang menjawab benar = proporsi banyaknya pesera didik yang q i menjawab salah S = variansi oal p iqi = jumlah nilai perkalian anara p dan q Sedangkan rumus varians oal yaiu: Keerangan: N = banyaknya pesera didik X = skor oal X = kuadra skor oal 11 Suharsimi, Dasar-dasar, hlm. 109 48

Nilai r 11 yang diperoleh dikonsulasikan dengan harga r abel dengan araf signifikansi 5%. Jika r11 r abel maka iem es yang diujicobakan reliabel. c. Tingka Kesukaran Soal Indeks kesukaran soal menyaakan enang seberapa suli soal bagi siswa yang dikenai pengukuran. Buir soal yang ada adalah indeks kesukaran sedang, idak erlalu mudah dan erlalu suli. Unuk menenukan indeks kesukaran soal digunakan rumus: 1 P = B JS Keerangan: P B = Indeks kesukaran. = Banyaknya pesera didik yang menjawab soal dengan benar. JS = Jumlah seluruh pesera didik pesera didik yang iku es. Unuk mengeahui ingka kesukaran suau soal, maka dapa diklasifikasikan sebagai beriku : P = 1,00 0,30 = sukar P = 0,30 0,70 = sedang P = 0,70 1,00 = mudah 13 1 Suharsimi Arikuno, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, 10 13 Suharsimi Arikuno, Dasar-Dasar Evaluasi..., hlm. 08. 49

Soal yang baik adalah soal yang idak erlalu sukar dan idak erlalu mudah. Diharapkan dalam peneliian ini soal diklasifikasikan dengan P = 0,30 0,70 yang berari buir soal sedang. d. Daya Beda soal Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuau soal unuk membedakan anara pesera didik yang pandai (berkemampuan inggi) dengan pesera didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebu indeks diskriminasi (D). Pada indeks diskriminasi ada anda negaif. Tanda negaif pada indeks diskriminasi digunakan jika sesuau soal erbalik menunjukkan kualias es. Yaiu anak yang pandai disebu bodoh dan anak yang bodoh disebu pandai. 14 Adapun rumusnya adalah sebagai beriku: D P A P B dengan P A PB n S n S A A Keerangan: D = Indeks daya pembeda m B B m 14 Suharsimi Arikuno, Dasar-Dasar Evaluasi, hlm. 11-14. 50

A = Jumlah pesera es yang menjawab benar pada kelompok aas B = Jumlah pesera es yang menjawab benar pada S m n A n B kelompok bawah = Skor maksimum iap soal = Jumlah pesera es kelompok aas = Jumlah pesera es kelompok bawah Krieria Daya Pembeda (D) unuk kedua jenis soal adalah sebagai beriku: D 0,00 adalah soal sanga jelek 0,00 < D 0,0 adalah soal jelek 0,0 < D 0,40 adalah soal cukup 0,40 < D 0,70 adalah soal baik 0,70 < D 1,00 adalah soal baik sekali. 15. Analisis Daa Awal a. Uji Normalias Uji normalias berujuan unuk mengeahui apakah sampel berdisribusi normal aau idak.. Langkahlangkah uji normalias adalah sebagai beriku : hlm.186. 15 Haji Daryano, Evaluasi Pendidikan,(Jakara: Rineka Cipa, 008), 51

1) Menyusun daa dan mencari nilai eringgi dan erendah, kemudian membua inerval kelas dan menenukan baas kelas. ) Menghiung raa-raa dan simpangan baku, dan membua abulasi daa ke dalam inerval kelas. 3) Menghiung nilai z dari seiap baas kelas dengan rumus: Z i Bk i x S Keerangan : S = simpangan baku x = raa-raa sampel. Bk i = baas kelas bawah 4) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan abel. 5) Menghiung frekuensi harapan berdasarkan kurva dengan: χ K O i E E Ei Keerangan: i i χ O i E i k = Chi kuadra = frekuensi pengamaan = frekuensi yang diharapkan = jumlah kaegori 5

6) Membandingkan harga Chi kuadra dengan abel Chi kuadra dengan araf signifikansi 5%. Kemudian menarik kesimpulan, jika x hiung x abel, maka daa berdisribusi normal. 16 b. Uji Homogenias Uji homogenias dilakukan unuk mengeahui apakah kelas eksperimen mempunyai varian yang sama (homogen) aau idak. Pengujian homogenias daa dilakukan dengan uji kesamaan dua varian F, yaiu dengan rumus: 17 S F S erbesar erkecil Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai beriku: 1) Menghiung raa-raa ( ) ) Menghiung varians ( ) dengan rumus 18 = 3) Menghiung F dengan rumus 16 Sudjana, Meode Peneliian, (Bandung: Tarsio, 00), hlm. 73. 17 Sudjana, Meode Saisika, (Bandung: Tarsio, 005), 39 18 Boediono dan Wayan Koser, Teori dan Aplikasi Saisik dan Probabilias, (Bandung: Rosdakarya, 008), hlm. 100. 53

F = 4) Membandingkan dengan a (nb- 1)(nk-1) dan dk= (k-1) Apabila < maka daa ersebu berdisribusi homogen. 3. Analisis Daa Tahap Akhir Sebelum melakukan analisis ahap akhir, erlebih dahulu melakukan analisis dan penskoran, baik dalam kelompok eksperimen maupun kelompok konrol. Sehingga nilai yang dihasilkan ersebu yang kemudian digunakan pada analisis daa ahap akhir. Adapun ahapannya sebagai beriku: a. Uji Normalias Unuk pengujian normalias langkah-langkahnya adalah sama seperi pada pengujian daa ahap awal. b. Uji Homogenias Langkah-langkah pengujian kesamaan dua varians (homogenias) sama dengan langkah-langkah uji kesamaan dua varians (homogenias) pada analisis ahap awal. c. Uji Perbedaan Raa-Raa Uji kesamaan dua raa-raa berujuan unuk mengeahui apakah kelas eksperimen dan kelas konrol memiliki raa raa yang sama aaukah berbeda. Uji 54

hipoesis uang digunakan adalah uji perbedaan dua raaraa dengan keenuan sebagai beriku: 1) Membua H a dan H o model saisik H 0 : 1 H a : 1 > dimana 1 = Raa-raa daa hasil belajar kelas eksperimen = Raa-raa daa hasil belajar kelas konrol ) Menghiung hiung dengan rumus: Rumusan Hipoesis di aas pengujiannya dilakukan dengan Uji sau pihak perbedaan dua raaraa, dengan menggunakan rumus sebagai beriku. 19 x1 x 1 1 n1 n 1 1 dengan s n n n 1s n 1 1 Keerangan: = nilai yang dihiung, selanjunya disebu hiung s x 1 = skor raa-raa dari kelompok eksperimen 19 Budi Suseyo, Saisika unuk Analisis Daa Peneliian dilengkapi cara perhiungan dengan SPSS dan MS office exel, (Bandung: PT Refika Adiama, 010), hlm. 05-06 55

x = skor raa-raa dari kelompok konrol s 1 = s = simpangan baku dari kelompok eksperimen simpangan baku dari kelompok konrol n 1 = jumlah anggoa sampel kelompok eksperimen n = jumlah anggoa sampel kelompok conrol 3) Mencari abel dengan deraja kebebasan (dk) = n 1 +n -, dengan n adalah banyak sampel dan araf signifikan 5%. 4) Menenukan krieria pengujian sau pihak: H 0 dierima jika 1, sebaliknya H 0 diolak pada harga lainnya. 5) Membandingkan hiung dengan abel, kemudian menarik kesimpulan. 0 05-06 0 Budi Suseyo, Saisika unuk Analisis Daa Peneliian..., hlm. 56