MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
|
|
- Djaja Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias Suryakancana Jl. Pasir Gede Raya, Cianjur abdulgopar@gmail.com Ania Ilmaniai ) Program Sudi Teknik Indusri Universias Suryakancana Jl. Pasir Gede Raya, Cianjur ania.ilmaniai@gmail.com ABSTRAK Proses penggilingan padi berupa proses pemecahan dan pelepasan kuli padi akan menenukan kualias beras pecah kuli (BPK) yang dihasilkan. BPK yang dihasilkan kualiasnya akan semakin menurun, jika efisiensi mesin pemecah kuli padi sudah menurun akiba waku. Ini berari bahwa semakin lama mesin diperahankan, maka biaya operasi yang di keluarkan akan semakin inggi. Pengganian mesin pada waku yang epa akan mengurangi jumlah caca dan ongkos perawaan. Peneliian ini berujuan unuk menenukan kebijakan yang epa dalam melakukan pengganian mesin dan mengeahui pendapaan bersih maksimal yang dapa diperoleh erkai dengan kebijakan ersebu. Peneliian ini dilakukan dengan pendekaan pemograman dinamis. Berdasarkan hasil peneliian, kepuusan opimal penggaian mesin adalah unuk ahun perama kepuusan (dengan umur mesin sudah ahun) mesin eap diperahankan kemudian unuk ahun ke dua kepuusan mesin digani dan unuk ahun ke iga kepuusan mesin diperahankan sampai awal ahun ke lima, sehingga umur efekif mesin menjadi ahun. Hasil pendapaan bersih maksimal yang dapa diperoleh PB. Do a Sepuh dengan kebijakan pengganian mesin adalah Rp unuk periode ahun kepuusan. Kaa Kunci: Pemrograman Dinamis, Pengganian Peralaan, dan Opimalisasi Pendapaan Pendahuluan. Laar Belakang Penggilingan padi merupakan salah sau rangkaian uama kegiaan penanganan paskapanen. Teknologi penggilingan padi sanga berpengaruh besar dalam menenukan muu beras yang dihasilkan. Selain fakor mekanis, ada beberapa fakor yang dapa menyebabkan muu beras hasil penggilingan bermuu baik aau idak, di anaranya varieas padi, pemupukan, suhu, cara pengeringan, kadar air gabah giling dan kondisi mesin. Kondisi operasi mesin harus erjaga agar menghasilkan produk yang berkualias penggilingan (Budijano dan Sianggang, 0; Suparyono dan Seyono, 99). Perencanaan pengganian mesin merupakan kepuusan yang epa di karenakan biaya perawaan mesin lama semakin meningka seiap ahunnya. Pengganian mesin akan mengurangi jumlah caca dan ongkos perawaan, namun menimbulkan konsekuensi biaya pembelian mesin baru yang perlu diperimbangkan. Nilai sisa dari mesin yang lama harus diperhiungkan unuk meminimalkan biaya pengganian mesin. Berdasarkan pengamaan pada pabrik beras Do a Sepuh yang akan di jadikan obyek peneliian, kerusakan mesin yang sering erjadi pada pabrik beras Do a Sepuh yaiu pada mesin pemecah kuli. Hal ini berkenaan dengan keadaan dimana efisiensi mesin cenderung menurun akiba waku. Ini berari bahwa semakin lama mesin diperahankan, semakin inggi biaya operasi yang di keluarkan. Oleh karena iu, indakan perencanaan yang harus dilakukan berupa pengganian dengan mesin baru yang lebih ekonomis. Berdasarkan uraian laar belakang ersebu, maka diperlukan kebijakan yang epa dalam melakukan pengganian mesin dengan waku (ahun) yang epa dalam pengganian mesin, sehingga dapa memberikan keseimbangan anara ongkos pengganian mesin yang dielii. Salah sau meode unuk perencanaan penggaian mesin yaiu dengan meode Pemrograman Dinamis.. Tujuan Peneliian Tujuan dari peneliian ini yaiu:. Mengeahui waku yang epa unuk pengganian mesin.. Mengeahui pendapaan bersih maksimal yang dapa diperoleh PB. Do a Sepuh erkai dengan kepuusan pengganian mesin. Corresponding Auhor
2 Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0. Baasan Peneliian Agar ruang lingkup peneliian ini idak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka perlu adanya baasan dan asumsi masalah yaiu :. Harga mesin seiap ahunnya adalah eap. Bahwa panen seiap ahunnya adalah eap, yaiu kali panen dalam ahun. Mesin yang di observasi pada pabrik Do a Sepuh adalah hanya mesin pemecah kuli, yang sudah berumur ahun pada saa peneliian dilakukan. Periode pengambilan kepuusan yang akan dimasukan dalam model adalah selama ahun kedepan. Umur ekonomis mesin pemecah kuli adalah ahun. METODOLOGI PENELITIAN. Pemograman Dinamis Peneliian ini dilakukan dengan menggunakan pendekaan meode pemograman dinamis. Pemrograman dinamis merupakan suau eknik maemais yang biasanya digunakan unuk membua suau kepuusan dari serangkaian kepuusan yang saling berkaian. Pemograman dinamis (dynamic programming) menenukan solusi opimum dari suau permasalahan dengan beberapa variabel dengan cara mengurai permasalahan ersebu ke dalam beberapa ahap/sages (Taha, 00; Hillier & Lieberman, 00). Keunungan dari meode pemograman dinamis adalah proses opimasi pada seiap ahap dapa disederhanakan karena melibakan sau variabel saja. Tujuan uama model ini ialah unuk mempermudah penyelesaian persoalan opimasi yang mempunyai karakerisik erenu. Program dinamis memberikan prosedur yang sisemais unuk menenukan kombinasi pengambilan kepuusan yang memaksimumkan keseluruhan efekivias. Isilah-isilah yang digunakan dalam program dinamis anara lain: Sage (ahap) adalah bagian persoalan yang mengandung decision variable. Alernaive, pada seiap sage erdapa decision variable dan fungsi ujuan yang menenukan besarnya nilai seiap alernaive. Sae (saus), menunjukkan kaian sau sage dengan sage lainnya, sedemikian serupa sehingga seiap sage dapa diopimisasikan secara erpisah sehingga hasil opimasi layak unuk seluruh persoalan.. Model Pengganian Peralaan Prinsip yang digunakan pada model pengganian peralaan adalah bahwa semakin lama peralaan beroperasi maka akan semakin inggi biaya pemeliharaannya, dan semakin rendah ingka produkifiasnya (Taha, 00). Seelah mesin mencapai umur erenu akan lebih ekonomis unuk mengganinya. Model pengganian peralaan pada peneliian ini memiliki fungsi ujuan unuk maksimasi pendapaan, sehingga pengukuran performansi unuk mendapakan solusi opimal dilakukan dengan meliha pendapaan (r() paling maksimal. Beberapa noasi yang digunakan dalam model penggaian peralaan pada peneliian ini adalah: r( = pendapaan peralaan yang berumur ahun pada awal ahun ersebu c( = biaya operasi dari peralaan yang berumur ahun = nilai sisa dari mesin yang elah beroperasi selama ahun. I = harga mesin baru f i ( = pendapaan bersih unuk ahun ke-i pada saa mesin berumur ahun pada awal ahun ke-i Komponen dari Model Programa Dinamis di sini adalah :. Tahap i mewakili ahun ke-i, unuk i =,,..., n. Alernaif unuk ahap (ahun) ke i adalah memperahankan (keep/k) aau menggani (replace/r) peralaan pada awal ahun ke-i.. Saus pada ahap i adalah umur peralaan pada awal ahun ke-i. Persamaan rekursif yang digunakan dalam peneliian adalah persamaan rekursif mundur, dimana solusi opimum dicari dari ahap paling akhir dari periode pengambilan kepuusan yang dieapkan ( ahun). Persamaan rekursif basis (yang dihiung perama kali) dan persamaan rekursif selanjunya yang digunakan dalam peneliian adalah sebagai beriku: f i basis: r( ) c( ( max basis: r(0) ) I c(0) r( c( f i ( ) f i ( max r(0) I c(0) f i ( ) jika diperahankan jika digani jika diperahankan jika digani Periode pengambilan kepuusan yang dihiung selama ahun kedepan disebabkan karena periode laporan keuangan yang dilakukan seiap lima ahun. Gambar. merupakan diagram yang menggambarkan alernaif-alernaif kepuusan pengganian mesin dalam peneliian ini. Jaringan memperlihakan pada awal ahun kepuusan ke-, umur yang mungkin dari mesin adalah ahun (jika digani) dan ahun (jika diperahankan). Umur mesin yang mungkin pada awal ahun kepuusan ke- adalah,, dan ahun, sedangkan unuk awal ahun kepuusan ke- adalah () () () ()
3 Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0,,, dan ahun, sera unuk awal ahun kepuusan ke- adalah,,,, dan ahun dan nilai sisa mesin pada ahun ke- adlah 0% dari harga mesin baru. Umur mesin. HASIL DAN PEMBAHASAN Akhir periode kepuusan Tahun kepuusan Gambar. Diagram Alernaif Kepuusan Pengganian Mesin Pemecah Kuli Beras. Pengumpulan Daa Seelah dilakukan peneliian berupa wawancara erhadap pemilik perusahaan dan pegawai dan dilakukan perhiungan didapakan daa yang ercanum dalam Tabel. beriku. Tabel. Daa Inpu Model Pengganian Mesin Pemecah Kuli Beras Umur Pendapaan Biaya Operasi Nilai Sisa (ahun) r( c( s( 0 Rp Rp Rp 8..8 Rp Rp Rp..08 Rp..0 Rp.8.9 Rp.8.0 Rp..00 Rp..8 Rp.9. Rp.8.0 Rp.98. Rp..9 Rp.8.0 Rp.9.8 Rp.99. Rp 9..0 Rp..9 Rp.9.8 Rp..8 Rp Daa pada abel menunjukan daa yang diperoleh mesin dari awal ahun mesin dibeli sampai mesin berumur ahun, daa yang diperoleh yaiu pendapaan mesin, biaya operasi mesin,dan nilai sisa mesin. Biaya operasi mesin diesimasi berdasarkan asumsi bahwa biaya mengalami kenaikan sebesar -0% dari nilai saa ini. Toal pendapaan bersih PB. Do a Sepuh per ahun adalah sekiar Rp , pendapaan bersih dari mesin pemecah kuli saja dihiung dengan cara mengalikan oal pendapaan bersih ersebu dengan persenase proporsi biaya operasi mesin pemecah kuli erhadap oal biaya, sehingga didapakan pendapaan bersih dari mesin pemecah kuli adalah sebesar Rp dan meningka dengan asumsi kenaikan 0% per ahun. Nilai sisa diperoleh dengan menghiung penyusuan mesin iap ahunnya selama ahun dengan harga mesin baru adalah Rp.. Hasil Perhiungan Dalam perhiungan pemrograman dinamis(pengganian ala pada PB. Do a Sepuh dilakukan dalam ahapan, perhiungan pemrograman dinamis ini menggunakan rekrusif mundur, yaiu perhiungan awal dilakukan pada ahap dengan menggunakan persamaan () dan (), yang hasilnya ercanum pada Tabel. sebagai beriku. Tabel. Hasil Perhiungan Rekrusif Mundur Basis Tahap ke- (i = ) K R Solusi Opimal r(+s(+)-c( r(0)+s(+s()-c(0)-i f ( kepuusan R R R R harus digani R Dari hasil perhiungan pada ahap menunjukan bahwa nilai opimal pada ahun,,,dan adalah K< R, sehingga kepuusan yang harus diambil yaiu mesin harus digani dan unuk umur mesin ahun ( = ) mesin harus digani karena umur ekonomis mesin sudah habis. Perhiungan rekursif pada ahap dan selanjunya dilakukan dengan menggunakan persamaan () dan (). Berdasarkan hasil dari perhiungan ahap (i = ), nilai opimal pada umur mesin, dan ahun adalah K>R, sehingga kepuusan yang harus diambil yaiu mesin harus diperahankan. Nilai opimal pada ahun ke adalah K<R, jadi kepuusan yang harus diambil yaiu mesin harus digani. Hasil perhiungan rekrusif pada ahap ke- ercanum pada Tabel dibawah ini. Tabel. Hasil Perhiungan Rekrusif Mundur Tahap ke- (i = ) K R Penyelesaian Opimal r(0)+s(-c(0)- I+f(+) f ( Kepuusan r(-c(+f(+) K K K R Perhiungan pada ahap (i = ) persamaan yang digunakan pada K dan R sama dengan persamaan yang digunakan pada ahap yaiu persamaan () dan (). Berdasarkan hasil perhiungan pada ahap,
4 Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 diperoleh nilai opimal pada umur dan ahun ( = dan = ) adalah K>R, sehingga kepuusan yang diambil yaiu mesin harus diperahankan, sedangkan nilai opimal pada umur ahun ( = ) adalah K<R berari kepuusan yang diambil yaiu mesin harus digani. Hasil perhiungan pada ahap ercanum pada Tabel dibawah ini. Umur mesin Tabel. Hasil Perhiungan Rekrusif Mundur Tahap ke- (i = ) Penyelesaian K R Opimal r(-c(+f(+) r(0)+s(-c(0)-i+f(+) f ( kepuusan K K R Hasil dari perhiungan pada ahap (i = ) menunjukan bahwa nilai opimal pada umur ahun ( = ) adalah K>R, sehingga kepuusan yang diambil yaiu mesin harus diperahankan. Nilai opimal pada umur ahun ( = ) pada ahap adalah K<R kepuusan yang diambil yaiu mesin harus digani. Hasil perhiungan rekrusif pada ahap ke- ercanum pada Tabel dibawah ini. Tabel. Hasil Perhiungan Rekrusif Mundur Tahap ke- (i = ) K R Penyelesaian Opimal r(-c(+f(+) r(0)+s(-c(0)-i+f(+) f ( kepuusan K R Hasil dari perhiungan nilai opimal pada umur ahun ( = ) pada ahap adalah K>R berarri kepuusan yang harus diambil yaiu mesin harus diperahankan. Tabel menunjukan hasil perhiungan pada ahap. Tabel. Hasil Perhiungan Rekrusif Mundur Tahap ke- (i = ) K R Penyelesaian Opimal r(-c(+f(+) r(0)+s(-c(0)-i+f(+) f ( kepuusan K. Pembahasan Perhiungan pemograman dinamis dalam peneliian ini menghasilkan suau kebijakan pengganian mesin yang opimal dalam ahun kedepan pada PB Do a Sepuh. Secara garis besar, kebijakan pengganian mesin ersebu digambarkan pada Gambar dibawah ini. Akhir periode kepuusan Tahun kepuusan Gambar. Skema Kebijakan Pengganian Mesin Pemecah Kuli Beras Berdasarkan hasil peneliian, kepuusan yang dapa diambil erkai pengganian mesin pemecah kuli beras adalah sebagai beriku:. Pada periode ahun kepuusan ke- mesin diperhankan, sehingga umur mesin pada awal periode ahun kepuusan ke- adalah ahun. Pada periode ahun kepuusan ke-, mesin digani, sehingga umur mesin pada awal periode ahun kepuusan ke- adalah ahun. Pada periode ahun kepuusan ke-, mesin diperahankan, sehingga umur mesin pada awal periode ahun kepuusan ke- adalah ahun. Pada periode ahun kepuusan ke-, mesin diperahankan, sehingga umur mesin pada awal periode ahun kepuusan ke- adalah ahun. Periode ahun kepuusan ke- idak ermasuk masuk kedalam perhiungan (pengambilan kepuusan hanya memperimbangkan periode kepuusan), sehingga kepuusan dianggap berakhir di awal periode ahun ke- Tabel dibawah ini menunjukan esimasi pendapaan bersih maksimal yang dapa di peroleh PB. Do a sepuh dengan menerapkan kebijakan pengganian mesin yang dihasilkan. Tabel. Pendapaan Bersih Umur Mesin ( Pendapaan Bersih Maksimal Rp..80 Rp.8. Rp Rp 0..0 Rp.9. oal Rp.09.9
5 Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0. KESIMPULAN & SARAN. Kesimpulan Seelah dilakukan analisis perhiungan dengan menggunakan pemrogaman dinamis (penggaian ala didapakan hasil sebagai beriku:. Bahwa kepuusan opimal penggaian mesin adalah unuk ahun perama kepuusan mesin diperahankan, kemudian unuk ahun kedua mesin digani, dan unuk ahun ke iga mesin diperahankan sampai awal ahun ke lima sehingga umur mesin menjadi ahun. Pengganian ersebu dijadwalkan dengan meliha kepuusan opimal dari seiap ahap sesuai dengan perhiungan pemrograman dinamis.. Hasil pendapaan bersih maksimal yang dapa diperoleh PB. Do a Sepuh dengan kepuusan pengganian mesin adalah Rp unuk pemakaian mesin selama ahun. Taha, H.A. (00). Operaions Research An Inroducion 8 h Ediion. Pearson Prenice Hall, New Jersey. Saran Peneliian selanjunya dalam opik ini dapa memperimbangkan hal-hal beriku ini unuk pengembangan peneliian:. Peneliian pada opik ini memerlukan daa pembukuan keuangan yang sudah cukup baik sehingga beberapa asumsi unuk mendapakan daa inpu awal dapa dikurangi. Peneliian selanjunya sebaiknya memperimbangkan beberapa ipe/merek mesin sejenis yang dapa dimasukan sebagai alernaif kepuusan pada model peneliian. Peneliian selanjunya sebaiknya melakukan pemodelan pengganian mesin unuk keseluruhan mesin yang ada pada objek peneliian agar kebijakan yang dihasilkan dapa lebih komprehensif PUSTAKA Budijano, S., Dahrul Syah, Sianggang, A.B., Subarna, Suwaro dan Faleh, S. (0). Pengembangan Ranai Nilai Serealia Lokal (indigenous cereal) unuk Memperkokoh Keahanan Pangan Nasional. Laporan Program Rise Sraegis. Fakulas Teknologi Peranian IPB, Bogor Hillier, F. S. & G. J. Liebermen. (00). Inroducion o Operaional Research h Ediion. McGraw-Hill, New York Ibrahim, Bachiar. (009). Rencana dan Esimae Real of Cos. Bumi Aksara, Jakara Suparyono dan A. Seyono. (99). Padi. Penebar Swadaya, Jakara
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ)
hp://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI Jurnal Opimasi Sisem Indusri ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ) Ahmad Muhsin, Ichsan Syarafi Jurusan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciKLASIFIKASI DATA PRODUKSI PADI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMECLASSIFICATION VERSION 4.5 (C4.5)
KLASIFIKASI DATA PRODUKSI PADI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMECLASSIFICATION VERSION 4.5 (C4.5) Dwi Seyowai, Yuliana Susani, Supriyadi Wibowo Program Sudi Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas
Perencanaan Sisem Pendukung Kepuusan Unuk Peningkaan Produkivias Abdurrozzaq Hasibuan Jurusan Teknik Indusri, Fakulas Teknik, UISU Jln. Sisingamangaraja Telp. 7869920 Teladan Medan Email : rozzaq@uisu.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Model Dinamik Dalam Menentukan Kebijakan Biaya Bahan Baku (Studi Kasus PT. X)
Jurnal Gradien Vol.4 No. Juli 8 : 386-393 Analisis Penerapan Model Dinamik Dalam Menenukan Kebijakan Biaya Bahan Baku (Sudi Kasus PT. X) Sugandi Yahdin, Endro SC, Nova Desmala Jurusan Maemaika, Fakulas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciAplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg
Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciPERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER
PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik
Lebih terperinciPerbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciPENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN
M-6 PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN Enny Suparini 1) Soemarini 2) 1) & 2) Deparemen Saisika FMIPA UNPAD arhinii@yahoo.com 1) ine_soemarini@yahoo.com 2) Absrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*
PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI
ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa
Lebih terperinciEFISIENSI WAKTU PRODUKSI ES BATU SEBAGAI IMPLIKASI URUTAN PENJADWALAN KEDATANGAN JOB YANG TEPAT
Jurnal Ilmiah Teknik Indusri, Vol. 11, No. 1, Juni 2012 ISSN 1412-6869 EISIENSI WKTU PRODUKSI ES BTU SEBGI IMPLIKSI URUTN PENJDWLN KEDTNGN JOB YNG TEPT Hendy Tannady 1 dan Seven 2 bsrak: Efisiensi adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com
Lebih terperinciPENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)
B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciOleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /
4 Oleh : Debrina Puspia Andriani Teknik Indusri Universias Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecure.ub.ac.id O. Dasar perhiungan depresiasi 2. Meode-meode depresiasi.
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias
Lebih terperinci(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF
Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciIII METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data
III METODOLOGI 3. Waku dan Tempa Peneliian dilakukan pada Bulan Mare sampai dengan Bulan April 007. Lokasi peneliian berada di Pelabuhan Perikanan Nusanara Pemangka Kabupaen Sambas, Provinsi Kalimanan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI
Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciPenduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar
Kumpulan Makalah Seminar Semiraa 013 Fakulas MIPA Universias Lampung Penduga Daa Pada Rancangan Bujur Sangkar Lain Dasar Idhia Sriliana Jurusan Maemaika FMIPA UNIB E-mail: aha_muflih@yahoo.co.id Absrak.
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Keseimbangan Lini 2.1.1 Definisi Keseimbangan Lini Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang dilakukan pada seiap sasiun kerja. Keseimbangan lini
Lebih terperinciKLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK
KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinci