ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK
|
|
- Shinta Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK Oleh : Bambang Sarjono Saf Pengajar Jurusan Teknik Elekro Polieknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudaro SH. Tembalang. Semarang Absrak Analisis ini berujuan unuk mengeahui pengaruh faikor lokasi dan promosi erhadap penjualan produk. Dari hasil analisa diperoleh, bahwa fakor lokasi dan promosi secara simulan berpengaruh posiif dan signifikan erhadap penjualan produk. Disamping iu juga diemukan, bahwa masing-masing fakor lokasi dan promosi secara parsial berpengaruh posiif dan signifikan erhadap penjulan produk. Sehingga dapa dikaakan bahwa bangunan eori yang menyaakan bahwa pilihan lokasi yang epa dan baik dan peningkaan akivias promosi akan meningkakan penjualan produk dapa dierima sebagai eori kausalias.. Kaa kunci : lokasi, promosi, penjulaan 1. Pendahuluan Berbagai kegiaan dalam dunia perdagangan yang berupa usaha manufakur yang memproduksi barangbarang dan usaha dagang yang melakukan pendisribusian barang dagangan, sera usaha jasa, pada akhirnya akan bermuara pada kegiaan penjualan produk yang berupa barang aau jasa. Kegiaan penjualan dilakukan dalam perdagangan, manufakur, jasa dan agrobisnis. berhubungan dengan kegiaan memperkirakan kebuuhan konsumen dan mengalirnya produk barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Akivias penjualan merupakan sekumpulan aribu yang nyaa dan idak nyaa yang di dalamnya sudah ercakup produk, harga, promosi dan lokasi dari produsen ke konsumen. Dalam hal ini, produk dierima pembeli sebagai sesuau yang bisa memenuhi keinginan konsumen. Konsep penjualan di dalam pemasaran disusun melalui 4P (produc, price, promoion dan place). (Koler, 2003). Berdasarkan faka lapangan dan eori menunjukan bahwa kesuksesan penjualan produk akan dienukan oleh banyak fakor, anara lain produk, harga, promosi, disribusi, inovasi, lokasi dll. Unuk kesuksesan penjulan produk bisa jadi dienukan sebagian aau beberapa fakor ersebu, yang dalam hal ini akan erganung dari siuasi dan kondisi erenu yang mempengaruhinya. Dalam siuasi dan kondisi pemasaran yang paling sederhana, yang dalam hal ini diwakili oleh akivias penjualan produk, akan banyak dijumpai bahwa penjualan produk akan sanga dipengaruhi oleh fakor lokasi dan promosi. Maka fakor ersebu merupakan hal yang pening yang harus dilakukan oleh penjual unuk dapa memperahankan kelangsungan hidup, mengembangkan diri, sukses dalam persaingan dan mendapakan laba. Namun perlu dikeahui bahwa pemasaran bukan hanya semaa-maa kegiaan unuk menjual produk barang aau jasa, eapi lebih jauh berorienasi jangka panjang dengan memberikan kepuasan semaksimal mungkin kepada konsumen. Oleh karena iu, pemasar harus ahu kebuuhan aau keinginan konsumen dan memuaskan kebuuhan ersebu semaksimal mungkin. Koler (2003) mengemukakan pemasaran adalah kegiaan manusia yang diarahkan unuk memuaskan kebuuhan dan keinginan melalui proses perukaran. Definisi ini memberikan gambaran mengenai kebuuhan manusia unuk dipenuhi dengan mencipakan produk sehingga memberikan suau kepuasan. Masing-masing produsen berkompeisi unuk saling mengungguli 81
2 Analisis Fakor Lokasi Dan Promosi Terhadap Penjualan Produk.. Bambang Sarjono dengan keerbaasan sumber daya, unuk menyampaikan nilai kepada konsumen semaksimal mungkin aau lebih dari yang diberikan produsen pesaing. Dalam menjalankan akivias pemasaran, perusahaan diunu memiliki konsep pemasaran, karena pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyaakan bahwa keinginan dari konsumen adalah kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan. Dalam konsep pemasaran, perusahaan harus berorienasi pada konsumen dengan menenukan produk dan program pemasaran, mengadakan peneliian pada konsumen dan menenukan sera melaksanakan sraegi yang paling baik, dan menyusun kegiaan pemasaran secara inegral. (Tjipono, 2005). Perusahaan dapa menggunakan sraegi perusahaan dengan mencipakan produk aau jasa yang berkualias sehingga memberikan jaminan bagi konsumen, peneapan harga yang sesuai dengan kualias produk aau jasa sera sesuai daya beli konsumen, promosi sebagai bujukan yang menarik perhaian konsumen melalui media erenu seperi iklan sura kabar, radio, spanduk dan sebagainya. Selain iu perusahaan juga perlu menenukan lokasi yang sraegis agar mudah dijangkau oleh konsumen, apabila idak memungkinkan perusahaan dapa mengembangkan disribuor-disribuor yang mudah dijangkau. Tercipanya sraegi pemasaran yang baik dapa memberikan beberapa manfaa, dianaranya hubungan anara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, menjadikan dasar yang baik bagi pembelian dan ercipanya loyalias pelanggan, dan membenuk suau rekomendasi dari mulu ke mulu yang mengunungkan bagi perusahaan (Koler, 2002). Dalam menghadapi persaingan, perusahaan harus mampu menyusun sraegi dalam bersaing. Sraegi pemasaran pening bagi konsep pemasaran karena merupakan bagian dari sraegi yang dirancang dalam menjalankan akivias pemasaran. Semakin baik penerapan sraegi pemasaran maka semakin besar penjualan sebuah produk. 2. Pengaruh Fakor Lokasi dan Promosi Terhadap Penjualan Produk Sraegi bauran pemasaran adalah seperangka ala pemasaran yang digunakan perusahaan secara erus-menerus unuk mencapai ujuan pemasaran di pasar sasaran. Sraegi pemasaran disusun melalui sraegi produc, price,promoion dan place. Sraegi pemasaran yang dilaksanakan melalui sraegi sraegi produc, price, promoion dan place secara efekip dan efisien akan meningkakan penjualan produk. Lokasi dan promosi adalah merupakan bagian dari sraegi pemasaran. Melakukan pemilihan lokasi yang epa dan benar akan meningkakan penjualan produk. Hal ersebu juga berlaku erhadap sraegi promosi, yaiu melakukan kegiaan promosi denganepa dan benar,,dengn cara melakukan periklanan, penjualan langsung dan spnsorship akan meningkakan penjualan produk Fakor lokasi dan promosi adalah merupakan fakor pening unuk menunjang keberhasilan peningkaan penjualan produk. Wells Burne dan Manray (1988) menyaakan bahwa promosi penjualan menawarkan inensif agar konsumen melakukan indakan pembelian. Promosi penjualan dapa bersifa media dan non media unuk merangsang konsumen dan meningkakan keerarikan dari konsumen. 3. Tujuan a. Mengeahui besarnya pengaruh fakor lokasi dan promosi secara simulan erhadap penjualan produk. b. Mengeahui besarnya pengaruh fakor lokasi dan promosi secara parsial erhadap penjualan produk.. 4. Hipoesis 82
3 Hipoesis yang diajukan adalah sebagai beriku : a. Fakor lokasi dan promosi berpengaruh posiif dan signifikan secara simulan erhadap penjualan produk. b. Fakor lokasi dan promosi berpengaruh posiif dan signifikan secara parsial erhadap penjualan produk. 5. Meode Meode analisis yang dipakai adalah meode survey, jenis analisis yang digunakan adalah eksplanaory, daa yang dipergunakan adalah daa sampel yang diambil dari populasi. Jenis daa analisis yang digunakan adalah kuaniaif yang diperoleh dari sumber daa primer melalui insrumen kuesioner yang berupa daa variabel variabel analisis dan sumber daa skunder yang berupa jumlah populasi. Variabel peneliian berupa fakor lokasi dan promosi sera variabel erika berupa penjualan. Variabel diukur dengan eknik raing scale grafik yang memakai skore nilai dari 1 sampai 10 dan jenis skala yang dipakai inerval. Reliabilias daa peneliian diukur dengan uji saisik Cronbach Alpa, jika nilai α > 0,6 maka daa dinyaakan reliabel. Validias daa di ukur dengan korelasi produc momen pearson, jika korelasi anara iap-iap indikaor erhadap variabel menunjukkan nilai yang signifikan maka peranyaan peranyaan indikaor dinyaakan valid. Adapun unuk menjawab rumusan masalah digunakan analisis model regresi linier berganda dan hipoesis peneliian diuji dengan uji pada signifansi 5 % dan uji F pada signifikansi 5 %. Kemudian unuk mengeahui pengaruh besarnya variasi varibel erhadap variabel ak, menggunakan Koefisien Deerminasi (R²). Uji asumsi klasik yang melandasi model regresi dikaakan baik menggunakan : Uji Normalias, Uji Mulikoonierias, Uji Heerosidasias dan uji linieris. Semua pengolahan daa peneliian ersebu menggunakan banuan program SPSS for windows versi Hasil dan Pembahasan a. Pengaruh Fakor Lokasi dan Promosi Terhadap Penjualan Hasil pengolahan analisis pengaruh fakor lokasi dan promosi erhadap penjualan secara simulan menggunakan program SPSS 13.0 didapa seperi pada abel 1 Tabel 1 Ringkasan Hasil Analisis Pengaruh Fakor Lokasi dan Promosi Terhadap Penjualan Produk Baru Variabel a b F hiung F abel Sig. R , ,815 lokasi(x1) 0,2.006 promosi(x2) 0, Variabel erika : Y Dari hasil pengolahan daa seperi diperlihakan pada abel 1 erliha bahwa nilai konsana sebesar 1,62, koefisien b, unuk fakor lokasi 0,2, fakor promosi 0,149, Jadi dapa dijelaskan bahwa variabel fakor lokasi dan lokasi secara simulan berpengaruh secara posiip dan signifikan erhadap variabel penjualan. Dari hasil pengolahan daa diaas, maka persamaan regresi linier berganda dapa diuliskan sebagai beriku : Y = 1,62 +0,2X 1 +0,149X 2 Dari persamaan ersebu di aas dapa dijelaskan bahwa fakor lokasi lebih berpengaruh dari pada fakor promosi. Konsana sebesar 1,62 menunjukkan, bahwa jika variabel (fakor lokas dan promosi) dianggap idak ada, maka penjualan konsumen sebesar 1,62 poin. Koefisien regresi fakor lokas isebesar 0,2 menyaakan bahwa seiap peningkaan fakor lokasi sebesar 1 poin akan meningkakan penjualan 0,2 poin. Koefisien regresi fakor promosi sebesar 0,149 menyaakan bahwa seiap peningkaan fakor promosi sebesar 1 poin akan meningkakan penjualan 0,149 poin. Dari uraian ersebu di aas dapa dinyaakan semakin inggi fakor lokasi dan fakor promosi semakin inggi penjualan. 83
4 Analisis Fakor Lokasi Dan Promosi Terhadap Penjualan Produk.. Bambang Sarjono Dari abel 1 dapa diliha bahwa nilai F hiung adalah 104,4 dan signifikansi 0,00, maka H1 dierima, aau dengan meliha abel F pada nilai kesalahan 5 % dan df1 = k-1= 4-1= 3 dan df2=n-k=100-4=96, diperoleh F abel sebesar 8,55. Jadi F hiung > F abel, yaiu 104,4>8,55, maka dapa dijelaskan bahwa H1 dierima. Pada abel 1 erliha bahwa nilai koefisien deerminasi R 2 sebesar 0,815 aau 81,5 %. Hal ini berari bahwa pengaruh variabel : fakor lokas dan promosi secara bersama sama berpengaruh erhadap variabel erika penjualan produk adalah sebesar 81,5 %, sedangkan sisanya sebesar 18,5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang idak erama dalam peneliian ini. b. Pengaruh Fakor Lokasi Terhadap Penjualan Hasil pengolahan analisis pengaruh fakor lokasi erhadap penjualan produk menggunakan progam SPSS 13.0 seperi pada abel 2 Tabel 2 Ringkasan Hasil Analisis Pengaruh Fakor lokasi(x1) Terhadap Penjualan (y) Var Konsana a R 2 Koef. b hiung abel Sig. X1 1, ,797 11,548 1, Persamaan Y = 1,27 + 0,797 x1 Dari abel 2 dapa diliha bahwa pengaruh fakor lokasi(x1) erhadap penjualan (y) dengan nilai kepercayaan 5 %, df = n-k= 100-1= 99, diperoleh abel sebesar 1,98. Tabel 4.11 di aas menunjukkan bahwa nilai hiung sebesar Jadi hiung > abel, yaiu > 1,98. Maka dapa dijelaskan bahwa hipoesis 2 dierima, berari fakor lokasi berpengaruh posiif dan signifikan erhadap peningkaan penjualan produk. Maka persaman regresi linier dapa diuliskan sebagai beriku : Y = X 1 Konsana sebesar 1,27 menunjukkan, bahwa jika variabel fakor lokasi dianggap idak ada, maka penjualan sudah erbenuk sebesar 1,27 poin. Koefisien regresi fakor lokasi sebesar 0,797 menyaakan bahwa seiap peningkaan fakor lokasi sebesar 1 poin akan meningkakan penjualan sebesar 0,797 poin. Nilai R 2 sebesar menunjukkan bahwa, 57,6 % perubahan penjualan dapa dijelaskan oleh perubahan variabel fakor lokasi, sedangkan sisanya sebesar 42,4 % dipengaruhi oleh variabel lain yang idak eramai dalam analisis ini. c. Pengaruh Fakor Promosi Terhadap Penjualan Hasil pengolahan analisis pengaruh fakor promosi, erhadap penjualan produk menggunakan SPSS 13.0 didapa seperi pada abel 3 Tabel 3 Ringkasan Hasil Analisis Pengaruh Fakor promosi(x2) Terhadap Penjualan produk baru (y) Var Konsana a R 2 Koef. b hiung abel Sig. X2 2, ,68 9,065 1, Persamaan Y = 2,82 + 0,680 x2 Dari abel 3 dapa diliha bahwa pengaruh fakor promosi(x2) erhadap penjualan (y), dengan nilai kepercayaan 5 %, df = n-k= 100-1= 99, diperoleh abel sebesar 1,98. Tabel 4.12 di aas menunjukkan bahwa nilai hiung sebesar Jadi hiung > abel, yaiu 9.065>1,98. Maka dapa dijelaskan bahwa hipoesis 2 dierima, berari fakor promosi berpengaruh posiif dan signifikan erhadap peningkaan penjualan produk. Maka persaman regresi linier dapa diuliskan sebagai beriku : Y = X 2. Konsana sebesar 2,82 menunjukkan, bahwa jika variabel fakor promosi dianggap idak ada, maka penjualan produk sudah ada sebesar 2,82 poin. Koefisien regresi fakor promosisebesar 0,680 84
5 menyaakan bahwa seiap peningkaan fakor lokasi sebesar 1 poin akan meningkakan penjualan produk sebesar 0,680 poin. Nilai R 2 sebesar menunjukkan bahwa 73,2% perubahan penjualan produk dapa dijelaskan oleh perubahan variabel fakor promosi, sedangkan sisanya sebesar 26,8 % dipengaruhi oleh variabel lain yang idak eramai dalam analisis ini. 7. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis, maka akan diberikan kesimpulan dan saran sebagai beriku: Koler, Philip.,2002, Markeing Managemen, Millennium Ediion, New Jersey : Prenice Hall Inernaional, Inc. Paerson, Paul G., The Impac of Key Personaliy Consrucs on Saisfacion, Markeing Mix, Purchase inenion Relaionship in a Service Conex, Journal of Services Markeing, vol. 18 (5). Tjipono, Fandy., Sraegi Pemasaran. Penerbi Andi offse: Yogyakara a. Kesimpulan Dari hasil uji hipoesis 1, bahwa fakor lokasi dan fakor promosi secara simulan berpengaruh posiif dan signifikan erhadap penjualan. Jadi bangunan eori yang menyaakan fakor lokasi dan fakor promosi secara serempak berpengaruh erhadap penjualan dapa dierima sebagai saemen eori kausalias. Dari hasil uji hipoesis 2, bahwa fakor lokasi dan fakor promosi secara parsial berpengaruh posiif dan signifikan erhadap penjualan. Jadi bangunan eori yang menyaakan bahwa fakor lokasi dan fakor promosi secara masingmasing berpengaruh erhadap erhadap peningkaan penjualan produk dapa dierima sebagai eori kausalias. b. Saran Unuk fakor lain, yang berupa fakor produk, fakor harga dan fakor disribusi, bisa diperimbangkan dalam analisis kedepan, sehingga bangunan eori akan lebih komprehesif. DAFTAR PUSTAKA Calanone.,1992, Organisasional Technical and Markeing Anecede ns for Successful New Managemen, R&D Managemen Vol 23 85
BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN
PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN Oong Karyono Teknik Indusri, Fakulas Teknik Universias Majalengka Email : oong_karyono@rockemail.com ABSTRAK Rumah saki umum daerah (RSUD) Kabupaen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN PRODUK BARU
STRATEGI PEMASARAN PRODUK BARU Oleh : Bambang Sarjono Staf Pengajar Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto SH. Tembalang. Semarang 50275 Abstract In the marketing strategy a new product can be conducted
Lebih terperinciVARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE
VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA Erlangga Andalas Saki, Maskun, Suparman Arif. FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Soemanri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciPENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ
PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias
Lebih terperinciTINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:
Arikel Skripsi TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Unuk Memenuhi Sebagian Syara Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON Oleh: Nurul Hidayai Mahasiswa S1 Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan dan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciPEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK
PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK Kompeensi Dasar paramerik. Mahasiswa memahami enang beberapa eknik analisis saisik non Indikaor Pencapaian Mahasiswa dapa: a. Menjelaskan, menghiung dan menerapkan
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
III METODOLOGI PENELITIN Meode adalah suau prosedur aau cara unuk mengeahui sesuau yang mempunyai langkah-langkah sisemais. 1 Meode peneliian adalah semua asas, perauran, dan eknik-eknik yang perlu diperhaikan
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciPerancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciPENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN
M-6 PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN Enny Suparini 1) Soemarini 2) 1) & 2) Deparemen Saisika FMIPA UNPAD arhinii@yahoo.com 1) ine_soemarini@yahoo.com 2) Absrak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen
Bab 5 Penaksiran Fungsi Perminaan 1 Ekonomi Manajerial Manajemen Peranyaan Umum Tenang Perminaan Seberapa besar penerimaan perusahaan akan berubah seelah adanya peningkaan harga? Berapa banyak produk yang
Lebih terperinciKREATIF Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang Vol. 1, No.2, April 2014
74 PENGARUH PENGGUNAAN E-TICKET TERHADAP PERILAKU KONSUMEN PADA PT. MATAHARI GRAHA FANTASI JAKARTA (TIMEZONE) Oleh: Theobaldus Boro Tura ABSTRAK Dalam menghadapi era globalisasi, pola perkembangan eknologi
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas
Perencanaan Sisem Pendukung Kepuusan Unuk Peningkaan Produkivias Abdurrozzaq Hasibuan Jurusan Teknik Indusri, Fakulas Teknik, UISU Jln. Sisingamangaraja Telp. 7869920 Teladan Medan Email : rozzaq@uisu.ac.id
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP Halima Rosida 1, Widha Sunarno 2, Supurwoko 3 Program Sudi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Surakara, 57126, Indonesia
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newon pada Siswa X SMA Negeri 4 Palu Nursia, Darsikin, dan Syamsu Shiajung@yahoo.co.id Pend. Fisika, FKIP, Universias
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN NUMERIK
BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR
1 PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR Maman Sulaeman 1 Sri Herdiani 2 1. Dosen Polieknik
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciSekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawaan (Mainenance) Mainenance adalah akivias agar komponen aau sisem yang rusak akan dikembalikan aau diperbaiki dalam suau kondisi erenu pada periode waku erenu (Ebeling,
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI. Definisi menurut institute of industrial and system (IIE) : dan metode-metode analisa teknik untuk memprediksi dan mengevaluasi
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Teknik Indusri Definisi menuru insiue of indusrial and sysem (IIE) : Teknik indusri adalah suau rekayasa yang berkaian dengan desain, pembaruan, dan insalasi dari sisem erinegrasi
Lebih terperinciKOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak
KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen
Lebih terperinciPENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F
PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F Zihaul Haq 1, Bowo Nurhadiono, S.Si, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika, Universias
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciAPLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND
APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinci