BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa ini negara-negara saling berdagang dengan negara lain unuk mendapakan barang dan jasa yang idak dapa mereka produksi aau karena negara lain dapa memproduksi barang dan jasa ersebu dengan biaya yang lebih rendah dari mereka mampu. Pada masa-masa yang lalu, eruama sekiar ahun 50-an dan 60-an, iik bera kebijakan perdagangan luar negeri kia diarahkan pada usaha-usaha membaasi impor, pengauran impor dan pengonrolan valua asing di samping iu enu saja berusaha keras unuk dapa mengembangkan ekspor. Sedangkan sekarang ini seiap negara sadar bahwa suli dilaksanakan. Prinsip kebijakan perdagangan luar negeri kia yang lama, yaiu berusaha mengimpor sekecilkecilnya dan mengekspor sebanyak-banyaknya ernyaa jusru menghamba dan mempersempi hubungan perdagangan inernasional. Apabila semua negara berprinsip demikian, berari iap negara akan mengurangi impornya. Oleh sebab iu, sebagian besar negara berprinsip mengembangkan keduaduanya, akan eapi diusahakan agar perkembangan ekspor lebih cepa daripada impornya. (Laief, 2002:55-56) 1

2 2 Diperengahan ahun 1980-an, Hararo sebagai Meneri Perindusrian mengaakan bahwa srukur perindusrian kia masih lemah, baik diliha dari segi permodalannya yang masih sanga erganung pada invesasi asing, pemasarannya masih sanga erganung pada pasar luar negeri, srukur indusri yang masih erlalu bera pada indusri hilir, sehingga kebuuhan bahan baku dari luar negeri makin membesar sehingga memberakan neraca pembayaran kia. Padahal perindusrian merupakan ahap pening dalam usaha negara berkembang meningkakan kemakmurannya, ermasuk mengaasi masalah-masalah pengangguran sera meningkakan produkifias kerja sebagai salah sau penyebab rendahnya pendapaan. (Laief, 2002: ). Masalah rendahnya produkifias nasional Indonesia elah lama dibahas dan diperhaikan. Akhir-akhir ini masalah ersebu menjadi hanga lagi seelah Indonesia dihadapkan pada masalah urunnya pendapaan nasional guna membiayai pembangunan. (Raviano, 1985:XI) B. Perumusan Masalah Seperi yang sudah kia keahui bahwa arah perdagangan anara dua negara erganung pada ingka kurs maa uang (harga maa uang sebuah negara bila dibandingkan dengan negara lain). Dalam kisaran erenu ingka kurs, perdagangan mengalir kedua arah, masing-masing negara berspesialisasi dan memproduksi barang dimana dia menikmai keunggulan komparaif dan perdagangan iu saling mengunungkan.

3 3 Tingka kurs merupakan salah sau fakor yang menenukan arus perdagangan inernasional. Sejak peralihan abad ini, sisem moneer dunia elah diubah beberapa kali oleh sejumlah perisiwa dan kesepakaan Inernasional. Pada abad ini, hampir semua maa uang didukung oleh emas. Nilainya dieapkan berdasakan jumlah erenu ons emas, yang menenukan nilainya di dalam perdagangan inernasional. (Case & Fair, 2002:376) Sesuai dengan laar belakang yang elah diuraikan, maka permasalahan yang akan dielii adalah : Seberapa besar saldo neraca ransaksi berjalan dengan kurs di Indonesia saling mempengaruhi pada ahun C. Tujuan Peneliian Tujuan dari peneliian yang dilaksanakan adalah : 1. Unuk menganalisis hubungan kausalias anara saldo neraca ransaksi berjalan dengan kurs di Indonesia. 2. Unuk mengeahui perkembangan ekspor impor di Indonesia. D. Manfaa Peneliian Manfaa dari peneliian yang dilaksanakan adalah : 1. Hasil peneliian diharapkan dapa menghasilkan bahan-bahan yang mungkin dapa digunakan oleh pemerinah dalam meneapkan kebijaksanaan pembangunan ekonomi nasional.

4 4 2. Bagi pembaca, dapa dijadikan bahan perimbangan erhadap peneliian yang sudah ada maupun yang baru akan dilaksanakan. 3. Bagi penulis unuk memenuhi syara guna memperoleh gelar kesarjanaan, pada jurusan program Sudi Ilmu Ekonomi, Sudi Pembangunan, Fakulas Ekonomi Universias Muhammadiyah Surakara. E. Meode Peneliian 1. Jenis dan Sumber Daa Daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah daa sekunder yang berupa daa ime seris dari ahun Adapun sumber daa yang diperoleh dari Kanor Badan Pusa Saisik, BI dan berbagai sumber yang ada hubungannya dengan obyek peneliian. 2. Definisi Variabel a. Saldo Neraca Transaksi Berjalan Neraca perdagangan plus ekspor jasa neo, plus pendapaan invesasi neo, plus kaegori pembayaran ransfer neo dan lainnya (dalam jua dollar AS). (Case & Fair, 2002:379) b. KURS Harga dari maa uang sebuah negara diliha dari segi maa uang negara lain, rasio dimana dua maa uang saling diperukarkan (dalam jua dollar AS). (Case & Fair, 2002:376)

5 5 3. Teknik Analisa Daa Dalam peneliian ini meode yang digunakan adalah uji sasionerias dengan uji Augnabed Dickey Foller (ADF). (Kuncoro, 2001:175) yang kemudian dilanjukan ke uji Granger, yang formulanya sebagai beriku : dimana : STNB KURS m = α i SNTB = i + β j KURS-j + U = 1 m n = λ i KURS= i + δ SNTB - j + v = 1 j= 1 SNTB KURS = Saldo Neraca Transaksi Berjalan (jua Dollar AS) = Kurs Rupiah erhadap Dollar AS (jua dollar AS) m, n = Jumlah lag u, v = variabel pengganggu α,β,λ,δ = koefisien masing-masing variabel 4. Ala uji yang digunakan (Wahyuddin & Wigaik, 2004: ) a. Uji Sasionerias b. Uji Kausalias Granger c. Uji FPE (Final Predicion Error) F. Sisemaika Pembahasan BAB I Pendahuluan

6 6 Melipui laar belakang masalah, perumusan masalah, ujuan dan manfaa peneliian, meodologi peneliian dan sisemaika peneliian. BAB II Landasan Teori Berisikan enang konsep dari uraian eori-eori yang berhubungan dengan masalah yang sedang dielii. BAB III Meodologi Peneliian Melipui kerangka peneliian dan keerangan rinci model yang digunakan dalam peneliian diformulasikan dan bagian model ersebu diesimasikan dan diuji validiasnya dan keerangan sumber daa unuk seiap variabel disiapkan analisisnya. BAB IV Analisa Hasil Esimasi Berisi uraian esimasi dan uji signifikan dari hasil esimasi, evaluasi erhadap hipoesis sera inerpreasi ekonomi dari hasil esimasi ersebu. BAB V Penuup Berisi enang kesimpulan dan saran, dengan meliha keerangan dari BAB I sampai BAB IV.