METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar

Pendidikan Sistem Ganda

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penerapan Strategi Belajar Analogi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MEMBANDINGKAN DUA PER

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Al Azhar-3

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

DEFINISI DAN RUANG SOLUSI

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY COMPANY )

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

Lentur Pada Balok Persegi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental research

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

STATISTIK FERMI - DIRAC

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungi epenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelakanaan ekperimen (Sugiyono, 0: 4). B. Deain Penelitian Deain yang digunakan dalam penelitan ini adalah Non-equivalent control group deign. Dalam deain ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok ekperimen (X ) diberi perlakuan model pembelajaran nowball throwing dan kela kontrol (X ) yang tidak diberi perlakuan atau pembelajaran konvenional. Pada deain ini kedua kelompok tidak dipilih ecara random (Sugiyono, 0:6). Bentuk deain penelitian ini tergambar dalam tabel ebagai berikut : Tabel. Deain penelitian Kelompok Pre-tet Perlakuan (treatment) Ekperimen Q X Pot-te Q Kontrol Sumber: Emzir (04:97) Q 3 X Q 4

9 Keterangan: Q: Te awal (prete) pada kela ekperimen. Q: Te akhir (pote) pada kela ekperimen. Q3: Te awal (prete) pada kela kontrol. Q4: Te akhir (pote) pada kela kontrol. X: Perlakuan untuk kela ekperimen. X: Perlakuan untuk kela kontrol (Emzir, 04:97). C. Proedur Penelitian Proedur dalam penelitian ini adalah ebagai berikut:. Melakukan urvei ke ekolah untuk mengetahui jumlah iwa dan kela yang dijadikan ubjek penelitian.. Menentukan kela ekperimen dan kela kontrol yang dijadikan ubjek penelitian. 3. Memberi prete pada kedua kelompok kela ebelum diberikan perlakuan. 4. Memberi pote pada kedua kelompok kela etelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran nowball throwing pada kela ekperimen dan metode konvenional pada kela kontrol. 5. Membandingkan prete dengan pote untuk menentukan eberapa bear peningkatan hail belajar melalui variabel beba yang digunakan. 6. Data-data yang diperoleh elanjutnya dianalii tatitik dengan menggunakan uji t dan N-Gain. 7. Menarik keimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

30 D. Rancangan Pembelajaran. Tahap Perencanaan a. Menyuun rencana pelaanaan pembelajaran (RPP). b. Membuat oal pre-tet tetang materi lingkungan hidup yang akan diberikan kepada iwa. c. membuat lembar kerja iwa (LKS) tentang materi lingkungan hidup yang akan diberikan pada kela ekperimen. d. Membuat oal pot-tet untuk mengetahui penguaaan iwa terhadap materi yang telah diampaikan.. Tahap Pelakanaan a. Memberikan pre-tet kepada kedua kela yaitu kela ekperimen dan kela kontrol yang akan diberikan perlakuan, b. Diberikan perlakuan pada proedur pelakanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran nowball throwing dikela XI IIS. c. Diberikan perlakuan pada proedur pelakanaan pembelajaran dengan meggunakan pembelajaran konvenional (metode ceramah) dikela XI IIS. d. Memberikan pot-te pada kela ekperimen dan kela kontrol untuk membandingkan nilai yang diperoleh. 3. Tahap Evaluai a. Mengambil nilai hail te ebelum diberikan perlakuan (pre-tet). b. Mengambil nilai hail te etelah diberikan perlakuan (pot-tet). c. Menyimpulkan hail berupa nilai untuk mengetahui perbandingan kela yang diberi perlakuan model pembelajaran dan yang tidak.

3 E. Populai Dan Sampel Penelitian. Populai Populai adalah wilayah generaliai yang terdiri ata objek atau ubjek yang mempunyai kualita dan karakteritik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik keimpulannya (Sugiyono, 0: 7). Berdaarkan pendapat terebut maka populai dalam penelitian ini adalah eluruh iwa kela XI IIS SMA N Kota Bumi tahun ajaran 04/05, terdiri dari empat kela yaitu kela XI IIS, XI IIS, XI IIS 3 dan XI IIS 4 yang berjumlah 9 iwa. Tabel 3. Data Jumlah Populai No. Kela Jumlah Siwa. XI IIS 30. XI IIS 9 3. XI IIS 3 30 4. XI IIS 4 30 Jumlah 9 Sumber: TU SMA Negeri Kota Bumi tahun ajaran 04/05. Sampel Menurut Suharimi (009 : 7) ampel adalah ebagian atau wakil populai yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (03 : 8) ampel adalah bagian dari jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populai terebut. Pengambilan ampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Purpoive Sampling, yaitu cara mengambil ubjek didaarkan ata tujuan tertentu (Suharimi, 00: 83). Sampel dalam penelitian ini diambil kela dari 4 kela iwa kela XI IIS. Sampel yang ditentukan adalah kela XI IIS ebagai kela ekperimen dan kela X IIS ebagai kela kontrol.

3 Tabel 4. Sampel kela XI IIS SMA N Kota Bumi Kela Kelompok Jeni Kelamin Jumlah Total Laki-laki Perempuan X IIS Ekperimen 0 0 30 X IIS Kontrol 8 9 JUMLAH 8 3 59 Sumber: Tata Uaha SMA N Kota Bumi Tahun Pelajaran 04/05 F. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan faktor-faktor yang berperanan dalam peritiwa atau gejala yang akan diteliti (Punaji Setyoari, 0:6). Dalam penelitian ini variabelnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu variabel beba (X) dan variabel terikat (Y).. Variabel Beba Menurut Punaji Setyoari (0:8) variabel beba adalah variabel timulu atau maukan, dilakukan oleh eeorang dalam lingkungannya yang dapat mempengaruhi perilaku hail. Variabel beba dalam penelitian ini adalah model dan metode pembelajaran yaitu kela ekperimen dengan model Snowball Throwing (X ) dan kela kontrol dengan pembelajaran konvenional (X ).. Variabel Terikat Menurut Punaji Setyoari (0:9) variabel terikat adalah variabel yang mempreentaikan hail atau akibat uatu perubahan yang terjadi pada variabel beba. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hail belajar (Y) pada iwa kela XI IIS di SMA N Kota Bumi.

33 G. Definii Operaional Variabel Definii operaional variabel adalah uatu bataan yang memiliki ifat memudahkan peneliti untuk melakukan pengamatan (obervai) terhadap data yang dikumpulkan berdaarkan jeni variabel terebut.. Model Pembelajaran Snowball Throwing Pembelajaran Snowball Throwing merupakan alah atu model dari pembelajaran kooperatif, yang membagi murid menjadi beberapa kelompok dimana maingmaing anggota kelompok membuat bola pertanyaan. Model ini digunakan dalam pembelajaran pada kela ekperimen yaitu kela XI IIS, dilakukan elama 3 kali pertemuan dengan membaha materi pelajaran lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan. Pertemuan pertama, guru atau mahaiwa yang melakukan peneliti memberikan te berupa pre-tet kepada iwa ebelum menyampaikan materi lingkungan hidup. Te ini diberikan untuk membandingkan kemampuan awal iwa ebelum diberikan perlakuan model pembelajaran dan etelah diberikan perlakuan. Setelah pre-te guru atau mahaiwa yang melakukan penelitian memberi materi lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan pada iwa di kela ekperimen dengan menggunakan model pembelajaran nowball throwing, dibantu dengan LKS. Ada beberapa tahap yang dilakukan guru dalam menerapkan model pembelajaran ini, pertama guru membentuk iwa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 ampai 6 iwa, etiap kelompok memiliki ketua kelompok. Tahap kedua guru memberi materi pelajaran pada maing-maing ketua

34 kelompok, etelah itu ketua kelompok menyampaikan materi kepada anggotanya. Tahap ketiga maing-maing iwa diberi kerta untuk menulikan pertanya yang kemudian dibentuk eperti bola alju. Tahap terakhir iwa aling melemparkan bola alju kepada teman untuk aling menjawab pertanyaan, kegiatan pembelajaran ini berlangung elama tiga kali pertemuan. Selanjutnya pada pertemuan ke tiga guru memberikan te di akhir pertemuan berupa pot-tet yang dimakudkan untuk mengukur eberapa bear perbedaan kemampuan iwa ebelum dan eudah diberikan perlakuan model pembelajaran. Soal pre-tet dan pot-tet yang diberikan pada kela XI IIS ama dengan oal pre-tet dan pottet yang diberikan pada iwa di kela XI IIS, jumlah oal yaitu 0 butir oal.. Pembelajaran Konvenional Pembelajaran konvenional digunakan dalam pembelajaran pada kela kontrol yaitu kela XI IIS yang dilakukan elama 3 kali pertemuan dengan membaha materi lingkungan hidup. Sama eperti pada kela ekperimen dipertemuan pertama guru atau mahaiwa yang melakukan penelitian memberi te berupa pretet kepada iwa. Te ini diberikan untuk membandingkan kemampuan awal iwa pada kela kontrol dan kela ekperimen ebelum diberikan perlakuan model pembelajaran dan etelah diberikan perlakuan. Setelah memberikan prete guru atau mahaiwa menyampaikan materi lingkungan hidup pada iwa di kela kontrol yaitu kela XI IIS dengan metode konvenional elama tiga kali pertemuan. Selanjutnya diawal pertemuan ketiga guru edikit mengula materi yang telah diberikan dua hari ebelumnya. Terakhir guru memberikan te akhir berupa pot-tet pada iwa, untuk mengukur

35 perbedaan kemampuan awal dan kemampuan akhir iwa yang kemudian dibandingkan juga dengan kela ekperimen. Soal pre-tet dan pot-tet yang diberikan pada kela XI IIS ama dengan oal pre-tet dan pot-tet yang diberikan pada kela XI IIS, jumlah oal yaitu 0 butir oal. 3. Hail belajar Hail belajar adalah kemampuan yang diperoleh iwa etelah melalui kegiatan belajar mengajar, juga merupakan pencapaian dalam penguaaan kompeteni atau materi dari proe belajar mengajar berupa nilai yang dapat diketahui melalui te. Peningkatan hail belajar dalam penelitian ini yaitu meningkatnya kemampuan yang diperoleh iwa melalui proe belajar mengajar. Kemampuan iwa akan dilihat dari hail pot-tet yang dibandingkan dengan pre-tet. Hail belajar iwa dikatakan meningkat apabila nilai pote iwa lebih tinggi dari pada nilai prete. Te yang diberikan pada dua kela memiliki oal yang ama dengan jeni oal pilihan jamak dengan jumlah oal 0 butir oal. Setiap oal benar bernilai 5 dan oal alah bernilai 0, jadi rentang nilai yaitu 0-00. H. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan dalam mengumpulkan data yang akan diolah dan dianalii dan diambil keimpulan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:. Te Te digunakan untuk mendapatkan data mengenai hail belajar iwa pada mata pelajaran geografi. Dalam penilitian ini diberikan dua jeni te pada kela kontrol

36 dan kela ekperimen. Prete diberikan pada iwa untuk mengetahui kemampuan awal iwa ebelum diberikan perlakuan. Potet diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir iwa etelah dua kela ekperimen dan kela kontrol diberi perlakuan pembelajaran konvenional. Te berbentuk pilihan jamak dengan jumlah 0 butir oal, etiap oal benar bernilai 5 dan alah bernilai 0. Tabel 5. Kii-kii Te Standar kompeteni Siwa mampu menganalii pemafaatan dan peletarian lingkungan hidup Kompeteni Daar Materi Pokok C C C3 C4 jumlah Mendekriiika Pemanfaatan 3 7 n pemanfaatan lingkungan lingkungan hidup dan hidup dalam pembangunan kaitannya berkelanjutan dengan Reiko pembangunan lingkungan 3 6 berkelanjutan hidup dalam pembangunan Menganalii Peletarian petarian lingkungan 4 hidup dalam Pembangunan kaitannya berkelanjutan dengan Tindakantindakan pembangunan berkelanjutan peletarian lingkungan hidup lingkungan hidup. Teknik obervai Teknik obervai digunakan untuk memperoleh data kegiatan belajar mengajar di ekolah. Teknik obervai dilakukan untuk membantu teknik dokumentai dan teknik te. 3. Teknik dokumentai Teknik dokumentai adalah peneliti menyelidiki benda-benda tertuli eperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian

37 dan ebagainya ( Suharimi, 009:0). Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kondii umum SMA N Kota bumi yang meliputi lokai, keadaan guru, keadaan iwa dan lingkungan SMA. I. Uji Peryaratan Intrumen Intrumen pada penelitian ini adalah te berupa pot-tet dan pre-tet yang digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan kemampuan akhir iwa pada kela kontrol dan kela ekperimen yang diberika perlakuan berupa model pembelajaran nowball throwing dan pembelajaran konvenional dengan ceramah. Intrumen dibuat euai dengan kompeteni daar dan indikator, kompeteni daar pada materi lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan. Pengujian peryaratan intrumen dilakukan diluar kela penelitan, yaitu pada kela XI IIS 3 dengan jumlah iwa 9 orang. Pengujian intrumen yang dilakukan dengan menggunakan te adalah uji validita, uji reliabilita, tingkat keukaran oal, dan daya beda.. Uji Validita Validita adalah uatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan atau keahihan uatu intrumen ( Suharimi, 009:60). Te hail belajar ebagai intrumn penelitian dikatakan valid apabila te terebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang eharunya diukur. Soal dikatakan valid apabila oal itu dapat mengkur apa yang hendak diukur. Uji validita oal dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumu korelai product moment. Hail perhitungan validita oal, dari 0 oal terdapat oal

38 yang tidak valid yaitu oal nomor 6, dan nomor 0. Soal te untuk validita di nomor 6 memiliki nilai validita 0, dengan interval angat rendah, dan oal nomor 0 nilai validita 0, interval angat rendah. Soal yang tidak valid dapat diebabkan karena butir oal yang diediakan dapat dijawab dengan tepat oleh iwa yang mendapat kor rendah, atau oal tidak dapat dijawab dengan tepat oleh iwa yang mendapat kor tinggi. Soal yang tidak valid terebut haru diganti. Hail perhitungan dapat dilihat di lampiran. Tabel 6. Hail Uji Validita Intrumen No. Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal. Valid,,3, 4, 5, 7, 8,9,,, 3, 4, 5, 6, 8 7, 8, 9, dan 0.. Tidak valid 6 dan 0. Sumber: Hail Pengolahan Data Penelitian Tahun 05. Uji Reliabilita Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila te terebut menunjukkan hail-hail yang tetap dan mantap. Suharimi (009:86) menyatakan bahwa, reliabilita berhubungan dengan maalah kepercayaan. Suatu te dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika dapat memberikan hail yang tetap dan koniten. Dari konep reliabilita ini diimpulkan bahwa te atau intrumen yang baik yaitu merupakan te atau intrumen yang dapat dengan tetap memberikan data yang euai dengan keadaan yang ebenarnya.

39 Tabel 7. Kriteria Interpretai Reliabilita Nilai Interpretai 0,80 < r,00 Sangat tinggi 0,60 < r 0,80 Tinggi 0,40 < r 0,60 Cukup 0,0 < r 0,40 Rendah 0,00 < r 0,0 Sangat rendah Sumber: (Suharimi, 009:75). Uji reliabilita item oal dilakukan dengan rumu Spearman Brown. Hail perhitungan uji reliabilita untuk oal te adalah 0,76. Menurut kriteria korelai reliabelita, hail terebut menunjukan oal te memiliki reliabelita yang tinggi. Perhitungan reliabilita oal te dapat dilihat pada lampiran. 3. Uji daya beda oal Menurut Arikunto (009:) daya beda oal adalah kemampuan oal untuk membedakan antara iwa yang berkemampuan tinggi dengan iwa yang berkemampuan rendah. Untuk menentukan daya beda oal menurut Suharimi (009:3) menggunakan rumu ebagai beikut: D = B J B J Keterangan: D = Daya beda oal B = Jumlah kelompok ata yang menjawab benar B = Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar J = Jumlah kelompok ata J = Jumlah kelompok bawah

40 Tabel 8. Klaifikai Daya Beda Soal No. Daya Beda Klaifikai. 0,00-0,0 Jelek. 0,0-0,40 Cukup 3. 0,40-0,70 Baik 4. 0,70-,00 Baik Sekali 5. Negatif Tidak Baik Sumber: Suharimi (009:8). Dari perhitungan daya beda pada oal te, oal memiliki daya beda yang jelek, oal daya beda kurang, 7 oal memiliki baya beda yang baik, dan 0 oal memiliki daya beda yang angat baik. Hail perhitungan daya beda oal dapat dilihat pada lampiran 3. 4. Uji taraf keukaran oal Tingkat keukaran oal merupakan bilangan yang menunjukkan ukar dan mudahnya uatu oal. Untuk mengukur tingkat keukaran oal dapat menggunakan rumu ebagai berikut: = Keterangan: P: Indek keukaran B: Banyaknya iwa yang menjawab oal dengan benar JS: Jumlah eluruh iwa peerta tet (Suharimi 009: 08)

4 Tabel 9. Kriteria Taraf Keukaran Soal No Indek Keukaran Klaifikai. 0,00-0,30 Sangat mudah. 0,30 070 Sedang 3. 0,70 -,00 Sangat ukar Sumber: Suharimi (009: 0). Dari perhitungan taraf keukaran pada 0 butir oal, 8 oal terhitung mudah, 0 oal terhitung edang, dan oal terhitung ukar. Hail perhitungan taraf keukaran oal dapat dilihat pada lampiran 3. J. Teknik Analii Data Analii data merupakan kegiatan etelah data dari eluruh reponden atau umber data lain terkumpul (Sugiyono, 008:07).. Uji Peryaratan Analii a. Uji Normalita Uji normalita dilakukan untuk mengetahui data yang berditribui itu normal atau tidak. Uji normalita itu endiri berfungi untuk melihat bahwa data ampel yang kita ambil atau kita gunakan mengikuti atau mendekati ditribui normal. Kriteria pengujian adalah jika ignifikani (Sig) < 0,05 maka ebaran data berditribui tidak normal, ebaliknya jika ignifikani (Sig) > 0,05 maka ebaran data ampel berditribui normal (Santoa, 0: 9). Perhitungan uji normalita menggunakan program Seri Program Statitik (SPSS 0).

4 b. Uji Keamaan Dua Variabel (Homogenita) Uji homogenita dilakukan untuk mengetahui apakah objek penelitian memiliki varian yang keragamannya tidak jauh berbeda. Dalam pengujian homogenita pada penelitian ini dilakukan dengan analii varian atu jalur atau One Way ANOVA, dengan kriteria pengujiannya yaitu jika ignifikani kurang dari 0,05 maka varian kelompok data tidak ama dan jika ignifikani lebih dari 0,05 maka varian kelompok data adalah ama (Duwi Priyatno, 0: 00).. Uji Analii Tabel Analii yang kedua menggunakan analii tabel. Analii tabel digunakan untuk mengetahui pembagian iwa berdaarkan kategori nilai prete dan pote pada maing-maing kela. Tabel analii terdiri dari tabel tunggal dan tabel ilang. Rumu interval yang digunakan untuk menentukan kategori pemanfaatan nilai menurut Soegyarto Mangkuatmodjo (997: 37), yaitu: = Keterangan: NT = nilai tinggi NR = nilai rendah K = kategori/ kela 3. Uji Hipotei a. Uji hipotei pertama Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai pretet iwa pada kela ekperimen dan kela kontrol.

43 Jika dalam kedua kelompok data terditribui normal dan homogen maka tatitik yang digunakan adalah uji-t. Berdaarkan Sudjana (005: 39) Berikut langkahlangkah uji-t. Taraf Signifikani Taraf ignifikani yang digunakan = 5% Statitik Uji t ; x x n n n n n n Keterangan : x x n n = rata-rata ampel kela ekperimen = rata-rata ampel kela kontrol = variani ampel kela ekperimen = variani ampel kela kontrol = ukuran ampel kela ekperimen = ukuran ampel kela kontrol Keputuan Uji Terima H 0 jika < dengan derajat kebe-baan dk = (n + n ) dan peluang ( ). Untuk harga t lainnya H 0 ditolak. b. Uji hipotei kedua Terdapat perbedaan rata-rata nilai pre-tet iwa pada kela ekperimen dan kela kontrol.

44 Jika dalam kedua kelompok data terditribui normal dan homogen maka tatitik yang digunakan adalah uji-t. Berdaarkan Sudjana (005: 39) Berikut langkahlangkah uji-t. Taraf Signifikani Taraf ignifikani yang digunakan = 5% Statitik Uji t ; x x n n n n n n dengan : x x n n = rata-rata ampel kela ekperimen = rata-rata ampel kela kontrol = variani ampel kela ekperimen = variani ampel kela kontrol = ukuran ampel kela ekperimen = ukuran ampel kela kontrol Keputuan Uji Terima H 0 jika < dengan derajat kebe-baan dk = (n + n ) dan peluang ( ). Untuk harga t lainnya H 0 ditolak. c. Hipotei ketiga Rumu n-gain adalah ebagai berikut: g = ( ) ( ) ( )

45 Dengan S pot = Potet S pre = Pretet S max = Skor makimum pretet dan potet Berikut ini adalah klaifikai n-gain hail belajar iwa pada Tabel 0. Tabel 0. Klaifikai n-gain No Nilai n-gain Keteerangan -,00 g < 0,00 Terjadi penurunan G = 0,00 Tidak terjadi peningkatan 3 0,00 < g < 0,30 Rendah 4 0,30 g < 0,70 Sedang 5 0,70 g,00 Tinggi Sumber : Rotina ( 04).