MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

dokumen-dokumen yang mirip
ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda

PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

III FUZZY GOAL LINEAR PROGRAMMING

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si

ESTIMASI INTERVAL SPLINE DALAM REGRESI NONPARAMETRIK

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

Pemetaan Angka Gizi Buruk pada Balita di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Regression

Prosedur Komputasi untuk Membentuk Selang Kepercayaan Simultan Proporsi Multinomial

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

Taksiran Kurva Regresi Spline pada Data Longitudinal dengan Kuadrat Terkecil

Spline Truncated Multivariabel pada Permodelan Nilai Ujian Nasional di Kabupaten Lombok Barat

Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Buta Huruf Kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression

BAB II DIMENSI PARTISI

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

Pemodelan MGWR Pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Corresponding Author:

PRA-PEMROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DAUBECHIES UNTUK PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak).

Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Tahun Menggunakan Regresi Data Panel

Oleh : Enny Supartini Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): Jurnal Einstein. Available online

Pemodelan Penduduk Miskin Di Jawa Timur Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR)

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN

Optimasi Baru Program Linear Multi Objektif Dengan Simplex LP Untuk Perencanaan Produksi

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011).

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar

PENAKSIR PRODUK YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA DAN SAMPLING BERPERINGKAT

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN TAK LINIER

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK CALON INVESTOR SAHAM RETAIL PT BURSA EFEK JAKARTA

Oleh : Deri Akhmad (9738) Johan Arifin (9834) Muhammad Alawido (10830) esi Hapsari (10832) Windu Pramana Putra (10835) Tya Hermoza (10849) Gempur

π(x) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-112

e + Dengan menggunakan transformasi logit dari π(x), maka model regresi fungsi logit dapat didefinisikan sebagai berikut (2) π(x) e

Pemodelan Persentase Kriminalitas Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Di Jawa Timur Dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

AKAR KUADRAT ENSEMBLE KALMAN FILTER (AK-EnKF) PADA ESTIMASI POSISI ROBOT MOBIL

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil

Pemodelan Mixed Geographically Weighted Regression pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah

Bab III Model Estimasi Outstanding Claims Liability

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

Bootstrap Pada Regresi Linear dan Spline Truncated

ANALISIS REGRESI PADA DATA OUTLIER DENGAN MENGGUNAKAN LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DAN MM-ESTIMASI. Heru Nurcahyadi

Transkripsi:

Paradgma, Vol. 13 No. 2 Agustus 2009 hlm. 189 194 MODEL REGRESI SEMIPARAMERIK SPLINE UNUK DAA LONGIUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERIA HIV Lls Laome 1) 1) Jurusan Matemata FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 93232 ABSRAK Pemodelan data longtudnal telah dlauan dengan regres semparametr splne. Selanjutnya daplasan untu menduga pola hubungan CD4 awal (X) dengan adar CD4 pasen HIV (Y) dan watu pemersaan (t) dengan adar CD4 pasen HIV (Y), sehngga dperoleh model terba dengan melhat MSE terecl dan R 2 terbesar. Kata unc: data longtudnal, regres semparametr, splne ABSRAC he modelng of longtudnal data have been done wth splne semparametrc regresson. hen applcaton for estmatng CD4 number and pre-cd4 for a subject wth lnear parametrc pattern, and checng tme wth nonparametrc pattern, so that t s obtaned the best model wth the lowest MSE and the bggest R 2. Keywords: longtudnal data, semparametrc regresson, splne Dterma: 20 Maret 2009 Dsetuju untu dpublasan: 21 Agustus 2009 1. Pendahuluan Regres semparametr adalah gabungan antara regres parametr dan regres nonparametr. Peneltan tentang regres semparametr telah banya dlauan. Srnad telah menelt estmator splne pada model semparametr [1]. Mulanah menelt pendeatan ernel dalam regres semparametr dan pemlhan bandwdth optmal [2]. Ampa menelt model lner parsal pada hlangnya data omponen parametr [3]. Namun peneltan-peneltan tersebut hanya pada data cross secton atau data yang damat pada suatu watu tertentu. Untu asus husus, regres semparametr dapat dgunaan pada data longtudnal. Analss tentang pemodelan data longtudnal sudah banya daj oleh penelt. Brumbac dan Rce menggunaan smoothng splne dalam mengestmas fungs nonparametr pada data progesteron [4]. Namun peneltan tersebut hanya terbatas pada regres nonparametr. Kuswanto menggunaan model Gamma-Fralty untu memodelan data longtudnal [5]. Kemudan Zeger dan Dggle menelt model campuran

Model Regres Semparametr Splne untu Data Longtudnal pada Kasus Kadar CD4 Penderta HIV 102 semparametr untu data longtudnal menggunaan smoothng ernel, dalam rsetnya membahas tentang HIV berdasaran adar CD4 dalam darah [6]. Penggunaan estmator ernel dalam model semparametr pada data longtudnal, tda sesua untu data yang mempunya pola data yang rumt. Sehngga sult untu memperoleh estmas omponen nonparametr yang sesua. Zhang et al. menggunaan estmator splne untu mengestmas model semparametr [7]. Dalam paper n, dbahas penggunaan regres semparametr splne untu data longtudnal pada asus adar CD4. 2. Data Longtudnal Data longtudnal adalah data pengamatan berulang pada unt espermen, berbeda dengan data cross secton yatu data dar masng-masng ndvdu damat dalam seal watu [5]. Ada beberapa euntungan dar stud mengena data longtudnal dbandngan dengan data cross secton. Pertama, stud longtudnal lebh powerful dar stud cross secton untu sejumlah subje yang tetap. Dengan ata lan, untu memperoleh euatan uj statst yang sama, stud longtudnal membutuhan subje yang lebh sedt. Kedua, dengan jumlah subje yang sama, hasl penguuran error menghaslan penasr efe perlauan yang lebh efsen dar data cross secton. Ketga, data longtudnal mampu menyedaan nformas tentang perubahan ndvdu, sedangan data cross secton tda [5]. 3. Model Regres Semparametr untu Data Longtudnal Regres semparametr untu data longtudnal dapat dtuls dengan : y X β f ( t ), 1, 2,..., n ; j 1, 2,..., n (1) j j j j dmana terdapat n subje dengan subje e- mempunya n observas.menurut watu. y j, = 1,...,n, j = 1,...,n merupaan respon untu subje e- pada watu t j. β = (,,..., ) adalah vetor p 1 pada oefsen regres ovarat 1 2 p X, dengan j X β j dasumsan tda mempunya ntersep, f ( t ) adalah fungs yang terdeferensabel dua al j dengan panjang perode sama dengan dan adalah random error yang salng bebas j dengan mean 0 dan varans 2 R.

Paradgma, Vol. 13 No. 2 Agustus 2009 hlm. 101 106 103 a. Estmas parametr Secara umum bentu regres parametr lnear dgambaran sebaga berut [8] : y X, 1, 2,..., n (2) 0 1 atau dalam bentu matr dapat dtuls dengan : Y = Xβ + ε, dmana ε ~ N(0, 2 ) Estmas oefsen regres β dapat menggunaan metode uadrat terecl. Metode estmas n dlauan dengan memnmuman ε ε terhadap β. Untu ε ε ( Y Xβ) ( Y Xβ) dengan nol sehngga dperoleh estmator :, dengan menurunan ε ε tehadap β dan menyamaan ˆ -1 β = (X X) X Y (3) b. Estmas nonparametr Untu n pengamatan yang ndependen, ( t, y ), 1, 2,..., n, maa model regres secara umum dapat dtuls dengan : y f ( t ), 1, 2,..., n (4) dmana y adalah varabel respon e -, f ( t ) adalah fungs regres dan adalah error random yang dasumsan ndependen dan dent dengan mean 0 dan varans 2. Menurut Euban fungs regres f ( t ) dapat destmas menggunaan regres nonparametr [8]. Pendeatan nonparametr dgunaan untu mengestmas urva regres arena model tda dtentuan terlebh dahulu sepert pada regres parametr. Salah satu pendeatan nonparametr yang bsa dlauan adalah dengan fungs splne. dalam bentu : dengan Secara umum, fungs splne berorde adalah sembarang fungs yang dapat dtuls h j j 1 (5) S( t) t ( t )

Model Regres Semparametr Splne untu Data Longtudnal pada Kasus Kadar CD4 Penderta HIV 104 ( t ) j ( t ), t j 0, t j j dan adalah onstanta real dan,,..., adalah tt-tt not. 1 2 h 4. Aplas Pada peneltan n, dfousan untu melhat hubungan antara CD4 awal (X) dan watu pemersaan adar CD4 setelah terap (t) terhadap persentase adar CD4 setelah terfes HIV (Y), dmana CD4 awal merupaan varabel penjelas omponen parametr dan watu pemersaan merupaan varabel penjelas omponen nonparametr. Langah yang dlauan adalah memlh tt-tt not optmum pada pemodelan data secara parsal, sehngga dperoleh model parsal awal. Kemudan dar tt-tt nots optmum tersebut dbuat model smultan, sehngga dperoleh model semparametr berut : yˆ 0, 6 x x x... 0,1x 39,8 t j 2 j 3 j 52,3( t 0, 5) 13, 2( t 2, 4) 15,8( t 4, 96) 22,1t 17,3( t 1,5) 2 j 2 j (6)... 29, 9 t 99, 9 ( t 1, 5) 119, 5( t 2) 48, 4( t 2, 33) 1 dengan nla MSE dan R 2 masng-masng sebesar 7,096 dan 94,97 %. Pada data n terdapat orelas ddalam pengamatan berulang pada setap subje. Indas adanya orelas dapat terlhat pada varabel respon yang berpengaruh terhadap watu. Adanya asus orelas menunjuan bahwa model semparametr smultan (6) selayanya dsempurnaan dengan mengutan suatu bobot. Langah yang dlauan adalah menentuan bobot. Msal bobot yang dberan adalah W dan W*, sehngga dar edua bobot tersebut dperoleh model masng-masng sebaga berut : yˆ 0,43 x 0,91 x 1,17 x... 10,53 x 275,17 t + j 2 j 3 j 2 2 2 292,25 t 295,23( t 0, 5) 12,37 ( t 4, 22) (7) 22,1t 17, 3( t 2, 4)... 263,11t + 269,06 ( t 1, 4) 2 j 2 j

Paradgma, Vol. 13 No. 2 Agustus 2009 hlm. 101 106 105 yˆ 0,77 x 0,93 x 1,08 x... 0, 92x j 2 j 3 j 2 3 23,94 t 24,23 t 5,04 t 7,13 ( t 2, 2) 19, 39 t 14, 59( t 1, 6) 3 1 2 j 2 j (8)... 2,39 t + 7, 29( t 4,1) 1 Berdasaran model (7), nla MSE dan R 2 sebesar 1,72 dan 99,15%, sedangan pada model (8) nla MSE dan R 2 adalah sebesar 23,72 dan 94,92%. Berdasaran etga model smultan (6), (7), dan (8) terlhat bahwa model (7) mempunya nla MSE terecl dan nla R 2 yang lebh ba. Ahrnya dperoleh model parsal, msalan tga model parsal yatu untu pasen 1, pasen 6, dan pasen 43 masng-masng adalah : yˆ 0,43 x 275,17 t 292,25 t 295,23( t 0, 5) 2 2 = 2 12,37 ( t 4, 22), j 1, 2,...,12 (9) 2 2 y ˆ = 0,48 x +31,4 t +25,13 t 9, 39 ( t 2, 3), 6 j 6 j 6 j 6 j 6 j j 1, 2,...,11 (10) 1 y ˆ 0,59 x 4, 97 t +6,04 ( t 3, 7), 43 j 43 j 43 j 43 j j 1, 2,...,12 (11) Berdasaran etga model parsal (9), (10), dan (11), dapat dlhat bahwa untu etga pasen tersebut mempunya pola data yang berbeda. Khususnya pada pola perubahan adar CD4, untu pasen 1 pada model (9) terlhat pada watu 0,5 tahun dan 4,22 tahun mengalam perubahan pola. Sedangan untu pasen 6 pada model (10) terlhat pada watu 2,3 tahun. Dan untu pasen 43 pada model (11) terlhat pada watu 3,7 tahun. 5. Kesmpulan Pemodelan data longtudnal dengan regres semparametr splne telah dlauan pada asus menduga pola hubungan antara CD4 awal (X) dengan adar CD4 pasen HIV (Y) dan watu pemersaan (t) dengan adar CD4 pasen HIV (Y). Model yang dperoleh mempunya nla MSE terecl dan R 2 yang terbesar. Berdasaran model yang dperoleh menunjuan pola perubahan adar CD4 setap pasen berbeda-beda. Pasen 1 mengalam perubahan adar CD4 pada watu 0,5 tahun dan 4,22 tahun; pasen 6 mengalam

Model Regres Semparametr Splne untu Data Longtudnal pada Kasus Kadar CD4 Penderta HIV 106 perubahan adar CD4 pada watu 2,3 tahun; dan pasen 43 mengalam perubahan adar CD4 pada watu 3,7 tahun. DAFAR PUSAKA [1] Srnad, I.A.M. 2002. Estmator Splne pada Model Semparametr, ess. Surabaya : Insttut enolog Sepuluh Nopember. [2] Mulanah. 2006. Pendeatan Kernel dalam Regres Semparametr dan Pemlhan Bandwth Optmal, ess. Surabaya : Insttut enolog Sepuluh Nopember. [3] Ampa, A.. 2006. Model Lner Parsal pada Hlangnya Data Komponen Parametr, ess. Surabaya : Insttut enolog Nopember. [4] Brumbac, B. dan Rce, J.A. 1998. Smoothng Splne Models for the Analyss of Nested and Crossed Sampels of Curves. Journal of Amercan Statstcal Assocaton, 93 (443), 961-994. [5] Kuswanto, H. 2005. Model Gamma-Fralty untu Data Longtudnal dan Penggunaan Korelas Seral dengan Metode Composte Lelhood, ess. Surabaya : Insttut enolog Sepuluh Nopember. [6] Zeger dan Dggle. 1994. Semparametrc Models for Longtudnal Data wth Applcaton to CD4 Cell Numbers n HIV Seroconverters. Journal of the Amercan Statstcal Assocaton, 50 (3), 689-699. [7] Zhang, D., Ln, X., Raz, J. Dan Sower, M.F. 1998. Semparametrc Stochastc Mxed Models for Longtudnal Data. Journal of the Amercan Statstcal Assocaton, 93 (442), 710-719. [8] Euban, R.L. 1998. Splne Smoothng and Nonparametrc Regresson. New Yor : Marcel Deer.