RINGKASAN MATERI PENCERMINAN

dokumen-dokumen yang mirip
R E S U M E TRANSFORMASI

TRANSFORMASI. 1) T(A) = A 2) Apabila P A, maka T(P) = Q dengan Q titik tengah garis. Selidiki apakah

TRANSFORMASI. Suatu transfornmasi pada bidang V adalah suatu fungsi yang bijektif dengan daerah asalnya V dan daerah nilainya V juga.

MAKALAH OLEH KELOMPOK I NAMA : 1. SHINTA JULIANTY 2. SITI HERLIZA 3. FATMALIZA 4. SUPRA ANTONI 5. JUNIANTY

IRISAN KERUCUT: PARABOLA

TRANSFORMASI DAN PENCERMINAN

GESERAN (TRANSLASI) S = M M. Dalam Bab ini akan dibahas. hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.

UJIAN SARINGAN MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI MATEMATIKA DASAR FUNGSI KUADRAT. A. 1 B. 2 C. 3 D. 5 E. 7 Solusi: [D]

BAB IV ISOMETRI. i. Jika p g maka T =p. ii.

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI

Tentang. Isometri dan Refleksi

MATERI : GESERAN (TRANSLASI) KELOMPOK 6 (VI.E)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. glide/refleksi geser, grup simetri, frieze group, graphical user interface (GUI) dijelaskan mengenai operasi biner.

c. 2 d Jika suatu garis mempunyai persamaan 2x + y + 4 = 0, maka gradiennya adalah a. 2 b. ½ c. 2 d. ½

ALTERNATIIF LAIN MENENTUKAN PANJANG GARIS SINGGUNG DI LUAR PARABOLA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

GEOMETRI TRANSFORMASI MATERI

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

TRANSFORMASI BALIKAN

A. Pengertian Parabola. Menentukan panjang Latus Rectum DT = FS = DF = 2p Maka DE = 2.DF = 4p. B. Persamaan Parabola

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

Rchmd: rls&fngs-smk2004 1

1 P E N D A H U L U A N

PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 2013 KODE 431


Solusi Pengayaan Matematika

LINGKARAN. A. PERSAMAAN LINGKARAN B. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN

GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 1999 Waktu : 2,5 jam

ISOMETRI & HASIL KALI TRANSFORMASI

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

KEGIATAN BELAJAR SISWA

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

HASIL KALI TRANSFORMASI

BAB III STATIKA FLUIDA

Persamaan Lingkaran. Pusat Jari-jari Pusat. Jari-jari Menentukan persamaan lingkaran atau garis singgung lingkaran. Persamaan Lingkaran

Matematika Semester IV

E. Grafik Fungsi Kuadrat

Modul Statistika Kelas XII SMKN 1 Stabat. Lingkaran. Elips

Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

PENGEMBANGAN RUANG FUNGSI KLASIK Oleh: Encum Sumiaty FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

Hendra Gunawan. 21 Maret 2014

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

Pertemuan 2 KOORDINAT CARTESIUS

BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN

Nama : Mohammad Syaiful Lutfi NIM : D Kelas : Elektro A

1.1. GARIS BILANGAN = 2 2 = 4 = 3 P 1 B P 2-2

France title. Handy of transformation of Geometry. Tangkas Geometri Transformasi

fungsi Dan Grafik fungsi

Pertemuan IV II. Torsi

LUAS IRISAN PENAMPANG H G E F D C H G E F D C

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Sumber gambar:

TRANSFORMASI GEOMETRI

Melukis Grafik Irisan Kerucut Tanpa Transformasi Sumbu-sumbu Koordinat

PROGRAM LINEAR. Bukti : ax + by = a.b. Pengertian Program Linear : Gunakan persamaan 2 di atas :

Fungsi Dua Peubah atau Lebih. Pertemuan 9. Contoh. Gambar. 14-Feb-17. Pada gambar di atas P(x 1. ,y 1. ) adalah sebarang titik pada oktan I, dengan

Bahan Minggu II, III dan IV Tema : Kerangka acuan inersial dan Transformasi Lorentz Materi :

TRANSFORMASI. Kegiatan Belajar Mengajar 6

GESERAN atau TRANSLASI

A. Jumlah Sudut dalam Segitiga. Teorema 1 Jumlah dua sudut dalam segitiga kurang dari Bukti:

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

REFLEKSI TERHADAP LINGKARAN SKRIPSI

TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 2014

BAB XVII. PROGRAM LINEAR

BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

MAKALAH HASILKALI TRANSFORMASI

Bab. Persamaan Garis Lurus. Pengertian Persamaan Garis Lurus Gradien Menentukan Persamaan Garis lurus

PP' OP = OP' PERSAMAAN UMUM LINGKARAN

2. Fungsi Linier x 5. Gb.2.1. Fungsi tetapan (konstan):

SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

matematika KTSP & K-13 GARIS SINGGUNG LINGKARAN K e a s A. Definisi Garis Singgung Lingkaran Tujuan Pembelajaran

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER

LOMBA CERDAS CERMAT MATEMATIKA (LCCM) TINGKAT SMP DAN SMA SE-SUMATERA Memperebutkan Piala Gubernur Sumatera Selatan 3 5 Mei 2011

BUKU AJAR MATAKULIAH GEOMETRI TRANSFORMASI TINJAUAN MATAKULIAH

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s

1. Salah satu persamaan garis singgung lingkaran ( x 2 )² + ( y + 1 )² =13 di titik yang berabsis 1 adalah. a. 3x 2y 3 = 0 b. 3x 2y 5 = 0 c.

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG

ISOMETRI DAN HASIL KALI TRANSFORMASI

MATEMATIKA BISNIS FUNGSI LINIER

DESAIN KOMPENSATOR KAWASAN FREKUENSI. Dalam bab terdahulu, telah dipelajari analisa TKA dan prosedur desain. Desain

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT 1 MATEMATIKA SMP/MTs KABUPATEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

AB = AB = ( ) 2 + ( ) 2

Integral dan Persamaan Diferensial

BAB 2 RUANG HILBERT. 2.1 Definisi Ruang Hilbert

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR

SEGIEMPAT SACCHERI. (Jurnal 7) Memen Permata Azmi Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia. 4 2 l2

PERSAMAAN GARIS LURUS

MAKALAH OLEH KELOMPOK II

TRANSFORMASI. Dosen Pengampu Mata Kuliah. HERDIAN, S.Pd., M.Pd. Disusun Oleh : Kelompok 1. Hayatun Nupus Rina Ariyani

Transkripsi:

RINGKSN MTERI PENCERMINN Definisi: Suatu encerminan (reflei) ada sebuah garis s adalah suatu fungsi M s ang didefinisikan untuk setia titik ada bidang V sebagai berikut: a. jika P s maka M s (P) = P b. jika P s maka M s (P) = P sehingga garis s adalah sumbu PP. Pencerminan M ada garis s selanjutna dilambangkan sebagai M s. garis s disebut sumbu refleksi / sumbu encerminan / singkat cermin. Teorema Setia refleksi ada garis adalah suatu transformasi. ukti: M s : V V I. kan dibuktikan Ms surjektif. mbil Sebarang X V X Ms( X ). Menurut definisi jika X S maka Ms( X ) X X Jadi X V X X Ms( X ) X S X V X X Ms( X ) dengan S sumbu XX Jadi M s surjektif. II. kan dibuktikan M s injektif. Kasus Misalkan Untuk Jadi Kasus mbil S maka Ms( ). S maka Ms( ) S S maka

i). Ms ( ) ii). Ms( ) akni S sumbu dari. Karena Kasus 3 Untuk S dan S maka S S ndaikan Ms ) Ms( ). Maka dienuhi : ( adalah suatu garis dengan sumbu S artina S. adalah suatu garis dengan sumbu S artina S. ndaikan maka menurut teorema tidak ada buah garis ang tegak lurus terhada garis sumbu S ang melalui titik ang sama. rtina jika Ms( ) Ms( ) maka haruslah. Padahal diketahui. Jadi haruslah Ms ) Ms( ). ( Karena Ms surjektif dan injektif maka berlaku bahwa setia refleksi ada garis adalah suatu transformasi. Definisi: Suatu transformasi T adalah suatu isometri jika untuk setia asang titik P Q berlaku P Q = PQ dengan P = T(P) dan Q = T(Q). Teorema: Setia refleksi ada garis adalah suatu isometri. Jadi kalau = Ms() = Ms() maka =. ukti: mbil Semarang V dengan Ms() = dan Ms() =. kan ditunjukkan =. Kasus I Jika S maka Ms() = = dan Ms() = =. Jadi = Ms()Ms() =. Kasus II S =

Jika S S dan Ms() = = dan Ms () = kan ditunjukkan = Perhatikan C & C C = C (berimit) m C mc (karena siku-siku) C = C (karena S sumbu simetri) Menurut teorema karena C & C memunai sifat S Sd S ang sama maka C C. Jadi =. Kasus III Jika S dan Ms() = Ms() =. kan ditunjukkan = Perhatikan DC & DC. DC = DC (berimit) m DC mdc (karena siku-siku) C = C (karena S sumbu simetri) C Menurut teorema karena DC & DC memunai sifat S Sd S ang sama maka DC DC. Jadi D = D dan m DC m DC. Karena m DC m DC dan m DC m DC (90 0 ) md 90 Maka md 90 0 0 mdc m DC md m D Perhatikan D & D D = D (berimit) m D m D (dari ernataan ) D = D (diketahui) Menurut teorema karena D & D memunai sifat S Sd S ang sama maka D D. Jadi =. S

SOL LTIHN. Diketahui dua titik dan. Lukislah garis g sehingga Mg() =. Tentukan ula Mg(). Mg() = dan Mg() =. abila ada V ada sistem sumbu ortogonal dan (3) sedangkan (--). Tentukan ersamaan sebuah garis g sehingga Mg() =! Diket : (3) (--) Ditana: Persamaan garis g sehingga Mg() = Jawab : Persamaan garis 3 3 3( 3) 4( ) 3 9 4 4 4 3 5 0 - Y 3 - - X 4 Gradien m = 3 3 Gradien ang tegak lurus garis m = - 4 (3) ( ) ( ) Titik tengah = ( ) Persamaan garis ang melalui ( ) dengan m = 3 adalah = m ( ) 3 = - ( + ) 4

3 3 = - - + 4 8 3 5 = - + 4 8 8 + 6 5 = 0 6-8 5 = 0 Jadi ersamaan garis g adalah 6-8 5 = 0 3. Diketahui: g = Ditana: a. Mg() bila (). -3 b. ila Mg(C) = (-7) maka C =... c. P() maka Mg(P) =... Jawab: a. Persamaan garis ang melalui () dan tegak lurus g adalah =. (-3) adalah titik tengah Maka (-3) = Jelas ( ) 6 8 Jadi = (-8) b. Persamaan garis ang melalui Mg(C) = (-7) dan tegak lurus g adalah = 7. D(-37) adalah titik tengah Maka (-37) = C C C Jelas 64 ( 7) C 57 C C Jadi C = (-57) C C C C 7 c. Persamaan garis ang melalui P() dan tegak lurus g adalah =.

Misal Q = (QQ) adalah titik tengah Jelas Q = (-3 ) = 6 ( 6 ) PP. Jadi aabila P () maka Mg(P) = P = (-6 ). 4. Diketahui g = Ditana: a. Jika = 3 tentukan = Mg(). b. Jika D = (-4) tentukan raeta D oleh Mg. c. Jika P(). Tentukan Mg(P) Jawab: a. Persamaan garis ang melalui Misal (3) adalah titik tengah 3 dan tegak lurus g adalah = 3. Maka (3) = 3 Jelas 4 (3 ) 6 34 Jadi = (3 4 ) b. Persamaan garis ang melalui D = (-4) dan tegak lurus g adalah =. Misal C() adalah titik tengah Maka () = D D Jelas 44 ( 4) D 8 D D D D DD Jadi Praeta D oleh Mg = (8) D D D ( 4) c. Persamaan garis ang melalui P( ) dan tegak lurus g adalah =. Misal Q = ( Q Q ) adalah titik tengah PP.

Jelas Q = ( Q ) = ( ) 4 4 Jadi aabila P () maka Mg(P) = P = (- 4 - ). 5. Diketahui h = Ditana: a. Jika = (-3) tentukan = M h (). b. Jika D = (-4) tentukan raeta dari oleh M h. c. Jika P(). Tentukan M h (P) Jawab: a. Dicari gradien garis = aitu m = Maka ersamaan garis ang melalui (-3) dan tegak lurus g dengan m = - adalah 3 ( ) 3 m( ) Mencari erotongan = dan = - dengan mensubstitusikanna. = = - = - = - substitusikan = - ke ersamaan = dieroleh = -. Jadi titik tengah (- - ).

Jelas (- - ) titik tengah maka 3 Jelas ( 3 ) 3 Jadi = (-3) b. Gradien garis = aitu m = Maka ersamaan garis ang melalui (-35) dan tegak lurus g dengan m = - adalah 5 ( 3) 3 5 m( ) Mencari erotongan = dengan = - + dengan cara substitusi. = = - + = = substitusikan = ke ersamaan = dieroleh =. Jadi titik tengah (). Jelas () titik tengah maka Jelas ( 3 5) 5 3 Jadi = (5-3) ( 3) 5 c. Persamaan garis ang melalui P( ) dan tegak lurus g adalah m( ) Misal Q = ( Q Q ) adalah titik tengah PP.

Jelas Q = ( Q Q ) = ( ) Q Q Q Jadi aabila P () maka Mg(P) = P = ( Q Q ). Q 6. Diketahui k = Ditana: 0 a. Jika = (-3) tentukan = M k (). b. Jika D = (-4) tentukan raeta dari oleh M k. c. Jika P(). Tentukan M k (P) Jawab: a. Dicari gradien garis k 0 Jadi m k = - Maka ersamaan garis ang melalui (-3) dan tegak lurus k dengan m = adalah 3 ( ) 3 5 m( ) Mencari erotongan = - dengan = - 5 dengan cara substitusi. = - = 5 = 5 = 5 substitusikan = 5 ke ersamaan = - dieroleh = - 5. Jadi titik otongna ( 5-5 ) Karena ( 5-5 ) titik tengah maka

3 5 5 Jelas ) 3 ( 5 5 3 Jadi = (3-) b. Gradien garis = - aitu m = - Maka ersamaan garis ang melalui (-35) dan tegak lurus g dengan m = adalah 8 5 3 3) ( 5 ( ) m Mencari erotongan = - dengan = +8 dengan cara substitusi. = - = + 8 = -8 = -4 substitusikan = -4 ke ersamaan = - dieroleh = 4. Jadi titik otongna (-44). Karena (-44) titik tengah maka 5 3) ( 44 Jelas ) 5 3 ( 8 8 53 Jadi = (-5 3) c. Persamaan garis ang melalui P( ) dan tegak lurus k dengan m = adalah m ) ( Misal Q = ( Q Q ) adalah titik tengah PP.

Jelas Q = ( Q Q ) = Q Q ( ) Q Jadi aabila P () maka Mg(P) = P = ( Q Q ). Q 7. Diketahui g = Ditana: a. Mg(0) b. Mg() dengan (). c. Jika P(+). Tentukan M g (P)=P. Jawab: a. Diunai g = dari + = =. Gradien dari g adalah m = - dan gradien ang tegak lurus dengan g adalah m = Maka ersamaan garis h ang melalui O(00) dan tegak lurus g dengan m = adalah m( ) 0 ( 0) Jadi h Titik otong antara g dan h adalah titik O aitu = = = = substitusikan = ke ersamaan = dieroleh =. Jadi titik otongna ( )

Karena ( ) titik tengah OO maka 0 0 0 0 0 0 0 0 Jelas ( 0 ) 0 0 0 Jadi Mg(O) = () b. Maka ersamaan garis h ang melalui () dan tegak lurus g dengan m = adalah ( ) m( ) Jadi h + Mencari erotongan g dengan h. = - = + = 0 = 0 substitusikan = 0 ke ersamaan = - dieroleh =. Jadi titik otongna (0). Karena (0) titik tengah OO maka o o o o 0 Jelas. ( ) 0 o o 0 o o Jadi = (-0) c. Diunai = ( + ) dan g = Karena Mg(P) = P maka P P ( ) Dieroleh + = ( ) 0

Dan = 0 + = Jadi Mg(P) = (0). 8. Diketahui g = - 3 0 dan (k). Ditana: Tentukan k bila Mg() = Jawab : Diunai 3 + = 0 Karena Mg() = maka terletak ada g. Nilai k daat dicari dengan mensubstitusikan titik ke ersamaan garis g. Untuk = maka 3 + = 0-3 = - 3 = 3 = Jadi nilai k =. 9. Diketahui k = a - 3 0 = (3-) Tentukan a aabila Mk() =! Karena Mk() = maka = (3-) terletak ada garis k. Dieroleh a.3 3(-) + = 0 3a +3 + = 0 3a = - 4 a = - 3 4 Jadi nilai a = - 3 4. 0. Diunai T(P) = (-5 +3) P = ( ) V Ditana: Selidiki aakah T suatu isometri? Jawab: kan ditunjukkan aakah T suatu isometri. Menurut definisi T suatu isometri jika P P V maka P P = P P mbil sebarang titik P P V dengan P =( ) dan P =( ) T(P ) = P = ( -5 +3) T(P ) = P = ( -5 +3) P P P P P P P P P P ( 5) ( 5) ( 3) ( 3) 5 5 3 3)

Maka P P = P P. karena P P = P P maka T suatu isometri.