DIKTAT MATEMATIKA II

dokumen-dokumen yang mirip
dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

DIKTAT MATEMATIKA II

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

DIKTAT MATEMATIKA II

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

Vektor di Bidang dan di Ruang

Suryadi Siregar Metode Matematika Astronomi 2

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

DIKTAT MATEMATIKA II

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR 2 CONTOH SOAL A. DEFINISI PERKALIAN TITIK

INDIKATOR 10 : Menyelesaikan masalah program linear 1. Pertidaksamaan yang memenuhi pada gambar di bawah ini adalah... Y

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

Catatan Kuliah FI2101 Fisika Matematik IA

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

VEKTOR. maka a c a c b d b d. , maka panjang (besar/nilai) vector u ditentukan dengan rumus. maka panjang vector

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

Bab 1 : Skalar dan Vektor

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

PERKALIAN DUA VEKTOR & PROYEKSI VEKTOR

1. Sebuah kawat yang panjangnya 10 meter akan dibuat bangun yang berbentuk 3 persegi panjang kongruen seperti pada gambar di bawah.

GESERAN atau TRANSLASI

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

BAB II BESARAN VEKTOR

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada gambar.

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 UJIAN NASIONAL. Matematika (D10) PROGRAM STUDI IPA PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

Matematika Lanjut 1. Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier. Matriks Invers. Ruang Vektor Matriks. Determinan. Vektor

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

----- Garis dan Bidang di R 2 dan R

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

9.1. Skalar dan Vektor

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

Vektor Ruang 2D dan 3D

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

b = dan a b= 22. Jika sudut antara a dan b adalah a, maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan.

SOAL DAN SOLUSI MATEMATIKA SMA/MA IPA UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015 PAKET SOAL A

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

FISIKA XI SMA 3

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2B TAHUN 2010

Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 2004

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2A TAHUN 2010

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika

1. Agar F(x) = (p - 2) x² - 2 (2p - 3) x + 5p - 6 bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah... A. p > l B. 2 < p < 3 C.

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

SOAL MATEMATIKA SMA/MA IPA UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015 PAKET SOAL A

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Matematika

Soal-Soal dan Pembahasan SNMPTN Matematika IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Tanggal Ujian: 01 Juni 2011

Hak Cipta 2014 Penerbit Erlangga

RANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.

Transkripsi:

DIKTAT MATEMATIKA II (PERKALIAN TIGA VEKTOR ATAU LEBIH) Drs. A. NABABAN PURNAWAN, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 004

PERKALIAN TIGA VEKTOR ATAU LEBIH 5.. TRIPLE SCALAR PRODUCT Produk ( A x B ). C disebut TRIPLE SCALAR PRODUCT, dan mempunyai makna geometri sebagai berikut : Vektor N A x B adalah normal pada bidang yang dibentuk oleh vektor-vektor A dan B, atau normal pada bidang alas ( A,B ) dari paralelepipedium yang rusuk-rusuknya A, B dan C. Besarnya N N Bilangan yang menyatakan luas alas paralelepipedium itu, yaitu jajaran genjang yang sisi-sisinya A dan B. Jadi : ( AxB). C cosθ C N. C N N AxB luas + h C cosθ alas tinggi dan, paralelepipecum. Jika C dan A x B memenuhi sistem sekrup kanan, triple scalar product adalah positif, tetapi jika memenuhi sistem skrup kiri, tandanya negatif. Jika berganti ganti bidang itu dipandang sebagai bidang alas, maka ( A x B ). C ( B x C ). A ( C x A ). B. Karena dot product komutatif, maka ( B x C ). A A. ( B x C ). Dengan demikian (AxB).C A. ( B x C ). Jadi dot product dan cross product dapat dipertukarkan dalam triple scalar product. Jika diketahui vektor A + a i + a j a k, vektor b i + b j b k dan vektor c i + c j c k, maka B + triple scalar product dari ketiga vektor itu dapat dinyatakan dengan : a a a a a a A. ( B x C ) b b b atau [ ABC ] b b b c c c c c c C + Perkalian lain yang lebih sederhana antara tiga vektor adalah : ( A. B ). C, yaitu sekalar s A. B dikalikan dengan C, maka hasilnya adalah vektor sc. Dari keterangan diatas jelaskan. Bahwa TRIPLE SCALAR PRODUCT dapat dipakai menghitung ISI sebuah PARALELEPIPEDIUM. Soal-Soal Latihan :

Diketahui vektor-vektor : A i + j + k ; B i + j k ; C -i + j + k dan D i 4j + k. Hitunglah luas segitiga-segitiga ABC, ABD, ACD dan BCD. Hitunglah jarak titik D ke segitiga ABC Hitunglah isi limas D.ABC 4 Tentukanlah titik berat limas D.ABC 5 Tentukan jarak titik P (,, 7 ) ke bidang ABC. 5.. TRIPLE VECTOR PRODUCT ( TRIPLE CROSS PRODUCT ) Triple vector product atau triple cross product (AxB)xC (A.C)B (B.C) pada umumnya tidak sama. ( A x B ) x C ( A. C ) B ( B. C ) A ( * ) Baiklah hal ini ditinjau melalui beberapa contoh :. Jika salah satu vektor itu vektor nol, maka persamaan itu benar, karena kedua ruas itui adalah nol.. Jika tidak ada vektor nol diantaranya, tetapi B sa ( Artinya B // A ), dimana s skalar, maka kedua ruas itu sama.. Jika tidak ada vektor nol diantaranya, dan A dan B tidak sejajar. Vektor diruas kiri persamaan ( * ) sejajar dengan bidang yang dibentuk oleh A dan B. Oleh karena itu dapat di cari skalar m dan n, sehingga : ( A x B ) x C ma + nb ( ** ) Untuk memperoleh m dan n diambil vektor I dan J yang saling tegak lurus dibidang yang A dibentuk A dan B, dimana I ambil vektor K I x J dan ditulis semua vektor satuan I A, J dan K : A B C a b c I I + + b c J J + c K maka ;

dan ; Jadi ; ( ) a b K AxB ( ) xc a b c J a b c I AxB ( I ) + n( b I + b J ) a b c J a b c I ma + nb m a ini adalah ekivalen dengan sepasang persamaan skalar : ma + nb a b c nb a b c Jika b 0, A dan B adalah sejajar, hal mana bertentangan dengan yang diketahui, bahwa B tidak sejajar dengan A. Karena b 0, Maka ; n a c AC. ma nb a b c a b c a b c Karena A a 0, dapat dibagi oleh a. Maka ; ( b c + b c ) ( B C) m. Jika harga m dan n disubtitusikan pada persamaan (**) diperoleh : ( A x B ) x C ( A. C ) B ( B. C ) A (*) Kesamaan ( B x C ) x A ( B. A ) C ( C. A ) B diperoleh dari (*) dengan penggantian A, B dan C. Jika B x C dan A dipertukarkan tempatnya, maka tanda dari ruas kanan juga harus di pertukarkan, sehingga : A x ( B x C ) ( A. C ) B ( A. B ) C pb pc Jelaslah bahwa umumnya A x ( B x C ) dan (A x B) x C tidak sama. 5.. SIFAT SIFAT

( A x B ) x C - C x ( A x B ) - ( C. B ) A + ( C. A ) B A x B. ( C x D ) A. [ B x ( C x D ) ] A. [ ( B. D ) C ( B. C ) D ] ( A. C ) ( B. D ) ( A. D ) ( B. C ) ( A x B ) x ( C x D ) ( A x B. D ) C ( A x B. C ) D [ ABD]C [ ABC ] D [ CDA ] B [ CDB ] A Contoh : Hitunglah ( A x B ) x C jika A i j + k, B i + j + k dan C i + j k. Jawab : Dari rumus ( A x B ) x C ( A. C ) B ( B. C ) A Didapat ; ( - ) B ( ) A - A B - 9 ( i + k ) Dengan cara lain ; i j k A x B - - i + j + k Contoh : Jawab : i j k ( A x B ) x C - - 9i 9k - Tentukanlah ( A x B ) x ( C x D ) Tulislah C x D V, maka soal itu menjadi : ( A x B ) x V ( A.V ) B mb na. Jika A x B W, maka soal itu menjadi ; W x ( C x D ) ( W.D ) C ( W.C ) D pc qd. Jadi vektor itu sejajar dengan perpotongan bidang ( A,B ) dan bidang ( C,D ). Contoh : A PQ, B PS, A P Q, B P S adalah sisi-sisi jajaran genjang PQRS dan P Q R S, sehingga PP, QQ, RR, dan SS saling sejajar dan // U vektor satuan. Tunjukanlah bahwa ( A x B ). U ( A x B ).U. Jawab :

A PQ PP + P Q + Q Q P Q + ( PP QQ ) A + su untuk suatu skalar s, karena PP dan QQ sejajar dengan U dengan cara yang sama B B + tu untuk suatu skalar t oleh karena itu ; A x B ( A + su ) x ( B + tu ) A x B + t( A x U ) + s( U x B ) + st( U x U ). (U x U 0) A x U dan U x B keduanya tegak lurus pada U, terbukti dengan dot product kedua ruas. Soal-Soal Latihan : Diketahui tiga vektor A i + j + k ; B i + j k dan C - i + j + k.; Tentukanlah a ) ( A x B ).C b ) ( A.B ) C Tentukanlah isi paralelepipedium yang rusuk-rusuknya A, B dan C Tentukanlah isi prisma sisi tiga yang rusuk-rusuk alasnya A dan B sedang rusuk tegaknya C. 4 Tentukanlah D sehingga ABCD jajaran genjang 5 Tentukanlah : a ) A x ( B x C ) b ) ( A x B ) x ( C x D ) 6 Tentukanlah besar sudut yang dibentuk ketiga vektor itu ( A,B ), ( A,C ) dan ( B,C ). 7 Tunjukanlah, bahwa : a ) A. ( C x B ) - A ( B x C ) b ) A. ( A x B ) 0 c ) ( A + D ). ( B x C ) A. ( B x C ) + D. ( B x C ). BAB VI

VEKTOR DALAM RUANG BERDIMENSI n atau dalam n E 6. PERNYATAAN VEKTOR Vektor dalam ruang berdimensi n dinyatakan dengan komponen komponennya seperti pernyataan vektor dalam ruang berdimensi dan : atau dengan matriks : A A a i + a j +... + a u i j ( a a, a,... a ). ; B ( b, b, b,... b ) Diketahui :, n. u n n i j.. u n vektor vektor dalam E A ( a, a, a,... a ) dan. B ( b, b, b,... b ), : ; n n maka A B a b a b ; a b ;... a n b, atau jika dan hanya jika sama ; n komponen-komponennya yang sepadan. A + B C, yaitu a + b c; a + b c dan seterusnya demikian juga dengan pengurangan. Perkalian skalaer s dengan vektor A berlaku seperti pada vektor dalam E dane : sa ( sa, sa, sa,... sa n ). 4 Inner product dua vektor A dan B edinyatakan dengan A.B yaitu : A. B a b + ab +... a n b n 5 Panjang vektor A ditulis IAI, merupakan akar dari A.A jadi : A a + a + a + +... an 6 Vektor nol adalah 0 ( 0, 0, 0,..., 0 ). 7 Tidak berlakukan vektor product atau cross product dalam ruang berdimensi n. 6. SIFAT SIFAT

Diketahui vektor-vektor A, B dan C dalam ruang En, skalar a, b, c dan d, serta vektor 0, maka : i) A + 0 0 + A A ii) A + ( - ) A 0 iii) A + B B + A iv) A + ( B + C ) ( A + B ) + C v) A.B B.A vi) A.( B + C ) A.B + A.C vii) ( c + d ) A ca + da viii) a ( bc ) ( ab ) C ix) IcAI I c I I A I x) A B < > A.B 0 A Arah vektor A ( bukan 0 ) adalah vektor satuan A Jika B bukan vektor 0, maka vektor A dapat ditulis sebagai jumlah dua vektor A dana, dimana A proyeksi A pada B dan A B : A A + A A cb _ dan _ A. B 0 A. B seperti untuk n atau ( lihat hal 8 ) didapat A B (*) dan ini adalah B. B A. B cb, karena c skalar, jika B 0. jika A dinyatakan seperti pada persamaan (*) B. B dan A A cb, maka A B, karena A.B ( A cb ).B A.B c ( B.B ) A. B A.B - B.B A.B A.B 0 B. B 6. REFLEKSI Andaikan vektor A akan direfleksikan ( dicerminkan ) terhadap vektor B. Ambilah vektor A A - A. Untuk mana : A maka : A. B B. B B, A A - A

A A - ( A - A ) A - A Jadi refleksi vektor A terhadap vektor B ( vektor bukan nol ) adalah A. B Vektor A B. B B A Contoh : Diketahui A 9, -, 0, ) dan B (, 0,, 0 ) Tentukanlah : a. Proyeksi vektor A pada vektor B b. Refleksi vektor A terhadap vektor B Jawab : A.B + 0 + 0 + 0 B.B + 0 + + 0 Proyeksi A ke B adalah : A. B A B B,0,, 0 B. B Komponen A yang tegak lurus pada B adalah : A A - A (, -, 0, ) -,0,,0,,, ( Cek : A A +,0,,0 +,,, (, -, 0, ) a ) Theorama Pythagoras : A + B A + B _ Jika _ A. B 0. ini mudah karena : A + B A. ( A + B)(. A + B) ( A + B) + B. ( A + B) A. A + A. B + B. A + B. B A + 0 + 0 + B _ Jika _ A. B 0 Theorama Pythagoras berlaku juga dalam ruang Pertidaksamaan segitiga, bahwa vektor A, B dan ( A + B ), (lihat gambar ) n E. A + B < A + B mudah ditunjukan dengan menggambar

B 0 A A+B gambar Kedua ruas itu sama jika satu vektor itu vektor nol, atau kedua vektor itu mempunyai arah yang sama ( sejajar ), jika A A B B Soal-Soal Latihan : Diketahui A ( a, a, a, a ); B ( b, b, b, b ); C ( c, c, c c ) 4 4, Buktikanlah :. Bahwa A. ( B + C ) A.B + A.B. Bahwa A.B B.A 4. Bahwa A + B A + A. B + B 4. Diketahui Vektor A ( -,, 0, ) ; B (,, 0, ) dan C ( 0, 0,, ). Tentukanlah : a. A b. B c. A.B d. Sudut ( A.B ) e. Proyeksi A pada B f. Proyeksi A pada C g. Proyeksi B pada C h. Proyeksi ( A + B ) pada C i. Refleksi A terhadap B. 5. Diketahui vektor-vektor A (, 0,, 0 ) ; B (,0,-,0 ) ; C ( 0,, 0, ) ; dan D ( 0,, 0, - ). Buktikan bahwa keempat vektor itu saling tegak lurus.

6.4 BERGANTUNG LINIER DAN BEBAS LINIER Ambil V,..., n, V, V Vn dalam ruang berdimensi n ( ) E, dan skalar c c, c,..., cn,, maka : c V, cv, cv,..., c n Vn disebut kombinasi linier dari vektor-vektor V, V, V,..., Vn Definisi : Sejumlah vektor V,...,., V, V Vn disebut bergantung linier jika dan hanya jika ada skalar c, c, c,..., c n, yang tidak sama dengan nol, sehingga : c V, cv, cv,..., c n Vn 0. Contoh : V i + j k; V i j + k; dan _ V i + 4 j 5k Periksalah apakah ketiga vektor itu bergantung linier? Jawab : Atau ; c + + 0. V cv cv c (i + sehingga : c c c j k) + c c + c + c + c + 4c 5c ( i j + k) + c 0 0 0 (i + 4 j 5k) 0 Sistem persamaan ini mempunyai determinan utama I D I 0 jika sistem itu diselesaikan didapatlah ( jawaban nontrivial ) : c - c dan c c ; c skalar riil bukan 0. jadi ketiga vektor itu bergantung linier. Catatan : Salah satu vektor itu adalah kombinasi linier dari kedua vektor lain (bergantung linier). Teorema : Jika S himpunan vektor-vektor V, V, V,..., Vn yang berdiri atas himpunan bagian ( tak kosong ) : T V ', V ', V ',..., V ' ) vektor vektor bergantung linier, maka S bergantung linier. ( n Contoh :

Diketahui A i + j k; B i j + k; dan _ C i + j + k. Periksalah apakah ketiga vektor itu bergantung linier? Jawab : c A + c B + c C 0 atau _; c (i + j k) + c ( i j + k) + c (i + c c Contoh 4 : sehingga c + c c + c + c + c c 0 0 0 j + k) 0 Determinan utama dari sistem persamaan linier itu I D I 0 jadi persamaan ini mempunyai jawaban tivial, jadi c c c 0. Jadi ketiga vektor itu bebas linier. Diketahui V, 0,, 0 ) ; V (,0,-,0 ) ; V ( 0,, 0, ) ;dan V ( 0,, 0, - ) ( 4 a. Periksalah apakah vektor vektor itu bebas linier b. Hitung sudut yang dibentuk tiap pasang vektor itu Jawab : Jelas keempat vektor itu bukan vektor nol. a. c V + c V + c V + c V 0 4 4 atau ; c (, 0,, 0 ) + c(,0,-,0 ) + c( 0,, 0, ) + c4( c + c 0 _ dan _ c + c4 0 c c 0 _ dan _ c c 0 kedua pasangan ini menghasilkan : c c c c 0. 4 Jadi keempat vektor itu bebas linier. 4 0,, 0, - ) 0 b. Keempat vektor saling tegak lurus : V. V V. V V. V 4 V. V V. V 4 V. V 4 0 V 0 V 0 V 0 V 0 V 0 V Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus pada pada pada pada pada pada V V V V V V 4 4 4

Soal-soal latihan :. Diketahui vektor A (,, -, 0 ) dan B (, -, 0, ) Tentukanlah vektor-vektor V ( x, y, z, u ) dalam vektor itu. n E yang tegak lurus pada kedua. Periksalah, apakah vektor-vektor dibawah ini bergantung linier atau bebas linier : a. A (, -,, ) ; B (,, 0, ) ; C (, 0,, 0 ) b. A ( -,, 0, ) ; B (,,, 0 ) ; C ( 0, 5,, ) c. A (,, - ) ; B (, 0, ) ; C ( 0, 6, -5 ) d. A (,, - ) ; B (, 0, ) ; C (, 5, ) 7. FUNGSI VEKTOR 7. VEKTOR POSISI andaikan titik P bergerak sepanjang sebuah kurva di bidang XOY, dan misalkan diketahui posisi titik itu pada waktu t, berarti bahwa gerakan titik P dinyatakan oleh sepasang fungsi f(t) dan g (t) : x f (t) dan y g (t) vector yang ditarik dari titik pangkal O ke titik P disebut vector posisi R. Vektor ini adalah fungsi t: R xi + yj () atau R if (t) + jg (t) () 7. VEKTOR TANGENT Jika suatu partikel bergerak sepanjang kurva yang diketahui di bidang XOY, dapat ditentukan posisi partikel dengan menghitung sepanjang busur s dari titik Po yang ditentukan pada kurva itu. y P(x,y) R x s y q(x+ x,y+ y) P 0 x x + x x s0

Vektor R ix + jy dari titik pangkal o ke titik P (x,y) adalah fungsi s, dan hendak diselidiki dr sifat. Ambil P (x,y) berkorespodensi dengan harga s, sedang Q (x + s, y + y) ds R x y PQ berkorespodensi dengan s + s, maka i + j s s s s () Satu vector yang panjangnya sama dengan tali busur PQ dibagi oleh busur PQ, yang mendekati satu satuan bila s 0. Oleh karena itu dr ds R lim () s 0 s adalah satu vector satuan. Arah vektor satuan ini adalah limit arah R bila s 0. Jadi s R PQ : s s (a) mempunyai arah yang sama dengan PQ jika s>0 (b) mempunyai arah yang sama dengan QP jika s<0 dr Arah sepanjang tangent pada kurva di P, dan sejalan dengan pertambahan panjang busur ds dr s. Karena itu T satu vector satuan di P. Jika s 0, ds dr dx dy maka i + j () ds ds ds dan ini dapat dipakai mencari T di suatu titik pada kurva yang diketahui. Cara yang sama dapat dipakai mencari tangent pada kurva di E. Jika P (x,y,z) pada kurva, maka vektor dari O ke P merupakan fungsi s, dan turunannya adalah : dr dx i + ds ds dy dz j + k ds ds (4) dr Vektor T yang didefinisikan dengan T (5) ds Adalah vector satuan tangent pada kurva ruang yang dilukiskan oleh titik ujung P dari vector R OP.

dx dy dz Dari (4) dan (5) didapat : T i + j + k ds ds ds (6) Dan karena T.T, maka ds ± ± ( dx ) + ( dy) + ( dz dx + dy + dz ) Contoh : diketahui x a cos mt ; y asin mt dan z bt Tentukanlah vector tangent di t 0 dr dx dy dz Jawab : T i + j + k ds ds ds ds dx dy dz i + j + k ds ds ds i amsin mt + j amcos mt + k b ds ds ds T vector satuan, jadi T, karena itu T.T, yang berarti : [( sin mt) + ( amcos mt) + b ] am atau ds ( a m + b ) ± ds ds a m + b karena suatu konstanta, maka boleh diambil yang positif, sehingga s fungsi naik dalam t. ds Jadi : T am ( i sin mt + j cos mt) a m + b + bk dan untuk t 0 T amj + bk a m + b SOLA-SOAL: R adalah vector di E atau E dari titik pangkal O ke titik P. Carilah vector satuan tangent dr T ds. R i cos t + j sin t. R e t i + t j. x 6 sin t, y 6 cos t, z 5t 4.x e t cos t, y e t sin t, z e t

5.x cosh t, y sinh t, z 6t.. VEKTOR KECEPATAN ( VELOCITY VECTOR ) Dalam bagian ini dibicarakan vector dalam E n, terutama dalam E dan E. Secara matematika didefinisikan turunan pertama dari : dr dx dy R ix + jy () menurut t : i j () Yang didapat jika kedua ruas () didifferensialkan menurut t, dengan I dan j sebagai konstanta. Arti dari geometri dari () adalah arah dan besarnya vector : dy dr rise dy Slope ( kecondongan ) run dx dx magnitude (panjang ) dr dr dx dy i j Disini s adalah panjang busur sepanjang kurva diukur darititik awal (x o, y o ). dr Jika digambar vector, dengan titik awal di p, maka vector hasil adalah : a ). Tangent pada kurva di p, sama dx + dy ds dengan slope kurva di p, yaitu b ). Besar ( panjang )-nya ds, dy yang menyatakan kecepatan partikel di p.

Jadi menurut fisika, vector dr,jika digambar dari p. menyatakan velocity vector kecepatan, yang mempunyai sifat sifat (a) dan (b) di atas. Jadi vector posisi R ix + ij didiferensialkan menurut waktu t, hasilnya adalah velocity vector : v dr dx dy i j ( lihat gambar 5 ). 7.4 AKSELERASI Vektor akselerasi a diperoleh dari v dengan mendifferensialkan v : dv d a x d y a i + j Suatu partikel dengan massa m (konstan) bergerak dengan gaya F, sehingga Fma (rumus Newton II). Contoh : Partikel P(x,y) bergerak pada hiperbola : x r cosh pt ; y r sinh pt dimana r dan p konstanta positif. tentukanlah v (velocity vector) dan a (acceleration vector). Jawab : R ix + jy i (pr sinh pt) + j(r sinh pt) dr dx dy v i j I (pr sinh pt) + j(pr cosh pt) dv d R d x d y a i + j i (p r cosh pt) + j (p r sinh pt) p R Y F ma Ini berarti bahwa gaya F ma mp R, P (x,y) panjangnya adalah mp R mp OP, R yang proporsional terhadap jarak OP, dan arahnya sama dengan arah R. 0 x r cosh pt Contoh : Suatu gaya yang bekerja pada y r sinh pt partikel P diberi sebagai fungsi Gambar 6 : F i cosh t + j sin t

Jika partikel itu mulai bergerak dari titik (c,0) dengan kecepatan pertama v 0 j tegak lurus pada sb-x, carilah kurva lintasannya. Jawab : Jika Vektor posisi R ix + jy, maka soal itu dapat berbunyi : Carilah R jika F d R m i cosh t + j sin t (*) dan jika t o, R ic, dr v0 j. dr Jika v, menurut (*), m dv (i cos t + j sin t). Jika diintegralkan diperoleh: dr m v m I sin t j cos t + C (**) dimana konstanta integrasi adalah vektor C. Harga C dapat diperoleh dengan menggunakan kecepatan awal yang tegak lurus, yaitu v 0 j pada t0 : mv o j j + C C mv 0 j + j (mv 0 + ) j Substutusi pada (**) didapat : dr m i sin t + j (mv0 + cos t) Dengan mengintegralkan lagi, didapat : mr i cos t + j (mv 0 t + t sin t) + C Kondisi awal R ic.(*) dapat dipakai menentukan C : mci i + C C (mc + ). Dengan demikian vektor posisi R adalah : R m [ i (mc + cos t) + j(mv0 t sin t) ] Persamaan parameter kurva didapat melalui persamaan komponen-komponen R dengan R ix + jy, yaitu : x c + cost m ; y v 0 t + Dalam ruang berdimensi tiga (E ), vektor ditulis : R ix + jy + kz t sint m Dimana x, y dan z fungsi t yang didapat dua kali didifferensialkan, maka velocity dari P (x, y, z) adalah : V dr dx dy i + j dz + k dan

Akselerasi : a d R dv i d x + j d y + k d z 7.5 RUMUS-RUMUS TURUNAN Jika U iu (t) + ju (t) + ku (t) ; V iv (t) + ju (t) + ku (t) ; W iw (t) + jw (t) + kw (t) dan R ix(t) + jy(t) + kz(t) ) du idu (t) + jdu (t) + kdu (t) ) dr idx(t) + jdy(t) + kdz(t) d ( U + V ) du dv ) + d ( gv ) 4) 5) d ( U. V ) d ( UxV ) 6) d [ UVW ] 7) 7) d [ Ux( VxW )] dg dv V + g du dv. V + U. du dv x V + U x du dv VW + U W du dv. V x W + U. (*) [UVW] U. V x W dw + UV dw X W + U.V x du dv x (V x W) + U x ( x W) U V W U V W U V W dw + U x (V x ) Contoh : Diketahui x t ; y 5t dan z 0t. Carilah titik-titik dimana tangent tegak lurus pada tangent di titik t. Jawab : Kurva yan diberikan ekvalen dengan funsi vector V(T) t i + 5t j + 0tk dv Tangent ke kurva di titik t, adala ( )t (t i + 0tj + 0k)t i + 0j + 0k

Misalkan tangent tag diminta di t t o, maka tangent itu adalah : T t o i + 0t o j + 0k, yang tegak lurus pada tangent di t. Jadi dot product kedua vector itu adalah : (i + 0j + 0k).( t o i + 0t o j + 0k) (t o ) + 0(0t o ) + 0(0) 0 9t o + 00t o + 00 0 t o 0 ; t o - 9 Titik yang diminta dinyatakan dalam koordinat x, y dan z adalah (-000, 500, -00) dan 000 00 00 (-,, - ) yang keduanya ternyata tegak lurus pada tangent di titik t. 79 8 9 Soal : R ix + jy + kz adalah vector dari titik pangkal 0 ke titik P(x, y, z). Tentikanlah velocity vector, acceleration vector, dan sudut antara kedua vector itu pada t 0, jika diketahui :. x e t, y e t sin t, z e t cos t. x tg t, y sinh t, z sech t. x ln(t + ), y arc tg t, z t + 4. x t, y t, z t 5. x 5t, y 5t, z 5t + t 5 7.6 KOORDINAT POLAR Jika partikel P bergerak pada kurva bidang datar dinyatakan dengan koordinat polar, maka perlu diperkenalkan vector satuan : u r I cos 0 + j sin 0, u o - I sin ø + j cos ø yang titik-titiknya berturut-turut di vector OP dan di garis tegak lurus pada OP dalam arah naik 0 (gambar 7). y uo ur R r P ø 0 x Dari () didapat :

du r - sin ø + j cos ø uø dθ du θ - cos ø + j sin ø - u r dθ Ini berarti bahwa differensial vector satuan u r dan u o menurut O berturut-turut menjadi vector yang didapat dengan rotasi 90 o dalam arah positif (berlawanan dengan arah jarum jam). Karena vector R OP dan rur mempunyai arah yang sama, dan panjang R adalah harga mutlak r dari koordinat polar P(r, ø), maka R ru r () Untuk mendapatkan velocity () harus didifferensialkan menurut t, dengan mengingat bahwa r dan ru r variable. du du r r dθ dθ do uo du θ du θ dθ do do - ur (4) Karena v dr dr ur + r du r Maka dr v u r dθ + u o r (5) Tentu akselerasi didapat dengan mendifinisikan v : a d r dv (ur + dr du d θ r ) + (uo r + dr dθ du + θ r do atau a ur [ d r dθ - r ( ) ] + uo[r d θ dr + dθ ] (6) Persamaan (5) dan (6) dipakai untuk gerakan di bidang XOY dan dengan modifikasi didapat untuk ruang E. Pertama tambahkan kz di ruas kanan () : R ru r + kz (7a) dz Kedua tambahkan k pada ruas kanan (5) : dr v u r dθ + u o r dz + k (7b)

d z Ketiga, tambahkan k ke ruas kanan (6) a ur [ d r dθ - r ( ) ] + uo[r d θ d z dr dθ + ] + k (7c) Persamaan (7a, 7b dan 7c) dipakai dalam koordinat silinder. Ketiga vector u r, u ø dan k adalah vector satuan yang saling tegak lurus, yang menurut system sekerup kanan u r x u ø k ; k x u r u ø dan u ø x k u r